Post on 21-Oct-2021
i
TINJAUAN KETEPATAN WAKTU PENYEDIAAN DOKUMEN
REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI RSUD PRAMBANAN
BULAN SEPTEMBER TAHUN 2018
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian
Guna Memperoleh Gelar Diploma Ahli Madya Kesehatan
Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (D-3)
Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Disusun oleh:
MAUDY WIDYASIH
1315068
PROGRAM STUDI
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN (D-3)
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2018
ii
iii
REVIEW OF THE TIMELINESS OF PROVIDING DOCUMENTS
ROAD MEDICAL RECORD IN PRAMBANAN PRIVATE VOCATIONAL
SCHOOL SEPTEMBER MONTH OF 2018
By :
Maudy Widyasih1, Dr. Rijantono Francisous Maria, MPH
2
ABSTRACT
Backgrond : The hospital as one of the health service facilities is a part of health
resources that are indispensable in supporting the implementation of health
efforts. The quality of health services can be said to be good if it is supported by a
medical record processing system in the provision of medical records that are fast
and precise in accordance with the provisions set by the hospital. The time to
provide outpatient medical record documents based on medical record SPM is
<10 minutes, calculated from the patient registering until the medical record is
found or provided by the officer. Based on a preliminary study conducted in
August 2018 at Prambanan Regional Hospital with a sample of 40 outpatient
medical record documents, there were still more than 10 minutes of medical
record documents that were available at 45% and 55% were not late. In the
implementation of providing outpatient medical record documents to the
polyclinic is still less than optimal, wherein the process of providing medical
record documents is still experiencing delays.
Objective : Knowing the average time of providing outpatient medical record
documents and knowing the factors that influence the delay in the time to provide
outpatient medical record documents in Prambanan Hospital.
Research methods : This type of descriptive research with the approach used is
qualitative. Techniques for obtaining information by observation, interviews, and
document study. The source of information is 2 respondents filing officers and 1
is used as Triangulation, namely the person in charge of the installation of medical
records.
Results : The average time to provide outpatient medical record documents has
been delayed as many as 34 (35.4%) old patient documents from the total sample
of 96 medical record documents. There are 4 officers providing medical record
documents. The factors that influence the delay in providing medical record
documents in Prambanan Regional Hospital are HR in the filing department and
also serves in the distribution section, which is 2 people.
Consclusion : Provision of medical record documents has been delayed by 34
documents (35.4%) and medical record documents, which are 62 documents
(64.6%) of the total samples 96 medical record documents affected by 2 people in
the filing division. with a background not a medical record D3, misfile medical
record documents, and medical record documents that were not found on the filing
rack.
Keywords : Medical record document, Time of Provision, Outpatient
1 Student of Medical Record and Health Information Universitas Jenderal Achmad
Yani Yogyakarta. 2
Lecturer of Medical Record and Health Information Universitas Jenderal
Achmad Yani Yogyakarta.
1
PENDAHULUAN
Rumah sakit sebagai salah satu
fasilitas pelayanan kesehatan
merupakan bagian dari sumber daya
kesehatan yang sangat diperlukan
dalam mendukung penyelenggaraan
upaya kesehatan. Penyelenggaraan
pelayanan kesehatan di rumah sakit
mempunyai karakteristik dan
organisasi yang sangat kompleks.
Berbagai jenis tenaga kesehatan
dengan perangkat keilmuannya
masing-masing berinteraksi satu
sama lain. Rumah Sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan secara paripurna yang
menyediakan pelayanana rawat inap,
rawat jalan, dan gawat darurat.
Untuk menjaga dan meningkatkan
mutu, rumah sakit harus mempunyai
suatu ukuran yang menjamin
peningkatan mutu di semua tingkat,
salah satunya rekam medis yang
bermutu.1
Untuk mencapai pelayanan
kesehatan yang baik, Rumah Sakit
perlu data informasi yang lengkap
dimana Rekam Medis adalah berkas
yang berisikan catatan dan dokumen
tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan
dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien. Rekam
medis bertujuan menunjang
tercapainya tertib administrasi dalam
rangka upaya peningkatan mutu
pelayanan kesehatan di rumah sakit.2
Mutu pelayanan kesehatan dapat
dikatakan baik apabila didukung oleh
sistem pengolahan rekam medis
dalam penyediaan rekam medis yang
cepat dan tepat sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan oleh
rumah sakit. Pelayanan yang cepat
dan tepat merupakan keinginan
konsumen baik pemberi layanan
maupun penerima pelayanan. Oleh
sebab itu, rumah sakit perlu
menciptakan pelayanan yang sesuai
standar untuk menjaga mutu
pelayanan terhadap pasien dengan
langkah awal dengan meningkatkan
pelayanan bagian pendaftaran pasien,
salah satunya pelayanan rawat jalan.3
Pelayanan pendaftaran pasien
rawat jalan termasuk pada pelayanan
yang ada dirumah sakit terdapat
standar pelayanan minimal (SPM)
rumah sakit. Standar pelayanan
2
minimal rumah sakit merupakan alat
ukur mutu pelayanan rumah sakit
yang dapat mendukung pencapaian
indikator kinerja rumah sakit. Waktu
penyediaan dokumen rekam medis
rawat jalan berdasarkan standar
pelayanan minimal rekam medis
adalah < 10 menit terhitung dari
pasien mendaftar sampai rekam
medis ditemukan atau disediakan
oleh petugas.4
Berdasarkan studi
pendahuluan yang dilakukan pada
bulan Agustus 2018 di RSUD
Prambanan dengan jumlah sampel 40
dokumen rekam medis rawat jalan
masih terdapat penyediaan dokumen
rekam medis yang lebih dari 10
menit yaitu sebesar 45 % dan yang
tidak terlambat yaitu 55%. Pada
pelaksanaan penyediaan dokumen
rekam medis pasien rawat jalan
sampai ke poliklinik masih kurang
maksimal, dimana pada proses
penyediaan dokumen rekam medis
masih mengalami keterlambatan.
Keterlambatan penyediaan dokumen
rekam medis tersebut berpengaruh
terhadap pelayanan medis kepada
pasien. Semakin lama penyediaan
dokumen rekam medis, maka
semakin lama juga pelayanan medis
yang diberikan kepada pasien.
Sementara itu RSUD Prambanan
telah menetapkan standar pelayanan
minimal 10 menit dalam penyediaan
dokumen rekam medis sampai unit
pelayanan. Berdasarkan latar
belakang diatas peneliti tertarik
untuk mengambil judul “Tinjauan
KetepatanWaktu Penyediaan
Dokumen Rekam Medis Rawat Jalan
Di RSUD Prambanan Bulan
September Tahun 2018”.
Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui waktu penyediaan
dokumen rekam medis rawat jalan di
RSUD Prambanan Bulan September
Tahun 2018, mengetahui rata-rata
waktu penyediaan dokumen rekam
medis rawat jalan di RSUD
Prambanan, mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi keterlambatan
waktu penyediaan dokumen rekam
medis rawat jalan di RSUD
Prambanan.
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini menggunakan
penelitian deskriptif dengan
3
pendekatan yang digunakan adalah
kualitatif. Dalam penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan
tentang waktu penyediaan dokumen
rekam medis pasien rawat jalan dan
menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi keterlambatan waktu
penyediaan dokumen rekam medis
rawat jalan di RSUD Prambanan.5
Pada penelitian ini menggunakan
penelitian cross-sectional, dimana
penelitian untuk mempelajari
dinamika kolerasi antara faktor-
faktor risiko dengan efek, dengan
cara pendekatan, observasi atau
pengumpulan data sekaligus pada
suatu saat (point time approach).
Artinya setiap subjek penelitian
hanya diobservasi sekali saja. Hal ini
tidak berarti bahwa semua objek
penelitian diamati pada waktu yang
sama.6
Penelitian ini dilaksanakan di
unit rekam medis RSUD Prambanan
yang berlokasi di Jalan Prambanan-
Piyungan KM 7, Delegan,
Sumberharjo, Dinginan,
Sumberharjo, Kabupaten Sleman.
Subjek penelitian dalam
penelitian ini adalah petugas filing
yang berjumlah 2 orang. Objek
dalam penelitian ini adalah dokumen
rekam medis rawat jalan di RSUD
Prambanan.
Pengambilan sampel objek ini
peneliti menggunakan teknik sampel
secara acak sistematis (systematic
random sampling) teknik ini
merupakan modifikasi dari sampel
random sampling. Maka jumlah
sampel yang di dapat sebanyak 96
dokumen rekam medis.5
Alat dan teknik pengumpulan
data menggunakan check list
observasi, pedoman wawancara,
stopwatch, alat rekam, alat tulis dan
buku.6
Adapun metode pengumpulan
data dengan observasi, wawancara,
studi dokumentasi.6
Adapun teknik pemeriksaan
keabsahan data menggunakan teknik
triangulasi yaitu, triangulasi sumber
dari koordinasi kepala instalasi
rekam medis.5
HASIL
Penelitian ini dilakukan pada
Bulan September yang bertempat di
RSUD Prambanan pada bagian
instalasi rekam medis dengan
4
menggunakan sampel sebanyak 96
dokumen rekam medis.
1. Mengetahui Rata-rata Waktu
Penyediaan Dokumen Rekam
Medis Rawat Jalan di RSUD
Prambanan
Berdasarkan tabel diatas, dapat
diketahui bahwa penyediaan
dokumen rekam medis rawat jalan
di RSUD Prambanan dari total
sampel 96 dokumen rekam medis.
Terdapat dokumen rekam medis
yang tepat waktu sebesar 64,6%
(62 dokumen).
Untuk memperoleh rata-rata
waktu penyediaan dokumen
rekam medis rawat jalan di RSUD
Prambanan pada bulan September
tahun 2018 adalah sebagai
berikut:
Rata-rata penyediaan DRM
pasien lama
Rata-rata penyediaan DRM
=
=
= 9,80 menit
2. Mengetahui Pelaksanaan
Penyediaan Dokumen Rekam
Medis Rawat Jalan di RSUD
Prambanan
Pelaksanaan kegiatan penyediaan
dokumen rekam medis rawat jalan
di Puskesmas Wates dilihat dari
man (manusia), money (uang),
material (bahan), machines
(mesin), dan methods (metode).
a. Man (Manusia)
Berdasarkan hasil observasi
SDM penyediaan dokumen
rekam medis di RSUD
Prambanan dilakukan oleh
petugas filing untuk pasien
lama. Untuk setiap harinya
dibagian pendaftaran
berjumlah 2 orang berlatar
belakang pendidikan D3
Rekam Medis dan SMA,
sedangkan dibagian filing
yang merangkap dibagian
distribusi berjumlah 2
petugas berlatar belakang
SMA. Semua pegawai di
instalasi rekam medis
RSUD Prambanan
berjumlah 12 orang yang
terdiri dari 4 orang berlatar
belakang pendidikan D3
Rekam Medis dan 8 orang
lulusan SMA.
5
b. Money (Uang)
Berdasarkan hasil
wawancara pelaksanaan
penyediaan dokumen rekam
medis rawat jalan di RSUD
Prambanan, dilihat dari
faktor money (uang) tidak
menggunakan uang untuk
pelaksanan penyediaan
dokumen rekam medis,
tetapi dari bagian instalasi
rekam medis jika dokumen
rekam medis habis
melakukan pengajuan
barang ke bagian
pengadaan, tetapi tidak
membeli bahan sendri,
karena dokumen rekam
medis sudah disediakan oleh
bagian pengadaan. Bagian
instalasi rekam medis hanya
membuat laporan pengajuan
untuk barang-barang yang
dibutuhkan di bagian rekam
medis.
c. Material (Bahan)
Berdasarkan hasil observasi
terkait penyediaan dokumen
rekam medis rawat jalan
untuk pasien lama
menggunakan KIUP, KIB
atau kartu jaminan, tracer
dan dokumen rekam medis.
KIB atau kartu jaminan
tersebut digunakan pasien
lama sebagai identitas untuk
mendaftar ke poliklinik
yang dituju. Pasien lama
akan mendapatkan kertas
antrian berwarna putih
untuk nomor antrian
poliklinik yang dituju dan
untuk di tempelkan di tracer
warna putih untuk mencari
dokumen rekam medis
sesuai dengan nomor rekam
medis dan identitas pasien.
Bahan tracer yang
digunakan untuk mecari
dokumen rekam medis yaitu
kertas karton berwarna pink.
d. Machines (Mesin)
Berdasarkan hasil observasi
pelaksanaan penyediaan
dokumen rekam medis
rawat jalan di RSUD
Prambanan menggunakan
komputer dibagian
pendaftaran rawat jalan
untuk mendaftar pasien baru
dan lama serta untuk
mencetak tracer. Untuk
6
mendistribusikan dokumen
rekam medis rawat jalan
RSUD Prambanan masih
manual menggunakan SDM.
e. Methode (Cara Kerja)
Dalam pelaksanaan
penyediaan dokumen rekam
medis menggunakan
pedoman atau acuan kerja
yaitu SPO.
3. Mengetahui faktor-faktor
penyebab keterlambatan
penyediaan dokumen rekam
medis rawat jalan di RSUD
Prambanan
Berdasarkan hasil wawancara
terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi keterlambatan
penyediaan dokumen rekam
medis rawat jalan yaitu dari faktor
Man (manusia), Money (uang),
Material (bahan), Machines
(mesin).
a. Man (Manusia)
RSUD Prambanan dalam
penyediaan dokumen rekam
medis rawat jalan terdapat
petugas pendaftaran,
petugas filing dan distribusi
dokumen rekam medis.
SDM yang bertugas di
bagian filing merangkap
dibagian distribusi yaitu
hanya 2 orang dengan
jumlah pasien setiap harinya
banyak. Hal ini juga
berpengaruh pada
penyediaan dokumen rekam
medis rawat jalan.
b. Money (Uang)
Waktu penyediaan dokumen
rekam medis merupakan
salah satu standar pelayanan
minimal di bagian rekam
medis di RSUD Prambanan.
Berdasarkan hasil
wawancara kepada
responden terkait rewards
atau penghargaan kepada
petugas yang melaksanakan
penyediaan dokumen rekam
medis di RSUD Prambanan
apabila petugas yang telah
memenuhi standar yang
telah ditentukan tidak
diberikan
rewards/penghargaan atau
hadiah apapun. Faktor
Money (uang) dalam
penyediaan dokumen rekam
rawat jalan tidak
mempengaruhi
7
keterlambatan penyediaan
dokumen rekam medis.
c. Material (Bahan)
1) Terrjadinya misfile atau
salah letak sangat
mempengaruhi dalam
keterlambatan
penyediaan dokumen
rekam medis,
dikarenakan petugas
harus menyisir satu-satu
dokumen rekam medis
dan menyebabkan lama
ditemukannya dokumen
rekam medis tersebut.
2) Berdasarkan hasil
observasi terdapat
dokumen rekam medis
yang tidak ditemukan di
rak filing, sehingga
petugas filing akan
melacak dokumen rekam
medis tersebut, petugas
harus menyisir terebih
dahulu di rak-rak yang
memiliki nomor rekam
medis yang hampir sama
dan melacak
menggunakan komputer.
Apabila dokumen rekam
medis yang dicari tidak
ditemukan petugas akan
membuatkan dokumen
rekam medis baru
sehingga hal ini akan
membutuhkan waktu
lama dan akan
mempengaruhi
keterlambatan
penyediaan dokumen
rekam medis.
d. Machines (Mesin)
Faktor dari machines
(mesin) yang
mempengaruhi
keterlambatan penyediaan
dokumen rekam medis
adalah pada bagian mesin
yang digunakan untuk
mencetak kertas tracer
karena kadang mengalami
error pada saat pelayanan
pasien. Juga pada sistem di
bagian komputer
pendaftaran pasien kadang
mengalami error sehingga
proses registrasi pasien
menggunakan registrasi
manual.
8
PEMBAHASAN
1. Mengetahui Rata-rata Waktu
Penyediaan Dokumen Rekam
Medis Rawat Jalan di RSUD
Prambanan
Berdasarkan hasil observasi di
RSUD Prambanan pada bagian
instalasi rekam medis acuan
standar waktu penyediaan
dokumen rekam medis rawat
jalan yaitu Sasaran Mutu
Instalasi Rekam Medis dengan
Nomor Dokumen : SM/RM
yang tercantum dibagian
nomor 5 yaitu menyebutkan
bahwa waktu penyediaan
dokumen rekam medis rawat
jalan < 10 menit dan di RSUD
Prambanan sudah melakukan
laporan perhitungan secara
rutin terkait waktu penyediaan
dokumen rekam medis rawat
jalan dilakukan setiap bulan.
2. Mengetahui Pelaksanaan
Penyediaan Dokumen Rekam
Medis Rawat Jalan di RSUD
Prambanan
a. Man (Manusia)
Tentang penyelenggaraan
pekerjaan rekam medis, yaitu
seseorang yang telah lulus
pendidikan Rekam Medis
dan Informasi Kesehatan.
Sebagaimana dalam
pelaksanaan pekerjaanya,
perekam medis mempunyai
kewenangan sesuai dengan
kualifikasi pendidikan.7
Berdasarkan hasil
wawancara diperoleh yaitu,
untuk setiap harinya dibagian
pendaftaran berjumlah 2
orang berlatar belakang
pendidikan D3 Rekam Medis
dan SMA, sedangkan
dibagian filing merangkap
dibagian distribusi berjumlah
2 petugas berlatar belakang
SMA.
b. Money (Uang)
Uang merupakan alat (tools)
yang penting untuk menilai
tujuan karena segala sesuatu
harus diperhitungkan secara
rasional. Hal ini sangat
berkaitan penting uang
dengan barang-barang yang
dibutuhkan dan berapa hasil
yang dicapai dari suatu
organisasi.8
9
Berdasarkan hasil
wawancara untuk
pengadaan dokumen rekam
medis tidak menggunakan
uang untuk pelaksanaan
penyediaan nya, tetapi pada
bagian istalasi rekam medis
jika dokumen rekam medis
habis akan mengajukan ke
bagian pengadaan barang
dan membuat laporan
pengajuan untuk barang-
barang yang dibutuhkan.
c. Material (Bahan)
Dokumen rekam medis
adalah suatu sumber
informasi utama mengenai
proses asuhan dan
perkembangan pasien
sehingga merupakan alat
yang penting.9
Berdasarkan hasil observasi
di bagian instalasi rekam
medis di RSUD Prambanan
bahan yang digunakan
untuk penyediaan dokumen
rekam medis yaitu,
dokumen rekam medis dan
tracer.
Tracer (outguide) adalah
alat yang digunakan sebagai
alat petunjuk keluar jika
dokumen rekam medis
diambil atau dipinjam untuk
digunakan pihak pasien atau
petugas kesehatan didalam
pelayanan kesehatan.10
Dengan adanya tracer
memudahkan petugas rekam
medis dalam penyediaan
berkas rekam medis.
Penggunaan tracer
digunakan untuk pasien
lama, dan terdapat di bagian
filing, dengan bahan tracer
yaitu kertas karton berwarna
pink.
d. Machines (Mesin)
Komputer dirumah sakit
dinilai sangat bermanfaat
untuk meningkatkan mutu
pelayanan. Penggunaan
komputer memudahkan
untuk pelayanan di semua
bidang di rumah sakit,
termasuk di bagian instalasi
rekam medis.11
Berdasarkan hasil observasi
di instalasi rekam medis,
menggunakan komputer di
bagian pendaftaran rawat
jalan untuk mendaftar
10
pasien baru dan pasien lama
dan untuk mencetak tracer,
tetapi pada pendistribusian
dokumen rekam medis
masih menggunakan
manual, yaitu perantara dari
petugas rekam medis untuk
pengantaran dokumen
rekam medis ke bagian unit
poliklinik yang dituju.
e. Methode (Cara Kerja)
SPO adalah suatu perangkat
instruksi atau langkah-
langkah yang dilakukan
untuk menyelesaikan suatu
proses kerja tertentu,
dimana SPO memberikan
langkah yang benar dan
terbaik berdasarkan
konsensus bersama untuk
melaksanakan berbagai
kegiatan dan fungsi
pelayanan yang dibuat oleh
sarana pelayanan kesehatan
berdasarkan standar
profesi.12
Berdasarkan hasil
wawancara, di RSUD
Prambanan menggunakan
pedoman dalam
pelaksanaan kerja yaitu
pedoman pada SPO, adapun
pedoman SPO yang
digunakan dalam
pelaksanaan kerja yaitu di
bagian pendaftaran pasien
rawat jalan.
3. Mengetahui faktor-faktor
penyebab keterlambatan
penyediaan dokumen rekam
medis rawat jalan di RSUD
Prambanan
a. Man (Manusia)
Manusia merupakan unsur
manajemen yang pokok,
manusia tidak dapat
disamakan oleh benda. Ia
mempunyai peranan,
pemikiran harapan, serta
gagasan. Reaksi psikisnya
terhadap keadaan sekeliling
dapat menimbulkan
pengaruh yang lebih jauh
dan mendalam serta sukar
diperhitungkan secara
seksama. Oleh karena itu,
manusia perlu senantiasa
diperhatikan untuk
dikembangkan kearah yang
positif sesuai dengan
martabat dan
11
kepribadiannya sebagai
manusia.8
Berdasarkan hasil observasi
pada bagian instalasi rekam
medis dalam penyediaan
dokumen rekam medis
rawat jalan terdapat petugas
pendaftaran, petugas filing
merangkap bertugas
dibagian distribusi dokumen
rekam medis. SDM yang
bertugas di bagian filing
merangkap bertugas
dibagian distribusi yaitu
hanya 2 orang dengan
jumlah pasien setiap harinya
banyak. Hal ini juga
berpengaruh pada
penyediaan dokumen rekam
medis rawat jalan dan
terjadinya keterlambatan
dalam penyediaan dokumen
rekam medis.
b. Money (Uang)
Reward merupakan
ganjaran, hadiah, upah.
Reward dalam bentuk
positif disebut dengan
penghargaan sedangkan
dalam bentuk negative
disebut punishment.
Berdasarkan hasil
wawancara, petugas yang
melaksanakan penyediaan
dokumen rekam medis jika
bekerja sudah sesuai dengan
standar yang ditentukan
tidak diberikan
penghargaan/rewards.
c. Material (Bahan)
Masalah lain yang dihadapi
filing adalah seringkali
terjadi kejadian misfile
(salah letak) dan
keterlambatan pelacakan
dokumen rekam medis serta
penyerahan dokumen rekam
medis ke TPPRJ.13
1) Terjadinya misfile atau
salah letak sangat
mempengaruhi dalam
keterlambatan
penyediaan dokumen
rekam medis,
dikarenakan petugas
harus menyisir satu-satu
dokumen rekam medis
dan menyebabkan lama
ditemukannya dokumen
rekam medis tersebut.
Dalam standar AP.1.5
disebutkan bahwa
12
disebutkan bahwa
temuan pada assesmen
didokumentasikan dalam
rekam medis pasien dan
siap tersedia bagi para
penanggung jawab.8
Terdapat dokumen rekam
medis yang tidak
ditemukan di rak filing,
sehingga petugas filing
akan melacak dokumen
rekam medis tersebut,
petugas harus menyisir
terebih dahulu di rak-rak
yang memiliki nomor
rekam medis yang
hampir sama dan
melacak menggunakan
komputer. Apabila
dokumen rekam medis
yang dicari tidak
ditemukan petugas akan
membuatkan dokumen
rekam medis baru.
d. Machines (Mesin)
Mesin digunakan untuk
memberi kemudahan atau
menghasilkan keuntungan
yang lebih besar serta
menciptakan efisiensi
kerja.12
Berdasarkan hasil
wawancara, faktor machines
(mesin) yang
mempengaruhi
keterlambatan penyediaan
dokumen rekam medis
adalah pada bagian mesin
yang digunakan untuk
mencetak kertas tracer
karena kadang mengalami
error pada saat pelayanan
pasien. Juga pada sistem di
bagian komputer
pendaftaran pasien kadang
mengalami error sehingga
proses registrasi pasien
menggunakan registrasi
manual.
e. Methode (Cara Kerja)
Berdasarkan hasil observasi
yang dilakukan di RSUD
Prambanan, sudah terdapat
pedoman, kebijakan atau
SPO yang digunakan umtuk
penyediaan dokumen rekam
medis rawat jalan. Faktor
methode (cara kerja) dalam
penyediaan dokumen rekam
medis rawat jalan di RSUD
Prambanan tidak
mempengaruhi
13
keterlambatan penyediaan
dokumen rekam medis
KETERBATASAN PENELITIAN
1. Penelitian ini dilakukan secara
cross sectional sehingga tidak
bisa untuk menggeneralisir.
2. Teknis pada saat proses
wawancara karena petugas
juga mempunyai tanggung
jawab pekerjaan, sehingga
proses wawancara dilakukan
ketika petugas memiliki waktu
luang jam kerja.
SIMPULAN
1. Penyediaan dokumen rekam
medis pasien rawat jalan di
RSUD Prambanan bulan
September tahun 2018 masih
mengalami keterlambatan
waktu sebanyak 34 dokumen
(35,4%) dan untuk dokumen
rekam medis yang telah
memenuhi standar waktu
penyediaan < 10 menit terdiri
dari 62 dokumen (64,6%) dari
total sampel pasien rawat jalan.
2. Faktor-faktor penyebab
keterlambatan waktu
penyediaan dokumen rekam
medis pasien lama rawat jalan
di RSUD Prambanan yaitu :
a. Petugas dibagian filing yang
merangkap bertugas
dibagian distribusi
berjumlah 2 orang dengan
latar belakang bukan D3
rekam medis.
b. Dikarenakan dokumen
rekam medis misfile.
c. Dokumen rekam medis
yang tidak ditemukan di rak
filing.
SARAN
1. Sebaiknya pelaksanaan
penyediaan dokumen rekam
medis dilakukan oleh petugas
rekam medis berlatar
pendidikan D3 Rekam medis.
2. Adanya pemberian reward
atau punishment bagi unit yang
mengembalikan dokumen tepat
waktu dan tidak tepat waktu.
KEPUSTAKAAN
1. Undang-undang Nomor 44
Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit. Jakarta; Indonesia
2. Menteri Kesehatan, RI.
(2008). Peraturan Menteri
14
Kesehatan Republik
Indonesia No 269 Tentang
Rekam Medis.Jakarta.
3. Azwar, Azrul. (2010).
Pengantar Administrasi
Kesehatan Edisi Tiga. Jakarta:
Binarupa Aksara.
4. Menteri Kesehatan, RI
(2008). Peraturan Menteri
Kesehatan Republik
Indonesia No 129 Tentang
Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit. Jakarta.
5. Sugiyono. (2018). Metode
Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
6. Notoatmodjo, Soekidjo.
(2012). Metodologi
Penelitian Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.
7. Kementerian Kesehatan, RI.
(2013). Peraturan Menteri
Kesehatan Republik
Indonesia No 55 Tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan
Perekam Medis. Jakarta.
8. Herujinto, Yayat M. (2001).
Dasar-dasar Manajemen.
Jakarta: Grasindo.
9. KARS. (2012). Instrument
Akreditasi Rumah Sakit Versi
2012. Jakarta : KARS.
10. Rustiyanto, E., & Warih .A.
R. (2011). Manajemen Filing
Dokumen Rekam Medis Dan
Informasi Kesehatan.
Yogyakarta.
11. Rustiyanto, Ery. (2010).
Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit Yang
Terintegrasi. Yogyakarta:
Gosyen Publishing.
12. Kementerian Kesehatan, RI.
(2007). Peraturan Menteri
Kesehatan Republik
Indonesia No. 512 Tentang
Izin Praktik dan Pelaksanaan
Praktik Kedokteran. Jakarta.
13. Shofari, Bambang. (2008).
Pengelolaan Sistem Rekam
Medis Kesehatan. Semarang.