Post on 04-Mar-2018
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 i
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 ii
STRATEGI SANITASI KOTA MANADO 2015-2019
TIM PENYUSUN TIM KECIL POKJA SANITASI KOTA MANADO
Peter K. B. Assa, Ph.D Dr. Ir. Sofie Wantasen, M.Si Dr. Ir. Joudy Luntungan, M.Si Dr. Eng. Ir. Jeffry Sumarauw, MT Rainier H. N Pangemanan, ST Merry O. Tinangon, Spi, M.Si Victor Sompie, ST Maxi W. Solang, ST Denny Silomba, ST. M.Ars Brury Bangun, ST., MUrbEnvPlan Johan P.E Anggoman, ST., MT Alvian H. Kojansow, ST dr. Joy Sekeon Leopard Tampi, SKM Yestiana Lamba, SKM Merinase Sarambe, AMKL Audy Palealu, Amd Marlyn Sagay, SE
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena oleh berkat dan tuntunanNya maka Pemerintah Kota Manado dapat
menyelesaikan Dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Manado Tahun
2015-2019.
Dokumen Strategi Sanitasi Kota ini merupakan salah satu bentuk upaya
perencanaan pembangunan sanitasi di Kota Manado yang didalamnya juga
sudah termuat pemutakhiran Buku Putih Sanitasi (BPS) Kota Manado.
Untuk mencapai salah satu tujuan Pemerintah Kota Manado yaitu
menjadikan Manado sebagai kota yang menyenangkan serta kota yang sehat
dan bersih, sekaligus menyukseskan program Pemerintah Pusat melalui
program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) yang
dilaksanakan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) RI
tentang Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) dan Buku Putih
Sanitasi (BPS), maka Kota Manado sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Utara,
baik oleh Pemerintah Kota maupun masyarakatnya harus bertekad kuat sambil
mempersiapkan diri dengan baik untuk pencapaian tujuan dan suksesnya PPSP
di Kota Manado. Salah satu penataan yang penting dilakukan adalah Sanitasi
Perkotaan yang meliputi sektor air limbah, persampahan, drainase dan
kesehatan masyarakat.
Kota Manado merupakan salah satu pilot project dari 6 (enam) kota besar
di Indonesia untuk kegiatan Pemutakhiran SSK dan BPS ini. Kota Manado
dipilih karena keberhasilannya sebagai salah satu kota di Indonesia yang
pertama kali membuat Buku Putih Sanitasi dan ditopang oleh kemajuan
pembangunan Kota Manado itu sendiri. Tujuan kegiatan ini juga adalah untuk
membuat dokumen-dokumen lain seperti dokumen EHRA (Environmental
Health Risk Assessment).
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 ii
Diharapkan Dokumen SSK Kota Manado ini dapat dijadikan pedoman
dalam menjawab tantangan dan permasalahan pembangunan sanitasi
perkotaan saat ini.
Apresiasi patut diberikan kepada Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kota
Manado beserta seluruh stakeholder Kota Manado yang aktif membantu
menyumbangkan pikiran dan tenaga untuk menyelesaikan Dokumen SSK ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa menuntun dan memberkati
segala karya, perjuangan dan pengabdian kita dalam membangun Kota Manado
yang kita cintai.
WALIKOTA MANADO,
G. S. VICKY LUMENTUT
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................... v
DAFTAR TABEL .......................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang ........................................................... 2
1.2. Metodologi Penyusunan .............................................. 4
1.3. Dasar Hukum ............................................................. 7
1.4. Sistematika Penulisan................................................. 9
BAB II KEMAJUAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN SANITASI 10
2.1. Gambaran Wilayah Kota ............................................. 10
2.2. Kemajuan Pelaksanaan SSK ....................................... 41
2.3. Area Beresiko dan Permasalahan Sanitasi .................. 52
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 78
3.1. Visi dan Misi Sanitasi ................................................. 78
3.2. Pentahapan Pengembangan Sanitasi .......................... 80
3.3. Kemampuan Pendanaan Sanitasi Daerah ................... 89
BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI 91
4.1. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Air
Limbah Domestik .......................................................
93
4.2. Tujuan,Sasaran, dan Strategi Pengembangan
Persampahan .............................................................
99
4.3. Tujuan,Sasaran dan Strategi Pengembangan
Drainase......................................................................
108
4.4. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat .............................................
110
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 iv
BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN
115
5.1. Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi .................. 116
5.2. Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah
Domestik ……………………………………………………….
121
5.3. Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan .. 127
5.4. Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase ......... 130
5.5. Program dan Kegiatan Pengembangan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat ........................................................
135
BAB VI MONITORING EVALUASI 142
6.1. Strategi Monitoring dan Evaluasi ................................ 142
6.2. Mekanisme Monitoring Evaluasi Implementasi Strategi
Sanitasi Kota (SSK) Kota Manado ...............................
151
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Administrasi Wilayah Kota Manado …..…………… 12
Gambar 2.2 Prosentase Topografi di Kota Manado …………………… 18
Gambar 2.3 Peta Rencana Struktur Ruang Kota Manado ………….. 32
Gambar 2.4 Peta Rencana Pola Ruang Kota Manado ………………… 37
Gambar 2.5 Struktur Pemerintahan Kota Manado …………………… 40
Gambar 2.6 Peta Cakupan Akses Pengolahan Air Limbah …….……. 44
Gambar 2.7 Peta Area Beresiko Air Limbah ……………………………. 56
Gambar 2.8 Peta Area Beresiko Air Limbah …………………….……… 57
Gambar 2.9 Peta Zonasi Air Limbah …………………….…………….…. 58
Gambar 2.10 Peta Area Beresiko Persampahan …………………………. 64
Gambar 2.11 Peta Area Beresiko Air Limbah ……………………………. 65
Gambar 2.12 Peta Zonasi Persampahan ………………………………….. 66
Gambar 2.13 Peta Area Beresiko Drainase …………….…………………. 73
Gambar 2.14 Peta Area Beresiko Drainase ……………………………….. 74
Gambar 2.15 Peta Zonasi Drainase ………………………………………… 75
Gambar 3.1 Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik ……….. 81
Gambar 3.2 Tahapan Pengembangan Persampahan …………………. 83
Gambar 3.3 Tahapan Pengembangan Persampahan …………………. 85
Gambar 5.1 Grafik Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan
Sanitasi Untuk 5 Tahun ……………………………………. 116
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Manado Per Kecamatan ........................... 13
Tabel 2.2 Luas Wilayah Administrasi Kota Manado Per Kelurahan ....... 13
Tabel 2.3 Pulau Yang Ada Di Wilayah Kota Manado ............................ 16
Tabel 2.4 Letak Kantor Pemerintahan dan Jumlah Kelurahan Menurut
Kecamatan ............................................................................ 17
Tabel 2.5 Kondisi Topografi Kota Manado ………………………. ............... 18
Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Kota Manado Per Kecamatan .................. 20
Tabel 2.7 Banyaknya Rumah Tangga dan Penduduk Per Rumah Tangga
............................................................................................. 21
Tabel 2.8 Kepadatan Penduduk ........................................................... 28
Tabel 2.9 Proyeksi Kepadatan Penduduk Kota Manado Tahun 2014-
2019 ..................................................................................... 23
Tabel 2.10 Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Manado Tahun 2014-2019 23
Tabel 2.11 Rencana Sistem Pusat Pelayanan di Kota Manado ................ 29
Tabel 2.12 Peruntukan Lahan di Kota Manado ...................................... 33
Tabel 2.13 Kemajuan Pelaksanaan SSK untuk Air Limbah Domestik .... 43
Tabel 2.14 Kemajuan Pelaksanaan SSK Untuk Persampahan ................ 49
Tabel 2.15 Kemajuan Pelaksanaan SSK Untuk Drainase ....................... 51
Tabel 2.16 Kemajuan Pelaksanaan SSK Untuk Prohisan ....................... 52
Tabel 2.17 Hasil Skoring Kelurahan Menurut Tingkat Resiko Air Limbah
............................................................................................. 59
Tabel 2.18 Jumlah Sumber Daya Manusia (Tenaga Harian Lepas) ......... 61
Tabel 2.19 Hasil Skoring Kelurahan Menurut Tingkat Resiko
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 vii
Persampahan ....................................................................... 67
Tabel 2.20 Hasil Skoring Kelurahan Menurut Tingkat Resiko Drainase . 76
Tabel 3.1 Visi dan Misi Sanitasi Kota Manado ..................................... 79
Tabel 3.2 Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kota Manado 80
Tabel 3.3 Tahapan Pengembangan Air Limbah Persampahan Kota
Manado ................................................................................ 82
Tabel 3.4 Tahapan Pengembangan Air Limbah Drainase Kota Manado 84
Tabel 3.5 Tujuan dan Sasaran Pengembangan Air Limbah ................... 86
Tabel 3.6 Tujuan dan Sasaran Pengembangan Persampahan ............... 87
Tabel 3.7 Tujuan dan Sasaran Pengembangan Drainase ..................... 87
Tabel 3.8 Tujuan dan Sasaran Pengembangan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat ............................................................................ 88
Tabel 3.9 Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi Kota Manado Tahun
2009 – 2013 ......................................................................... 89
Tabel 3.7 Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi Ke Depan ................. 90
Tabel 4.1 Analisis SWOT Air Limbah Domestik .................................... 93
Tabel 4.2 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah
Domestik ............................................................................. 97
Tabel 4.3 Analisis SWOT Persampahan ............................................... 99
Tabel 4.4 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Persampahan 103
Tabel 4.5 Analisis SWOT Drainase ...................................................... 104
Tabel 4.6 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Drainase ...... 108
Tabel 4.7 Analisis SWOT Perilaku Hidup Bersih dan Sehat .................. 110
Tabel 4.8 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat .................................................................. 114
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 viii
Tabel 5.1a Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi
Untuk 5 Tahun ..................................................................... 117
Tabel 5.1b Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan
Sanitasi Untuk 5 Tahun ....................................................... 118
Tabel 5.1c Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan
Sanitasi Untuk 5 Tahun ....................................................... 118
Tabel 5.1d Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan
Sanitasi Untuk 5 Tahun ....................................................... 119
Tabel 5.2 Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik . 122
Tabel 5.3 Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik
Sumber Pendanaan APBD Provinsi Sulut .............................. 123
Tabel 5.4 Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik
Sumber Pendanaan APBD Kota Manado ............................... 125
Tabel 5.5 Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan ............ 127
Tabel 5.6 Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber
Pendanaan APBD Provinsi Sulut ........................................... 128
Tabel 5.7 Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber
Pendanaan APBD Kota Manado ............................................ 129
Tabel 5.8 Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik . 130
Tabel 5.9 Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber
Pendanaan APBN ................................................................. 132
Tabel 5.10 Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber
Pendanaan APBD Provinsi .................................................... 133
Tabel 5.11 Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber
Pendanaan APBD Kota Manado ............................................ 134
Tabel 5.12 Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS ........................ 135
Tabel 5.13 Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS Sumber
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 ix
Pendanaan APBD Provinsi Sulut ........................................... 137
Tabel 5.14 Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS Sumber
Pendanaan APBD Kota Manado ........................................... 139
Tabel 6.1 Matriks Monev Implementasi ............................................... 145
Tabel 6.2 Mekanisme Monev Implementasi SSK .................................. 153
Tabel 5.1c Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan
Sanitasi Untuk 5 Tahun ........................................................ 118
Tabel 5.1d Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan
Sanitasi Untuk 5 Tahun ........................................................ 119
Tabel 5.2 Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik . 122
Tabel 5.3 Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik
Sumber Pendanaan APBD Provinsi Sulut .............................. 123
Tabel 5.4 Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik
Sumber Pendanaan APBD Kota Manado ............................... 125
Tabel 5.5 Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan ............ 127
Tabel 5.6 Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber
Pendanaan APBD Provinsi Sulut ........................................... 128
Tabel 5.7 Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber
Pendanaan APBD Kota Manado ........................................... 129
Tabel 5.8 Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik 130
Tabel 5.9 Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber
Pendanaan APBN ................................................................. 132
Tabel 5.10 Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber
Pendanaan APBD Provinsi .................................................... 133
Tabel 5.11 Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber
Pendanaan APBD Kota Manado ........................................... 134
Tabel 5.12 Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik 135
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 x
Tabel 5.13 Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS Sumber
Pendanaan APBD Provinsi Sulut ........................................... 137
Tabel 5.14 Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS Sumber
Pendanaan APBD Kota Manado ............................................ 139
Tabel 6.1 Matriks Monev Implementasi ............................................... 145
Tabel 6.2 Mekanisme Monev Implementasi SSK .................................. 153
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan nasional harus dilaksanakan secara merata di
seluruh wilayah Indonesia, bersama seluruh tingkat pemerintahan dari
pusat sampai daerah dengan cara yang lebih terpadu, efisien, efektif serta
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat.
Salah satu perwujudan pembangunan nasional tersebut adalah
pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang disiapkan secara lebih
cerdas, terencana dan terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan
berkelanjutan. Pendayagunaan sumber daya yang lebih optimal
diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan
pemerataan pembangunan diberbagai daerah, penciptaan lapangan kerja
dan penanggulangan kemiskinan dengan tetap menjaga daya dukung
lingkungan. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu disusun perencanaan
program infrastruktur yang dapat mendukung kebutuhan ekonomi, sosial
dan lingkungan secara terpadu.
Perencanaan program infrastruktur harus didasarkan pada suatu
hasil studi yang komprehensif untuk mendapatkan program yang sesuai
dengan kebutuhan, dapat dilaksanakan serta berdampak positif pada
kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk maksud tersebut maka
diperlukan data yang akurat sebagai bahan analisis dan perencanaan
berkaitan dengan kebutuhan infrastruktur diperlukan dimana data yang
dimaksud dapat diperoleh dengan menggunakan metode yang benar.
Sumber data, cara memperoleh data maupun pengelolaan dan
pengolahannya akan mempengaruhi suatu hasil akhir yang ingin dicapai.
Selanjutnya seiring dengan kemajuan dan perkembangan suatu kota
akibat perkembangan ekonomi dan pembangunan infrastruktur kota,
maka kebutuhan akan utilitas kota di bidang sanitasi akan meningkat
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 2
juga. Peningkatan pelayanan sanitasi suatu kota sangat bergantung pada
pertambahan penduduk, tingkat kemampuan ekonomi masyarakat,
aktivitas perekonomian dan pembangunan serta ketersedian sumber daya
alam (sumber air bersih).
Kota Manado sebagai salah satu dari Pusat Kegiatan Nasional di
Provinsi Sulawesi Utara, merupakan kota yang sedang berkembang
dengan dinamika pembangunan yang dinamis, terus berpacu untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kunci keberhasilan dan
pencapaian pembangunan terletak dari sistem perencanaan yang handal.
Pelaksanaan pembangunan akan sesuai harapan apabila
perencanaannya disusun secara sistematis, terarah, terpadu,
menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan. Hal ini mengisyaratkan
perlunya koordinasi antar pelaku pembangunan guna menjamin
terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah antar
ruang antar waktu antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan
daerah, menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan, serta mengoptimalkan
partisipasi masyarakat dan menjamin tercapainya penggunaan sumber
daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. Arahnya
adalah pembangunan Kota Manado yang memantapkan fungsi dan
perannya sebagai Service City dengan Primemover wisatanya, ditunjang
oleh keberadaannya sebagai pusat Pemerintahan, Pusat Perdagangan,
Pusat Pendidikan dan Pusat Pelayanan dengan potensi wilayah yang
menunjang kepariwisataan.
Pertumbuhan penduduk Kota Manado setiap tahun mengalami
peningkatan, dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 1,1% (BPS Kota
Manado, 2011). Bertambahnya penduduk berarti meningkat pula tingkat
kepadatan penduduk di Kota Manado, sementara itu luasan lahan
permukiman semakin menyempit sebagai konsekuensi meningkatnya
jumlah penduduk. Bertambahnya penduduk juga menyebabkan produksi
sampah dan air limbah meningkat, dimana bila sarana dan prasarana
sanitasi belum tersedia secara memadai yang akan berdampak buruk
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 3
terhadap kesehatan lingkungan seperti meningkatnya angka kesakitan
dan bahkan angka kematian bayi.
Di samping pertumbuhan penduduk, secara umum Kota Manado
telah mengalami perkembangan pesat pula dari segi aktivitas ekonomi
dan kegiatan pembangunan fisik, namun hal-hal tersebut belum mampu
mendorong meningkatnya pelayanan sanitasi yang baik kepada
masyarakat (pelayanan prima), mencakup pelayanan air minum,
pelayanan air limbah (domestik dan non domestik), pelayanan
kebersihan/persampahan, dan penanganan drainase. Menjawab
kebutuhan akan layanan sanitasi yang lebih baik, pada tahun 2009
dengan difasilitasi oleh USAID, Pokja Kota Manado telah berhasil
menyusun tiga rangkaian dokumen perencanaan pembangunan sanitasi
yaitu Buku Putih Sanitasi, Rencana Strategi Sanitasi Kota Manado 2010
– 2015 dan Rencana Aksi Sanitasi Kota Manado 2011. Seiring dengan
berjalannya waktu dan pembangunan yang telah dilaksanakan, dokumen
perencanaan tersebut perlu dievaluasi untuk mengetahui hasil
implementasi dan deviasi-deviasi yang mungkin terjadi, serta sebagai
tolak ukur bagi Pemerintah Kota untuk merumuskan langkah selanjutnya
dalam perencanaan pembangunan sanitasi di Kota Manado. Lewat
program nasional Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP),
dokumen perencanaan pembangunan sanitasi Kota Manado mendapat
kesempatan untuk direview kembali bersama dokumen perencanaan di 5
(lima) kota lainnya. Sebagai pilot project, Kota Manado mendapat
pendampingan langsung dari Program Management Unit PPSP (Bappenas)
dan Urban Sanitation Development Program (USDP) dalam mereview
dokumen perencanaan yang ada. Secara keseluruhan, Strategi Sanitasi
Kota (SSK) yang sedang direview akan menjadi acuan utama dalam
pembangunan sanitasi di Kota Manado yang mencakup 3 sub sektor
sanitasi yaitu air limbah domestik, persampahan dan drainase, serta
ditambah dengan aspek Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan).
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 4
1.2. Metodologi Penyusunan
Dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) ini merupakan produk
bottom–up dan top-down planning, dengan mengakomodir kebutuhan
akan layanan sanitasi yang ada sekaligus menindaklanjuti arahan makro
pembangunan daerah dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJMD) Kota Manado 2010-2015. Metodologi penyusunan yang
digunakan adalah kajian dan review, pengumpulan data primer untuk
mengindentifikasi kebutuhan warga kota menyangkut sanitasi, dan
scoring untuk merumuskan bobot penilaian area beresiko.
Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Manado disusun melalui proses
partisipatif lewat fasilitasi langsung Tim dari Bappenas melalui USDP
dengan melibatkan berbagai elemen dan pemangku kepentingan
termasuk Akademisi yang dikoordinasikan oleh Kelompok Kerja (Pokja).
Adapun proses yang dilakukan dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota
Manado adalah sebagai berikut :
1. Pembentukkan Kelompok Kerja Sanitasi Kota Manado berdasarkan
Surat Keputusan Walikota Nomor : 56/Kep/LT.02/Bappeda/2013
Tanggal 22 Mei 2013.
2. Review/Updating Buku Putih dan Strategi Sanitasi Kota Manado yang
dilakukan pada tanggal 18 Juli 2013 di Ruang Rapat Bappeda Kota
Manado.
3. Pelatihan (Coaching Clinic) yang dilakukan pada tanggal 24 Juli 2013
di Ruang Toar Lumimuut Kantor Walikota Manado
4. Pelatihan Tenaga Survey Sanitasi yang dilakukan pada tanggal 20
Agustus 2013 di Ruang Toar Lumimuut Kantor Walikota Manado
5. Pelaksanaan Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA)
6. Pengumpulan data berupa data primer dan sekunder
7. Pengumpulan persepsi SKPD
8. Input dan penulisan Dokumen SSK
9. Rapat koordinasi Pokja dan Pusat (Bappenas)
10. Penyusunan SSK oleh Tim Kecil
11. Evaluasi
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 5
Dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) ini terdiri dari 5
(lima) Milestone adalah :
1. Milestone 1 : Internalisasi dan penyamaan persepsi
2. Milestone 2 : Pemetaan kondisi dan kemajuan pembangunan sanitasi
3. Milestone 3 : Skenario pembangunan sanitasi
4. Milestone 4 : Konsolidasi penganggaran dan pemasaran sanitasi
5. Milestone 5 : Finalisasi dokumen
Metodologi penyusunan Review Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota
Manado meliputi :
1. Pengumpulan data
Data yang digunakan dalam dokumen ini adalah data sekunder
dan data primer. Data sekunder memanfaatkan Kota Manado Dalam
Angka tahun 2012 serta data terupdate dari SKPD terkait. Data
sekunder meliputi data teknis, partisipasi swasta, pemberdayaan
masyarakat gender dan kemiskinan, media dan komunikasi,
kelembagaan serta keuangan.
Sedangkan data primer memanfaatkan Studi EHRA
(Environmental Health Risk Assement) dan persepsi SKPD yang terlibat
dalam Pokja Sanitasi Kota Manado.
2. Analisis
Analisis yang dilakukan untuk menyusun strategi
menggunakan metode SWOT. Pada pelaksanaan analisis tersebut, isu
strategis diidentifikasi dari setiap data yang ada untuk kemudian
diberi bobot dan skor untuk mendapatkan posisi pengelolaan sanitasi
dari setiap sub sektor sanitasi dan aspek Prohisan. Selain itu,
penyusunan dokumen ini juga memanfaatkan tools yang disebut
Sanitation Planning Tools, yaitu rangkaian tools yang digunakan untuk
menganalisis dan menentukan area beresiko serta rencana zona
sistem sanitasi (tahapan pengembangan sanitasi) dalam jangka
pendek, menengah dan jangka panjang.
3. Penyusunan strategi hingga program dan kegiatan
Visi dan Misi Pemerintah Kota Manado yaitu Visi : Manado Kota
Model Ekowisata dan Misi Menjadikan Manado sebagai Kota yang
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 6
Menyenangkan menjadi dasar dalam merumuskan visi dan misi
sanitasi, yang kemudian dilanjutkan dengan merumuskan tujuan,
sasaran dan strategi. Untuk mendapatkan rumusan strategi yang
paling strategis serta prioritas untuk dilaksanakan, maka penyusunan
strategi dilakukan dengan memperhatikan posisi pengelolaan sanitasi
di tiap sub sektor ditambah dengan aspek Prohisan. Program dan
kegiatan disusun untuk menjawab permasalahan yang ada, mencapai
sasaran serta mengimplementasikan rumusan strategi untuk
mencapai visi sanitasi Kota Manado di akhir periode perencanaan
(tahun 2019).
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 7
1.3. Dasar Hukum
Landasan hukum penyusunan Buku Putih Strategi Sanitasi Kota
Manado adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
3. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1994 tentang Perubahan Iklim
4. Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
5. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Persampahan
6. Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
7. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
9. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
10. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014
11. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan
12. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2011 tentang Kebijakan
Nasional Pengelolaan Sumber Daya Air
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005
tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
15. Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
16. Permendagri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam Penyusunan atau Evaluasi
Rencana Pembangunan Daerah
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 8
17. Permendagri Nomor 50 Tahun 2009 tentang Pedoman Koordinasi
Penataan Ruang
18. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14 Tahun 2010 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang
19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/VII Tahun
2008 tentang Standart Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota
20. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008
tentang Standart Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
21. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 35 Tahun 1995
tentang Program Kali Bersih
22. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 52 Tahun 1995
Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel
23. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 58 Tahun 1995
Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit
24. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 37 Tahun 2003
tentang Metode Analisis Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan
Contoh Air Permukaan
25. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun
2003 tentang Baku Mutu Limbah Domestik
26. Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 810 Tahun 2005 tentang
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
27. Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 9 Tahun 2011 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota
Manado Tahun 2005-2025
28. Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 8 Tahun 2011 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Manado Tahun 2010-2015
29. Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Manado Tahun 2014-2034
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 9
1.4. Sistematika Penulisan
Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Manado disajikan dalam satu
buku yang terdiri dari 6 (enam) bab serta lampirannya, meliputi :
Bab 1 Pendahuluan
Menjelaskan latar belakang pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota (SSK),
peran dalam pembangunan sanitasi kota, pentingnya memiliki dokumen
strategi sanitasi yang berkelanjutan, hubungan antara Strategi Sanitasi
Kota sebelumnya dengan Strategi Sanitasi yang telah dimutahirkan serta
kaitannya dengan dokumen perencanaan kota seperti RPJMD dan RTRW
Kota Manado, Metodologi penyusunan dan dasar hukum.
Bab 2 Kemajuan pelaksanaan pembangunan sanitasi
Menguraikan tentang gambaran umum kondisi wilayah Kota Manado,
gambaran umum kondisi sanitasi yang ada, kemajuan pelaksanaan SSK,
area berisiko dan permasalahan sanitasi.
Bab 3 Kerangka pengembangan sanitasi
Menguraikan visi dan misi sanitasi yang menjadi acuan dalam
penyusunan SSK Kota Manado, pentahapan pengembangan sanitasi,
kemampuan pendanaan sanitasi
Bab 4 Strategi pengembangan sanitasi
Menguraikan strategi pengembangan sanitasi seperti air limbah
domestik, persampahan dan drainase yang akan dicapai dan dijalankan
Bab 5 Program dan kegiatan
Menguraikan program dan kegiatan pengembangan sanitasi seperti air
limbah domestik, persampahan dan drainase.
Bab 6 Strategi Monev
Menguraikan tentang strategi monitoring dan evaluasi
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 10
BAB II
KEMAJUAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN SANITASI
2.1. Gambaran Wilayah Kota
2.1.1. Administrasi Wilayah
Secara geografis, Kota Manado terletak di antara :
1º30’ – 1º40’ Lintang utara dan 124º40’ – 126º50’ Bujur Timur
Secara administrasi pemerintahan, Kota Manado berbatasan
dengan :
- Sebelah Utara : Kecamatan Wori (Kabupaten Minahasa
Utara) & Teluk Manado
- Sebelah Timur : Kecamatan Dimembe (Kabupaten Minahasa
Utara) dan Kecamatan Pineleng (Kabupaten Minahasa)
- Sebelah Selatan : Kecamatan Pineleng (Kabupaten Minahasa)
- Sebelah Barat : Teluk Manado / Laut Sulawesi
Kota Manado sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Utara terletak pada
bagian utara jazirah pulau Sulawesi, dan memiliki jarak dengan
beberapa kota lainnya di Sulawesi Utara sebagai berikut :
- Manado - Airmadidi 15,00 kilometer
- Manado - Bitung 44,30 kilometer
- Manado - Tomohon 21,60 kilometer
- Manado - Tondano 35,05 kilometer
- Manado – Kotamobagu 183,72 kilometer
Wilayah Kota Manado terdiri dari wilayah daratan dan wilayah
kepulauan dengan luas keseluruhan 157, 26 Km2. Wilayah
kepulauan meliputi Pulau Bunaken seluas 811,21 Ha, Pulau
Manado Tua seluas 1.056,02 Ha, dan Pulau Siladen seluas 27,95
Ha. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 2 Tahun
2012 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 5
Tahun 2000 tentang Pemekaran Kelurahan dan Kecamatan,
wilayah administrasi Kota Manado telah dimekarkan dari 9
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 11
(Sembilan) Kecamatan menjadi 11 (Sebelas) Kecamatan dengan 87
(Delapan Puluh Tujuh) Kelurahan. Dua Kecamatan hasil
pemekaran adalah Kecamatan Bunaken Kepulauan dan Kecamatan
Paal Dua.
Gambar 2.1 menampilkan tentang Peta Administrasi Wilayah Kota
Manado, sedangkan tabel 2.1 dan tabel 2.2 merupakan luas wilayah
Kota Manado per kecamatan dan per kelurahan
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 12
Gambar 2.1 Peta Administrasi Wilayah Kota Manado
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 13
Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Manado Per Kecamatan
No. Kecamatan Luas (Km2) %
1. Malalayang 17,12 10,9
2. Sario 1,75 1,1
3. Wanea 7,85 5,0
4. Wenang 3,64 2,3
5. Tikala 7,10 4,5
6. Paal Dua 8,02 5,1
7. Mapanget 49,75 31,6
8. Singkil 4,68 3,0
9. Tuminting 4,31 2,7
10 Bunaken 36,19 23,0
11 Bunaken Kepulauan 16,85 10,7
Total 157,26 100
Sumber : Kota Manado Dalam Angka Tahun 2013
Tabel 2.2 Luas Wilayah Administrasi Kota Manado Per Kelurahan
NO KECAMATAN KELURAHAN LUAS (Ha)
I BUNAKEN 1. Bailang 6,46
2. Molas 7,98
3. Meras 5,40
4. Tongkaina 7,49
5. Pandu 8,46
II MALALAYANG 6. Malalayang I 5,10
7. Malalayang I Barat 3,80
8. Malalayang I Timur 1,54
9. Bahu 0,50
10. Malalayang II 0,95
11. Batu Kota 0,41
12. Kleak 0,34
13. Winangun I 1,15
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 14
NO KECAMATAN KELURAHAN LUAS (Ha)
14. Winangun II 0,33
III MAPANGET 15. Kairagi Satu 3,50
16. Kairagi Dua 4,58
17. Paniki Bawah 7,08
18. Paniki Satu 0,31
19. Paniki Dua 3,77
20. Lapangan 1,53
21. Kima Atas 4,91
22. Mapanget Barat 2,98
23. Buha 12,49
24. Bengkol 8,61
IV SARIO 25. Sario 0,21
26. Sario Utara 0,31
27. Sario Kota Baru 0,23
28. Sario Tumpaan 0,34
29. Ranotana 0,24
30. Titiwungen Utara 0,24
31. Titiwungen Selatan 0,18
V SINGKIL 32. Singkil Satu 0,78
33. Singkil Dua 1,16
34. Wawonasa 0,25
35. Karame 0,15
36. Ketang Baru 0,10
37. Ternate Baru 0,13
38. Ternate Tanjung 0,10
39. Kombos Barat 0,56
40. Kombos Timur 1,45
VI TUMINTING 41. Tumumpa I 0,21
42. Tumumpa II 0,21
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 15
NO KECAMATAN KELURAHAN LUAS (Ha)
43. Maasing 0,33
44. Tuminting 0,47
45. Sumompo 1,22
46. Mahawu 0,79
47. Bitung Karangria 0,40
48. Islam 0,32
49. Sindulang Satu 0,24
50. Sindulang Dua 0,12
VII WANEA 51. Tanjung Batu 0,57
52. Wanea 1,08
53. Pakowa 0,76
54. Bumi Nyiur 1,04
55. Ranotana Weru 0,82
56. Teling Atas 1,83
57. Tingkulu 0,24
58. Karombasan Utara 0,72
59. Karombasan Selatan 0,79
VIII WENANG 60. Tikala Kumaraka 0,27
61. Mahakeret Timur 0,29
62. Mahakeret Barat 0,24
63. Teling Bawah 0,45
64. Wenang Utara 0,38
65. Wenang Selatan 0,29
66. Pinaesaan 0,53
67. Calaca 0,20
68. Istiqlal 0,11
69. Lawangirung 0,32
70. Komo Luar 0,06
71. Bumi Beringin 0,50
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 16
NO KECAMATAN KELURAHAN LUAS (Ha)
IX BUNAKEN KEPULAUAN 72. Bunaken 36,19
73. Alumbanua 3,48
74. Manado Tua I 4,37
75. Manado Tua II 4,32
X PAAL DUA 76. Ranomuut 0,91
77. Dendengan Dalam 0,52
78. Kairagi Weru 2,13
79. Paal Dua 1,81
80. Perkamil 0,62
81. Dendengan Luar 0,38
82. Malendeng 1,65
XI TIKALA 83. Banjer 0,63
84. Tikala Ares 0,20
85. Taas 2,87
86. Paal IV 1,98
87. Tikala Baru 1,42
Sumber : Kota Manado Dalam Angka Tahun 2013
Dengan adanya reklamasi pantai Teluk Manado yang dimulai tahun 1995,
maka luas daratan Kota Manado telah bertambah 67 ha. Ada 3 (tiga)
wilayah pulau yang termasuk dalam wilayah administrasi Kota Manado
yang ketiganya termasuk bagian dari wilayah Kecamatan Bunaken
Kepulauan.
Tabel 2.3 Pulau Yang Ada Di Wilayah Kota Manado
NAMA PULAU LUAS (Ha) PANJANG GARIS
PANTAI WILAYAH KELURAHAN
Manado Tua 1.056,02 12.280 Manado Tua Satu dan
Manado Tua Dua
Bunaken 811,21 17.570 Bunaken dan Alung
Banua
Siladen 27,95 2.240 Bunaken
Sumber : Kota Manado Dalam Angka Tahun 2013
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 17
Pemerintahan Kota Manado memiliki sejumlah instansi yang terdiri dari Dinas,
Badan dan Kantor yang melaksanakan fungsi administrasi dan pengelolaan
kota. Dalam konteks pelaksanaan otonomi daerah sekaligus peningkatkan
pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah Kota Manado melalui Peraturan
Daerah Nomor 4 dan 5 Tahun 2000 telah melakukan perubahan status Desa
menjadi Kelurahan sehingga jumlah kelurahan bertambah dari 68 menjadi 87
kelurahan.
Tabel 2.4 Letak Kantor Pemerintahan dan Jumlah Kelurahan Menurut Kecamatan
KECAMATAN
LETAK KANTOR PEMERINTAHAN
KECAMATAN
JUMLAH KELURAHAN
1. Malalayang Malalayang Satu 9
2. Sario Sario 7
3. Wanea Wanea 9
4. Wenang Tikala Kumaraka 12
5. Tikala Tikala Baru 5
6. Paal Dua Ranomuut 7
7. Mapanget Paniki Bawah 10
8. Singkil Singkil 9
9. Tuminting Bitung Karangria 10
10. Bunaken Molas 5
11. Bunaken Kepulauan Bunaken 4
JUMLAH / TOTAL 87
Sumber : Kota Manado Dalam Angka Tahun 2013
2.1.2. Kondisi Topografis, Morfologis dan Geologis
a. Topografis
Kota Manado memiliki topografi tanah yang bervariasi untuk
tiap kecamatan. Secara keseluruhan, Kota Manado memiliki
keadaan tanah yang berombak seluas 44 % dan dataran landai
seluas 38 % dari luas wilayah. Sisanya dalam keadaan tanah
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 18
bergelombang, berbukit dan bergunung. Ketinggian dari
permukaan laut pada tiap-tiap kecamatan di Kota Manado
bervariasi. Secara keseluruhan, seluas 92,15% dari luas
wilayah wilayah Kota Manado terletak pada ketinggian 0-240
m dari permukaan laut.
Tabel 2.5 Kondisi Topografi Kota Manado
No Keadaan Tanah Kemiringan Luas
HA %
1. Dataran Landai 0 – 8 % 7.110,79 38
2. Berombak 8 – 15 % 8,233,54 44
3. Berombak Berbukit 15 – 40 % 935,63 5
4. Bergunung > 40 % 2.432,64 13
Jumlah 18.712,60 100
Sumber : Kota Manado Dalam Angka Tahun 2009
Gambar 2.2 Prosentase Topografi di Kota Manado
Kondisi topografi dan morfologi seperti ini menyebabkan
pertumbuhan dan perkembangan kota memanjang mulai dari
kawasan pesisir pantai utara sampai pesisir pantai selatan
yang kemudian membentuk pola pertumbuhan kota seperti
daun pepaya. Permukiman tumbuh tidak merata pada
seluruh bagian kota, tapi mengelompok secara memanjang
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 19
pada kawasan yang memiliki topografi datar yang menyusup
diantara kawasan perbukitan berlereng cukup tinggi. Limitasi
fisik ini menyebabkan Pemerintah Kota Manado menempuh
kebijakan pengembangan kota dengan cara reklamasi pantai
untuk mendukung perkembangan kota. Reklamasi pantai
dimulai tahun 1995 yang menjadikan wilayah daratan
bertambah berkurang lebih 67 (Enam Puluh Tujuh) Ha dari
luas yang ada yaitu 15.726 Ha.
2.1.3. Kependudukan
a. Jumlah Penduduk
Kesejahteraan penduduk merupakan sasaran utama
dari pembangunan sebagaimana tertuang dalam GBHN.
Pembangunan yang dilaksanakan adalah dalam rangka
membentuk manusia Indonesia seutuhnya dari seluruh
masyarakat Indonesia. Untuk itu pemerintah telah
melaksanakan berbagai usaha dalam rangka memecahkan
masalah kependudukan. Salah satu usaha untuk menekan
laju pertumbuhan penduduk telah dilakukan pemerintah
melalui program Keluarga Berencana yang dimulai awal tahun
1970-an.
Kota Manado adalah daerah urban terbesar di Kawasan
timur Indonesia belahan Utara. Hasil Sensus Penduduk tahun
2010, penduduk Kota Manado berjumlah 410.481 jiwa, tahun
2011 berjumlah 415.115 jiwa dan pada tahun 2012 tercatat
sebanyak 417.483 jiwa yang tersebar di 11 (sebelas) wilayah
kecamatan yang ada di Kota Manado.
Besarnya jumlah penduduk di Kota Manado
menyebabkan kepadatan penduduk menjadi cukup tinggi.
Dengan luas wilayah 157,26 Km2, berarti kepadatan
penduduknya mencapai 2.785 jiwa/Km2.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 20
Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Kota Manado Per Kecamatan
KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK
TOTAL LAKI-LAKI PEREMPUAN
Malalayang 28.407 28.176 56.583
Sario 11.680 11.603 23.283
Wanea 28.698 28.518 57.216
Wenang 16.434 16.329 32.763
Tikala 14.480 14.359 28.839
Paal Dua 21.165 21.031 42.196
Mapanget 25.280 25.073 50.353
Singkil 23.675 23.525 47.2
Tuminting 26.156 25.991 52.147
Bunaken 10.623 10.554 21.177
Bunaken Kepualuan 2.876 2.850 5.726
JUMLAH / TOTAL 209.474 208.009 417.483
Sumber : Kota Manado Dalam Angka Tahun 2013
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 21
b. Rumah Tangga dan Penduduk Per Rumah Tangga
Rumah tangga adalah seseorang atau sekelompok orang
yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/ sensus,
dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur.
Yang dimaksud makan dari satu dapur adalah jika pengurusan
kebutuhan sehari-harinya dikelola bersama-sama menjadi
satu. Anggota Rumah Tangga adalah semua orang yang
biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga, baik yang
berada di rumah pada waktu pencacahan maupun yang
sementara tidak ada. Rata-rata Anggota Rumah Tangga adalah
angka yang menunjukkan rata-rata jumlah anggota rumah
tangga per rumah tangga.
Tabel 2.7 Banyaknya Rumah Tangga dan Penduduk Per Rumah Tangga
Kecamatan Rumah Tangga Penduduk
(Jiwa)
Penduduk Per
Rumah Tangga
Malalayang 13.915 54,051 3.88
Sario 4.636 20,494 4.42
Wanea 14.200 66,536 4.69
Wenang 9.568 42,556 4.45
Tikala 14.338 71,400 4.98
Paal Dua *) *) *)
Mapanget 13.105 48,718 3.72
Singkil 11.947 58,896 4.93
Tuminting 9.401 50,115 5.33
Bunaken 5.575 22,079 3.96
Bunaken Kepulauan *) *) *)
JUMLAH / TOTAL 96.685 434.845 4.50
*) Pada tahun 2012, Kecamatan Paal Dua dan Bunaken Kepulauan baru dimekarkan
Sumber : Kota Manado Dalam Angka Tahun 2009
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 22
c. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di wilayah Kota Manado
berkembang secara tidak merata dimana pada beberapa
kawasan wilayah kota terjadi kepadatan yang tinggi sedangkan
di lain sisi wilayah kota kepadatannya sangat rendah. Kondisi
yang demikian menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan
dalam pembangunan khususnya fasilitas perkotaan yang
secara hirarki berkembang karena tuntutan kebutuhan akan
fasilitas tersebut yang dibangun dan dikembangkan
berdasarkan jumlah penduduk di suatu wilayah/kawasan
kota.
Tabel 2.8 Kepadatan Penduduk
KECAMATAN PENDUDUK
(Jiwa) LUAS WILAYAH
(Ha) KEPADATAN
(Jiwa/Ha)
Malalayang 56,941 17.12 3,326
Sario 23,035 1.75 13,163
Wanea 56,724 7.85 7,226
Wenang 31,872 3.64 8,756
Tikala 29,135 7.1 4,104
Paal Dua 42,629 8.02 5,315
Mapanget 52,174 49.75 1,049
Singkil 46,788 4.68 9,997
Tuminting 52,053 4.31 12,077
Bunaken 21,943 36.19 606
Bunaken Kepulauan 5,779 16.85 343
JUMLAH/TOTAL 419,596 157.26 2,668
Sumber : Kota Manado Dalam Angka Tahun 2009 & Hasil Analisis
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 23
Tabel 2.9 Proyeksi Kepadatan Penduduk Kota Manado Tahun 2014-2019
KECAMATAN 2014
(jiwa/km) 2015
(jiwa/km) 2016
(jiwa/km) 2017
(jiwa/km) 2018
(jiwa/km) 2019
(jiwa/km)
Malalayang 369 372 375 379 382 386
Sario 148 149 150 152 153 155
Wanea 364 367 371 374 377 381
Wenang 204 206 208 210 212 214
Tikala 187 189 190 192 194 195
Paal Dua 274 276 278 281 283 286
Mapanget 335 338 341 344 347 350
Singkil 300 303 306 308 311 314
Tuminting 334 337 340 343 346 349
Bunaken 141 142 143 145 146 147
Bunaken Kepulauan
37 37 38 38 38 39
Kota Manado 2,692 2,716 2,741 2,766 2,790 2,816
Sumber: Hasil Analisis Bappeda Kota Manado
Tabel 2.10 Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Manado Tahun 2014-2019
KECAMATAN 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Malalayang 57,981 58,503 59,029 59,561 60,097 60,638
Sario 23,242 23,451 23,663 23,876 24,090 24,307
Wanea 57,235 57,750 58,269 58,794 59,323 59,857
Wenang 32,159 32,448 32,740 33,035 33,332 33,632
Tikala 29,397 29,662 29,929 30,198 30,470 30,744
Paal Dua 43,013 43,400 43,790 44,184 44,582 44,983
Mapanget 52,644 53,117 53,595 54,078 54,564 55,056
Singkil 47,209 47,634 48,063 48,495 48,932 49,372
Tuminting 52,521 52,994 53,471 53,952 54,438 54,928
Bunaken 22,140 22,340 22,541 22,744 22,948 23,155
Bunaken Kepulauan
5,831 5,883 5,936 5,990 6,044 6,098
Manado 423,373 427,182 431,027 434,907 438,821 442,770
Sumber: Hasil Analisis Bappeda Kota Manado
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 24
2.1.4. Kebijakan Pembangunan
Kebijakan Pembangunan kota terdiri dari Rencana Struktur
Ruang Kota dan Rencana Pola Ruang Kota Manado berdasarkan
Perda Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Manado.
a. Rencana Struktur Ruang Kota Manado
Rencana Pengembangan Sistem Pusat Pelayanan Kota
Penentuan rencana sistem pusat pelayanan kota
dilakukan dengan memperhatikan rencana sistem struktur
tata ruang Kota Manado yang dikaji berdasarkan
perkembangan dan distribusi penduduk dan kegiatan sampai
dengan tahun 2030 serta kondisi eksisting struktur tata ruang
kota saat ini.
Pengembangan sistem pusat pelayanan kota ini
dilakukan dengan memperhatikan arahan RTRW Nasional
yang menetapkan kawasan perkotaan Manado – Bitung
sebagai kawasan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dengan
pengembangan utama untuk kegiatan pariwisata,
perdagangan dan jasa.
Tujuan pembagian pusat-pusat pelayanan dalam kota
adalah agar terjadi pemerataan pelayanan prasarana dan
sarana perkotaan pada seluruh wilayah. Rencana sistem pusat
pelayanan di Kota Manado ditetapkan dengan hirarki sebagai
berikut :
PPK = Pusat Pelayanan Kota
SPPK = Sub Pusat Pelayanan Kota
PPL = Pusat Pelayanan Lingkungan
Pusat Pelayanan Kota (PPK), adalah kawasan atau
wilayah yang menjadi pusat pelayanan berskala regional, jadi
tidak hanya terbatas kepada seluruh wilayah kota tetapi juga
memberikan pelayanan kepada kawasan kota lainnya atau
kota yang berbatasan langsung dengan wilayah Kota Manado.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 25
Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK), adalah kawasan atau
wilayah dimana selain memberikan pelayanan terhadap
kawasannya sendiri juga memberikan pelayanan kepada
kawasan-kawasan yang secara hirarki berada di bawahnya
yaitu kawasan dalam Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL).
Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), adalah kawasan
atau wilayah yang hanya bertujuan memberikan pelayanan
kepada kawasannya sendiri atau berskala pelayanan
lingkungan.
Beberapa pertimbangan terpilihnya kawasan-kawasan
tersebut sebagai pusat pelayanan adalah, yaitu :
Peluang tumbuh dan berkembang kawasan;
Posisi strategis ditinjau dari beberapa aspek dan
kebijakan perkembangan kota;
Aksesibilitas tinggi;
Jumlah penduduk dan kepadatan;
Kemampuan melayani wilayah sekitar;
Daya dukung lahan dan lingkungan.
Dengan dasar pertimbangan di atas, maka di Kota
Manado terdapat 1 (satu) PPK, 6 (enam) SPPK, dan 8 (delapan)
PPL, sebagai berikut :
PPK (Pusat Pelayanan Kota) :
Pusat pelayanan perdagangan dan jasa, perkantoran dan
pariwisata skala regional kota ini berlokasi di Kelurahan
Pinaesaan, Kelurahan Calaca, Kelurahan Wenang Utara,
Kelurahan Wenang Selatan, Kelurahan Sario Tumpaan,
Kelurahan Sario Utara dan kawasan reklamasi atau secara
luas meliputi kawasan Kecamatan Wenang (kawasan pusat
kota lama) dan Kawasan Reklamasi (kawasan CBD).
PPK ini tidak hanya untuk melayani seluruh wilayah Kota
Manado tetapi juga untuk seluruh wilayah Provinsi Sulawesi
Utara, serta untuk kawasan regional di bagian utara dan timur
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 26
Indonesia, seperti kawasan Provinsi Gorontalo dan Maluku
Utara.
SPPK (Sub Pusat Pelayanan Kota) :
a. Sub Pusat Pelayanan Kota I, adalah sebagian Kelurahan
Malalayang Satu dan sebagian Kelurahan Malalayang Dua
untuk melayani Kecamatan Malalayang dan sekitarnya,
dengan fungsi pelayanan sebagai berikut :
perdagangan dan jasa;
olah raga;
pariwisata;
kesehatan; dan
permukiman.
b. Sub Pusat Pelayanan Kota II adalah sebagian Kelurahan
Ranotana, Kelurahan Karombasan Utara dan Kelurahan
Karombasan Selatan, yang melayani sebagian wilayah
Kecamatan Wanea dan sebagian wilayah Kecamatan Sario
dan sebagian Kecamatan Malalayang, dengan fungsi
pelayanannya sebagai berikut :
perdagangan dan jasa;
olah raga;
kesehatan; dan
permukiman.
c. Sub Pusat Pelayanan Kota III, adalah sebagian Kelurahan
Paal Dua (pertigaan Patung Kuda) Kecamatan Paal Dua
melayani sebagian wilayah Kecamatan Paal Dua dan
sebagian Kecamatan Mapanget, dengan fungsi
pelayanannya sebagai berikut :
permukiman;
perdagangan dan jasa.
d. Sub Pusat Pelayanan Kota IV, adalah kawasan pertigaan
pasar Tuminting yang melayani sebagian wilayah
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 27
Kecamatan Tuminting dan sebagian wilayah Kecamatan
Singkil, dengan fungsi pelayanannya sebagai berikut :
permukiman;
perdagangan dan jasa.
e. Sub Pusat Pelayanan Kota V, adalah Kelurahan Kima Atas
dan Kelurahan Mapanget Barat (kawasan LISIBA) yang
melayani sebagian wilayah Kecamatan Mapanget dan
sebagian wilayah Kecamatan Bunaken, dengan fungsi
pelayanannya sebagai berikut :
permukiman;
perdagangan dan jasa;
pariwisata.
f. Sub Pusat Pelayanan Kota VI di Kelurahan Paniki Bawah
yang melayani sebagian wilayah Kecamatan Mapanget,
dengan fungsi pelayanannya sebagai berikut :
hunian;
perdagangan dan jasa;
kesehatan;
perkantoran; dan
olah raga.
PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan) :
Kecamatan Wanea (kawasan Kelurahan Teling Atas);
PPL ini dikembangkan untuk memberikan pelayanan
terhadap kawasan Wanea dan sekitarnya serta
memberikan peluang terhadap pelayanan untuk kawasan
perbatasan Kota Manado yang meliputi kawasan Koka dan
sekitarnya.
Kecamatan Mapanget (Kawasan Kelurahan Paniki Satu);
PPL ini dikembangkan untuk memberikan pelayanan
terhadap kawasan Mapanget dan sekitarnya serta
memberikan peluang terhadap pelayanan untuk kawasan
perbatasan Kota Manado yang meliputi kawasan Maumbi
dan sekitarnya.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 28
Kecamatan Paal Dua (kawasan Kelurahan Paal Dua dan
Perkamil);
PPL ini dikembangkan untuk memberikan pelayanan
terhadap kawasan Paal Dua dan sekitarnya serta
memberikan peluang terhadap pelayanan untuk kawasan
perbatasan Kota Manado yang meliputi kawasan
perbatasan kota bagian timur dan sekitarnya.
Kecamatan Bunaken (Kawasan Kelurahan Molas);
PPL ini dikembangkan untuk memberikan pelayanan
terhadap kawasan Molas dan sekitarnya serta memberikan
peluang terhadap pelayanan untuk kawasan perbatasan
Kota Manado yang meliputi kawasan Tiwoho-Wori dan
sekitarnya.
Kecamatan Bunaken Kepulauan (Kawasan Kelurahan
Bunaken);
PPL ini dikembangkan untuk memberikan pelayanan
terhadap kawasan Pulau Bunaken.
Kecamatan Bunaken Kepulauan (kawasan Kelurahan
Manado Tua I dan II);
PPL ini dikembangkan untuk memberikan pelayanan
terhadap kawasan Pulau Manado Tua.
Kawasan yang direncanakan untuk dikembangkan di
kawasan Liwas (Kecamatan Paal Dua);
Kawasan Pandu (Kecamatan Mapanget).
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 29
Tabel 2.11 Rencana Sistem Pusat Pelayanan di Kota Manado
Fungsi Kawasan Kecamatan
Pusat Pelayanan Kota (PPK) Kecamatan Wenang – Sario
Sub Pusat Pelayanan Kota
(SPPK)
Kecamatan Malalayang
Kecamatan Wanea
Kecamatan Paal Dua
Kecamatan Tuminting
Kecamatan Mapanget (kawasan KASIBA)
Kecamatan Mapanget
Pusat Pelayanan Lingkungan
(PPL)
Kecamatan Wanea
Kecamatan Mapanget (kawasan Paniki Satu)
Kecamatan Paal Dua (kawasan Paal Dua dan Perkamil)
Kecamatan Bunaken (kawasan Molas)
Kecamatan Bunaken Kepulauan (kawasan Pulau Bunaken)
Kecamatan Bunaken Kepulauan (kawasan Pulau Manado Tua)
Kecamatan Paal Dua (kawasan Liwas)
Kecamatan Mapanget (kawasan Pandu)
Fungsi-fungsi Pusat Pelayanan Kota (PPK)
Fungsi-fungsi pusat pelayanan kota di Kota Manado
terdiri dari :
Pendidikan, yang mencakup pelayanan berjenjang
pendidikan tinggi dan setingkatnya serta perpustakaan
berskala wilayah.
Kesehatan, yang mencakup pelayanan Rumah Sakit
bertipe A dan B dan Rumah sakit bersalin.
Sarana peribadatan yang berskala kota.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 30
Olahraga dan Rekreasi, meliputi kompleks gelanggang
olahraga, sarana-sarana (gedung), hiburan dan kesenian,
bioskop, taman kota, dan lain-lain yang berskala kota dan
wilayah.
Pemerintahan, meliputi fasilitas pemerintahan kota,
kantor pos wilayah, kantor pelayanan lainnya yang
bersifat pelayanan wilayah seperti kantor Telkom, PDAM,
PLN, kantor pemadam kebakaran dan kebersihan.
Gedung pertemuan umum dan sarana budaya berskala
wilayah.
Perdagangan, yang mencakup pusat-pusat perbelanjaan
utama seperti kompleks pertokoan dan mall, pasar, bank,
dan pelayanan-pelayanan jasa lainnya yang berskala
wilayah.
Prasarana dan sarana utama agropolitan berskala lokal.
Transportasi, terminal pusat dan parkir umum berskala
lokal.
Fungsi-fungsi Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK)
Fungsi-fungsi sub pusat pelayanan kota terdiri dari :
Pendidikan, yang mencakup pendidikan tertinggi berupa
pendidikan akademik dan sekolah tinggi serta
perpustakaan daerah.
Kesehatan, mencakup rumah sakit tipe B dan C dan
rumah sakit bersalin.
Gedung serbaguna berskala kawasan.
Olahraga dan rekreasi, meliputi gedung olahraga mini
(tunggal) dan bioskop, taman kawasan dan taman
pekuburan.
Perdagangan, yang mencakup pusat perbelanjaan, pasar
dan pertokoan/ruko terbatas.
Prasarana dan sarana penunjang agropolitan.
Transportasi, terminal yang bersifat transit dan parkir
umum.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 31
Fungsi-fungsi Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)
Fungsi-fungsi pusat pelayanan lingkungan terdiri dari :
Pendidikan, yang mencakup pendidikan SLTA dan
setingkatnya.
Kesehatan, mencakup pelayanan puskesmas dan apotik/
toko obat.
Gedung serbaguna berskala lokal.
Olahraga dan rekreasi, lapangan olahraga dan taman
kawasan.
Perdagangan, yang mencakup tempat perdagangan pasar
berskala lokal dan pertokoan, warung yang sangat
terbatas.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 32
Gambar 2.3 Peta Rencana Struktur Ruang Kota Manado
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 33
b. Rencana Pola Ruang Kota Manado
Secara umum pemanfaatan lahan di wilayah Kota Manado
terdiri atas kawasan budidaya dan kawasan lindung,
sebagaimana tersaji pada tabel berikut :
Tabel 2.12 Peruntukan Lahan di Kota Manado
Jenis Penggunaan Luas (Ha) Jenis Penggunaan Luas (Ha)
Permukiman 2.236,35 Hutan Jenis Bakau 114,00
Perkuburan 54,50 Hutan 234,00
Lapangan Olahraga 97,85 Jalan 312,35
Jasa 391,05 Sungai 90,70
Usaha 219,10 Alang-alang 84,05
Industri 4,35 Kolam ikan 36,25
TKP 20,00 Sawah/Tambak 23,60
PKB 9.531,77 Lain-lain 1.765,83
KTL 510,25 Jumlah : 15.726,00
Sumber: BPS Kota Manado, 2013
Rencana pengembangan pola ruang di wilayah Kota
Manado terdiri atas rencana pembangunan dan
pengembangan kawasan lindung serta rencana pembangunan
dan pengembangan kawasan budidaya.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 34
Rencana Kawasan Lindung
Berdasarkan Keppres No. 32 Tahun 1990, tentang
Pengelolaan Kawasan Lindung; Undang-undang No. 26 Tahun
2007, tentang Penataan Ruang; Peraturan Pemerintah Nomor
26 Tahun 2008, tentang Rencana Tata Ruang Nasional; kondisi
geologi wilayah perencanaan dan survei lapangan, maka
rencana kawasan lindung di Kota Manado meliputi :
1) Kawasan Hutan Lindung Gunung Tumpa,
2) Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan
bawahannya: Kawasan resapan air,
3) Kawasan perlindungan setempat: sempadan pantai,
sempadan sungai, sempadan mata air dan ruang terbuka
hijau kota,
4) Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya:
Taman Nasional Bunaken, dan kawasan cagar budaya dan
ilmu pengetahuan,
5) Kawasan rawan bencana alam: rawan gelombang pasang,
rawan banjir, dan rawan tanah longsor,
6) Kawasan Lindung Geologi: kawasan rawan bencana alam
geologi (kawasan rawan letusan gunung berapi, kawasan
rawan gempa bumi, kawasan rawan gerakan tanah,
kawasan yang terletak di zona patahan aktif, kawasan
rawan tsunami, dan kawasan rawan abrasi), dan kawasan
yang memberikan perlindungan terhadap air tanah
(kawasan imbuhan air tanah dan sempadan mata air),
Kawasan Hutan Lindung Gunung Tumpa
Gunung Tumpa terletak di sebelah utara wilayah Kota
Manado dan secara administratif terletak pada 2 (dua) wilayah
yaitu Kota Manado dan Kabupaten Minahasa Utara. Hutan
lindung mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem
penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah
banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan
memelihara kesuburan tanah. Luas hutan lindung Gunung
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 35
Tumpa adalah 215 Ha dan yang termasuk bagian dari wilayah
Kota Manado sekitar 162 Ha atau sekitar 75,35%. Pengelolaan
hutan lindung diatur dalam PP Nomor 6 Tahun 2007 jo PP
Nomor 3 Tahun 2008.
Rencana pengelolaan hutan lindung Gunung Tumpa meliputi
kegiatan:
Tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan
lindung Gunung Tumpa terinci,
Pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan lindung
untuk kegiatan yang tidak merusak seperti pariwisata,
pendidikan, penelitian dan pengembangan kecintaan
terhadap alam,
Rehabilitasi hutan/reboisasi dengan tanaman yang sesuai
dengan fungsi lindung; serta percepatan rehabilitasi lahan
milik masyarakat yang termasuk di dalam kriteria kawasan
lindung dengan melakukan penanaman pohon yang dapat
digunakan sebagai perlindungan kawasan bawahannya,
Perlindungan hutan dan konservasi alam melalui tindakan
pencegahan perusakan dan upaya pengembalian pada rona
awal sesuai ekosistem yang pernah ada.
Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Bagi Kawasan Di
Bawahnya
Di wilayah Kota Manado hanya kawasan resapan air.
Kawasan Resapan Air
Kawasan resapan air adalah areal lahan yang
mempunyai kemampuan tinggi untuk meresapkan air hujan
dan sebagai pengontrol tata air permukaan. Kawasan ini
terletak di daerah perbukitan dan di cekungan yang berfungsi
sebagai penyimpan air. Saat ini sebagian kawasan resapan air
yang berupa perbukitan, seperti yang terletak di daerah
Kombos dan sekitar jalan ring road telah dipotong/diratakan
dan dijadikan daerah terbangun sehingga pada saat hujan,
terjadi aliran permukaan yang cukup besar disertai erosi dan
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 36
akhirnya berakibat sedimentasi di badan air dan daerah bagian
bawahnya. Hal ini menimbulkan dampak terjadinya banjir di
bagian bawahnya.
Rencana Kawasan Resapan Air Kota Manado 2010-2030
meliputi wilayah-wilayah resapan air, terutama yang terdapat
di wilayah perbukitan sampai pegunungan yang memiliki
lereng >40%, struktur tanah yang mudah meresapkan air dan
bentuk geomorfologi yang mampu meresapkan air hujan
secara besar-besaran.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 37
Gambar 2.4 Peta Rencana Pola Ruang Kota Manado
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 38
2.1.5. Kelembagaan Pemerintah Daerah
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor. 41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Manado terdiri dari
beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah di antaranya :
1. SEKRETARIAT DAERAH
1. Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan
Rakyat
2. Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan
3. Asisten Administrasi Umum
2. SEKRETARIAT DPRD
3. LEMBAGA TEKNIS DAERAH
a. Inspektorat
b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
c. Badan Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Daerah
d. Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah
e. Badan Lingkungan Hidup
f. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah
Kelurahan
g. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
h. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan
i. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
j. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
k. Satuan Polisi dan Pamong Praja
l. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
4. DINAS DAERAH
a. Dinas Pekerjaan Umum
b. Dinas Tatakota
c. Dinas Pendapatan Daerah
d. Dinas Pendidikan
e. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
f. Dinas Kelautan dan Perikanan
g. Dinas Pertanian
h. Dinas Komunikasi dan Informatika
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 39
i. Dinas Perhubungan
j. Dinas Kesehatan
k. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
l. Dinas Pemuda dan Olahraga
m. Dinas Pemadam Kebakaran
n. Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
o. Dinas Pencatatan Sipil dan Kependudukan
p. Dinas Tenaga Kerja
Struktur Pemerintah Daerah Kota Manado dapat dilihat pada gambar berikut :
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 40
Gambar 2.5 Struktur Pemerintahan Kota Manado
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI
PEMERINTAH KOTA MANADO
BERDASARKAN PP. NO. 41 TAHUN
2007
WALIKOTA
WAKIL WALIKOTA
SEKRETARIS DAERAH KOTA
KETUA D P R D
SEKRETARIS DPRD
C A M A T
L U R A H
DINAS KOMUNIKASI
DAN INFORMATIKA
DINAS KEPENDU
DUKAN DAN
CATATAN
DINAS S O S I A
L
DINAS PEMUDA
DAN
OLAHRAGA
DINAS PENDIDIKA
N
DINAS K E S E H A T A
N
DINAS TENAGA KERJA
DINAS PERHUBUNGA
N
DINAS PEKERJAAN
UMUM
DINAS
TATA KOTA
DINAS
KOPERASI DAN UMKM
DINAS PERINDUSTRIAN
DAN
DINAS
PENDAPATA
DINAS
PARIWISATA DAN
DINAS
P E R T A N I A N
DINASKELAUTAN
DAN PERIKANAN
DINAS KEBERSIHAN
DAN PERTAMANAN
DINAS PEMADAM
KEBAKARAN
BAPPEDA INSPEKTORAT
BIDANG HUKUM &
POLITIK
BIDANG PEMERINTAHAN
BIDANG
PEMBANGUNAN
BIDANG KEMASYARAKATA
N DAN SDM
BIDANG EKONOMI DAN
KEUANGAN
STAF AHLI WALIKOTA
L U R A H
SEKRETARIS
S E K S I PEMERINTAHA
N
S E K S I PEMBERDAYAA
N
S E K S I KETENTRAMA
N &
S E K S I PELAYANAN
UMUM
LINGKUNGA
C A M A
S E K S I TATA
SUBBAGIAN PROGRAM, KEU, &
S E K S I PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
S E K S I KETENTRAMA
N &
SUBBAGIAN UMUM DAN
PERLENGKAPA
SUBBAGIAN KEPEGAWAIA
S E K S I PELAYANA
N UMUM
KELURAHA
SEKRETARIS
ASISTEN
ADMINISTRASI UMUM
BAGIAN ORGANISASI
DAN KEPEGAWAIAN
BAGIAN
UMUM
BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL
BAGIAN PERLENGKAPA
N
BADAN KESBANGPOL. DAN LINMAS.
BADAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN PEMKEL
BADAN PELAKSANA
PENYULUHAN & KETAHANAN
PANGAN
KANTOR ARSIP DAN
PERPUSTAKAAN
DEWAN PENGURUS KORPRI KEPALA
SEKRETARIAT
BADAN NARKOTIKA
KOTA
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA
DAERAH (BPBD)
BADAN PELAYANA
N PERIJINAN TERPADU
(BP2T)
BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT
BADAN KB & PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
BADAN LINGKUNGAN
HIDUP
SATUAN POLISI PAMONG
PRAJA
BADAN PENGELOLA KEUANGAN
DAN BARANG MILIK DAERAH
ASISTEN PEMERINTAHAN DAN KESRA
BAGIAN
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
UMUM
BAGIAN
ADMINISTRASI KESEJAHTERAAN
RAKYAT
BAGIAN
ADMINISTRASI KEMASYARAKATA
N
BAGIAN
H U K U M
ASISTEN
PEREKONOMIAN & PEMBANGUNAN
BAGIAN
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
BAGIAN
ADMINISTRASI SUMBER DAYA
ALAM
BAGIAN
ADMINISTRASI PEREKONOMIAN
BAGIAN ADMINISTRASI PERKOTAAN
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 41
2.2. KEMAJUAN PELAKSANAAN SSK
2.2.1. Air Limbah Domestik
Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No
112/2003 adalah air limbah yang berasal dari usaha dan atau
kegiatan permukiman (real estate), rumah makan (restoran),
perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama. Pengertian air
limbah domestik yang digunakan dalam penyusunan Strategi
Sanitasi Kota Manado adalah air yang telah dipergunakan yang
berasal dari rumah tangga atau permukiman termasuk
didalamnya air buangan yang berasal dari WC, kamar mandi,
tempat cuci dan tempat memasak (Sugiharto, 1987 dipaparkan
dalam Materi Bidang Air Limbah, Diseminasi dan Sosialisasi
Keteknikan Bidang PLP, Ditjen Cipta Karya, Kementerian
Pekerjaan Umum).
Rencana pembangunan dan pengembangan sistem
pembuangan air limbah termasuk sistem pengolahan berupa
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), meliputi :
Sistem setempat (on site) secara individual, yang dikhususkan
pada kawasan-kawasan perdagangan dan jasa yang berada di
kawasan reklamasi dan belum memiliki Instalasi Pengolahan
Air Limbah/IPAL Terpadu dan kawasan-kawasan sekitarnya
bisa menggunakan sistem IPAL setempat, seperti rumah sakit,
industri, pendidikan tinggi, permukiman;
Sistem terpusat di luar lokasi (off site) atau lebih dikenal
dengan instalasi pengolahan limbah terpusat. Sistem ini akan
dikembangkan di 7 (tujuh) lokasi, meliputi :
1. Kawasan pusat kota di wilayah Kecamatan Wenang untuk
melayani dan mengelola air limbah dari aktivitas
perdagangan dan jasa di kawasan pusat kota;
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 42
2. Kawasan Sario di wilayah Kecamatan Sario untuk melayani
dan mengelola air limbah yang berasal dari aktivitas rumah
tangga yang tersebar di Kecamatan Sario, Kecamatan Wanea,
serta sebagian kecamatan Malalayang;
3. Kawasan Malalayang di wilayah Kecamatan Malalayang
untuk melayani dan mengelola air limbah yang berasal dari
aktivitas masyarakat di sebagian Kecamatan Malalayang;
4. Kawasan Singkil di wilayah Kecamatan Singkil untuk
melayani dan mengelola air limbah yang berasal dari aktivitas
masyarakat yang ada di Kecamatan Singkil dan sebagian di
Kecamatan Paal Dua;
5. Kawasan Tuminting di wilayah Kecamatan Tuminting untuk
melayani dan mengelola air limbah yang berasal dari aktivitas
masyarakat yang ada di Kecamatan Tuminting dan
Kecamatan Bunaken;
6. Kawasan Tikala di wilayah Kecamatan Tikala untuk melayani
dan mengelola air limbah yang berasal dari aktivitas
masyarakat yang ada di wilayah Kecamatan Tikaladan
Kecamatan Paal Dua; dan
7. Kawasan Mapanget di wilayah Kecamatan Mapanget untuk
melayani dan mengelola air limbah yang berasal dari aktivitas
masyarakat yang ada di wilayah Kecamatan Mapanget
termasuk dengan rencana pembangunan Kawasan Siap
Bangun (KASIBA) dan Lingkungan Siap Bangun (LISIBA),
lokasi pengembangannya di Kelurahan Kima Atas dan
Kelurahan Mapanget Barat.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 43
Tabel 2.13 Kemajuan pelaksanaan SSK untuk Air Limbah Domestik
SSK periode Sebelumnya SSK Saat ini
Tujuan Sasaran Data Dasar Status Saat Ini Perbedaan
-
Menjadikan
Kota Manado bebas
pencemaran
Air Limbah pada tahun
2015
Prosentase rumah tangga
yang menggunakan
fasilitas
jamban yang layak
diperkirakan sebanyak 83%
Data EHRA:
kepemilikan jamban 93,6% dan tangki septik suspek aman
72,2% sehingga akses layak untuk
air limbah adalah 67,3%
Hasil Instrumen SSK 1:
Proporsi Penduduk Dengan Akses Terhadap Sistem
Pengelolaan Air Limbah Yang Layak adalah 12,23%
Dalam
penyusunan SSK 2010 Pokja Kota
Manado belum memanfaatkan
Studi EHRA
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 44
Gambar 2.6 Peta Cakupan Akses Pengolahan Air Limbah
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 45
2.2.2. Persampahan
Berdasarkan Undang-Undang No 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah disebutkan definisi sampah adalah sisa
kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat sedangkan definisi Pengelolaan Sampah adalah
semua kegiatan yang bersangkut paut dengan pengendalian
timbulnya sampah, pengumpulan, transfer dan transportasi,
pengolahan dan pemrosesan akhir/pembuangan sampah, dengan
mempertimbangkan faktor kesehatan lingkungan, ekonomi,
teknologi, konservasi, estetika, dan faktor-faktor lingkungan
lainnya yang erat kaitannya dengan respons masyarakat.
Kegiatan pengurangan meliputi:
a. pembatasan timbulan sampah;
b. pendauran ulang sampah; dan/atau
c. pemanfaatan kembali sampah.
Sedangkan kegiatan penanganan meliputi:
a. pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan
sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah;
b. pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan
sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan
sementara (TPS) atau tempat pengolahan sampah 3R skala
kawasan (TPS 3R), atau tempat pengolahan sampah terpadu;
c. pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber
dan/atau dari tempat penampungan sampah sementara atau
dari tempat pengolahan sampah 3R terpadu menuju ke Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA) atau Tempat Pengolahan Sampah
Terpadu (TPST);
d. pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik,
komposisi, dan jumlah sampah; dan/atau
e. pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian
sampah dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke
media lingkungan secara aman.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 46
Tujuan pengelolaan sampah adalah untuk mencegah
pencemaran tanah, air dan udara/bau, menghindarkan tempat
berkembang biaknya berbagai vektor penyakit dan organisme
patogen serta menciptakan Kota Manado yang bersih, asri dan
bebas sampah.
Sistem pembuangan sampah di Kota Manado adalah sebagian
besar dibuang di TPS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara)
dan akan diangkut oleh petugas kebersihan dari tempat
pembuangan sampah sementara (TPS) ke tempat pembuangan
sampah akhir (TPA). Lainnya ditimbun, dibakar, dan di samping
itu ada juga masyarakat yang membuang sampah ke selokan dan
sungai. Jenis sampah tersebut umumnya terdiri dari sampah
basah yang mudah hancur dan terurai. Sisanya berupa kertas,
plastik, kaca, logam dari kemasan barang-barang konsumsi dan
kebutuhan rumah tangga.
Daerah pelayanan sampah dapat dibagi dalam beberapa
wilayah yaitu :
1. Wilayah dengan pelayanan tinggi/intensif adalah kawasan-
kawasan pusat pelayanan daerah di jalan utama kota, pusat
kota, daerah komersial dan kawasan permukiman;
2. Wilayah dengan pelayanan menengah adalah kawasan
kompleks perumahan dan perkantoran; serta
3. Wilayah dengan pelayanan rendah adalah daerah yang
memiliki kepadatan penduduk rendah;
Perencanaan pengelolaan sampah di Kota Manado adalah
sebagai berikut:
Rencana pembangunan dan pengembangan sistem
pengelolaan persampahan di wilayah Kota Manado, meliputi:
pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan
sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat
sampah;
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 47
pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan
sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan
sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu;
pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari
tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat
pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat
pemprosesan akhir;
pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik,
komposisi, dan jumlah sampah;
pemprosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian
sampah dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke
media lingkungan secara aman;
pembangunan tempat pembuangan akhir terpadu; dan
penyediaan dan pengelolaan sarana pengolahan
persampahan secara terpadu di setiap kecamatan.
Rencana pengembangan tempat pemrosesan akhir Sumompo
dengan luas 20 Ha di Kelurahan Sumompo Kecamatan
Tuminting;
Produksi sampah organik dan non organik sampai akhir tahun
2031 lebih kurang 1.849.524,92 liter/hari yang melayani:
Kecamatan Malalayang dengan produksi sampah kurang
lebih 243.636,05 liter/hari;
Kecamatan Sario dengan produksi sampah kurang lebih
108.137,39 liter/hari;
Kecamatan Wanea dengan produksi sampah kurang lebih
263.903,07 liter/hari;
Kecamatan Wenang dengan produksi sampah kurang lebih
155.057,85 liter/hari;
Kecamatan Tikala dan Kecamatan Paal Dua dengan
produksi sampah kurang lebih 330.150,77 liter/hari;
Kecamatan Mapanget dengan produksi sampah kurang
lebih 202.042,29 liter/hari;
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 48
Kecamatan Singkil dengan produksi sampah kurang lebih
227.436,04 liter/hari.
Kecamatan Tuminting dengan produksi sampah kurang
lebih 232.942,68 liter/hari; dan
Kecamatan Bunaken dan Kecamatan Bunaken Kepulauan
dengan produksi sampah kurang lebih 86.218,79
liter/hari.
Rencana pengolahan persampahan pada lokasi tempat
pemrosesan akhir dengan teknologi pengkomposan sampah
organik, teknologi daur ulang sampah non organik, serta
sanitary landfill.
Rencana sistem penanganan persampahan, khususnya lokasi
tempat pemrosesan akhir terdapat di luar pusat kegiatan dan
sistem pelayanannya bersifat pembagian wilayah pelayanan
per kecamatan.
Mendorong secara sistematis kesadaran masyarakat terhadap
lingkungan, dengan penerapan 3R (reduction-reuse-recycling)
dari limbah padat.
Setiap orang dilarang dalam mengoperasikan tempat
pengolahan akhir dengan metode “open dumping” serta
mengimpor dan mengekspor sampah.
Pengelolaan sampah diselenggarakan dengan berbasis pada
komunitas melalui peningkatan kapasitas masyarakat yang
berkiprah di bidang pengelolaan sampah oleh pemerintah,
pemerintah daerah dan/atau badan usaha/swasta serta
penyediaan sarana dan prasarana kesehatan, air bersih,
pendidikan dan kebutuhan-kebutuhan dasar warga
masyarakat sekitar lokasi pembuangan sampah.
Rencana pembangunan dan pengembangan lokasi TPA regional
dengan ruang lingkup pelayanan regional yang akan
disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan hasil kajian.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 49
Tabel 2.14 Kemajuan Pelaksanaan SSK Untuk Persampahan
SSK Periode Sebelumnya SSK Saat Ini
Tujuan Sasaran Data Dasar Status Saat Ini Perbedaan
-
Menjadikan Kota
Manado bebas
timbulan sampah di
semua tempat
tahun 2015
Cakupan pelayanan
80% wilayah untuk sampah terangkut ke
TPA (84 kelurahan
terlayani dari total 87
kelurahan) dan 80% volume sampah
terangkut ke TPA
Data EHRA:
81% sampah tidak
diolah setempat
atau diangkut ke
TPA dan sebagian
dikumpulkan oleh
kolektor formal
untuk didaur ulang
19% sampah
dibakar, dibuang
dalam lubang dan
ditutup tanah,
dibuang dalam
lubang tapi ditutup
tanah, dibakar,
dibuang ke sungai,
dan laut, dibiarkan
sampai membusuk,
dibuang ke lahan
kosong dan
dibiarkan
membusuk.
Cakupan wilayah
pelayanan: 82
kelurahan (dari 87
kelurahan)
Ada pengurangan
volume sampah
ke TPA karena
sudah didaur
ulang
Sudah ada
pengolahan
sampah setempat
(TPST) di
Kecamatan
Bunaken
Kepulauan (Kel.
Bunaken dan Kel.
Alung Banua)
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 50
2.2.3. Drainase
Prinsip dasar utama perencanaan pengembangan jaringan
air hujan adalah agar air hujan yang berada di atas permukaan
tanah dengan secepatnya dapat dialirkan dengan mudah ke
saluran-saluran pengumpul dan pembuangan termasuk ke badan-
badan sungai, untuk mencegah terjadinya genangan air tanah
yang dapat berujung pada sumber penyakit dan pengikisan badan-
badan jalan.
Terjadinya genangan dan banjir di Kota Manado pada
umumnya disebabkan oleh beberapa hal :
Masih kurangnya drainase mikro, sementara drainase mikro
yang ada tidak optimal karena penyumbatan dan tidak
terintegrasi degan baik pada beberapa bagian kawasan
terputus karena tidak adanya jaringan.
Penurunan kapasitas drainase makro, karena adanya tingkat
endapan yang cukup tinggi serta kerusakan yang banyak
terdapat pada sistem jaringan yang ada. Selain itu banyak
terjadi pengecilan badan-badan jaringan sebagai dampak dari
kurangnya pengawasan pembangunan saluran drainase ini.
Rencana pembangunan dan pengembangan sistem drainase
di Kota Manado, terdiri atas :
perencanaan master plan drainase untuk seluruh wilayah Kota
Manado yang terpadu dan saling terintegrasi dengan
berdasarkan topografi dan memanfaatkan potensi dan
karakteristik alam yang dimiliki oleh wilayah Kota Manado,
serta terpadu dan saling terkoneksi dengan wilayah kabupaten
yang ada disekitar Kota Manado;
pengembangan dan peningkatan fungsi jaringan drainase
mikro yang ada, serta mengembangkan jaringan drainase
mikro baru secara terpadu pada kawasan-kawasan yang belum
terlayani;
pengembangan dan peningkatan fungsi jaringan drainase
makro yang berupa sungai atau anak sungai; dan
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 51
rencana pembangunan dan pengembangan sistem drainase di
kota diprioritaskan pada kawasan PPK, SPPK, dan PPL,
kawasan pengembangan perumahan dan permukiman,
kawasan pengembangan pariwisata, kawasan pengembangan
pusat pelayanan, serta pada kawasan di Kota Manado yang
sangat potensial terhadap bahaya rawan banjir.
Tabel 2.15 Kemajuan Pelaksanaan SSK Untuk Drainase
SSK periode Sebelumnya SSK Saat ini
Tujuan Sasaran Data Dasar Status Saat Ini Perbedaan
-
Mewujudkan
drainase Kota Manado yang memadai dan
terkendali di Tahun 2015
Luas
genangan 761 Ha
Data EHRA : 37,1% penduduk
tinggal di daerah rawan genangan Luas genangan
436,08 Ha (data sekunder)
Hasil Instrumen SSK 1:
Luas genangan di daerah strategis perkotaan 34,4 Ha
(0,22%)
Sudah ada pengurangan
luas genangan sebesar 324,92
Ha
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 52
2.2.4. Prohisan
Prohisan merupakan aspek non-teknis dari sanitasi, meliputi
promosi kesehatan, perubahan perilaku dan sanitasi di rumah
tangga (5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat).
Tabel 2.16 Kemajuan Pelaksanaan SSK Untuk Prohisan
SSK Periode Sebelumnya SSK Saat ini
Tujuan Sasaran Data Dasar Status Saat Ini Perbedaan
-
Menurunnya
angka kesakitan
yang disebabkan oleh faktor
sanitasi yang buruk
sampai
dengan tahun 2015
Angka Diare adalah 650
kasus (tahun 2009)
Angka Kasus
ISPA : 30.176
kasus (tahun
2009)
Angka Diare adalah
3.147 kasus diare (tahun 2012) Angka Kasus ISPA :
20.497 kasus (tahun 2012)
Data EHRA ; Buang Air Besar
Sembarangan (BABS) : 46,2%
Angka tidak CTPS : 86,4%
Di SSK lama
belum ada angka BABS
dan CTPS
2.3. Area berisiko dan permasalahan sanitasi
Penyediaan air bersih tidak bisa diabaikan dan menjadi prioritas Kota
Manado untuk mendukung pengelolaan sanitasi masyarakat yang
terutama di sektor air limbah, sebagai penyediaan air penggelontor dan
mandi, cuci dan kakus, baik melalui jaringan PDAM maupun non PDAM
yang bersumber dari air permukaan/air tanah.
Air limbah rumah tangga adalah air sisa proses dari kegiatan rumah
tangga. Berkaitan dengan pengelolaan air limbah rumah tangga, maka
limbah yang muncul dari rumah tangga dikelompokkan dalam dua
bagian. Bagian pertama adalah limbah yang berasal dari metabolisme
tubuh manusia (excreta) berupa air kencing (urine) dan tinja. Kelompok
pertama ini biasa disebut sebagai blackwater. Sedangkan kelompok kedua
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 53
adalah air limbah yang berasal selain dari metabolisme tubuh manusia,
antara lain berasal dari sisa pencucian pakaian, dapur, dan sisa air
mandi. Bagian kedua ini dikenal sebagai greywater. Sektor lain yang
terkait dengan sanitasi adalah sektor sampah. Sampah adalah sisa
kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk
padat.
Sektor terakhir yang berhubungan dengan sanitasi adalah sektor drainase
lingkungan yang merupakan suatu sistem penanganan atau pengaliran
air hujan. Secara konvensional, hujan yang turun pada suatu wilayah
diusahakan secepat mungkin mengalir melalui saluran-saluran air hujan
menuju badan air penerima. Hal ini dilakukan untuk mencegah
timbulnya genangan di pemukiman atau jalan. Sistem ini sebagian besar
berhasil digunakan untuk mengendalikan terjadinya genangan, tetapi
menjadi tidak terkait dengan konservasi air. Konsep penanganan air
hujan dengan memperhatikan konservasi air tanah biasa disebut sebagai
konsep drainase berwawasan lingkungan atau eco-drainage. Dengan
konsep ini maka air hujan yang turun diusahakan untuk semaksimal
mungkin meresap ke dalam tanah atau ditampung untuk dimanfaatkan,
sedangkan kelebihannya baru dialirkan melalui saluran air hujan.
Peresapan air hujan dapat dilakukan dengan menggunakan kolam retensi
atau embung, sumur resapan air hujan dan biopori.
2.3.1. Area Berisiko dan Permasalahan Air Limbah
IPAL kawasan Boulevard dibangun tahun 2010–2011 secara
bertahap, dengan dana APBN dan pada tahun 2012–2013
dilanjutkan dengan pembangunan pipa-pipa untuk melayani
akses air limbah di kawasan perkotaan dengan kapasitas layanan
3.500 SR (sambungan rumah), total investasi sejak 2010-2013
adalah ± Rp. 60 Milyar. Saat ini, sudah terbangun jaringan koneksi
ke 100 rumah (SR) melalui dana APBN namun belum tersambung
ke toilet di rumah-rumah tersebut. Masalahnya adalah perlu
advokasi/sosialisasi secara berkesinambungan ke penghuni
rumah untuk mau menyambung pipa dari toilet ke jaringan IPAL.
Dukungan yang diusulkan adalah sosialisasi atau pendekatan dari
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 54
Pemerintah setempat (Lurah dan Kepala Lingkungan) dan perlu
adanya lembaga yang mengelola dan mengoperasionalkan IPAL di
kawasan Boulevard.
Permasalahan yang ada dalam pengelolaan air limbah di Kota
Manado adalah :
1. Angka BABS sebesar 46,2 % (Data EHRA, Dinas Kesehatan
Tahun 2013)
2. Angka tidak CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) sebesar 86,4%
(Data EHRA, Dinas Kesehatan Kota Manado 2013)
3. Akses layak untuk air limbah sebesar 67,3% (Data EHRA,
Dinas Kesehatan Kota Manado Tahun 2013)
4. Proporsi penduduk dengan akses terhadap sistem pengelolaan
air limbah yang layak sebesar 12,23% (Hasil analisis tools
Tahun 2013)
5. Pencemaran di air sungai dan sumur oleh bakteri ecoli (bakteri
yang ada akibat air limbah domestik) sumber BLH Provinsi
Sulawesi Utara.
6. Kelembagaan
Dalam hal ini belum ada instansi yang bertugas mengelolah air
limbah secara tersendiri. Air limbah masih ditangani oleh
berbagai instansi, sehingga sulit dalam mengkoordinasikan
kegiatannya di lapangan.
7. Keuangan
Dana untuk pengelolaan air limbah masih sangat minim bila
dibandingkan dengan sektor lainnya.
8. Sarana pembuangan air limbah masih relatif terbatas
Pembuangan limbah melalui tangki septik dan sumur resapan
serta pembuangan air bekas mandi, cuci dan dapur masih
banyak dilakukan secara langsung ke sungai dan pantai
9. Pemeliharaan peralatan untuk fasilitas pembuangan air
limbah belum jelas
10. Secara kualitatif dan kuantitatif pencemaran pada air
permukaan dan air tanah terus bertambah akibat
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 55
perkembangan penduduk, ekonomi dan pembangunan
gedung-gedung, mall, pusat perbelanjaan dan permukiman/
perumahan.
Dari permasalahan air limbah tersebut diatas maka dapat
digambarkan lokasi-lokasi area berisiko air limbah di Kota
Manado berdasarkan hasil pengolahan Data Sekunder, Studi
EHRA dan Persepsi Pokja/SKPD akan dianalisis oleh tool
instrument profil sanitasi yang mendapatkan hasil sebagai
berikut:
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 56
Gambar 2.7 Peta Area Beresiko Air Limbah
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 57
Gambar 2.8 Peta Area Beresiko Air Limbah (Waste Water Risk Area)
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 58
Gambar 2.9 Peta Zonasi Air Limbah
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 59
Tabel 2.17 Hasil Skoring Kelurahan Menurut Tingkat Resiko Air Limbah
Skor Nilai Area Beresiko
Tingkat Resiko Kelurahan
1 Tidak Beresiko (Biru)
1. .Manado Tua Satu
2. Manado Tua Dua
3. Alung Banua
4. Bunaken
5. Tongkaina
6. Meras
7. Sumompo
8. Lapangan
9. Paniki Satu
10. Malendeng
11. Perkamil
12. Ranomuut
13. Dendengan Luar
14. Paal Dua
15. Kairagi Weru
16. Wenang Selatan
17. Bumi Beringin
18. Sario Utara
19. Tanjung Batu
20. Batu Kota
2 Resiko Sedang (Hijau)
1. Molas
2. Pandu
3. Bengkol
4. Kima Atas
5. Mapanget Barat
6. Paniki Dua
7. Buha
8. Kombos Barat
9. Singkil Satu
10. Kampung Islam
11. Bumi Beringin
12. Dendengan Dalam
13. Tikala baru
14. Paal IV
15. Taas
16. Tingkulu
17. Pakowa
18. Ranotana Weru
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 60
Skor Nilai Area Beresiko
Tingkat Resiko Kelurahan
19. Ranotana
20. Sario
21. Wanea
22. Winangun Dua
23. Malalayang Satu Timur
24. Malalayang Satu
25. Malalayang Satu Barat
3 Resiko Tinggi (Kuning)
1. Bailang
2. Maasing
3. Tuminting
4. Singkil Dua
5. Kombos Timur
6. Kairagi Dua
7. Paniki Bawah
8. Banjer
9. Tikala Baru
10. Teling Atas
11. Wanea
12. Bahu
13. Malalayang Dua
4 Resiko Sangat Tinggi
(Merah di CBD)
1. Sario Kotabaru
2. Sario
3. Sario Tumpaan
4. Wenang Selatan
5. Bahu
6. Titiwungen Utara
7. Titiwungen Selatan
8. Sario Utara
9. Calaca
10. Wenang Utara
5 Resiko Sangat Tinggi (Merah diluar CBD)
1. Ranotana Weru
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 61
2.3.2. Area Berisiko dan Permasalahan Persampahan
Pengelolaan persampahan di Kota Manado telah dilakukan
dengan cukup baik. Hal tersebut tercermin dari kebijakan-
kebijakan yang memberikan peluang terhadap penanggulangan
sampah di Kota Manado, antara lain komitmen pemerintah dalam
penanggulangan sampah, adanya investor yang berminat dalam
pengelolaan sampah dan adanya sumbangan pemikiran dari
berbagai instansi dan lembaga swadaya masyarakat. Pemerintah
Kota Manado dalam mengendalikan volume sampah yang setiap
tahunnya meningkat telah merekrut tenaga harian lepas dengan
sumber daya manusia (SDM) yang tersedia berjumlah sekitar 711
orang serta sarana prasarana penunjang upaya penanganan
sampah Kota Manado. Secara rinci diuraikan pada Tabel 2.18 di
bawah ini.
Tabel 2.18 Jumlah Sumber Daya Manusia (Tenaga Harian Lepas)
No Jenis Pekerjaan Jumlah
1 Tenaga Mekanik 4 Orang
2 Tenaga Operator 3 Orang
3 Tenaga Sopir 62 Orang
4 Tenaga Buruh Pengangkut Sampah 274 Orang
5 Tenaga Pemangkas Rumput 5 Orang
6 Tenaga Pembersih DAS dan Pesisir Pantai 15 Orang
7 Tenaga Pembantu Operator/Perbengkelan 12 Orang
8 Tenaga Penyapu 250 Orang
9 Tenaga Pembersih/Pencabut Rumput 14 Orang
10 Tenaga Pengatur TPA 6 Orang
11 Tenaga Pengomposan 4 Orang
12 Tenaga Pengemudi Motor Sampah 12 Orang
13 Tenaga Penagih Retribusi 50 Orang
TOTAL 711 Orang
Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado, 2013
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 62
Dalam sistem penanganan kebersihan di Kota Manado,
kegiatannya terdiri dari 4 (empat) tahapan utama, yaitu:
1. Kegiatan Penyapuan
Kegiatan Penyapuan dilakukan 8 jam dalam sehari dengan
pembagian waktu penyapuan pagi dan sore.
Penyapuan pagi: jam 05.00 Wita – 10.00 Wita
Penyapuan sore: jam 14.00 Wita – 17.00 Wita
Kegiatan Penyapuan ini dibagi dalam 28 lokasi di seluruh Kota
Manado dan setiap lokasi dipimpin oleh seorang pengawas dan
seluruh pengawas dipimpin oleh seorang koordinator (Kepala
Bidang).
2. Kegiatan Pengangkutan Sampah
Kegiatan Pengangkutan Sampah mulai bekerja dari jam 23.00
Wita - 10.00 Wita.
3. Kegiatan Pengumpulan
Kegiatan pengumpulan dilakukan dari rumah ke TPS dengan
menggunakan gerobak dan motor sampah yang mulai bekerja
dari jam 05.00 Wita - 08.00 Wita dan 13.00 Wita - 18.00 Wita.
4. Kegiatan Pembuangan Akhir
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo mulai beroperasi
tahun 1971 dengan luas area ± 6 Ha. Untuk mengoptimalkan
pengelolaan TPA Sumompo, sampah organik di TPA diolah
menjadi kompos dan juga akan ada perluasan lahan TPA
Sumompo menjadi ± 20 Ha. Saat ini perluasan lahan TPA
dalam tahap kelengkapan berkas.
Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pengelolaan persampahan, Pemerintah Kota Manado melalui
Dinas Kebersihan dan Pertamanan melaksanakan kegiatan
sosialisasi disemua kelurahan yaitu cara pembuatan kompos skala
rumah tangga (Kompos Takakura) dan juga pengadaan Bank
Sampah yang sampai saat ini sudah 43 Bank Sampah yang ada di
seluruh Kota Manado.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 63
Namun demikian ancaman dalam upaya penanggulangan
sampah ini tetap ada, terutama disebabkan karena rendahnya
kesadaran masyarakat, meningkatnya konsumsi masyarakat,
adanya pergesaran gaya hidup masyarakat dan adanya sampah
kiriman dari wilayah sekitar. Selain itu, untuk penanggulangan
sampah diperlukan pembagian peran yang jelas begitu juga
peraturannya.
Permasalahan dalam Penanggulangan Sampah di Kota
Manado dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Belum memadainya sarana prasarana pengelolaan sampah
sehingga belum semua wilayah dapat terlayani.
2. Penerapan retribusi dan peraturan belum maksimal.
3. Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan buang sampah
pada tempatnya
4. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam
mematuhi Perda yang ada.
5. Teknologi pengelolaan persampahan masih kategori
sederhana.
6. Lahan TPA yang sudah tidak memadai.
7. Perlu penambahan Tenaga Harian Lepas (THL), untuk
mendukung kegiatan kebersihan dalam kota.
8. Jumlah TPS/bak sampah yang masih kurang dan belum
adanya TPS 3R.
9. Adanya sampah kiriman dari wilayah sekitar
10. Adanya pergeseran gaya hidup masyarakat yang serba
menggunakan plastik dan cenderung menggunakan barang-
barang yang sekali pakai.
Dari permasalahan persampahan tersebut di atas maka dapat
digambarkan lokasi-lokasi area beresiko persampahan di Kota
Manado bersarkan hasil pengolahan Data Sekunder, Studi EHRA
dan persepsi Pokja/SKPD akan dianalisis oleh tools instrument
sanitasi yang mendapatkan hasil sebagai berikut :
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 64
Gambar 2.10 Peta Area Beresiko Persampahan
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 65
Gambar 2.11 Peta Area Beresiko Persampahan (Solid Waste Risk Area)
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 66
Gambar 2.12 Peta Zonasi Persampahan
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 67
Adapun penjabaran kelurahan yang dirinci menurut skoring
tingkat resiko persampahan, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.19 Hasil Skoring Kelurahan Menurut Tingkat Resiko Persampahan
Skor Nilai Area
Beresiko Tingkat Resiko Kelurahan
1 Tidak Beresiko (Biru)
1. Tongkeina
2. Meras
3. Lapangan
4. Paniki Satu
5. Malendeng
6. Perkamil
7. Ranomuut
8. Dendengan Dalam
9. Dendengan Luar
10. Paal Dua
11. Calacal
12. Wenang Utara
13. Wenang Selatan
14. Kairagi Weru
15. Teling Atas
16. Tanjung Batu
17. Batu Kota
18. Malalayang Satu
2 Resiko Sedang (Hijau)
1. Manado Tua Satu
2. Manado Tua Dua
3. Alung Banua
4. Bunaken
5. Pandu
6. Molas
7. Barat
8. Paniki Dua
9. Buha
10. Sumompo
11. Tumumpa Satu
12. Maasing
13. Kampung Islam
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 68
Skor Nilai Area
Beresiko Tingkat Resiko Kelurahan
14. Singkil Dua
15. Kombos Barat
16. Bumi Beringin
17. Tikala Baru
18. Paal IV
19. Taas
20. Tingkulu
21. Pakowa
22. Ranotana Weru
23. Ranotana
24. Wanea
25. Sario
26. Kleak
27. Winangun Dua
28. Malalayang Satu Timur
29. Malalayang Satu Barat
30. Malalayang Dua
3 Resiko tinggi
1. Kima Atas
2. Bengkol
3. Bailang
4. Tuminting
5. Singkil Satu
6. Kairagi Satu
7. Kairagi Dua
8. Paniki Bawah
9. Banjer
10. Teling Atas
11. Sario Utara
4 Resiko Sangat Tinggi
(Merah di CBD) 1. Bahu
5 Resiko Sangat Tinggi
(Merah diluar CBD)
1. Mahawu
2. Pinaesaan
3. Pakowa
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 69
2.3.3. Area Berisiko dan Permasalahan Drainase
Kondisi sistem drainase yang ada di Kota Manado terdiri dari
Drainase Makro dan Drainase Mikro. Drainase makro Kota
Manado terdiri dari beberapa sungai besar yang mengalir dalam
Kota Manado, antara lain Sungai Tondano dengan anak sungainya
Sungai Tikala/Sawangan yang menyatu/bermuara di Sungai
Tondano di daerah Paal Dua, Sungai Sario, Sungai Malalayang dan
Sungai Bailang. Keseluruhan sungai-sungai tersebut bermuara di
Teluk Manado/Laut Sulawesi.
Drainase Mikro (Urban Drainage) yang ada di Kota Manado
terdiri dari saluran-saluran drainase yang terdapat pada daerah
permukiman dan tepi-tepi jalan. Sistem drainase yang ada
umumnya belum terencana dengan baik, seperti dari segi
dimensinya maupun arah pembuangannya, karena banyak yang
terputus-putus (parsial).
Secara umum sistem drainase yang ada di Kota Manado
masih menggunakan sistem drainase gabungan (mix drain) dimana
pembuangan air kotor/air limbah rumah tangga dan air hujan
disalurkan dalam satu saluran. Hal tersebut disebabkan karena
terbatasnya lahan untuk saluran drainase.
Kondisi drainase yang ada banyak yang tidak berfungsi
dengan baik dalam mengalirkan air hujan dengan lancar ke badan
air penerima (sungai/laut), karena rusak dan mengalami
pendangkalan akibat sedimentasi lumpur dan sampah. Selain itu,
sistem drainase yang ada arah pembuangannya banyak tidak
beraturan, ada yang membuang langsung ke sungai/laut dan ada
pula yang membuang ke rawa-rawa atau ke lahan-lahan kosong
disekitarnya. Hal ini merupakan salah satu penyebab sering
terjadinya banjir yang menggenangi daerah permukiman, jalan
dan sarana/prasarana umum lainnya di Kota Manado.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 70
Kondisi sistem drainase yang ada saat ini di Kota Manado
masih jauh dari memadai terutama untuk menanggulangi banjir/
genangan yang setiap tahun terjadi dalam wilayah kota.
Tingkat pelayanan sistem drainase yang ada relatif rendah.
Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya saluran drainase yang
rusak dan mengalami pendangkalan sehingga tidak berfungsi
dengan baik mengalirkan air hujan dengan lancar ke badan air
penerima (sungai/laut).
Secara umum permasalahan drainase yang dihadapi oleh
Kota Manado adalah :
1. Masalah Banjir/Genangan
Berdasarkan hasil inventarisasi dan identifikasi di lapangan, di
Kota Manado ditemukan ada 52 lokasi daerah genangan/
banjir yang ditemukan ini lebih banyak dibandingkan dengan
lokasi daerah genangan/banjir yang diinventarisasi pada studi
Masterplan Drainase tahun 2011 yaitu sebanyak 31 lokasi
daerah genangan/banjir. Hal ini terjadi karena pada bulan
Februari 2013 dan Januari 2014 Kota Manado mengalami
bencana banjir yang cukup besar dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya. Berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa
banjir yang terjadi tersebut adalah siklus 5 tahunan dan setiap
tahun, disamping itu tata guna lahan dalam 2 tahun terakhir
ini telah banyak yang berubah akibat pemotongan bukit-bukit
yang ada dalam Kota Manado.
2. Masalah Pendangkalan/Sedimentasi
Berdasarkan hasil inventarisasi dan identifikasi sistem
drainase yang ada, diketahui bahwa sebagian besar saluran
drainase yang ada telah mengalami pendangkalan akibat
sedimentasi lumpur dan sampah pada dasar saluran.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 71
Selain itu pada sistem drainase makro (sungai-sungai) yang
ada di Kota Manado, terutama pada Sungai Tondano, Sungai
Tikala/ Sawangan dan Sungai Sario sedimentasi yang terjadi
sudah dalam taraf mengkhawatirkan. Hal ini disebabkan oleh
adanya erosi yang cukup besar di hulu sungai akibat adanya
penebangan hutan yang tidak memperhatikan aspek
konservasi.
3. Masalah Penyempitan Alur Saluran dan Badan Sungai
Berdasarkan hasil inventarisasi dan identifikasi sistem
drainase yang ada, terutama pada saluran-saluran primer dan
sekunder yang melintasi daerah permukiman penduduk
terutama di Kecamatan Tikala, Tuminting, Wenang dan Sario
ditemukan adanya penyempitan saluran akibat adanya
bangunan/rumah penduduk yang pondasinya berdiri masuk
di kanan kiri badan saluran. Hal ini mengakibatkan
pembersihan dan perbaikan saluran sulit dilakukan.
Selain itu pada sistem drainase makro (sungai-sungai) yang
ada di Kota Manado, terutama pada Sungai Tondano dan
Tikala serta Sungai Sario dan Bailang, pada beberapa tempat
alur sungai mengalami penyempitan oleh bangunan dan
permukiman penduduk. Hal ini mengakibatkan pengaliran
sungai tidak lancar, dan pada waktu musim penghujan disaat
debit banjir besar penampang sungai ditempat tersebut tidak
mampu menyalurkan debit banjir dengan lancar akibatnya air
sungai meluap dan melimpas pada daerah-daerah kanan kiri
sungai yang topografinya relatif rendah dan datar.
4. Masalah Operasi dan Pemeliharaan Saluran
Sebagian besar saluran drainase yang ada di Kota Manado
telah mengalami pendangkalan akibat sedimentasi lumpur dan
sampah, serta pada beberapa bagian konstruksi saluran telah
mengalami kerusakan (retak-retak). Hal ini disebabkan
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 72
kurangnya pemeliharaan dan perbaikan saluran yang
dilakukan baik rutin maupun berkala oleh instansi terkait.
5. Masyarakat
Berdasarkan hasil survei lapangan, diketahui bahwa
partisipasi masyarakat untuk menjaga dan merawat drainase
yang ada masih sangat minim. Hal ini dapat dilihat dengan
banyaknya saluran drainase yang dangkal akibat sampah yang
dibuang oleh masyrakat kedalam saluran. Selain itu pada
beberapa tempat di kawasan pusat kota dan kawasan
perdagangan ditemukan adanya masyarakat yang menutup
seluruh badan saluran badan untuk tempat parkir tanpa
membuat manhole (lubang orang). Hal ini mengakibatkan
saluran tersebut tidak dapat dibersihkan.
Genangan di Kota Manado di sebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
1. Banjir/genangan yang disebabkan oleh meluapnya air sungai
2. Banjir/genangan yang disebabkan oleh kurang berfungsinya
saluran drainase dan sungai yaitu:
a. Debit air hujan yang meningkat dimana kapasitas saluran
atau gorong-gorong yang tak memadai. Kurangnya
kapasitas saluran atau gorong-gorong dapat disebabkan
oleh desain yang tak tepat atau tidak mempertimbangkan
pertumbuhan kota dalam jangka waktu tertentu.
b. Saluran-saluran air banyak tersumbat diakibatkan oleh
penumpukan sampah atau sedimen yang memperkecil
penampang basah saluran atau gorong-gorong akibat
kurangnya pemeliharaan dan pembersihan saluran.
c. Adanya penumpukan sampah di sungai, saluran dan outlet-
outlet saluran sehingga menimbulkan penyumbatan dan
terjadi banjir
d. Adanya pembangunan dan permukiman di bantaran
sungai menggunakan sempadan sungai dan saluran
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 73
Gambar 2.13 Peta Area Beresiko Drainase
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 74
Gambar 2.14 Peta Area Beresiko Drainase (Drainage Risk Area)
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 75
Gambar 2.15 Peta Zonasi Drainase
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 76
Adapun penjabaran Kelurahan yang dirinci menurut skoring
tingkat resiko drainase, dapat di lihat pada tabel berikut:
Tabel 2.20 Hasil Skoring Kelurahan Menurut Tingkat Resiko Drainase
Skor Nilai Area Beresiko
Tingkat Resiko Kelurahan
1 Tidak Beresiko (Biru)
1. Manado Tua Satu
2. Manado Tua Dua
3. Alung Banua
4. Bunaken
5. Tongkaina
6. Meras
7. Molas
8. Pandu
9. Bengkol
10. Kima Atas
11. Mapanget Barat
12. Lapangan
13. Paniki Dua
14. Paniki Satu
15. Paniki Bawah
16. Buha
17. Tumumpa Satu
18. Kombos Barat
19. Paal Dua
20. Dendengan Luar
21. Dendengan Dalam
22. Kairagi Weru
23. Ranomuut
24. Perkamil
25. Malendeng
26. Tingkulu
27. Pakowa
28. Ranotana Weru
29. Teling Atas
30. Tanjung Batu
31. Wanea
32. Kleak
33. Batu Kota
34. Winangun Dua
35. Malalayang Satu Timur
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 77
Skor Nilai Area Beresiko
Tingkat Resiko Kelurahan
36. Malalayang Satu
37. Malalayang Satu Barat
2 Resiko Sedang (Hijau)
1. Mahawu
2. Maasing
3. Sumompo
4. Singkil Dua
5. Tikala Baru
6. Paal IV
7. Taas
8. Sario
9. Sario Utara
10. Bahu
11. Malalayang Dua
3 Resiko Tinggi (Kuning)
1. Tuminting
2. Singkil Satu
3. Banjer
4. Kombos Timur
5. Kairagi Satu
6. Kairagi Dua
4 Resiko Sangat Tinggi
(Merah di CBD)
1. Wenang Utara
2. Wenang Selatan
3. Calaca
5 Resiko SangatTinggi (Merah diluar CBD)
1. Bailang
2. Pinaesaan
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 78
BAB III
KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
3.1. Visi dan Misi Sanitasi
Visi merupakan harapan kondisi ideal masa mendatang yang terukur
sebagai arah dari berbagai upaya sistematis dari setiap elemen dalam
organisasi secara bertahap. Misi adalah penjabaran visi yaitu apa yang
akan dilakukan dan diemban oleh organisasi selama kurun waktu yang
ditetapkan untuk memastikan visi tercapai.
Visi yang dimaksudkan dalam Buku Putih Strategis Sanitasi Kota Manado
dalam dokumen ini adalah kondisi sanitasi ideal yang ditetapkan sebagai
arah pembangunan sektor sanitasi perkotaan sampai dengan tahun 2019
sebagai arus utama dalam setiap upaya melalui berbagai program daerah
bidang sanitasi secara sistematis dan terukur. Sedangkan misi yang
dimaksudkan dalam dokumen ini adalah merupakan penjabaran
mengenai tugas yang akan diemban oleh Pemerintah Kota Manado
melalui peran satuan perangkat kelembagaan daerah terkait dan pihak-
pihak lain secara terkoordinasi untuk memastikan visi sanitasi Kota
Manado tercapai pada tahun 2019.
Visi sanitasi Kota Manado ditetapkan dengan mempertimbangkan dan
bersifat mendukung terhadap visi induk Kota Manado sebagaimana yang
ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
periode 2010-2015 dan visi sebagaimana Rencana Strategis SKPD terkait
dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Manado 2005-
2025.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 79
Tabel 3.1 Visi dan Misi Sanitasi Kota Manado
Visi dan Misi Sanitasi Kota Manado
Visi Kota Misi Kota Visi Sanitasi Kota Misi Sanitasi Kota Manado
Manado
Kota Model Ekowisata
Menjadikan Manado
sebagai kota yang menyenangkan
Mewujudkan Manado Kota Pariwisata Dunia
dengan infrastruktur dan sistem sanitasi yang
memadai
Misi Air Limbah Domestik :
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengelolaan air
limbah domestik yang berwawasan lingkungan
Misi Persampahan :
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengelolaan persampahan yang berwawasan lingkungan
Misi Drainase :
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sistem drainase yang terpadu dan berwawasan lingkungan
Misi Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan) :
Mewujudkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM)
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 80
3.2. Pentahapan Pengembangan Sanitasi
3.2.1. Tahapan Pengembangan Sanitasi
1. Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik
Berdasarkan hasil instrument profil sanitasi didapatkan
tahapan prioritas penanganan pengolahan air limbah
domestik di Kota Manado dalam jangka pendek, jangka
menegah dan jangka panjang seperti digambarkan pada tabel
dan peta berikut ini:
Tabel 3.2 Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kota Manado
Jangka pendek
(2015-2016)
Jangka menengah (2017-
2019)Jangka panjang (2024)
(a) (b) (c) (d) (e) (f)
A Sistem On-site
1 Individual (tangki septik) 44% 48% 54% 60%
2 Komunal (MCK, MCK++) 4% 8% 13% 20%3 Cubluk dan sejenisnya. 6% 6% 5% 5%B Sistem Off-site
1 Skala Kota /Kawasan 0% 5% 8% 15%2 Skala Wilayah 0% 0% 0% 0%C Buang Air Besar Sembarangan (BABS)** 46% 32% 20% 0%
Tabel Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kota Manado
No SistemCakupan layanan eksisting*
(%)
Target cakupan layanan* (%)
JenisJumlah
(unit)%
Jumlah
(Jiwa)
Studi dan
Desain
Advokasi,
Kampanye,
Sosialisasi
Penyiapan
Lahan
Konstruksi
dan
Supervisi
Total Investasi
Operasional
dan Perawatan
tiap tahun
MCK 120 34.333 60 20.600 500 500 580 9.972 11.552 480
IPLT 1 48 240.000 1.400 350 600 1.136 3.486 171
Melayani 48% penduduk Kota
Manado yang saat ini menggunakan
sistem on site, nilai konstruksi sudah
mencakup pengadaan 3 truk tinja
II Off site IPAL Kawasan 1 218.070 15 29.600 2.700 1.900 1.000 123.600 129.200 2.360
IPAL Rp 12,1 M dan sambungan
rumah (SR) Rp 97 M, supervisi IPAL
dan SR Rp 2,2M
IPAL Kawasan 1 8 13.500 3.500 2.050 1.200 78.284 85.034 1.450
IPAL Rp 10,8 M dan sambungan
rumah (SR) Rp 134 M, supervisi IPAL
dan SR Rp 2,9 M
IPAL Kawasan
Megamas1 7 12.000 - 1.250 - 11.600 12.850 1.240
2900 SR kewajiban daerah, IPAL
sudah terbangun + 100 SR (APBN)
8.100 6.050 3.380 212.992 230.522 5.701
170.767 III Off site
Nilai Investasi (x 1000000Rp)
Keterangan
On siteI
Infrastruktur
TAHAPAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH HASIL REKOMENDASI SSK TOOLS
Nilai Investasi (x 1000000Rp)
Target penduduk
terlayani hingga tahun
ke 20Jumlah
Penduduk
dalam Zona
(Jiwa)
SistemZona
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 81
Gambar 3.1 Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 82
2. Tahapan Pengembangan Persampahan
Dari hasil instrumen profil sanitasi didapatkan tahapan
prioritas penanganan persampahan di Kota Manado
berdasarkan fungsi kota/wilayah dan kepadatan penduduk
dalam penanganan persampahan dalam jangka pendek, jangka
menegah dan jangka panjang yang digambarkan pada tabel
dan peta berikut ini:
Tabel 3.3 Tahapan Pengembangan Persampahan Kota Manado
Jangka pendek Jangka menengah Jangka panjang
(b) (c) (d) (e) (f)
Penanganan Sampah Tidak Langsung/
Pengurangan Sampah dari Sumbernya2% 15% 30% 100%
Penanganan Sampah Langsung di Daerah CBD 73% 75% 80% 100%
Sistem
Cakupan layanan eksisting*
(%)
Target cakupan layanan* (%)
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 83
Gambar 3.2 Tahapan Pengembangan Persampahan
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 84
3. Tahapan Pengembangan Drainase
Dari hasil instrumen profil sanitasi didapatkan tahapan
prioritas penanganan drainase di Kota Manado dalam jangka
pendek, jangka menegah dan jangka panjang berdasarkan
tingkat area berisiko genangan yang ada seperti tergambar
pada tabel dan peta berikut ini:
Tabel 3.4 Tahapan Pengembangan Drainase Kota Manado
Jangka pendek Jangka menengah Jangka panjang
(a) (b) (c) (d) (e) (f)
Luas Area Rawan Banjir 6% dari luas Kota
Manado (436 Ha)
1 Pengurangan Luas Genangan 0% 3% 7,88% 100%
No SistemCakupan layanan eksisting*
(%)
Target cakupan layanan* (%)
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 85
Gambar 3.3 Tahapan Pengembangan Persampahan
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 86
3.2.2. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sanitasi
Dalam upaya peningkatan Sanitasi Kota Manado saat ini, ada
empat sub sektor yang menjadi fokus utama yaitu: Air Limbah
Domestik, Drainase, Persampahan serta Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS). Penetapan ke-empat sub sektor ini sebagai yang
diutamakan dalam peningkatan pelayanan sanitasi karena empat
sub sektor ini merupakan kebutuhan paling mendasar yang harus
dipenuhi sehingga diharapkan dengan adanya peningkatan
pelayanan pada sub sektor ini akan dapat meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Penyusunan Strategi Sanitasi Kota Manado adalah sebagai
acuan yang sangat penting dalam pembangunan sanitasi yang
akan dilakukan dalam jangka waktu lima tahun ke depan yang
mana dalam strategi ini menjelaskan tujuan dan sasaran Strategi
Sanitasi Kota Manado.
Adapun Tujuan dan Sasaran masing-masing sub sektor
Sanitasi Kota Manado tercantum pada tabel-tabel di bawah ini:
Tabel 3.5 Tujuan dan Sasaran Pengembangan Air Limbah Domestik
Tujuan Sasaran Nilai Data Dasar
Meningkatnya akses terhadap pelayanan
pengelolaan air limbah permukiman dengan sistem setempat (on-
site) dan sistem terpusat (off-site)
1. Berkurangnya jumlah RT yang belum memiliki akses menjadi 7,63% pada tahun
2015
Jumlah RT Tahun 2011 untuk 11
kecamatan yang
menjadi wilayah kajian yaitu
104.874
2. Peningkatan layanan air
limbah sistem on-site menjadi 54%; sistem komunal 10%; sistem off side (IPAL kawasan/kota) 8% pada tahun 2018.
3. Pengurangan angka BABS dari 46% menjadi 20%
pada tahun 2018.
Menyiapkan regulasi
untuk penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah permukiman.
4. Tersedianya regulasi air
limbah domestik pada tahun 2018
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 87
Tabel 3.6 Tujuan dan Sasaran Pengembangan Persampahan
TUJUAN SASARAN Nilai Data Dasar
Untuk meningkatkan pelayanan dan
pengelolaan persampahan
domestik melalui sistem penanganan
langsung, tidak langsung serta
pengurangan sampah dari sumbernya
1.
Penerapan sistem penanganan sampah tidak langsung pada tahun
2018 dari 2% menjadi 30% dan pengurangan sampah ke TPA.
2. Penerapan sistem penanganan
sampah langsung pada tahun 2018 di zona Central Bisnis Distrik (CBD)
Tabel 3.7 Tujuan dan Sasaran Pengembangan Drainase
Tujuan Sasaran Nilai Data Dasar
Tercapainya kondisi
pada pusat kegiatan
strategis kota dan
pemukiman dengan
luas areal genangan
yang semakin
berkurang.
1. Pengurangan luas
genangan di daerah
strategis perkotaan sebesar
7,88% dari luas areal
rawan genangan di Kota
Manado (436,08 Ha) di
tahun 2018
436,08 Ha, luas
areal rawan banjir
di Kota Manado 2. Pengurangan luas
genangan sebesar 10%
setiap tahun dari luas
rawan genangan di Kota
Manado.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 88
Tabel 3.8 Tujuan dan Sasaran Pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat
Tujuan Sasaran Nilai Data Dasar
Meningkatkan kesadaran
masyarakat di Kota
Manado tentang
pentingnya Cuci Tangan
Pakai Sabun (CTPS) di
terapkan dalam keluarga
dan Sekolah Dasar
Masyarakat di 47 Kelurahan
(154.539 jiwa) beresiko tinggi
dan sangat tinggi di Kota
Manado dan siswa SD di
Kota Manado pada tahun
2018 paham akan kesadaran
Cuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS). 408.830 jiwa
Meningkatkan kesadaran
masyarakat di Kota
Manado untuk tidak
Buang Air Besar
Sembarangan (Stop
BABS)
Masyarakat di 47 Kelurahan
(154.539 jiwa) beresiko tinggi
dan sangat tinggi di Kota
Manado dan siswa SD di
Kota Manado pada tahun
2018 paham akan kesadaran
untuk tidak buang air besar
sembarangan (Stop BABS)
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 89
3.3. KEMAMPUAN PENDANAAN SANITASI DAERAH
Tabel 3.9 Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi Kota Manado Tahun 2009 – 2013
No URAIAN Belanja Tahun (Rp) Rata2
Pertum
buhan 2009 2010 2011 2012 2013
1 Belanja Sanitasi
1.1 Air Limbah Domestik N/A N/A N/A 7.500.000 N/A
1.2 Sampah rumah tangga N/A N/A N/A N/A 35.982.119.754
1.3 Drainase lingkungan N/A N/A 21.015.765.000 10.928.491.950 15.151.321.000
1.4 PHBS N/A N/A 127.100.000 191.363.465 674.247.900
Belanja APBD Untuk Sanitasi
N/A N/A 21.142.865.000 11.127.355.415 51.807.688.654
2 Total Belanja Langsung 500.000.000 168.825.230.636 268.317.123.899 267.737.413.232 168.477.768.092
3 Proporsi Belanja Sanitasi – Belanja Langsung
0 0 7,88 4,16 30,75
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 90
Tabel 3.10 Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi Ke Depan
NO URAIAN Perkiraan Belanja Sanitasi Tahun (Rp)
Total Pendanaan
2015 2016 2017 2018 2019
1 Perkiraan Belanja Langsung
472.520.822.000 519.772.904.200 571.750.194.620 628.925.214.082 691.817.735.490
2 Perkiraan Belanja APBD Untuk Sanitasi
3 Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 91
BAB IV
STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
Program prioritas sanitasi disusun berdasarkan kesesuaian prioritas
penanganan sanitasi sebagaimana terdapat dalam Buku Putih, SSK,
Masterplan dan RPIJM Kota Manado 2010 – 2014. Program yang menjawab
permasalahan sanitasi di wilayah prioritas sanitasi (terdapat dalam Buku Putih
dan RPIJM) akan menjadi program prioritas pengembangan sanitasi Kota
Manado dan disusun sebagai rencana program untuk tahun 2014 yang sudah
tersedia dana untuk masing-masing kegiatan sedangkan untuk tahun 2015–
2019 ditentukan berdasarkan tingkat kebutuhan kota untuk mendukung
kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya sehingga diharapkan
terjadi kesinambungan program dan kegiatan dalam percepatan
pembangunan sanitasi. Kebutuhan yang paling mendesak dan kegiatan yang
mendukung tercapainya visi dan misi sanitasi kota merupakan prioritas
utama untuk dilaksanakan.
a. Air Limbah
Prioritas pembangunan dan pengelolaan air limbah Kota Manado adalah:
1. Pengembangan prasarana dan sarana sistem air limbah terpusat (off-
site) skala kota maupun komunal.
2. Peningkatan pengelolaan sistem air limbah setempat (on-site).
3. Penanganan air limbah berbasis masyarakat tanpa subsidi.
b. Persampahan
Prioritas pembangunan dan pengelolaan persampahan Kota Manado adalah:
1. Penambahan kapasitas prasarana pengumpulan sampah dan kapasitas
pengangkutan sampah menuju TPS maupun TPA.
2. Optimalisasi penggunaan TPA regional dan pengembangan TPA
Sumompo dengan sistem sanitary landfill.
3. Pengurangan timbulan sampah dari sumber melalui penerapan prinsip
3R (reduce, reuse, recycle) dan minimasi sampah yang tidak terangkut ke
TPA.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 92
c. Drainase
Prioritas pembangunan drainase Kota Manado adalah:
1. Penyusunan rencana induk sistem pengelolaan drainase serta
pemantauan dan evaluasi pelaksanaannya.
2. Pembangunan saluran drainase di kawasan strategis perkotaan
3. Pengurangan volume air limpasan melalui penyediaan bidang
resapan baik oleh masyarakat maupun pemerintah.
d. Hiegene
Prioritas pengembangan Pola Hidup Bersih dan Sehat Kota Manado adalah:
1. Peningkatan kesadaran dan peran serta masyarakat di dalam
pengembangan PHBS.
2. Evaluasi data, kajian dan studi untuk mendukung PHBS.
3. Penyediaan sarana fisik untuk mendukung PHBS.
Dari penjabaran prioritas kegiatan 4 sektor sanitasi diatas, maka dapat
dilakukan analisa SWOT pada masing-masing sektor sanitasi tersebut, dari
hasil analisa SWOT dilanjutan dengan perumusan strategi pengembangan
sanitasi untuk Kota Manado sebagai berikut:
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 93
4.1. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik
Tabel 4.1. Analisis SWOT Air Limbah Domestik
NO ELEMEN BOBOT TINGKAT
PENGARUH
PERKALIAN BOBOT
DAN TINGKAT
PENGARUH
KET
INTERNAL FAKTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS)
KEKUATAN (STRENGTHS)
1 Adanya kegiatan sosialisasi dan kampanye mengenai pengelolaan air limbah yang dilakukan Pemda.
10% 1 0.1
2 Adanya Program/Kegiatan Pengelolaan air limbah yang berbasis
masyarakat yang diselenggarakan oleh Pemda. 10% 1 0.1
3 Adanya upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui
kegiatan pembinaan teknis pengelolaan air limbah. 10% 1 0.1
4 Adanya peluang pengadaan instalasi pengolahan akhir sistem komunal
dan offsite kawasan 10% 2 0.2
5 Adanya sarana IPAL Kawasan Boulevard. 10% 2 0.2
6 Adanya peningkatan anggaran APBD untuk subsektor Pengelolaan Air Limbah.
20% 3 0.6
7 Perencanaan pengelolaan air limbah jangka panjang sudah tercantum
dalam RTRW kota 30% 4 1.2
TOTAL 100% 2.5
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 94
NO ELEMEN BOBOT TINGKAT
PENGARUH
PERKALIAN BOBOT
DAN TINGKAT
PENGARUH
KET
KELEMAHAN (WEAKNESSES)
1 Kegiatan komunikasi yang dilakukan Pemda belum variatif/maksimal
dan tidak kontinyu. 10% 4 0.4
2 Masih terbatasnya Program/Kegiatan Pengelolaan air limbah yang
berbasis masyarakat yang diselenggarakan oleh Pemda. 5% 2 0.1
3 Kemampuan personil terkait pengelolaan air limbah belum maksimal. 5% 2 0.1
4 Pelibatan pihak swasta terkait sistem pengelolaan ar limbah belum diberdayakan secara baik dan maksimal oleh Pemda.
5% 2 0.1
5 Kurangnya layanan penyedotan limbah tinja dan belum tersedianya
instalasi pengolahan limbah tinja yang memadai. 5% 2 0.1
6 Sebagian besar fasilitas pengolahan air limbah setempat masih belum
memenuhi standar teknis yang ditetapkan. 5% 4 0.2
7 Master plan pengelolaan air limbah belum terintegrasi dengan RTRW Kota 20% 4 0.8
8 Tingginya kepadatan pemukiman di kawasan pesisir. 5% 4 0.2
9 Belum optimalnya penggalian potensi pendanaan berupa swadaya
masyarakat dan partisipasi dunia usaha/swasta. 5% 2 0.1
10 Skala prioritas yang rendah untuk pengelolaan air limbah permukiman
baik ditingkat pemerintah pusat maupun daerah. 5% 4 0.2
11 Belum ada kelembagaan (UPTD) yang khusus menangani pengelolaan air
limbah (Pemerintah, swasta dan masyarakat) 5% 3 0.15
12 Koordinasi antar instansi dalam penetapan kebijakan masih rendah 5% 2 0.1
13 Rendahnya kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target
pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota 5% 3 0.15
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 95
NO ELEMEN BOBOT TINGKAT
PENGARUH
PERKALIAN BOBOT
DAN TINGKAT
PENGARUH
KET
14 Rendahnya kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas sarana pengelolaan air limbah domestik
5% 3 0.15
15 Kurangnya kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan air limbah domestik, atau mengakomodir keluhan atas layanan air
limbah domestik
5% 2 0.1
16 Kurangnya kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air
limbah domestik 5% 2 0.1
TOTAL 100% 3.05
SELISIH KEKUATAN DAN KELEMAHAN -0.55 (X)
EXTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS)
PELUANG (OPPORTUNITY)
1 Adanya peran media dalam kegiatan sosialisasi dan kampanye. 5% 1 0.05
2 Adanya peran masyarakat dalam sistem pengelolaan air limbah 5% 1 0.05
3 Beberapa kawasan memungkinkan penerapan pengelolaan air limbah
dengan sistem IPAL komunal 10% 1 0.1
4 Tersedianya lahan untuk pembangunan sarana pengolahan air limbah 10% 2 0.2
5
Adanya peluang dukungan dana yang bersumber dari APBN, Tugas
Perbantuan, Belanja Kementrian, DAK Sanitasi, APBD Propinsi, serta
sumber dana internasional dari lembaga multilateral (world bank, Asian
Development Bank, Ausaid), CSR dan partisipasi masyarakat.
10% 2 0.2
6 Adanya hibah dari SAIIG, Bank Dunia (USRI) 20% 4 0.8
7 Adanya Norma Standar Pedoman dan Manual (NSPM) dan Standar
Pelayanan Minimal pelayanan air limbah. 10% 3 0.3
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 96
NO ELEMEN BOBOT TINGKAT
PENGARUH
PERKALIAN BOBOT
DAN TINGKAT
PENGARUH
KET
8
Adanya UU No 32 tahun 2004 dan PP Nomor 38/2007 yang menyatakan
bahwa tanggung jawab penyelenggaraan air limbah permukiman menjadi
kewenangan pemerintah daerah.
10% 2 0.2
9 Adanya Perda yang mewajibkan pembangunan IPAL oleh para pengembang dan masyarakat.
20% 2 0.4
TOTAL 100% 2.3
ANCAMAN (THREADS)
1 Peran media belum optimal dalam memberikan informasi pengelolaan air
limbah perkotaan kepada masyarakat. 10% 4 0.4
2 Sarana MCK yang ada tidak dilengkapi dengan fasilitas cuci tangan dan persediaan sabun dan sebagian lagi kurang terpelihara.
10% 2 0.2
3
Tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah akan pentingnya
pengelolaan air limbah, terkait tingkat pendidikan dan kebiasaaan pola
hidup sehat masyarakat.
10% 2 0.2
4 Pihak swasta masih kurang berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan
sistem pengelolaan air limbah permukiman. 10% 2 0.2
5 Ada kawasan pesisir di kota Manado yang tidak memungkinkan untuk
pembuatan septictank dengan sumur resapan 30% 4 1.2
6 Terbatasnya lahan efektif karena kondisi topografi Kota Manado yang
berkontur. 20% 4 0.8
7 Investasi di bidang air limbah kurang dilirik oleh pihak swasta. 10% 4 0.4
TOTAL 100% 3.4
SELISIH KEKUATAN DAN KELEMAHAN -1.1 (Y)
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 97
Tabel 4.2 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik
Tujuan Sasaran Indikator Strategi
Meningkatnya
akses terhadap
pelayanan
pengelolaan air
limbah
permukiman
dengan sistem
setempat (on-
site) dan sistem
terpusat (off-site)
1. Berkurangnya jumlah
RT yang belum memiliki
akses menjadi 7,63%
pada tahun 2015
2. Peningkatan layanan air
limbah sistem on-site
menjadi 54%; sistem
komunal 10%; sistem
off-side (IPAL kawasan/
kota) 8% pada tahun
2018
3. Pengurangan angka
BABS dari 46% menjadi
20% pada tahun 2018
1. Tahun 2015
penduduk yang
BABS 48.243 RT,
tahun 2018
berkurang menjadi
20.975 RT
2. Sampai tahun
2018 56.632 RT
telah terlayani
sistem on-site,
10.488 RT
terlayani sistem
komunal
1. Menyediakan infrastruktur pengolahan limbah tinja dengan memperhatikan kondisi geologis kawasan pesisir yg tidak memungkinkan utk pembuatan septictank dengan sumur resapan
2. Meningkatkan anggaran belanja air limbah dari sumber pendanaan APBD Kota Manado untuk penanganan pengelolaan air limbah permukiman yang saat ini masih rendah dan juga melakukan upaya pendekatan dengan pihak swasta agar mau terlibat secara aktif selaku investor pengelola air limbah
3. Mengoptimalkan kegiatan komunikasi mengenai pengelolaan air limbah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan air limbah.
4. Meningkatkan kegiatan komunikasi mengenai pengelolaan air limbah oleh Pemda dengan melibatkan peran media komunikasi yang ada
5. Meningkatkan kapasitas SDM yang melaksanakan pengelolaan air limbah permukiman dengan melibatkan mereka yang benar-benar sadar akan pentingnya pengelolaan air limbah permukiman
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 98
Tujuan Sasaran Indikator Strategi
Menyiapkan regulasi untuk
penyelenggaraan sistem
pengelolaan air limbah
permukiman
4. Tersedianya regulasi air
limbah domestik pada
tahun 2018
6. Menyediakan peraturan pengelolaan air limbah
beserta kelembagaannya
7. Menyediakan perangkat peraturan dalam
pengelolaan air limbah permukiman yang akan
mendorong keterlibatan pihak swasta dalam
melakukan investasi di bidang air limbah
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 99
4.2. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Persampahan
Tabel 4.3 Analisis SWOT Persampahan
NO ELEMEN BOBOT TINGKAT
PENGARUH
PERKALIAN BOBOT
DAN TINGKAT
PENGARUH
KET
INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS)
KEKUATAN (STRENGTHS)
1
Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan pemerintah kota lewat dharma wanita,
dinas kebersihan dan pertamanan dan badan lingkungan hidup yang
pelaksanaanya secara berkesinambungan sampai sakarang
10% 2 0.2
2
Adanya Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program/kegiatan
pembinaan teknis pengelolaan persampahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
kota.
10% 2 0.2
3 Keterlibatan pihak swasta untuk pelayanan pengelolaan persampahan sudah ada. 10% 2 0.2
4 Pencapaian penghargaan tertinggi di bidang kebersihan 8 kali secara berturut-
turut. 20% 2 0.4
5 Alokasi dana APBD untuk persampahan setiap tahunnya mengalami peningkatan
juga keterlibatan pihak swasta mengalami peningkatan. 20% 3 0.6
6 PAD tentang kebersihan meningkat. 10% 3 0.3
7 Adanya Perda mengenai Retribusi sampah atau kebersihan dan Pengelolaan
sampah 10% 3 0.3
8 Pemda telah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan sampah dan kapasitas infrastruktur sarana dan prasarana
pengelolaan persampahan.
10% 3 0.3
TOTAL 100% 2.5
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 100
NO ELEMEN BOBOT TINGKAT
PENGARUH
PERKALIAN BOBOT
DAN TINGKAT
PENGARUH
KET
KELEMAHAN (WEAKNESSES)
1 Dalam pelayanan persampahan belum secara berkesinambungan. 10% 4 0.4
2 Sarana pengangkutan belum sebanding dengan jumlah penduduk kota. 10% 2 0.2
3 Kekurangan luas lahan TPA 10% 2 0.2
4 Jumlah TPS belum sebanding dengan jumlah penduduk kota dan belum adanya
TPST. 10% 2 0.2
5 Belum adanya Masterplan 10% 2 0.2
6 Pengelolaan lindi belum sesuai standart baku mutu. 10% 4 0.4
7 Dana alokasi APBD masih kurang dari kebutuhan 15% 4 0.6
8 Kesadaran masyarakat tentang iuran retribusi kebersihan masih kurang. 10% 4 0.4
9 Sosialisasi dan Monev terhadap peraturan kurang maksimal dan belum efektif 5% 2 0.1
10 Penerapan sanksi hukum dari Perda belum efektif 5% 4 0.2
11
Monitoring dan evaluasi terhadap efektifitas layanan persampahan, dan atau
menampung serta mengelola keluhan atas layanan persampahan belum
dilakukan.
5% 4 0.2
TOTAL 100% 3.1
SELISIH KEKUATAN DAN KELEMAHAN -0.6 (X)
EXTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS)
PELUANG (OPPORTUNITY)
1 Sosialisasi kawasan masuk wilayah TPA radius 1 km tentang larangan bangunan. 10% 2 0.2
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 101
NO ELEMEN BOBOT TINGKAT
PENGARUH
PERKALIAN BOBOT
DAN TINGKAT
PENGARUH
KET
2 Adanya media komunikasi dan informasi yang berperan dalam kegiatan
kampanye/sosialisasi berupa radio RAL Manado dan sebagian besar media cetak. 10% 2 0.2
3 Pengelolaan persampahan di tingkat kelurahan/kecamatan telah melibatkan
masyarakat setempat 15% 2 0.3
4 Perlu adanya pendekatan-pendekatan persuasif guna meningkatkan pelayanan persampahan.
10% 2 0.2
5 Penambahan luas lahan TPA sementara dalam proses. 10% 3 0.3
6 Berkembangnya metode pengolahan sampah dengan Sistem 3R 15% 4 0.6
7 Memanfaatkan pemakaian ”Incinerator” alat membakar sampah organik 10% 4 0.4
8 Adanya bantuan Bank Dunia lewat DED (ESC) dengan INDI sebagai konsultan. 5% 4 0.2
9
Penyuluhan dan pendidikan hal-hal yang menyangkut kebersihan melalui
kegiatan pameran Pembangunan pada berbagai iven seperti: HUT Proklamasi
Kemerdekaan RI, HUT Propinsi, HUT Kota Manado.
5% 2 0.1
11 Menindaklanjuti laporan masyarakat terkait kurangnya penanganan persampahan yang ada.
10% 3 0.3
TOTAL 100% 2.8
ANCAMAN (THREADS)
1 Media komunikasi yang terlibat dalam mempromosikan pemilahan dan
pengurangan tentang sampah masih sangat terbatas 10% 4 0.4
2 Perlu adanya keterlibatan langsung pemerintah kota lewat instansi yang terkait guna meningkatkan keterlibatan masyarakat.
10% 2 0.2
3 Sungai masih dijadikan sarana untuk membuang sampaholeh masyarakat. 10% 2 0.2
4 Pengelohan sampah masih bergantung pada pemerintah kota. 10% 2 0.2
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 102
NO ELEMEN BOBOT TINGKAT
PENGARUH
PERKALIAN BOBOT
DAN TINGKAT
PENGARUH
KET
5 Efek rumah kaca berupa pemanasan global akibat membakar sampah 10% 4 0.4
6 Efek pencemaran air tanah, air permukaan dan sumber air minum (kolam,
danau, sungai dan pantai) 20% 4 0.8
7 Kurang tertariknya sektor swasta untuk melakukan investasi di bidang
pengelolaan persampahan. 10% 4 0.4
8 Belum ada lembaga/organisasi masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan
persampahan. 10% 4 0.4
9
Efek bagi kesehatan, tempat berkembang biaknya bibit penyakit dan vektor
penyebar penyakit dan banjir lokal akibat sumbatan sampah pada got saluran
air.
10% 3 0.3
TOTAL 100% 3.3
SELISIH KEKUATAN DAN KELEMAHAN -0.5 (Y)
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 103
Tabel 4.4 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Persampahan
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI PERNYATAAN SASARAN
INDIKATOR SASARAN
Untuk meningkatkan
pelayanan dan
pengelolaan persampahan
domestik melalui sistem
penanganan langsung,
tidak langsung
serta pengurangan sampah dari sumbernya
3. Penerapan sistem penanganan sampah tidak langsung pada tahun 2018 dari 2% menjadi 30% dan pengurangan sampah ke TPA.
4. Penerapan sistem
penanganan sampah langsung pada tahun 2018 di zona Central Bisnis Distrik (CBD)
Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan dengan
indikasi 93.77% tahun 2013 menjadi
97% tahun 2018.
1. Meningkatkan standart instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
guna meminimalisir pencemaran lingkungan.
2. Pemberdayaan masyarakat dan stakeholder dalam pengelolaan
sampah dan keindahan kota.
3. Meningkatkan anggaran belanja sub sektor persampahan dari
sumber pendanaan APBD untuk mengatasi kurangnya
investasi di bidang pengeloaan persampahan oleh pihak swasta
4. Menyebarluaskan informasi dan pengetahuan kepada
masyarakat tentang pengurangan sampah melalui program 3R
untuk mendorong keterlibatan masyarakat maupun swasta
dalam pengelolaan persampahan.
5. Meningkatkan kegiatan komunikasi mengenai pengelolaan
Persampahan oleh Pemda dengan melibatkan media
komunikasi yang ada.
6. Merupakan salah satu partner pemerintah untuk bersama-
sama merangkul para stekholder dan masyarakat dalam
menatalayani pengelolaan persampahan dari hulu hingga hilir.
7. Menyelenggarakan Program/Proyek Layanan Persampahan
yang berbasis masyarakat untuk mendorong
lembaga/organisasi masyarakat boleh terlibat dalam
pengelolaan persampahan
8. Mengadakan pengawasan pada setiap program dan kegiatan
yang berjalan secara continue dengan memberikan laporan dan
mengevaluasi dan menindaklanjuti permasalahan yang ada.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 104
4.3. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Drainase
Tabel 4.5 Analisis SWOT Drainase
NO ELEMEN BOBOT TINGKAT
PENGARUH
PERKALIAN BOBOT
DAN TINGKAT
PENGARUH
KET
INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS)
KEKUATAN (STRENGTHS)
1
Adanya kegiatan komunikasi yang dilakukan Pemda lewat media elektronik
radio/televisi pemerintah/swasta dalam rangka sosialisasi dan kampanye akan pentingnya drainase
10% 2 0.2
2 Adanya program/kegiatan yang berbasis masyarakat dalam pengelolaan
drainase lingkungan yaitu PNPM Mandiri Pedesaan. 10% 2 0.2
3
Adanya wewenang dan tanggungjawab pemkab dalam pembinaan SDM guna
peningkatan kemampuan teknis dan manajerial pengelolaan drainase dan
penanganan genangan di wilayah kota.
10% 2 0.2
4 Adanya pembangunan PS drainase oleh pemkot Manado. 20% 2 0.4
5 Adanya peningkatan anggaran untuk sub sektor drainase pada APBD Kota
Manado dalam empat tahun terakhir 20% 3 0.6
6 Adanya tanggung jawab dan wewenang pemkot sebagai penyelenggara
pembangunan dan pemeliharaan PS drainase. 20% 3 0.6
7 Pemkot telah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas
infrastruktur sarana pengelolaan drainase lingkungan 10% 3 0.3
TOTAL 100% 2.5
KELEMAHAN (WEAKNESSES)
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 105
NO ELEMEN BOBOT TINGKAT
PENGARUH
PERKALIAN BOBOT
DAN TINGKAT
PENGARUH
KET
1
Kegiatan komunikasi yang dilakukan Pemda dalam rangka sosialisasi dan
kampanye belum maksimal dan belum dilaksanakan secara kontinyu,
terencana dan terstruktur.
10% 4 0.4
2 Belum terkoordinasi dengan baik pengelolaan drainase lingkungan yang dilakukan oleh pemda dan yang berbasis masyarakat.
10% 2 0.2
3 Penanganan sistem drainase masih bersifat parsial tidak dalam skala
perwilayahan dan belum dikelola secara terintegrasi dengan instansi terkait. 10% 2 0.2
4 Grey water masih bercampur dengan saluran drainase dan belum ada sumur
resapan 10% 2 0.2
5 Belum tersedianya master plan drainase kota. 10% 2 0.2
6 Banyak daerah bantaran sungai yang sudah dijadikan tempat tinggal,
sehingga dapat memicu terjadi banjir 10% 4 0.4
7 Belum adanya perda yang mengatur tentang pengelolaan drainase. 20% 4 0.8
8
Masih lemahnya pemahaman pengelola sistem drainase terhadap fungsi
drainase dan elemen/faktor lain yang berpengaruh dalam pembangunan
drainase.
10% 4 0.4
9 Monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan drainase
lingkungan skala kota belum dilakukan Pemkot 5% 2 0.1
10 Monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan drainase lingkungan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan fungsi
drainase lingkungan belum dilakukan Pemkot
5% 4 0.2
TOTAL 100% 3.1
SELISIH KEKUATAN DAN KELEMAHAN -0.6 (X)
EXTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS)
PELUANG (OPPORTUNITY)
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 106
NO ELEMEN BOBOT TINGKAT
PENGARUH
PERKALIAN BOBOT
DAN TINGKAT
PENGARUH
KET
1 Adanya media elektronik dan cetak yang berperan dalam kegiatan kampanye dan sosialisasi berupa media radio/televisi dan surat kabar lokal
10% 2 0.2
2 Adanya mitra kerja yang cukup potensial yaitu RRI Manado dan TVRI
Sulawesi Utara untuk kegiatan komunikasi 10% 2 0.2
3 Adanya kegiatan pembersihan drainase yang dilakukan oleh pemda dan
masyarakat setiap hari jumat dalam kegiatan jumpa berlian 25% 2 0.5
4 Terdapatnya sungai dan anak sungai di kawasan pemukiman. 10% 2 0.2
5
Adanya peluang dukungan dana yang bersumber dari APBN dan APBD
Propinsi, serta sumber dana internasional dari lembaga multilateral (world
bank, Asian Development bank, Ausaid), CSR, Swasta dan partisipasi
masyarakat.
25% 3 0.75
6
Adanya peraturan perundang-undangan RI Nomor 38 Tahun 2007 tentang
pembagian urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum sub bidang
drainase antara pemerintah pusat, pemerintah propinsi dan kabupaten/kota
20% 4 0.8
7 Adanya tata cara perencanaan umum drainase perkotaan dan perencanaan
teknis sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan yaitu SK SNI 10% 3 0.3
TOTAL 110% 2.95
ANCAMAN (THREADS)
1
Program acara dalam mengkomunikasikan pengelolaan drainase kepada
masyarakat belum dirancang dengan baik untuk menarik antusiasme pendengar.
10% 4 0.4
2 Belum meratanya kegiatan pembersihan drainase oleh masyarakat yang
dilakukan secara rutin. 10% 2 0.2
3 Masih rendahnya kesadaran, pengetahuan dan partisipasi masyarakat
terhadap fungsi dan pemeliharaan drainase secara mandiri 10% 2 0.2
4 Belum ada penyedia jasa pengelolaan drainase lingkungan di kota Manado. 10% 2 0.2
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 107
NO ELEMEN BOBOT TINGKAT
PENGARUH
PERKALIAN BOBOT
DAN TINGKAT
PENGARUH
KET
5 Pihak swasta belum berpartisipasi aktif dalam pengelolaan drainase lingkungan.
10% 4 0.4
6 Ketersediaan lahan terbatas untuk menyesuaikan dimensi saluran drainase
dengan debit air hujan maksimal. 20% 4 0.8
7 Pemukiman di pesisir pantai kecamatan Tuminting dan Bunaken sering
mengalami banjir saat air pasang dan menerima banjir kiriman. 10% 4 0.4
8 Rendahnya skala prioritas penganggaran baik ditingkat pemerintah pusat
maupun daerah. 10% 4 0.4
9 Belum ada lembaga kemasyarakatan yang berpartisipasi dalam pengelolaan
drainase 10% 3 0.3
TOTAL 100% 3.3
SELISIH KEKUATAN DAN KELEMAHAN -0.35 (Y)
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 108
Tabel 4.6 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Drainase
Tujuan Sasaran Indikator Strategi
Tercapainya
kondisi pada pusat
kegiatan strategis
kota dan
pemukiman dengan
luas areal
genangan yang
semakin
berkurang.
Pengurangan luas
genangan di daerah
strategis perkotaan
sebesar 7,88% dari
luas areal rawan
genangan di kota
manado (436,08 Ha)
di tahun 2018
Luas genangan
tertanggulangi
hingga tahun 2018
sebesar 34,4 Ha di
daerah strategis
perkotaan.
1. Menyusun master plan, study dan desain drainase skala
kota
2. Melaksanakan pembangunan, rehabilitasi dan
pemeliharaan sistem drainase berwawasan lingkungan
yang terdiri dari saluran drainase primer, sekunder dan
tersier serta bangunan peresapan, bangunan
tampungan, bangunan penguras beserta sarana
pelengkap yang berhubungan secara sistematik satu
dengan lainnya.
3. Melaksanakan normalisasi sungai dan anak sungai
4. Menetapkan perda, kebijakan dan strategi kota yang
mengacu pada kebijakan nasional dan propnsi.
5. Menetapkan perda NSPK drainase dan pemanfaatan
genangan di wilayah kota Manado berdasarkan SPM
yang disusun oleh pemerintah pusat dan propinsi
6. Pembiayaan bersama pemerintah pusat dan propinsi
dengan proporsi pembagian yang disepakati
7. Meningkatkan anggaran belanja untuk drainase dari
sumber pendanaan APBD Kota Manado untuk
penanganan pengelolaan sistem drainase yang saat ini
masih kurang
8. Mengusahakan sumber pembiayaan luar negeri untuk
penyelenggaraan sistem drainase dalam lingkup
perwilayahan
9. Meningkatkan pemahaman serta kesadaran bersama
secara berkesinambungan mengenai sistem drainase
Pengurangan luas
genangan sebesar
10% setiap tahun
dari luas rawan
genangan di kota
Manado.
Luas genangan
tertanggulangi setiap
tahun di daerah
permukiman rawan
genangan sebesar
43,61 Ha.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 109
Tujuan Sasaran Indikator Strategi
yang berwawasan lingkungan kepada pihak terkait baik
pelaksana maupun masyarakat
10. Mendorong partisipasi swasta dalam penyelenggaraan
sistem drainase
11. Merubah perilaku dan meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap fungsi drainase yaitu
mengendalikan air permukaan yang berlebihan di
daerah permukiman, tidak membuang sampah dalam
saluran drainase, sehingga tidak mengganggu kegiatan
beraktivitas masyarakat sehari-hari
12. Mengawasi dan mengendalikan penyelenggaraan
drainase dan pengendalian banjir di wilayah kota
Manado, serta melakukan koordinasi dengan
kabupten/kota lain yang berada pada daerah aliran
sungai yang sama
13. Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan NSPK
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 110
4.4. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Tabel 4.7 Analisis SWOT Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
NO ELEMEN BOBOT TINGKAT
PENGARUH
PERKALIAN BOBOT
DAN TINGKAT
PENGARUH
KET
INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS)
KEKUATAN (STRENGTHS)
1
Penyuluhan Sanitasi & PHBS, Pembagian Pamflet & Liflet terkait Stop
BABS dan CTPS oleh tenaga sanitasi dan Promkes Dinkes dan
Puskesmas. Serta memanfaatkan peran UKS di setiap sekolah.
10% 3 0.3
2 Penyuluhan di sekolah-sekolah dan masyarakat bawah sudah
dilakukan 10% 2 0.2
3 Adanya beberapa perusahan swasta yang berlokasi di Kota Manado
sehubungan dengan manado sebagai kota perdagangan 10% 1 0.1
4 Melakukan Penyuluhan, Pembagian Pamflet dan Liflet 10% 3 0.3
5 Pendanaan didapat dari APBD Kota Manado 30% 3 0.9
6 Dinas Kesehatan di dukung oleh 15 Puskesmas yang tersebar di setiap
kecamatan. 20% 4 0.8
7 Monitoring dan evaluasi hanya terbatas di dalam lingkup Dinas
Kesehatan 10% 3 0.3
TOTAL 100% 2.9
KELEMAHAN (WEAKNESSES)
1 Komunkasi yang sudah dilakukan saat ini memiliki kekurangan belum
dapat menjangkau seluruh eleman masyarakat 10% 2 0.2
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 111
NO ELEMEN BOBOT TINGKAT
PENGARUH
PERKALIAN BOBOT
DAN TINGKAT
PENGARUH
KET
2
Masih kurangnya monitoring dan evaluasi setelah kegiatan penyuluhan
tersebut. Di tingkat sekolah dan Masyarakat advokasinya belum
berjalan optimal
5% 2 0.1
3 Masih kurangnya perhatian dari sektor swasta akan masalah sanitasi
di kota Manado 5% 2 0.1
4 Kurangnya tenaga santasi dan promosi di Puskesmas serta kurang di berdayakannya tenaga tersebut sesuai tupoksinya
5% 2 0.1
5
Pendanaan dari APBD Pemkot Manado untuk sektor Kesehatan
sebesar: 6,02%, sedangkan alokasi untuk program PHBS dan Promosi
Higiene Sanitasi sangat kurang hanya sebesar 0,59%
40% 4 1.6
6 Belum adanya peraturan daerah tentang masalah CTPS dan Stop
BABS. 15% 4 0.6
7 Kurangnya pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi tentang masalah
CTPS dan Stop BABS 20% 4 0.8
TOTAL 100% 3.5
SELISIH KEKUATAN DAN KELEMAHAN -0.6 (X)
NO ELEMEN BOBOT TINGKAT
PENGARUH
PERKALIAN BOBOT
DAN TINGKAT PENGARUH
KETERANGAN
EXTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS)
PELUANG (OPPORTUNITY)
1
Ada peluang untuk memafaatkan Media baik elektronik Tv Lokal
(Pasific TV, TVRI Manado) dan Radio Lokal (Delta FM, Memora, KD FM,
RRI Manado, Smart FM) dan Surat Kabar Lokal (Tribun Manado,
Manado Post, Komentar). Peluang untuk Memanfaatkan Peran Serta Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat serta ibu PKK
20% 2 0.4
2
Dapat memanfaakan peran serta Toko agama dan ibu - ibu PKK di
masyarakat dan peran serta organisasi intra (OSIS) dan ekstra sekolah (PMI & Pencinta Alam)
10% 2 0.2
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 112
NO ELEMEN BOBOT TINGKAT
PENGARUH
PERKALIAN BOBOT
DAN TINGKAT
PENGARUH
KET
3 Bantuan dari CSR untuk beberapa sekolah di kota Manado, (contoh :
unilever, developer) 10% 2 0.2
4 Melakukan kerjasama lintas sektor dan lintas program 10% 2 0.2
5 Dapat menambah jumlah alokasi dana PAD untuk program sanitasi
dan mencari mitra dari pihak swasta 10% 2 0.2
6
Dapat melibatkan atau memanfaatkan peran serta Dinas Komunikasi
dan Informasi Kota Manado dalam mensosialisasikan permasalahan
program sanitasi di masyarakat
30% 3 0.9
7
Dapat melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan melibatkan lintas
prorgam dan lintas sektor bahkan pihak sekolah masyarakat dan swasta
10% 3 0.3
TOTAL 100% 2.4
ANCAMAN (THREADS)
1 Akan adanya respon atau tanggapan negatif dari kelompok tertentu 10% 2 0.2
2 Kurang di tanggapinya program tersebut oleh masyarakat dan lembaga
pendidikan 10% 2 0.2
3 Tidak beroperasi secara maksimalnya bantuan tersebut 10% 4 0.4
4 Kurang mendapat perhatian dari pihak pemerintah maupun swasta
dan masyarakat 10% 2 0.2
5 Masih kurangnya Pemahahan akan masalah sanitasi dari para pengambil kebijakan sehingga penetuan alokasi anggaran akan
program sanitasi sangat kecil
30% 3 0.9
6 Advokasi yang diberikan belum dapat berjalan maksimal karna belum adanya peraturan daerah yang mendukung permasalahan CTPS dan
Stop Babs
20% 4 0.8
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 113
NO ELEMEN BOBOT TINGKAT
PENGARUH
PERKALIAN BOBOT
DAN TINGKAT
PENGARUH
KET
7
Tidak dapat berjalan dengan baik jika tidak terkoordinasi dengan baik
dalam melakukan monitoring dan evaluasi lintas program dan lintas
sektor
10% 4 0.4
TOTAL 100% 3.1
SELISIH KEKUATAN DAN KELEMAHAN -0.7 (Y)
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 114
Tabel 4.8 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Tujuan Sasaran Indikator Strategi
Meningkatkan
kesadaran
masyarakat di Kota
Manado tentang
pentingnya Cuci
Tangan Pakai
Sabun (CTPS) di
terapkan dalam
keluarga dan
sekolah dasar
Masyarakat di 47
Kelurahan
(154.539 jiwa)
beresiko tinggi dan
sangat tinggi di
Kota Manado dan
siswa SD di Kota
Manado pada
tahun 2018 paham
akan kesadaran
Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS).
Pada tahun 2016,
masyarakat di 47
kelurahan beresiko tinggi
dan sangat tinggi
sejumlah 61.816 jiwa
(40%) sudah sadar akan
pentingnya CTPS. Dan
pada tahun 2019,
masyarakat di 47
kelurahan beresiko tinggi
dan sangat tinggi dengan
jumlah 154.539 jiwa
(100%) sadar akan CTPS
1. Lebih Memantapkan kegiatan penyuluhan, pembagian pamflet dan leaflet dengan melibatkan kerjasama lintas sektor dan lintas program
2. Mengedepankan peran Dinas Kesehatan dalam
meningkatkan advokasi PHBS dan sanitasi yang di dukung oleh 15 Puskesmas yang tersebar di setiap kecamatan sehingga dapat menjangkau hampir keseluruh wilayah Kota Manado
3. Meningkatkan pendanaan APBD Kota manado untuk program PHBS dan Sanitasi dan melakukan kerjasama dengan sektor swasta sehingga dapat membantu pendanbaan dalam menyelesaikan masalah sanitasi di Kota Manado
4. Lebih meningkatkan lagi kegiatan Penyuluhan Sanitasi & PHBS, Pembagian pamflet dan leaflet terkait Stop BABS dan CTPS telah dilakukan oleh tenaga sanitasi dan Promkes Dinkes dan Puskesmas. Dan untuk kedepannya memanfaatkan Media baik elektronik seperti TV Lokal (Pacific TV, TVRI Manado) dan Radio Lokal (Delta FM, Memora, KD FM, RRI Manado, Smart FM) dan surat kabar lokal (Tribun Manado, Manado Post, Komentar).
5. Menjalin kerjasama atau melibatkan peran swasta dalam menyelesaikan masalah sanitasi
6. Memanfaakan peran serta Toko agama dan ibu - ibu PKK di masyarakat dan peran serta organisasi intra sekolah(OSIS) dan ekstra sekolah (PMI & Pencinta Alam)
7. Melakukan monitoring dan evaluasi di bidang sanitasi.
Meningkatkan
kesadaran
masyarakat di Kota
Manado untuk
tidak Buang Air
Besar
sembarangan (Stop
BABS)
Masyarakat di 47
Kelurahan
(154.539 jiwa)
beresiko tinggi dan
sangat tinggi di
Kota Manado dan
siswa SD di Kota
Manado pada
tahun 2018 paham
akan kesadaran
untuk tidak buang
air besar
sembarangan (Stop
BABS)
Pada tahun 2016,
masyarakat di 47
kelurahan beresiko tinggi
dan sangat tinggi
sejumlah 61.816 jiwa
(40%) sudah Stop BABS.
Dan pada tahun 2019,
masyarakat di 47
kelurahan beresiko tinggi
dan sangat tinggi dengan
jumlah 154.539 jiwa
(100%) sudah stop BABS.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 115
BAB V
PROGRAM DAN KEGIATAN
Pengaturan dan mekanisme pelaksanaan program sanitasi ini
disesuaikan dengan tugas dan wewenang pelaksana. Untuk kegiatan dengan
biaya APBN dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat melalui Satuan Kerja yang
terkait di daerah yang berkedudukan di kota Propinsi. Sedangkan kegiatan
dengan biaya APBD dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi atau Pemerintah
Kota yang dalam pelaksanaannya perlu sinergi dan koordinasi antar
pemangku kepentingan lainnya yang terkait.
Implementasi dari kegiatan sanitasi yang diusulkan sepenuhnya akan
dilakukan oleh SKPD teknis terkait sesuai dengan tupoksinya masing-masing.
Bappeda akan memberikan peran koordinasi. Tim Pokja Sanitasi akan lebih
berfungsi kepada kegiatan monitoring dan evaluasi umum terhadap capaian
pembangunan sanitasi. Selain itu, Tim Pokja Sanitasi juga memiliki peran
dalam pemutakhiran dokumen-dokumen sanitasi yang dimiliki, yaitu Buku
Putih, SSK dan MPS. Adapun pengelola program sanitasi di Kota Manado yaitu
:
1. Adanya lembaga teknis berupa Badan Lingkungan Hidup untuk penanganan
lingkungan.
2. Adanya lembaga teknis berupa Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk
penanganan persampahan termasuk pengelolaan IPLT.
3. Adanya lembaga teknis berupa Dinas Pekerjaan Umum untuk penanganan
drainase.
4. Adanya lembaga teknis berupa Dinas Kesehatan untuk penanganan Pola
Hidup Bersih dan Sehat.
5. Adanya Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang berperan sebagai
ujung tombak implementasi program sanitasi di masyarakat.
Adanya Kelompok Kerja Sanitasi di tingkat Kota, Kecamatan dan
Kelurahan untuk mengkoordinasikan upaya pengarusutamaan pembangunan
sanitasi.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 116
5.1. Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi
Pada grafik 5.1 di bawah ini dapat lihat indikasi kebutuhan biaya
pengembangan sanitasi untuk 5 (lima) tahun ke depan, besaran biaya
sanitasi ini diperoleh dari program pengembangan sektor sanitasi yang
telah disusun oleh Kota Manado dalam RPIJM. Kebutuhan biaya ini
menitikberatkan pada jenis program yang merupakan investasi sanitasi di
Kota Manado. Grafik di bawah juga memperlihatkan adanya peningkatan
pembiayaan sektor sanitasi pada tahun 2015.
Ada 3 hal yang berkaitan dengan rencana pendanaan Kota Manado
dan kota-kota lain yang sedang menyusun dokumen MP pada umumnya,
dalam mendanai program dan kegiatan sanitasinya, yaitu availability
sumber pendanaan, staging (pentahapan) program dan packaging
(pemaketan) program, yang perlu dipertimbangkan sebagai dasar dari
strategi pendanaan bagi pelaksanaan MP. Strategi pendanaan
dimaksudkan agar target MP dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Detail besaran biaya pengembangan sanitasi dapat dilihat pada
tabel-tabel berikut ini:
Gambar 5.1 Grafik Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 Tahun
0
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
2015 2016 2017 2018 2019
Pembiayaan
Dal
am J
uta
(R
p)
(Tahun)Air Limbah Drainase Persampahan PHBS
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 117
Tabel 5.1a Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 Tahun
Kota : Kota Manado
Provinsi : Sulawesi Utara
Tahun : 2015 s/d 2019
Sektor
Pembiayaan Total Biaya Per
Sektor (Rp Juta)
Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta)
2015 2016 2017 2018 2019 APBN APBD Prop APBD
Kab/Kota PDAM
Air Limbah 4,240 48,274 35,872 35,972 2,957 127,315 - 15,750 111,665
Drainase 2,500 5,800 2,200 28,216 26,708 65,424 50,151 2,032 11,436
Persampahan 400 8,336 705 - - 9,441 - 7,936 1505
PHBS 1,100 1,100 705 - - 2,905 - 1,100 1100
Total Anggaran
8,240 63,510 39,482 64,188 29,665 205,085 50,151 26,818 125,706
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 118
Tabel 5.1.b Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun
Kab/Kota : Kota Manado
Provinsi : Sulawesi Utara
Tahun : 2015 s/d 2019
Sumber Pendanaan : APBN
N
o Sub Sektor
Indikasi sumber Pembiayaan (Rp. x1000) Jumlah (Rp.x100
0) Ket.
2015 2016 2017 2018 2019
1 Air Limbah - 700,000 - - - 700,000
2 Drainase - - 2,200 28,216 19,735 50,151
3 Persampahan - - - - - -
4 PHBS - - - - - -
Total Anggaran
(Rp. x1000) - 700,00 2,200 28,216 19,735 750,151
Tabel 5.1.c Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun
Kab/Kota : Kota Manado
Provinsi : Sulawesi Utara
Tahun : 2015 s/d 2019
Sumber Pendanaan : APBD Provinsi Sulawesi Utara
No Sub Sektor Indikasi sumber Pembiayaan (Rp. X1000)
Jumlah (Rp.x1000)
Ket. 2015 2016 2017 2018 2019
1 Air Limbah 2,620 3,287 3,503 3,503 2,837 15,750
2 Drainase 1,000 - - - 1,032 2,032
3 Persampahan - 7,936 - - - 7,936
4 PHBS 550 550 - - - 1,100
Total Anggaran
(Rp. X1000) 4,170 8,486 3,503 3,503 3,869 26,818
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 119
Tabel 5.1.d Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun
Kab/Kota : Kota Manado
Provinsi : Sulawesi Utara
Tahun : 2015 s/d 2019
Sumber Pendanaan : APBD Kota Manado
No Sub Sektor Indikasi sumber Pembiayaan (Rp. X1000)
Jumlah (Rp.x1000)
Ket. 2015 2016 2017 2018 2019
1 Air Limbah 1,620 44,987 32,469 32,469 120 111,665
2 Drainase 1,500 5,800 - - 4,136 11,436
3 Persampahan 400 400 705 - - 1,505
4 PHBS 550 550 - - - 1,100
Total Anggaran (Rp. X1000)
4,070 51,737 33,174 32,469 4,256 125,706
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 120
Kota Manado memiliki prioritas pendanaan untuk sub sektor air
limbah, disusul oleh drainase lingkungan, persampahan dan PHBS. Kota
Manado pada tahun 2015 akan menggunakan dana penerusan yang
bersumber dari APBN untuk sepenuhnya membiayai pembangunan
infrastruktur air limbah khususnya IPLT dan IPAL Kawasan dengan total
anggaran Rp 50.151.000.000,00.
Sedangkan untuk sub sektor persampahan, fasilitas dari
pemerintah daerah akan digunakan untuk pengadaan motor sampah,
pengadaan Dump Truck, pengadaan Amrol Truck,
penyiapan/pembebasan lahan TPS, pembangunan Transfer Depo,
pembangunan UDPK, supervisi kontruksi TPS, dan operasional dan
Pemeriharaan TPS yang akan memakan biaya Rp 9.441.000.000,00
dengan sumber pendanaan terbagi dari APBD Provinsi sebesar Rp
7.936.000.000,00 dan APBD Kota sebesar Rp 1.505.000.000,00. Dana
tersebut direncanakan sampai dengan tahun anggaran 2019.
Untuk sub sektor drainase secara umum Kota Manado memiliki
ketergantungan yang tinggi dari Pemerintah Pusat, terutama belanja
Kementerian PU, yaitu Ditjen Cipta Karya. Walaupun sebetulnya peluang
pendanaan dari pusat masih dapat dieksplor dari Kementerian lainnya.
Kebutuhan pendanaan total untuk sub sektor drainase selama periode
tahun 2017 – 2019 dari Pemerintah Pusat diroyeksikan sebesar
Rp.50.151.000.000,00 untuk drainase, dari APBD provinsi sebesar Rp
2.032.000.000,00 dan dari pemkot Manado sendiri sebesar Rp
1.505.000.000,00.
Seperti halnya beberapa kota terpilih yang mendapatkan fasilitas
penerusan hibah atau pinjaman luar negeri, karena kemampuan Kota
Manado dalam memenuhi kewajiban keuangan cukup tinggi, maka
pengusulan fasilitas pinjaman untuk sub sektor persampahan diajukan
kepada Pemerintah Pusat melalui mekanisme yang berjalan, yaitu
Pembangunan IPLT dan IPAL Kawasan, serta juga khususnya dalam
membiayai perluasan TPA dan pembangunan composing plant sebagai
fasilitas pendukung.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 121
5.2. Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik
Dari total kebutuhan pembangunan untuk subsektor air limbah
sebesar Rp. 127,315 milyar untuk 5 tahun ke depan, Pemkot Manado
mengalokasikan 87,64% nya dari APBD murni, propinsi diharapkan
mengalokasikan 15,75% dan dana dari APBN direncanakan untuk
pembangunan IPLT dan IPAL Kawasan di 6 Kecamatan. Dengan makin
banyaknya donor swasta/masyarakat yang tertarik untuk berpartisipasi
dalam memberikan dukungan terhadap subsektor air limbah, maka
sebagai contingency financial planning untuk pembangunan air limbah,
maka kota hendaknya memiliki alternatif pendanaan dari fasilitas hibah,
tidak saja pada tahun 2013 namun juga proyeksi untuk tahun – tahun
kedepan.
Spesifik untuk Kota Manado, program terkait air limbah yang di
atas kertas dapat dibiayai oleh donor swasta/masyarakat adalah;
pembangunan fisik sarpras air limbah dengan spesifikasi jaringan air
limbah (sewerage) skala setara kecamatan yang memiliki beneficiaries
optimal di suatu daerah yang memiliki disparitas kemiskinan yang
mencolok (central business district dengan perkampungan miskin
sekitarnya), peningkatan kapasitas SDM dalam mengelola IPAL. Untuk
contingency dari provinsi, sesuai dengan karakteristiknya, selain
dukungan pendanaan untuk sarana prasarana air limbah yang dikelola
masyarakat seperti sanimas, usulan juga hendaknya meliputi kegiatan
non fisik dan bantuan teknis dari propinsi untuk sosialisasi ataupun
studi IPAL untuk limbah industri, limbah ternak yang sifatnya
mendukung kegiatan yang dibiayai baik oleh Pemerintah Kota sendiri
maupun oleh Pemerintah Pusat. Bahkan peran Pemerintah Provinsi juga
dapat dioptimalkan dalam pendanaan pembangunan fisik IPAL (industri,
ternak dan RPH) baik untuk pembangunan unit baru, penyiapan studi
(DED), maupun rehabilitasi. Begitu juga untuk pembangunan IPAL
komunal, sanimas dan IPLT, harus disiapkan usulan kepada Pemerintah
Provinsi dan Pemer in tah Pusa t bantuan keuangan maupun
pendanaan melalui ABPD Propinsi Sulut dan APBN dapat diakses.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 122
Tabel 5.2 Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik
Program Kegiatan
A. Infrastruktur Air Limbah
Sistem Setempat (On Site)
Pembangunan IPAL Komunal
1. Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa
pelatihan di bidang teknis, keuangan,
dan manajerial.
2. Sosialisasi kepada masyarakat oleh
pengurus KSM (SANIMAS)
Program Pembangunan Berbasis
Lingkungan (PBL-Mapalus)
1. Pembangunan “Septictank Biofil” di
lingkungan untuk 10 KK setiap
septictank
B. Infrastruktur Air Limbah
Sistem Terpusat Skala Kota:
IPAL Kawasan Megamas dan
IPLT
Pembangunan IPAL Kawasan Boulevard
1. Pembangunan IPAL Kawasan di 6
Kecamatan di Kota Manado (Hasil Tools)
2. Sosialisasi Pembangunan Sistem
Pengelolaan Air Limbah terpusat skala
Kota/Kawasan
3. Pelatihan Pengelolaan Sistem Pengolah
Limbah Terpusat
4. Supervisi Pembangunan Sistem
Perpipaan Primer
5. Pembangunan Sambungan Rumah (SR)
6. Pembebasan Lahan/Tanah
7. Supervisi Pembangunan Sistem Pengolah
Air Limbah terpusat skala Kota/Kawasan
Pembangunan IPLT
1. Pembangunan infrastruktur IPLT
2. Pelatihan bagi pengelola IPLT
3. Pengadaan truk tinja
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 123
Tabel 5.3 Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan APBN DAN APBD Provinsi Sulut
No
Program / Kegiatan (Output/Sub Output/
Komponen)
Detail
Lokasi (Kec./Desa/
Kel./Kws)
Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBN
dan APBD Provinsi Indikasi Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah) SKPD
Penanggung Jawab
Penganggaran/ Pelaksanaan
SKPD/
Badan Pengelola
Pasca Konstruksi
Jumlah
Penduduk Terlayani
Luas
Wilayah Terlayani Satuan
Volume Total
Volume
APBN Provinsi
Jumlah 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
A. Komponen Air Limbah
Domestik
1 Kota Manado
a. Infrastruktur Air
Limbah Sistem Setempat (On Site)
1) Pembangunan
MCK Umum (20 KK)
Pelatihan Bagi Pengurus KSM, Berupa
Pelatihan di Bidang Teknis,
Keuangan, dan Manajerial.
Kota Manado
34,333 1,790 Kegiatan 1 1 1 1 1 5 100 100 100 100 100 500 PU Provinsi PU Manado
Sosialisasi Kepada Masyarakat
Oleh Pengurus KSM (Sanimas)
Kota
Manado 34,333 1,790 Kegiatan 3 3 3 3 3 15 20 20 20 20 20 100 BLH Provinsi
BLH
Manado
2) Pembangunan
IPLT 1 1 1 3
Kementerian PU
Pelatihan Bagi
Pengelola IPLT Zona 1, 2,3 423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 1 3 17 17 17 50 PU Provinsi PU Manado
Pengadaan
Truk Tinja
Kota Manado
423170 7,595.90 Unit 1 1 1 3 300 300 300 900 BLH Provinsi PU Manado
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 124
N
o
Program / Kegiatan (Output/Sub Output/
Komponen)
Detail Lokasi
(Kec./Desa/ Kel./Kws)
Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBN
dan APBD Provinsi Indikasi Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah) SKPD
Penanggung Jawab
Penganggaran/ Pelaksanaan
SKPD/
Badan Pengelola
Pasca Konstruksi
Jumlah
Penduduk Terlayani
Luas
Wilayah Terlayani Satuan
Volume Total
Volume
APBN Provinsi
Jumlah 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
b. Infrastruktur Air
Limbah Sistem Terpusat Skala
Kota: IPAL Megamas
1) Sosialisasi Pembangunan
Sistem Pengelolaan Air
Limbah Terpusat Skala Kota/
Kawasan
Kota
Manado 218070 3,951 Kegiatan 1 - 500 500 PU Provinsi PU Manado
2) Pelatihan Pengelolaan
Sistem Pengolah Limbah Terpusat
Kota
Manado 218070 3,951 Kegiatan 1 1 100 100 PU Provinsi PU Manado
3) Supervisi Pembangunan
Sistem Perpipaan Primer
Kota
Manado 218070 3,951 Kegiatan 1 1 1 3 667 667 667 2,000
BPK-BMD
Provinsi PU Manado
4) Pembangunan
Sambungan Rumah (SR)
Kota Manado
218070 3,951 SR 500 600 600 600 600 2900 2,000 2,400 2,400 2,400 2,400 11,600 BPK-BMD Provinsi
PU Manado
Jumlah Air Limbah Domestik
Kota Manado 2,620 3,287 3,503 3,503 2,837 15,750 -
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Komponen Air Limbah Domestik
2,620 3,287 3,503 3,503 2,837 15,750
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 125
Tabel 5.4 Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan APBD Kota Manado
Program / Kegiatan (Output/Sub Output/Komponen)
Detail
Lokasi (Kec./Desa/
Kel./Kws)
Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBD
Kota Indikasi Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah) SKPD
Penanggung
Jawab Penganggaran
/ Pelaksanaan
SKPD/ Badan
Pengelola Pasca
Konstruksi
Jumlah
Penduduk Terlayani
Luas
Wilayah Terlayani Satuan
Volume Total
Volume
APBD Kota
Jumlah 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Komponen Air Limbah Domestik
Kota Manado
A. Infrastruktur Air Limbah Sistem
Setempat (On Site)
1) Pembangunan MCK Umum (20 KK)
1. Pelatihan Bagi Pengurus KSM,
Berupa Pelatihan di Bidang Teknis, Keuangan, dan Manajerial.
Zona 1 34,333 1,790 Kegiatan 1 1 1 1 1 5 100 100 100 100 100 500 PU Manado PU
Manado
2. Sosialisasi Kepada Masyarakat Oleh Pengurus KSM (Sanimas)
Zona 1 34,333 1,790 Kegiatan 3 3 3 3 3 15 20 20 20 20 20 100 BLH Manado BLH
Manado
B. Infrastruktur Air Limbah Sistem
Terpusat Skala Kota : IPAL Megamas
1. Sosialisasi Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat
Skala Kota/Kawasan
Zona 2 218070 3,951 Kegiatan 1 - 500 500 PU Manado PU
Manado
2. Pembebasan Lahan/Tanah Zona 2 218070 3,951 Kegiatan 1 1 1,000 1,000 PU Manado PU
Manado
3. Pelatihan Pengelolaan Sistem
Pengolah Limbah Terpusat Zona 2 218070 3,951 Kegiatan 1 1 100 100 PU Manado
PU
Manado
4. Pembangunan Sistem Pengolah Air
Limbah Terpusat Skala Kota/Kawasan Zona 2 218070 3,951 Unit 1 1 12,168 12,168 PU Manado
PU
Manado
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 126
Program / Kegiatan (Output/Sub Output/Komponen)
Detail
Lokasi (Kec./Desa/
Kel./Kws)
Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBD
Kota Indikasi Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah) SKPD
Penanggung
Jawab Penganggaran
/ Pelaksanaan
SKPD/ Badan
Pengelola Pasca
Konstruksi
Jumlah
Penduduk Terlayani
Luas
Wilayah Terlayani Satuan
Volume Total
Volume
APBD Kota
Jumlah 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
5. Supervisi Pembangunan Sistem Pengolah
Air Limbah Terpusat Skala Kota/Kawasan
Zona 2 218070 3,951 Kegiatan 1 1 250 250 PU Manado PU
Manado
6. Pembangunan Sistem Perpipaan Primer (Sambungan Rumah + Sewer)
Zona 2 218070 3,951 Unit 12 12 12 36 32,349 32,349 32,349 97,047 PU Manado PU
Manado
Jumlah Air Limbah Domestik Kota Manado 1,620 44,987 32,469 32,469 120 111,665
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan
Komponen Air Limbah Domestik 1,620 44,987 32,469 32,469 120 111,665
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 127
5.3. Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan
Sub sektor persampahan merupakan sub sektor yang memiliki
program cukup banyak sampai 5 tahun kedepan sekalipun dengan
alokasi dana ketiga setelah drainase dan air limbah. Kegiatan yang banyak
memerlukan dana adalah kegiatan pembangunan dan pengadaan seperti
Penyiapan/pembebasan lahan TPS, pembangunan Transfer Depo,
pembangunan UDPK, dan pengadaan armada angkutan sampah.
Alokasi dana total untuk sub sektor persampahan adalah sebesar
9,441 milyar, alokasi dana tertinggi justru bersumber dari dana APBD
Provinsi sebesar 84,06% kemudian yang bersumber dari dana pemerintah
kota sendiri yaitu hanya sebesar 15,94%, sedangkan dana APBN justru
tidak akan digunakan.
Dana yang bersumber dari APBD Kota Manado sebagian besar
digunakan untuk program Penyiapan/ Pembebasan lahan TPS,
pembangunan transfer Depo, pembangunan UDPK, supervise konstruksi
TPS, dan operasional dan pemeliharaan TPS dan pengadaan kendaraan,
sedangkan APBD Provinsi direncanakan untuk pengadaan motor
sampah, pengadaan dump truck, dan amrol truck. Detail program dan
pendanaan untuk sub sektor persampahan dapat dilihat pada tabel-tabel
berikut ini :
Tabel 5.5 Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan
Program Kegiatan
Pengelolaan Sampah Dari
Sumbernya
1. Pengadaan motor sampah
2. Pengadaan Dump Truck
3. Pengadaan Amrol Truck
4. Penyiapan/pembebasan lahan TPS
5. Pembangunan Transfer Depo
6. Pembangunan UDPK
7. Supervisi kontruksi TPS
8. Operasional dan Pemeriharaan TPS
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 128
Tabel 5.6 Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBD Provinsi Sulut
No Program / Kegiatan
(Output/Sub
Output/Komponen)
Detail Lokasi (Kec./Desa/
Kel./Kws)
Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai
APBD Provinsi Indikasi Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah) SKPD
Penanggung Jawab
Penganggaran/ Pelaksanaan
SKPD/
Badan Pengelola
Pasca Konstruksi
Jumlah
Penduduk Terlayani
Luas
Wilayah Terlayani Satuan
Volume Total
Volume
APBD Provinsi Jumlah
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
B. Komponen Persampahan
Domestik
1 Kota Manado
A. Pengelolaan Sampah Dari
Sumbernya
1. Pengadaan Motor Sampah Kota
Manado, 142980 3,106 Unit 1 1 6,324 6,324 BLH Provinsi
Dinas Kebersihan
& Pertamanan
2. Pengadaan Dump Truck Zona 1,2,4 236520 626 Unit 1 1 1,240 1,240 BLH Provinsi
Dinas
Kebersihan &
Pertamanan
3. Pengadaan Amrol Truck Zona 3,4,5 253537 1,844 Unit 1 1 372 372 BLH Provinsi
Dinas Kebersihan
& Pertamanan
Jumlah Persampahan Domestik
Kota Manado 7,936 7,936
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Komponen
Persampahan Domestik
7,936 7,936
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 129
Tabel 5.7 Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBD Kota Manado
No
Program / Kegiatan
(Output/Sub Output/Komponen)
Detail Lokasi
(Kec./Desa/Kel./Kws)
Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBD
Provinsi Indikasi Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah) SKPD
Penanggung
Jawab Penganggaran/
Pelaksanaan
SKPD/ Badan
Pengelola Pasca
Konstruksi
Jumlah Penduduk
Terlayani
Luas Wilayah
Terlayani Satuan Volume
Total Volume
APBD Provinsi Jumlah
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
B. Komponen Persampahan
Domestik
1 Kota Manado
A. Pengelolaan Sampah
Dari Sumbernya
1. Penyiapan/
Pembebasan Lahan
TPS
Zona 1,2,3,4,5
423170 7,595.90 Kegiatan 1 400 400 800
Dinas Kebersihan & Pertamanan
Kota Manado
Dinas Kebersihan & Pertamanan
Kota Manado
2. Pembangunan
Transfer Depo Zona
1,2,3,4,5 423170 7,595.90 Unit 1 1 124 124
Dinas Kebersihan & Pertamanan
Kota Manado
Dinas Kebersihan & Pertamanan
Kota Manado
3. Pembangunan UDPK Zona
1,2,3,4,5 423170 7,595.90 Unit 1 1 372 372
Dinas Kebersihan & Pertamanan
Kota Manado
Dinas Kebersihan & Pertamanan
Kota Manado
4. Supervisi Konstruksi
TPS Zona
1,2,3,4,5 423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 15 15
Dinas Kebersihan & Pertamanan
Kota Manado
Dinas Kebersihan & Pertamanan
Kota Manado
5. Operasional dan
Pemeliharaan TPS Zona
1,2,3,4,5 423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 194 194
Dinas Kebersihan & Pertamanan
Kota Manado
Dinas Kebersihan & Pertamanan
Kota Manado
Jumlah Persampahan
Domestik Kota Manado 400 400 705 1,505
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Komponen
Persampahan Domestik
400 400 705 1,505
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 130
5.4. Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase
Untuk sub sektor drainase lingkungan, sebagai subsektor yang
memiliki alokasi anggaran terbesar atau selama 5 tahun ke depan
alokasinya mencapai Rp. 63,619 milyar, pendanaan untuk drainase
lingkungan difokuskan pada peningkatan sistem drainase. Hal ini
dikarenakan titik genangan di Kota Manado meningkat setiap tahunnya
hingga mencapai 25 titik genangan baik jalan utama maupun area
pemukiman. Pertambahan jumlah penduduk secara otomatis
menambah jumlah pemukiman, sehingga ancaman genangan meningkat.
Untuk itu Kota Manado mengalokasikan dana yang cukup besar untuk
pembangunan non fisik sub sektor drainase lingkungan dalam periode
5 tahun mendatang dengan dana APBN, APBD Provinsi dan kota serta
dana dari swasta dan masyarakat di sekitar jalan lintas provinsinya. Dari
perencanaan kota, porsi terbesar akan diserap olah kegiatan
pembangunan sistem drainase primer akan memakan biaya Rp. 28,216
milyar dalam 5 tahun (2015-2019).
Dalam pembagian alokasi pendanaan sektor drainase, sebesar
78,83% bersumber dari APBN, dana dari APBD Provinsi Sulawesi Utara
dialokasikan sebesar 3,19%, sedangkan alokasi dana dari Pemerintah
Kota Manado sebesar 17,98%.
Adapun alokasi pendanaan untuk masing-masing program kegiatan
sektor drainase selama 5 tahun kedepan, dapat dilihat pada tabel-tabel
berikut ini :
Tabel 5.8 Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase
Program Kegiatan
A. Perencanaan Umum
1. Perencanaan teknis DED drainase primer,
sekunder, tersier
2. Supervisi konstruksi normalisasi/
rehabilitasi saluran primer, sekunder,
tersier
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 131
Program Kegiatan
3. Review Masterplan Sistem Drainase Skala
Kota/Kawasan
B. Pengelolaan dan
Pelaksanaan
1. Pembangunan drainase primer, sekunder,
tersier
2. Normalisasi/rehabilitasi saluran primer,
tersier, sekunder
3. Supervisi konstruksi
normalisasi/rehabilitasi saluran primer,
tersier, sekunder
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 132
Tabel 5.9 Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBN
Program/Kegiatan (Output/Sub
Output/Komponen)
Detail Lokasi
(Kec/Desa/
Kel/Kws)
Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBN Indikasi Sumber Pembiayaan APBN (Juta Rupiah)
Jumlah Total
SKPD/Satker
Penanggung Jawab
Penganggaran/ Pelaksanaan
SKPD/
Badan Pengelola
Pasca
Konstruksi
Jumlah
Penduduk Terlayani
Luas
Wilayah Terlayani Satuan
Volume Total
Volume
Rupiah Murni Jumlah
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Komponen Drainase Lingkungan
Permukiman
Kota Manado
A. Perencanaan
Umum
1. Perencanaan
Teknis Drainase Primer
Jln.
Hasanudin, Jl. Pogidon
423170 7,595.90 Paket 1 1 1,100 1,100 Kementerian
PU PU
Manado
B. Pengelolaan dan Pelaksanaan
1. Pembangunan
Drainase Primer
Jln.
Hasanudin, Jl. Pogidon
423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 28,216 28,216 Kementrian PU PU
Manado
2. Normalisasi/ Rehabilitasi
Saluran Primer
Jln. Ahmad Yani, Jln.
R.W. Monginsidi
423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 19,735 19,735 Kementrian PU PU
Manado
Jumlah Drainase Kab. Kota Manado
- 1,100 28,216 19,735 - 49,051
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Komponen Drainase
Lingkungan
2,200 28,216 19,735 0 50,151
Total Pembiayaan / Pendanaan Sumber APBN
2,200 28,216 19,735
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 133
Tabel 5.10 Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBD Provinsi
N
o
Program / Kegiatan (Output/Sub
Output/Komponen)
Detail Lokasi
(Kec./Desa/ Kel./Kws)
Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBD
Provinsi Indikasi Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah)
SKPD
Penanggung Jawab
Penganggaran/
Pelaksanaan
SKPD/
Badan Pengelol
a Pasca Konstru
ksi
Jumlah
Penduduk
Terlayan
i
Luas Wilayah Terlayani Satuan
Volume Total
Volume
APBD Provinsi Jumlah
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
C. Komponen Drainase Lingkungan
Permukiman
1 Kota Manado
A. Perencanaan Umum
1. Masterplan dan DED Sistem
Drainase Skala Kota/Kawasan Kota
Manado 423170 7,595.90 Dok 1 1 1,000 1,000 PU Provinsi
PU Manado
B. Pengelolaan dan Pelaksanaan
1. Supervisi Konstruksi
Normalisasi/ Rehabilitasi Saluran Primer
Jl. Piere Tendean
423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 395 395 PU Provinsi PU
Manado
2. Supervisi Konstruksi
Normalisasi/ Rehabilitasi Saluran Sekunder
Jl. Manado-
Tongkaina-Wori
423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 637 637 PU Provinsi PU
Manado
Jumlah Drainase Kota Manado 1,000 1,032 2,032 -
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Komponen Drainase Lingkungan
1,000 1,032 2,032
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 134
Tabel 5.11 Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBD Kota Manado
No
Program / Kegiatan (Output/Sub Output/Komponen)
Detail Lokasi
(Kec./Desa/
Kel./Kws)
Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBD Kota
Indikasi Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah) SKPD
Penanggung Jawab
Penganggaran/ Pelaksanaan
SKPD/
Badan Pengelola
Pasca Konstruksi
Jumlah
Penduduk Terlayani
Luas
Wilayah Terlayan
i Satuan
Volume Total
Volume
APBD Kota Jumlah
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
C. Komponen Drainase Lingkungan
Permukiman
1 Kota Manado
A. Perencanaan Umum
1. Masterplan Sistem Drainase Skala
Kota/Kawasan
Kota
Manado 423170 7,595.90 Dok 1 1 1,000 1,000 Bappeda Bappeda
2. Outlineplan Sistem Drainase Skala
Kota/Kawasan
Kota
Manado 423170 7,595.90 Dok 1 1 500 500 Bappeda Bappeda
3. Review Masterplan Sistem Drainase Kota
Manado 423170 7,595.90 Dok 1 1 500 500 Bappeda Bappeda
4. Perencanaan Teknis Drainase Primer Kota
Manado 423170 7,595.90 Paket 1 1 1,100 1,100 Bappeda Bappeda
5. Perencanaan Teknis Drainase
Sekunder Kota
Manado 423170 7,595.90 Paket 1 1 1,700 1,700 Bappeda Bappeda
6. Perencanaan Teknis Drainase Tersier Kota
Manado 423170 7,595.90 Paket 1 1 2,500 2,500 Bappeda Bappeda
B. Pengelolaan Dan Pelaksanaan
1. Supervisi Konstruksi Drainase
Sekunder
Kota
Manado 423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 907 907 PU Manado
PU
Manado
2. Supervisi Konstruksi Drainase Tersier Kota
Manado 423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 1,291 1,291 PU Manado
PU
Manado
3. Supervisi Konstruksi normalisasi/
Rehabilitasi Saluran Primer Kota
Manado 423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 395 395 PU Manado
PU Manado
4. Supervisi Konstruksi normalisasi/
Rehabilitasi Saluran Sekunder Kota
Manado 423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 637 637 PU Manado
PU Manado
5. Supervisi Konstruksi normalisasi/
Rehabilitasi Saluran Tersier Kota
Manado 423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 906 906 PU Manado
PU Manado
Jumlah Drainase Kota Manado 1,500 5,800 4,136 11,436
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan
Komponen Drainase 1,500 5,800 4,136 11,436
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 135
5.5. Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS
Adapun tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah
meningkatkan kesadaran masyarakat di Kota Manado tentang pentingnya
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) diterapkan dalam keluarga dan sekolah
dasar dan meningkatkan kesadaran masyarakat di Kota Manado untuk
tidak Buang Air Besar sembarangan (Stop BABS).
Masyarakat di 47 Kelurahan (154.539 jiwa) beresiko tinggi dan sangat
tinggi di Kota Manado dan siswa SD di Kota Manado pada tahun 2018
paham akan kesadaran CTPS dan Stop BABS.
Untuk program pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) selama 5 tahun ke depan menggunakan APBD di Dinas Kesehatan
Kota Manado untuk melakukan sosialisasi, advokasi dan pemicuan STBM
di seluruh wilayah Kota Manado.
Adapun program dan kegiatan pengembangan PHBS selama 5 tahun
kedepan, dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini :
Tabel 5.12 Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS
Program Kegiatan
A. Peningkatan CTPS di
Masyarakat
1. Pemicuan (STBM) / Penyuluhan tentang
CTPS
2. Advokasi lewat media elektronik dan
media masa
3. Pelatihan ibu-ibu PKK untuk CTPS
4. Pameran sanitasi
B. Peningkatan CTPS di
Sekolah
1. Sosialisasi di sekolah dan pemicuan
2. Lomba sanitasi sekolah,pemicuan,
lomba karya tulis sanitasi, lomba film
atau iklan pendek serta lomba foto
sanitasi
C. Stop BABS 1. Pemicuan (STBM) / Penyuluhan stop
BABS
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 136
Program Kegiatan
2. Advokasi lewat media elektronik dan
media masa
3. Pelatihan ibu-ibu PKK untuk stop BABS
4. Pameran sanitasi
5. Sosialisasi di sekolah, pemicuan, lomba
karya tulis sanitasi, lomba film atau
iklan pendek serta lomba foto sanitasi
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 137
Tabel 5.13 Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS Sumber Pendanaan APBD Provinsi Sulut
No Program / Kegiatan
(Output/Sub
Output/Komponen)
Detail Lokasi
(Kec./Desa/
Kel./Kws)
Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBD
Provinsi Indikasi Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah) SKPD
Penanggung Jawab
Penganggaran/ Pelaksanaan
SKPD/
Badan Pengelola
Pasca
Konstruksi
Jumlah
Penduduk Terlayani
Luas
Wilayah Terlayani Satuan
Volume Total Volum
e
APBD Provinsi Jumla
h 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
D. Prohisan
1 Kota Manado
A. Peningkatan CTPS Di
Masyarakat
1. Pemicuan (STBM) /
Penyuluhan Tentang
CTPS
Kota
Manado 423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 2 50 50 100
Dinas
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
2. Advokasi Lewat Media
Elektronik dan Media Massa
Kota Manado
423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 2 50 50 100 Dinas
Kesehatan Dinas
Kesehatan
3. Pelatihan Ibu-Ibu PKK
Untuk CTPS
Kota
Manado 423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 2 50 50 100
Dinas
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
4. Pameran Sanitasi Kota
Manado 423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 2 50 50 100
Dinas
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
B. Peningkatan CTPS di
Sekolah
1. Sosialisasi di Sekolah
dan Pemicuan
Kota
Manado 423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 2 50 50 100
Dinas
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
2. Lomba Sanitasi
Sekolah,Pemicuan, Lomba Karya Tulis
Sanitasi, Lomba Film atau Iklan Pendek
Serta Lomba Foto Sanitasi
Kota
Manado 423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 2 50 50 100
Dinas
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
C. Stop BABS
1. Pemicuan (STBM) /
Penyuluhan Stop
BABS
Kota Manado
423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 2 50 50 100 Dinas
Kesehatan Dinas
Kesehatan
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 138
No Program / Kegiatan
(Output/Sub
Output/Komponen)
Detail
Lokasi (Kec./Desa/
Kel./Kws)
Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBD
Provinsi Indikasi Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah) SKPD
Penanggung Jawab
Penganggaran/ Pelaksanaan
SKPD/ Badan
Pengelola Pasca
Konstruksi
Jumlah
Penduduk Terlayani
Luas
Wilayah Terlayani Satuan
Volume Total Volum
e
APBD Provinsi Jumla
h 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
2. Advokasi Lewat Media
Elektronik dan Media
Masa
Kota Manado
423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 2 50 50 100 Dinas
Kesehatan Dinas
Kesehatan
3. Pelatihan Ibu-Ibu PKK
Untuk Stop Babs
Kota
Manado 423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 2 50 50 100
Dinas
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
4. Pameran Sanitasi Kota
Manado 423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 2 50 50 100
Dinas
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
5. Sosialisasi di Sekolah,
Pemicuan, Lomba Karya Tulis Sanitasi,
Lomba Film atau Iklan Pendek Serta Lomba
Foto Sanitasi
Kota
Manado 423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 2 50 50 100
Dinas
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
Jumlah Prohisan Kota Manado 550 550 1,100 -
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan
Prohisan 550 550 1,100
Total Pembiayaan / Pendanaan Sumber
APBD Provinsi 4,170 11,773 3,503 3,503 3,869 26,818
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 139
Tabel 5.14 Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS Sumber Pendanaan APBD Kota Manado
No Program / Kegiatan
(Output/Sub
Output/Komponen)
Detail Lokasi
(Kec./Desa/
Kel./Kws)
Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBD
Kota Indikasi Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah) SKPD
Penanggung Jawab
Penganggaran/Pelaksanaan
SKPD/
Badan Pengelola
Pasca Konstruksi
Jml.
Penduduk Terlayani
Luas
Wilayah Terlayani Satuan
Volume Total
Volume
APBD Kota Jumlah
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
D. Prohisan
1 Kota Manado
A. Peningkatan CTPS Di
Masyarakat
1. Pemicuan (STBM) /
Penyuluhan Tentang
CTPS
Kota Manado
423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 2 50 50 100 Dinas
Kesehatan
Kota Manado
Dinas
Kesehatan Kota
Manado
2. Advokasi Lewat Media
Elektronik dan Media
Masa
Kota
Manado 423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 2 50 50 100
Dinas Kesehatan
Kota Manado
Dinas Kesehatan
Kota Manado
3. Pelatihan Ibu-Ibu
PKK Untuk CTPS
Kota
Manado 423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 2 50 50 100
Dinas Kesehatan
Kota Manado
Dinas Kesehatan
Kota Manado
4. Pameran Sanitasi Kota
Manado 423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 2 50 50 100
Dinas Kesehatan
Kota Manado
Dinas
Kesehatan Kota
Manado
B. Peningkatan CTPS Di
Sekolah
1. Sosialisasi di Sekolah
dan Pemicuan
Kota
Manado 423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 2 50 50 100
Dinas Kesehatan
Kota Manado
Dinas Kesehatan
Kota
Manado
2. Lomba Sanitasi
Sekolah,Pemicuan, Lomba Karya Tulis
Sanitasi, Lomba Film Atau Iklan Pendek
Kota Manado
423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 2 50 50 100
Dinas
Kesehatan Kota Manado
Dinas
Kesehatan Kota
Manado
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 140
No Program / Kegiatan
(Output/Sub
Output/Komponen)
Detail
Lokasi (Kec./Desa/
Kel./Kws)
Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBD
Kota Indikasi Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah) SKPD
Penanggung Jawab
Penganggaran/Pelaksanaan
SKPD/
Badan Pengelola
Pasca Konstruksi
Jml.
Penduduk Terlayani
Luas
Wilayah Terlayani Satuan
Volume Total
Volume
APBD Kota Jumlah
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Serta Lomba Foto Sanitasi
C. Stop BABS
1. Pemicuan (STBM) /
Penyuluhan Stop
BABS
Kota Manado
423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 2 50 50 100 Dinas
Kesehatan
Kota Manado
Dinas
Kesehatan Kota
Manado
2. Advokasi Lewat Media
Elektronik dan Media
Masa
Kota Manado
423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 2 50 50 100 Dinas
Kesehatan
Kota Manado
Dinas
Kesehatan Kota
Manado
3. Pelatihan Ibu-Ibu
PKK Untuk Stop
BABS
Kota Manado
423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 2 50 50 100 Dinas
Kesehatan
Kota Manado
Dinas
Kesehatan Kota
Manado
4. Pameran Sanitasi Kota
Manado 423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 2 50 50 100
Dinas Kesehatan
Kota Manado
Dinas
Kesehatan Kota
Manado
5. Sosialisasi di Sekolah, Pemicuan, Lomba Karya Tulis Sanitasi,
Lomba Film atau Iklan Pendek Serta
Lomba Foto Sanitasi
Kota
Manado 423170 7,595.90 Kegiatan 1 1 2 50 50 100
Dinas
Kesehatan Kota Manado
Dinas Kesehatan
Kota Manado
Jumlah Prohisan Kota Manado 550 550 1,100
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan
Komponen Prohisan 550 550 1,100
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 141
No Program / Kegiatan
(Output/Sub
Output/Komponen)
Detail
Lokasi (Kec./Desa/
Kel./Kws)
Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBD
Kota Indikasi Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah) SKPD
Penanggung Jawab
Penganggaran/Pelaksanaan
SKPD/
Badan Pengelola
Pasca Konstruksi
Jml.
Penduduk Terlayani
Luas
Wilayah Terlayani Satuan
Volume Total
Volume
APBD Kota Jumlah
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Total Pembiayaan / Pendanaan
Sumber APBD Kota Manado 4,070 51,737 33,174 32,469 4,256 125,706
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 142
BAB VI
MONITORING DAN EVALUASI
6.1. Strategi Monitoring dan Evaluasi
Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kota Manado perlu melakukan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan Strategi Sanitasi Kota (SSK) secara
rutin. Hal ini dilakukan sebagai umpan Sulawesi Utara bagi pengambil
keputusan berkaitan capaian sasaran pembangunan sanitasi dengan
dilaksanakannya kegiatan-kegiatan pembangunan dalam kerangka
kebijakan dan strategi yang disepakati.
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan SSK adalah usaha
peningkatan kinerja dan akuntabilitas institusi dalam pencapaian visi
pembangunan sanitasi. Monitoring dan evaluasi ini mencakup hal-hal
sebagai berikut :
Menilai kembali kerangka hasil / kerangka stratejik SSK. Kerangka
hasil seperti tujuan, sasaran, input, kegiatan dan output sesuai
kaidah SMART (specific, measurable, attainable, realistic dan time-
bound) serta memiliki indikator jelas.
Menetapkan mekanisme monitoring dan evaluasi implementasi SSK di
tingkat pokja.
Memasukkan informasi kerangka hasil kedalam sistem monev
berbasis web Nawasis PPSP.
Dalam rangka untuk mencapai tujuan dan sasaran pelaksanaan
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kota
Manado, perlu ada keselarasan dan kesesuaian antara pelaksanaan dan
perencanaan yang telah dibuat, sehingga perlu disusun strategi
pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan
secara intensif dan berkelanjutan.
Prosedur dan mekanisme kegiatan pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan kegiatan Pokja Sanitasi. Monitoring adalah aktifitas
pengamatan dan penilaian yang dilakukan secara berkelanjutan
terhadap pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan yang
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 143
direncanakan dan terhadap penggunaan input dalam menghasilkan
output yang telah ditetapkan. Sedangkan Evaluasi adalah melakukan
penilaian secara berkala kinerja, efisiensi dan dampak program,
sehingga dapat diketahui tingkat keberhasilan dan kegagalan sebuah
program. Dengan evaluasi dapat dicarikan solusi tentang pemecahan
masalah yang ditemukan.
Pengendalian Monitoring dan Evaluasi selama pelaksanaan
program/proyek dengan evaluasi dampak yang dilakukan setelah
program/proyek selesai dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Waktu dan tahapan Pelaksanaan
Monitoring evaluasi dilakukan secara berkala dan berkelanjutan
pada saat program/proyek sedang berjalan. Evaluasi dampak
dilaksanakan pada status akhir program/proyek atau pelaksanaan
telah selesai.
2. Tingkat Hierarkhi harapan dalam kerangka kerja logis
Monev lebih kearah tingkat keluaran (output) sedangkan evaluasi
dampak ke arah tingkat tujuan fungsional atau dampak (purpose and
goal).
3. Sifat informasi yang dibutuhkan
Monitoring dan evaluasi selektif, tertentu dan peringatan dini
terutama pada saat penentuan penyimpangan kritis dari jadwal
pelaksanaan.Sedangkan evaluasi dampak menyeluruh dan
tergantung pada kegiatan pengendalian (Monev).
4. Sifat Kebijakan yang dijalankan
Monev korektif dan segera dilaporkan, sedangkan evaluasi dampak
memandang ke depan pada program/proyek lanjutan yang akan
direncanakan selanjutnya.
5. Metode Penilaian dan analisis
Metode monev yaitu membandingkan antara pencapaian realisasi
dengan rencana. Sedangkan Evaluasi dampak perbandingan antara
yang diharapkan dengan dampak, pola perubahan sebelum dan
sesudah adanya program.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 144
6. Orientasi Kegiatan
Orientasi kegiatan Monev diarahkan pada pengelolaan program
untuk memperbaiki penyimpangan dalam implementasi program
sehingga program tersebut dapat memberikan manfaat atau
keuntungan bagi sasarannya. Sementara Evaluasi dampak
diarahkan kepada kelompok sasaran, untuk menilai/menghitung
keuntungan yang diperoleh dalam kelompok sasaran.
Dalam kaitan dengan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan
pencapaian program dari Strategi Sanitasi Kota Manado terdapat
beberapa prinsip yang perlu diperhatikan demi menjamin tercapainya
tujuan kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut yaitu: (1) obyektif dan
profesional; (2) partisipasi; (3) tepat waktu; (4) transparan; (5) akuntabel;
(6) berkesinambungan; dan (7) berbasis kinerja. Monitoring partisipatif
melibatkan masyarakat dalam mengidentifikasi, memproses dan
mengkomunikasikan informasi dan data. Evaluasi partisipatif merupakan
analisis sistematis oleh pengelola program/kegiatan dan warga
masyarakat agar mampu melakukan penyesuaian, mereformulasi
kebijakan atau tujuan, me-reorganisasi kelembagaan dan merelokasi
sumberdaya. Data yang dihimpun pada waktu monitoring menjadi dasar
dalam melakukan analisa evaluasi, termasuk identifikasi dampak
program/kegiatan bagi masyarakat yang menjadi sasarannya. Oleh
karena itu, monitoring dan evaluasi partisipatif mempunyai tujuan ganda,
pertama sebagai alat manajemen untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas dan kedua juga sebagai proses pembelajaran untuk
meningkatkan kesadaran dan pemahaman atas berbagai faktor yang
mempengaruhi sehingga diperlukan pengawasan terhadap proses
pembangunan. Matrik kerangka logis strategi monitoring dan evaluasi
Strategi Sanitasi Kota Manado dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 145
Tabel 6.1. Matriks Monev Implementasi
a. Air Limbah
Tujuan:
1. Meningkatnya akses terhadap pelayanan pengelolaan air limbah pemukiman dengan sistem setempat (on site) dan sistem
terpusat (off site)
2. Menyiapkan regulasi untuk penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah pemukiman
Sasaran Indikator Data Dasar Targe
t
2014 2015 2016 2017 2018
Nilai Sumber/Th
n Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
Rencan
a Realisasi
Sasaran I
Berkurangnya jumlah RT yang belum memiliki akses menjadi 7,63% pada tahun 2015
100%
15% 35% 55% 70% 95%
Sasaran II
Peningkatan layanan air
limbah sistem on-site menjadi 54%; sistem komunal 10%; sistem off-
side (IPAL kawasan/kota) 8% pada tahuh
2018
Sampai tahun 2018 56.632 RT telah terlayani sistem on site,
10.488 RT terlayani sistem
komunal
100%
10%
30%
50%
80%
100%
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 146
Sasaran Indikator Data Dasar Targe
t
2014 2015 2016 2017 2018
Nilai Sumber/Th
n Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
Rencan
a Realisasi
Sasaran III
Pengurangan angka BABS dari 46% menjadi 20% pada tahun 2018
Tahun 2015 penduduk yang BABS 48.243
RT, tahun 2018 berkurang
menjadi 20.975
RT
100%
10% 25% 45% 80% 90%
Sasaran IV
Tersedianya regulasi air
limbah domestik pada tahun 2018
100%
5% 25% 40% 65% 80%
b. Persampahan
Tujuan:
Meningkatkan pelayanan dan pengelolaan persampahan domestik melalui sistem penangan langsung, tidak langsung serta
pengurangan sampah dari sumbernya
Sasaran Indikator Data Dasar
Target
2014 2015 2016 2017 2018
Nilai Sumber/Th
n Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana
Realisas
i
Sasaran I
Penerapan sistem penanganan
sampah tidak
langsung pada tahun 2018 dari 2% menjadi 30% dan pengurangan
samph ke TPA
Tersedianya sistem
penanganan
sampah di perkotaan dengan indikasi 93.77%
tahun 2013 menjadi 97% tahun 2018
100% 10% 30% 50% 70% 97%
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 147
Sasaran II
Penerapan sistem penanganan
sampah langsung pada tahun 2018 di zona central bisnis Distrik
(CBD)
100% 20% $0% 60% 80% 100%
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 148
c. Drainase
Tujuan:
Tercapainya kondisi pada pusat kegiatan strategi kota dan pemukiman dengan luas areal genangan yang semakin berkurang
Sasaran Indikator Data Dasar
Target 2014 2015 2016 2017 2018
Nilai Sumber/Thn Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
Sasaran I
Pengurangan luas
genangan di daerah
strategis perkotaan sebesar
7,88% dari luas areal
rawan genangan di Kota Manado (436,08 Ha)
di tahun 2018
Luas genangan
tertanggulangi hingga tahun 2018 sebesar
34,4 Ha didaerah strategis
perkotaan
100% 10% - 25% - 40% - 85% - 100% 0
Sasaran II
Pengurangan luas
genangan sebesar 10% setiap tahun
dari luas rawan
genangan di Kota Manado
Luas genangan
tertanggulangi setiap tahun
didaerah pemukiman
rawan
genangan sebesar 43,61
Ha
100% 10% 25% 45% 80% 100%
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 149
d. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Tujuan:
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat di Kota Manado tentang pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) diterapkan
dalam keluarga dan sekolah dasar
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat di Kota Manado untuk tidak Buang Air Besar sembarangan (Stop BABS)
Sasaran Indikator Data Dasar Targe
t
2014 2015 2016 2017 2018
Nilai Sumber/Th
n Rencan
a Realisas
i Rencan
a Realisas
i Rencan
a Realisas
i Rencan
a Realisas
i Rencana Realisasi
Sasaran I
Masyarakat di 47 Kelurahan (154.539 jiwa) beresiko tinggi
dan sangat tinggi di Kota Manado dan
siswa SD di Kota Manado pada tahun 2018 paham akan
kesadaran CTPS
Pada tahun 2016, masyarakat di 47 kelurahan beresiko tinggi dan sangat tinggi sejumlah 61.816 jiwa (40%) sudah sadar akan pentingnya CTPS. Dan pada tahun 2019, masyarakat di 47 kelurahan beresiko tinggi dan sangat tinggi dengan jumlah 154.539 jiwa (100%) sadar akan CTPS.
100%
10%
-
20%
-
40%
-
70%
-
100%
0
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 150
Sasaran II
Masyarakat di 47 Kelurahan (154.539 jiwa) berisiko tinggi
dan sangat tinggi di Kota Manado dan siswa di Kota
Manado pada
tahun 2018 paham akan kesadaran
untuk tidak buang air
sembarangan (stop BABS)
Pada tahun 2016, masyarakat di 47
kelurahan beresiko tinggi dan sangat tinggi sejumlah 61.816 (40%)
sudah stop Babs. Pada tahun 2019,
masyarakat di 47 kelurahan beresiko tinggi dan sangat
tinggi dengan jumlah 154.539
jiwa (100%) sudah stop Babs.
100
% 10% 25% 45% 75% 100%
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 151
6.2. Mekanisme Monitoring Evaluasi Implementasi Strategi Sanitasi Kota
(SSK) Kota Manado
Hal terpenting yang berhubungan dengan mekanisme
pelaksanaan monev adalah pemahaman bahwa Sanitasi merupakan
suatu upaya bersama, sehingga lebih bersifat sebagai gerakan sosial
dan moral yang mengedepankan pendekatan partisipatif dalam setiap
elemen kegiatannya. Sebagai konsekuensinya, sistem monev Sanitasi
harus terbuka bagi keterlibatan seluruh pihak yang berkepentingan
(pemerintah, dunia usaha dan masyarakat), baik yang terlibat secara
langsung maupun tidak langsung dalam pengelolaan kebijakan/program
Sanitasi.
Mekanisme Monitoring dan Evaluasi kondisi Sanitasi di tingkat
daerah terdiri atas 4 (empat) komponen, yaitu :
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan suatu proses awal dalam kegiatan
Monev. Data yang dikumpulkan adalah program Pokja Sanitasi,
kegiatan, lokasi kegiatan, jumlah yang terlibat, sasaran kegiatan dan
hasil kegiatan.
2. Analisa data dan Pelaporan
Analisis data dan Pelaporan dalam monitoring dan evaluasi Sanitasi
adalah untuk menggambarkan kondisi pelaksanaan Sanitasi di Kota
Manado keberhasilannya, dampak dan juga permasalahan yang
timbul sehingga dapat dicarikan solusi yang terbaik bagi semua
stakeholder.
3. Perencanaan dan pengambilan keputusan
Dari hasil analisis data dan laporan yang dibuat, maka langkah
berikutnya adalah rencana dan pengambilan keputusan untuk
rencana tindak lanjut tentang perkembangan program dan kegiatan
Pokja Sanitasi ke-depan.
4. Tindakan pengimplementasian
Langkah terakhir dari monev program Sanitasi adalah implementasi
perencanaan dan keputusan yang telah diambil dari rangkaian tahap
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 152
tersebut di atas.
Mekanisme Monev terhadap pelaksanaan kebijakan/program
Sanitasi ini dilakukan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya sasaran
dari kebijakan/program Sanitasi di tingkat daerah, yaitu dengan
memonitor pelaksanaan kebijakan oleh berbagai pelaku melalui indikator
keluaran dan manfaat serta mengevaluasi hasil-hasilnya melalui indikator
dampak sebagai masukan perumusan kembali kebijakan dan program.
Pelibatan stakeholders yang penting ada pada evaluasi hasil dan
perumusan program sangat mendukung konsep transaparansi dalam
pelaksanaan monev. Mekanisme Monev terhadap pelaksanaan Kegiatan
di tingkat lokal ini dimaksudkan untuk mengetahui tercapai atau
tidaknya sasaran dan hasil-hasil yang diinginkan dari kegiatan sanitasi
yang dilaksanakan di tingkat lokal yaitu dengan memonitoring
pelaksanaannya berdasarkan indikator kinerja sebagai bahan input
terhadap perkembangan dan hambatan dalam pelaksanaan Sanitasil di
Kota Manado. Mekanisme monitoring dan evaluasi implementasi Strategi
Sanitasi Kota Manado dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 153
Tabel 6.2. Mekanisme Monev Implementasi SSK
No Obyek Pemantauan
Penanggung Jawab Pelaporan
Penanggungjawab
Utama
Pengumpul Data
dan Dokumentasi
Pengelola
Data/Pemantauan
Waktu
Pelaksanaan
Penerima
Laporan Format
A. AIR LIMBAH
1.
Pelatihan pengurus KSM di
bidang tekhnik, keuangan
dan manajerial
Dinas PU,BLH,
Dinas Kesehatan
Bappeda, Dinas
PU, BLH, Dinas
Kesehatan
Bappeda 4 bulan
Sekretariat
Pokja Sanitasi,
Bappeda
Dokumen
2. Sosialisasi SANIMAS Dinas Kesehatan,
Dinas Kebersihan Pokja Sanitasi Dokumen
3. Pengadaan Truck Tinja Dinas PU, Dinas
Kebersihan Bappeda
Laporan
Realisasi
Fisik dan
Keuangan
4.
Sosialisasi Pembangunan
Sistem Pengelolaan Air
Limbah Terpusat Skala
Kota/Kawasan
Dinas PU, BLH Bappeda, BLH,
Dinas Kebersihan
Pokja Sanitasi,
Bappeda 2 bulan
Laporan
Realisasi
Fisik dan
Keuangan
5. Pelatihan Pengelolaan Sistem
Pengolah Limbah Terpusat Dinas PU, BLH Bappeda
Sekretariat
Pokja Sanitasi
6. Supervisi Pembangunan
Sistem Perpipaan Primer Dinas PU,
Dinas PU,
BAPPEDA
Sekretariat
Pokja Sanitasi
Laporan
Realisasi
Fisik dan
Keuangan
7.
Penyusunan Masterplan
Sistem Air Limbah Skala Kota
Manado
Bappeda Bappeda Pokja Sanitasi,
Bappeda 4 bulan Dokumen
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 154
No Obyek Pemantauan
Penanggung Jawab Pelaporan
Penanggungjawab
Utama
Pengumpul Data
dan Dokumentasi
Pengelola
Data/Pemantauan
Waktu
Pelaksanaan
Penerima
Laporan Format
8. Studi Amdal Pembangunan
IPLT BLH PU, Bappeda, BLH
Pokja Sanitasi,
Bappeda 6 bulan
Pokja Sanitasi,
Bappeda Dokumen
9. Sosialisasi dan Kampanye
Rencana Pembangunan IPLT
Bappeda, Dinas
PU, BLH PU, Bappeda, BLH
Pokja Sanitasi,
Bappeda 3 bulan
Pokja Sanitasi,
Bappeda Dokumen
10. DED Pembangunan IPLT Dinas PU PU, Bappeda,BLH Pokja Sanitasi,
Bappeda 4 bulan BLH,Bappeda Dokumen
11. Operasi dan Pemeliharaan
IPLT PU BLH
Pokja Sanitasi,
Bappeda 1 tahun BLH,Bappeda
Laporan
Fisik dan
Keuangan
12. Study LARAP BLH BLH, Bappeda Pokja Sanitasi,
Bappeda 4 bulan BLH,Bappeda Dokumen
13. Pembebasan Lahan Dinas PU Dinas PU,
Bappeda Dinas PU, Bappeda 1 tahun
Pokja Sanitasi,
Bappeda Lapor
14. Pembangunan Sambungan
Rumah Dinas PU
Dinas PU,
Bappeda Dinas PU 4 bulan
sekretariat
Pokja Sanitasi
Laporan
realisasi fisik
dan
keuangan
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 155
No Obyek Pemantauan
Penanggung Jawab Pelaporan
Penanggungjawab
Utama
Pengumpul Data
dan Dokumentasi
Pengelola
Data/Pemantauan
Waktu
Pelaksanaan
Penerima
Laporan Format
B. DRAINASE
1. DED Sistem Drainase Skala
Kota Manado Dinas PU
Dinas PU,
Bappeda 4 bulan
Sekretariat
Pokja Sanitasi
Draft, Laporan
Akhir
2. Rehabilitasi Saluran Primer
Jl. Piere Tendean Dinas PU Dinas PU, Dinas PU, Bappeda 6 bulan
Dinas PU,
Sekretariat
Pokja Sanitasi
Laporan
Realisasi Fisik
dan Keuangan
3. Review Masterplan Sistem
Drainase Dinas PU
Dinas PU,
Bappeda Dinas PU, Bappeda 4 bulan
Dinas PU,
Sekretariat
Pokja Sanitasi
Laporan
Realisasi Fisik
dan Keuangan
4. Perencanaan Teknis Drainase
Primer Dinas PU
Dinas PU,
Bappeda Dinas PU, Bappeda 4 bulan
Dinas PU,
Sekretariat
Pokja Sanitasi
Laporan
Realisasi Fisik
dan Keuangan
5. Perencanaan Teknis Drainase
Sekunder Dinas PU
Dinas PU,
Bappeda Dinas PU, Bappeda 4 bulan
Dinas PU,
Sekretariat
Pokja Sanitasi
Laporan
Realisasi Fisik
dan Keuangan
6. Perencanaan Teknis Drainase
Tersier Dinas PU
Dinas PU,
Bappeda Dinas PU, Bappeda 4 bulan
Dinas PU,
Sekretariat
Pokja Sanitasi
Laporan
Realisasi Fisik
dan Keuangan
7. Supervisi Konstruksi Drainase
Primer Dinas PU
Dinas PU,
Bappeda Dinas PU, Bappeda 4 bulan
Dinas PU,
Sekretariat
Pokja Sanitasi
Laporan
Realisasi Fisik
dan Keuangan
8. Supervisi Konstruksi Drainase
Sekunder Dinas PU
Dinas PU,
BAPPEDA Dinas PU, BAPPEDA 4 bulan
Dinas PU,
Sekretariat
Pokja Sanitasi
Laporan
Realisasi Fisik
dan Keuangan
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 156
No Obyek Pemantauan
Penanggung Jawab Pelaporan
Penanggungjawab
Utama
Pengumpul Data
dan Dokumentasi
Pengelola
Data/Pemantauan
Waktu
Pelaksanaan
Penerima
Laporan Format
9. Supervisi Konstruksi Drainase
Tertier Dinas PU
Dinas PU,
BAPPEDA Dinas PU, BAPPEDA 4 bulan
Dinas PU,
Sekretariat
Pokja Sanitasi
Laporan
Realisasi Fisik
dan Keuangan
10.
Konstruksi, Normalisasi
Saluran Sekunder Jl.
Manado-Tongkaina-Wori
Dinas PU Dinas PU 6 bulan
Dinas PU,
Sekretariat
Pokja Sanitasi
Laporan
Realisasi Fisik
dan Keuangan
No Obyek Pemantauan
Penanggung Jawab Pelaporan
Penanggungjawab
Utama
Pengumpul Data
dan Dokumentasi
Pengelola
Data/Pemantauan
Waktu
Pelaksanaan
Penerima
Laporan Format
C. PERSAMPAHAN
1. Pengadaan Motor Sampah Dinas Kebersihan Dinas Kebersihan Dinas Kebersihan,
Bappeda
Dinas
Kebersihan,
Bappeda
Laporan
Realisasi Fisik
dan Keuangan
2. Pengadaan Dump truck Dinas Kebersihan Dinas Kebersihan Dinas Kebersihan,
Bappeda
Dinas
Kebersihan,
Bappeda
Laporan
Realisasi Fisik
dan Keuangan
3. Pengadaan Amrol Truck Dinas Kebersihan Dinas Kebersihan Dinas Kebersihan,
Bappeda
Dinas
Kebersihan,
Bappeda
Laporan
Realisasi Fisik
dan Keuangan
4. Penyiapan dan Pembebasan
Lahan Dinas Kebersihan
Dinas Kebersihan,
Bappeda
Dinas
Kebersihan,
Bappeda
Laporan
Realisasi Fisik
dan Keuangan
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 157
No Obyek Pemantauan
Penanggung Jawab Pelaporan
Penanggungjawab
Utama
Pengumpul Data
dan Dokumentasi
Pengelola
Data/Pemantauan
Waktu
Pelaksanaan
Penerima
Laporan Format
5. Pembangunan Transfer Depo Dinas Kebersihan Dinas Kebersihan Dinas Kebersihan,
Bappeda
Dinas
Kebersihan,
Bappeda
Laporan
Realisasi Fisik
dan Keuangan
6. Pembangunan UDPK Dinas Kebersihan Dinas Kebersihan Dinas Kebersihan,
Bappeda
Dinas
Kebersihan,
Bappeda
Laporan
Realisasi Fisik
dan Keuangan
7. Supervisi Konstruksi TPS Dinas Kebersihan Dinas Kebersihan Dinas Kebersihan,
Bappeda
Dinas
Kebersihan,
Bappeda
Laporan
Realisasi Fisik
dan Keuangan
8. Operasional dan
Pemeliharaan TPS Dinas Kebersihan Dinas Kebersihan
Dinas Kebersihan,
Bappeda
Dinas
Kebersihan,
Bappeda
Laporan
Realisasi Fisik
dan Keuangan
9. Pembangunan TPA Skala Kota Dinas Kebersihan,
Bappeda
Dinas
Kebersihan,
Bappeda
Laporan
Realisasi Fisik
dan Keuangan
10. Penyusunan Masterplan
Persampahan
Bappeda, Dinas
Kebersihan
Bappeda, Dinas
Kebersihan
Bappeda, Dinas
Kebersihan 4 bulan
Bappeda,
Dinas
Kebersihan
Laporan
Realisasi Fisik
dan Keuangan
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 158
No Obyek Pemantauan
Penanggung Jawab Pelaporan
Penanggungjawab
Utama
Pengumpul Data
dan Dokumentasi
Pengelola
Data/Pemantauan
Waktu
Pelaksanaan
Penerima
Laporan Format
D. PROHISAN
Penyuluhan CTPS Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan,
Bappeda
Laporan
Realisasi Fisik
dan Keuangan
Pameran Sanitasi Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan
Laporan
Realisasi Fisik
dan Keuangan
Pemicuan/Penyuluhan Stop
BABS Dinas Kesehatan Dinas kesehatan
Laporan
Realisasi Fisik
dan Keuangan
Lomba Karya Tulis Tentang
Sanitasi
Bappeda, Dinas
Kesehatan Bappeda
Laporan
Realisasi Fisik
dan Keuangan
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019 159