Post on 26-Nov-2015
Sleman Potensial Untuk Investasi
Mark C Robba. (Komisaris PT Sport Glove Indonesia)
Jogja memiliki angkatan kerja yang dapat belajar dan beradaptasi dengan cepat. Saya telah
menyediakan sarung tangan yang dibuat di Jogja hanya setelah 10 bulan beroperasi. Tingkat ketrampilan
dan kerajinan para pekerja dapat dibuktikan dengan hasil sarung tangan tersebut. UMR Jogja yang
Rp.365.000,- per bulan sangat kompetitif dibandingkan daerah lain di dunia. Jogja memiliki keuntungan
biaya yang hampir sama dengan di negara China. Jadi saya yakin Jogja adalah pilihan yang tepat untuk
perusahaan kami”. Begitulah beberapa kalimat yang ditulis oleh seorang pemilik perusahaan sarung tangan
yang melayani order dari merek-merek terkemuka di dunia. Kalimat-kalimat tersebut merupakan cuplikan
dari surat Mark C Robba, Komisaris PT SGI, yang ditujukan kepada Bupati Sleman dan dikirim melalui
fax.
Berikut ini adalah isi surat yang ditulis dalam bahasa Inggris yang telah diterjemahkan.
PT. Sport Glove Indonesia (SGI) adalah cabang dari Sport Glove International USA. Sport Glove
International didirikan tahun 1992 dan lebih dari 10 tahun menjadi salah satu dari perusahaan sarung
tangan OEM terkemuka dengan penjualan pertahunnya mencapai $15 juta USD. Dari 4 perusahaan, dua
diantaranya berada di Madras, India dan dua lainnya berada di Indonesia yaitu di Tangerang dan
Yogyakarta. Setiap tahunnya PT SGI mampu mengirim sekitar 6 juta sarung tangan ke 26 negara dan 60%
nya dikirim ke Amerika. Customer PT SGI diantaranya adalah merek-merek terkenal seperti Wilson,
Taylor Made (divisi Adidas), Dunlop, Spalding, Etonic, Hogan dan Ben Hogan. Sport Glove International
menguasai 100% bisnis di wilayah tersebut sejak didirikan.
Tanamkan Investasi $ 1,2 Juta di Yogya
Pertama kali saya ke Indonesia tahun 1992 guna mencari sarung tangan dari PT. Tunas Sukses
sebuah divisi Astra. Usaha tersebut berjalan lancar hingga 1997 ketika PT. Tunas Sukses berpikiran akan
lebih menguntungkan lagi jika kami menemui langsung customer kami. Saat itu merupakan perjuangan
terbesar saya. Situasi ini memaksa saya untuk membuka perusahaan saya sendiri di Tangerang yaitu PT.
Sport Glove Indonesia yang didirikan pada tahun 1998 yang merupakan masa-masa krisis di Indonesia.
Saat ini PT. Sport Glove Indonesia penjualannya telah melebihi $10 juta, dan telah menanamkan investasi
sebesar $1,2 juta di Jogja. Untuk melengkapinya, PT. Sport Glove Indonesia kemudian mempekerjakan
hampir 1500 orang dan secara tidak langsung juga mempekerjakan 1500 orang lainnya melalui anak
cabang perusahaan yang terdapat lebih dari 10 anak cabang di Indonesia.
Mengapa Indonesia ?
Pertama, Indonesia adalah tempat yang besar dan sebuah negara yang sangat potensial serta
merupakan salah satu negara yang terkenal dengan keindahannya. Potensi wisatanya berupa pantai,
gunung, sungai, dan tempat rekreasi yang indah lainnya adalah bukti. Indonesia memiliki lebih banyak
spesies tumbuhan dan hewan daripada tempat-tempat lain di dunia. Indonesia merupakan tempat dengan
beraneka ragam kekayaan alam dan keindahannya.
Ada asam dan manis, hitam dan putih, kaya dan miskin, baik dan buruk. Untungnya semakin
banyak orang baik, dan orang-orang baik tersebut yang perlu kerja dan makan. Orang yang pernah anda
sentuh hatinya berada diantara orang-orang terbaik di dunia. Orang Indonesia tahu bagaimana menikmati
hidup, tahu bagaimana bergurau dan tertawa. Namun apa yang saya sesalkan adalah Indonesia kekurangan
orang-orang yang mampu berperan sebagai teladan. Banyak orang yang memilih bertingkah laku
berdasarkan orang lain daripada berdasarkan siapa diri mereka sendiri. Padahal tingkah laku seseorang
seharusnya didasarkan pada pertimbangan siapa diriku dan bukan siapa dia.
Banyak orang mengeluh tentang pemerintah dan beberapa pihak mencoba untuk membujuk saya
agar berbicara tentang kemungkinan seberapa buruknya pemerintahan di Indonesia, tapi apakah hal
tersebut akan menyelesaikan masalah ?. Kita semua tahu situasi tersebut dan tahu apa yang harus
dilakukan. Memang benar bahwa pemerintah mempunyai banyak masalah tapi coba kita lihat kedepan,
jangan ke belakang. Permasalahan yang dihadapi pemerintah memerlukan waktu/proses untuk
menyelesaikannya, karena segala sesuatunya pasti akan berjalan semakin baik.
Namun demikian masalah-masalah yang dihadapi Indonesia bukan hanya menjadi tanggungjawab
pemerintah. Permasalahan tersebut juga timbul dari bagaimana perusahaan-perusahaan mengatur usahanya.
Sudah terlalu banyak perusahaan yang meningkatkan korupsi, dengan melakukan penipuan pajak. Sebagai
misal : setting manajemen bagi para pekerjanya, ketika para pemimpin perusahaan berlaku tidak adil, tidak
mengelola dirinya dengan jujur dan integritas. Apakah dengan demikian mereka adalah contoh yang baik
bagi bawahannya ? Bagaimana akan berjalan lebih baik jika kita tidak memulainya dari diri kita sendiri ?
Jadilah pemimpin, berilah contoh yang baik maka semua orang akan mengikutinya.
Saya bisa menunjukkan kenyataan bahwa jika sebuah perusahaan mengikuti hukum, jajaran
pemerintah akan menghargainya. Namun mereka harus percaya bahwa kadang-kadang memang sulit dan
kadang juga butuh waktu untuk itu. Namun bagaimanapun juga jika mereka percaya, mereka akan sadar
bahwa suatu perubahan diperlukan demi kebaikan bangsa dan negara Indonesia. Saat ini PT. Sport Glove
Indonesia dapat menjalin kerjasama dengan berbagai departemen antara lain pajak, imigrasi, tenaga kerja
dan kepolisian. Sedangkan bea dan cukai masih memerlukan waktu. Bukan maksud kami untuk
mengatakan bahwa semuanya berjalan lancar namun kami dapat mengembangkan hubungan kerja yang
baik dan saling mengormati satu sama lain. Kami telah mencoba untuk mengoperasikan PT Sport Glove
Indonesia sesuai dengan hukum di Indonesia, dan pemerintah Indonesia juga menghormati dan menghargai
hal tersebut. Namun bagaimanapun juga segala sesuatunya tidak selalu dapat berjalan mulus.
Masih Ada Orang Indonesia Yang Baik
Dalam 5 - 6 tahun ini saya mempunyai pengalaman yang sangat mengejutkan di Indonesia. Selama
3 tahun terakhir ini, perusahaan saya telah diinvestigasi secara intensif oleh beberapa departemen. Saat
itulah saya belajar apa yang dikatakan ”dikerjain” dan saya merasakan betapa susah untuk melaluinya. Saya
berada pada posisi dalam suatu grup yang mencoba untuk menghancurkan saya dan mengambil seluruh
aset saya di Indonesia. Saya sudah ”ditandai” oleh seluruh agen pemerintah sebagai bule jahat sehingga
semua orang mengejar saya dengan berteriak ”KEJAR DIA!”. Saya membutuhkan waktu hingga 2 tahun
untuk mengubah kondisi tersebut.
Dua tahun terakhir ini merupakan waktu bagi saya untuk merefleksikan apa yang telah terjadi,
mengapa hal itu terjadi dan apa yang benar-benar penting untuk kebahagiaan saya. Selama periode tersebut
saya menemukan kepercayaan baru dan kekuatan dari Tuhan. Pada awalnya saya mengira penemuan
kepercayaan saya tersebut hanya karena saya telah melihat setan dan jika ada setan maka Tuhan juga tentu
saja ada. Namun kemudian saya menyadari bahwa kembalinya kepercayaan saya kepada Tuhan tersebut
karena saya telah melihat kekuatan suatu kebaikan yang juga merupakan kekuatan Tuhan.
Selama masa-masa sulit saya tersebut yang membuat saya kagum adalah banyaknya orang-orang
baik karena banyak orang yang tidak dan belum pernah saya temui yang mau membantu saya dan
mempercayai saya ketika saya butuh bantuan. Orang-orang yang tidak meminta balasan namun hanya
meminta janji saya bahwa saya tidak akan meninggalkan Indonesia. Melalui orang-orang inilah saya bisa
melihat kebaikan orang Indonesia dan banyak orang Indonesia yang memiliki kebaikan tersebut. Jadi
melalui orang-orang inilah saya belajar satu hal yang penting dalam hidup yaitu siapa orang-orang
disekitarmu. Carilah orang-orang baik di sekitarmu dan jadikan dirimu sendiri sebagai orang baik,
hormatilah orang lain maka hal yang jahat tidak akan dapat melukaimu.
Jadi anda bisa bertanya pada diri sendiri kemana saya akan melangkah. Semua itu kembali pada
Bupati Sleman- Pak Ibnu. Jika saya mengikuti feeling saya jika saya melakukannya biasanya saya benar.
Bupati Sleman adalah orang baik, dia adalah tipe orang yang dibutuhkan jika seseorang ingin sukses. Saya
dan Pak Ibnu dekat bukan hanya semata-mata dekat tapi karena kita mempunyai tujuan dan visi yang sama.
Menyediakan kesempatan kerja dan membentuk contoh kepemimpinan bagi orang Indonesia. Oleh karena
itulah saya ingin membuka usaha lagi di Sleman di masa mendatang dan saya yakin usaha tersebut akan
berhasil.
Lebih dari 2 tahun saya mengamati Bupati Sleman, sangat baik untuk mengamati orang dan kadang-
kadang hal tersebut mengagumkan dan saya bisa bilang bahwa dia tertarik dengan apa yang dapat
dilakukan perusahaan saya untuk Jogja dan tidak pernah bertanya apa untungnya bagi dia. Memang dia
pernah meminta sepasang sarung tangan untuk perjalanannya ke Jerman tapi saya rasa semua orang bisa
mengerti hal ini karena orang Indonesia tidak tahan dingin. Bupati Sleman bukan tipe orang yang tertarik
untuk ikut-ikutan korupsi, suatu jalan buntu yang sangat berbahaya baik bagi sebuah perusahaan maupun
integritas seseorang, demikian pula PT. SGI. PT. SGI berdiri tanpa korupsi dan saya menyarankan agar
semua orang mengikuti jalan yang benar yang telah kami contohkan.
Jogja Pilihan Tepat
Latar belakang Bupati juga sangat menarik, dia adalah seorang profesor ekonomi, tahu apa yang
harus diperbuat agar suatu perusahaan sukses. Seorang profesor memiliki keinginan kuat untuk menolong
orang lain, saya rasa Bupati Sleman memiliki karakter ini. Selain Bupati, apalagi yang bisa dijadikan alasan
untuk tinggal di Jogja ? Pertama-tama, Saya suka banyak orang Indonesia yang juga suka menikmati hidup.
Jogja sepertinya merupakan tempat yang cocok untuk tinggal. Saya punya 2 perusahaan di India, tapi saya
tidak suka India, jadi maaf India. Ketika saya datang di India saya selalu melihat jam tangan saya untuk
mengetahui kapan saya bisa pergi dari India. Saat itu saya ingin perusahaan baru saya dibangun ditempat
yang bisa membuat saya senang meluangkan waktu ditempat tersebut. Menurut saya Bali terlalu jauh dan
Jogja adalah daerah tujuan wisata yang kedua di Indonesia dan layak untuk dipertimbangkan. Bisa dibilang
bahwa Jogja memiliki daya tarik bagi wisatawan. Jogja memiliki daya tarik sejarah, memiliki seorang
Sultan dan tidak ada masalah meskipun krisis menerpa sejak tahun 1998. Jogja memiliki tempat rekreasi
petualangan dan lapangan golf. Saya juga pernah mempertimbangkan Semarang tapi Semarang nyuekin
saya, karena terlalu industrial, jadi maaf Semarang. Jogja memiliki banyak sekali universitas dan tempat-
tempat kuliah lainnya sehingga lebih dari 200.000 mahasiswa tinggal di Jogja. Hal ini juga berarti bahwa
masyarakat Jogja memiliki jumlah lebih banyak penduduk yang berpendidikan daripada daerah lain. Sangat
menyenangkan sekali jika kita berada diantara para mahasiswa Jogja dengan ide-ide yang mereka bawa dan
suasana yang mereka ciptakan.
Jogja juga memiliki masyarakat yang homogen, hampir seluruhnya orang-orang yang tinggal di
Jogja berasal dari Jogja. Hal ini sangat menguntungkan karena di Jakarta, masyarakatnya berasal dari 30
daerah yang berbeda yang masing-masing memiliki karakter dan kepribadian. Akan lebih mudah
memahami dan membentuk ikatan dengan orang-orang yang berasal dari daerah yang sama.
Perusahaan juga memperoleh keuntungan dari hal tersebut yaitu ketika Idul Fitri tiba maka ada
periode libur.Para pekerja tidak membutuhkan waktu yang panjang untuk pulang ke rumahnya karena
mereka sudah dekat dengan rumah. Jadi hari libur di Jogja hanya 4 hingga 5 hari, padahal di Jakarta
periode liburnya 10 hingga 12 hari. Jogja juga merupakan satu kota dengan ikatan keluarga yang kuat. Hal
menarik yang saya temukan adalah ketika sebagian besar pekerja saya menggunakan sepeda motor untuk
berangkat kerja. Mereka bisa melakukannya karena mereka tinggal dengan orangtuanya yang memiliki
nilai-nilai keluarga yang bagus.
Jogja juga memiliki angkatan kerja yang dapat belajar dan beradaptasi dengan cepat. Saya telah
menyediakan sarung tangan yang dibuat di Jogja hanya setelah 10 bulan beroperasi. Tingkat ketrampilan
dan kerajinan para pekerja dapat dibuktikan dengan hasil sarung tangan tersebut. UMR Jogjakarta yang
Rp. 365.000,- per bulan sangat kompetitif dibandingkan daerah lain di dunia. Jogja memiliki keuntungan
biaya yang hampir sama dengan di negara China. Jadi saya yakin Jogja adalah pilihan yang tepat untuk
perusahaan kami.
Mengenai perusahaan baru saya, saya menginvestasikan 1,2 milyar hingga 1,4 milyar dolar. Hal
tersebut akan menyerap tenaga kerja sekitar 1000 orang. Dengan investasi tersebut akan dibangun pabrik
seluas 4000 meter persegi dan kantor seluas 500 meter persegi. Pabrik tersebut dibangun untuk memenuhi
permintaan standar Adidas Salomon Eropa yang sangat mendesak. Pabrik tersebut akan memiliki fasilitas
kesehatan dengan perawat tetap dan dokter yang berkunjung. Pabrik juga memiliki sistem ventilasi yang
didukung fan dan atap pelindung. Fasilitas sanitasi dengan 35 toilet untuk para pekerja. Dinding bagian
dalam akan dilapisi dengan keramik untuk menjaga kebersihan dan juga akan diberi blok kaca untuk
menciptakan pencahayaan alami.
Perusahaan internasional ternama seperti Adidas dan Nike sangat perduli terhadap lingkungan kerja
yang menghasilkan produk-produk mereka. Mereka memberi memberi contoh dan yang lain akan
mengikuti. Sebuah contoh yang harus diikuti jika seseorang ingin memproduksi barang-barang pesanan
mereka. Hal ini merupakan filosofi yang benar, pabrik kami berisikan manusia dan bukan hanya mesin
jahit.
Tidak Takut Berinvestasi di Sleman
Jadi sebagai penutup, apakah seseorang harus takut untuk berinvestasi di Indonesia khususnya
Sleman?, TIDAK, tapi pemerintah harus lebih melindungi orang asing dengan minat investasinya di
Indonesia. Saya rasa pemerintah telah mulai melakukan ini dan akan berbuat lebih dari itu. Saya masih
ingat setahun yang lalu ketika saya baca salah satu artikel di Newsweek (sebuah harian besar di AS), yang
menggambarkan iklim investasi di Indonesia sangat dingin (buruk). Saat itu saya merasa telah membuat
kesalahan. Saya hanya bilang jangan ikuti perasaanmu dan ingat tanggungjawabmu terhadap para pekerja
dan yang lain yang telah mendukungmu. Ingatlah semua kesuksesanmu di Indonesia, cerita kerusuhan
Ambon, menangis di depan meja General Manager, karena kita telah menyewanya sebagai inspektur untuk
bekerja di pabrik di Indonesia, menangisi bagaimana ibunya akan mengkhawatirkan dirinya karena dia
memiliki pekerjaan yang bagus karena dia bisa menghidupi kelima anggota keluarganya ke sebuah rumah
dengan 2 buah kamar. Sekarang dia benar-benar punya sebuah kehidupan. Apa nilai sebuah kesuksesan
seperti ini? Bagi saya hal tersebut sangat berharga.
Jadi ketika saya memikirkan investasi di Jogja saya harus tetap maju, percaya pada Tuhan dan
berani. Haruskah seseorang takut pada pemerintah? TIDAK. Saat ini Pemerintah Indonesia sedang
berbenah diri, Bupati Sleman telah membuktikannya pada saya bahwa dia memang menginginkan
pemerintah yang baik di Sleman. Satu hal yang bisa saya takutkan adalah apa yang diinginkan Tuhan dari
saya? Bisakah saya memenuhi harapanNya dengan segala sesuatu yang telah diberikanNya pada saya?
Yang bisa saya katakan adalah saya akan mencoba yang terbaik dan dengan semua keluarga saya di
Indonesia di PT Sport Glove Indonesia, dukungan dari Bupati Sleman dan nilai-nilai keluarga yang kuat
serta etika kerja masyarakat Jogja, dan segala kekuatan Tuhan, KITA TIDAK AKAN GAGAL.
Saya mempertimbangkan investasi di Jogja dengan memainkan pasar saham. Tahun kemarin di
pasar saham memang lemah, namun sekarang pasar sedang naik, masa depan Indonesia sangat bagus,
masyarakat Indonesia juga baik dan masa depan Sleman juga Bagus. Saat ini adalah saat yang tepat untuk
berinvestasi bagi kesuksesan anda besok. Terimakasih atas dukungan Bupati, semoga Tuhan memberkati
anda, keluarga anda dan Indonesia. * * *