Risiko Tahun 2018.pdf ·
Transcript of Risiko Tahun 2018.pdf ·
PT PETT.KEBUNAI{ I{USAT{TARA XTTAlamat KantorTeleponE-mailWebsite
Jalan Rajawali44 Surabaya 60175(031) 3524893 - 95, 3522360,[email protected]
Faksimile : (031) 3534389, 3536925
SURAT EDARANNomor: lZlSFnBAl2Al7
Lampiran : Satu bundelHal : Laporan Penyusunan
Risiko Korporat T'ahun 2018
L,'-- ^.1^r!Lyqu4
1. Yth. Seluruh Direktur Anak Perusahaan2. Yth. Seluruh Kepala Bagianl. \'th. \4lrra.ier Pro.rex ERJ4. Yth. Seluruh Manajer KebunDi tempat
Dengan ini disampaikan Laporan Penyusnnan Risiko Korporat PT Perkebunan Nusantara XIItahun 2018. Berikut informasi mengenai 10 besar Risiko Korporat Tahr.rn 2018 dengan shorterlinggi :
1 Iti:ikc Tidak l'ercepain\a !(aDasiirs Cilin,r ,1 a
2 Ris iko target pendap atan I c a s hfl ou., peru sahaan dan anak- ___-_- ^1-^_ - ^:-I-1 1- -,-i,ei'iiSailaaii iiUai. tancAl
4.0 50 20,0
-l Risiko berkurangnya luas areal lahan 4.0 5-0 20.04 R i<ikr"r tarref r*ndr'rrrer: te1':i r trrlaL' fpi-,'::in:+i 4-t 18 85 Risiko kerusakan peralatan pabrik PT IGG (rlesin, instrumentasi,
iistrik) - Perionnance pabrik rendah4.0 4.6 i 8"4
6 Risikc tidak tercapain-va kualitas BBT 3.8 4.6 17.57 Risiko larget prodr.rksi tebu tidak tercapai )-r+ i1 16.0
8 R isil,:r-. HPP konrlrrliti rrtama melehihi R K,{ P 40 40 1509 Risiko target produksi dan produktivitas kopi arabika
,idnk tercn;r'lr15 3.8 14.4
10 Risiko target produksi dan produktivitas kopi robustatidak tercapai
4,0 3,5 i4,0
Agar daftar risiko dalam Laporan Penlrrsunan Risiko Korporat PT Perkebunan htrusantara XIItahun 2018 (terlarnpir) dapat menjadi perhatian. acuan keria. serta dijalankan mitig.asirisikonya untuk perbaikan.
Demikian edaran ini untuk dipedomani dengan seba.ik-baiknya.
Surabaya, 14 Desember 2017DT D-"[ oh,,-orr 'N],,.,rrrtora VII
Hudi PrihmonoDirektur Kornersil
LAPORAN PENYUSUNANRISIKO KORPORAT
TAHUN 2018
PT Perkebunan Nusantara XIIPT Perkebunan Nusantara XII
LAPORAN PENYUSUNANRISIKO KORPORAT
TAHUN 2018
PT Perkebunan Nusantara XII
Desember 2017
PT Perkebunan Nusantara XII
PT Perkebunan Nusantara XII | Risiko Korporat Tahun 2018 i
DAFTAR ISI
Daftar Isi ......................................................................................................................................... i
Kata Pengantar ............................................................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................................................1
1.1 Dasar Penugasan ...................................................................................................................1
1.2 Tujuan Penugasan .................................................................................................................2
1.3 Batasan Tanggungjawab dan Ruang Lingkup.......................................................................2
1.4 Metode Pelaksanaan ..............................................................................................................2
BAB II : HASIL SELF ASSESSMENT........................................................................................4
2.1 Metode Analisis Risiko .........................................................................................................4
2.2 Hasil Risiko Korporat............................................................................................................5
BAB III : PENUTUP ....................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................9
LAMPIRAN
PT Perkebunan Nusantara XII | Risiko Korporat Tahun 2018 ii
KATA PENGANTAR
PT Perkebunan Nusantara XII sangat menyadari adanya berbagai risiko yang dapat
mengganggu kelancaran kinerja perusahaan. Karena alasan tersebut, Perusahaan sejak dini
telah mengembangkan Sistem Manajemen Risiko yang terintegrasi di tingkat korporasi
dengan melibatkan masing masing satuan kerja dan anak perusahaan. Pengembangan Sistem
Manajemen Risiko merupakan bagian tak terpisahkan dari strategi jangka panjang Perusahaan
melalui pembentukan tim Manajemen Risiko. Kegiatan analisis risiko Perusahaan meliputi
kegiatan Inventarisasi, Identifikasi, Pengukuran, Pemetaan dan Action Plan atau Mitigasi
Risiko. Saat ini PT Perkebunan Nusantara XII telah melaksanakan Risk Assessment untuk
periode tahun 2018 kedepan.
Sebagai suatu perusahaan yang pada umumnya memiliki tujuan dalam
mengimplementasikan manajemen risiko. Tujuan yang ingin dicapai antara lain adalah :
mengurangi pengeluaran, mencegah perusahaan dari kegagalan, menaikkan keuntungan
perusahaan, dan menekan biaya produksi. Sering kali risiko muncul karena adanya lebih dari
satu pilihan dan dampak dari tiap pilihan tersebut belum dapat diketahui dengan pasti,
sebagaimana tidak pastinya masa depan. Selalu ada opportunity cost dari setiap pilihan yang
di ambil. Dengan demikian, risiko dapat di definisikan sebagai bahaya, akibat atau
konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian
yang akan datang (https://id.wikipedia.org/wiki/Risiko).
Dari definisi tersebut, risiko mengandung beberapa dimensi, yakni biaya peluang, potensi
kerugian atau dampak negatif lain, ketidakpastian, dan diperolehnya hasil yang tidak sesuai
harapan. Manajemen risiko adalah proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi,
evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas
perusahaan.
Berikut karni sampaikan laporan peiaksanaan penyusirnan risiko k*rporat
ilI Perkebr"rniln Nusanlara XII, uniuk digunakan sebagai irahan penirnbangan Direksi dan
Manajemen PT Ferkebunan Nusantara XII dalarn pengami:iian keputusan. Atas perhatian dan
keriasam* yang haik. ka*ri sarxp*ikan tenrnr kasih.
Surai:aya. 6 Desember 2017
Pl' Psrkebuna* Nusantara Xll
fulengetahui.
Fenanggr"rngf a* ab fu Ianaj emerT Ri si ko emen Risiko "
Iludi Prihmonq6iretitur Komersil Ir. Ardi Iriantcno
Kabag Sekretaris Perusahaan
PT Perkebunan Nusantara Xll I Risiko l(orporat Tahun 2018
PT Perkebunan Nusantara XII | Risiko Korporat Tahun 2018 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar Penugasan
1) Surat Keputusan Nomor: 35/KPTS/UMUM/134/06/2017 pada tanggal 16 Juni 2017
tentang Perubahan Tim Manajemen Risiko PT Perkebunan Nusantara XII.
2) Surat Direksi PT Perkebunan Nusantara XII
- Nomor 12/KOL/033/2017 tanggal 16 Agustus 2017 perihal Kertas Kerja
Manajemen Risiko Tahun 2018 yang ditujukan kepada seluruh Manajer Kebun
dan Kepala Bagian.
- Nomor 12/IGG/051/2017 tanggal 23 Agustus 2017 perihal Kertas Kerja
Manajemen Risiko Tahun 2018 yang ditujukan kepada Direktur PT Industri Gula
Glenmore.
- Nomor 12/RS-RNM/020/2017 tanggal 23 Agustus 2017 perihal Kertas Kerja
Manajemen Risiko Tahun 2018 yang ditujukan kepada Direktur PT Rolas
Nusantara Medika.
- Nomor 12/RNT/007/2017 tanggal 23 Agustus 2017 perihal Kertas Kerja
Manajemen Risiko Tahun 2018 yang ditujukan kepada Direktur PT Rolas
Nusantara Tambang.
- Nomor 12/RNM/016/2017 tanggal 23 Agustus 2017 perihal Kertas Kerja
Manajemen Risiko Tahun 2018 yang ditujukan kepada Direktur PT Rolas
Nusantara Mandiri.
3) Faksimile Nomor 12/FAKS/A/1608/2017 tanggal 30 Oktober 2017 tentang Penyusunan
Risiko Korporat Tahun 2018 yang ditujukan kepada seluruh Direktur Anak Perusahaan
dan seluruh Kepala Bagian.
PT Perkebunan Nusantara XII | Risiko Korporat Tahun 2018 2
1.2 Tujuan Penugasan
Penyusunan risiko korporat ini bertujuan untuk menghasilkan daftar risiko level korporat
pada PT Perkebunan Nusantara XII.
1.3 Batasan Tanggung Jawab dan Ruang Lingkup
Ruang lingkup penugasan Tim Manajemen Risiko PT Perkebunan Nusantara XII adalah
penyusunan risiko korporat berdasarkan pada dokumen Daftar Risiko yang telah disusun
oleh seluruh Unit Kebun, Bagian dan Anak Perusahaan baik dalam proses penyusunan
RKAP tahun 2018 ataupun risiko yang teridentifikasi pada tahun 2017.
Kebenaran risiko pada tingkat risiko Unit Kebun, Bagian, Anak Perusahaan dan Korporat
merupakan tanggung jawab Unit Kebun, Bagian dan Anak Perusahaan.
Pelaksanaan penyusunan Risiko Korporat dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD)
dilaksanakan selama 2 hari kerja mulai tanggal 7 November sampai dengan
8 November 2017.
1.4 Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan Penyusunan Risiko Korporat Tahun 2018 ini terdiri atas 3 tahapan, yaitu:
a. Tahap Reviu Dokumen
Reviu atas draft daftar risiko Unit Kebun, Bagian, dan Anak Perusahaan yang disusun
dalam proses penyusunan RKAP tahun 2018.
b. Tahap Penyusunan Risiko Korporat
1) Klarifikasi risiko unit Kebun dan Bagian kepada pemilik risiko (risk owner).
2) Penggabungan risiko
Beberapa risiko akan dilakukan penggabungan bila risiko-risiko tersebut sejenis
atau risiko yang merupakan merupakan sebab akibat.
Penggabungan risiko ini diikuti dengan penggabungan penilaian risikonya.
PT Perkebunan Nusantara XII | Risiko Korporat Tahun 2018 3
c. Tahap Klarifikasi Risiko Korporat dengan model Focus Group Discussion Tim
Manajemen Risiko
1) Keabsahan risiko baru yang merupakan hasil penggabungan risiko.
2) Klarifikasi nilai risiko, terutama terhadap nilai risiko baru yang merupakan nilai
rata-rata risiko hasil penggabungan.
3) Klarifikasi prioritas risiko.
PT Perkebunan Nusantara XII | Risiko Korporat Tahun 2018 4
BAB II
HASIL SELF ASSESSMENT
2.1 Metode Analisis Risiko
Sesuai dengan bab hasil asistensi mengenai hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam
Laporan Asistensi Penyusunan Risiko Korporat PT Perkebunan Nusantara XII Tahun
2017, Laporan Penyusunan Risiko Korporat PT Perkebunan Nusantara XII Tahun 2018
telah menerapkan dan menyempurnakan metode analisis risiko sebagai berikut:
a. Melalui penyebaran formulir kepada responden
Responden yang dimaksud adalah seluruh anggota Perubahan Tim Manajemen Risiko
PT Perkebunan Nusantara XII yang telah dibentuk sesuai Surat Keputusan Nomor:
35/KPTS/UMUM/134/06/2017 pada tanggal 16 Juni 2017. Responden sebagian besar
terdiri dari Kepala Sub Bagian pada masing-masing bagian yang berkompetensi di
bidangnya.
Responden dikumpulkan dalam satu forum FGD (Focus Group Discussion) selama
dua hari kerja.
Formulir disebarkan kepada responden dan dikembalikan pada hari yang sama.
b. Pengisian formulir penilaian risiko disesuaikan dengan kompetensi responden
Sejumlah responden diatas dibentuk menjadi 3 kelompok FGD (Focus Group
Discussion) yang anggotanya dibagi berdasarkan tema pembahasan kelompok serta
kesesuaian bidang kompetensinya.
c. Daftar risiko pada Unit Kebun, Bagian dan Anak Perusahaan digunakan sebagai
bahan awal penyusunan risiko korporat
Semua daftar risiko yang telah dikirimkan oleh Unit Kebun, Bagian dan Anak
Perusahaan digunakan sebagai bahan awal penyusunan risiko korporat dengan
mengelompokkan sesuai dengan bidang dan jenis komoditinya untuk kemudian
diolah/dinilai berdasarkan persepsi individual serta diseleksi berdasarkan hasil skor
Tingkat Risikonya (TR).
PT Perkebunan Nusantara XII | Risiko Korporat Tahun 2018 5
2.2 Hasil Risiko Korporat
Tingkat risiko (TR) yang dihasilkan dari perkalian antara likelihood dan konsekuensi
diklasifikasikan pada beberapa tingkatan, yaitu: Risiko Ekstrem (E), Risiko Tinggi (H),
Risiko Sedang (M), dan Risiko Rendah (L), dengan batasan sebagaimana dalam Gambar
berikut.
Pengklasifikasian risiko berdasarkan tingkat risiko dapat memandu dalam penetapan opsi
penanganan risiko, dengan panduan umum sebagai berikut:
Risiko Ekstrim (E) : memerlukan tindakan segera
Risiko Tinggi (H) : memerlukan perhatian dari pejabat puncak
Risiko Sedang (M) : tanggung jawab manajemen harus dipertegas
Risiko Rendah (L) : dapat dikelola dengan prosedur rutin
Sebagai representasi risiko Unit Kebun, Bagian, dan Anak Perusahaan diperoleh 100 risiko
korporat dengan rincian 6 risiko berkategori “ Ekstrim”, 23 risiko berkategori “Tinggi”, 40
risiko berkategori “Sedang”, dan 31 risiko berkategori “Rendah” sebagai berikut:
PT Perkebunan Nusantara XII | Risiko Korporat Tahun 2018 6
No. Nama Risiko L K TR Kategori
1 Risiko tidak tercapainya Kapasitas giling 4.2 4.8 20.2 Ekstrim
2Risiko target pendapatan / Cash flow Perusahaandan anak perusahaan tidak lancar
4.0 5.0 20.0 Ekstrim
3 Risiko berkurangnya luas areal lahan 4.0 5.0 20.0 Ekstrim
4 Risiko target rendemen Tebu tidak tercapai 4.0 4.7 18.8 Ekstrim
5Risiko kerusakan peralatan pabrik PT IGG(mesin, intrumentasi, listrik) - Performancepabrik rendah
4.0 4.6 18.4 Ekstrim
6Risiko tidak tercapainya kualitas BBT (BahanBaku Tebu)
3.8 4.6 17.5 Ekstrim
7 Risiko target produksi Tebu tidak tercapai 3.4 4.7 16.0 Tinggi
8 Risiko HPP Komoditi utama melebihi RKAP 4.0 4.0 16.0 Tinggi
9Risiko target produksi dan produktivitas KopiArabika tidak tercapai
3.5 4.1 14.4 Tinggi
10Risiko target produksi dan produktivitas KopiRobusta tidak tercapai
4.0 3.5 14.0 Tinggi
11Risiko target produksi dan produktivitas KakaoEdel tidak tercapai
4.0 3.4 13.6 Tinggi
12Risiko target produksi dan produktivitas KakaoBulk tidak tercapai
4.0 3.3 13.2 Tinggi
13Risiko target produksi dan Produktivitas Tehtidak tercapai
4.0 3.2 12.8 Tinggi
14Risiko target produksi dan produktivitas Karettidak tercapai
2.8 4.0 11.2 Tinggi
15Risiko target rendemen Komoditi pokok tidaktercapai
4.0 3.1 12.4 Tinggi
16 Risiko perijinan produk dan pabrik 3.6 3.4 12.2 Tinggi
17Risiko keterlambatan tanaman pokok TBMmasuk TM
3.0 4.0 12.0 Tinggi
18Risiko tidak ter- implementasinya Aplikasi SAPERP
4.0 3.0 12.0 Tinggi
19 Risiko target Mutu I Teh tidak tercapai 4.0 2.8 11.2 Tinggi
20 Risiko produk hilir mengalami masa expired 3.6 2.8 10.1 Tinggi
21Risiko biaya investasi tanaman melampauiRKAP
3.0 3.1 9.3 Tinggi
22 Risiko penyelesaian INT tidak tepat waktu 2.9 3.2 9.3 Tinggi
23Risiko standar /aturan /SOP belum update sesuaikondisi terkini
3.0 3.0 9.0 Tinggi
24 Risiko terhambatnya proses suksesi karyawan 3.0 3.0 9.0 Tinggi
25 Risiko belum ada Sistem Informasi Terintegrasi 3.0 3.0 9.0 Tinggi
26 Risiko gagalnya proyek/ kerja sama 3.0 3.0 9.0 Tinggi
27Risiko proses pengadaan Barang / jasa tidaktepat waktu
3.0 3.0 9.0 Tinggi
PT Perkebunan Nusantara XII | Risiko Korporat Tahun 2018 7
No. Nama Risiko L K TR Kategori
28Risiko kurangnya dokumen pendukung/syaratsuatu pembayaran/ pengeluaran Bukti Kas/Bank
3.0 3.0 9.0 Tinggi
29Risiko kontraktor akan melakukan klaimbunga/denda atas keterlambatan pembayarantermin ke-15 sebesar ± Rp130 Milyar
3.0 3.0 9.0 Tinggi
30 Risiko target Mutu I Karet tidak tercapai 2.5 3.5 8.8 Sedang
31 Risiko spesifikasi INT tidak sesuai 2.0 4.0 8.0 Sedang
32Risiko HPP Kayu diatas RKAP Hortikultura(Sengon, Jabon, Gmelina, Gulpa)
3.0 2.6 7.8 Sedang
33Risiko sisa waktu jaminan masa pemeliharaanlebih pendek PT IGG
2.6 3.0 7.8 Sedang
34Risiko sistem IT --> Server RFID (RadioFrequency Identification) tidak berfungsiPT IGG
3.0 2.6 7.8 Sedang
35Risiko rencana Pembelian aset PTPN X diRSUK PT RN Medika
2.8 2.6 7.3 Sedang
36 Risiko harga Gula Rendah/Murah PT IGG 2.8 2.6 7.3 Sedang
37
Risiko gugatan hukum terkait pengalihan operasipabrik tanpa didukung berita acara penerimaankinerja dan Sertifikat Penerimaan KinerjaPT IGG
3.0 2.4 7.2 Sedang
38Risiko kekurangan alat produksi dan alat angkutbatu kewal PT RNT
3.4 2.0 6.8 Sedang
39Risiko terjadinya kebakaran di lingkunganPabrik PT IGG
2.0 3.4 6.8 Sedang
40 Risiko target produksi hortikultura tidak tercapai 3.1 2.1 6.5 Sedang
41 Risiko pencemaran lingkungan PT IGG 2.4 2.6 6.2 Sedang
42Risiko ketersediaan bibit siap salur tidaktercapai
2.8 2.2 6.2 Sedang
43 Risiko dampak lingkungan pada RNT 2.0 3.0 6.0 Sedang
44 Risiko kehilangan arsip 2.0 3.0 6.0 Sedang
45Risiko struktur Organisasi belum mampumengakomodasi strategi perusahaan
2.0 3.0 6.0 Sedang
46 Risiko kesalahan administrasi data karyawan 2.0 3.0 6.0 Sedang
47 Risiko legalitas lahan 2.0 3.0 6.0 Sedang
48 Risiko target Mutu I Kopi Arabika tidak tercapai 2.0 2.9 5.8 Sedang
49Risiko biaya operasional Agrowisata melebihiRKAP
2.9 2.0 5.8 Sedang
50 Risiko target produksi kayu tidak tercapai 2.4 2.4 5.8 Sedang
51Risiko dana talangan oleh perusahaan induktanpa adanya perjanjian tertulis PT IGG
2.4 2.4 5.8 Sedang
52 Risiko target Mutu I Kakao Bulk tidak tercapai 2.0 2.7 5.8 Sedang
53 Risiko HPP hortikutura diatas RKAP 2.4 2.1 5.8 Sedang
PT Perkebunan Nusantara XII | Risiko Korporat Tahun 2018 8
No. Nama Risiko L K TR Kategori
54Risiko target pendapatan Agrowisata tidaktercapai
2.5 2.0 5.8 Sedang
55 Risiko biaya INT melampaui RKAP 2.2 2.2 5.8 Sedang
56 Risiko target Mutu I Kakao Edel tidak tercapai 2.0 2.1 5.8 Sedang
57 Risiko target Mutu I Kopi Robusta tidak tercapai 2.0 2.0 4.0 Sedang
58Risiko pemasaran produk hilir PT IGG tidaklancar
2.0 2.0 4.0 Sedang
59 Risiko kecelakaan kerja 2.0 2.0 4.0 Sedang
60 Risiko kurangnya kompetensi Auditor. 2.0 2.0 4.0 Sedang
61Risiko keterlambatan pengambilan barang -Keterbatasan vendor di wilayah
2.0 2.0 4.0 Sedang
62Risiko belum adanya Sistem InformasiGeografis yang terintegrasi dengan pemetaanarea PTPN XII
2.0 2.0 4.0 Sedang
63 Risiko penerbitan laporan tidak tepat waktu. 2.0 2.0 4.0 Sedang
64 Risiko barang / jasa tidak sesuai spesifikasi 2.0 2.0 4.0 Sedang
65Risiko penyedia jasa tidak memiliki anggaranberlebih (overload dengan pekerjaan yangsedang dikerjakan)
2.0 2.0 4.0 Sedang
66Risiko tertunda/tidak terlaksananya rencanadiklat/pelatihan
2.0 2.0 4.0 Sedang
67Risiko pelemahan nilai tukar Rupiah terhadapUSD
2.0 2.0 4.0 Sedang
68Risiko penurunan kualitas produk komoditas digudang
2.0 2.0 4.0 Sedang
69Risiko As-built drawing infrastruktur tidakmutakhir PT IGG
2.0 2.0 4.0 Sedang
70Risiko hubungan Industrial antara SerikatPekerja dan Perusahaan terganggu.
1.0 3.0 3.0 Rendah
71Risiko peningkatan biaya atas pembayaranbeban bulanan pengguna SAP (user ID)
3.0 1.0 3.0 Rendah
72Risiko kesalahan mencatat pengakuanpendapatan (penjualan)
1.0 3.0 3.0 Rendah
73 Risiko ketidaksesuaian mutu 1.0 3.0 3.0 Rendah
74 Risiko pengembalian pinjaman menurun PKBL 3.0 1.0 3.0 Rendah
75 Risiko kredit Macet PKBL 3.0 1.0 3.0 Rendah
76 Risiko audit Bagian SPI tidak ditindaklanjuti. 1.0 2.0 2.0 Rendah
77Risiko belum ada Master Plan TI yangkomperehensif
2.0 1.0 2.0 Rendah
78Risiko rekanan tidak mampu memenuhi sesuaijadwal kontrak
1.0 2.0 2.0 Rendah
79Risiko kurangnya kompetensi auditor untuktugas-tugas berbasis TI
2.0 1.0 2.0 Rendah
PT Perkebunan Nusantara XII | Risiko Korporat Tahun 2018 9
No. Nama Risiko L K TR Kategori
81 Risiko PPN Masukan tidak dapat dikreditkan 1.0 2.0 2.0 Rendah
82 Risiko PPh tidak dipotong atas penghasilan/jasa 1.0 2.0 2.0 Rendah
83 Risiko barang rusak dalam perjalanan 1.0 2.0 2.0 Rendah
84 Risiko terlambat stuffing 1.0 2.0 2.0 Rendah
85Risiko short / under weight produksi di gudangtransito
2.0 1.0 2.0 Rendah
86 Risiko penurunan daya beli pelanggan 1.0 2.0 2.0 Rendah
87Risiko keterlambatan penyiapan stock komoditisiap kirim
1.0 2.0 2.0 Rendah
88Risiko melimpahnya supply dari perusahaankompetitor
1.0 2.0 2.0 Rendah
89Risiko tidak ada Penyedia yang memenuhisyarat teknis
1.0 2.0 2.0 Rendah
90Risiko informasi tentang Program Kemitraanbelum optimal PKBL
2.0 1.0 2.0 Rendah
91Risiko penyaluran dana PKBL tidak tepatsasaran
2.0 1.0 2.0 Rendah
92 Risiko Audit Rutin tidak tercapai. 1.0 1.0 1.0 Rendah
93 Risiko kesalahan penulisan kode rekening 1.0 1.0 1.0 Rendah
94Risiko saldo hutang piutang antar Badan Hukumtidak cocok
1.0 1.0 1.0 Rendah
95Risiko penundaan rencana kegiatan INT yangtidak berpengaruh terhadap peningkatanproduktivitas dan sumber pendapatan baru
1.0 1.0 1.0 Rendah
96 Risiko keterlambatan barang masuk gudang 1.0 1.0 1.0 Rendah
97 Risiko Barang rusak disimpan 1.0 1.0 1.0 Rendah
98Risiko saldo rekening tidak sesuai dengan posisinormalnya
1.0 1.0 1.0 Rendah
99Risiko penumpukan stock barang logistik digudang
1.0 1.0 1.0 Rendah
100 Risiko Pengapalan dadakan 1.0 1.0 1.0 Rendah
Tabel daftar 100 Risiko Korporat PTPN XII tahun 2018 (rincian terlampir)
Keterangan:
L = Likelihood (Potensi tingkat kejadian risiko)
K = Konsekuensi (Potensi dampak risiko)
TR = Tingkat Risiko (Hasil perkalian likelihood dan konsekuensi)
PT Perkebunan Nusantara XII | Risiko Korporat Tahun 2018 10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyempurnaan yang diharapkan pada Laporan Asistensi Penyusunan Risiko Korporat di
tahun-tahun sebelumnya terus dilakukan. Pentingnya penyempurnaan secara terus menerus
diperlukan karena lingkungan bisnis organisasi yang terus berubah dan berkembang, yang
berarti risiko yang dihadapi organisasi juga berubah dan berkembang. Di tahun 2018 ini,
PT Perkebunan Nusantara XII telah melakukan beberapa langkah perbaikan dengan
melakukan:
1) Analisis risiko dengan membentuk Focus Group Discussion;
2) Pengisian formulir penilaian risiko dilakukan dengan memperhatikan kompetensi
responden yang dipilih berdasarkan pada kompetensi terhadap risiko-risiko yang
dinilai;
3) Perbaikan terhadap risiko-risiko pada Unit Kebun.
Demikian Laporan Penyusunan Risiko Korporat PT Perkebunan Nusantara XII tahun 2018,
yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan Direksi dan Manajemen PT Perkebunan
Nusantara XII dalam pengambilan keputusan.
TR
1 Risiko tidak tercapainya Kapasitas
giling
- Keterlambatan pelaksanaan TMA Tebu C - Produksi gula tidak tercapai - Komunikasi dengan pemasok tebu untuk
menambah jumlah pasokan atau percepat
pengiriman (tambah armada truk)
4.2 4.8 20 - Menyarankan kepada PTPN XII agar
menyewakan lahan kosong di sekitar pabrik
kepada petani tebu dengan harga kompetitif
2018 PT IGG , Bagian
Tanaman
Semusim
- Target realisasi luasan tanam Tebu tidak
tercapai
C - BBT di pabrik habis dan berhenti
giling
- Perjanjian Jual Beli Tegakan Tebu antara
PTPN XII dan PT IGG
- Mempertegas perjanjian jual beli tegakan
tebu terkait dengan jumlah minimal pasokan
tebu termasuk sanksinya
2018
- Jumlah Pasokan tebu dibawah kapasitas giling C - Tidak tercapainya target kinerja
pabrik karena pabrik
beroperasi di bawah kapasitas
terpasang (under capacity)- Terbatasnya jumlah tenaga kerja TMA
(pemasok)
C
- Terbatasnya jumlah truk TMA (pemasok) C
2 Risiko Target pendapatan / Cash flow - Target penerimaan penjualan tidak tercapai C - Kekurangan dana untuk - SE 31/SE/146/2015 hal efektivitas biaya dan 4.0 5.0 20 - Mempercepat penjualan komoditas, 2018 Seluruh bagian
Unit/PICSkedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
PT IGG , Bagian
Tanaman
Semusim,
Bagian
Pemasaran
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
2 Risiko Target pendapatan / Cash flow
Perusahaan dan anak perusahaan
tidak lancar
- Target penerimaan penjualan tidak tercapai
(dibawah RKAP)
C - Kekurangan dana untuk
pembiayaan kewajiban perbankan,
operasional dan investasi perusahaan
(Modal Kerja, Investasi, Vendor, dll)
- SE 31/SE/146/2015 hal efektivitas biaya dan
upaya penanggulangan krisis.
SE.31/SE/023/2016 hal program strategis
menghadapi kondisi kritis cash flow.
SE.31/SE/153/2017 hal crash program
semester II 2017
4.0 5.0 20 - Mempercepat penjualan komoditas,
Memacu peningkatan produksi komoditas,
Pencairan plafon kredit yang masih ada,
Pengajuan Fasilitas Kredit Baru
2018 Seluruh bagian
dan anak
perusahaan
- Target produksi komoditas tidak tercapai
(dibawah RKAP)
C - Meningkatnya jumlah tagihan
pembayaran
- Penjadwalan ulang pembayaran tagihan ke
vendor atau pihak ke-3 sesuai tingkat urgensi
dan skala prioritasnya
- Sebagian pembayaran tagihan ke vendor
atau rekanan diikutkan pada program post
financing, trade facility dan trust receipt
perbankan
2018
- Piutang tertagih lama dan terjadi
Keterlambatan penerimaan penjualan
C - Pembayaran cicilan kredit pada
bank sindikasi tidak lancar
- Diberlakukan mekanisme pembayaran cash
before delivery
- Menyesuaikan ulang mekanisme penjualan
dan cara pembayaran - Tarif dan tingkat okupansi PT RN Medika C - Anak perusahaan tidak mendapat
Kredit Modal Kerja
- Melakukan penagihan kepada pembeli - Sosialisasi dan kerjasama PT Rolas Nusantara
Medika terhadap pihak luar- Sistem BPJS Kesehatan PT RN Medika C - Mengalokasikan barang yang sama ke
pembeli lain/baru
- Bekerjasama dengan dokter spesialis
- Ketersediaan dokter spesialis PT RN Medika C - Pengelolaan pelanggan/mitra PT RN Medika
non BPJS- Munculnya Kompetitor baru PT RN Medika - Berkomunikasi intens dengan pihak BPJS
Kesehatan- Tingkat kunjungan dan okupansi Café PT RN
Mandiri
C - Peningkatan pelayanan / service excellence
di anak perusahaan- Pemasaran hilirisasi tidak lancar C- Target produksi batu PT RNT tidak tercapai C
TR Unit/PIC
Skedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
3 Risiko berkurangnya luas areal lahan - Risiko penguasaan lahan secara tidak sah oleh
pihak ketiga/ Instansi lain
C - Gugatan kelompok masyarakat di
Pengadilan
- Pendekatan Masy. 4 5 20 - Komunikasi intensif dengan pihak terkait 2018 Bagian Hukum
- Sistem pengamanan lahan kurang memadai C - tindak pidana pengerusakan,
pencurian, dan lain sebagainya
- Optimalisasi Areal - Pengukuran ulang Bagian Hukum
- perubahan peraturan perundang-undangan
(sungai, jalan mengurangi luas lahan)
UC - Tambahan biaya untuk kasus
penguasaan lahan
- perbatasan kebun dibuat jalan dan pos
batas untuk memudahkan keamanan
- Pembuatan tanda batas Bagian Hukum
- perbedaan metode/ metodologi pengukuran C - kehilangan potensi lahan untuk
produksi
- Berkoordinasi dengan pihak terkait
- Kondisi sosial ekonomi masyarakat UC - Kegiatan usaha dikebun
terganggu/tidak maksimal
- Pengajuan hak baru
- Kurang adanya kontrol UC - Penegal tanah Perkebunan menjadi
sulit dikendalikan
- Penguatan tanah / struktur tanah
- Banyak pihak yang terlibat dalam penggarapan
lahan
UC - lahan dimanfaatkan oleh penduduk
sekitar
4 Risiko Target rendemen Tebu tidak
tercapai
- Curah hujan tinggi UC - Terjadi penggabusan - Melakukan sulaman 4.0 4.7 18.8 - monitoring produksi 2018 Bagian
Tanaman
Semusim- Mesin Pabrik C - Bobot menurun - Membuat jadwal penanaman - penyulaman Bagian
Tanaman - Penebang kurang terampil C - Banyak daduk terikut - Penanaman sesuai varietas kemasakan tebu - pemilihan varietas unggul Bagian
Tanaman
Semusim- Hasil tebangan kotor C - sogolan terangkut ke Pabrik - Melakukan penyiraman dan pemanfaatan
waduk untuk pengairan- Perawatan tanaman kurang optimal C - Klentek tidak tuntas - Optimalisasi sulaman
5 Risiko kerusakan peralatan pabrik PT
IGG (mesin, intrumentasi, listrik) -
Performance pabrik rendah
- Pasokan air pada boiler tak sesuai standar
dengan pH 8, kesadahan air <0,1 derajat Jerman
atau setara 10 mg CaCO3
C - Kerusakan pada boiler - Proses identifikasi pada laboratorium atas
pasokan air sebelum ke boiler
4.0 4.6 18.8 - SOP proses untuk menjamin pasokan air ke
boiler sesuai standar (sejak proses identifikasi
hingga penanganan jika air tidak memenuhi
standar)
2018 PT IGG, Bag.
Tanaman
Semusim, Bag.
Teknik - Kelalaian operator (human error) C - Pabrik berhenti giling - Water treatment terhadap air dari sungai
agar sesuai standar
- Usia peralatan (life-time product) C - Gangguan pada peralatan/proses
berikutnya
- Mengambil air dari evaporator hasil
kondensasi
- Spesifikasi engineering tidak sesuai kebutuhan C - Kerusakan peralatan hingga perlu
penggantian peralatan baru
- Pengecekan secara berkala
TR Unit/PIC
Skedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
6 Risiko tidak tercapainya kualitas BBT
(Bahan Baku Tebu)
- Kurangnya pengawasan pemasok pada tebu
yang dikirim
C - Pengangkutan tebu pasca tebang (di
kebun pemasok) ke truk
menggunakan grabber sehingga
trash tebu (batu, tanah, akar, pasir,
sogolan, pucuk, daun, tebu mati)
terikut
- Komunikasi kepada pemasok tebu berupa
imbauan untuk memperhatikan standar MBS
(Manis, Bersih, Segar)
3.8 4.6 17.5 - Mencantumkan ketentuan sanksi bagi
pemasok atas tebu non standar MBS dalam
perjanjian jual beli tegakan tebu
2018 Bagian
Tanaman
Semusim
- Keterlambatan pengolahan C - Antrian truk yang lama di pabrik
karena jumlah tebu masuk melebihi
kapasitas giling sehingga tebu
menjadi layu
- Membuat jadwal kirim tebu ke Pabrik - Mencantumkan ketentuan jadwal kirim tebu
ke pabrik dalam perjanjian jual beli tegakan
tebu
PT IGG
- Umur tebu < 12 bulan C - Tebu belum terlalu masak dan
kualitas tebu menurun
- Penggunaan enzim utk percepatan proses
pemasakan
- Mencantumkan ketentuan jadwal prei
tebang tebu ke pabrik dalam perjanjian jual
beli tegakan tebu
- Keterlambatan Tebang C - Tanaman menjadi tua, bobot
berkurang dan rendemen turun
- Mekanisasi TMA - Meningkatkan manajemen Tebang Muat
Angkut (TMA) pada pemasok maupun pabrik
- Serangan endemik hama/penyakit untuk jenis
tebu varietas tertentu
C - Kualitas tebu menurun - Inventarisasi hama/penyakit yang spesifik
untuk jenis tebu tertentu tahun sebelumnya
- Berkoordinasi dengan P3GI untuk alternatif
solusi untuk mengatasi H/P tersebut.
7 Risiko target produksi Tebu tidak
tercapai
- Populasi dibawah standar C -Target produksi dan produktivitas
tidak tercapai
- Penyulaman untuk melengkapi populasi 3.4 4.7 16.0 - Monitoring produksi penyulaman dan
evaluasi perkembangan pekerjaan tebu
2018 Bagian
Tanaman
Semusim - Gap tanaman tebu pada RC tinggi C - Umur tanaman belum memasuki - Optimalisasi sulaman - Pemilihan varietas unggul
- Serangan hama penyakit (gayas & fusarium) C - Potensi kekeringan dan mudah
terbakar (El Nino)
- Pengendalian H/P lebih intensif - Koordinasi dengan P3Gi terkait pengendalian
H/P
- Varietas kurang sesuai dengan lahan C - Tidak maksimalnya prose TMA (La
Nina)
- Pembuatan areal percobaan kesesuaian
lahan
- Koordinasi dengan P3GI terkait varietas yang
sesuai dengan lahan
- Pelaksanaan tanam tebu tidak tepat waktu C - Penggunaan enzim untuk mempercepat
proses pemasakan
- Membuat jadwal penanaman yang sesuai
- Kondisi cuaca tidak mendukung (el nino - la
nina)
UC - Pemanfaatan waduk sekitar untuk
pengairan lahan (el nino)
- Membuatembung disekitar lahan yang
kekeringan - Tetap melaksanakan TMA sesuai dengan
jadwal yang sudah ditentukan (La Nina)
- Melakukan penjadwalan TMA yang telah
disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
TR Unit/PIC
Skedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
8 HPP Komoditi utama melebihi RKAP - Kenaikan harga sarana dan biaya produksi UC - Harga Pokok Produksi Tinggi/
mengalami kenaikan
- Efisiensi biaya pemeliharaan dengan hanya
menganggarkan pos pekerjaan penting saja
4.0 4.0 16.0 - Membuat program anggaran pemeliharaan
seefisien mungkin.
2018 Bagian Teknik
dan
Pengolahan - Kenaikan upah tenaga kerja UC - Biaya pemeliharaan tanaman
kekeringan tinggi
- Evaluasi manajemen panen dan produksi
secara periodik
- Membuat crash program untuk
pengendalian biaya
Bagian
Tanaman - Kenaikan harga BBM UC - Laba tidak tercapai - secara inisiatif melakukan pengendalian
atas setiap permintaan modal kerja diluar
anggaran
- Penajaman skala prioritas pekerjaan
- Kenaikan biaya angkutan UC - Target produksi tidak tercapai - menyesuaikan dengan SOP pengelolaan
tanaman yang mengatur standar prestasi
kerja
- Menyusun pedoman reward dan
punishment untuk tenaga kerja
- Kenaikan harga bahan pendukung UC- Kekeringan ditahun 2014 UC- Adanya realisasi biaya diluar anggaran C- Rendahnya produktivitas tenaga kerja C
9 Risiko Target produksi dan - Populasi dibawah standar C - Kwantum produksi dan - Penyulaman untuk melengkapi populasi 3.5 4.1 14.4 Melaksanakan program penyulaman dan 2018 Bagian 9 Risiko Target produksi dan
produktivitas Kopi Arabika tidak
tercapai
- Populasi dibawah standar C - Kwantum produksi dan
produktivitas tidak tercapai
- Penyulaman untuk melengkapi populasi
tanaman dan tanaman penaung
3.5 4.1 14.4 Melaksanakan program penyulaman dan
replanting secara berkelanjutan
2018 Bagian
Tanaman
Tahunan - Populasi dan fungsi penaung kurang C - Menurunnya kesehatan dan
produktivitas tanaman
- Pengamanan penaung dari peramban - Pendekatan masyarakat sekitar secara
persuasif, koordinasi dengan aparat terkait
- Meningkatnya gangguan keamanan C - Eksekusi di lapangan tidak sesuai
dengan kebijakan
- Pengamatan populasi tanaman sejak TTI
dan penyulaman secara konsisten bila ada
tanaman mati
- Usulan melakukan replanting
- Umur tanaman melewati masa produktif UC - Pemeliharaan tanaman tidak
tuntas, mutu pekerjaan rendah
- Penambahan bahan organik untuk
memperbaiki struktur dan tekstur tanah
- Usulan pemupukan sesuai dengan
rekomendasi
- Kesuburan tanah menurun C - Kehilangan produksi - Analisa tanah dan daun secara periodik
sesuai dengan SOP
- Penyediaan bibit prima dengan klon yang
mempunyai potensi produksi tinggi dan tahan
terhadap serangan hama penyakit
- Terserang Hama/Penyakit C - Turunnya produksi pada masa
panen tahun berikutnya
- Pengamatan terhadap serangan Hama /
Penyakit lebih intensif
- Membuat program pengendalian hama dan
penyakit serta meningkatkan fungsi kontrol
dalam pelaksanaannya
- Kondisi iklim yang ekstrim UC - Produksi tidak mencapai sasaran - Mengadakan sosialisasi setiap ada kebijakan
baru
- Mengadakan sosialisasi setiap ada kebijakan
baru - Kesalahpahaman petugas Kebun dalam
melaksanakan kebijakan Direksi
C - Efisiensi biaya pemeliharaan dengan hanya
menganggarkan pos pekerjaan penting dan
menyelesaikan tugas tersebut secara tuntas
- Membuat program anggaran pemeliharaan
seefisien mungkin
- Kualitas pemeliharaan rendah akibat dari
tingginya biaya upah, bahan, dan pemeliharaan
UC - Melakukan pengecekan secara rutin oleh
petugas Afdeling (mandor petik) maupun
petugas Kantor Induk
- Melakukan pengecekan rutin kelayakan
kendaraan sebelum dioperasikan
- Kondisi kendaraan angkut kurang bersih dan
kurang prima
C - Melaksanakan sosialisasi, monitoring dan
evaluasi panen secara rutin mulai dari petugas
afdeling hingga petugas Kebun.
- Kesalahan dalam proses panen C
TR Unit/PIC
Skedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
10 Risiko Target produksi dan
produktivitas Kopi Robusta tidak
tercapai
- Populasi dibawah standar C - Kwantum produksi dan
produktivitas tidak tercapai
- Penyulaman untuk melengkapi populasi
tanaman dan tanaman penaung
4.0 3.5 14.0 Melaksanakan program penyulaman dan
replanting secara berkelanjutan
2018 Bagian
Tanaman
Tahunan - Populasi dan fungsi penaung kurang C - Menurunnya kesehatan dan
produktivitas tanaman
- Pengamanan penaung dari peramban - Pendekatan masyarakat sekitar secara
persuasif, koordinasi dengan aparat terkait
Unit/Kebun
terkait
- Meningkatnya gangguan keamanan C - Eksekusi di lapangan tidak sesuai
dengan kebijakan
- Pengamatan populasi tanaman sejak TTI
dan penyulaman secara konsisten bila ada
tanaman mati
- Usulan melakukan replanting
- Umur tanaman melewati masa produktif UC - Pemeliharaan tanaman tidak
tuntas, mutu pekerjaan rendah
- Penambahan bahan organik untuk
memperbaiki struktur dan tekstur tanah
- Usulan pemupukan sesuai dengan
rekomendasi
- Kesuburan tanah menurun C - Kehilangan produksi - Analisa tanah dan daun secara periodik
sesuai dengan SOP
- Penyediaan bibit prima dengan klon yang
mempunyai potensi produksi tinggi dan tahan
terhadap serangan hama penyakit
- Terserang Hama/Penyakit C - Turunnya produksi pada masa - Pengamatan terhadap serangan Hama / - Membuat program pengendalian hama dan - Terserang Hama/Penyakit C - Turunnya produksi pada masa
panen tahun berikutnya
- Pengamatan terhadap serangan Hama /
Penyakit lebih intensif
- Membuat program pengendalian hama dan
penyakit serta meningkatkan fungsi kontrol
dalam pelaksanaannya- Kondisi iklim yang ekstrim UC - Produksi tidak mencapai sasaran - Mengadakan sosialisasi setiap ada kebijakan
baru
- Mengadakan sosialisasi setiap ada kebijakan
baru - Kesalahpahaman petugas Kebun dalam
melaksanakan kebijakan Direksi
C - Efisiensi biaya pemeliharaan dengan hanya
menganggarkan pos pekerjaan penting dan
menyelesaikan tugas tersebut secara tuntas
- Membuat program anggaran pemeliharaan
seefisien mungkin
- Kualitas pemeliharaan rendah akibat dari
tingginya biaya upah, bahan, dan pemeliharaan
UC - Melakukan pengecekan secara rutin oleh
petugas Afdeling (mandor petik) maupun
petugas Kantor Induk
- Melakukan pengecekan rutin kelayakan
kendaraan sebelum dioperasikan
- Kondisi kendaraan angkut kurang bersih dan
kurang prima
C - Melaksanakan sosialisasi, monitoring dan
evaluasi panen secara rutin mulai dari petugas
afdeling hingga petugas Kebun.
- Cabang patah pada saat panen C- Buah merah tertinggal di pohon maupun di
tanah
C
- Buah rontok akibat buah terlewat masak tidak
terpetik
C
TR Unit/PIC
Skedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
11 Target RKAP produksi dan
produktivitas Kakao Edel tidak
tercapai
- Populasi tanaman dibawah standart C - Kualitas produksi dan produktivitas
tidak mencapai sasaran
- Penyulaman untuk melengkapi populasi
tanaman
4.0 3.4 13.6 Melaksanakan program penyulaman, edelisasi
dan replanting secara berkelanjutan
2018 Bagian
Tanaman
Tahunan - Umur tanaman tua C - Menurunnya kesehatan tanaman - Edelisasi - Pengamatan populasi tanaman sejak TTI Unit/Kebun
terkait- kualitas pemeliharaan rendah C - Pemeliharaan tanaman tidak tuntas
dan mutu pekerjaan rendah
- Program replanting untuk mengganti
tanaman yang tua
- Penyulaman secara konsisten bila ada
tanaman mati
- keterbatasan anggaran untuk pemeliharaan
tanaman
C - Biaya pemeliharaan tanaman akan
meningkat
- Efisiensi biaya pemeliharaan dengan hanya
menganggarkan pos pekerjaan penting saja
dan menyelesaikan pekerjaan tsb secara
tuntas
- Anggaran pemeliharaan seefisien mungkin.
- Serangan Hama/Penyakit C - Pengamatan terhadap serangan hama
penyakit lebih intensif
- Membuat program pengendalian hama dan
penyakit serta peningkatan fungsi kontrol
- Kesuburan tanah menurun C - Penambahan bahan organik untuk - Membuat program aplikasi bahan organik- Kesuburan tanah menurun C - Penambahan bahan organik untuk
memperbaiki struktir dan tekstur tanah
- Membuat program aplikasi bahan organik
- Kondisi Iklim yang ekstrim UC - Penanaman klon unggul yang punya potensi
produksi tinggi dan tahan hama penyakit
- Inventarisasi pengadaan bahan organik
- Meningkatkan fungsi kontrol terutama
mandor panen
- Perbaikan klon tanaman yang berpotensi
produksi tinggi dan tahan serangan H/P
- Kunjungan rutin ke kebun dengan evaluasi
mutu bahan baku oleh Bagian Tanaman
12 Target produksi dan produktivitas
Kakao Bulk tidak tercapai
- Populasi tanaman dibawah standart C - Kualitas produksi dan produktivitas
tidak mencapai sasaran
- Penyulaman untuk melengkapi populasi
tanaman
4.0 3.3 13.2 - Melaksanakan program penyulaman,
edelisasi dan replanting secara berkelanjutan
2018 Bagian
Tanaman
Tahunan - Umur tanaman tua C - Program replanting untuk mengganti
tanaman yang tua
- Pengamatan populasi tanaman sejak TTI Unit/Kebun
terkait
- kualitas pemeliharaan rendah C - Menurunnya kesehatan tanaman - Efisiensi biaya pemeliharaan dengan hanya
menganggarkan pos pekerjaan penting saja
dan menyelesaikan pekerjaan tsb secara
- Penyulaman secara konsisten bila ada
tanaman mati
- keterbatasan anggaran untuk pemeliharaan
tanaman
C - Pemeliharaan tanaman tidak tuntas
dan mutu pekerjaan rendah
- Pengamatan terhadap serangan hama
penyakit lebih intensif
- Anggaran pemeliharaan seefisien mungkin.
- Serangan Hama/Penyakit C - Biaya pemeliharaan tanaman akan
meningkat
- Penambahan bahan organik untuk
memperbaiki struktir dan tekstur tanah
- Membuat program pengendalian hama dan
penyakit serta peningkatan fungsi kontrol
- Kesuburan tanah menurun C - Penanaman klon unggul yang punya potensi
produksi tinggi dan tahan hama penyakit
- Membuat program aplikasi bahan organik
- Kondisi Iklim yang ekstrim UC - Meningkatkan fungsi kontrol terutama
mandor panen
- Inventarisasi pengadaan bahan organik
- Perbaikan klon tanaman yang berpotensi
produksi tinggi dan tahan serangan H/P- Kunjungan rutin ke kebun dengan evaluasi
mutu bahan baku oleh Bagian Tanaman
TR Unit/PIC
Skedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
13 Target produksi dan Produktivitas Teh
tidak tercapai
- tanaman kurang sehat C - Kuantum produksi tidak mencapai
sasaran
- Penyulaman untuk melengkapi populasi
tanaman
4.0 3.2 12.8 - Melaksanakan program penyulaman dan
replanting secara berkelanjutan
2018 Bagian
Tanaman
- Populasi tanaman dibawah standart C - Kualitas produksi dan produktivitas
tidak mencapai sasaran
- Replanting tanaman tua - Membuat program anggaran pemeliharaan
seefisien mungkin
Unit/Kebun
terkait
- Umur tanaman tua C - Pemeliharaan tanaman tidak tuntas,
biayanya meningkat dan mutu
pekerjaan rendah
- Meningkatkan fungsi kontrol mandor petik - Pengamatan populasi tanaman sejak TTI dan
penyulaman secara konsisten bila ada
tanaman mati- kualitas pemeliharaan rendah C - Kesehatan tanaman terganggu - Efisiensi biaya pemeliharaan pos pekerjaan
penting
- Membuat chek list kebersihan pucuk yang
dipetik
- keterbatasan anggaran untuk pemeliharaan
tanaman
C - Penetapan kebijakan yang
terhambat
- Membuat program pengendalian hama
penyakit serta peningkatan fungsi kontrol
- Serangan Hama/Penyakit C - Berat peko rendah - Membuat program aplikasi bahan organik
serta inventarisasi pengadaan bahan organikserta inventarisasi pengadaan bahan organik
- Kesuburan tanah menurun C - Membuat program pengendalian gulma
- Cuaca/ Iklim yang tidak menentu UC -Membuat program untuk lokasi petik mesin
- Kurangnya penyinaran UC - Meninjau kembali sistim pengupahan petik
manual- Pertumbuhan pucuk lambat UC - Membuat jadwal dan penentuan deadline
pelaporan- Kebutuhan jumlah tenaga petik tidak terpenuhi C - Mengadakan sosialisasi setiap ada kebijakan
baru
TR Unit/PIC
Skedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
14 Target produksi dan produktivitas
Karet tidak tercapai
- Terjadinya lowong sadap C - Sadapan tidak optimal - Program replanting untuk tanaman tua 2.8 4.0 11.2 - Pengamatan populasi tanaman sejak TTI 2018 Bagian
Tanaman- Penurunan kesehatan tanaman akibat
serangan hama dan penyakit
C - Protas tanaman muda masih
rendah
- Efisiensi biaya pemeliharaan dengan
menganggarkan pos pekerjaan penting
-Penyulaman secara konsisten apabila ada
tanaman yang mati
Unit/Kebun
terkait- Komposisi tanaman muda mencapai 20% C - Kwantum produksi dan profuktifitas
tidak mencapai sasaran
- Pengamatan hama penyakit secara intensif - Membuat program anggaran pemeliharaan
dengan efisien- 'Populasi tanaman dibawah standar dan umur
tua
C - Menurunnya kesehatan tanaman - Penambahan bahan organik untuk
memperbaiki struktur dan tekstur tanah
- Membuat program pengendalian hama
penyakit dan peningkatan fungsi kontrol
- Kualitas pemeliharaan rendah akibat dari
kenaikan biaya upah dan bahan
C - Biaya pemeliharaan meningkat - Mengoptimalkan fungsi tap kontrol untuk
memantau pelaksanaan sadap
- Membuat program aplikasi bahan organik
serta inventarisasi pengadaan bahan organik
- Keterbatasan anggaran pemeliharaan tanaman C - Produksi tidak mencapai sasaran - Mengoptimalkan penggunaan stimulansia
cair dan gas
- Melaporkan hasil evaluasi dari tap kontrol
- Kondisi iklim UC - Menurunnya potensi produksi
akibat over tapping
- Meminimalkan lowong sadap Pemberian stimulansia sesuai norma
akibat over tappingKesalahan pelaksanaan sadapan yang
menyimpang dari norma sadap
C - Turunnya mutu bahan Kontrol rutin untuk capaian produksi Pengaturan jadwal kerja infaler per blok
Pemberian stimulansia yang tidak tepat C - Terlambatnya unit dalam
melaksanakan kebijakan Direksi
Komunikasi intensif dengan kebun Membuat jadwal kunjungan
Kurang kontrol untuk capaian produksi C Mengadakan sosialisasi setiap kebijakan baru Membuat jadwal dan penentuan deadline
laporanKeterlambatan laporan C Mengadakan sosialisasi setiap ada kebijakan
baru
15 Target rendemen Komoditi pokok
tidak tercapai
Bahan baku tidak sesuai standar C - Rendemen dibawah standart - SOP per penggal proses dipajang/ ditempel
di tempat kerja
4.0 3.1 12.4 - Meningkatkan pengawasan penanganan
bahan baku
2018 Bagian Teknik
dan
PengolahanPanen buah yang belum masak optimal C - Produksi turun Evaluasi setiap bulan (LM) - Sosialisasi/mereview kembali SOP Bagian
TanamanProses pengolahan tidak sesuai SOP C Unit Kerja
Terkait
16 Perijinan produk dan pabrik PT Rolas
Nusantara Tambang
keterbatasan finansial C - PT Rolas Nusantara Tambang
terlambat beroperasi
- Berkomunikasi intens dengan pihak
stakeholders
3.6 3.4 12.2 - Mengurus perijinan secara bertahap 2018 PT Rolas
Nusantara
Tambang- Target pendapatan tidak tercapai - Efisiensi dalam menjalankan produksi Bagian
Pengkajian dan
Pengembanga
n, Bagian
terkait
TR Unit/PIC
Skedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
17 Keterlambatan tanaman pokok TBM
masuk TM
- Kualitas pemeliharaan rendah akibat dari : - Menurunnya kesehatan tanaman - Efisiensi biaya pemeliharaan dengan hanya
menganggarkan pos-pos penting dan urgent.
3.0 4.0 12.0 - Membuat program anggaran pemeliharaan
seefisien mungkin
2018 Bagian
Tanaman
Tahunan a. Kenaikan upah tenaga kerja UC - Biaya pemeliharaan tanaman
meningkat
- Pengamatan terhadap serangan
Hama/Penyakit yang lebih intensif
- Membuat program pengendalian hama dan
penyakit serta peningkatan fungsi kontrol
dalam pelaksanaannya b. Kenaikan harga bahan UC - Penambahan bahan organik untuk
memperbaiki struktur dan tekstur tanah
- Membuat program aplikasi bahan organik
serta inventarisasi pengadaan bahan
organiknya c. Keterbatasan biaya untuk pemeliharaan C- Menurunnya kesehatan tanaman a. Serangan Hama/Penyakit C b. Kesuburan tanah menurun C c. Kondisi iklim yang ekstrim UC
18 Risiko Tidak ter- implementasinya - Pencatatan pembukuan yang tidak sesuai C - Kurangnya Efisiensi dan efektifitas Melakukan jurnal melalui modul FI 4.0 3.0 12.0 Menyampaikan permasalahan kepada 2018 Bagian ERP, 18 Risiko Tidak ter- implementasinya
Aplikasi SAP ERP
- Pencatatan pembukuan yang tidak sesuai C - Kurangnya Efisiensi dan efektifitas
perusahaan
Melakukan jurnal melalui modul FI 4.0 3.0 12.0 Menyampaikan permasalahan kepada
konsultan dan badan hukum yang
bersangkutan
2018 Bagian ERP,
Bagian
Akuntansi- Kompetensi Sumber Daya Manusia sebagai
user ID
- Beban vendor tidak tercatat dalam
sistem
Membuat SOP baru tentang pengakuan
beban vendor pada modul MM
Merumuskan SOP dengan Bagian pemasaran
dan pengadaan
Bagian
keuangan,
Bagian - Sistem ERP secara keseluruhan yang belum
siap
- Komponen - komponen langsung
tercatat sebagai beban.
Bagian yang
tekait
- Pengakuan persediaan produksi
antar badan hukum- Pencatatan customer dan vendor
dalam satu transaksi dokumen
- Pencatatan penambah biaya
inventory- Adanya kesalahan pengakuan
persediaan produksi di catat sebagai
beban
TR Unit/PIC
Skedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
19 Target Mutu I Teh tidak mencapai
RKAP
- Bahan Baku tidak sesuai dengan standar (MS>
60% share 80%)
UC/C - Target capaian rendemen (22%) dan
mutu high grade (87%) produk tidak
tercapai
- Penyediaan bahan baku yang baik 4.0 2.8 11.2 - Meningkatkan pengawasan proses kegiatan
panen dan sortasi dilapang secara konsisten
SOP
2018 Bagian
Tanaman
Semusim - Proses pengolahan tidak sesuai dengan SOP
pengolahan teh
C - Inner quality produk menurun - Sosialisasi perpenggal proses pengolahan - Melakukan reviu dan inhouse training atas
SOP yang ada
Bagian Teknik
dan
Pengolahan - Kondisi gudang lembab C - Kualitas produk menurun - Menjaga kelembaban gudang penyimpanan
- Serangan PBK dan Phytoptora C - Sasaran mutu I tidak sesuai target - Pengendalian penyakit secara kimiawi - Pengendalian penyakit intensif
- Tanaman tidak sehat C - Pemupukan letta dan leda tepat waktu- Sortasi bahan baku kurang maksimal di kebun C - Mutu lokal melebihi target - Peningkatan pengawasan bahan baku di
kebun- Berkurangnya tenaga petik manual karena
upah petikkurang menarik
C - Menggunakan mesin petik, banyak
gulma terikut
- Proses sortasi di Kebun lebih maksimal
- Pertumbuhan pucuk lama 20 Produk hilir mengalami masa expired - Produk tidak dapat dijual/ dikonsumsi C - Target penjualan retail dan Cafe - Pengecekan secara berkala 3.6 2.8 10.1 - Mengikuti asosiasi Café 2018 PT RN Mandiri
- Peningkatan pengawasan mutu bahan baku
dan per penggal proses pengolahan
20 Produk hilir mengalami masa expired - Produk tidak dapat dijual/ dikonsumsi C - Target penjualan retail dan Cafe
tidak tercapai
- Pengecekan secara berkala 3.6 2.8 10.1 - Mengikuti asosiasi Café 2018 PT RN Mandiri
- Perusahaan mengalami kerugian - Membuka pasar / Market baru - Join Go Food Bagian
Pemasaran - Memperluas jaringan penjualan secara On
Line
- Mengikuti Asosiasi Perhotelan
- Memperluas pasar Horeca - Mengikuti acara pemerintahan- Memperluas jaringan penjualan secara B to
B
-Membuat sistem otomatis untuk pengecekan
masa expired produk
21 Biaya investasi tanaman melampaui
RKAP
-Biaya beban investasi C - Mempengaruhi cash flow - Penilaian investasi tanaman dari sisi
pekerjaan yang penting
3.0 3.1 9.3 - Cek LM Perbulan 2018 Bagian
Tanaman- Menambah beban pada saat masuk
eksploitasi
- Penilaian kinerja kebun - Penilaian investasi tanaman Bagian
Akuntansi, dan
unit terkait
22 Penyelesaian INT tidak tepat waktu - Keterbatasan dana pembiayaan investasi C - Penundaan dan atau pembatalan
Investasi
- Penyesuaian RKAP atas Investasi yang dapat
direalisasi dan Penajaman Studi Kelayakan
(FS)
2.9 3.2 9.3 - Investasi hanya dilaksanakan pada obyek
yang berpengaruh terhadap peningkatan
produktivitas dan sumber pendapatan baru.
2018 Bagian Tekpol
dan Unit kerja
terkait
- Administrasi INT terhambat C - Klausul dalam Surat Perjanjian tentang
penyampaian Laporan Mingguan
- Memasukkan klausul kewajiban
penyampaian laporan mingguan pada SPK
swakelola- Monitoring pelaksanaan INT tidak berjalan C - Memasukkan klausul bahwa Laporan
Kemajuan Pekerjaan sebagai dasar
pembayaran harus didukung dengan Laporan
Mingguan
TR Unit/PIC
Skedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
23 Risiko standar /aturan /SOP belum
update sesuai kondisi terkini
- SOP/aturan sudah lama tidak di update. C - Mutu audit tidak sesuai dengan
kondisi saat ini.
-Memakai SOP/aturan yang masih berlaku. 3.0 3.0 9.0 - Menginformasikan ke bagian terkait untuk
mereview sesuai kondisi saat ini
2018 Bagian SPI, dan
unit kerja
terkait
24 Terhambatnya proses suksesi
karyawan
- Adanya gap generasi antar karyawan (budaya
kerja, cara pandang, dll)
C - Tak terpenuhinya kualifikasi jabatan
dengan kompetensi karyawan
- Meningkatkan kompetensi karyawan
melalui program pengembangan SDM
3.0 3.0 9.0 - Memberikan kesempatan kepada generasi
muda untuk menjabat dengan tetap
berlandaskan kompetensi
2018 Kepala Bagian
SDM, Kasubag
PSDM &
Organisasi, - Adanya gap kompetensi (hard & soft
competency)
C - Ketidaksesuaian kompetensi
persyaratan jabatan dengan
kompetensi yang dimiliki karyawan
- Pelatihan bagi karyawan terkait
kepemimpinan lintas generasi
- Pelatihan intensif kepada karyawan dengan
fokus pada kelancaran program suksesi
karyawan
- Transfer knowledge dari senior kepada
junior tentang pengalaman kerja melalui sesi-
sesi pelatihan yang ada
- Transfer knowledge antara senior ke junior
- Memberikan kesempatan kepada generasi
muda untuk menjabat dengan tetap muda untuk menjabat dengan tetap
berlandaskan kompetensi
25 Belum ada Sistem Informasi
Terintegrasi
- Terkendalanya biaya C - Tidak tercapainya akurasi data - Melakukan pengukuran tapal batas
bersama BPN dan BPKP agar hasil
pengukuran diakui legalitasnya, melakukan
foto udara areal PTPN XII dan
pemrosesannya.
3.0 3.0 9.0 membangun Sistem Informasi Geografis
berbasis web
2018 Bagian TI, dan
unit kerja
terkait
- Masih menunggu arahan Holding dalam
penerapan Enterprise Resource Planning SAP di
seluruh PTPN
C - Tidak tercapainya efisiensi biaya
dan efektivitas kerja
- belum adanya data peta tapal batas yang valid
(diakui legalitasnya) dalam bentuk digital, belum
adanya citra bumi areal PTPN XII
C - Tidak ada sistem informasi
geografis, seperti monitoring
tanaman, perencanaan biaya,
perencanaan lahan dan lainnya
26 Risiko gagalnya proyek/ kerja sama - Wanprestasi pihak lain UC - Mengurangi nilai tambah/
keuntungan
- Pengaturan klausul perjanjian 3.0 3.0 9.0 - Mengoptimalkan pengendalian yang ada 2018 Bagian Hukum
- Force majeure/ keadaan kahar C - Kerugian waktu - Koordinasi dengan pihak terkait - Perubahan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
C - Proses bisnis terganggu - Meminta saran/petunjuk dari isntansi
terkait/ pejabat berwenang - Membentuk tim bersama - Negosiasi - Pemakaian teknologi GPS untuk
mengetahui keadaan lahan dan titik '- Gugatan
TR Unit/PIC
Skedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
27 Proses pengadaan Barang / jasa tidak
tepat waktu
- Rekanan wan prestasi/ tidak mampu
memenuhi ketentuan kontrak
C - Bisnis perusahaan terhambat - Kualifikasi Penyedia yang lebih ketat 3.0 3.0 9.0 - Penyempurnaan/memperketat dokumen
lelang; Pemberian peringatan kepada rekanan
2018 Bagian
Pengadaan
- Harga penawaran di atas HPS C - Proses pengadaan barang/jasa
tertunda
- Ketepatan dalam perencanaan HPS - Pelatihan penyusunan HPS
- Penyedia jasa tidak memiliki anggaran berlebih
(overload dengan pekerjaan yang sedang
dikerjakan)
C - Penyelesaian pekerjaan tertunda - Seleksi kualifikasi penyedia jasa lebih ketat
dengan mempertimbangkan sisa
kemampuan paket
- Mengundang vendor sesuai kualifikasi
- Penyedia jasa tidak berminat memasukkan C
28 Kurangnya dokumen
pendukung/syarat suatu pembayaran/
pengeluaran Bukti Kas/Bank
- Dokumen tagihan pihak III tidak lengkap. C - Pembayaran tertunda - Selalu berkoordinasi dengan bagian terkait 3.0 3.0 9.0 - Meningkatkan ketelitian dalam
memverifikasi dokumen
2018 Bagian
Akuntansi
- Jumlah tagihan tidak sesuai dengan dokumen
perjanjian.
C - Meng-update info terhadap peraturan yang
berlakuperjanjian. berlaku
29 Kontraktor akan melakukan klaim
bunga/denda atas keterlambatan
pembayaran termin ke-15 sebesar ±
Rp130 Milyar PT IGG
- Belum dibayarnya termin ke 15 secara tepat
waktu
C - Belum lancarnya cashflow
PT IGG karena produksi belum
optimal
'- Inspeksi peralatan 3.0 3.0 9.0 - Inspeksi peralatan dengan pihak yang
berkompeten
2018 Bagian
Pengkajian dan
Pengembanga
n
- Belum optimalnya pengolahan tebu
di PT IGG
- Perbaikan mesin produksi - Perbaikan mesin produksi PT IGG
- Belum dipercaya bank karena
belum mempunyai agunan
- Komunikasi/koordinasi dg perbankan untuk
pinjaman (jaminan hasil produksi)
- PTPN 12 dan atau holding sebagai penjamin
pinjaman ke perbankan
-Timbulnya bunga atas
keterlambatan pembayaran
- Monitoring progres perkembangan dg
pihak yang berkompeten (Tim Gula Holding,
BPPT)
- Pembuatan program monitoring
perkembangan
30 Target Mutu I Karet tidak mencapai
RKAP
- Bahan Baku tidak standar C - Mutu menjadi turun - Sosialisasi dan pemasangan SOP proses
pengolahan di tiap pabrik
2.5 3.5 9.0 - Sosialisasi/ mereview kembali SOP 2018 Bagian Teknik
dan
Pengolahan - Pelaksanaan sortasi lapangan belum maksimal - Evaluasi LM setiap bulan - Meningkatkan pengawasan proses kegiatan
panen dan proses pengolahan- Proses Pengolahan tidak sesuai SOP
TR Unit/PIC
Skedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
31 Spesifikasi INT tidak sesuai Keterbatasan dana pembiayaan investasi C Penundaan dan atau pembatalan
Investasi
Penyesuaian RKAP atas Investasi yang dapat
direalisasi dan Penajaman Studi Kelayakan
(FS)
2.0 4.0 9.0 Investasi hanya dilaksanakan pada obyek yang
berpengaruh terhadap peningkatan
produktivitas dan sumber pendapatan baru.
2018 Seluruh
Manajer Kebun
dan Kepala
Bagian terkait
32 HPP Kayu diatas RKAP Hortikultura
(Sengon, Jabon, Gmelina, Gulpa)
- biaya produksi kurang terkendali UC/C - Sasaran laba tidak tercapai - biaya dikendalikan sesuai anggaran yang
disetujui
3.0 2.6 7.8 - monitoring pemakaian biaya Setiap
triwulan
Bagian
Tanaman
semusim,
Bagian
pemasaran,
dan unit terkait
33 Sisa waktu jaminan masa - Pemilihan vendor yang tidak sesuai spesifikasi C - Target produksi tidak tercapai - Persyaratan vendor sesuai dengan 2.6 3.0 7.8 - Perjanjian tertulis bersama vendor 2018 PT IGG33 Sisa waktu jaminan masa
pemeliharaan vendor PT IGG lebih
- Pemilihan vendor yang tidak sesuai spesifikasi C - Target produksi tidak tercapai - Persyaratan vendor sesuai dengan
pekerjaan dan spesifikasi
2.6 3.0 7.8 - Perjanjian tertulis bersama vendor 2018 PT IGG
- Proses produksi terhambat Bagian
Pengkajian dan
Pengembanga
n
- Adanya sistem / barang yang tidak
sesuai
34 Sistem IT --> Server RFID (Radio
Frequency Identification) tidak
berfungsi PT IGG
- Adanya kerusakan hardware C -Proses pencatatan manajemen
tebang angkut lebih lama
(menggunakan cara manual)
-Backup database pada komputer lain secara
periodik
3.0 2.6 7.8 -Mirroring server di lokasi yang berbeda 2018 PT IGG
- Kerusakan aplikasi C - Proses pelaporan harian produksi
lebih lama
-Garansi pemeliharaan aplikasi oleh vendor
(2 tahun)
-Peningkatan security system pada server Bagian
Kajibang- Tak ada daya listrik UC/C -Komplain sopir pembawa tebu
karena antrian lebih lama
-Genset dan UPS untuk back up daya listrik -Peningkatan kualitas SDM terkait server
- Gangguan jaringan C Menggunakan jasa pihak ketiga untuk
perbaikan kabel optik yang putus- Human error C -Pemantauan traffic jaringan oleh Tim IT
35 Rencana Pembelian aset PTPN X di
RSUK PT RN Medika
- Peraturan Pemerintah C/UC -Target deviden dari anak
Perusahaan tidak tercapai
-Monitoring & Evaluasi bulanan 2.8 2.6 7.3 -Monitoring evaluasi lebih dioptimalkan 2018 PT Rolas
Nusantara
Medika, PTPN
XII
TR Unit/PIC
Skedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
36 Harga Gula Rendah/Murah PT IGG - Gula rafinasi bocor ke pasar C - Peluang pemasaran semakin kecil - Koordinasi dengan pihak berwenang
(pemerintah) dan asosiasi
2.8 2.6 7.3 - Pembentukan tim monitoring bersama PT IGG
- Produksi gula dalam negeri meningkat UC - Pendapatan dari gula/ tebu
berkurang (tidak sesuai dengan
RKAP)
Bagian
Pengkajian dan
Pengembanga
n
- Kuantum impor melebihi kebutuhan dalam
negeri
UC
37 Risiko gugatan hukum terkait
pengalihan operasi pabrik tanpa
didukung berita acara penerimaan
kinerja dan Sertifikat Penerimaan
Kinerja PT IGG
- Peraturan Pemerintah C/UC - Pendapatan dari gula/tebu
berkurang (RKAP tidak tercapai)
Monitoring progres perkembangan
pembangunan dg pihak berkompeten (Tim
Gula Holding, BPPT)
3.0 2.4 7.2 Pembuatan program monitoring 2018 PT IGG
Ketersediaan tebu tidak mencukupi C - Tebu PTPN 12 tidak bisa digiling di - Optimalisasi kinerja budidaya tebu milik Pembuatan program intensifikasi budidaya Bagian Ketersediaan tebu tidak mencukupi C - Tebu PTPN 12 tidak bisa digiling di
IGG dan di giling di pabrik lain
- Optimalisasi kinerja budidaya tebu milik
sendiri
Pembuatan program intensifikasi budidaya
tebu, koordinasi lahan dengan perhutani,
pencarian informasi/potensi tebu rakyat
Bagian
Pengkajian dan
Pengembanga
n
Terganggu kendala cuaca UC - Biaya TMA naik - Intensifikasi pengamatan cuaca
Terganggu Permasalahan
operasional/permesinan
C- Upaya pencarian dan penambahan lahan
- Pembelian tebu rakyat
38 Produksi batu kewal belum mencapai
target
- Kekurangan alat produksi dan alat angkut batu
kewal PT RNT
- tidak tercapainya target produksi
batu kewal
- Menambah armada Dumptruk, Breaker,
Excavator.
3.4 2.0 6.8 - Inventarisasi kebutuhan alat produksi dan
alat angkut yang mencukupi sehingga proses
pengangkutan batu kewal menjadi lebih
efisien.
2018 PT RNT, Bagian
Pengkajian dan
Pengembanga
n
TR Unit/PIC
Skedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
39 Terjadinya kebakaran di lingkungan
Pabrik PT IGG
- Tekanan mesin melebihi kapasitas pada boiler C - Kerugian material dan immaterial - Hidran di area boiler dan seluruh area
pabrik (total 19)
2.0 3.4 6.8 - Mirroring server 2018 PT IGG
- Adanya material mudah terbakar (flamable)
misalnya bagas/ampas dan MFO
C - Pabrik berhenti giling - Alat pemadam api ringan - Pengadaan mobil pemadam kebakaran Bagian
Kajibang
- Korsleting listrik C - Kehilangan dokumen/ file-file
penting
- Sprinkle di area kantor
- Human error (misalnya merokok tidak pada
tempatnya)
C - Smoke detector di area kantor/indoor
- Ledakan alat dapur (elpiji) C - Sign dilarang merokok dan nyalakan api di
area bagas dan MFO- SOP pemeliharaan instalasi listrik - Exhauster pada dapur- Simulasi kebakaran periodik (sebelum
giling)- Audit K3- Audit K3- SOP Emergency Plan- Asuransi pabrik
40 Produksi hortikultura tidak mencapai
RKAP
- Anomali iklim UC - Target pendapatan tidak tercapai - Menanam bibit prima siap salur 3.1 2.1 6.5 - monitoring produksi 2018 Bagian
Tanaman
Semusim - Pelaksanaan Pemeliharaan belum sesuai SOP C - Pemeliharaan sesuai dengan SOP - Kunjungan ke kebun untuk pemecahan
masalah
Bagian
Kebun/unit
terkait - Pencurian C - Mengoptimalkan pengamanan kebun - Monitoring produksi - Tanaman sudah tua C - Peremajaan tanaman - Jumlah pohon kelapa yang disadap belum
optimal
- Mengoptimalkan jumlah pohon yang
disadap
TR Unit/PIC
Skedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
41 Pencemaran lingkungan PT IGG a. Limbah Cair C - Perubahan rona lingkungan di
lingkungan masyarakat berupa
perubahan kualitas air
- IPAL dengan sistem aerasi lanjut 2.4 2.6 6.2 - Sosialisasi berkelanjutan SOP Pengelolaan
Limbah kepada pihak-pihak yang terkait
2018 PT IGG
- COD tinggi karena in-house keeping tidak
berjalan baik
- Perubahan rona lingkungan di
lingkungan masyarakat berupa
perubahan kualitas udara
- Biotray utk pengolahan limbah condensor - Pengelolaan abu boiler, baik untuk
penyimpanan maupun pemanfaatannnya
Bagian
Pengkajian dan
Pengembanga
n
- Kuantitas limbah melebihi kapasitas IPAL - Keresahan masyarakat akibat
pencemaran lingkungan
- SOP Pengelolaan Limbah Cair
b. Limbah Condensor C - SOP Pengelolaan Air Condensor- Kualitas air condensor jelek karena kelemahan
pada equipment dan SOP tak berjalan sempurna
- Alat ESP
c. Limbah Udara C - Penampungan sementara utk abu boiler,
dengan kapasitas terbatasdengan kapasitas terbatas- Alat ESP mengalami gangguan - Tim Lingkungan untuk menjamin penerapan
SOP pengelolaan berjalan baik di tiap stasiun
d. Limbah Padat C- Abu boiler belum termanfaatkan dengan baik
42 Ketersediaan bibit siap salur tidak
tercapai
- Persiapan bahan tanam kurang memadai C - Jumlah bibit yang dibutuhkan tidak
terpenuhi
- Membuat perencanaan kebutuhan benih
pada saat ketersediaan buah masih ada di
kebun
2.4 2.6 6.2 - Membuat Jadwal Taksasi Benih 2018 Bagian
Tanaman
Tahunan - kurangnya ketersediaan air C - Membuat perencanaan pemakaian
springkel irigation dan pembuatan embung
- Menginventaris alat springkle irigation Bagian
Tanaman
Semusim - Bibit banyak yang mati C Bagian
Kebun/Unit
terkait
TR Unit/PIC
Skedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
43 Risiko dampak lingkungan pada RNT - Penggunaan metode blasting C - Kerusakan rumah warga dan
fasilitas warga akibat getaran pada
radius tertentu
- Mengatur arah ledakan dan mengatur jarak
peledakan
2.0 3.0 6.0 - Melakukan ganti rugi apabila terjadi
perubahan sesudah ledakan
2018 PT RNT
- Pengoperasian Alat Berat & Stone Crusher C - Polusi udara dan Polusi suara - Pekerja tambang di wajibkan memakai
kelengkapan APD
- Pengukuran kualitas udara tambang Bagian
Pengkajian dan
Pengembanga- Kecemburuan Kerja dan aksi Penutupan akses
jalan tambang
C - Longsor di area tambang - Penyiraman jalan - Menyerap tenaga kerja dari warga sekitar
tetapi harus sesuai dengan kebutuhan
(jumlah, spesifikasi / keahlian tenaga) kerja
yang dibutuhkan perusahaan
- Ganguan Peernafasan (ISPA)- Harapan warga sekitar untuk dapat
diserap bekerja di kegiatan
pertambangan cukup tinggi
44 Risiko kehilangan arsip - SOP pesuratan Surat Masuk telah mengatur
disposisi surat masuk hingga ke level Kabag,
namun belum dilengkapi dengan tata cara
penyimpanan arsipnya.
C - Lamanya waktu pencarian arsip - Arsip penting disimpan di brankas 2.0 3.0 6.0 - Perlu dibangun gudang arsip dan ditunjuk
petugas khusus yang menangani arsip
2018 Sekretaris
Perusahaan
- Tempat penyimpanan arsip kurang memadai C - Kehilangan arsip - Penempatan dokumen dalam ordner sesuai
wilayah/ masalah
- Penyempurnaan SOP Surat Masuk mengenai
penyimpanan arsip di level bagian
Bagian PKBL
dan Umum
- Bencana Alam UC - Dampak hukum apabila arsip hilang
atau rusak (contoh: sertifikat tanah,
perjanjian, dan surat berharga
lainnya)
- Penambahan lemari arsip - pengaturan tertulis mengenai dokumen apa
saja yang perlu discan hingga penentuan
media penyimpanannya
Semua Bagian
- Arsip tidak terdokumentasi dengan baik C - Perlu waktu, tenaga, dan biaya - Pembagian penanggungjawab
penyimpanan arsip di tiap bagian - Arsip tidak terhimpun dalam satu tempat C - Dokumen penting discan sebelum diarsip,
namun belum diatur dokumen apa saja yang
perlu discan dan media penyimpanannya
- SOP Persuratan Surat Masuk - SOP Surat keluar- Pedoman penulisan kedinasan aplikasi '12
box' sebagai media penyimpanan arsip
secara digital
TR Unit/PIC
Skedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
45 Struktur Organisasi belum mampu
mengakomodasi strategi perusahaan
Adanya inefisiensi Struktur Organisasi C adanya unit/bagian organisasi yang
tidak berfungsi dengan optimal, tidak
proposialnya work load antara
unit/organisasi yang satu dengan
yang lain
Melakukan restrukturisasi organisasi dan
optimalisasi SDM yang ada
2.0 3.0 6.0 Restrukturisasi organisasi perusahaan 2018 Bagian SDM
46 Risiko kesalahan administrasi data
karyawan
- Pendataan identitas karyawan yang tidak tepat
sebelum peleburan
C - Gugatan hubungan industrial - Pembenahan/ Pencocokan data 2.0 3.0 6.0 - Update data karyawan secara online 2018 Bagian SDM
- Data karyawan tidak terhimpun dalam satu
tempat
C
tempat- Sistem pencatatan/pengolahan data masih
manual
C
47 Risiko Legalitas lahan - Belum memiliki dasar hak yang sah C - Pendudukan lahan oleh masyarakat - Inventarisasi dokumen 2.0 3.0 6.0 - Permohonan atau pengajuan hak baru sesuai
dengan peruntukannya
2018 Bagian Hukum
- Terlambat dalam proses permohonan
perpanjangan
C - Lahan berkurang - Koordinasi dengan instansi terkait Bagian PKBL
dan Umum - Dokumen terkait tidak ditemukan UC/C - Biaya tinggi - Inventarisasi aset tanah berikut
bangunannya - Dikeluarkan haknya karena peruntukan
berubah
C - Jaminan keamanan dalam
pengelolaan lahan berkurang
48 Target Mutu I Kopi Arabika tidak
mencapai RKAP
- Bahan baku tidak sesuai standar C - Mutu I tidak tercapai - Evaluasi LM tiap bulan 2.0 2.9 5.8 - Meningkatkan pengawasan proses kegiatan
panen dan proses pengolahan
2018 Bagian teknik
dan
Pengolahan - Pelaksanaan sortasi di lapangan belum
maksimal
C - Pendapatan menurun - Memajang SOP per penggal proses di
tempat kerja
- Sosialisasi/mereview kembali SOP Kebun terkait
-Proses pengolahan tidak sesuai dengan SOP C
49 Biaya operasional Agrowisata
melebihi RKAP
- Pembangunan Wisata Doesoen Kakao C - Biaya operasional bertambah - Segera membuka wisata baru tersebut agar
pendapatan lancar
2.9 2.0 5.8 - Studi banding 2018 Bagian
Pengkajian dan
Pengembanga
n
- Pengurusan Perijinan Doesoen Kakao C - Pendapatan belum lancar - RKAP dan SOP - Skala prioritas Investasi sesuai dengan
urgensinya
Kebun terkait
- Realisasi pembuatan wisata edukasi C - Peningkatan efektivitas karyawan - Kenaikan harga bahan dan upah karyawan
cenderung tidak terkendali
UC
- Perbaikan fasilitas dan bangunan C
TR Unit/PIC
Skedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
50 Target produksi kayu tidak mencapai
RKAP
- Kondisi cuaca tidak mendukung (hujan) UC - Target produksi kayu tidak tercapai - Optimalisasi penebangan pada musim
kemarau
2.4 2.4 5.8 - Monitoring produksi 2018 Bagian
Tanaman
Semusim- Lokasi tebangan sulit (miring) C - Transportasi tidak lancar - Menggunakan alat bantu tebang kayu - Kunjungan ke kebun untuk pemecahan
masalah
Bagian
Kebun/unit
terkait- Perngiriman bahan baku terhambat C - Menambah armada angkutan kayu - Koordinasi dengan mitra KSO - Keterbatasan mesin tebang C - Sewa mesin tebang - Kayu masih didominasi kayu sortimen kecil C - Dilakukan tebang pilih
- Terjadi kesalahan teknis oleh mitra KSO C - Mencari mitra lain yang tidak mengalami
kendala teknis
51 - Dana talangan oleh perusahaan
induk tanpa adanya perjanjian tertulis
PT IGG
- Kurangnya antisipasi risiko pinjaman tanpa
perjanjian
C - Ketidakjelasan hak dan kewajiban
masing-masing pihak
- Perjanjian tertulis antara perusahaan induk
dengan IGG mengenai status dana talangan
serta hak dan kewajiban yang menyertainya
2.4 2.4 5.8 - Perjanjian tertulis antara perusahaan induk
dengan IGG mengenai status dana talangan
serta hak dan kewajiban yang menyertainya
2018 PTPN XII, PT
IGG
PT IGG serta hak dan kewajiban yang menyertainya serta hak dan kewajiban yang menyertainya
- Munculnya konflik antar pihak
hingga terjadinya permasalahan
hukum
52 Target Mutu I Kakao Bulk tidak
tercapai
- Populasi tanaman dibawah standar C - Kwantum produksi dan
produktifitas tidak mencapai sasaran
- Penyulaman untuk melengkapi populasi
tanaman
2.0 2.7 5.4 - Melaksanakan program penyulaman dan
replanting secara berkelanjutan
2018 Bagian
tanaman, unit
kerja terkait
- Umur tanaman tua C - klonalisasi dengan klon unggulan - klonalisasi dengan klon unggulan- Program replanting - Pengamatan populasi tanaman sejak TTI
- Penyulaman secara konsisten
53 HPP hortikutura diatas RKAP - biaya produksi kurang terkendali C - Sasaran laba tidak tercapai - Biaya dikendalikan sesuai anggaran 2.4 2.1 5.0 - Evaluasi biaya produksi 2018 Kabag
Tanaman
Semusim, unit
54 Target pendapatan Agrowisata tidak
tercapai
- Persaingan tempat Wisata C - Pendapatan tidak maksimal - RKAP dan SOP 2.5 2.0 5.0 -Skala prioritas sesuai urgensi kebutuhan 2018 Bagian
Kajibang- Akses jalan ditutup dengan alasan mengurangi
kemacetan (WAW)
C - Menjalin kerjasama lebih banyak dengan
pihak luar- kenaikan harga bahan dan upah tenaga kerja UC - peningkatan pelayanan dan renovasi fasilitas
- perbaikan fasilitas
TR Unit/PIC
Skedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
55 Biaya INT melampaui RKAP - Kurang pengendalian atas monitoring urgensi
INT
C - Cashflow terganggu Penyesuaian RKAP atas Investasi yang dapat
direalisasi dan Penajaman Studi Kelayakan
(FS)
2.2 2.2 4.8 Investasi hanya dilaksanakan pada obyek yang
berpengaruh terhadap peningkatan
produktivitas dan sumber pendapatan baru.
2018 Bagian
Keuangan,
Bagian
akuntansi- Monitoring INT Unit kerja
terkait
56 Target Mutu I Kakao Edel tidak
tercapai
- Populasi tanaman dibawah standar C - Kwantum produksi dan
produktifitas tidak mencapai sasaran
- Penyulaman untuk melengkapi populasi
tanaman
2.0 2.1 4.2 - Melaksanakan program penyulaman dan
replanting secara berkelanjutan
2018 Bagian
tanaman
- Umur tanaman tua C - klonalisasi dengan klon unggulan - klonalisasi dengan klon unggulan unit/Kebun
terkait- Program replanting - Pengamatan populasi tanaman sejak TTI
- Penyulaman secara konsisten
57 Target Mutu I Kopi Robusta tidak
mencapai RKAP
- Bahan baku tidak sesuai standar C - Mutu I tidak tercapai - Evaluasi LM tiap bulan 2.0 2.0 4.0 - Meningkatkan pengawasan proses kegiatan
panen dan proses pengolahan
2018 Bagian teknik
dan
Pengolahan - Pelaksanaan sortasi di lapangan belum
maksimal
C - Pendapatan menurun - Memajang SOP per penggal proses di
tempat kerja
- Sosialisasi/mereview kembali SOP Bagian
Kebun/unit
terkait -Proses pengolahan tidak sesuai dengan SOP C
58 Pemasaran produk hilir PT IGG tidak
lancar
- Tidak memiliki pengalaman pada industri
tersebut (produk, distribusi, pemasaran dll)
C - HPP Gula tinggi - Melakukan identifikasi kebutuhan internal
terhadap produk hilirisasi
2.0 2.0 4.0 - Mengoptimalkan kebutuhan untuk internal 2018 Bagian
Kajibang
-Kondisi pasar sedang lesu UC/C - Pemasaran produk hilir tidak lancar
59 Kecelakaan kerja - Kelalaian Pekerja : C - Kecelakaan kerja - SOP penanganan kecelakaan kerja 2.0 2.0 4.0 - Barikade (pagar pembatas) pada area
berbahaya di mill station, boiler station, dan
process station
2018 Bagian SDM
a. Tidak memakai APD C - Kerusakan alat - Sosialisasi penggunaan APD selama bekerja
setiap hari dan briefing sebelum jam kerja
- Kerjasama denga pihak ketiga untuk
perbaikan alat yang tidak mampu diperbaiki
oleh workshop
Bagian
Kebun/Unit
terkait b. Miskomunikasi operator alat dengan
pelaksana di lapangan
C - Kerugian waktu karena karyawan
cidera
- Inspeksi peralatan kerja setiap bulan per
area oleh masing-masing petugasc. Pemakaian alat/ mesin yang tidak sesuai SOP C - Sign keselamatan kerja di lokasi kerja
- Terbatasnya jumlah APD di unit kerja - Alat Pelindung Diri (APD)- APD tidak sesuai standar - Asuransi BPJS- Area berbahaya pada lokasi kerja belum
sepenuhnya steril
- Unit workshop untuk perbaikan alat
TR Unit/PIC
Skedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
60 Risiko kurangnya kompetensi Auditor - Pelatihan/pendidikan kurang C - laporan hasil audit terlambat - Program diklat perpanjangan level dasar 2.0 2.0 4.0 - Program diklat penjenjangan untuk level
lanjutan dan manajerial
2018 Bagian SDM
- Supervisi kurang intensif C - Mutu audit tidak sesuai dengan
standar
- Supervisi dalam audit - Laporan pelaksanaan supervisi tim auditor
- Audit Charter- Ikut serta dalam berbagai seminar terkait
61 Keterlambatan pengambilan barang --
> Keterbatasan vendor di wilayah
- Rekanan wan prestasi/ tidak mampu
memenuhi kontrak
C - Operasional unit/kebun terhambat - Kebutuhan bahan untuk operasional kebun 2.0 2.0 4.0 - Menerapkan kontrak payung 2018 Bagian
Pengadaan
- Pembagian wewenang untuk unit/kebun
melaksanakan pengadaan kurang maksimal
(wewenang unit <Rp 5 juta)
C Bagian
Kebun/Unit
Terkait
62 Belum adanya Sistem Informasi - Terkendala biaya, belum adanya data peta C - Tidak tercapainya akurasi data, - Melakukan pemetaan dengan sistem Arcgis 2.0 2.0 4.0 - Melakukan pengukuran tapal batas bersama 2018 Bagian Hukum, 62 Belum adanya Sistem Informasi
Geografis yang terintegrasi dengan
pemetaan area PTPN XII
- Terkendala biaya, belum adanya data peta
tapal batas yang valid (diakui legalitasnya) dalam
bentuk digital, belum adanya citra bumi areal
PTPN XII
C - Tidak tercapainya akurasi data,
efisiensi biaya dan efektivitas kerja
karena banyak hal yang dapat
terbantu jika ada sistem informasi
geografis, seperti monitoring
tanaman, perencanaan biaya,
perencanaan lahan dan lainnya
- Melakukan pemetaan dengan sistem Arcgis
yang sudah dirintis sejak tahun 2017
2.0 2.0 4.0 - Melakukan pengukuran tapal batas bersama
BPN dan BPKP agar hasil pengukuran diakui
legalitasnya, melakukan foto udara areal PTPN
XII dan pemrosesannya, membangun Sistem
Informasi Geografis berbasis web
2018 Bagian Hukum,
Bagian
Sekper/TI,
Kebun/unit
terkait
- Melakukan pengukuran tapal batas
bersama BPN
63 Risiko penerbitan laporan SPI tidak
tepat waktu.
- Bertambahnya ruang lingkup yang diaudit
sesuai berkembangnya bidang usaha.
C - Jadwal Audit ke kebun lain
tertunda.
- Mengoptimalkan program kerja Audit
tahun berjalan.
2.0 2.0 4.0 - Melaporkan tersendiri untuk temuan yang
penting/urgent
2018 Bagian SPI
- Tanggapan auditee terhadap temuan
terhambat
- Penegasan ke auditee terlambat
64 Barang / jasa tidak sesuai spesifikasi - Rekanan wan prestasi/ tidak mampu
memenuhi kontrak
C - Bisnis perusahaan terhambat - Pengawasan penerimaan hasil pekerjaan
lebih teliti
2.0 2.0 4.0 - Pengembalian barang / penolakan serah
terima pekerjaan; Pemberian teguran dan
peringatan kepada rekanan
2018 User, Bagian
Pengadaan,
Tim HPS
TR Unit/PIC
Skedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
65 Penyedia jasa tidak memiliki anggaran
berlebih (overload dengan pekerjaan
yang sedang dikerjakan)
- Adanya penambahan/addendum paket
pekerjaan tidak sesuai kualifikasi penyedia jasa
C - Penyelesaian pekerjaan tertunda - Memastikan kesediaan penyedia jasa
sebelum diberikan undangan Aanwijzing
2.0 2.0 4.0 - Mengundang vendor sesuai kualifikasi 2018 Bagian
Pengadaan
C - Proses pengadaan barang/jasa
tertunda
- Seleksi kualifikasi penyedia jasa lebih ketat
dengan mempertimbangkan sisa
kemampuan paket
66 Tertunda/tidak terlaksananya rencana
diklat/pelatihan
- Cash flow perusahaan yang kurang lancar C - Tersendatnya program
pengembangan SDM
- Penentuan skala prioritas kebutuhan diklat 2 2 4.0 - Melaksanakan diklat/pelatihan berdasarkan
skala prioritas
2018 Bagian SDM
- Karyawan melakukan self learning - Pelaksanaan In house training- Transfer knowledge dari senior kepada
junior terkait pengalaman teknis dan non
teknis pekerjaan
67 Pelemahan nilai tukar Rupiah -Fluktuatifnya nilai tukar Rupiah terhadap USD UC - Kerugian akibat selisih kurs - SOP Transaksi Lindung Nilai No.Rev.01 Tgl 2 2 4.0 - Mengelola transaksi valas sehingga dapat 2018 Bagian 67 Pelemahan nilai tukar Rupiah
terhadap USD
-Fluktuatifnya nilai tukar Rupiah terhadap USD
menyebabkan potensi kerugian pembukuan
valuta asing
UC - Kerugian akibat selisih kurs - SOP Transaksi Lindung Nilai No.Rev.01 Tgl
30 April 2015
2 2 4.0 - Mengelola transaksi valas sehingga dapat
meminimalisir kerugian selisih kurs
2018 Bagian
Keuangan ,
Bagian
Akuntansi
68 Penurunan kualitas produk komoditas
di gudang
- Penataan di Gudang tidak sesuai dengan SOP C - Barang menjadi rusak tidak dapat
dipergunakan atau barang
mengalami penurunan mutu.
Sehingga harus melakukan rekondisi
mutu yang berakibat biaya tambahan
- Pelaksanaan SOP Gudang dengan
melakukan penataan barang sesuai kavling
dan diberi alas pallet, tidak ditaruh
berdekatan dengan dinding, kebersihan
gudang selalu dijaga
2 2 4.0 - Selalu memonitor kondisi barang di gudang 2018 Bidang
Ekspedisi &
Gudang
- Kemasan rusak C - Selalu menjaga kebersihan gudang
- Kondisi gudang tidak maksimal C - Perbaikan palet yang rusak secara berkala
- Serangan hama C
69 As-built drawing infrastruktur PT IGG
tidak mutakhir
- Perubahan desain dan modifikasi peralatan
tidak terdokumentasi dalam as-built drawing
C - Kesulitan proses perbaikan saat
terjadi kerusakan
- Hardcopy as-built drawing infrastruktur
pabrik versi revisi 2016
2 2 4.0 - Mendapatkan softcopy CAD infrastruktur
pabrik yang terkini sesuai hardcopy terakhir
dari kontraktor
2018 PT IGG
- Kontraktor belum menyerahkan softcopy CAD
infrastruktur pabrik yang terkini sesuai hardcopy
terakhir
- Kesulitan untuk melakukan redesain
berikutnya karena tak ada
dokumentasi yang memadai
- Pemutakhiran as-built drawing seluruh
infrastruktur pabrik
- Kerusakan peralatan dan jaringan
yang ada saat adanya perbaikan
infrastruktur
TR Unit/PIC
Skedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
70 Hubungan Industrial antara Serikat
Pekerja dan Perusahaan terganggu.
- Tidak adanya kesepakatan antara SP Bun
dengan manajemen dalam Perundingan
Perjanjian Kerja Bersama dan Perundingan
Penyesuaian Gaji dan/atau tunjangan
UC/C - Hubungan kerja yang disharmoni,
demotivasi, hingga mogok kerja
- Penyelenggaraan Perundingan Perjanjian
Kerja Bersama dan Perundingan Penyesuaian
Gaji dan/atau Tunjangan secara periodik
1 3 3.0 - Mengadakan agenda rutin pertemuan
dengan pihak SPBUN PTPN XII
2018 Kepala Bagian
SDM dan
Kasubag PHI
- Komunikasi yang intens antara SP BUN
PTPN XII dengan pihak Manajemen
71 Risiko peningkatan biaya atas
pembayaran beban bulanan pengguna
SAP (user ID)
- Aplikasi SAP dibayar berdasarkan jumlah
pengguna yang memakai
UC/C - Penambahan pembayaran biaya
bulanan akan menambah beban
operasional dan mengurangi laba
perusahaan
- Penentuan jumlah User ID sesuai dengan
kebutuhan dengan tidak mengurangi
efektifitasnya secara optimal
3 1 3.0 - Evaluasi User ID 2018 Bagian ERP
72 Kesalahan mencatat pengakuan
pendapatan (penjualan)
- Data (LHPH) dari gudang terlambat - Saldo utang/ piutang tidak sesuai
dengan yang sebenarnya
- SOP tentang pelaporan pengiriman hasil
yang diserahkan ke Bag.Pemasaran dan
Bag.Akuntansi
1.0 3.0 3.0 - Mengusulkan ke Bag,Pemasaran untuk
menjalankan LHPH on line
2018 Bag.Akuntansi
dan Pemasaran
Bag.Akuntansi- Data laporan 10 harian kebun tidak up to date
dan terlambat.
- Nilai penjualan tidak sesuai dengan
yang sebenarnya
- Melakukan pengecekan dengan dokumen
penjualan dan dokumen pembayaran
- Melakukan sosialisasi tentang prosedur dan
pancatatan penjualan
- Nilai penjualan tidak sesuai dengan
yang sebenarnya
- Faksimile nomor 22/Fac/A/248/2013 Hal :
Laporan Produksi 10 harian
- Memonitor/melihat e-faktur yang diinput
oleh Kebun.
73 Ketidaksesuaian mutu - Bahan baku tidak sesuai standar
(terkontaminasi)
- Pendapatan turun - SOP per penggal proses dipajang di tempat
kerja
1.0 3.0 3.0 - Meningkatkan pengawasan proses kegiatan
panen dan proses pengolahan
2018 Kebun, Bagian
Tanaman dan
Bagian Teknik
Pengolahan- Proses pengolahan tidak sesuai Standard
Operating Procedure
- Mutu turun - Evaluasi setiap bulan (LM) - Sosialisasi/mereview kembali SOP
74 Target PKBL tidak tercapai - Penyaluran pinjaman PKBL yang kurang tepat C - Kinerja PKBL menurun - Melakukan koordinasi dengan petugas
Kebun yang diperbantukan yang ada di Unit /
Wilayah untuk tugas PKBL mengenai rencana
penyaluran.
3.0 1.0 3.0 - Mensosialisasikan tentang adanya program
kemitraan ( Pemberian Kredit Usaha Kecil ).
2018 Bagian PKBL
dan Umum
- Melakukan monitoring secara berkala,
menekankan pada mitra baru dalam
pembayaran angsuran dengan auto Debit
- Jadwal, jumlah calon mitra maupun jumlah
penyaluran disesuaikan dengan rencana
alokasi dana.
75 Kredit Macet PKBL - Monitoring yang tidak terencana dengan baik C - Pengembalian pinjaman menurun - Pembaharuan mengenai data pinjaman,
baik saldo dan kemudian perlakuan
Rescheduling
3.0 1.0 3.0 - Melakukan konfirmasi pada bagian terkait. 2018 Bagian PKBL
dan Umum
- Memonitoring pelaksanaan pekerjaan terkait
hibah.
TR Unit/PIC
Skedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
76 Risiko audit Bagian SPI tidak
ditindaklanjuti.
- Auditee tidak bisa melaksanakan sendiri,
karena terkait dengan pihak eksternal (pihak
ketiga)
C - Kinerja SPI menurun. - Monitoring Tindak Lanjut. 1.0 2.0 2.0 - Rekomendasi diberikan disesuaikan dengan
kondisi yang disepakati auditee
2018 SPI
- Audit tidak optimal.
77 Belum ada Master Plan TI yang
komperehensif dan sejajar (align)
dengan sasaran perusahaan
- Menunggu arahan Holding terkait Master Plan
TI agar selaras dengan Master Plan TI Holding,
mengingat Holding saat ini sedang menyusun
MPTI Holding
C - Biaya dan kondisi arus kas yang
tidak sesuai dengan rencana
- Menggunakan rencana jangka pendek
(RKAP) tahunan
2.0 1.0 2.0 - Menyusun Master Plan TI yang
komperehensif setelah mendapat arahan dari
Holding
2018 Bagian Sekper
Bidang IT
78 Rekanan tidak mampu memenuhi
sesuai jadwal kontrak
- Belum/tidak tersedianya barang pada rekanan C - Keterlambatan kedatangan barang - Meningkatkan pengecekan stock di gudang
pabrik milik vendor/calon pemenang tender
1.0 2.0 2.0 - Meningkatkan pengecekan stock di gudang
pabrik milik vendor/calon pemenang tender
2018 Bagian
Pengadaan
- Memberikan peringatan atau teguran
kepada kontraktor yang terlambat
- Memberikan peringatan atau teguran kepada
kontraktor yang terlambat
79 Risiko kurangnya kompetensi auditor
untuk tugas-tugas berbasis IT
- Kurangnya kompetensi C - Audit tidak maksimal - Pelaksanaan tugas dibantu tenaga ahli
bagian terkait
2.0 1.0 2.0 - Mengupgrade kompetensi auditor di bidang
IT
2018 Bagian SPI
80 Terlambat menerbitan faktur pajak
keluaran
- Nomor seri faktur habis C - Potensi denda sebesar 2% kali harga
jual (DPP)
- SE 31/SE/075/2013 hal bentuk, ukuran, tata
cara pengisian keterangan prosedur
pemberitahuan, dalam rangka pembuatan,
pembetulan dan pembatalan faktur pajak.
1 2.0 2.0 - Optimalkan pengandalian yang ada 2018 Bidang Pajak
dan Asuransi
- Web sistem DJP efaktur online sering error - Rencana akan dibuatkan SE untuk
menindaklanjuti PMK No. 116 Th.2017
81 PPN Masukan tidak dapat dikreditkan - Faktur pajak masukan tidak lengkap C - Menambah biaya - SE 31/SE/123/2015 hal tata cara
pembuatan dan pelaporan faktur pajak
berbentuk eletronik
1.0 2.0 2.0 - Pelatihan/sosialisasi UU Perpajakan secara
kontinuitas & dinamis
2018 Semua Bagian
terkait
- Faktur Pajak Masukan daluarsa (melebihi 3
bulan sejak tgl BA / uang diterima)
- Alat scan berupa (QR barcode)
- Terkait regulasi pemerintah hal peraturan
perpajakan yang berakibat semula PPN masukan
dapat dikreditkan menjadi tidak dapat
dikreditkan
- Pembetulan SPT PPN
- Rencana akan dibuatkan SE untuk
menindaklanjuti PMK No. 116 Th.2017
TR Unit/PIC
Skedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
82 PPh tidak dipotong atas
penghasilan/jasa
- Bagian terkait kurang pemahaman aspek
perpajakan
C - Denda tidak setor PPh - Memo 31/M/8384/2016 hal pemotongan
PPh atas pembayaran honor atau jasa
lainnya.
1.0 2.0 2.0 - Pelatihan/sosialisasi UU Perpajakan secara
kontinuitas & dinamis
2018 Semua Bagian
terkait
83 Barang rusak dalam perjalanan - Barang rusak dalam perjalanan karena
kesalahan perlakuan angkut
C - Barang menjadi rusak tidak dapat
dipergunakan atau Barang
mengalami penurunan mutu.
Sehingga harus melakukan rekondisi
mutu yang berakibat biaya tambahan
- Terdapat sample yang dikirim terlebih
dahulu
1.0 2.0 2.0 - Jika rusak diperjalanan
dipertaggungjawabkan ke transportir
2018 Bidang
Ekspedisi dan
Gudang
- Barang rusak karena bencana UC - Mempersiapkan alat angkut dengan baik - Jika karena kesalahan packing dikembalikan
ke kebun
84 Proses stuffing di gudang terlambat - EMKL terlambat membawa container ke
gudang
- Proses stuffing menjadi tertunda.
Sehingga timbul biaya tunggu kuli
- Komunikasi dengan pihak EMKL 1.0 2.0 2.0 - berkomunikasi dengan pihak EMKL agar
mengusahakan datang nya container se awal
mungkin.
2018 Bidang
Ekspedisi dan
Gudangmungkin. Gudang85 - Short Weight hasil produksi di
gudang transito
- Timbangan tidak sesuai C - Klaim pembeli - Timbang dilakukan bersama surveyor,
sehingga ada saksi
2.0 1.0 2.0 - Selalu berkoordinasi dengan Bagian Teknik
Pengolahan agar barang sesuai dengan
spesifikasi
2018 Bidang
Ekspedisi dan
Gudang,
Bagian Teknik
Pengolahan
86 Penurunan daya beli pelanggan - Iklim bisnis yang sedang tidak kondusif UC - Cash Flow Perusahaan terganggu - Analisa Pasar 1.0 2.0 2.0 - Mengoptimalkan pengendalian yang ada 2018 Bagian
Pemasaran - Update informasi perihal market shared &
kompetitor
87 Keterlambatan penyiapan stock
komoditi siap kirim
- Keterlambatan realisasi penyerahan barang
komoditas
C - Terjadi komplain pelanggan - Membuat perjanjian dengan pihak terkait 1.0 2.0 2.0 - Melakukan analisis terhadap deviasi rencana
produksi dengan realisasi produksi
2018 Bagian
Tanaman
Tahunan - Kekurangan pemenuhan kontrak komoditi
yang ada
C - Terjadi klaim - Perngawasan atas pelaksanaan perjanjian - Penyempurnaan dan optimalisasi sistem
online informasi stock
Bagian
Tanaman
Semusim - Kurang update stock komoditas di gudang C - Terjadi Gugatan Hukum - Penambahan personil administrasi di Gudang
transito
Bagian
Pemasaran - Terkendala penebangan/ panen di lapangan
(keterbatasan tenaga, alat, dan angkutan
komoditas, serta lokasi sulit dijangkau)
C - Timbul tambahan biaya Bagian Gudang
Transito
- Deviasi antara data produksi di RKAP dengan
realisasi produksi
C Bagian
Kebun/unit
terkait
TR Unit/PIC
Skedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
88 Melimpahnya supply dari perusahaan
kompetitor
- iklim bisnis yang sedang bagus dan meningkat UC - jumlah pelanggan menurun - Update informasi perihal market shared &
kompetitor
1.0 2.0 2.0 -Membuka pasar baru dan Mengupdate
informasi terbaru mengenai perkembangan
produk
2018 Bagian
Pemasaran
89 Tidak ada Penyedia yang memenuhi
syarat teknis
- Kurangnya informasi kepada penyedia
barang/jasa lain
C - Bisnis perusahaan terhambat - Kualifikasi Penyedia yang lebih ketat 1.0 2.0 2.0 -Mencari vendor yang lebih memenuhi
kualifikasi
2018 Bagian
Pengadaan
90 Informasi tentang Program Kemitraan
belum optimal
- Kurang optimal nya sosialisasi mengenai
program kemitraan PTPN XII
C - Penyaluran tidak maksimal - Ikut berpartisipasi dalam pameran PKBL 2.0 1.0 2.0 -Mensosialisasikan tentang adanya program
kemitraan ( Pemberian Kredit Usaha Kecil ).
2018 Bagian PKBL
91 Penyaluran dana PKBL tidak tepat
sasaran
- Kurangnya kedalaman survey kepada penerima
hibah
C - Efek dari penyaluran hibah tidak
dapat dirasakan oleh penerima hibah
- Survey awal dilakukan lebih selektif. 2.0 1.0 2.0 -Memonitoring pelaksanaan pekerjaan terkait
hibah.
2018 Bagian PKBL
92 Risiko Audit Rutin tidak tercapai. - Kurangnya personil SPI karena adanya mutasi C - Target Audit per Triwulan tidak - Menata kembali susunan personil dalam 1.0 1.0 1.0 -Penyesuaian jadwal PKAT 2018 Bagian SPI92 Risiko Audit Rutin tidak tercapai. - Kurangnya personil SPI karena adanya mutasi
dan promosi yang belum ada penggantinya.
C - Target Audit per Triwulan tidak
tercapai.
- Menata kembali susunan personil dalam
TIM Audit.
1.0 1.0 1.0 -Penyesuaian jadwal PKAT 2018 Bagian SPI
- Personil ditunjuk sebagai Tim yang dibentuk
Direksi dalam rangka penyelesaian tugas lain.
C - Penambahan personil Penyesuaian jadwal
PKAT
- Tugas lain diluar Audit. C
93 Kesalah penulisan kode rekening - Kurang teliti dalam penulisan kode rekening - Ada pos pekerjaan yang tidak sesuai
dengan kode rekening
- Melakukan pengecekan tiap akhir bulan 1.0 1.0 1.0 - Melakukan pengecekan 2018 Bagian
Akuntansi- Salah masuk ke rekening lain - Tiap akhir bulan.
-Melakukan koreksi jurnal
94 Saldo Hutang Piutang antar Badan
Hukum tidak cocok
-Data dari badan hukum lain (ND/NK) belum
diterima
C - Pendapatan dan beban tidak dapat
dibuku
- Melakukan Rekonsiliasi awal via email dan
telepon
1.0 1.0 1.0 -Komunikasi rutin 2018 Bagian
Akuntansi-Terlambat membuku C -Rekonsiliasi antar badan hukum
95 Penundaan rencana kegiatan INT yang
tidak berpengaruh terhadap
peningkatan produktivitas dan
sumber pendapatan baru
- Keterbatasan dana pembiayaan investasi C - Penundaan dan atau pembatalan
Investasi
- Penundaan dan atau pembatalan Investasi 1.0 1.0 1.0 - Investasi hanya dilaksanakan pada obyek
yang berpengaruh terhadap peningkatan
produktivitas dan sumber pendapatan baru.
2018 Bagian
Keuangan dan
Bagian terkait
TR Unit/PIC
Skedul
PenangananNo Uraian Konsekuensi Pengendalian yang ada LUC/CSebab RisikoNama Risiko & Uraian
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko
K
DAFTAR RISIKO KORPORAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
TAHUN 2018
Perlakuan Risiko
Action Plan - Mitigasi(Tingkat
Risiko)
96 keterlambatan barang masuk gudang - Komoditi akan diangkut belum siap C - Barang terlambat dikapalkan yang
berakibat adanya tambahan beban
biaya terhadap biaya gudang
- Pelaksanaan pengiriman barang dari kebun
ke gudang direncanakan dan dilakukan
minimal 3 hari sebelum pelaksanaan stuffing
1.0 1.0 1.0 - Komunikasi dan monitoring stock barang
yang ada dikebun
2018 Bidang
Ekspedisi dan
Gudang
- Transportasi pengangkut
97 Barang rusak disimpan - Penataan tidak betul C - Barang menjadi rusak tidak dapat
dipergunakan atau barang
mengalami penurunan mutu.
Sehingga harus melakukan rekondisi
mutu yang berakibat biaya tambahan
- Penataan barang sesuai kavling dan diberi
alas pallet, tidak ditaruh berdekatan dengan
dinding, kebersihan gudang selalu dijaga
1.0 1.0 1.0 - Selalu memonitor kondisi barang di gudang 2018 Bagian
Ekspedisi dan
Gudang
- Kemasan rusak C - Selalu menjaga kebersihan gudang
- Kondisi gudang bocor, kering, dan kotor C - Perbaikan palet yang rusak secara berkala
- Serangan hama C
98 Saldo rekening tidak sesuai dengan
posisi normalnya
-Kesalahan penulisan kode rekening C - Saldo Hutang/Piutang tidak
mencerminkan yang sebenarnya
- Koordinasi secara periodik dengan bagian
terkait
1.0 1.0 1.0 -Melakukan pengecekan 2018 Bagian
Akuntansi-Kesalahan jurnal C secara periodik-Jurnal belum diposting C -Koordinasi dengan bagian
terkait.-Melakukan koreksi
99 penumpukan stock barang logistik di
gudang
- Barang ikut terangkut ke gudang untuk
memenuhi tonase truk, seharusnya barang
masih di gudang kebun
C - Barang menumpuk di gudang
terlalu lama, sehingga rawan adanya
kerusakan
- Pengiriman barang hanya yang sudah ada
kepastian pengambilanya oleh pembeli
1.0 1.0 1.0 - Selalu berkoordinasi dengan Bagian Gudang
dan Kebun
2018 Bidang
Ekspedisi dan
Gudang, Kebun
terkait
100 Pengapalan dadakan - Angkut barang mendadak dr kebun rawan akan
terjadinya keterlambatan, mengingat angkutan
menggunakan truk besar, sedangkan kondisi
jalan kebun banyak yg masih belum
C - Keterlambatan pengapalan - Minimal 3 hari sebelum stuffing barang
sudah harus diangkut
1.0 1.0 1.0 - Selalu berkomunikasi dengan PT KPBN
tentang rencana pengapalan.
2018 Bidang
Ekspedisi dan
Gudang