Post on 18-Nov-2020
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI NILAI TEMPAT MELALUI PERMAINAN
KANTONG BILANGAN PADA SISWA KELAS III MI
MA’ARIF TINGKIR LOR KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
ISMI DWI HASTUTI
NIM - -
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSANPENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI NILAI TEMPAT MELALUI PERMAINAN
KANTONG BILANGAN PADA SISWA KELAS III MI
MA’ARIF TINGKIR LOR KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
ISMI DWI HASTUTI
NIM - -
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSANPENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
iv
v
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI NILAI TEMPAT MELALUI PERMAINAN
KANTONG BILANGAN PADA SISWA KELAS III MI
MA’ARIF TINGKIR LOR KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN
DISUSUN OLEH
ISMI DWI HASTUTI
NIM:
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga,
pada tanggal September dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Salatiga, September
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ismi Dwi Hastuti
NIM :
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah.
vii
MOTTO
“Impian yang besar akan menjadi nyata bila bermusuhan
dengan rasa malas”. (Murad Maulana)
“Berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan dengan penuh
keikhlasan, istiqomah dalam menghadapi cobaan”.
(Kh. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid)
viii
PERSEMBAHAN
Karya tulis skripsi ini saya persembahkan kepada orang-orang yang
bermakna dalam hidup saya:
. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah membimbing saya dalam studi
dan menyelesaikan skripsi.
. Kedua orang tuaku tercinta bapak Warno dan Ibu Harsini yang telah
memberikan doa dan kasih sayangnya.
. Kakakku tersayang Sitti Khoifah dan Bambang Iswandi yang telah
memberikan doa dan semangat.
. Bapak dan Ibu Guru MI Ma‟arif Tingkir Lor yang telah membatu
dalampenyelesaian skripsi.
. Sahabat terbaikku Khoirul Amin, Amik Mayasari, Elly Fatmawati, Uswatun
Khasanah yang selalu mensuport dan selalu ada baik suka maupun duka.
. Sahabatku kos Titi, Eka, Ety, Faizah yang selalu menghibur saat penulis mulai
jenuh, dan memberikan semangat
. Rekan-rekan seperjuangan PGMI IAIN Salatiga angkatan .
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah saya panjatkan puji syukur kehadirat-Mu ya Allah
SubhanallahuWata‟ala, yang telah memberikan nikmat dan karunianya sehingga
penulisan skripsi ini dapatterselesaikan. Shalawat salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada Nabi MuhammadSAW. Semoga kita termasuk umatnya dan
di akhirat mendapatkan syafaatnya.Amiin.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan,arahan dan bimbingan dari berbagai pihak.Oleh karena itu ucapan
trimakasih yangsetulus-tulusnya dari hati yang paling dalam kepada Yth:
. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga.
. Ibu Peni Susapti, S.Si.,M.Si.selakuKetua Jurusan Program Studi PGMI
IAIN Salatiga.
. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang
telahmengarahkan dan memberi petunjuk serta meluangkan waktu dan
perhatian dalam penulisan skripsi ini.
. Bapak ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan bagian akademik IAIN
Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.
. Karyawan-karyawati IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta
bentuan kepada penulis.
x
. Bapak H. Sadi Sarifudin, S. Agselaku Kepala sekolah MI Ma‟arif Tingkir
Lor beserta jajarannya yang telah memberikan ijin dan masukan sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
. Kedua orang tuaku Bapak Warno dan Ibu Harsini yang selalu memberikan
dukungan yang tak terkira baik moril maupun spiritual dalamstudi penulis.
. Amik Mayasari, Elly Fatmawati, Khoirul Amin, Uswatun Khasanah
sahabat terbaikku, teman berjuang, susah maupun senang.
. Sahabatku kos, Eka, Ety, Titi, Faizah, yang telah memberikan keceriaan
selama empat tahun ini, dan memberikan semangat bagi penulis.
. Rekan-rekan seperjuangan PGMI angkatan dan Semua pihak yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu kelancaran
studi penulis.
Kepada Bapak/Ibu yang telah membantu penulis tidak dapat memberikan
apa- apa selain untaian rasa terimakasih yang tulus dengan diiringi da‟o semoga
Allah membalas semua amal kebaikan mereka dengan sebaik-baik balasan.
Penulis berharap semoga skripsi ini ada manfaatnya untuk semua orang. Amin
Yarobbal‟alamin.
Salatiga, Agustus
Ismi Dwi Hastuti
NIM. - -
xi
ABSTRAK
Hastuti, Ismi Dwi. . Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Nilai
Tempat melalui Permainan Kantong Bilangan Pada Siswa Kelas III MI
Ma’arif Tingkir Lor Kota Salatiga Tahun Pelajaran
.Skripsi.Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Isntitut Agama IslamNegeri
Salatiga. Dosen Pembimbing Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.
Kata kunci: Hasil belajar, Nilai tempat, Kantong bilangan.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas III
di MI Ma‟arif Tingkir Lor pada materi nilai tempat. Berdasarkan pengamatan
awal diketahui nilai rata-ratasiswa kelas III pada materi nilai tempat yaitu , .
Salah satu penyebab rendahnya hasilbelajar yaitu kurangnya perencanaan dalam
mengolah materi yang akan diajarkan. Masalahutama yang ingin dikaji dalam
penelitian ini adalah apakah pembelajaran matematika melaluipermainan kantong
bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokokbahasan nilai tempat
kelas III MI Ma‟arifTingkir Lor Tahun ajaran ?
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas
(PTK).Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas III MI Ma‟arif Tingkir Lor
dengan jumlah siswa. Datapada penelitian ini diperoleh dari lembar
pengamatan, soal evaluasi berupa essay, dan dokumentasi pada pembelajaran
nilai tempat melalui permainan kantong bilangan.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa permainan kantong
bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Ma‟arif Tingkir Lor
dalam materi nilai tempat dengan dibuktikan adanya peningkatan hasil
belajar.Diperoleh data pra siklus persentase ketuntasan dengan siswa yang
tuntas dengan nilai ≥ ada siswa.Siklus II persentase ketuntasan mencapai
dengan siswa yang tuntas dengannilai ≥ ada siswa. Siklus II persentase
ketuntasan mencapai , dengan siswa yangtuntas dengan nilai ≥ ada
siswa. Siklus III persentase ketuntasan mencapai , dengan siswa
yangtuntas dengan nilai ≥ ada siswa.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL JUDUL .............................................................................................i
LEMBAR BERLOGO ....................................................................................... ii
JUDUL ............................................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBINGiv
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...........................................................vi
MOTTO............................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix
ABSTRAK .......................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................
B. Rumusan Masalah ................................................................................
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................
D. Hipotesis Penelitian .............................................................................
E. Manfaat Penelitian ................................................................................
F. Definisi Operasiona .............................................................................
G. Metode Penelitian .................................................................................
xiii
H. Sistematika Penulisan ...........................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar ......................................................
. Pengertian Belajar .............................................................................
. Ciri-ciri Belajar ..................................................................................
. Tujuan Belajar ....................................................................................
. Faktor-faktor Belaja ...........................................................................
. Pengertian Hasil Belajar ....................................................................
. Penilaian Hasil Belajar ......................................................................
B. Pengertian Matematika ...........................................................................
. Pengertian Matematika......................................................................
. Pembelajaran Matematika .................................................................
. Tujuan Pembelajaran Matematika ...................................................
C. Materi Nilai Tempat ................................................................................
D. Permainan Kantong Bilangan .................................................................
. Pengertian Bermain ............................................................................
. Manfaat Bermain ................................................................................
. Fungsi Bermain ..................................................................................
. Permainan Kantong Bilangan .............................................................
E. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)......................................................
. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) .............................
. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM .....................................
. Langkah-langkah Penetapan KKM ...................................................
xiv
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Ma‟arif Tingkir Lor ............................................
B. Pelaksanaan Penelitian ...........................................................................
. Pra Siklus ............................................................................................
. Siklus I ................................................................................................
. Siklus II ..............................................................................................
. Siklus III .............................................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian PerSiklus ......................................................
. Pra Siklus ..........................................................................................
. Siklus I ..............................................................................................
. Siklus II .............................................................................................
. Siklus III ............................................................................................
B. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................
B. Saran .......................................................................................................
C. Penutup ...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel . Data Sarana dan Prasarana
Tabel . Data Guru dan Karyawan MI Ma‟arif Tingkir Lor
Tabel . Data Jumlah Siswa MI Ma‟arif Tingkir Lor
Tabel . Data Responden Siswa Kelas III
Tabel . Hasil Tes Formatif Pra Siklus
Tabel . Hasil Tes Formatif Siklus I
Tabel . Hasil Tes Formatif Siklus II
Tabel . Hasil Tes Formatif Siklus III
Tabel . Perbandingan Hasil Tes Formatif Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, dan
Siklus III
Tabel . Perbandingan Presentase Ketuntasan Pra Siklus, Siklus I, Siklus II,
dan Siklus III
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar . Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Gambar . Proses Belajar
Gambar . Grafik Ketuntasan Klasikal Pra Siklus, Siklus , Siklus II, dan
Siklus III
Gambar . Grafik Ketuntasan Rata-rata Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, Siklus
III
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
Lampiran Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
Lampiran Lembar pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran Lembar Pengamatan Siswa Siklus III
Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus III
Lampiran Rekapitulasi Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
Lampiran Rekapitulasi Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran Rekapitulasi Hasil Pengamatan Siswa Siklus III
Lampiran Rekapitulasi Hasil Pengamatan Guru Siklus I
Lampiran Rekapitulasi Hasil Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran Rekapitulasi Hasil Pengamatan Guru Siklus III
Lampiran Foto Kegiatan
Lampiran Nota Pembimbing
Lampiran Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran Surat Keterangan Penelitian
Lampiran Nilai SKK Mahasiswa
Lampiran Daftar Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua
jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Bahkan matematika diajarkan di taman kanak-kanak secara informal. Belajar
matematika merupakan suatu syarat cukup untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang berikutnya. Dengan belajar matematika, kita akan belajar bernalar secara
kritis, kreatif, dan aktif. Matematika merupakan ide-ide abstrak yang berisi
simbol-simbol, maka konsep-konsep matematika harus dipahami terlebih dahulu
sebelum memanipulasi simbol-simbol itu. Tujuan pembelajaran matematika
disekolah dimaksudkan agar siswa tidak hanya terampil menggunakan
matematika, tetapi dapat memberikan bekal kepada siswa dengan tekanan
penataan nalar dalam penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari di
tengah-tengah masyarakat dimana ia tinggal. Bidang studi matematika merupakan
salah satu komponen pendidikan dasar dalam bidang-bidang pengajaran. Bidang
studi matematika ini diperlukan untuk proses perhitungan dan proses berpikir
yang sangat dibutuhkan orang dalam menyelesaikan berbagai masalah.
Aplikasi pembelajaran matematika saat ini sangat dibutuhkan.Karena
dalam kenyataan yang ada sekarang, penguasaan matematika baik oleh siswa
sekolah dasar (SD) maupun siswa sekolah menengah (SMP dan SMA), selalu
menjadi permasalahan besar (Susanto, : - ).Anggapan yang semacam
inilah yang melekat pada diri siswa sampai sekarang ini.
Pendidikan merupakan salah satu instrument utama pengembangan SDM,
tenaga pendidik dalam hal ini guru sebagai salah satu unsur yang berperan penting
didalamnya, memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan tugas dan
mengatasi segala permasalahan yang muncul. Guru merupakan komponen yang
sangat menentukan dalam implemetasi proses pembelajaran di dalam kelas
sebagai unsur mikro dari suatu keberhasilan pendidikan (Susanto, : ).
Adapun menurut Dimyati, pembelajaran adalah guru secara terprogram dalam
desain intruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan
pada penyediaan sumber belajar, termasuk penggunaan metode dalam
pengajaran.Mengajar yang berhasil menuntut penggunaan metode yang tepat.
Setiap guru tentu mempunyai metode, dan seorang guru yang baik akan
memahami dengan baik metode yang digunakannya.Dalam mengajarkan
matematika, guru harus memahami bahwa kemampuan setiap siswa itu berbeda-
beda, serta tidak semua siswa menyenangi mata pelajaran matematika (Heruman,
: ).
Disini guru menempati posisi kunci dalam menciptakan suasana yang
kondusif dan menyenangkan untuk mengarahkan siswa mencapai tujuan secara
optimal, serta guru harus mampu menenmpatkan dirinya secara dinamis dan
fleksibel sebagai informan, transformator, organizer, serta evaluator bagi
terwujudnya kegiatan belajar siswa yang dinamis, inovatif dan efektif (Susanto,
: - ). Namun sayangnya, sebagaimana dilaporkan oleh solihatin
Raharjo ( ), menyebutkan bahwa dalam pembelajaran di sekolah dasar saat
ini, guru masih menganggap siswa sebagai objek, bukan sebagai subjek dalam
pembelajaran, sehingga guru dalam proses pembelajaran masih mendominasi
aktivitas belajar. Siswa hanya menerima informasi dari guru secara pasif.
Solihatin juga menyebutkan bahwa model pembelajaran masih konvensional atau
ceramah, pembelajaran yang berlangsung cenderung tidak melibatkan
pengembangan pengetahuan siswa, karena guru selalu mendominasi pembelajaran
(teacher centered), akibatnya proses pembelajaran sangat terbatas, sehingga
kegiatan pembelajaran hanya diarahkan pada mengetahui (learning to know), ke
arah pengembangan aspek kognitif dan mengabaikan aspek afektif serta
psikomotor (Susanto, : ).
Rendahnya capaian nilai matematika yang masih berada dibawah KKM
didominasi oleh penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat. Guru
diharuskan dapat memilih metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan, guna
meningkatkan mutu pembelajaran matematika. Sehingga menjadi salah satu
pelajaran yang diminati oleh siswa. Allah SWT berfirman:
با لتى هى وجد لهم ادع إلى سبيل ربك با لحكمة وا لمى عظة الحسنة
وهى أعلم بالمهتديه إن ربك هى أعلم بمه ضل عه سبيله أحسه
<125>
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-
Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
(QS. An-Nahl: ).
Hal ini pula yang terjadi di MI Ma‟arif Tingkir Lor Salatiga.Berdasarkan
observasi yang telah dilakukan, mayoritas guru masih menggunakan metode
ceramah dalam mengajar.Dalam kegiatan belajar-mengajar Matematika masih
menekankan pada konsep-konsep yang terdapat di dalam buku yang cenderung
berpusat pada teori saja.Siswa hanya dituntut untuk mendengarkan, membaca dan
menghafal materi yang ada di buku.Konsep yang tertanam pada siswa tidak kuat
dan mudah lupa. Pada mata pelajaran Matematika kelas III khususnya materi Nilai
Tempat, sebanyak siswa dari siswa nilainya belum mencapai KKM yang
telah ditentukan yaitu . Berdasarkan analisa yang peneliti lakukan, hal ini
disebabkan karena metode yang digunakan untuk menyampaikan materi tersebut
kurang tepat.Dalam menyampaikan materi tersebut guru menerapkan metode
ceramah dan diskusi.siswa hanya berfikir secara abstrak. Akibatnya konsep yang
tertanam masih lemah dan siswa mudah lupa.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka diperlukan metode pembelajaran
yang mampu menjembatani siswa untuk dapat mencapai tujuan pendidikan yang
optimal.Salah satu metode yang dapat mendukung tercapainya pendidikan siswa
secara optimal adalah pembelajaran melalui permainan.
Menurut Susanto ( : ), Prinsip belajar sambil bermain merupakan
kegiatan yang dapat menimbulkan suasana menyenangkan bagi siswa dalam
belajar, karena dengan bermain pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan daya fantasi
anak berkembang. Suasana demikian akan mendorong anak aktif dalam belajar.
Vygotsky ( ) berpendapat bahwa bermain mempunyai peran langsung
terhadap perkembangan kognisi seorang anak. Bermain merupakan cara berpikir
anak dan cara anak memecahkan masalah (Rifa, : ).
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti
bermaksud mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI NILAI
TEMPAT MELALUI PERMAINAN KANTONG BILANGAN PADA
SISWA KELAS III MI MA’ARIF TINGKIR LOR KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN ”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah sebagai
berikut:
. Apakah penerapan permainan kantong bilangan dapat meningkatkan hasil
belajar matematika materi nilai tempat pada siswa kelas III Madrasah
Ibtidaiyah Ma‟arif Tingkir Lor Kota Salatiga Tahun Pelajaran ?
. Apakah penerapan permainan kantong bilangan dapat memenuhi target
pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran matematika
materinilai tempat pada siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Ma‟arif
Tingkir Lor Kota Salatiga Tahun Pelajaran ?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat ditarik tujuan penelitian adalah sebagai
berikut:
. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi nilai tempat melalui
penerapan permainan kantong bilangan pada siswa kelas III MI Ma‟arif
Tingkir Lor Kota Salatiga Tahun Pelajaran .
. Untuk memenuhi target pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM)
mata pelajaran matematika materi nilai tempat melalui penerapan
permainan kantong bilangan pada siswa kelas III MI Ma‟arif Tingkir Lor
Kota Salatiga Tahun Pelajaran .
D. Hipotesis Tindakan dan Idikator Keberhasilan
. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang
dihadapi (Mulyasa, ). Dengan demikian hipotesis penelitian yang
akan dilaksanakan adalah:
a. Penerapan permainan kantong bilangan dapat meningkatkan hasil
belajar matematika materi nilai tempat pada siswa kelas III MI Ma‟arif
Tingkir Lor Kota Salatiga Tahun Pelajaran ”.
b. Penarapan permainan kantong bilangan dapat memenuhi target
pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran
matematika materi nilai tempat pada siswa kelas III MI Ma‟arif
Tingkir Lor Kota Salatiga Tahun Pelajaran .
. Indikator Keberhasilan
Penerapan media kantong bilangan bisa di katakana efektif apabila
yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan
adalah:
a. Secara Individu
Adanya peningkatan pemahaman siswa pada materi nilai tempat yaitu
mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimal) .
b. Secara Klasikal
Indikator keberhasilan hasil belajar secara klasikal mencapai % dari
jumlah siswa yang mencapai KKM yang ditetapkan (Daryanto, :
).
E. Manfaat Penelitian
. Manfaat Teoretis
Didapat sebuah pengetahuan baru mengenai pembelajaran
matematika malalui metode bermain kantong bilangan pada siswa kelas III
MI Ma‟arif Tingkir Lor Kota Salatiga Tahun Pelajaran .
. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Diharapkan hasil penelitian ini dapat mempermudah siswa dalam
memahami materi nilai tempat sehingga dapat meningkatkan prestasi
belajarnya.
b. Bagi Guru
Penelitian ini bermanfaat bagi guru untuk mengetahui
kemampuannya dalam melaksanakan pembelajaran matematika melalui
permainan kantong bilangan sekaligus mengetahui keefektifitasan
permainan kantong bilangan dalam menyelesaikan saol matematika
materi nilai tempat.
c. Bagi Sekolah
Bila penelitian ini selesai dilaksanakan disekolah, dalam hal ini MI
Ma‟arif Tingkir Lor dapat mengambil manfaat dengan adanya
peningkatan kemampuan siswa dapat dijadikan sebagai rujukan dalam
mengambil suatu keputusan dalam proses pembelajaran dimasa yang
akan datang.
F. Definisi Operasional
. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Sudjana ( : ) hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Menurut Suprijono dalam bukunya Cooperative Learning
( : ), hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan.Secara sederhana, yang
dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh
anak setelah melalui kegiatan belajar (Susanto, : ).
. Pengertian Metematika
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan
kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari dan dalam dunia kerja,
serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (Susanto. : ).
. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria paling rendah
untuk menyatakan peserta didik mecapai ketuntasan dalam menentukan
kelulusan peserta didik. KKM harus ditetapkan sebelum awal Tahun
Pelajaran dimulai oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah
guru mata pelajaran disatuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan
yang memiliki kerakteristik yang hampir sama. Kriteria ketuntasan
menunjukkan presentase tingkat pencapaian kompetensi sehingga
dinyatakan dengan angka maksimal (seratus).Angka maksimal
merupakan kriteria ketuntasan ideal.Standar ketuntasan secara nasional
ditetapkan sebesar . Satuan pendidikan dapat dimulai dari kriteria
ketuntasan minimal dibawah target nasional kemudian ditingkatkan secara
bertahap.
Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik, peserta
didik, dan orang tua peserta didik.Oleh karena itu pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap penilaian disekolah berhak untuk mengetahuinya
(Kemendiknas, : ).
. Materi Nilai Tempat
Nilai tempat memiliki makna yang penting dalam system
pengangkaan, yaitu suatu sistem yang digunakan untuk memberinama
bilangan dan menuliskan angka. Nilai tempat memberikan makna terhadap
suatu angka dalam suatu bilangan tertentu tergantung pada kedudukan
angka tersebut dalam bilangan (Firnamawati, : )
. Permainan Kantong Bilangan
Permainan kantong bilangan adalah permainan yang menggunakan
kantong-kantong, yang dirancang dan dibuat dengan kertas karton atau
gelas plastik dimana setiap kantong mempunyai arti bilangan tersendiri
(ribuan, ratusan, puluhan, dan satuan).
G. Metode Penelitian
. Rancangan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Seorang ahli di bidang ini, yaitu Arikunto
menjelaskan pengertian PTK secara lebih sistematis:
a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk
menemukan data akurat tentang hal-hal yang dapat meningkatkan
mutu objek yang diamati.
b. Tindakan adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja dan
terencana dengan tujuan tertentu. Dalam PTK, gerakan ini dikenal
dengan siklus-siklus kegiatan untuk peserta didik.
c. Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang
dalam waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama.
Menurut Carr dan Kemmis tujuan PTK adalah untuk memperbaiki
dasar pemikiran dan kepantasan dari praktik-praktik belajar-mengajar,
memperbaiki pemahaman dari praktik belajar-mengajar, serta
memperbaiki situasi atau lembaga tempat praktik tersebut dilakukan
(Suyadi, : - ).
Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti memilih menggunakan
jenis PTK Kolaboratif. Jadi dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti
bekerjasama dengan guru kelas dengan tujuan untuk memperbaiki prestasi
belajar siswa.
. Subjek, Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III MI Ma‟arif
Tingkir Lor Kota Salatiga yang berjumlah siswa, terdiri dari laki-
laki dan perempuan. Yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan
subjek ini adalah karena siswa kelas III nilai mata pelajaran matematika
pada materi nilai tempat masih banyak yang di bawah KKM, yaitu
sebanyak siswa nilainya kurang dari .
b. Lokasi
Tempat penelitian ini dilakukan di MI Ma‟arif Tingkir Lor Kota
Salatiga.
c. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal April sampai
dengan terselesainya penelitian ini.
. Langkah-langkah / Siklus Penelitian
Menurut Suyadi ( : ), ada empat langkah dalam melakukan
PTK, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Untuk
dapat melaksanakan penelitian ini penulis melakukan langkah-langkah
seperti dalam gambar . sebagai berikut:
Gambar . Siklus PTK (Suyadi, : )
Penjelasan alur PTK di atas adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan untuk
merancang kegiatan pembelajaran matematika dengan materi nilai
tempat, kegiatan ini meliputi:
) Mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan cara observasi,
wawancara dan dokumentasi.
) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
) Menyiapkan media yang digunakan dalam pembelajaran.
) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati siswa.
) Menyiapkan lembar observasi kegiatan guru dalam
melaksanakan pembelajaran.
) Membuat soal evaluasi untuk siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini, peneliti melaksanakan kegiatan
pembelajaran dan menerapkan apa yang telah direncanakan pada
tahap satu, yaitu bertindak di kelas.
c. Observasi
Pada tahap ini peneliti mengamati proses pembelajaran
dari awal sampai akhir dengan menggunakan lembar observasi.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui aktifitas siswa pada saat
proses kegiatan belajar-mengajar.
d. Refleksi
Dalam kegiatan refleksi ini, data yang diperoleh dari
proses pengamatan kemudian dikumpulkan dan dianalisis untuk
mengetahui apakah pembelajaran yang telah dilaksanakan berhasil
atau gagal. Dari hasil analisis tersebut dijadikan sebagai bahan
evaluasi dan pedoman untuk menentukan siklus selanjutnya.
. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini, instrumen penelitian yang
digunakan peneliti untuk memperoleh data adalah sebagai berikut:
a. Silabus.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
c. Soal evaluasi.
. Teknik Pengumpulan Data
Dalam menyusun skripsi ini, peneliti menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data, antara lain:
a. Teknik Observasi
Menurut Nana ( : ) observasi (observation) atau
pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data
dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung. Kegiatan tersebut bisa berkenaan dengan cara guru
mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang sedang memberikan
pengarahan, personil bidang kepegawaian yang sedang rapat, dsb.
Dalam penelitian ini, observasi dilakukan peneliti dengan
melakukan pengamatan terhadap aktifitas siswa, kegiatan guru dalam
mengelola kelas serta penerapan permainan kantong bilangan dalam
proses pembelajaran matematika sebagai bentuk usaha meningkatkan
prestasi belajar siswa.
b. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan
tertulis, seperti arsip-arsip dan buku-buku tentang pendapat, teori, dadil
atau hukum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah-
masalah penelitian.
Dokumentasi yang dimaksud di sini yaitu daftar nilai Matematika
siswa kelas III MI Ma‟arif Tingkir Lor Kota Salatiga. Dari data nilai
tersebut diketahui bahwa sebanyak siswa nilai matematika materi
nilai tempat masih dibawah .
c. Tes Formatif
Tes formatif yang digunakan peneliti berupa tes tertulis yang
berkaitan dengan materi yang telah disampaikan oleh guru kepada
siswa.Tes ini diberikan disetiap akhir pelajaran yang digunakan untuk
mengukur tingkat keberhasilan permainan kantong bilanganyang
diterapkan dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa.
. Analisis Data
Analisis data merupakan proses mengurai (memecahkan) sesuatu ke
dalam bagian-bagiannya. Analisis data ini digunakan untuk mengetahui
tingkat keberhasilan metode bermain yang digunakan peneliti dalam usaha
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi
nilai tempat.
Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan teknik
deskriptif analitik dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Data kuantitatif
Data kuantitatif diolah dengan menggunakan deskriptif presentase,
nilai yang diperoleh siswa kemudian dirata-rata untuk mengetahui
keberhasilan individu dan klasikal sesuai dengan target yang telah
ditentukan.
Data mentah yang diperoleh dari hasil tes evaluasi kemudian diolah
melalui cara penyekoran dan menghitung rata-rata nilai siswa untuk
mengetahui gambaran yang jelas mengenai hasil belajar matematika.
Untuk menghitung nilai setiap siswa dan nilai rata-rata siswa
menggunakan rumus sebagai berikut:
Rumus menghitung nilai siswa
Rumus menghitung nilai rata-rata siswa
Hasil nilai tes yang diperoleh siswa kemudian dikonversikan
terhadap KKM yang telah ditentukan untuk mengetahui apakah siswa
tersebut tuntas atau tidak tuntas.
Data yang telah dianalisis kemudian disajikan dalam bentuk
Gambar agar data tersebut mudah dibaca dan dipahami. Prestasi belajar
akan terlihat dari nilai rata-rata kelas, nilai tertinggi dan nilai terendah.
Data yang dianalisis secara kuntitatif yang berupa angka-angka
N =
x
Keterangan:
N = Nilai
R = Σ
Keterangan:
R = Nilai rata-rata
Σ R = Jumlah semua nilai siswa
Σ N = Jumlah siswa
kemudian dideskripsikan dengan teknik deskripsi presentase.
Untuk mengetahui persentase ketercapaian hasil belajar siswa,
dihitung dengan menggunakan rumus:
H. Sistematika Penulisan
Secara garis besar sistematika penulisan skripsi dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
. Bagian Awal
Bagian awal yang terdiri dari: halaman sampul, lembar logo, halaman
judul, lembar persetujuan, pernyataan keaslian tulisan, moto dan
persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi dan daftar lampiran.
. Bagian inti
BAB I : Berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis
tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian,
definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II : Berisi kajian pustaka yang mencakup pengertian hasil
X = Σ
x %
Keterangan:
X = Ketuntasan belajar
Σ = Jumlah siswa yang tuntas belajar
Σ N = Jumlah siswa
belajar, permainan kantong bilangan, ruang lingkup
palajaran Matematika.
BAB III : Pelaksanaan penelitian mencakup deskripsi lokasi dan
deskripsi pelaksanaan siklus I, siklus II, dan seterusnya.
BAB IV : Berisi hasil penelitian dan pembahasan
BAB V : Penutup mencakup kesimpulan, saran dan penutup.
. Bagian Akhir
Pada bagian akhir terdiri dari: daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan
daftar riwayat penulis.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Hasil Belajar
. Pengertian Belajar
Banyak sekali kita jumpai keanekaragaman definisi belajar yang
dikemukakan oleh para ahli psikologi.Belajar pada hakikatnya adalah
aktivitas manusia untuk melakukan perubahan tingkah laku pada diri
individu yang belajar untuk mencapai berbagai kompetensi, keterampilan
dan sikap.Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat dan
sebagai karakteristik yang membedakan manusia dengan makhluk lain
(Meity, ).Menurut N. Nasution (Kastolani, Mochlasin, : )
mendefinisikan belajar sebagai perubahan-perubahan dalam sistem
syaraf, penambahan pengatahuan, dan perubahan kelakuaan berkat
pengalaman dan latihan.Wittig menganggap belajar sebagai perubahan
yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam atau keseluruhan
tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.
Burton (Anisah & Syamsu, : ) berpendapat “Learning is a
change in the individual, due to interaction of that individual and his
environment, which fills a need and makes him more capable of dealing
adequately with his environment”, belajar adalah suatu perubahan dalam
diri individu sebagai hasil interaksinya dengan lingkungannya untuk
memenuhi kebutuhan dan menjadikannya lebih mampu melestarikan
lingkungannya secara memadai. Travers mengungkapkan bahwa belajar
adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku (Suprijono, :
).Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku.Pada saat
orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia
tidak belajar maka responnya menurun (Dimyati & Mudjiono, : ).
. Ciri-ciri belajar
Dari beberapa definisi belajar diatas, aktivitas belajar memiliki
cirri-ciri tertentu. Menurut Baharuddin & Esa N.W (Lilik dkk, : -
) cirri-ciri belajar meliputi:
a. Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku.
b. Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relatif permanen.
c. Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau
pengalaman.
d. Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan.
. Tujuan Belajar
Proses pembelajaran yang dilaksanakan dilembaga pendidikan
formal mempunyai tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Tentunya antara
satu lembaga dengan lembaga lain mengalami berbagai perbedaan. Oleh
karena itu, tujuan-tujuan belajar mengalami beragam variasi. Secara
umum tujuan belajar adalah:
a. Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan pemilikan pengetahuan dan kemampuan
berpikir.Kemampuan pengembangan berpikir membutuhkan adanya
bahan pengetahuan, dan kemampuan berpikir dapat memperluas
pengetahuan.
b. Penanaman konsep dan ketrampilan
Artinya bahwa penanaman konsep atau merumuskan konsep
memerlukan suatu ketrampilan baik ketrampilan jasmani yang dapat
dilihat dan dialami sehingga menitikberatkan pada keterampilan
gerak atau penampilan tubuh seseorang yang sedang belajar, atau
ketrampilan ruhani yang menyangkut persoalan-persoalan
penghayatan dan keterampilan berpikir serta kreativita untuk
menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep.
c. Pembentukan sikap
Adalah guru harus bertindak bijak dalam menumbuhkan sikap
mental, perilaku dan pribadi siswa,.Ia harus cakap dalam pengarahan
motivasi dan berpikir bahwa pribadi guru harus dipakai sebagai
uswah (Kastolani & Mochlasin, : - ).
. Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Dilihat dari sudut pandang filosofis tentang pengaruh belajar ada tiga:
a. Aliran Empirisme
Aliran empirisme memandang bahwa perkembangan manusia
ditentukan oleh pengalaman darilingkungannya.Perkembangan anak
sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, sedangkan faktor
pembawaan (dari orang tua) tidak dipentingkan.
b. Aliran Nativisme
Nativisme merupakan aliran filsafat yang pesimis terhadap hasil
pendidikan.Prinsipnya, pandangan nativisme adalah pengakuan
tentang adanya daya asli yang telah terbentuk sejak lahir manusia ke
dunia.
c. Aliran Naturalisme
Naturalism mempunyai pandangan bahwa setiap anak yang lahir
didunia mempunyai pembawaan baik, namun pembawaan baik
tersebut akan menjadi rusak karena pengaruh lingkungan. Sehingga
naturalisme sering disebut negativisme. Sebaiknya pendidik
membiarkan anak berkembang sesuai dengan pembawaan sejak
lahir, dan proses pendidikan diserahkan pada alam (Lilik dkk, :
).
Sedangkan Muhibbin Syah dalam (Kastolani & Mochlasin, :
) mengemukakan secara global tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar, yaitu:
a. Faktor internal (faktor dalam diri siswa), yaitu keadaan atau kondisi
jasmani dan ruhani siswa.
b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan
disekitar siswa.
c. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang dipergunakan siswa untuk
melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Sudjana ( : ) adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Nawawi dalam K. Brahim menyatakan bahwa hasil belajar
dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu (Susanto,
: ).
Proses belajar sampai pada hasil produk belajar dapat digambar
kan sebagai berikut (Lilik dkk, : ):
Gambar . Proses Belajar
. Penilaian Hasil Belajar
a. Pengertian Penilaian
Menurut Nana Sudjana ( : ) penilaian adalah proses
memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan
suatu kriteria tertentu. Sedangkan penilaian hasil belajar adalah poses
pemberian nilai terhadap „hasil- hasil belajar yang dicapai siswa
dengan kriteria tertentu.
Pengalaman
dan latihan
Proses belajar Perubahan
Perilaku
b. Fungsi dan Tujuan Penilaian
Fungsi penilaian yaitu sebagai berikut:
) Alat untuk mengetahui tercapai- tidaknya tujuan instruksional.
) Umpan balik bagi perbaikan proses belajar- mengajar.
) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada
orang tua.
Sedangkan tujuan penilaian adalah sebagai berikut:
) Mendiskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat
diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang
studi atau matapelajaran yang ditempuhnya.
) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di
sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah
tingkah laku para siswa kearah tujuan pendidikan yang
diharapkan.
) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni
melakukanperbaikan dan penyempurnaan dalam hal program
pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya.
) Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak
sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
B. Matematika
. Pengertian matematika
Dari Kemendiknas dalam (Susanto, ) kata matematika berasal
dari bahasa Latin, manthanein atau mathema yang berarti “belajar atau hal
yang dipelajari”, sedang dalam bahasa Belanda, matematika disebut
wiskunde atau ilmu pasti yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran.
Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logis dan berhubungan
dengan bilangan (Rully dkk, : ).
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat
meningkatkan kemampuan berfikirdan berargumentasi, memberikan
kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari dan dalam dunia kerja
serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Oleh karena iti matematika sebagai ilmu dasar perlu dikuasai
dengan baik oleh siswa terutama sejak usia sekolah dasar (Susanto, ).
. Pembelajaran matematika
Susanto, mengatakan bahwa pembelajaran matematika
adalah suatu proses belajat mengajar yang dibangun oleh guru untuk
mengembangkan kreativitas berfikir siswa yang dapat meningkatkan
kemampuan berfikir siswa serta dapat meningkatkan kemampuan
mengontruksi pengetahuan baru sebagai upaya peningkatan penguasa
yang baik terhadap materi matematika.
Dalam proses pembelajaran matematika, baik guru maupun
siswa bersama-sama menjadi pelaku terlaksananya tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini akan mencapai hasil yang
maksimal apabila pembelajaraan berjalan secara efektif. Pembelajaran
yang efektif adalah pembelajaran yang mampu melibatkan seluruh
siswa secara efektif. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi
proses dan dari segi hasil.pertama, dari segi proses, pembelajaran
dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau sebagaian
besar peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun
sosial dalam proses pembelajaran. Kedua, dari segi hasil, pembelajaran
dikatakan efektif apabila terjadi perubahan tingkah laku ke arah positif
dan tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan (Susanto,
).
. Tujuan pembelajaran matematika
Secara umum, tujuan pembelajaran matematika adalah agar siswa
mampu dan terampil menggunakan matematika.Selain itu juga, dengan
pembelajaran matematika dapat memberikan tekanan penataran nalar
dalam penerapan matematika.Secara khusus, tujuan pembelajaran
matematika di sekolah dasar, sebagaiaman yang disajikan oleh
Kemendiknas dalam (Susanto, ) sebagai berikut:
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar
konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritme.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaiakan model
dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, Gambar, digram,
atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.
e. Memiliki sikap menghargai penggunaaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
C. Materi Nilai tempat
Nilai tempat mempunyai makna yang penting dalam sistem pengangkaan,
yaitu suatu sistem yang digunakan untuk memberi nama bilangan dan
menuliskan angka. Nilai tempat memberikan makna terhadap suatu angka
dalam suatu bilangan tertentu tergantung pada kedudukan angka tersebut
dalam bilangan. Dengan kata lain, setiap angka dalam lambang desimal
mempunyai nilai yang ditentukan oleh nilai angka itu sendiri dan nilai tempat
angka tersebut. Pada sistem pengangkaan yang digunakan, nilai tempat
dimulai dari satuan, puluhan, ratusan, ribuan, puluh ribuan, dan seterusnya
(Firmanawati, : ).
Menurut Mutijah dkk ( : - ) suatu sistem numerasi disebut sistem
tempat jika nilai dari lambang-lambang yang digunakan menerapkan aturan
tempat, sehingga lambang yang sama mempunyai nilai yang tidak sama
karena tempatnya (posisinya) berbeda. Karena adanya kaitan antara nilai dan
tempat, maka sistem tempat lebih dikenal dengan sistem nilai tempat.
Contoh
dan
Angka pada bilangan memiliki nilai berbeda dengan angka pada
bilangan karena tempatnya berbeda. Angka pada bilangan bernilai
satuan dan angka pada bilangan bernilai puluhan. Hal ini membuktikan
bahwa tempat atau posisi suatu angka dalam lambang bilangan menentukan
nilai tempatnya (Firmanawati, : ).
Di dalam sistem desimal, penulisan lambang bilangan menggunakan
pengelompokkan kelipatan sepuluh:
. Bilangan-bilangan dari nol sampai dengan sembilan dilambangkan sama
dengan lambang angka.
Nol = lima =
Satu = enam =
Dua = tujuh =
Tiga = delapan =
Empat = sembilan =
. Bilangan yang satu lebihnya dari bilangan Sembilan disebut sepuluh.
Bilangan sepuluh terdiri dari sepuluh satuan. Pengelompokan sepuluh
satuan menjadi satu menghasilkan satu puluhan | | | | | | | | | | =
Satuan = puluhan. Lambang satu puluhan adalah .
Lambang-lambang kelipatan sepuluh adalah:
= dua puluh, memuat dua puluhan.
= tiga puluh, memuat tiga puluhan, dan seterusnya sampai dengan,
= Sembilan puluh, memuat Sembilan puluhan.
. Bilangan-bilangan yang memuat puluhan dan satuan dilambangkan sesuai
dengan banyaknya puluhan dan banyaknya satuan yang tidak dapat
terkelompokkan menjadi puluhan.
| | | | | | | = satu puluhan dan tujuh satuan.
. Dengan jalan yang sama pengelompokkan dilakukan untuk sepuluh
puluhan, sepuluh sepuluh puluhan, dan seterusnya, masing-masing dengan
sabutan atau nama tertentu.
Sepuluh puluhan = seratus, ditulis
Sepuluh sepuluh satuan = sepuluh ratusan = seribu, ditulis .
Sepuluh ribuan = sepuluh ribu ditulis .
Ini berarti bahwa:
= dua ribuan, tiga ratusan, empat puluhan, dan lima satuan.
D. Permainan Kantong Bilangan
. Pengertian Bermain
Bermain merupakan kebutuhan anak. Bermain merupakan
kebutuhan yang menyatu dengan dunia anak, yang didalamnya terkandung
bermacam-macam fungsi seperti pengembangan kamampuan fisik
motorik, kognitif, afektif, sosial, dst. Dengan bermain akan mengalami
suatu proses yang mengarahkan pada perkembangan kemampuan
manusiawinya (Meity, : ).
||||||||||
Menurut Teori Kognitif Vygotsky (Rifa, : ) bermain
mempunyai peran langsung terhadap perkembangan kognisi seorang anak.
Bermain merupakan cara berpikir anak dan cara anak memecahkan
masalah. Bermain merupakan cara bereksplorasi dan bereksperimen
dengan lingkungan sekitar sehingga berpengaruh pada perkembangan diri
anak meliputi dunia fisik, sosial, dan komunikasi.
. Manfaat Bermain
Manfaat bermain dapat dijelaskan sebagai berikut (Moeslichatoen,
: )
a. Anak dapat melakukan koordinasi otot kasar.
b. Anak dapat berlatih menggunakan kemampuan kognitifnya untuk
memecahkan masalah.
c. Dapat mengembangkan kreativitas.
d. Menumbuhkan rasa percaya diri.
e. Dapat mengembangkan kemampuan bersosial.
Menurut Iva Rifa ( : ), permainan memiliki banyak manfaat
bagi siswa. Beberapa manfaat tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
a. Melatih kemampuan motorik siswa.
b. Melatih konsentrasi.
c. Kemampuan sosialisasi meningkat (termasuk berkompetisi).
d. Melatih keterampilan berbahasa.
e. Menambah wawasan.
f. Mengembangkan kemampuan untuk problem solving.
g. Mengembangkan jiwa kepemimpinan.
h. Mengembangkan pengetahuan tentang norma dan nilai.
i. Meningkatkan rasa percaya diri.
Manfaat bermain menurut Arini Yuli Astuti ( : ) adalah
sebagai berikut:
a. Bermain baik bagi perkembangan dan kesehatan tubuh anak.
b. Bermain berpotensi merangsang kecerdasan sosial anak.
c. Memantapkan aspek emosi atau kepribadian anak.
d. Merangsang aspek kognisi anak.
. Fungsi Bermain
Menurut hetheringtonb & Parke dalam (Moeslichatoen, )
bermain berfungsi untuk mempermudah perkembangan kognitif anak.
Dengan bemain akan memungkinkan anak meneliti lingkungan,
mempelajari segala sesuatu, dan memecahkan masalah yang dihadapinya.
Bermain juga meningkatkan perkembangan sosial anak.Dworetzky juga
mengemukakan bahwa fungsi bermain dan interaksi dalam permainan
mempunyai peran penting bagi perkembangan kognitif dan sosial, tetapi
juga perkembangan bahasa, disiplin, perkembangan moral, dan kreativitas
anak.
Menurut Ismail dalam bukunya Education Game (Rifa, : ),
fungsi permainan adalah sebagai berikut:
a. Memberikan ilmu pengetahuan kepada anak melalui proses
pembelajaran bermain sambil belajar.
b. Merangsan pengembangan daya pikir, daya cipta, dan bahasa agar
mampu menumbuhkan sikap, mental, serta akhlak yang baik.
c. Menciptakan lingkungan bermain yang menarik, membarikan rasa
aman, dan menyanangkan.
d. Meningkatkan kualitas pembelajaran anak.
. Permainan kantong bilangan
Tujuan dari permainan ini adalah agar anak dapat memahami nilai
tempat suatu bilangan (ribuan, puluhan, ratusan, dan satuan) dengan
mudah. Adapun langkah-langkah dalam bermain (Firmanawati, :
):
a. Sediakan kantong kain/kantong plastik/ kantong dari kertas karton
Ribuan puluhan ratusan satuan
b. Sediakan kartu-kartu bertuliskan -
c. Nyatakan kantong tersebut secara berurutan sesuai nilai tempat, mulai
dari satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan, dan seterusnya dalam urutan
kiri ke kanan.
d. Mintalah anak memasukkan angka pada kantong ratusan, pada
kantong puluhan, dan pada kantong satuan.
Ratusan puluhan satuan
e. Tanyakan berapakah bilangan yang dapat diperoleh (jawaban: )
f. Ajarkan anak membaca jawaban tersebut sebagai “tiga ratus dua puluh
sembilan”
g. Ulangi beberapa kali sehingga anak mengerti dan memahami posisi
dan nilai tempat suatu bilangan.
E. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah Kriteria paling rendah
untuk menyatakan peserta didik mecapai ketuntasan dalam menentukan
kelulusan peserta didik. KKM harus ditetapkan sebelum awal Tahun
Pelajaran dimulai oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru
mata pelajaran disatuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang
memiliki kerakteristik yang hampir sama. Kriteria ketuntasan menunjukkan
presentase tingkat pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka
maksimal (seratus).Standar ketuntasan secara nasional ditetapkan sebesar
. Satuan pendidikan dapat dimulai dari kriteria ketuntasan minimal
dibawah target nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap.
Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik, peserta
didik, dan orang tua peserta didik.Oleh karena itu pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap penilaian disekolah berhak untuk
mengetahuinya(Kemendiknas, : ).
. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
a. Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik
sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti.
b. Sebagai acuan peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti
penilaian mata pelajaran.
c. Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan
evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan disekolah.
d. Merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik
dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat.
e. Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi
tiap mata pelajaran(Kemendiknas, : ).
. Langkah-langkah Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM
Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata
pelajaran. Langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut:
a. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya
dukung, dan intake peserta didik dengan skema sebagai berikut:
Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK sehingga
KKM mata pelajaran.
b. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran
disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam
melakukan penilaian.
c. KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan.
d. KKM dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) pada saat
penilaian dilaporkan kepada orang tua atau wali peserta didik
(Kemendiknas, : ).
KKM Indikator KKM KD
KKM MP KKM SK
Adapun nilai KKM mata pelajaran matematika kelas III di MI Ma‟arif
Tingkir Lor sebesar .
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Ma’arif Tingkir Lor
. Sejarah Berdirinya MI Ma’arif Tingkir Lor
MI Ma‟arif Tingkir Lor didirikan pada tanggal Januari
di atas tanah wakaf seluas . Pada tahun secara
formal MI Ma‟arif Tingkir Lor resmi bernaung di bawah Departemen
Agama Kota Salatiga dengan Nomor Surat Keputusan Pendirian
Lk/ . /pgm.MI/
. Keadaan Geografis MI Ma’arif Tingkir Lor
MI Ma‟arif Tingkir Lor terletak di Jalan Kyai Zumri No. ,
Dusun Sanggrahan, Kelurahan Tingkir, Kecamatan Tingkir, Kota
Salatiga. Madrasah ini letaknya sangat strategis karena berada di
tengah lingkungan masyarakat desa Tingkir, dan juga lingkungan
yang sejuk.Sehingga siswa dapat belajar dengan tenang dan nyaman.
. Profil Madrasah MI Ma’arif Tingkir Lor
a. Identitas Madrasah
Nama MI Ma‟arif Tingkir Lor
NIS :
NPSN :
No. SK : Lk/ . /pgm.MI/
Akreditasi / tahun : B /
Alamat : Jl. Kyai Zumri No. Sanggrahan,
Tingkir, Tingkir, Kota Salatiga
Kode Pos :
No. Telpon :
Status Madrasah : Swasta
Tahun Berdiri :
Luas tanah : ±
b. Struktur Organisasi Kepengurusan Komite MI Ma’arif
Tingkir Lor
Penasehat : Kh. Sodiq M
Kepala Madrasah : Sadi Sarifudin, S. Ag
Ketua : H. Habib Daroni
Waka Komite : Drs. Muh Sulaiman
Sekretaris : Munir
Bendahara : H.MK. Hariyono. Sh
Bdg.Perencanaa : A. Tanwir
Bdg. Penelitian & Pengembangan : Drs. Ahsin Bahrudin, Nur
Hudaya, S.Pd
Bdg. Ketenagaan & Sarpras : Drs. Fakihudin
Bdg. Pendidikan formal & Non Formal : Saiful Hadi
c. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana MI Ma‟arif Tingkir Lor dapat dilihat
dalam tabel . berikut:
Tabel .
Sarana dan Prasarana
No Keterangan Jumlah
. Ruang kelas buah
. Ruang komputer buah
. Perpustakaan buah
. Ruang kesehatan buah
. Ruang kepala Madrasah buah
. Ruang guru buah
. Kamar mandi guru buah
. Kamar mandi siswa buah
. Gudang buah
. Komputer- printer buah
. Telepon buah
. TV- VCD buah
. Mesin ketik buah
. Tape Recorder buah
. Sound system buah
d. Kegiatan Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di luar struktur
program yang dilaksanakan siswa di luar jam pelajaran biasa
dengan tujuan untuk memperkaya dan memperluas pengetahuan
dan kemampuan siswa. Kegiatan ekstrakurikuler ini merupakan
salah satu bentuk ikhtiar untuk mewujudkan fungsi pendidikan
nasional yang telah dijelaskan dalam UU NO. Tahun :
Pasal , bahwa “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta betanggung jawab”.
Kegiatan ekstrakurikuler MI Ma‟arif Tingkir Lor diadakan setiap
hari Sabtu.Siswa diberi kebebasan untuk memilih dan mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan
bakatnya.Kegiatan ekstrakurikuler ini diampu oleh guru yang
berkompeten dan juga mendatangkan tenaga dari luar yang
memiliki keahliah dalam bidang tersebut. Kegiatan ekstrakurikuler
di MI Ma‟arif Mangunsari, antara lain:
) Membaca Iqro
) Drum Band
) Pramuka
) Mewarnai
e. Prestasi
MI Ma‟arif Tingkir Lor merupakan salah satu lembaga
pendidikan Islam yang mempunyai catatan prestasi baik. Berbagai
prestasi, baik dalam kejuaran mata pelajaran umum, olahraga
maupun agama telah diraih MI Ma‟arif Tingkir Lor. Berbagai
raihan prestasi tersebut diantaranya:
) Juara II Adzan tingkat Kecamatan Tingkir
) Juara II Adzan tingkat Kota Salatiga
) Juara II Sholat Putra tingkat Kecamatan Tingkir
) Juara I Ketrampilan sholat putra tingkat Kota Salatiga
) Juara I Lomba cerdas cermat tingkat Kota Salatiga
) Juara tingkat Olimpiade Sains tingkat Kota Salatiga
) Juara II Lomba lari m putra PORSENI tingkat Kota
Salatiga
. Visi dan Misi MI Ma’arif Tingkir Lor
a. Visi MI Ma‟arif Tingkir Lor
MI Ma‟arif Tingkir Lor memiliki visi “Unggul dalam
prestasi, santun dalam budi dan berakhlaq mulia ”.
b. Misi MI Ma‟arif Tingkir Lor
) Meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan tuntutan
IPTEK.
) Meningkatkan prestasi di semua bidang kegiatan peserta
didik..
) Emperkuat keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT.
) Meningkatkan akhlakul karimah peserta didik.
) Meningkatkan kemampuan guru menuju profesionalisme.
) Melaksanakan manajemen secara menyeluruh dan serasi.
. Keadaan Guru dan Karyawan MI Ma’arif Tingkir Lor
Data guru dan karyawan MI Ma‟arif Tingkir Lor dapat
dilihat pada tabel . sebagai berikut:
Tabel .
Data Guru dan Karyawan MI Ma’arif Tingkir Lor
No Nama NIP Jabatan
Sadi Sarifudin, S. Ag Kepala Madrasah
Rohmawati, S.Pd.I Guru
Shabirah, S.Pd.I Guru
Umi Ma‟rifah - Guru
Rahma Lina Jati - Guru
Syafiq Ahmad - Guru
Drs. Sumyani - Guru
Zair Naila Karimah, S.Pd.I - Guru
Kartika Andianti R, S. Pd - Guru
Pungki Sofia, S. Pd - Guru
Kholison - Penjaga
. Keadaan Siswa
Siswa adalah salah satu faktor utama dalam proses belajar
mengajar. Didalam kelas maupun satu sekolahan tentunya ada
beragam karakter, dengan perbedaan karakter itulah yang menjadikan
setiap individu unik dan kreatif. Seperti halnya yang terlihat pada
siswa MI Ma‟arif Tingkir Loryang kreatif , disiplin dan suka bermain.
Tentu mereka dilatarbelakangi keluarga yang berbeda- beda.
. Adapun rincian jumlah siswa MI Ma‟arif Tingkir Lor dapat
dilihat pada tabel . sebagai berikut:
Tabel .
Data Jumlah Siswa MI Ma’arif Tingkir Lor
No
Kelas
Keterangan
Jumlah Perempuan Laki-laki
I
II
III
IV
V
VI
Total
. Data Responden
Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, yang menjadi
responden yaitu siswa kelas III MI Ma‟arif Tingkir Lor . Daftar
responden dapat dilihat pada tabel . sebagai berikut:
Tabel .
Data Responden Siswa Kelas III
NO. L/P NAMA
. P Salsabila
. P Sahla Naja Arrumaysho
. L Yuda Alvino
. L Rico Afriyan Prakasa
. P Kurnia Fitrianti
. P Aisyah
. P Najwa Aulia Husna
. P Tsania Aulia Husna
. L M. Rizki Maulana
. L Faris Ahmad Azzahidi
. L M. Zaky Aflah Prayoga
. L M. Rangga Rifa‟i
. L Rizwan Danu
. L Ali Sodikin
. L Vito
. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran matematika
semester ganjil tahun pelajaran . Penelitian ini dilaksanakan
dalam beberapa siklus, penelitian menggunakan jam mata pelajaran
matematika sesuai dengan jadwal pelajaran matematika kelas III MI
Ma‟arif Tingkir Lor.
Waktu pelaksanaan sebagai berikut:
. Siklus I : Senin, Juli
. Siklus II : Rabu, Juli
. Siklus III : Senin, Agustus
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dimaksudkan untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi nilai
tempat.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model pembelajaran
yang berbeda dengan model pembelajaran yang biasanya digunakan oleh
guru dalam mengajar. Selama ini proses pembelajaran terutama mata
pelajaran Matematika menggunakan metode ceramah, sehingga siswa
mengalami kejenuhan yang berakibat pada pasifnya siswa serta
nilaimatematika yang diperolehnya belum mencapai KKM yang telah
ditentukan. Oleh karena itu peneliti berusaha menerapkan model
permainan kantong bilangan dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa khusunya mata pelajaran matematika materi nilai tempat.
Dalam pelaksanaan penelitian jika pada siklus I terdapat
kekurangan,maka pada siklus II lebih difokuskan untuk memperbaiki
kekurangan yang terjadi pada siklus I. Setelah dilakukan perbaikan, pada
pelaksanaan siklus II apabila nilai siswa telah mencapai KKM yang
ditargetkan, maka siklus dapat dihentikan. Namun apabila disiklus II
masih terdapat kekurangan dan nilai siswa yang mencapai KKM kurang
dari % maka penelitian dilanjutkan ke siklus III dengan memperbaiki
kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya.
. Deskripsi Pra Siklus
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada MI Ma‟arif
Tingkir Lor, dengan subjek tindakan adalah siswa kelas III yang
berjumlah siswa, dengan fokus penelitian pada pembelajaran
matematika semester ganjil dengan masih menggunakan kurikulum
KTSP pada materi nilai tempat
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan peneliti
terdiri dari siklus.Penelitian ini menggunakan strategi dan
pendekatan pembelajaran yang berbeda dengan pembelajaran yang
biasa dilakukan oleh guru di kelas, yaitu dengan menerapkan
pembelajaran sambil bermain.Dengan permainan kantong bilangan
diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Pre test dilakukan sebelum tindakan penelitian. Pre test
dilaksanakan dengan cara siswa mengerjakan soal uraian yang terdiri
dari soal. Kegiatan tersebut diikuti oleh siswa kelas III. Dari
hasil pre test tersebut diketahui masih sangat rendah presentase
ketuntasan minimalnya, sehingga hasil dari pre test tersebut dijadikan
acuan untuk perbaikan pada siklus selanjutnya.
. Deskripsi Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada tanggal Juli , diikuti oleh
siswa kelas III MI Ma‟arif Tingkir Lor.Dalam pelaksanaan siklus
ini terdiri dari empat tahapan yang dimulai dari perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun rincian pembelajaran
yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada
siklus I.
) Menyiapkan lembar observasi untuk kegiatan siswa.
) Menyiapkan lembar observasi untuk kegiatan guru.
) Menyiapkan media pembelajaran kantong bilangan dan set
kartu - .
) Membuat soal post-test yang digunakan sebagai alat ukur
tingkat keberhasilan siswa.
) Dokumentasi.
b. Pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini dilaksanakan
sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
telah dipersiapkan sebelumnya, yaitu:
) Kegiatan Awal ( menit)
a) Guru memberikan salam.
b) Guru menunjuk salah satu siswa yang paling siap
(anteng) untuk memimpin doa.
c) Guru mengabsensi kehadiran siswa.
d) Guru melakukan apersepsi dengan memberikan
pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari. Contoh:
Siapa yang mempunyai uang koin ?
e) Guru menyampaikan tema yang akan dipelajari.
f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
) Kegiatan Inti ( menit)
a) Eksplorasi
( ) Guru menunjuk siswa secara acak untuk
memperlihatkan uang yang mereka bawa.
( ) Guru bertanya-jawab dengan siswa tentang nilai
tempat.
( ) Guru menjelaskan pokok materi.
b) Elaborasi
( ) Guru menyiapkan kantong dari kertas karton/plastik
untuk puluhan, satuan dan ratusan.
Ratusan Puluhan Satuan
( ) Guru mengajak siswa untuk memahami kantong
tersebut
Kantong berwarna biru untuk ratusan
Kantong kecil berwarna hijau untuk puluhan
Kantong berwarna merah untuk satuan
( ) Guru membagikan kartu yang tertuliskan angka -
( ) Mengajak siswa memasukkan kartu tersebut satu
persatu kedalam kantong puluhan dan satuan.
Contoh: angka ratusan + puluhan + satuan
Angka masuk kekantong ratusan, nilai angkanya
Angka masuk ke kantong puluhan, nilainya
Angka masuk ke kantong satuan, nilainya
( ) Mengajarkan siswa untuk menuliskan bilangan
tersebut dalam bentuk panjang.
Contoh: = + +
( ) Menanyakan kepada siswa angka berapa yang
dihasilkan
Contoh :
( ) Mengajarkan siswa membaca jawaban tersebut
dengan nama bilangan
Contoh: Lima ratus dua puluh satu.
c) Konfirmasi
( ) Siswa diminta untuk mengerjakan evaluasi sesuai
instruksi yang diberikan oleh guru.
( ) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa.
( ) Guru memberikan kesimpulan dan penguatan
tentang materi yang telah disampaikan.
) Penutup ( menit)
a) Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi.
b) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari
materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
c) Guru menutup pelajaran dengan salam.
c. Observasi
Pengamatan terhadap siswa dilakukan pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung mulai dari awal hingga
akhir.Pengamatan ini dilakukan secara kolaboratif yaitu oleh
peneliti bersama guru kelas.
d. Refleksi
Pengamat mencatat hal-hal yang mendukung dan
menghambat proses pelaksanaan pembelajaran matematika
melalui permainan kantng bilangan dalam menentukan nilai
tempat suatu bilangan
. Deskripsi Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada tanggal Juli , diikuti oleh
siswa kelas III MI Ma‟arif Tingkir Lor.Dalam pelaksanaan siklus ini
terdiri dari empat tahapan yang dimulai dari perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun rincian pembelajaran
yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus
II.
) Menyiapkan lembar observasi untuk kegiatan siswa.
) Menyiapkan lembar observasi untuk kegiatan guru.
) Menyiapkan media kantong bilangan dan menyiapkan set
kartu - .
) Membuat soal post-test yang digunakan sebagai alat ukur
tingkat keberhasilan siswa.
) Dokumentasi
b. Pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini dilaksanakan
sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
telah dipersiapkan yaitu:
) Kegiatan Awal ( menit)
a) Guru memberikan salam.
b) Guru menunjuk salah satu siswa yang paling siap
(anteng) untuk memimpin doa.
c) Guru mengabsensi kehadiran siswa.
d) Guru memberikan semangat dan motivasi kepada siswa.
e) Guru melakukan apersesi dengan meberikan pertanyaan
yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
Contoh:
Siapa yang tadi pagi berangkat kesekolah diberi uang
saku oleh orang tuanya?
f) Guru menyampaikan tema yang akan dipelajari.
g) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
) Kegiatan Inti ( menit)
a) Explorasi
( ) Guru meminta salah satu siswa untuk maju kedepan
dengan memperlihatkan uang saku yang dibawa.
( ) Guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang
nilai tempat ribuan, ratusan, puluhan, dan satuan
dengan benar.
b) Elaborasi
( ) Guru menyiapkan kantong dari kertas karton untuk
ribuan, ratusan, puluhan, dan satuan.
Ribuan ratusan puluhan satuan
( ) Guru mengajak siswa untuk memahami kantong
tersebut
Kantong berwarna kuning untuk ribuan
Kantong berwarna biru untuk ratusan
Kantong berwarna hijau untuk puluhan
Kantong berwarna merah untuk satuan
( ) Guru membagikan kartu yang tertuliskan angka -
( ) Mengajak siswa memasukkan kartu tersebut satu
persatu kedalam kantong ribuan, ratusan, puluhan,
satuan.
Contoh: angka ribuan + ratusan + puluhan +
satuan
Angka masuk kekantong ribuan, nilai angkanya
Angka masuk ke kantong ratusan, nilainya
Angka masuk ke kantong puluhan, nilainya
Angka masuk ke kantong satuan, nilainya
( ) Mengajarkan siswa untuk menuliskan bilangan
tersebut dalam bentuk panjang
Contoh: = + + +
( ) Menanyakan kepada siswa angka berapa yang
dihasilkan
Contoh :
( ) Mengajarkan siswa membaca jawaban tersebut
dengan nama bilangan
c) Konfirmasi
( ) Siswa mengerjakan soal evaluasi (post-test).
( ) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa.
( ) Guru memberikan kesimpulan dan penguatan
tentang materi yang telah disampaikan.
) Penutup ( menit)
a) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan.
b) Guru menutup pembelajaran dengan salam.
c. Observasi
Pengamatan terhadap siswa dilakukan pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung mulai dari awal hingga
akhir.Pengamatan ini dilakukan secara kolaboratif yaitu oleh
peneliti bersama guru kelas.
d. Refleksi
Pengamat mencatat hal-hal yang mendukung dan
menghambat proses pelaksanaan pembelajaran matematika
melalui permainan kantong bilangan dalam menentukan nilai
tempat suatu bilangan.
. Diskripsi Siklus III
Siklus III dilaksanakan pada tanggal Agustus , diikuti
oleh siswa kelas III MI Ma‟arif Tingkir Lor.Dalam pelaksanaan
siklus ini terdiri dari empat tahapan yang dimulai dari perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Adapun rincian pembelajaran yang dilakukan pada siklus III adalah
sebagai berikut:
a. Perencanaan
) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada
siklus III.
) Menyiapkan lembar observasi untuk kegiatan siswa.
) Menyiapkan lembar observasi untuk kegiatan guru.
) Menyiapkan media pembelajaran kantong bilangan dan set
kartu - .
) Membuat soal post-test yang digunakan sebagai alat ukur
tingkat keberhasilan siswa.
) Dokumentasi.
b. Pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran pada siklus III ini dilaksanakan
sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
telah dipersiapkan yaitu:
) Kegiatan Awal ( menit)
a) Guru memberikan salam.
b) Guru menunjuk salah satu siswa yang paling siap (anteng)
untuk memimpin doa.
c) Guru mengabsensi kehadiran siswa.
d) Guru memberikan semangat dan motivasi kepada siswa.
e) Guru melakukan apersesi dengan meberikan pertanyaan
yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
Contoh:
Siapa yang tadi pagi berangkat kesekolah diberi uang saku
oleh orang tuanya?
f) Guru menyampaikan tema yang akan dipelajari.
g) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
) Kegiatan Inti ( menit)
a) Explorasi
( ) Guru meminta salah satu siswa untuk maju kedepan
dengan memperlihatkan uang saku yang dibawa.
( ) Guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang
nilai tempat ribuan, ratusan, puluhan, dan satuan
dengan benar.
b) Elaborasi
( ) Guru menyiapkan kantong dari kertas karton untuk
ribuan, ratusan, puluhan, dan satuan.
Ribuan ratusan puluhan satuan
( ) Guru mengajak siswa untuk memahami kantong
tersebut
Kantong berwarna kuning untuk ribuan
Kantong berwarna biru untuk ratusan
Kantong berwarna hijau untuk puluhan
Kantong berwarna merah untuk satuan
( ) Guru membagikan kartu yang tertuliskan angka -
( ) Mengajak siswa memasukkan kartu tersebut satu
persatu kedalam kantong ribuan, ratusan, puluhan,
satuan.
Contoh: angka ribuan + ratusan + puluhan +
satuan
Angka masuk kekantong ribuan, nilai angkanya
Angka masuk ke kantong ratusan, nilainya
Angka masuk ke kantong puluhan, nilainya
Angka masuk ke kantong satuan, nilainya
( ) Mengajarkan siswa untuk menuliskan bilangan
tersebut dalam bentuk panjang
Contoh: = + + +
( ) Menanyakan kepada siswa angka berapa yang
dihasilkan
Contoh :
( ) Mengajarkan siswa membaca jawaban tersebut
dengan nama bilangan
c) Konfirmasi
( ) Siswa mengerjakan soal evaluasi (post-test).
( ) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa.
( ) Guru memberikan kesimpulan dan penguatan
tentang materi yang telah disampaikan.
) Penutup ( menit)
a) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
b) Guru menutup pembelajaran dengan salam.
c. Observasi
Kegiatan yang dilakukan Pada tahap observing adalah:
Peneliti mengamati jalannya proses belajar mengajar. Aspek yang
diamati antara lain : pemahaman siswa terhadap nilai tempat
puluhan dan satuan, siswa dapat menetukan nilai tempat dan nilai
angka suatu bilangan ribuan, ratusan, puluhan dan satuan, siswa
dapat menulis dalam bentuk panjang suatu bilangan ribuan,
ratusan, puluhan dan satuan.
d. Refleksi
Hasil pengamatan dikumpulkan kemudian dianalisis.Hasil
analisis dicatat untuk mengetahui setiap tahapan pengamatan
sudah mengalami kenaikan dibandingkan dengan siklus
sebelumnya.Maka penelitian ini berhasil karena terdapat
peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika.Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat
keberhasilan dari tindakan yang dilakukan. Apabila pada hasil
siklus ini telah melampaui target KKM kelas maka refleksi tidak
diperlukan lagi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III MI Ma‟arif Tingkir
Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga yang berjumlah siswa.Yang dinilai
adalah hasil belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Indikator
keberhasilan diukur dari nilai yang diperoleh siswa pada saat proses
pembelajaran. Sedangkan indikator keberhasilan dari keaktifan siswa diukur
dari perhatian siswa menjawab pertanyaan, memecahkan masalah masalah
berupa soal dengan menggunakan permain kantong bilangan.
Penelitian ini dilakukan dengan siklus yaitu siklus I, siklus II, dan
siklus III dengan menggunakan permainan kantong bilangan.Setiap penelitian
digunakan lembar pengamatan siswa, lembar pengamatan guru, lembar soal
evaluasi dan angket umpan balik untuk mengukur sejauh mana keaktifan
siswa dan mengukur hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran nilai
tempat (ribuan, ratusan, puluhan, satuan).
. Analisis Data Pra Siklus
Kegiatan pra siklus dilakukan dengan memberikan soal yang harus
dikerjakan oleh siswa.Soal tersebut terdiri dari soal uraian. Berikut
adalah hasil pra siklus dari kelas III MI Ma‟arif Tingkir Lor dapat dilihat
pada tabel .
Tabel .
Hasil Belajar Pra Siklus kelas III MI Ma’arif Tingkir Lor
NO. L/P NAMA Nilai KKM
Individu Nasional
P Salsabila -
P Sahla Naja Arrumaysho -
L Yuda Alvino - -
L Rico Afriyan Prakasa - -
P Kurnia Fitrianti - -
P Aisyah -
P Najwa Aulia Husna -
P Tsania Ainin Husna - -
L M. Rizki Maulana - -
L Faris Ahmad Azzahidi - -
L M. Zaky Aflah Prayoga -
L M. Angga Rifa‟i -
L Rizwar Danu - -
L Ali Sodikin - -
L Vito - -
Jumlah
Rata-rata
*KKM: , KKM Nasional:
Dari tabel . di atas dapat diketahui bahwa:
Jumlah seluruh siswa (Σ N) =
Jumlah siswa yang tuntas belajar (∑ ) =
Jumlah nilai seluruh siswa (∑ R) =
Nilai rata-rata siswa (R) =
=
= ,
Presentase ketuntasan belajar (X) =
x
X =
x
X = %
Hasil belajar pada kegiatan pra siklus yang diikuti oleh siswa ini
diperoleh nilai tertinggi , dan nilai terendah .Siswa yang tuntas pada
kegiatan pra siklus ini adalah siswa, sedangkan siswa yang belum
tuntas adalah siswa. Nilai rata-rata siswa secara klasikal yaitu ,
dengan persentase ketuntasan belajar mencapai %. Nilai rata-rata
tersebut masih sangat jauh di bawah nilai KKM mata pelajaran
Matematika kelas III yang ditentukan yaitu , dan presentase kelulusan
%.
. Analisis Data Siklus I
a. Data Hasil Pengamatan
Pada siklus I ini pembelajaran matematika dengan materi nilai
tempat sudah mulai menerapkan permainan kantong bilangan. Dalam
melakukan penelitian tindakan kelas ini, selain menyampaikan materi
pelajaran peneliti juga melakukan pengamatan terhadap aktifitas siswa
selama proses pembelajaran berlangsung.
Dalam melakukan pengamatan, peneliti dibantu oleh guru kelas yang
berperan sebagai kolaborator untuk mengamati proses pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran ini diakhiri dengan mengerjakan soal
tes, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam
menguasai materi.Hasil nilai siswa tersebut juga dijadikan sebagai
indikator keberhasilan pembelajaran dengan permainan kantong
bilangan.Data nilai tes siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel .
sebagai berikut:
Tabel .
Hasil Belajar Siswa Siklus I
NO. L/P NAMA Nilai KKM
Individu Nasional
P Salsabila
P Sahla Naja Arrumaysho
L Yuda Alvino - -
L Rico Afriyan Prakasa - -
P Kurnia Fitrianti -
P Aisyah -
P Najwa Aulia Husna -
P Tsania Ainin Husna -
L M. Rizki Maulana -
L Faris Ahmad Azzahidi - -
L M. Zaky Aflah Prayoga
L M. Angga Rifa‟i
L Rizwar Danu - -
L Ali Sodikin - -
L Vito - -
Jumlah
Rata-rata
*KKM: , KKM Nasional:
Dari tabel . di atas dapat diketahui bahwa:
Jumlah seluruh siswa (Σ N) =
Jumlah siswa yang tuntas belajar (∑ ) =
Jumlah nilai seluruh siswa (∑ R) =
Nilai rata-rata siswa (R) =
=
= ,
Presentase ketuntasan belajar (X) =
x
X =
x
X = %
Berdasarkan data di atas, setelah menerapkan Permainan
Kantong Bilangan dalam pembelajaran siklus I,nilai dan jumlah
ketuntasan siswa mengalami peningkatan yaitu sebesar % dengan
jumlah siswa yang tuntas siswa dan siswa dinyatakan belum
tuntas. Meskipun telah mengalami peningkatan namun jumlah
ketuntasan belajar siswa belum mencapai target. Sehingga peneliti
akan melanjutkan penelitian di siklus selanjutnya dengan model
pembelajaran yang sama yaitu menggunakan permainan kantong
bilangandengan kekurangan dan kelemahan yang terjadi dalam siklus
I.
b. Refleksi
Setelah menerapkan permainan kantong bilangan aktifitas
pembelajaran dapat berlangsung menarik, ini terlihat dari siswa yang
sangat antusias dalam melakukan permainan dengan
berebutan.Selain itu, nilai belajar siswa juga mengalami peningkatan
namun belum mencapai target.Kemudian membandingkan hasil
belajar pre test dan siklus I serta kelebihan dan kekurangan yang
ditemukan dalam pembelajaran siklus I.
Setelah pembelajaran yang dilakukan pada siklus I, terjadi
peningkatan belajar dibandingkan pada hasil pra siklus. Siswa yang
tuntas pada pra siklus adalah siswa ( %), pada siklus I menjadi
siswa ( %). Sedangkan siswa yang belum tuntas KKM pada pra
siklus adalah siswa ( %), pada siklus I menjadi siswa ( %).
Nilai rata-rata juga terjadi peningkatan yaitu dari nilai pra siklus
adalah , dan siklus I menjadi , .
Di samping itu, berdasarkan data yang diperoleh dari lembar
pengamatan masih terdapat kekurangan selama pembelajaran siklus I
antara lain sebagai berikut :
Dalam pelaksanaan siklus I ini, masih banyak kekurangan dan
kelemahan yang perlu diperbaiki, antara lain:
. Guru
a. Guru sudah menyampaikan materi dengan baik, tatapi masih
terlalu cepat dalam penyampaiannya.
b. Guru sudah mengkondisikan kelas agar tidak ramai, tetapi masih
ada beberapa siswa yang ramai sendiri, sehingga mempengaruhi
teman yang lainnya.
c. Guru sudah menerapkan pembelajaran melalui permainan
kantong bilangan, tetapi masih kurang maksimal.
d. Dalam proses pembelajaran guru belum bisa mengajak siswa
untuk aktif.
Hasil observasi aktivitas pengelolaan pembelajaran oleh
guru pada siklus I memperoleh rata-rata , dengan kualifikasi
sangat baik.
Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran siklus I diperoleh rata-rata , dengan kualifikasi
baik . Hal tersebut dikarenakan masih ada kendala-kendala yang
dialami siswa pada saat pembelajaran.
a. Sebagian siswa sudah memperhatikan dan mendengarkan
penjelasan guru.
b. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran.
c. Masih banyak siswa yang pasif.
. Analisis Data Siklus II
a. Data Hasil Pengamatan
Pada siklus II ini pembelajaran matematika dengan materi
nilai tempat masih menerapkan permainan kantong bilangan dengan
melakukan perbaikan-perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus I.
Dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini, selain menyampaikan
materi pelajaran peneliti juga melakukan pengamatan terhadap
aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam
melakukan pengamatan, peneliti dibantu oleh guru kelas yang
berperan sebagai kolaborator untuk mengamati pelaksanaan
pembelajaran.
Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru memberikan soal tes
untuk dikerjakan siswa.Tujuan tes ini untuk mengetahui tingkat
keberhasilan siswa dalam menguasai materi.Hasil nilai siswa tersebut
juga dijadikan sebagai indikator keberhasilan pembelajaran dengan
permainan kantong bilangan. Data nilai tes matematika siswa kelas III
pada siklus II dapat dilihat pada tabel . sebagai berikut:
Tabel .
Hasil Belajar SiswaSiklus II
NO. L/P NAMA Nilai KKM
Individu Nasional
P Salsabila
P Sahla Naja Arrumaysho
L Yuda Alvino -
L Rico Afriyan Prakasa -
P Kurnia Fitrianti
P Aisyah
P Najwa Aulia Husna
P Tsania Ainin Husna
L M. Rizki Maulana
L Faris Ahmad Azzahidi - -
L M. Zaky Aflah Prayoga
L M. Angga Rifa‟i -
L Rizwar Danu - -
L Ali Sodikin - -
L Vito - -
Jumlah
Rata-rata
*KKM: , KKM Nasional:
Dari tabel . di atas dapat diketahui bahwa:
Jumlah seluruh siswa (Σ N) =
Jumlah siswa yang tuntas belajar (∑ ) =
Jumlah nilai seluruh siswa (∑ R) =
Nilai rata-rata siswa (R) =
=
= ,
Presentase ketuntasan belajar (X)=
x
X =
x
X = , %
Berdasarkan data di atas, setelah menerapkan
permainankantong bilangan dalam pembelajaran siklus II,nilai dan
jumlah ketuntasan siswa mengalami peningkatan yang cukup
memuaskan yaitu dengan jumlah siswa yang mendapat nilai diatas
KKM siswa dan siswa dinyatakan belum tuntas karena nilai masih
dibawah KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah.Hasil belajar siswa
pada siklus II dengan jumlah keseluruhan mencapai .Dengan
persentase ketuntasan secara klasikal yaitu , %.Persentase
ketuntasan tersebut masih kurang dari KKM yang ditentukan yaitu
. Sedangkan nilai rata-rata siswa mencapai , sudah melebihi
KKM yang telah ditentukan yaitu .
Meskipun telah mengalami peningkatan namun jumlah
ketuntasan belajar siswa belum mencapai target. Sehingga peneliti
akan melanjutkan penelitian di siklus selanjutnya dengan model
pembelajaran yang sama yaitu menggunakan permainankantong
bilangandengan memperbaiki kekurangan dan kelemahan yang terjadi
dalam siklus II dan diperbaiki pada siklus III.
b. Refleksi
Setelah menerapkan permainan kantong bilangan aktifitas
pembelajaran dapat berlangsung menarik, ini terlihat dari siswa yang
sangat antusias dalam melakukan permainan.Selain itu, nilai belajar
siswa juga mengalami peningkatan namun belum mencapai target.Dari
hasil pembelajaran pada siklus I dan siklus II dapat diketahui bahwa
siswa yang tuntas pada saat siklus I adalah siswa ( %) dan pada
siklus II menjadi siswa ( , %).Sedangkan siswa yang belum
tuntas pada siklus I ada siswa ( %) dan pada siklus II menjadi
siswa ( , %). Nilai rata-rata siswa juga meningkat dari siklus I
yaitu , pada siklus II meningkat menjadi , . Nilai tertinggi
siswa juga meningkat dari menjadi , meskipun masih ada nilai
terendah yaitu .
Dari pembelajaran siklus II dapat dilihat bahwa aktivitas belajar
siswa sudah mengalami peningkatan, berdasarkan pengamatan dari
lembar observasi siswa terhadap aktivitas belajar siswa pada siklus II
dengan rata-rata , dengan kualifikasi baik. Dari peningkatan
tersebut terdapat perubahan-perubahan yang cukup baik yang dialami
oleh siswa, tetapi masih ada beberapa kendala yaitu:
a. Masih ada beberapa siswa yang pasif.
b. Ada beberapa siswa yang sulit memahami materi yang
disampaikan.
c. Masih ada siswa yang malu-malu saat bertanya.
Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru pada proses
pembelajaran siklus II, diperoleh rata-rata aktivitas guru sebesar ,
dengan kualifikasi sangat baik. Dari peningkatan tersebut dapat dilihat
perubahan yang dialami oleh guru sangat baik, tetapi walaupun begitu
masih ada beberapa kekurangan yaitu:
a. Guru kurang maksimal dalam menyampaikan dan menghubungkan
materi dengan kehidupan nyata meskipun sudah dilakukan.
b. Guru kurang bisa mengajak siswa menjadi lebih aktif.
Dari data di atas, dapat dilihat bahwa pembelajaran dengan
menggunakan permainan kantong bilangan materi nilai tempat dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.Meskipun hasil yang diperoleh
belum dapat mencapai nilai KKM yang sudah ditentukan. Maka dari
hasil tersebut peneliti akan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang
terjadi pada siklus II pada siklus III.
. Analisis Data Siklus III
a. Data Hasil Pengamatan
Dalam siklus III, peneliti tetap menggunakan pembelajaran
melalui permainan kantong bilngan, namun tetap memperhatikan
kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus II.Dalam melakukan
penelitian tindakan kelas ini, selain menyampaikan materi pelajaran
peneliti juga melakukan pengamatan terhadap aktifitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung.
Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru memberikan soal tes
untuk dikerjakan siswa.Tujuan tes ini untuk mengetahui tingkat
keberhasilan siswa dalam menguasai materi.Hasil nilai siswa tersebut
juga dijadikan sebagai indikator keberhasilan pembelajaran dengan
permainan kantong bilangan. Data nilai tes matematika siswa kelas III
pada siklus II dapat dilihat pada tabel . sebagai berikut:
Tabel .
Hasil Belajar SiswaSiklus III
NO. L/P NAMA Nilai KKM
Individu Nasional
P Salsabila
P Sahla Naja Arrumaysho
L Yuda Alvino
L Rico Afriyan Prakasa -
P Kurnia Fitrianti
P Aisyah
P Najwa Aulia Husna
P Tsania Ainin Husna -
L M. Rizki Maulana
L Faris Ahmad Azzahidi - -
L M. Zaky Aflah Prayoga
L M. Angga Rifa‟i
L Rizwar Danu -
L Ali Sodikin - -
L Vito -
Jumlah
Rata-rata
Dari tabel . di atas dapat diketahui bahwa:
Jumlah seluruh siswa (Σ N) =
Jumlah siswa yang tuntas belajar (∑ ) =
Jumlah nilai seluruh siswa (∑ R) =
Nilai rata-rata siswa (R) =
=
=
Presentase ketuntasan belajar (X)=
x
X =
x
X = , %
Dari data hasil belajar di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar pada siklus III tuntas dengan jumlah nilai dengan
persentase ketuntasan secara klasikal mencapai , %. Persentase
ini melebihi nilai KKM yang ditentukan yaitu %.Sedangkan nilai
rata-rata siswa adalah melebihi nilai KKM yang ditentukan yaitu
.
Siswa yang sudah tuntas pada siklus III ini ada siswa
( . ), dan siswa yang belum tuntas ada siswa ( , ). siswa
tersebut tidak bisa mendapatkan nilai di atas KKM karena
kecerdasannya mereka dibawah teman-temannya, ketika didalam
kelas pun tidak bisa terfokus pada pembelajaran (gojek/ramai) sendiri.
Solusi yang sudah diupayakan oleh guru adalah memberikan program
perbaikan agar dapat menghasilkan nilai tuntas sesuai yang sudah
ditentukan oleh Madrasah.Serta memberikan pendampingan khusus
dalam setiap kegiatan pembelajaran, agar siswa dapat menerima
materi yang disampaikan dengan baik.
Hasil pembelajaran pada siklus II dan III dapat diketahui
bahwa, siswa yang tuntas pada siklus II adalah siswa ( , %)
meningkat menjadi siswa ( , %). Nilai rata-rata meningkat dari
, menjadi .
Dari data di atas dapat dilihat bahwa, pembelajaran
menggunakan permainan kantong bilangan materi nilai tempat dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus III ini indikator
ketuntasan rata-rata kelas maupun ketuntasan belajar secara klasikal
telah terpenuhi yaitu nilai rata-rata adalah dan ketuntasan belajar
, %.
Dalam siklus III ini, aktivitas belajar siswa juga mengalami
peningkatan.Peningkatan tersebut di tunjukkan dengan nilai rata-rata
aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu , dengan
kualifikasi baik. Selain itu perubahan aktivitas siswa juga dapat dilihat
dengan jelas, antara lain :
a. Siswa sudah aktif dalam kegiatan pembelajaran.
b. Siswa lebih serius dalam memahami materi yang disampaikan.
c. Siswa sudah berani bertanya dan menjawab pertanyaan.
Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru pada proses
pembelajaran siklus III diperoleh rata-rata aktivitas guru sebesar ,
dengan kualifikasi sangat baik. Dari hasil tersebut dapat diketahui
bahwa :
a. Guru sudah menyampaikan materi dan mengaitkannya dengan
kehidupan nyata dengan sangat baik.
b. Guru sudah dapat membimbing siswa dalam belajar sehingga
siswa menjadi aktif.
c. Guru sudah memberikan penguatan terhadap materi dengan
sangat baik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran menggunakan
permainan kantong bilangan terbukti dapat meningkatkan hasil belajar
siswa karena terdapat peningkatan ketuntasan nilai yang cukup
signifikan antara pra siklus yaitu % dengan nilai rata-rata kelas
, . Ketuntasan klasikal pada siklus I mencapai % dengan nilai
rata-rata kelas , . Ketuntasan secara klasikal pada siklus II
mencapai , % dengan nilai rata-rata , . Serta ketuntasan
belajar secara klasikal pada siklus III mencapai , % dengan nilai
rata-rata .
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembelajaran melalui permainan merupakan salah satu metode
pembelajaran yang inovatif karena siswa belajar sambil bermain, selain itu
bermain merupakan jiwa dari anak-anak itu sendiri. Bermain merupakan cara
untuk bereksplorasi dan bereksperimen dengan dunia sekitar sehingga anak
akan menemukan sesuatu dari pengalaman bermain.
Metode bermain adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru
dengan merancang pelajaran tertentu untuk dilakukan sambil bermain (Sam‟s,
: ).Metode ini sangat mudah diterima anak, karena anak tidak
terfokus monoton hanya kepada guru tetapi anak juga aktif dan terlibat
langsung dalam proses pembelajaran. Sehingga pembelajaran akan lebih
menyenangkan dan siswa tidak merasa bosan. Di dalam kelas, metode
bermain memberi kesempatan luas kepada guru untuk menjalin hubungan
dengan peserta didik.Pembelajaran matematika pada siswa kelas III dapat
meningkatkan pemahaman siswa pada materi nilai tempat ribuan, ratusan,
puluhan, dan satuan melalui permainan kantong bilangan.Selain memahami
materi nilai tempat siswa juga dapat aktif bereksplor melalui permainan yang
menyenangkan.
Kemampuan siswa dapat dilihat dari meningkatnya hasil belajar siswa
yang mencapai nilai KKM, seperti meningkatnya diagram pada setiap siklus.
Setelah melakukan berbagai kegiatan mulai dari pra siklus, siklus I, siklus II,
dan siklus III diperoleh data nilai matematika melalui permainan kantong
bilangan.
Berdasarkan data-data yang terkumpul dalam penelitian materi nilai
tempat, maka diketahui bahwa penggunaan permainan kantng bilangan pada
pembelajaran nilai tempat dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.Penggunaan metode ini ternyata siswa dapat menyelesaikan masalah
yang diberikan oleh guru dengan baik.Hal ini dibuktikan dengan peningkatan
nilai hasil belajar siswa selama pembelajaran berlangsung dapat dilihat pada
tabel . .
Tabel .
Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, Siklus II dan Siklus III
No Nama siswa KKM Perolehan Hasil Belajar
Pra
Siklus
Siklus I Siklus II Siklus III
Salsabila
Sahla Naja A
Yuda Alinvino
Rico A P
Kurnia F
Aisyah
Najwa
Tsania
M. Rizki
Faris Ahmad
M. Zaki
M. Angga
Rizwar Danu
Ali Sodikin
Vito
Jumlah
Rata-Rata
Ketuntasan Klasikal
Dari data hasil belajar diatas maka perbandingan persentase
ketuntasan yang diperoleh siswa kelas II dapat dilihat dalam tabel .
dibawah ini:
Tabel .
Perbandingan Persentase Hasil Belajar Siswa
No Pelaksanaan
Penelitian
Jumlah Rata-
rata
Kelas
Presentase
Ketuntasan
Ketuntasan
Tuntas Belum
Tuntas
Pra Siklus , %
Siklus I , %
Siklus II , , %
Siklus III , %
Dari tabel perbandingan di atas dapat digambarkan dalam diagram dibawah ini:
Gambar .
Grafik Ketuntasan Klasikal Pra Siklus, Siklus I, Siklus II Dan Siklus III
Gambar .
Grafik Rata-rata Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, Siklus II Dan Siklus III
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
Pra
Siklus
Siklus I Siklus
II
Siklus
III
40,00%
60,00% 73,33%
86,67% Ketuntasan Klasikal
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III
44,67% 56,67%
72,67% 82,00% Rata-Rata
Rekapitulasi persentase ketuntasan yang diperoleh setiap siklus juga
mengalami peningkatan.Kriteria yang digunakan peneliti dalam penelitian nilai
tempat dengan menerapkan permainan kantong bilangan yaitu apabila jika
persentase ketuntasan klasikal mencapai ≥ maka penelitian dikatakan
berhasil. Pada saat pra siklus persentase ketuntasa yang diperoleh baru mencapai
dengan siswa yang tuntas dengan nilai KKM ≥ baru ada siswa. Siklus I
persentase ketuntasan yang diperoleh meningkat menjadi dengan siswa yang
tuntas mencapai nilai KKM ≥ ada siswa, dengan rata-rata aktivitas siswa
yakni sebesar , dengan kualifikasi baik, serta rata-rata pengelolaan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru mencapai , dengan kualifikasi sangat
baik. Pada siklus II siswa yang tuntas meningkat menjadi siswa dengan
persentase , , dengan rata-rata aktivitas siswa yakni sebesar , dengan
kualifikasi baik, serta rata-rata pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru mencapai , dengan kualifikasi sangat baik. Siklus ke III persentase
ketuntasan sudah mencapai , dengan siswa yang tuntas berjumlah siswa,
dan rata-rata aktivitas siswa meningkat sebesar , dengan kualifikasi baik, serta
rata-rata pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mencapai ,
dengan kualifikasi sangat baik. Sehingga penerapan permainan kantong bilangan
dalam materi nilai tempat dapat dikatakan berhasil dengan baik karena persentase
sudah melebihi target yang ditentukan peneliti.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari Penelitian Tindakan
Kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Nilai
Tempat Melalui Permainan Kantong Bilangan Pada Siswa Kelas III Mi
Ma‟arif Tingkir Lor Kota Salatiga Tahun Ajaran ” dapat
disimpulkan bahwa penerapan Permainan Kantong Bilangan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Matematika materi Nilai
Tempat pada kelas III MI Ma‟arif Tingkir Lor. Hal ini dapat dilihat dari
hasil rekapitulasi nilai rata-rata siswa persiklus megalami peningkatan
yang signifikan yaitu pada saat pra siklus nilai rata-rata hanya ,
dengan presentase , pada siklus I meningkat menjadi , dengan
presentase , kemudian siklus II menjadi , dengan presentase
, , dan pada saat siklus III nilai rata-rata siswa mencapai dengan
presentase ketuntasan , . Dari data tersebut dapat dilihat peningkatan
dari pra siklus ke siklus I yaitu sebesar , siklus I ke siklus II
mengalami peningkatan , , dan siklus II ke III mengalami
peningkatan sebesar ,
. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data ketuntasan klasikal setiap
siklusnya meningkat, dengan hasil akhir pada siklus III dengan nilai rata-
rata mencapai .Dengan demikian penerapan Permainan Kantong
Bilangan dapat memenuhi target ketuntasan KKM dan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada siswa kelas III MI Ma‟arif Tingkir
Lor.
B. Saran
Telah terbuktinya penerapan Permainan Kantong Bilangan dapat
meningkatkan hasil belajar Matematika maeri Nilai Tempat pada siswa kelas
III MI Ma‟arif Tingkir Lor, maka kami sarankan hal-hal sebagai berikut:
. Sebagai guru harus selalu berinovasi dengan menerapkan model
pembelajaran aktif yang bervariasi sehingga kegiatan pembelajaran dapat
berlangsung menyenangkan dan siswa tidak cepat bosan. Salah satunya
yaitu dengan menerapkan Permainan Kantong Bilanganyang
menekankan kegiatan belajar melalui kegiatan bermain, sehingga
pembelajaran bisa lebih bermakna bagi siswa.
. Guru hendaknya selalu berusaha untuk melibatkan siswa secara aktif
dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas (student centered) bukan
sebaliknya guru yang aktif, peran guru hanya sebagai fasilitator dan
motivator bagi siswa.
. Guru harus rela meluangkan waktu untuk memberikan jam pelajaran
tambahan untuk siswa yang masih dalam kategori rendah (belum tuntas).
Hal ini perlu dilakukan agar siswa tersebut tidak ketinggalan dengan
teman-temannya. Jika dibiarkan hal tersebut dapat mengganggu dan
menghambat proses pembelajaran.
C. Penutup
Rasa syukur alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah SWT
atas terselesainya penelitian ini. Dengan menyadari akan kekurangan dan
kekhilafan yang ada pada diri penulis. Oleh karena itu, penulis mengharap
kritik dan saran dari para pembaca demi lebih sempurnanya skripsi ini.
Akhirnya penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan penelitian
ini.Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
khususnya dan para pembaca umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Arini Yuli. . Kumpulan Games Cerdas dan Kreatif. Yogyakarta:
Pustaka Anggrek.
Basleman, Anisah dan Syamsu Mappa. . Teori Belajar Orang
Dewasa.Bandung: Remaja Rosdakarya.
Dimyati dan Mudjiono. . Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Daryanto. . Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.
Yogyakarta: Gava Media.
Firmanawati S. . Mahir Matematika Melalui Permainan. Jakarta: Pustaka
Tiga Kelana.
Heruman dan Boyke Ramdhani. . Model Pembelajaran Matematika di
Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Idris, Meity H. . Strategi Pembelajaran yang Menyenangkan.Jakarta:
Luxima.
Jamaris, Martini. . Kualitas Belajar: Perspekif Asesmen, dan
Penanggulanganya Bagi Anak Usia Dini dan Usia Sekolah. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Jatmiko, Danang. . Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Benda Dan
Sifatnya Dengan Model Experiential Learning Pada Siswa Kelas III B di
MI Ma’arif Mangunsari Salatiga Tahun Pelajaran . Skripsi
FTIK IAIN Salatiga.
Kastolani dan Mochlasin. . Pembelajaran Inovatif Teori dan
Aplikasi.Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Kemendiknas. . Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas III Tingkat
Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI). Jakarta: Kemendiknas.
Moeslichatoen S. . Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak.Jakarta:
Rineka Cipta.
Mutijah dan Ifadah Novikasari. . Bilangan dan Aritmatika. Purwokerto:
STAIN Purwokerto Press.
Mulyasa. . Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rosda Karya.
Prahmana, Rully Charitas Indra dkk. . Mengenal Matematika Lebih Dekat.
Yogyakarta: Matematika.
Rifa, Iva. . Koleksi Games Edukatif di Dalam dan Luar Sekolah. Jogjakarta:
FlashBooks.
Sam‟s, Rosma Hartiny. . Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta:
Teras.
Sudjana, Nana. . Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Suyadi. . Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: DIVA Press.
Sukmadinata, Nana Syaodih. . Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Susanto, Ahmad. . Teori Belajar da Pembelajaran di Sekolah Dasar.Jakarta:
Kencana.
Suprijono, Agus. . Cooperative Learning.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sriyanti, Lilik, dkk. . Teori-teori Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Tampubolonm, Saur. . Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan
Profesi Pendidik dan Keilmuan. Jakarta: Erlangga.
DAFTAR
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Siklus I
Sekolah : MI Ma’arif Tingkir Lor
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/ I
Waktu : menit x jpl ( x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Melakukan pengerjaan hitung bilangan sampai tiga angka
B. Kompetensi Dasar
Menentukan nilai tempat ratusan, puluhan, satuan
C. Indikator
. Menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan ratusan, puluhan,
satuan.
. Menentukan bentuk panjang suatu bilangan ratusan, puluhan, satuan.
D. Tujuan Pembelajaran
. Siswa dapat menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan
ratusan, puluhan, dan satuan dengan benar.
. Siswa dapat menentukan bentuk panjang suatu bilangan ratusan, puluhan,
dan satuan dengan benar.
E. Karakter Siswa yang Diharapkan
. Mandiri
. Kerja keras
. Disiplin
. Tanggung jawab
. Percaya diri
F. Materi Pembelajaran
Nilai tempat dan bentuk panjang ratusan, puluhan, dan satuan
Ratusan Puluhan Satuan
ratusan + puluhan + satuan =
+ + =
: menempati tempat ratusan, nilainya
menempati tempat puluhan, nilainya
menempati tempat satuan, nilainya
G. Metode Pembelajaran
. Tanya jawab
. Permainan kantong bilangan
. Penugasan
H. Media, alat dan sumber belajar
. Media dan alat pembelajaran
a. Kantong bilangan
b. Satu set angka -
. Sumber Belajar
a. Buku Matematika kelas III MI/SD semester I. Surya Badra: Surakarta.
. Hlm
I. Langkah-langkah pembelajaran
. Pendahuluan ( menit)
a. Penyiapan siswa:
) Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo‟abersama dipimpin
oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
) Guru bertanya “apa kabar anak-anak?”
) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat
duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
b. Memotivasi siswa:
Siapa yang berangkat kesekolah diberi uang saku oleh orang tua?
c. Menjelaskan tujuan
Setelah belajar hari ini anak-anak diharapkan:
) Dapat menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan
ratusan, puluhan, dan satuan dengan benar.
) Dapat menentukan bentuk panjang suatu bilangan ratusan, puluhan,
dan satuan dengan benar.
d. Menjelaskan cakupan materi
Hari ini kita akan belajar matematika tentang nilai tempat
. Kegiatan Inti
a. Ekplorasi
) Guru menunjuk siswa secara acak untuk memperlihatkan uang yang
mereka bawa.
) Guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang nilai tempat
ratusan, puluhan, dan satuan dengan benar.
b. Elaborasi
) Guru menyiapkan kantong dari kertas karton/plastik untuk puluhan,
satuan dan ratusan.
Ratusan Puluhan Satuan
) Guru mengajak siswa untuk memahami kantong tersebut
Kantong berwarna biru untuk ratusan
Kantong kecil berwarna hijau untuk puluhan
Kantong berwarna merah untuk satuan
) Guru membagikan kartu yang tertuliskan angka -
) Mengajak siswa memasukkan kartu tersebut satu persatu kedalam
kantong puluhan dan satuan.
Contoh: angka ratusan + puluhan + satuan
Angka masuk kekantong ratusan, nilai angkanya
Angka masuk ke kantong puluhan, nilainya
Angka masuk ke kantong satuan, nilainya
) Mengajarkan siswa untuk menuliskan bilangan tersebut dalam bentuk
panjang
Contoh: = + +
) Menanyakan kepada siswa angka berapa yang dihasilkan
Contoh :
) Mengajarkan siswa membaca jawaban tersebut dengan nama bilangan
Contoh: Lima ratus dua puluh satu.
) Untuk angka kantong dikosongi. Contoh:
ratusan, puluhan, dan satuan
c. Konfirmasi
( ) Siswa diminta untuk mengerjakan evaluasi sesuai instruksi yang
diberikan oleh guru.
( ) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
( ) Guru memberikan kesimpulan dan penguatan tentang materi yang
telah disampaikan.
. Penutup
) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.
) Guru menutup pembelajaran dengan salam.
J. Penilaian
. Jenis tes : Tes tertulis
. Bentuk tes : Jawab Singkat
. Instrument penilaian
Jawablah pertanyaan dibawah ini!
Tulislah nilai tempat dan nilai bilangannya!
a. Nilai tempat adalah… nilainya…
Nilai tempat adalah… nilainya…
Nilai tempat adalah… nilainya…
b. Nilai tempat adalah… nilainya…
Nilai tempat adalah… nilainya…
Nilai tempat adalah… nilainya…
Tulislah ratusan, puluhan, dan satuannya!
c. Diartikan… ratusan… puluhan… satuan
d. Diartikan… ratusan… puluhan… satuan
e. Diartikan… ratusan… puluhan… satuan
f.
Ratusan Puluhan satuan
g.
Ratusan Puluhan Satuan
Tulislah dalam bentuk panjang!
h. = + +
i. = + +
j. = + +
Kunci jawaban
a. Ratusan, nilainya
Puluhan, nilainya
Satuan, nilainya
b. Ratusan, nilainya
Puluhan, nilainya
Satuan, nilainya
c. ratusan, puluhan, satuan
d. ratusan, puluhan, satuan
e. ratusan, puluhan, satuan
f. ratusan, puluhan, satuan
…… …… ……
…… …… ……
…… …… ……
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Siklus II
Sekolah : MI Ma’arif Tingkir Lor
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/ I
Waktu : menit x jpl ( x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Melakukan pengerjaan hitung bilangan sampai tiga angka
B. Kompetensi Dasar
Menentukan nilai tempat ribuan, ratusan, puluhan, satuan
C. Indikator
. Menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan ribuan, ratusan,
puluhan, dan satuan,
. Menentukan bentuk panjang suatu bilangan ribuan, ratusan, puluhan, dan
satuan
D. Tujuan Pembelajaran
. Siswa dapat menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan
ribuan, ratusan, puluhan, dan satuan dengan benar.
. Siswa dapat menentukan bentuk panjang suatu bilangan ribuan, ratusan
puluhan, dan satuan dengan benar.
E. Karakter Siswa yang Diharapkan
. Mandiri
. Kerja keras
. Disiplin
. Tanggung jawab
. Percaya diri
F. Materi Pembelajaran
Nilai tempat dan bentuk panjang ribuan, ratusan, puluhan, satuan.
Ribuan Ratusan Puluhan Satuan
ribuan+ ratusan + puluhan + satuan =
+ + + =
: menempati tempat ribuan, nilainya
menempati tempat ratusan, nilainya
menempati tempat puluhan, nilainya
menempati tempat satuan, nilainya
G. Metode Pembelajaran
. Tanya jawab
. Permainan kantong bilangan
. Penugasan
H. Media, alat dan sumber belajar
. Media dan alat pembelajaran
a. Kantong bilangan
b. Satu set angka -
. Sumber Belajar
Buku Matematika kelas III MI/SD semester I. Surya Badra: Surakarta.
. Hlm
I. Langkah-langkah pembelajaran
. Pendahuluan
a. Penyiapan siswa:
) Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo‟a bersama
dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
) Guru bertanya “apa kabar anak-anak?”
) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat
duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
b. Memotivasi siswa:
Menghubungkan materi:
Guru melakukan tanya jawab :
Siapa yang punya uang ?
c. Menjelaskan tujuan
Setelah belajar hari ini anak-anak diharapkan:
) Dapat menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan
ribuan, ratusan, puluhan, dan satuan dengan benar.
) Dapat menentukan bentuk panjang suatu bilangan ribuan, ratusan,
puluhan, dan satuan dengan benar.
d. Menjelaskan cakupan materi
Hari ini kita akan belajar matematika tentang nilai tempat
. Kegiatan Inti
a. Ekplorasi
Guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang nilai tempat
ribuan, ratusan, puluhan, dan satuan dengan benar.
b. Elaborasi
) Guru menyiapkan kantong dari kertas karton untuk ribuan, ratusan,
puluhan, dan satuan.
Ribuan ratusan puluhan satuan
) Guru mengajak siswa untuk memahami kantong tersebut
Kantong berwarna kuning untuk ribuan
Kantong berwarna biru untuk ratusan
Kantong berwarna hijau untuk puluhan
Kantong berwarna merah untuk satuan
) Guru membagikan kartu yang tertuliskan angka -
) Mengajak siswa memasukkan kartu tersebut satu persatu kedalam
kantong ribuan, ratusan, puluhan, satuan.
Contoh: angka ribuan + ratusan + puluhan + satuan
Angka masuk kekantong ribuan, nilai angkanya
Angka masuk ke kantong ratusan, nilainya
Angka masuk ke kantong puluhan, nilainya
Angka masuk ke kantong satuan, nilainya
) Mengajarkan siswa untuk menuliskan bilangan tersebut dalam
bentuk panjang
Contoh: = + + +
) Menanyakan kepada siswa angka berapa yang dihasilkan
Contoh :
) Mengajarkan siswa membaca jawaban tersebut dengan nama
bilangan
Contoh: Seribu dua ratus sebelas
) Untuk angka kantong dikosongi. Contoh
ribuan, ratusan, puluhan, satuan
c. Konfirmasi
) Siswa diminta untuk mengerjakan evaluasi sesuai instruksi yang
diberikan oleh guru.
) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
) Guru memberikan kesimpulan dan penguatan tentang materi yang
telah disampaikan.
. Penutup
a. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.
b. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
J. Penilaian
. Jenis tes : Tes tertulis
. Bentuk tes : Jawab Singkat
. Instrument penilaian
Jawablah pertanyaan dibawah ini!
Tulislah nilai tempat dan nilai bilangannya!
a. Nilai tempat adalah… nilainya…
Nilai tempat adalah… nilainya…
Nilai tempat adalah… nilainya…
Nilai tempat adalah… nilainya…
b. Nilai tempat adalah… nilainya…
Nilai tempat adalah… nilainya…
Nilai tempat adalah… nilainya…
Nilai tempat adalah… nilainya…
Tulislah ratusan, puluhan, dan satuannya!
c. Diartikan… ribuan… ratusan… puluhan… satuan
d. Diartikan… ribuan… ratusan… puluhan… satuan
e. Diartikan… ribuan… ratusan… puluhan… satuan
f.
Ribuan Ratusan Puluhan Satuan
g.
Ribuan Ratusan Puluhan Satuan
Tulislah dalam bentuk panjang!
…… …… …… ……
h. = + + +
i. = + + +
j. = + + +
Kunci jawaban
a. Ribuan , nilainya
Ratusan, nilainya
Puluhan, nilainya
Satuan, nilainya
b. Ribuan, nilainya
Ratusan, nilainya
Puluhan, nilainya
Satuan, nilainya
c. ribuan, ratusan, puluhan, satuan
d. ribuan, ratusan, puluhan, satuan
e. ribuan, ratusan, puluhan, satuan
…… …… ……
…… …… ……
……
……
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Siklus III
Sekolah : MI Ma’arif Tingkir Lor
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/ I
Waktu : menit x jpl ( x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Melakukan pengerjaan hitung bilangan sampai tiga angka
B. Kompetensi Dasar
Menentukan nilai tempat ribuan, ratusan, puluhan, satuan
C. Indikator
) Menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan ribuan, ratusan,
puluhan, dan satuan,
) Menentukan bentuk panjang suatu bilangan ribuan, ratusan, puluhan, dan
satuan
D. Tujuan Pembelajaran
) Siswa dapat menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan
ribuan, ratusan, puluhan, dan satuan dengan benar.
) Siswa dapat menentukan bentuk panjang suatu bilangan ribuan, ratusan
puluhan, dan satuan dengan benar.
E. Karakter Siswa yang Diharapkan
) Mandiri
) Kerja keras
) Disiplin
) Tanggung jawab
) Percaya diri
F. Materi Pembelajaran
Nilai tempat dan bentuk panjang ribuan, ratusan, puluhan, satuan.
Ribuan Ratusan Puluhan Satuan
ribuan+ ratusan + puluhan + satuan =
+ + + =
: menempati tempat ribuan, nilainya
menempati tempat ratusan, nilainya
menempati tempat puluhan, nilainya
menempati tempat satuan, nilainya
G. Metode Pembelajaran
) Tanya jawab
) Permainan kantong bilangan
) Penugasan
H. Media, alat dan sumber belajar
. Media dan alat pembelajaran
b. Kantong bilangan
c. Satu set angka -
. Sumber Belajar
Buku Matematika kelas III MI/SD semester I. Surya Badra: Surakarta.
. Hlm
I. Langkah-langkah pembelajaran
. Pendahuluan
a. Penyiapan siswa:
) Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo‟abersama dipimpin
oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
) Guru bertanya “apa kabar anak-anak?”
) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat
duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
a. Memotivasi siswa:
Menghubungkan materi:
Guru melakukan tanya jawab :
Siapa yang sudah pernah belajar nilai tempat suatu bilangan?
b. Menjelaskan tujuan
Setelah belajar hari ini anak-anak diharapkan:
) Dapat menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan
ribuan, ratusan, puluhan, dan satuan dengan benar.
) Dapat menentukan bentuk panjang suatu bilangan ribuan, ratusan,
puluhan, dan satuan dengan benar.
c. Menjelaskan cakupan materi
Hari ini kita akan belajar matematika tentang nilai tempat
. Kegiatan Inti
a. Ekplorasi
Guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang nilai tempat
ribuan, ratusan, puluhan, dan satuan dengan benar.
b. Elaborasi
) Guru menyiapkan kantong dari kertas karton untuk ribuan, ratusan,
puluhan, dan satuan.
Ribuan ratusan puluhan satuan
) Guru mengajak siswa untuk memahami kantong tersebut
Kantong berwarna biru untuk ribuan
Kantong kecil berwarna hijau untuk ratusan
Kantong berwarna merah untuk puluhan
Kantong berwarna orangeuntuk satuan
) Guru membagikan kartu yang tertuliskan angka -
) Mengajak siswa memasukkan kartu tersebut satu persatu kedalam
kantong ribuan, ratusan, puluhan, satuan.
Contoh: angka ribuan + ratusan + puluhan + satuan
Angka masuk kekantong ribuan, nilai angkanya
Angka masuk ke kantong ratusan, nilainya
Angka masuk ke kantong puluhan, nilainya
Angka masuk ke kantong satuan, nilainya
) Mengajarkan siswa untuk menuliskan bilangan tersebut dalam
bentuk panjang
Contoh: = + + +
) Menanyakan kepada siswa angka berapa yang dihasilkan
Contoh :
) Mengajarkan siswa membaca jawaban tersebut dengan nama
bilangan
Contoh: dua ribu tiga ratus dua belas.
) Untuk angka kantong dikosongi. Contoh
ribuan, ratusan, puluhan, satuan
c. Konfirmasi
) Siswa diminta untuk mengerjakan evaluasi sesuai instruksi yang
diberikan oleh guru.
) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
) Guru memberikan kesimpulan dan penguatan tentang materi yang
telah disampaikan.
. Penutup
a. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.
b. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
J. Penilaian
. Jenis tes : Tes tertulis
. Bentuk tes : Jawab Singkat
. Instrument penilaian
Jawablah pertanyaan dibawah ini!
Tulislah nilai tempat dan nilai bilangannya!
a. Nilai tempat adalah… nilainya…
Nilai tempat adalah… nilainya…
Nilai tempat adalah… nilainya…
Nilai tempat adalah… nilainya…
b. Nilai tempat adalah… nilainya…
Nilai tempat adalah… nilainya…
Nilai tempat adalah… nilainya…
Nilai tempat adalah… nilainya…
Tulislah ratusan, puluhan, dan satuannya!
c. Diartikan… ribuan… ratusan… puluhan… satuan
d. Diartikan… ribuan… ratusan… puluhan… satuan
e. Diartikan… ribuan… ratusan… puluhan… satuan
f.
Ribuan Ratusan Puluhan Satuan
g.
Ribuan Ratusan Puluhan Satuan
Tulislah dalam bentuk panjang!
h. = + + +
i. = + + +
j. = + + +
Kunci jawaban
a. Ribuan , nilainya
Ratusan, nilainya
Puluhan, nilainya
Satuan, nilainya
b. Ribuan, nilainya
Ratusan, nilainya
Puluhan, nilainya
Satuan, nilainya
c. ribuan, ratusan, puluhan, satuan
d. ribuan, ratusan, puluhan, satuan
e. ribuan, ratusan, puluhan, satuan
…… …… ……
…… …… ……
…… …… ……
……
……
……
Lembar Pengamatan Siswa Pembelajaran Nilai Tempat melalui Permainan
Kantong Bilangan
Di MI Ma’arif Tingkir Lor Kota Salatiga
Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Nama Madrasah MI Ma‟arif Tingkir Lor Salatiga
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : III/ I
Hari/ Tanggal : Senin, Juli
Berilah nilai antara sampai pada kolom skor!
No Keterampilan/ kemampuan
gurudalam mengajar
Nama Siswa
A B C D E F G H I
Kemampuan siswa dalam
kegiatan awal pembelajaran
a. Siswa tidak ramai
b. Membaca doa
c. Menjawab salam
Jumlah
Rata-rata , , , , ,
. Kemampuan siswa dalam
kegiatan eksplorasi
a. Menjawab pertanyaan
guru
Jumlah
Rata-rata
. Kemampuan siswa dalam
kegiatan elaborasi
a. Memahami nilai tempat
b. Memasukkan angka sesuai
dengan nilai tempatnya
c. Siswa dapat memahami nilai
angkanya
d. Menulis bilangan dalam
bentuk panjang
Jumlah
Rata-rata , , , , , , , , ,
. Kemampuan siswa dalam
kegiatan konfirmasi
a. Bertanya hal yang belum
jelas
b. Menyimpulkan materi
bersama guru
Jumlah
Rata-rata , , , , , , ,
. Kemampuan siswa dalam akhir
pembelajaran
a. Mengerjakan lembar
evaluasi
b. Menjawab salam penutup
Jumlah
Rata-rata , , , , ,
No Keterampilan/ kemampuan
gurudalam mengajar
Nama Siswa
J K L M N O
Kemampuan siswa dalam
kegiatan awal pembelajaran
d. Siswa tidak ramai
e. Membaca doa
f. Menjawab salam
Jumlah
Rata-rata , , , , , ,
. Kemampuan siswa dalam
kegiatan eksplorasi
b. Menjawab pertanyaan
guru
Jumlah
Rata-rata
. Kemampuan siswa dalam
kegiatan elaborasi
e. Memahami nilai tempat
f. Memasukkan angka sesuai
dengan nilai tempatnya
g. Siswa dapat memahami nilai
angkanya
h. Menulis bilangan dalam
bentuk panjang
Jumlah
Rata-rata , , , , ,
. Kemampuan siswa dalam
kegiatan konfirmasi
c. Bertanya hal yang belum
jelas
d. Menyimpulkan materi
bersama guru
Jumlah
Rata-rata , ,
. Kemampuan siswa dalam akhir
pembelajaran
c. Mengerjakan lembar
evaluasi
d. Menjawab salam penutup
Jumlah
Rata-rata , ,
Salatiga, Juli
Observer
Ismi Dwi Hastuti
NIM - -
Lembar Pengamatan Siswa Pembelajaran Nilai Tempat melalui Permainan
Kantong Bilangan
Di MI Ma’arif Tingkir Lor Kota Salatiga
Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Nama Madrasah MI Ma‟arif Tingkir Lor Salatiga
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : III/ I
Hari/ Tanggal : Rabu, Juli
Berilah nilai antara sampai pada kolom skor!
No Keterampilan/ kemampuan
gurudalam mengajar
Nama Siswa
A B C D E F G H I
Kemampuan siswa dalam
kegiatan awal pembelajaran
a. Siswa tidak ramai
b. Membaca doa
c. Menjawab salam
Jumlah
Rata-rata , , , , ,
. Kemampuan siswa dalam
kegiatan eksplorasi
a. Menjawab pertanyaan guru
Jumlah
Rata-rata
. Kemampuan siswa dalam
kegiatan elaborasi
a. Memahami nilai tempat
b. Memasukkan angka sesuai
dengan nilai tempatnya
c. Siswa dapat memahami nilai
angkanya
d. Menulis bilangan dalam
bentuk panjang
Jumlah
Rata-rata , , , , , , , , ,
. Kemampuan siswa dalam
kegiatan konfirmasi
a. Bertanya hal yang belum
jelas
b. Menyimpulkan materi
bersama guru
Jumlah
Rata-rata , , , , , , ,
. Kemampuan siswa dalam akhir
pembelajaran
a. Mengerjakan lembar evaluasi
b. Menjawab salam penutup
Jumlah
Rata-rata , , , , ,
No Keterampilan/ kemampuan
gurudalam mengajar
Nama Siswa
J K L M N O
Kemampuan siswa dalam
kegiatan awal pembelajaran
a. Siswa tidak ramai
b. Membaca doa
c. Menjawab salam
Jumlah
Rata-rata , , , , , ,
. Kemampuan siswa dalam
kegiatan eksplorasi
a. Menjawab pertanyaan guru
Jumlah
Rata-rata
. Kemampuan siswa dalam
kegiatan elaborasi
a. Memahami nilai tempat
b. Memasukkan angka sesuai
dengan nilai tempatnya
c. Siswa dapat memahami nilai
angkanya
d. Menulis bilangan dalam
bentuk panjang
Jumlah
Rata-rata , , , , ,
. Kemampuan siswa dalam
kegiatan konfirmasi
a. Bertanya hal yang belum
jelas
b. Menyimpulkan materi
bersama guru
Jumlah
Rata-rata , ,
. Kemampuan siswa dalam akhir
pembelajaran
a. Mengerjakan lembar evaluasi
b. Menjawab salam penutup
Jumlah
Rata-rata , ,
Salatiga, Juli
Observer
Ismi Dwi Hastuti
NIM - -
Lembar Pengamatan Siswa Pembelajaran Nilai Tempat melalui Permainan
Kantong Bilangan
Di MI Ma’arif Tingkir Lor Kota Salatiga
Pelaksanaan Penelitian Siklus III
Nama Madrasah MI Ma‟arif Tingkir Lor Salatiga
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : III/ I
Hari/ Tanggal : Senin, Agustus
Berilah nilai antara sampai pada kolom skor!
No Keterampilan/ kemampuan
gurudalam mengajar
Nama Siswa
A B C D E F G H I
Kemampuan siswa dalam
kegiatan awal pembelajaran
a. Siswa tidak ramai
b. Membaca doa
c. Menjawab salam
Jumlah
Rata-rata , , , , , , ,
. Kemampuan siswa dalam
kegiatan eksplorasi
a. Menjawab pertanyaan guru
Jumlah
Rata-rata
. Kemampuan siswa dalam
kegiatan elaborasi
a. Memahami nilai tempat
b. Memasukkan angka sesuai
dengan nilai tempatnya
c. Siswa dapat memahami nilai
angkanya
d. Menulis bilangan dalam
bentuk panjang
Jumlah
Rata-rata , , , , , , ,
. Kemampuan siswa dalam
kegiatan konfirmasi
a. Bertanya hal yang belum
jelas
b. Menyimpulkan materi
bersama guru
Jumlah
Rata-rata , , , , ,
. Kemampuan siswa dalam akhir
pembelajaran
a. Mengerjakan lembar evaluasi
b. Menjawab salam penutup
Jumlah
Rata-rata , , , , , , ,
No Keterampilan/ kemampuan
gurudalam mengajar
Nama Siswa
J K L M N O
Kemampuan siswa dalam
kegiatan awal pembelajaran
a. Siswa tidak ramai
b. Membaca doa
c. Menjawab salam
Jumlah
Rata-rata , , ,
. Kemampuan siswa dalam
kegiatan eksplorasi
a. Menjawab pertanyaan guru
Jumlah
Rata-rata
. Kemampuan siswa dalam
kegiatan elaborasi
a. Memahami nilai tempat
b. Memasukkan angka sesuai
dengan nilai tempatnya
c. Siswa dapat memahami nilai
angkanya
d. Menulis bilangan dalam
bentuk panjang
Jumlah
Rata-rata , , ,
. Kemampuan siswa dalam
kegiatan konfirmasi
a. Bertanya hal yang belum
jelas
b. Menyimpulkan materi
bersama guru
Jumlah
Rata-rata , , ,
. Kemampuan siswa dalam akhir
pembelajaran
a. Mengerjakan lembar evaluasi
b. Menjawab salam penutup
Jumlah
Rata-rata , , ,
Salatiga, Agustus
Observer
Ismi Dwi Hastuti
NIM - -
Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Nilai Tempat melalui Permainan
Kantong Bilangan
Di MI Ma‟arif Tingkir Lor Kota Salatiga
Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Nama Madrasah : MI Ma‟arif Tingkir Lor Salatiga
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : III/ I
Hari/ Tanggal : Senin, Juli
Berilah nilai antara sampai pada kolom skor!
No Keterampilan/ kemampuan guru dalam mengajar Skor
. Persiapan guru dalam mengajar
a. Mengkondisikan kelas agar siswa tidak ramai
sendiri
b. Menyiapkan absensi
c. Menyiapkan lembar observasi
d. Penguasaan terhadap materi nilai tempat ratusan,
puluhan, satuan
. Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi
a. Melakukan tanya jawab
b. Mampu membuat siswa lebih aktif bertanya
. Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi
a. Guru paham mengenai nilai tempat ratusan,
puluhan, dan satuan
b. Guru paham cara memasukkan angka sesuai
nilai tempatnya
c. Guru paham nilai bilangan sesuai dengan nilai
tempatnya
d. Guru mampu menjabarkan bilangan dalam
bentuk panjang
. Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi
a. Mengoreksi pekerjaan siswa
b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya
c. Menyimpulkan materi
. Kemampuan guru dalam akhir pembelajaran
a. Membagi lembar evaluasi
b. Member motivasi untk selalu belajar
c. Salam penutup
Salatiga, Juli
Observer
Ismi Dwi Hastuti
NIM - -
Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Nilai Tempat melalui Permainan
Kantong Bilangan
Di MI Ma‟arif Tingkir Lor Kota Salatiga
Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Nama Madrasah : MI Ma‟arif Tingkir Lor Salatiga
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : III/ I
Hari/ Tanggal : Rabu, Juli
Berilah nilai antara sampai pada kolom skor!
No Keterampilan/ kemampuan guru dalam mengajar Skor
. Persiapan guru dalam mengajar
e. Mengkondisikan kelas agar siswa tidak ramai
sendiri
f. Menyiapkan absensi
g. Menyiapkan lembar observasi
h. Penguasaan terhadap materi nilai tempat ratusan,
puluhan, satuan
. Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi
c. Melakukan tanya jawab
d. Mampu membuat siswa lebih aktif bertanya
. Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi
e. Guru paham mengenai nilai tempat ratusan,
puluhan, dan satuan
f. Guru paham cara memasukkan angka sesuai
nilai tempatnya
g. Guru paham nilai bilangan sesuai dengan nilai
tempatnya
h. Guru mampu menjabarkan bilangan dalam
bentuk panjang
. Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi
d. Mengoreksi pekerjaan siswa
e. Memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya
f. Menyimpulkan materi
. Kemampuan guru dalam akhir pembelajaran
d. Membagi lembar evaluasi
e. Member motivasi untuk selalu belajar
f. Salam penutup
Salatiga, Juli
Observer
Ismi Dwi Hastuti
NIM - -
Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Nilai Tempat melalui Permainan
Kantong Bilangan
Di MI Ma‟arif Tingkir Lor Kota Salatiga
Pelaksanaan Penelitian Siklus III
Nama Madrasah : MI Ma‟arif Tingkir Lor Salatiga
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : III/ I
Hari/ Tanggal : Senin, Agustus
Berilah nilai antara sampai pada kolom skor!
No Keterampilan/ kemampuan guru dalam mengajar Skor
. Persiapan guru dalam mengajar
a. Mengkondisikan kelas agar siswa tidak ramai
sendiri
b. Menyiapkan absensi
c. Menyiapkan lembar observasi
d. Penguasaan terhadap materi nilai tempat ratusan,
puluhan, satuan
. Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi
a. Melakukan tanya jawab
b. Mampu membuat siswa lebih aktif bertanya
. Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi
a. Guru paham mengenai nilai tempat ratusan,
puluhan, dan satuan
b. Guru paham cara memasukkan angka sesuai
nilai tempatnya
c. Guru paham nilai bilangan sesuai dengan nilai
tempatnya
d. Guru mampu menjabarkan bilangan dalam
bentuk panjang
. Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi
a. Mengoreksi pekerjaan siswa
b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya
c. Menyimpulkan materi
. Kemampuan guru dalam akhir pembelajaran
a. Membagi lembar evaluasi
b. Member motivasi untk selalu belajar
c. Salam penutup
Salatiga, Agustus
Observer
Ismi Dwi Hastuti
NIM - -
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktitas Siswa Siklus I
No Nama siswa Jumlah Rata-rata Kriteria
A B
B , B
C , CB
D , B
E B
F , B
G , B
H , B
I , B
J , B
K , B
L , B
M , B
N , B
O B
Jumlah
Rata-rata
Kriteria B (Baik)
Kriteria Rata-rata:
, – , : Sangat Rendah (SR)
, – , : Kurang Baik (KB)
, – , : Cukup Baik (CB)
, – , : Baik (B)
, – , : Sangat Baik (SB)
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktitas Siswa Siklus II
No Nama siswa Jumlah Rata-rata Kriteria
A B
B , B
C , B
D , B
E , B
F , B
G , B
H , B
I , B
J , B
K , B
L , B
M , CB
N , B
O , CB
Jumlah
Rata-rata
Kriteria B (Baik)
Kriteria Rata-rata:
, – , : Sangat Rendah (SR)
, – , : Kurang Baik (KB)
, – , : Cukup Baik (CB)
, – , : Baik (B)
, – , : Sangat Baik (SB)
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktitas Siswa Siklus III
No Nama siswa Jumlah Rata-rata Kriteria
A B
B , B
C B
D , B
E B
F , B
G , B
H B
I , B
J , B
K , B
L B
M , B
N , B
O B
Jumlah
Rata-rata
Kriteria B (Baik)
Kriteria Rata-rata:
, – , : Sangat Rendah (SR)
, – , : Kurang Baik (KB)
, – , : Cukup Baik (CB)
, – , : Baik (B)
, – , : Sangat Baik (SB)
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru siklus I
No Keterampilan/kemampuan
guru dalam mengajar
Jumlah Rata-rata Kriteria
Kemampuan guru dalam
kegiatan awal pembelajaran
, SB
Kemampuan guru dalam
kegiatan eksplorasi
, B
Kemampuan guru dalam
kegiatan elaborasi
SB
Kemampuan guru dalam
kegiatan konfirmasi
, SB
Kemampuan guru dalam
kegiatan akhir pembelajaran
, SB
Jumlah
Rata-rata SB
Kriteria Rata-rata:
, – , : Sangat Rendah (SR)
, – , : Kurang Baik (KB)
, – , : Cukup Baik (CB)
, – , : Baik (B)
, – , : Sangat Baik (SB)
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru siklus II
No Keterampilan/kemampuan
guru dalam mengajar
Jumlah Rata-rata Kriteria
Kemampuan guru dalam
kegiatan awal pembelajaran
, SB
Kemampuan guru dalam
kegiatan eksplorasi
SB
Kemampuan guru dalam
kegiatan elaborasi
SB
Kemampuan guru dalam
kegiatan konfirmasi
, SB
Kemampuan guru dalam
kegiatan akhir pembelajaran
, SB
Jumlah
Rata-rata SB
Kriteria Rata-rata:
, – , : Sangat Rendah (SR)
, – , : Kurang Baik (KB)
, – , : Cukup Baik (CB)
, – , : Baik (B)
, – , : Sangat Baik (SB)
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru siklus III
No Keterampilan/kemampuan
guru dalam mengajar
Jumlah Rata-rata Kriteria
Kemampuan guru dalam
kegiatan awal pembelajaran
SB
Kemampuan guru dalam
kegiatan eksplorasi
, SB
Kemampuan guru dalam
kegiatan elaborasi
SB
Kemampuan guru dalam
kegiatan konfirmasi
SB
Kemampuan guru dalam
kegiatan akhir pembelajaran
, SB
Jumlah
Rata-rata SB
Kriteria Rata-rata:
, – , : Sangat Rendah (SR)
, – , : Kurang Baik (KB)
, – , : Cukup Baik (CB)
, – , : Baik (B)
, – , : Sangat Baik (SB)
FOTO KEGIATAN
Saat kegiatan pembelajaran berlangsung Saat pembagian kartu angka
Kegiatan siswa pada saat memasukkan Kegiatan saat mengerjakan evaluasi
kartu angka kedalam kantong bilangan
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Ismi Dwi Hastuti Dosen PA : Sukron Ma’mun S.HI. M.Si
NIM : - - Fakultas/Progdi : FTIK/PGMI
No Nama Kegiatan Tanggal Keterangan Nilai
OPAK DEMA “Progresifitas kaum
muda, kunci perubahan Indonesia”
- September Peserta
OPAK TARBIYAH “Mewujudkan
gerakan mahasiswa tarbiyah sebagai
tonggak kebangkitan pendidikan
Indonesia”
- September Peserta
Orientasi Dasar Keislaman (ODK)
“Membangun Karakter Dasar
Keislaman Bertaraf Internasional di
Era Globalisasi Bahasa”
September Peserta
UPT PERPUSTAKAAN “Library
User Education (Pendidikan Pemakai
Perpustakaan)”
September Peserta
PIAGAM PENGHARHARGAAN
“Gladi Tangguh Brigsus ke- (GTB
VIII) Brigade Khusus Naga Sandhi
September Peserta
Seminar Pra Youth Leadership
Training “Surat Cinta Pembasmi
Galau” KAMMI
Oktober Peserta
Pendidikan dan latihan Calon
Pramuka Pandega ke- (PLCPP
XXII) “Pendidikan Pramuka Sebagai
Pembentuk Karakter Pandega yang
Berdisiplin dab Berkredibilitas
Tinggi untuk Membangun
- Oktober Peserta
Indonesia”
GLADI WIRA BRIGSUS ke-
(GWB XIX) BRIGADE KHUSUS
NAGA SANDHI
Nopember-
Desember
Peserta
PIAGAM PENGHARGAAN
“Kemah Bakti ke-V Racana Se-Jawa
Tengah dan Penegak Se-Jepara Oleh
Racana Kalijaga UNISNU Jepara”
- Januari Peserta
PEMBRIVETAN DAN
PELANTIKAN Brigade Khusus
Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi
- Februari Peserta
Surat Keputusan Komandan Brigade
Khusus Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi “Tentang Penetapan
Nomor Registrasi BRIGSUS”
Maret Surat
Keputusan
IJAZAH KURSUS PEMBINA
PRAMUKA MAHIR TINGKAT
DASAR (KMD)
Maret- April
Peserta
SERTIFIKAT Pendidikan dan
Latihan Calon Pramuka Pandega ke-
“PLCPP Membuka Cakrawala
Dunia Serta Membangun Kredibilitas
Bangsa”
- September
Reka kerja
(Panitia)
PIAGAM PENFHARGAAN “Temu
Pramuka Penggalang Penegak
(TPPP) ”
- Oktober Reka Kerja
(Panitia)
Surat Keputusan Komandan Brigade
Khusus Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi “Tentang
November Surat
Keputusan
Penjurusan Panter”
SERTIFIKAT GLADI WIRA
BRIGSUS KE- (GWB XX)
Brigade Khusus Naga Sandhi STAIN
SALATIGA
- November
Satuan Tugas
(Panitia)
PEMBRIVETAN DAN
PELANTIKAN Brigade Khusus
Racana Kusuma Dilaga- Woro
Srikandhi STAIN SALATIGA
november-
Desember
Satuan Tugas
(Panitia)
PIAGAM PENGHARGAAN
“GLADI TANGGUH BRIGSUS
KE- (GTB IX) BRIGADE
KHUSUS NAGASANDHI”
- Januari Satuan Tugas
(Panitia)
SERTIFIKAT “Gladian Pimpinan
Pandega (GPP) Menumbuhkan
Pemimpin Muda Yang Berkarakter
Menuju Pandega Berkualitas”
- Maret Peserta
SURAT KEPUTUSAN KETUA
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI SALATIGA
“Tentang Penyelenggaraan OPAK”
Agustus SK Panitia
OPAK HMJ SYARIAH &
EKONOMI ISLAM “Membangun
Mahasiswa Syariah dan Ekonomi
Islam yang Cerdas dan Peduli ”
- Agustus Panitia
SERTIFIKAT “Latihan Gabungan
(LATGAB) ke- Brigade Khusus
Nagasandhi STAIN SALATIGA dan
Brigade Khusus Nogo sosro-Sabuk
Inten STAIN Kudus Bersama
- Agustus Satuan Tugas
(Panitia)
Racana Perguruan Tinggi Se-Jawa”
Pendidikan dan Latihan Calon
Pramuka Pandega XXIV “PLCPP
sebagai langkah Rekonstruktif
karakter pandega dalam membangun
racana yang loyal dan bermartabat”
- September
Reka kerja
(Panitia)
SERTIFIKAT “Peserta Kader Bela
Negara Batalyon Kavaleti /Tank
Ambarawa”
- Oktober Peserta
PIAGAM PENGHARGAAN
“Latihan Bela Negara Bagi
Mahasiswa PTN/PTS/APTISI SE-
JATENG DAN DIY”
- Oktober Peserta
SERTIFIKAT “GLADI WIRA
BRIGSUS KE- (GWB XXI)
BRIGADHE KHUSUS NAGA
SANDHI STAIN SALATIGA”
- November
Satuan Tugas
(Panitia)
Seminar Nasional “Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi
Entrepreneurship”
November Peserta
Seminar Nasional “Pendidikan
Karakter Untuk Melahirkan
Pemimpin Masa Depan” HMJ
November Peserta
SERTIFIKAT “Kemah Kebangsaan
Bagi Mahasiswa Tingkat Provinsi
Jawa Tengah Tahun ”
- November
Peserta
Seminar Nasional “Peran Lembaga
Perbankan Syariah dengan adanya
otoritas jasa keuangan (UU no.
Tahun Tentang OJK)” HMJ
November Peserta
Syariah
SERTIFIKAT PEMBRIVETAN
DAN PELANTIKAN Brigade
khusus Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi STAIN Salatiga
- November
Satuan Tugas
(Panitia)
SERTIFIKAT “Latihan Gabungan
(LATGAB) ke- Brigade Khusus
Nogo sosro-Sabuk Inten STAIN
Kudus dan Brigade Khusus
Nagasandhi IAIN SALATIGA
Bersama Racana Perguruan Tinggi
Se-Jawa”
- Mei Satuan Tugas
(Panitia)
SERTIFIKAT “TRAINING
KEPRIBADIAN di Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga”
Mei Peserta
JUMLAH
Salatiga, Agustus
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Ismi Dwi Hastuti
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat dan Tanggal Lahir : Sragen, April
Alamat : Sidoharjo, RT , Musuk, Kec. Sambirejo,
Kab. Sragen
Email : ismidwi.hastuti@yahoo.com
Riwayat Pendidikan :
TK Pertiwi Musuk
SD Negeri Musuk
SMP Negeri Sambirejo
SMK Negeri Sragen
IAIN Salatiga
Yang Menyatakan,
Ismi Dwi Hastuti
NIM. - -