Post on 24-Oct-2015
description
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Belum diketahuinya Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penderita
Hipertensi dalam Upaya Mencapai Tekanan Darah Terkontrol di wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Tahun 2013.
C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimanakah pengetahuan penderita hipertensi dalam upaya mencegah tidak
terkontrolnya tekanan darah?
2. Bagaimanakah sikap penderita hipertensi dalam upaya mencegah tidak
terkontrolnya tekanan darah?
3. Bagaimanakah tindakan penderita hipertensi dalam upaya mencegah tidak
terkontrolnya tekanan darah?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
1
Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penderita Hipertensi
dalam Upaya Mencapai Tekanan Darah Terkontrol di wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Tahun 2013.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya Gambaran Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi di
wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon,
Provinsi Banten, Tahun 2013. dalam Upaya Mencapai Tekanan Darah
Terkontrol.
b. Diketahuinya Gambaran Tingkat Sikap Penderita Hipertensi di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi
Banten, Tahun 2013. dalam Upaya Mencapai Tekanan Darah Terkontrol.
c. Diketahuinya Gambaran Tindakan Penderita Hipertensi di Puskesmas
Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Tahun 2013. dalam
Upaya Mencapai Tekanan Darah Terkontrol.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman bagi
penulis dalam meneliti secara langsung di lapangan.
b. Untuk memenuhi salah satu tugas peneliti dalam menjalani program
internship dokter umum Indonesia.
2. Bagi Masyarakat
2
Hasil penelitian ini diharapkan agar masyarakat tahu dan mengerti tentang cara
mencapai tekanan darah terkontrol pada penyakit hipertensi.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi UPTD Puskesmas Kecamatan
Cibeber,Kota Cilegon, Banten. dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan
khususnya penyakit hipertensi.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di posbindu – posbindu yang berada diwilayah kerja
puskesmas cibeber dan pojok penyakit tidak menular puskesmas kecamatan cibeber.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang disajikan dalam bentuk distribusi
frekuensi dari masing-masing variabel yang diteliti menggunakan analisa univariat.
3
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pengetahuan
B. Sikap (Attitude)
D. Praktek atau Tindakan (Practice)
E. Konsep Hipertensi
4
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Berdasarkan teori tersebut diatas maka peneliti mengadopsinya dalam membuat
kerangka konsep penelitian sebagai berikut.
B. Definisi Operasional
No VariabelDefinisi
OperasionalAlat Ukur
Cara ukur Hasil UkurSkala Ukur
1 Pengetahuan Aspek yang diketahui dan mampu diingat oleh responden tentang upaya mencegah kekambuhan penyakit hipertensi.
Kuesioner Wawancara Baik, jika responden dapat menjawab ≥ mean (kode 1).Kurang, jika responden tidak bisa mejawab < mean (kode 0).
Ordinal
5
Upaya penderita hipertensi dalam mencegah
kekambuhan penyakit hipertensi:
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Tindakan
No VariabelDefinisi
OperasionalAlat Ukur
Cara ukur Hasil UkurSkala Ukur
2 Sikap Segala pandangan atau pendapat responden yang berkaitan dengan upaya mencegah kekambuhan penyakit hipertensi.
Kuesioner Wawancara Positif, jika responden dapat menjawab ≥ mean (kode 1).Negatif, jika responden tidak bisa mejawab < mean (kode 0).
Ordinal
3 Tindakan Upaya dalam mencegah kekambuhan penyakit hipertensi.
Kuesioner Wawancara Baik, jika responden melakukan upaya dalam mencegah kekambuhan penyakit hipertensi ≥ mean (kode 1).Kurang, jika responden tidak melakukan upaya dalam mencegah kekambuhan penyakit hipertensi < mean (kode 0).
Ordinal
6
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan
pengetahuan, sikap dan tindakan penderita hipertensi upaya mencegah tidak
terkontrolnya tekanan darah di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan
Cibeber, kota cilegon Tahun 2013. Penelitian ini disajikan dalam bentuk distribusi
frekuensi terhadap variabel yang diteliti yaiu variabel pengetahuan, variabel sikap dan
variabel tindakan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di posbindu – posbindu dan pojok PTM di wilayah
kerja Puskesmas kecamatan Cibeber
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan tanggal 1 Februari sampai 28 Februari 2013.
7
C. Etika Penelitian
Sebelum dilakukan penelitian responden akan menandatangani format persetujuan
sebagai responden dalam penelitian ini, hal ini dilakukan sebelum peneliti
menyerahkan kuesioner untuk dilakukan wawancara.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo,
2002:79). Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka populasi dalam penelitian ini
adalah semua penderita hipertensi yang datang berobat ke posbindu atau pojok PTM
yang terdapat di wilayah kerja kecamatan Cibeber selama bulan Februari 2013 yang
berjumlah 88 penderita.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau populasi yang diteliti, apabila subjeknya kurang
dari 100 maka lebih baik diambil semua hingga sampel penelitian menggunakan
seluruh populasi. Jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10-15% atau 20-25%.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 88 penderita (total populasi).
(Arikunto, 2003:112).
8
F. Tehnik Pengumpulan dan Pengolahan Data
1. Tehnik Pengumpulan Data
Data diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah disiapkan oleh peneliti dengan
menggunakan teknik wawancara.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian berupa kuesioner yang berisi pertanyaan tertulis tentang
pengetahuan, sikap dan tindakan penderita hipertensi upaya mencegah kekambuhan
penyakit hipertensi.
F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data
1. Teknik Pengolahan Data
a. Pengolahan Data (editing)
Meneliti kembali apakah lembar kuesioner sudah cukup baik sehingga dapat
di proses lebih lanjut. Editing dapat dilakukan di tempat pengumpulan data sehingga
jika terjadi kesalahan maka upaya perbaikan dapat segera dilaksanakan.
b. Pengkodean (Coding)
Usaha mengklarifikasi jawaban-jawaban yang ada menurut macamnya,
menjadi bentuk yang lebih ringkas dengan menggunakan kode.
c. Pemasukan Data (Entry)
Memasukan data ke dalam perangkat komputer sesuai dengan kriteria.
9
d. Pembersihan Data (Cleaning data)
Data yang telah di masukan kedalam komputer diperiksa kembali untuk
mengkoreksi kemungkinan kesalahan. (Hastono, 2001).
2. Tehnik Analisis Data
Pada penelitian ini digunakan analisa univariat yaitu analisa yang dilakukan
terhadap setiap variabel dari hasil penelitian dalam analisa ini hanya menghasilkan
distribusi dan persentase dari tiap variabel yang diteliti yaitu variabel pengetahuan,
variabel sikap dan variabel tindakan.
Hasil penelitian dapat dinyatakan dalam bentuk distribusi frekuensi jawaban
benar/salah dari responden untuk setiap item pertanyaan dijumlahkan kemudian
dibagi dengan seluruh responden dikali 100% hasilnya berupa persentase.
Rumus yang digunakan
X P = x 100
N
Keterangan :
P : Persentase
X : Jumlah soal
N : Jumlah Responden
10
BAB V
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan tentang Gambaran
Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi di wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Tahun 2013. dalam Upaya
Mencapai Tekanan Darah Terkontrol. Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi.
A. Gambaran Umum Wilayah UPTD Puskesmas Kecamatan Cibeber
1. Latar belakang
Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan paling terdepan di masyarakat.
Pada era globalisasi sekarang ini dibutuhakan suatu paradigma yang berbeda dalam
memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Dengan kondisi Masyarakat
yang semakin maju, maka dibutuhkan pelayanan kesehatan berorientasi pada
promotif dan preventif.
Puskesmas Cibeber merupakan fasilitas kesehatan milik pemerintah di Kecamatan
Cibeber, yang membina 6 Kelurahan dalam wilayah Kecamatan Cibeber Kota
Cilegon.
Dalam rangka mendukung program Pemerintah Daerah, Puskesmas Cibeber berupaya
melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat secara maksimal,
11
sesuai program-program yang telah direncanakan sebelumnya. Dimana dalam acuan
tugas pokok puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat, Puskesmas Cibeber berupaya menjangkau semua lapisan masyarakat
yang berada di wilayah kerja Puskesmas.
Dengan segala keterbatasan, Puskesmas Cibeber berupaya membawa masyarakat di
wilayahnya untuk berprilaku hidup bersih dan sehat, guna mendukung tercapainya
Kota Cilegon Sehat
Pada era desentralisasi ini, keberhasilan seluruh program yang akan dilaksanakan
bergantung pada keseriusan Pemerintah Daerah dalam membiayai dan masyarakat
selaku obyek, untuk ikut berperan dalam meningkatkan derajat kesehatannya.
Dukungan lainnya yang cukup penting adalah dari lintas sektoral dan pihak swasta.
Maka diharapkan sinergi yang dihasilkan akan mampu membawa Kota Cilegon Sehat
Tahun 2010 menjadi kenyataan.
2. Geografi, Topografi dan Klimatologi
Puskesmas Cibeber terletak di Komplek PCI Blok D no. 52 Kelurahan Cibeber
Kecamatan Cibeber, yang merupakan daerah perbatasan kota Cilegon dan kabupaten
Serang. dengan luas wilayah + 21,49 km, Kecamatan Cibeber mempunyai batas-
batas, sbb:
Sebelah Utara : Kecamatan Jombang
Sebelah Selatan : Kecamatan Mancak (Kabupaten Serang)
Sebelah Barat : Kabupaten Cilegon
12
Sebelah Timur : Kecamatan Kramat Watu (Kabupaten Serang)
B. Demografi Kecamatan Cibeber
Keadaan Demografi Kecamatan Cibeber dijabarkan melalui table sebagai berikut :
Tabel.1
Jumlah Penduduk, Jumlah KK dan Jumlah KK Miskin Menurut Desa
No Desa
Jumlah Penduduk
Jumlah KK
Jumlah KK
Miskin
Jumlah
RT / RW
Jumlah Posyandu
1 Cibeber 12.494 4.449 241 8/45 12
2 Kedaleman 7.273 1.537 404 6/25 5
3 Karang Asem 6.778 1.600 300 6/10 6
4 Kali Timbang 5.260 1.360 701 4/8 5
5 Bulakan 3.808 923 583 4/14 8
6 Cikerai 2.812 654 136 3/10 8
Jumlah 38.425 10.523 2.365 31/112 44
Sumber : Data Kecamatan Cibeber Tahun 2010
C. Hasil Penelitian
13
a. Gambaran Gambaran Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi di wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten,
Tahun 2013. dalam Upaya Mencapai Tekanan Darah Terkontrol.
Pengetahuan penderita hipertensi tentang upaya mencegah tidak terkontrol tekanan
darah adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan hasil tahu penderita hipertensi
melalui panca indera dengan titik potong (cut of point) mean 7,8 diperoleh hasil
sebagaimana ditampilkan pada tabel berikut
Tabel 2Distribusi frekuensi responden menurut Pengetahuan Penderita Hipertensi dalam
Upaya Mencegah Tidak terkontrolnya tekanan darah di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Tahun 2013
No Pengetahuan Jumlah Persentase
1
2
Baik
Kurang baik
34
54
38,64%
61,36%
Jumlah 88 100%
Tabel diatas memperlihatkan bahwa sebagian besar responden
berpengetahuan baik sejumlah 34 responden (38,64%) sisanya berpengetahuan
kurang sejumlah 54 responden (61,36%).
b. Gambaran Sikap di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Cibeber,
Kota Cilegon, Provinsi Banten, Tahun 2013. dalam Upaya Mencapai Tekanan
Darah Terkontrol.
14
Sikap penderita hipertensi dalam upaya mencegah tekanan darah tidak terkontrol
penyakit hipertensi adalah segala pandangan atau pendapat penderita hipertensi yang
berkaitan dengan upaya dalam mencegah tekanan darah tidak terkontrol pada
penyakit hipertensi dengan titik potong (cut if point) mean 7,5 diperoleh hasil
sebagaimana ditampilkan pada tabel 3.
Tabel 3Distribusi frekuensi responden menurut sikap Penderita Hipertensi dalam Upaya
Mencegah Tidak terkontrolnya tekanan darah di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Tahun 2013
No Sikap Jumlah Persentase
1
2
Positif
Negatif
34
54
38,64%
61,36%
Jumlah 88 100%
Tabel menunjukan bahwa penderita hipertensi yang memiliki sikap positif
dalam upaya mencegah tekanan darah tidak terkontrol pada penyakit hipertensi
sejumlah 34 responden (38,36%) dan penderita hipertensi yang memiliki sikap
negatif sejumlah 54 responden (61,36%).
c. Gambaran tindakan Penderita Hipertensi dalam Upaya Mencegah Tidak
terkontrolnya tekanan darah di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan
Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Tahun 2013.
15
Tindakan penderita hipertensi dalam upaya mencegah kekambuhan penyakit
hipertensi adalah usaha-usaha yang telah dilakukan penderita hipertensi untuk
mencegah tekanan darah tidak terkontrol penyakit hipertensi dengan titik potong (cut
of point) mean 6,03 diperoleh hasil sebagaimana ditampilkan pada tabel 4.
Tabel 4.Distribusi frekuensi responden menurut tindakan Penderita Hipertensi dalam Upaya Mencegah Tidak terkontrolnya tekanan darah di wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Tahun 2013
No Tindakan Jumlah Persentase
1
2
Melakukan
Tidak melakukan
32
56
36,36%
63,64%
Jumlah 88 100%
Dari tabel 4 diatas diketahui bahwa responden yang baik upayanya dalam
mencegah tidak terkontrolnya tekanan pada penyakit hipertensi berjumlah 32
responden (36,36%) dan responden yang kurang baik dalam upaya pencegahan
kekambuhan penyakit hipertensi berjumlah 56 responden (63,64%).
BAB VI
PEMBAHASAN
16
A. Gambaran Pengetahuan Penderita Hipertensi Tentang Upaya Mencegah
Kekambuhan Penyakit Hipertensi.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden yang berpengetahuan baik
sejumlah 34 responden (38,64%) sisanya berpengetahuan kurang sejumlah 54
responden (61,36%). Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar penderita hipertensi
belum mempunyai pengetahuan baik dan mengerti tentang upaya mencegah
kekambuhan penyakit hipertensi. Sebagian penderita tidak mengetahui bahwa
memeriksakan tekanan darah secara teratur dan menjaga pola makan yang baik akan
sangat membantu mengontrol tekanan darah pada penyakit hipertensi, namun masih
ada 34 responden yang berpengetahuan cukup baik, kurangnya pengetahuan
responden ini dapat disebabkan beberapa faktor antara lain: rendahnya tingkat
pendidikan responden yang pada umumnya hanya tamatan sekolah dasar, kurangnya
keaktifan responden dalam mengikuti penyuluhan kesehatan yang diadakan oleh
petugas kesehatan setempat dan ada beberapa responden yang sudah berusia lanjut
(diatas 50 tahun) dimana kemampuan responden dalam menerima informasi
kesehatan agak kurang.
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia yakni : indera penglihatan, pendengaran, penciuman,
rasa dan raba. Sebagian besar berpengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga
17
Pengetahuan/kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya suatu tindakan karena dari pengalaman dan penelitian yang didasari
oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan.
Menurut Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2002) peningkatan
pengetahuan mempunyai hubungan yang positif dengan perubahan variabel perilaku.
Pengetahuan dapat diperoleh dari tingkat pendidikan seseorang realitas cara berfikir
dan ruang lingkup jangkauan berfikirnya semakin luas.
B. Gambaran Sikap Penderita Hipertensi Tentang Upaya Mencegah Tekanan
darah Tidak Terkontrol pada Penyakit Hipertensi.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui responden hipertensi yang memiliki
sikap positif dalam upaya mencegah kekambuhan penyakit hipertensi berjumlah 34
responden (38,64%) dan penderita hipertensi yang memiliki sikap negatif dalam
upaya mencegah kekambuhan penyakit hipertensi berjumlah 54 responden (61,36%).
Hal ini menununjukan bahwa sikap responden masih negatif meskipun masih ada 34
responden yang mempunyai sikap positif. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain:
Pengetahuan yang kurang tentang upaya mencegah kekambuhan penyakit
hipertensi, kurangnya kesadaran atau kemauan responden untuk berprilaku hidup
sehat dan ada juga beberapa responden yang mengambil sikap positif dikarenakan
kondisi mereka pada saat itu misalnya responden yang kurang pengetahuan tentang
upaya mencegah tidak terkontrolnya tekanan darah pada penyakit hipertensi tetapi
18
karena mereka takut penyakit hipertensi akan menimbulkan dampak yang lebih buruk
lagi bagi kesehatanya maka responden juga mengambil sikap yang positif.
Menurut Notoatmodjo (2003) sikap merupakan salah satu domain perilaku
kesehatan yang dapat diartikan sebagai suatu reaksi atau respon seseorang yang masih
tertutup suatu stimulus/objek. Sedangkan menurut Newcomb (Notoatmodjo, 2003)
sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan
pelaksana motif tertentu sikap belum otomatis terwujud dalam bentuk praktek (overt
behavior) untuk terwujud suatu sikap agar menjadi perbuatan nyata (praktek)
diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain
fasilitas dan dukungan keluarga.
C. Gambaran Tindakan Penderita Hipertensi Tentang Upaya Mencegah
Tekanan Darah Tidak Terkontrol Pada Penyakit Hipertensi.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui responden yang baik upayanya dalam
mencegah kekambuhan penyakit hipertensi berjumlah 32 responden (36,36%) dan
responden yang kurang baik dalam upaya pencegahan tidak terkontrolnya tekanan
darah penyakit hipertensi berjumlah 56 responden (63,64%). Hal ini menunjukan
bahwa sebagian besar responden masih kurang baik upayanya dalam mencegah
tekanan darah tidak terkontrol pada penyakit hipertensi. Hal ini bisa disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain : ada tidaknya kemauan dari responden untuk
sembuh/mengontrol kesehatanya, kurangnya kesadaran dari responden akan
pentingnya upaya mencegah kekambuhan penyakit hipertensi dan sulitnya
meluangkan waktu untuk memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan dan mengikuti
19
penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh petugas kesehatan serta kurangnya
dukungan keluarga dalam memotivasi responden untuk melakukan usaha dalam
mencegah kekambuhan penyakit hipertensi, kurangnya perhatian keluarga atau orang-
orang terdekat dari responden akan berpengaruh besar dalam keinginanya untuk
sembuh.
Menurut Notoatmodjo (2003) tindakan merupakan aplikasi dari sikap seseorang
individu yang juga tidak terlepas dari pengetahuan individu itu sendiri. Sikap
membuat seseorang positif terhadap nilai-nilai kesehatan tetapi tidak selalu terwujud
dalam suatu tindakan nyata, hal ini disebabkan oleh beberapa alasan antara lain
tergantung pada situasi saat itu, mengacu kepada pengalaman seseorang dan juga
orang lain serta dipengaruhi juga oleh nilai-nilai yang ada di masyarakat tersebut.
Selain itu perilaku seseorang juga dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain
lingkungan, sarana kesehatan dan perilaku petugas kesehatan.
BAB VII
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
20
Dari data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini telah diperoleh Gambaran
Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi di wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Tahun 2013. dalam Upaya
Mencapai Tekanan Darah Terkontrol sebagai berikut:
1. Pengetahuan penderita hipertensi tentang upaya mencegah kekambuhan
penyakit hipertensi kurang baik sejumlah 54 responden (61,36%) sisanya
berpengetahuan baik sejumlah 34 responden (38,64%).
2. Sikap penderita hipertensi yang memiliki sikap negatif dalam upaya
mencegah kekambuhan penyakit hipertensi sejumlah 54 responden (61,36%)
dan positif sejumlah 34 responden (38,64%).
3. Tindakan penderita hipertensi tentang upaya mencegah kekambuhan penyakit
hipertensi baik sejumlah 32 responden (36,36%) dan responden yang kurang
baik dalam upaya pencegahan kekambuhan penyakit hipertensi berjumlah 56
responden (63,64%).
B. Saran
1. Untuk Masyarakat
21
Agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang upaya pencegahan terjadinya penyakit
hipertensi dengan mengikuti penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh petugas
kesehatan terdekat agar dapat terhindar penyakit hipertensi secara dini.
2. Untuk Petugas Kesehatan
Diharapkan bagi petugas kesehatan agar dapat lebih meningkatkan sosialisasi tentang
penyakit tekanan darah tinggi dan memberikan penyuluhan tentang upaya mencegah
kekambuhan penyakit hipertensi secara dini dan tindakan apa saja yang harus
dilakukan jika tekanan darah meningkat serta menjelaskan pentingnya memeriksakan
tekanan darah secara teratur ke pelayanan kesehatan terdekat.
3. Untuk Penderita Hipertensi
Agar lebih rajin dalam memeriksakan tekanan darahnya ke pelayanan kesehatan
terdekat atau rumah sakit serta mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan
untuk mencegah kekambuhan penyakit hipertensi serta dapat termotivasi untuk
menghindari hal-hal yang dapat menambah penyakit hipertensi menjadi lebih parah
lagi misalnya menghindari makanan yang mengandung lemak seperti gorengan,
daging kambing, santan, mengurangi konsumsi garam dapur, minuman yang
mengandung kafein, alcohol, merokok, malas berolahraga, serta menjauhi stress.
DAFTAR PUSTAKA
Arora. 20085 langkah mencegah dan mengobati tekanan darah tinggi. Jakarta : Bhauana Ilmu Populer.
Bustan. 2000
22
Epidemiologi Penyakit tidak Menular. Jakarta : Rineka Cipta
Gunawan Lany. 2000Hipertensi Tekanan darah tinggi. Yogjakarta : Kanisus
Hidayat, Aziz Alimul. 2007Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta :Salemba Medika
Kompas Cyber Media. 2007. http/www depkes. Go.id/index, diakses 09-03-2009 pukul 08.50 WIB
Laporan Dinas Kesehatan Kota Cilegon. 2012
Laporan UPTD Puskesmas Kecamatan Cibeber 2012.
Macnair, Trisha. 2001.Tekanan Darah Tinggi. Jakarta : Erlangga
Mansjoer, Arif, dkk. 2001Kapita Selekta Kedokteran edisi 3. Jakarta : Media Aesculapius: FKUI Notoatmodjo, Soekidjo. 1993. Ilmu Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan edisi pertama. Yogjakarta : Andi Offset
Notoatmodjo, Soekidjo. 2002Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Suddarth & Brunner. 2002. Keterampilan Medikal Bedah vol. 2. Jakarta : EGC
Sarwono Warpadzi, Soeparman,dkk. 2006.Ilmu Penyakit Dalam jilid VI. Jakarta : Balai Penerbitan FKUI.
Wolf Harf Peter. 2006.Hipertensi. Jakarta : Buana Ilmu Populer
http://one.indoskripsi.com, diakses tanggal 01 April 2009 pukul 11.23 WIB
23
LEMBAR PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Umur :
24
Alamat :
Sebagai responden penelitian
Nama :
NIM :
Judul : Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penderita Hipertensi
Dalam Upaya Mencegah Tekanan Darah Tidak Terkontrol Pada Penyakit Hipertensi
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon,Tahun 2013.
Menyatakan tidak keberatan dan bersedia untuk menjadi responden dalam
penelitian yang dilakukan oleh tersebut diatas, saya bersedia berperan dalam
penelitian ini dan menandatangani lembar persetujuan sebagai responden peneliti.
Peneliti Responden
( ) ( )
KUESIONER PENELITIAN
Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penderita Hipertensi
Dalam Upaya Mencegah Tekanan Darah Tidak Terkontrol Pada Penyakit
Hipertensi Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Cibeber,
Kota Cilegon, Banten,Tahun 2013
25
A. Identitas
Petunjuk pengisian
Isilah data berikut ini dengan benar
a. Tanggal pengisian kuesioner :
b. Nama :
c. Umur :
d. Pendidikan :
e. Alamat :
B. Aspek pertanyaan pengetahuan
Petunjuk pengisian :
Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling benar, dengan memberi tanda
(x) pada huruf pilihan tersebut!.
1. Penyakit hipertensi merupakan tekanan darah tinggi
Benar (1) Salah (0)
2. Penderita tekanan darah tinggi penting memeriksakan tekanan darah ke
pelayanan kesehatan yang terdekat
Benar (1) Salah (0)
3. Membatasi makanan berlemak merupakan salah satu usaha untuk mencegah
tekanan darah tinggi
Benar (1) Salah (0)
4. Mengkonsumsi garam berlebihan akan menyebabkan tekanan darah
meningkat.
Benar (1) Salah (0)
5. Selain dari mengkonsumsi buah-buahan segar, usaha lain untuk mencegah
tekanan darah tinggi adalah olahraga secara teratur.
26
Benar (1) Salah (0)
6. Merokok dan minuman alcohol merupakan penyebab timbulnya kekambuhan
penyakit tekanan darah tinggi
Benar (1) Salah (0)
7. Menjauhkan diri dari stress salah satu cara untuk mencegah tekanan darah
tinggi
Benar (1) Salah (0)
8. Dukungan keluarga merupakan salah satu yang penting untuk memotivasi
penderita hipertensi dalam menjalankan perubahan gaya hidupnya.
Benar (1) Salah (0)
9. Meminum obat anti hipertensi secara teratur dan mengontrol pola makan
adalah usaha mencegah kekambuhan penyakit tekanan darah tinggi
Benar (1) Salah (0)
10. Menjaga berat badan dalam kisaran normal bisa mengurangi risiko terjadinya
penyakit hipertensi
Benar (1) Salah (0)
C. Aspek Sikap
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda (√) pada kolom yang paling sesuai dengan pilihan anda!
Keterangan “
S : Setuju TS : Tidak Setuju
No Pertanyaan S TS
1 Jika merasa pusing dan tengkuk terasa berat dalam jangka
waktu yang lama sebaiknya memeriksakan diri ke pelayanan
27
2
3
4
5
6
7
8
9
10
kesehatan terdekat.
Penderita hipertensi sebaiknya memeriksakan tekanan darah
secara teratur tiap bulan dan mengontrol pola makan.
Kurang istirahat dan banyak beban pikian dapat
menyebabkan tekanan darah meningkat.
Penderita tekanan darah tinggi boleh melakukan olahraga
ringan seperti jogging, bersepeda dan berenang.
Konsumsi garam tidak perlu dihindari bagi penderita
hipertensi.
Mengurangi makanan yang mengandung lemak seperti
gorengan, dan makanan yang bersantan perlu dilakukan oleh
penderita hipertensi.
Jika istirahat cukup tetapi masih pusing, teruskan saja minum
obat anti hipertensi tidak perlu ke puskesmas.
Menurunkan berat badan secara bertahap bisa mengurangi
risiko tekanan darah tinggi.
Mengkonsumsi makanan seperti daging kambing dapat
meningkatkan tekanan darah tinggi.
Dukungan keluarga sangat penting perananya dalam
keberhasilan penderita hipertensi dalam menjalankan dietnya
D. Aspek Pernyataan Tindakan
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda (√) pada kolom yang paling sesuai dengan pilihan anda!
Keterangan :
Melakukan
Tidak melakukan
No Pernyataan Melakukan Tidak melakukan
1 Saya selalu mengontrol tekanan darah setiap
28
2
3
4
5
6
7
8
9
10
bulanya.Saya tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi seperti daging merah, gorengan, jeroan.Saya mengkonsumsi setidaknya lima porsi buah dan sayuran segar setiap hari. Saya selalu minum obat anti hipertensi secara teratur jika tekanan darah tinggi.Saya selalu meluangkan waktu untuk istirahat walaupun pekerjaan menumpuk.Saya berolahraga secara teratur untuk mengontrol tekanan darah.Saya tidak mengkonsumsi minum minuma keras seperti anggur, pigur dan bir bila sedang mempunyai masalah yang berat ataupun tidak mempunyai masalah.Saya mengurangi kebiasaan merokok dan konsumsi makanan yang mengandung garam tinggi untuk menghindari kekambuhan tekanan darah tinggi. Saya mengusahakan mengadakan rekreasi setelah mengerjakan pekerjaan yang berat.Saya akan mengontrol emosi saya jika sedang marah/banyak pikiran.
KUNCI JAWABAN
A. Pengetahuan Penderita Hipertensi dalam Upaya Mencegah Kekambuhan Penyakit Hipertensi 1. Benar 6. Benar 2. Benar 7. Benar 3. Benar 8. Benar 4. Benar 9. Benar 5. Benar 10. Benar
29
B. Sikap Penderita Hipertensi dalam Upaya Mencegah Kekambuhan Penyakit Hipertensi 1. Setuju 2. Setuju 3. Setuju 4. Setuju 5. Tidak Setuju 6. Setuju 7. Tidak Setuju 8. Setuju 9. Setuju 10. Setuju
C. Tindakan Penderita Hipertensi dalam Upaya Mencegah Kekambuhan Penyakit Hipertensi 1. Melakukan 2. Melakukan 3. Melakukan 4. Melakukan 5. Melakukan 6. Melakukan 7. Melakukan 8. Melakukan 9. Melakukan 10. Melakukan
LEMBAR PENGESAHAN
Cilegon, 08 Maret 2013
Kepala Puskesmas UPTD Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon
30
dr. H Elli Sugiana
NIP.198007252009021002
31