repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27068/1/DWI... · STUDI...
Transcript of repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27068/1/DWI... · STUDI...
STUDI GATEKEEPING DI RADIO KOMERSIAL, ANALISIS
PRODUKSI PROGRAM KEAGAMAAN CERITA RAMADHAN
DI RADIO HARD ROCK 87,7 FM BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)
Oleh :
Dwi Pranata
NIM : 109051000258
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H / 2014 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 29 April 2014
Dwi Pranata
i
ABSTRAK Dwi Pranata
109051000258
Studi Gatekeeping di Radio Komersial, Analisis Produksi Program Keagamaan
Cerita Ramadhan di Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung.
Menjelang waktu berbuka puasa pada Ramadhan 1434 H banyak radio-radio
menyuguhkan program-program radio berkonsep Islami seperti biasanya agar ikut
berpartisipasi menyambut bulan Ramadhan agar tetap menarik pendengarnya. Salah
satunya adalah Hard Rock FM Bandung dengan mata acara Cerita Ramadhan yang
memiliki konsep berbeda dengan program-program radio lainnya yaitu drama radio.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut, 1) Bagaimana proses produksi
program keagaamaan radio Hard Rock 87,7 FM Bandung? 2) Bagaimana proses
gatekeeping dalam produksi Cerita Ramadhan tersebut?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Metode
penelitiannya studi kasus kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian ini yakni
dengan mengumpulkan data melalui observasi ke Hard Rock 87,7 FM Bandung,
wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data tersebut disusun, dijelaskan dan
dianalisis untuk memecahkan permasalahn sosial yang muncul dalam penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan teori gatekeeping model David White Manning.
Teori gatekeeping tersebut proses penyeleksian dan pemilahan terhadap konten
tayangan di media massa. Proses pemilihan berita di radio melalui sumber berita,
pengembangan berita, dan siapa yang meloloskan berita yang layak tayang dan tidak
layak tayang. Selain itu peneleti menggunakan kerangka konsep standart operational
prosedure model Fred Wibowo dengan tahapan pra produksi, produksi, dan pasca
produksi.
Penelitian ini menemukan bahwa di radio komersial Hard Rock 87,7 FM
Bandung membuat program keagaman Cerita Ramadhan dengan konten ceritanya
bersumber dan dikembangkan oleh Agi Ginandjar selaku produser yang beragama
muslim dan cerita yang masuk di approval oleh Lie Fuk Kin selaku direktur program
yang beragama non muslim. Kelebihan dari program ini berada pada segi dakwahnya.
Program Cerita ramadhan mengangkat tema dari realitas sehari-hari di masyarakat
yang disajikan sesuai segmentasi radio Hard Rock dengan genre drama radio yang
santai dan didukung dengan ceramah ustadz pada akhir segmen sehingga dapat
memberikan inspirasi kepada pendengar di bulan Ramadhan untuk dapat lebih
memaknai bulan Ramadhan dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
keyword: cerita ramadhan, dakwah, radio.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil alamin, puji serta syukur kehadirat Allah SWT. berkat
nikmat-Nya yang tidak terhingga sehingga karya sederhana ini dapat terselesaikan
dengan baik. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, berserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang setia hingga
akhir zaman.
Peneliti sangat ingin berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi dan mengajarkan penulis banyak hal.
Ucapan terimakasih tersebut terutama penulis haturkan bagi:
1. Prof. Dr. Komarudin Hidayat, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. H. Arief Subhan M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Dr. Suparto, M.Ed., selaku Wakil Dekan (Wadek) I, Drs. Jumroni,
M.Si., selaku Wadek II, dan Drs. Sunandar, M.Ag, selaku Wadek III.
3. Rachmat Baihaky, M.A., selaku Ketua Program Studi Komunikasi dan
Penyiaaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Umi Musyarafah, M.A., selaku Sekertaris Program Studi Komunikasi dan
Penyiaaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. Dr. Armawati Arbi, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk membimbing peneliti dan memberikan masukan-
masukan dalam penulisan skripsi ini.
iii
6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah mendidik
serta memberikan beragam ilmu sehingga peneliti menjadi manusia yang lebih
baik. Semoga ilmu-ilmu pada Dosen dibalas dengan pahala yang tak terhingga,
7. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang
telah membantu peneliti dalam hal administrasi selama perkuliahan dan penelitian
skripsi ini.
8. Kepada orang tua tercinta, Bapak Taufik dan Ibu Ade Fitriani atas dukungan dan
kepercayaannya peneliti bisa menyelesaikan skripsi ini dengan semangat. Kiranya
peneliti tidak bisa membalas rasa cinta mereka dengan karya apapun, tetapi
peneliti yakin dengan selesainya tugas akhir ini bisa membuat mereka bangga
terhadap peneliti.
9. Pada abang Cipta Pratama dan adik Tria Pratiwi yang memotivasi peneliti untuk
menyelesaikan skripsi ini. .
10. Teman-teman KPI angkatan 2009, khususnya kelas KPI E, Nur afifah, Isni
Rahmawati, Hernisya Hanuryandini dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan
satu per satu.
11. Teman KKN Belajar, Berkarya dan Mengabdi, yang telah memberikan kenangan
dan kerja keras selama sebulan. Meutia Rahmawati, Eni Nuraeni, Arif Rahman,
Rizky Noor Alam, Rizky Ramadhani, Khairunissa Lubis dan teman-teman yang
tidak bisa disebutkan satu per satu.
12. Pihak dari radio Hard Rock 87,7 FM Bandung, khususnya Bapak Lie Fuk Kin
atas kerjasamanya yang telah membantu peneliti untuk mengadakan penelitian
dan memperoleh informasi yang terkait dengan judul peneliti.
iv
13. Teman-teman dari Kang Nong Kota Tangerang Selatan yang selalu memberi
semangat dan motivasi kepada peneliti untuk tetap teguh untuk menyelesaikan
skripsi ini.
14. Semua pihak yang tidak sempat peneliti sebutkan.
Pada akhirnya dengan ketidaksempurnaan ini, penulis berharap semoga karya
sederhana ini dapat bagi penulis dan pembaca. Dan semoga Allah SWT membalas
jasa baik yang telah diberikan dari berbagai pihak kepada penulis selama pembuatan
skripsi ini, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amin yarabbal alamin.
Jakarta, 29 April 2014
Dwi Pranata
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR ...........................................................................................ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................v
DAFTAR TABEL ...............................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................viii
DAFTAR BAGAN ................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................................6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................7
D. Tinjauan Pustaka ..................................................................................8
E. Metodologi Penelitian ..........................................................................9
F. Sistematika Penulisan .........................................................................12
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN
A. Gatekeeping ........................................................................................14
B. Proses Produksi Siaran Radio ............................................................16
C. Radio Sebagai Media Dakwah ...........................................................21
D. Lembaga Radio ..................................................................................23
E. Program Siaran Radio ........................................................................24
BAB III GAMBARAN UMUM RADIO HARD ROCK 87,7 FM BANDUNG
A. Sejarah Radio ......................................................................................32
B. Visi dan Misi Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung ............................39
C. Format Radio Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung ...........................40
D. Program-program Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung .....................40
E. Aktifitas Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung ....................................42
F. Jobdesk Manajemen Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung .................45
vi
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Proses Gatekeeping Pada Program Acara Keagamaan
Cerita Ramadhan di Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung .................51
B. Analisis Produksi Program Keagamaan Cerita Ramadhan
di Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung ..............................................53
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................74
B. Saran ...................................................................................................77
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................78
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Format Radio ................................................................................26
Tabel 3.1 Program Lokal Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung ...................40
Tabel 3.2 Jobdesk Manajemen Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung ...........45
Tabel 4.1 Pengisi Suara Cerita Ramadhan 2013 ............................................56
Tabel 4.2 Rundown Acara Program Cerita Ramadhan Episode Pertama
Pada Hari Rabu, 10 Juli 2013 ........................................................60
Tabel 4.3 Rundown Acara Program Cerita Ramadhan Episode Ketiga
Pada Hari Jumat, 12 Juli 2013 .......................................................60
Tabel 4.4 Susunan Segmen Acara Cerita Ramadhan 2013 ...........................72
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Logo Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung ...................................34
Gambar 3.2 Ruang Studio Siaran Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung ..........45
Gambar 3.3 Kegiatan-kegiatan Off Air Radio Hard Rock 87,7 FM
Bandung ........................................................................................45
ix
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Model Gatekeeping White.............................................................15
Bagan 3.1 Roda Jam Siar Hard Rock 87,7 FM Bnadung Weekdays
(Senin – Jumat) .............................................................................41
Bagan 3.2 Roda Jam Siar Hard Rock 87,7 FM Bnadung Weekend
(Sabtu) ...........................................................................................41
Bagan 3.3 Roda Jam Siar Hard Rock 87,7 FM Bandung Weekend
(Minggu) .......................................................................................42
Bagan 4.1 Roda Jam Siar Acara Cerita Ramadhan 2013 ...............................72
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Informasi merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh masyarakat
pada saat ini. Pada dasarnya masyarakat membutuhkan informasi karena
ingin mengetahui apa yang terjadi di sekitarnya, yang kemungkinan
berpengaruh bagi kehidupannya.
Kebutuhan manusia tumbuh dan berkembang seiring dengan
perkembangan zaman yang terus berubah dari masa kemasa menuntut
kebutuhan hidup dan kebutuhan informasi terus bertambah.1 Dipacu oleh
kebutuhan akan informasi tersebut, menjadikan perkembangan media
massa di era informasi pun semakin meningkat. Bagaikan kebutuhan
pokok yang harus terpenuhi, informasi merupakan suatu kebutuhan yang
tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia. Perkembangan media
komunikasi dewasa ini telah memungkinkan orang diseluruh dunia untuk
dapat saling berkomunikasi. Hal ini dimungkinkan karena adanya berbagai
media yang dapat digunakan sebagai sarana penyampaian pesan.2
Begitu juga dengan dakwah Islam, di era modern ini pelaksanaan
dakwah Islam atau memasyarakatkan ajaran-ajaran Islam sudah
sewajarnya menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, yakni dengan memanfaatkan hasil penemuan teknologi
informasi yang dapat dimanfaatkan sebagai media dakwah. Hasil
1 Jacob Oetma, Perspektif Pers Indonesia, (Jakarta: LP3ES, 1987), h. 121.
2 Morissan, MA, Media Penyiaran (Strategi Mengelola Radio dan Televisi),
(Tanggeran: Ramadina Perkasa, 2005), Cet ke-1, h. 11.
2
penemuan teknologi untuk menyiarkan dakwah Islam salah satunya adalah
radio. Karena radio mempunyai beberapa keunggulan dari media lainnya,
misalnya dari segi jangkauannya radio bisa dinikmati oleh masyarakat luas
dan harganya pun terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah karena
relatif ekonomis. Dengan melihat adanya era informasi sekarang ini yang
berperan untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam yang mencakup
segenap aspek kehidupan, maka media massa seperti radio siaran adalah
`makanan` telinga untuk didengarkan, yakni mengenai hal-hal yang dapat
dipahami melalui indera telinga
Dakwah melalui radio siaran (broadcasting) mempunyai nilai yang
strategis. Hal ini disebabkan oleh kekuatan yang dimiliki radio siaran yang
sifatnya menguntungkan bagi pendengarnya. Kekuatan tersebut adalah
sifatnya yang langsung tidak mengenal jarak dan rintangan serta
mempunyai daya tarik yang kuat.3 Mengingat radio sebagai media massa
yang sifatnya didengar (auditori), maka siaran atau materi dakwah yang
sampai di telinga pendengar hanya sepintas lalu saja. Disamping itu radio
siaran juga mempunyai kekuatan lain yang lebih menguntungkan, yakni
siarannya dapat dinikmati dalam segala situasi.
Dan di masa infomasi seperti sekarang ini tidak ada informasi yang
tidak mungkin di dapatkan. Peristiwa-peristiwa actual dengan mudah
didapatkan, bahkan di luar negeri pun bisa didapatkan dan diterima saat itu
pula. Ini disebabkan kemajuan teknologi yang semakin canggih. Revolusi
informasi dan komunikasi ini telah melahirkan peradaban baru, sehingga
3 Onong Uchjana Effendi, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: Citra
Aditya Bakti, 2000), h. 139-143.
3
mempermudah manusia untuk saling berhubungan serta meningkatkan
mobilitas sosial. Disamping itu, kemajuan teknologi komunikasi dan
informasipun mampu mengatasi jarak ruang dan waktu.4
Salah satu media massa yang cukup menarik perhatian dan banyak
digunakan masyarakat untuk mencari informasi pada saat ini adalah
media radio. Media radio sampai saat ini dianggap cukup efektif dalam
penyampaian informasi kepada masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan
kelebihan pada radio seperti yang dikatakan oleh Moeryanti Ginting
Munthe, yaitu5 : (1) Dapat menyapa pendengarnya yang jauh tempat
tinggalnya dan sulit dicapai oleh komunikasi fiisik; (2) Pesan / berita dapat
mencapai pendengarnya dengan cepat dan hampir pada saat yang
bersamaan itu pula dapat dicerna; (3) Merupakan medium yang mudah
dibawa-bawa; (4) Dapat mencapai khalayak yang bisa tulis maupun tidak;
(5) Dapat memberikan hiburan yang sekaligus pendidikan dan informasi.
Di samping itu, kelebihan lain yang dimiliki radio adalah terletak
pada sifat pendengarnya yaitu: pertama, pendengar yang heterogen dan
terpencar-pencar di berbagai tempat. Kedua, pembicara radio seakan-akan
bertemu langsung dengan pendengarnya, sehingga seakan-akan bersifat
pribadi. Ketiga, bersifat aktif. Keempat, pendengar radio bersifat selektif,
dalam arti pendengar radio dapat dan akan memilih program siaran radio
yang disukainya.6
4 Wawan Kusnadi, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1996), Cet ke-1, h. 82. 5 Muryanti Ginting Munthe, Media Komunikasi Radio, (Jakarta: Sinar Harapan),
Cet ke-1, h. 14. 6 Onong Uchjana Effendy, Radio Siaran dan Praktek, (Bandung: Alumni, 1978),
h. 88-90.
4
Selain faktor di atas tadi yang membuat masyarakat tertarik juga
untuk mendengarkan radio siaran yaitu karena radio tergolong media
massa yang cukup murah, dimana orang hanya membeli satu kali pesawat
radio dan bisa menggunakannya dalam waktu yang cukup lama dan radio
siaran bersifat akrab dimana orang bisa mendengarkan radio siaran sambil
melakukan aktivitas lainnya atau tanpa mengganggu aktivitas yang sedang
dia kerjakan seperti sedang menyupir, memasak ataupun sedang bekerja
Radio juga memiliki kekurangan, salah satu kekurangan radio yang
cukup menonjol adalah yang ditampilkan radio hanyalah suara, berbeda
dengan media massa cetak dan televisi yang bisa menampilkan gambar
sehingga masyarakat bisa melihat foto atau gambar dari suatu kejadian.
Saat ini industri radio siaran mengalami perkembangan yang cukup
pesat. Hal ini dapat terlihat dari bermunculannya radio-radio swasta baru
dengan format radio yang bermacam-macam. Dari radio yang berkonsep
hiburan, berita, hingga radio dakwah banyak bermunculan.
Kecanggihan teknologi komunikasi radio, juga turut serta
memengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk di dalamnya
kegiatan dakwah. Dengan mengetahui kelebihan radio, maka alat tersebut
dapat digunakan sebagai media dakwah, sebab sangat diharapkan bahwa
dakwah yang dilakukan melalui siaran-siaran di radio dapat berjalan
dengan efektif dan efisien sebagai salah satu pola penyampaian informasi
dan upaya transfer ilmu pengetahuan.7
7 M. Bakhti Ghazali, Dakwah Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu
Komunikatif Dakwah, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1997), h.33.
5
Saat puasa Ramadhan 1434H ini banyak radio-radio menyuguhkan
program-program radio berkonsep Islami seperti biasanya agar ikut
berpartisipasi menyambut bulan Ramadhan agar tetap menarik
pendengarnya. Salah satunya adalah Hard Rock FM Bandung, salah satu
radio komersial yang banyak menyuguhkan berbagai macam siaran
informasi baik yang berupa hiburan, informasi yang bersifat umum.
Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung yang memiliki segmentasi
middle age mengambil usia 20-35 tahun ini sangat terkenal dengan radio
yang umum menampilkan program-program hiburan, gaya hidup dan
informasi-informasi terupdate yang sesuai dengan taglinenya “Lifestyle
and Entertaiment Station”.
Berdasarkan pengamatan peneliti, radio ini merupakann salah satu
radio komersial yang setiap bulan Ramadhan memutar program yang
bertemakan Islami yang diberi nama Cerita Ramadhan. Program siaran
Cerita Ramadhan adalah bentuk sandiwara radio yang mengangkat topik
mengenai potret kehidupan penduduk perkotaan saat ini yang kadang
tanpa disadari bertentangan dengan ajaran agama yang sudah dipelajari
selama ini. Berbeda dengan program-program siaran radio lain yang
kebanyakan membawakannya dengan ceramah agama yang dibawakan
langsung oleh ustadz atau penyiar yang mengangkat suatu tema dan
kemudian ada sesi tanya jawab dengan pendengar.
Tema-tema yang dipilih juga sangat dekat dengan kehidupan kita
sehari-hari yang sering kita lihat. Dan program acara ini bertujuan untuk
mengingatkan pendengarnya untuk kembali ke fitrahnya di Ramadhan ini.
6
Dan program acara ini berlangsung dari hari Senin hingga Jumat selama
bulan Ramadhan dan di siarkan serentak di tiga kota besar, yaitu Hard
Rock 87,6 FM Jakarta, Hard Rock 89,7 FM Surabaya dan termasuk Hard
Rock 87,7 FM Bandung yang menjadi radio tempat penelitian penulis.
Dan di akhir segmen program ini akan di tutup dengan seorang
ustadz yang akan memeberi masukkan berupa kutipan dari ayat Al-Quran
atau hadits atas apa yang seharusnya dilakukan sesuai tema yang diangkat.
Peneliti tertarik meneliti program Cerita Ramadhan di Hard Rock
87,7 FM Bandung karena radio yang bersegmentasi pendengar dewasa
muda ini hampir tidak pernah menyiarkan program siaran agama.
Sehingga peneliti tertarik untuk melihat keunikan acara keagamaan di
radio yang bukan segmentasinya untuk menyiarkan program siaran agama.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk
mengangkat judul penelitian “Studi Gatekeeping di Radio Komersial,
Analisis Produksi Program Keagamaan Cerita Ramadhan di Radio
Hard Rock 87,7 FM Bandung”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Sebagai sebuah media radio, tentu saja banyak program yang
disiarkannya, program siaran tersebut bukan hanya sekedar informasi
lewat berita saja, melainkan juga lewat siaran pendidikan, lifestyle,
hiburan, agama, dan lain sebagainya yang didalamnya tetap ada
informasi yang bermanfaat
7
Oleh sebab itu, penulis hanya membatasi pokok yang akan
diteliti adalah proses produksi terhadap program Cerita Ramadhan
2013 pada Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan
sebelumnya, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
(1). Bagaimana proses produksi program keagmaan Cerita Ramadhan
di radio Hard Rock 87,7 FM Banding? (2). Bagaimana proses
gatekeeping dalam produksi Cerita Ramadhan tersebut?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: Mengetahui proses gatekeeping dan proses produksi
program siaran Cerita Ramadhan di Radio Hard Rock 87,7 FM
Bandung.
2. Manfaat Penelitian.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut :
a. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
pengembangan ilmu komunikasi secara umum serta menambah
wawasan tentang teori dan kajian Ilmu Komunikasi yang
berkaitan dengan radio.
8
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
para pengelola media radio siaran khususnya pengelola Radio
Hard Rock 87,7 FM Bandung, agar dapat lebih meningkatkan
kualitas program-program siarannya terutama siaran
keagamaan di setiap bulan Ramadhan.
D. Tinjauan Pustaka
Dari pengamatan literatur yang ada, maka penelitian menemukan
adanya analisi yang sama tentang analisis produksi sebagai pedoman
dalam penulisan skripsi ini. Diantaranya:
Skripsi karya Yunita Dwi Rahmayanti (109051000189) Mahasiswa
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam dengan judul “Analisis Produksi
Program “SOS” (Sound Of Spirit) Di Radio Mustang 88 FM Jakarta”.
Penulis menemukan kesamaan yaitu membahas tentang analisis produksi
program acara, dan media yang digunakan pada penelitian tersebut juga
memiliki kesamaan yaitu media radio. Namun terdapat perbedaan yaitu
pada objek penelitian, skripsi ini pada radio Mustang 88 FM sedangkan
penulis pada radio Hard Rock 87,7 FM Bandung.8
Skripsi karya Suci Nurul Khairiyah (109051000215) Mahasiswa
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam yang berjudul “Analisis Produksi
8 Yunita Dwi Rahmayanti, Analisis Produksi Program “SOS” (Sound Of Spirit) Di
Radio Munstang 88 FM Jakarta, Skripsi, 2013.
9
Terhadap Program Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series (Episode
402 dan 403)”. Penulis menemukan kesamaan yaitu membahas tentang
analisis produksi program acara. Namun Suci membahas program acara
sinetron dan media yang digunakan juga berbeda yaitu televisi sedangkan
penulis menggunakan media radio. Objek penelitian dengan penulis juga
terdapat perbedaan.9
Berdasarkan dari judul tersebut, penulis belum menemukan judul
yang sama yang penulis ajukan yaitu Studi Gatekeeping di Radio
Komersial, Analisis Produksi Program Keagamaan Cerita Ramadhan
di Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung.
E. Metodelogi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu penelitian
kualitatif, yaitu suatu metode yang berfungsi sebagai prosedur
penelusuruan masalah yang di selidiki dengan menggambarkan atau
melukiskan subjek dan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang
tampak dan sebagaimana adanya.10
Sedangkan spesifikasi penelitian
ini Penelitian kualitatif menggunakan metode yaitu pengamatan,
wawancara, atau penelaahan dokumen.11
2. Metodelogi Penelitian
9 Suci Nurul Khairiyah, Analisis Produksi Terhadap Program Sinetron Tukang
Bubur Naik Haji The Series (Episode 402 dan 403), Skripsi, 2013. 10
Hadawi Nawawi, Metodologi Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1998), Cet ke-8, h.20.
11 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007), Cet-ke-23, h.3.
10
Metode penelitian ini adalah deskriptif yang cirinya bertujuan
untuk mengumpulkan data atau informasi untuk disusun, dijelaskan
dan dianalisis, yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah
aktual yang muncul dan dihadapi sekarang.12
3. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber-sumber tempat memperoleh
keterangan.13
Subjek dari penelitian ini adalah tim produksi atau
pelaku konstruksi program radio Hard Rock 87,7 FM Bandung.
Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah program acara
Cerita Ramadhan di radio Hard Rock FM Bandung. Sumber data
adalah mereka yang memberikan informasi mengenai objek
penelitian.
4. Waktu dan Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini yaitu di radio Hard Rock 87,7 FM
Bandung, Jalan Sulanjana No. 15 Bandung. Waktu penelitian dari
bulan November 2013 sampai Februari 2014
5. Tahapan Penelitian
a. Pengumpulan Data
Tahapan pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah:
1. Observasi
12
Asep Saeful Muhtadi dan Maman Abd Djaliel, Metode Penelitian Dakwah, (Bandung: Pustaka Setia, 2003), h. 128.
13 Tatang M Arifin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: Raja Wali Press,
1968), h. 92.
11
Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengamati dan mecatat serta sistematis gejala-
gejala yang diselidiki.14
Observasi dilakukan dengan
mengadakan kunjungan langsung ke radio Hard Rock 87,7 FM
Bandung guna mengetahui segala kegiatan yang berhubungan
dengan program Cerita Ramadhan.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan guna memperoleh data yang diinginkan
atau yang relevan dengan penelitian ini. Wawancara dilakukan
kepada Bapak Lie Fuk Kin selaku operation manager Hard
Rock FM Bandung dan beliau merupakan direktur program
saat Cerita Ramadhan 2013
3. Dokumentasi
Pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian, baik
secara tertulis yang telah didokumentasikan oleh institusi
maupun yang telah dipublikasikan dengan tujuan mendapatkan
informasi yang akurat yang ada kaitannya dengan penelitian
diatas.
b. Pengolahan Data
Dalam melakukan pengolahan data, penulis mencoba
menyederhanakan dan mengolah data, maka data yang ada
dimasukkan ke dalam bentuk tabel, bagan, roda jam siar, dan foto-
foto serta hasil wawancara.
14
Drs. Cholid Narbuko, Metode Penelitian, (jakarta: Bumi Aksara, 2004), Cet ke-4, h. 70.
12
c. Analisis Data
Berdasarkan data-data yang sudah terkumpul melalui hasil
wawancara, tinjauan lokasi, serta dokumen yang berhubungan
dengan objek penelitian kemudian penelitian menjabarkan,
menerangkan menginterpretasikan data-data secara apadanya terlebih
dahulu. Setelah semua data-data sesuai dengan kebutuhan, kemudian
penulis menganalisis dan menarik kesimpulan sesuai dengan tujuan
penelitian.
F. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan terarah, maka
peneliti membagi permasalahannyake dalam lima BAB yaitu :
BAB I : Pendahuluan yang mencantumkan Latar Belakang Masalah,
Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat
Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metodelogi Penelitian, dan
Sistematika Penulisan.
BAB II: Kerangka Pemikiran, yang membahas tentang Gatekeeping
Model White Manning, Proses Produksi Siaran Radio, Radio
Sebagai Media Dakwah, Lembaga Radio, dan Program Siaran
Radio.
BAB III: Gambaran umum Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung yang
membahas tentang Sejarah Radio Hard Rock FM 87,7 FM
Bandung, Visi dan Misi, Format Radio Hard Rock 87,7 FM
Bandung, Program-program Radio Hard Rock 87,7 FM
13
Bandung, Aktifitas Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung, dan
Jobdesk Manajemen Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung.
BAB IV: Temuan dan Analisis Data, yang membahas tentang Proses
Gatekeeping pada Program Acara Keagamaan Cerita
Ramadhan di Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung dan
Menganalisis Produksi Program Keagamaan Cerita Ramadhan
di Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung.
BAB V: Penutupan meliputi: Kesimpulan, dan Saran.
14
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
A. Gatekeeping
1. Defenisi gatekeeping Kurt Lewin
Proses pembuatan berita di media massa, tidaklah lepas dari sebuah
media yang memiliki kebijakan untuk mengemas berita tersebut menjadi
lebih layak ditayangkan kepada masyarakat. dari tahapan produksi itulah
berita terseleksi dan terpilih melalui proses gatekeeping.
Istilah gatekeeping pertama kali dipublikasikan oleh psikolog
Austria Kurt Lewin (1947) untuk merujuk pada individu atau kelompok
orang yang mempengaruhi “perjalanan suatu berita dalam saluran
komunikasi.” Dapat disederhanakan defenisi Lewin menjelaskan seorang
gatekeeper (pelaku gatekeeping) dapat menjadi produser film yang
memotong sebuah adegan dari naskah asli, jaringan sensor yang dihapus
dari acara prime-time karena dianggap terlalu seksual eksplisit, seorang
direktur yang menentukan segmen film apa untuk digunakan dalam sebuah
film dokumenter, seorang eksekutif surat kabar yang menentukan topik
untuk editorial, atau individu lain dalam pengolahan atau kontrol pesan
yang disebarluaskan melalui media massa kepada publik.1
Kurt Lewin dianggap salah satu bapak studi komunikasi dan ayah
dari penelitian gatekeeping. Lewin menguraikan secara umum dalam
teorinya setelah ia meninjau gatekeeping melalui contoh bagaimana
1 John R. Bittner. Mass Communication An Introduction 4th, (New Jersey: Prentice Hall
1986), h 12-13.
15
makanan dari toko kelontong menuju ke meja makan. “Situasi ini tidak
hanya berlaku untuk saluran makanan tetapi juga untuk sebuah berita
melalui saluran komunikasi tertentu dqalam kelompok, dan gerak sosial
individu dalam banyak organisasi.2
Dari defenisi Lewin tersebut dapat dilihat bahwa seorang
gatekeeper yang menjadi seorang “penjaga pintu gerbang” melakukan
pengambilan keputusan dari saluran-saluran informasi yang mengalir,
dimana pengambilan keputusan tersebut dapat disesuaikan berdasarkan
peraturan (kebijakan perusahaan) maupun ditentukan secara individu atau
probadi oleh gatekeeper itu sendiri. Konsep yang diambil Lewin tersebut
kemudian dikembangkan oleh para pemikir tentang gatekeeping
keberbagai model komunikasi massa.
2. Model gatekeeping oleh Model White Manning
White merupakan penelitian komunikasi pertama yang
menejemahkan konsep gatekeeping yang dikemukakan oleh lewin. Dari
pola tersebut White berusaha untuk mengaplikasikannya kedalam sebuah
model komunikasi.
N1
N2 N2’
N3 N3’
N4
N1’ N4’
Bagan 2.1 Model Gatekeeping White
2 Pamela J. Shoemaker and Tim P. Vos, Gatekeeping Theory, (NY: Routledge Taylor and
Francis, 2009), h. 110.
N M
16
N : Sumber berita
N 1,2,3,4 : Berbagai berita
N2’,N3’ : Berita yang lolos
M : Audience
N1’,N4’ : Berita yang tidak layak
Dari Gambar di atas dapat diketahui N sebagai sumber berita
mengirimkan berbagai macam berita (N1, N2, N3, N4) kepada gatekeeper
untuk disaring atau diseleksi. Dari proses gatekeeping tersebut terpilih
berita yang lolos atau berita layak tayang (N2’ dan N3’) sedangkan berita
yang dinilai tidak layak akan dibuang (N1’ dan N4’). Berita yang lolos
atau yang sudah terseleksi tersebutlah yang kemudian akan disampaikan
kepada audience.
Model yang diperkenalakan White model terbata, karena tidak
mengakui bahwa beberapa gatekeeper mungkin masing-masing memiliki
konsepsi peran mereka sendiri atau posisi dalam pengumpulan,
membentuk, dan mengirimkan berita.3
B. Proses Produksi Siaran Radio
1. Pra Produksi
Tahap pra produksi adalah semua kegiatan mulai dari pembahasan
ide atau gagasan awal sampai dengan pelaksanaan program.4 Tahap ini
sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik,
3 Pamela J. Shoemaker and Tip P. Vos, Gatekeeping Theory, (NY: Rotledge Taylor and
Francis 2009), h. 16. 4 Morrisan, Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi,
(Jakarta: Kencana, 2008), h. 270.
17
maka sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan akan
terlaksana dengan sempurna. Tahap pra produksi meliputi tiga bagian,
yakni:
a. Penemuan ide
Tahap ini dimulai ketika seseorang produser menemukan ide
atau gagasan dalam membuat suatu program. Ide tersebut
merupakan rancangan pesan yang akan disampaikan melalui media
radio dengan tujuan tertentu. Untuk itu, saat menuangkan idenya
dalam bentuk naskah program siaran, produser harus
memperhatikan faktor pendengar agar apa yang akan disajikan
dapat memenuhi harapan mereka. Faktor pendengar tersebut
difokuskan pada emilihan format siaran dan program siaran yang
dapat menarik dan memuaskan kebutuhan demografi tertentu.5
b. Perencanaan
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan
memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh
siapa. Perencanaan siaran secara umum melahirkan kebijakan
umum tentang bagaimana mengatur alokasi waktu dan materi
siaran dalam sehari, seminggu hingga setahun. Namun disisi lain,
perencanaan juga terpusat pada bagaimana mengelola sebuah
materi siaran menjadi sajian acara yang memikat di udara.
Tahap ini meliputi penetapan keputusan mengenai nama, waktu
dan tempat penyiaran, para pekerja yang terlibat, target pendengar,
5 Morrisan, Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi,
(Jakarta: Kencana, 2008), h. 249.
18
sumber dan penyiapan materi, musik dan promosi serta rencana
lainnya secara keseluruhan.
c. Persiapan
Tahap ini meliputi penyempurnaan semua hal dalam
perencanaan, meneliti kembali dan melengkapi semua sumber
daya maupun peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini
sebaiknya diselesaikan menurut jangka waktu kerja yang sudah
ditetapkan.6
2. Produksi
Produksi siaran adalah keterampilan dalam memadukan wawasan,
kreatifitas dan kemampuan mengoperasikan peralatan produksi.7 Produksi
merupakan kunci dalam aktivitas di radio siaran. Tahap pelaksanaan
produksi dilakukan berdasarkan semua kegiatan materi siaran yang telah
disiapkan, pelaksanaannya dari awal siaran hingga akhir siaran. Proses
produksi juga terbagi menjadi on air atau disiarkan secara langsung dan off
air atau rekaman suara siaran. Pada umumnya stasiun radio sendiri
memproduksi program siarannya. Hal ini menyebabkan sistem radio
hampir tidak pernah melibatkan pihak luar dalam proses produksinya.
Memproduksi program radio memerlukan kemampuan dan keterampilan
sehingga menghasilkan program yang menarikdidengar.
Pada saat sebelum berjalannya produksi akan ada yang namanya
vocal recording, yaitu perekaman suara penyiar yang membacakan materi
6 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, (Yogyakarta: Pinus Book Publisher,
2007), h. 39. 7 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, (Yogyakarta: Pinus Book Publisher,
2007), h. 69.
19
siaran di ruang rekaman. Mixing, penggabungan materi vokal penyiar
dengan berbagai jenis musik pendukung dan lagu oleh operator atau
mixerman dengan perangkat teknologi sehingga menghasilkan paket acara
yang siap siar. Prosess ini dilakukan dengan memperhatikan standart
kemasan setiap acara yang penayanganya sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan . namun biasanya pada produksi on air yaitu secara langsung
(live) tidak perlu vocal recording terlebih dahulu. Proses ini dilakukan
bersamaan dengan mixing saat on air oleh penyiar bekerja sama dengan
operator. Dalam pembacaan materi siaran, terdapat dua macam teknik
siaran tersebut. pertama adalah teknik ad libitum dan kedua teknik script
reading8. Teknik ad libitum yaitu siaran tanpa menggunakan naskah. Jadi,
penyiar berbicara santai, enjoy, tanpa beban atau tanpa tekanan, sesuai
dengan seleranya. Rumusnya yaitu berbicara dengan senang hati,
sesukanya, sesuai keinginannya dan tentu bukan berbicara seenaknya,
akan tetapi ada rambu-rambu atau kaidah siaran yang harus dipatuhi.
Sedangkan teknik script reading yaitu siaran dengan bantuan
naskah dimana dengan cara membaca naskah yang sudag disiapkan , baik
oleh penyiar sendiri maupun orang lain (script writer). Dengan kata lain,
dalam teknik ini penyiar melakukan siaran dengan membacakan naskah
siaran yang sudah disusunnya sendiri dengan bantuan script writer.9
8 Asep Syamsul M. Romli, Broadcaster for Teen: jadi Penyiar itu Asyik Lho!, (Bandung:
Nuansa Cendikia, 2012), h. 70-74. 9 Asep Syamsul M. Romli, Broadcaster For Teen: Jadi Penyiar itu Asyik Lho!, (Bandung:
Nuansa Cendikia 2012), h. 70-74.
20
3. Pasca Produksi
Pasca produksi adalah proses evaluasi setelah sebuah program
selesai disiarkan kepada pendengarnya bersama tim produksi untuk
pengembangan lebih lanjut meliputi apa saja yang meyangkut dari materi,
teknis, koordinasi tim dan sebagainya. Pada tahapan ini juga menentukan
seberapa jauh suatu rencana dan tujuan sudah dapat dicapai oleh stasiun
penyiaran.10
Proses dalam evalusi terdiri dari pertama, menganalisa isi
acara yaitu meliputi apa saja yang kelemahan materi dan teknis, koordinasi
tim, kecakapan penyiar, respon pendengar, dll. Kedua, menganalisa isi
kemasan acara, yaitu meliputi operator, kualitas audio serta durasi. Ketiga,
pembenahan dan rencana yaitu pengembangan acara yang diharapkan agar
acara tersebut menjadi lebih baik.
Terdapat jenjang-jenjang pada proses evaluasi yaitu sebagai
berikut:11
1. Per acara
Hal ini dilakukan secara langsung usai disiarkan, melibatkan
penyiar, pengisi acara, operator dan pihak yang berhubungan
dengan pembuatan program.
2. Per divisi
Hal ini dilakukan oleh divisi program, musik, berita, maupun
talkshow dilakukan mingg atau bulanan, melibatkan kepala divisi
dan para pelaksana program.
10
Morissan, Manajemen Media Strategi Mengelola Radio dan Televisi, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 314.
11 Lisna Okdiana, Produksi Program Radio: Analisis Program Sindo Pagi di Radio Sindo
Trijaya FM, Skripsi 2013, h. 34.
21
3. Antar divisi
Evaluasi yang menyeluruh, dilakukan bulanan atau tahunan
yang melibatkan seluruh pekerja di stasiun radio. Tujuan dari
evaluasi adalah mengukur kekurangan materi atau kemasan acara,
mengukur disiplin dan kreatifitas pelaksana acara, mengukur
dampak acara atau reaksi pendengar dan sebagai pembelajaran.
C. Radio Sebagia Media Dakwah
Radio sebagai media dakwah merupakan suatu terobosan yang
baik, terlebih setelah para mubalig memiliki semangat yang gigih untuk
menyiarkan missi dakwahnya, maka radio pun sebagai alat komunikasi
dilirik dan dimanfaatkan untuk keperluan dakwahnya.
Joseph Klapper dalam penelitiannya tentang efek media massa
menandaskan bahwa radio sebagai media massa berpengaruh dalam
memperkokoh sikap dan pendapat yang ada. Hal tersebut dikarenakan
setiap orang pada dasarnya memiliki sebuah pendapat atau idiologi.
Namun begitu dia juga menyebutkan bahwa media massa juga
efektif dalam mengubah sikap dan efektif dalam menciptakan pendapat
tentang masalah baru bila tidak ada suatu pendapat atau gagasan yang
harus diperteguh.12
Dalam penyampaian dakwah, radio memiliki peranan yang snagat
penting, karena radio yang sifatnya auditif. Dengan adanya pesawat radio
dapat menjangkau mad’u-nya dalam jarak yang jauh dan luas. Kelebihan
12
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Karya, 1986), h. 232-233.
22
dakwah melalui radio terletak pada efekifitas dan efisiensi dalam
berdakwah. Dalam kamus telekomunikasi media adalah sarana yang
dugunakan oleh komunikator sebagai saluran untuk menyampaikan pesan
kepada komunikan yang tempatnya jauh dalam jumlah yang banyak yang
digunakan sebagai alat bantu berkomunikasi dalam bentuk dan jenis yang
beragam.13
Keefektifan berdakwah melalui radio juga ditunjang oleh beberapa
faktor, adapun faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Daya langsung, untuk mencapai sasarannya tidak mengalami proses
yang sulit.
2. Daya tembus, radio tidak mengenal jarak dan rintangan.
3. Daya tarik, radio memiliki sifat yang hidup, karena mengandung tiga
unsur, yaitu musik, kata dan efek suara.
Media massa jika dilihat dari aspek komunikasi yang merupakan
“channel of communication” yang berfungsi sebagai pembawa pesan
(massage vehictess) juga sekaligus berperan sebagai sumber pesan
(Massage resource’s.14
Adanya penunjang seperti yang di atas, faktor lain
yang sangat berpengaruh terhadap keefektifan siaran radio adalah cara
penyajian pesan dan kesesuaian antara isi pesan dengan audien. Isi pesan
merupakan unsur yang harus diperhatikan agar unsur komunikasi dapat
berlangsung dengan efektif. Dalam hal ini adalah dakwah islamiyah, maka
amanat yang dibawa da’i sebagai komunikator adalah risalah Rasulullah
13
M. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 45. 14
Alamsyah Ratu Perwira Negara, Islam dan Era Reformasi, (Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1989), h. 35.
23
SAW. Amanat yang terkandung dalam pesan juga harus membawa
manfaat, sehingga dapat berpengaruh terhadap efektifitas pesan.
Apabila da’i dalam penyajian pesannya menarik, serta ada
kesesuaian antara isi pesan dengan apa yang diinginkan komunikan, maka
berlangsungnya penyampaian pesan dakwah akan berjalan lancar. Hal
penting yang harus diperhatikan pula adalah15
:
1. Pesan hendaknya dirancang dan disampaikan sedemikian rupa,
sehingga dapat menarik perhatian sasaran.
2. Pesan hendaknya menggunakan tanda-tanda yang tertuju pada
pengalaman yang sama antara sumber dan sasaran sehingga samasama
dapat dimengerti.
3. Pesan harus memenuhi kebutuhan pribadi pihak sasaran dan
menyuarakan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan itu.
4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan
tadi, yang layak bagi situasi kelompok dimana sasaran berada pada
saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.
D. Lembaga Radio
Tujuan penyiaran program di radio siaran secara tradisional adalah
untuk memberikan informasi kepada masyarakat (to inform), memberikan
pendidikan (to educate), emmberikan hiburan (to entertain), emmberikan
dorongan perubahan diri (provide self change), dan memberikan sensasi
(giving sensation).16
15
Onong Uchjana Effendy, Komunikasi dan Modernisasi, (Bandung: Pen Alumni, 1973), h. 57.
16 Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, (Yogyakarta: PT. LKiS, 2005), h. 26.
24
Tipe-tipe radio dalam berbagai literatur sangat beragam seiring
perkembangan teknologi, bentuk kepemilikan, dan pendanaannya.
Menurut Robert McLeish, tipe radio yang populer adalah17
:
1. Public Service Station, yaitu radio yang dimiliki dan melayani
kepentingan umum secara nasional.
2. Commercial station, yaitu radio milik pribadi untuk mencari
keuntungan komersial.
3. Government station, yaitu radio pemerintah yang digunakan
untuk kepentigan yang sepenuhnya digunakan untuk
propaganda.
4. Institutional Ownership Station, yaitu radio yang dimiliki
ormas, kampus, dan LSM.
5. Community Owership, yaitu radio milik komunitas kecil di
suatu kelurahan.
Namun menurut UU No. 32/2002 tentang Penyiaran, ada tiga
bentuk radio yang boleh beroperasi di Indonesia: (1) radio siaran publik,
yaitu RRI; (2) radio siaran komersial; (3) radio siaran komunitas.18
E. Program Siaran Radio
Program adalah rancangan penyiaran produksi siaran radio atau
televisi.19
Menurut John R. Bittner tang dikutup Masduki, program atau
dikenal sebagai acara ini merupakan barang yang dibutuhkan khalayak
17
Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, (Yogyakarta: PT. LKiS, 2005), h.26. 18
Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, (Yogyakarta: PT. LKiS, 2005), h.27. 19
Onong U Effendy, Kamus Komunikasi, (Bandung: Mandar Maju, 1989), h. 287.
25
sehingga mereka bersedia untuk mendengarkannya.20
Sebuah radio agar
mendapat banyak pendengar dituntut untuk menyajikan program-program
siaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik target pasarnya.
Pada umumnya stasiun radio memproduksi sendiri program
siarannya. Hal ini menyebabkan stasiun radio hampir-hampir tidak pernah
melibatkan pihak luar dalam proses produksinya. Memproduksi program
radio memerlukan kemampuan dan keterampilan sehingga menghasilkan
produksi program yang menarik didengar.21
Penyusunan dan penyajian program harus diracik secara strategis
dan kreatif agar dapat pula menjadi sebuah atribut yang membentuk
keseluruhan karakteristik dari stasiun radio tersebut. Program merupakan
hal yang penting dalam dunia penyiaran, itu karena program merupakan
acuan selama proses penyiaran berlangsung. Suatu program dapat
dikatakan berhasil atau tidaknya tergantung dari bagaimana
mengemasnyasedemikian rupa sehingga ketika menyajikan sebuah
program acara target maksimal dapat diperoleh.
Untuk memulai suatu program baik dan tidak, sebuah program
yang baik memiliki kualitas membuatnya berbeda dari program lainnya.
Perbedaan itu terdapat dalam keaslian tema perlakuan atau akibat dari
penyelenggara penyiaran di sekitar suatu personalitas yaitu gambaran yang
bersifat baru.22
20
Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, (Yogyakarta: PT . LKiS, 2005), h. 35. 21
Morissan, Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996), h. 5.
22 Ginting Muryanto, Media Komunikasi Radio, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996),
h. 97.
26
Michael C. Keith, yang dikutip Masduki, menyusun karakteristik
empat siaran utama yang populer di dunia yaitu sebagai berikut:23
Tabel 2.1 Format Radio
Format Keterangan
Adult Contemporary (AC) Untuk kaum muda dan dewasa
dengan rentang umur sangat luas
antara 25 – 50 tahun, berdaya beli
tinggi. Menyiarkan musik pop masa
kini, softrock balada. Menyiarkan
berita olahraga, ekonomi, politik.
Format ini berkembang pula ke
dalam format lain seperti Middle of
the Road, album Oriental Rock, dan
Easy Listening.
Contemporary Hit Radio (CHR)
atau Top 40 Radio
Untuk ABG dan muda belia berumur
12 – 20 tahun. Format populer yang
berisi lagu-lagu Top 40 / Top 30 dan
tips praktis. Sebelum menjadi CHR
awalnya disebut Top 40 Radio. CHR
merupakan radio yang memutar 30
rekaman terkini, bukan album lama,
tidak memutar ulang sebuah lagu
yang sama secara berdekatan,
23
Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, (Yogyakarta: PT Lkis, 2005), h. 38.
27
perpindahan lagu sangat cepat.
All News / All Talks All talks lebih dahulu hadir pada
tahun 1960 di Los Angeles dengan
konsep siaran talk show interaktif
mengupas isu-isu lokal. All news
hadir kemudian tahun 1964 dimotori
Gordon Mclendon di Chicago
dengan konsep berita lokal, regional,
dan dunia. Sasaran radio ini kaum
muda dan dewasa berumur 25-50
tahun, berdaya beli tinggi. Berita dan
berbincang ekonomi politik menjadi
primadona.
Classic / Oldies Untuk kalangan dewasa dan tua
berumur 35-60 tahun. Memutar lagu-
lagu musik klasik, apresiasi penyanyi
dan lirik lagu lebih penting dari
lagunya. Menyiarkan berita kilas
balik masa lalu, berita mistik. Oldies
juga mencakup segmen beragam
pada level ekonomi menengah
kebawah dengan dominasi musik
dangdut dan kolaborasi.
28
Tujuan program stasiun penyiaran radio adalah untuk menyiarkan
atau mengudarakan sesuatu yang bisa “dijual” kepada para pengiklan. Jika
program tidak menarik, tentu saja akan sedikit pengiklan yang berminat,
akibatnya semakin sedikit pemasukan yang diterima oleh stasiun
penyiaran radio tersebut.
Pengelola stasiun penyiaran radio perlu berhati-hati dalam
menentukan program penyiaran radio. Pastikan terlebih dahulu
positioning yang hendak dicapai. Positioning itu sendiri adalah upaya agar
pendengar yang akan kita raih sesuai dengan citra yang kita kehendaki.24
Pada zaman sekarang, orang orang yang terbiasa mendengrakan
program dengan formula gabungan terkondisi untuk mendengar bahasa
lisan dari sebuah laporan atau pesan tidak lebih dari dua atau tiga menit.
Bila lebih panjang, tidak akan diperhatikan pendengar. Karena itu, variasi
item-item pendek ini sangat diperlukan.25
Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan subuah
program adalah kualitas, cara memberikan informasi, pengaturan waktu
dalam satu hari, dan kelompok sasaran yang tepat.26
Setiap program siaran, direncanakan, diproduksi dan disajikan
kepada khalayak dengan isi pesan yang bersifat informatif, edukatif,
persuasif, stimulatif, dan komunikatif. Di Indonesia cara-cara co-ersive
(menakut-nakuti) tidak boleh dipergunakan karena Indonesia menganut
24
Harley Prayudha, Radio Suatu Pengantar Untuk Wacana dan Praktek Penyiaran, (Malang: Bayu Media, 2004), h. 47.
25 Theo Stokkink, Penyiar Radio Profesional, (Yogyakarta: Kanisius, 1997), h. 26.
26 Theo Stokkink, Penyiar Radio Profesional, h. 119.
29
paham demokrasi pancasila. Cara co-ersive hanya dipakai dinegara
komunis dan otoriter/ feodal.27
Program radio secara umum terdiri atas dua jenis, yaitu musik dan
informasi. Kedua jenis program ini kemudian dikemas dalam berbagai
bentuk yang pada intinya harus bisa memenuhi kebutuhan audien dalam
hal musik dan informasi. Program yang dibahas pada bagian ini adalah:
1. Berita Radio
Berita radio didefenisikan sebagia sajian fakta berupa peristiwa
atau pendapat penting yang menarik bagi sebanyak mungkin
pendengar. dua bnetuk populer berita radio adalah (1) siaran langsung
(live report): reporter mencari fakta di lapangan dan pada saat
bersamaan melaporkannya dari lapangan; (2) siaran tunda: reporter
mencari fakta di lapangan, kemudian kembali ke studio untuk
mengolahnya terlebih dulu sebelum disiarkan
Proses produksi berita radio meliputi: (1) merencanakan topik,
narasumber, daftar pertanyaan; (2) melakukan reportase di lapangan
observasi atau mengamati peristiwa, wawancara narasumber, dan
menyalin data tertulis yang terkait; (3) menulis naskah secara langsung
dari lapangan atau di studio; (4) membaca naskah secara langsung dari
lapangan atau di studio.28
2. Perbincanga Radio (Talk Show)
27
J.B. Wahyudi, Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran, (Jakarta: PT Gramedia, 1994), cet, Ke-1, h.7.
28 Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, (Yogyakarta: LKIS, 2005), Cet. 2, h. 69-70.
30
Pogram perbincangan biasanya diarahkan oleh seorang
pemandu acara satu atau lebih narasumber untuk membahas sebuah
topik yang sudah dirancang sebelumnya. Tiga bentuk perbincangan
yang banyak digunakan stasiun radio adalah29
:
a. One-on-one-show, yaitu bentuk perbincangan saat penyiar dan
narasumber mendiskusikan suatu topik dengan dua posisi
mikropon terpisah di ruang studio yang sama.
b. Panel Discussion, pewawancara bersama moderator hadir bersama
sejumlah narasumber.
c. Call in Show, program perbincangan yang hanya melibatkan
telepon dan pendengar. topik ditentukan terlebih dahulu, kemudian
pendengar diundang untuk memberikan respon melalui telepon.
Tidak semua respon pendengar layak disiarkan, untuk itu
memerlukan operator sebagai penyeleksi sebelum on air-kan.
Adapun dalam pelaksanaannyaprogram talk show biasanya
mengikuti beberapa urutan yaitu pertama pembukaan, perkenala
topik dan narasumber, kedua diskusi topik dan interaktif pendengar,
dan ketiga penutup berupa kesimpulan dan ucapan terima kasih.
3. Infotaiment Radio
Infotaiment Radio merupakan gabungan antara informasi dan
hiburan. Infotaiment dalam kemasan yang lebih lengkap kerap
disebut majalah udara, yaitu suatu acara yang memadukan antara
musik, lagu, tuturan informasi, berita dan iklan. Segmentasi program
29
Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, (Yogyakarta: Oustaka Populer, 2004), h.80.
31
ini bersifat heterogendan umumnya disajikan secara easy listening
dengan durasi 5 hingga 60 menit. Program terbagi kedalam sejumlah
segmen yang diselingi lagu-lagu dan jeda iklan.
4. Jinggel Radio
Jinggel radio atau radio air promo adalah gabungan musik dan
kata yang mengindentifikasi keberadaan sebuah stasiun radio. tujuan
produksi jinggel bagi radio adalah mempromosikan keberadaan radio
baru di tengah masyarakat, memberikan informasi simbol atau
identitas terpenting dari radio agar selalu diingat pendengar,
membentuk citra radio di benak pendengarnya, pada saat disiarkan
berfungsi sebagai jeda, selingan, dan sejenisnya.30
30
Morissan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi, (Jakarta: Kencana, 2011), Cet. 3, h. 238-239.
32
BAB III
GAMBARAN UMUM RADIO HARD ROCK 87,7 FM
BANDUNG
A. Sejarah Radio
1. Pengertian dan sejarah Radio
Radio secara etimologi menurut kamus besar bahasa Indonesia
adalah pengiriman suara atau bunyi melalui udara.1 Secara terminologi
radio siaran adalah pemancaran radio yang langsung ditujukan kepada
umum dalam bentuk suara dan mempergunakan gelombang radio sebagai
media.2
Radio merupakan keseluruhan sistem gelombang suara yang
dipancarkan dari sesuatu stasiun dan dapat diterima oleh pesawat penerima
di rumah, di mobil, di kapal dan sebagainya.3
Radio siaran adalah untuk “makanan” telinga, untuk didengarkan,
hal-hal yang dapat dipahami melalui indera telinga. Tulang punggung
radio siaran adalah musik. Orang menyetel pesawat radio terutama untuk
mendengarkan musik karena musik adalah hiburan.4
Radio pertama kali ditemukan oleh Guglemo Marconi pada tahun
1895, yang pada saat itu Markoni berhasil mengirimkan signal-signal yang
pertama sejauh 2 km. Perkembangan lebih lanjut dicapainya pada tahun
1 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Bahasa, Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Depdikbud, Balai Pustaka, 1988), Cet ke-1, h. 719 2 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Rosdakarya,
1992), Cet ke-1, h. 165. 3 M.O. Palapah, Studi Ilmu Komunikasi, (Bandung: Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD,
1983), h. 107. 4 Onong Uchjana Effendy, Radio Siaran Teori dan Praktek, (Bandung: Mandar Maju,
1991), h. 56.
33
1933, yaitu ketika ditemukannya sistem Frekuensi Modulation (AM) oleh
Prof. E. H. Amstrong dari Universitas Columbia.25 Secara tehnik radio
merupakan suatu gerakan magnetis yang dapat mengarungi ruang angkasa
secara bergelombang dengan kecepatan tertentu yang diperkirakan sama
dengan kecepatan cahaya yakni 186.000 mil perdetik.
Pada zaman Belanda radio siaran yang pertama di Indonesia yang
bernama Netherlands Indie-Hindia Belanda ialah sebuah radio yang
bernama Bataviase Radio Vereniging atau disingkat BRV yang didirikan
pada tanggal 16 Juni 1925 pada saat Indonesia masih di jajah oleh Belanda
dan radio tersebut berstatus swasta. Dengan berdirinya radio BRV
membuat daerah-daerah mendirikan badan-badan radio seperti di kota
Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya.5
Setelah beberapa saat kemudian, beberapa perkumpulan
masyarakat radio Belanda dan masyarakat pribumi terbentuk pada tahun
1934 sebuah radio komunitas yang diberi nama Netherlandsche Indische
Radio Omroep Maataschappij atau disingkat dengan NIROM. Menurut
situs resmi Organiasi Radio Amatir Indonesia (www.oraripusat.net)
pendirian NIROM tidak lepas dari peran Prof. Dr. Ir. Komans
(Netherlands) dan Dr. Ir. De Goot (Batavia) pada tahun 1925 yang telah
berhasil melakukan komunikasi radio dengan menggunakan stasiun relai
di Malabar.6 Setelah kemerdekaan bangsa Indonesia dapat diperoleh, yaitu
pada tanggal 17 Agustus 1945, kemudian timbul tekad pada diri para
5 Elvinaro Ardiyanto dkk, Komunikasi Massa, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,
2007), h. 25. 6 Muhammad Mufid, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran, (Jakarta: Prenada Media), h.
33.
34
tokoh-tokoh kita pada waktu itu untuk merebut stasiun pemancar radio
yang masih dikuasai oleh Jepang.
Tekad ini melahirkan kata sepakat untuk mendirikan organisasi
radio siaran di Indonesia, yang kemudian dikenal sebagai Radio Republik
Indonesia (RRI). Pada tahun 1966 RRI adalah satu-satunya radio siaran di
Indonesia yang dikuasai oleh dan dimiliki oleh pemerintah. Peran dan
fungsi radio tersebut ditingkatkan. Selain berfungsi sebagai media hiburan
dan informasi, radio RRI menyajikan acara pendidikan dan persuasi.
Berjalannya waktu siaran radio di Indonesia mengalami kepesatan yakni
dengan adanya radio amatir dengan seperangkat alat pemencar radio yang
digunakan oleh penggemar radio amatiran dengan jalur Two Way Traffic
(Komunikasi dalam bentuk percakapan). Pada tanggal 11 September 1945
para pemimpin radio mengadakan pertemuan dan menetapkan sebagai hari
jadi RRI bukan hari Radio.7
2. Sejarah Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung
Gambar 3.1. Logo radio Hard Rock 87,7 FM Bandung
Sumber: Radio Hard Rock Bandung
7 Eva Arifin, Praktek Siaran Radio, (Jakarta: Diktat Kuliah Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Jakarta), h. 25.
35
Hard Rock Radio 87,7 FM Bandung dikelola oleh PT. Radio Ekacita
Swara Buana merupakan radio jaringan yang berpusat pada Hard Rock Radio
87,6 FM Jakarta. Selain Bandung, jaringan Hard Rock FM juga terdapat di
Surabaya dan Bali. Radio ini berdiri dibawah naungan kelompok usaha MRA
(Mugi Rekso Abadi) Media Group dan memperkenalkan diri sebagai
“Lifestyle & Entertaiment Station”. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Hard
Rock Radio Bandung selalu menyajikan tren, kabar, dan isi terkini seputar
kota Bandung.
Hard Rock FM merupakan anak perusahaan MRA Group, jaringan
perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang gaya hidup yang dibagi ke
dalam beberapa divisi8 :
1. MRA Broadcast Media Division yang mengelola 14 unit Radio, Hard
Rock FM Group, i-Radio Network, Trax FM Group, Cosmopolitan FM,
dan Brava Radio Jakarta.
2. MRA Printed Media Division yang mengelola Cosmopolitan Magz, Trax
Magz, Bali & Beyond, Mother and Baby, FHM, dsb.
3. MRA Hospitality: Hard Rock Café Jakarta & Bali, Hard Rock Hotel Bali,
Bvlgari Resort Bali.
4. Food and Beverage: Haagen Daz
5. Harley Davidson Inc.
Hard Rock FM Jakarta berdiri pada 20 April 1995, sementara Hard
Rock FM Bandung berdiri pada 12 Juni 2001. Dari awal berdiri, Hard Rock
8 Dokumentasi Hard Rock FM 87,7 FM Bandung.
36
FM konsisten dengan target pendengarnya, tetap sebagai Lifestyle and
Entertainment Station dengan jargon “Work Hard, Spend Hard, and Party
Hard”
Namun sebelum siaran secara sempurna, Hard Rock FM Bandung
sudah mengudara pada tanggal 12 Juni 2000. Hard Rock FM Bandung hanya
memutarkan Hard Rock FM Playlist saja tanpa ada penyiar untuk
memperkenalkan pada pendengarnya. Selama satu tahun Hard Rock FM
Bandung menyiapkan sumber daya manusia untuk bisa menjalankan proses
siaran dan membentuk bagan terstruktur sesuai dengan jobdesk masing-asing
crew. Pada tanggal 12 Juni 2001 secara resmi Hard Rock FM Bandung
mengudara full dengan penyiar dan diresmikan pada acara Grand Opening
Hard Rock FM Bandung dengan mengundang band international Madison
Avenue.
Hard Rock FM memiliki segmentasi pendengar pada rentang usia
antara 20 hingga 35 tahun dengan SES AB+ yaitu menengah keatas dan
memiliki karakter muda, individualistik, berpikir bebas, dan berwawasan..
Hard Rock FM memanggil pendengarnya dnegan sapaan “Hard Rockers”.
Sedangkan untuk jangkauan siaran, Hard Rock FM Bandung hanya
terfokus di pusat Kota Bandung untuk mendapatkan segmentasi yang dituju
sehingga tidak perlu memperluas siaran hingga keluar Kota Bandung karena
akan membuat segmentasi pendengarnya menjadi bias. Pengembangan
penyebaran Hard Rock FM Bandung dilakukan lebih ke area digital, dimana
Hard Rock FM Bandung dapat didengar melalui radio streaming dan kini
sedang dalam proses pembuatan mobile application.
37
Musik merupakan presentasi utama Hard Rock FM, namun tetap
menyuguhkan berita dan informasi dalam setiap program siarannya. Aliran
musik yang diusung dalam sajian radio ini adalah Pop Cross-Over, yang
merupakan campuran antara kontemporer dewasa, kontemporer radio hits,
mainstreem, modern, rock dan jenis musik lainnya. Singkatnya, jenis musik
yang mereka usung adalah pop lintas musik radio.
3. Sejarah Program Cerita Ramadhan
Cerita Ramadhan adalah mata acara khusus di bulan Ramadhan, yang
disiarkan 30 menit menjelang waktu berbuka puasa dan tayang secara relay di
Hard Rock FM Bandung dan Hard Rock FM Surabaya. Selama empat minggu
pada hari kerja, akan diangkat empat cerita bersambung mengenai kehidupan
yang bisa menjadi inspirasi audiens di bulan Ramadhan untuk dapat lebih
memaknai bulan Ramadhan. Dari segi produksinya, Cerita Ramadhan dibuat
kombinasi insert rekaman dan cut langsung penyiarnya. Insert rekaman dibuat
dengan menggambarkan kisah kehidupan yang diangkat, sedangkan cut diisi
oleh penyiar untuk pengantar awal cerita dan kesimpulan dari isi cerita pada
satu hari. Satu cerita kehidupan dibuat bersambung dan berakhir dalam satu
minggu yang sama. Setiap harinya akan diputarkan dua insert rekaman cerita,
kemudian penyiar menyajikan kesimpulan cerita, dan diakhiri dengan
rekaman ceramah ustadz mengenai makna yang bisa diambil dari cerita harian
tersebut.
Ide cerita Ramadhan ini dimulai tahun 2008. Saat itu, cerita ini hanya
tayang di Hard Rock FM Jakarta. Namun dalam perkembangannya, animo
38
pendengar dan pengiklan untuk program ini sangat besar, sehingga
diputuskan untuk selanjutnya program Cerita Ramadhan akan ditayangkan di
tiga kota, Bandung, Jakarta, dan Surabaya, sehingga akan menjadi nilai
tambahan untuk pengiklan.
Untuk tema-tema yang diangkat, awalnya mengenai profil seseorang
yang unik di bulan Ramadhan namun pada 2011 tema yang diangkat
mengalami perubahan lebih ke gaya hidup yang salah namun menjadi sebuah
kebiasaan.
Komunikasi yang digunakan dalam program Cerita Ramadhan adalah
komunikasi satu arah, karena tidak adanya dialog interaktif dengan
pendengarnya. Alasan lain, durasi yang sangat singkat dan keharusan menutup
sesuai waktu berbuka puasa dengan jadwal yang berbeda setiap harinya, yang
tidak memungkinkan adanya dialog interaktif dengan pendengar. Seperti yang
di ungkapkan oleh Bapak Lie Fuk Kin selaku operation manager Hard Rock
FM Bandung:
“Cerita Ramadhan tidak memiliki dialog interaktif dengan
pendengarnya, karena durasi waktu yang singkat sekitar 30 menit dan
kewajiban memutarkan time signal secara on time. Penambahan
segmen dialog interaktif, memiliki kelemahan waktu yang tidak dapat
diprediksi dengan tepat. Perubahan ini dapat merubah rundown secara
keseluruhan yang berakibat fatal.”9
Meskipun acara Cerita Ramadhan hanya berdurasi 30 menit dan tidak
ada dialog interaktif, tetapi respon pendengar cukup baik terhadap acara ini.
Namun, para pendengar tetap bisa memberi saran dan kritik melalui SMS atau
social media yang dimiliki Hard Rock FM Bandung seperti twitter dan
9 Hasil wawancara dengan Operation Manager Hard Rock FM Bandung, Bapak Lie Fuk
Kin, 16 Januari 2014.
39
facebook. Selama acara ini berlangsung, social media ini akan menyajikan
live tweet dan interaksi via facebook berupa potongan siaran dari Cerita
Ramadhan.
Program Cerita Ramadhan ditayangkan setiap hari Senin sampai
Jumat, mulai jam 17.15 sampai waktu berbuka puasa. Pemilihan waktu siaran
ini karena pada waktu menjelang berbuka puasa merupakan jam siaran prime
time dengan jumlah pendengar yang banyak, Seperti yang yang diungkapkan
Bapak Lie Fuk Kin:
“Saat bulan Ramadhan, waktu siaran menjelang bebruka puasa adalah
jam siaran prime time, hal ini juga berlaku di media televisi dimana
dalam selang waktu tersebut jumlah pendengar sangat tinggi. Dimana
Traffic lalu lintas di setiap kota menjadi sangat tinggi dan menurut
drastis setelah jam berbuka puasa. Tidak dipungkiri juga pada jam
tersebut jumlah pendengar menjadi sangat tinggi, karena mereka
menantikan adzan magrib berkumandang. Dan radio menjadi solusi
bagi mereka yang berkendara”10
B. Visi dan Misi Hard Rock 87,7 FM Bandung
Visi utama Hard Rock 87,7 FM Bandung adalah “Menjadi yang
Terbaik di Bidangnya”, sedangkan Misinya adalah:11
1. Mengambangkan inovasi dan kreasi di segala kesempatan
2. Mengemong karyawannya untuk memaksimalkan potensi mereka.
3. Memberikan hasil yang berkualitas.
4. Mengabdikan untuk kepuasan konsumen.
5. Memastikan pertumbuhan dan sukses jangka panjang untuk organisasi
10
Hasil wawancara dengan Operation Manager Hard Rock FM Bandung, Bapak Lie Fuk
Kin, 16 Januari 2014. 11
Dokumentasi Hard Rock FM Bandung
40
6. Berpartisipasi dan berdedikasi di dalam proses pendidikan dan
penyampaian informasi.
7. Mempraktekkan kejujuran, ketulusan diri, dan profesionalisme.
C. Format Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung
Di bawah naungan MRA (Mugi Rekso Abadi), PT. Radio Ekacita
Swara Buana Bandung, Hard Rock FM didirikan dengan filosofi yang sama
dengan Hard Rock FM Jakarta, yaitu media radio hiburan dengan tagline life
style and entertainment station untuk segmen usia menengah atas dan dewasa
muda. Beragam informasi mengenai gaya hidup kaum pekerja dikombinasikan
dengan lagu berkategori pop crossover, menjadikan Hard Rock FM terdengar
sebagai radio dewasa muda dengan gaya yang „asik‟.
D. Program-program Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung
Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung, sebagai salah satu radio swasta
jaringan selalu berusaha menyajikan program-program yang berkualitas dan
memiliki daya saing dengan kompetitor lainnya. Adapun program-program
tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Program Lokal Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung
Program Acara Hari Waktu
Good Morning Hard Rockers Show
(GMHR) Senin – Jumat 06:00–10:00
Good Weekend Hard Rockers Sabtu –Minggu 10:00–14:00
Drive N‟ Jive Senin-Jumat 16:00-21:00
41
Hard Rock FM Playlist Senin-Minggu 00:00-02:00
Weekend Player Sabtu-Minggu 16:00-20:00
Sumber: Dokumentasi Hard Rock FM Bandung
RODA JAM SIARAN HARD ROCK FM WEEKDAYS
(SENIN - JUMAT)5%
19%
28%24%
14%
10%
05.00 - 06.00 : HARD ROCK FM PLAYLIST
06.00 - 10.00 : GOOD MORNING HARD ROCKERS SHOW
10.00 - 16.00 : D'OFFICE
16.00 - 21.00 : DRIVE N JIVE
21.00 - 24.00 : 9 TO MIDNIGHT REQUEST
00.00 - 02.00 : HARD ROCK FM PLAYLIST
Bagan 3.1 Roda Jam Siar Hard Rock 87,7 FM Bandung Weekdays (Senin – Jumat)
RODA JAM SIARAN HARD ROCK FM WEEKEND
(SABTU)5%
18%
19%
10%19%
5%
14%
10%
05.00 - 06.00 : HARD ROCK FM PLAYLIST
06.00 - 10.00 : RETROMANTIC SHOW
10.00 - 14.00 : GOOD MORNING WEEKEND
14.00 - 16.00 : RETROMANTIC SHOW
16.00 - 20.00 : WEEKEND PLAYER
20.00 - 21.00 : RETROMANTIC SHOW
21.00 - 24.00 : 9 TO MIDNIGHT REQUEST
00.00 - 02.00 : HARD ROCK FM PLAYLIST
Bagan 3.2 Roda Jam Siar Hard Rock 87,7 FM Bandung weekend (Sabtu)
42
RODA JAM SIARAN HARD ROCK FM WEEKEND
(MINGGU)5%
18%
18%
10%19%
10%
10%
10%
05.00 - 06.00 : HARD ROCK FM PLAYLIST
06.00 - 10.00 : RETROMANTIC SHOW
10.00 - 14.00 : GOOD MORNING WEEKEND
14.00 - 16.00 : RETROMANTIC SHOW
16.00 - 20.00 : WEEKEND PLAYER
20.00 - 22.00 : 22 KITA (CHART MUSIK INDONESIA)
22.00 - 24.00 : COOLING DOWN SESSION
00.00 - 02.00 : HARD ROCK FM PLAYLIST
Bagan 3.3 Roda Jam Siar Hard Rock 87,7 FM Bandung Weekend (Minggu).
E. Aktivitas Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung
PT. Radio Ekacita Swara Buana Bandung merupakan perusahaan jasa
yang bergerak dalam bidang radio siaran swasta niaga. Kegiatan perusahaan
terbagi dalam dua kelompok utama, yaitu aktivitas On Air Prime Time, Relay
dan Off Air.
Aktivitas on air Prime Time adalah semua aktivitas yang dilakukan di
studio Hard Rock FM Bandung. Aktivitas on air di Hard Rock FM Bandung
terdiri dari siaran Good Morning Hard Rockers Show, siaran Drive N Jive,
Good Morning Weekend, dan Weekend Player.
Aktivitas on air Program Spesial Relay adalah semua kegiatan on air
yang disiarkan di Jakarta dan Bandung, berbagai macam program relay
dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pendengar akan musik dan
informasi lain seperti d‟Office, Trio Lestari Show, 9 to Midnight Request,
PARANOIA, Dance Party Session, Hard Rock FM Soundtraxx, dan Chart
43
Lagu Indonesia 22 Kita, sampai beragam insert seperti HAJAR 2014, TOP 41
Highlight, Financial Tips, dan Career Highlights.
Berikut ini rincian beberapa acara di Hard Rock FM Bandung
1. On Air Prime Time :
a. Good Morning Hard Rockers Show, tayang setiap Senin sampai
Jumat, jam 6 – 10 pagi, dengan penyial Decil Prapanca dan Iwan De
Big One yang akan menyemangati dan menghibur pagi hari Hard
Rockers di perjalanan berangkat kerja, dengan insert update news,
motivasi pagi, beragam insert yang menampilkan kelucuan penyiar,
serta didukung pilihan lagi penyemangat pagi hari, dengan pembagian
waktu :
06.00 – 07.00 : Request lagu, dan baca sms request
07.00 – 08.00 : Hallo Hard Rockers
08.00 – 09.00 : Topik besar
09.00 – 10.00 : Kuis/Games interaktif, talkshow artis atau klien,
2. Drive N Jive , dengan penyiar Yogi Kartasasmita dan Neea Elvira, yang
tayang Senin sampai Jumat, mulai jam 4 sore sampai jam 9 malam.
Dengan informasi ringan yang dikombinasikan lagu lagu easy listening,
sangat cocok untuk menemani perjalanan pulang kerja Hard Rockers,
dengan pembagian waktu :
16.00 – 18.00 : Request lagu, dan baca sms,
18.00 – 19.00 : Topik Besar
19.00 – 20.00 : Lovegasm
20.00 – 21.00 : Kuis atau Games interaktif, interview artis atau klien.
44
3. Good Morning Weekend, tayang Sabtu dan Minggu, mulai jam 10 pagi
sampai jam 2 siang dengan penyiar Imelia dan Weekend Player, tayang
Sabtu dan Minggu, mulai jam 4 sore sampai jam 8 malam dengan penyiar
Manik La Luna. Sepanjang sabtu dan minggu, hard Rock FM hanya
memutarkan lagu-lagu retromantic, lagu cinta yang berumur minimal 2
tahun dari tanggal rilisnya. Tidak ada program khusus selama weekend,
pennyiar hanya memberikan informasi ringan dan mengantar lagu yang
100 persen merupakan lagu retromantic pilihan Music Director.
Gambar 3.2. Ruang Studio Siaran Radio Hard Rock 87,7 FM
Bandung.
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Aktivitas off air, Hard Rock FM juga melayani kebutuhan para
pemasang iklan untuk kegiatan off-air, produksi siaran dan sindikasi program
dengan dukungan berbagai perusahaan yang berada di bawah bendera PT.
Mugi Rekso Abadi serta mitra usaha lainnya di seluruh Indonesia.
45
Gambar 3.3. Kegiatan-kegiatan off air radio Hard Rock Bandung
Sumber: Hasil dokumentasi radio Hard Rock Bandung
F. Job Desk Manajemen Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung
Tabel 3.2 Jobdesk Manajemen Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung
Jabatan Job Desk
1. Operation Manager
bertanggungjawab pada keseluruhan
penyelenggaraan dan kualitas siaran.
Adapun uraian tugas Operation
Manager adalah sebagai berikut:
a. Mengawasi dan mengamankan
jalannya siaran, untuk menjaga
konsistensi dan kualitas program.
b. Mengkaji dan meningkatkan
kualitas serta kinerja staf di bidang
produksi siaran.
46
c. Memberikan masukan dan gagasan
untuk kemanjuan perusahaan dari
segi pemasaran, penataan acara
maupun peningkatan usahan.
d. Melakukan pembinaan terhadap staf
atas penyelenggaraan siaran maupun
ketatausahaan.
2. Senior Account Executive
a. Melaksanakan program penjualan
sesuai target.
b. Memberikan pelayanan penjualan
kepada klien.
c. Menjaga kepuasan klien dan
meningkatkan dari waktu ke waktu.
3. Program & Music Director
a. Membuat perancanaan program
siaran, menjaga dan memastikan isi
siaran radio yang sesuai dengan
konsep dan tujuan.
b. Memastikan kelancaran operasi
siaran baik “live” maupun
“recording”
c. Menjalankan dan mengawasi
pogram siaran yang telah disepakati
bersama.
d. Memilih, menyusun, dan menyusun
47
pemutaran lalu sesuai dengan
konsep dan tujuan perusahaan.
4. Advertising & Promotion Staff
a. Melaksanakan kegiatan off air yang
sesuai dengan perencanaan kerja
department advertising &
promotion.
b. Menjalin kerjasama dan hubungan
baik dengan semua pihak yang
berkaitan agar mendapatkan
keuntungan demi tercapainya tujuan
peeusahaan.
c. Membuat perencanaan kegiatan off
air baik permintaan dari klien
maupun calender event dan
melakukan koordinasi dengan
pihak-pihak terkait.
d. Mengkomunikasikan kegiatan
perusahaan dan melakukan
koordinasi dengan Corporate
Communication Manager.
e. Menyiapkan dan melaksanakan hal-
hal yang berkaitan dengan
pengembangan ide: menyiapkan
ilustrasi awal (draft), laporan, buku,
48
pamflet, poster, slides, dan lain-lain
dengan menggunakan berbagai
macam media.
5. Traffic & Client Service
a. Mengatur lalu lintas pemasangan
iklan pada log siaran harian.
b. Melakukan koordinasi kerja antar
department dan menjaga
kesinambungan catatan iklan log
program harian.
6. R & D Executive
a. Mengumpulkan data yang
diperlukan untuk kepentingan
perusahaan
b. Melakukan pekerjaan penelitian
serta menyusun laporannya.
7. Operation Production a. Memegang konsep siaran sesuai
dengan tujuan perusahaan.
b. Menjaga dan memilihara materi
pembuatan produksi siaran, meliputi
pustaka efek suara, smash, jingle,
dan materi lain untuk pembuatan
produksi siaran.
c. Menjaga dan memelihara
kelengkapan peralatan produksi
siaran.
49
8. Producer/ Creative Assistent
a. Merencanakan, malkukan dan
mengevaluasi suatu program secara
keseluruhan sesuai kebutuhan baik
internal maupun eksternal
b. Menyiapkan materi siaran on air
dan rekaman sesuyuai dengan
konsep dan tujuan perusahaan.
c. Membantu pelaksanaan kerja
penyiar.
d. Membuat script (naskah) suatu
produksi siaran sesuai dengan tugas.
9. Broadcaster
a. Mempersiapkan materi siaran dan
menjalankan sesuai dengan format
yang telah ditentukan.
b. Menjalin hubungan dan kerjasama
yang baik dengan semua pihak yang
terkait dengan siaran.
10. Operator
a. Mempersiapkan, mengoperasikan
dan memonitori peralatan siaran
radio sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
b. Mempersiapkan dan melaksanakan
materi siaran yang akan dibawakan.
c. Menjaga dan memelihara
50
kelengkapan peralatan dan materi
produksi.
d. Membuat inventory dan arsip hasil
produksi siaran.
Sumber: Dokumentasi Hard Rock FM Bandung
51
Bagan 1. STRUKTUR ORGANISASI HARD ROCK RADIO 87,7 FM BANDUNG
Operation Manager
LIE FUK KIN
Senior AE
MIA AGUSTINE
R & D Executive
SYTHA FEBRIANTI H
Secretary
TIFANIA DEWI
Traffic & Client Service
R DINI OI
Account Executive
1. ERLIN
2. IKHSAN
3. SONY
Junior Accountant
---
Finance Admin
LINA
HERLINAWATI
GA Staff
NADIA NAOMI
Security
1. DEDE NUGRAHA
2. AHMAD SOLE
3. MISNA MULYANA
4. YAHYA GUNAWAN
Receptionist
SURYATI
Driver
1. YUDIN
2. ABIDIN
Office Boy
1. KRISNA
2. AGUS
Program Coordinator
AGI GINANJAR
Chief Accountant
---
A & P Staff
RICKY
ROLANDO
A & P Executive
RISAN BRAHMANA
GA Officer
---
Operator Siaran
1. BAGUS
2. PRIMA
3. AGUNG
Operator Produksi
DANI RAMDANI
Produser
1. PUTI
2. DIENG ROMPIS
Broadcaster
1. MANIK LA LUNA
2. YOGI KARTASASMITA
3. DIDAN FITRASAKTI
4. DECIL PRAPANCA
Creative Assistant
---/REPORTER
51
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Proses Gatekeeping Pada Program Acara Keagamaan Cerita
Ramadhan di Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung
Proses produksi acara Cerita Ramadhan melewati beberapa tahap
sebelum akhirnya menjadi sebuah acara. Acara ini disiarkan secara
bersamaan di tiga kota, yakni Jakarta, Bandung dan Surabaya. Tahap awal
produksi dimulai dengan menentukan konsep acara. Pada tahapan ini,
direktur program Hard Rock FM Jakarta, sebagai koordinator, melakukan
meeting via teleconference dengan direktur program Hard Rock FM
Bandung dan Surabaya.
Saat meeting via teleconference, Direktur program Hard Rock FM
Jakarta, akan menentukan konsep dan tema tiap minggu yang kemudian
hasil dari meeting tersebut akan dikembangkan menjadi sebuah cerita.
Meeting ini juga membahas pembagian tugas mengenai pengembangan
konsep dan tema yang telah ditentukan. Hard Rock FM Jakarta membuat
dua tema sedangkan Hard Rock FM Bandung dan Surabaya satu tema.
Setelah mendapatkan tema, masing-masing direktur program tiap
kota membuat meeting intern dengan produser untuk mengembangkan
tema tersebut hingga membentuk tim produksi. Berikut ini akan
dipaparkan tahapan proses gatekeeping atau penyaringan dan penyeleksian
terhadap produksi acara Cerita Ramadhan 2013.
1. Gatekeeping Model David White Manning
52
Konsep gatekeeping menurut Manning program Cerita Ramadhan
dibuat dari sumber dengan teoritisnya adalah sumber berita. Pada Cerita
Ramadhan sumber cerita (N) dibuat oleh produser Hard Rock FM
Bandung yaitu Agi Ginandjar yang mengembangkan tema yang diangkat
menjadi sebuah cerita setiap harinya selama seminggu (Senin-Jumat). Ide
cerita pada Cerita Ramadhan ini diangkat dari kisah kehidupan yang
sering kita temui di masyarakat yang sumbernya dari realita kehidupan
yang pernah dilihat atau dialami dan juga tayangan televisi yang kemudian
dituangkan dalam bentuk naskah cerita sesuai sudut pandang produser.
Konsep kedua dari gatekeeping model Manning ide cerita dari
sumber kemudian dikirimkan kepada gatekeeper untuk disaring atau
diseleksi yang disebut dengan konsep berbagai berita (N1, N2, ...).
Setelah naskah cerita selesai dibuat diserahkan kepada direktur program
Hard Rock FM Bandung yaitu Lie Fuk Kin yang merupakan seorang non
muslim untuk melakukan penyeleksian naskah cerita. Hal ini merupakan
proses ketiga dari gatekeeping model Manning yaitu memilih cerita yang
lolos dan layak siar (N2’, N3’). Pada tahapan ini direktur program lebih
fokus menyeleksi pada jalan cerita, memastikan sudah sesuai dengan
kerangka cerita, kata-kata yang disampaikan sudah tepat sasaran, dan
permasalahan apa yang diangkat setiap minggunya sudah sesuai dengan
kerangka cerita dan membuang bagian yang kurang penting atau tidak
layak (N1’,N4’).
Setelah cerita diseleksi oleh direktur program kemudian direvisi
oleh produser setelah itu mendapatkan approval oleh program direktur.
53
Kemudian naskah dikirimkan kepada direktur program Hard Rock FM
Jakarta. Jika sudah sesuai dengan kerangka cerita, naskah siap untuk
masuk pada proses tapping. Setelah proses tapping selesai siap untuk
disiarkan secara on air dan disampaikan kepada audience (M).
B. Analisis Produksi Program Keagamaan Cerita Ramadhan di Radio
Hard Rock 87,7 FM Bandung
1. Pra Produksi (Perencanaan dan Persiapan)
Pada tahapan ini setelah masing-masing radio mendapatkan tema
yang akan diangkat, mulai masuk pada tahap perencanaan dan
persiapannya atau disebut tahapan pra produksi ini. Radio Hard Rock
87,7 FM Bandung melakukan meeting intern antara direktur program
dan produser untuk membahas siapa saja yang terlibat dalam produksi
program acara Cerita Ramadhan.
Pada tahapan ini direktur program yaitu Lie Fuk Kin dan produser
yaitu agi Ginandjar mulai menentukan dan membuat guide line cerita
perhari selama seminggu (Senin – Jumat) mengenai inti pembahasan apa
yang ingin diangkat dalam cerita karena genre acara Cerita Ramadhan
adalah drama radio. Cerita yang diangkat mengenai permasalahan-
permasalahan hidup yang pernah terjadi atau kita lihat sehingga
pendengar merasa dekat dengan cerita tersebut. Seperti yang dikatakan
oleh Lie Fuk Kin :
“Sebelum menjadi sebuah naskah cerita biasanya kita
meeting terlebih dahulu untuk membahas mengenai ide cerita
yang sudah ditentukan, kearah mana tujuan cerita, pesan-
pesan apa yang ingin diangkat. Sehingga bukan sekedar
54
drama yang sekilas saja namun ada inti sari yang bisa
didapatkan oleh pendengar. Sehingga perlu pembuatan cerita
yang menarik yang kemudian dikemas sesuai kebutuhan
pendengar kita”.1
Seperti pada episode pertama (10 Juli 2013) inti pembahasan yang
diangkat memperkenalkan sosok pemeran utama dalam cerita yaitu Rama
dan lingkungannya. Pada episode ketiga (12 Juli 2013) inti cerita yang
diangkat mengenai permasalahan yang terjadi, seperti saat Rama dimintai
tolong oleh teman sekantornya yaitu Aldo untuk membuat presentasi dan
Rama membantunya, dan sebaliknya ketika Rama membutuhkan
bantuan, Aldo bersikap egois dengan tidak memperdulikan Rama karena
ingin nonton bisokop dengan pacarnya. Dari guide line tersebut
kemudian dikembangkan lagi oleh produser yaitu Agi Ginandjar untuk
dibuat sebuah naskah cerita yang menarik dan sesuai dengan segmentasi
pendengar radio Hard Rock yaitu 20-35 tahun.
Pada saat pembuatan naskah cerita butuh persiapan yang matang,
karena produser harus memikirkan alur cerita, berapa tokoh cerita yang
ditampilkan dalam cerita tersebut, dan karakter tokoh cerita. Cerita harus
disesuaikan dengan segmentasi pendengar radio Hard Rock yaitu
masyarakat dengan rentang umur 20-35 tahun dengan SES AB+ yaitu
ekonomi menengah keatas dan memiliki karakter muda, individualistik,
berpikir bebas, dan berwawasan. Sehingga pemilihan karakter cerita
harus sangat diperhatikan dalam pembuatan naskah. Naskah dibuat
berdasarkan sudut pandang produser yang sumbernya berasal dari
1 Hasil wawancara dengan Operation Manager Hard Rock FM Bandung, Bapak Lie Fuk
Kin, 16 Januari 2014.
55
pengalaman dan juga tayangan televisi. Contoh tema yang akan
diproduksi yaitu mengenai pemuda pendatang baru yang merantau dan
bekerja di Jakarta. Pada bagian awal dibuat kondisi pemuda pendatang
baru ini yang bernama Rama, karakter rama disesuaikan dengan umur
pendengar Hard Rock yaitu 25 tahun , percakapan-percakapan yang
digunakan juga non formal yaitu bahasa sehari-hari masyarakat
perkotaan, dan sering munculnya percakapan yang dicampur dengan
bahasa Inggris seperti, saat Rama dan Sara (pemeran pembantu utama)
sedang makan siang bersama dan Sara suka mengeluarkan ledekan dan
gombalan kepada Rama dan Rama mengatakan kepada Sara “You’re
actually very funny you know”. Percakapan ini terdapat pada episode
pertama (10 Juli 2013).
Pemilihan tokoh cerita dan pengisi suara ditentukan oleh
produser karena pengisi suara merupakan salah satu aspek berpengaruh
pada saat produksi dan program Cerita Ramadhan ini. Pengisi suara
harus bisa menjiwai karakter tokoh pada cerita dan juga harus bisa
mengontrol suara, intonasi dan emosi agar saat produksi tapping
menghasilkan produksi suara yang baik.
Pada Cerita Ramadhan pengisi suara tokoh menggunakan penyiar
radio dari Hard Rock dan I-Radio Bandung karena Hard Rock dan
I-Radio Bandung berada disatu perusahaan dan berada disatu kantor yang
sama yaitu di Jalan Sulanjana No.15 Bandung sehingga akan
meminimalisir biaya produksi. Berikut nama dan tokoh pengisi suara
pada Cerita Ramadhan 2013. Seperti yang dikatakan oleh Lie Fuk Kin :
56
“Untuk pengisi suara kita menggunakan penyiar atau orang-
orang kantor yang kira-kira bisa memerankan karakter tokoh
tersebut. Selain agar mudah mengatur jadwalnya juga
meminimkan biaya produksi. Karena kalau kita
menggunakan artis atau orang diluar kantor tentu cost yang
dikeluarkan lebih besar”.2
Tabel 4.1 Pengisi Suara Cerita Ramadhan 2013
Tokoh Pengisi Suara
Rama Doni Rinaldi (Penyiar I-Radio Bandung)
Sara Yuni Melia Sari (Penyiar I-Radio Bandung)
Heru Bagus Au (Penyiar I-Radio Bandung)
Nadya Imelia (Penyiar Hard Rock Bandung)
Aldo Decil Prapanca (Penyiar Hard Rock Bandung)
Setelah ditentukan tokoh dan pengisi suara, produser mengatur
jadwal pengisi suara untuk proses tapping. Pengaturan jadwal tapping
disesuaikan dengan naskah cerita perhari sesuai dengan jumlah pengisi
suara tokoh.
Pemilihan lagu merupakan salah satu tahapan yang harus
diperhatikan. Walaupun acara Ramadhan, lagu-lagu yang disajikan tetap
sesuai dengan segmentasi pendengarnya dan target marketnya. Seperti
yang dikatakan Lie Fuk Kin :
“Mengenai pemutaran lagu, sebenarnya agak berbeda dengan
nama Hard Rock, di mana Hard Rock FM tidak memutarkan
lagu rock cadas. Sesuai dengan target marketnya, Hard Rock
FM lebih memutarkan banyak lagu pop crossover (pop –
jazz, pop - Rock, pop – R&B)yang popular di tahun 90
2 Hasil wawancara dengan Operation Manager Hard Rock FM Bandung, Bapak Lie Fuk
Kin, 16 Januari 2014.
57
sampai 2000 an, dan beberapa pilihan lagu Top 40 yang
sesuai dengan segmen pendengarnya”.3
Dan list lagu yang diputar juga disesuikan dengan jalannya cerita,
sepert episode ketiga (12 Juli 2013), diceritakan Rama yang sedang
membantu Aldo teman sekantornya dalam membuat presentasi kerja,
agar mendukung jalannya cerita lagu yang dipilih berjudul “sahabat
setia” dari Andien.
Setelah semua tahapan diatas dibuat oleh produser, produser
menyerahkan kepada direktur program yaitu Lie Fuk Kin untuk
dilakukan penyeleksian dan penyaringan naskah cerita. Pada tahapan
ini, direktur program lebih fokus menyeleksi naskah cerita yang telah
dibuat untuk memastikan alur cerita sudah sesuai dengan kerangka cerita
dan rundown yang telah ditentukan. Direktur program juga menyaring
kata-kata yang digunakan agar singkat, padat dan inti cerita dipahami dan
pesan tersampaikan kepada pendengar. ketepatan waktu sangat
diperlukan dalam menyeleksi naskah agar tidak melebihi waktu siaran
agar tidak mengganggu jam siaran acara selanjutnya. Seperti yang
dikatakan Lie Fuk Kin berikut ini:
“Agar naskah yang dibuat sesuai dengan rundown yang
dibuat tentu harus pinter-pinter kita untuk merangkai kata
sesingkat mungkin namun tidak merubah maksud dari cerita.
Kalau saya menyebutnya KISS yaitu Keep It Short and
Simple, membuat naskah sesingkat dan sesimple mungkin
namun makna yang disampaikan tetap sama”.4
3 Hasil wawancara dengan Operation Manager Hard Rock FM Bandung, Bapak Lie Fuk
Kin, 16 Januari 2014. 4 Hasil wawancara dengan Operation Manager Hard Rock FM Bandung, Bapak Lie Fuk
Kin, 16 Januari 2014.
58
Setelah proses penyeleksian dan penyaringan selesai, naskah cerita
di serahkan kepada direktur program Hard Rock Jakarta untuk meminta
persetujuan apakah naskah cerita sudah bisa untuk masuk ke proses
tapping. Naskah cerita kemudian diperbanyak dan diserahkan kepada tim
yang terlibat terutama pengisi suara tokoh. Pengisi suara tokoh harus bisa
menguasai karakter dalam cerita.
2. Produksi
Setelah mendapat persetujuan dari direktur program Hard Rock
Jakarta, tahapan berikutnya adalah proses produksi. Naskah akhir yang
sudah mendapatkan persetujuan bisa masuk ke ruang produksi untuk
dilakukan proses tapping. Produser menghubungi pengisi suara untuk
mengingatkan mengenai jadwal tapping.
Pada proses tapping, produser bertanggung jawab atas hasil dari
proses ini. Untuk itu produser mendampingi seluruh pihak yang terkait
selama proses tapping yaitu pengisi suara tokoh dan operator produksi.
Saat proses tapping, pengisi suara sudah menguasai karakter yang
diinginkan oleh produser.
Selain produser, operator produksi juga berkerja keras pada
tahapan ini karena harus merekam seluruh bagian saat proses tapping
berlangsung termasuk bagian-bagian yang gagal. Saat proses tapping tentu
tidak bisa berjalan sebaik mungkin walaupun pengisi suara adalah orang
yang berpengalam. Kegagalan-kegagalan saat proses tapping adalah
bagian yang sangat wajar terjadi. Hasil terbaik didapat setelah proses
59
berulang kali dilakukan. Setelah proses tapping berhasil, operator produksi
mulai mengedit dan menyeleksi hasil rekaman yang paling baik untuk
diserahakan kepada produser.
Operator produksi bertanggung jawab terhadap hasil rekaman. Pada
saat melakukan pengeditan operator produksi tetap berpedoman pada
kerangka cerita dan naskah yang telah dibuat. Untuk mendukung cerita,
sound effect dibuat agar cerita menarik seolah-olah seperti suasana
sebenarnya, contoh pada episode pertama (10 Juli 2013) suasana yang
diambil adalah lingkungan kantor. Sound effect yang yang ditambahkan
adalah kondisi suasana kantor sebenarnya seperti suara telepon, hentakan
kaki orang yang berjalan, suara-suara kantor yang sedang sibuk.
Potongan rekaman naskah setiap cut-nya paling lama adalah 2-3
menit untuk menyesuaikan dengan rundown. Untuk itu operator produksi
tidak boleh melebihi dari waktu yang sudah ditentukan. Hasil rekaman
yang sudah jadi diserahkan kepada produser untuk didengarkan sebelum di
serahkan kepada direktur program, jika sudah sesuai kemudian diserahkan
kepada direktur program. Pada tahapan ini, direktur program fokus
mendengarkan hasil rekaman untuk memastikan pengisi suara sudah
sesuai dengan karakter tokoh dalam cerita, hasil tapping sudah sesuai
dengan rundown, intonasi, suara sudah stabil dan peletakan sound effect
pada potongan cerita.
Jika hasil tapping sudah sesuai, kemudian diserahkan kepada
direktur program Hard Rock Jakarta untuk meminta persetujuan.
Tahapan berikut setelah hasil produksi tapping di setujui dan hasil sudah
60
terkumpul semua, acara Cerita Ramadhan siap untuk on air sesuai
dengan jadwal siarnya. Pada tahapan on air semua proses dilakukan di
kantor pusat di Hard Rock Jakarta. Karena siaran relay dari Hard Rock
Jakarta Penyiar dan ustadz Cerita Ramadhan ditentukan oleh direktur
program Hard Rock Jakarta. Proses produksi tapping ustadz dilakukan
seluruhnya oleh pihak Hard Rock Jakarta.
Berikut adalah rundown acara Cerita Ramadhan pada episode
pertama (Rabu, 10 Juli 2013) hasil produksi Hard Rock Bandung.
Tabel 4.2
Rundown Acara Program Cerita Ramadhan Episode Pertama Pada
Hari Rabu, 10 Juli 2013
Opening
Tunes
17:15-
17:16
Opening
Penyiar
Andira: Halo selamat sore Hard Rockers. Masih
pada puasa kan? Seperti biasa selama 30 menit
kedepan sambil menunggu waktu berbuka puasa ada
gue Andira.
Hilman: Dan gue Hilman yang akan menemani
waktu berbuka Hard Rockers semua tentunya di
Cerita Ramadhan.
Andiria: Pastinya, di cuaca yang cerah sambil
menunggu buka puasa asiknya sambil dengerin Hard
Rock FM. Dari pada bete yang pulang kerja lagi
macet-macetan dijalan biar gak tambah sebel bisa
sambil dengerin Cerita Ramadhan, Man.
Hilman: Cakep tuh, karena seperti biasa Cerita
Ramadhan akan menemani Hard Rockers semua
dengan cerita seputar kehidupan anak manusia yang
17:16-
17:18
61
banyak terjadi disekitar kita bahkan kita sendiri
pernah alami.
Andira: Dan kali ini Cerita Ramadhan akan
mengangkat cerita mengenai perjalan anak laki-laki
pendatang baru bernama Rama yang baru bekerja di
Jakarta. Penasaran ama ceritanya?
Hilman: Langsung aja kita denger ceritanya di
Cerita Ramadhan.
Rekaman
1
Nama gue Rama, umur gue 25 tahun dan gue kerja
sebagai planner di sebuah agency di Jakarta. Gue
baru satu bulan di Jakarta, dari kecil sampai kuliah
gue di Surabaya begitu lulus aja gue cari kerja di
Jakarta. Katanya sih gajinya lebih gede dari kota-
kota lain well ..... well see.
(suara suasana kantor)
Rama: (kesandung) aduh !!
Sara: Eh, uda ada orangnya. Kubikel kamu ini uda
lama banget kosong.
Rama: (tertawa) hari pertama banget ini, baru hari
pertama aja udah bikin rusuh. Ehh iya, aku Rama.
Sara: Hai Rama, gue Sara gak pake H dibelakang
apalagi S.
Rama: (tertawa) harus sedetail itu yaa infonya?
Sara: (tertawa)uda kebiasaan. Well selamat datang
di lantai 8 mudah-mudahan betah ya disini. Soalnya
banyak yang bunuh diri baru satu minggu kerja
disini. (tertawa) just kidding.
Rama: (tertawa) kirain beneran.
(tertawa bersama)
Sara: So, why you sit here? kebanyak drama di
kantor lama?
Rama: (tertawa) gak juga lagi, biasalah sama kayak
17:18-
17:20
62
anak daerah yang datang kedaerah. Ingin
mendapatkan hidup yang lebih baik.
Sara: yakin tempat ini bisa buat lo jadi orang yang
lebih baik?
Lagu
Break Coldplay – Warning Sign
17:20-
17:23
Bumper
In +
Iklan Slot
1 +
Bumper
Out
17:23-
17:27
Penyiar
Hilman: Balik lagi di Cerita Ramadhan Hard Rock
FM Jakarta, Bandung dan Surabaya. Tadi kita udah
dengerin tentang si Rama yang anak daerah yang
baru pertama kali kerja di Jakarta.
Andira: Dan si Rama cerita udah punya kenalan baru
namanya Sara dikantor. Kayaknya sosok Rama
disini perannya agak asik yaa. Baru masuk kantor
udah dapat kenalan baru, cewe lagi. (tertawa
bersama)
Hilman: Ibarat mendayung dua tiga pulau
terlampaui, eaaaaa.
Andira: (tertawa) drama banget kayaknya
mendayung dulu dianya. Lama dong nyampenya.
Hilman: Yasudah gak perlu lama-lama lagi ini
lanjutan ceritanya.
17:27-
17:28
Rekaman
2
Sara: (didalam hati) Jadi anak baru ini namanya
Rama, lucu juga sih untuk seseorang yang bukan asli
Jakarta. Putih, bersih dan cakep dan pasti sebentar
lagi jadi target perempuan-perempuan gatel dikantor
gitu deh. Tapi masih agak lugu yah apa karena
17:28-
17:30
63
masih baru di juga Jakarta. Hmmm i Like to know
him better.
(Suasana makan siang)
Rama: Hmmm biasa kalau makan siang disini ya?
Sara: Kadang-kadang sih, kalau lagi males keluar
kantor, panas yaa kesini deh cari yang deket.
Makananya enak-enak kok, you should try smooked
salmon and lemon resoto, disinituh juaranya. Enak
banget.
Rama: Oke, ehh berarti besok recomendasiin tempat
makan tempat lain yah. Yaa yang didaerah sini aja.
Yaa namanya juga anak baru kan orang bilang “tak
kenal maka tak sayang”, kadang uda kenal juga gak
disayang.
(tertawa bersama)
Sara: Curhat nih.
Rama: (tertawa) Ehh orang-orang dikantor kita tuh
kayak gimana sih? Kayaknya pada sibuk sendiri-
sendiri gitu ya? Kayaknya gak perduli gitu sama
orang sekitar.
Sara: Maksudnya gak perduli sama lo sebagai anak
baru gitu (tertawa). Tadi gue mau gelarin red carpet
gitu buat nyambut tapi gak jadi, gak deng. Biasalah
pada membatasi diri sama orang baru. Gue juga gitu
kok karena kita sebelahan aja kubikelnya untung
sebelahannya dikantor bukan dipelaminan.
(tertawa bersama)
Rama: you’re actually very funny you know.
Sara: Oh well, anyway welcome aboard pesan gue
Cuma satu it’s carzy world here tetep jujur dan tetap
jadi diri sendiri ya.
Lagu Jessie J – Who You Are 17:30-
64
Break 17:33
Bumper
In +
Iklan Slot
2 +
Bumper
Out
17:33-
17:37
Rekaman
3
(Ceramah
Ustadz)
Bismillahirohmanirahim
Alhamdulillah, kita telah memasuki sebuah bulan
yang agung yang di agungkan oleh Allah SWT,
bulan itu adalah bulan dimana kita dipanggil sebagai
tamunya Allah. Allah SWT memberikan banyak
sekali kelebihan dibandingakan dengan bulan yang
lain. Untuk itu Ramadhan merupakan suatu
madrasah atau training massal yang guru besarnya
adalah nabi besar Muhammad SAW dan
pengawasnya adalah Allah SWT. Puasa bukan
sekedar mendidik manusia untuk menyehatkan
badannya sebagai sebuah hadits nabi mengatakan
“puasalah engkau akan menjadi sehat tetapi puasa
adalah madrasah rohaniah yang mengantarkan kita
untuk mengenal diri disitu kita didik dalam puasa
untuk jujur, untuk peduli, untuk menahan kehendak
diri, untuk kita mengenal penderitaan orang lain.
Disitu jugalah kita diaajarkan bagaimana caranya
ikhlas. Masukkan ke training massa ini untuk
membentuk diri kita menjadika diri kita ini manusia
yang dapat memanusiawikan manusia. Oleh karena
itu rasul mengatakan Gufron, rasul mengatakan
syakiun, celaka orang yang masuk bulan Ramadhan
dia tidak mendapatkan ampunan Allah SWT.
Mengapa? Karena ia tidak masuk kedalam
17:37-
17:39
65
pendidikan rohaniah, dia tidak merenung tentang
siapa diri-Nya, tidak bangun malam untuk mengenal
diri-Nya, dia berpuasa sekedar menahan lapar dan
haus sebagaimana sabda rasul yang berbunyi
“betapa banyak orang yang berpuasa, yang lapar dan
haus tapi tidak dapat apapun dari Allah dan betapa
banyak orang yang berdiri dia tidak dapat pahala
kecuali kelelahan. Oleh karena itu kenalin bulan
Ramadhan, bulan suci, bulan quran, bulan ibadah,
bulan taubah, bulan pembentukan diri kita menjadi
manusia yang dapat memanusiawikan manusia.
Slot iklan
3 + Time
Signal
Adzan
Magrib
17:39-
17:43
Closing
Penyiar
Andira: Back again di Hard Rock FM masih bareng
kita. Alhamdulillah yah kita sudah buka puasa juga.
Hilman: iyaa nih Hard Rockers, dan kita mau ucapin
selamat berbuka puasa untuk Hard Rockers
semuanya yang menjalankan ibadah puasa. Semoga
puasanya berkah yaa. Amin.
Andira: Dan gak terasa uda waktunya juga untuk
kita berdua pamit. Sampai ketemu besok di lanjutan
Cerita Ramadhan berikutnya.
Hilman dan Andira: See you bye bye !
17:43-
17:44
Closing
Tunes
17:44-
17:45
Berikut adalah rundown acara program Cerita Ramadhan pada episode
tiga (Jumat, 12 Juli 2013) :
66
Tabel 4.3
Rundown Acara Program Cerita Ramadhan Episode Ketiga Pada
Hari Jumat, 12 Juli 2013.
Opening
Tunes
17:15-
17:16
Opening
Penyiar
Andira: Selamat sore Hard Rockers, bagaimana
puasa hari ini? Pastinya masih kuat dong yaa.
Masih bareng gue Andira.
Hilman: Dan seperti biasa ada gue Hilman yang
akan menemani buka puasa Hard Rockers semua
di Cerita Ramadhan dan masih membahas
mengenai cerita-cerita yang menarik seputar
peristiwa yang dekat dengan kehidupan kita
sehari-hari .
Andira: Hari ini tema kita masih sama, masih
ngebahas soal si Rama. Jadi si Rama di cerita ini
sosok yang sangat polos ya. Jadi masih kaku
banget kerjanya masih mengikuti rule banget
kerjanya.
Hilman: Dan dicerita kemarin Rama bingung
dengan sikap Nadya, kan Nadya sebagai project
officer Tapi si Rama merasa dia seperti kerja
sendiri. Dan tibanya Nadya nya muncul. Rama
kaget karena proyek 5M nya uda di handle oleh
Nadya.
Andira: Lo kira-kira kalo dikasih proyek 5M
gimana Man?
Hilman: (ketawa) Aduh kepikiran aja enggak gue
nya.
Andira: Lo mah biasa dikasih pegang proyek kue
lebaran kan ama nyokap lo? (ketawa bersama)
17:16-
17:18
67
Hilman: Tau aja lo nyokap gue punya proyek kue
lebaran.
Andira: udah-udah dari pada ngelantur kemana-
mana kita dengerkan lanjutan ceritanya. Ini dia.
Rekaman 1
(review episode pertama dan kedua)
Rama: (dalam hati) Akhirnya proyek akbar 5M itu
selesai juga. Capek sih apalagi kalau harus ingat
nginap beberapa hari dikantor untuk nyelesaikan
presentasi. Tapi semua udah beres, tinggal
supervisi aja. Akhirnya bisa balik kantor teng go,
jarang-jarang nih jam 6 pas udah bisa balik.
Hmmm ngapain dulu ya.
(suara hentakan sepatu di lantai)
Aldo: Tumben jam segini uda nenteng tas? Balik?
Rama: Iya dong, kebetulan urusan dengan client
baru itu udah kelar. Tinggal report, supervisi dikit
lagi, ya tapi besok bisalah gue kerjain. Lo lembur
Do?
Aldo: iya nih, gue harus revisi budget, trus rubah
semua time table untuk presentasi besok jam 8
pagi, jam 8 man ! gimana nyelesaikannya coba,
this client sucsk, sucks big time.
Rama: yeah right been there than that. Just
everything can do to help?
Rama: Actually there is, lo jago banget kan bikin
presentasi?
Rama: Hmmm kata siapa tuh?
Aldo: Kata anak-anak kantorlah, presentasi lo
selalu sukses bikin client kagum. Come on man i
need help to this one, please! I buy you lunch.
Rama: (ketawa) yaudah sini gue bantuin, mana
materinya?
17:18-
17:20
68
Aldo: (ketawa) you the best man ! emenk Cuma lo
teman yang bisa gue andalin disini.
Lagu Break Andien – Sahabat Setia 17:20-
17:23
Bumper in
+ Slot iklan
1 +
Bumper
out
17:23-
17:27
Penyiar
menghantar
ke rekaman
2
Hilman: Balik lagi di Hard Rock FM maish di
Cerita Ramadhan. Di episode ketiga ini Rama
ritme kerjanya mulai normal lagi. Semenjak dapat
proyek 5M doi lembur terus dikantor sampe
nginap.
Andira: Kayaknya si Rama ini punya kost-kostan
dikantor kali ya. Jadi kalo nginap gk ribet harus
pulang-0pulang lagi.
(ketawa bersama)
Hilman: Iya juga ya, doi dicerita sampai nginap
dikantor kayaknya bener deh dia punya kost-
kostan (ketawa).
Andira: Dan si Rama ini emank kelihatan anaknya
masih polos dan baik banget. Soalnya dia rela ini
nginap lagi dikantor demi bantuin temannya buat
presentasi kerja.
Hilman: Kalau gue jadi Rama gue mending
pulang aja.
Andira: Lo mah gak setia kawan kayak si Rama.
Setia kawin kali yaa (ketawa). Bagaimana
kelanjutan cerita setelah ini. Berikut ceritanya.
17:27-
17:28
Rekaman 2 Rama: (didalam hati) Dari kecil gue diajarin orang
tua gue untuk gak pelit ngebantu orang lain. Jadi
17:28-
17:30
69
selama gue bisa bantu pasti gue akan bantu, kayak
waktu kemarin bantu Aldo-lah. Walau mesti
ujung-ujungnya gue nginap lagi dikantor tapi
yaudalah yang penting kerjaan dia beres dan gue
senang liat temen gue senang.
Do, nah ini nih yang gue cari-cari dari tadi. Eh,
lagi ribet gak? Gue minta tolong dong Do. Lo jago
bangetkan bikin budgeting kan? Tolong cek
budget yang gue b ikin ini dong? Kayaknya masih
ada yang kurang deh.
Aldo: aduh bro, bukan gue gank mau bantu nih
tapi badan gue lagi gak enak banget dari tadi pagi.
Gak tau kenapa, panas dingin gitu. Ini gue mau
buru-buru ke dokter.
Rama: oh gitu yaa. Ya udah deh. Cepat sembuh
ya.
Aldo: Thanks bro !
Sara: Hai Do, lo ditunggui Melly tuh di bawah.
Katanya ....
Aldo: (muka panik) iya iya iya bener –bener mau
nemeni kedokter ya bener-bener. Gue balik dulu
ya.
Sara: Dokter? Hah dokter?
Hai Rama. Masih urusin budget?
Rama: Iya nih, barusan mau minta tolong Aldo,
tapi dia sakit. Tapi kayaknya bakal lembur lagi
deh.
Sara: Sakit? Ini siapa yang sakit sih? Aldo? Tapi
tadi gue ketemu pacarnya dia dibawah katanya
lagi mau nonton premier Pasific Rim.
Rama: Loh gimana sih? Katanya dia sakit? Uhh
Sial gue ketipu lagi.
70
Sara: Kenapa emanknya?
Rama: Gak kenapa-kenapa sih. Kemarin gue
sempat bela-belain nginap buat bantuin dia bikin
presentasi. Sekarang giliran dimintai tolong
banyak alesan, sucks.
Sara: (tertawa) Rama... Rama, Kayaknya lo harus
memperbarui defenisi temen lo deh. Di Jakarta,
well at least disini gak semua lo bisa anggap
teman, rekan kerja ia. Tapi temen? Belum tentu.
Lagu Break Glee – Lean On 17:30-
17:33
Bumper in
+ slot Iklan
2 +
Bumper
out
17:33-
17:37
Rekaman 3
(ceramah
ustadz)
Bismillahirohmanirohim.
Hidup ini kita diperintahkan oleh agama kita
untuk berbuat baik pada siapapun. Ketika kita
berbuat baik janganlah kita berharap berbuat baik
itu akan dibalas dengan kebaikan pula. Kebaikan
itu berharaplah kepada yang menciptakan
kebaikan yaitu Allah SWT. Karena Rasullah SAW
mengatakan berbagilah kepada orang yang tidak
kau harapkan untuk membalas kebaikan. Al-
Quran menjelaskan tidak sesuatu yang baik kau
kerjakan bagi siapapun, kawanmu, adikmu,
saudaramu atau siapapun. Pasti Allah SWT akan
membalas kebaikan itu. Karena Allah SWT tidak
pernah menghapuskan sedikitpun perbuatan orang
yang berbuat baik. Oleh karena itu bebruatlah
17:37-
17:39
71
pada sesuatu bukan karena sesuatu itu tapi karena
Allah. Karena Allah tidak pernah lalai dari
perbuatan kita, karena Allah senantiasa
memberikan kebaikan-Nya. Kita tidak berbuat
baikpun dihadapan Allah, Allah masih
memandang kita dengan baik. Apalagi disaat kita
berbuat baik untuk makhluknya Allah. Allah yang
akan membalasnya, jangan pernah kecewa dalam
berbuat kebaikan. Karena Allah SWT selalu
menjanjikan kebaikan kepada hambanya. Oleh
karena itu berbuat kepada siapapun atas dasar
Allah semata.
Slot iklan 3
+ Time
signal
adzan
magrib
17:39-
17:43
Closing
Penyiar
Hilman: Kembali lagi di Hard Rock Fm,
Alhamdulillah sudah bebruka puasa. Selamat
bebruka puasa buat Hard Rockers smeuanya yang
menjalankan ibada puasa.
Andira: Alhamdulillah puasa hari ini lancar
dijalani. Tadi dicerita Rama dibohongi ama temen
kantornya si Aldo. Jadi pas si Rama mau minta
tolong si Aldo ketauan pura-pura sakit padahal dia
pergi nonton ama pacarnya.
Hilman: Padahal uda rela nginap dikantor buat
bantuin buat kerjaannya. Aduh Rama sungguh
malang nasib mu.
Andira: Jadi dari pada penasaran jangan lupa
dengerin Cerita Ramadhan edisi berikutnya masih
ngebahas soal si Rama ini. Akan ada kejadian apa
17:43-
17:44
72
lagi.
Hilman: Saksikan terus Cerita Ramadhan dari
senin sampai jumat pukul 17:15 hanya di Hard
Rock FM
Bye Bye
Closing
Tunes
17:44-
17:45
Berikut roda jam siar pada program Cerita Ramadhan:
Tabel 4.4 Susunan Segmen Acara Cerita Ramadhan 2013
Susunan Acara Menit Persen
Opening Tunes 0,5 1%
Obrolan Penyiar 5 17%
Tapping 6 20%
Lagu Break 6 20%
Bumpper In + Slot Iklan + Bumpper Out 8 27%
Slot Iklan + Adzan Maghrib 4 13%
Closing Tunes 0,5 2%
Total 30 Menit 100%
Bagan 4.1 Roda Jam Siar Acara Cerita Ramadhan 2013
73
Roda jam siar merupakan komposisi segmen program acara Cerita
Ramadhan per episodenya.
3. Pasca Produksi
Tahapan pasca produksi tidak seberat pada tahapan pra produksi
dan produksi. Karena pada tahapan ini hanya melakukan evaluasi
terhadap program Cerita Ramadhan. Umumnya tidak ada evaluasi khusus
yang dilakukan karena proses on air dilakukan di Hard Rock Jakarta.
Evaluasi dilakukan setiap minggu dan memastikan siaran sesuai dengan
jadwal siaran. Karena acara Cerita Ramadhan sebagian segmennya adalah
tapping sehingga tidak perlu dikhawatirkan akan melewati dari jadwal
siaran.
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis Produksi Program Keagamaan Cerita Ramadhan di Radio
Hard Rock 87,7 FM Bandung
Berdasarkan pemaparan tertulis setelah melakukan observasi dalam
rangka menjawab rumusan masalah dalam skrpsi ini, maka ada
kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti adalah :
1. Proses produksi acara Cerita Ramadhan terdapat tiga tahapan yaitu:
a. Pra Produksi
Pada tahapan ini setelah masing-masing radio mendapatkan tema
yang ingin diproduksi, radio Hard Rock Bandung melakukan meeting
intern antara direktur program yaitu Lie Fuk Kin dan produser yaitu Agi
Ginandjar untuk membahas siapa saja yang terlibat dalam produksi
program acara Cerita Ramadhan. Kemudian direktur program dan
produser mulai menentukan dan membuat guide line cerita perhari
selama seminggu (Senin – Jumat) mengenai inti pembahasan apa yang
ingin diangkat. Dari guide line tersebut kemudian dikembangkan lagi
oleh produser yaitu Agi Ginandjar untuk dibuat sebuah naskah cerita
yang menarik dan sesuai dengan segmentasi pendengar radio Hard Rock
yaitu 20-35 tahun. Setelah naskah cerita dibuat mulai menentukan
tokoh cerita dan pengisi suara, biasanya pengisi suara adalah penyiar
dari Hard Rock dan I-Radio Bandung karena berada disatu kantor yang
sama. Setelah didapatkan pengisi suara, kemudian mengatur jadwal
75
pengisi suara untuk proses tapping. Pemilihan lagu juga merupaka
bagian penting karena harus disesuaikan dengan alur cerita. Setelah
semua tahapan diatas dibuat oleh produser, produser menyerahkan
kepada direktur program yaitu Lie Fuk Kin untuk dilakukan
penyeleksian dan penyaringan naskah cerita. Setelah proses
penyeleksian dan penyaringan selesai, naskah cerita di serahkan kepada
direktur program Hard Rock Jakarta untuk meminta persetujuan
b. Produksi
Setelah mendapat persetujuan dari direktur program Hard Rock
Jakarta, tahapan berikutnya adalah proses produksi. Naskah akhir yang
sudah mendapatkan persetujuan bisa masuk ke ruang produksi untuk
dilakukan proses tapping. Produser menghubungi pengisi suara untuk
mengingatkan mengenai jadwal tapping. Pada proses tapping, produser
bertanggung jawab atas hasil dari proses ini. Untuk itu produser
mendampingi seluruh pihak yang terkait selama proses tapping yaitu
pengisi suara tokoh dan operator produksi. Setelah proses tapping
berhasil, operator produksi mulai mengedit dan menyeleksi hasil
rekaman yang paling baik untuk diserahakan kepada produser. Jika hasil
tapping sudah sesuai, kemudian diserahkan kepada direktur program
Hard Rock Jakarta untuk meminta persetujuan. Tahapan berikut setelah
hasil produksi tapping di setujui dan hasil sudah terkumpul semua, acara
Cerita Ramadhan siap untuk on air sesuai dengan jadwal siarnya.
76
c. Pasca Produksi
Tahapan pasca produksi tidak seberat pada tahapan pra produksi
dan produksi. Karena pada tahapan ini hanya melakukan evaluasi
terhadap program Cerita Ramadhan. Umumnya tidak ada evaluasi
khusus yang dilakukan karena proses on air dilakukan di Hard Rock
Jakarta.
Proses Gatekeeping Pada Program Acara Keagamaan Cerita
Ramadhan di Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung
Pada Cerita Ramadhan sumber cerita (N) dibuat oleh produser
Hard Rock FM Bandung yaitu Agi Ginandjar yang mengembangkan tema
yang diangkat menjadi sebuah cerita setiap harinya selama seminggu
(Senin-Jumat). Konsep kedua dari gatekeeping model Manning ide cerita
dari sumber kemudian dikirimkan kepada gatekeeper untuk disaring atau
diseleksi yang disebut dengan konsep berbagai berita (N1, N2, ...).
Setelah naskah cerita selesai dibuat diserahkan kepada direktur program
Hard Rock FM Bandung yaitu Lie Fuk Kin yang merupakan seorang non
muslim untuk melakukan penyeleksian naskah cerita. . Hal ini merupakan
proses ketiga dari gatekeeping model Manning yaitu memilih cerita yang
lolos dan layak siar (N2’, N3’). Pada tahapan ini direktur program lebih
fokus menyeleksi pada jalan cerita, memastikan sudah sesuai dengan
kerangka cerita, kata-kata yang disampaikan sudah tepat sasaran, dan
permasalahan apa yang diangkat setiap minggunya sudah sesuai dengan
kerangka cerita dan membuang bagian yang kurang penting atau tidak
77
layak (N1’,N4’). Jika sudah sesuai dengan kerangka cerita, naskah siap
untuk masuk pada proses tapping. Setelah proses tapping selesai siap
untuk disiarkan secara on air dan disampaikan kepada audience (M).
B. SARAN
Radio merupakan salah satu media yang efektif dalam
menyampaikan dakwah. Namun alangkah lebih baik jika jam siaran Cerita
Ramadhan bisa diperpanjang menjadi 60 menit. Karena menurut peneliti
waktu 30 menit terlalu singkat untuk menyampaikan dakwah. Dari roda
jam siar komposisi iklan lebih besar dibandingkan jalan cerita. Dan saran
peneliti dibuat segmen tanya jawab dengan pendengar.
Terakhir peneliti sampaikan kepada para pendengar radio,
khususnya kaum muda sebagai generasi penerus agar mendengarkan
program yang bermanfaat dan mampu memberikan informasi yang kita
butuhkan, tidak sekedar hanya hiburan semata namun minim informasi
yang disajikan.
78
DAFTAR PUSTAKA
Ardiyanto, Elvinaro dkk. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung
: Simbiosa Rekatama Media.
Arifin, Eva. Praktek siaran Radio. Jakarta: Diktat Kuliah Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Jakarta.
Arifin, Tatang M. 1968. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Raja Wali
Press.
Aziz, M Ali. 2004. Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana.
Bittner, John R. 1986. Mass Communication An Introduction 4th. New Jersey:
Prentice Hall.
Effendi, Onong Uchjana. 1973. Komunikasi dan Modernisasi. Bandung: Pen
Alumni.
Effendi, Onong Uchjana. 1978. Radio Siaran dan Praktek. Bandung: Alumni.
Effendi, Onong Uchjana. 1989. Kamus Komunikasi. Bandung: Mandar Maju.
Effendi, Onong Uchjana. 1991. Radio Siaran Teori dan Praktek. Bandung:
Mandar Maju.
Effendi, Onong Uchjana. 1992. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
Rosdakarya..
Effendi, Onong Uchjana. 2000. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung:
Citra Aditya Bakti.
Ghazali, M Bakhti. 1997. Dakwah Komunikatif Membangun Kerangka Dasar
Ilmu Komunikatif Dakwah. Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya.
79
Khairiyah, Suci Nurul. 2013. Analisis Produksi Terhadap Program Sinetron
Tukang Bubur Naik Haji The Series (Episode 402 dan 403). Skripsi.
Kusnadi, Wawan. 1996. Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media. Jakarta:
Rineka Cipta.
Masduki. 2004. Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta: Oustaka
Populer.
Masduki. 2005. Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta: PT LKiS.
Morissan. 1996. Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Morissan. 2005. Media Penyiaran (Strategi Mengelola Radio dan Televisi).
Tanggerang: Ramadina Perkasa.
Morissan. 2008. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan
Televisi. Jakarta: Kencana.
Morissan. 2011. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan
Televisi. Jakarta: Kencana.
Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Muryanto, Ginting. 1996. Media Komunikasi Radio. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
Mufid, Muhammad. Komunikasi dan Regulasi Penyiaran. Jakarta: Prenada
Media.
Munthe, Muryanti Ginting. Media Komunikasi Radio. Jakarta: Sinar Harapan.
Muhtadi, Asep Saeful dan Maman Abd Djaliel. 2003. Metode Penelitian
Dakwah. Bandung: Pustaka Setia.
80
Narbuko, Drs. Cholid. 2004. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Nawawi, Hadawi. 1998. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Negara, Alamsyah Ratu Perwira. 1989. Islam dan Era Reformasi. Jakarta:
Pustaka Panji Mas.
Oetma, Jacob. 1987. Perspektif Pers Indonesia. Jakarta: LP3ES.
Okdiana, Lisnia. 2013. Produksi Program Radio: Analisis Program Sindo di
Radio Sindo Trijaya FM. Skripsi.
Palapah, M.O. 1983. Studi Ilmu Komunikasi. Bandung: Fakultas Ilmu
Komunikasi UNPAD.
Prayudha, Harley. 2004. Radio Suatu Pengantar Untuk Wawancara dan
Praktek Penyiaran. Malang: Bayu Media.
Rahmayanti, Yunita Dwi. 2013. Analisis Produksi Program “SOS” (Sound Of
Spirit) Di Radio Mustang 88 FM Jakarta. Skripsi.
Rakhmat, Jalaludin. 1986. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Karya.
Romli, Asep Syamsul M. 2012. Broadcaster For Teen: Jadi Penyiar Asyik
Lho!. Bandung: Nuansa Cendikia.
Shoemaker, Pamela J and Tim P. Vos. 2009. Gatekeeping Theory. New York:
Routledge Taylor and Francis.
Stokkink, Theo. 1997. Penyiar Radio Profesional. Yogyakarta: Kanisius.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Bahasa. 1988. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Wahyudi, J.B. 1994. Dasar-Dasar Manajement Penyiaran. Jakarta: Gramedia.
81
Wibowo, Fred. 2007. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus
Book Publisher.
HASIL WAWANCARA DAN DATA
Hasil wawancara dengan Operation Manager Hard Rock FM Bandung, Bapak
Lie Fuk Kin, 16 Januari 2014.
Dokumentasi Hard Rock 87,7 FM Bandung.
LAMPIRAN
Hal : Wawancara
Kepada : Lie Fuk Kin (Program Director Hard Rock Bandung)
Tanggal : 16 Januari 2014
1. Bisa dijelaskan mengenai gambaran umum radio Hard Rock FM
Bandung, baik sejarah awal berdiri maupun konsep dari radio ini?
Jawaban: “Hard Rock FM adalah radio jaringan di empat kota besar di
Indonesia, yang berpusat di Jakarta, dengan jaringan di 3 kota, Bandung,
Surabaya, dan Bali. Hard Rock FM adalah radio dengan tagline “Lifestyle and
Entertainment” dengan segmen dewasa muda (20 – 35 tahun) dan SES AB+
(menengah atas). Sesuai dengan taglinenya, Hard Rock FM sangat
mengangkat konten gaya hidup dalam aktivitas siaran dan off air nya yang
sesuai dengan umur dewasa muda segmen menengah atas. Dari sejarahnya,
Hard Rock FM Jakarta berdiri 18 tahun lalu, tepatnya 20 April 1995,
sementara Hard Rock FM Bandung berdiri 12 tahun lalu, tepatnya tanggal 12
Juni 2001. Dari awal berdiri, Hard Rock FM konsisten dengan target
pendengarnya, tetap sebagai lifestyle and entertainment station dengan jargon
“Work Hard, Spend Hard, dan Party Hard”.”
2. Jelaskan mengenai radio Hard Rock FM pertama kali mengudara?
Jawaban: “Hard Rock FM Bandung sebenarnya sudah mengudara sejak 12
Juni 2000, di mana airing nya, Hard Rock FM hanya memutarkan Hard Rock
FM Playlist, tanpa ada penyiar, sambil mempersiapkan SDM yang tepat.
Secara resmi Hard Rock FM Bandung menyiarkan full siaran (dengan
penyiar) sejak tanggal 12 Juni 2001 yang dirayakan dalam Grand Opening
Hard Rock FM bandung pada tanggal yang sama, dengan mengundang band
internasional : Madison Avenue.”
3. Bagaimana format program-program acara di Hard Rock FM Bandung?
Jawaban: “Program Siaran Hard Rock FM Bandung menggunakan sistem
siaran relay (menyiarkan siaran Hard Rock FM Jakarta) dan lokal
(menyiarkan siaran Hard Rock FM Bandung) setiap harinya. Untuk jam local,
Good Morning Hard Rockers Show dan Drive N Jive siaran pada jam siaran
Prime Time, untuk menemani Hard Rockers berangkat dan pulang bekerja.
Dalam perjalanan berangkat kantor, program Good Morning Hard Rockers
Show yang tayang setiap Senin sampai jumat, jam 06.00 – 10.00 akan
menyemangati pagi hari, dengan insert update news, motivasi pagi, beragam
insert yang menampilkan kelucuan penyiar, serta didukung pilihan lagi
penyemangat pagi hari. Untuk sore harinya, Drive n Jive akan menemani
perjalanan pulang kantor Hard Rockers dengan info yang ringan dengan
pilihan lagu yang easy listening dan sing a long songs. Drive N Jive hadir
senin sampai jumat, 5 jam per hari, mulai jam 4 sore sampai jam 9 malam.”
4. Bisa dijelaskan menenai aktifitas kegiatan perusahaan maupun acara-
acara di Hard Rock FM Bandung, baik dari aktifitas on air maupun off
air nya?
Jawaban: “Untuk aktivitas on air, setiap hari Hard Rock FM on air mulai jam
05:00 pagi sampai jam 02:00 subuh keesokan harinya, atau 21 jam siaran per
harinya. Sementara untuk kegiatan off air, Hard Rock FM melaksanakan dua
jenis event off air, pertama, Signature Event, event yang menjadi ciri khas
Hard Rock FM, dan akan berlangsung dengan atau tanpa sponsor. Contoh :
Event Drive N Jive Coustic, yang menyajikan akustik musisi Indonesia yang
disiarkan langsung di radio. Kedua, Customize Event, event yang disesuaikan
dengan kebutuhan sponsor. Dalam hal ini, radio berperan sebagai event
organizer, dengan keunggulannya, dapat memberikan paket promosi event
sekaligus.”
5. Seperti apa format musik yang di angkat dari radio Hard Rock FM
Bandung?
Jawaban: “Mengenai pemutaran lagu, sebenarnya agak berbeda dengan nama
Hard Rock, di mana Hard Rock FM tidak memutarkan lagu rock cadas. Sesuai
dengan target marketnya, Hard Rock FM lebih memutarkan banyak lagu pop
crossover (pop – jazz, pop - Rock, pop – R&B)yang popular di tahun 90
sampai 2000 an, dan beberapa pilihan lagu Top 40 yang sesuai dengan
segmen pendengarnya. Berdasarkan waktu rilisnya, lagu-lagu di Hard Rock
FM dikategorikan ke dalam empat kategori : Pertama, HRFM TOP 41 yaitu,
lagu-lagu yang masih ada di dalam chart musik Hard Rock FM. Kedua,
Current yaitu, lagu-lagu berusia satu tahun ke belakang (2013 – 2014).
Ketiga, Recurrent yaitu, lagu lagu yang berusia 2 – 10 tahun ke belakang (
2002 – 2012). Keempat, Oldies yaitu, lagu- lagu berusia lima tahun sebelum
recurrent (1996 – 2001).”
6. Bagaimana gaya siaran para penyiar Hard Rock FM Bandung?
Jawaban: “Untuk mendapatkan gaya siaran dewasa muda, Hard Rock FM
memiliki beberapa aturan dalam rekrutmen penyiarnya, Penyiar Hard Rock
FM Bandung harus mewakili segmen Hard Rockers nya ( 25 tahun – 35
tahun), pernah memiliki pengalaman bekerja, kualitas suara yang „empuk‟ dan
harus update dengan dunia lifestyle. Sementara untuk konten siarannya, setiap
penyiar Hard Rock FM harus mampu melakukan mixing antara konten siaran
dengan lagu, membuat script siaran terutama untuk penyiar single DJ,
memahami konsep seperti Opening – Content – Puncline dengan baik, siaran
dengan rhytme yang ditentukan oleh blueprint penyiar Hard Rock FM
nasional.”
7. Bisa dijelaskan mengenai pembagian presentase mata acara siaran,
siaran musik, dan materi siarannya?
Jawaban: “Konten siaran Hard Rock FM, akan disesuaikan dengan hasil
departemen riset internal tiap- tiap radio, di mana pendengar menginginkan
penyiar dengan durasi obrolan yang singkat tapi menghibur dan lagu-lagu
dengan kategori sing a long songs. Sehingga dalam pembagian satu jam
siaran, harus mengikuti pattern seperti tiga kali obrolan penyiar (cut siaran)
masing- masing maksimal 3 menit, minimal sepuluh lagu diputar, sisanya
adalah penayangan iklan.”
8. Apa saat pertama kali mengudara apa semua perlengkapan sudah
memadai? Semua SDM sudah ada?
Jawaban: “Saat pertama airing, semua infrastruktur sudah memadai, hanya
SDM saja yang memang baru dibentuk dan penyesuaian gaya Hard Rock FM
dengan culture Bandung, dan itu memakan waktu selama satu tahun.”
9. Hard Rock FM mempunya program acara Cerita Ramadahan, Bisa
dijelaskan mengenai sejarah adanya program acara dan jelaskan
mengenai prograqm acara tersebut?
Jawaban: “Cerita Ramadhan adalah Program di bulan ramadhan yang tayang
30 menit menjelang berbuka puasa, uniknya cerita ramadhan ini dibuat seperti
cerita bersambung, di mana dalam setiap episode nya akan mengangkat
sebuah cerita yang mengingatkan kita untuk tetap beribadah dan bersyukur
terhadap apa yang diberikan sang Pencipta. Konten cerita ini yang bervariasi
setiap tahunnya. Cerita Ramadhan sudah ada sejak empat tahun lalu, di mana
di tahun 2010, cerita ramadhan tayang sebanyak 20 episode, dan mengangkat
profil empat orang dengan cerita hidup yang unik berkaitan dengan bulan
Ramadhan. Empat cerita profil tersebut, direkam sebelum bulan puasa, diedit
dengan sound effeck sambil memperhatikan durasi dan konten cerita. Setiap
harinya, akan ada dua cuplikan kisah masing- masing profil. Pengantar cerita
akan dibawakan penyiar secara live. Dan di akhir setiap episode, akan ada
rekaman nasehat ustad mengenai kondisi harian yang dialami profil tersebut,
sebelum akhirnya waktu berbuka puasa. Di tahun 2011, konsep cerita
ramadhan masih mengangkat empat profil tokoh yang memiliki kisah hidup
unik yang dikaitkan dengan cerita ramadhan. Di tahun 2012 dan 2013, kisah
kasih ramadhan berubah konsep, tidak lagi mengangkat sebuah profil, tapi
mengangkat gaya hidup yang bertentangan dengan agama tapi seiring
perjalanan waktu, gaya hidup tersebut tidak dianggap sebuah kesalahan. Di
tahun 2012, Empat kisah kehidupan dirangkum dalam 20 episode yang tayang
sepanjang bulan puasa. Setiap kisah dituturkan dalam konsep drama radio, di
mana ada dialog antara dua sampai tiga orang dilengkapi sound effect,
menggambarkan detail kejadian tersebut, sampai akibat yang bisa terjadi dari
kejadian tersebut. Sama seperti tahun- tahun sebelumnya, setiap episode cerita
ramadhan akan diakhiri dengan penayangan kutipan imani yaitu ceramah
ustadz.”
10. Bagaimana cara penentuan ide pada Cerita Ramadhan?
Jawaban: “Sebelum menjadi sebuah naskah cerita biasanya kita meeting
terlebih dahulu untuk membahas mengenai ide cerita yang sudah ditentukan,
kearah mana tujuan cerita, pesan-pesan apa yang ingin diangkat. Sehingga
bukan sekedar drama yang sekilas saja namun ada inti sari yang bisa
didapatkan oleh pendengar. Sehingga perlu pembuatan cerita yang menarik
yang kemudian dikemas sesuai kebutuhan pendengar kita.”
11. Bagaimana format dan konsep acara Cerita Ramadhan tersebut?
Jawaban: “Format acara tersebut adalah kombinasi rekaman dan live. Setiap
kisah kehidupan disajikan dalam bentuk rekaman berdurasi maksimal dua
menit, dibawakan dan diantar secara live oleh penyiar, sampai akhirnya
penyiar memberikan kesimpulan dan memutarkan rekaman insert kutipan
imani.”
12. Mengapa cerita ramadhan memilih waktu siaran saat menjelang
berbuka puasa?
Jawaban: “Saat bulan Ramadhan, waktu siaran menjelang berbuka puasa
adalah jam siaran prime time, hal ini juga berlaku di media televisi, di mana
dalam selang waktu tersebut, jumlah pendengar nya sangat tinggi. Di mana
traffic lalu lintas di setiap kota menjadi sangat tinggi, dan menurun drastis
setelah jam buka puasa. Tidak dipungkiri juga, pada jam tersebut jumlah
pendengar menjadi yang tertinggi, karena mereka menantikan adzan Maghrib
berkumandang. Dan radio menjadi solusi bagi mereka yang berkendara.”
13. Apa selain cerita ramadhan ada program ramadhan lainnya yang
disiarkan Hard Rock FM Bandung?
Jawaban: “Cerita Ramadhan menjadi main program selama bulan Ramadhan,
karena sangat diminati client untuk beriklan. Selain program ini, ada juga
program Kisah Kasih Ramadhan, yang merupakan salah satu program charity
Hard Rock FM Bandung, di mana seluruh team Hard Rock FM Bandung
mengadakan buka puasa bersama dengan mengundang anak yatim. Beberapa
program Ramadhan yang tayang selama bulan ramadhan empa tahun terakhir
yaitu Cerita Ramadhan, Kisah Kasih Ramadhan, From Street To Mall itu
insert yang merekomendasikan satu jenis makanan buka puasa, dari dua
tempat yang berbeda, satu dari mall yang diartikan sebagai resto atau cafe
Besar dan dari 'street' dalam artian makanan kaki lima, dan Ramadhan
Fashion Tips yaitu Tips padu padan busana muslim. “
14. Bisa dijelaskan, apa sebelum adanya program cerita ramadhan, apa
bentuk program ramadhan yang dibuat Hard Rock FM Bandung?
Jawaban: “Sebelum ada cerita Ramadhan, Hard Rock FM Bandung sering
mengadakan siaran luar dari tempat berbuka puasa, dan ini rutin dilakukan
Hard Rock FM Bandung, selama bulan Ramadhan.”
15. Apa program ramadhan cerita ramadhan ini memiliki dialog interaktif
dengan pendengar? Kalau tidak memiliki mengapa?
Jawaban: “Cerita Ramadhan tidak memiliki dialog interaktif dengan
pendengarnya, karena durasi waktu yang singkat yaitu sekitar 30 menit dan
kewajiban memutarkan time signal secara on time. Penambahan segmen
dialog interaktif, memiliki kelemahan waktu yang tidak dapat diprediksi
dengan tepat. Perubahan ini dapat merubah rundown secara keseluruhan yang
berakibat fatal.”
16. Apa yang dilakukan agar acara sesuai dengan rundown?
Jawaban: “Agar naskah yang dibuat sesuai dengan rundown yang dibuat tentu
harus pinter-pinter kita untuk merangkai kata sesingkat mungkin namun tidak
merubah maksud dari cerita. Kalau saya menyebutnya KISS yaitu Keep It
Short and Simple, membuat naskah sesingkat dan sesimple mungkin namun
makna yang disampaikan tetap sama.”
17. Untuk pengisi suara biasanya menggunakan artis atau dari tim radio
sendiri?
Jawaban: “Untuk pengisi suara kita menggunakan penyiar atau orang-orang
kantor yang kira-kira bisa memerankan karakter tokoh tersebut, kadang kita
Lampiran 1. Data Profile Radio Hard Rock 87,7 FM Bandung.
Nama Perusahaan PT. Radio Ekacita Swara Buana
Studio & Marketing Jalan Sulanjana No. 15 Bandung. Telepon 022-
4212612 Fax 022-4238226
Kantor Pusat Gedung Sarinah Jalan MH. Thamrin No 11 Jakarta
Pusat
Frekuensi 87,7 FM
Call Station Eight Seven Point Seven Hard Rock FM
Statment Potitioning Life Style and Entertaiment Station
Call Sign Hard Rockers
Website www.hardrockfm.com
SMS 081321877877
Twitter @hardrockfmbdg
Facebook 87.7 FM Hard Rock Radio Bandung
Demografi Umur 20-35 tahun
SMA 19% ; D1/D3 25% ; S1 52% ; dan S2 4%
Lampiran 2. On Air Program
NO NAMA
PROGRAM
WAKTU PENYIAR DESKRIPSI
PROGRAM
1 Hard Rock FM
Playlist
Senin-
Minggu
05:00-06:00
Tanpa penyiar Hard Rock FM Playlist
pagi merupakan acara
musik tanpa penyiar
yang hanya
memutarkan playlist
musik Indonesia
dengan pilihan lagu
yang masuk dalam
segmen Hard Rock FM
2 Good Morning
Hardrockers
Show
Senin-Jumat
06:00-10:00
Decil Prapanca
&
Iwan de Big
one
Good Morning Hard
Rockers Show
merupakan siaran pagi
yang menemani
perjalanan ke kantor
Hard Rockers. Konten
siarannya banyak
mengangkat topik-topik
news yang dibawakan
dengan gaya konyol
dan dikombinasikan
dengan lagu-lagu
penyemangat pagi hari.
3 D’office Senin-Jumat
10:00-16:00
Penyiar
berganti-ganti
sesuai jadwal
siar.
D’Office merupakan
siaran reguler time
dengan konsep siaran
‘single DJ’ yang
memutarkan lagu-lagu
easy listening yang
menemani kerjanya
hard rockers. D’Office
dibagi ke dalam 2
tahap, d’office part one
(10.00 – 13.00) yang
memutarkan lagu-lagu
easy listening, dan part
two (13.00 – 16.00)
yang memutarkan lagu
lagu alternatif 90’s.
4 Drive n Jive Senin-Jumat
16:00-21:00
Yogi
Kartasasmita &
Neea Elvira
Drive N Jive
merupakan prime time
sore hari yang
menemani perjalanan
pulang kantor Hard
Rockers. Info yang
diberikan dalam
program ini sifatnya
ringan dikombinasikan
dengan lagu-lagu easy
listening yang
cenderung semakin
slow menjelang malam
hari.
5 9 To Midnight
Request
Senin-Sabtu
21:00-24:00
Penyiar
berganti-ganti
sesuai jadwal
siar.
9 to midnight request
adalah program single
DJ yang memutarkan
lagu-lagu request Hard
Rockers. Satu jam
pertama memutarkan
100% musik Indonesia,
dan dua jam terakhir
memutarkan request
lagu internasional.
6 Hard Rock FM
Playlist
Senin-
Minggu
00:00-02:00
Tanpa penyiar Hard Rock FM Playlist
merupakan acara musik
tanpa penyiar yang
hanya memutarkan
playlist musik dengan
kategori Hard Rock FM
Sound.
7 Retromantic
Show
Sabtu-
Minggu
06:00-10:00
Penyiar
berganti-ganti
sesuai jadwal
siar.
Retromantic merupakan
program single DJ
weekend yang
memutarkan lagu-lagu
bernuansa cinta yang
berumur dua tahun ke
atas.
8 Good Morning
Weekend
Sabtu-
Minggu
10:00-14:00
Imelia Good Morning
Weekend merupakan
morning Prime Time
Show di weekend yang
menyajikan lagu- lagu
retromantic dan
menjadi one stop
entertainment
information untuk
menghabiskan weekend
di kota Bandung.
9 Retromantic
Show
Sabtu-
Minggu
14:00-16:00
Penyiar
berganti-ganti
sesuai jadwal
Retromantic merupakan
program single DJ
weekend yang
siar. memutarkan lagu-lagu
bernuansa cinta yang
berumur dua tahun ke
atas.
10 Weekend
Player
Sabtu-
Minggu
16:00-20:00
Manik La Luna Weekend Player
merupakan Afternoon
Weekend Prime Time
Show yang memutarkan
lagu-lagu retromantic
dengan tempo slow
sambil memberikan
informasi seputar
weekend di kota
Bandung.
11 Retromantic
show
Sabtu
20:00-21:00
Penyiar
berganti-ganti
sesuai jadwal
siar.
Retromantic merupakan
program single DJ
weekend yang
memutarkan lagu-lagu
bernuansa cinta yang
berumur dua tahun ke
atas.
12 22 Kita Minggu
20:00-22:00
Penyiar
berganti-ganti
sesuai jadwal
siar.
22 Kita adalah chart
lagu Indonesia yang
memutarkan 22 lagu
baru dalam negeri dan
satu insert lagu klasik
mingguan.
13 Cooling Down
Session
Minggu
22:00-24:00
Tanpa penyiar Cooling Down session
merupakan siaran tanpa
penyiar yang
memutarkan lagu-lagu
berkategori ‘chill’
menemani istirahat
Hard Rockers
menjelang hari Senin.
Lampiran 3. Dokumentasi
Foto 1. Saat melakukan interview dengan Bapak Lie Fuk Kin.
Foto 2. Bersalaman dengan Bapak Lie Fuk Kin setelah melakukan inteview.
Foto 3. Kantor Hard Rock 87,7 FM Bandung.
Foto 4. Ruang produksi radio Hard Rock FM Bandung.
Foto 5. Suasana ruang siaran Hard Rock FM Bandung.