Post on 11-Mar-2019
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
XIII
LAMPIRAN
Strategi Implementasi Kampanye..., Evi Juniati, FIKOM UMN, 2017
Strategi Implementasi Kampanye..., Evi Juniati, FIKOM UMN, 2017
Strategi Implementasi Kampanye..., Evi Juniati, FIKOM UMN, 2017
Lampiran: wawancara 1
Nama: Mohammad Syaban
Jabatan: Senior Acount Excecutive PT. Prisma Purelindo
W : Halo Selamat Sore Mas Syaban, saya Evi Juniati dari Universitas
Multimedia Nusantara. Di sini saya ingin mewawancarai mas syaban
mengenai kampanye Michelin dalam meningkatkan brand
awareness. Sebelum mengkaitkannya dengan kampanye, saya ingin
bertanya terlebih dahulu mengenai Brand Michelin. Produk atau
jasa apa yang perusahaan Michelin tawarkan dan apa kualitasnya?
N : Michelin sendiri yang kita handle ini progam CSRnya sih. Waktu itu
ingin meningkatkan kesadaran berkendara anak-anak muda gitu anak
SMA yang kita kerjakan untuk mereka jadi service seperti membuat
strategic corporate communication ke perusahaan ini untuk
menyampaikan bahwa Michelin ini punya concern thdp keselamatan
berkendara. Jadi acara ini ada tiga, yang pertama itu ada fase teori kpd
anak sma, ke dua memberikan prakteknya, yang ke tiga akhirnya kita
mengadakan graduation, karena kita mengecourage mereka menyebarkan
pesan-pesan untuk anak-anak yang lain melalui video blog atau vlog.
Untuk kualitas servicesnya sendiri, kita juga kurang tau ya servicesnya
sejauh mana, karena sebagai consultant PR kita juga tidak bisa bicara
mengenai hal itu. Tapi sebagai consultant PR Michelin, kita juga punya
tanggung jawab terhadap KPI medianya berapa, tapi dari acara ini sudah
melebihi KPInya dan saya juga tidak bisa memberi tahu berapa KPInya.
W : Visi dan Misi perusahaan Michelin ini apa ya mas?
N : Di lihat dari segi kampanye, mereka itu punya visi peduli thdp
keselamatan berkendara bagi semua orang, tapi hal ini memang
difokuskan kepada anak muda, karena mereka menggunakn data UN
angkanya masih tinggi di anak muda. Selama ini kan Michelin industry
otomotif ya, yah memang secara gak langsung ada dalam keadaan sehari-
hari, karena kita ngomongin masalah ban kan dan Michelin itu produk
ban. Ban itu adalah yang bersentuhan dengan jalanan, jadi itu yang bisa
kita tangkap, bahwa mereka mempunyai visi misi yg kuat untuk focus
terhadap keselamatan berkendara.
W : Siapa saja yang menjadi target pasar Perusahaan Michelin?
Strategi Implementasi Kampanye..., Evi Juniati, FIKOM UMN, 2017
N : Untuk lebih lengkapnya bisa ditanyakan oleh Michelinnya langsung.
Tapi yang kita lihat di sini memang dari segi harga kan dia lbh mahal
memang untuk yang penghasilannya lebih di bandingkan dengan
kompetitornya gitu, karena kan kita melihat dari harganya gitu. Mungkin
kelas menengah ke atas B-A.
W : Mengenai kampanye kemarin, apa sih tujuan perusahaan Michelin
melakukan kampanye ini?
N : Tujuannya ini murni ya memang menyebarkan awareness terhadap
keselamatan berkendara itu kita sbg consultant yang menyediakan
program itu, seperti temanya keselamatan berkendara anak muda kayak
gitu. Itu kampanye utamanya mereka sih.
W : Mengenai peningkatan brand awarenessnya, selama ini ada tdk sih
peningkatan brand awarenessnya?
N : Mengenai peningkatan awarenessnya itu kan berarti harus ada
sebelumnya nih, kita belum tahu bagaimana perusahaan Michelin
menghitung itu. Tapi kalau kita lihat dari news coveragenya itu banyak,
jadi kayak asumsinya tuh orang akan lebih aware, apa lagi ada rio
haryanto. Yah mungkin awarenessnya akan lebih tinggi sih.
W : Berarti untuk melihat peningkatan awarenessnya itu di lihat dari
news coveragenya ya atau ada hal lain?
N : Sebagai consultantnya Michelin kita di hire untuk melakukan itu. Bisa
juga dengan berapa media yang mengcover pemberitaan mengenai
kampanye ini gitu.
W : Jika di bandingkan dengan kampanye sebelumnya, bagaimana
perbedaannya dengan sekarang?
N : Sudah ada programnya sblmnya, kita baru menghandle tahun 2016
kemarin dan tahun ini dia menggunakan rio haryanto. Kita tdk tahu
bagaimana penyelenggaraan sblmnya. Tdk tahu perbandingannya, yang
membedakan hanya dengan rio harytanto saja.
W : Menurut mas syaban selaku consultant PR Michelin, kampanye ini
berhasil tidak untuk meningkatkan awareness di masyarakat?
N : Kita bisa bilang berhasil, krn dr jumlah siswa yang ikut, jumlah
coveragenya, rangkaian acaranya juga sangat lengkap kan, mulai dari
Strategi Implementasi Kampanye..., Evi Juniati, FIKOM UMN, 2017
teori, praktek, sampai update competition di IG dan youtube, saya
perkirakan kampanye ini berhasil.
W : Kira-kira berapa peserta mas yang mengikuti kampanye ini?
N : Seleksi 5 sekolah, untuk graduation day 1200 siswa, uji SIM sekitar 800
siswa Jakarta.
W : Untuk mengukur awarenessnya itu bagaimana mas?
N : Kita tidak ditugaskan untuk itu, Cuma yg kita tau hanya, tgs kita kan yg
berhubungan dengan strategic communication dengan media kan jadi kita
tidak diberikan tgs itu. Selama program acara ini banyak news coverage.
W : Berarti Michelin ini melakukan kampanye ini lebih untuk
meningkatkan self awareness siswa ya?
N : Iya bener.
Strategi Implementasi Kampanye..., Evi Juniati, FIKOM UMN, 2017
Lampiran: wawancara 2
Nama: Alfisar
Jabatan: Pelajar SMA Labschool Rawamangun
W: Halo saya Evi Juniati dari Universitas Multimedia Nusantara,
sebelum saya bertanya seputar kampanye Michelin, saya ingin
bertanya terlebih dahulu, apakah kamu mengetahui apa itu
perusahaan Michelin?
N: Setau saya, perusahaan Michelin itu perusahaan yang ada di bidang
otomotif khususnya itu ban. Yang sering saya dengar itu adalah produk
bannya kalau misalkan ada produk lain itu saya juga kurang tau.
W: Jadi kamu sudah mengetahui sebelumnya bahwa Michelin itu
adalah perusahaan Ban?
N: Iya.
W: Kamu berangkat sekolah mengendarai kendaraan atau bagaimana?
N: Untuk sehari-hari sejak saya punya SIM, saya mengendarai mobil ke
sekolah. Jadi setiap hari saya yang bawa sendiri ke sekolah.
W: Oh, jadi berangkat ke sekolah mengendarai mobil?
N: Iya.
W: Menurut kamu dari ketiga acara Michelin ini, yang pertama
Seminar, dari seminarnya itu menurut kamu bagaimana yang
diadakan Michelin di sekolah kamu?
N: Dari segi apanya ya?
W: Materinya?
N: Jadi menurut saya, seminarnya itu bagus dalam arti Michelin
memberikan wawasan tambahan mengenai cara mengendarai yang baik.
Karena banyak sekali anak-anak SMA yang mungkin baru mendapatkan
SIM atau yang memang sudah mendapatkan SIM tapi mereka belum
tentu mendapatkan ilmu berkendara yang baik. Di seminar ini di bahas2
cara berkendara yang baik, selayaknya orang yang berkendara baik maka
dari seminar itu menurut saya sangat membantu khususnya untuk teman-
Strategi Implementasi Kampanye..., Evi Juniati, FIKOM UMN, 2017
teman saya yang juga membawa kendaraan untuk meningkatkan perfoma
mereka di jalanan untuk menghindari kecelakaan juga gitu.
W: Oke. Dari seminar ini kan menurut kamu sudah bagus, dari
informasi yang diberikan oleh Michelin dan Korlantas ke sekolahan
kamu. Selain seminar, ada acara Uji SIM, kamu mengikuti uji SIM
itu?
N: Iya, saya mengikuti uji SIM itu.
W: Menurut kamu acara Uji SIM itu bagaimana?
N: Kalau untuk pengikutan Uji SIM karena saya belum pernah ikut SIM
yang mandiri tapi ikutnya bareng Michelin, jadi saya kurang tau bedanya
UJI SIM yang biasa dengan UJI SIM yang Ini seperti apa. Tapi kalau dari
yang saya sendiri ikuti dari yang di adakan Michelin ini, kurang lebih
sama dengan apa yang dibicarakan oleh teman-teman saya, kalau saya
harus mengambil test tertulis, lalu test kesehatan, dan test untuk
mengendarai kendaraan yang saya pilih. Menurut saya, hal yang
diujikannya itu sudah sesuai dengan apa yang sudah di ajarkan oleh para
polisi lalu lintas dan Michelin. Dari situ saya lihat UJI SIM itu memang
menguji kelayakan kita untuk mengendarai kendaraan tersebut.
W: Jadi, sebelum UJI SIM dengan Michelin ini kamu sudah memiliki
SIM?
N: Belum.
W: Berarti dari acara UJI SIM Michelin ini, baru kamu sudah memiliki
SIM?
N: Iya.
W: Yang ketiga itu adalah acara graduation day bersama Rio Haryanto. Di
situ Rio memberikan edukasi mengenai berkendara aman. Nah, dari
edukasi yang diberikan oleh Rio, itu bagaimana?
N: Kalau menurut saya, edukasi dari seorang yang bernama seperti Rio
Haryanto sangat berefek khususnya untuk kalangan muda karena dari
pandangan saya, dengan adanya seorang sosok pembalap muda seperti
Rio mengadvokasikan betapa pentingnya berkendara dengan aman, tidak
hanya di saat dia berlomba di F1 di mana kecepatannya itu sangat tinggi,
tetapi juga di jalan raya itu sangat memberikan gambaran bahwa
kepentingan keselamatan berkendara itu tidak hanya berlaku di
Strategi Implementasi Kampanye..., Evi Juniati, FIKOM UMN, 2017
pembalap-pembalap tingkat atas tapi untuk berkendara di kehidupan
sehari-hari. Maka, itu mungkin menjadi sebuah dorongan yang bagus
bagi teman-teman untuk memperhatikan bahwa keselamatan itu juga
penting walaupun kita tidak berkendara dalam kecepatan tinggi
khususnya di Jakarta.
W: Dari kampanye yang dilakukan oleh Michelin dan Korlantas yang
kamu mengerti dari kampanye ini tuh apa?
N: Menurut saya, ini mungkin salah satu gerakan CSR perusahaan Michelin
di mana dia memberikan kembali ke masyarakat dengan cara
pengedukasian dan sosialisasi mengenai keselamatan berkendara salah
satunya dari sifat pengemudinya, dari orangnya tersendiri, sampai ke
mesinnya bagaimana kita harus merawat atau mengendarai kendaraan
tersebut dengan aman. Jadi setau saya itu sebuah program dari Michelin
untuk mengedukasi dan sosialisasi hal tersebut dan mungkin salah satu
program CSR yang mungkin sudah di rencanakan oleh perusahaan
Michelin tersebut.
W: Kamu tahu tidak tujuan dari kampanye Michelin ini apa?
N: Untuk kampanye, tentu yang sangat terlihat itu untuk sosialisasi, edukasi,
dan penyuluhan betapa pentingnya keselamatan berkendara seperti
slogannya safety driving dan mungkin dari situ juga bisa jadi ajang
berkampanye sebuah perusahaan untuk mempromosikan produknya,
bahwa produknya sangat mendukung safety driving dengan di adakannya
acara ini. Mungkin begitu.
W: Menurut kamu, acara kampanye Michelin ini sangat efektif tidak
untuk kamu dan juga teman-teman kamu?
N Menurut saya kampanye yang di adakan Michelin ini, dengan adanya
kampanye ini sangat efektif khususnya untuk kalangan saya, karena
adanya sebuah insentif untuk mendapatkan kartu SIM khusunya untuk
anak-anak SMA yang baru saja mendapatkan KTPnya itu merupakan
dorongan yang sangat kuat untuk mengikuti acara tersebut, karena
dengan adanya SIM tentu kita bisa berkendara. Tidak hanya itu, di
kampanye ini juga di promosikan bahwa di penghujung acara akan di
datangkan Rio untuk mengadakan talkshow bersama para peserta, jadi
mungkin itu sangat juga mendorong teman-teman untuk mengikuti acara
tersebut melainkan acara yang mungkin hanya sekedar penyuluhan biasa.
Strategi Implementasi Kampanye..., Evi Juniati, FIKOM UMN, 2017
W: Ada tidak pesan/kata-kata yang ingin kamu sampaikan untuk
kampanye ini?
N: Kesan pesan ya, menurut saya kampanye Michelin ini sudah bagus dalam
meningkatkan awareness thdp pentingnya berkendara dengan aman dan
mungkin ke depannya acara tersebut bisa di perluas lingkupnya tidak
hanya untuk sekolah-sekolah tertentu, tapi khususnya sekolah-sekolah di
mana mempunyai angka siswa yang berkendara yang lebih tinggi, di
mana targetnya bisa lebih banyak yang mengikuti, karena banyak peserta
yang mungkin sekolah yang sehari-hari siswanya hanya menaiki
kendaraan umum. Mungkin itu saja untuk melanjutkan acara penyuluhan
berikutnya.
W: Dari ketiga acara ini, yang pertama seminar yaitu pendidiakan, yang
kedua Uji SIM, yang ketiga penyuluhan dengan Rio. Dari diri kamu
sendiri ada tidak keinginan untuk berkendara aman?
N: Dari diri saya sendiiri, tentunya saya ingin belajar dan mengemudi
dengan aman di jalan raya. Karena, melihat kondisi Jakarta di mana
berbeda kondisi dengan kota-kota lain yang seperti kita lihat di TV, di
mana kota-kota diluar negeri sangat tertata, orang-orangnya sangat tertib,
di Jakarta semuanya itu berkendara sesuai dengan dirinya masing-
masing, mereka hanya memperhatikan diri mereka, di mana terkadang
rambu-rambu tidak di patuhi jalanan di penuhi dengan mobil atau motor
yang sering menyelip-nyelip dan itu sangat mengganggu kenyamanan,
dan kedua keamanan bagi pengemudi lain karena jika terjadi suatu
kecelakaan dengan dekatnya posisi-posisi kendaraan lain itu dapat
menimbulkan kecelakaan yang lebih besar itu seperti tabrakan beruntut
itu kebiasaan yang tidak bagus. Maka dari itu saya dari diri sendiri
mempunyai kemauan untuk belajar berkendara dengan baik, khususnya
yang pertama untuk mengamankan diri saya di jalanan dan kedua agar
orang lain juga dapat melihat bahwa berkendara itu merupakan sebuah
tanggung jawab. Di mana orang yang berkendara itu harus bertanggung
jawab pada dirinya sendiri dan kendaraannya , mungkin juga nyawa
orang lain dan kendaraan orang lain. karena jalanan itu merupakan
tempat umum.
W: Kamu mau tidak mengajak teman-teman kamu untuk berkendara
aman?
N: Tentu saya ingin mengajak teman-teman untuk berkendara yang lebih
baik, karena dengan saya mengajak mereka, saya juga ikut membantu
Strategi Implementasi Kampanye..., Evi Juniati, FIKOM UMN, 2017
berperan dalam mensosialisasikan gerakan safety driving ini, di mana
teman-teman tersebut juga dapat mengaplikasikan cara berkendara aman,
tidak hanya untuk dirinya sendiri tapi mungkin menjadi contoh untuk
orang lain dan tentu ghal itu akan terus bertambah jika semua orang
mempunyai keinginan untuk membagikan cara berkendara aman.
Strategi Implementasi Kampanye..., Evi Juniati, FIKOM UMN, 2017
Lampiran: wawancara 3
Nama: Andri Danilaksana
Jabatan: Operational Manager Marketing PT. Michelin Indonesia
W: Selamat Pagi pak Andri, saya Evi Juniati Mahasiswi dari Universitas
Multimedia Nusanrara. Sebelumnya terima kasih sudah mau
meluangkan waktu untuk melakukan wawancara dengan saya. Dari
kampanye yang sudah dilakukan kemarin nih pak, apa ide yang
menjadi latar belakang dari kampanye ini?
N: ini merupakan program tahunan dari MichelinSafety Academy. Di mana
itu kita mulai dari tahun 2013, kita secara global atau secara world wide
Michelin memiliki kampanye untuk menggalakan keselamatan
berkendara di jalan raya. Kemudian Indonesia salah satu tahunannya
adalah 2013 kita punya program berbeda-beda dengan tahun yang
sekarang. Di tahun 2013 kampanyenya dengan tema kalau tidak salah
ingat “Ayo Tunjukan Safetymu!” selama dua tahun sampai 2015. Terus
kemudian di tahun 2016, kita melihat bahwa ayo tunjukan safetymu
harus diganti temanya. Karena yang kita lihat bahwa safety itu tidak
sekedar hanya punya sim. Tapi kita juga harus merubah cara mereka
berprilaku berkendara di jalan, dan kita juga harus meningkatkan dari
skillnya, maka dari itu kita pikir bahwa sesuai dengan materi yang akan
kita berikan kepada teman-teman sekolahan anak-anak pelajar, tema yang
cocok adalah Michelin safety academy. Di mana mereka harus mengikuti
rangkaian program di mulai dengan pemaparan mengenai cara
berkendara yang benar, terus kemudian mereka juga harus mengikuti satu
hari sesi praktek, di mana berkendara yang benar. Ke tiga adalah mereka
yang terpilih atau memiliki nilai yang terbaik, mereka harus memberikan
pemaparan bagaimana mengomunikasikan mengenai safety kepada
teman-temannya dalam bentuk video.
W: Riset apa yang dilakukan?
N: Ada suatu saat kita pakai data, ada saatnya kita menggunakan internet,
kita secara praktikal, kita dapat directions dr atas. Oke kita punya tujuan
untuk brand awareness Michelin agar dikenal oleh masyarakat. Terus kita
punya riset, bahwa faktor penentu konsumen ialah safetynya, turun lagi
kalau ke driver itu kita berikan penyuluhan. Pemaparan bagaiamana cara
berkendara yang benar. Kemudian, kalau untuk anak SMA. Knp kita
targetnya anak SMA, karena kita ingin sejak dini mereka sudah
Strategi Implementasi Kampanye..., Evi Juniati, FIKOM UMN, 2017
mengetahui bagaimana mengemudi yang benar dan berdasarkan data dari
kepolisian, mereka yang paling besar.
W: Apa tujuan utama kampanye ini?
N: bahwa dapat mengubah prilaku berkendara dari sejak dini, di mana kalau
sekarang banyak kendaraan motor yang lawan arus. Mobil kebut-kebutan
di jalan. Ketika kecepatan yang tinggi dia main handphone. Secara
praktikal, tentukan obj, kalau sudah di setujui baru bisa.
W: Apakah ada pertimbangan pemilihan pesan pada kampanye ini?
N: ada dong. Pertimbangannya apa yah sesuai target, sekarang targetnya
anak SMA. Bahasa yang kita gunakan harus sesuai dengan anak SMA.
W: Berapa lama kampanye ini berlangsung?
N: Kampanye ini berlangsung 2 bulan
W: Bagaimana mengukur kesuksesan acara ini?
N: brand tracking dan media coverage. Bagaimana mereka mengasosiasikan
brand michlein.
W: Bagaimana evaluasi dari kampanye ini?
N: hasilnya bagus dari media coverage yang meliput acara kampanye ini dan
partisipasi dari para pelajar untuk mengikuti kampanye ini juga banyak.
W: Latar belakang kampanye Michelin Safety Academy: Be A
Responsible Driver
N: jadi gini konsumen ketika ingin membeli sebuah ban, apa yang mereka
cari ialah keamanan, keselamatan di jalan. Dari sini kita mengangkat
bahwa dari hasil riset kita bahwa safety menjadi faktor terpenting ketika
konsumen membeli sebuah ban. Kita ingin meningkatkan brand asosiasi
Michelin terhadap safety. Dengan cara menjalankan campaign Michelin
safety academy ini. Secara detail sudah tau ya. Itu latar belakang dari
kampanye ini. Jadi ada secara bisnis, ya latar belakangnya yah itu.
W: Berarti secara bisnisnya itu ingin meningkatkan asosiasi brandnya
itu ya pak?
N: Iya. Jadi gini, business objective: increase sales Michelin tires, caranya
gimana? Meningkatkan asosiasi Michelin terhadap safety, karena
Strategi Implementasi Kampanye..., Evi Juniati, FIKOM UMN, 2017
konsumen ketika mencari ban atau ingin membeli sebuah ban, yang
dicari ialah faktor keselamatan dalam berkendara. Jadi ketika konsumen
sudah berfikir kalau saya mau cari selamat di jalan selain
mobil/motornya bagus bannya juga harus bagus. Dan ban yang aman
untuk di gunakan ialah Michelin. dari situlah akan berimpact terhadap
penjualan ban Michelin. nanti pastilah ada urusan dengan harga, tapi saat
konsumen datang ke bengkel untuk mengganti ban yang dicari ialah ban
Michelin karena aman. Jadi Michelin=safety. Itu yang kita pengen
“highlight”. Lebih jelasnya, ketika orang mencari ban yang aman,
mereka akan mencari ban Michelin. karena dikepala mereka yang mereka
pikirkan adalah Michelin. contoh nih motor, yang paling berasa banget
performance bannya ialah pengendara motor, karena bannya Cuma dua,
kalau licin atau bannya ga bagus tuh berasa geal-geol bannya. Apalagi
kalau setelah hujan, berasa banget tuh bannya licin. Otomatis dia akan
mikir, wah kalau bannya abal-abal ga bagus nih, jelek. Product quality
kita bagus di Michelin,aman segala macam. Tapi kan awareness Michelin
di Indonesia itu kan masih kecil, dengan kita bikin acara seperti ini, kita
ingin menaikkan brand awareness Michelin dan juga brand asosiasi
Michelin terhadap safety. Jadi objective yang pertama Michelin secara
corporate adalah Michelin care terhadap safety. Objektif yang kedua
ialah CSR, edukasi mereka berkendara yang benar dan aman di jalan.
Safety academy adalah turunan dari Michelin Perfection In Safety:
Product, service, dan behaviour. Jadi ini tujuannya adalah ke behaviour,
jadi dari business objective turun ke Michelin perfection in safety. Kita
punya quality product bagus, service juga kita punya rekan-rekan
bengkel yang care juga dengan safety dan mereka juga harus mengikuti
poin-poin yang sudah Michelin berikan mengenai prosedur-prosedur
safety dan juga behaviour dari pengemudi. Safety academy itu ada di
point behaviour.
W: Sebelum kampanye ini dilakukan atau sebelum perusahaan Michelin
ingin mengubah perilaku masyarakat untuk selalu berkendara aman
dan selamat, adakah penyuluhan terlebih dahulu ke internal
perusahaan mengenai safety academy ini?
N: Ada. Tidak boleh menggunakan handphone saat mengendarai motor,
harus menggunakan helm standard SNI, membawa surat-surat kendaraan
seperti SIM dan STNK, memperhatikan kondisi ban kendaraan sebelum
mengendarai kendaraan.
W: Pemilihan 5 sekolah berdasarkan apa?
Strategi Implementasi Kampanye..., Evi Juniati, FIKOM UMN, 2017
N: Kita lihat dari brand terlebih dahulu, Michelin itu kan premium ban, jadi
kita lihat dari profile sekolah itu sendiri. Profile sekolahnya itu yah kelas
atas lah. Kita juga tidak mungkin membuat acara Michelin “maaf ya” di
desa-desa. Karena tidak termasuk target market kita. Jadi bisa di lihat
dari kampanye yang sudah dilakukan kemarin, sekolah-sekolah yang
seperti labschool, yang di bintaro. Yah bisa di bilang sekolah-sekolah
tersebut sudah sesuai kriteria dari target Michelin, walaupun mereka
masih SMA yang belum bisa membeli ban sendiri.
W: Dalam kampanye yang dilakukan Michelin ini kan ada tiga acara ya
pak, yaitu road show, uji SIM, dan graduation day. Di mana, untuk
melanjutkan ke acara yang kedua dan ketiga itu Michelin
melakukan seleksi kepada anak-anak SMA. Seleksi yang dilakukan
kepada anak-anak SMA ini berdasarkan apa ya pak? Apakah yang
hanya mengendarai kendaraannya ke sekolah atau bagaimana?
N: Pertama itu ya, seleksinya itu yang dipilih itu berdasarkan anak-anak
yang punya kendaraan (orang tuanya lah) dan yang kedua peserta yang
memang ingin membuat SIM. Ada tiga fase, yang pertama penyuluhan,
kedua safety course, dan yang ketiga final. Yang pertama kita menyeleksi
semua anak SMA yang sudah memiliki umur yang cukup untuk memiliki
SIM. Kita saring, kita berikan test tertulis, lalu kita bawa ke fase kedua,
yaitu safety course (uji SIM). Di fase kedua itu kita saring lagi untuk
mengikuti uji praktek safety driving. Dari situ, kita filter lagi untuk
memilih 5 terbaik yang akan kita adu di grand final dan 5 terbaik itu
harus membuat sebuah video pendek gimana caranya mereka
mengkampanyekan safety driving kepada teman-teman mereka.
W: Tingkat keberhasilan Michelin ini ada di tahap mana ya pak?
Apakah semua peserta membuktikan bahwa mereka sudah
melakukan apa yang diajarkan di kampanye ini?
N: Kita tidak ada pengukuran ke pesertanya. Yang kita ukur adalah
peningkatan brand asosiasinya.kalau peserta itu kembali ke masing-
masing pesertanya.
W: Untuk brand Michelin ini pak, apakah masyarakat sudah
mengetahui bahwa peruahaan Michelin ini adalah perusahaan ban?
N: Untuk itu, masyarakat sudah mengetahui ya tentang perusahaan Michelin
itu perusahaan ban. Tetapi, masyarakat yang mengetahui ini biasanya
Strategi Implementasi Kampanye..., Evi Juniati, FIKOM UMN, 2017
bapak-bapak yang selalu memperhatikan merek-merek otomotif gitu.
Biasanya, dan target Michelin juga itu di usia 25 tahun ke atas.
Strategi Implementasi Kampanye..., Evi Juniati, FIKOM UMN, 2017
Lampiran 4:
Media Attandance Michelin Kick – off Event (Road Show)
Media Harian Media Online Media Majalah/Tabloid
1. Bisnis Indonesia 1. Beritasatu.com 1. Autobild
2. Indo Pos 2. Liputan6.com 2. Marketeers
3. Republika 3. Metrotvnews.com 3. Motomaxx
4. Suara Pembaruan 4. Okezone.com 4. Motorplus
5. Otomotifextra.com
6. Otosia.com
7. Sindonews.com
8. Sportku.com
9. Viva.co
Media Attandance Safety Driving Course
Media Harian Media Online Media Majalah/Tabloid
1. Koran Sindo 1. Carplus.com 1. Motomaxx
2. Republika 2. Carvaganza.com 2. Motorplus
3. Dapurpacu.com
4. Kompas.com
5. Metrotvnews.com
6. Sindonews.com
Media Attandance Graduation Day
Media Harian Media Online 1 Media Online 2 Media TV/Radio
1. Bisnis Indonesia 1. Antara Foto 15. Metrotvnews.com 1. Detik TV
2. Haluan Lampung 2. Autodigest.co
16.
Mobilkomersial.com 2. Jak TV
3. Indo Pos 3. Autonesian.com 17. Naikmotor.com 3. Metro TV
4. Jawa Pos 4. Beritasatu.com 18. Okezone.com 4. Trans7
5. Kompas 5. Beritatrans.com 19. Otorai.com 5. SmartFM
6. Koran Sindo 6. Bola.com 20. Otogadget.com
7. Tempo 7. Carmudi.co.id 21. Otomotifextra.com
8. Rakyat Merdeka 8. Carvaganza.com 22. Otomotifnet.com
9. Republika 9. CNNIndonesia.com 23. Sportku.com
10. Singgalang 10. Dapurpacu.com 24. Suara.com
11. Suara Pembaruan 11. Detik.com 25.
Strategi Implementasi Kampanye..., Evi Juniati, FIKOM UMN, 2017
Stephenlangitan.com
12. Pikiran Rakyat 12. Indosport.com 26. Thejakartatime.com
13. Otomotif 13. Kabarindo.com 27. Topikonnline.co.id
14. Car & Tuning Guide 14. Kompas.com 28. Viva.co.id
15. Gatra Cars
16. Tabloid Bola
17. Tabloid Bintang
18. CSR Indonesia
19. Hai
20. Autocar
21. Ascomaxx/Motomaxx
Media Coverage Kampanye Michelin “Be A Responsible Driver”
Strategi Implementasi Kampanye..., Evi Juniati, FIKOM UMN, 2017
Lampiran 5
Media Sosial Peserta
Lampiran 6
Foto Wawancara
Strategi Implementasi Kampanye..., Evi Juniati, FIKOM UMN, 2017
EVI JUNIATIkontak
biodata
pendidikan
0812-1044-6595
evijuniati13@gmail.com
tanggal lahir : 13 Juni 1995
alamat : Perumahan Bumi Indah, Jalan Anggrek 3 Blok EJ 1, Ps. Kemis, Tangerang
berat & tinggi badan : 145 CM/58 kg
agama : buddha
status : belum menikah
kebangsaan : indonesia
1998-2000 : Pendidikan Taman Kanak-Kanak Tarsisius Vireta.
2000 - 2006 : sd Tarsisius Vireta
2007 - 2010 : smp bonavita
2010 - 2013 : smk bonavita
2013 - 2017 : ilmu komunikasi - public relations universitas multimedia nusantara
pengalamanPrakek kerja di : Kantor Imigrasi Bandara
Soekarno-Hatta
Tujuan : Persyaratan kelulusan SMK Bonavita
Tangerang
Posisi : Administrasi
Rincian Pekerjaan :
●Menginput data-data kedatangan dan
kepergian pesawat
●Menginput surat-surat passport
●Menginput data-data passport
praktek kerja di : pt prisma purelindo
rincian pekerjaan : media relations
keorganisasian
● Ketua Panitia Donor Darah
● Sekretaris Acara Bike For Hope
● Bendahara Acara Harmoni
● Ketua Koordinasi Konsumsi
kompetensi
kemampuan SOFTWARE
● Personal Branding : Acara Sosial
● Pride : IMC Planning Campaignberbahasa
bhs eng
public relations
Strategi Implementasi Kampanye..., Evi Juniati, FIKOM UMN, 2017
1998-2000 : Pendidikan Taman Kanak-Kanak Tarsisius Vireta.
2000 - 2006 : sd Tarsisius Vireta
2007 - 2010 : smp bonavita
2010 - 2013 : smk bonavita
2013 - 2017 : ilmu komunikasi - public relations universitas multimedia nusantara
● Teamwork and leadership.
● Media Relations
● Kompas Corner: personal branding
● Pride : Ogilvy dan fortune
● Character Building
● Career Building
● Kiat penulisan kreatif bersama gagas media
● Commfest : Seminar BUMINTARA
● HARDWORKING.
● TEPAT WAKTU.
● TEAMWORK.
● SOCIAL MEDIA MANAGEMENT
● EVENT MANAGEMENT
SEMINAR
KEMAMPUAN
Strategi Implementasi Kampanye..., Evi Juniati, FIKOM UMN, 2017