Post on 02-Mar-2018
7/26/2019 The Oil Palm Planters_ Contoh Kontrak Land Clearing Tanpa Bakar
1/15
THE OIL PALMPLANTERS
Selasa, 05 April 2011
CONTOH KONTRAK LAND CLEARING TANPA BAKAR
KONTRAK PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBUKAAN LAHAN TANPA BAKAR
UNTUK PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
antara
.........................................
dengan
_________________________________________________________________
Nomor : .
Tanggal : .
Pada hari ini , tanggal kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Alamat :
Telepon :
Jabatan :
Dalam hal ini bertindak atas nama PT............................................................................akte
notaris........................................................................................... dan selanjutnya disebut
sebagai Pihak Pertama.
dan
Nama :
Alamat :
Telepon :
Jabatan :
Dalam hal ini bertindak atas nama PT.................................... ...............................Akte Notaris
.................................................................................................................dan selanjutnya disebut
sebagai Pihak Kedua.
Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan ikatan Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan Pembukaan
Lahan Tanpa Bakar untuk perkebunan Kelapa Sawit yang dimiliki oleh Pihak Kedua yang terletak di :
Pihak Pertama bersedia untuk melaksanakan pekerjaan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar untuk perkebunan
Kelapa Sawit, yang pembiayaannya ditanggung oleh Pihak Kedua, dengan ketentuan yang disebutkan dalam
pasal pasal sebagai berikut :
Pasal 1
Tujuan Kontrak
Tujuan kontrak ini adalah bahwa Pihak Pertama melaksanakan dan, menyelesaikan pekerjaan Pembukaan
Lahan Tanpa Bakar untuk perkebunan Kelapa Sawit yang berlokasi tersebut diatas.
Pasal 2
Bentuk Pekerjaan
Bentuk pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Pihak Pertama adalah sebagai berikut :
Pekerjaan Perencanaan ( rencana kerja untuk seti ap item pekerjaan , spesifik asi material dan bahan,
serta time schedule proyek ).
Pekerjaan Pembangunan Jalan (pelaksanaan konstruksi jalan, sesuai dengan spesifikasi material dan
bahan yang akan dilampirkan oleh pihak pertama pada saat Pekerjaan Perencanaan selesai, dan telah
disetujui oleh pihak kedua )
Pekerjaan Pembuatan Saluran Air ( pelaksanaan pemaritan, sesuai dengan spesifikasi material dan
bahan yang akan dilampirkan oleh pihak pertama pada saat Pekerjaan Perencanaan selesai, dan telah
disetujui oleh pihak kedua )
Pekerjaan Pembangunan Jembatan dan Gorong-gorong ( pelaksanaan konstruksi jembatan dan gorong
gorong, sesuai dengan spesifikasi material dan bahan yang akan dilampirkan oleh pihak pertama pada
saat Pekerjaan Perencanaan selesai, dan telah disetujui oleh pihak kedua )
Pekerjaan Pembersihan Lahan Tanpa Bakar di Blok Tanam( pelaksanaan pembersihan lahan, sesuai
dengan spesifikasi yang akan dilampirkan oleh pihak pertama pada saat Pekerjaan Perencanaan selesai,
Beranda
Laman
Join this site
with Google Friend Connect
Members (119) More
Already a member? Sign in
Pengikut
2014 (4)
2011 (52)
Mei (12)
April (13)
MENYUSUN MASTERBUDGET KELAPA
SAWIT
Teknik Zero Burning
PUPUK & PEMUPUKAN
KELAPA SAWIT
Potensi dan Pengelolaan
Lahan Gambut untukKelapa ...
EFISIENSIPENGOLAHAN
PABRIK KELAPASAWIT
TEKNOLOGI
PENGOLAHAN INTISAWIT
TEKNOLOGIKLARIFIKASI
MINYAK SAWIT
TEKNOLOGI
DIGESTER & PRESS
TEKNOLOGI
STERILISER &THRESHER
RANCANGAN PABRIK
KELAPA SAWIT
INDUSTRY KEY
SUCCESS FACTORS
PERENCANAAN
PEMBANGUNANPERKEBUNAN
KELAPA SAWIT
CONTOH KONTRAK
LAND CLEARINGTANPA BAKAR
Maret (27)
Arsip Blog
1 Lainnya Blog Berikut Buat Blog Masuk
http://arieyoedo.blogspot.co.id/2011/04/industry-key-success-factors.htmlhttp://void%280%29/http://arieyoedo.blogspot.co.id/search?updated-min=2014-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2015-01-01T00:00:00-08:00&max-results=4http://arieyoedo.blogspot.co.id/http://arieyoedo.blogspot.co.id/http://arieyoedo.blogspot.co.id/https://www.blogger.com/next-blog?navBar=true&blogID=8739097139845299906https://www.blogger.com/https://www.blogger.com/home#createhttps://www.blogger.com/next-blog?navBar=true&blogID=8739097139845299906https://www.blogger.com/http://arieyoedo.blogspot.co.id/2011_03_01_archive.htmlhttp://void%280%29/http://arieyoedo.blogspot.co.id/2011/04/contoh-kontrak-land-clearing-tanpa.htmlhttp://arieyoedo.blogspot.co.id/2011/04/perencanaan-pembangunan-perkebunan.htmlhttp://arieyoedo.blogspot.co.id/2011/04/industry-key-success-factors.htmlhttp://arieyoedo.blogspot.co.id/2011/04/pabrik-kelapa-sawit.htmlhttp://arieyoedo.blogspot.co.id/2011/04/teknologi-pengolahan-kelapa-sawit.htmlhttp://arieyoedo.blogspot.co.id/2011/04/teknologi-digester-press.htmlhttp://arieyoedo.blogspot.co.id/2011/04/teknologi-klarifikasi-minyak.htmlhttp://arieyoedo.blogspot.co.id/2011/04/teknologi-pengolahan-inti-sawit.htmlhttp://arieyoedo.blogspot.co.id/2011/04/efisiensi-pengolahan-pabrik-kelapa.htmlhttp://arieyoedo.blogspot.co.id/2011/04/potensi-dan-pengelolaan-lahan-gambut.htmlhttp://arieyoedo.blogspot.co.id/2011/04/pupuk-pemupukan-kelapa-sawit.htmlhttp://arieyoedo.blogspot.co.id/2011/04/teknik-zero-burning.htmlhttp://arieyoedo.blogspot.co.id/2011/04/master-budget-kelapa-sawit.htmlhttp://arieyoedo.blogspot.co.id/2011_04_01_archive.htmlhttp://void%280%29/http://arieyoedo.blogspot.co.id/2011_05_01_archive.htmlhttp://void%280%29/http://arieyoedo.blogspot.co.id/search?updated-min=2011-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2012-01-01T00:00:00-08:00&max-results=50http://void%280%29/http://arieyoedo.blogspot.co.id/search?updated-min=2014-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2015-01-01T00:00:00-08:00&max-results=4http://void%280%29/http://arieyoedo.blogspot.co.id/http://arieyoedo.blogspot.co.id/7/26/2019 The Oil Palm Planters_ Contoh Kontrak Land Clearing Tanpa Bakar
2/15
dan telah disetujui oleh pihak kedua )
Pekerjaan Perataan Tanah untuk Pembibitan (pelaksanaan pembersihan lahan, sesuai dengan
spesifikasi yang akan dilampirkan oleh pihak pertama pada saat Pekerjaan Perencanaan selesai, dan
telah disetujui oleh pihak kedua )
Terlampir Jadwal Kegiatan tiap item Pekerjaan pada lampiran Kontrak Pelaksanaan no. 5
Pasal 3
Difinisi Pekerjaan
1. Pembukaan Lahan (LC) Tanpa Bakar
Adalah salah satu kegiatan pembersihan lahan tanpa bakar untuk perkebunan kelapa sawit dengan tahapan
tahapan pekerjaan yang sudah ditentukan oleh pemberi kerja, sehingga jadwal tahapan kerja harus
dilaksanakan sesuai waktunya.
2. Rancangan Tata Ruang (Block Design)
Adalah Rancangan Tata Ruang perkebunan termasuk pembagian afdeling dan terbagi atas: jaringan jalan,
areal pembibitan, saluran air serta blok di tiap afdeling.
a) Jalan utama (Main Road)
1) adalah jalan yang menghubungkan antara satu afdeling dengan afdeling lainnya maupun dari afdeling ke
pabrik serta menghubungkan langsung pabrik dengan dermaga dan jalan luar/umum.
2) Jalan utama lebarnya 7 - 9 m, dilalui kendaraan lebih sering dan lebih berat, termasuk kendaraan umum,
sehingga perlu diperkeras dengan batu. Jalan utama biasanya dibangun secara terpadu dengan
infrastruktur lain seperti perumahan, bengkel dan kantor.
b) Jalan produksi (Collection Road)
1) adalah jalan yang berfungsi sebagai sarana untuk mengangkut produksi TBS dari TPH. Jalan ini terdapat
diantara blok dan berhubungan dengan jalan utama, dibuat tegak lurus terhadap baris tanaman.
2) Jalan ini lebarnya 5 - 6 m dan pada tempat tertentu perlu diperkeras. Untuk satu hektar diperlukan
sepanjang 50 m.
c) Jalan kontrol (Control Road)
1) Adalah jalan yang terdapat di dalam setiap blok yang berfungsi untuk memudahkan pengontrolan areal
pada tiap blok dan sebagai batas pemisah antar blok tanaman.
2) Jalan ini lebarnya 4 - 5 m dan tiap hektar membutuhkan 10 m.
d) Saluran Air
Adalah pembangunan saluran air didasarkan atas topografi lahan, letak sumber air, dan t inggi muka air tanah.
Sistem pengeluaran air berlebih (drainase) dibuat berdasarkan kondisi areal. Untuk lahan gambut, pengelolaan
tata air sangat dominan, mengingat karakteristik lahan gambut yang mengering dan mengkerut tidak balik
(irreversible shrinkage) apabila mengalami k ekeringan
e) Afdeling dan Blok
1) Adalah let ak dan ukuran luas afdeling serta bloknya yang disesuaikan dengan keadaan t opografi lahan
untuk mencapai efisiensi pengelolaan areal yang dikaitkan dengan kemudahan perawatan tanaman dankegiatan panen.
2) Luas areal satu afdeling yang ideal berkisar antara 500 ha - 750 ha. Luas masing masing Afdeling
tersebut akan ditetapkan dilapangan oleh team pengukuran.
3) Luas satu blok adalah 30 ha (300 m x 1.000 m) untuk topografi datar, sedangkan luas blok untuk daerah
dengan topografi bergelombang atau berbukit adalah 16 ha (400 m x 400 m). Luas masing masing blok
tersebut akan ditetapkan dilapangan oleh team pengukuran.
f) Areal Pembibitan
Adalah lokasi pembibitan yang telah ditetapkan dalam Rancangan Tata Ruang (Block Design) dengan
memperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut :
1) letak dan ukuran luas areal Pembibitan adalah 100 hektar.
2) harus dilakukan perataan tanah hingga membentuk seluruh permukaan tanah areal pembibitan
menjadi rata.
3) harus di buat Kolam Penampungan Air untuk penyiraman
7/26/2019 The Oil Palm Planters_ Contoh Kontrak Land Clearing Tanpa Bakar
3/15
4) harus dibuat akses jalan yang memadai, untuk memudahkan dalam pengawasan serta transportasi
bibit dan material.
5) Harus dibuat Pagar Keliling agar terhindar dari gangguan hama, penyakit, ternak dan manusia
Pasal 4
Urutan Pekerjaan
Urutan pekerjaan yang disepakati oleh kedua belah pihak adalah sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Rintisan Areal
a) Segera setelah mendapatkan kontrak pekerjaan dan SEBELUM memulai pekerjaan di lapangan,
kontraktor perlu melibatkan surveyor untuk mengkonfirmasi hasil pemetaan rencana tata ruang kebun
dengan melaksanakan Rintisan Areal.
b) Rintisan areal sekaligus melakukan pemasangan Pancang Awal dan dipetakan dalam gambar kerja
kontraktor
2. Pembangunan Jalan, Saluran Air dan Areal Pembibitan
3. Pembuatan jalan dan saluran air (parit) tepi jalan adalah pekerjaan membangun jalan Utama, jalan
Produksi dan jalan kontrol diantara blok serta parit di setiap sisi blok.
a) Jalan Utama
b) Jalan Utama sebagai akses masuk kedalam lokasi kebun
c) Jalan Utama menuju Areal Pembibitan
d) Jalan Utama yang menghubungkan antar Afdeling
e) Pengukuran dan Perataan Tanah di areal pembibitan
f) Jalan Produksi dan jalan Kontrol
g) Pembuatan Saluran air tepi jalan(pemaritan)
4. Pembukaan lahan Tanpa Bakar terdiri dari kegiatan :
a) Pengukuran dan Penataaan Blok Kebun
b) Penumbangan semua ukuran pohon
c) Patok jalur perumpukan kayu
d) Pemotongan kayu besar
e) Perumpukan kayu
Pasal 5
Harga Pekerjaan
Adapun harga pekerjaan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar tersebut ditet apkan menurut i tem pekerjaan sebagai
berikut :
Pekerjaan Pembangunan Badan Jalan ( Tanpa Lapisan Perkerasan )
Jalan Utama : lebar bersih Badan Jalan 6 m Lebar bersih Bahu Jalan 1 m di kiri kanan jalan
Jalan Produksi : lebar bersih Badan Jalan 4 m
Lebar bersih Bahu Jalan 1 m di kiri kanan jalan
Pekerjaan Pembuatan Saluran Air (Lebar Atas x Lebar Bawah x Dalam)
Ukuran : a. Parit ukuran 150 x 50 x 120 cm (Parit Pembuangan)
b. Parit ukuran 50 x 30 x 40 cm (Parit Tepi Jalan)
Pekerjaan Pembangunan Jembatan
Jembatan Type A
Jembatan Type B
Jembatan Type C
Pekerjaan Pemasangan gorong gorong
Gorong gorong dengan panjang 1 meter berukuran :
a. Diameter 120 cm
b. Diameter 90 cm
c. Diameter 60 cm
d. Diameter < 60 cm
Pekerjaan Pembersihan Lahan Tanpa Bakar (Blok Tanam)
a. Penumbangan semua ukuran pohon (Imas-Tumbang)
b. Perumpukan Sisa Tebangan
Pekerjaan Pembersihan Lahan Tanpa Bakar untuk Pembibitan
7/26/2019 The Oil Palm Planters_ Contoh Kontrak Land Clearing Tanpa Bakar
4/15
a. Perataan Tanah
b. Pembuatan buah Kolam Penampung Air berukuran 3 m x 3 m x 3 m
Besarnya harga satuan bagi masing masing item pekerjaan dapat dilihat pada lampiran Kontrak
Pelaksanaan No 6
Harga yang ditetapkan sudah termasuk :
Pajak pajak yang di timbulkan atas pelaksanaan pembangunan termasuk : Pajak kontraktor(Pph) , Ppn,
Pajak Galian C dan pajak lainnya.
Perijinan mulai dari tingkat lurah / kepala desa, camat dan pihak lain yang terkait (ijin galian C, ijin
penggunaan jalan umum dll).
Pihak pertama berhak menentukan spesifikasi bahan , material dan bentuk bangunan jembatan yang akan
disesuaikan dengan keperluan dan lebar sungai.
Pasal 6
Sistem Pembayaran
Pembayaran atas pekerjaan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar tersebut diatas dilakukan dalam beberapa tahap
berdasarkan urutan item pekerjaan yaitu :
Tanda Jadi : Tanda jadi sebesar 5 % ( lima persen ) yang harus dibayarkan pada saat pekerjaan
perencanaan mulai dikerjakan dan mobilisasi alat berat dilaksanakan, yaitu pada tanggal
Downpayment Pembayaran sebesar 10 % x Rp .... .... .. = Rp. ..............(...................) yang harus
dibayarkan pada saat pekerjaan pembangunan badan jalan dan pemaritan mulai
dikerjakan, yaitu pada tanggal ..
Tahapan Pembayaran :
1. Pembayaran tahap tahap selanjutnya hanya dibayarkan berdasarkan pencapaian hasil kerja
masing masing item pekerjaan (meter, hektar atau persentasi pencapaian). 2. Pencapaian hasil kerja harus dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan (BAPP)
yang ditanda tangani oleh masing masing pihak yang ditunjuk untuk itu.
3. Pembayaran hanya akan dilaksanakan apabila pada BAPP tidak terdapat Perintah Perbaikan
Pekerjaan.
4. Pembayaran setiap BAPP dihitung setelah dikurangi tanda jadi (5%), down payment (10%) dan
retensi (5%)
Pelunasan Pembayaran Retensi sebesar 5% dari total Nilai Kontrak dilaksanakan setelah berakhirnya
masa pemeliharaan
Semua pembayaran harus dilakukan melalui transfer ke rekening :
Penerima : ...............................................
Bank :
No rekening :
Pasal 7Jangka Waktu Pengerjaan
Jangka waktu pengerjaan adalah sesuai Jadwal Pekerjaan pada lampiran kontrak no 2 (appendix 2), dan
harus dimulai terhitung setelah kontrak ini ditandatangani oleh kedua belah pihak dan selambat-lambatnya
.........hari setelah pembayaran tanda jadi diterima oleh Pihak Pertama pada tanggal
.
Apabila terjadi keterlambatan pengerjaan pembangunan dari waktu yang t elah ditentukan, maka Pihak
Pertama wajib membayar denda kepada Pihak Kedua sebesar .... ../hari. ( ...... .... .... perhari ).
Pasal 8
Perubahan
Apabila pada waktu pengerjaan pelaksanaan konstruksi terdapat perubahan perubahan terhadap spesifik asi
dan bentuk serta penambahan material, diluar dari perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah Pihak,
maka Pihak Kedua wajib membayar setiap perubahan pembongkaran dan pemasangan kembali yang nilainya
perlu disepakati oleh kedua belah pihak dan dicantumkan dalam nota kesepakatan.
Pasal 9Masa Pemeliharaan
1. Masa pemeliharaan berlaku selama 3 bulan, setelah selesainya pekerjaan dan terhitung sejak BAST
ditanda tangani oleh kedua belah pihak.
Selesainya Pekerjaan ditandai dengan proses serah terima hasil pekerjaan yang diikuti dengan
penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST)
a) Apabila dalam masa pemeliharaan tersebut terdapat kerusakan yang disebabkan bukan dari
pekerjaan Pihak Pertama, maka Pihak Kedua tidak berhak menuntut Pihak Pertama untuk
mengerjakannya.
b) Namun, atas persetujuan Pihak Kedua, Pihak Pertama dapat memperbaiki kerusakan tersebut
sesuai dengan formulir perubahan dengan biaya yang ditanggung oleh Pihak Kedua berdasarkan nilai
yang berlaku dan ditunjukkan dengan bukti bukti yang cukup.
Pasal 10
Larangan
Pihak Pertama berdasarkan surat pernyataan no.................berjanji untuk mematuhi dengan baik metoda
pembukaan lahan TANPA BAKAR dan bertanggung jawab terhadap terjadinya pembakaran di areal lahan
kerja sebagaimana tercantum didalam kontrak, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
Pihak Pertama akan ikut serta menjaga kelestarian lingkungan di wilayah kerjanya yang meliputi hal hal
sebagai berikut.
(a) tempat tempat yang harus dilindungi dan tidak diperkenankan untuk dibuka, seperti daerah sepadan
(Jalan, sungai dan pemukiman serta kawasan hutan non APL)
7/26/2019 The Oil Palm Planters_ Contoh Kontrak Land Clearing Tanpa Bakar
5/15
Pihak Pertama berjanji tidak menebang di sempadan sungai (100 m ditepi kanan dan kiri sungai yang
memiliki lebar > 50 m), dan kawasan mata air 200 m
(b) tempat-tempat bersejarah dan makam masyarakat harus dilindungi dan tidak diperkenankan untuk dibuka
(c) sumber air bersih masyarakat setempat harus dilindungi dan tidak diperkenankan untuk dibuka.
Pasal 11
Lain Lain
Pihak Pertama dan Pihak Kedua akan bersama- sama mematuhi dengan baik dan bertanggung jawab
terhadap seluruh kesepakatan kerja yang telah disetujui.
Demikian Kontrak Kerja ini telah di setujui dan di tanda tangani untuk dilaksanakan dengan sebagai mana
mestinya tanpa adanya campur tangan dari pihak lain.
Pihak Pertama Pihak Kedua
( . ) ( )
Lampiran no 1 : Spesifikasi Pekerjaan
SPESIFIKASI
PERSYARATAN UMUM
Spesifikasi ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan kontrak pekerjaan pembukaan lahan
dan terkait juga dengan hal lainnya termasuk gambar kerja dan rancangan tata ruang kebun, di mana
pekerjaan harus dilaksanakan oleh kontraktor. Bilamana ada yang belum atau tidak tercantum dalam
spesifikasi yang telah ditetapkan, kontraktor tetap wajib melaksanakan dan menyelesaikannya dengan benar
dan memberikan manfaat sebagaimana diharapkan oleh pemberi kerja .
Kontraktor Pembukaan Lahan
Adalah badan hukum yang diundang untuk mengikuti tender pekerjaan pembukaan lahan tanpa bakar, dengan
persyaratan sebagai berikut :
Memiliki akte pendirian yang sah dari Dephukham, NPWP, SIUP, dan lain-lain yang dipersyaratkan oleh
pemberi kerja.
Memiliki company profile.
Tidak sedang dalam sengketa / pelanggaran hukum yang berkaitan dengan kebakaran hutan. Berpengalaman dalam pekerjaan pembukaan lahan tanpa bakar.
Mematuhi semua aturan dan perundang-undangan yang berlaku serta mematuhi specifikasi pekerjaan
yang tertuang dalam TOR.
Bersedia menandatangani surat pernyataan kesediaan untuk menanggung segala akibat yang muncul
apabila terjadi kebakaran dalam proses pembukaan lahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
Bersedia menyiapkan bank garansi.
STANDAR DAN PEDOMAN PELAKSANAAN
Kecuali apabila dinyatakan sebaliknya, berikut ini Peraturan dan Perundang undangan yang ada ditempatkan
sebagai landasan pokok dari pekerjaan Pembukaan Lahan, namun apabila Peraturan dan Perundang
undangan masih dianggap kurang mendetil sebagai pedoman kerja dibandingkan standar ketentuan yang
ditetapkan oleh Pemberi Kerja, maka standar Pemberi Kerja yang akan diutamakan:
Government Regulation Concerning Environmental Impacts Assessme nt
(Peraturan Pemerintah nomor: 27, tahun 1999 tentang Analisa mengen ai Dampak
Lingkungan)
Ministerial decree on Agriculture Guideline on Plantation Business Permit
(Peraturan Menteri Pertanian nomor: 26/Permentan/OT.140/2/2007 tentang Ijin Usaha Perkebunan - IUP)
Ministerial decree on Agriculture Guideline on Oil Palm Plantation on Peatland
(Peraturan Menteri Pertanian nomor: 14/Permentan/PL.110/2/2009 tentang Pedoman
Pembangunan Perkebunan Kelapa sawit di Lahan Gambut)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan
dan Satwa Liar.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 85 tahun 1999 tentang Perubahan Atas PeraturanPemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan beracun.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 150 tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan
Tanah untuk Produksi Biomassa.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2001 tentang Pengendalian Kerusakan dan
7/26/2019 The Oil Palm Planters_ Contoh Kontrak Land Clearing Tanpa Bakar
6/15
atau Pencemaran Lingkungan Hidup yang Berkaitan dengan Kebakaran Hutan dan Lahan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air. Peraturan ini diperlukan untuk dasar pengelolaan kualitas air dan
pengendalian pencemaran air akibat keberadaan rencana kegiatan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan. Peraturan
ini diperlukan untuk mengkaji aspek perlindungan hutan akibat keberadaan rencana kegiatan kegiatan
perkebunan.
Keputusan Direktur Jenderal Perkebunan Nomor 38/KB.110/SK/ DJ.BUN/05/95 tentang Petunjuk Teknis
Pembukaan Lahan Tanpa Pembakaran untuk Perkebunan. Peraturan ini diperlukan sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan dalam pembukaan kebun kelapa sawit oleh perusahaan.
Surat Direktur Jenderal Perkebunan Nomor 824/LB.130/E.6/10/09 tentang Prasaranan dan Sarana
Pengendalian Kebakaran Kebun dan Lahan. Keputusan tersebut dipergunakan sebagai petunjuk teknis
tentang penggunaan sarana dan prasarana untuk pengendalian kebakaran kebun dan lahan.
Instruksi Gubernur Kalimantan Barat Nomor 93 Tahun 2000 tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Kebakaran Hutan dan Lahan. Peraturan ini dipergunakan sebagai pedoman pelaksanaan pengendalian
kebakaran hutan dan lahan.
Standar ketentuan yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja memberikan pedoman yang memadai pada setiap
aspek operasi penyiapan lahan dan telah sesuai pada rancangan tata ruang kebun. Kontraktor bertanggung
jawab untuk taat atas langkah-langkah keselamatan kerja y ang tepat dan baik dalam tek nik pelaksanaannya,
termasuk pengujian prototipe untuk memverifikasi desain jembatan dan jalan. Jika dalam pelaksanaannya,
kontraktor ragu-ragu atas ketepatan desain jembatan dan kostruksi jalan, maka Kontraktor diperkenankan
merubah dalam praktek di lapangan, namun harus melibatkan Insinyur Profesional yang kompeten dan
berpengalaman sesuai keahlian yang diperlukan termasuk untuk mengawasi pelaksanaanya.
TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR
1. Kontraktor harus memberikan penawaran harga untuk menyelesaikan pekerjaan penyiapan lahan
baik untuk sebagian pekerjaan atau untuk semua pekerjaan yang diperlukan sesuai persyaratan,
ketentuan dan spesifikasi yang diberikan oleh pemberi kerja.
2. Kontraktor wajib melakukan investigasi lahan(anweising), mempersiapkan rencana kerja yang
memadai, memberikan masukan yang berkaitan dengan aspek hukum, pelaksanaan pekerjaan, menguji,
memonitor dan wajib membongkar semua bangunan sementara (bedeng, jembatan darurat dll) yang
dibuat untuk memperlancar kerjanya.
3. Kontraktor harus mempunyai Metode Kerja yang selaras dengan pelestarian lingkungan dan
mentaati ketentuan ketentuan dan aturan hukum Indonesia dan setempat yang berlaku seperti
pembukaan lahan tanpa bakar, pembukaan kawasan hutan, pengambilan dan pemanfaatan kayu,
penggalian tanah, pelanggaran tapal batas lokasi kerja, penggalian situs, makam, polusi air baku
masyarakat, atau pembongkaran jalan, bangunan dan fasilitas masyarakat umum.
Kepatuhan kontraktor atas batasan-batasan ini tidak membebaskannya dari tanggung jawab nya untuk
memperbaiki semua kerusakan yang diakibatkan oleh pekerjaan pembukaan lahan.
4. Kontraktor harus menetapkan semua langkah yang diperlukan sesuai urutan metode kerjanya
sebelum memulai pekerjaan pembukaan lahan. Sepanjang diperlukan didalam metode kerjanya,
kontraktor harus memverifikasi dan melengkapi laporan survey tanah dan informasi lain yang telah
disediakan dalam tender dokumen,
5. Kontraktor harus melakukan pra-study untuk menetapkan dari mana dimulainya pekerjaan dan
memverifikasi tingkat kritis atas semua tata guna lahan yang ada di sekitar lokasi kerja yang bisa
terkena dampak oleh pekerjaan pembukaan lahan, dan merencanakan semua langkah yang diperlukan
baik sementara atau bersifat permanen guna mengalihkan atau melindungi dengan membuat batas kerja
agar terhindar dari hukum adat / otoritas lokal.
Pelanggaran pada wilayah yang harus dilindungi dan berakibat terkena hukum adat/otoritas lokal, tidakakan membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya untuk tetap menyelenggarakan pekerjaan dengan
sukses.
6. Kontraktor wajib menyiapkan secara lengkap dan memadai recana kerja, gambar kerja, spesifikasi,
metode pelaporan, urutan dan jadwal kerja untuk semua item pekerjaan serta rencana pengamanan, agar
aman dilakukan dan dijaga agar memberi dampak gangguan minimal terhadap masyarakat, terutama
rumah , jalan dan properti lainnya.
7. Kontraktor harus menunjuk seorang Pimpinan Lapangan yang bertanggung jawab untuk mengawasi
semua pekerjaan baik yang sementara maupun yang bersifat permanen agar memenuhi persyarat an
desain dan spesifikasi.
Semua desain, gambar kerja, target kerja, urutan dan jadwal pelaks anaan harus memperoleh persetujuan
dari pemberi kerja dan pihak kontraktor akan memperoleh salinan yang sama sebelum pekerjaan
dimulai.
8. Kontraktor harus mendokumentasikan seluruh dokumen yang sudah ditanda tangani oleh pemberi
kerja , yang kelak akan diperlukan apabila ada pemeriksaan instasi terkait atau LSM pada pekerjaan
pembukaan lahan. Dalam hal ini, pelaksana lapangan dari pihak kontraktor wajib memenuhi semua
persyaratan dalam peraturan dan perundang-undangan yang berkaitan dengan pembukaan lahan.
9. Kontraktor bertanggung jawab untuk mengajukan revisi disain lengkap terinci yang sudah ditanda
7/26/2019 The Oil Palm Planters_ Contoh Kontrak Land Clearing Tanpa Bakar
7/15
tangani oleh minimal direktur perusahaan kontraktor dan harus memperoleh persetujuan pemberi kerja
sebelum melaksanakan perubahan dilapangan.
Perubahan di lapangan yang dilaks anakan sebelum memperoleh persetujuan dari pemberi kerja dan
ternyata berdampak negatif baik terhadap masyarakat lokal maupun melanggar peraturan pemerintah,
sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.
10. Kontraktor dan pimpinan lapangan harus mengawasi kinerja semua pekerjaan dan memantau
kemajuan kerja, termasuk pengawasan atas parameter terkait seperti banjir dll. Semua pengukuran
kinerja harus dicatat dan tersedia setiap saat diperlukan untuk diperiksa oleh pemberi kerja.
11. Kontraktor bertanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaannya dengan lengkap sesuai target,
jadwal dan t epat waktu.
12. Kontraktor tidak dibenarkan menyimpang dari desain dan spesifikasi yang diberikan oleh pemberi
kerja kecuali penyimpangan tersebut telah disetujui oleh pemberi kerja.
13. Kontraktor bertanggung jawab terhadap semua kerusakan dan kecelakaan kerja yang disebabkan
oleh kegagalannya untuk mengadopsi tindakan pencegahan dan keselamatan kerja yang memadai untuk
melaksanakan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu.
14. Kontraktor harus membongkar semua bentuk bangunan sementara setelah menyelesaikan semua
pekerjaan dan sebelum proses serah terima pekerjaan, kecuali bangunan sementara tersebut telah
disetujui oleh pemberi kerja untuk tidak dibongkar.
PERATURAN PEMERINTAH DAN PERATURAN LAINNYA
Kontraktor berkewajiban dan bertanggung jawab untuk melaksanakan pembukaan lahan secara taat hukum
sesuai dengan peraturan pemerintah Indonesia dan pemerintah setempat yang berkaitan dengan pembukaanlahan dan sesuai dengan hukum yang berlaku di lingkungan masyarakat adat.
KONDISI DAN KENDALA LAPANGAN
Kontraktor yang telah mengajukan penawaran harga pekerjaan pembukaan lahan kepada pemberi kerja
dianggap telah melakukan pre survey (anweising) dan sepenuhnya telah mengenal keadaan umum wilayah
kerja, potensi kendala dan luas wilayah kerja.
Isi Kontrak yang disiapkan oleh pemberi kerja sudah didasarkan pada pemahaman bahwa setiap kontraktor
pemenang tender telah menghitung semua kemungkinan biaya yang timbul akibat dari sifat, tingkat kesulitan
dan kondisi lapangan yang akan dibuka, termasuk hambatan cuaca atau kondisi iklim, kondisi tanah dan
topografi, akomodasi, aksesibilitas dan kondisi jalan , kondisi sosial dan aturan adat setempat.
Kontraktor pemenang harus menetapkan target waktu penyelesaian pekerjaan dengan memperhitungk an
kemungkinan munculnya kendala kendala pelaksanaan di lapangan
Kontraktor harus memastikan bahwa metodenya dalam pekerjaan pembukaan lahan sesuai dan aman untuk
dilaksanakan di lapangan.
Kontraktor harus membebaskan Pemberi Kerja terhadap setiap beban, kewajiban, kerugian, klaim atau proses
hukum yang mungkin dikenakan sebagai akibat kerusakan pada properti, atau kerusakan lainnya dari hasil
kerja kontraktor, termasuk cedera atau kecelakaan kerja baik pekerja atau masyarakat lainnya.
AKSES MENUJU PROYEK
Kontraktor bertanggung jawab untuk memenuhi semua aturan, perundang-undangan yang berlaku dan aturan
adat setempat dalam hal pembuatan jalan masuk atau penggunaan jalan desa untuk masuk kedalam proyek
perkebunan.
Kontraktor harus mematuhi secara ketat dan cermat segala kondisi y ang melekat pada persetujuan ini,
terutama yang berkaitan dengan penggunaan tanah milik masyarakat. Penggunaan Akses jalan umum atau
jalan desa itu harus dipelihara, agar tetap baik dan aman setiap saat dapat digunakan oleh masyarakatsetempat.
DATA TANAH
Laporan hasil survey tanah disediakan oleh pemberi kerja kepada Kontraktor sebagai informasi awal. Laporan
hasil survey tanah dimaksudkan hanya sebagai panduan awal dan perkiraan sifat fisik tanah.
Laporan survey tanah yang disampaikan hanya untuk mengidentifikasi kondisi kesuburan dan kesesuaian
lahan untuk tanaman kelapa sawit. Pengambilan contoh tanah dilakukan pada beberapa titik secara
perwakilan bagi jenis tanah yang serupa, sehingga kondisi aktual di areal tertentu mungkin ditemukan berbeda
dari yang dilaporkan. Mengingat keterbatasan yang melekat pada laporan survey tanah, Kontraktor wajib
melakukan kajian ulang dan melakukan interpretasi sendiri atas informasi yang diberikan dan semua aktifitas
ini termasuk dalam biaya yang di hitung dalam penawaran harga sehingga semua hal tentang kondisi tanah
yang berkenaan dan yang diperlukan oleh kontraktor dapat terpenuhi sehingga menjamin penyelesaian yang
memuaskan dan menjamin keamanan kerja dalam pelaksanaan pembukaan lahan.
Keterbatasan laporan survey tanah tidak dapat dijadikan alasan untuk mengulur waktu penyelesaian
pekerjaan. Pemberi kerja tidak akan memberi ekstra atau perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan dan
tidak akan memberikan tambahan pembayaran untuk perpanjangan waktu kerja ini.
.
Kontraktor harus melakukan verifikasi sendiri atas ketinggian muka air tanah. Tidak ada klaim yang akan
dipertimbangkan untuk memompa atau menguras air yang diperlukan berkaitan dengan pekerjaan konstruksi
jalan dan pembuatan jembatan. Kontraktor harus memberikan harga penawaran yang final , karena biaya
tambahan apapun untuk mendukung dan menst abilkan permukaan tanah tidak akan dipenuhi diluar harga
7/26/2019 The Oil Palm Planters_ Contoh Kontrak Land Clearing Tanpa Bakar
8/15
kontrak yang telah disepakati.
RINTISAN AREAL DAN PEMANCANGAN
Segera setelah mendapatkan kontrak pekerjaan dan SEBELUM dimulai dengan pekerjaan di lapangan,
kontraktor perlu melibatkan surveyor untuk mengkonfirmasi hasil pemetaan rencana tata ruang kebun dengan
melaksanakan Rintisan Areal.
Rintis an Areal harus serupa dengan rintis an pada Rancangan Tata Ruang Kebun, yang secara akurat di
implementasikan di lapangan. Rintisan areal sekaligus melakukan pemasangan Pancang Awal dan dipetakan
dalam gambar kerja kontraktor.
Berdasarkan peta hasil rintisan dibuat perencanaan jalan, lokasi pemondokan sementara, pembagian blok
besar dan kecil untuk persiapan pekerjaan, arah pembukaan lahan dan lain-lain.
Rintisan areal dan Pemancangan awal harus difokuskan tapi tidak t erbatas pada hal hal berikut:
(a) tempat-tempat yang akan dibangun jalan dan parit kebun (saluran air) serta afdeling dan blok kebun
sesuai tahapan areal yang akan dibuka.
(b) Rencana pembuatan jaringan jalan harus selaras dengan desain kebun secara keseluruhan, yang
disesuaikan dengan kondisi topografi dan kebutuhan kebun. Berdasarkan kebutuhan di lapangan terdapat
beberapa jenis jalan, antara lain:
(c) tempat tempat yang harus dilindungi dan tidak diperkenankan untuk dibuka, seperti daerah sepadan
(Jalan, sungai dan pemukiman serta kawasan hutan non APL)
(d) tempat perumpukan hasil tebangan dan sisa sisa tebangan.
(e) tempat-tempat bersejarah dan makam
(f) sumber air bersih masyarakat setempat.
(g) Kondisi jalan yang ada dan tingkat kesesuaian dengan rancangan tata ruang kebun
PEMBUKAAN LAHAN TANPA BAKAR
Kegiatan pembukaan lahan hanya dilakukan pada lahan yang secara yuridis dan de facto telah memperoleh
Hak Usaha sesuai sesuai tahapan yang diatur pada undang undang dan peraturan yang berlaku. Teknik
pembukaan lahan yang akan dilaksanakan mengacu pada Surat Keputusan Dirjen Perkebunan No.
38/KB/110/SK/BJ.BUN/05.95, tentang Petunjuk Teknis Pembukaan Lahan Tanpa Pembakaran untuk
Pengembangan Perkebunan. Pembukaan lahan dilakukan pada lahan yang secara yuridis dan de facto telah
menjadi hak usaha perkebunan, dengan memperhatikan peraturan yang berlaku, seperti tidak menebang di
sempadan sungai (100 m ditepi kanan dan kiri sungai yang memiliki lebar > 50 m), dan kawasan mata air
200 m sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 32 tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung, dantidak melak ukan pembukaan pada lahan gambut dengan kedalaman > 3 m sesuai dengan Peraturan Menteri
Pertanian Nomor 14 tahun 2009 tentang Pedoman Pemanfaatan Lahan Gambut Untuk Budidaya Kelapa
Sawit.
Pembukaan lahan Tanpa Bakar terdiri dari kegiatan :
Pengukuran dan Penataaan Blok Kebun
Pengukuran dan Penataaan Blok Pembibitan
Penumbangan semua ukuran pohon
Patok jalur perumpukan kayu
Pemotongan kayu besar
Perumpukan kayu
Pembuatan Jalan dan Parit
Pembuatan Jembatan dan Gorong-gorong
Pembuatan teras
Pembukaan lahan Tanpa Bakar tersebut akan meliputi tapi tidak terbatas pada pohon, tunggul (bagian di atas
tanah), kayu tumbang, semak-semak, alang alang dan vegetasi lain yang tidak diinginkan.
Kondisi areal yang akan dibuka tidak selalu sama baik ditinjau dari segi vegetasi, topografi, tata guna lahan
dan drainasenya.
Berdasarkan keadaan vegetasi, ada beberapa kondisi yaitu:
- Hutan sekunder :
Hutan yang pernah dikelola manusia, dengan kerapatan pohon lebih sedik it dan terdapat pohon yang telah
ditanam.
- Areal Lalang :
Areal bekas perladangan yang telah dit inggal dan dit umbuhi alang-alang
- Hutan Campuran/Areal Konversi :
Areal yang sebelumnya diusahakan dengan komoditi tertentu misal bekas karet, kopi, kelapa sawit dan lain-
lain.
5. Pembukaan Lahan Areal Alang-alang
7/26/2019 The Oil Palm Planters_ Contoh Kontrak Land Clearing Tanpa Bakar
9/15
Pembukaan areal alang-alang dan semak harus dilakukan dengan cara kimia kecuali di areal gambut
penggunaan bahan kimia tidak diperbolehkan.
Pembukaan areal dengan cara kimia hanya dapat dilakukan oleh kontraktor yang sudah berpengalaman dalam
menghitung kebutuhan racun alang-alang, memiliki alat penyemprot dan memiliki tenaga kerja
berpengalaman yang selalu tersedia pada waktu rotasi t iba.
PENGUKURAN DAN PENATAAN BLOK KEBUN
- Pengukuran dan penataaan blok yang dimulai dengan penentuan batas areal, setelah itu dibuat rintisan
untuk jalur pengukuran dan pemasangan patok.
- Patok yang dicat putih dipasang setiap jarak 25 m dan patok warna merah dipasang di setiap sudut
blok.
Tinggi patok harus minimum 1 meter dari permukaan tanah.
PENUMBANGAN POHON
- Adalah pekerjaan penumbangan s emua ukuran pohon termasuk anak kayu dan semak belukar harus
dibersihkan dari areal tanam.
- Penumbangan dilakukan dengan menebang pohon kayu dengan ketentuan sebagai berikut :
Diameter 10- 20 cm, tinggi penebangan 40 cm.
Diameter 21-30 cm, dipotong dengan ketinggian maksimum 60 cm
Diameter 31-75 cm,dipotong dengan ketinggian maksimum 80 cm
Diameter >75 cm, dipotong dengan ketinggian 100 cm.
- Menumbang pohon dilakukan arah utara - selatan pada areal datar, penumbangan pohon kearah
jurangan atau rendahan pada areal bergelombang berbukit.
- Tunggul kayu bekas penebangan yang berada pada jalur tanam harus dibongkar pada saat tahapan
pekerjaan perumpukan dan penimbunan kayu ke jalur penimbunan dengan menggunakan bulldozer.
Metoda Semi - Mekanis
Metoda ini dilakukan dengan kombinasi manual (Chain saw dan Alat Berat),
i) Imas (Underbrushing)
Semua tunggul dengan diameter lebih kurang 10 cm harus dipotong hingga tingginya tidak lebih dari
15 cm dari tanah
ii) Tebang dengan Chainsaw
Penumbangan dengan alat Chainsaw harus mengikuti ketentuan sebagai berikut :
a) Diameter pohon 28 60 cm di potong pada ketinggian 45 cm hingga 75 cm dari atas tanah
b) Diameter pohon 60 100 cm di potong pada ketinggian 90 cm hingga 120 cm dari atas tanah
c) Diameter pohon diatas 100 cm di potong pada ketinggian 180 cm dari atas t anah
iii) Pembersihan Patahan pohon kayu
Semua pohon tumbang dan patahannya yang jatuh ke sungai, parit atau ke rendahan, harus
dikeluarkan dan di cincang oleh kontraktor pelaksana. Penumpukan batang kayu hasil tumbangan
harus teratur diletakan di daerah rumpukan yang telah ditetapkan .
iv) Pembersihan
Pembersihan kayu dan anak kayu yang masih tertinggal harus terus dilakukan hingga benar-benar
bersih
Keselamatan Kerja
Yang perlu diperhatik an adalah
i) SEBELUM menebang kayu :
- Jangan berjalan dengan chainsaw yang sedang menyala.
- Buat jalur keluar untuk menyelamatkan diri.
- Jika menebang pohon mati, periksa lapuknya kayu atau cabang pohon yang rapuh sebelum
menebang.
- Buang tumbuhan perambat (akar) pada pohon sebelum menebang.
ii) KETIKA MENEBANG
Tebang pohon dengan membuat takik rebah dan takik balas.
7/26/2019 The Oil Palm Planters_ Contoh Kontrak Land Clearing Tanpa Bakar
10/15
iii) SETELAH MENEBANG
Berdiri di atas log bagian atas ketika melakukan pemotongan kayu besar (bucking).
Sisa hasil Tebangan dan Pembersihan Lahan TIDAK BOLEH DIBAKAR
Pemancangan jalur perumpukan kayu
Adalah pekerjaan mengukur dan memasang patok jalur perumpukan kayu. Patok jalur perumpukan kayu
ini dibuat untuk memudahkan pekerjaan merumpuk kayu ke tempat yang ditentukan.
Patok rumpukan dibuat searah barisan tanaman dengan jarak + 18 m arah utara - selatan. Hal ini bertujuan
agar diantara dua baris rumpukan ada dua baris tanaman.
Pekerjaan dilakukan dengan tahapan dan ketentuan sebagai berikut :
- Penentuan posisi jalur perumpukan yang sejajar dengan jalur tanam.
- Jalur perumpukan kayu dibuat selang dua baris tanaman.
- Jalur perumpukan kayu berada diantara jalur tanam.
- Pemasangan patok perumpukan harus dengan tinggi 3 m setiap 25 m dan dicat kuning
Pemotongan kayu besar
Pohon yang telah ditumbang dipotong sepanjang masing masing bagian maksimum 2 m dengan
menggunakan Chainsaw. Pemotongan ini bertujuan untuk mempermudah proses perumpukan dan
pengangkutan.
Perumpukan kayu
- Perumpukan kayu adalah pekerjaan mendorong dan menimbun kayu yang telah tumbang ke jalur
penimbunan yang telah ditetapkan dalam Rancangan Blok Kebun. Pekerjaan ini dimaksudkan untuk
membuka lahan diantara dua jalur perumpukan yang masih ditutupi kayu dan tunggul yang telah
ditumbang.
- Semua kayu tumbangan dan tunggul diantara jalur perumpukan harus digusur dan ditimbun dengan
bulldozer ke jalur perumpukan.
- Rumpukan kayu harus disusun sama tingginya.
Note : Hasil pekerjaan adalah lahan tempat penanaman sudah bersih terbuka dan jalur tanam harus
bebas kayu dan tunggul.
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN DAN PARIT
Pembuatan jalan dan parit adalah pekerjaan membangun jalan diantara blok dan jalan blok serta parit di setiap
sisi blok.
Berdasarkan fungsinya, jaringan jalan pada lahan tanam kelapa sawit terdiri 3 jenis yaitu: jalan utama, jalan
produksi dan jalan kontrol.
a.Jalan Utama (Main Road)
Letak : di dalam atau di luar lokasi kebun
Waktu : pembangunan dan peningkatan badan jalan (dengan perkerasan) pada masa TBM.
Pelaksanaan pengerasan pada TBM-I sekitar 40%, TBM-II dan TBM-III masing-
masing 40% dan 20%.
Konstruksi : badan jalan dikeraskan dengan sirtu/batu belah 5/7 dengan ketebalan
7 cm dan lebar jalan 6 - 9 m.
b. Jalan Produksi (Collecting Road)
Letak : posisi jalan terdapat didalam blok tanaman dan Berfungsi sebagai tempat pengumpul hasil
/produksi yang dihasilkan dari tanaman di blok.
Waktu : pembangunan jalan dilakukan pada tahun 0, tanpa perkerasan
Konstruksi : pembentukan badan jalan dilakukan dengan laterite. Lebar bersih badan jalan 4 meter
c. Jalan Kontrol
Letak : di dalam areal tanaman dengan arah silang Utara - Selatan dan Timur - Barat
Waktu : pada saat TBM I semester I
7/26/2019 The Oil Palm Planters_ Contoh Kontrak Land Clearing Tanpa Bakar
11/15
Konstruksi : lebar jalan 4 m, konstruksi dicangkul/diratakan, kondisi tetap bersih.
Note : Hasil pekerjaan adalah setiap blok memiliki jalan dan merupakan jalan blok yang tetap .
2.3. Jembatan dan Gorong-gorong
Pada daerah yang terdapat aliran-aliran sungai, pembuatan jaringan jalan diusahakan melalui bagian sungai
yang tersempit, agar pembangunan jembatan lebih mudah dan efisien. Pada sungai kecil dan dangkal cukup
dibuat gorong-gorong. Pada tempat-tempat yang rendah dan tempat penyaluran air dari parit agar dibuatkan
gorong-gorong sesuai dengan ukuran parit. Jenis gorong-gorong yang umumnya digunakan adalah gorong-
gorong yang terbuat dari semen, akan tetapi jika memungkinkan disarankan agar menggunakan gorong-
gorong yang terbuat dari PVC.
Tanah timbunan gorong-gorong minimal harus setebal gorong-gorong, agar jangan pecah jika dilalui
kendaraan. Sebagai contoh gorong-gorong dengan ukuran 60 cm ditimbun dengan tanah minimal 60 cm. Jalan
dan tanah diatas gorong-gorong harus rata.
Tanah timbunan gorong-gorong minimal harus setebal gorong-gorong, agar jangan pecah jika dilalui
kendaraan. Sebagai contoh gorong-gorong dengan ukuran 60 cm ditimbun dengan tanah minimal 60 cm. Jalan
dan tanah diatas gorong-gorong harus rata.
Jembatan:
2.4.Pembuatan teras
Pembuatan teras adalah tindakan pengawetan tanah secara manual dan mekanis yang dilakukan pada areal
dengan bentuk wilayah berombak sampai berbukit dengan kemiringan lereng 15 - 30% yaitu dengan
pembuatan teras kontour, teras individu (tapak kuda) dan rorak.
- Pembuatan teras individu adalah pekerjaan membangun teras tapak kuda secara manual pada areal yang
bertopografi berombak dan bergelombang.
- Teras individu sangat diperlukan untuk tindakan konservasi tanah sekaligus sebagai tempat tanam, yang
dibuat dengan diameter 4m dengan posisi miring kearah dinding bukit.
- Bangunan teras kontur dibuat dengan lebar 4 m pada areal yang bertopografi berbukit menggunakan bulldozer,
membentuk sudut minimal 8 - 10.
Penentuan cara pengawetan tanah didasarkan atas kemiringan lereng sebagai berikut :
- Datar-berombak, kemiringan lereng : < 8%
- Berombak-bergelombang, kemiringan : 15%
- Bergelombang-berbukit, kemiringan lereng : 15-30%
- Berbukit-bergunung, kemiringan lereng > 30%.
2.5. Pembangunan Saluran Air
Pembangunan saluran air didasarkan atas topografi lahan, letak sumber air, dan tinggi muka air tanah. Sistem
pengeluaran air berlebih (drainase) dibuat berdasarkan kondisi drainase areal. Untuk lahan gambut,
pengelolaan tata air sangat dominann mengingat karakteristik lahan gambut yang mengering dan mengkerut
tidak balik (irreversible shrinkage) apabila mengalami kekeringan.
Terdapat beberapa jenis parit drainase, antara lain : (a)field dr ain, (b)
collection drain, (c) main drain, (d) out-let drain (parit pembuang
keluar), dan (e) parit jalan (Tabel 5).
Tabel 4. Jenis dan ukuran parit yang diperlukan
No. Jenis parit Lebar (m) Dalam (m)
Permukaan Dasar
Field drain 1,5 0,5 1,2
Collection drain 2,0 0,6 1,5
Main drain 3,0 1,0 1,5
Outlet drain 3,0 1,0 2,0
Parit jalan 0,5 0,3 0,4
2.6. Penanaman kacangan penutup tanah.
- Kacangan penutup tanah ditanam pada lahan yang sudah terbuka diantara jalur penimbunan kayu.
- Bahan yang digunakan yaitu jenis benih kacangan dengan daya tumbuh minimal 90%. Antara lain
Peuraria javanica (PJ) Calopogonium mucunoides (CM) Centrosema plumeria (CPL) Calopogonium
caerulium (CC) Centrocema pubescens (CP)
- Kacangan ditanam 2-3 baris diantara jalur tanam.
- Setelah 3 bulan, lahan harus sudah tertutup oleh kacangan dengan tingkat penutupan +/- 75%.
PENGGALIAN TANAH UNTUK MENIMBUN JALAN
Semua galian TANAH untuk penimbunan jalan harus dilakukan untuk memenuhi seluruh panjang jalan yang
dirancang, kedalaman galian, dan materi tanah yang dapat ditemukan untuk timbunan adalah bukan material
gambut.
7/26/2019 The Oil Palm Planters_ Contoh Kontrak Land Clearing Tanpa Bakar
12/15
Penghindaran Material yang Tidak COCOK
Jenis tanah galian harus disampaikan kepada Pemberi kerja dan materi tanah yang tidak cocok akan
ditentukan agar tidak digunakan untuk timbunan.
Penggalian SumberTanah
Apabila materi tanah galian ditepi rencana pembuatan jalan tidak cocok, maka sebelum mengajukan
penawaran pada tender, kontraktor wajib dan dianggap telah memeriksa ke area dimana terdapat sumber
tanah baik dan dapat memastikan bahwa sifat dari jenis material yang akan digali adalah cocok untuk
digunakan menimbun jalan.
Selanjutnya dalam spesifikasi ini, Kontraktor harus bertanggung jawab untuk:
(a) Memperoleh ijin untuk penggalian tanah (Ijin Galian C) dari instansi terkait dan Ijin dari pemilik tanah.
(b) Menerapkan metode yang memadai untuk penggalian, mengikuti urutan kerja yang aman dan
menggunakan standar yang tepat dari pengerjaan yang berhubungan dengannya.
(c) Memberikan perlindungan yang memadai dari semua akibat penggalian terutama dari longsor dan
ambles yang dapat mengganggu lingkungan sekitar.
.
(d) Jik a Pemberi kerja menganggap metode dan urutan penggalian tidak memadai , maka Pemberi kerja
berhak menolak proposal penggalian. Setiap penolakan tersebut tidak akan membebaskan Kontraktor
dari tanggung jawabnya sebagaimana didefinisikan di atas, dan dalam hal demikian, Kontraktor harus
menanggung semua tambahan biaya dan mundurnya waktu akibat perubahan metode alternatif yang
lebih memuaskan dari penggalian untuk memenuhi persyaratan spesifikasi ini.
(e) Pemberi kerja berhak untuk memerintahkan penggalian dan pekerjaan konstruksi yang akan dilaksanakan
ditunda demi meminimalkan bahaya akibat metoda penggalian yang salah dan akan mempengaruhi
stabilitas dari setiap tanah di dekatnya. Kontraktor tidak dibenarkan melakukan klaim untuk pembayaran
tambahan atau penguluran waktu pada account ini. Di mana pun dilakukan dan demi keselamatan para
pekerja dan petugas lain di lapangan, barikade dan pelindung yang memadai harus disediakan mencakup
sekitar penggalian.
(f) Apabila pekerjaan jalan telah selesai, semua bekas penggalian harus ditimbun kembali atau-diratakan.
Kontraktor harus sepenuhnya bertanggung jawab atas biaya dan waktu ekstra pekerjaan tambahan
tersebut.
(g) Dalam pekerjaan pemotongan bukit untuk tujuan membentuk Teras, kontraktor wajib untuk melakukan
pemotongan bukit dimulai dari atas bukit dan turun kebawah secara bertahap. Dalam situasi ini,
kontraktor wajib untuk memperhitungkan kemungkinan keruntuhan dari massa tanah.
Formasi Permukaan Badan Jalan
Basis dari semua pembentukan badan jalan, adalah penimbunan lapis demi lapis, diratakan, dan dipadatkan
untuk membentuk formasi yang solid untuk kemudian tidak boleh digunakan selama 1 bulan sebelum benar
benar kompak.
Kontraktor harus memberikan minimal 2 x 24 jam pemberitahuan kepada Pemberi kerja sebelum penyerahan
hasil kerja, sehingga pemeriksaan dapat dilakukan. Pemeriksaan hasil kerja pembangunan jalan adalah
dengan menguji daya dukung yang diperlukan dan / atau memiliki minimum ketebalan timbunan yang
ditetapkan.
Pemberi kerja akan memerintahkan perbaikan dimana perlu dan Kontraktor harus bertanggung jawab penuh
atas biaya dan waktu pekerjaan tambahan tersebut.
Penanganan dan Pembuangan Bahan Galian yang Tidak Dipakai
Bahan galian yang tidak dipakai dan tidak diperlukan untuk menimbun harus diangkut dari area badan jalanuntuk dibuang dilokasi yang telah disetujui oleh Pemberi Kerja.
Kontraktor harus menjaga dan mencegah tumpahan atau mengotori jalan publik selama operasi pembangunan
jalan, dan membayar seluruh t indakan yang berhubungan dengannya.
PENIMBUNAN
Penimbunan harus dilakukan sesuai batas patok lebar jalan dan batas patok tinggi timbunan sebelum
pemadatan.
Bahan Timbunan
Secara umum, material timbunan harus juga dinilai cocok dan disetujui oleh the Pemberi Kerja. Menimbun
dengan bahan berbahaya harus tidak digunakan pada setiap lokasi atau bagian dari badan jalan.
Bahan timbuna yang tidak cocok harus mencakup namun tidak terbatas pada:
(a) semua bahan yang mengandung humus, kayu, gambut atau zat kuyup
(b) bahan yang dari bekas timbunan besi tua
(c) bahan dari lokasi yang terkontaminasi
Pemadatan Timbunan
Penimbunan umumnya harus dilakukan lapis demi lapis dengan material yang seragam dan dipadatkan di
setiap lapisannya. Pemberi Kerja harus di informasikan sebelum lapisan berikutnya diterapkan. Ketebalan
7/26/2019 The Oil Palm Planters_ Contoh Kontrak Land Clearing Tanpa Bakar
13/15
setiap lapisan tidak lebih tinggi dari 200 mm hingga 300mm tergantung pada jenis mesin pemadatan.
Pemadatan tidak boleh dilakukan ketika bahan timbunan terlalu kering atau basah. Dalam kasus timbunan
yang terlalu kering perlu dilakuk an penyemprotan air pada tanah timbunan agar kandungan air pada timbunan
akan meningkat dan mudah dipadatkan dengan seragam.
Dalam kasus timbunan yang basah, bahan harus didiamkan terjemur matahari mencapai kekeringan yang
memadai sebelum dipadatkan.
Apabila Kontraktor gagal melakukan pemadatan yang memadai di setiap lapisan timbunan, kontraktor tidak
akan diizinkan untuk melanjutkan dengan lapisan berikutnya tanpa peretujuan Pemberi Kerja dan tidak ada
klaim akibat waktu yang hilang atau waktu ekstra yang diperlukan sehubungan perlakuan ulangan.
Lampiran no 2 : Spesifikasi Teknis
Pembentukan Badan Jalan
SPESIFIKASI TEKNIS
Pembentukan Badan Jalan
1. Jalan Utama ( Main Road )
Badan Jalan 6,0 m ( BERSIH )
Bahu Jalan 1,0 m
Parit pinggir jalan 0,5 m
Tebal Perkerasan Jalan Utama
Tebal Batu Gamping atau Batu Pecah 20 cm padat
Tebal Sirtu 5 cm padat
2. Jalan Produksi (Collecting Road)
Badan Jalan 4,0 m ( BERSIH )
Bahu Jalan 1 m
Parit pinggir jalan 0,5 m
Daerah Milik Jalan
http://1.bp.blogspot.com/-xSsmO1q0WE0/TZthHNSnJ7I/AAAAAAAAAI4/bh3rd7IcR44/s1600/Jalan+Perkerasan.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-QXOPcDVUOYE/TZtiKHfqfmI/AAAAAAAAAI8/jPeUbI28J_Q/s1600/Jalan+Utama.png7/26/2019 The Oil Palm Planters_ Contoh Kontrak Land Clearing Tanpa Bakar
14/15
Posted by arie malangyoedo at 11.00
+1 Rekomendasikan ini di Google
1 komentar:
Kiyai kanjeng dimas taat pribadi 22 Maret 2016 10.15
SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU
MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA
SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG
TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR
YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI
KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR
KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT
YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA
YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....
TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
=>AKI KANJENG>>085-320-279-333
7/26/2019 The Oil Palm Planters_ Contoh Kontrak Land Clearing Tanpa Bakar
15/15
Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai: Google Accou
Publikasikan
Pratinjau
Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.
https://www.blogger.com/http://arieyoedo.blogspot.com/feeds/7737447999005416840/comments/defaulthttp://arieyoedo.blogspot.co.id/http://arieyoedo.blogspot.co.id/2011/03/struktur-biaya-perkebunan-kelapa-sawit.htmlhttp://arieyoedo.blogspot.co.id/2011/04/perencanaan-pembangunan-perkebunan.html