Post on 13-Jul-2016
description
Kor Pulmonal adalah kondisi dimana ventrikel kanan jantung membesar (dengan atau tanpa gagal jantung kanan) sebagai akibat penyakit yang mengenai struktur atau fungsi paru dan pembuluh darahnya ( Brunner & Suddart, 2001)
Kor Pulmonal adalah pembesaran ventrikel kanan ( hipertrofi dan dilatasi) yang terjadi akibat kelainan paru, kelainan dinding dada atau kelainan pada kontrol pernafasan ( Suyono Slamet, dkk, 2001 )
EtiologiPenyebab Penyakit Kor Pulmonal antara lain :
Penyakit Paru menahun Penyakit Paru Obstruksi Kronik Fibrosis paru Penyakit fibrositik
Kelainan dinding dada
Kelainan primer, emboli paru berulang
Fase 1Pada fase ini belum tampak gejala klinis yg jelas, selain ditemukannya gereja awal penyakit paru obstruksi menahun, brochitis kronis, TB lama, bronkiektasis.Pada usia 50 tahun didapatkan adanya kebiasaan banyak merokok.
Fase 2 : Tanda – tanda berkurangnya
ventilasi paru.Gejalanya antara lain : Batuk berdahak, sesak nafas.
Pemeriksaan fisik ditemukan kelainan berupa : hipersonor,ekspirasi memanjang, ronchi basah & kering, Wheezing.
Fase 3 : Pada fase ini tampak gejala hipoksemia
yang lebih jelas Sesak Berkurangnya selera makan Berat badan menurun Cepat lelah P.F : Sianosis, Tanda-tanda emfisema yg lebih nyata
Pada fase ini nampak kelainan jantung dan tekanan arteri pumonal meningkat.
Peningkatan kerja ventrikel kanan
Hipertrofi ventrikel kanan
Gagal jantung kanan
Melalui hidrasi yang adekuat membantu mengencerkan secret dan mengefektifkan pembersihan jalan nafas
Tinggikan kepala tempat tidur dan bantu pasien memilih posisi yang mudah untuk bernafas
Tirah baring : bantu pasien dalam pemenuhan kebutuhan dasar
Memberikan penyuluhan agar pasien menghindari segala jenis polusi udara dan berhenti merokok
Latihan pernafasan dan bimbingan ahli fisioterapi
Kolaborasi memperbaiki ventilasi dan oksigenisasi jaringan melalui pemberian O2
Pengkajian Nama : Tn. T Umur : 48 th Jenis Kelamin : Laki – Laki Agama : Islam Alamat : Surabaya Suku : Batak Tanggal Masuk : 13 – 07 - 2009 Register : 296 97 63 Diagnosa : Kor Pulmonal Keluhan Utama : Sesak nafas
Riwayat Penyakit SekarangPx mengatakan dada terasa sesak saat bernafas, batuk lama, berlendir (+), nafsu makan menurun dan mudah lelah saat beraktifitas.
Riwayat Penyakit DahuluPx mengatakan sering batuk dan kadang sesak nafas sejak 2 bulan yang lalu. Riwayat merokok (+) sejak remaja.
Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit jantung paru dan tidak ada riwayat alergi
B1 ( Breathing / Sistem Pernafasan )- InspeksiPada klien terlihat adanya peningkatan usaha dan frekuensi pernapasan, RR 35x/menit, serta penggunaan otot bantu pernapasan.- PalpasiPada palpasi terdapat kesimetrisan dada, ekspansi meningkat dan taktil fremitus normal- PerkusiPada perkusi didapatkan suara normal sedangkan diafragma menjadi datar dan rendah- AuskultasiAdanya bunyi napas ronkhi dan wheezing
B2 ( Blood / Sistem Cardiovaskular )Nadi 135 x/menit, TD: 180mmHg/140mmHg
B3 ( Brain / Sistem Neurosensori )Pasien tampak gelisah, GCS = 15
B4 ( Bladder / Sistem Genitourinaria )Produksi urine + 1200cc/24jam
B5 ( Bowel / Sistem Digestive )Selera makan 1/4 porsi, minum + 1000cc, mual dan muntah
B6 ( Sistem Muskoleskeletal ) Keadaan umum lemah, tonus otot normal
Infus RL 10 tetes / menit
O2 : 1 – 3 liter / menit
Furosemid : 3 X 1 Ampul
Aminofilin : 2 X 1 Ampul
Bisolvon : 3 X 10 CC
Data Subyektif :Klien mengatakan susah bernafas.
Data Obyektif :Klien tampak gelisah, bernafas menggunakan otot bantu pernafasan, pd observasi didapatkan TTV :T : 180 / 140 mmHgS : 37 °CN : 135 X / mRR : 35 x / m
Analisa Gas darah :PaO2 : < 60 mmHgPaCO2: >50 mmHg
Gangguan pertukaran gas b/d penyempitan aliran darah dlm paru
Data Subyektif :Klien mengatakan batuk berdahak kurang lebih 2 bulan, saat bernafas tampak sesak.
Data Obyektif :Terdengar suara ronchi (+), Whezing( +)Taktil premitus : Normal
TTV :T :180 / 140 mmHgS : 37°CN : 135 x/menitRR : 35 x/menitBersihan jalan nafas tdk efektif b/d penumpukan sekret.
Data Subyektif :Klien mengatakan selera makan menurun,
mual, muntah. Data Obyektif :
Klien menghabiskan makanan 1/3 porsi TTV :T :180 / 140 mmHgS : 37°CN : 135 x/menitRR : 35 x/menit
Gangguan pemenuhan kebutuhan Nutrisi b/d rangsangan mual muntah
Tujuan : Nafas klien berangsur – angsur membaik
dalam waktu 2 x24 jam. Kriteria hasil:
Pasien menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenisasi
Frekuensi pernapasan normal tanpa menggunakan otot bantu pernapasan
Tidak terjadi distress pernafasan akral hangat pasien tidak sianosis RR 18 – 20 x/menit
Observasi tanda vital dan irama jantung Tinggikan kepala tempat tidur, bantu pasien untuk memilih
posisi yang mudah untuk bernapas. Kaji / awasi secara rutin kulit dan warna membran mukosa. Awasi tingkat kesadaran/status mental. Selidiki adanya
perubahan Awasi tingkat toleransi aktivitas, berikan lingkungan yang
tenang, batasi aktivitas pasien atau dorong intuk tidur/istirahat selama fase akut.
Jelaskan pada keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan. Kolaborasi dalam pemberian oksigen dengan benar, misalnya
dengan nasal canule, masker/mesker venture
Tujuan :Jalan nafas kembali efektif dalam jangka waktu 1 X 24 jam
Kriteria hasil : Pasien menujukan perilaku pencapaian bersihan
nafas Tidak terjadi sianosis,dispnea Tidak ada bunyi nafas tambahan Pasien mampu melakukan batuk efektif Tidak terdeengar ronkhi dan wheezing Sesak napas dapat berkurang atau sembuh
Berikan air minum yang hangat Berikan fisioterapy dada ( flapping,
clapping ) Bantu klien latihan napas dalam Ajarkan cara batuk efektif. Pertahankan intake cairan sedikitnya
2500ml/hari(kecuali tidak di indikasikan). Jelaskan pada klien fungsi batuk efektif. Kolaborasi pemberian obat mukolitik
/ekspektoran, brokhodilator golongan B2 ; nebulizer (via inhalasi)dan Intravena dengan golongan theophyline ethiledinamine (Aminofilin)bolus IV.
Tujuan : Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi selama perawatan
Kriteria hasil : Menunjukan peningkatan nafsu makan
dan mempertahankan berat badan. Nafsu makan membaik/meningkat Mual dan muntah berkurang/dapat
teratasi Tidak terjadi penurunan berat badan
Observasi intake dan outputR : Mengevaluasi perkembangan/kemajuan pasien
Berikan makan sedikit demi sedikit tapi seringR : Membantu pemenuhan kebutuhan nutrisi
Jelaskan pada klien tentang pentingnya nutrisi.R : Nutrisi penting untuk pembentukan kalori dan membantu mempercepat poses penyembuhan.
Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian antiemetic.R : Antiemetic dapat mengurangi efek mual
PPOK EMBOLI PARU
Teknanan vaskuler me
Tekanan arteri pulmonal
Hipertensi pulmonal
Beban jantung
Kekebalan tubuh
Kuman aktif kembali pd sel2 mast
Pelepasan produk sel2 mast (histamine, bradikinin,
prostaglandin)
Pembengkakan membrane mukosa, penumpukan
mucus yg banyak
Akumulasi thrombus pd alveoli
Penyempitan alveoli
GG PERTUKARA
N GAS
Hipertrofi ventrikel kanan
(cor pulmonale)
Hipoksia
Vasokontriksi
BERSIHAN JALAN NAPAS
Gagal jantung kanan
Venus retrun te’hambat
prelode
cardiac output
perfusi kejaringan
suplai O2 perifer
metabolism anaerob terhambat
ATP
INTOLERANSI AKTIVITAS
Respon mual muntah
Penurunan nafsu makan
GG NUTRISI
Bendungan ventrikel kanan
Tek. atrium
Akumulasi darah periver
Tek. hidrostatik > tek. Onkolitik
Edem ekstremitas anasarka
KELEBIHAN VOLUME CAIRAN
GG PERVUSI JARINGAN