Post on 06-Jan-2016
description
C. Teori Pertumbuhan Ekonomi
Untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, nilai
PDB yang digunakan adalah PDB berdasarkan
harga konstan (PDB riil) sehingga angka
pertumbuhan yang dihasilkan merupakan
pertumbuhan riil yang terjadi karena adanya
tambahan produksi dan bukan karena pengaruh dari
perubahan harga.
Jika selang waktu hanya satu periode, tingkat
pertumbuhan ekonomi dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
PEt = PDB riilt – PDB riilt-1 x 100 %
PDB riilt-1
Keterangan:
PEt = Pertumbuhan ekonomi periode t (triwulanan atau
tahunan)
PDB riilt = Produk Domestik Bruto riil periode t
(berdasarkan harga konstan)
PDB riilt–1 = PDB riil satu periode sebelumnya.
Jika interval waktunya lebih dari satu periode, penghitungan
tingkat pertumbuhan ekonomi dapat menggunakan
persamaan sebagai berikut:
PDB riilt = PDB riil0 (1+r)2
Keterangan:
PDB riilt = Produk Domestik Bruto riil periode t
(berdasarkan harga konstan)
PDB riil0 = PDB riil satu periode awal atau sebelumnya
r = tingkat pertumbuhan
t = jarak periode
Tujuan utama dari
penghitungan pertumbuhan
ekonomi adalah ingin melihat
apakah kondisi perekonomian
makin membaik. Ukuran baik
atau buruk dapat dilihat dari
struktur produksi maupun
dari sisi pengeluaran. Dengan
melihat struktur produksi,
dapat diketahui apakah ada
sektor yang terlalu tinggi atau
terlalu lambat
pertumbuhannya.
1.Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan ekonomi lebih luas
pengertiannya daripada pertumbuhan ekonomi.
Jika konsep pertumbuhan ekonomi lebih
menekankan pada perubahan-perubahan
kuantitatif, pembangunan ekonomi
menekankan pada unsur kualitatif. Pertumbuhan
ekonomi hanya merupakan salah satu unsur
pembangunan ekonomi.Pembangunan Ekonomi = Pertumbuhan Ekonomi + Perubahan
Struktural
Pertumbuhan menunjukkan perubahan
secara kuantitatif. Artinya, jika output
perekonomian dari waktu ke waktu makin
bertambah, dikatakan telah terjadi
pertumbuhan. Perubahan menunjukkan
perubahan ke arah kematangan. Kematangan
dalam hal ini berarti terjadinya perubahan-
perubahan yang kualitatif seperti sikap,
kelembagaan, dan perubahan struktural. Ketiga
perubahan tersebut saling terkait dan saling
memengaruhi.
Tabel 1. Perbedaan antara Pertumbuhan Ekonomi dan
Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Pembangunan Ekonomi
1. Ditandai dengan kenaikan
GNP=
Gross National Product, tidak
disertai dengan perubahan
struktur ekonomi.
2. Tidak memerhatikan tingkat
pemerataan dan
kesejahteraan
masyarakat.
1. Kenaikan GNP disertai
perubahan struktur
ekonomi.
2. Memerhatikan pemerataan
dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
2. Faktor-Faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi
•Barang Modal
•Tenaga Kerja
•Teknologi
•Uang
•Manajemen
•Kewirausahaan (Entrepreneurship)
•Informasi
3.Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori ini dikembangkan oleh kaum klasik. Menurut teori
tersebut, berlakunya the law of diminishing returns
menyebabkan tidak semua penduduk dapat dilibatkan
dalam proses produksi. Jika dipaksakan, akan menurunkan
tingkat output perekonomian. Agar penambahan tenaga
kerja dapat meningkatkan output, yang harus dilakukan
adalah investasi barang modal dan sumber daya manusia
yang menunda terjadinya gejala the law of diminishing
returns.
a. Teori Jumlah
Penduduk Optimal
Teori ini dikembangkan oleh Solow
(1956) yang merupakan
penyempurnaan dari teori-teori klasik
sebelumnya. Fokus pembahasan teori
pertumbuhan neo-klasik adalah akumulasi
stok barang modal dan keterkaitannya
dengan keputusan masyarakat untuk
menabung atau melakukan investasi.
b. Teori PertumbuhanNeo-Klasik
Schumpeter menekankan bahwa
pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh inovasi
dan pengusaha. Pertumbuhan ekonomi adalah
peningkatan output masyarakat yang disebabkan
semakin banyaknya jumlah faktor produksi yang
digunakan dalam proses produksi tanpa perubahan
teknologi produksi itu sendiri. Adapun
pembangunan ekonomi adalah kenaikan output
yang disebabkan oleh inovasi yang dilakukan oleh
pengusaha.
C. Teori
Schumpeter
Teori ini dikembangkan secara terpisah
dalam periode yang bersamaan oleh E. S.
Domar dan R. F. Harrod. Keduanya
melihat pentingnya investasi terhadap
pertumbuhan ekonomi, sebab investasi
akan meningkatkan stok barang modal,
yang memungkinkan peningkatan output.
Sumber dana domestik untuk keperluan
investasi berasal dari bagian produksi
(pendapatan nasional) yang ditabung.
d. Teori Harrod-
Domar
1. Tahap Masyarakat
Tradisional (The Traditional
Society)
2. Tahap Pra-Lepas Landas
(Precondition for Take Off )
3. Tahap Tinggal Landas (Take
Off )
4. Tahap Kematangan (The Drive Maturity)
5. Tahap Konsumsi Tinggi (The Age of High
Mass Consumption)
e. Teori Rostow
Beberapa tokoh dari aliran historis juga memandang
pertumbuhan ekonomi sebagai proses perubahan secara
bertahap, di antaranya:
1) Werner Sombart membagi menjadi empat
tingkatan, yaitu:
a) Volkapitalismus/prakapitalis/kapitalis purba;
b) Fruhkapitalismus/kapitalis madya;
c) Hochkapitalismus/kapitalis raya;
d) Spatkapitalismus/kapitalis akhir.
2) Friedrich List membagi menjadi lima tingkatan,
yaitu masa:
a) Berburu dan mengembara; d) Kerajinan
industri;
b) Berternak dan bertani; e) Industri
perniagaan
c) Bertani dan kerajinan;
.
Werner Sombart adalah tokoh yang membagi pertumbuhan ekonomi menjadi empat
tingkatan yaitu kapitalis purba, madya, raya, dan akhir.
Gambar 1.4