Post on 16-Mar-2019
STUDI KOORDINASI RELE PENGAMAN PADA STUDI KOORDINASI RELE PENGAMAN PADA STUDI KOORDINASI RELE PENGAMAN PADA STUDI KOORDINASI RELE PENGAMAN PADA SISTEM KELISTRIKAN DI PT. CHANDRA SISTEM KELISTRIKAN DI PT. CHANDRA SISTEM KELISTRIKAN DI PT. CHANDRA SISTEM KELISTRIKAN DI PT. CHANDRA
ASRI, CILEGON, JAWA BARATASRI, CILEGON, JAWA BARATASRI, CILEGON, JAWA BARATASRI, CILEGON, JAWA BARAT
Dosen Pembimbing:
Prof.Dr.Ir. Adi Soeprijanto, M.T
Ir. R.Wahyudi
Oleh:
Aris Widodo (2207100612)
LatarLatarLatarLatar BelakangBelakangBelakangBelakang
PT. Chandra Asri yang berlokasi di Cilegon, Jawa Barat, merupakan perusahaan memproduksi bahan-bahan kimia. Hasil produksinya antara lain ethylene, p r o p y l e n e d a n p y r o l i s i s g a s o l i n e ( p y g a s ) .
Karena memproduksi bahan-bahan kimia, dimana tidak boleh terjadi black out selama proses produksi maka d i bu tuhkan s i s t em ke l i s t r i kan yang handa l .
Untuk memperoleh keandalan sistem kelistrikannya maka diperlukan sistem pengaman yang lebih sensitif dengan me-review kembali sistem pengamannya.
TujuanTujuanTujuanTujuan� Melakukan analisis terhadap sistem pengaman tenaga
listrik di PT. Chandra Asri, Cilegon, Jawa Barat.
Analisis dilakukan pada tegangan 20 kV, 6 kV dan
tegangan rendah 0,4 kV.
� Melakukan simulasi koordinasi sistem pengaman
tenaga listrik dan mengevaluasi unjuk kerja dari sistem
pengaman tersebut.
BatasanBatasanBatasanBatasan MasalahMasalahMasalahMasalah� Rele pengaman yang disetting dan dikoordinasikan
adalah rele arus lebih (overcurrent relay) dan rele
gangguan ketanah (ground fault / ground overcurrent
relay).
GangguanGangguanGangguanGangguan----gangguangangguangangguangangguan padapadapadapada sistemsistemsistemsistem tenagatenagatenagatenagalistriklistriklistriklistrik
Gangguan adalah setiap keadaan sistem yang
menyimpang dari keadaan normal, dimana kondisi ini
dapat menyebabkan terganggunya kontinuitas pelayanan
tenaga listrik.
Bila ditinjau dari asalnya:
� Dari dalam sistem
� Dari luar sistem
Bila ditinjau dari sifatnya
� Gangguan sementara (temporary)
� Gangguan permanen (stationary)
SebabSebabSebabSebab----sebabsebabsebabsebab terjadinyaterjadinyaterjadinyaterjadinya gangguangangguangangguangangguan
� Gangguan beban lebih ( overload )
Arus yang mengalir melebihi arus nominal yang diijinkan (I>In).
� Gangguan hubung singkat (shunt / paralel)
Gangguan simetri dan asimetri.
� Gangguan hubung terbuka (seri)
Satu saluran terbuka dan dua saluran terbuka.
� Gangguan gangguan serentak (simultan)kombinasi : gangguan shunt-shunt, shunt-seri dan
atau seri-seri
ReleReleReleRele pengamanpengamanpengamanpengaman
Rele merupakan bagian dari peralatan sistem
tenaga listrik yang digunakan untuk memberikan
sinyal kepada pemutus tenaga. Rele ini akan
memberikan sinyal kepada pemutus tenaga untuk
memutuskan sistem tenaga listrik jika terjadi
gangguan
SyaratSyaratSyaratSyarat----syaratsyaratsyaratsyarat relerelerelerele pengamanpengamanpengamanpengaman� Kecepatan Bereaksi
Saat rele mulai merasakan adanya gangguan sampai dengan pelaksanaan pembukaan pemutus tenaga.
� Kepekaan Operasi ( sensitivity )
Kemampuan untuk memberikan respon bila merasakan gangguan.
� Selektif ( selectivity )
Kemampuan untuk menentukan titik dimana gangguan muncul dan memutuskan rangkaian dengan membuka pemutus tenaga terdekat.
� Keandalan ( reliability )
Kemampuan unutk dapat bekerja dengan baik dalam mengatasi gangguan dan menghindari operasi yang tidak diperlukan.- Dependable : harus trip ketika dibutuhkan.- Secure : tidak boleh trip saat tidak dibutuhkan.
� Ekonomisharus disesuaikan dengan harga peralatan yang diamankan.
KarakteristikKarakteristikKarakteristikKarakteristik relerelerelerele pengamanpengamanpengamanpengaman
� Rele waktu seketika (instantenous)
� Rele waktu tertentu (definite)
� Rele waktu terbalik (inverse)
terdiri dari beberapa karakteristik:
- Normal inverse - Very inverse
- Extremely inverse - Long inverse
� Rele waktu IDMT
Rele Arus Lebih (Overcurrent Relay)
Pada dasarnya rele arus lebih berfungsi sebagai
pengaman gangguan hubung singkat, tetapi dalam
beberapa hal dapat berfungsi sebagai pengaman beban
lebih. Fungsi rele ini disamping sebagai pengaman
utama untuk seksi yang diamankan juga berfungsi
sebagai pengaman cadangan pada seksi berikutnya.
Rele arus lebih merupakan suatu jenis rele yang bekerja
berdasarkan besarnya arus masukan, dan apabila
besarnya arus masukan melebihi suatu harga tertentu
yang dapat diatur (Ip) maka rele arus lebih bekerja.
ReleReleReleRele gangguangangguangangguangangguan ketanahketanahketanahketanah (ground fault / (ground fault / (ground fault / (ground fault / ground ground ground ground overcurrentovercurrentovercurrentovercurrent relay)relay)relay)relay)
Gangguan satu fasa ketanah dan dua fasa ketanah
dapat diamankan dengan rele gangguan tanah. Rele ini
tidak lain adalah merupakan pengaman arus lebih yang
dilengkapi zero sequence current filter. Contoh rele
gangguan tanah dapat dilihat seperti gambar dibawah ini:
SistemSistemSistemSistem KelistrikanKelistrikanKelistrikanKelistrikan didididi PT. Chandra PT. Chandra PT. Chandra PT. Chandra AsriAsriAsriAsri (1)(1)(1)(1)
Tipikal
setting
SistemSistemSistemSistem KelistrikanKelistrikanKelistrikanKelistrikan didididi PT. Chandra PT. Chandra PT. Chandra PT. Chandra AsriAsriAsriAsri (2) MAIN_UTY 1 S/S(2) MAIN_UTY 1 S/S(2) MAIN_UTY 1 S/S(2) MAIN_UTY 1 S/S
SistemSistemSistemSistem KelistrikanKelistrikanKelistrikanKelistrikan didididi PT. Chandra PT. Chandra PT. Chandra PT. Chandra AsriAsriAsriAsri (3) MAIN_UTY 2 S/S(3) MAIN_UTY 2 S/S(3) MAIN_UTY 2 S/S(3) MAIN_UTY 2 S/S
SistemSistemSistemSistem KelistrikanKelistrikanKelistrikanKelistrikan didididi PT. Chandra PT. Chandra PT. Chandra PT. Chandra AsriAsriAsriAsri (4) ETHYLENE S/S(4) ETHYLENE S/S(4) ETHYLENE S/S(4) ETHYLENE S/S
SistemSistemSistemSistem KelistrikanKelistrikanKelistrikanKelistrikan didididi PT. Chandra PT. Chandra PT. Chandra PT. Chandra AsriAsriAsriAsri (5) Polyethylene (5) Polyethylene (5) Polyethylene (5) Polyethylene S/SS/SS/SS/S
ArusArusArusArus hubunghubunghubunghubung singkatsingkatsingkatsingkat maksimummaksimummaksimummaksimum dandandandan arusarusarusarus hubunghubunghubunghubung singkatsingkatsingkatsingkat minimum.minimum.minimum.minimum.
Bus Isc Max 4
cyle
Isc Min 30
cycle
ID kV A A
3500-SWM-2010,2020 20,00 34.928 1.967
3510-SWM-6001A,B 6,00 20.254 4.347
3510-SWM-6002A,B 6,00 18.857 4.496
3530-SWM-6001A,B 6,00 23.161 4.410
3514-SWM-6001 6,00 15.289 4.100
3515-SWM-6001 6,00 18.852 4.281
3510-SWL-3801A 0,4 30.614 17.961
3510-SWL-3801B 0,4 30.614 17.959
3511-SWL-3801A,B 0,4 25.520 16.027
3512-SWL-3801A 0,4 15.214 10.309
3512-SWL-3801B 0,4 17.595 11.860
3513-SWL-3801 0,4 17.676 11.909
3514-SWL-3801 0,4 24.985 15.737
3515-SWL-3801 0,4 31.074 18.682
3530-SWL-3801A 0,4 31.563 18.830
3530-SWL-3801B 0,4 31.610 18.853
3530-SWL-3802A,B 0,4 31.610 18.853
Tabel arus hubung singkat maksimum danminimum hasil perhitungan Etap 4.0
1. Arus hubung singkat maksimum
adalah arus hubung singkat tiga fasa pada
pembangkitan maksimum (saat kondisi
P L N - S T G - G T G = O N ) .
2. Arus hubung singkat minimum adalah
arus hubung singkat dua fasa pada
pembangkitan minimum (saat kondisi
STG = ON, PLN dan GTG = OFF).
Dalam hal ini arus hubung singkat
maksimum yang dipakai adalah arus
hubung singkat 4 cycle pada saat
pembangkitan maksimum. Sedangkan
arus hubung singkat minimum yang
dipakai adalah arus hubung singkat 30
cycle pada saat pembangkitan minimum.
Rele dan jenis peralatan yang diamankan
Jenis Rele Peralatan yang
dilindungi
Rating
Tegangan
(kV)
Buatan
IC03F-AT1 Busbar, Transformator 6; 0,4 Thosiba
IC03F-AT2H Busbar, Transformator 6 Thosiba
TC023B-
DU2K
Busbar, Transformator,
Generator 11, 20 Thosiba
SE-K1N Motor ≤ 355 kW 6 ; 0,4 ABB
S2E20 Motor > 355 kW 6 Thosiba
Jenis Rele Peralatan yang
dilindungi
Rating
Tegangan
(kV)
Buatan
TCG16B-FS1 Generator, Busbar,
Transformator 11, 20 Thosiba
ICG2D-AT1 Busbar, Transformator,
motor ≤ 355 kW 6; 0,4 Thosiba
S2E20 Motor > 355 kW 6 Thosiba
Rele pengaman arus lebih dan beban lebih
Rele pengaman gangguan ketanah
Setting rele bus 3515-SWL-3801 hingga bus 3500-SWM-2010 (1)
a. Rele 51.F.1.1
Jenis Rele = Toshiba IC03F-AT1
Dipilih kurva = Very Inverse
Isc Max 4Cl 3515-SWL-3801A = 31.074 A
Isc Min 30 Cl 3515-SWL-3801A = 18.682 A
FLA = =1804,2 A
CT = 2000/5 A
.kV3
kVA =
)4,0(3
1250:
2000/5
1894,41≤ Ips ≤
2000/5
14945,6,
4,74 ≤ Ips ≤ 37,36
Setting Arus ( I> )
1,05 x FLA ≤ Ipp ≤ 0,8 x Isc Min 30Cl
3515-SWL- 3801A
1,05 x 1804,2 ≤ Ipp ≤ 0,8 x 18.682
1894,41 ≤ Ipp ≤ 14945,6 A
nCT : 2000/5, maka tap setting arus:
Dipilih tap setting arus : 5
Setelan aktual Ipp = 5 x(2000/5)= 2000 A
Setting Waktu ( Time Dial )
Waktu operasi td = 0,1 + ∆t= 0,1 + 0,3 = 0,4s
Multiple of Tap Current Seting (MOTCS) :
= (31074/2000) = 15,5
Ipp
I kV 0,4 3801,-SWL-3515 Cycle 4Max sc
Setting rele bus 3515-SWL-3801 hingga bus 3500-SWM-2010 (2)
.kV3
kVA =
)6(3
1250
Berdasarkan kurva karakteristik rele Toshiba
IC03F seperti ditunjukkan pada Gambar, dengan
waktu operasi dipilih 0,4 detik dan MOTCS 15,5
maka dipilih TDS = 3s.
b. Rele 51.F.1
Jenis Rele = Toshiba IC03F-AT1 - very Inverse
Isc max 4Cl 3515-SWL-3801 kon 6 kV = (0,4/6) x
31.074 = 2071,6 A
Isc min 30 cycle 3515-SWM-6001, 6 kV = 4.281A
FLA = = 433 A
CT = 200/5
Perhitungan setting arus dan waktu sama seperti
rele 51.F.1.1, didapat tap setting arus = 4 A. Dengan
td = 0,4 += 0,4 + 0,3 = 0,7detik, maka dipilih time
dial = 5 s.
c. Rele 51.AF.5
Jenis Rele = Toshiba IC03F-AT2H
Dipilih kurva = Very Inverse
Isc max 4 cycle 3515-SWL-3801, 0,4 kV Konversi ke 6 kV =
2071,6 A
Isc min 30 cycle 3515-SWM-6001, 6 kV = 4.281A
FLA = = 162 A
CT : 300/5 A
Perhitungan setting arus dan waktu sama seperti
rele 51.F.1.1, didapat tap setting arus = 3. Dengan
td = 0,7 += 0,7 + 0,3 = 1detik maka dipilih time dial =
7 s. current setting high set (I>>) = 37 A dan time delay
(t>>) = 0,4 detik.
.kV3
kVA =
)6(3
1684
Setting rele bus 3515-SWL-3801 hingga bus 3500-SWM-2010 (3)
Koordinasi dengan
pengaman dibawahnya
kurang tepat karena
perbedaan waktu trip
<0,3 detik)
Koordinasi 51.AF.5
dengan rele 50.A1.1
tidak tepat
Koordinasi setting eksisting Koordinasi resetting
- koordinasi 51.F.1.1 dengan pengaman
dibawahnya tidak tepat karena selisih waktu trip
kurang dari 0,3 detik.
- Rele 50.A1.1/51.A1.1 trip lebih dulu dari 51.AF.5
bila ada gangguan di bus 3515-SWM-6001.
- koordinasi 51.F.1.1 dengan pengaman
dibawahnya tepat karena selisih waktu trip
0,3 detik terpenuhi.
- Rele trip 51.AF.5 lebih dulu dari 50.A1.1/51.A1.1
bila ada gangguan di bus 3515-SWM-6001.
Koordinasi dengan
pengaman dibawahnya
tepat karena perbedaan
waktu trip 0,3 detik
(0,3-0,4 detik)
Koordinasi 51.AF.5
dengan rele 50.A1.1
sudah tepat
Setting Rele Transformator 51AF2, 5IAI1 dan 5IAI2 (1)
a. Rele 51AF2Jenis Rele = Toshiba TC023B-DU2K
Dipilih kurva = Very Inverse
Isc Max 4Cl 3510-SWM-6001 = 20.254 A
Konversi ke 20 kV= (6/20) x 20254 = 6076,2 A
Isc Min 30 Cl 3500-SWM-2010 = 1.967 A
FLA= = 433 A
CT = 600/5
Current setting IDMT ( I> )
1,05 x FLA ≤ Ipp ≤ 0,8 Isc Min 30 Cl 3500-SWM-2010
1,05 x 443 ≤ Ipp ≤ 0,8 x 1967454,6 ≤ Ipp ≤ 1573,6 A
.kV3
kVA =
)20(3
15000=
Tap setting arus :
Dipilih tap current setting In
Setelan aktual I = 1 x 600 = 600 A
Time Setting IDMT ( Time Dial )
Waktu operasi td = 0,7 + ∆t = 0,7 + 0,3 = 1 s
Isc Max 4Cl 3510-SWM-6001 Konv ke 20 kV = 6076,2A
I set = 600
I/Ieb = 10,12, sehingga:
, k = 0,68
Dipilih Time multiplier (k) setting = 0,7 s
td =
−1)/(
5,13
EBII
xk
I/Ieb =600
I
kV 20 ke Konversi kV 6 6001,-SWM-3510 Cycle 4Max sc
1 =
−112,10
5,13xk
6006,454
x In ≤ Ip ≤ 600
6,1573x In
0,76 In ≤ Ip ≤ 2,63 In
Setting Rele Transformator 51AF2, 5IAI1 dan 5IAI2 (2)
Iset ≥600
I kV 20 ke dikonversi 6001-SWM-3510 cycle 4Max sc In
Iset ≥ 600
6076,27 In , I
set ≥ 10,12 In
Dipilih Iset
= 11In
Current Setting High Set (I>>)Isc Max 4Cl 3510-SWM-6001 Konv ke 20 kV
≤ Iset ≤ 0,8 x Isc Min 30 Cl 3500-SWM-2010
Isc Max 4Cl 3510-SWM-6001 Konv ke 20 kV
>0,8 x Isc Min 30 Cl 3500-SWM-2010
Maka setting =
Setting waktu ( t>> ) : 0,1 detik
b. Rele 5IAI1
Setting arus dan setting waktu ( time dial )
Perhitungan setting arus dan waktu sama
seperti rele 51AF2 (nCT : 1500/5 serta daya trafo
33000 kVA), didapat tap current setting = In.
Dengan waktu operasi td = 1 += 1 + 0,3 = 1,3
detik serta persamaan untuk menghitung waktu
operasi td seperti dibawah ini, dipilih k = 0,29.
td =
Current Setting High Set (I>>)
Penghitungan current setting high set sama seperti
rele 51AF2 dengan nCT = 1500/5 maka dipilih I = 7 In.
Setting waktu ( t>> ) : 0,4 detik
b. Rele 5IAI2
Perhitungan setting arus dan waktu sama seperti
rele 5IAI1 (nCT : 1000/5 dan daya trafo 21000 kVA)
didapat tap current setting = In, k = 0,65, current
setting high set (I>>) = 9In dan waktu tunda (t>>)
= 0,4 detik.
−1)/(
80
2EBII
xk
Setting Rele Transformator 51AF2, 5IAI1 dan 5IAI2 (3)
Rele tidak mampu
mengamankan trafo
karena disetting diatas
damage curve trafo
Koordinasi setting eksisting Koordinasi resetting
Rele mampu
mengamankan trafo
karena disetting
dibawah damage
curve trafo
Setting Rele Motor GA-1803A-M pada Bus 3515-SWM-6001
Untuk mengamankan motor dengan daya
keluaran ≤ 355 KW digunakan rele:
Jenis Rele = ABB SE-K1N
Dipilih kurva = Inverse
Data spesifikasi motor :
� In : 21 A
� Istarting : 676 %
� Tstarting : 3 detik
Setting rele beban lebih :
Ipp = (110-120)% x In
Karakteristik rele ABB-SEK1N
Overload relay
Fuse untuk
melindungi motor
dari gangguan
hubung singkat
Setting Rele Motor GB-5101C-M hingga Bus 3500-SWM-2010
Untuk mengamankan motor dengan daya
keluaran > 355 KW digunakan rele:
� Jenis Rele = Toshiba S2E20
� Karakteristik = Definite
Data motor :
� In = 81 A
� I starting motor = 675 %
� T starting = 8 detik
Setting rele pengaman motor :
Istarting < Ipp < 0,8 Isc min
Fuse sebagai
pengaman
cadangan
Rele disetting
diatas arus starting,setting waktu 0,05
detik dari
sebelumnya 0,15
detik
Setting Rele Gangguan ke Tanah pada Bus 3515-SWL-3801 hingga Bus
3500-SWM-2010 (1)
Setting Arus ( I> )
10 % Imax ≤ Ipp ≤ 50 % Imax
nCT : 200/5, Imax 100 A
a. Rele 50G.F.1/51G.F.1
Jenis Rele : Toshiba ICG2D-AT1
Curve : Inverse time
CT : 200/5 A
Tap setting arus :
5/200
10 ≤ Ipp ≤
5/200
50
0,25 ≤ Ipp ≤ 1,25
dipilih tap : 0,3
Setelan aktual Ipp = 0,3 x5
200= 12 A
Setting Waktu ( Time Dial )
Dipilih time dial (TDS) = 1
Multiple of Tap Current Setting :Ipp
Imax =
12
100 = 8,5
Dari pembacaan kurva karakteristik rele Toshiba ICG2D-AT1
seperti ditunjukkan pada Gambar, dengan time dial = 1 dan multiple of
tap current setting 8,5 didapat waktu operasi = 0,4 detik.
Gambar Kurva karakteristik rele Toshiba ICG2D-AT1.
Setting Rele Gangguan ke Tanah pada Bus 3515-SWL-3801 hingga Bus
3500-SWM-2010 (2)
b. Rele 50G.AF.5/51G.AF.5
Jenis Rele = Toshiba ICG2D-AT1
Curve = Inverse time
CT = 300/5 A
Dengan perhitungan yang sama dan syarat : Ipp rele 50G.AF.5/ 51G.AF.5 > Ipp
50G.F.1/51G.F.1 serta setting kelambatan waktu ∆t = 0,3-0,4 detik terpenuhi, didapat
tap 0,5, time dial 1 s dan waktu operasi 0,8 detik.
c. Rele 51N.A1.1
Jenis Rele = Toshiba ICG2D-AT1
Curve = Inverse time
CT =100/1 A
Dengan perhitungan yang sama dan syarat : Ipp rele 51N.A1.1 > Ipp rele
50G.AF.5 /51G.AF.5 serta setting kelambatan waktu ∆t = 0,3-0,4 detik terpenuhi,
didapat tap 0,4, time dial 1 s dan waktu operasi 1,1 detik.
Setting Rele Gangguan ke Tanah pada Bus 3515-SWL-3801 hingga Bus
3500-SWM-2010 (2)
Pada resetting
ini selisih waktu
trip diset 0,4
detik
Koordinasi
kurang tepat
karena selisih
waktu trip
<0,3 detik
Setting Gangguan ke Tanah pada Rele 51GAF2, 5IGAI1 dan 5IGAI2
a. Rele 51GAF2
Jenis Rele : Toshiba TCG16B-FS1
Curve : Definite
CT : 100/5 A
Dengan perhitungan sama seperti rele
50G.F.1/ 51G.F.1 didapat tap 0,7A,
delay setting dipilih 0,1 detik.
b. 51GAI1 dan 51GAI2
Perhitungan sama seperti rele 50G.F.1/
51G.F.1. didapat tap tap 0,25, dan
waktu operasi 0,4 detik.
Koordinasi esksisting
waktu operasi 51AF2,
51GAI1 dan 51GAI1
masing-masing 0,4 dan 0,7
detik.
Pada resetting ini selisih
waktu trip diset 0,1 dan 0,4
detik. Sehingga lebih
sensitif bila ada gangguan
hubung singkat ketanah
Setting Rele Gangguan ke Tanah pada Motor GA-1803A-M hingga Main
Bus 3500-SWM-2010
Rele 50G.F2/Rele 51G.F2 (Jenis rele = Toshiba ICG2D-AT1- Inverse time)
Resetting :
selisih waktu
trip 0,4 detik.
Sesuai
standard
pengamanan
Eksisting :
selisih waktu trip 0,15
detik (<0,3 detik). Dapat
menyebabkan trip rele
secara berurutan
sebelum CB disisi
downstream benar-
benar terbuka.
Setting Rele Gangguan ke Tanah pada Motor GB-5101C-M hingga Bus
3500-SWM-2010
Rele Gangguan tanah 2E.AF.5 (Jenis rele =Toshiba S2E20 – Definite)
Resetting : waktu
trip 0,1 detik
sehingga lebih
sensitif bila terjadi
gangguan.
Eksisting :
waktu trip 0,3
detik.
KESIMPULAN
� Setting eksisting rele arus lebih pengaman trafo 3510-TR-6001, TR-2011 dan TR-2012 tidak tepat karena setelan berada diatas damage curve trafo. Pada kondisi resetting, kurva setelan berada dibawah damage curve sehingga mampu mengamankan trafo bila terjadi gangguan hubung singkat dibus bawahnya.
� Koordinasi setting rele pengaman arus lebih mengacu pada kapasitas daya beban, arus hubung singkat minimum dan arus hubung singkat maksimum. Sedangkan koordinasi setting rele gangguan ketanah di PT Chandra Asri mengacu pada arus maksimum yang dapat mengalir melalui neutral grounding resistor.
� Koordinasi setting waktu pada resetting rele pengaman arus lebih dan rele gangguan ketanah sudah tepat karena perbedaan waktu minimumsatu langkah antara sisi hulu dan hilir 0,3-0,4 detik. Selain itu juga dalam koordinasinya sesuai dengan urutan grading waktu.
� Koordinasi resetting rele arus lebih dan rele gangguan ketanah pada sistem kelistrikan di PT. Chandra Asri, Cilegon, telah sesuai dengan standard pengamanan.
Daftar Pustaka[1] Anderson, P.M., “Power System Protection”,
McGraw-Hill, USA, 1998.
[2] Bergen, Arthur R., Vittal, Vijay, “Power System Analysis 2 Edition”, Prentice Hall, USA, 2000.
[3] Gonen, Turan, ”Modern Power System Analysis”, USA, 1988.
[4] Gross , Charles A., “Modern Power System Analysis”, John Wiley & Sons, Inc., USA, 1986.
[5] Hewitson, L.G., Brown, Mark, Balakrishnan, Ramesh, “Practical Power System Protection”, IDC Technologies, Netherland, 2004.
[6] Horowitz, Stanley H. dan Phadke, Arun G., “Power System Relaying 3 Edition”, John Wiley & Sons Ltd, England, 2008.
[7] Lazar, Irwin, “Electrical Systems Analysis and Design for Industrial Plants”, The Heyward-Robinson Company Inc., USA, 1980.
[8] Manuals Rele Toshiba dan ABB
[9] Marsudi, Djiteng, ”Operasi Sistem Tenaga Listrik”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2006.
[10] Penangsang, Ontoeseno, “Diktat Kuliah Analisa Sistem Tenaga 2”, Teknik Elektro-ITS, Surabaya, 2006.
[11] Preve, Cristophe, “Protection of Electrical Network”, ISTE Ltd, Great Britain and the United States, 2006.
[12] Ravindranath, B., Chander, M., “Power System Protection and Switchgear”,
[13] Reimert, Donald, “Protective Relaying For PowerGeneration Systems”, CRC Press,USA, 2006
[14] Short, T.A., “Electric Power Distribution Handbook”, CRC Press, USA, 2004.
[15] Stevenson, Jr., William D., “Analisis Sistem Tenaga Listrik”, alih bahasa oleh: Ir. Kamal Idris,Erlangga, 1990.
[16] Sulasno, “Analisa Sistem Tenaga Listrik”, Satya Wacana, Semarang, 1993.
[17] T., Davies, “Protection of Industrial Power System second edition”, Elsevier Ltd., UK, 1996.
[18] Vijayaghravan G., Brown, Mark and Barnes, Malcolm, “Grounding, Bonding, Shielding and Surge Protection”, Newnes, 2004
[19] Wahyudi R, ”Diktat Kuliah Sistem Pengaman Tenaga Listrik”, Teknik Elektro-ITS,Surabaya, 2008.
[20] Warne, D.F., “Newnes Electrical Power Engineers Handbook Second Edition”, Elsevier Ltd., UK, 2005.
[21] Wayne Beaty, H. “ Handbook of Electric Power Calculation Third Edition”, McGraw-Hill, USA, 2001.
Terima Kasih