Post on 07-Jan-2016
description
(TORCH)Toxoplasma, Rubella, CMV, Herpesdr Tonny Ertiatno,SpOG
CMV (sitomegalovirus)Termasuk golongan Virus HPV DNADi Amerika virus CMV merupakan penyebab utama infesi perinatalPenularan berlangsung secara horisontal, vertikal dan hubungan seksual.
Patogenesis CMVInfeksi yang pertama kali disebut sebagai infeksi primer, dimana berlangsung secara simptomatis dan asimptomatis serta virus akan menetap dalam jaringan hospes dalam waktu yang tidak terbatasSelanjutnya virus akan masuk dalam sel dr berbagai macam jaringan Infeksi laten
Patogenesis CMVPada keadaan tertentu eksaserbasi terjadi dari infeksi laten disertai dengan multiplikasi virus, biasanya pada keadaan yang menekan imun karena HIV, keganasan, transplantasi organ
EpidemologiDi negara maju CMV merupakan penyebab infeksi kongenital yang paling utamaManifestasi klinik nya : dapat berupa hepatosplenomegali, mikrosefali, retardasi mental, gangguan psikomotor, ikterus, petechiae, korioretinitis dan kalsifikasi cerebral
Infeksi CMV pada kehamilan Transmisi CMV dari ibu ke janin dapat terjadi selam kehamilan dan infeksi pada umur kehamilan kurang dari 16 mgg menyebabkan kerusakan yang serius
Infeksi CMV pada kehamilanInfeksi CMV kongenital berasal infeksi maternal : Eksogenous dan Endogenous.Infeksi Eksogenous bersifat primer ( terjadi pada bumil dengan pola imunologik seronegatif )dan non primer...
Infeksi CMV pada kehamilanNon primer bila ibu hamil dalam keadaan seropositif
Infeksi CMV pada kehamilanInfeksi Endogenous adalah suatu reaktivasi virus sebelumnya dalam keadaan paten
DiagnosisDitegakan baik dengan metode serologik maupun virologik
metode serologikPerubahan seronegatif seropositif ( pemeriksaan Ig M dan Ig G anti CMV)
DiagnosisMetode VirologikUji Imunofluorosen, menggunakan monoklonal antibodi yg mengikat antigen Pp 65, suatu protein dari CMV di dalam leukosit dalam darah ibu
Diagnosa pranatalHarus di kerjakan pada ibu dengan kehamilan yang menunjukan infeksi primer pada umur kehamilan sampai 20 mgg.Diagnosa di kerjakan dengan metode PCR dan isolasi vius pada cairan ketuban yang diperoleh dari amniosintesis (di ambil pada usia kehamilan 21-23 mgg)
Kemungkinan klinis pada janin intrauterin terinfeksi CMV Bila didapatkan:OligohidramnionPolihidramnionGangguan pertumbuhan janinMikrosefaliHidrocephalus, dll
Terapi dan KonselingTidak ada terapi yang memuaskan, khusus nya pada infeksi kongenital.oleh karena itu perlu konseling untuk terminasi kehamilan.
Terapi dan KonselingObat yang digunakan untuk anti CMVGanciclovirFoscarnetCidofivirValaciclovir Tapi efek samping obat di atas masih belum dievaluasi ulang
Rubela Dikenal sebagai German Measles menyerupai campak hanya saja bercaknya lebih kasarInfeksi rubela pada trimester pertama memberikan dampak buruk pada janin akan kelainan bawaan
Rubela Kelainan bawaan yang di maksud:Defek pada jantungKatarakRetinitisketulian
RubelaOleh karena itu pada Trimester pertama kehamilan yang terdiagnosa rubela memberikan pilihan aborsiKepastian infeksi pada Rubela ditemukan pada kadar Ig M (+)
Herpes simplex virusInfeksi pada bayi cenderung jarang Terbukti bahwa jika ibu sudah terkena infeksi ( vesikel yang nyeri pada vulva secara kronik) kemungkinan infeksi pada bayi hampir tidak terbukti, jadi di perbolehkan persalinan pervaginam diperbolehkan
Infeksi Virus Varisela-ZosterVirus ini termasuk kelompok DNA Herpes virus dan hidup laten pada ganglion bagian belakang setelah infeksi primer.Sebagian orang dewasa (80-90%) pernah terinfeksi virus ini sehingga sudah mempunyai kekebalan
Infeksi Virus Varisela-ZosterPada kehamilan infeksi varisela terjadi lebih parah dan terjadi komplikasi pneumonia Infeksi primer varisela bisa mengalami reaktivasi setelah beberapa tahun dalam bentuk Herpes Zoster
Pengaruh infeksi varisela pada kehamilanTrimester I menyebabkan cacat bawaan seperti : KorioretinitisAtrofi korteks serebriHidronefrosisKelainan pada tulang dan kulit
Pengaruh infeksi varisela pada kehamilanJika infeksi terjadi pada kehamilan lebih dari 20 mgg umumnya tidak terjadi kelainanMasa inkubasi varisela umumnya kurang dari 2 mgg
Pengaruh infeksi varisela pada kehamilanJika persalinan terjadi sebelum masa inkubasi atau pada persalinan, maka karena antibodi pada tubuh ibu belum terbentuk, bayi akan terinfeksi dan menimbulkan cacat pada usus dan saraf pusatPerlu suntikan VZIG, meskipun daya proteksi hanya 60-70%
PencegahanVZIG di rekomendasikan oleh CDC and preventation 1996 untuk proses pencegahan dengan dosis 125 IU/10kg BB, maksimum 625 unit atau 5 vial.
Hepatitis VirusSampai saat ini telah dikenal 7 macam virus Hepatitis yaitu: HVA,HVB,HVC,HVD,HVE,TTV,HGV2 Macam virus terakhir belum elas pengaruhnya pada manusiaInfeksi Virus hepatitis yang berpengaruh pada kehamilan HVB,HVD, & HVE
Hepatitis Virus BPrevalensi di Indonesia sekitar 1-5%Kehamilan tidak akan memperberat infeksi virus tapi jika terjadi infeksi akut maka akan terjadi Hepatitis Fulminant yang dapat mengakibatkan mortalitas baik ibu maupun bayi
Hepatitis Virus BPada ibu akan mengakibatkan abortus dan terjadinya HPP karena ada gangguan faktor pembekuan darah oleh adanya gangguan fungsi hatiPada bayi tidak terjadi masalah serius pada neonatus tapi pada saat dewasa
Hepatitis Virus BMenimbulkan infeksi nosokomial pada tenaga medis dan paramedk melalui pertolongan persalinan atau operasi, karean tertusuk jarum atau luka lecet, teruama pada pasien dengan HBs Ag dan HBe Ag (+)
PencegahanKeaspadaan UniversalSkrining HBsAg pada ibu hamilImunisasi
Penanganan kehamilan dan persalinan Pada ibu dengan HVB1.Pada inf akut HVB dan adanya Hepatitis fulminant persalinan pervaginam usahakan dengan trauma sekecil mungkin, rawat bersama SpPD
Gejala Hepatitis Fulminant a l:
Sangat ikterik, nyeri perut kanan atas, kesadaran me , urine warna teh pekat, urobilin dan bilirubin +, Pemeriksaan SGOT dan SGPT tinggi
Penanganan kehamilan dan persalinan Pada ibu dengan HVB2. Pada bumil dengan Viral load tinggi dipertimbangkan pemberian HBIG atau lamivudine pada 1-2 bulan sebelum persalinan
Penanganan kehamilan dan persalinan Pada ibu dengan HVB3. Persalinan sebaiknya tidak dibiarkan berlangsung lama4. Menyusui bayi , tidak merupakan masalah Karena pada saluran cerna dibutuhkan titer virus yang lebih tinggi untuk terjadi penularan
Hepatitis Virus DHVD pada replikasi nya memerlukan HBs Ag jadi akan menyebabkan infeksi apabila terdapat infeksi HVB
Hepatitis Virus D 2 type infeksi HVD:Super infeksi, dimana pada awalnya terdapat infeksi HVB , kemudian baru terinfeksi oleh HVDKo-infeksi HVB, dan HVD menginfeksi bersama-sama
Prevalensi HVDPrevalensi tertinggi didaerah timur tengah (saudi arabia, dan mesir) kenya , amerika selatan seperti VenezuelaDitularkan melalui hub sexsual atau jarum suntik
Prevalensi HVDPasien yang terinfeksi secara ko-infeksi akan berakhir dengan kesembuhan Akan tetapi yang terinfeksi secara superinfeksi akan berakhir seperti halnya dengan HVBpengidap kronik dan jika menjadi hep fuminant maka akan menyebabkan kematian sebesar 5-20%
Hepatitis Virus EMirip dengan HVA, dimana ditularkan secara fecal oralManifestasinya akut dan merupakan wabah pada sanitasi yang buruk
Hepatitis Virus EMempunyai satu kekhususan dalam terjadinya proporsi infeksi akut yang tinggi pada kehamilan jika terjadi wabah, dan besar kemungkinan akan terjadinya hepatitis fulminant dengan resiko tinggi kematian
Infeksi HIV dan AIDSAIDS( Acquired immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma dengan gejala penyakit infeksi oportunistik atau kanker tertentu akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV)
Infeksi HIV dan AIDSVirus masuk ke dalam tubuh manusia terutama melalui perantara darah, semen, dan sekret vagina Sebagin besar 75% penularan terjadi melalui hubungan seksual.
Infeksi HIV dan AIDSInfeksi HIV memberikan gambaran klinik yang tidak spesifik dengan spektrum yang lebar mulai dari stadium awal sampai stadium lanjutSetelah di awali dengan infeksi akut , maka dapat terjadi infeksi kronik asimptomatik selama beberapa tahun disertai dengan replikasi virus yang lambat
Infeksi HIV dan AIDSKemudian setelah terjadi penurunan sistem imun yang berat, maka terjadi infeksi opurtunistik dan dapat dikatakan pasien tersebut telah masuk ke dalam keadaan AIDSRata-rata perjalanan penyakit 10 tahun dari pertama terinfeksi dan bahkan bisa lebih
Infeksi HIV dan AIDSTransmisi secara vertikal merupakan penyebab tersering infeksi HIV pada bayi dan anak-anak di amerika serikatTerjadi secara intrauterin,saat persalinan, dan pasca persalinan
Infeksi HIV dan AIDSKelainan yang dapat terjadi pada janin:BBLRIUFDPartus pretermAbortus spontan
Infeksi HIV dan AIDSAntibodi virus mulai dapat dideteksi kira-kira 3-6 bulan sesudah infeksi Dilakukan pemeriksaan dengan ELISA sebagai tes penyaring memakai reagen dan tehnik yang berbeda
Infeksi HIV dan AIDSTelah banyak bukti menunjukan keberadaan IMS meningkatkan kemudahan terjadinya peningkatan HIV
SifilisMerupakan penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh Treponema Pallidum yang dapat mengenai seluruh organ tubuh mulai kulit , mukosa, jantung,hingga susunan saraf pusat dan juga dapat tanpa manifestasi dalam tubuh
SifilisInfeksi terbagi dalam beberapa fase:Sifilis primerSifilis sekunderSifilis laten diniSifilis lanjut (neurosifilis) sifilis tersier
Penularan Sifilis Penularan lewat kontak sexsual, namun juga pada masa kehamilan secraa vertikal
Lesi primer SifilisBerupa tukak yg timbul pada genetalia eksterna dalam waktu 3 mgg setelah kontakPada wanita sering terlihat pada labia mayor dan minor, fourchette atau serviks.
Lesi primer Sifilis Lesi awal berupa papul berindurasi yang tidak nyeri, kemudian permukaan nya mengalami nekrosis dan ulserasi dengan tepi yang meninggi ,teraba keras, dan berbatas tegas Jumlah ulserasi bisa 1 bisa multiple
Lesi sekunder SifilisDitandai dengan malaise,demam, nyeri kepala, limfadenopati, generalisata dengan lesi di palmar,plantar,mukosa oral atau genital, kondiloma latta di daerah intertrigenosa dan alopesiaLesi kulit biasanya simetris dapat berupa makula,papula, dan pustula
Lesi laten SifilisFase sifilistanpa gejala klinik dan hanya pemeriksaan serologik yang reaktif.Hal ini mengindikasikan organisme ini masih tetap ada di dalam tubuh Perjalanan fase ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun bahkan seumur hidup
Lesi tersier SifilisTerjadi pada 1/3 pasien yang tidak diobatiFase inidapat terjadi sejak beberapa bulan hingga beberapa tahun setelah fase laten di mulai.T. Pallidum menginvasi dan menimbulkan kerusakan pada sistem saraf pusat ,sistem kardiovaskuler,mata, kulit dan karditis
Lesi Tersier SifilisPada sistem kardiovaskuler dapat terjadi aneurisma aorta dan endokarditisGumma timbul akibat reaksi hipersensitive type lambat terhadap antigen T. PallidumLesi sangat destruktif dan biasanya muncul di kulit, tulang dan organ dalam
Pada kehamilanGejala klinik tidak banyak berbedaTes serologi sifilis pada kehamilan normal bisa memberikan hasil positif palsu Transmisi dr ibu ke janin biasanya pada kehamilan > 16 mgg saat plasenta sudah terbentuk sempurna sehingga sifilis kongenital dapat mungkin terjadi
DiagnosaDiagnosa Pasti ditegakkan dengan cara menemukan T. Pallidum dalam spesimen Pemeriksaan lainnya dengan tes non treponemal untuk melacak antibodi Ig G dan Ig M terdapat pada permukaan sel treponema
Terapi Menurut WHO dan CDC telah merekomendasikan pemberian terapi injeksi peicilin Benzatin 2,4 juta MU untuk Sifilis Primer, sekunder dan laten dini Sifilis laten lanjut atau tidak diketahui lamanya, mendapat 3 dosis tersebut
TerapiAlternatif pengobatan bagi yang alergi Penisilin dan tidak hamil diberikan doksisiklin per oral 2x 100 mg/ hari selama 30 hari atau tetracycline per oral 4x 500 mg/ hari selama 30 hari
TerapiPengobatan pada wanita hamil tapi yang alergi penisilin diberikan eritromicin 4x500 mg/hari selama 30 hari dapat dipertimbangkan Untuk semua bayi yang baru lahir dengan seropositif diberi pengobatan Penisilin benzatin 50.000 IU / kg bb dosis tunggal IM.
Untuk semua bayi yang baru lahir dengan seropositif Perlu dilakukan monitor hasil pengobatan dengan pemeriksaan serologi non treponemal 1 , 3, 6 bulan, 1 tahun dan 2 tahun setelah pengobatan selesai
Demam TifoidPenyakit ini berkembang terutatama pada masyarakat yang miskin, pengetahuan yang rendah, hygiene dan sanitasi jelek Penyebab Salmonella Typhi dengan masa inkubasi antara 30-60 hari
Demam TifoidDimulai dengan gejala:Panas tinggi dan persisten selama 7-10 hari Sakit kepalaMalaiseGangguan defekasi (obstipasi atau diare)
Demam TifoidPada daerah endemik gejala klinik sering terjadi multidrug resistant shingga pasie lebih kelihatan lebih toksik dengan gangguan kesadaran ,hepatomegali, DIC, dan komplikasi lainnyaKomplikasi yang sering terjadi adalah perforasi usus
Pengaruh pada kehamilanKarena panas yang lama dan tinggi disamping pengaruh keadaan umum yang jelek dapat mengakibatkan keguguran, persalinan prematur, dan IUFDKehamilan sendiri tidak mempengaruhi jalannya penyakit
PenangananPencegahan dengan perbaikan sanitasi dan higiene akan sangat bermanfaat AntibiotikaFluorokuinon dikatakan paling efektif pada bumil selain itu dapat juga diberikan Azitromisin ,Cephalosporin generasi ke 3 secara IV
Terima kasih