Post on 09-Dec-2020
i
SKRIPSI
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODAL KERJA DALAM
MENINGKATKAN LABA USAHA PADA
PT. BOSOWA PROPERTINDO
MAKASSAR
MA’RIFATUL JIHADI
10573 04243 13
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2017
ii
SKRIPSI
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODAL KERJA DALAM
MENINGKATKAN LABA USAHA PADA
PT. BOSOWA PROPERTINDO
MAKASSAR
MA’RIFATUL JIHADI
10573 04243 13
Untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2017
iv
ABSTRAK
MA’RIFATUL JIHADI 2017. Efektivitas Penggunaan Modal Kerja DalamMeningkatkan Laba Usaha Pada PT. Bosowa Propertindo Makassar, dibimbingoleh H. Sultan Sarda dan Sitti Zulaeha.
Penggunaan atau Pengelolaan modal kerja perusahaan merupakan faktorpenting untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. Semakin efektif pengelolaanmodal kerja maka semakin meningkat profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi modal kerja dan penggunaanmodal kerja yang efektif dalam upaya meningkatkan laba usaha perusahaan. Jenispenelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studikasus. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan databerkala dari tahun ke tahun.
Hasil penelitian menunjukkan analisis pengelolaan modal kerja perusahaanpada perputaran modal kerja, perputaran kas, dan perputaran persediaan. Perputaranmodal kerja 3 tahun terakhir mengalami peningkatan dan penurunan, untukperputaran kas tahun 2014 dan 2015 sudah efektif tetapi sebaliknya ditahun 2016perputaran kas belum efektif dikarena berada dibawah standar rata-rata industri. DanUntuk perputaran persediaan untuk tahun 2014-2016 juga belum efektif. Hasilanalisis untuk rasio profitabilitas perusahaan yaitu rasio GMP,NPM,ROI dan ROEmengalami peningkatan setiap tahunnya, selain itu rasio profitabilitas juga telahberjalan efektif selama tahun 2014-2016, ini dilihat dari angka rasio-rasioprofitabilitas yang berada di atas standar rata-rata industri. Hal ini menunjukkanpenggunaan modal kerja yang sudah efektif dalam meningkatkan laba usahaperusahaan.
Kata Kunci : Modal Kerja (Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, dan PerputaranPersediaan) dan Profitabilitas (GPM,NPM,ROI dan ROE).
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya terutama nikmat kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “Efektivitas Penggunaan Modal Kerja Dalam
Meningkatkan Laba Usaha Pada PT. Bosowa Propertindo Makassar”.
Penulisan skripsi ini merupakan upaya untuk memenuhi salah satu syarat guna
menyelesaikan studi yaitu memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ekonomi pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Selama proses penulisan skripsi ini, penulis mengakui masih terdapat
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Keadaan ini semata-mata karena
keterbatasan kemampuan penulis. Maka dari sebab itu penulis sangat bersyukur dan
haturkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT dan Nabi
Muhammad SAW atas junjungan rahmat dan petunjuk-Nya melalui pihak-pihak yang
dengan segala kerendahan hati membimbing penulis.
Suatu penghargaan tertinggi penulis memberikan kepada kedua orang tua
tercinta, ayahanda Hairil Jihadi dan ibunda Ainun yang selalu sabar mendengar
keluhan ananda dan tanpa henti memberikan dukungan moril sampai skripsi ini
selesai.
vi
Kemudian skripsi ini dapat terwujud, semua berkat partisipasi dan kontribusi
segenap pihak yang sungguh berarti. Karena itulah dengan penghargaan dan
kerendahan hati penulis haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE.,MM selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
3. Bapak Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi yang
telah memberikan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Drs. H. Sultan sarda, MM selaku pembimbing I dan Ibu Sitti Sulaeha, S.Pd., M.Si
selaku pembimbing II yang telah memberikan petunjuk kepada penulis selama
penyusunan skripsi ini.
5. Bapak/Ibu penguji yang telah memberikan penilaian yang baik, sehingga kami
berhak memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.
6. Bapak/ibu pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar, khususnya yang membidangi ilmu akuntansi atas kesediaannya yang
telah membimbing serta menata pola piker selama menempuh pendidikan di
Universitas Muhammadiyah Makassar.
7. Pimpinan PT. Bosowa Propertindo Makassar beserta karyawan yang dengan tulus
membantu bekerjasama dengan baik selama proses penelitian berlangsung guna
penyelesaian skripsi ini.
vii
8. Untuk sahabat-sahabat saya yang saya banggakan Mapparenta Syamsuddin,
Muhammad Arif, Nur Alamsyah dan Ahmad Mashyuri yang telah memberikan
semangat dan dukungan yang tiada hentinya hingga terselesainya skripsi ini.
9. Untuk Rosmita teman terdekat saya yang saya hargai dan banggakan yang selalu
sabar mensupport dan menasehati saya hingga terselesainya skripsi ini.
10. Seluruh teman-teman angkatan 2013 jurusan akuntansi khususnya kelas AK.5-13
yang setia menemani dari awal hingga sekarang.
Skripsi ini belum dapat dikatakan sempurna tanpa kritik, saran dan masukan
yang membangun dari semua pihak. Harapan kami skripsi ini dapat bermanfaat dan
digunakan sebagaimana mestinya bagi semua pihak. Semoga Allah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin…
Makassar, Juli 2017
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL...................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR....................................................................................... v
DAFTAR ISI...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. LatarBelakang ................................................................................ 1
B. RumusanMasalah ........................................................................... 5
C. TujuanPenelitian ............................................................................ 6
D. ManfaatPenelitian .......................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 7
A. Landasan Teori............................................................................... 7
1. Modal Kerja (Working Capital) ............................................... 7
a. Perngertian Modal .............................................................. 7
b. Konsep Modal Kerja .......................................................... 8
c. Jenis Modal Kerja .............................................................. 10
d. Efektivitas Penggunaan Modal Kerja................................. 11
e. Sumber Modal Kerja .......................................................... 13
f. Elemen Modal Kerja .......................................................... 16
g. Manfaat Modal Kerja ......................................................... 19
ix
h. Hubungan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas ............... 20
2. Laba.......................................................................................... 22
a. Pengertian Laba.................................................................. 22
b. Jenis Laba........................................................................... 23
c. Profitabilitas ....................................................................... 24
d. Faktor Yang Mempengaruhi Laba Bersih.......................... 26
e. Kegunaan dan Manfaat Laba Bersih .................................. 26
3. Penelitian Terdahulu ................................................................ 27
B. Kerangka Pikir ............................................................................... 34
C. Hipotesis......................................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 37
B. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 37
C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 38
D. Teknik Pengumpukan Data ............................................................ 38
E. Metode Analisis ............................................................................ 40
1. Modal Kerja (Working Capital) ............................................... 40
2. Rasio Profitabilitas ................................................................... 40
3. Rata-rata Industri...................................................................... 41
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. SejarahSingkat Perusahaan ............................................................ 42
B. Visi, danMisi Perusahaan............................................................... 44
C. StrukturOrganisasi ......................................................................... 45
x
D. Uraian TugasPokok........................................................................ 44
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data .................................................................................. 49
1. Modal Kerja (Working Capital) ............................................... 49
a. Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover)....... 49
b. Perputaran Kas (Cash Turnover) ....................................... 50
c. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) ..................... 51
2. Rasio Profitabilitas ................................................................... 51
a. GPM (Gross Profit Margin) .............................................. 51
b. NPM (Net Profit Margin)................................................... 52
c. ROI (Return On Invesment) ............................................... 53
d. ROE (Return On Equity).................................................... 54
B. Pembahasan Hasil Penelitian........................................................... 54
1. Modal Kerja (Working Capital) ............................................... 54
2. Rasio Profitabilitas ................................................................... 57
3. Efektivitas Penggunaan Modal Kerja Dalam Meningkatkan
Laba Usaha............................................................................... 61
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 62
B. Saran............................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1Penelitian Terdahulu Bentuk Mapping .............................................. 30
Tabel 3.1Rata-Rata Industri ............................................................................... 41
Tabel 5.1Hasil Rekapitulasi Perputaran Modal Kerja..................................... 50
Tabel 5.2Hasil Rekapitulasi Perputaran Kas .................................................... 50
Tabel 5.3Hasil Rekapitulasi Perputaran Persediaan ........................................ 51
Tabel 5.4Hasil Rekapitulasi Gross Profit Margin .............................................. 52
Tabel 5.5Hasil RekapitulasiNet Profit Margin................................................... 53
Tabel 5.6Hasil RekapitulasiReturn On Invesment............................................. 53
Tabel 5.7Hasil Rekapitulasi Return On Equity .................................................. 54
Tabel 5.8Perbandingan Working Capital dengan Rata-Rata Industri ............ 55
Tabel 5.9Perbandingan Rasio Profitabilitas dengan Rata-Rata Industri ..... 57
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1Kerangka Pikir ................................................................................ 35
Gambar 4.1Struktur Organisasi......................................................................... 45
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Izin Penelitian
2. Laporan Laba Rugi PT. Bosowa Propertindo Makassar
3. Laporan Perubahan Ekuitas PT. Bosowa Propertindo Makassar
4. Laporan Neraca PT. Bosowa Propertindo Makassar
1
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi merupakan suatu era dimana kalangan dunia usaha dituntut
untuk lebih efektif dalam menjalankan ushanya. Hal ini dikarenakan tidak ada lagi
batasan-batasan yang timbul antar Negara. Termasuk dalam bisnis dan persaingan
usaha. Setiap perusahaan dituntut harus bisa mengelola perusahaannya dengan
baik agar dapat bersaing dengan perusahaan – perusahaan lain baik bagi
perusahaan domestic maupun perusahaan asing. Salah satu indikator yang dapat
digunakan untuk menilai perusahaan terkelola dengan baik adalah bagaimana
perusahaan perusahaan tersebut mengelola modal kerja mereka.
Modal kerja merupakan masalah pokok dan topik penting yang sering kali
dihadapi oleh perusahaan, karena hampir semua perhatian untuk mengelola modal
kerja dan aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar dari aktiva. Modal
kerja dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk membelanjai operasinya sehari-
hari, misalnya untuk pembelian bahan mentah, membiayai upah gaji pegawai,
dan lain-lain, di mana uang atau dana yang dikeluarkan tersebut diharapkan dapat
kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu singkat melalui hasil
penjualan produksinya.Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk selalu
meningkatkan efisiensi kerjanya sehingga dicapai tujuan yang diharapkan oleh
perusahaan yaitu mencapai laba yang optimal.
Laba merupakan salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi
kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan. Artinya, meningkatkan laba berarti
1
2
meningkatkan kesejahteraan pada perusahaan tersebut. Jika perusahaan tersebut
dapat meningkatkan laba secara optimal, maka akan terjadi penambahan modal
kerja. Sebaliknya, jika perusahaan tidak dapat meningkatkan laba secara optimal,
maka terjadi pengurangan modal kerja.
Modal kerja adalah investasi jangka pendek seperti kas, piutang, surat
berharga dan inventori atau seluruh aktiva lancar (Putra, 2012). Mengingat
pentingnya modal kerja di dalam perusahaan manajer keuangan harus bisa
merencanakan dengan baik besarnya jumlah modal kerja yang tepat dan sesuai
dengan kebutuhan perusahaan, karena jika terjadi kelebihan dan kekurangan dana
hal ini akan mempengaruhi tingkat laba perusahaan. Jika perusahaan kelebihan
modal kerja maka akan menyebabkan banyak dana yang menganggur, sehingga
dapat memperkecil profitabilitas. Sedangkan apabila kekurangan modal kerja,
maka akan menghambat operasional perusahaan.
Penggunaan modal kerja yang efesien dan efektif juga sangat penting guna
mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Penggunaan modal kerja dipilih dari
sumber modal kerja tertentu atau sebaliknya. Penggunaan modal kerja akan dapat
mempengaruhi jumlah modal kerja itu sendiri, seorang manajer dituntut untuk
menggunakan modal kerja secara tepat, sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai
perusahaan, yaitu mendapatkan laba (Kasmir 2011:222).
Perusahaan pada umumnya sangat memperhatikan masalah laba atau
keuntungan, hal ini sangat penting agar perusahaan dapat mempertahankan
kelangsungan hidup usahanya. Profitabilitas menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Jumlah keuntungan
3
(laba) yang diperoleh secara teratur serta kecenderungan keuntungan yang
meningkat merupakan faktor yang sangat penting dalam menilai profitabilitas
suatu perusahaan. Bagi pimpinan, profitabilitas dapat digunakan sebagai tolok
ukur untuk mengetahui berhasil atau tidaknya suatu perusahaan yang
dipimpinnya, sedangkan bagi penanam modal dapat digunakan sebagai tolok ukur
prospek modal yang ditanamkan dalam perusahaan tersebut.
Suatu perusahaan dikatakan dalam keadaan normal apabila perusahaan
tersebut dapat beroperasi secara stabil dalam jangka waktu yang panjang.
Profitabilitas bagi perusahaan adalah kemampuan menggunakan modal kerja
secara efisien dan memperoleh laba yang besar sehingga perusahaan tidak akan
mengalami kesulitan mengembalikan hutang-hutangnya baik hutang jangka
pendek maupun hutang jangka panjang.
Tingkat perputaran modal kerja yang tinggi diharapkan terjadi dalam waktu
relatif pendek, sehingga modal kerja yang ditanamkan dalam perusahaan akan
cepat kembali. Semakin tinggi tingkat perputaran modal kerja berarti
kemungkinan meningkatnya laba juga semakin besar. Laba yang tinggi
dipengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan tersebut.Perusahaan akan selalu
berusaha mencapai laba yang optimal secara efisien dan efektif serta berusaha
mempertahankan kelansungan hidup perusahaan.
Proses dalam pencapaian laba tersebut membutuhkan ketersediaan dana atau
modal kerja yang cukup untuk membeli aktiva tetap, membeli persediaan barang
jadi, membayar gaji karyawan, dan untuk kepentingan transaksi perusahaan
maupun untuk menjaga likuiditas perusahaan. Dana yang dibutuhkan oleh
4
perusahaan bersumber dari pemilik perusahaan (modal sendiri) maupun modal
dari pinjaman (hutang jangka panjang).
Agar tetap dapat survive, maka perusahaan harus bisa melakukan efisiensi
untuk menekan biaya agar dapat mengimbangi keuntungan dan mengurangi
kerugian. Kemampuan menghasilkan output yang maksimal dengan input yang
ada, adalah merupakan ukuran kinerja yang diharapkan.Modal kerja memiliki sifat
yang fleksibel, besar kecilnya modal kerja dapat ditambah atau dikurangi sesuai
kebutuhan perusahaan. Pengelolaan modal kerja dalam suatu perusahaan
merupakan hal yang sangat penting juga, karena meliputi pengambilan keputusan
mengenai jumlah dan komposisi aktiva lancar dan bagaimana membiayai aktiva
ini.
Perusahaan yang tidak dapat memperhitungkan tingkat modal kerja yang
memuaskan, maka perusahaan kemungkinan mengalami insolvency (tidak mampu
memenuhi kewajiban jatuh tempo) dan bahkan mungkin terpaksa harus di
likuidasi. Aktiva lancar harus cukup besar untuk dapat menutup hutang lancar
sedemikian rupa, sehingga menggambarkan adanya tingkat keamanan (margin
safety) yang memuaskan. Sementara itu, jika perusahaan menetapkan modal kerja
yang terlalu besar dari yang dibutuhkan akan mengakibatkan terjadinya dana yang
menganggur, sehingga tidak efisien dalam penggunaan dana. Sebaliknya, jika
perusahaan menetapkan modal kerja yang lebih kecil dari kebutuhan, akan
menimbulkan kerugian atau kehilangan kesempatan untuk memperoleh laba.
Pengelolaan modal kerja yang baik merupakan tanggung jawab setiap
pimpinan perusahaan, sehingga dalam setiap penggunaan modal kerja perusahaan
5
dapat tercapai suatu keseimbangan dalam hal penyediaan dan penggunaan modal
kerja tersebut.Oleh sebab itu peran manajer beserta staffnya sangat menentukan
dalam mengelola aktivitas perusahaan secara efektif dan efisien sehingga dapat
mencapai hasil yang seoptimal mungkin sesuai dengan tujuan perusahaan yang
telah ditetapkan yaitu meningkatkan nilai perusahaan.
PT. Bosowa Propertindo Makassar adalah perusahaan yang beroperasi
dibidang properti. Perusahaan ini membutuhkan pengelolaan modal kerja secara
efektif. Maksudnya adalah perusahaan sebaiknya menyediakan modal kerja
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan guna tercapai tingkat laba yang efektif.
Adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi suatu perusahaan karena
dengan modal kerja yang cukup itu memungkinkan bagi perusahaan untuk
beroperasi dengan se-ekonomis mungkin dan perusahaan tidak akan mengalami
kesulitan atau menghadapi bahaya-bahaya yang mungkin timbul karena adanya
krisis atau kekacauan keuangan.
Mengingat pentingnya penggunaan modal kerja dalam upaya meningkatkan
laba usaha perusahaan tersebut maka, dengan demikian dapat diambil judul
“Efektivitas Penggunaan Modal Kerja Dalam Meningkatkan Laba Usaha
Pada PT.Bosowa Propertindo Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian-uraian dalam latar belakang di atas, maka masalah
pokok dalam penelitian ini adalah : “apakah penggunaan modal kerja pada
PT.Bosowa Propertindo sudah efektif dalam meningkatkan laba usaha
perusahaan?”
6
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan
modal kerja pada PT.Bosowa Propertindo dalam meningkatkan laba usahanya.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Bagi perusahaan
Memberikan saran pada pimpinan perusahaan dalam mengambil
kebijaksanaan khususnya mengenai efisiensi penggunaan modal kerja guna
menjaga kelangsungan hidup serta pengembangan usaha perusahaan.
2. Bagi akademisi dan peneliti
Memberi bukti empiris mengenai efektivitas penggunaan modal kerjadan
memberikan masukan bagi penelitian-penelitian berikutnya tentang efektivitas
penggunaan modal kerja dalam usaha meningkatkan laba usaha perusahaan.
3. Bagi pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi sebagai sarana
pemikiran dalam rangka memperkaya pengetahuan dibidang akuntansi.
BAB II
7
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Modal Kerja
a. Pengertian Modal Kerja
Pengertian modal kerja menurut Kasmir (2012:250) yaitu Pengertian
modal kerja merupakaan modal yang digunakaan untuk melakukan kegiatan
operasi perusahaan. Modal kerja diartikan sebagai investasi yang
ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas,
bank, surat-surat berharga, piutang, persediaan dan aktiva lancar .
Menurut Jumingan (2011:66) modal kerja adalah jumlah dari aktifa
lancar. Jumlah ini merupakan modal keja bruto (gross working capital ).
Definisi ini bersifat kuantitatif karena menunjukan jumlah dana yang
digunakan untuk maksud- maksud operasi jangka pendek. Waktu
tersedianya modal kerja akan tergantung pada macam dan tingkat likuiditas
dari unsur-unsur aktiva lancar misalnya kas, surat-surat berharga,piutang
dan persdiaan.
Pengertian modal kerja lainnya dikemukakan oleh Kasmir
(2010:210),yaitu: Modal kerja didevinisikan sebagai modal yang digunakan
untukmembiayai operasional sehari-hari, terutama yang memiliki jangka
waktu pendek. Modal kerja juga diartikan seluruh aktiva lancar yang
dimiliki suatuperusahaan atau aktiva lancar setelah dikurangi dengan hutang
lancar.atau dengankata lain modal kerja merupakan investasi yang
ditanamkan dalam aktiva lancaratau aktiva jangka pendek, seperti kas, bank,
7
8
surat berharga, piutang,persediaan,dan aktiva lancar lainnya. Biasanya
modal kerja digunakan untuk beberapa kalikegiatan dalam satu periode.
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa modal
kerja adalah faktor penting bagi perusahaan, setiap perusahaan harus
mempunyai modal kerja yang cukup untuk kelangsungan kegiatan operasi
perusahaannya yang digunakan untuk membeli bahan baku, membayar upah
karyawan, membayar hutang dan pembayaran lainnya.
b. Konsep Modal Kerja
Menurut Munawir (2012:14) ada 3 konsep modal kerja yang umum
digunakaan, yaitu :
1. Konsep Kuantitatif
Konsep ini berdasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam
dalam unsurunsur aktiva lancar di mana aktiva ini merupakan aktiva
yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula atau aktiva di mana
dana yang tertanam di dalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu yang
pendek. Dengan demikian modal kerja menurut konsep ini adalah
keseluruhan dari aktiva lancar. Modal kerja dalam pengertian ini sering
disebut modal kerja bruto(Gross Working Capital).
2. Konsep kualitatif
Konsep ini modal kerja di artikan sebagai besarnya jumlah utang
lancar atau utang yang harus segara dibayar. Dengan demikian, sebagian
dari aktiva lancar ini harus disediakan untuk memenuhi kawajiban
finansial yang segera harus dilakukan, di mana bagian aktiva lancar ini
9
tidak boleh digunakan untuk membiayai operasi perusahaan untuk
menjaga likuiditasnya.
Modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar
yang benarbenar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan
tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu yang merupakan kelebihan aktiva
lanvar di atas utang lancarnya. Modal kerja dalam pengertian ini sering
disebut modal kerja bersih (Net Working Capital).
3. Konsep fungsional
Konsep ini didasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan
pendapatan. Setiap dana yang digunakan dalam suatu periode akuntansi
tertentu yang seluruhnya lansung menghasilkan pendapatan bagi periode
tersebut (current income) dan ada sebagian dana lain yang juga
digunakan selama periode tersebut, tetapi tidak seluruhnya digunakan
untuk menghasilkan pendapatan bagi periode tersebut. Sebagian dari
dana itu dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan untuk periode-
periode berikutnya (future income).
Wilford J. Eiteman dan J.H Hiltz memberikan definisi modal kerja
yang berhubungan dengan konsep fungsional, yaitu: “modal kerja
sebagai dana yang digunakan selama periode akuntansi yang
dimaksudkan untuk menghasilkan current income (Pendapatan Jangka
Pendek)yang sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan
tersebut.”
c. Jenis - Jenis Modal Kerja
10
Menurut Munawir ( 2012:119) pada dasarnya modal kerja itu terdiri
dari dua,yaitu pertama, bagian yang tetap atau bagian yang permanen yaitu
jumlah minimum yang harus tersedia agar perusahaan dapat berjalan lancar
tanpa kesulitan keungan, dan kedua jumlah modal kerja yang variabel yang
jumlahnya tergantung pada aktifitas musiman dan kebutuhan-kebutuhan di
luar aktivitas biasa.
1. Modal kerja permanen (permanent working capital/PWC)
Yaitu jumlah minimum yang harus tersedia agar perusahaan dapat
berjalan dengan lancar. Modal kerja permanen dapat dibedakan menjadi
dua yaitu :
a. Modal kerja primer (primary working capital), yaitu jumlah aktiva
lancar (current assets) minimum yang harus dipertahankan
perusahaan agar kontinuitas oprasi perusahaanterjamin.
b. Modal kerja normal (normal working capital), yaitu modal kerja
yang jumlahnya sesuai dengan luas produksi normal.
2. Modal kerja variabel (vareabel working capital/VWC)
Yaitu yang jumlahnya berubah – ubah sesuai denganperubahan luas
usaha produksi. Modal kerja permanen dapat dibedakan menjadi tiga
yaitu :
a. Modal kerja musiman (seasonal working capital/SWC), yaitu
modal kerja yang jumlahnya berubah ubah disebabkan karena
fluktuasi musim. Misalnya kebutuhan modal kerjanya akan lebih
besar menjelang lebaran,tahun baru dan sebagainya.
11
b. Modal kerja siklus konjungtor (cyclical working capital/CWC),
adalah jumlah modal kerja yang berubah – ubah karena pengaruh
konjungtor atau perubahan ekonomi.
c. Modal kerja darurat (emergency working capital), adalah jumlah
modal kerja yang harus disediakan untuk menghadapi keadaan
darurat, misalnya becana alam, peraturan pemerintah baru, bahan
baku terlambat datang, dan sebagainya.
d. Efektivitas Penggunaan Modal Kerja
Efektivitas merupakan kemampuan perusahaan dalam mencapai
sasaran secara tepat, dalam hal ini adalah usaha untuk menghasilkan laba.
Rasio ini menyangkut parbandingan antara penjualan bersih dengan
berbagai investasi dalam aktiva. Pada prinsipnya setiap aktiva yang dimiliki
oleh perusahaan di tujukan untuk mendukung jalannya suatu perusahaan
dalam melakukan usahanya dengan harapan agar dapat menghasilkan laba
yang diinginkan.
Kesalahan atau kekeliruan dalam pengelolaan modal kerja akan
menyebabkan buruknya kondisi keuangan perusahaan sehingga kegiatan
perusahaan dapat terhambat atau terhenti sama sekali. Adanya kesalahan
atau kekeliruan dalam pengelolaan modal kerja dapat menimbulkan
kelebihan atau kekurangan dalam penyediaan modal kerja.
Efektivitas modal kerja adalah kemampuan yang dimiliki perusahaan
untuk mengendalikan modal kerja dengan baik dan sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Modal kerja adalah salah satu faktor
12
penting yang digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan
dalam jangka panjang.Penggunaan modal kerja menurut Kasmir (2012: 258)
biasa dilakukan perusahaan untuk:
1. Pengeluaran untuk gaji, upah dan biaya operasi perusahaan lainnya.
Maksudnya, dari pengeluaran untuk gaji,upah dan biaya operasi
perusahaan lainya, perusahaan mengeluarkan sejumlah uang untuk
membayar gaji,upah dan biaya operasi perusahaan lainnya yang
digunakaan untuk menunjang penjualan.
2. Pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang
dagangan.Maksud pengeluaran untuk membeli bahan baku atau
barang dagaan adalah pada sejumlah bahan baku yang dibeli yang
akan digunakaan untuk proses produksi dan pembelian barang dagaan
untuk di jual kembali.
3. Menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga.Maksudnya,
menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga adalah pada saat
perusaan menjual surat-surat berharga, namun mengalami kerugian.
Hal ini akan mengurangi modal kerja dan segera ditutupi.
4. Pembentukan dana, merupakan pemisahan aktiva lancar untuk tujuan
tertentu dalam jangka panjang, misalnya pembentukan dana
pensiunan, dana ekspansi, atau dana pelunasaan obligasi.
Pembentukan dana ini akan mengubah bentuk aktiva dari aktiva lancar
menjadi aktiva tetap.
13
5. Pembelian aktiva tetap (tanah, bangunan,kendaraan,dan mesin
).Pembelian aktiva tetap atau investasi jangka panjang seperti
pembelian tanah, bangunan, kendaraan dan mesin. Pembelian ini akan
mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar dan timbulnya utang
lancar.
e. Sumber - Sumber Modal Kerja
Sumber modal kerja perusahaan umumnya dari hasil oprasi
perusahaan, misalnya, jumlah laba bersih yang tertera dalam laporan
perhitungan laba rugi,cadangan depresiasi, dan amortisasi. Jumlah modal
kerja dapat pula berasal dari keuntungan yang ditahan (rentained earning).
Jadi, adanya laba yang tidak diambil oleh pemegang saham, berarti laba
tersebut dapat menambah modal kerja perusahaan.
Kebutuhan akan modal kerja mutlak disediakan perusahaan dalam
bentuk apa pun. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
diperlukan sumber-sumber modal kerja yang dapat dicari dari berbagai
sumber yang tersedia.Menurut Kasmir (2011:256), menyatakan bahwa
Sumber-sumber dana untuk modal kerja dapat diperoleh dari penurunan
jumlah aktiva dan kenaikan passiva. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut
diperlukan sumber modal kerja yang dapat dicari dari berbagai sumber yang
ada. Namun dalam pemilihan sumber modal harus memerhatikan untung
ruginya pemilihan sumber modal kerja tersebut.
Pertimbangan ini perlu dilakukan agar tidak menjadi beban
perusahaan ke depan atau akan menimbulkan masalah yang tidak
14
diinginkan. Sumber dana untuk modal kerja dapat diperoleh dari penurunan
jumlah aktiva dan kenaikan passiva. Berikut ini beberapa sumber modal
kerja yang dapat digunakan, yaitu:
1. Hasil operasi perusahaan
Maksudnya adalah pendapat atau laba yang diperoleh pada periode
tertentu. Pendapatan atau laba yang diperoleh perusahaan ditambah
dengan penyusutan. Seperti misalnya cadangan laba, atau laba yang
belum dibagi. Selama laba yang belum dibagi perusahaan dan belum atau
tidak diambil pemegang saham, maka akan menmbah modal kerja
perusahaan.
2. Keuntungan penjualan surat berharga
Maksudnya adalah juga dapat digunakan untuk keperluan modal
kerja. Besarnya selisih antara harga beli dengan harga jual surat berharga
tersebut. Namun sebaliknya jika terpaksa harus menjual surat berharga
dalam kondisi rugi, maka otomatis akan mengurangi modal kerja.
3. Pejualan saham
Artinya perusahaan melepas sejumlah saham yang masih dimiliki
untuk dijual kepada berbagai pihak. Hasil penjualan saham ini dapat
digunakan sebagai modal kerja, sekaligus kebiasaan (prioritas) dalam
manajemen keuangan hasil penjualan saham lebih ditekankan untuk
kebutuhan investasi jangka panjang.
4. Penjualan aktiva tetap
15
Maksudnya yang dijual di sini adal aktiva yang kurang produktif
atau masih menganggur. Hasil penjualan ini dapat dijadikan uang kas
atau piutang sebesar harga jual.
5. Penjualan obligasi
Artinya perusahaan mengelurkan sejumlah obligasi untuk dijual
kepada pihak lainnya. Hasil penjualan ini juga dapat dijadikan modal
kerja, sekalipun hasil penjualan obligasi lebih diutamakan kepada
investasi perusahaan jangka panjang sama seperti halnya dengan
penjualan saham.
6. Memperoleh pinjaman
Memperoleh pinjaman dari kreditor (bank atau lembaga lain),
terutama pinjaman jangka pendek. Khusus untuk pinjaman jangka
panjang juga dapat digunakan, hanya saja diperuntukan pinjaman
panjang biasanya digunakan untuk kepentingan investasi. Dalam
pratiknya pinjaman, terutama dari dunia perbankan ada yang dikhususkan
untuk digunakan sebagai modal kerja, walaupun tidak menambah aktiva
lancar.
7. Dana hibah
Maksudnya dana hibah ini dapat digunakan sebagai modal kerja. Dana
hibah ini biasanya tidak dikenakan beban biaya sebagaimana pinjaman
dan tidak ada kewajiban pengembalian.
16
f. Elemen Modal Kerja
1. Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover)
Perputaran modal kerja (Working Capital Turnover)adalah
perbandingan antara penjualan dengan modal kerja bersih. Dimana modal
kerja bersih adalah aktiva lancar dikurangi utang lancar. Perputaran
modal kerja merupakan rasio mengukur aktivitas bisnis terhadap
kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar serta menunjukkan
banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang dapat diperoleh perusahaan
untuk tiap rupiah modal kerja (Sawir, 2009:16).
Working capital turn over merupakan kemampuan modal kerja
(neto) berputar dalam suatu periode siklus kas ( cash cycle ) dari
perusahaan (Riyanto, 2008:335). Modal kerja selalu dalam keadaan
operasi atau berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang
bersangkutan dalam keadaan usaha.periode perputaran modal kerja
(working capital turn over period) dimulai dari saat dimana kas
diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai dimana
saat kembali menjadi kas.Makin pendek, periode tersebut berarti makin
cepat perputaran atau makin tinggi perputarannya (turn over rate-nya).
Berapa lama periode perputaran modal kerja adalah tergantung berapa
lama periode perputaran dari masing-masing komponen dari modal kerja
tersebut. Perputaran modal kerja dalam satu periode dihitung dengan
rumus:
Penjualan Bersih
17
Perputaran Modal Kerja =Aktiva Lancar - Hutang Lancar
2. Perputaran Kas (Cash Turnover)
Riyanto (2011: 94) menyatakan bahwa kas adalah salah satu unsur
modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.Menurut Kasmir
(2011:188)Kas dan surat berharga (sekuritas) merupakan komponen yang
berada dalam aktiva lancar. Kedua komponen ini merupakan aktiva yang
paling likuid bagi perusahaan. Manajer keuangan perlu mengelola kas
dan surat berharga, mengingat kedua komponen aktiva memiliki nilai
strategis dalam hal yang berkaitan dengan operasional perusahaan.
Setiap penerimaan dan pengelolaan kas harus dilakukan secara
baik. Artinya jangan sampai perusahaan kekurangan uang kas untuk
melakukan berbagai keperluan pengerluaran perusahaan. Kekurangan
uang kas untuk memenuhi kewajibannya akan berakibat hilangnya
kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan. Lebih dari itu kekurangan
uang kas juga dapat menghambat kegiatan perusahaan.
Penempatan dana perusahaan dalam perusahaan dalam surat
berharga juga penting guna mendukung aktivitas usaha sekaligus
memperoleh penghasilan berupa bunga atau tujuan lainnya. Penempatan
dana ini harus dilakukan dengan berbagai pertimbangan guna
mendukung operasional perusahaan. Banyak jenis surat berharga yang
dapat dipilih dengan segala kelebihan dan kekuranganya. Seorang
18
manajer harus mampu menempatkan dana tersebut dengan pertimbangan
yang tepat.
Jumlah kas dapat pula dihubungkan dengan jumlah penjualan atau
salesnya. Perbandingan antara sale dengan jumlah kas rata-rata
menggambarkan tingkat perputaran kas (cash turnover). Menurut Wild
(2012:42) bahwa perputaran kas dalam satu periode dapat dihitung
dengan rumus:
PenjualanPerputaran Kas =
Rata-Rata Kas
Semakin tinggi perputaran kas ini akan semakin baik. Karena ini
berarti semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya. Tetapi cash
turnorver yang berlebih-lebihan tingginya dapat berati bahwa kas yang
tersedia terlalu kecil untuk volume penjualan tersebut.
3. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)
Menurut Hanafi (2012;87)persediaan biasanya mencangkup
beberapa jenis persdiaan, seperti persediaan bahan mentah, persediaan
bahan setengah jadi, dan persediaan barang jadi (barang dagangan).
bahan mentah adalah bahan yang akan digunakan untuk memproduksi
barang dagangan. barang setengah jadi adalah barang yang belum selesai
sepenuhnya menjadi barang dagangan. barang jadi adalah barang yang
sudah selesai dikerjakan dan siap untuk dijual.
Menurut Kasmir (2011:264) persediaan adalah sejumlah barang
yang harus disediakan oleh perusahaan pada suatu tempat tertentu.
19
Artinya adanya sejumlah barang yang disediakan perusahaan guna
memenuhi kebutuhan produksi atau penjualan barang
dagangan.Menurut Kasmir (2011:180) perputaran persediaan dapat dikur
dengan menggunakan Rumus sebagai berikut :
Harga Pokok PenjualanPerputaran Persediaan =
Rata-Rata Persediaan
Perputaran persediaan menunjukan berapa kali dana yang tertanam
dalam persediaan berputar dalam suatu periode. Semakin tinggi tingkat
perputaran persediaan tersebut maka jumlah modal kerja yang
dibutuhkan (terutama yang harus diinvestasikan dalam persediaan)
semakin rendah. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan akan
memperkecil risiko terhadap kerugian yang disebabkan karena penurunan
harga atau karena perubahan selera konsumen, di samping itu akan
menghemat ongkos penyimpanan dan pemiliharaan terhadap persediaan
tersebut.
g. Manfaat Modal Kerja
Modal kerja mampu membiayai pengeluaran atau operasi perusahaan
sehari-hari. Dengan modal kerja yang cukup akan membuat perusahaan
beroperasi secara ekonomis dan efesien serta tidak mengalami kesulitan
keuangan.Tetapi modal kerja cukup jumlahnya dalam arti harus mampu
membiayai pengeluaran-pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari,
karena dengan modal kerja yang cukup akan menguntungkan bagi
perusahaan khususnya dalam memperoleh laba, disamping memungkinkan
20
bagi perusahaan untuk beroperasi secara efektif, ekonomis atau efisien.
Manfaat modal kerja menurut Munawir (2012: 116) adalah:
1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya
nilai dari aktiva lancar.
2. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban
tepat pada waktunya.
3. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup
untuk melayani para konsumen.
4. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit
yang lebih menguntungkan kepada para langgananya
5. Memungkinkan bagi perusaahan untuk dapat beroperasi dengan lebih
efesien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun
jasa yang dibutuhkan.
h. Hubungan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas
Modal kerja dalam suatu perusahaan harus dikelola dengan baik.
Modal kerja tersebut harus cukup jumlahnya dalam arti harus mampu
membiayai pengeluaran-pengeluaran untuk kegiatan operasi perusahaan
sehari-hari. Dengan adanya modal kerja yang cukup akan menguntungkan
bagi perusahaan karena di samping memungkinkan bagi perusahaan untuk
beroperasi secara ekonomis dan efisien perusahaan tidak mengalami
kesulitan keuangan.
Modal kerja yang cukup lebih baik daripada modal kerja yang
berlebihan, karena dengan modal kerja yang berlebihan menunjukkan
21
bahwa perusahaan tidak bisa menggunakan dana yang ada dengan baik,
sehingga dana tersebut menjadi tidak produktif. Hal tersebut akan
berdampak terhadap tingkat pengembalian modal perusahaan atau
profitabilitas. Begitu juga sebaliknya modal kerja yang kurang dari cukup
akan dapat menjadi penyebab kemunduran/bahkan kegagalan suatu
perusahaan dan menurunkan tingkat profitabilitas perusahaan. Jumingan
(2011:68).
Menurut Munawir (2012:124)tersedianya modal kerja yang cukup
dapat segera dipergunakan dalam operasi tergantung pada tipe atau sifat dari
aktiva lancar yang dimiliki perusahaan seperti: kas (Surat-surat berharga),
piutang, dan persediaan. Tetapi modal kerja cukup jumlahnya dalam arti
harus mampu membiayai pengeluaran-pengeluaran atau operasi perusahaan
sehari-hari, karena dengan modal kerja yang cukup akan menguntungkan
bagi perusahaan khususnya dalam memperoleh laba, disamping
memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis atau
efisien dan perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan, juga akan
memberikan beberapa keuntungan lain.
Modal kerja bersih (net working capital yaitu selisih antara asset
lancar dan kewajiban lancar) menyediakan gambaran yang sangat berguna
dalam menentukan kebijakan pembiayaan jangka pendek. Jika modal kerja
bersih menurun, keuntungan perusahaan cenderung naik . Tetapi, kenaikan
keuntungan ini disaat yang sama juga menaikan risiko ilikuiditas
perusahaan. Akibatnya, kebijakan pembiayaan jangka pendek perusahaan
22
berdampak pada modal kerja bersih yang pada akhirnya melibatkan
pertimbangan risiko dan tingkat pengembalian (risk-return trade off).
2. Laba
a. Pengertian Laba
Menurut pendapat Harahap (2011:303) ,laba adalah Perbedaan antara
realisasi penghasilan yang berasal dari transaksi perusahaan pada priode
tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan
penghasilan itu.Menurut Hanafi (2012:32), menyatakan bahwa laba
merupakan ukuran keseluruhan prestasi perusahaan, yang merupakan
seluruh total pendapatan dikurangi dengan total biaya-biaya.
Dari beberapa definisi para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
laba adalah perbedaan pendapatan dari transaksi yang dilakukan perusahaan
dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam memperoleh penghasilan.Salah
satu sasaran penting bagi organisasi yang berorientasi pada profit
(keuntungan) akan menghasilkan laba. Oleh karena itu, jumlah laba yang
dihasilkan dapat dipakai sebagai salah satu alat ukur efektivitas perusahaan
karena laba merupakan keuntungan yang diterima perusahaan, karena
perusahaan telah melakukan pengorbanan untuk kepentingan pihak lain.
b. Jenis-Jenis Laba
Salah satunya ukuran dari keberhasilan suatu perusahaan adalah
mencari perolehan laba, karena laba pada dasarnya hanya sebagai ukuran
efisiensi suatu perusahaan.Laba merupakan salah satu hal yang paling
23
penting dalam sebuah perusahaan ,laba atau rugi sering dimanfaatkan
sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan atau sebagai dasar
penilaian yang lain, seperti laba per lembar saham, unsur-unsur yang
menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan
biaya.Menurut Kasmir (2011:303) laba juga terdiri atas beberapa jenis, yaitu
:
1. Laba kotor
Yaitu selisih dari hasil penjualan perusahaan dengan Harga Pokok
Penjualan (HPP).
2. Laba operasional
Merupakan hasil aktivitas-aktivitas yang termasuk rencana perusahaan
kecuali ada perubahan-perubahan besar perekonomiannya dapat
diharapkan akan dicapai setiap tahun.
3. Laba sebelum dikurangi pajak atau EBIT(Earning Before Income
Tax)Yaitu laba operasi ditambah hasil dan biaya diluar operasi biasa.
4. Laba bersih
Merupakan laba setelah dikurangi dengan berbagai pajak oleh
perusahaan.
c. Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahandalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran
24
tingkat aktivitasmanajemen suatu perusahaan. ( Kasmir, 2008 : 196)Rasio
profitabilitas adalah rasio untuk mengukur efektifitas manajemensecara
keseluruhan yang ditunjukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan
yangdiperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi.
Semakin baikrasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan
kemampuan tingginyaperolehn keuntungan perusahaan (Irham Fahmi, 2011
: 68).
Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaandalam mencari keuntungan. Profitabilitas juga memberikan
ukuran tingkatefektivitas manajemen suatu perusahaan.Rasio profitabilitas
yangdigunakan terdiri dari :
1. GPM (Gross Profit Margin )
Gross Profit Margin mencerminkan mark-up terhadap harga pokok
penjualan dan kemampuan manajemen untuk meminimalisasi harga
pokok penjualan dalam hubungannya dengan penjualan yang dilakukan
perusahaan.Profitabilitas dalam ukuran gross profit margin yang
dimaksut adalah rasio penjualan setelah dikurangi harga pokok
penjualan (Cost Of Goods Sold) dengan nilai penjualan bersih perusahaan
(Abdullah,2005:54). Rumus RasioGross Profit Marginsebagai berikut:
Gross ProfitGross Profit Margin = x 100%
Net Sales
2. NPM (Net Profit Margin)
25
Net Profit Margin merupakan rasio perbandingan antara laba
bersih setelah pajak dengan penjualan. Besarnya perhitungan margin laba
bersih menunjukkan seberapa besar laba setelah pajak yang diperoleh
perusahaan untuk tingkat penjualan tertentu.Rasio ini menunjukkan
keuntungan bersih per rupiah penjualan.
Net Profit After TaxNet Profit Margin = x 100%
Net Sales
3. ROI ( Return On Invesment )
ROI ( Return On Invesment ) mencerminkan kemampuan
manajemen dalam mengatur aktiva-aktivanya seoptimal mungkin
sehingga dicapai laba bersih yang diinginkan.Rasio ini mengukur
kemampuan perusahaan dengan jumlah aktiva yang digunakan dalam
operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Rasio ini
menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan baik modal
pinjaman maupun modal sendiri. Semakin kecil/rendah rasio ini semakin
tidak baik, demikian juga sebaliknya.
Net Profit After TaxReturn On Invesment = x100 %
Total Asset
4. ROE (Return on Equity)
Pada Return on Equity yaitu kemampuan perusahaan memperoleh
laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. semakin besar
rasionya semakin bagus karena dianggap kemampuan perusahaan yang
efektif dalam menggunakan ekuitasnya untuk menghasilkan laba.
26
Net Profit After TaxReturn On Equity= x 100%
Total Equity
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laba Bersih
Menurut Jumingan (2012:165), beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi laba bersih adalah sebagai berikut :
1. Naik turunnya jumlah unit barang yang dijual dan harga jual perunit.
2. Naik turunnya harga pokok penjualan , perubahan harga pokok
penjualan ini dipengaruhi oleh jumlah unit yang di beli atau
diperoduksi atau dijual dari harga perunit.
3. Naik turunnya biaya usaha yang dipengaruhi oleh jumlah unit yang
dijual,variabel jumlah unit yang dijual, variasi dalam tingkat harga
dan operasi perusahaan.
4. Naik turunnya pos penghasilan atau biaya non operasional yang
dipengaruhi oleh variasi jumlah unit yang dijual,variasi dalam tingkat
harga dan kebijaksaan dalam pemberian atau penerimaan.
5. Naik turunnya pajak perseroan yang dipengaruhi oleh besal kecilnya
laba yang diperoleh atau tinggi rendahnya tarif pajak.
6. Adanya perubahan dalam metode akuntansi
e. Kegunaan Dan Manfaat Laba Usaha
Laba yaitu informasi penting dalam suatu laporan keuangan. Manfaat
dan kegunaan laba menurut Harahap (2011:300), adalah sebagai berikut :
1. Perhitungan pajak, berfungsi sebagai dasar pengenaan pajak yang
akan diterima Negara.
27
2. Menghitung deviden yang akan dibagikan kepada pemilik dan akan
ditahan dalam perusahaan.
3. Menjadi pedoman dalam menentukan kebijakan investasi dan
pengambilan keputusan.
4. Menjadi dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi
perusahaan lainnya dimasa yang akan datang.
5. Menjadi dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi.
6. Menilai prestasi dan kinerja karyawan.
3. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Indriyani (2015) melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Efektivitas Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada
Princess Diary ACC di Samarinda”. Metode analisis yang digunakan yaitu
analisis efektivitas modal kerja dan analisis rasio profitabilitas. Hasil penelitian
menunjukkan efektivitas modal kerja mengalami penurunan pada tahun 2012 dan
2013.
Penelitian yang dilakukan Marantika (2012), dengan judul penelitian
“Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Dan Profitabilitas Efficiency
Analysis Of The Use Of Working Capital And Profitability”. Metode analisis yang
digunakan yaitu metode analisis regresi linear sederhana dan hasil penelitian atas
uji statistik yang didapat dari analisis regresi sederhana ternyata tidak ada
pengaruh signifikan antara variabel X (Modal Kerja) terhadap variabel Y
(Profitabilitas).
28
Penelitian yang dilakukan oleh Reimeinda, dkk (2016), melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas
pada Industri Telekomunikasi di Indonesia”. Metode analisis yang digunakan
yaitu metode analisis asosiatif/korelatif. Hasil penelitian H1perputaran modal
kerja bersih tidak berpengaruh secara signifikan terhadap laba bersih, H2 dan
H3perputaran persediaan dan piutang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
laba bersih, dan H4 perputaran kas berpengaruh secara signifikan terhadap laba
bersih.
Penelitian yang dilakukan oleh Lestari dan Sari (2013), dengan judul
penelitian “Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja Untuk Meningkatkan
Profitabilitas pada PT. Millennium Internasional. Tbk”. Metode Analisis yang
digunakan yaitu metode analisis regresi, analisis koefisien korelasi, analisis
koefisien determinasi dan uji hipotesis koefisien korelasi. Hasil penelitiannya
berpengaruh intensif terhadap kenaikan semangat kerja karyawan.
Penelitian yang dilakukan oleh Maimunah (2012), dengan judul penelitian
“Analisis Pengaruh Pengelolaan Modal Kerja Terhadap Tingkat Profitabilitas
pada PT. Metrodata Electronics. Tbk”. Metode analisis yang digunakan yaitu
metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dengan mempercepat siklus konversi kas pada periode penagihan piutang usaha
sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan maka penggunaan
modal kerja menjadi efisien sehingga dapat meningkatkan profitabilitas PT.
Metrodata Electronics, Tbk.
29
Penelitian yang dilakukan oleh Desi, dkk (2016), melakukan penelitian
dengan judul “Efektivitas Pengelolaan Modal Kerja Dalam Upaya Meningkatkan
Profitabilitas Perusahaan (Studi Pada PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk)”. Metode analisis yang digunakan yaitu metode deskriptif
kuantitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan analisis
rasio profitabilitas perusahaan tiga tahun terakhir mengalami penurunan. Hal ini
menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan profit dengan modal kerja
yang tersedia semakin turun.
Penelitian yang dilakukan oleh Liliana (2016), dengan judul penelitian
“Peranan Modal Kerja Dan Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Profitabilitas
pada PT. Hagabaya Sejati Palembang”. Metode analisis yang digunakan yaitu
Metode analisis kuantitatif dengan teknik analisis menggunakan rasio likuiditas,
profitabilitas, regresi dan uji t. Hasil penelitiannya adalah tidak ada pengaruh
signifikan modal kerja (X) terhadap Profitabilitas (Y) pada PT. Hagabaya Sejati
Palembang.
Penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Rahayu (2016), dengan judul
penelitian “Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”. Metode analisis yang digunakan yaitu
Metode analisis regresi linier berganda dengan alat bantu aplikasi SPSS. Hasil
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perputaran kas dan perputaran persediaan
tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, sedangkan perputaran piutang
berpengaruh terhadap profitabilitas.
30
Penelitian yang dilakukan oleh Kumara dan Saputra (2014), melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Pada Profitabilitas
Koperasi Serba Usaha”. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis regresi
linear berganda. Hasil uji hipotesis ditemukan bahwa secara parsial perputaran
aktiva lancar berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas, perputaran
total aktiva berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, dan perputaran modal
kerja berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu Bentuk Mapping
No NamaPeneliti
JudulPenelitian
MetodePenelitian
&Variabel Yang
Digunakan
HasilPenelitian
1. Indriyani
(2015)
Analisis Efektivitas
Modal Kerja
Terhadap
Profitabilitas Pada
Princess Diary
ACC di Samarinda
-Metode Analisis
efektivitas modal
kerja dan analisis
rasio profitabilitas
-Variabel yang
digunakan:
Efektivitas modal
kerja, dan
profitabilitas
Hasil penelitian
menunjukkan efektivitas
modal kerja mengalami
penurunan Working
Capital Turnover dan
Receivable Turnover
pada tahun 2012 dan
2013.
2. Marantika
(2012)
Analisis Efisiensi
Penggunaan Modal
Kerja Dan
Profitabilitas
Efficiency Analysis
Of The Use Of
Working Capital
And Profitability
-Metode analisis
regresi linear
sederhana
-Variabel yang
digunakan: efisiensi
penggunaan modal
kerja dan efisiensi
profitabilitas
Hasil penelitian atas uji
statistik yang didapat
dari analisis regresi
sederhana ternyata tidak
ada pengaruh signifikan
antara variabel X (modal
kerja) terhadap variabel
Y (profitabilitas/Return
on Equity).
3. Reimeinda, Analisis Pengaruh -Metode analisis Hasil penelitian,
31
dkk (2016) Modal KerjaTerhadapProfitabilitas padaIndustriTelekomunikasi diIndonesia
asosiatif/korelatif.-Variabel yangdigunakan:perputaran modalkerja bersih,perputaranpersediaan,perputaran piutang,dan perputaran kas
H1perputaran modalkerja bersih tidakberpengaruh secarasignifikan terhadap lababersih, H2 dan H3perputaran persediaandan piutang tidakberpengaruhsecara signifikanterhadap laba bersih, danH4 perputaran kasberpengaruh secarasignifikan terhadaplababersih.
4. Lestari danSari (2013)
OptimalisasiPenggunaan ModalKerja UntukMeningkatkanProfitabilitas padaPT. MillenniumInternasional. Tbk
-Metode Analisisregresi, analisiskoefisien korelasi,analisis koefisiendeterminasi dan ujihipotesis koefisienkorelasi.-Variabel yangdigunakan:optimalisasipenggunaan modalkerja, peningkatanprofitabilitas,semangat kerjakaryawan
Hasil penelitiannyaberpengaruh intensifterhadap kenaikansemangat kerjakaryawan.
5. Maimunah(2012)
Analisis PengaruhPengelolaan ModalKerja TerhadapTingkatProfitabilitas padaPT. MetrodataElectronics ,Tbk
-Metode Analisisdeskriptif kuantitatif-Variabel yangdigunakan:modal kerja, ReturnOn Working Capital(ROWC), sikluskonversi kas,profitabilitas, ReturnOn Assets (ROA)
Hasil penelitianmenunjukkan bahwadengan mempercepatsiklus konversi kas padaperiode penagihanpiutang usaha sesuaidengan kebijakan yangtelah ditetapkanperusahaan makapenggunaan modal kerjamenjadi efisien sehinggadapat meningkatkanprofitabilitas PT.MetrodataElectronics Tbk
6. Desi, dkk(2015)
EfektivitasPengelolaan ModalKerja Dalam UpayaMeningkatkan
-Metodedeskriptif kuantitatif
dengan pendekatanstudi kasus.
Hasil penelitianmenunjukkan analisisrasio profitabilitasperusahaan tiga tahun
32
ProfitabilitasPerusahaan(Studi Pada PTUltrajaya MilkIndustry & TradingCompany Tbk)
-Variabel yangdigunakan:perputaran modalkerja, perputaranpersediaan,perputaran piutang,dan perputaran kas
terakhir mengalamipenurunan. Hal inimenunjukkankemampuan perusahaanmenghasilkan profitdengan modal kerja yangtersedia semakin turun.
7. Liliana(2016)
Peranan ModalKerjaDan PengaruhnyaTerhadapPeningkatanProfitabilitaspada PT. HagabayaSejati Palembang
-Metode analisiskuantitatif denganteknik analisismenggunakan rasiolikuiditas,profitabilitas, regresidan uji t-Variabel yangdigunakan: modalkerja denganindikator aktivalancar, hutang lancardan jumlah aktivaserta variabelprofitabilitas denganindikator laba tahunberjalan dan jumlahaktiva
Hasil penelitiannyaadalah tidak adapengaruh signifikanmodal kerja (X) terhadapProfitabilitas (Y) padaPT. Hagabaya SejatiPalembang
8. Purnomo,dkk (2014)
EfektivitasPengelolaan ModalKerja UntukMeningkatkanLikuiditas danProfitabilitasPerusahaan(Studi Pada PT.Semen Indonesia(Persero), Tbk)
-Metode analisissumber danpenggunaan modalkerja, efektivitaspengelolaan modalkerja, analisis rasiolikuiditas, danprofitabilitas-Variabel yangdigunakan: ModalKerja, Likuiditas,Profitabilitas
Hasil penelitian atasanalisis data selamatahun 2011-2013,menunjukkan bahwapengelolaan modal kerjaperusahaan pada tahun2012 belum efektif danpada tahun 2013 sudahefektif.
9. Dewi danRahayu(2016)
PengaruhPerputaran ModalKerja TerhadapProfitabilitasPerusahaanManufaktur diBursa EfekIndonesia
-Metode analisisregresi linierberganda dengan alatbantu aplikasi SPSS-Variabel yangdigunakan:profitabilitas,perputaran kas,perputaran piutang,dan perputaranpersediaan.
Hasil penelitian inimenunjukkan bahwaperputaran kas danperputaran persediaantidak berpengaruhterhadapprofitabilitas, sedangkanperputaran piutangberpengaruh terhadapprofitabilitas.
33
10. Kumara danSaputra(2014)
Pengaruh EfisiensiModal Kerja PadaProfitabilitasKoperasi SerbaUsaha
-Metode analisisregresi linierberganda-Variabel yangdigunakan:perputaran aktivalancar, perputaranaktiva tetap,perputaran totalaktiva, danperputaran modalkerja terhadapprofitabilitas
Hasil uji hipotesisditemukan bahwa secaraparsial perputaran aktivalancar berpengaruhnegatif signifikanterhadap profitabilitas,perputaran total aktivaberpengaruh signifikanterhadap profitabilitas,dan perputaran modalkerja berpengaruhnegatif signifikanterhadap profitabilitas.
B. Kerangka Pikir
Pihak manajemen perusahaan harus memperhatikan pengelolaan modal
kerjanya, terutama yang berkaitan dengan kebijaksanaan modal kerja yang efektif.
Pihak manajemen perusahaan akan dihadapkan pada keputusan mengenai
penggunaan modal kerja dalam peningkatan laba usaha perusahaan. Hal tersebut
merupakan hal yang sangat penting agar kelangsungan usaha dapat
diperhatikan.Manajemen modal kerja adalah pengelolaan modal kerja yang berupa
penetapan kebijakan dan pelaksanaan penggunaan elemen-elemen aktiva lancar
dan hutang lancar operasi sehari-hari perusahaan untuk kelangsungan jangka
panjang perusahaan serta berpengaruh terhadap pendapatan atau laba perusahaan.
Efektivitas modal kerja dapat diukur dengan menggunakan beberapa rasio
modal kerja. Rasio modak kerja digunakan untuk mengukur kecukupan jumlah
modal kerja yang dimiliki perusahaan. Dengan rasio tersebut dapat diketahui
besarnya nilai kas, piutang dan persediaan. Beberapa rasio perputaran modal kerja
yang dapat digunakan antara lain rasio perputaran kas (Cash Turnover),
34
perputaran modal kerja (Working Capital Turnover), dan perputaran persediaan
(Inventory Turnover).
Dengan mengetahui tingkat perputaran masing-masing komponen modal
kerja diharapkan akan dapat memberikan informasi yang lebih akurat bagi pihak-
pihak yang berkepentingan sehingga akan lebih bermanfaat dalam pengambilan
kebijakan oleh manajemen yang nantinya akan membuat perusahaan memiliki
kemampuan untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan .Profitabilitas adalah
suatu model analisis rasio yang digunakan perusahaan untuk menilai
kemampuannya dalam menghasilkan laba.
Dalam hal ini rasio profitabilitas yang digunakan yaitu GPM (Gross Profit
Margin)mencerminkan mark-up terhadap harga pokok penjualan dan kemampuan
manajemen untuk meminimalisasi harga pokok penjualan dalam hubungannya
dengan penjualan yang dilakukan perusahaan, Net Profit Margin
(NPM)merupakan rasio perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan
penjualan, Return On Invesment (ROI)mengukur kemampuan perusahaan dengan
jumlah aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan. Rasio ini menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan
baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin kecil/rendah rasio ini
semakin tidak baik, demikian juga sebaliknyadan Return On Equity
(ROE)merupakan rasio yang membandingkan laba bersih dengan total ekuitas. ROE
digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini
35
juga menunjukkan sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang
dapat diperoleh oleh pemegang saham.
Kerangka pikir yang dibuat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
(Gambar 2.1)
Modal Kerja(Working Capital)
1. Working Capital Turnover2. Cash Turnover3. Inventory Turnover
HASIL
Profitabilitas
1. Gross Profit Margin (GPM)2. Net Profit Margin (NPM)3. Return On Invesment (ROI)4. Return On Equity (ROE)
LAPORAN KEUANGAN
PT.BOSOWA PROPERTINDO
36
C. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh Karena itu hipotesis dari penelitian ini adalah “ Efektivitas
penggunaan modal kerjadapatmeningkatan laba usaha di PT. Bosowa Propertindo
Makassar“.
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasipenelitian dilaksanaan pada PT. Bosowa Propertindo Makassar yang
merupakan salah satu group bisnis dari Bosowa Corporation, dimana perusahaan
ini bergerak dibidang penjualan properti, yang berlokasi di Makassar dan telah
dilakukan penelitian selama 2 bulan yaitu bulan Meisampai dengan Juli 2017.
B. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Data kuantitatif, yaitu data numerik yang dapat memberikan penafsiran
yang kokoh atau dengan kata lain data ini berupa angka-angka yang
diperoleh dari laporan keuangan PT. Bosowa Propertindo Makassar.
b. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk informasi, baik
secara lisan maupun tulisan dan digunakan untuk mendukung data
lainnya.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu
data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen perusahaan dan laporan-
laporan lainnya yang ada relevansinya dengan penelitian ini yang meliputi data
laporan keuangan selama tiga tahun terakhir sejak tahun 2016 sampai dengan
2014, buku-buku, literatur perusahaan, serta data lainnya yang berhubungan
dengan objek penelitian.
37
38
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan dari semua nilai yang berasal dari hasil
pengukuran kualitatif atau kuantitatif mengenai sekumpulan obyek. Populasi
dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan PT. Bosowa Propertindo
3 tahun terakhir yaitu periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2016. Berdasarkan
populasi yang telah ditetapkan maka akan ditentukan sampel sebagai obyek dalam
penelitian ini, maka sampel dalam penelitian ini yaitu:
1. Laporan Laba/Rugi
2. Laporan Perubahan Modal
3. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Penelitian kepustakaan, yaitu metode pengumpulan data dengan cara
melakukan peninjauan pustaka dari berbagai literatur, karya ilmiah, buku-
buku yang menyangkut teori-teori yang relevan dengan masalah yang akan
dibahas.
2. Penelitian lapangan, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan di
lokasi (objek penelitian) secara langsung dengan cara :
39
a. Observasi
Observasi merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindra,
bisa penglihatan, penciuman pendengaran, untuk memperoleh informasi
yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil observasi
berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi dan suasana tertentu
dan perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh
gambaran riil suatu peristiwa untuk menjawab pertanyaan penelitian.
b. Wawancara
Wawancara adalah proses komunikasi atau interaksi untuk
mengumpulkan informasi dengan cara Tanya jawab antara peneliti
dengan informan atau subjek penelitian Dengan kemajuan teknologi
informasi seperti saat ini, wawancara bisa saja dilakukan tanpa tatap
muka, yakni melalui media telekomunikasi.Pada hakikatnya wawancara
merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam
tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian.
c. Dokumentasi
Selain melalui observasi dan wawancara, informasi juga bisa
diperoleh melalui fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan
harian, arsip foto, hasil rapat, cendramata, jurnal kegiatan dan
sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk
menggali informasi yang terjadi dimasa silam. Peneliti perlu memiliki
kepekaan teoritik untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga
tidak sekedar barang yang tidak berwarna
40
E. Metode Analisis
1. Modal Kerja (Working Capital )
Rasio ini digunakaan untuk mengukur atau menilai keefektifan modal
kerja perusahaan selama periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal kerja
perusahaan berputar suatu periode tertentu atau dalam suatu periode. Adapun
rasio perputaran modal kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Rasio Perputaran Modal Kerja
PenjualanBersihPerputaran Modal Kerja =
Aktiva Lancar - Hutang Lancar
b. Rasio Perputaran Kas
PenjualanPerputaran Kas =
Rata-Rata Kas
c. Rasio Perputaran Persediaan
Harga Pokok PenjualanPerputaran Persediaan =
Rata-Rata Persediaan
2. Rasio Profitabilitas
a. GPM (Gross Profit Margin)
Gross ProfitGross Profit Margin = x 100 %
Net Sales
b. NPM (Net Profit Margin)
Net Profit After TaxNet Profit Margin = x 100%
Net Sales
41
c. ROI ( Return On Invesment )
Net Profit After TaxReturn On Invesment = x 100%
Total Asset
d. ROE (Return On Equity)
Net Profit After TaxReturn On Equity = x 100%
Total Equity
3. Rata - Rata Industri
Standar umum atau rata–rata industri ratio-ratio rentabilitas atau
profitabilitas dan Aktivitas dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel 3.1Rata-Rata Industri Untuk Mengukur Efektivitas
No. Jenis Rasio Standar Industri/ tahun
1. Working Capital Turnover 6 Kali
2. Cash Turnover 10 Kali
3. Inventory Turnover 3,46Kali
4. Gross Profit Margin (GPM) 24,9 %
5. Net Profit Margin(NPM) 3,92 %
6. Return On Invesment (ROI) 5,08 %
7. Return On Equity (ROE) 8,32 %
42
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Group Bosowa sebelumnya berdiri dengan nama CV Moneter, pada
tanggal 22 Februari 1973 di Makassar, Sulawesi Selatan .Nama Bosowa berasal
dari singkatan Bone ,Soppeng, dan Wajo dan tiga kerajaan tua bugis yang terletak
di Teluk Bone ,Pabtai Timur Sulawesi Selatan ( Bone). Dataran Tinggi Sulawesi
Selatan (Soppeng), dan sekitar Danau Tempe,Sulawesi Selatan (Wajo). Pendiri
H.M Aksa Mahmud ,Memberikan dasar bagi perusahaan untuk tumbuh menjadi
salah satu kelompok bisnis terbesar muncul dari Indonesia Timur. Dipandu oleh
kekuatan dan semangat bugis pelaut-pelaut pemberani yang telah mencapai pantai
Australia dan Madagaskar dengan perahu phinisi bosowa ditakdirkan untuk
tumbuh menjadi salah satu perusahaan terkemuka di indonesia.
Setelah puluhan tahun berlalu ,terjadi peralihan kepemimpinan di Bosowa
pada tahun 2006. Erwin Aksa dipercayakan untuk menjabat sebagai Presiden
Direktur . Sejak saat itu Erwin Aksa mampu membawa perubahan yang signifikan
terhadap kemajuan Bosowa , setelah mendorong transformasi ,profesionalisme
,efisiensi, target hasil yang terarah serta perencanaan jangka panjang dan matang.
Bersama Erwin Aksa ,merencanakan era lepas landas menuju Bosowa Excelence
pada tahun 2015 mendatang.
Pembangunan pusat-pusat bisnis dan perdagangan terus tumbuh dan
berkembang . Satu diantaranya adalah Menara Bosowa, gedung perkantoran
42
43
berlantai 23 yang dibangun diatas lahan seluas 4.326 meter persegi di Center
Business Distric (CBD) Makassar, jalan Jendral Sudirman No.5 .
Dengan ketinggiannya yang mencapai 120 mdpl, Menara Bosowa berdiri
kokoh bak membelah langit. Inilah The Best Project In Town, sebuah ikon baru
dan landmark bergaya arsitektur festive modern bagi kota daeng.Karya terbaik
persembahan Bosowa Corporation untuk kemajuan dan perkembangan kota
Makassar , Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Disamping untuk memenuhi
kebutuhan para pelaku bisnis ,Menara Bosowa juga akan menjadi Head Office
dari seluruh anak Bosowa Corporation yang berkedudukan di Makassar. Usaha
Bosowa Corporation dalam menyonsong era Globalisasi.
PT. Bosowa Propertindo merupakan salah satu group bisnis dari Bosowa
Corporation yang dalam menjalankan usahanya berkantor pusat di Menara
Bosowa Lantai 21 Makassar . PT. Bosowa Propertindo awalnya bernama
PT.Indah Bumi Bosowa yang didirikan pada tanggal 28 Februari 1994 , dalam
perkembangannya PT. Indah Bumi Bosowa berubah menjadi PT. Bosowa
Propertindo berdasarkan akta notaris No. 24 tanggal 3 Agustus 2012, PT. Bosowa
Propertindo mempunyai anak perusahaan yaitu : PT. Tuju Wali Wali ( PT.TWW),
PT. Makassar Hotel Network ( PT.MHN ), PT. Makassar Global Awal Bros ( PT.
MGAB ), PT. Grand Shayla Indonesia ( PT. GSI ) , dan PT.Seminyak Bali Jaya
Kandotel ( PT.SBJK ), disamping mengelola beberapa anak perusahaan
PT.Bosowa Propertindo memiliki unit bisnis yang bernama Divisi Residential &
Commercial.
44
Divisi Residential & Commercial bergerak dibidang pembangunan
perumahan dan Commercial Bisnis Area I Building. Perumahan yang
dikembangan saat ini dipasarkan untuk segmen kelas menengah ke atas . PT.
Bosowa Propertindo memiliki delapan Lokasi Perumahan , lima lokasi telah
diserahkan kepada penghuni antara lain : Perumahan Gombara Indah , Bosowa
Permai Minasaupa, Pesona Kampus, Griya Atira Permai, dan Bumi Indah
Bosowa. Sedangakan 3 lokasi perumahan yang sementara dibangun yaitu Belmont
Residence, Taman Dataran Indahdan Marina Mas .
B. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi
“ Menjadi perusahaan pengembang yang tangguh dengan didukung
oleh tenaga kerja handal,produk berkualitas dan pelayanan prima ”
2. Misi
“ Membangun produk properti yang menguntungkan bagi
masyarakat ,melalui pemilihan lokasi yang trategis dan berwawasan
lingkungan”.
45
C. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok
1. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
(Gambar 4.1)
2. Uraian Tugas Pokok
Salah satu tugas yang harus diperhatikan oleh sesuatu perusahaan
di dalam menjalankan kegiatan operasinya yaitu struktur organisasi.
Dengan adanya struktur organisasi dapat memperhatikan atau memperjelas
batasan-batasan tugas dan tanggung jawab masing-masing personil yang
merupakan anggota dari oraganisasi perusahaan. Untuk lebih jelasnya
DirekturUtama
Sekertaris
PDAC
HRD
DirekturOperasional
Direktur Keuangan& Legal
Marketing& Sales
Produksi BusinessDevelopme
nt
QualityControl
Keuangan Accounting Legal
46
mengenai pembagian tugas dari struktur organisasi PT. Bosowa
Propertindo dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Direktur Utama
a. Memimpin dan mengawasi seluruh pelaksanaan kegiataan kerja
dan ketentuan kebijaksanaan lainyang telah disepakati.
b. Mempunyai wewenang dan tanggung jawab tertinggi dalam
mengambil keputusan yang berhubungan dengan kegiatan
praoperasional ,operasional dan pengembangan perusahaan.
2. Sekertaris
a. Membantu pimpinan dalam pendiiktean
b. Menyiapkan surat-menyurat
c. Mengingatkan pimpinan mengenai pertemuan dan perjanjian
3. PDAC
Hasil dan membuat kesimpulan semua hasil meeting.
4. HRD (Human Resource Development)
a. Bagian yang dihubungi apabila pihak luar hendak melakukan
kerjasama dengan perusahaan berkaitan dengan pengadaan barang
dan jasa untuk riset dan pengembangan perusahaan.
b. Bertanggung jawab untuk segala aktivitas riset dan pengembangan
di perusahaan tersebut.
c. Bertanggung jawab untuk memastikan kualitas performasi dalam
perusahaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam
perusahaan.
47
d. Mengelola test dan tak jarang membuat alat test sendiri dan terus
mengembangkan alat teknologi batu untuk meningkat kualitas
produk perusahaan.
5. Direktur Keuangan dan Legal
a. Keuangan
Mengurus segala bentuk transaksi keuangan perusahaan dan
mengatur arus kas keuangan perusahaan.
b. Legal
Mengurus semua hal-hal yang menurut hukum sudah terjamin atau
tidak bersengketa.
6. Direktur Opersional
a. Bertanggung jawab terhadap segala kegiatan operasional
perusahaan
b. Bertugas mengawasi semua kegiatan operasional perusahaan
marketing dan sales
c. Bertanggung jawab terhadap pemasaran dan penjualan
d. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan pemasaran dan
penjualan agar tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai.
e. Mencari dan menyusun strategi pemasaran
7. Produksi
Menyediakan sejumlah perumahan atau tanah yang akan digunakan
oleh masyarakat yang membutuhkan dengan maksud memenuhi
semua aturan yang disediakan oleh Bosowa Propertindo.
48
8. Business Development
a. Mengelola opportunity yang ada menjadi sesuatu yang dapat
dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan sumber daya
yang dimilikinya.
b. Upaya perusahaan untuk meningkatkan fungsi marketing dan
bagaimana melakukan penjualan.
9. Quality Control
Menggunakan kombinasi semua alat dan teknik untuk mengontrol
kualitas suatu produk dengan biaya seekonomis mungkin.
49
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
Sesuai dengan analisis dan metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini, maka data yang diperlukan adalah data laporan keuangan pada PT.
Bosowa Propertindo Makassar. Dimana data laporan keuangan yang digunakan
adalah laporan keuangan yaitu laporan Laba – rugi, laporan perubahan modal dan
laporan posisi keuangan (neraca) selama kurun waktu tiga tahun periode tahun
2014 sampai dengan 2016. Berikut hasil penelitian berdasarkan metode penelitian
yang digunakan:
1. Modal Kerja(Working Capital)
a. Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover)
Adapun kondisi Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover)
perusahaan pada tahun 2014 sampai dengan 2016 yaitu sebagai berikut:
40.575.709.0941) Perputaran modal kerja (2014) =
57.173.310.053 – 54.896.812.871
= 17,82 Kali
47.886.446.8502) Perputaran modal kerja (2015) =
47.592.816.433–45.041.039.420
= 18,76 Kali
35.995.248.3043) Perputaran modal kerja (2016) =
41.183.603.818 – 21.232.267.617
= 1,8 Kali
49
50
Tabel 5.1Hasil Rekapitulasi Perputaran Modal Kerja Pada PT. Bosowa
Propertindo pada PeriodeTahun 2014 - 2016Tahun Penjualan Bersih Aset Lancar -
Hutang Lancar WCT(Setahun)
2014 40.575.709.094 2.276.497.182 17,82 Kali
2015 47.886.446.850 2.551.777.013 18,76 Kali
2016 35.995.248.304 19.951.336.201 1,8 Kali
Sumber: Data Diolah (2017)
b. Perputaran Kas(Cash Turnover)
Adapun kondisiPerputaran kas(Cash Turnover)perusahaan pada tahun
2014 sampai dengan 2016 yaitu sebagai berikut:
40.575.709.0941) Perputaran Kas(2014)= = 11,28 kali
3.595.188.780,5
47.886.446.8502) Perputaran Kas (2015) = = 11,15 kali
4.292.043.360,5
35.995.248.3043) Perputaran Kas(2016)= = 9,61 kali
3.742.886.371,5
Tabel 5.2Hasil Rekapitulasi Perputaran Kas Pada PT. Bosowa Propertindo
pada PeriodeTahun 2014 - 2016Tahun Penjualan Rata-Rata Kas Perputaran
Kas (Setahun)2014 40.575.709.094 3.595.188.780,5 11,28 Kali
2015 47.886.446.850 4.292.043.360,5 11,15 Kali
2016 35.995.248.304 3.742.886.371,5 9,61 Kali
Sumber: Data Diolah (2017)
51
c. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)
Harga Pokok PenjualanPerputaran Persediaan =
Rata-Rata Persediaan
Adapun kondisi perputaran persediaan(Inventory
Turnover)perusahaan pada tahun 2014 sampai dengan 2016 yaitu sebagai
berikut:
20.364.409.6521) Perputaran Persediaan (2014) = = 0,47 Kali
43.297.126.673,5
24.202.312.7732) Perputaran Persediaan (2015) = = 0,71 Kali
34.259.002.450
14.117.734.5203) Perputaran Persediaan (2016) = = 0,53 Kali
26.711.782.406
Tabel 5.3Hasil Rekapitulasi Perputaran Persediaan Pada PT. Bosowa
Propertindo pada PeriodeTahun 2014 - 2016
Tahun HPP Rata-RataPersediaan
PerputaranPersediaan(Setahun)
2014 20.364.409.652 43.297.126.673,5 0,47 Kali
2015 24.202.312.773 34.259.002.450 0,71 Kali
2016 14.117.734.520 26.711.782.406 0,53 KaliSumber: Data Diolah (2017)
2. Rasio Profitabilitas
a. GPM (Gross Profit Margin )
Adapun kondisi Gross Profit Marginperusahaan pada tahun 2014
sampai dengan 2016 yaitu sebagai berikut:
52
20.211.299.4431) GPM (2014) = x 100% = 49,81 %
40.575.709.094
23.684.134.0762) GPM (2015) = x 100% = 49,46 %
47.886.446.850
21.877.513.7843) GPM (2016) = x 100% = 60,78 %
35.995.248.304
Tabel 5.4Hasil RekapitulasiGross Profit Margin Pada PT. Bosowa Propertindo
pada PeriodeTahun 2014 - 2016
Tahun Gross Profit Net Sales GPM(Setahun)
2014 20.211.299.443 40.575.709.094 49,81 %
2015 23.684.134 .076 47.886.446.850 49,46 %
2016 21.877.513.784 35.995.248.304 60,78 %Sumber: Data Diolah (2017)
b. NPM (Net Profit Margin)
Adapun kondisi Net Profit Marginperusahaan pada tahun 2014 sampai
dengan 2016 yaitu sebagai berikut:
6.040.327.3021) NPM (2014) = x 100% = 14,89 %
40.575.709.094
11.215.798.0722) GPM (2015) = x 100% = 23,42 %
47.886.446.850
21.877.513.7843) GPM (2016) = x 100% = 78,34 %
35.995.248.304
53
Tabel 5.5Hasil RekapitulasiNet Profit Margin Pada PT. Bosowa Propertindo
pada PeriodeTahun 2014 - 2016
Tahun Net Profit AfterTax Total Sales NPM
(Setahun)2014 6.040.327.302 40.575.709.094 14,89 %
2015 11.215.798.072 47.886.446.850 23,42 %
2016 28.202.210.131 35.995.248.304 78,34 %Sumber: Data Diolah (2017)
c. ROI (Return On Invesment)
Adapun kondisi Return On Invesment perusahaan pada tahun 2014
sampai dengan 2016 yaitu sebagai berikut:
6.040.327.3021) ROI(2014) = x 100% = 3,12 %
193.421.202.093
11.215.798.0722) ROI(2015) = x 100% = 5,78 %
194.017.621.353
28.202.210.1313) ROI(2014) = x 100% = 14,87 %
189.651.714.985
Tabel 5.6Hasil RekapitulasiReturn On InvesmentPada PT. Bosowa Propertindo
pada PeriodeTahun 2014 - 2016
Tahun Net Profit AfterTax Total Asset ROI
(Setahun)2014 6.040.327.302 193.421.202.093 3,12 %
2015 11.215.798.072 194.017.621.353 5,78 %
2016 28.202.210.131 189.651.714.985 14,87 %Sumber: Data Diolah (2017)
54
d. ROE (Return On Equity)
Adapun kondisi Return On Equity perusahaan pada tahun 2014
sampai dengan 2016 yaitu sebagai berikut:
6.040.327.3021) ROE(2014) = x 100%
81.144.011.456
= 7,44 %
11.215.798.0722) ROE(2015) = x 100%
92.359.809.527
= 12,14 %
28.202.210.1313) ROE(2016) = x 100%
120.562.019.658
= 23,39 %
Tabel 5.7Hasil RekapitulasiReturn On Equity Pada PT. Bosowa Propertindo
pada PeriodeTahun 2014 - 2016
Tahun Net Profit AfterTax Total Equity ROE
(Setahun)2014 6.040.327.302 81.144.011.456 7,44 %
2015 11.215.798.072 92.359.809.527 12,14 %
2016 28.202.210.131 120.562.019.658 23,39 %Sumber: Data Diolah (2017)
B. Pembahasan
1. Modal Kerja (Working Capital)
Tabel rekapitulasi rasio perputaran kas, perputaran piutang ,rasio
perputaran persediaan pada PT. Bosowa Propertindo pada periode 2014 - 2016
sebagai berikut:
55
Tabel 5.8Perbandingan Working Capitaldengan Standar Rata-Rata Industri
pada PT. Bosowa Propertindo Periode Tahun 2014 - 2016
Rasio Tahun(Kali)
Rata-RataIndustri
2014 2015 2016 (Setahun)Working Capital
Turnover17,82 Kali 18,76 Kali 1,8 Kali 6 Kali
Cash Turnover 11,28 Kali 11,15 Kali 9,61 Kali 10 Kali
Inventory Turnover 0,47 Kali 0,71 Kali 0,53 Kali 3,46 Kali
Sumber: Data Diolah (2017)
a. Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover)
Berdasarkan tabel perbandingan working capital dengan standar
rata-rata industri dapat di ketahui kondisi perputaran modal kerja (Working
Capital Turnover) PT. Bosowa Propertindo mengalami kenaikan dan
penurunan selama 3 tahun terakhir. Tahun 2015 sebesar 17,82 kali, di tahun
2015 mengalami kenaikan sebesar 18,76 kali tetapi sebaliknya pada tahun
2016 perputaran modal kerja turun sebesar 1,8 kali pertahunnya. Hal ini
menunjukkan bahwa kondisi Working Capital Turnoverselama tahun 2014
dan 2015 sudah efektif karena Working Capital Turnoverberada diatas
standar rata-rata industri, tapi sebaliknya tahun 2016 Working Capital
Turnoverbelum bisa dikatakan efektif karena masih berada dibawah standar
rata-rata industri.
b. Laporan Perputaran Kas (Cash Turnover)
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui tingkat perputaran kas PT.
Bosowa Propertindobergerak semakin turun selama 3 tahun terakhir. Tahun
2014 sebesar 11,28 kali, Tahun 2015 menurun menjadi 11,15 kali, Tahun
56
2014 mengalami penurunan menjadi 9,61 kali. penurunan ini menunjukkan
bahwa perputaran kas semakin rendah dari tahun ke tahun.
Untuk mengetahui efektivitas dari perputaran kas dari tahun 2014
sampai dengan 2016 telah ditetapkan rata-rata industri perputaran kas yaitu
10 kali dalam setahun. Kondisi perputaran kas perusahaan PT. Bosowa
Propertindo pada tahun 2014 sudah efektif dikarenakan perputaran kas
dalam setahunnya lebih tinggi dibandingkan dengan standar umum rata-rata
industri yaitu 11,28 kali. Di tahun 2015 perputaran kas pada perusahaan PT.
Bosowa Propertindo juga sudah dikatakan efektif karena Cash turnover
berada di atas standar rata-rata industri yaitu 11,15 kali dalam setahunnya.
Namun pada tahun 2016 perputaran kas pada perusahaan PT. Bosowa
Propertindo belum efektif dikarenakan perputaran kas berada di bawah
standar umum rata-rata industri yaitu 9,61 dalam setahunnya.
c. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)
Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui tingkat perputaran
persediaanPT. Bosowa Propertindobergerak naik turun selama 3 tahun
berturut. Tahun 2014 sebesar 0,47 kali, Tahun 2015 mengalami peningkatan
menjadi 0,71 kali, namun di Tahun 2014 mengalami penurunan menjadi
0,53 kali pertahun. hal ini menunjukkan bahwa perputaran persediaanbelum
stabil dari tahun ke tahun.
Untuk mengetahui efektivitas dari perputaran persediaan dari tahun
2014 sampai dengan 2016 dapat diliat pada tabel perbandingan di atas
bahwa telah ditetapkan rata-rata industri untuk peputaran piutang yaitu
57
3,46kali dalam setahun. Kondisi perputaran persediaan perusahaan PT.
Bosowa Propertindo pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 belum
efektif dikarenakan perputaran persediaan dalam setahunnya berada
dibawah standar umum rata-rata industri yaitu 3,46 kali dalam setahunnya.
2. Rasio Profitabilitas
Tabel rekapitulasi rasio profitabilitas PT. Bosowa Propertindo pada
periode 2014 sampai dengan tahun 2016 sebagai berikut:
Tabel 5.9Perbandingan Rasio Profitabilitas dengan Standar Rata-Rata Industri
pada PT. Bosowa Propertindo Periode Tahun 2014 - 2016
Rasio Tahun(%)
Rata-RataIndustri
Profitabilitas 2014 2015 2016 (%)GPM 49,81% 49,46 % 60,78 % 24,9 %
NPM 14,89% 23,42 % 78,34 % 3,92 %
ROI 3,12% 5,78 % 14,87 % 5,08 %
ROE 7,44% 12,14 % 23,39 % 8,32 %
Sumber: Data Diolah (2017)
a. GPM (Gross Profit Margin)
Berdasarkan tabel perbandingan di atas dapat diketahui nilai dari
GPM pada PT. Bosowa Propertindobergerak turun naik selama 3 tahun
berturut. Pada Tahun 2014 nilai GPM sebesar 49,81%, Tahun 2015
mengalami penurunan nilai GPM menjadi 49,46 %, namun di Tahun
2016mengalami peningkatan nilai GPM menjadi 60,78 % pertahun dari
tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa Gross Profit Margindalam
kondisi baik.
58
Untuk menentukan efektivitas Gross Profit Margin dari tahun 2014-
2016 dapat diliat pada tabel perbandingan di atas bahwa telah ditetapkan
rata-rata industri untuk GPM yaitu 24,9 % dalam setahun. Kondisi GPM
pada perusahaan PT. Bosowa Propertindo pada tahun 2014 telah efektif
karena nilai GPM ditahun tersebut berada di atas nilai standar rata-rata
industri yaitu 49,81 %. Ditahun 2015 kondisi GPM pada perusahaan PT.
Bosowa Propertindo juga sudah mencapai efektif karena nilai GPM tahun
tersebut berada di atas nilai standar rata-rata industri yaitu dengan 49,46 %.
Dan untuk tahun 2016 nilai GPM juga sudah sangat efektif, ini dilihat dari
nilai GPM nya yang berada di atas nilai standar rata-rata industri yaitu 60,78
%. Hal ini menunjukkan bahwa Gross Profit Margin pada PT. Bosowa
Propertindo sudah efektif dari tahun 2014-2016.
b. NPM (Net Profit Margin)
Berdasarkan tabel perbandingan di atas dapat diketahui nilai dari NPM
pada PT. Bosowa Propertindobergerak mengalami peningkatan selama 3
tahun berturut. Pada Tahun 2014 nilai NPM sebesar 14,89%, Tahun 2015
nilai NPM naik menjadi 23,42 %, dan di Tahun 2016juga meningkat dengan
nilai NPM sebesar 78,34 % pertahun. Hal ini menunjukkan bahwa Net
Profit Margindalam keadaan baik.
Untuk menentukan efektivitas Net Profit Margin dari tahun 2014-
2016 dapat diliat pada tabel perbandingan di atas bahwa telah ditetapkan
rata-rata industri untuk NPM yaitu 3,92 % dalam setahun. Kondisi NPM
pada perusahaan PT. Bosowa Propertindo pada tahun 2014 telah efektif
59
karena nilai NPM ditahun tersebut berada di atas nilai standar rata-rata
industri yaitu 14,89 %. Ditahun 2015 kondisi NPM pada perusahaan PT.
Bosowa Propertindo juga sudah mencapai efektif karena nilai NPM tahun
tersebut berada di atas nilai standar rata-rata industri yaitu dengan 23,42 %.
Dan untuk tahun 2016 nilaiNPM juga sudah sangat efektif, ini dilihat dari
nilai NPM nya yang berada di atas nilai standar rata-rata industri yaitu 78,34
% . Hal ini menunjukkan bahwa Net Profit Margin pada PT. Bosowa
Propertindo sudah efektif dari tahun 2014-2016.
c. ROI (Return On Invesment)
Berdasarkan tabel perbandingan di atas dapat diketahui nilai dari ROI
pada PT. Bosowa Propertindobergerak mengalami peningkatan selama 3
tahun berturut. Pada Tahun 2014 nilai ROI sebesar 3,12%, Tahun 2015 nilai
ROI naik menjadi 5,78 %, dan di Tahun 2016juga meningkat dengan nilai
ROI sebesar 14,87 % pertahun. Hal ini menunjukkan bahwa Return On
Invesmentdalam keadaan baik.
Untuk menentukan efektivitas Return On Invesmentdari tahun 2014-
2016 dapat diliat pada tabel perbandingan di atas bahwa telah ditetapkan
rata-rata industri untuk ROI yaitu 5,08 % dalam setahun. Kondisi ROI pada
perusahaan PT. Bosowa Propertindo pada tahun 2014 belum efektif karena
nilai ROI ditahun tersebut berada di bawah nilai standar rata-rata industri
yaitu 3,12 %. Namun ditahun 2015 kondisi ROI pada perusahaan PT.
Bosowa Propertindo sudah mencapai efektif karena nilai ROI tahun tersebut
berada di atas nilai standar rata-rata industri yaitu dengan 5,78 %. Dan
60
untuk tahun 2016 nilai ROI juga sudah mencapai efektif, ini dilihat dari
nilai ROI nya yang berada di atas nilai standar rata-rata industri yaitu 14,87
% dalam setahun . Hal ini menunjukkan bahwa Return On Invesment pada
PT. Bosowa Propertindo efektif di tahun 2015 dan 2016.
d. ROE (Return On Equity)
Berdasarkan tabel perbandingan di atas dapat diketahui nilai dari ROE
pada PT. Bosowa Propertindobergerak mengalami peningkatan selama 3
tahun berturut. Pada Tahun 2014 nilai ROE sebesar 7,44 %, Tahun 2015
nilai ROE naik menjadi 12,14 %, dan di Tahun 2016juga meningkat dengan
nilai ROE sebesar 23,39 % pertahun. Hal ini menunjukkan bahwa Return
On Equitydalam keadaan baik.
Untuk menentukan efektivitas Return On Equitydari tahun 2014-2016
dapat diliat pada tabel perbandingan di atas bahwa telah ditetapkan rata-rata
industri untuk ROE yaitu 8,32 % dalam setahun. Kondisi ROE pada
perusahaan PT. Bosowa Propertindo pada tahun 2014 belum efektif karena
nilai ROE ditahun tersebut berada di bawah nilai standar rata-rata industri
yaitu 7,44 %. Namun ditahun 2015 kondisi ROE pada perusahaan PT.
Bosowa Propertindo sudah mencapai efektif karena nilai ROE tahun
tersebut berada di atas nilai standar rata-rata industri yaitu dengan 12,14 %.
Dan untuk tahun 2016 nilai ROE juga sudah mencapai efektif, ini dilihat
dari nilai ROE nya yang berada di atas nilai standar rata-rata industri yaitu
23,39 % dalam setahun . Hal ini menunjukkan bahwa Return On Equity
pada PT. Bosowa Propertindo efektif di tahun 2015 dan 2016.
61
3. Efektivitas Penggunaan Modal Kerja Dalam Meningkatkan Laba
Usaha
Berdasarkan hasil perhitungan Rasio Working Capital dan Rasio
Profitabilitas serta perbandingan hasil perhitungan rasio dengan standar rata-
rata industri diketahui bahwa penggunaan/pengelolaan modal kerja pada PT.
Bosowa Propertindo Makassar sudah dikatakan efektif ini dilihat dari rasio
perputaran modal kerjanya yang berada diatas standar rata-rata industri, selain
itu dilihat dari laporan keuangannya yang dimana pencapaian laba PT. Bosowa
Propertindo Makassar dalam tiap tahunnya selalu meningkat yaitu tahun 2014
sebesar Rp. 6.040.327.302 , tahun 2015 meningkat sebesar Rp. 11.215.798.072
serta ditahun 2016 juga meningkat sebesar Rp. 28.202.210.131.
62
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari bab sebelumnya maka dapat diberikan
kesimpulan mengenai efektivitas penggunaan modal kerja dalam meningkatkan
laba usaha perusahaan pada PT. Bosowa Propertindo Makassaryaitu penggunaan
modal kerjanya yang sudah efektif. Ini dilihat dari analisis rasio profitabilitas yang
mengalami peningkatan dan berada diatas standar rata-rata industri serta
mengalami peningkatan tiap tahunnya dalam 3 tahun terakhir yaitu tahun 2014-
2016.
B. Saran
Ada beberapa saran bagi perusahaan yag dapat digunakan sebagai
masukkan dalam mengelola modal kerja yang efektif sebagai berikut:
1. Perusahaan perlu menghitung besarnya kas optimum agar jumlah kas yang
ada dalam perusahaan tidak kurang dan tidak lebih supaya perputarannya
semakin meningkat.
2. Perusahaan harus memaksimalkan dalam mengelola modal kerja persediaan
supaya perputarannya semakin meningkat dan tidak terlalu lama dana yang
terikat dalam persediaan sehingga pengelolaan modal kerja persediaan lebih
efektif sehingga meningkatkan profitabilitas perusahaan.
3. Perusahaan harus lebih memperhatikan dalam mengelola piutang. Caranya
dapat dengan melakukan penagihan piutang yang tepat pada waktunya.
Memperketat penagihan harus juga dengan pemikiran yang tepat karena
62
63
justru konsumen akan merasa terbebani. Memberikan kelonggaran juga
harus hati-hati karena akan semakin banyaknya dana tertanam dalam
piutang. Jadi perusahaan akan bersikap tegas dalam mengelola piutangnya
agar lebih efektif.
4. Perusahaan dapat membuat estimasi laporan keuangan untuk tahun yang
akan datang agar perusahaan tepat dalam menerapkan kebijakan-kebijakan
selain itu juga dapat memberikan gambaran biaya-biaya yang akan
dibutuhkan untuk satu tahun yang akan datang.
5. Untuk peneliti selanjutnya yang akan meneliti mengenai efektivitas
penggunaan modal kerja dalam meningkatkan laba usaha perusahaan saya
sarankan untuk menggunakan metode lain seperti analisis deskriptif
kuantitatif dan analisis regresi linear dengan menggunakan program SPSS.
64
DAFTAR PUSTAKA
Daft, Richard L. 2012. Era Baru Manajemen (New Era of Management). Jakarta:Salemba Empat.
Desi, Rahayu dan Sudjana, 2015. Efektivitas Pengelolaan Modal Kerja DalamUpaya Meningkatkan Profitabilitas Perusahaan. Jurnal Administrasi Bisnis.Vol :26, No.1 Hal.1-9.
Dewi dan Rahayu, 2016. Pengaruh Perputaran Modal Kerja TerhadapProfitabilitasPerusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmudan Riset Akuntansi. Vol : 5,No.1 Hal.1-17.
Hanafi M Mahmud & Halim Abdul. 2012. Analisis Laporan Keuangan,Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.
HarahapSopyan Syafri, 2011. Teori Akuntansi. Edisi Revisi, Jakarta : RajawaliPersada.
http://dinnielvera.blogspot.co.id/2012/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-nonehtml
Indriyani, 2015. Analisis Efektivitas Modal Kerja Terhadap Profitabilitas PadaPrincess Diary ACC diSamarinda. ejournal Ilmu Administrasi Bisnis. Vol :3, No.1 Hal.105-114.
Jumingan,. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Kasmir, 2011. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Kasmir, 2012. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Kumara dan Saputra, 2014.Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Pada ProfitabilitasKoperasi Serba Usaha. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol : 9,No. 2, Hal. 340-356.
Lestari dan Sari, 2013. Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja untukMeningkatkan Profitabilitas pada PT Millennium Internasional, Tbk. JurnalIlmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE). VolumeSemester I 2013, Hal.15-29.
Liliana, 2014. Peranan Modal Kerja dan Pengaruhnya Terhadap PeningkatanProfitabilitaspada PT. Hagabaya Sejati Palembang. Jurnal Ilmiah STIEMDP. Vol :04, No.1 Hal. 9-21.
65
Maimunah, 2012. Analisis Pengaruh Pengelolaan Modal Kerja TerhadapTingkat Profitabilitas pada PT Metrodata Electronics. Tbk. Jurnal IlmiahManajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE). Volume SemesterII 2012. Hal.29-54.
Marantika, 2012.Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Dan ProfitabilitasEfficiency Analysis Of The Use Of Working Capital And Profitability. JurnalManajemen Keuangan. Vol :10, No.2 Hal.54-64
Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty
Munawir,S, 2012.Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat, CetakanKesebelas,Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Purnomo, Dzulkirom dan Zahroh, 2014. Efektivitas Pengelolaan Modal KerjaUntuk Meningkatkan Likuiditas dan Profitabilitas Perusahaan. JurnalAdministrasi Bisnis. Vol :12, No.12 Hal. 1-10
Reimeinda, Murni dan Saerang, 2016. Analisis Pengaruh Modal Kerja TerhadapProfitabilitas pada Industri Telekomunikasi Di Indonesia. Jurnal BerkalaIlmiah Efisiensi. Vol :16, No.03, Hal.207-218.
Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Empat.Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
RIWAYAT HIDUP
Ma’rifatul Jihadi, lahir di Praya yang merupakan salah
satu daerah di Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi
Selatan pada tanggal 30 Desember 1995, anak pertama
dari empat bersaudara dari pasangan Khairil Jihadi dan
Ainun. Adapun jenjang pendidikan yang penulis lalui
yaitu SDN 108 Bonepute Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur pada tahun
2001 dan tamat pada tahun 2007. Kemudian pada tahun yang sama penulis
melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Burau Kabupaten Luwu Timur dan tamat
pada tahun 2010. Kemudian pada tahun yang sama, penulis melanjutkan
pendidikan di SMAN 1 Burau pada tahun 2010 dan tamat pada tahun 2013.
Kemudian penulis melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi pada tahun
2013 di Universitas Muhammadiyah Makassar dengan dengan mengambil
program studi yang dipilih yaitu Program Studi Akuntansi Strata Satu (S1 )
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta akan menyelesaikan perkuliahan di
Universitas Muhammadiyah Makassar dengan judul skripsi “Efektivitas
Penggunaan Modal Kerja Dalam Meningkatkan Laba Usaha pada PT. Bosowa
Propertindo Makassar”.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITASUNTUK PERIODE YANG BERAKHIR
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo per 31 Desember 2012 101,220,000,000 - (32,273,153,192) 68,946,846,808
Penambahan Modal - - - -
Restrukturisasi Entitas Sipengendali - - -
Laba (Rugi) Bersih per 31 Desember 2013 - - 6,156,837,345 6,156,837,345
Saldo per 31 Desember 2013 101,220,000,000 - (26,116,315,847) 75,103,684,153
Penambahan Modal - - -
Koreksi Saldo Laba - - - -
- - 6,040,327,302 6,040,327,302
101,220,000,000 - (20,075,988,544) 81,144,011,456Penambahan Modal - - - -
Koreksi Saldo Laba - - - -
- - 11,215,798,072 11,215,798,072
101,220,000,000 - (8,860,190,473) 92,359,809,527Penambahan Modal - - -Koreksi Saldo Laba - - - -
- - 28,202,210,131 28,202,210,131
- - 19,342,019,659 120,562,019,659
Catatan atas Laporan Keuangan MerupakanBagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan secara Keseluruhan
31 December 2016
Keterangan Modal Saham RestrukturisasiEntitas Sipengendali Saldo Laba Jumlah
Laba (Rugi) Bersih per 31 December 2016
Saldo per 31 December 2016
Laba (Rugi) Bersih per 31 December 2015
Saldo per 31 December 2016
Laba (Rugi) Bersih per 31 December 2014
Saldo per 31 December 2014