Post on 11-Mar-2019
Nilai EkonomiNilai EkonomiPisang:
Merupakan buah-buahan yang paling banyakdiproduksi di Indonesia, dan paling besar variasiukuran dan bentuknya. Di dunia, diproduksi terbesarkedua setelah jeruk
Dari sisi penerimaan konsumen pisang merupakanbuah nomor dua paling disukai setelah jeruk, tetapipaling banyak dikonsumsi. Di Afrika dijadikan panganutama dengan tingkat konsumsi per kapita ±400kg/tahun atau 1 kg/hari
Nilai GiziNilai Gizi Kadungan gizi per 100 gram daging buah : Energi
(116-128 kcal), protein (1%), lemak (0.3%),karbohidrat (27%), mineral (Ca_15 mg, K_380 mg,Fe_0.5 mg, Na_1.2 mg) dan vitamin (A_0.3 mg,B1_0.1 mg; B2_0.1 mg, B6_0.7 mg, Vit. C_20 mg)
Ca : efek menetralisir efek garam dan MSG K : menjaga keseimbangan air tubuh, kenormalan
tekanan darah, fungsi jantung dan kerja otot Vit. B6 dan asam folat : perkembangan otak,
mencegah kanker usus
Syarat TumbuhSyarat Tumbuh Suhu : Optimum pada kisaran 26-28C Altitude : Di bawah 800 m dpl, tapi masih mungkin
sampai 1000 m dpl Pengairan : Perlu air teratur 20-60 mm/minggu Tanah : pH 4.5-8.5, kedalaman solum >75 cm,
kedalaman air > 120 cm, kemiringan 15%<,peka tanah salinTerbaik pada tanah dengan solum dalam,berdrainase baik, dengan kandunganhumus tinggi seperti tanah vulcanik atautanah aluvialHindari tanah tergenang
Lokasi : Dekat dengan industri pendukung ataujalur agribisnis
Varietas KomersialVarietas KomersialDunia : Cavendish, Baby banana, Monkey bananaIndonesia : Ambon, Raja, Tanduk, Barangan, Uli, Mas Koleksi pisang Indonesia sekitar 420 jenis
Alur Kegiatan SOP PisangAlur Kegiatan SOP Pisang1. Pemilihan lokasi tanam2. Penentuan waktu tanam3. Penyediaan bibit4. Penyiapan lahan pembersihan lahan pengajiran pembuatan lubang tanam penutupan lubang tanam
5. Penanaman6. Irigasi7. Penjarangan anakan
Alur Kegiatan SOP PisangAlur Kegiatan SOP Pisang8. Pemupukan dan pembumbunan9. Sanitasi kebun10. Pembrongsongan11. Pemotongan jantung12. Penyanggahan13. Pengendalian hama dan penyakit14. Penentuan saat panen15. Panen16. Pasca panen penyisiran sortasi dan pengkelasan pengemasan
17. Pengangkutan
PembibitanPembibitanSumber bibit : anakan, bonggol (corm/bits), kultur jaringan
Anakan/Bonggol : Harga murah Ketersediaan sedikit Pilih anakan pedang Resiko serangan
penyakit Diperlakukan dengan
perendaman air panas atau Fenamiphos
Bibit kultur jaringan : Ukuran seragam,
panen serempak Bebas kandungan
penyakit Perlu perlakuan lebih Sering muncul variasi Perlu ada proses
pemesanan
PembibitanPembibitanSistem penyediaan benih dari anakan :1. Pilih tanaman induk yang sudah berbuah dan sehat2. Pilih tanaman dari lahan yang bebas penyakit
terutama penyakit layu fusarium dan layu bakteri3. Pilih anakan pedang bukan anakan air
4. Pisahkan anakan dari bonggol induknya
PembibitanPembibitan5. Benih dikumpulkan di tempat yang teduh, akar
dibersihkan dari tanah, daun dikurangi6. Buang mata tunas yang timbul7. Benih diseleksi menurut besar dan tinggi untuk
mendapatkan benih yang seragam8. Sebelum ditanam ditanam ke polibag, benih direndam
dengan campuran agens antagonis bakteri(Pseudomonas fluurescens + Bacillus substilis) selama24 jam atau boleh juga direndam dengan fungisidaBenlate atau Dithane M-45 dengan konsentrasi 2g/liter air selama 2 jam
PembibitanPembibitan
Bonggol pisang yang telah dibersihkan
Potongan bonggol (ukuran 10 x 10 x 10 cm)
Rendam dalam air panas (55oC) selama 5 - 10
menit
Potongan bonggol diangin-anginkan selama 1 hari
Potongan bonggol disemai dalam polybag dengan media tanam campuran tanah dan
pukan (1:2)Dipeliharan 2 - 3 bulan
Polybag diletakan di bawah naungan dan
disiram
Setelah 3 bulan benih ditanam di lapang
Sistem penyediaan benih dari bonggol :
PembibitanPembibitanSistem penyediaan benih dari kultur jaringan :
1. Pilih bahan explan yang dari induk yang disertifikasibebas penyakit sistemik
2. Diperbanyak dengan penggunaan ZPT yangberimbang
3. Planlet tidak melebihi subkultur ke V4. Diaklimatisasi dalam media yang bebas penyakit tular
tanah5. Off-type kurang dari 5%
Pemilihan Lokasi TanamPemilihan Lokasi TanamTujuan:Mendapatkan lahan yang bebas dari penyakit layupisang/lahan endemis, subur dengan lapisan top soiltanah yang cukup tebal dan banyak mengandung humusserta memiliki ketersediaan air tanah yang sesuai untukpisang
Ruang lingkup:Bagian perencanaan
Kebutuhan alat:Peta lahan, GPS, kompas, altimeter, pH meter, higrotermometer, alat pengambil sampel tanah
Persyaratan penggunaan / karakteristiklahan
Kelas kesesuaian lahanS1 S2 S3 N
Temperatur (°C) 25-27 27-30 30-35 >3522-25 18-22 <18
Ketinggian tempat <800 800-1000 1000-1200 >1200Ketersediaan airCurah hujan (mm/th) 1500-2500 1250-1500 1000-1250 <1000
2500-3000 3000-4000 <4000Lamanya masa kering (bln) 0-2 2-4 4-6 >6Kelembaban (%) >60 50-60 30-50 <30Drainase baik, agak baik agak terhambat terhambat, agak cepat sangat terhambat, cepatMedia perakaranTekstur h,s ah ak kBahan kasar (%) <15 15-35 35-55 >55Kedalaman tanah (cm) >75 50-75 25-50 <25Gambut:Ketebalan (cm) <60 60-140 140-200 >200+ sisipan/pengkayaan <140 140-200 200-400 >400kematangan saprik+ saprik+hermik hemik fobrik+ fibrikRetensi haraKTK liat (cmol) >16 ?16Kejenuhan basa >35 20-35 <20pH 5.6-7.5 5.2-5.6 <5.2
7.5-8.0 >8.2C-organik (%) >1.5 0.8-1.5 <0.8Bahaya erosiLereng (%) <8 8-16 16-40 >40Bahaya erosi (eh) sr r-sd b sbPenyiapan lahanBatuan permukaan (%) <5 5-15 15-40 >40Singkapan batuan (%) <5 5-15 15-40 >25
Tabel Kriteria Klas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Pisang
Pemilihan Lokasi TanamPemilihan Lokasi TanamKeterangan Tabel
Tekstur :h = halus; ah = agak halus; s = sedang; ak = agak kasar
Kematangan :+ = gambut dengan sisipan/pengkayaan bahan mineral
Bahaya erosi :sr = sangat ringan; r = ringan; sd = sedang; b = berat; sb =sangat berat; S1 = sangat sesuai; S2 = cukup sesuai;S3 = hampir sesuai; N = tidak sesuai
Penentuan Waktu TanamPenentuan Waktu TanamTujuan:Diperoleh waktu penanaman yang menjamin tumbuhnyabibit pisang secara optimum dan dapat merangsangperkembangan agensia hayati
Kebutuhan alat:Data iklim 5 tahun terakhir
Penyiapan LahanPenyiapan Lahan1. Pembersihan Lahan
Tujuan:Membersihkan lahan dari hal-hal yang dapatmengganggu pertumbuhan tanaman dan menyiapkanlahan agar siap ditanami
Kebutuhan alat:parang, cangkul, meteran, garpuLahan harus dibersihkan dari gulma, disiapkanbedengan dan akses jalanTanam tanaman penghambat angin, paling tidak 10dari barisan pertama
Penyiapan LahanPenyiapan Lahan2. Pengajiran
Tujuan:Memperoleh jarak tanam yang menjamin tanamandapat tumbuh optimum
Kebutuhan alat:Tali rafia, ajir, meteran, teodolit
Jarak tanam tergantung varietas, varietas ukuran kecilsekitar 2X2.5 m, besar 3X3 mBisa juga berupa barisan 1.5-2 X 4-6 m
Penyiapan LahanPenyiapan Lahan3. Pembuatan lubang tanam
Lubang tanam sekitar 50X50X50 cm, isi denganpupuk kandang, biarkan selama minimal 2 minggusebelum penanaman. Akan lebih baik bila dilakukansolarisasiPada saat pembuatan lubang harus dipisahkantanah lapisan atas (arah timur/kiri) dan tanah lapisanbawah (arah barat/kanan)
Penyiapan LahanPenyiapan Lahan4. Penutupan lubang tanam
Tujuan :Mengembalikan kelembaban tanah seperti kondisisemulaPenutupan lubang tanam dilakukan setelah 2 minggulubang tanam dibiarkan terbuka. Dalam penutupanlubang tanam, tanah bagian atas dimasukkan terlebih
dahulu baru disusul tanah bagianbawahSatu minggu sebelum penutupanlubang, pupuk kandang/komposdicampur dengan agensia hayati
PenanamanPenanaman Sebelum ditanam, bibit pisang dikeluarkan dari polybag
dan tanah yang menempel dibuang, kemudian direndamdengan bakteri antagonis (Pseudomonas flourescens +Bacillus subtilis) dengan konsentrasi bakteri 109/mlselama 24 jam
Sementara menunggu bibit direndam, lubang tanamyang sudah ditutup, dilubangi kembali seukuran denganbonggol atau bibit
PenanamanPenanaman Bibit ditanam sampai sebatas 5 – 10 cm di atas pangkal
tanah, kemudian lubang ditutup kembali dengan tanahgalian. Sebaiknya penanaman dilakukan pada awalmusim hujan
Penanaman dapat dilakukan sistem baris tunggalataupun baris ganda
PemeliharaanPemeliharaanIrigasi Pengairan disesuaikan dengan musim,
umur tanaman (lebar tajuk) dan fasepertumbuhan tanaman
Pada pertanaman dengan skala luas (>50ha) dapat digunakan irigasi dengan sistemdrip atau sprinkle.
Pengairan lahan harus dilakukan palinglambat 3 – 4 hari setelah tanam jika ditanampada saat tidak turun hujan. Penyiramandilakukan dengan gembor atau selang dariatas permukaan tanah sekitar pohonsampai tanah terlihat basah padakedalaman minimal 20 cm. Pengairandilakukan pada pagi atau sore hari
PemeliharaanPemeliharaanIrigasi
Beberapa metode pemberian air irigasi yang dapatditerapkan pada budidaya tanaman pisang adalah :1. Irigasi sprinkler2. Irigasi permukaan3. Irigasi drip (tetes)
PemeliharaanPemeliharaanPenjarangan Anakan
Tujuan : Mengurangi persaingan hara antar tanaman Meningkatkan pertumbuhan tanaman, produktivitas dan
kualitas hasil
Metode :1. Pemotongan anakan2. Pencukilan tunas dari
bonggol3. Dilanjutkan dengan penyiram
minyak tanah, bensin, atauherbisida 2,4 D
Penjarangan Anakan
Frekuensi : Tergantung kondisi dilapangan
Seleksi tunas anakan : Tunas anakan yang
dibuang ukurannya kurangdari 30 cm
Pilih dan pelihara anakanyang berdaun pedang
Tinggalkan 1-2 anakan perrumpun
PemeliharaanPemeliharaan
anakan pedangtunas air
PemeliharaanPemeliharaanPemupukan dan Pembumbunan
Pemupukan I dilakukan pada saat penanaman atausebulan setelah tanam dengan dosis pertanaman Urea =150 gr, SP-36 = 100 gr, KCl 200 gr per pohon
Pemukan II, III, IV dilakukan 4 bulan, 8 bulan dan 12bulan setelah tanam dengan dosis per tanaman Urea =150 gram, SP-36= 100 gr, KCl = 375 – 450 gr
PemeliharaanPemeliharaanPemupukan dan Pembumbunan
Pupuk diberikan dengan dibuat larikan di sekelilingpohon dengan jarak 50 cm dari pohon sedalam 10 – 15cm, kemudian ditutup dengan tanah (pembumbunan)
Kegiatan Pemupukan ke dan bulan
1 2 3 4Pemupu-kan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Organik 20 kg/lubang
Urea 150 g/ tanaman 150 g/ tanaman 150 g/ tanaman 150 g/ tanaman
TSP 100 g/tanaman 100 g/tanaman 100 g/tanaman 100 g/tanaman
KCl 200 g/tanaman 400 g/tanaman 400 g/tanaman 400 g/tanaman
PemeliharaanPemeliharaan
Jadwal dan Dosis Pemupukan Pisang
Pemupukan dan Pembumbunan
PemeliharaanPemeliharaanSanitasi lahan
Mencabut / membuang tumbuhan pengganggu denganmembabat rata minimal 100 cm sekeliling tanaman pisang
Tujuan : Menghindari persaingan hara antara gulma -tanaman Mengurangi hama dan penyakit
Kebutuhan alat :Arit/sabit, kored, Round up, sprayerSemua peralatan dicuci dengan disenfektan misallysol/bayclin sebelum digunakan
PemeliharaanPemeliharaanSanitasi Lahan
1. Pembuangan manual (hand weeding)2. Penyemprotan herbisida (skala luas, pertimbangan
ekonomi, keamanan, lingkungan)Bahan aktif : Ametryne, simazine, diuron, paraquat danglyphosatePemilihan masing2 bahan aktif tergantung stadiapertumbuhan tanamanUmur tanaman 1 – 4 bulan = ametryneUmur tanaman 5 – 6 bulan = paraquat> 6 bulan = glyphosate
3. Pemberian mulsa
PemeliharaanPemeliharaanSanitasi Lahan
Daun yang perlu dibuang :1. Daun dengan lebih dari 50%
terserang bercak penyakit2. Daun tua yang telah menguning3. Daun yang menaungi dan
menggesek jantung dan atau buahyang dalam masa tumbuh-kembang
PemeliharaanPemeliharaanPembrongsongan
Tujuan:Mencegah timbulnya serangan hama / penyakit padabuah, terutama penyakit darah pada pisang
Kebutuhan Alat :Plastik polyethilen biru (plastik dursban) dengan ketebalan0.03 – 0.04 mm, panjang 150 cm dan diameter 85 cm,tangga, tali, alat pemasang brongsong, insektisida
PemeliharaanPemeliharaanPembrongsongan
Pembrongsongan dilakukan pada saat seludang pisangpertama belum membuka dan jantung pisang (ontong) sudahmulai merundukSecara berkala dilakukan pemeriksaan untuk mencegahtersangkutnya seludang yang sudah terlepas agar tidakmembusuk pada tandan buah
PemeliharaanPemeliharaanPemotongan Jantung
Tujuan :Mengoptimalkan penyerapan unsur hara oleh bakal buah
Kebutuhan Alat :Pisau, tangga, bakterisida, desinfektan Pemotongan ontong dilakukan bila buah terakhir yang
sudah melengkung ke atas Bekas potongan diolesi dengan bakterisida Tanaman yang sudah dipotong ontongnya diberi
penanda
PemeliharaanPemeliharaanPenyanggahan
Tujuan :Membantu agar tanaman pisang tidak roboh karenapertumbuhan tandan buah
Kebutuhan Alat :Bambu, kayu lurus, tali Penyanggahan bambu dipasang dengan searah
dengan posisi tandan buah dan diikat pada batangpohon
Tiang penyangga tidak boleh mengenai buah pisang
Pengendalian HPT Pengendalian HPT Tujuan : Mengetahui jenis hama dan penyakit yang mempunyai
potensi akan merusak tanaman Meningkatkan kualitas produksi Melindungi tanaman dari serangan organisme
pengganggu tanaman
Pengendalian HPT Pengendalian HPT Pengendalian hama danpenyakit dilakukan secaraterpadu yaitu: Teknik bercocok tanam yang
baik dan benar Menanam varietas toleran Pengendalian secara
mekanis Pengendalian OPT dengan
menggunakan agensia hayati Pilihan akhir menggunakan
pestisida
Panen dan Pasca PanenPanen dan Pasca PanenPanenIndikator panen: Umur sejak muncul jantung Pola lingkar buah Rasio peel/pulp Ukuran dan kekerasan buah
Panen dan Pasca PanenPanen dan Pasca PanenCara panen: 1. Gunakan parang/golok yang tajam dan bersih2. Panen dilakukan pada waktu pagi (7.00 – 10.00) atau
sore (15.00 – 17.00) dalam keadaan cerah3. Kayu/bambu penyangga pohon diturunkan perlahan-
lahan4. Batang ditebang setinggi 2/3 dari tinggi batang agar
tandan tidak menyentuh tanah5. Potong tandan sebelah atas buku tandan 30 cm diatas
sisir pertama6. Tandan dibalikan supaya getah yang menetes keluar
tidak mengenai buah7. Tempat pengumpulan tandan diberi alas untuk
menghindari kerusakan buah
Panen dan Pasca PanenPanen dan Pasca PanenStandar kematangan buah : Indeks 1 (bentuk buah terisi penuh, warna hijau segar,
100-200 hari setelah bunga mekar) Indeks 2 ( warna buah hijau terang) Indeks 3 (warna buah hijau semburat kuning) Indeks 4 (warna buah kuning semburat hijau) Indeks 5 (warna buah kuning dengan ujung hijau) Indeks 6 (warna buah kuning merata)
Panen dan Pasca PanenPanen dan Pasca PanenPasca Panen
1. PenyisiranTangkai sisiran diberi daun atau kertas koran, untukmenghindari getah buah agar tidak menempel padabuah
2. Sortasi dan Pengkelasan Kelas Super Kelas A Kelas B
Panen dan Pasca PanenPanen dan Pasca PanenPasca Panen
3. Pengemasan keranjang bambu peti kayu kertas karton
Kerusakan mekanik pada pengemasan pisang dapatdiminimalkan dengan pemberian bahan pengisi yangtepat, seperti daun pisang yang diletakkan di antara sisirbuah dan dinding kemasan
Panen dan Pasca PanenPanen dan Pasca PanenPengangkutan
Buah yang sudah dalam kemasan keranjang atau kotakkarton dimasukan ke kendaraan atau gerobak
Posisi buah saat pengangkutan : Tandan diletakan dalam posisi tegak lurus (posisi
tangkai buah menghadap ke bawah, bila dalamkemasan lebih dari satu tandan di beri penyekatserasah)
Sisir, setiap sisir dilapisi dengan daun pisang kering/serasah/kertas