Post on 01-Dec-2015
description
©Dwi Antony Verdugo 2013- VDMS Music Production
Hore…akhirnya ane udah bisa bikin lagu sekarang…
Walaupun masih cupu sih…
Biarpun masih cupu tapi kalo belajar terus lama-lama juga meningkat dan jadi lebih baik…
Enak toh, sekarang ada aktivitas baru yang lebih positif daripada begadang? Karena begadang tiada
artinya…
Wakakak, macem lagu dangdut aja…
Nah, sekarang kalo ane mau mau ngesave terus ane mau lagu yang ane bikin di FL tadi bisa disetel di
media player ane gimana caranya koh? dibikin macem MP3 gitu deh pokoknya…
Gampang kok, tinggal save projectnya, terus lagu yang udah dibikin di playlist FL tadi tinggal di export ke
format audio, tinggal pilih ekstensinya…
Cuma ada beberapa hal yang perlu diperhatiin juga waktu kita ngesave nantinya, supaya project kita ga
ada data yang hilang sewaktu dibutuhkan atau mau dibuka lagi, misalnya ada sample yang ilang lah pas
project dibuka di komputer lain, paling sering tuh orang ngalamin begitu…
Heh…? Kirain ngesave tinggal ngesave aja toh. Terus musti gimana dong?
Yaudah, kita bahas di halaman berikutnya…
Kok tumben koh bincang-bincang di halaman pertamanya ga nyampe satu halaman penuh?
Ih, bawel yee…
Ya terus mau ngomongin apaan lagi…? Ntar yang ada malah ngelantur, habis ga ada kopinya sih
Wakakak, dasar…
kalo gitu ane duduk manis menyimak deh
©Dwi Antony Verdugo 2013- VDMS Music Production
SAVING PROJECT & EXPORT SONG
Jika sudah mengikuti tutorial-tutorial sebelumnya, maka selamat, agan berarti paling tidak
sudah bisa membuat musik atau lagu sendiri, hanya bermodalkan sebuah komputer dengan mouse serta
keyboard. Teknik-teknik dasar yang digunakan seperti membuat beat dengan step sequencer, ngebatik
di piano roll, serta menyusun MIDI clip dan audio clip, terapkanlah dan terus latih agar kemampuan agan
terus berkembang. Semangaaat…
Sekarang, supaya ga hilang, project yang sudah kita bikin tentunya kita save dooong… untuk
save project, perhatikan step-step berikut:
1. Untuk save project yang sudah dibuat, langkahnya hanya
cukup pilih menu “File”, lalu pilih yang ada tulisannya
“Save” pokoknya, atau dengan tekan tombol keyboard
shortcut, dan bisa agan liaht keterangannya di gambar di
samping. Nah, itu ada tiga pilihan, apa bedanya masing-
masing opsi tersebut?
2. “Save” hanya akan menyimpan file project yang agan bikin secara normal. Umumnya, format
project yang digunakan berekstensi “.flp”. “Save as…” berfungsi untuk menyimpan project yang
sudah ada menjadi file project baru (biasanya nama filenya berbeda). “Save new version” adalah
opsi untuk mempermudah agan saat menyimpan suatu revisi dari project yang sedang agan
kerjakan, sementara project asli sebelumnya tetap seperti semula. Misal agan mempunyai
project “laguku.flp”, kemudian agan melakukan perubahan, jika agan melakukan “Save new
version”, maka akan ada file “laguku_2.flp” di direktori yang sama dengan file “laguku.flp”,
sementara “laguku.flp” akan tetap seperti sebelum direvisi, tidak ada perubahan.
3. Cara lain untuk menyimpan file yaitu dengan
memilih opsi “Export” > “Zipped loop
package”. Inilah cara teraman untuk
menyimpan file project kita. Jika kita
menyimpan project dengan cara ini, maka file
FLP dan semua sample yang kita gunakan akan
disimpan menjadi satu dalam file terkompresi berekstensi “.zip”. Berbeda saat kita menyimpan
project dengan file FLP, file FLP hanya menyimpan informasi data yang digunakan dalam project,
©Dwi Antony Verdugo 2013- VDMS Music Production
tapi file seperti audio samples yang digunakan tetap pada direktori dimana audio samples itu
berada. Gunakan cara ini jika agan mau semua komponen lagu agan tetap utuh dalam satu file
project, atau jika agan berkolaborasi dengan user FL studio lain. Karena, jika agan hanya
memberi file FLP, belum tentu si user yang lain mempunyai samples yang sama dengan yang
agan miliki, sehingga saat project dibuka akan muncul peringatan “Missing Samples”. Dengan
cara ini, maka agan tidak perlu khawatir. File project yang disave dalam format ekstensi “.zip” ini
juga bisa langsung dibuka dari FL studio, tidak perlu di extract terlebih dahulu.
EXPORT SONG
Untuk meng-export lagu yang sudah kita buat, caranya juga tidak rumit. FL studio mendukung
untuk meng-export format WAV, OGG, dan MP3. Caranya?
1. Masih di menu “File” > “Export”, pilih format audio yang ingin agan gunakan untuk lagu yang
ada di project agan. Agan bisa pilih WAV, OGG, atau MP3.
Export To Audio File
©Dwi Antony Verdugo 2013- VDMS Music Production
2. Setelah memberi nama, maka akan ada panel
option yang muncul. WAV 16 bit atau 24 bit
digunakan untuk kebutuhan profesional
seperti post production, karena memiliki
kualitas terbaik dan dapat diproses lebih
lanjut. Namun perlu diingat bahwa ukuran file
WAV jauh lebih besar dibanding file
terkompresi seperti OGG dan MP3. Untuk
kebutuhan biasa, agan cukup meng-export ke
dalam format MP3. Untuk OGG dan MP3, agan
bisa pilih bitratenya. Semakin besar nilai
bitrate, maka semakin baik kualitas suaranya,
namun ukuran file bertambah besar.
Umumnya, bitrate yang digunakan adalah 128 kbps, 192 kbps, 256 kbps, dan 320 kbps.
Tentukan mana yang agan perlukan.
Waktu yang dibutuhkan dalam proses rendering file audio agan sangat tergantung pada durasi lagu,
banyaknya komponen dalam lagu agan, serta spesifikasi komputer dan kecepatan processor agan, jadi
dalam proses ini kita emang dituntut untuk belajar sabar. Saran ane, waktu proses rendering berjalan,
lakukan saja hal lain yang lebih menyenangkan daripada melotot sampe ngeces depan layar monitor
nunggu prosesnya selesai…
=BERSAMBUNG=