الإطار البحث

53
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Arab adalah bahasa yang dipergunakan oleh Allah untuk menurunkan Al-Qur’an sebagai sumber hukum utama dan tuntutan agama umat Islam seluruh dunia. Tidak lain karena kedudukan bahasa Arab sebagai bahasa agama umat Islam. Bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an dan Al- Hadist, keduanya adalah dasar agama Islam serta bahasa kebudayaan Islam seperti filsafat, ilmu kalam, ilmu hadis, tafsir dan lain sebagainya. Dengan demikian, maka bahasa Arab dan Al-Qur’an merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisah-pisahkan. Bahkan bahwa bahasa Arab merupakan salah satu bahasa mayor yang dituturkan lebih dari 200.000.000 umat manusia. Dari segi linguistik, bahasa di dalam Al-qur’an menerapkan suatu bentuk sastra dengan metode ‘aqli, 1

description

العربية

Transcript of الإطار البحث

Skripsi

PAGE 10

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah

Bahasa Arab adalah bahasa yang dipergunakan oleh Allah untuk menurunkan Al-Quran sebagai sumber hukum utama dan tuntutan agama umat Islam seluruh dunia. Tidak lain karena kedudukan bahasa Arab sebagai bahasa agama umat Islam. Bahasa Arab adalah bahasa Al-Quran dan Al-Hadist, keduanya adalah dasar agama Islam serta bahasa kebudayaan Islam seperti filsafat, ilmu kalam, ilmu hadis, tafsir dan lain sebagainya.Dengan demikian, maka bahasa Arab dan Al-Quran merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisah-pisahkan. Bahkan bahwa bahasa Arab merupakan salah satu bahasa mayor yang dituturkan lebih dari 200.000.000 umat manusia.

Dari segi linguistik, bahasa di dalam Al-quran menerapkan suatu bentuk sastra dengan metode aqli, beserta fakta-fakta real yang ada di sekeliling manusia mengenai kebesaran dan keaneka ragaman ciptaan Allah. Al-quran sebagai mukjizat terbesar yang diturunkan dengan menggunakan susunan yang sangat indah dan memiliki nilai kesusastraan yang tinggi, bahasa yang dapat mengungguli susunan bahasa kesusastraan apapun. Al-quran dengan nilai keindahan bahasa ilahiyyah yang sangat mengagumkan setiap orang yang membaca dan mendengarnya. Bahasa yang terintegrasi secara harmonis dengan isi maknanya. Dengan kondisi yang demikian itu, tentu saja ia merupakan bahasa yang paling besar signifikansinya bagi ratusan juta umat islam yang ada di dunia baik yang berkebangsaan Arab maupun non Arab. Khususnya bagi para pembelajar yang ingin memperdalam bahasa Arab guna menambah khazanah keilmuan Islam.

Bahasa Arab merupakan mata pelajaran yang mengembangkan keterampilan berkomunikasi lisan dan tulisan untuk memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan serta mengembangkan ilmu pengetahuan agama, pengetahuan umum, dan sosial-budaya. Pelajaran bahasa Arab yang diajarkan di Madrasah berfungsi sebagai bahasa agama dan ilmu pengetahuan, disamping sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu, pengajaran bahasa Arab di Madrasah tidak terpisahkan dari bidang-bidang studi lain yang diajarkan di Madrasah.Di Indonesia pengajaran bahasa Arab dimulai sejak bahasa itu masuk ke indonesia pada abad ke-12 M. Pada mulanya pembelajaran dilakukan di surau-surau dan masjid. Hingga sampai sekarang ini bahasa Arab diajar di madrasah-madrasah dari tingkat ibtidaiyah sampai perguruan tinggi. Hanya saja nampaknya pembelajaran bahasa Arab yang dilakukan di Indonesia kurang memperoleh hasil yang maksimal, termasuk juga didalamnya pembelajaran tentang ilmu kesusastraan bahasa Arab yang disebut dengan Balaghah.Dalam proses belajar mengajar terdapat beberapa komponen yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Komponen-komponen itu antara lain: siswa, guru, materi, tujuan, metode, media dan evaluasi.

Dalam pengajaran, salah satu yang perlu diperhatikan adalah materi pelajaran yang merupakan salah satu sarana yang paling penting dalam sebuah proses belajar mengajar untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran, dan faktor yang berpengaruh terhadap mutu pendidikan. Pada umumnya, materi pelajaran tersusun secara sistematis dalam sebuah buku teks, dan buku teks haruslah memiliki tujuan yang jelas yang mana tujuan tersebut akan menjadi acuan dalam perumusan materi. Kemudian materi pelajaran yang telah tersusun dalam sebuah buku teks terlebih dahulu harus melalui proses seleksi, gradasi, presentasi dan repetisi. Disamping itu, perumusan materi juga harus didasarkan pada analisis linguistik, non linguistic dan edukatif.Seleksi materi dalam proses belajar mengajar diperlukan karena tidak mungkin mengajarkan semua cabang ilmu, harus dipilih bagian yang akan diajarkan. Gradasi itu penting sebab sesuatu yang telah diseleksi tak akan dapat diajarkan seluruhnya sekaligus, harus didahulukan sesuatu yang lebih mudah sebelum berpindah kepada yang agak sukar dan lebih sukar. Presentasi juga penting sebab tidak mungkin mengajarkan sesuatu kepada seseorang tanpa berkomunikasi kepada orang tersebut. Repetisi juga sangat peting sebab tidak mudah mengajarkan suatu keterampilan hanya dengan menerangkan sekali saja, atau memberikan contoh sekali saja. Memilih buku teks untuk pelajaran bahasa, tidaklah semudah memilih buku teks untuk pelajaran agama atau pelajaran-pelajaran umum lainnya lantaran perbedaan tujuan yang ingin dicapai, sarana yang dimiliki dan pengetahuan bahasa ibu siswa yang berbeda dalam hal system tata bunyi (fonetik), tata kalimat (sintaksis), kosa kata maupun sistem penulisannya. khususnya pada pelajaran balaghah. Balaghah merupakan ilmu yang mendatangkan makna yang agung dan jelas, dengan ungkapan yang benar dan fasih, memberikesan yang mendalam di dalam hati dan sesuai dengan situasi, kondisi dan terhadap orang orang yang diajak bicara.Secara ilmiah, balaghah merupakan suatu disiplin ilmu yang berlandaskan kepada kejernihan jiwa dan ketelitian menangkapkeindahan dan kejelasan perbedaan yang samar antara macam-macam ungkapan. Keahlian dalam memilih kata-kata juga sangat mempengaruhi keindahan sastra arab yang disampaikan, jika salah tempat, kondisi dan situasi dan para pendengar maka keindahan itu berkurang karena tidak sesuai dengan media yang turut mempengaruhi keindahan sastra itu.Kitab Balaaghah al-Waadhihah karangan Ali al-Jarim dan Mushtofa Amin adalah sebuah kitab ilmu balaghah yang mencakup materi ajar tentang ilmu bayan, maani dan badi. Ilmu bayan meliputi tasybih yang membahas tentang penyerupaan dan yang diserupakan.Selain tasybih terdapat juga hakikat, majaz, dan kinayah.Ilmu maani terdiri dari kalam khabar dan kalam insya; qashar; fashal danwashal; musawahah, ijaz, dan ithnab. Ilmu badi mempelajari tentang keindahan-keindahan lafzhi dan keindahan-keindahan maknawi.Adapun William Francis Mackey mempunyai pandangan sendiri tentang bagaimana cara menganalisis materi sebuah buku pelajaran yang digunakan dengan melihat empat unsur, yaitu seleksi (pemilihan materi), gradasi (pengurutan materi), presentasi (penyajian materi), dan repetisi (penajaman materi) dalam kitab Balaaghah al-Waadhihah dan aspek-aspek pendukung lainnya menurut perspektif William Francis Mackey.Dari latar belakang masalah di atas maka peneliti mencoba untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul: Analisis Materi Kitab Balaaghah Al-Waadhihah Karangan Ali Al-Jarim Dan Mushtofa Amin Dari Perspekstif William Francis MackeyB. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana isi materi yang terkandung di dalam kitab Balaaghah al-Waadhihah karangan Ali Al-Jarim Dan Mushtofa Amin?2. Bagaimana seleksi, gradasi, presentasi dan repetisi dalam kitab Balaaghah al-Waadhihah karangan Ali Al-Jarim Dan Mushtofa Amin menurut perspektif William Francis Mackey ?C.Tujuan PenelitianSesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Untuk mengetahui isi materi yang terkandung di dalam kitab Balaaghah al-Waadhihah karangan Ali Al-Jarim Dan Mushtofa Amin.2. Untuk mengetahui seleksi, gradasi, presentasi dan repetisi dalam kitab Balaaghah al-Waadhihah karangan Ali Al-Jarim Dan Mushtofa Amin menurut perspektif William Francis Mackey.D.Manfaat PenelitianAdapun manfaat kegunaan penelitian yang diajukan ada dua yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis.

1. Kegunaan Teoritis1. Kajian ini diharapkan dapat mendorong peneliti yang lain untuk mengkaji lebih dalam mengenai kaidah-kaidah balaghah dalam kitab balaaghah al-waadhihah yang belum terungkap dalam kajian ini.

2. Kajian ini diharapkan memberikan sumbangan yang berharga dalam memperkaya khazanah ilmu pengetahuan khususnya tentang kaidah-kaidah balaghah.2. Kegunaan PraktisHasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian dan acuan oleh para pengguna Bahasa Arab dalam mengkaji kaidah-kaidah balaghah.

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. GAMBARAN UMUM KITAB

1. Latar Belakang Ditulisnya Kitab Balaaghah al-Waadhihah

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Al-quran merupakan sumber dari segala sumber ilmu yang memuat kaidah-kaidah dan susunan gaya bahasa yang indah dan memiliki nilai sastra yang sangat tinggi dari kitab apapun yang ada di alam jagat raya ini.

Al-quran sebagai mukjizat terbesar yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai rahmatan lil alaamin dengan memiliki nilai kesusastraan yang tinggi dan susunan bahasa yang sangat indah, bahasa yang dapat mengungguli susunan bahasa kesusastraan apapun. Al-quran dengan nilai keindahan bahasa yang dimiliki pasti akan membuat setiap orang yang membaca dan mendengarnya akan merasa kagum.

Dengan demikian, tentu saja bahasa Arab memiliki kedudukan yang sangat besar urgensi dan pengaruhnya bagi umat islam yang ada di seluruh belahan dunia. Khususnya bagi para pelajar yang ingin mempelajari bahasa Arab lebih dalam untuk mengembangkan ilmu pengetahuan agama, pengetahuan umum, sosial-budaya serta menambah khazanah intelektual Islam.

Dengan melihat berbagai pertimbangan tersebut, maka untuk itu Ali al-Jarim dan Mushtofa Amin terdorong untuk mengarang sebuah kitab Balaaghah al-Waadhihah yang diperuntukkan untuk kalangan pelajar Sekolah Menengah Tingkat Atas yang digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran ilmu balaghah.

2. Maksud Dan Tujuan Penyusunan Kitab Balaaghah al-WaadhihahAli al-Jarim dan Mushtofa Amin pengarang kitab Balaaghah al-Waadhihah, dalam kata pengantar kitab tersebut menuturkan bahwa tujuan utama dalam penyusunan kitab ini adalah dengan harapan agar dapat mempermudah para siswa dalam memahami bahasa Arab dengan baik dan benar, serta agar siswa dapat menyingkap keindahan dan keagungan uslub (susunan bahasa Arab) yang terkandung di dalamnya.

Disamping itu, Ali al-Jarim dan Mushtofa Amin juga mengemukakan bahwa tujuan lain yang ingin dicapai dari penyunanan kitab ini adalah untuk membimbing para siswa dalam menghadapi berbagai ungkapan ungkapan sastra dalam bahasa Arab dan agar mereka memiliki ketajaman analisis. Dengan harapan bahwa langkah ini merupakan suatu langkah untuk menghidupkan sastra Arab yang mulai redup dan untuk mengarahkan para pengajar dan para siswa untuk mengaplikasikan metode yang dirintis oleh pengarang kitab ini dalam mempelajari ilmu balaghah.

Dari apa yang ditulis di atas, jelas sekali bahwa ditulisnya kitab Balaaghah al-Waadhihah merupakan implementasi atau wujud dari upaya-upaya untuk memahamkan ilmu balaghah kepada para siswa dengan metode penyampaian materi yang telah diorganisir oleh pengarang.

Jika dilihat dari metode penyampaian materinya terlihat sekali bahwa pengarang mencoba ingin memperbaharui dari aspek penyampaian materinya agar para siswa lebih mudah memahaminya. Dan tentu saja pembaharuan tersebut telah melalui proses yang tidak sebentar dengan disertai kerja keras penyusun kitab tersebut yaitu Ali al-Jarim dan Mushtofa Amin dalam melakukan langkah-langkah yang tepat dan sesuai dalam menyusun sebuah kitab ilmu balaghah tersebut.

3. Petunjuk Pengajaran Kitab Balaaghah al-Waadhihah

Dalam menyampaikan materinya, penyusun kitab Balaaghah al-Waadhihah yaitu Ali al-Jarim dan Mushtofa Amin telah memberikan petunjuk pengajaran kitab tersebut, yaitu dalam mukaddimahnya beliau telah menyampaikan dan menjelaskan tentang apa-apa yang perlu diketahui terlebih dahulu sebelum lebih jauh lagi kita mempelajari ilmu balaghah.

Dalam kitab Balaaghah al-Waadhihah tersebut penulis menjelaskan apa itu fashahah, balaghah dan uslub yang mana ketiganya merupakan satu kesatuan yang tak terpisah antara satu dengan yang lainnya saling berkaitan dalam sebuah kalimat atau syair-syair yang sesuai dengan kaidah sastra bahasa Arab.

Disini juga pengarang mengemukakan pendapat-pendapat dari bulagha (para ahli balaghah), sastrawan, filosof, dan para penyair yang termasyhur yang berkaitan tentang fashahah, balaghah maupun uslub (susunan bahasa) dalam pembelajaran ilmu balaghah ini.

Secara eksplisit semuanya telah dipaparkan oleh kedua pengarang kitab tersebut dalam pendahuluan (mukaddimah)-nya dengan harapan agar para pembelajar dapat memahami dan mencerna dengan mudah materi yang disampaikan oleh pengarang dalam kitab tersebut.

4. Sistematika Pembahasan Materi Kitab Balaaghah al-Waadhihah

1. Adapun sistematika pembahasan materi dalam kitab ini mencakup beberapa pokok bahasan, yaitu sebagai berikut :

2. ; yaitu contoh dari materi3. ; yaitu kosa kata baru yang berkaitan dengan materi pembahasan4. ; yaitu pembahasan tentang materi5. ; yaitu kaidah-kaidah yang berkaitan dengan pembahasan materi6. ; yaitu contoh soal 7. ; yaitu contoh penyelesaian dari soal 8. ; yaitu berupa latihan latihan dari materi pembahasanBerikut ini adalah contoh sistematika pembahasan yang terdapat dalam kitab Balaaghah al-Waadhihah ;

-

(1)

:

(1) :

(2) :

(3) :

(4) :

:

. .

""

"". : ( ) . " " : " " "" . .

(1) : .

(2) : .

:

""

(1) :

(1)

(2)

(3) .

(4) .

(5) : .

(6) : .

(7) :

.

(8) .

(9) .

(10) .

(2) :

. .

(3) :

- - -

- -

(4) :

- - - -

(5) :

- -

(6) .

(7) . :

5. Bentuk-Bentuk LatihanDalam buku balaghah wadhihah terdapat beberapa macam bentuk latihan, setiap materi pelajaran diikuti latihan-latihan sebagai penguat akan materi yang telah diberikan kepada siswa.

Adapun model latihan yang ditawarkan bisa diklasifikasikan dan memiliki bentuk berikut :

1. Latihan menjelaskan

Contoh :

:2. Latihan menentukan dan memutuskan

Contoh :

:3. Latihan menguraikan dan menerangkan

Contoh :

4. Latihan menggambarkan

Contoh :

. .

5. Latihan membuat kalimat

Contoh :

.

6. Latihan menyusun kalimat

Contoh :

7. Latihan merubah kalimat

Contoh : :

8. Latihan melengkapi

Contoh :6. metode penyampaian materi kitab balaaghahsebagaimana yang kita tahu, ada banyak sekali metode pembelajaran bahasa arab, sedangkan dalam kitab ini. Penulis dalam menyajikan materi menggunakan metode induksi atau metode istiqraiyyah yaitu suatu metode yang dalam rangka memahamkan materi kepada siswa dengan cara mengemukakan contoh-contohnya terlebih dahulu kemudian di analisa serta diambil kaidahnya.

7. Daftar isi

Ditinjau dari isi, kitab ini terbagi kepada tiga pokok bahasan yaitu ilmu bayan, maani dan badi, masing-masing pokok bahasan terbagi kedalam beberapa sub pokok atau dars, ditambah kata pengantar, pendahuluan dan pedoman pembelajaran. Untuk lebih rincinya penulis paparkan daftar isi masing-masing pokok bahasan. Yaitu :

- -

()

-

-

-

-

()

-

-

-

-

- - -

-

()

-

-

-

-

-

-

-

-

-

B. BIOGRAFI PENGARANGUntuk memberikan gambaran secara universal terhadap kitab ini maka penulis akan memberikan biografi singkat penyusun kitab ini. Akan tetapi karena minimnya informasi yang penulis peroleh maka dalam penelitian ini hanya satu biografi saja yang penulis sertakan, yaitu Ali Al-Jarim

Nama lengkap beliau adalah Ali bin Sholeh bin Abdul Fatah Al-Jarim. Beliau lahir di Rasyid pada tahun 1299 H/ 1881 M dan wafat pada tahun 1368 H/ 1949 M. Ia adalah seorang terpelajar dan sastrawan mesir, selama hidupnya telah banyak syair-syair yang dihasilkan begitu juga puisi-puisi atau nadzam-nadzam, ia menyelesaikan pendidikannya di Kairo dan Inggris.

Dalam kiprahnya dibidang bahasa ia dijadikan seseorang yang dianut dalam pengambilan kebijakan-kebijakan tentang bahasa Arab di Mesir. Beliau juga pernah di angkat menjadi rektor di sebuah universitas Daar al-Ulum sampai tahun 1942 M. Di mesir beliau juga giat dalam menyelenggarakan mutamar ilmi ah dan kebudayaan, selain itu di mesir beliau juga termasuk salah satu anggota lembaga bahasa.

Adapun karya-karyanya banyak sekali, seperti Diwan Al-Jarim yang dicetak menjadi empat jilid, Qishah Al-Arab Fi Asbania yang telah diterjemahkan dalam bahasa inggris, Faris Bani Hamdan, Syair Muluk, Ghadah Rasyid, Hatif Min Al-Andalus, Qishah Wiladah Maa Ibn Zaidun, dll. Disamping itu beliau juga menulis kitab-kitab yang berkaitan dengan nahwu sharaf untuk pelajaran di sekolah-sekolah. Kemudian beliau wafat di Kairo secara tiba-tiba ketika sibuk mendendangkan qasidah dalam haflah pujian bagi Mahmud Fahmi Al-Naqrasyi dengan salah satu putranya.

C. PENELITIAN YANG RELEVAN

Dalam penelitian ini penulis mencoba memberikan kontribusi pemikiran melalui tulisan sederhana ini dengan judul Analisis Kitab Balaaghah Al-Waadhihah Karangan Ali Al-Jarim Dan Mushtofa Amin

Penelitian yang khususnya menelaah dan menganalisis tentang buku teks sebenarnya sudah ada dilakukan. Misalnya penelitian yang dilakukan oleh M. Nasir (Skripsi 2004) dengan judul Studi Kritis Materi Buku Nahwu Al-Waadhih Fi Qawaid Al-Lughah Al-Arabiyah Lil Madaaris Al-Ibtidaiyah Karangan Ali Al-Jarim Dan Mushtofa penelitian ini mencoba menganalisis materi buku pelajaran nahwu dengan mencoba mengungkapkan bagaimana penyajian dan pengorganisasian materinya.

Penelitian saudara sigit (2003) purnama dengan judul analisis materi kitab al-arabiyah li Thullabil jamiah, penelitian ini mencoba menganalisis buku teks yang digunakan di IAIN yang ada di Indonesia sebagai buku pegangan untuk pembelajaran bahasa arab pada semester awal.

Penelitian lain berjudul Analisis Buku Fasih; Buku Teks Bahasa Arab Untuk Santri Talim Al-Quran Lil Awlad (TQA) Karya M. Ridho Hasyim yang dilakukan oleh saudara Isnan Shobari (Skripsi 2000) penelitian ini mencoba melihat lebih dalam bagimana seleksi, gradasi dan repetisi materi dalam kitab tersebut.

Sebenarnya masih banyak penelitian-penelitian yang lain yang juga meneliti dan menganalisis buku teks bahasa Arab. Akan tetapi dalam penelitian ini peneliti ingin meneliti dan menganalisis buku teks bahasa arab khususnya dalam cabang ilmu balaghah, yakni menganalisis kitab Balaaghah Al-Waadhihah yang sepengetahuan peneliti belum ada dalam skripsi yang membahas dan menelitinya khususnya pada Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Insititut Agama Islam Negeri Sumatera Utara (IAIN-SU) ini.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Sesuai dengan hakikat jenis penelitian, penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian kualitatif, dimana pada penelitian ini lebih banyak mengumpulkan informasi dan membuat deskripsi tentang suatu fenomena yang diamati. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui dan mendeskripsikan mengenai materi yang terkandung dalam kitab Balaaghah al-Waadhihah karangan Ali Al-Jarim dan Mushtofa Amin.

Sedangkan pendekatan yang di gunakan adalah deskriptif. Menurut Arsyad metode deskriptif adalah suatu metode yang berusaha memberikan penggambaran atau pemberian tentang gejala-gejala sebagaimana adanya masa kini.Metode diskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat melakukan penelitian dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Metode diskriptif berarti metode penelitian yang sifatnya analisitik yang bertujuan untuk mengetahui keberadan obyek yang di teliti pada saat sekarang.

Berdasarkan pendapat di atas, maka penelitian ini diarahkan hanya mengenai analisis materi yang terkandung dalam kitab Balaaghah al-Waadhihah karangan Ali Al-Jarim dan Mushtofa Amin.

B.Sumber Data Dalam penelitian ini, sumber data terdiri dari sumber data primer dan sumber data skunder.

Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Sumber data primer, dimana peneliti memperoleh data secara langsung dengan menganalisis kitab Balaaghah al-Waadhihah karangan Ali Al-Jarim dan Mushtofa Amin.

2. Sumber data skunder, dimana peneliti memperoleh data dari kitab-kitab tentang ilmu balaghah dan buku-buku yang berkaitan dengan bahasa atau ilmu balaghah.C.Metode Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi atau kajian pustaka (library research). Kajian pustaka adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data history atau mengkaji literatur-literatur dan laporan-laporan yang berkaitan dengan judul penelitian yang diangkat.Dengan kata lain, metode ini merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara menyelidiki sumber sumber informasi non manusia, yaitu menyelidiki berita tertulis, seperti buku referensi yang relevan, dokumen, dan hasil penelitian.D.Teknik Analisis Data Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi (content analysis) yaitu penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Analisis ini biasanya digunakan pada penelitian kualitatif. Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi interpretasi.Ada beberapa definisi mengenai analisis isi. Analisis isi secara umum diartikan sebagai metode yang meliputi semua analisis menganai isi teks, tetapi di sisi lain analisis isi juga digunakan untuk mendeskripsikan pendekatan analisis yang khusus. Menurut Holsti, metode analisis isi adalah suatu teknik untuk mengambil kesimpulan dengan mengidentifikasi berbagai karakteristik khusus suatu pesan secara objektif, sistematis, dan generalis.Objektif berarti menurut aturan atau prosedur yang apabila dilaksanakan oleh orang (peneliti) lain dapat menghasilkan kesimpulan yang serupa. Sistematis artinya penetapan isi atau kategori dilakukan menurut aturan yang diterapkan secara konsisten, meliputi penjaminan seleksi dan pengkodingan data agar tidak bias. Generalis artinya penemuan harus memiliki referensi teoritis. Informasi yang didapat dari analisis isi dapat dihubungkan dengan atribut lain dari dokumen dan mempunyai relevansi teoritis yang tinggi. Definisi lain dari analisis isi yang sering digunakan adalah: research technique for the objective, systematic and quantitative description of the manifest content of communication.

Analisis isi tidak dapat diberlakukan pada semua penelitian sosial. Analisis isi dapat dipergunakan jika memiliki syarat berikut. Pertama, data yang tersedia sebagian besar terdiri dari bahan-bahan yang terdokumentasi (buku, surat kabar, pita rekaman, naskah/manuscript). Kedua, ada keterangan pelengkap atau kerangka teori tertentu yang menerangkan tentang metode pendekatan terhadap data tersebut. Ketiga, peneliti memiliki kemampuan teknis untuk mengolah bahan-bahan/data-data yang dikumpulkannya, karena sebagian dokumentasi tersebut bersifat sangat spesifik. Berkaitan dengan hal di atas, penelitian ini akan menganalisis materi kitab Balaaghah al-Waadhihah karangan Ali Al-Jarim dan Mushtofa Amin.

E.Instrumen PenelitianAdapun instrumen dasar dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan buku-buku atau kitab-kitab yang berkaitan dengan ilmu balaghah.

1

6

7

27

20

M. Abdul Hamid. Dkk, Pembelajaran bahasa Arab: Pendekatan, Metode, Strategi, Materi dan Media, (Malang: UIN-Malang Press, 2008), h. 69.

Umar Asasuddin Sokah,Problematika Pengajaran Bahasa Arab dan Inggris(Yogyakarta: CV. Nur Cahaya, 1982. H. 6.

Ali al-Jarim dan Mushtofa Amin, Balaaghah al-Waadhihah, ( Mesir: Dar al-Maarif, t.t), h. kata pengantar

- - ( 1 / 1) - ( 1 / 68) - ( 1 / 70) - ( 1 / 130) - ( 1 / 10) - ( 1 / 4)

- - ( 1 / 19) - ( 1 / 94) - ( 1 / 38) - ( 1 / 19) - ( 1 / 136) - ( 2 / 277) - ( 1 / 69) - ( 1 / 148)

- - ( 1 / 11)

- : .

-

- : .

-

-

- : .

- .

- ( 1 / 8) - ( 1 / 87) - ( 1 / 13)

- : .

- : : . : .

- : . :

-

- : .

- : : .

- : .

- : .

- : .

- : .

- - ( 1 / 90) - ( 1 / 63) - ( 47 / 384)

- : .

Abdul aziz abdul majid, al-lughah al arabiyyah: ushiliha an nafsiah wa thuruqu tadrisiha( makkah: Dar maarif, 1961,) h. 351.

PAGE