Post on 19-Aug-2015
Vector Autoregressive (VAR) pada Nilai Tukar
Rupiah dan Total Ekspor Indonesia Tahun 2011 -
2014
M. Syaiful Zuhri K. Nurika Damayanti
Latar Belakang
• Perdagangan internasional sebagai salah satu penggiat pertumbuhan ekonomi dan merangsang pola konsumsi secara global
• Keberadaan nilai tukar (kurs) sebagai alat tukar dalam perdagangan internasional (ekspor & impor) sangatlah penting.
• Pergerakan nilai tukar(kurs) akan berdampak pada kegiatan ekspor suatu negara
Rumusan Masalah
pergerakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing ($ US) dan nilai total ekspor (juta $ US).
simultanitas antara nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing (dollar USA) dan nilai total ekspor (juta $ US) dengan menggunakan model Vector Autoregression (VAR).
1
2
Tujuan
Hipotesis Penelitian
Vector Autoregressive (VAR)
• Merupakan pengembangan dari model AR.
• Diperkenalkan oleh Christopher A. Sim (1980).
• VAR multivariate (dianggap lebih mudah dan fleksibel)
• Model VAR secara umum dapat dituliskan dalam bentuk autoregression seperti di bawah ini (Enders, 2010) :
1 1 2 2 ...t t t p tp tx x x x
Keuntungan VAR (Gujarati, 1995: 387, 724-725):• Mampu mengakomodir lebih banyak variabel dalam
menganalisis fenomena ekonomi baik jangka pendek dan jangka panjang.
• Mampu mengkaji konsistensi model empirik dengan teori ekonometrika.
• Mampu mencari pemecahan terhadap persoalan variabel runtun waktu yang tidak stasioner (non stasionary) dan regresi lancung (spurious regresion) atau korelasi lancung (spurious correlation) dalam analisis ekonometrika.
Teori Nilai Tukar (Kurs)
• Menurut Salvatore, kurs adalah harga mata uang luar negeri dalam satuan mata uang domestik.
• Dalam perdagangan global transaksi yang melibatkan nilai tukar menjadi suatu keharusan karena setiap negara menggunakan mata uang yang berbeda.
Tetap (Fixed Exchange Rate)
Mengambang Terkendali (Managed Floating Exchange Rate)
Mengambang Bebas (Free Floating Exchange Rate)
Sistem Nilai Sistem Nilai TukarTukar
Hubungan Ekspor dan Nilai Tukar
• Menurut Sukirno, (2004) “makin mahal harga mata uang dolar makin banyak penawaran valuta asing”. Hal ini berarti melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar akan menyebabkan permintaan atas barang-barang ekspor cenderung meningkat.
Sumber Data
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data bulanan (monthly) nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing (dollar USA) dan nilai total ekspor (juta $ US) di Indonesia tahun 2011 - 2014.
Data nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing ($ US) diperoleh dari Bank Indonesia (www.bi.go.id) dengan referensi nilai kurs tengah JISDOR (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate).
Sedangkan data total ekspor Indonesia (juta $ US) diperoleh dari Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id)
Dimana:RER = Riil Exchange Rate (terhadap $ US) EXP = Total Ekxpor Indonesia (juta $ US)j = jumlah lag (kelambanan) kuartal yang dipilih berdasarkan estimasi terbaik.
KURS TENGAH BEBERAPA MATA UANG UTAMA TERHADAP RUPIAH DI BANK INDONESIA, Tahun 2010 - 2014
JENIS VALUTA
2010 2011 2012 2013 2014
AUD 9,142.51 9,202.67 10,025.39 10,875.66 10,218.23CAD 8,986.96 8,881.50 9,722.03 11,442.94 10,734.33CHF 9,600.14 9,636.06 10,596.69 13,731.78 12,582.82EUR 11,955.79 11,738.99 12,809.86 16,821.44 15,133.27GBP 13,893.80 13,969.26 15,578.86 20,096.63 19,370.34HKD 1,155.43 1,167.20 1,247.48 1,571.91 1,603.67JPY/100 11,028.52 11,680.32 11,196.68 11,616.88 10,424.88MYR 2,915.85 2,852.93 3,159.62 3,707.69 3,561.93SGD 6,980.60 6,974.32 7,907.12 9,627.98 9,422.11USD 8,991.00 9,068.00 9,670.00 12,189.00 12,440.00
Plotting Data
Summary
Ukuran Kurs (IDR to $ US) Total Ekspor (Juta $ US)
Minimum 8.508 13.080
Maksimum 12.440 18.650
Mean 10.160 15.670
Median 9.668 15.400
Pearson Correlation - 0,572
Plot ACF & MACF (1)
Plot PACF & MPACF (2)
STASIONERITAS
Penentuan Panjang Lag Optimum
Model VAR yang terbentuk adalah ordo 1 VARI (1)
Granger Causality
Nilai kurs berpengaruh terhadap besaran nilai total ekspor.
Estimasi Parameter
Diagnostic Model
Normalitas Serial Korelasi
Heteroskedastisitas
Residual Model VARI (1) sudah memenuhi asumsi multivariate normality, white noise, dan bersifat homoskedas (no ARCH effect)
Stabilitas Model
Model VARI (1) sudah stasioner
Impulse Response
Perubahan pada nilai kurs rupiah terhadap dollar USA pada awalnya direspon negatif oleh nilai ekspor. amun pada bulan kedua terjadi koreksi yang terlihat dari slope negatif menjadi positif. Keseimbangan awal terjadi di bulan keenam
Variance Decomposition
Pada bulan pertama, variasi laju ekspor yang bersumber dari dirinya mencapai 100% dan kemudian terus menurun hingga mencapai 99,98% pada bulan ke-5.
Kontribusi ekspor dalam variansi pertumbuhan nilai kurs hanya sekitar 0,675 secara rata-rata
Variasi pertumbuhan kurs pada bulan pertama yang bersumber dari variabel itu sendiri sebesar 99,898 %.
Sumber variasi yang berasal dari kejutan variabel kurs terhadap variabel ekspor hanya sekitar 0,017 % secara rata-rata
2
3
1Pengaruh nilai ekspor (juta $ US) dan kurs (terhadap $ US) tahun 2011-2014 membentuk model VARI (1,1)
Hasil Impuls Respons menunjukkan fluktuasi perubahan kurs akan berpengaruh pada perubahan nilai ekspor hingga bulan keenam atau fluktuasi saat ini akan berpengaruh hingga setengah tahun kedepan terhadap perubahan nilai ekspor.
Untuk variance dekompositionnya, shock dari masing-masing variabel hanya berpengaruh sangat kecil terhadap variabel lainnya.
2
1 Penambahan variabel untuk memperkaya analisis
Penambahan panjang data yang digunakan agar model lebih representatif
DAFTAR PUSTAKA• Enders, W. 2010. Applied Econometric Time Series Third Edition.
New York: John Wiley and Sons, Inc• Gujarati, Damodar dan Sumarno Zain. 1995. Ekonometrika Dasar
(terjemahan), Jakarta: P.T Erlangga• Halwani. 2002. Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi.
Jakarta: Ghalia Indonesia• Makridakis, Spyros, Steven C. Wheelwrighy dan Victor E. McGee
(1997), Metode dan Aplikasi Peramalan Jilid 1 (terjemahan). Jakarta: PT. Erlangga
• Pohan, Aulia. 2008. Potret Kebijakan Moneter Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
• Salvatore. 1997. Ekonomi Internasional. Jakarta: Erlangga• Sukirno, Sadono. 2004. Dasar-dasar Teori Ekonomi Makro.
Jakarta:Raja Grafindo Persada
TERIMA KASIH