Post on 15-Oct-2021
TUGAS AKHIR
PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN PADA PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA III (PERSERO)
OLEH :
VIVI PUTRI KARTIKA
172102009
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Pendidikan pada Program Diploma III
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : VIVI PUTRI KARTIKA
NIM : 172102009
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN
PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III
(PERSERO)
MEDAN, MEI 2020
VIVI PUTRI KARTIKA
NIM. 172102009
Universitas Sumatera Utara
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmahnirrahim
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur atas kehadirat
ALLAH SWT Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya yang senantiasa
memberikan nikmat, kekuatan, kemampuan kesehatan dan kesempatan kepada
penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Prosedur Penyusunan
Anggaran pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)”. Adapun maksud
dan tujuan dari penulisan ini untuk menyelesaikan salah satu syarat agar
mendapatkan gelar Ahli Madya dari pendidikan Program Studi Diploma III
Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Dalam melakukan penulisan Tugas Akhir ini penulis mendapatkan
bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua Orang Tua tercinta Syarifuddin S.P dan Mesiah Eka yang telah
membimbing dan membesarkan penulis dengan rasa cinta dan kasih
sayang.
2. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Prof. Dr. Prihatin Lumbanraja, SE., M.Si selaku Pembantu Dekan 1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
ii
4. Ibu Dra. Mutia Ismail., MM., Ak., CA selaku Ketua Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
5. Bapak Abdillah Arif Nasution selaku Sekretaris Program Studi Diploma
III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
6. Ibu Dra. Mutia Ismail., MM., Ak., CA selaku Dosen Pembimbing Penulis
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan
dalam penulisan Tugas Akhir ini.
7. Ibu Risanty, SE., M.Si., Ak selaku Dosen Penguji yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk menguji Tugas Akhir ini.
8. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
9. Teman-teman tersayang (Dinda Ayu, Adinda Nabillah, Tria Audina,
Rozanah Mazaya, Naomi Febrina, Asha Azmalia dan Wini Ambar) yang
selalu membantu dan memotivasi penulis.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempurna, maka dari itu
penulis memohon maaf atas kesalahan dan kekurangan yang terdapat di dalamnya
dan semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.
Medan, 2020
Penulis
Vivi Putri Kartika
172102009
Universitas Sumatera Utara
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................... 3
1.5 Jadwal Kegiatan .............................................................. 4
1.6 Rencana Isi ...................................................................... 5
BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI
2.1 Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III .............. 6
2.2 Kegiatan Usaha PT. Perkebunan Nusantara III ............... 8
2.3 Logo dan Makna PT. Perkebunan Nusantara III ............. 9
2.4 Visi, Misi, Paradigma Bisnis dan Tata Nilai PTPN III ... 10
2.4.1. Visi Perusahaan ..................................................... 10
2.4.2. Misi Perusahaan .................................................... 10
2.4.3. Paradigma Bisnis Perusahaan ............................... 11
2.4.4. Tata Nilai Perusahaan ........................................... 12
2.5 Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III ......... 13
2.6 Job Description ............................................................... 13
2.7 Jaringan Usaha Kegiatan ................................................ 24
2.8 Kinerja Usaha Terkini ..................................................... 25
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Anggaran ....................................................... 26
3.2 Fungsi Anggaran ............................................................. 28
3.3 Tujuan dan Manfaat Anggaran ........................................ 30
3.4 Jenis-Jenis Anggaran ....................................................... 32
3.5 Karakteristik Anggaran ................................................... 32
3.6 Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran ....... 33
3.7 Prosedur Penyusunan Anggaran pada PT. Perkebunan
Nusantara III (Persero) .................................................... 34
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan ..................................................................... 46
4.2 Saran ................................................................................ 47
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 48
Universitas Sumatera Utara
iv
DAFTAR TABEL
1.1 Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir ........... 4
3.1 Laporan Anggaran dan Realisasi Biaya Produksi Sawit ............ 42
No. Tabel
Judul Halaman
Universitas Sumatera Utara
v
DAFTAR GAMBAR
2.1 Logo PT. Perkebunan Nusantara III .......................................... 9
2.2 Struktur Organissasi PT. Perkebunan Nusantara III ................. 13
3.1 Bagan Alur Proses Prosedur Penyusunan RKAP pada PT.
Perkebunan Nusantara III .......................................................... 37
No. Gambar
Judul Halaman
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dunia usaha pada saat ini berkembang sangat pesat dan memunculkan
banyak perusahaan-perusahaan baru. Perusahaan baru akan berkembang menjadi
lebih besar lagi sehingga mengakibatkan pekerjaan-pekerjaan yang ada dalam
perusahaan menjadi bertambah banyak, baik jenis maupun volumenya. Bertambah
besarnya perusahaan tersebut mengakibatkan pekerjaan dalam perusahaan
menjadi saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Dengan demikian,
perencanaan dan pengendalian dalam pengoperasian pekerjaan di setiap
perusahaan harus dilakukan dengan baik.
Berkaitan dengan besarnya dampak dari masing-masing pekerjaan di
dalam perusahaan terhadap pengoperasian pekerjaan lainnya sehingga manajemen
perusahaan tidak ada alternatif lain selain berusaha sebaik-baiknya supaya
pengoperasian seluruh pekerjaan berjalan dengan lancar. Mengadakan sistem
perencanaan, pengoordinasian serta pengendalian yang mencukupi bagi
perusahaan merupakan usaha yang sangat tepat. Dalam kondisi seperti ini sangat
diharapkan perusahaan mampu untuk mengadakan perencanaan dengan baik,
mengoordinasi pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan serta dapat
mengendalikan pelaksanaannya.
Anggaran dapat digunakan sebagai suatu sistem yang dapat mencukupi
untuk dipergunakan sebagai alat perencanaan dan pengendalian dari setiap
pekerjaan yang ada di perusahaan untuk tercapainya tujuan perusahaan. Pada
Universitas Sumatera Utara
2
umumnya tujuan utama dari pengelolaan perusahaan ini adalah untuk
mendapatkan laba yang maksimal, maka tujuan tersebut sangat membutuhkan
perencanaan yang benar.
Menurut Supriyono (2007:3) anggaran adalah rencana terperinci, biasanya
dinyatakan dalam satuan mata uang, serta dinyatakan secara jelas dan nyata dalam
bentuk angka untuk memperoleh dan penggunaan dana suatu organisasi dalam
jangka waktu tertentu biasanya untuk satu tahun. Anggaran sering disebut dengan
rencana keuangan karena anggaran yang dibuat ini disajikan dalam satuan uang.
Anggaran pada umumnya memiliki 4 fungsi pokok manajemen yaitu :
1. Planning (merencanakan)
2. Organizing (mengorganisasi)
3. Actuating (mengarahan)
4. Controling (mengawasi)
Penganggaran merupakan kewajiban manajemen perusahaan untuk setiap
periode tertentu yang berkaitan dengan keinginan manajemen tentang pendapatan,
biaya, dan beragam transaksi keuangan diwaktu yang akan datang. Penganggaran
yang baik bagi perusahaan akan memberikan keuntungan yang maksimal.
Penyusunan anggaran merupakan siklus penting bagi perusahaan atau
instansi, khususnya pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) untuk membantu
pelaksana dalam merencanakan pekerjaan dalam rangka waktu satu tahun dan
menyampaikan perkiraan awal seberapa besar dana yang akan digunakan untuk
mewujudkan pekerjaan tersebut. Penyusunan anggaran pada PT. Perkebunan
Universitas Sumatera Utara
3
Nusantara III (Persero) dapat mengarahkan pertimbangan yang akan diambil
dalam setiap kegiatan yang akan dijalankan.
Berdasarkan penjelasan di atas dan mengetahui begitu pentingnya
anggaran sebagai suatu dasar untuk melaksanakan kegiatan perusahaan secara
keseluruhan, membuat penulis tertarik untuk mengetahui mengenai penyusunan
anggaran perusahaan, maka penulis mengambil judul “Prosedur Penyusunan
Anggaran pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)”.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana prosedur
penyusunan anggaran yang dilakukan pada PT. Perkebunan Nusantara III
(Persero)?”.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah “untuk mengetahui bagaimana prosedur
penyusunan anggaran yang dilakukan pada PT. Perkebunan Nusantara III
(Persero)”.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain :
1. Bagi Penulis, untuk memahami dan mengetahui bagaimanakah prosedur
penyusunan anggaran secara aktual.
2. Bagi Perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam proses
kerja untuk meningkatkan efektivitas perusahaan.
3. Bagi Peneliti Lainnya, sebagai pembanding dalam melakukan penelitian agar
hasil penelitian yang akan datang menjadi lebih baik lagi.
Universitas Sumatera Utara
4
1.5 Jadwal Kegiatan
Adapun jadwal kegiatan dari penelitian ini adalah :
1. Jadwal Survey/Observasi
Survey/Observasi merupakan suatu aktivitas yang berkaitan dengan objek
penelitian untuk melakukan peninjauan dan penulisan. Lokasi yang dipilih penulis
adalah PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) di Jalan Sei Batang Hari No. 02
Medan, lebih jelasnya jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1
Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir
No.
Kegiatan
April 2020 Mei 2020
I II III IV I II III IV
1. Pengesahan Tugas Akhir
2. Pengajuan Judul
3. Penunjukan Dosen
Pembimbing
4. Pengumpulan Data
5. Penyusunan Tugas Akhir
6. Bimbingan Tugas Akhir
7. Penyelesaian Tugas Akhir
Universitas Sumatera Utara
5
1.6 Rencana Isi
Pada penulisan tugas akhir ini akan dibagi dalam empat (4) bab
pembahasan, yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, jadwal
kegiatan dan rencana isi.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI
Pada bab ini penulis menguraikan tentang sejarah ringkas, kegiatan
usaha, struktur organisasi, job description, jaringan usaha serta
kinerja usaha terkini dari PT. Perkebunan Nusantara III (Persero).
BAB III : PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis mencoba untuk menguraikan mengenai
pengertian anggaran, karakteristik anggaran, jenis-jenis anggaran,
tujuan anggaran, manfaat anggaran serta prosedur penyusunan
anggaran pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero).
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran
terhadap hasil penelitian.
Universitas Sumatera Utara
6
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI
2.1 Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) atau biasa disingkat dengan PTPN
III adalah perusahaan perkebunan yang merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) beralamat di Jalan Sei Batang Hari No. 2 Medan, Sumatera Utara. PTPN
III ini berkecimpung pada sektor usaha dibidang agroindustri dan agrobisnis karet
dan kelapa sawit.
Awal mula munculnya perusahaan ini terjadi pada tahun 1958 saat
Pemerintah Republik Indonesia mengambil alih seluruh perusahaan perkebunan
yang dulunya berada ditangan Belanda dengan sebutan nasionalisasi perusahaan
perkebunan asing yang kemudian diubah menjadi Perseroan Perkebunan Negara
(PPN).
Pada tahun 1968 Perseroan Perkebunan Negara (PPN) dilakukan penataan
kembali menjadi beberapa bagian Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang
kemudian dibentuk badan hukumnya dan diubah menjadi PT. Perkebunan III
(Persero) pada tahun 1974 sebagai upaya mewujudkan efisiensi dan efektifitas
aktivitas bisnis perkebunan BUMN. Penataan kembali BUMN pada sub sektor
perkebunan ini dilakukan Pemerintah dengan cara menggabungkan setiap usaha
berdasarkan zona lokasi dan melakukan penggabungan manajemen guna
membatasi struktur organisasi.
Universitas Sumatera Utara
7
3 (tiga) BUMN Perkebunan resmi dikelola kedalam satu manajemen pada
tahun 1994 yang terdiri dari PT. Perkebunan III (Persero), PT. Perkebunan IV
(Persero), dan PT. Perkebunan V (Persero).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 8 Tahun 1996 tanggal 14
Februari ketiga BUMN Perkebunan yang dikelola menjadi satu manajemen
tersebut diberi nama PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) pada tahun 1996.
Sejak tanggal 17 September 2014 sampai saat ini, sesuai dengan PP No.
72/2014 PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sudah ditetapkan sebagai Induk
BUMN Perkebunan (Holding).
Pengelolaan yang dilakukan Perseroan Perkebunan terhadap hasil panen
tanamannya baik dari kebun sendiri, kebun PIR Plasma, maupun hasil dari pihak
ketiga diolah menjadi barang jadi ataupun setengah jadi berupa :
1. Komoditi Karet
PTPN III menghasilkan karet kualitas terbaik di dunia yang kemudian
diolah menjadi produk RSS-1, SIR-10, SIR-20, dan Lateks Pekat. Saat
ini produk tersebut telah masuk ke pasar Internasional seperti
Bridgestone, Good Year, Firestone, Han Kook dan lainnya.
2. Komoditi Kelapa Sawit
Kelapa sawit adalah penghasil minyak dan inti sawit yang menjadi
komoditi utama di PTPN III. Saat ini kelapa sawit merupakan suatu
komoditi yang memberikan pengaruh tertinggi terhadap pendapatan
perusahaan. Kelapa sawit menghasilkan produk Crude Palm Oil (CPO),
Universitas Sumatera Utara
8
Palm Kernel (PK) dan Palm Kernel Meal (PKM) yang saat ini sudah
dikenal baik di pasar nasional maupun internasional.
2.2 Kegiatan Usaha PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
Kegiatan usaha perusahaan adalah melakukan usaha dibidang pertanian
yaitu agro bisnis dan agro industri dengan komoditi kelapa sawit dan karet, serta
optimalisasi pemanfaatan sumberdaya perusahaan dengan tujuan menghasilkan
barang/jasa yang memiliki kualitas tinggi dan mampu bersaing untuk
mendapatkan atau mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan
dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Perusahaan melaksanakan
kegiatan usaha utama sebagai berikut :
1. Melakukan pembukaan lahan, pengelolaan lahan, pembenihan,
menanam benih/bibit, perawatan tanaman hingga pemanenan demi
berlangsungnya pengusahaan budidaya tanaman yang memberikan hasil
maksimal .
2. Mengolah hasil tanaman baik dari kebun sendiri maupun pihak ketiga,
ini merupakan kegiatan produksi yaitu mengubah barang mentah
menjadi barang jadi maupun setengah jadi.
3. Ketika hasil tanaman sudah diolah maka selanjutnya masuk ke kegiatan
pemasaran dari seluruh hasil produksi lalu dilanjutkan ke kegiatan
penjualan, baik dari kebun sendiri maupun pihak ketiga.
4. Melakukan perluasan maupun peningkatan di sektor perkebunan seperti
agrobisnis, agroindustri dan juga agrowisata.
Universitas Sumatera Utara
9
5. Kegiatan usaha utama lainnya yang dilaksanakan oleh perusahaan demi
membantu meningkatkan kinerja perusahaan dan mengoptimalisasi
pemanfaatan dari seluruh sumber daya nya adalah :
• Rumah sakit, pendidikan, pergudangan, pariwisata, penginapan,
jalan tol (bebas hambatan), penyewaan sarana dan prasarana, pusat
perbelanjaan, olahraga, trading house, areal istirahat, sumberdaya
energi, jasa konsultasi sektor agrobisnis dan agro industri,
telekomunikasi, real estate.
• Pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus.
• Pengelolaan Kawasan Industri.
2.3 Logo dan Makna PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
Sumber : PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
Gambar 2.1
Logo PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
Setiap instansi memiliki simbol yang disebut logo, digunakan sebagai
pembeda antara satu instansi dengan yang lainnya. Berikut makna dari logo
perusahaan diatas :
Universitas Sumatera Utara
10
III : Angka 3 dalam romawi ini menyimbolkan nama perusahaan dan
merepresentasikan tujuan bisnis perusahaan yang berlandaskan
pada 3P (Planet,People, Profit).
Daun : Format daun ini menyimbolkan bahwa bisnis utamanya bergerak
dalam bidang perkebunan yaitu karet dan kelapa sawit.
Simpul : Perusahaan ini merupakan Holding dari BUMN Perkebunan maka
format simpul menyimbolkan fungsi perusahaan untuk
mempersatukan PTPN Group.
Infinity : Melambangkan bahwa perusahaan memiliki ambisi, maksud, serta
tujuan yang tidak ada batasnya.
2.4 Visi, Misi, Paradigma Bisnis, dan Tata Nilai PT. Perkebunan Nusantara
III (Persero)
2.4.1 Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan agribisnis nasional yang unggul dan berdaya saing
kelas dunia serta berkontribusi secara berkesinambungan bagi kemajuan bangsa.
2.4.2 Misi Perusahaan
Mewujudkan grup usaha berbasis sumber daya perkebunan yang
terintegrasi dan bersinergi dalam memberikan nilai tambah (value creation) bagi
stakeholders dengan :
1. Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi bagi pelanggan;
2. Membentuk kapabilitas proses kerja yang unggul melalui perbaikan dan
inovasi berkelanjutan dengan tata kelola perusahaan yang baik;
Universitas Sumatera Utara
11
3. Mengembangkan organisasi dan budaya yang prima serta sumber daya
manusia yang kompeten dan sejahtera dalam merealisasi potensi setiap
insani;
4. Melakukan optimalisasi pemanfaatan aset untuk memberikan imbal
hasil terbaik;
5. Turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga
kelestarian lingkungan untuk kebaikan generasi masa depan.
2.4.3 Paradigma Bisnis Perusahaan
Perusahaan melihat usaha ke depan dengan selalu optimis, oleh karena itu
Perseroan memiliki cara pandang yang selaras dengan seluruh pemangku
kepentingan disetiap arah kebijakannya, berikut paradigma bisnis Perseroan :
1. Wajib untuk selalu melakukan perbaikan, perubahan serta meningkatkan
metoda dan peforma.
2. Prioritas utama adalah pelanggan karena mereka merupakan salah satu
faktor peningkat persaingan.
3. Aktivitas yang dilaksanakan dalam bisnis harus dapat memberikan
keuntungan untuk perusahaan.
4. Perluasan jalinan industri yang sama selalu berlandaskan asas
kesetaraan, kebhinekaan dan keterbukaan.
5. Agar menciptakan kapital insani yang sesuai dengan kebutuhan maka
selalu dilaksanakan perluasan sumber daya manusia yang memiliki
kredibilitas tinggi.
Universitas Sumatera Utara
12
6. Pimpinan yang berintelektual dan memiliki kredibilitas untuk membina,
memberi ilmu dan menjadi panutan.
7. Meyerahkan penghargaan untuk seluruh karyawan yang berkompeten
serta memiliki kinerja yang baik.
8. Struktur organisasi yang simpel serta dinamis sebagai salah satu faktor
evektivitas perusahaan.
9. Teknologi digunakan sebagai alat untuk mendorong perkembangan
produktivitas serta kinerja.
10. Informasi yang konkret dan nyata digunakan untuk pengambilan
keputusan dalam bisnis.
11. Kegiatan bisnis maupun tugas-tugas selalu dikerjakan dengan penuh
tanggung jawab, sigap, teliti, dan berbobot.
12. Kegiatan bisnis perusahaan mengarah pada peningkatan kualitas serta
memperhatikan lingkungan sekitar.
2.4.4 Tata Nilai Perusahaan
Perusahaan merangkum tata nilai kedalam satu kata “SIPro” yang artinya :
Sinergi : Mewujudkan serta memajukan keterlibatan antar sesama dengan
cara mengutamakan adanya kepercayaan untuk memberikan
nilai yang maksimal.
Integritas : Suatu pedoman ketika akan melaksanakan tugas maupun
pekerjaan dengan memegang teguh konsistensi, kejujuran
berdasarkan acuan.
Universitas Sumatera Utara
13
Profesional : Bertanggung jawab atas semua tugas dan pekerjaan yang
menjadi kewajiban dengan senantiasa membuat inovasi baru.
2.5 Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
Sumber : PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
Gambar 2.2
Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
2.6 Job Description
a. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
1. Berwewenang untuk melantik dan melepas jabatan Dewan Komisaris.
2. Mengamati pekerjaan Dewan Komisaris berdasarkan kewajiban yang
diterimanya dari pemegang saham.
b. Dewan Komisaris
1. Menyampaikan arahan kepada pimpinan.
Universitas Sumatera Utara
14
2. Mengamati kegiatan perusahaan.
3. Menolong para pimpinan ketika akan mengalokasikan ddana perusahaan.
c. Direktur Utama
1. Melaksanakan kebijakan perusahaan serta ketentuan yang digarisksan oleh
RUPS.
2. Menentukan tahap-tahap utama ketika akan menjalankan kegiatan
perusahaan terkait produksi, tenaga kerja, keuanga, penjualan dan
pemasaran berdasarkan kebijakan perusahan.
3. Menyelaraskan pengoperasian kegiatan yang akan dilaksanan sebagai
kewajiban para anggota Direksi.
4. Melakukan pengamatan terhadap pengoperasian tugas anggota bersama
dengan anggota Direksi.
5. Menerima tanggung jawab dari RUPS melaui Dewan Komisaris.
d. Direktur Produksi
1. Membentuk rancangan untuk kegiatan kedepannya dibidang produksi
sesuai dengan kebijakan yang sudah ditetapkan.
2. Menjalankan kebijakan-kebijakan, pencegahan dan sarana prasarana
pendukung produksi.
3. Menjalankan rencana pemeliharaan maupun investasi dalam bidang
tanaman.
4. Menafsirkan keperluan pasar kedalam suatu realisasi kegiatan bidang
produksi.
Universitas Sumatera Utara
15
5. Menjalankan pemberrian dan pengawasan atas seluruh kegiatan produksi
yang sudah tercatat sesuai kebijakan yang ditetapkan.
6. Mengatur dana untuk produksi agar lebih efisien.
e. Direktur Keuangan
1. Membuat rancangan dibidang keuangan.
2. Menentukan kebijakan-kebijakan pada bidang keuangan.
3. Secara umum mengendalikan manajemen keuangan dan segala sesuatu
yang berhubungan dengan bidang keuangan maupun perkantoran.
4. Melakukan pencegahan serta pengamatan pada bidangnya.
5. Mengolah Cash Reserves Requipment paling sedikit 2 (dua) bulan sekali
dalam operasional.
6. Menjaga koneksi maupun relasi terhadap para Stakeholder.
7. Menyusun laporan manajemen maupun laporan keuangan setiap periode.
f. Direktur SDM dan Umum
1. Menyelaraskan pembentukan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan
(RKAP) serta RKB/DPU dibidang SDM.
2. Memerintah manajemen SDM untuk melaksanakan perluasan design
merangkum penempatan SDM, rancangan maupun perluasan/peningkatan
karir.
3. Menganjurkan usulan terhadap pembuatan budaya perusahaan demi
meningkatkan kinerja perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
16
4. Menyelaraskan tahap-tahap pembuatan langkah-langkah operasi buku
maupun pedoman kerja untuk para karyawan pada bidang personalia untuk
memenuhi kelancaran pada proses peningkatan hasil kinerja.
5. Mengendalikan rancangan SDM, pengoperasian SDM terhadap
karyawannya berdasarkan keperluan perusahaan, memperhatikan aspek-
aspek kompetens, produktivitas dan biaya serta memperoleh karyawan
sesuai standar yang sudah ditetapkan.
g. Direktur Perencanaan dan Pengembangan
1. Membuat rancangan dibidang perencanaan dan pengembangan.
2. Menentukan pelaksanaan dibidangnya.
3. Melakukan penanggulangan dan pengamatan pada bidangnya untuk
mencegah adanya ketidaksesuaian.
h. Bagian Tanaman
1. Membuat rancangan Rencana Kerja Aanggaran Perusahaan untuk produksi
di bidang tanaman.
2. Mengatur pemasokan bahan-bahan terkait tanaman.
3. Memastikan dan menilai kembali draft RJP/RKAP/RKO terkait bidangnya
sudah memenuhi norma dan standar dari kebijakan yang telah ditetapkan
perusahaan demi mencapai target sesuai sasaran sebelum draft tersebut
diserahkan ke Direksi.
4. Menilai kembali draft rancangan pemeliharaan maupun investasi pada
bidangnya terkait tanaman berlandaskan perubahan internal maupun
eksternal supaya kedepannya mendapatkan arah yang lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
17
i. Bagian Teknik
1. Menolong Direksi untuk dengan mudah menjalankan peran-peran
manajemen dalam perusahaan ketika akan melakukan pekerjaan yang
sudah direncanakan serta melakukan pengawasan terhadap pengoperasian
kegiatan yang berkaitan dengan utilitas mesin dan bangunan pada
kebun/unit sendiri maupun dikebun pir plasma.
2. Merencanakan dan memastikan utilitas mesin maupun prasarana di pabrik
berfungsi dengan baik agar terlaksananya kegiatan yang lancar sehingga
mencapai target sesuai sasaran.
3. Menilai kembali bahwa RKAP dan Rancangan Kerja Operasioanl (RKO)
pada bagian teknik sudah sesuai dengan norma dan standar kebijakan
perusahaan.
4. Bertanggung jawab atas proses pengukuran untuk alat-alat pabrik, kebun
dan rumah sakit baik internal maupun eksternal..
j. Bagian Teknologi Informasi
1. Menerangkan rancangan utama terkait pengolahan data serta sistem
informasi dibagian teknologi informasi.
2. Membuat laporan manajemen mengenai pembentukan internet basis untuk
melengkapi tugas utama manajemen produksi, operasi pemasaran SDM,
dan keuangan.
3. Menyampaikan usulan kepada Direksi mengenai sistem informasi
eksekutif dan sistem pendukung ketika mengambil keputusan dalam
bentuk kerangka.
Universitas Sumatera Utara
18
4. Menyampaikan usulan untuk himpunan manajemen pada tingkat
kebun/unit serta rumah sakit untuk membuat dan mengembangkan
jaringan komunikasi yang berbasis komputer.
k. Bagian Keuangan
1. Memberikan perincian kepada Direksi terkait capaian di bagian keuangan
dan mengadakan manajemen keuangan serta barang-barang kebutuhan
masyarakat.
2. Mengelola setiap urusan yang berkaitan dengan asuransi.
3. Bahu-membahu dengan bagian pemasukan uang, pengendalian
perusahaan, serta pemasaran.
4. Menilai kembali usulan tentang pemberhentian asuransi terkait aset
perusahaan yang dengan metode inventarisasiaset yang memiliki risiko
tinggi .
l. Bagian Akuntansi
1. Menilai kembali masukan yang berkaitan dengan RKAP/RKO pada bagian
ini sebelum diserahkan ke Direksi.
2. Memastikan dan menilai kembali bahwa laporan manajemen dan laporan
keuangan konsolidasi yang disusun dan diterbitkan sudah berdasarkan
dengan kebijakan perusahaan dengan cara memeriksa proses akuntansinya
sebelum diserahkan kepada para pemegang saham.
3. Menilai kembali laporan manajemen dari kebun terkait ketepatan dan
kebenaran penyusunannya sebagai pengambilan keputusan.
Universitas Sumatera Utara
19
4. Bertanggung jawab dan menilai kembali atas seluruh aset, liabilitas,
ekuitas, pendapatan serta beban sesuai kebijakan PSAK.
5. Bertanggung jawab atas pengoperasian pekerjaan pada bagiannya dengan
melakukan pengecekan terhadap aset, liabilitis, ekuitas, beban dan
pendapatan.
m. Bagian Komersil
1. Menilai kembali RKAP, mengawasi strategi perencanaan serta sasaran
mutu di bagian komersil.
2. Menilai dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan seperti penjualan
harus berdasarkan kebijakan pemasaran.
3. Bertanggung jawab atas penjualan produk dari hasil komoditi di bursa
berjangka Jakarta dan PT KBN.
4. Melaksanakan serta menilai penjualan aset non produktif ke kantor lelang
negara.
n. Bagian Sumber Daya Manusia
1. Memberikan data yang akurat untuk pengambilan keputusan dengan
melaksanakan evaluasi pada kegiatan perekrutan calon karyawandan
membuat prosedur penilaian rekrutmen..
2. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan Competency Level Index untuk
mengetahui bahwa calon karyawan telah memenuhi persyaratan sesuai
dengan ketetapan.
Universitas Sumatera Utara
20
3. Merencanakan dan memastikan pengelolaan sumber daya manusia sesuai
dengan norma dan standar kebijakan serta menyelaraskan seluruh kegiatan
yang akan dilaksanakan berdasarkan dengan keperluan..
4. Memastikan bahwa kegiatan knowledge sharing sudah terlaksana dengan
efektif dan sesuai dengan kebijakan.
o. Bagian Umum
1. Memantau dan memastikan serta menilai RKAP/RKO secara rutin di
bagian terkait agar mendapatkan perkiraan yang nyata terhadap pemakaian
dana.
2. Memantau dan memastikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan sosial
lingkungan di kantor direksi maupun kebun/unit.
3. Memantau dan memastikan ketersediaan seluruh peralatan disetiap bagian
maupun kebun/unit.
4. Memastikan bahwa seluruh karyawan sehat jasmani dan rohani.
p. Bagian PKBL
1. Memantau dan memastikan bahwa laporan kegiatan Program Kemitraan
Bina Lingkungan sudah mengikuti pedoman dari surat edaran untuk setiap
periode yang berjalan.
2. Menilai kembali bahwa penyaluran dana PKBL sudah mengikuti pedoman
dari Peraturan Menteri.
3. Menyusun RJP bagian PKBL melalui identifikasi aspek-aspek yang terkait
dan memastikan bahwa RKAP/RKO setiap urusan di bagian PKBL selaras
Universitas Sumatera Utara
21
dengan sasaran tahunan serta melakukan pengecekan terhadap penerimaan
dan pengembalian dana kemitraan.
q. Bagian Hukum
1. Memeriksa dan memverifikasi seluruh surat perjanjian sesuai dengan
norma dan standar dari kebijakan.
2. Memeriksa dan meyakinkan bahwa keperluan di bagian hukum sudah
terpenuhi.
3. Memeriksa dan meyakinkan seluruh perizinan di bagian hukum telah
terlakasana dengan baik.
4. Melaksanakan sosialisasi terhadap karyawan untuk memberikan
kepekaan/pengetahuan akan hukum.
r. Bagian Perencanaan dan Pengembangan
1. Merancang seluruh kegiatan yang berhubungan dengan strategi untuk
mencapai target dan mengidentifikasi keperluan sumberdaya guna
meningkatkan perkembangan bisnis.
2. Melaksanakan pengembangan bisnis dengan cara memberikan pilihan
pengukuran prioritas atas perluasan wilayah pabrik.
3. Melaksanakan peninjauan terhadap rancangan dalam mengembangkan
bisnis.
4. Mengawasi seluruh kegiatan pengembangan.
Universitas Sumatera Utara
22
s. TI & Transformasi Bisnis/CMR dan Manajemen Risiko
1. Membandingkan dan menilai kembali hasil capaian RKAP pada tahun
sebelumnya untuk menentukan kegiatan dan rencana selanjutnya yang
akan dilaksanakan.
2. Meninjau seluruh kondisi yang membutuhkan pandangan dari Direksi
dengan cara melakukan perbandingan atas KPI dan sasaran perusahaan
agar mencapai tujuan.
3. Melakukan pengawasan terhadap KPI yang telah disusun demi
mewujudkan adanya keobjektifan dari KPI dengan menggunakan metode
monitoring dan evaluation.
4. Menyelidiki dan memantau seluruh kegiatan dari strategi inisiatif PTB dan
manajemen risiko agar dapat dimengerti dengan cara melakukan rapat
forum kelompok diskusi.
5. Melakukan perbandingan terhadap hasil kinerja tahun sebelumnya untuk
mengetahui langkah yang akan diambil kedepannya.
t. Bagian Pelelangan
1. Melakukan peninjauan terhadap RKAP bagian pelelangan sebelum
diserahkan ke bagian keuangan.
2. Memberikan penilaian terhadap hasil karya karyawan pada bagian
pelelangan untuk diserahkan ke bagian SDM.
3. Melakukan peninjauan terhadap keperluan akan bahan dan barang demi
terlaksananya operasional yang lancar.
Universitas Sumatera Utara
23
4. Membeikan beberapa usulan dan gagasan tentang proses pelelangan
kepada Direksi demi tercapainya alternatif sistem yang efektif dan efisien.
u. Satuan Pengawasan Intern
1. Bertanggung jawab atas pengelolaan pada bagian Satuan Pengawasan
Intern serta memberikan usulan dan gagasan yang ekonomis, efektif dan
efisien untuk mencapai target sesuai dengan yang telah ditentukan.
2. Mereview dan memastikan seluruh program dan kegiatan pengawasan
sesuai dengan pedoman BPI BUMN dan dibantu juga oleh para seksi
bagian SPI ketika melaksanakan tugasnya serta senantiasa bertanggung
jawab terhadap keseluruhan program.
v. Bagian Sekretariat Perusahaan
1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan rapat-rapat yang dihadiri oleh Direksi
dan mendatangkan notulen rapat untuk keperluan dokumentasi ataupun
operasional.
2. Merencanakan dan memastikan pengelolaan sekretarian perusahaan sudah
berjalan sesuai dengan standar dan norma yang ditetapkan serta mengurus
tata tertib perusahaan karena termasuk bagian dari budaya kerja
perusahaan.
3. Bertanggung jawab atas penyimpanan/dokumentasi dari data-data yang
berhubungan dengan kegiatan perusahaan yang merupakan hasil dari
penilaian bagian teknis.
4. Melakukan 3K ketika akan melaksanakan tugas dan kewajibannya yaitu
koordinasi, komunikasi dan konsultasi.
Universitas Sumatera Utara
24
2.7 Jaringan Usaha Kegiatan
Jaringan kegiatan yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara III
(Persero) meliputi karet, kelapa sawit dan industri hilir karet.
1. Kelapa Sawit-Minyak Sawit dan Inti Sawit
Kelapa sawit adalah komoditi penghasil minyak dan inti sawit yang
memiliki pengaruh besar terhadap pendapatan PT Perkebunan Nusantara
III. Produk yang dihasilkan dari kelapa sawit memiliki kualitas yang tinggi
sehingga saat ini produk tersebut telah menyebar di pasar nasional maupun
internasional.
2. Karet-Lateks, Crumb Rubber dan Smoke Sheet
PT Perkebunan Nusantra III (Persero) mempunyai sekitar 54.000 hektar
lahan karet di Sumatera yang telah dikenal penjuru dunia. Produk yang
dihasilkan dari karet seperti RRS-1, SIR-10 dan lateks pekat memiliki
kualitas terbaik dan telah menyebar di pasar nasional maupun
internasional.
3. Industri Hilir Karet
Berbagai macam produk dihasilkan dari jaringan kegiatan ini seperti
rubber thread, rubber article, rubber cowmat, rubber dock fender, coveyar
belt dan rubber karlet. Produk tersebut memiliki kualitas yang tinggi dan
sudah menerima berbagai sertifikat seperti International Quality
Certificate ISO 9001;2000, ISO 14001 1996, OCOTEX, SII, dan TUV.
Universitas Sumatera Utara
25
2.8 Kinerja Usaha Terkini
Kinerja usaha singkat pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) pada
tahun 2020, sebagai berikut :
1. Jumlah volume hasil Perkebunan Kopi sebanyak 6.063 Ton. Produk Kopi
Holding PTPN diantaranya: Rollas, Banaran, Kopi Jolong dan lain-lain.
2. Komoditas Teh mencapai jumlah volume tahun 2018 sebanyak 55.637
Ton.
3. Realisasi ekspor CPO mencapai 150.000 ton atau meningkat 438%.
4. KEK Sei Mangke Pusat Industri Agriculture Terintegrasi Peningkatan
Perkebunan Daerah dan Ekspor Nasional.
Universitas Sumatera Utara
26
BAB III
PEMBAHASAN
PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN PADA PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA III (PERSERO)
3.1 Pengertian Anggaran
Menurut Herlianto (2011:1), anggaran (budget) adalah suatu rancangan
pekerjaan yang selalu disajikan berdasarkan jumlah dan angka (secara kuantitatif)
dalam satuan mata uang dari kegiatan perusahaan. Anggaran yang dibuat
sebaiknya dapat menampilkan informasi yang tepat perihal sasaran, tujuan serta
manfaat yang akan dicapai dari setiap pekerjaan. Untuk mempermudah tujuan
perusahaan selama periode yang dianggarkan maka anggaran yang dibuat
diharuskan untuk dapat mengidentifikasi sumberdaya serta kewajiban perusahaan.
Berikut ini adalah penjelasan dari beberapa ahli:
➢ Menurut Nafarin (2007:11), anggaran adalah suatu rencana tertulis
mengenai suatu kegiatan organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan
umumnya dinyatakan dalam satuan mata uang atau dalam jangka waktu
tertentu.
➢ Menurut Adisaputro dan Asri dalam Herlianto (2011:2), anggaran adalah
implementasi dari kewajiban manajemen dalam merencanakan,
mengkoordinasi dan mengawasi berdasarkan strategi yang formal dan
terstruktur. Umumnya anggaran dapat memberikan manfaat seperti
memperkuat kerja sama karyawan, merealisasikan rancangan kerja dan
juga dapat membangun keselarasan jika anggaran terlaksana dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
27
➢ Menurut Munandar dalam Herlianto (2011:2), anggaran (budget) adalah
rancangan kerja perusahaan yang dirangkai secara terstruktur dan disajikan
dalam satuan mata uang untuk jangka waktu tertentu mencakup semua
kegiatan perusahaan .
➢ Menurut Manalu dan Poluan (2018:10), anggaran adalah rancangan yang
dibuat teratur setiap periode berlandaskan dari program yang sudah
diresmikan dalam satuan jumlah dan angka.
➢ Menurut Haruman (2009:6), anggaran adalah rancangan operasi keuangan
dalam jangka waktu tertentu meliputi perkiraan dana yang akan
dikeluarkan dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk
membiayainya.
Berdasarkan definisi – definisi anggaran menurut para ahli tersebut maka
bisa diambil kesimpulan sebagai berikut :
➢ Anggaran memiliki salah satu karakteristik yaitu formal, maksudnya
adalah anggaran dibuat dengan terencana dan dalam bentuk tertulis.
➢ Anggaran dinyatakan secara kuantitatif artinya berdasarkan jumlah serta
disajikan dalam bentuk angka dan dalam satuan mata uang.
➢ Anggaran harus bersifat sistematis, maksdunya adalah anggaran dibuat
secara terstruktur.
➢ Pada saat tertentu manajer akan diminta untuk mengambil keputusan atas
kewajibannya sebagai pimpinan.
➢ Keputusan yang diambil oleh manajer adalah suatu tanda pelaksanaan
fungsi manajer dari aspek perencanaan, koordinasi, serta pengawasan.
Universitas Sumatera Utara
28
Berdasarkan pengertian anggaran (budget) yang telah di cantumkan diatas
maka dapat diketahui bahwa anggaran (budget) dan penganggaran (budgeting)
adalah suatu hal yang berbeda. Anggaran merupakan rancangan kegiatan kerja
untuk jangka pendek maupun panjang yang disusun dalam angka-angka
keuangan, sedangkan penganggaran merupakan tahapan menyusun anggaran,
yang biasanya diawali dengan membentuk komite, merangkun dan
pengklarifikasian data, mengajukan rancangan kerja fisik maupun finansial setiap
bagian, penyusunan secara menyeluruh, serta persetujuan dari pimpinan untuk
dilaksanakan (Prawironegoro dan Purwanti, 2010:1). Sesuai pengertian tersebut,
penganggaran sebenarnya memiliki arti yang lebih luas dibandingkan dengan
anggaran sebab meliputi anggaran itu sendiri.
3.2 Fungsi Anggaran
Sudah diketahui bahwa anggaran merupakan sistem yang sangat berguna
bagi perusahaan dan memiliki berbagai fungsi, secara umum fungsinya meliputi
perencanaan, mengawasi, mengarahkan, dan mengorganisasi.
Menurut Herlianto (2011:5-6), fungsi anggaran adalah sebagai berikut:
a. Fungsi Perencanaan
Salah satu fungsi yang paling mendasar dalam pelaksanaan kegiatan-
kegiatan manajemen adalah perencanaan. Perencanaan mencakup langkah
dalam memilih, menggabungkan data-data dan membentuk serta
memerlukan perkiraan-perkiraan mengenai waktu yang akan datang dalam
perihal memvisualisasikan serta merumuskan pekerjaan-pekerjaan yang
akan dirancang untuk mendapatkan target yang diinginkan. Dari
Universitas Sumatera Utara
29
pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pimpinan dari perusahaan
diharapkan sudah merumuskan pekerjaan-pekerjaan apa saja yang akan
dilakukan diwaktu mendatang dan menetapkan target seperti apa yang
akan didapatkan dari pekerjaan itu sebelum perusahaan melaksanakan
operasinya. Perencanaan inilah yang dapat mendorong seluruh pekerjaan
dan kegiatan berjalan dengan lancar.
b. Fungsi Pengawasan
Dengan adanya anggaran maka perusahan dapat melakukan pengawasan
dari setiap kegiatannya. Pengawasan merupakan salah satu cara yang
digunakan supaya rencana kerja yang sudah dibuat sebelumnya dicapai
dengan maksimal, dengan demikian pengawasan adalah melakukan
penilain terhadap realisasi kerja dan tindakan perbaikan. Menilai kembali
realisasi dengan yang dianggarkan, menentukan apakah kegiatan sudah
berjalan dengan efisien dan menilai pimpinan sudah bekerja dengan baik
atau tidak merupakan suatu komponen dari pengawasan. Pengawasan
ditujukan bukan untuk mencari keburukan tetapi untuk mencegah dan
memperbaiki.
c. Fungsi Koordinasi
Agar tercapainya tujuan perusahaan maka dibutuhkan fungsi koordinasi ini
sehingga setiap pekerjaan yang dilakukan memiliki keselarasan. Dalam
situasi ini sangat dibutuhkan perencanaan yang tepat yaitu dapat
memberikan keselarasan rencana di setiap bagian yang satu dengan
lainnya supaya tercipta suatu koordinasi. Agar rencana pekerjaan yang
Universitas Sumatera Utara
30
disusun memiliki kecocokan dengan yang lainnya maka anggaran yang
berfungsi sebagai perencanaan sebaiknya bisa memadankan seluruh
rencana di berbagai bagian. Jika menerapkan fungsi ini dengan baik maka
anggaran bisa digunakan sebagai alat koordinasi dan setiap kegiatan akan
saling berkaitan satu dengan lainnya.
d. Anggaran Sebagai Pedoman Kerja
Anggaran merupakan suatu rancangan kerja yang dibuat secara terstruktur
dan disajikan dalam satuan uang. Umumnya dalam menyusun anggaran
selalu berlandaskan pada pekerjaan yang sudah dilakukan sebelumnya dan
juga perkiraan-perkiraan untuk waktu mendatang, sehingga anggaran
digunakan sebagai pedoman kerja. Bagi manajemen puncak dan manjemen
menengah anggaran sangatlah berguna karena mampu memberikan
pedoman. Bawahan juga akan menerima pedoman yang mudah dipahami
saat melakukan tugasnya jika anggaran disusun dengan baik dan
mengetahui bahwasannya manajemen mempunyai pemahaman yang
bagus.
3.3 Tujuan dan Manfaat Anggaran
Secara umum tujuan dari adanya anggaran adalah untuk mengestimasikan
biaya operasi kegiatan suatu perusahaan atau organisasi kedalam estimasi
keuangan.
Menurut Nafarin (2007:19-20), tujuan dan manfaat anggaran adalah
sebagai berikut :
a. Tujuan Anggaran
Universitas Sumatera Utara
31
1. Untuk dipakai sebagai dasar pengelolaan dan pengawasan ketika memilih
sumber dan investasi dana.
2. Memberikan batasan atas seberapa banyak dana yang akan dicari dan
digunakan.
3. Memudahkan pengawasan karena dilakukan perincian atas dana yang akan
dicari dan digunakan.
4. Mempertimbangkan seluruh sumber dan investasi dana supaya
mendapatkan hasil yang telah ditentukan.
5. Rencana yang telah dibuat dapat terlaksana dengan sempurna sebab
anggaran sangat jelas dan nyata.
6. Menganalisa dan memberi keputusaan atas tinjauan-tinjaun yang
berhubungan dengan karywan.
b. Manfaat Anggaran
1. Tercapainya tujuan perusahaan dari semua kegiatan.
2. Dapat memberikan manfaat untuk menentukan keunggulan dan kelemahan
karyawan.
3. Memberikan dorongan kepada karyawan.
4. Memunculkan akuntabilitas karyawan.
5. Mencengah adanya pemborosan dana.
6. Sumber daya perusahaan seperti tenaga kerja, dana dan peralatan dapat
digunakan dengan efisien.
7. Sebagai media pendidikan untuk seluruh manajer.
Universitas Sumatera Utara
32
3.4 Jenis-Jenis Anggaran
Menurut Munandar dalam Herlianto (2011:9), jenis-jenis anggaran dapat
dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian, yaitu :
a. Anggaran operasional, merupakan anggaran yang memiliki jangka waktu
tertentu dan berisi perkiraan-perkiraan mengenai seluruh pekerjaan yang
akan dilakukan oleh perusahaan. Komponen anggaran operasional pada
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) terdiri atas anggaran penjualan,
anggaran produksi, anggaran biaya produksi, anggaran beban usaha, dan
anggaran laba rugi.
b. Anggaran finansial, merupakan anggaran yang dibuat berdasarkan oleh
perkiraan-perkiraan mengenai kondisi dari posisi keuangan perusahaan
diwaktu mendatang. Komponen anggaran finansial pada PT. Perkebunan
Nusantara III (Persero) terdiri dari anggaran kas (sumber dan penggunaan
dana), anggaran investasi, anggaran piutang, anggaran utang, dan anggaran
neraca.
3.5 Karakteristik Anggaran
Anggaran memiliki beberapa karakteristik, menurut Rudianto (2009:4)
karakteristik anggaran antara lain sebagai berikut :
a. Anggaran dinyatakan dalam satuan mata uang.
b. Umumnya anggaran disusun untuk kurun waktu satu tahun.
c. Anggaran mengandung komitmen manajemen.
d. Usulan anggaran diperiksa dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari
pelaksana anggaran.
Universitas Sumatera Utara
33
e. Anggaran yang sudah disetujui hanya bisa diubah jika terjadi keadaan
khusus.
f. Jika anggaran terjadi penyimpangan didalam pelaksanaannya, maka harus
dianalisis penyebabnya.
3.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran
Menurut Herlianto (2011:7-8), faktor-faktor yang mempengaruhi
penyusunan anggaran adalah sebagai berikut :
a. Faktor Internal, yaitu suatu aspek yang berasal dari dalam perusahaan
seperti data, pengalaman dan informasi. Faktor-faktor internal ini
merupakan faktor yang masih bisa dikontrol oleh perusahaan sendiri sesuai
dengan keinginan dan tujuannya. Berikut adalah faktor-faktor internal
tersebut :
1. Data penjualan tahun yang lalu.
2. Kebijakan yang diterapkan perusahaan mengenai harga jual, distribusi dan
pembayaran.
3. Volume produksi yang dihasilkan.
4. Sumber daya manusia.
5. Modal kerja perusahaan.
6. Sarana dan prasarana perusahaan.
7. Kebijakan yang diterapkan mengenai pemasaran, produksi, keuangan,
administrasi maupun personalia.
Universitas Sumatera Utara
34
b. Faktor Eksternal, yaitu aspek seperti data dan pengalaman yang berasal
dari luar perusahaan tetapi masih memberikan pengaruh kepada
perusahaan. Faktor-faktor eksternal merupakan faktor yang berada diluar
kendali perusahaan, yaitu antara lain:
1. Keadaanpersaingan.
2. Tingkat pertumbuhan penduduk.
3. Tingkat pendapatan dan pendidikan masyarakat.
4. Kemajuan teknologi.
5. Perekonomian nasional maupun internasional.
6. Peraturan pemerintah dibidang ekonomi, politik, sosial dan budaya.
3.7 Prosedur Penyusunan Anggaran pada PT. Perkebunan Nusantara III
(Persero)
Penyusunan anggaran pada dasarnya dilaksanakan adalah untuk
memperbaiki rancangan strategis organisasi, mengkoordinasi pekerjaan
diberbagai bagian organisasi, membuat perkiraan besarnya biaya yang boleh
dikeluarkan, menyerahkan tanggung jawab kepada pimpinan, serta sebagai dasar
untuk mengevaluasi kinerja karyawan (Anthony dkk dalam Indarto, 2011:33).
Manajemen puncak memiliki wewenang serta tanggung jawab paling besar atas
penyusunan anggaran dan aktivitas penganggaran yang lainnya sebab merekalah
yang membuat keputusan secara menyeluruh terkait aktivitas-aktivitas
perusahaan. Disamping itu manajemen puncak tidak menangani persiapan dan
penyusun anggaran seorang diri tetapi mereka mengutus setiap bagian dan divisi
Universitas Sumatera Utara
35
dalam perusahaan untuk menyusun anggaran untuk periode yang telah ditentukan
(Herlianto, 2011:10).
Menurut Machfoedz dalam Herlianto (2011:10), dalam penyusunan
anggaran ada beberapa poin yang tidak boleh dilewatkan, diantaranya adalah
sebagai berikut :
a. Harus dimengerti bahwa anggaran adalah komponen dari suatu sistem
yang lebih luas lagi.
b. Tujuan utama perusahaan harus terlebih dahulu ditentukan sebelum
melakukan penyusunan anggaran.
c. Menyusun beberapa alternatif program dan dilanjutkan dengan
menentukan program-program apa saja yang sangat mungkin untuk
dilaksanakan.
d. Program harus dibagi untuk setiap tahunnya karena pada umumnya
program yang dilaksanakan terdiri dari kegiatan untuk beberapa tahun.
e. Menerjemahkan program yang telah dibagi-bagi secara tahunan kedalam
angka-angka pada tahun tertentu.
f. Setiap bagian akan diberi kewajiban untuk mempersiapkan dan menyusun
anggaran.
Menurut Supriyono (2000:49), dalam penyusunan anggaran terdapat 2
(dua) proses yaitu proses manajemen dan proses akuntansi. Proses manajemen
artinya suatu proses penentuan fungsi dari tiap manajer ketika melaksanakan
program yang ditentukan. Proses akuntansi artinya analisa terhadap mekanisme,
prosedur untuk menyusun data, serta pembentukan anggaran.
Universitas Sumatera Utara
36
Penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKAP) pada PT. Perkebunan
Nusantara III (Persero) bertujuan untuk menentukan target dari sasaran
perusahaan yang akan dicapai dengan rincian program kerja dalam satu periode
tahun buku, yang berfungsi sebagai perencanaan dan alat pengawasan dalam
pelaksanaan pekerjaan baik fisik maupun finansial. Prosedur ketika menyusun
anggaran pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) dimulai dari membuat
memorandum untuk menerbitkan pedoman dalam bentuk buku pedoman
penyusunan RKAP dari Bagian Operasional Keuangan dan Akuntansi, dilanjutkan
dengan proses penyusunan yang dilakukan oleh Divisi/Bagian/Distrik/Kebun/
Unit, pembahasan dengan bagian terkait untuk menetukan target-target sampai
dengan beberapa kali pembahasan dengan Direksi hingga rapat teknis dan RUPS
untuk mendapatkan persetujuan yang kemudian dilakukan pengesahan
berdasarkan hasil rapat RUPS.
Berikut bagan alur proses prosedur penyusunan rencana kerja dan
anggaran perusahaan pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) :
Universitas Sumatera Utara
37
Sumber: PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
Gambar 3.1
Bagan Alur Proses Prosedur Penyusunan RKAP pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
Universitas Sumatera Utara
38
Rincian Prosedur :
1. Bagian Operasional Keuangan dan Akuntansi membuat Memorandum ke
Divisi/Bagian Teknis untuk menerbitkan Pedoman Penyusunan RKAP.
2. Divisi/Bagian Teknis menyampaikan Pedoman Penyusunan RKAP ke
Bagian Keuangan.
3. Bagian Operasional Keuangan dan Akuntansi menghimpun Pedoman
RKAP dari Divisi/Bagian Teknis menjadi Buku Pedoman Penyusunan
RKAP dan menyampaikan ke Divisi/Bagian/Distrik/ Kebun/Unit.
4. Divisi/Bagian/Distrik/Kebun/Unit menyusun biaya eksploitasi dan
investasi sesuai Buku Pedoman RKAP dengan menggunakan formulir
RAB.
5. RAB disampaikan ke Distrik untuk dievaluasi dan dilakukan pembahasan
bersama untuk menentukan target-target yang harus dicapai masing-
masing Kebun/Unit untuk menjadikan target Distrik dengan menentukan
biaya yang efisien dan lebih kompetitif.
6. Divisi/Bagian/Distrik/Kebun/Unit menyampaikan RAB hasil pembahasan
di Distrik ke Divisi/Bagian Teknis untuk diperiksa dan diteliti
kesesuaiannya terhadap Pedoman RKAP, dengan distribusi ke
Divisi/Bagian :
• Divisi Keuangan dan Akuntansi RAB bidang administrasi
• Divisi Hukum RAB bidang pertanahan, keamanan, kepatuhan
dan perizinan
• Divisi IT RAB bidang IT dan Lisensi/Sertifikasi
Universitas Sumatera Utara
39
• Bagian Operasional Tanaman RAB bidang tanaman
• Bagian Operasional Traksi Infrastruktur RAB bidang traksi,
sipil dan infrastruktur kawasan industri
• Bagian Operasional Pengolahan RAB bidang pengolahan dan
amdal, rencana teknologi terapan, bidang teknik kelapa sawit dan
karet serta bidang pelaksanaan Sistem Manajemen dan Pengadilan
• Bagian Operasional Keuangan dan Akuntansi RAB biaya
overhead, administrasi dan RAB beban penyusutan
• Bagian Operasional Sumber Daya Manusia RAB tenaga kerja,
hari kerja, biaya tenaga kerja dan Nilai HK
• Bagian Umum RAB bidang umum dan RAB bidang perjalanan
dinas
7. Bagian Operasional Keuangan dan Akuntansi menerima RAB dari
Divisi/Bagian/Distrik/Kebun/Unit hasil evaluasi Divisi/Bagian Teknis
untuk dikompilasi dan dilanjutkan dengan melaporkan kepada
Direksi/Senior Executive Vice President untuk mendapat persetujuan.
8. Pembahasan RAB oleh Direksi/Senior Executive Vice President bersama
Divisi/Bagian Teknis dengan Divisi/Bagian/Distrik/Kebun/Unit sesuai
dengan jadwal yang ditentukan. Divisi/Bagian/Distrik/Kebun/Unit
menyampaikan program kerja sesuai RKAP yang mencakup langkah
strategis pencapaian target produksi serta rincian penggunaan modal kerja.
9. Bagian Operasional Keuangan dan Akuntansi menyusun RKAP
berdasarkan RAB Divisi/Bagian/Distrik/Kebun/Unit yang telah disetujui
Universitas Sumatera Utara
40
Direksi/Senior Executive Vice President kemudian menyampaikan draft
Buku RKAP kepada Kantor Holding BUMN Perkebunan (Divisi
Keuangan dan Akuntansi) dengan batas waktu 2 (dua) bulan sebelum
memasuki tahun anggaran perusahaan.
10. Bagian Teknis melakukan input data RKAP ke dalam Portal RKAP
Holding BUMN Perkebunan.
11. Rapat Teknis, Pra RUPS dan RUPS RKAP dengan Kantor Kementrian
BUMN pada waktu yang ditentukan Kantor Kementrian BUMN.
12. Setelah mendapatkan pegesahan RUPS, selanjutnya Bagian Operasional
Keuangan dan Akuntansi menyampaikan Surat Edaran RAB yang akan
digunakan sebagai pedoman kerja oleh Divisi/Bagian/Distrik/Kebun/Unit,
Bagian Operasional Tanaman menerbitkan Surat Edaran Distribusi
Produksi dan Bagian Operasional Pengolahan menerbitkan Surat Edaran
Distribusi Hasil Olah. Divisi/Bagian/Distrik/Kebun/Unit menyusun RAB
hasil RUPS per bulan dan menyampaikan ke Bagian Operasional
Keuangan dan Akuntansi sesuai waktu yang ditentukan dalam Surat
Edaran RAB.
13. Dalam melakukan tindakan selalu mempertimbangkan dan melakukan
pengelolaan risiko termasuk risiko yang berpotensi kecurangan/fraud
(kerugian keuangan, suap menyuap, penggelapan dalam jabatan,
pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan, gratifikasi) serta
mengarsipkan seluruh dokumen yang berhubungan dengan aktifitas
pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
41
Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) ketika dilakukan penyusunan
anggaran pimpinan tidak menangani semuanya sendiri tetapi setiap bagian sudah
diberi tugas dan pedoman untuk menyusun anggaran. Anggaran yang disusun oleh
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) seperti anggaran operasional dan
anggaran finansial ini disusun berlandaskan dengan kegiatan apa saja yang akan
dilakukan untuk periode tahun tersebut. Sebagai contoh berikut adalah salah satu
bentuk laporan anggaran dan realisasi pada PT. Perkebunan Nusantara III
(Persero) :
Universitas Sumatera Utara
42
Tabel 3.1
Laporan Anggaran dan Realisasi Biaya Produksi Kelapa Sawit
No. Uraian Anggaran 2019 Realisasi 2019 Selisih
1. Beban Gaji Tunjangan
Staf
49.428.425.000 42.186.973.011 7.241.451.989
2. Beban Pemeliharaan TM 213.324.945.000 180.203.823.305 33.121.121.695
3. Beban Pemupukan 556.057.532.000 371.179.543.967 184.877.988.033
4. Beban Panen 437.535.092.000 375.143.447.206 62.391.644.794
5. Beban Pengangkutan ke
Pabrik
239.926.955.000 245.835.548.797 (5.908.593.797)
6. Beban Overhead 272.887.824.000 249.108.321.484 23.779.502.516
7. Jumlah Beban Tanaman 1.769.160.773.000 1.463.657.657.770 305.503.115.230
8. Beban Pengolahan 260.273.852.000 227.901.881.569 32.371.970.431
9. Beban Produksi Excl.
Penyusutan
2.029.434.625.000 1.691.559.539.339 337.875.085.661
10. Beban Penyusutan
Overhead
262.260.815.000 259.262.051.163 2.998.763.837
11. Beban Penyusutan
Pengolahan
101.092.590.000 99.671.490.451 1.421.099.549
12. Beban Produksi Incl.
Peny. Kebun Sendiri
2.392.788.030.000 2.050.493.080.953 342.294.949.047
13. Beban Pembelian
Produksi Pihak III
337.922.114.000 25.491.618.871 312.430.495.129
14. Beban Pengolahan Pihak
III
20.107.146.000 2.172.216.047 17.934.929.953
15. Beban Produksi Pihak III 358.029.260.000 27.663.834.918 330.365.425.082
16. Jumlah Beban Produksi 2.750.817.290.000 2.078.156.915.871 672.660.374.129
Sumber : PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
Universitas Sumatera Utara
43
Dari tabel 3.1 diatas dapat diketahui bahwasannnya:
1. Untuk realisasi beban gaji tunjangan staf adalah Rp. 42.186.973.011
sedangkan yang dianggarkan oleh PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
Rp. 49.428.425.000 terjadi penyimpangan yang menguntungkan sebesar
Rp. 7.241.451.989 karena realisasi yang lebih rendah dari anggarannya.
Penyimpangan ini mungkin dikarenakan tidak adanya peningkatan jumlah
karyawan maka gaji tunjangan tidak meningkat sampai melebihi dana
yang dianggarkan.
2. Dana yang dianggarkan untuk beban pemeliharaan tanaman menghasilkan
adalah Rp. 213.324.945.000 sedangkan capaian realisasinya adalah Rp.
180.203.823.305 maka terjadi penyimpangan yang menguntungkan
sebesar Rp. 33.121.121.695. Penyimpangan ini kemungkinan dikarenakan
sebelumnya sudah dilakukan pencegahan hama dan penyakit sehingga
tidak memerlukan dana yang cukup banyak.
3. Anggaran yang direncanakan untuk beban pemupukan adalah sebesar Rp.
556.057.532.000 sedangkan realisasi yang dicapai adalah Rp.
371.179.543.967 yang artinya terjadi penyimpangan yang menguntungkan
sebesar Rp. 184.877.988.033 karena realisasinya lebih rendah dari
anggaran. Penyimpangan ini disebabkan oleh turunnya upah pemupukan
dan berkurangnya jumlah pupuk yang digunakan.
4. Untuk anggaran beban panen sebesar Rp. 437.535.092.000 sedangkan
realisasinya sebesar Rp. 375.143.447.206 maka terjadi penyimpangan
yang menguntungkan sebesar Rp. 62.391.644.794. Penyimpangan ini
Universitas Sumatera Utara
44
terjadi dikarenakan alat-alat perlengkapan panen yang sebelumnya masih
berfungsi dengan baik sehingga hanya diperlukan perawatan saja.
5. Dana yang dianggarkan untuk beban pengangkutan ke pabrik sebesar
Rp.239.926.955.000 sedangkan capaian realisasinya sebesar Rp.
245.835.548.797, terjadi penyimpangan yang merugikan sebesar
Rp.5.908.593.797. Penyimpangan ini terjadi dikarenakan naiknya harga
bahan bakar minyak dalam perjalanan mengangkut hasil panen dari kebun
ke pabrik.
6. Dana yang dianggarkan untuk beban overhead adalah sebesar Rp.
272.887.824.000 sedangkan realisasinya sebesar Rp.249.108.321.484
maka terjadi penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp.
23.779.502.516. Penyimpangan ini disebabkan oleh mesin-mesin yang
masih dapat bekerja dengan baik sehingga tidak memerlukan biaya
perawatan yang besar.
7. Jumlah beban tanaman, realisasinya dinilai tidak menyerap seluruh
anggaran karena lebih rendahnya realisasi dibandingkan anggaran. Terjadi
penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp. 305.503.115.230.
Penyimpangan ini disebabkan tidak terlalu banyak dana yang dikeluarkan
untuk pemeliharaan tanaman menghasilkan, pemupukan dan panen maka
dana anggaran yang berlebih dapat dikembalikan ke kas perusahaan.
8. Untuk anggaran beban pengolahan sebesar Rp. 260.273.852.000
sedangkan realisasinya sebesar Rp. 227.901.881.569, terjadi
penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp. 32.371.970.431.
Universitas Sumatera Utara
45
Penyimpangan ini disebabkan oleh biaya untuk bahan bakar, pelumas,
kimia serta proses pengepakan yang masih stabil dan tidak terjadi
peningkatan yang sangat tinggi.
9. Beban produksi include penyusutan overhead dan pengolahan terjadi
penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp. 342.294.949.047.
Penyimpangan ini kemungkinan disebabkan oleh ada beberapa peralatan,
mesin dan kendaraan yang belum sepenuhnya disusutkan.
10. Jumlah beban produksi terjadi penyimpangan yang menguntungkan
sebesar Rp. 672.660.374.129 dikarenakan capaian realisasinya tidak
menyerap seluruh anggaran. Penyimpangan ini terjadi karena beban gaji,
pemeliharaan, pemupukan, panen, pengolahan, dan lain-lain (kecuali
beban pengangkutan) yang dibayarkan untuk produksi kelapa sawit tahun
2019 ini tidak memerlukan dana yang sangat besar. Selisih dari dana
anggaran dengan capaian realisasi ini dapat dikembalikan kedalam kas
perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
46
BAB IV
PENUTUP
Dalam bab ini penulis mengambil beberapa kesimpulan yang sudah
diuraikan dari pembahasan di seluruh sub bab sebelumnya dan juga penulis
memberikan saran yang mudah-mudahan berguna demi kebaikan dan kemajuan
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero).
4.1 Kesimpulan
1. Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) penganggaran bertujuan
untuk menentukan target dari sasaran perusahaan yang akan dicapai
dengan rincian program kerja dalam satu periode tahun buku serta
berfungsi sebagai perencanaan dan alat pengawasan dalam pelaksaaan
pekerjaan.
2. Penyusunan anggaran pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) tidak
hanya ditangani oleh pimpinan tertinggi saja, tetapi juga didelegasikan
kepada setiap bagian yang ditunjuk. Anggaran juga disusun sesuai dengan
kebutuhan dari kegiatan yang akan dilaksanakan.
3. Prosedur ketika menyusun anggaran pada PT. Perkebunan Nusantara III
(Persero) dimulai dari membuat memorandum untuk menerbitkan buku
pedoman penyusunan RKAP, dilanjutkan dengan proses penyusunan yang
dilakukan oleh Divisi/Bagian/Distrik/Kebun/Unit, selanjutnya diteruskan
ke Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
Universitas Sumatera Utara
47
4.2 Saran
1. Anggaran begitu penting bagi perusahaan, maka sebaiknya anggaran juga
dapat digunakan sebagai fungsi koordinasi.
2. Alangkah baiknya dilakukan keterbukaan anggaran kepada semua
karyawan agar mereka memiliki dorongan untuk selalu mengejar target
yang telah ditetapkan.
3. Untuk menghindari kecurangan dan penyelewengan dana anggaran maka
sebaiknya dilakukan pemeriksaan secara rutin.
Universitas Sumatera Utara
48
DAFTAR PUSTAKA
Adisaputro dan Asri. dalam Herlianto, D. 2011. Teknik Penyusunan Anggaran
Operasional Perusahaan. Edisi Pertama. Gosyen Publishing. Yogyakarta.
Haruman, Tendi. 2009. Penyusunan Anggaran Perusahaan. Graha Ilmu. Bandung.
Herlianto, Didit. 2011. Teknik Penyusunan Anggaran Operasional Perusahaan.
Edisi Pertama. Gosyen Publishing. Yogyakarta.
Manalu, Sahala dan Poluan, Stevi Jimry. 2018. Cara Akurat Menyusun
Penganggaran Perusahaan Manufaktur. Edisi Pertama. Seribu Bintang.
Malang.
Munandar, M. dalam Herlianto, D. 2011. Teknik Penyusunan Anggaran
Operasional Perusahaan. Edisi Pertama. Gosyen Publishing. Yogyakarta.
Machfoedz, Mas’ud. dalam Herlianto, D. 2011. Teknik Penyusunan Anggaran
Operasional Perusahaan. Edisi Pertama. Gosyen Publishing. Yogyakarta.
Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi Ketiga. Salemba Empat.
Jakarta.
Prawironegoro, Darsono dan Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan.
Mitra Wacana Media. Jakarta.
Rudianto. 2009. Penganggaran. Erlangga. Jakarta.
Supriyono, R.A. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Pertama. BPFE.
Yogyakarta.
Supriyono, R.A. 2007. Akuntansi Manajemen : Konsep Dasar Akuntansi
Manajemen dan Proses Perencanaan. BPFE. Yogyakarta.
Anthony, dkk. dalam Indarto, S.L dan Ayu, S.D., 2011. “Pengaruh Partisipasi
Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Perusahaan
Melalui Kecukupan Anggaran, Komitmen Organisasi, Komitmen Tujuan
Anggaran, dan Job Relevant Information (JRI)”, Seri Kajian Ilmiah, Vol
14 No. 1, Januari 2011, pp.33.
Indarto, S.L dan Ayu, S.D., 2011. “Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan
Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Perusahaan Melalui Kecukupan
Anggaran, Komitmen Organisasi, Komitmen Tujuan Anggaran, dan Job
Relevant Information (JRI)”, Seri Kajian Ilmiah, Vol 14 No. 1, Januari
2011, pp.33.
Universitas Sumatera Utara
49
www.ptpn3.co.id (Selasa, 21 April 2020; 12.53)
www.holding-perkebunan.com (Kamis, 16 April 2020; 12.20)
http://repositori.usu.ac.id/ (Kamis, 23 April 2020; 13.11)
http://repository.ekuitas.ac.id/ (Selasa, 28 April 2020; 20:53)
Universitas Sumatera Utara