Tugas Akhir Arahan Pengembangan Komoditas Unggulan...

Post on 07-Mar-2019

240 views 1 download

Transcript of Tugas Akhir Arahan Pengembangan Komoditas Unggulan...

Tugas Akhir Arahan Pengembangan Komoditas

Unggulan Subsektor Perkebunan di Kab Muara Enim Sumatera Selatan

Program Studi Perencanaan Wilayah Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014

Ika Permata Hati 3610100003 Dosen Pembimbing Ir Sardjito MT

Outline

Metode Penelitian 3

Tinjauan Pustaka 2

Pendahuluan 1

Arahan Pengembangan Komoditas Unggulan SubSektor Perkebunan di Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan

Hasil dan Pembahasan 4

5 Kesimpulan & Saran 5

Pendahuluan

Rumusan Masalah “Faktor-faktor penentu apa saja dalam

pengembangan komoditas unggulan subsektor perkebunan di Kabupaten Muara Enim?”

Merumuskan arahan pengembangan

komoditas unggulan pada sub sektor

perkebunan

Sasaran

2. Menentukan faktor-

faktor pengembangan komoditas ungulan

sub sektor perkebunan Kab

Muara Enim

1. Mengidentifikasi

komoditas unggulan pada sub sektor perkebunan

di Kabupaten Muara Enim

Tujuan

Peta Administrasi Wilayah Studi

Secara geografis berada pada 4o -6’ Lintang Selatan (LS) dan 1040– 1060 Bujur Timur (BT).

22 Kecamatan 310 Desa

16 Kelurahan

Utara : Kab MUBA & Palembang

Timur : Kab OKI, Kab Ogan Ilir, Prabumulih

Selatan : Kab OKU & OKU Selatan

Barat: Kab Musi Rawas, Kab Lahat

Sintesa Tinjauan Pustaka No Aspek Indikator Penelitian Variabel 1 Produk Hasil Jenis Komoditas Unggulan

Suubseltor Perkebunan 2 Komoditas

Unggulan Pemasukan PDRB Input-Output

Tingkat Basis Komoditas Perkebunan Tingkat Daya Saing Perkebunan

3 Agroindustri Peningkatan produk bahan baku (Produksi)

Sumber Daya Alam

Kuantitas bahan baku Kontinuitas bahan baku

Sumber Daya Manusia

Kemampuan Kompetensi Kualitas SDM

Sintesa Tinjauan Pustaka No Aspek Indikator Penelitian Variabel

Kelembagaan Koordinasi Lintas Sektoral Koordinasi antar pelaku

Teknologi Modal

Sumber : Sintesa Tinjauan Pustaka 2014

Metode Penelitian Pendekatan Penelitian Jenis Penelitian

Dedukif berdasarkan pendekatan positivisme

Ilmu yang dibangun bersumber pada empiri fakta yang berasal dari pengamatan indera dengan di dukung landasan teori

Kuantitatif

Kualitatif

Kualitatif

Sasaran 1

Sasaran 2

Sasaran 3

Variabel Penelitian No Variabel Definisi Operasional 1 Jenis Komoditas Unggulan

Subsektor Perkebunan Sumber daya alam yang diunggulkan dalam konteks perkebunan yang memiliki potensi

2 Tingkat Basis Komoditas Komoditas yang tergolong basis di Kecamatan dengan perhitungan LQ. Apablia nilai LQ > 1 maka merupakan komoditas basis

3 Tingkat Daya saing Komoditas Perkebunan

Komoditas perkebunan dilihat dari analisis shift share yang punya daing saing tinggi

4 Kuantitas bahan baku Banyaknya sumberdaya subsektor perkebunan yang dibutuhkan dalam kegiatan agroindustri

5 Kontinuitas bahan baku SDA subsektor perkebunan yang dilihat dari stabilitas dalam memasok terus menerus untuk memenuhi kegiatan agroindustri

No Variabel Definisi Operasional 6 Kualitas Bahan Baku Sumberdaya subsektor perkebunan yang sudah

meemnuhi standar yang ditetapkapkan untuk kegiatan agroindustri

7 kemampuan kompetisi SDM Banyaknya penduduk yang membuka usaha dalam konteks agroindustri subsektor perkebunan

8 Kualitas SDM Banyaknya penduduk di wilayah penelitian yang berkecimpung dalam kegiatan agroindustri subsektor perkebunan dilihat dari angka tenaga kerja

9 Koordinasi Lintas Sektoral Sistem yang meningkatkan koordinasi lintas sektoral kelembagaan yang mendukung kegiatan agroindustri

10 Kontinuitas antar pelaku pasca panen

Kegiatan atau program antara pelaku pasca panen yang mendukung kegiatan agroindustri pada subsektor perkebunan

No Variabel Definisi Operasional 11 Jenis Teknologi Jenis teknologi yang digunakan dalam

mengolah sumberdaya perkebunan untuk mendukung kegiatan agroindustri baik sifatnya sederhana, tepatguna, canggih dsbg

12 Modal Jenis bantuan modal yang dibutuhkan dan diberikan pemerintah pada wilayah penelitian untuk mendukung kegiatan agroindustri

Sumber : Sintesa Tinjauan Pustaka 2014

Teknik Analisis Sasaran/ Tujuan

Variabel Teknik Pengambilan Data

Teknik Analisis Data

Output

Meng-analisis komoditas unggulan pada sub-sektor per-kebunan

Komoditas Basis: Tingkat basis komoditas Tingkat pertumbuhan

Sekunder LQ Shift Share

Jenis komoditas unggulan masing-masing Kecamatan di Kabupaten Muara Enim. Lalu dikelompok-kan sesuai komoditas-nya

Sasaran/ Tujuan

Variabel Teknik Pengambilan Data

Teknik Analisis Data

Output

Menentu-kan faktor-faktor penentu pengem-bangan komoditas unggulan subsektor per-kebunan

Penentuan Jenis kegiatan industri yang sesuai Faktor Pengembangan Agroindustri 1. SDA 2. SDM 3. Kelemba-gaan 4. Teknologi 5. Modal

Sekunder dan Primer Delphi Expert Judgement

Kegiatan industri yang mendukung dan sesuai untuk komoditas unggulan seperti kopi, karet, kelapa sawit Faktor penentu pengembangan komoditas unggulan perkebunan

Sasaran/ Tujuan

Variabel Teknik Pengambilan Data

Teknik Analisis Data

Output

Merumus-kan arahan pengem-bangan komoditas unggulan sebsektor perkebu-nan

Hasil analisa penelitian Tinjauan Pustaka/ Studi Literatur Pendapat Pakar/ Stakeholder

- Deskriptif Arahan pengembangan komoditas unggulan subsektor perkebunan

Gambaran Umum Kabupaten Muara Enim memiliki wilayah seluas 91.450,50 km2 yang dapat dirinci menurut kecamatan, yang paling luas adalah Kecamatan Lubai seluas 984,73 km2 atau sekitar 10,7% dari luas wilayah keseluruhan, dan yang paling kecil adalah Kecamatan Kelekar dengan luasan 151,00 km2 atau 1,6% dari luas wilayah secara keseluruhan

Pertanian Pada sub sektor perkebunan terdapat 12 komoditi yang tersebar pada tiap kecamatan Kab Muara Enim

Daftar Produksi Subsektor Perkebunan Kab Muara Eni 2013

Sumber : Statistik Dinas Perkebunan kab Muara Enim 2013

No Komoditi Produksi (Ton) Harga (Kg) 1 Karet 211.901 Rp. 10.360 2 Kelapa Sawit 378.739 Rp. 1147,11 3 Kopi 25.118 Rp. 15.500 4 Kelapa 1.285 Rp. 2.750 5 Aren 2.750 Rp. 12.000 6 Kakao 98 Rp. 22.570 7 Lada 547,25 Rp. 55.000 8 Kapuk 19,75 Rp. 12.000 9 Pinang 18 Rp. 6500 10 Cengkeh 1,2 Rp 140.000 11 Kemiri 26 Rp. 5000 12 Kayu Manis 350 Rp. 5.500

Trend Perkembangan Perkebunan 5 Tahun Terakhir

Distribusi Pemasaran Komoditas Perkebunan

• Pasar • Koperasi

Gambar Salah Koperasi Serasan yang terdapat di Kabupaten Muara Enim

Sumber : Survei Primer 27 April 2014 15:36 WIB Dokumentasi Pribadi

Gambar Salah Gapoktan Sekundang yang terdapat di Kabupaten Muara Enim Sumber : Survei Primer 27 April 2014 15:00 WIB Dokumentasi Pribadi

Bentuk Barang Komoditas Perkebunan yang Dipasarkan

No Komoditi Bentuk Barang 1 Karet Karet Slab Giling

Karet Slab Tipis Karet Slab Tebal

2 Kelapa Sawit TBS Kelapa Sawit Plasma TBS Kelapa Sawit Non Plasma CPO Kelapa Sawit

3 Kopi Kopi Biji Kering Kopi Bubuk

4 Kelapa Kelapa/Butir 5 Aren Gula Merah 6 Kakao Coklat/Kg 7 Lada Lada Hitam 8 Kapuk -

No Komoditi Bentuk Barang 9 Pinang - 10 Cengkeh - 11 Kemiri

Kemiri Biji Kering

Kemiri Daging Buah 12 Kayu Manis Kayu Manis/Kg

Sumber : Dinas Perkebunan Kab Muara Enim 2013

Industri di Kab Muara Enim

Gambar Salah satu Produk Karet yang disetor petani ke PT Lingga Jaya di Kabupaten Muara Enim

Sumber : Survei Primer 30 April 2014 13:33 WIB Dokumentasi Pribadi

Gambar Salah satu Produk Karet siap ekspor Crum Rubber PT Lingga Jaya di Kabupaten Muara Enim

Sumber : Survei Primer 30 April 2014 13:55 WIB Dokumentasi Pribadi

Gambar Salah satu Produk Kelapa Sawit CPO PTPN 7 di Kabupaten Muara Enim

Sumber : Survei Primer 2 Mei 2014 09:50 WIB

Gambar Salah satu produk Kopi yaitu Kopi Bubuk dan Gula Merahbinaan disbun Kabupaten Muara Enim

Sumber : Survei Primer 29 April 2014 11:19 WIB Dokumentasi Pribadi

Syarat komoditas Perkebunan untuk Industri Karet • Dikatakan menghasilkan apabila

telah berumur 5 (lima) tahun • 60% dari jumlah seluruh pohon

per blok sudah dapat disadap • kualitas karet harus bersih,

ukurannya 40 x 60 cm dan ketebalan 20 cm dalam kondisi karet kering.

• Dalam pembekuan menggunakan asam semut (cuka parah) dan deorubb. Dan sangat dilarang untuk menggunakan bahan lain seperti tawas, tatal (serbuk gergaji), tanah dan pupuk serta bahkan campuran batu.

Syarat komoditas Perkebunan untuk Industri

Kelapa Sawit • Telah berumur 3 (tiga) tahun dan

60% dari jumlah seluruh pohon per blok , per tandan telah mencapai 3 (tiga) kilogram atau lebih.

• Warna kulit buah menjadi merah jingga

• Dasar untuk memanen tandan buah, yaitu tanaman dengan umur kurang dari 10 tahun. Namun secara praktis digunakan kriteria umum yaitu pada setiap 1 kg tandan buah segar (TBS) terdapat 2 brondolan.

Rencana Pengembangan Komoditas Unggulan

No Sektor Prioritas Program

1 Pertanian Delinasi lahan sawah irigrasi yang ada Pengembangan areal lahan sawah irigasi teknis dan non teknis Pembangunana saluran irigasi baru Rehabilitasi saluran irigasi yang rusak Perbaikan kualitas lahan Pengembangan komoditas unggulan Pembangunan waduk/bendungan

2 Perkebunan Pengembangan kawasan perkebunan baru Intensifikasi perkebunan yang telah ada

3 Industri Deliniasi lahan untuk agroindustri Penyiapan infrastruktur agroindustri Bantuan modal usaha

Berdasarkan RDTR Kawasan Agropolitan

1. Penyediaan dan pemerataan sarana produksi pertanian dan perkebunan

2. Pengembangan infrastruktur pendidikan dan pelatihan 3. Pengembangan pusat-pusat penelitian dan pengembangan 4. Pengembangan sarana pengolahan produk guna meningkatkan nilai

tambah melalui pengembangan industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan

5. Pengembangan jaringan koleksi dan distribusi melalui terminal agribisnis dan sub terminal sub agribisnis 6. Program pengembangan kelembagaan petani 7. Program peningkatan akses terhadap sumber pemodalan melalui kerjasama dengan lembaga keuangan.

Hasil Perhitungan LQ No Kecamatan Keterangan Kode Komoditas

1 Abab 1,2,4

2 Benakat 1,4,8,9,11

3 Gelumbang 1,4

4 Gunung Megang 2

5 Kelekar 1,4

6 Lambak 1

7 Lawang Kidul 2,4,9,11

8 Lubai 1,2,4

9 Muara Belida 2,4,6,9

10 Muara Enim 2,4,6,9

11 Penukal 1

12 Penukal Utara 1

13 Rambang 1,2

14 Rambang Dangku 2,4,8,9

Keterangan 1. Karet 2. Kelapa Sawit 3. Kopi 4. Kelapa 5. Aren 6. Kakao 7. Lada 8. Kapuk 9. Pinang 10. Cengkeh 11. Kemiri 12. Kayu Manis

No Kecamatan Keterangan Kode Komoditas

15 Semende Darat Laut 3,6,7,8,11,12

16 Semende Darat Tengah 3,8,10,11,12

17 Semende Darat Ulu 3,4,8,10,11,12

18 Sungai Rotan 1,4,5

19 Talang Ubi 1,

20 Tanah Abang 1,4

21 Tanjung Agung 3,6,7,9,11,12

22 Ujan Emas 1,9

Keterangan 1. Karet 2. Kelapa Sawit 3. Kopi 4. Kelapa 5. Aren 6. Kakao 7. Lada 8. Kapuk 9. Pinang 10. Cengkeh 11. Kemiri 12. Kayu Manis

Sumber : Lampiran Analisis 2014

Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah (Daya Saing)

No Kecamatan Keterangan Kode Komoditas

1 Abab 1,2,4

2 Benakat 1,2,4,8

3 Gelumbang 1,2,3,4

4 Gunung Megang 6,8

5 Kelekar 1,2,4

6 Lambak -

7 Lawang Kidul 1,2,3,4,9

8 Lubai 2

9 Muara Belida 2,4,6,9

10 Muara Enim 1,2,3,4,,6,9

11 Penukal 1,2,4

12 Penukal Utara 1,2,4

13 Rambang 1,2,4

14 Rambang Dangku 1,2,3,4,8

Keterangan 1. Karet 2. Kelapa Sawit 3. Kopi 4. Kelapa 5. Aren 6. Kakao 7. Lada 8. Kapuk 9. Pinang 10. Cengkeh 11. Kemiri 12. Kayu Manis

Keterangan 1. Karet 2. Kelapa Sawit 3. Kopi 4. Kelapa 5. Aren 6. Kakao 7. Lada 8. Kapuk 9. Pinang 10. Cengkeh 11. Kemiri 12. Kayu Manis

No Kecamatan Keterangan Kode Komoditas

15 Semende Darat Laut 1,3,4,7,12

16 Semende Darat Tengah 3,4

17 Semende Darat Ulu 3,4,8,12

18 Sungai Rotan 1,2,4

19 Talang Ubi 1,2,4

20 Tanah Abang 1,2,4

21 Tanjung Agung 1,2,3,4,9

22 Ujan Emas 1,2,3,4

Sumber : Lampiran Analisis 2014

Hasil Komparasi No Kecamatan LQ>1 PPW O Komodtas Unggulan

1 Abab 1,2,4 1,2,4 1,2,4

2 Benakat 1,4,8,9,11 1,2,4,8 1,4,8

3 Gelumbang 1,4 1,2,3,4 1,4

4 Gunung Megang 2 6,8 -

5 Kelekar 1,4 1,2,4 1,4

6 Lambak 1 - -

7 Lawang Kidul 2,4,9,11 1,2,3,4,9 2,4,9

8 Lubai 1,2,4 2 2

9 Muara Belida 2,4,6,9 2,4,6,9 2,4

10 Muara Enim 2,4,6,9 1,2,3,4,,6,9 2,4,6,9

11 Penukal 1 1,2,4 1

12 Penukal Utara 1 1,2,4 1

13 Rambang 1,2 1,2,4 1,2

14 Rambang Dangku 2,4,8,9 1,2,3,4,8 2,4,8

No Kecamatan LQ>1 PPW>0 Komoditas Unggulan

15 Semende Darat Laut 3,6,7,8,11,12 1,3,4,7,12 3,7,12

16 Semende Darat Tengah 3,8,10,11,12 3,4 3

17 Semende Darat Ulu 3,4,8,10,11,12 3,4,8,12 3,4,8

18 Sungai Rotan 1,4,5 1,2,4 1,4

19 Talang Ubi 1, 1,2,4 1

20 Tanah Abang 1,4 1,2,4 1,4

21 Tanjung Agung 3,6,7,9,11,12 1,2,3,4,9 3,9

22 Ujan Emas 1,9 1,2,3,4 1

Sumber : Lampiran Analisis 2014

Keterangan 1. Karet, 2. Kelapa Sawit, 3. Kopi, 4. Kelapa, 5. Aren 6. Kakao 7. Lada 8. Kapuk 9.Pinang 10. Cengkeh, 11. Kemiri, 12. Kayu Manis

Komoditas Unggulan per Kecamatan No Kecamatan Keterangan Kode Komoditas

1 Abab Karet, Kelapa Sawit, Kelapa

2 Benakat Karet, Kelapa, Kapuk

3 Gelumbang Karet, Kelapa

4 Gunung Megang -

5 Kelekar Karet, Kelapa

6 Lambak -

7 Lawang Kidul Kelapa Sawit, Kelapa, Pinang

8 Lubai Kelapa Sawit

9 Muara Belida Kelapa Sawit, Kelapa

10 Muara Enim Kelapa Sawit, Kelapa, Kakao, Pinang

11 Penukal Karet

12 Penukal Utara Karet

13 Rambang Karet, Kelapa Sawit

14 Rambang Dangku Kelapa Sawit, Kelapa, Kapuk

No Kecamatan Keterangan Kode Komoditas

15 Semende Darat Laut Kopi, Lada, Kayu Manis

16 Semende Darat Tengah Kopi

17 Semende Darat Ulu Kopi, Kelapa, Kapuk

18 Sungai Rotan Karet, Kelapa

19 Talang Ubi Karet

20 Tanah Abang Karet, Kelapa

21 Tanjung Agung Kopi, Pinang

22 Ujan Mas Kelapa

Sumber : Lampiran Analisis 2014

Statistik Daerah Kab Muara Enim

• Berdasarkan Laporan Akhir Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Agropolitan Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan menyebutkan berdasarkan nilai LQ, komoditas unggulan dalam sektor pertanian untuk kawasan agropolitan meliputi padi dan palawija, buah-buahan, sayuran, perkebunan (kopi, kayu manis, lada, coklat), peternakan, perikanan.

• Kegiatan basis utama di Kabupaten Muara Enim adalah pertanian dengan pengembangan tanaman tahunan atau perkebunan seperti Kelapa Sawit, Karet, Kelapa, Kopi, Lada, Kapuk, Kakao, Nilam, Aren (RTRW Kabupaten Muara Enim ). Hal ini didukung dengan pengembangan komoditas unggulan Kopi, Kelapa Sawit dan Karet yang terdapat pada potensi ekonomi Kabupaten Muara Enim.

• Berdasarkan Keputusan Bupati Muara Enim No. 18/KPTS/Bappeda-Eko 2012 tentang penunjukan kawasan agropolitan dalam Kabupaten Muara Enim menyebutkan bahwa komoditas unggulan pada Kabupaten Muara Enim adalah Karet, Kopi, Kelapa Sawit.

Menentukan faktor pengembangan komoditas unggulan subsektor perkebunan

Analisis Delphi • Hasil Eksplorasi Jenis Kegiatan Industri Tahap I Komoditas Karet

“Apa ya mb klo industri kecil karet gelang itu sih untuk skala kecilnya saya masih belajar dari penelitian untuk diterapkan muara enim tapi sepatu-sandal yang skala kecil mungkin bisa. Untuk

awalnya saya rasa sesuai dimulai dari Talang Ubi terlebih dahulu” (Hasil Wawancara dengan Ibu Yuvitawati Kabid Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas

Perkebunan Kab Muara Enim 28 April 2014)

“Adanya industri pengolahan kecil yang membentuk jadi lempengan seperti bokar. Dan akan lebih baik jikalau diterapkan pada Kecamatan Ujan Mas

dan Kecamatan lainnya yang memiliki potensi seperti Kecamatan Gelumbang dan Penukal”

(Hasil Wawancara dengan Bapak Darhasan Mdin Petani Muara Enim 26 April 2014)

“Saya kira yang paling sesuai ya di Kecamatan Lawang Kidul karena ini hanya ada satu-satunya pada Kab Muara Enim”

(Hasil Wawancara dengan Ibu Kurnia Staff Produksi Industri Karet Lingga Jaya

Kec Lawang Kidul Kab Muara Enim 28 April 2014)

Analisis Delphi • Hasil Eksplorasi Jenis Kegiatan Industri Tahap I Komoditas Kelapa Sawit

Yang saat ini kita sedang kembangkan CPO sih mb.. sudah ada bantuan mesin tapi sayang menyedot energi listrik banyak itu digunakan skala industri besar sampai-sampai harus memadamkan listrik 1 kecamatan.

Pengembangan yang sesuai untuk kelapa sawit saya kira sesuai di Kecamatan Gunung Megang dan Tanjung Agung

(Hasil Wawancara dengan Ibu Reni Ariesandi Kabid Ekonomi Bappeda Kab Muara Enim 28 April 2014)

Ditambah industri hulu yang mengolah kelapa sawit menjadi CPO misalnya sehingga kita punya trademark minyak goreng sendiri atau cpo yang skala kecil. Dan saya rasa kecamatan Muara Enim sangat sesuai untuk pengembangan kedepannya (Hasil Wawancara dengan Ibu Ester Claudya Damayanti KASI Pembinaan Produk dan Promosi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab Muara Enim 28

April 2014)

Saya kira Kec Tanjung Agung dan Kec Gunung Megang merupakan cikal bakal (Hasil Wawancara dengan Bapak Hadi Supriyanto

Assiten Kepala Teknik Pengolahan Industri Kelapa Sawit PTPN7 (Persero) Muara Enim 29 April 2014)

Analisis Delphi • Hasil Eksplorasi Jenis Kegiatan Industri Tahap I Komoditas Kopi

“Untuk komoditas unggulan ini dimulai dari industri yang skalanya kecil terlebih dahulu. Seperti yang saat ini tersebar di Kec Lawang Kidul, Muara Enim, Kec Gelumbang dan Talang Ubi”

(Hasil Wawancara dengan Bapak Andryan Wikrawardana ST, M.Ec.Dev Muara Enim 26 April 2014)

Yang sesuai pengembangannya saya kira di kawasan semendo baik itu Kec Semendo Darat Laut, Tengah dan Ulu, karena produksi kopi terbanyak berada disana sehingga pengolahan indusstri akan lebuh baik dikembangkan

di daerah tersebut (Hasil Wawancara dengan Bapak Willian Husein Ketua Gapoktan / Gabungan Kelompok Tani Serasan dan Koperasi Usaha Sekundang

Muara Enim 26 April 2014)

Sebenarnya potensi yang besar dimiliki oleh kawasan Semendo. Namun tidak menutup kemungkinan dikembangkan pada Kec Muara Enim, Lawang Kidul, Talang Ubi, Gelumbang

dsbg (Hasil Wawancara dengan Bapak Mulyadi Pemilik Home Industri Kopi Arabica Bola Bunia

Kabupaten Muara Enim 27 April 2014)

• Iterasi I Analisis Delphi • Iterasi II Analisis Delphi

Analisis Expert Judgement • Wawancara Eksplorasi Expert Judgement

Analisis Expert Judgement • Wawancara Pendalaman Expert Judgement

TABEL Jenis Kegiatan Industri yang sesuai di Kabupaten Muara Enim

Komoditas Jenis Kegiatan Industri Karet Industri Ban

Industri Sepatu dan Sandal Karet Industri Compound Industri Sir10 dan Sir20 Industri Crumb Rubber

Kelapa Sawit Industri Minyak Goreng

Industri Margarin Industri Sabun Industri Briket Arang

Industri Bahan Bakar Industri CPO mini

Kopi Industri Kopi Bubuk

Industri Kopi Instant

Faktor Variabel Sumber Daya Alam (SDA) Kuantitas Bahan Baku

Kontinuitas Bahan Baku

Kualitas Bahan Baku

Sumber Daya Manusia (SDM) Kemampuan Kompetisi

Kualitas SDM

Kelembagaan Koordinasi Lintas Sektoral

KoordinasiAntarPelakuPascaPanen

Teknologi Modal Infrastruktur

Merumuskan arahan pengembangan komoditas unggulan sub sektor perkebunan

• Dalam merumuskan arahan pengembangan komoditas unggulan subsektor perkebunan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik validasi triangulasi

Deskriptif Kualitatif

Komoditas Faktor Analisis Deskriptif Karet Sumber Daya Alam (SDA) Melakukan selektifitas dan

manajemen stock bahan baku komoditas karet. Dengan melihat kuantitas bahan baku yang cukup berlimpah pada wilayah penelitian maka diperlukan proses penyeleksian untuk menjaga kualitas dan stock yang diperlukan ketika komoditas yang termasuk tanaman tahunan mengelami masa sulit sehingga dapat kontinyu dalam proses industrinya. Meningkat diservikasi produk oolahan komoditas karet. Sebagai keberlanjutan diharapkan produuk olahan yang dihasilkan dapat bervariasi dilihat untuk memenuhi kebutuhan pasar saat ini

Komoditas Faktor Analisis Deskriptif Karet Sumber Daya Manusia

(SDM) Peningkatan kompetisi SDM dan Pengembangan Mindset SDM yang mendukung kegiatan agroindustri perkebunan. Dalam melakukan perbaikan kualitas SDM baik itu untuk dari segi kompetitif dan mindset harus ada transfer ilmu dan dukungan dari pemerintah. Pihak industri yang ada sekarang diharapkan dapat bisa memulai dengan industri hilir

Kelembagaan Memonitoring dan mengevaluasi sistem kelembagaan yang mendukung kegiatan industri.Dalam hal ini kelembagaan mempunyai potensi yang besar dalam pengembangan industri dengan melihat peluang KUD dan dengan sistem monev pedagang antara mengenai penyelewengan terhadap harga berlaku agar dapat meperkuat jalur pemasaran yang ada

Komoditas Faktor Analisis Deskriptif Karet Teknologi Mengembangkan teknologi tepat

gunan kepada masyarakat untuk compond karet. Teknologi tepat guna untuk masyarakat dalam penggunaanya tepat sasaran melihat peluang untuk mengolah komoditas karet dalam kegiatan agroindustri

Modal Pemberian modal untuk skala kecil sebagai rintisan kelompok ekonomi informal industri karet. Mengembangkan industri ban, industri cipound, industri sepatu sandal dengan program Gerakan Gerbang Serasan “Gerakan Pembangunan Kota Serasan dan tidak menutup kemungkinan untuk pihak swasta juga ikut membantu memberikan modal

Komoditas Faktor Analisis Deskriptif Karet Infrastruktur Pengadaan dan pengoptimalan

manfaat infrastruktur untuk kepentingan kegiatan agroindustri. Melihat masalah klasik pembangunan adalah belum adanya jalan, listrik, air dsbg yang masih belum optimal. Maka harus dilihat peluang yang ada baik untuk kesempatan ekspor dengan adanya pelabuhan tanjung api di Sumatera Selatan yang akan dimanfaatkan pelkabuhan samudera sehingga menjadi potensi ekspor ke luar.

Komoditas Faktor Analisis Deskriptif Kelapa Sawit Sumber Daya Alam (SDA) Meningkatkan kualitas bahan baku

kelapa sawit. Pemberian arahan pada masyarakat mengenai kriteria panen kelapa sawit yang sesuai dengan industri yang dibutuhkan sehingga TBS bisa lebih lama produktif karena peremajaannya butuh waktu lama. Peningkatan variasi produk olahan turunan. Untuk mengembangkan kegiatan perkebunan komoditas sawit seperti sabun, biodiesel, industri briket arang dan apabila memungkinkan industri margarin akan lebuh baik didukung dengan pengadaan industri cpo mini skala kecil sebagai pendukung ekonomi informal

Komoditas Faktor Analisis Deskriptif Kelapa Sawit Sumber Daya Manusia

(SDM) Memperbaiki kemampuan kompetisi dan kualitas SDM dalam kegiatan industri. Untuk meningkatkan kualitas dan kompetisi SDM maka pada kegiatan agroindustri.

Kelembagaan Mempertajam kinerja kelembagaan dengan meningkatkan kepercayaan petani terhadap kelembagaan yang mendukung kegiatan agroindustri. KUD memfasilitasi lelang daripada jual langsung ke tengkulak (pedagang antara) dengan standar harga oleh karena itu diperlokan rasa saling percaya untuk mengontrolnya

Komoditas Faktor Analisis Deskriptif Kelapa Sawit

Teknologi Pengadaan dan Merintis usaha industri skala kecil dengan telknologi canggih berbasis padat karya. Pengembangan industri hilir yang berpotensi untuk ekspor seperti minyak goreng membutuhkan teknokogi canggih berbasis padat karya. Dengan melihat potensi industri untuk skala kecil yaitu industri sabun dan briket arang dan apabila memungkinkan industri margarin akan lebih baik didukung dengan pengadaan industri cpo mini skala kecil yang canggih agar dapat mengati masalah listrik yang ada

Modal Pengoptimalan kegiatan peminjaman modal komoditas kelapa sawit secara berkelompok. Program Gerakan Pembangunan Kota Serasan “Gerbang Serasan” yang juga tidak menutup kemungkinan untuk pihak swasta juga ikut memberikan modal untuk bantuan

Infrastruktur

Pembenahan dan Peningkatan infrastruktur untuk mendukung kegiatan industri pada komoditas kelapa sawit. Saat ini kondisi jalan lalu linytas sumatera pada Kab Muara Enim terkadang ad yang rusak akibat truk kontainer pengangkatan briket batubara dan kayu akasia untuk bahan pulp kertas sehingga perlu dibenahi. Namun dapat memanfaatkan stasiun kereta api babah ranjang untuk distribusi kelapa sawit ke industri

Komoditas Faktor Analisis Deskriptif Kopi Sumber Daya Alam (SDA) Pengadaan standar bahan baku

kopi yang sesuai untuk mebuat produk turunan kopi yang beragam. Dengan pengembangan dalam hal peremajaan, perbaikan cara budidaya dan pengolahan sangat penting untuk meningkatkan mutu kualitas kopi dengan memperhatikan proses penjemuran dan penggilingan yang sesuai standar yang akan ditetapkan. Sehingga dapat membuat trademark cita rasa kopi semendo khas agar walaupun dengan merk yang berbeda rasa yang dijual tetap sama sesuai standar yang ada

Komoditas Faktor Analisis Deskriptif Kopi Sumber Daya Manusia

(SDM) Mendorong SDM untuk memperluas pemasaran hasil olahan kopi skala home industri. Mayarakat harus merubah mindset dan melakukan inovasi untuk pemasaran apabila standar yang telah ditetapkan sepenuhnya sehingga menjadi peluang usaha dan tidak hanya pasar lokal

Kelembagaan Memperhatikan pengorganisasian sistem pembelian biji kopi. Masyarakat tidak menjual langsung ke pembeli tapi melalui sistyem dan harga yang sesuai sehingga dapat terorganisir secara merata

Teknologi Menggunakan teknologi sederhana yang tepat guna untuk pengolahan dan pemasaran. Perluasan tidak hanya untuk pasar lokal saja namun adanya ekspansi yang terlihat dari pengemasan dan sistem penjualan sevara online serta bisa pengiriman paket

Komoditas Faktor Analisis Deskriptif Karet Modal Pemerataan pemberian kemudahan

akses modal atau bantuan untuk home industri kopi. Modal merupakan hal yang penting dalam pengembangannya tidak hanya Dinas Perindustrian Perdagangan dan Dinas Perkebunan namun dapat tersebar

Infrastruktur Peningkatan manfaat pengelolaan infrastruktur untuk kepentingan agroindustri Adanya perluasan jalan yang sesuai karena potensi ekspansi perluasan ke daerah lain terbuka lebar

Kesimpulan

& Saran

Sekian & Terima Kasih