Post on 01-Feb-2018
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Visi dan Misi SKK Migas
Prinsip Kelembagaan
Sambutan Komisi Pengawas SKK Migas
Sambutan Kepala SKK Migas
Manajemen SKK Migas
Struktur Organisasi SKK Migas
Kondisi Hulu Migas - Global dan Nasional
Ringkasan Laporan Tahun 2015
BAB I POTRET KINERJA SKK MIGAS
Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi
Sumber Daya dan Cadangan
Realisasi Komitmen Kontraktor KKS
Realisasi Investasi Kontraktor KKS Eksploitasi dan Eksplorasi
Kegiatan Produksi / Lifting Minyak dan Gas Bumi
Distribusi Revenue Minyak dan Gas Bumi
Efisiensi Pengembalian Biaya Operasi
03
04
05
07
09
11
12
13
19
21
23
30
32
36
38
PENDAHULUAN
Visi dan Misi SKK Migas
Prinsip Kelembagaan
Sambutan Komisi Pengawas SKK Migas
Sambutan Kepala SKK Migas
Manajemen SKK Migas
Struktur Organisasi SKK Migas
Kondisi Hulu Migas - Global dan Nasional
Ringkasan Laporan Tahun 2015
BAB IIUPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN
Realisasi Proyek Baru
Upaya Peningkatan Produksi dan Cadangan Minyak dan Gas Bumi
Forum Sharing Knowledge
Kerja Sama dengan Lembaga Lain
Tantangan Dalam Pencapaian Target Produksi 2015
BAB IVPEMBERDAYAAN KAPASITAS NASIONAL
Optimalisasi Produksi Minyak Bumi untuk Kilang Domestik
Peningkatan Pasokan Gas untuk Memenuhi Kebutuhan Domestik
Pemanfaatan Barang dan Jasa Dalam Negeri
Keterlibatan Bank BUMN / BUMD untuk Kegiatan Minyak dan Gas Bumi
Pengelolaan dan Pengembangan SDM Kontraktor KKS
Pengembangan TKI
BAB IIIPROYEK-PROYEK UTAMA
Proyek Banyu Urip - ExxonMobil Cepu Limited
Proyek Indonesia Deepwater Development - Chevron Indonesia Co.
Proyek Abadi - Inpex Masela Ltd.
Proyek Tangguh Train 3 - BP Berau Ltd.
Proyek Jangkrik - eni Muara Bakau
Proyek Senoro - JOB Pertamina-Medco Tomori Sulawesi dan Proyek Donggi Matindok -PT. Pertamina EP
Proyek Kepodang - Petronas Carigali Muriah Ltd.
BAB VINTERNAL SKK MIGAS
Laporan Hasil Audit BPK-RI
Continuous Improvement pada Aspek Tata Kelola Organisasi
Sistem Teknologi Komunikasi dan Informasi
LAMPIRANWILAYAH KERJA
43
44
50
59
63
89
92
97
99
101
103
69
71
73
75
77
81
85
107
107
115
03
VISI DAN MISISKK MIGAS
VISIMenjadi entitas yang proaktif dan terpercaya serta penggerak utama
pengembangan industri strategis hulu minyak dan gas bumi bagi
kepentingan bangsa dan negara.
MISI• Melakukan kegiatan pengawasan dan pengendalian kontrak kerja
sama kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi (migas) untuk
menjamin efektivitas, efisiensi, dan tetap menjaga kelestarian
lingkungan hidup;
• Melakukan sinergi dengan pemangku kepentingan dan Kontraktor
Kontrak Kerja Sama (KKS) untuk meningkatkan cadangan dan
produksi migas Indonesia;
• Meningkatkan budaya kerja yang kondusif melalui sinergi, koordinasi,
serta penerapan sistem manajemen perubahan, ilmu pengetahuan,
dan teknologi;
• Mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuan nasional untuk
lebih mampu bersaing di tingkat nasional, regional, dan internasional;
• Meningkatkan pendapatan negara untuk memberikan kontribusi yang
sebesar-besarnya bagi perekonomian nasional dan mengembangkan
serta memperkuat posisi industri hulu migas Indonesia.
PENDAHULUAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
PENDAHULUAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
04
PRINSIP KELEMBAGAAN(CORE VALUES)
PROFESSIONAL
RESPONSIVE
UNITY IN DIVERSITY
DECISIVE
ETHICS
NATION FOCUSED
TRUSTWORTHY
Berpikir dan bertindak sesuai dengan standar yang berlaku dalam melaksanakan pekerjaan.
Memberikan reaksi/respon secara cepat dengan cara yang tepat dan positif dalam pelaksanaan pekerjaan.
Mampu menerima, mengakui, menghargai, dan mensinergikan keragaman untuk mencapai tujuan yang disepakati bersama.
Berani mengambil keputusan sesuai dengan kewenangan berdasarkan pertimbangan rasional dan dengan melihat implikasi/risiko dari keputusan yang dibuat.
Bertindak sesuai dengan norma-norma, peraturan dan/atau etika bisnis yang berlaku dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan jabatan.
Memahami dan berupaya memaksimalkan potensi dan kemampuan nasional dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan tugas sehari-hari.
Dapat dipercaya dan diandalkan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan jabatan.
Sebagai bentuk komitmen dan keseriusan SKK Migas dalam pengembangan industri
hulu migas di Indonesia, SKK Migas memegang nilai-nilai yang disebut
“P R U D E N T” yang dijabarkan sebagai sebagai berikut:
PENDAHULUAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
SAMBUTAN KOMISI PENGAWAS SKK MIGAS
Sumber daya minyak dan gas bumi harus dikelola
dengan tepat dan benar agar dapat memberikan nilai
tambah yang sebesar-besarnya bagi bangsa dan
negara; namun di sisi lain tetap mampu memberikan
nilai keekonomian yang cukup adil bagi para investor
karena investasi di sektor hulu migas bersifat padat
modal, berisiko tinggi, dan berjangka panjang.
05
PENDAHULUAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, saya menyambut gembira atas
terbitnya buku Laporan Tahunan 2015 SKK Migas ini, yang secara umum menggambarkan
berbagai capaian dan tantangan yang dihadapi industri hulu migas di tahun 2015.
Sebagaimana kita rasakan bersama, tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi
industri hulu migas terutama akibat penurunan harga minyak dunia secara terus menerus sejak
Kuartal III tahun 2014 hingga menyentuh tingkatan harga US$30-an per barel di penghujung
tahun 2015. Namun teramati bahwa meskipun dalam situasi yang sulit, para pemangku
kepentingan tetap berupaya maksimal sehingga industri hulu migas Indonesia dapat tetap berjalan.
Untuk itu, saya sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pelaku usaha dan
seluruh pemangku kepentingan yang telah mendukung kesinambungan berjalannya industri ini.
Tugas utama yang dibebankan Pemerintah kepada industri hulu migas diantaranya
meningkatkan produksi, menambah cadangan, serta menumbuhkembangkan kapasitas
nasional. Dari sisi Pemerintah, terutama dari sisi kebijakan dan regulasi, kami terus berupaya
agar iklim investasi migas tetap menarik bagi investor antara lain dengan cara melakukan
simplifikasi perizinan, meninjau ulang sistem fiskal, serta mengkaji berbagai insentif dan
kemudahan yang memungkinkan untuk diterapkan di industri hulu migas.
Di tengah situasi krisis saat ini hendaknya kita harus tetap optimis. Seperti yang lalu-lalu kondisi
krisis sifatnya sementara karena pada dasarnya semua orang menghendaki keluar dari situasi
krisis. Dengan menjalin sinergi yang lebih erat antara para pemangku kepentingan, diharapkan
industri hulu migas tetap dapat mempersembahkan kinerja yang baik.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
SUDIRMAN SAIDMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral
selaku Ketua Komisi Pengawas SKK Migas
06
02
SAMBUTAN KEPALA SKK MIGAS
07
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memperkenankan kegiatan industri hulu migas
di Indonesia tetap berjalan. Tahun 2015 merupakan tahun yang tidak mudah bukan hanya bagi sektor hulu
migas atau Indonesia saja, namun juga nyaris melanda semua sektor ekonomi secara global. Hal ini utamanya
disebabkan turunnya harga minyak dunia dari level US$100-an per barel di Kuartal III tahun 2014 menjadi
hanya US$30-an per barel di penghujung tahun 2015, dimana pada awalnya dipicu oleh kelebihan pasokan
di kuartal pertama tahun 2014.
Di tengah situasi yang sulit, kami dan segenap pemangku kepentingan tetap bahu-membahu dan bekerja
sama sehingga kegiatan industri hulu migas di Indonesia dapat terus bergulir. Atas nama SKK Migas, saya
mengucapkan terima kasih kepada para Kontraktor KKS serta pihak-pihak lain yang telah memberi dukungan
demi kesinambungan kegiatan hulu migas di Indonesia.
PENDAHULUAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
08
Menghadapi krisis harga minyak ini, SKK Migas melalui kerja sama yang erat dengan Kontraktor KKS dan
para pemangku kepentingan lainnya melakukan berbagai upaya antara lain; efisiensi penggunaan Capex dan
Opex, mempertahankan kehandalan fasilitas produksi agar frekuensi kejadian gangguan produksi (unplanned
shutdown) dapat berkurang, dan implementasi Right to Audit terhadap penyedia barang/jasa Kontraktor KKS
untuk lebih menjamin efisiensi biaya pengadaan serta peningkatan good corporate governance. SKK Migas
akan terus bekerja lebih efisien, meningkatkan koordinasi dengan instansi pemerintah dan para pemangku
kepentingan terkait, serta memberikan asistensi kepada Kontraktor KKS yang membutuhkan.
Melalui rapat Work Program & Budget (WP&B) yang diselenggarakan selama dua bulan di akhir tahun 2015,
telah disepakati target indikator utama sektor hulu migas di tahun 2016 sebagai berikut:
a. Lifting minyak 827,8 Mbopd
b. Lifting gas 6.256 MMscfd
c. Lifting migas 1.945 Mboepd
d. Cost recovery US$14,93 miliar
e. Penerimaan negara US$10,77 miliar
f. Expenditure US$17,22 miliar, terdiri dari US$15,98 miliar untuk WK eksploitasi dan US$1,24 miliar
untuk WK eksplorasi.
Tentunya menjadi harapan kita bersama agar target yang telah disepakati tersebut dapat dicapai. Akhir kata,
kami mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh pemangku kepentingan dan komponen bangsa.
Pencatatan kinerja dalam buku laporan tahunan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kami terhadap
dukungan dan kepercayaan yang diberikan selama ini. Kami berharap agar tetap memperoleh dukungan di
tahun-tahun mendatang sehingga industri hulu migas dapat mempersembahkan kinerja yang lebih baik lagi
dalam memberikan nilai tambah sebesar-besarnya bagi bangsa dan negara.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
AMIEN SUNARYADIKepala SKK Migas
09
AMIEN SUNARYADI dilantik sebagai Kepala SKK Migas pada tanggal
21 November 2014. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Wakil Ketua KPK
(2003-2007), Senior Governance and Anti-Corruption Officer di World Bank
(2007-2012), dan Partner Fraud Investigation & Dispute Services di EY Indonesia
(2012-2014). Pria kelahiran tahun 1960 ini menamatkan pendidikan di Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara dan College of Business Administration, Georgia State University,
Atlanta. Beliau memulai karirnya dengan bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
M.I. ZIKRULLAH dilantik sebagai Wakil Kepala SKK Migas, setelah menjabat
sebagai Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis SKK Migas pada tanggal
17 Juli 2014 sampai dengan 28 April 2015. Beliau juga merangkap selaku Deputi
Pengendalian Komersial dan Pengawas Internal. Pria kelahiran Bogor tahun 1961 ini
memperoleh gelar Magister Hukum di Universitas Indonesia. Beberapa posisi lainnya
yang pernah dijabat oleh beliau di BPMIGAS/SKK Migas adalah Kepala Bagian
Program dan Pelaporan, Kepala Divisi Pertimbangan Hukum dan Formalitas, Vice
President Management Representatives Donggi Senoro, Kepala Monetisasi Minyak
dan Gas Bumi, Kepala Divisi Pertimbangan Hukum, dan Kepala Divisi Pengadaan
dan Manajemen Aset.
BUDI AGUSTYONO dilantik sebagai Sekretaris SKK Migas pada tanggal
15 Mei 2015 setelah sebelumnya menjabat sebagai Deputi Pengendalian Keuangan
SKK Migas. Pria kelahiran Jakarta, 1958 ini meraih gelar Sarjana Akuntansi dari
Universitas Indonesia pada tahun 1985 dan kemudian meraih gelar Magister
Manajemen dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1999. Beberapa jabatan
yang pernah dipegang oleh Budi di BPMIGAS/SKK Migas antara lain Kepala Divisi
Pemeriksaan Biaya Operasi, Kepala Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi BPMIGAS.
MANAJEMEN SKK MIGAS
KEPALA SKK MIGAS
DEPUTI PENGENDALIAN OPERASI
WAKIL KEPALA SKK MIGAS
SEKRETARIS SKK MIGAS
PENDAHULUAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
10
GUNAWAN SUTADIWIRIA dilantik menjadi Deputi Pengendalian Perencanaan
SKK Migas pada tanggal 7 Mei 2015 setelah sebelumnya sebagai Tenaga Ahli
Kepala SKK Migas sejak bulan Oktober 2014. Pria kelahiran Jakarta, 1962 ini
memperoleh gelar S1 Teknik Perminyakan Universitas Trisakti, Magister S2 Teknik
Perminyakan ITB dan meraih gelar Ph.D dalam bidang Petroleum Engineering di
Texas A&M University. Beberapa jabatan yang pernah dipegang oleh Gunawan
adalah Kepala Divisi Eksploitasi, Kepala Divisi Pengawasan Realisasi Komitmen
Rencana Pengembangan Lapangan, Spesialis Utama Deputi Perencanaan,
Kepala Divisi Pengkajian dan Pengembangan, serta Vice President Management
Representative PT. Chevron Pacific Indonesia.
MULIAWAN dilantik sebagai Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas pada tanggal
8 Februari 2013. Pria kelahiran Jakarta, 1961 ini adalah alumni Teknik Tambang
Eksplorasi dari ITB dan Program Magister Manajemen dari UGM telah memiliki
pengalaman panjang dalam bidang operasi kegiatan hulu migas, baik saat masih
bekerja di Pertamina maupun saat bergabung dengan BPMIGAS/SKK Migas.
Beberapa jabatan yang pernah dipegang oleh Muliawan di BPMIGAS/SKK Migas
antara lain Kepala Perwakilan Sumatera Bagian Utara serta Kepala Divisi Operasi
Produksi.
PARULIAN SIHOTANG dilantik sebagai Deputi Pengendalian Keuangan SKK Migas pada
bulan Mei 2015. Pria kelahiran 1963 ini mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Indonesia
untuk pendidikan Akuntan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), mendapatkan
beasiswa Bank Dunia untuk program Master of Accountancy dari Case Western Reserve
University di Cleveland, USA dan PhD dari Dundee University, UK pada tahun 2003.
Sebelum bergabung dengan SKK Migas tahun 2008, akuntan yang merupakan lulusan
terbaik LEMHANAS tahun 2014 ini bekerja sebagai Auditor di BPKP. Jabatan yang pernah
dipegang oleh Parulian di BPMIGAS/SKK Migas antara lain Kepala Bagian Program
dan Pelaporan, Vice President Management Representative, Kepala Divisi Pemeriksaan
Penghitungan Bagian Negara, serta Kepala Divisi Manajemen Risiko dan Perpajakan.
RUDIANTO RIMBONO dilantik sebagai Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis
SKK Migas pada tanggal 7 Mei 2015. Alumni Teknik Sipil ITB (1989, Sangat
Memuaskan) dan program Magister Project Manajement Universitas Indonesia
(2009, Cum Laude) ini bergabung dengan BPMIGAS/SKK Migas sejak 2004
dan telah menerima berbagai penugasan sebelumnya antara lain sebagai Kepala
Kantor Perwakilan Sumatera Bagian Selatan, Kepala UPP Indonesia Deepwater
Development Project, Sekretaris Pimpinan, Kepala Divisi Manajemen Proyek dan
Pemeliharaan Fasilitas, serta sebagai Kepala Bagian Humas.
DEPUTI PENGENDALIAN PERENCANAAN
DEPUTI PENGENDALIAN OPERASI
DEPUTI PENGENDALIAN KEUANGAN
DEPUTI PENGENDALIAN DUKUNGAN BISNIS
11
KEPALA
WAKIL KEPALA
SEKRETARIS PENGAWAS INTERNAL
BAGIAN INTERNAL
BAGIAN PROGRAM DAN PELAPORAN
DEPUTI PENGENDALIAN PERENCANAAN
DIVISI EKSPLORASI
DIVISI OPERASI PRODUKSI DIVISI AKUNTANSI
DIVISI PENUNJANG OPERASI
DIVISI SURVEI & PEMBORAN
DIVISI EKSPLOITASI
DIVISI PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN
DIVISI MANAJEMEN PROYEK & PEMELIHARAAN FASILITAS
DIVISI MANAJEMEN RISIKO & PERPAJAKAN
DIVISI KOMERSIALISASI MINYAK BUMI & KONDENSAT
DIVISI PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KKS
DIVISI PERTIMBANGAN HUKUM DAN FORMALITAS
DIVISI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI
DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA
DIVISI KOMERSIALISASI GAS BUMI
DIVISI PENGAWASAN REALISASI KOMITMEN
RENCANA PENGEMBANGAN LAPANGAN
DIVISI PEMERIKSAAN BIAYA OPERASI
DIVISI PEMERIKSAAN PENGHITUNGAN BAGIAN NEGARA
DIVISI PENGENDALIAN PROGRAM DAN ANGGARAN
DEPUTI PENGENDALIAN OPERASI
DEPUTI PENGENDALIAN KEUANGAN
DEPUTI PENGENDALIAN KOMERSIAL
DEPUTI PENGENDALIAN DUKUNGAN BISNIS
KELOMPOK KERJA PENGAWASAN
MANAGEMENT REPRESENTATIVES
BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT
TENAGA AHLI
STRUKTUR ORGANISASI SKK MIGAS
PENDAHULUAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
12
KONDISI HULU MIGAS – GLOBAL DAN NASIONAL
Sejak dimulainya industrialisasi migas modern pada pertengahan abad ke-19, industri migas telah memainkan peran
dominan bagi pertumbuhan ekonomi di berbagai belahan dunia, baik dari sisi penghasil (produsen) maupun dari
sisi pengguna (konsumen). Industri migas juga telah melalui berbagai siklus dan perubahan yang mengharuskannya
beradaptasi. Salah satu siklus tersebut adalah naik turunnya harga.
Tahun 2015 ditandai dengan anjloknya harga minyak dunia dari rata-rata US$100-an per barel di kuartal III
tahun 2014 menjadi hanya rata-rata US$30-an per barel di penghujung tahun 2015. Ini berarti harga minyak yang
stabil di level US$100-an selama 3,5 tahun sejak tahun 2011 telah berakhir. Penurunan harga minyak ini pada
mulanya dipicu oleh kelebihan pasokan di awal tahun 2014. Peningkatan produksi minyak di negara-negara
non-OPEC (terutama shale oil di Amerika Serikat), gagalnya OPEC mencapai kesepakatan untuk menurunkan
tingkat produksi, serta isu-isu geopolitik dan keamanan di berbagai kawasan dunia diduga merupakan faktor-faktor
yang menyebabkan penurunan harga minyak.
SUMBER :WTI dan BRENT : U.S. Energy Information and Administration (EIA)ICP : Kementerian ESDM
140
120
100
80
60
40
20
0
ICP
WTI
BRENT
PERGERAKAN HARGA MINYAK DUNIA2011-2015
US
$/B
AR
EL
Stabil di level 100-an selama 3,5 tahun
Turun sampai ke level 30-an
Jan-
11
Mar
-11
Mei
-11
Jul-1
1
Sep
-11
Nov
-11
Jan-
12
Mar
-12
Jan-
13
Mei
-14
Mar
-15
Mei
-12
Mar
-13
Jul-1
4
Mei
-15
Jul-1
2
Nov
-13
Mei
-13
Sep
-14
Jul-1
5
Sep
-12
Jan-
14
Jul-1
3
Nov
-14
Sep
-15
Nov
-12
Mar
-14
Sep
-13
Jan-
15
Nov
-15
Anjloknya harga minyak menyebabkan perlambatan dalam kegiatan eksplorasi dan produksi migas. Perusahaan migas,
baik yang berstatus IOC maupun NOC, banyak yang harus merekstrukturisasi pengeluaran belanjanya. Sejumlah proyek
pengembangan terpaksa ditunda karena tidak lagi ekonomis dengan level harga minyak saat ini. Jumlah rig pemboran
yang aktif menciut, rencana investasi dikaji ulang, biaya operasional dipotong, dan pengangkatan pegawai baru
ditunda. Menurut kajian Wood Mackenzie, telah terjadi penurunan biaya eksplorasi dan produksi di tahun 2015 sekitar
20% meliputi jasa pemboran, seismik, Opex, fasilitas proses produksi, fasilitas bawah permukaan laut, FPSO, dan
fasilitas anjungan lepas pantai dibandingkan tahun 2014. Pemutusan hubungan kerja (PHK) banyak terjadi di berbagai
belahan dunia, terutama di perusahaan-perusahaan penunjang sebagai pihak yang paling dulu terkena dampak akibat
menurunnya volume permintaan barang dan jasa untuk kegiatan eksplorasi dan produksi.
Penurunan harga minyak yang tajam sebetulnya bukan merupakan hal baru. Menurut catatan Bank Dunia, selama
30 tahun terakhir sudah terjadi lima episode penurunan harga minyak dengan tingkat penurunan lebih dari 30%.
Siklus naik turun harga merupakan karakteristik alamiah sistem pasar di mana sejak awal bisnis minyak sudah
biasa menghadapi siklus ini. Di setiap situasi krisis biasanya muncul peluang-peluang baru. Untuk perusahaan
migas yang memiliki dukungan finansial yang kuat sebetulnya saat inilah waktu yang tepat untuk menggalakkan
kegiatan eksplorasi, yaitu pada saat harga komoditas barang/jasa penunjang migas sedang berada di level rendah.
Dari sisi biaya dan teknologi, sekarang saatnya melakukan efisiensi dan terobosan teknologi baru yang lebih murah
tanpa mengorbankan human capital.
Di tengah situasi krisis harga minyak, SKK Migas melalui kerja sama yang erat dengan Kontraktor KKS dan para
pemangku kepentingan lainnya melakukan upaya-upaya berikut:
(1) Efisiensi penggunaan Capex dan Opex:
• Optimasi kegiatan pemboran pengembangan. Jika tingkat kemungkinannya rendah untuk terlaksana, program-
program pemboran dikurangi.
• Meningkatkan kegiatan kerja ulang dan perawatan sumur. Kegiatan ini lebih digalakkan karena unit biaya yang lebih
rendah dibanding pemboran dan dengan tingkat kemungkinan yang lebih tinggi untuk mendapatkan tambahan
produksi dari sumur-sumur produksi yang sudah ada.
• Mempertahankan kehandalan fasilitas produksi agar frekuensi kejadian gangguan produksi (unplanned shutdown)
dapat berkurang.
• Negosiasi harga dengan penyediaan barang dan jasa agar kegiatan hulu migas masih dapat berlangsung dengan
nilai keekonomian yang cukup memadai.
• Menganalisa kembali kegiatan proyek dan rencana pengembangan yang keekonomiannya dipengaruhi harga
minyak.
• Implementasi Right to Audit terhadap penyedia barang/jasa Kontraktor KKS untuk lebih menjamin efisiensi biaya
pengadaan serta peningkatan good corporate governance.
(2) Mempertahankan kegiatan eksplorasi (studi, survei, dan pemboran): peluang meningkatkan volume kegiatan
eksplorasi di tengah harga barang/jasa yang sedang berada di level rendah.
(3) Antisipasi ketenagakerjaan: seluruh upaya akan dilakukan dalam meminimalisasi dampak terhadap tenaga kerja,
antara lain efisiensi biaya pelatihan dan perjalanan dinas, pensiun alami, serta pengaturan ulang jam/hari kerja.
(4) Meminimalisasi dampak negatif terhadap perusahaan nasional terutama industri barang/jasa penunjang yaitu agar
tetap konsisten memperhatikan pengembangan kapasitas nasional.
(5) SKK Migas akan terus bekerja lebih efisien, meningkatkan koordinasi dengan instansi pemerintah terkait terhadap
implementasi peraturan dan perizinan, serta memberikan asistensi kepada Kontraktor KKS, utamanya yang belum
memahami karakter spesifik hulu migas Indonesia, baik secara teknis maupun nonteknis.
PENDAHULUAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
Di tengah cadangan yang makin menipis, sesuai dengan karakteristik migas sebagai “natural depleted resource”
dan kegiatan eksplorasi yang belum membuahkan hasil memadai untuk mengganti cadangan migas yang telah
diproduksikan, maka hal yang paling utama adalah melakukan berbagai upaya percepatan atau debottlenecking.
Dari sisi regulasi dibutuhkan kepastian tata kelola serta kemudahan berbisnis dengan tetap mengacu kepada prinsip-
prinsip good governance. Revisi Undang-undang Migas perlu segera disahkan mengingat status kesementaraan
SKK Migas sudah berjalan tiga tahun lebih semenjak Mahkamah Konstitusi membubarkan BPMIGAS pada tanggal
13 November 2012. Termin-termin dalam kontrak dievaluasi kembali agar tetap menarik bagi investor. Peraturan yang
sifatnya disinsentif layak dihilangkan. Dalam hal yang lebih makro yaitu terkait kebijakan energi, sekarang waktunya
memformulasi ulang kebijakan energi Indonesia dimana migas masih merupakan jenis sumber energi yang sangat
dominan perananannya, baik sebagai pasokan energi primer maupun sebagai sumber penerimaan negara.
Dengan tingkat cadangan yang semakin menipis, sudah sepatutnya pengembangan industri hulu migas lebih
diarahkan sebagai modal pembangunan dan engine of economic growth. Modal pembangunan dalam arti
mengalokasikan semaksimal mungkin produksi migas nasional untuk diolah serta dikonsumsi di dalam negeri
guna kelangsungan pembangunan Indonesia. Sedangkan engine of economic growth berhubungan dengan
peningkatan kapasitas nasional yang dapat dilakukan melalui strategi:
(1) meningkatkan peran dan kompetensi pekerja nasional;
(2) meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan (terutama di daerah penghasil migas);
(3) meningkatkan peran perusahaan domestik sebagai penunjang kegiatan usaha hulu migas;
(4) meningkatkan kandungan dalam negeri (TKDN) barang/jasa produksi dalam negeri; serta
(5) turut menumbuhkembangkan perekonomian di daerah penghasil migas.
Di tengah situasi krisis harga minyak seperti saat ini, diperlukan berbagai terobosan dan kreativitas agar kegiatan
hulu migas Indonesia terus berjalan dengan baik meskipun dalam situasi yang penuh tantangan.
PRIORITAS EFISIENSI BIAYA Priority areas
to cut costsLevel of cost
reductions expected
Cut spend on existing high cost projects (EOR etc)Push contractors to cut costsDefer E&A costsDelay pre-FID projectsCut discretionary expenditure
30
25
20
15
10
5
0
Dril
ling/
rig
rate
s
Sei
smic
Ope
x
Pro
cess
ing
Sub
sea
FPS
Os
Offs
hore
pla
tform
s
% c
ost r
educ
tion
17%
30%
24%15%
14%
14
Sumber : Wood Mackenzie
RINGKASAN LAPORAN TAHUN 2015
Penurunan harga minyak mentah
di tahun 2015 telah mempengaruhi
keekonomian industri hulu migas secara
signifikan sehingga Kontraktor KKS
perlu melakukan penyesuaian program
pengembangan dan konsekuensinya
berpengaruh terhadap capaian indikator
utama yang berbasiskan WP&B yaitu
decline rate, lifting, cost recovery, dan
penerimaan negara. Penyesuaian program
tersebut berimplikasi pada optimalisasi
pengeluaran biaya pengembangan dan
operasi, diikuti dengan penurunan lifting
dan penerimaan diikuti dengan, namun
tetap memprioritaskan upaya untuk
menahan laju penurunan produksi alamiah
(decline rate). Upaya optimalisasi biaya
juga dilaksanakan, utamanya melalui
renegosiasi nilai pengadaan barang dan
jasa yang diperlukan dalam petroleum
operation.
Capaian masing-masing indikator /
Key Performance Indicators (KPI) adalah sebagai berikut:
SASARAN KINERJA
Penahanan laju penurunan produksi
Peningkatan cadangan minyak dan gas
Pencapaian target lifting minyak dan gas
sesuai target Revisi WP&B 2015
Pengendalian atas cost recovery
sesuai target Revisi WP&B 2015
Realisasi penerimaan negara
sesuai target Revisi WP&B 2015
Perbaikan tata kelola
NO
1
2
3
4
5
6
15
PENDAHULUAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
TARGET PENCAPAIAN
Rata-rata decline rate produksi minyak bumi nasional <5%
Pencapaian Reserve Replacement Ratio pada tahun 2015 untuk
minyak dan gas bumi sebesar 60% (barrel oil equivalent)
a. Realisasi lifting minyak : 802 Mbopd
b. Realisasi lifting gas : 6.029 MMscfd
c. Realisasi lifting minyak dan gas : 1.880 Mboepd
Realisasi cost recovery : US$16,1 Miliar
Realisasi penerimaan negara : US$13,8 Miliar
a. Laporan Keuangan SKK Migas tahun 2014 mendapat status
“Wajar Tanpa Pengecualian” (WTP)
b. Berkurangnya temuan berulang audit BPK
c. Laporan Monitoring dan Evaluasi Enterprise Risk Management (ERM)
setiap semester
REALISASI YTD 31 Des 15*
0,4%
60%
776 Mbopd
6.330 MMscfd
1.906 Mboepd
US$13,4 Miliar
US$11,9 Miliar
WTP
-
-
% PENCAPAIAN
Tercapai
Tercapai
97,9%
105%
101%
83%
86%
Tercapai
Tercapai
Tercapai
16
* Data operasional per 19 April 2016 (unaudited)
POTRET KINERJA SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
POTRET KINERJA SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
BAB I
POTRET KINERJA SKK MIGAS
2015
POTRET KINERJA SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
19 WILAYAH KERJA MINYAK DAN GAS BUMI
Menambah jumlah wilayah kerja (WK) baru dengan menandatangani Kontrak Kerja Sama (KKS) adalah salah satu
upaya Pemerintah dalam meningkatkan cadangan serta produksi minyak dan gas bumi (migas). Pada tahun 2015
terdapat 12 KKS baru yang ditandatangani oleh SKK Migas bersama dengan Kontraktor KKS, dimana sebanyak
8 KKS WK eksplorasi migas konvensional dan 4 KKS WK eksplorasi migas nonkonvensional (MNK).
WILAYAH KERJA MIGAS TAHUN 2003-2015
350
300
250
200
150
100
50
02003
59
51
2004
76
54
2005
79
57
2006
80
59
2007
110
59
2008
7
132
64
2009
20
141
67
2010
23
155
67
2011
42
172
73
2012
54
179
75
2013
55
187
79
2014
55
183
80
2015
58
170
84
WK Nonkonvensional
WK Eksplorasi Konvensional
WK Eksploitasi
110
130 136 139
169
203
228245
287
308321 318 312
Jumlah WK
POTRET KINERJA SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
20
DISTRIBUSI STATUS WILAYAH KERJA MIGAS TAHUN 2015
Jika kita melihat distribusi status WK pada tahun 2015, terdapat 84 WK eksploitasi dan 228 WK eksplorasi, baik
konvensional maupun nonkonvensional. Selain itu, Pemerintah telah menyetujui terminasi 16 KKS dan terdapat
60 KKS lain yang sedang dalam proses terminasi, sehingga pada akhir tahun 2015 terdapat sebanyak 312 KKS.
Keterangan perubahan selama tahun 2015:
1. 8 WK eksplorasi konvensional dan 4 WK eksplorasi MNK melakukan penandatangan KKS pada tanggal 22 Mei 2015.
2. WK Lemang dan Bontang telah menjadi WK eksploitasi.
3. WK Offshore Lampung I, Kumawa, Terumbu, West Tungkal, East Kangean, SW Bird’s Head, SE Mahakam, West Aru I,
West Aru II, Sibaru, Malunda, South Mandar, NE Natuna, Warim, West Glagah Kambuna, East Sepanjang, West Belida,
Pari, Citarum, Palangkaraya, Halmahera Kofiau, South Sageri, North Makasar Strait, East Bula, Sunda Strait I, Obi,
SE Seram, GMB Bentian Besar, GMB Indragiri Hulu, GMB Barito Banjar I, GMB Barito Banjar II, GMB Tabulako,
GMB Barito Tapin, GMB Pulang Pisau, GMB Batangasin menjadi Proses Terminasi.
4. WK Sadang, Kuma, Rombebai, Sula I, Mandala, Sageri, Gunting, Bengkulu, Mandar, South CPP, South Madura, Kerapu,
Northern Papua, Merangin I, Karapan, dan GMB Tanjung IV telah disetujui untuk terminasi dari Menteri ESDM.
ONSHORE
TOTAL
160 WK
115 WK
38 WK
5 WK
- WK
- WK
8 WK
39 WK
5 WK
GMB*
44 WK
- WK
1 WK
8 WK
- WK
- WK
EKSPLOITASI
44 WK
28 WK
12 WK
EKSPLORASI
50 WK
48 WK
20 WKONSHORE / OFFSHORE
OFFSHORE
PROSES TERMINASIKONVENSIONAL MNK
WK MNK AKTIF 50 WK
WK EKSPLOITASI 84 WK
WK PRODUKSI 66 WK
WK PENGEMBANGAN 18 WK
WK EKSPLORASI KONVENSIONAL + MNK 228 WK
TOTAL WILAYAH KERJA 312 WK
WK MIGAS AKTIF 118 WK
PROSES TERMINASI 60 WK
SHALEHC
* Gas Metana Batubara
POTRET KINERJA SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
21
SUMBER DAYA DAN CADANGAN (RESERVES REPLACEMENT RATIO)
Dalam kurun waktu tahun 2003 hingga 2015, penurunan cadangan migas nasional telah terus terjadi dengan
tingkatan rata rata 0,65 miliar setara barel minyak per tahun, SKK Migas bersama dengan Kontraktor KKS
berupaya untuk menahan laju penurunan yang terjadi tersebut dengan berbagai program peningkatan aktivitas
eksplorasi.
Kondisi terkini cadangan migas nasional secara umum tersebar sepanjang nusantara mulai dari pulau Sumatera
hingga Papua dengan besaran cadangan di wilayah barat cenderung lebih besar daripada wilayah timur dimana
secara detail dapat dijelaskan bahwa cadangan minyak (3P) secara total sebesar 7.305,03 MMstb dan cadangan
gas (3P) secara total mencapai 151 Tscf.
Sementara itu prospek sumber daya migas nasional masih cukup besar, untuk total in place resources migas
nasional mencapai 106 Bstboe, dengan jumlah tiga terbesar ada di wilayah Jawa, Papua, dan Sumatera.
CADANGAN MINYAK DAN GAS BUMI INDONESIA PER 1 JANUARI 2015
PETA SUMBER DAYA MIGAS PER 1 JANUARI 2015
CADANGAN
TERBUKTI TERBUKTIPOTENSIAL POTENSIAL
SUDAH BERPRODUKSI BELUM BERPRODUKSI
JUMLAH
1. Minyak (MMstb)
2. Gas (Bscf)
a. Associated
b. Non Associated
INPLACE RESOURCES - 3P (P50)
TOTAL INPLACE RESOURCES - 3P (P50) = 106 Bstboe
3.445,21
33.039,61
3.833,49
29.206,12
3.310,19
16.701,42
1.923,67
14.777,75
157,33
64.946,31
236,70
64.709,61
392,30
36.644,09
575,42
36.068,67
7.305,03
151.331,43
6.569,28
144.762,15
26,4
21,4
18,6
14,8
19,3
2,3
1,9
0,8
BS
TB
OE
POTRET KINERJA SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
22
RRR MINYAK
RRR GAS
Untuk meningkatkan status dari resources ke proven resources dibutuhkan peningkatan program eksplorasi
secara lebih intensif. Idealnya untuk setiap setara barel migas yang diproduksikan segera tergantikan oleh
satu setara barel migas yang ditemukan. Laju penemuan cadangan baru terhadap cadangan yang terproduksikan
disebut Reserves Replacement Ratio (RRR).
160,00%
140,00%
120,00%
100,00%
80,00%
60,00%
40,00%
20,00%
0,00%
350,00%
300,00%
250,00%
200,00%
150,00%
100,00%
50,00%
0,00%
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
32,20%
34,60%
180,10%
69,20%
309,50%
129,70% 126,90%
90,27%71,15%
17,00%
61,90%
22,60%
62,50%
81,70%
52,20%46,60%
58,27%
139,00%RRR Minyak
Target RRR
RRR Gas
Target RRR
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
POTRET KINERJA SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
23
REALISASI KOMITMEN KONTRAKTOR KKS
KOMITMEN EKSPLORASI
MIGAS KONVENSIONAL
Terdapat 118 WK eksplorasi migas konvensional aktif yang terdiri dari 90 WK yang berumur lebih dari 3 tahun
dan tidak sedang dalam proses terminasi, sehingga dapat diukur pemenuhan Komitmen Pasti-nya. Dari 90 WK
tersebut, 44 WK telah memenuhi seluruh Komitmen Pasti dan 46 WK belum memenuhi Komitmen Pasti.
PELAKSANAAN KOMITMEN EKSPLORASI PADA WK EKSPLORASI TAHUN 2015 DAN HAMBATANNYA
WK kurang dari 3 tahun
WK sudah memenuhi komitmen pasti
WK belum memenuhi komitmen pasti
WK proses terminasi
Kendala Pemenuhan Komitmen Pasti 46 WK - Desember 2015
Kendala Pemenuhan Komitmen Eksplorasi dari 118 WK Eksplorasi Migas - Desember 2015
Regulasi & Sosial (23 WK)
Internal Kontraktor (23 WK)
Ketersediaan Alat & Operasional (16 WK)
Subsurface & Data (10 WK)
Portofolio KKKS (10 WK)
Regulasi & Sosial (49 WK)
Internal Kontraktor (42 WK)
Subsurface & Data (33 WK)
Portofolio KKKS (32 WK)
Ketersediaan Alat & Operasional (27 WK)
170 WK eksplorasi
migas konvensional,
diantaranya terdapat
90 WK ≥ 3 tahun
11 WK EKSPLOITASI(Belum memenuhi Komitmen Pasti)
44
28
118 WK52
46
28%
27%
28%
22%
20%
18%
12%
17%
12%
15%
0%
0%
10%
10%
20%
20%
30%
30%
Kendala Pemenuhan Komitmen Pasti
Kendala Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi
*catatan : 1 WK bisa memiliki lebih dari 1 kendala
POTRET KINERJA SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
24
SKK Migas melakukan penilaian terhadap Kontraktor KKS WK eksplorasi yang yang telah memasuki kontrak
tahun ke-3 dan setelahnya (di luar WK proses terminasi), dimana penilaian dilakukan berdasarkan kriteria yang
mencakup penilaian minimum (basic/mandatory) dan penilaian pembuktian eksplorasi (advance).
Berdasarkan hasil penilaian tersebut, SKK Migas telah memberikan penghargaaan pada tanggal 27 Mei 2015
kepada Kontraktor KKS yang mengalami perubahan status atau peningkatan kinerja, sebagai berikut:
• Dua WK Kategori Emas
WK Nunukan (PHE Nunukan Company) dan WK South Sesulu (PT. Saka Indonesia Sesulu);
• Dua WK Kategori Hijau
WK North Ganal (Eni North Ganal Ltd.) dan WK SW Bukit Barisan (PT. Radiant Bukit Barisan E&P);
• Enam WK Kategori Biru
WK Babar Selaru (Inpex Babar Selaru Ltd.), WK Halmahera II (Statoil Indonesia Halmahera II AS),
WK Offshore Timor Sea I (Eni Indonesia Offshore Timor Sea I Ltd.), WK Lirik II (PT MRI Lirik II),
WK South Bengara II (Caelus Energy South Bengara II Pte. Ltd.), dan WK Wokam II (Murphy Wokam Oil Co. Ltd.).
Keterangan:
hanya melakukan kegiatan studi G&G atau belum sama sekali melaksanakan kegiatan Komitmen Pasti
telah melaksanakan sebagian kecil Komitmen Pasti
telah melaksanakan sebagian besar Komitmen Pasti
memenuhi seluruh Komitmen Pasti
masuk dalam Kategori Biru dan sudah menemukan cadangan hidrokarbon dengan kategori technical discovery
masuk dalam Kategori Biru dan sudah ada penemuan yang memiliki peluang ekonomis
PENILAIAN KINERJA KOMITMEN EKSPLORASI PADA WK EKSPLORASI TAHUN 2015
PERBANDINGAN PENILAIAN MEI DAN DESEMBER 2015
35
30
25
20
15
10
5
0
HITAM MERAH MERAH MUDA BIRU HIJAU EMAS
13
10
1514
2123
33
30
10 10
4 3
Penilaian Mei 201596 WK
Penilaian Desember 201590 WK
POTRET KINERJA SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
25
MIGAS NONKONVENSIONAL
Untuk WK eksplorasi MNK hingga akhir tahun 2015 terdapat 58 WK, yang terdiri dari 53 WK GMB dan
5 WK MNK-Shale Hydrocarbon. Dari 53 WK GMB tersebut, terdapat 8 WK yang sedang dalam proses terminasi,
sehingga WK eksplorasi MNK aktif berjumlah 50 WK.
Dari 50 WK tersebut, terdapat 45 WK GMB yang berumur lebih dari tiga tahun dan tidak sedang dalam proses
terminasi, sehingga dapat diukur pemenuhan Komitmen Pastinya. Status pemenuhan Komitmen Pasti dari
45 WK GMB tersebut adalah 8 WK GMB telah memenuhi seluruh Komitmen Pasti dan 37 WK GMB belum
memenuhi Komitmen Pasti.
STATUS WILAYAH KERJA MNK EKSPLORASI 2015
TOTAL
312 WK 50 WK Eksplorasi MNK Aktif
45 WK ≥ 3 tahun
505
84
8
18%
11845
37 82%
60
WK Eksplorasi Migas Konvensional Aktif
WK Eksploitasi
WK MNK Aktif
WK Proses Terminasi (Konvensional & MNK)
Outstanding Komitmen Pasti di 37 WK MNK
WK berumur ≥ 3 tahun (tidak sedang dalam proses terminasi)
WK berumur < 3 tahun
WK SUDAH Memenuhi Komitmen Pasti
WK BELUM Memenuhi Komitmen Pasti
G&G
Corehole
Exploratory
Prod. Test
New Prod. Test Well
Dewatering
44 Kegiatan
78 Kegiatan
61 Kegiatan
42 Kegiatan
8 Sumur
13 Kegiatan
POTRET KINERJA SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
26
PENCAPAIAN KOMITMEN PASTI WK MNK EKSPLORASI TAHUN 2015
STATUS PENCAPAIAN KOMITMEN PASTI WK MNK > 3 TAHUN DI TAHUN 2015
SKK Migas juga melakukan penilaian terhadap Kontraktor KKS WK eksplorasi MNK yang telah memasuki kontrak
tahun ke-3 dan setelahnya (di luar WK proses terminasi), dimana penilaian dilakukan berdasarkan pencapaian
kegiatan Komitmen Pasti selama tahun 2015. Berdasarkan hasil penilaian tersebut SKK Migas memberikan
kategori pencapaian kegiatan Komitmen Pasti Kontraktor KKS WK eksplorasi MNK selama tahun 2015
sebagai berikut:
Kategori Basic – Pemenuhan terhadap kewajiban Komitmen Pasti, finansial, dan EBA
a. Sedang proses pengembalian atau tidak aktif.
b. Belum ada realisasi atau realisasi Komitmen Pasti hanya < 25% atau realisasi Komitmen Pasti
hanya berupa studi G&G dan telah memasuki tahun kontrak ke-3 atau ke-4.
c. (82%-99%): Belum ada realisasi atau realisasi Komitmen Pasti hanya < 25% atau realisasi
Komitmen Pasti hanya berupa studi G&G dan telah memasuki tahun kontrak ke-3 atau ke-4.
d. Realisasi Komitmen Pasti 80% < x > 50% atau baru melaksanakan studi G&G saja atau melakukan
pemboran sumur eksplorasi namun belum melakukan dewatering dan telah memasuki tahun kontrak
ke-3 s.d. ke-6.
e. Realisasi Komitmen Pasti > 80% dan telah melakukan pemboran sumur eksplorasi
(termasuk dewatering) dan telah memasuki tahun kontrak ke-3 s.d. ke-6.
f. Realisasi Komitmen Pasti 100% (dan terdapat realisasi komitmen kerja), telah melakukan dewatering
dan data yang diperlukan untuk pengembangan.
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EMAS HIJAU BIRU MERAH MUDA MERAH HITAM
EMAS
Realisasi Komitmen Pasti 100% (dan terdapat
realisasi Komitmen Kerja), telah melakukan dewatering
dan data yang diperlukan untuk pengembangan
GMB OGAN KOMERING
GMB BARITO
GMB TANJUNG II
GMB OGAN KOMERING II
GMB KOTABU
GMB KUTAI
GMB TANJUNG ENIM
GMB RENGAT
GMB SIJUNJUNG
GMB MUARA ENIM I
GMB MUARA ENIM III
- - GMB INDRAGIRI HULU
GMB BENTIAN BESAR
GMB BARITO BANJAR I
GMB BARITO BANJAR II
GMB BARITO TAPIN
GMB TABULAKO
GMB PULANG PISAU
GMB BATANG ASIN
GMB SANGATTA II
HIJAU
Realisasi Komitmen Pasti > 80% dan telah melakukan pengeboran
sumur eksplorasi (termasuk dewatering) dan telah
memasuki tahun kontrak ke-3 s/d ke-6
BIRU
Realisasi Komitmen Pasti 80% < x > 50% atau baru melaksanakan Studi G&G saja atau melakukan pengeboran sumur eksplorasi
namun belum melakukan dewatering dan telah memasuki
tahun kontrak ke-3 s/d ke-6
MERAH MUDA
Belum ada realisasi atau realisasi Komitmen Pasti hanya < 25% atau realisasi Komitmen Pasti hanya berupa Studi G&G dan telah memasuki tahun kontrak
ke-3 atau ke-4
MERAH
Belum ada realisasi atau realisasi Komitmen Pasti
hanya < 25% atau realisasi Komitmen Pasti hanya
berupa Studi G&G dan telah memasuki tahun kontrak
ke-3 atau ke-4
HITAM
Sedang Proses Pengembalian atau Tidak Aktif
6
1
5
0 0
8
POTRET KINERJA SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
27
KOMITMEN EKSPLOITASI
WK Bulu adalah satu-satunya WK tahap eksplorasi yang memperoleh persetujuan Plan of Development (POD)
pertama dari Menteri ESDM pada tahun 2015. Dengan adanya persetujuan tersebut maka jumlah WK dengan
status eksploitasi bertambah menjadi 84 WK. Selain itu, SKK Migas juga memberikan persetujuan atas
57 rencana POD lainnya, yang terdiri dari 5 POD, 47 Plan of Further Development (POFD), 3 Put on Production
(POP) dan 2 revisi POD. Adapun perkiraan biaya investasi dan operasi yang dikeluarkan oleh Kontraktor KKS,
produksi migas, serta penerimaan Negara dari POD-POD tersebut, sebagai berikut:
SKK Migas telah menyetujui sebanyak 447 POD/POFD/POP sejak tahun 2003 s.d. 2015, namun dari
447 POD/POFD/POP tersebut 60 POD/POP berstatus tidak aktif dikarenakan telah dikembangkan dalam ruang
lingkup POD lanjutan (POFD) atau menjadi tidak ekonomis untuk dikerjakan oleh Kontraktor KKS. Sehingga total
POD/POFD/POP aktif hanya sebanyak 387 POD/POFD/POP dengan perkiraan kumulatif produksi minyak dan
gas sebesar 4.004,77 MMbo dan 69.768,20 Bscf.
PERKIRAAN BIAYA OPERASI, INVESTASI, DAN PENERIMAAN NEGARA DARI PERSETUJUAN POD 2015
DISTRIBUSI JENIS PRODUKSI MIGAS POD/POFD/POP
2003-2015
DISTRIBUSI JENIS POD/POFD/POP
2003-2015
Item
Kumulatif Produksi 2015
Item
Investasi
Operasi
ASR
Pendapatan Pemerintah
MMUS$
6.749,44
5.562,60
559,97
27.081,60
Minyak, MMbo
294,02
Gas, Bscf
527,02
POD Tahun 2015
Minyak, MMbo
Gas, MMboe
POD POD I
POP POFD
24%
35%
32%23%
10%
76%
12588
37
137
POTRET KINERJA SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
28
PROFIL DAN JENIS PERSETUJUAN POD/POFD/POP 2003-2015
PROFIL TAMBAHAN PRODUKSI MINYAK BERDASARKAN PERSETUJUAN POD/POFD/POP 2003-2015
POD Aktif
POD Tidak Aktif
Kumulatif POD
55
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
-
1.000
900
800
700
600
500
400
300
200
100
-
550
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
-
2003
2003 2004 2005 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2014 201520132006
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
MM
BO
2
3,36
161,27
361,07
878,17
111,50
220,60
77,45146,28
258,84
168,00
104,45
343,95294,02
19
2427
17
3333 35
41
5745
2628
POTRET KINERJA SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
29
PROFIL TAMBAHAN PRODUKSI GAS BERDASARKAN PERSETUJUAN POD/POFD/POP 2003-2015
FASE PEKERJAAN PADA PERSETUJUAN POD/POFD/POP 2003-2015
20.000
18.000
16.000
14.000
12.000
10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
-
2003
2003
2004
2004
2005
2005
2007
2007
2008
2008
2009
2009
2010
2010
2011
2011
2012
2012
2014
2014
20152013
2013
2006
2006
BS
CF
Monitoring POD pascakomitmen teknis PODselesai
Monitoring POD fase FEEDexecution & drilling plan
Monitoring POD fase EPCIexecution & drilling
Monitoring POD pasca onstream(komitmen teknis POD belum selesai)
227,961.303,71
18.430,73
6.389,64
969,16
5.187,51
2.119,05
4.928,52
3.692,97 3.853,59
1.300,76 1.783,68
527,02
POTRET KINERJA SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
*) Data tahun 2015 berdasarkan FQR Kuartal IV Tahun 2015 per 8 Maret 2016 (unaudited)
**) Sumber data: Laporan keuangan gabungan
Kontraktor KKS (unaudited)
REALISASI INVESTASI SEKTOR HULU MIGAS – WK EKSPLOITASI
30
REALISASI INVESTASI KONTRAKTOR KKS EKSPLOITASI DAN EKSPLORASI
REALISASI INVESTASI KONTRAKTOR KKS EKSPLOITASI
Untuk WK eksploitasi, realisasi investasi industri hulu migas (expenditures) masih dalam trend peningkatan
hingga tahun 2014, namun hal yang berbeda terjadi di tahun 2015. Kondisi perubahan harga minyak dunia yang
mengalami pelemahan yang signifikan, dari level berkisar US$100 per barel turun menjadi US$30-an per barel,
menyebabkan iklim investasi di sektor hulu migas Indonesia mengalami perlambatan, dan terjadi efisiensi dalam
pemanfaatan biaya (expenses). Hal ini dapat berubah menjadi lebih positif dengan dukungan peningkatan harga
minyak dunia di periode waktu mendatang.
Pada tahun 2015, investasi sektor hulu migas WK eksploitasi mencapai US$15,1 miliar, atau sekitar 95% dari
target di Revisi WP&B tahun 2015, namun mengalami penurunan 22% dibandingkan dengan realisasi tahun 2014.
Nilai investasi tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan eksplorasi sebesar US$0,8 miliar (6%), kegiatan
pengembangan sebesar US$2,1 miliar (14%), kegiatan produksi sebesar US$10,9 miliar (72%) dan kegiatan
administrasi sebesar US$1,1 miliar (8%). Dari komposisi tersebut, terlihat bahwa sebagian besar investasi di sektor
hulu migas diperuntukkan bagi kegiatan produksi dan pengembangan yang mencapai sebesar US$13 miliar atau
86% dari total investasi untuk WK eksploitasi.
Kontinuitas investasi industri hulu migas di wilayah kerja eksploitasi diperlukan untuk menjaga profil produksi dan
portofolio cadangan migas, serta kontribusi positif terhadap proses peningkatan kapasitas nasional di sektor
industri pendukung migas domestik. Oleh karena itu, perlu komitmen semua pihak untuk bersama-sama menjaga
iklim investasi yang kondusif.
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
-
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015*
JUTA
US
$
Administrasi
Produksi
Pengembangan
Eksplorasi
Total
6% 7% 7% 6% 6% 6% 8%
65% 66%
66%64% 62%
64% 72%
23% 21%
22%
20%
22%21%
14%
5% 6%
5%
9%
10% 9%
6%
11.535 11.854
13.986
16.541
18.987 19.275
15.115
POTRET KINERJA SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
31
REALISASI INVESTASI KONTRAKTOR KKS EKSPLORASI
Peningkatan kegiatan eksplorasi merupakan hal yang sangat penting, yang akan berdampak positif bagi prospek
pengembangan sektor hulu migas di masa mendatang, serta menjaga ketersediaan energi untuk generasi
mendatang. Investasi kegiatan eksplorasi di wilayah kerja eksplorasi dalam rangka menemukan cadangan
(reserves) migas yang baru, masih mengalami peningkatan semenjak tahun 2000. Namun pada periode
tahun 2012 sampai dengan 2015 mengalami penurunan dibandingkan periode waktu sebelumnya. Khususnya
pada tahun 2015, sangat dipengaruhi oleh penurunan harga minyak dunia yang sangat signifikan hingga di level
US$30-an per barel.
Sampai dengan akhir tahun 2015, nilai kumulatif investasi kegiatan eksplorasi di WK eksplorasi diperkirakan
mencapai US$0,52 milliar atau hanya mencapai 31% dari target dalam Revisi WP&B tahun 2015, namun
mengalami penurunan 53% dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2014.
Rendahnya realisasi investasi Kontraktor KKS Eksplorasi, selain disebabkan oleh penurunan harga minyak dunia,
juga dikarenakan adanya kendala operasional baik kendala eksternal maupun kendala internal Kontraktor KKS.
Kendala eksternal di antaranya adalah tumpang tindih lahan dengan perkebunan, hutan industri, dan hutan
lindung, proses birokrasi perizinan dengan instansi lain, kekhawatiran masyarakat mengenai akibat kegiatan migas
dan tuntutan adanya kegiatan tanggung jawab sosial, dan ketersediaan rig pemboran yang sangat terbatas.
Sedangkan kendala internal Kontraktor KKS, yaitu kendala finansial dan kendala-kendala teknis operasional yang
terjadi pada saat berlangsungnya kegiatan survei dan pemboran. Dukungan dari seluruh instansi dan pihak terkait
diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan di atas.
Tantangan lain yang dihadapi adalah prospek cadangan migas di Indonesia saat ini lebih banyak berada di
kawasan timur, terutama di laut dalam. Hal ini menyebabkan secara teknis lebih sulit ditemukan cadangan migas
yang baru, serta membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, perlu adanya insentif yang menarik
agar investor mau berinvestasi dalam kegiatan eksplorasi, utamanya di wilayah timur Indonesia dan di area laut
dalam. Dukungan infrastruktur yang bagus juga diperlukan untuk membantu kelancaran kegiatan mengingat
lokasi eksplorasi berada di daerah terpencil. SKK Migas terus memberikan pemahaman kepada para stakeholder
tentang pentingnya kegiatan eksplorasi karena tanpa eksplorasi, cadangan baru untuk minyak maupun gas tidak
bisa ditemukan.
REALISASI INVESTASI SEKTOR HULU MIGAS – WK EKSPLORASI
*) Data tahun 2015 berdasarkan FQR Kuartal IV Tahun 2015 per
8 Maret 2016 (unaudited)**) Sumber data: Laporan
keuangan gabungan Kontraktor KKS (unaudited)
2.500
2.000
1.500
1.000
500
-
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015*
JUTA
US
$
Administrasi
Eksplorasi
Total
11% 12% 13% 11% 11% 17% 15%
89%
88%
87%
89% 89%83%
85%
917
1.661
2.120
1.356 1.391
1.106
515
POTRET KINERJA SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
32PROFIL PRODUKSI MIGAS NASIONAL
REALISASI & PERKIRAAN PRODUKSI MIGAS
KEGIATAN PRODUKSI/ LIFTING MINYAK DAN GAS BUMI
PROFIL PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI
Produksi migas Indonesia saat ini masih didominasi oleh produksi gas yang semenjak beberapa tahun terakhir
produksinya berada di atas produksi minyak bumi nasional. Kondisi tersebut diperkirakan akan terus berlangsung
dalam beberapa tahun yang akan datang.
Kontribusi produksi gas nasional saat ini rata-rata adalah sebesar 60% terhadap produksi migas nasional.
Berdasarkan perkiraan produksi jangka panjang, hal dimaksud akan terus meningkat sampai tahun 2020 yang
mencapai 70%, kemudian hal ini akan terus meningkat hingga tahun 2050 yang mencapai 86%.
Minyak (Mbopd)
Gas (Mboepd)
MB
OE
PD
MB
OE
PD
1.400
1.200
1.000
800
600
400
200
0
MINYAK
Didominasi Minyak Didominasi Gas
POTRET KINERJA SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
REALISASI PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI
Hingga 31 Desember 2015, realisasi produksi migas Indonesia sebesar 2,24 juta barel minyak ekuivalen per hari
(MMboepd). Pencapaian tersebut diperoleh dari produksi minyak dan kondensat rata-rata sebesar 786 ribu barel
per hari (Mbopd), sementara produksi gas sebesar 8.113 juta kaki kubik per hari (MMscfd).
Laju penurunan produksi tahun 2015 dapat ditekan menjadi 0,4% yang merupakan laju penurunan terendah
selama kurun waktu 4 tahun terakhir. Hal ini dipicu oleh onstream full scale Lapangan Banyu Urip Kontraktor KKS
ExxonMobil Cepu Limited, Lapangan Bukit Tua Kontraktor KKS Petronas Carigali Ketapang II Ltd., Lapangan
Pematang Lantih Kontraktor KKS MontD’Or Oil Tungkal, dan Lapangan GG Kontraktor KKS PHE ONWJ pada
tahun 2015.
LAJU PENURUNAN PRODUKSI 2008 - 2015
1.200
1.000
800
600
400
200
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015*
MB
OP
D
33
9772,9%
1. Pecahnya pipa penyalur gas PT. TGI ke CPI, BOB dan SPR tgl 29 Sept 20102. Kodeco (PHE WMO), Tertabraknya platform KE-40 tgl 12 Agustus 2010
1. Tidak kembalinya produksi CPI sebagai akibat pecahnya pipa TGI (Lap. Duri)2. Tertundanya keputusan operator baru, Kodeco/PHE WMO3. Kebakaran FSO Lentera Bangsa di CNOOC4. Kebocoran Hose dan SBM di KKKS Star Energy, Camar, Kangean dan Pertamina EP - TAC PAN
1. Tidak kembalinya produksi CPI sebagai akibat pecahnya pipa TGI (Lap. Duri)2. Efek tertundanya keputusan operator baru, Kodeco/PHE WMO.3. Decline yang tinggi di Lap. Tunu dan Peciko - TEPI4. Kerusakan pada fasilitas produksi
Proyek Onstream1. South Mahakam - TEPI2. Ekspansi EPF MCL3. POD PHE WMO (PHE KE-38B, KE-39, KE-40)
*) Status s.d. 31 Desember 2015
Proyek Onstream1. EMCL - WPB dan Full Scale2. Lap. GG - PHE ONWJ3. Lap. Bukit Tua - Petronas Ketapang4. Lap. Pematang Lantih - MontD'Or Oil
0,4%
0,4%
4,5%4,7%
4,1%4,3%
949 945902
860824
789 786
POTRET KINERJA SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
KINERJA PRODUKSI MINYAK DAN KONDENSAT TAHUN 2015
KINERJA PRODUKSI GAS DAN KONDENSAT TAHUN 2015
950.000
900.000
850.000
800.000
750.000
700.000
650.000
600.000
9.500
9.000
8.500
8.000
7.500
7.000
6.500
6.000
5.500
5.000
1 Jan 15
1 Jan 15 1 Feb 15 1 Mar 15 1 Apr 15 1 Mei 15 1 Jun 15 1 Jul 15 1 Agt 15 1 Sep 15 1 Okt 15 1 Nov 15 1 Des 15
1 Feb 15 1 Mar 15 1 Apr 15 1 Mei 15 1 Jun 15 1 Jul 15 1 Agt 15 1 Sep 15 1 Okt 15 1 Nov 15 1 Des 15
BO
PD
MM
SC
FD
21 Mar,EMCL: First Oil Well Pas B
Feb: TEPI: Maintenance comp Peciko ; CPI: perbaikan pipa di PKM 30
APBNP 2015 = 825 MbopdWP&B Revisi 2015 = 828,5 Mbopd
Mei: CPI: problem comp. di Minas
Agustus: TEPI: Maintenance Senipah comp, SNB-NPU sdown, BRC stop pumping di Bontang ke Santan
Nov: EMCL Shut in Wellpad-B commisioning CPF Train A
CPI Power Outage
31 Juli: EMCL: kebocoran discharge pompa 1 Aug: Demo pekerja; EOE & Wellpad-B shutdown
18 Mei,Petronas: Produksinya Lapangan Bukit TuaAPBNP
Produksi
WP&B
Revisi WP&B
APBNP
Produksi
WP&B Ori
WP&B Salur Gas Rev.
Salur Gas
WP&B Revisi
34
751.393 750.910740.758
791.795 770.280
847.653
PRODUKSI 2015YTD Produksi s.d. 31 Des: 785.797 bopd
Pencapaian thdp APBNP : 95,25%Pencapaian thdp WP&B Rev. : 94,85%
841.589
897.672
913.595 909.677916.468
825.000
804.132
7.972
6.631 6.641 6.598 6.590
6.159
6.665 6.731 6.651 6.915 6.863
7.048 7.119
7.894 7.9507.867 7.424
7.986
8.145
6.989
1 Jan: EMOI: NSO sdownSantos M: penggantian SDV
22 Feb: BP Berau: Train 1 MR Gas Turbine trip
3 Mar: BP Berau: Train 1MR Compressor trip
11 Okt: JOB Tomori: Maintenance pd buyer DSLNG
25 Sept: BP Berau: keterlambatan Kalimantan Palm untuk lifting LNG
30 Nov: BP Berau:Power Blackout
7 Juni: BP Berau: Sdown train 1 krn prblm VCMI & CPU card di MR GT
9 Agustus: TEPI: ESD Test JOB Medco Tomori: Kegiatan perbaikan di plant buyer
23 Agustus: TEPI: SNB-NPU sdown utk maintenanceCopi: Duyong shutdown
17 Okt: BP Berau: curtail akibat high inventory LNG, shutdown train 1 utk penggantian filter gas turbin
10 & 14 Mei:BP Berau: Keg. TAR 6Copi blok B: Belanak FPSO partial shutdown pd EGC-A & gas Plant train 1
4 Apr: CPGL: Total shutdown keg.Instalasi valve metering ke jalur GSPL
31 Jan: BP Berau: Train 2 shutdown, TEPI: maintenance comp, Peciko
31 Mei: BP Berau: TAR 6 tmt 9 MeiTEPI: ESD 1.1 pd GTS-E aktif & shutdown GTS-G
WP&B Prod. Rev 2015 = 8.056 MMscfdWP&B Salur Gas Rev 2015 = 6.402 MMscfdAPBN 2015 = 6.989 MMscfd
PRODUKSI 2015YTD Produksi s/d 31 Des: 8.113 MMscfd
Pencapaian thdp WP&B Rev. : 100,7%
POTRET KINERJA SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
LIFTING MINYAK DAN GAS BUMI PERIODE JANUARI S.D. DESEMBER 2015
Lifting migas adalah produksi minyak dan (atau) gas bumi yang telah berhasil dijual/disalurkan. Realisasi rata-rata
lifting minyak bumi periode Januari – Desember 2015 adalah sebesar 776 ribu bopd, atau 96,7% dari target
Revisi WP&B tahun 2015 sebesar 802 ribu bopd. Adapun realisasi penyaluran gas bumi pada periode yang sama
sebesar 6.963 BBtud (ekuivalen 1,13 juta boepd), atau 105% dari target Revisi WP&B tahun 2015 sebesar
6.632 BBtud (ekuivalen 1,14 juta boepd).
REALISASI LIFTING MINYAK DAN PENYALURAN GAS BUMI
2.500
2.000
1.500
1.000
500
-
Jan
723
1.136
Lifting Minyak
Lifting Gas
Feb
743
1.162
Mar
727
1.117
Apr
727
1.238
Mei
806
1.067
Jun
828
1.238
Jul
714
1.226
Agt
766
1.151
Sep
858
1.176
Okt
754
1.314
Nov
913
1.280
Des
753
1.170
MB
OE
PD
35
1.859 1.9051.844
1.9651.873
2.066
1.940 1.917
2.0342.068
2.193
1.923
Total Migas
TARGET
POTRET KINERJA SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
Volume Lifting Minyak
776 Mbopd
Penerimaan Minyak
US$13,7 Miliar
Harga Minyak(US$48,3/bbl)
Bagian GOIUS$5,7 Miliar
Cost Rec.US$7,2 Miliar
Net Contr. ShareUS$0,8 Miliar
Bagian GOIUS$6,2 Miliar
Cost Rec.US$6,2 Miliar
Net Contr. ShareUS$3,3 MiliarHarga Gas
(US$6,2/MMBtu) *)
Penerimaan Gas
US$15,7 Miliar
Volume Lifting Gas1.130 Mboepd (6.963 BBtud)
DISTRIBUSI REVENUE MINYAK DAN GAS BUMI REALISASI REVENUE MINYAK DAN GAS BUMI PER 31 DESEMBER 2015
Penerimaan negara dari sektor hulu migas periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 mencapai
US$11,9 miliar dengan perincian untuk penerimaan dari minyak sebesar US$5,7 miliar dan dari gas sebesar
US$6,2 miliar, atau 86% dari target penerimaan negara pada Revisi WP&B tahun 2015 sebesar US$13,8 miliar.
Besaran penerimaan negara tersebut merupakan 40% dari total revenue yang dihasilkan oleh industri hulu migas.
P
S
C
MINYAK BUMI
Total Bagian GOIUS$11,9 Miliar
Total Cost RecoveryUS$13,4 Miliar
Total Net Contractor Share
US$4,1 Miliar
GAS BUMI
Rek. BI (S) No. 600.000an. Menkeu
36
40%
46%
14%
POTRET KINERJA SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
DISTRIBUSI PENERIMAAN SEKTOR HULU MIGAS
*) Data tahun 2015 berdasarkan FQR Kuartal IV tahun 2015
per 19 April 2016 (unaudited)
Penurunan Indonesian Crude Price (ICP) secara signifikan (turun 50% dari tahun 2014) berdampak langsung
terhadap penurunan penerimaan negara di tahun 2015, dengan rata-rata rasio penerimaan negara
(Total GOI Take) terhadap pendapatan kotor (Gross Revenue) sebesar 40%, sementara rata-rata rasio penerimaan
Kontraktor KKS (Net Contractor Take) terhadap pendapatan kotor (Gross Revenue) sebesar 14%. Hal ini
menunjukkan Pemerintah masih mendapat benefit yang cukup, namun Return on Investment (ROI) dari
mitra Kontraktor KKS mengalami penurunan. Untuk itu, perlu dukungan Pemerintah dalam memberikan deregulasi
yang lebih sederhana, serta insentif fiskal secara selektif, untuk menjaga iklim investasi di hulu migas yang kondusif
dan tetap menguntungkan.
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
-
120,00
80,00
40,00
-
MIL
IAR
US
$ US
$/BB
L
78,87
110,85 112,33105,02
95,57
48,26
ICP Rata-rata
37
Cost Recovery
Indonesia Share
Net Contractor Share
Gross Revenue
2010
11,8
26,5
7,6
45,9
2011
15,2
35,9
10,2
61,3
2012
15,5
35,4
10,3
61,3
2013
15,9
31,2
9,4
56,5
2014
16,3
26,8
8,2
51,2
2015*
13,4
11,9
4,1
29,4
POTRET KINERJA SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
PENGHEMATAN PROSES PENGADAAN
EFISIENSI PENGEMBALIAN BIAYA OPERASI (COST RECOVERY)
SKK Migas senantiasa melakukan pengendalian biaya operasi agar mencapai tingkat yang paling efektif dan
efisien, sehingga memberikan kontribusi yang optimal pada pencapaian produksi/lifting dan penerimaan negara
dari sektor hulu migas. Pada tahun 2015, realisasi investasi (eksplorasi dan eksploitasi) yang telah dikeluarkan
industri hulu migas sebesar US$15,6 miliar. Sementara itu, untuk biaya operasi yang dikembalikan kepada
Kontraktor KKS (cost recoverable) pada periode yang sama mencapai US$13,6 miliar.
Expenditure yang dianggarkan dan dibelanjakan bertujuan untuk mempertahankan profil produksi migas nasional,
sehingga penggunaannya diprioritaskan untuk mendukung kegiatan produksi, melakukan work over dan well
service, serta melakukan kegiatan pemeliharaan fasilitas produksi. Kegiatan pemboran pengembangan dan
penambahan fasilitas produksi dilakukan dengan lebih selektif dan efisien, dengan memperhatikan keekonomian
proyek, bahkan beberapa kegiatan pemboran pengembangan mengalami penundaan ke periode fiskal berikutnya.
Sepanjang tahun 2015 dilakukan berbagai penghematan yang bertujuan untuk mempertahankan keberlangsungan
operasi hulu migas dalam menghadapi tantangan harga minyak dunia yang rendah. Langkah penghematan
tersebut antara lain melalui strategi pengadaan bersama, optimalisasi pemanfaatan aset bersama; yang utamanya
diberlakukan terhadap para Kontraktor KKS yang memiliki wilayah operasi berdekatan, melakukan negosiasi harga
dengan penyedia barang/jasa, serta mengevaluasi kembali proyek-proyek yang keekonomiannya terpengaruh
dengan harga minyak bumi.
PENGADAAN BERSAMA
Penghematan proses pengadaan baik barang maupun jasa oleh Kontraktor KKS pada tahun 2015 mencapai
US$351,5 juta dari target US$100 juta. Penghematan dapat melampaui target dikarenakan pelaksanaan negosiasi
keadaaan khusus terkait dengan penurunan harga minyak dunia pada kontrak-kontrak komoditas utama
(rig, EPCI, kapal, OCTG-pipeline, dan jasa lainnya).
JUTA
US
$
350
300
250
200
150
100
50
0
20
50
80
125
165150
100
33,2
70,999,7
147,96
109,7 89,11
351,5
Target
Realisasi
38
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
POTRET KINERJA SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
OPTIMALISASI PEMANFAATAN ASET
Nilai penghematan dari optimalisasi pemanfaatan aset pada tahun 2015 sebesar US$47,03 juta yang terdiri dari
kegiatan transfer material sebesar US$34,83 dan penghematan yang didapatkan dari penggunaan aset bekas
pakai (ex-used) sebesar US$12,2 juta.
Sepanjang tahun 2015, selain pemanfaatan aset melalui transfer material, terdapat sebelas perjanjian pemanfaatan
fasilitas bersama (Facility Sharing Agreement/FSA) yang mendapatkan persetujuan SKK Migas. Sepuluh FSA
merupakan perjanjian pemanfaatan bersama antar Kontraktor KKS, sementara terdapat satu perjanjian yang
merupakan perjanjian pemanfaatan fasilitas Kontraktor KKS oleh pihak ketiga diluar industri hulu migas, berupa
perjanjian pemanfaatan Right of Way (ROW) PT. Medco E&P Malaka oleh PT. Pertamina Gas (Pertagas).
Perjanjian FSA antara Medco dan Pertagas telah diusulkan oleh SKK Migas kepada Menteri Keuangan pada
November 2015 dan saat ini masih dalam proses evaluasi oleh Kementerian Keuangan. Adapun estimasi
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang akan didapatkan sebesar Rp584 juta, ditambah dengan biaya
sewa yang nantinya akan ditetapkan berdasarkan persetujuan Menteri Keuangan. Adapun FSA dimaksud
diusulkan untuk diberikan persetujuan sampai dengan jangka waktu Februari 2018.
OPTIMALISASI PEMANFAATAN ASET
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Target
Capaian
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
15
28
25 25
30
35 35 35
40
43 43
4947
37
39
JUTA
US
$
POTRET KINERJA SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Judul Facility Sharing Agreement (FSA)
Pemanfaatan Bersama Right of Way (ROW) PT. Medco E&P Malaka (Medco) oleh PT. Pertamina Gas (Pertagas)
Konsep Amandemen atas Perjanjian Penggunaan Fasilitas Bersama
Permohonan Persetujuan Revisi Amandemen FSA
Usulan Penandatanganan Amandemen Perjanjian Pengggunaan Fasilitas Bersama
Permohonan Persetujuan Facility Sharing Agreement (Revisi dan Klarifikasi)
Permohonan Persetujuan Facility Sharing Agreement (Revisi dan Klarifikasi)
Dokumen Perjanjian Pemanfaatan Bersama Fasilitas Milik Negara di Blok West Kampar
Perbaikan Perjanjian Pemanfaatan Bersama Fasilitas Milik Negara antara PT. CPI dan PT. SPE
Perjanjian Pemanfaatan Bersama Fasilitas Milik Negara (FSA) antara PT. CPI dan BOB
Perjanjian Pemanfaatan Bersama Fasilitas Milik Negara (FSA) antara PT. CPI dan BOB
Perbaikan Perjanjian Pemanfaatan Bersama Fasilitas Milik Negara (FSA) antara PT. CPI dan BOB
Amandemen No. 1 Perjanjian Pemanfaatan Bersama Fasilitas Milik Negara (FSA) - PT. CPI dan PT. PHE SIAK (Permohonan Persetujuan SKK Migas) – Pipa
Revisi Amandemen No. 1 Perjanjian Pemanfaatan Bersama Fasilitas Milik Negara (FSA) - PT. CPI dan PT. PHE SIAK
Amandemen No. 1 Perjanjian Pemanfaatan Bersama Fasilitas Milik Negara (FSA) - PT. CPI dan PT. PHE SIAK (Permohonan Persetujuan SKK Migas) – Listrik
Revisi Amandemen No. 1 Perjanjian Pemanfaatan Bersama Fasilitas Milik Negara (FSA) - PT. CPI dan PT. PHE SIAK (Permohonan Persetujuan SKK Migas) – Listrik
Penyerahan Revisi Perjanjian Pemanfaatan Bersama Lahan serta Fasilitas Sistem Jaringan Pipa, dan Terminal Milik Negara yang Dioperasikan oleh PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) - untuk Persetujuan SKK Migas
Perbaikan Perjanjian Pemanfaatan Bersama Fasilitas Milik Negara antara PT. CPI dan PT. EMP Tonga
Permohonan Persetujuan untuk FSA Gas dan Kondensat (Gas)
Permohonan Persetujuan untuk FSA Gas dan Kondensat (Kondensat)
Nama
Medco Malaka & Pertagas
JOB PTM Talisman
Jambi Merang & Petrochina International
Jabung
CICO & TEPI
CICO & TEPI
PT. CPI & PT. SPE
CPI & BOB
CPI & PT. PHE SIAK
CPI & PT. PHE SIAK
CPI & EMP Tonga
TOTAL & PEAROIL (Sebuku)
TOTAL & PEAROIL (Sebuku)
Antar KKKS
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Jangka Waktu FSA
28 Februari 2018
5 Juni 2014 - 9 Mei 2015
2 Januari 2013 - 31 Des 2017
2 Januari 2013 - 31 Des 2017
Tanggal Efektif - 8 Agustus 2016
9 Agustus 2013 - 8 Agustus 2016
1 September 2014 - 27 Mei 2016
1 September 2014 - 27 Mei 2016
Tanggal Efektif - 8 Agustus 2016
27 Oktober 2013 - 31 Desember 2017
27 Oktober 2013 - 31 Desember 2017
KKKS & Non-KKKS
Pemanfaatan
40
KategoriFasilitas
Tanah (ROW)
Fasilitas Pipa
Fasilitas Produksi (Gas)
Fasilitas Produksi (Kondensat)
Fasilitas Produksi (Pipa)
Pipa dan Fasprod
Pipa dan Fasprod
Listrik
Lahan, Pipa, dan Fasprod
Pipa dan Fasprod (Gas)
Pipa dan Fasprod (Kondensat)
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
BAB II
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
43
REALISASI PROYEK BARU
Terdapat 71 proyek hulu migas yang berjalan sepanjang tahun 2015, di mana 5 di antaranya dengan skala mega
proyek yaitu Proyek Banyu Urip, Proyek Jangkrik dan Jangkrik North East, Proyek Tangguh Train-3, Proyek IDD,
dan Proyek Abadi.
Sebanyak 12 proyek pengembangan hulu migas yang telah onstream pada tahun 2015 dapat menghasilkan
tambahan kapasitas fasilitas produksi migas terpasang sekitar 212.039 bopd dan 765 MMscfd.
PROYEK PENGEMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI - ONSTREAM 2015
No Proyek KKKSMinyak(bopd)
Gas (MMscfd)
Kapasitas Produksi Terpasang
Onstream
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Proyek SKG Lembak
Proyek Pengembangan Lapangan Pelikan
Bukit Tua Development
Senoro Gas Development
Suban Mid Term Water Disposal
South Mahakam Dev. 3
KL Gas Lift Compressor
Kepodang Gas Development
Bekapai Phase 2B Facilities Modification
Asti-A Platform Development
Mila-A Platform Development
Banyu Urip
PT. Pertamina EP
Premier Oil NS BV
Petronas Carigali Ketapang 2 Ltd.
JOB Pertamina Medco E&P Tomori
ConocoPhillips (Grissik) Ltd.
Total E&P Indonesie
PT. PHE ONWJ
Petronas Carigali Muriah Ltd.
Total E&P Indonesie
CNOOC SES Ltd.
CNOOC SES Ltd.
ExxonMobil Cepu Limited
60
100
70
310
-
120
-
116
29
30
40
-
-
-
20.000
-
-
-
-
-
2.039
-
-
185.000
2015-Q1
2015-Q1
2015-Q2
2015-Q2
2015-Q2
2015-Q3
2015-Q3
2015-Q3
2015-Q3
2015-Q4
2015-Q4
2015-Q4
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
44
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN MINYAK DAN GAS BUMI
REALISASI KEGIATAN SURVEI SEISMIK 2015
Upaya peningkatan produksi dan cadangan terus dilakukan oleh SKK Migas bersama Kontraktor KKS.
Sejak awal tahun 2015, upaya yang dilakukan telah menunjukkan penurunan produksi yang lebih rendah dari
tahun sebelumnya. Adapun usaha-usaha peningkatan produksi dan cadangan, antara lain:
KEGIATAN EKSPLORASI
Dalam upaya ekstensifikasi, SKK Migas terus mendorong Kontraktor KKS untuk meningkatkan cadangan dan
produksi minyak dan gas bumi dengan melakukan kegiatan eksplorasi, baik di WK eksplorasi maupun di
WK eksploitasi.
Cakupan kegiatan pada tahap eksplorasi meliputi kegiatan survei geofisika (survei seismik 2D dan seismik 3D) dan
pemboran sumur eksplorasi. Khusus untuk wilayah kerja GMB, rangkaian kegiatan eksplorasi tersebut ditambah
dengan kegiatan pemboran GMB (eksplorasi dan corehole) dan dewatering.
MIGAS KONVENSIONAL
• SURVEI
Kontraktor KKS pada tahun 2015 telah merealisasikan survei seismik 2D sebanyak 10 kegiatan sepanjang
4.083 km, telah merealisasikan survei seismik 3D sebanyak 5 kegiatan seluas 1.773 km2 dan juga telah
merealisasikan 13 kegiatan nonseismik.
4
3
2
1
0
Jan
1
1
Offshore
Onshore
Feb
0
1
Mar
0
1
Apr
0
1
Mei
2
0
Jun
1
3
Jul
0
0
Agt
0
1
Sep
0
1
Okt
0
0
Nov
0
0
Des
0
2
TOTAL
4
11
JUM
LAH
KE
GIA
TAN
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
45
• PEMBORAN SUMUR EKSPLORASI
Realisasi kegiatan pada sumur eksplorasi pada tahun 2015 sebanyak 35 kegiatan dengan rincian 30 sumur baru
dan 5 di antaranya merupakan sumur reentry. Berdasarkan lokasi, 33 kegiatan dilakukan di onshore dan
2 kegiatan dilakukan di offshore.
REALISASI KEGIATAN SURVEI NONSEISMIK 2015
REALISASI KEGIATAN PEMBORAN SUMUR EKSPLORASI 2015
5
4
3
2
1
0
Jan
0
0
Jan
1
1
0
2
Feb
2
2
0
4
Mar
4
4
0
8
Apr
5
1
0
6
Mei
1
3
1
5
Jun
4
4
0
8
Jul
3
2
0
5
Agt
2
4
0
6
Sep
2
4
0
6
Okt
3
2
0
5
Nov
5
2
0
7
Des
0
4
1
5
Offshore
Onshore
Onshore Nonkonvensional
Onshore Konvensional
Offshore Konvensional
Total Realisasi
Feb
0
0
Mar
1
0
Apr
0
0
Mei
0
1
Jun
0
2
Jul
0
1
Agt
1
4
Sep
0
0
Okt
1
0
Nov
0
1
Des
1
0
TOTAL
4
9
JUM
LAH
KE
GIA
TAN
JUM
LAH
KE
GIA
TAN
KENDALAREALISASI
Izin Pembebasan Lahan
Proses Pengadaan
Internal KKKS
21
3
7
68%
10%
22%
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
46
MIGAS NONKONVENSIONAL
Kontraktor KKS pada tahun 2015 telah merealisasikan pemboran sebanyak 25 sumur baru GMB dan 7 kegiatan
reentry sumur existing sehingga total realisasi ada 32 kegiatan.
KENDALA PELAKSANAAN KOMITMEN EKSPLORASI WK MNK PER AREA 2015
Jan
1
Feb
2
Mar
4
Apr
5
Mei
1
Jun
4
Jul
3
Agt
2
Sep
2
Okt
3
Nov
5
Des
0Onshore Nonkonvensional
KENDALAREALISASI
Izin Pembebasan Lahan
Proses Pengadaan
Internal KKKS
Persiapan Lokasi
Perubahan Rencana Kerja
Peralatan
Lahan
Perizinan
Infrastruktur
Internal KKS
G&G
Sosial
Operasional
Identifikasi dari*
SUMATERA : 22 WK
KALIMANTAN : 28 WK
TOTAL : 50 WK
* 1 WK dapat mempunyai lebih dari 1 kendala
1 16
4
11
9
3
3
12
11
10
3
1
7
Kendala utama di area SUMATERA adalah peralatan,
pembebasan lahan, dan perizinan sedangkan di area
KALIMANTAN adalah peralatan, pembebasan lahan,
perizinan, dan infrastruktur
19
8
4
19
36 22%
9%
5%
22%
42%
0
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
47
KEGIATAN EKSPLOITASI
KEGIATAN PEMBORAN SUMUR PRODUKSI (SUMUR EKSPLOITASI)
Sebagai upaya menahan laju penurunan produksi, SKK Migas mendorong Kontraktor KKS untuk melakukan
pemboran sumur pengembangan (infill/sumur sisipan) serta pemeliharaan sumur (workover/well service).
Pada tahun 2015, realisasi pemboran sumur eksploitasi sebanyak 541 sumur atau kurang 86 sumur dari rencana
kegiatan sebanyak 627 sumur, hal ini dikarenakan adanya kendala jadwal rig, keekonomian sumur terkait harga
minyak, evaluasi subsurface, dan kendala internal KKKS.
KEGIATAN WORKOVER DAN WELL SERVICE
Pemeliharaan sumur dilakukan melalui kerja ulang (workover) sebanyak 1.320 kegiatan dari rencana
1.354 kegiatan, hal ini dikarenakan skala prioritas penggunaan rig workover sehingga rencana kegiatan
belum dapat dieksekusi pada tahun 2015.
REALISASI KEGIATAN PEMBORAN EKSPLOITASI
Rencana kegiatan sesuai revisi WP&B 2015
sebanyak 627 sumur kegiatan, pencapaian hingga
akhir tahun sebanyak 541 sumur. Terdapat
86 sumur yang tidak dapat direalisasikan karena
terkendala jadwal rig, keekonomian sumur terkait
harga minyak, evaluasi subsurface, dan kendala
internal KKKS.
Jan
14
44
Feb
14
36
Mar
17
42
Apr
17
32
Mei
11
31
Jun
7
36
Jul
12
40
Agt
11
40
Sep
10
22
Okt
6
26
Nov
12
32
Des
5
24
Total
136
405
Realisasi Offshore WP&B 2015
Realisasi Onshore WP&B 2015
REALISASI KEGIATAN PEMBORAN PENGEMBANGAN JAN-DESEMBER 2015 REALISASI PENCAPAIAN WP&B 2015 REV
KENDALA REALISASI
80
70
60
50
40
30
20
10
0
JUM
LAH
SU
MU
R
JUM
LAH
SU
MU
R
541
627
Realisasi
Target
Jadwal Rig
Keekonomian sumur terkait harga minyak
Evaluasi Subsurface
Evaluasi POFD
Kendala Internal KKKS
56
15
9
2 4
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
48
KEGIATAN ENHANCED OIL RECOVERY (EOR)
Dalam rangka peningkatan cadangan maupun produksi minyak, SKK Migas mendorong Kontraktor KKS untuk
melakukan kegiatan implementasi EOR, baik pada tahap studi maupun Field Trial/Pilot. Pada tahun 2015, terdapat
satu usulan kegiatan pilot EOR (Pertamina EP) tiga pekerjaan Field Trial/Pilot yang sedang berjalan, diantaranya:
LAPANGAN LIMAU (METODE ALKALINE SUFACTANT POLYMER), PERTAMINA EP
Status pada tahun 2015 Pertamina EP sedang mempersiapkan untuk mengajukan proposal pilot EOR metode
ASP Flooding ke SKK Migas.
LAPANGAN WIDURI (METODE POLYMER), CNOOC
Kegiatan Pilot Project Polymer Flooding di Lapangan Widuri sedang berjalan dan direncanakan selesai di tahun
2018. Perkiraan incremental recovery hingga akhir proyek adalah sebesar 236 Mbo untuk unrisked case dan
162 Mbo untuk risked case. Namun karena harga minyak yang terus menurun, maka CNOOC memutuskan untuk
memberhentikan field trial ini diakhir tahun 2015 dengan kumulatif produksi minyak sebesar 46,1 Mbo.
Sedangkan pemeliharaan sumur (well service) telah dilakukan sebanyak 31.578 kegiatan dari rencana
34.060 kegiatan.
REALISASI KEGIATAN WORKOVER
REALISASI KEGIATAN WELL SERVICE
Jan
113
29
84
Jan
2.848
839
2.009
Feb
111
29
82
Feb
2.765
920
1.845
Mar
115
27
88
Mar
3.042
792
2.250
Apr
123
23
100
Apr
2.872
741
2.131
Mei
97
17
80
Mei
2.603
729
1.874
Jun
81
11
70
Jun
2.808
656
2.152
Jul
110
16
94
Jul
2.627
850
1.777
Agt
149
31
118
Agt
2.812
661
2.151
Sep
113
29
84
Sep
2.130
687
1.443
Okt
130
15
115
Okt
2.169
669
1.500
Nov
122
38
84
Nov
2.470
746
1.724
Des
56
7
49
Des
2.432
698
1.734
Rea
lisas
i Y
TDR
ealis
asi
YTD
Ren
cana
Y
TDR
enca
na
YTD
Pro
yeks
i P
enca
paia
nP
roye
ksi
Pen
capa
ian
WP
&B
Rev
isi
2015
WP
&B
Rev
isi
2015
Jumlah
Offshore
Onshore
Jumlah
Offshore
Onshore
160140120100806040200
3.0002.5002.0001.5001.000
500-
1.350
1.300
1.250
1.200
1.150
1.100
35.000
34.000
33.000
32.000
31.000
30.000
29.000
100%
80%
60%
40%
20%
0%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
JUM
LAH
KE
GIA
TAN
JUM
LAH
KE
GIA
TAN
1.320
31.578
1.321
33.751
1.354
34.060
97%
93%
97%
93%
100%
94%
1.354
34.060
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
WIDC-16 PRODUCTION FORECAST
METODE ELECTRICAL EOR
LAPANGAN OLD RIMAU (METODE ELECTRICAL EOR), MEDCO E&P
Kegiatan Field Trial Electrical EOR di Lapangan Old Rimau sedang berjalan dan diperkirakan akan selesai di
tahun 2015. Field Trial dilakukan di beberapa sumur dan saat ini masih berjalan serta sedang dievaluasi hasilnya.
LAPANGAN MINAS (POLYMER FIELD TRIAL), PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA
Field trial injeksi polymer di lapangan Minas ini di mulai pada 13 April 2015 dan berakhir pada 24 November 2015.
Field trial ini di laksanakan pada 4,5 acre area yang menghasilkan kumulatif minyak sebesar 14,7 Mbo dengan
recovery factor sebesar 4,6%.
1 Apr 12 14 Agt 13 27 Des 14 10 Mei 16 22 Sep 17 4 Feb 19
350,00
300,0
250,0
200,0
150,0
100,0
50,0
0,0
OIL
RA
TE
(BO
PD
)
WF Base
Polymer Flooding Risked
Polymer Flooding Unrisked
49
1Listrik dari pembangkit dikirim ke anoda (+) permukaan dan katoda (-) well-bore
2Arus listrik malalui tanah menuju anoda (+)
3Dimulainya cold cracking sehingga memecah struktur molekul minyak yang berat
4Elektrokinetik mengakibatkan fluida dalam reservoir bermigrasi ke arah katoda (-) menciptakan driving mechanism
5Minyak disekitar well-bore dipanaskan sehingga minyak menjadi tidak kental dan dapat dipompa ke permukaan
KATODA (-)
ANODA (+)
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
FORUM SHARING KNOWLEDGE
Dalam upaya peningkatan produksi minyak dan gas bumi nasional, SKK Migas bersama Kontraktor KKS
mengadakan forum sharing knowledge yaitu forum berbagi pengalaman kesuksesan, sekaligus membangun
semangat kemitraan untuk menjawab berbagai tantangan yang semakin beragam. Penyelenggaraan forum
diharapkan dapat menemukan pemecahan terhadap tantangan dalam upaya peningkatan produksi,
baik yang bersifat teknis maupun nonteknis.
Berikut adalah beberapa forum dan workshop yang dilaksanakan SKK Migas pada tahun 2015:
Industri hulu migas berkomitmen mengutamakan peran industri dalam negeri dalam kegiatan operasionalnya untuk
meningkatkan multiplier effect bagi perekonomian nasional.
Salah satu bentuk komitmen itu dicontohkan dalam Pedoman Tata Kerja (PTK) yang dikeluarkan SKK Migas untuk
mengatur pengelolaan rantai suplai Kontraktor KKS di industri hulu migas. Salah satu tujuan utama pedoman
tersebut adalah peningkatan kapasitas nasional, seperti adanya kewajiban pelaksanaan pengadaan barang/jasa
di daerah dan ketentuan mengenai konsorsium harus beranggotakan perusahaan dalam negeri.
Selain itu, perlu dilakukan untuk meningkatkan partisipasi pebisnis nasional dalam industri hulu migas adalah
keterbukaan informasi baik dari sisi industri hulu migas (demand) maupun dari sisi industri pendukung (supply).
SCM Summit yang digelar SKK Migas bersama dengan BP dan Petronas merupakan pertemuan tahunan yang
menjadi ajang bagi seluruh profesional pengelolaah rantai suplai hulu migas untuk saling bertukar informasi,
berbagi pengetahuan, dan merumuskan strategi dan terobosan dalam pengelolaan rantai suplai.
SUPPLY CHAIN
MANAGEMENT
SUMMIT 2015
DI JAKARTA,
14-17 MARET 2015
50
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
Workshop diawali dengan pemberian penghargaan untuk kinerja Kontraktor KKS eksplorasi. Tahun ini, penilaian
kinerja WK eksplorasi dilakukan pada 96 WK dengan masa kerja lebih dari 3 tahun. Kriteria penilaian meliputi
kewajiban finansial, kewajiban lingkungan, kewajiban komitmen pasti, pemboran eksplorasi, dan penemuan
hidrokarbon. Seluruh Kontraktor KKS lebih dulu dinilai berdasarkan pemenuhan kategori basic, yakni pemenuhan
kewajiban komitmen pasti, finansial, serta environment and baseline assessment (EBA).
Hasil penilaian untuk kategori basic terbagi dalam empat zona, yakni Hitam, Merah, Merah Muda, dan Biru.
Kontraktor KKS dinyatakan masuk zona Hitam apabila belum memenuhi seluruh atau sebagian komitmen
pasti, finansial, dan atau hanya melakukan kegiatan eksplorasi berupa studi geologi dan geofisika, atau belum
melakukan apa pun. Kontraktor KKS masuk zona Merah apabila baru melaksanakan sebagian kecil komitmen
pasti. Zona Merah Muda diperuntukkan bagi Kontraktor KKS yang telah melaksanakan sebagian besar komitmen
pasti. Kontraktor KKS dinyatakan masuk zona Biru apabila telah melaksanakan seluruh komitmen pasti, komitmen
finansial, dan EBA.
Apabila Kontraktor KKS sudah memenuhi kategori basic dan masuk dalam zona Biru, SKK Migas selanjutnya
melakukan penilaian berdasarkan pemenuhan kategori advance, yakni penemuan hidrokarbon. Penilaian untuk
kategori advance terbagi dalam dua zona, yakni zona Hijau dan Emas.
Kontraktor KKS dinyatakan masuk zona Hijau apabila sudah masuk zona Biru dan memiliki technical discovery.
Sedangkan zona Emas diperuntukkan bagi Kontraktor KKS dengan hasil penilaian basic berada pada zona Biru
dan memiliki kemungkinan economic discovery. Dari hasil penilaian kinerja, 13 Kontraktor KKS masuk zona Hitam,
15 Kontraktor KKS masuk zona Merah, 21 Kontraktor KKS masuk zona Merah Muda, 33 Kontraktor KKS masuk
zona Biru, 10 Kontraktor KKS masuk zona Hijau, dan 4 Kontraktor KKS masuk zona Emas.
Selain pemberian penghargaan sebagai bentuk reward, SKK Migas juga berupaya secara intensif dan
komprehensif untuk mendukung percepatan komersialisasi WK eksplorasi ke WK eksploitasi yang ditandai dengan
rekomendasi dan persetujuan rencana pengembangan lapangan pertama (POD I). Permasalahan di internal
Kontraktor KKS menjadi penyebab utama belum terpenuhinya komitmen pasti. Kendala lain yang membuat
Kontraktor KKS belum bisa memenuhi komitmen pasti meliputi regulasi, ketersediaan alat dan operasional,
subsurface, serta permasalahan fiskal.
WORKSHOP
MONITORING
KOMITMEN
EKSPLORASI DAN
EKSPLOITASI
DI JAKARTA,
27 MEI 2015
51
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
Acara tersebut dihadiri oleh ratusan investor dan pelaku usaha yang tertarik untuk melihat peluang bisnis dari
pemanfaatan gas suar bakar atau flare gas.
Acara diskusi dilakukan dalam rangka mengoptimalkan hasil dari kegiatan hulu migas, termasuk flare gas.
Flare gas masih mempunyai nilai ekonomis dan masih bermanfaat untuk digunakan oleh masyarakat dan industri,
namum pemanfaatan flare gas masih menghadapi beberapa tantangan serius baik secara operasional maupun
secara regulasi.
Saat ini terdapat sekitar 200 MMscfd gas suar bakar yang tersebar di berbagai lokasi dengan volumenya berada
pada kisaran 0,1 sampai dengan 5 MMscfd di setiap lokasi. Tantangannya adalah bagaimana memanfaatkan gas
suar bakar yang ada di remote area.
Pemanfaatan gas suar bakar juga masih menghadapi tantangan dari sisi regulasi. Saat ini pemanfaatan gas suar
bakar masih diperlakukan sama dengan gas konvensional, yaitu dengan memprioritaskan pasukan untuk sektor
kelistrikan. Hal inilah yang masih menjadi kendala dalam monetisasi flare gas di Indonesia.
DISKUSI PANEL
MONETISASI
FLARE GAS
INDONESIA
DI JAKARTA,
16 JUNI 2015
52
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
SKK Migas memfasilitasi pemangku kepentingan untuk mendiskusikan peluang pembangunan kilang minyak mini
dengan menitikberatkan kepada identifikasi peluang bisnis kilang mini di Indonesia.
Kehadiran kilang minyak mini di sekitar wilayah operasi bisa menjadi solusi atas kebutuhan
bahan bakar minyak yang tinggi sekaligus kondisi lapangan minyak yang tersebar di wilayah
Indonesia dengan lokasi terpencil, minim infrastruktur pengangkutan dan pemipaan, serta
jauh dari lokasi pembeli. Transportasi minyak dari lapangan-lapangan tersebut selama ini
dilakukan dengan menggunakan mobil truk atau angkutan sungai. Dua metode ini sangat
sensitif terhadap ketersediaan armada angkut, kondisi cuaca, dan kondisi sosial keamanan.
Sedangkan pengangkutan melalui pipa juga tidak selalu ekonomis mengingat jaraknya bisa
mencapai 100 sampai dengan 400 kilometer.
Kondisi di atas sering kali menyebabkan produksi minyak pada lapangan-lapangan
tersebut harus dihentikan sementara waktu sampai tersedianya armada angkut, yang tetap
memakan biaya yang tinggi. Akibatnya, lifting minyak dari lapangan-lapangan tersebut tidak
maksimal, yang pada akhirnya mengakibatkan berkurangnya nilai keekonomian lapangan.
SKK Migas berharap diskusi panel ini dapat menghasilkan suatu rumusan rekomendasi
kepada pemerintah sebagai masukan untuk penyusunan roadmap pembangunan
kilang mini.
DISKUSI PANEL
PROSPEK DAN
PENGALAMAN
PEMANFAATAN
MINYAK UNTUK
KILANG MINI
DI INDONESIA
DI JAKARTA,
27 AGUSTUS 2015
53
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
Indonesia HR Summit merupakan acara tahunan yang mempertemukan praktisi SDM di seluruh Indonesia. Digelar
SKK Migas bersama Perhimpunan Manajemen Sumber Daya Manusia (PMSM) Indonesia, penyelenggaraan
Indonesia HR Summit berlangsung pada 8-9 September 2015 dan mengangkat tema “Shaping Strong
Organization Capability to Sustain Harmonious Industrial Relations in the World’s Business Turbulence”. Acara
ini memberi kesempatan bagi kalangan profesional di bidang SDM untuk saling berbagi pengalaman serta
membangun dan memperluas jaringan, baik dengan praktisi SDM dalam negeri maupun luar negeri.
Selain Menteri ESDM, The 7th Indonesia HR Summit 2015 menghadirkan Menteri Kelautan dan Perikanan,
Susi Pudjiastuti, sebagai salah satu pembicara. Dalam kesempatan ini, Susi menekankan pentingnya kontribusi
sumber daya manusia untuk membenahi efisiensi proses kerja.
Banyak hal menarik dan provokatif yang didiskusikan dari berbagai sudut pandang dalam The 7th Indonesia
HR Summit 2015. Pentingnya membangun relasi industri, keanekaragaman usaha, serta karakter dan etika
bisnis menjadi topik yang banyak dibicarakan selama konferensi. Benang merah yang bisa ditarik dari pertemuan
tahunan ini adalah pentingnya untuk tetap bersikap positif dan terus berinisiatif dalam menghadapi situasi
perekonomian yang sedang lambat.
THE 7TH INDONESIA
HR SUMMIT 2015 DI
YOGYAKARTA,
8 SEPTEMBER 2015
54
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
Pelaksanaan Forum Eksplorasi dan Produksi tahun ini mengangkat tema “Riset dan Eksplorasi: Masa Depan
Cadangan dan Produksi Migas Nasional”. Forum ini diharapkan menjadi wadah sharing knowledge antara
SKK Migas, Kontraktor KKS, dan para ahli kebumian dalam hal eksplorasi dan eksploitasi migas di Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir, tidak ada penambahan cadangan yang signifikan. Di saat yang sama, cadangan
yang telah ditemukan terus diangkat ke permukaan. Potensi penemuan cadangan baru di Indonesia sebenarnya
masih sangat besar. Potensi sumber daya tersebut hingga saat ini masih menunggu untuk dieksplorasi.
Kondisi harga minyak mentah yang turun drastis sejak akhir tahun lalu menambah justifikasi para pelaku usaha di
industri hulu migas untuk mengurangi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi. Padahal, kondisi tersebut seharusnya
dijadikan kesempatan untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi, baik survei geologi dan geofisika, pemboran
eksplorasi, maupun studi.
Turunnya harga minyak mentah berimplikasi pada penurunan biaya barang dan jasa industri penunjang hulu migas
sehingga terbuka peluang untuk memperbanyak kegiatan eksplorasi dengan harapan saat cadangan ditemukan,
harga minyak sudah kembali naik.
Hasil diskusi dalam Forum Eksplorasi dan Produksi menjadi acuan dalam menyusun strategi eksplorasi dan
eksploitasi yang tepat di masing-masing area sehingga Kontraktor KKS bisa melaksanakan kegiatan tersebut
dengan optimal.
FORUM EP 2015
DI JAKARTA,
21-23 SEPTEMBER 2015
55
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
SKK Migas melakukan rangkaian kegiatan sosialisasi industri hulu migas di Provinsi Aceh, 12-15 Oktober 2015.
Kegiatan bertajuk “Mengenal Lebih Dekat Industri Hulu Minyak dan Gas Bumi” ini terdiri atas empat kegiatan
diskusi di universitas dan satu sesi diskusi dengan media massa dan lembaga swadaya masyarakat. Kegiatan
sosialisasi ini merupakan bagian dari dukungan SKK Migas atas dibentuknya Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA).
Sosialisasi tersebut turut menghadirkan nara sumber dari Direktoran Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian
ESDM, dan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Aceh. SKK Migas menyampaikan materi tentang
bisnis hulu migas, mulai dari kegiatan eksplorasi dan produksi, sampai tata kelola sektor strategis ini. Sosialisasi
ini dilakukan di Universitas Syiah Kuala, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Universitas Abulyatama, dan
Universitas Malikussaleh. Selain itu, SKK Migas juga menggelar satu sesi diskusi dengan media massa, lembaga
swadaya masyarakat, dan organisasi kepemudaan.
MENGENAL LEBIH
DEKAT INDUSTRI
HULU MINYAK
DAN GAS BUMI
DI ACEH,
12-15 OKTOBER 2015
56
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
Selama ini, sektor hulu migas dan perguruan tinggi sudah terhubung melalui kerja sama studi, kompetisi
penulisan karya tulis ilmiah, maupun kerja sama lainnya. Untuk memperlebar hubungan tersebut, SKK Migas
menyelenggarakan Forum Akademisi mengenai industri hulu migas bersama Institut Teknologi Bandung (ITB),
Universitas Indonesia, dan Universitas Trisakti di Balairung Universitas Indonesia di Depok pada
25 November 2015.
Banyak tantangan yang dihadapi sektor hulu migas dalam upaya memaksimalkan produksi dan lifting migas untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah kendala operasional
yang tidak jarang menghambat upaya sektor hulu migas dalam mengoptimalkan produksi, meningkatkan
penerimaan negara, serta menumbuhkan multiplier effect pada perekonomian lokal, regional maupun nasional.
Permasalahan yang muncul seringkali disebabkan adanya kesalahpahaman maupun kurangnya pemahaman yang
menyeluruh mengenai industri hulu migas.
Harapannya melalui acara tersebut dan kerja sama yang berkesinambungan, kalangan akademisi bisa menjadi
agen pemberi informasi yang efektif. Obyektivitas yang dimiliki oleh kalangan akademisi bisa mendukung upaya
SKK Migas dan seluruh pihak di sektor hulu migas dalam memberikan pemahaman yang benar kepada publik
mengenai proses bisnis di hulu migas. Dalam skala yang lebih besar, akademisi mampu menjadi tumpuan bagi
pembangunan Indonesia, tak terkecuali di sektor hulu migas.
FORUM AKADEMISI
DI DEPOK,
25 NOVEMBER 2015
57
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
Sejak tahun 2013, Divisi Eksplorasi SKK Migas melakukan pemetaan terhadap prospek maupun suspended
structure yang mungkin dikembangkan dalam jangka waktu dekat setiap tahunnya. Dalam workshop tersebut,
Pertamina EP diberikan kesempatan untuk mengajukan PSE untuk struktur-struktur temuan yang dianggap sudah
ekonomis dan kondusif untuk dikembangkan. Pada kesempatan tersebut, Pertamina EP mempresentasikan
12 struktur yang terdiri dari 32 closure dengan total potensi sumber daya cadangan (2C) terambil sebesar
351 MMboe dan 11 prospek dengan potensi sumber daya cadangan (2C) terambil sebesar 179 MMboe.
Berdasarkan evaluasi Divisi Eksplorasi SKK Migas, PSE yang dapat diterima dan ditindaklanjuti terdiri dari sembilan
PSE yakni, Melandong, Northern PDM, Bambu Merah, Mangkang, North KTB, Karang Makmur, Gandaria, Tundan,
dan Step Out Sangatta dengan potensi sumberdaya cadangan (2C) terambil sebesar 285 MMboe. Selain itu,
SKK Migas menetapkan target PSE untuk PT. Pertamina EP di tahun 2016 dengan potensi sumber daya
cadangan (2C) terambil sebesar 228 MMboe yang berasal dari 5 struktur, yakni Benggala, Bambu Besar,
Akasia Bagus, Bunyu, dan Tapen.
Dalam workshop tersebut juga dibahas perihal eksplorasi Pertamina EP di kawasan timur Indonesia. Meski temuan
cadangan migas di kawasan timur Indonesia beberapa tahun terakhir ini cukup signifikan, Pertamina EP terlihat
kurang agresif dalam mengeksplorasi wilayah kerja yang dimilikinya.
WORKSHOP
PENENTUAN STATUS
EKSPLORASI (PSE)
DI YOGYAKARTA,
22-23 DESEMBER 2015
58
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
KERJA SAMA DENGAN LEMBAGA LAIN
Keberhasilan kegiatan industri hulu minyak dan gas bumi sangat dipengaruhi oleh dukungan para pemangku
kepentingan. Untuk itu, pada tahun 2015 SKK Migas telah menandatangani beberapa kerja sama dengan
lembaga lain sebagai berikut:
Guna menjalin hubungan baik dengan stakeholder dan masyarakat di sekitar wilayah operasi, SKK Migas terus
meningkatkan kerja sama dengan lembaga masyarakat maupun institusi pendidikan setempat. Salah satu wujud
upaya tersebut adalah dengan menggandeng Universitas Papua. Kerja sama SKK Migas dengan Universitas
Papua dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, dan
Rektor Universitas Papua, Suriel S. Mofu, di Jakarta pada 24 Maret 2015.
Melalui kerja sama tersebut, SKK Migas dan Universitas Papua melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat
bersinergi dengan industri hulu migas, salah satunya melakukan pemetaan atas hak ulayat dan social mapping
masyarakat di Provinsi Papua Barat serta membantu memfasilitasi hubungan dengan masyarakat adat di wilayah
tersebut untuk kelancaran operasi industri hulu migas. Kegiatan ini dilakukan sejalan dengan upaya SKK Migas
dan Kontraktor KKS untuk merangkul masyarakat adat agar mendukung kegiatan operasi hulu migas di wilayah
Papua Barat. Kelancaran kegiatan operasi di industri hulu migas diharapkan bisa memberikan manfaat sebesar-
besarnya bagi masyarakat di Provinsi Papua Barat.
Selain menjalin hubungan baik dengan masyarakat setempat, kerja sama ini diharapkan bisa turut berperan
membangun sumber daya manusia, khususnya yang berasal dari Provinsi Papua Barat. Sinergi antara kalangan
akademisi dengan tenaga profesional akan mendukung upaya perguruan tinggi dalam menyiapkan sumber daya
manusia yang mampu bersaing di era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA).
NOTA KESEPAHAMAN
DENGAN
UNIVERSITAS PAPUA
DI JAKARTA,
24 MARET 2015
59
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
Selain pengamanan yang dilakukan oleh internal Kontraktor KKS, SKK Migas turut menggandeng pihak polisi
dan militer, salah satunya TNI Angkatan Laut. Sebagai objek vital nasional, fasilitas dan peralatan migas berfungsi
menjaga kesinambungan penyediaan energi nasional serta menjadi simbol kedaulatan negara, terutama yang
berada di kawasan perbatasan. Fasilitas dan peralatan tersebut perlu dijaga agar kegiatan produksi migas tidak
terganggu.
Perpanjangan Piagam Kesepakatan Bersama antara SKK Migas dan TNI Angkatan Laut ditandatangani oleh
Amien Sunaryadi dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Ade Supandi di Surabaya pada
12 Mei 2015. Kerja sama ini berlaku selama lima tahun mulai 2015 hingga 2020. Penandatanganan tersebut
dilakukan sebagai penyempurnaan dari kesepakatan yang sudah ditandatangani pada tahun 2010 menyusul
adanya perubahan nomenklatur dari BPMIGAS menjadi SKK Migas. Selain itu, industri hulu migas masih
membutuhkan dukungan TNI AL dalam melakukan pengamanan dan pengawasan mengingat makin kompleksnya
gangguan keamanan di laut. Saat ini, ada 28 Kontraktor KKS offshore yang sudah berproduksi dengan lokasi
tersebar mulai dari perairan Aceh hingga Papua. Aktivitas operasi Kontraktor KKS offshore perlu dijaga karena
gangguan keamanan seperti pencurian peralatan operasi dan pelanggaran batas pengambilan ikan oleh nelayan
asing maupun tradisional dapat menghambat kegiatan operasi.
TNI AL akan mendukung SKK Migas untuk menghindari terjadinya teror maupun sabotase terhadap fasilitas migas
di lepas pantai serta mengamankan sarana dan prasarana kegiatan hulu migas. Selain itu, TNI Angkatan Laut
akan memberikan pelatihan untuk meningkatkan sumber daya manusia di bidang pengamanan serta saling tukar
informasi melalui penempatan personel (liaison officer).
PENANDATANGANAN
PERPANJANGAN
PIAGAM
KESEPAKATAN
BERSAMA
SKK MIGAS-TNI AL
DI SURABAYA,
12 MEI 2015
60
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
SKK Migas mengambil langkah pro aktif melalui kerja sama dengan institusi pendidikan, baik di dalam maupun
luar negeri. Pada 20 Oktober 2015, SKK Migas menjalin kerja sama resmi dalam bidang pendidikan dengan
Universitas Aberdeen. Kerja sama yang tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) ini ditandatangani oleh Kepala
SKK Migas, Amien Sunaryadi, dan Emre Usenmez selaku Deputy Director for Internationalization School of Law di
Universitas Aberdeen.
Berdasarkan nota kesepahaman tersebut, SKK Migas dan Universitas Aberdeen sepakat untuk melakukan kerja
sama dan kolaborasi yang saling menguntungkan dalam kegiatan usaha hulu migas. Salah satu fokus kegiatan
dalam kesepakatan ini adalah pengembangan personel melalui program studi pasca sarjana.
Kerja sama ini juga memberi kesempatan bagi kedua belah pihak untuk bertukar materi, informasi, penelitian, serta
publikasi akademik maupun profesional. Kesempatan pendidikan yang diberikan juga tidak terbatas pada program
studi pasca sarjana. Pekerja sektor hulu migas nasional bisa mengikuti program pelatihan jangka pendek khusus
serta studi singkat.
Selain itu, SKK Migas dan Universitas Aberdeen bisa saling memberikan pendapat teknis, finansial, dan/
atau hukum terkait hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan usaha hulu migas. Meski nota kesepahaman
menekankan pada lima poin utama, namun lingkup kerja sama dan kolaborasi yang dijalin bisa lebih luas dan tidak
hanya terbatas pada kegiatan tersebut.
Selama ini, SKK Migas telah menjalin kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan, baik perguruan tinggi
maupun lembaga-lembaga pelatihan. Kerja sama serupa juga telah dilakukan beberapa Kontraktor KKS demi
mendukung pengembangan SDM lokal. Melalui kerja sama dengan Universitas Aberdeen, wawasan pekerja
diharapkan bisa bertambah sehingga kualitas SDM di sektor hulu migas menjadi lebih baik.
NOTA KESEPAHAMAN
(MEMORANDUM OF
UNDERSTANDING/
MOU)
SKK MIGAS DENGAN
UNIVERSITAS
ABERDEEN DI BALI,
20 OKTOBER 2015
61
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
Kompetensi tenaga kerja yang berkualitas di bidang Keuangan dibutuhkan SKK Migas dalam menjalankan fungsi
Pengawasan dan pengendalian, terutama yang berkaitan dengan audit biaya operasi kegiatan usaha hulu migas.
Guna memenuhi kebutuhan tersebut, SKK Migas menjalin kerja sama dengan PKN STAN. Kerja sama tersebut
dituangkan dalam MoU yang ditandatangani Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, dan Direktur PKN STAN,
Kusmanadji. Penandatanganan dilakukan di sela-sela acara reuni Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi
Kedinasan Keuangan (Ikanas) STAN di kampus PKN STAN di Tangerang Selatan pada 21 November 2015.
Kerja sama antara SKK Migas dan PKN STAN mencakup pelaksanaan audit terhadap kepatuhan Kontraktor
KKS dalam lingkup pengelolaan rantai suplai. Kerja sama ini berkaitan erat dengan tugas SKK Migas dalam
menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian, terutama yang terkait dengan pengawasan terhadap biaya
operasi sejak awal penggunaan hingga Kontraktor KKS mengajukan cost recovery.
Selain itu, SKK Migas dan PKN STAN bersepakat untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia di
bidang keuangan melalui kerja sama dalam pendidikan dan pelatihan. Kerja sama ini meliputi penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan bagi pekerja SKK Migas terkait aspek Keuangan negara yang dilakukan oleh PKN STAN.
SKK Migas juga berperan dalam menyiapkan tenaga kerja siap pakai dengan menyediakan tempat magang bagi
mahasiswa PKN STAN.
Dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di PKN STAN, SKK Migas akan menyediakan pembicara atau
narasumber yang kompeten dari industri hulu migas. Selama tiga tahun ke depan, SKK Migas dan PKN STAN
juga akan menjalin kerja sama untuk penelitian dan pengabdian masyarakat. Dengan berbekal pemahaman yang
benar, para mahasiswa diharapkan bisa lebih siap ketika terjun ke dunia kerja di sektor hulu migas maupun saat
bekerja di instansi pemerintah yang selama ini berhubungan dengan SKK Migas dalam hal audit, seperti Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan Direktorat Jenderal
Pajak Kementerian Keuangan.
PENANDATANGAN
MOU DENGAN
POLITEKNIK
KEUANGAN NEGARA
STAN (PKN STAN)
DI TANGERANG
SELATAN,
21 NOVEMBER 2015
62
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
KENDALA DALAM CAPAIAN TARGET PRODUKSI
Jadwal Proyek Onstream Mundur
1. Full Scale Banyu Urip – MCL (46.000 bopd & 37 MMscfd)
2. Lapangan Ridho – Odira Karang Agung (1.600 bopd)
3. Lapangan TBA – JOB Pertamina PetroChina Salawati (600 bopd & 3 MMscfd)
4. Lapangan Bukit Tua – Petronas Ketapang II (100 bopd & 4 MMscfd)
5. Lapangan Kepodang – Petronas Muriah (13 MMscfd), kendala di hilir
6. Lapangan Bayan – Manhattan Kalimantan Investment (50 bopd & 3 MMscfd)
Kontribusi Kegiatan dan Existing Decline dari Pertamina EP
Keekonomian Lapangan (EMP Tonga, EMP Gebang)
Unplanned Shutdown
• Fasilitas Produksi (peralatan, kelistrikan, operasional, hose, SBM) (7.600 bopd & 91 MMscfd)
• Offtaker (penyerapan buyer) (1.700 bopd & 100 MMscfd)
• Eksternal (gangguan sosial dan alam) (600 bopd & 1 MMscfd)
• Subsurface (kepasiran, kenaikan watercut, dlsb.) (500 bopd & 2 MMscfd)
TOTAL
TANTANGAN DALAM PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI 2015OPPORTUNITY LOSS
OPPORTUNITY LOSS
bopd
48.350
9.200
200
10.400
68.150
60
-
-
194
254
MMscfd
63
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
TANTANGAN DALAMMENCAPAI TARGET PRODUKSI
A. Kondisi Global
- Penurunan harga minyak dunia
B. Kendala Utama
- Jadwal onstream mundur
- Decline rate yang tajam (sekitar 28%)
- Kendala subsurface
- Kendala operasional
- Unplanned/planned shutdown
C. Kendala Lainnya
- Kendala pembebasan lahan dan perizinan
- Kendala pengadaan
- Penyerapan buyer yang rendah
- Kendala Pengelolaan WK terkait perpanjangan Kontrak Wilayah
UPAYA YANG DILAKUKAN
• Efisiensi penggunaan biaya untuk menjaga keekonomian
• Monitoring lebih intensif terhadap on going project
• Menambah sumur pengembangan, workover dan well services
• Mengatasi masalah subsurface
• Meminimalkan gangguan operasi
• Mengurangi terjadinya unplanned shutdown
• Koordinasi lebih aktif dengan instansi terkait
• Strategi pengadaan yang lebih baik
• Mendorong penyelesaian masalah di midstream dan downstream
• Memberi kepastian pengeloaan WK jauh sebelum masa waktu kontrak berakhir
UPAYA YANG DILAKUKAN 64
PROYEK-PROYEK UTAMA | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
PROYEK-PROYEK UTAMA | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
BAB III
PROYEK-PROYEKUTAMA
PROYEK-PROYEK UTAMA | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
67
Sejumlah 71 proyek pembangunan fasilitas produksi hulu migas
dalam rangka pengembangan lapangan baik minyak maupun
gas bumi dilaksanakan dalam tahun 2015. Dari berbagai tahapan
proyek yang terlaksana dalam tahun 2015, sebanyak
12 proyek dijadwalkan onstream pada tahun 2015, 25 proyek
akan onstream pada tahun 2016, sebanyak 14 proyek akan
onstream pada tahun 2017, 5 proyek akan onstream pada tahun
2018, 9 proyek akan onstream pada tahun 2019, 5 proyek akan
onstream pada tahun 2020, serta 1 proyek akan onstream pada
tahun 2024.
PENAMBAHAN KAPASITAS TERPASANG FASILITAS PRODUKSI HULU MIGAS 2015-2024
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2024
300
250
200
150
100
50
-
214
MBO
EPD 137
47
148
25
223
25
55
8
237
21
-
155
214
Minyak
Gas
2015
Pelikan
Bukit Tua
Senoro
South Mahakam 3
Kepodang
Mila dan Asti
BanyuUrip
2016
Donggi
Wasambo
Karendan
CPP 2
IDD Bangka
2018
Lengo
TSB Phase 2
Ande-Ande Lumut
SP
2017
Madura BD
Matindok
Jangkrik
Paku Gajah
MDK
MDA-MBH
Petapahan
2024
Abadi
2020
Jambu Aye Utara
BP Train-3
Kilo
YY
OO-OC-OX
2019
Jambaran Tiung Biru
West Belut
Buntal-5
KLD
Gajah Putri
PROYEK-PROYEK UTAMA | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
68
PROYEK-PROYEK UTAMA HULU MIGAS S.D. TAHUN 2024
Khusus untuk proyek-proyek dengan kategori mega proyek yang memiliki nilai proyek serta kapasitas produksi
yang signifikan, SKK Migas secara khusus mengawasinya. Terdapat sejumlah lima mega proyek yaitu Proyek
Banyu Urip di Bojonegoro, Jawa Timur oleh KKKS ExxonMobil Cepu Limited (EMCL); Proyek Indonesia Deep Water
Development (IDD) di Selat Makassar, Kalimantan Timur oleh KKKS Chevron Indonesia Company (Cico); Proyek
Abadi di Laut Arafura, Maluku oleh Inpex Masela Ltd.; Proyek Jangkrik di Selat Makassar, Kalimantan Timur oleh
eni Muara Bakau B.V.; dan proyek Tangguh Train-3 di Bintuni, Papua Barat oleh BP Berau Ltd. SKK Migas secara
khusus menugaskan satu Unit Percepatan Proyek (UPP) untuk masing-masing proyek besar tersebut supaya
dapat membantu keberhasilan pelaksanaan proyek-proyek tersebut.
ANDE ANDE LUMUT
Tahap Tender EPCProduksi (2018) :25.000 bopd
JAMBU AYE UTARA
Tahap Persiapan Tender FEEDProduksi (2020)* :110 MMscfd
KEPODANG
Telah onstream (Q3-2015)Produksi :116 MMscfd
BUKIT TUA
Telah onstream (First Oil Q2-2015, full onstream 2016)Produksi :20.000 bopd; 50 MMscfd
BANYU URIP
Telah Konstruksi (partly onstream Q4-2015, full onstream Q1-2016)Produksi :185.000 bopd
JIMBARAN TIUNG BIRU - CENDANA
Tahap Tender EPCProduksi (2019):330 MMscfd
MADURA BD
Tahap KonstruksiProduksi (Q1-2017):110 MMscfd
MDA dan MBH
FPU: Tahap Tender EPCWHP: Tahap KonstruksiProduksi (Q4-2017):175 MMscfd
SOUTH MAHAKAM 3
Telah Onstream (Q3-2015)Produksi:120 MMscfd
ABADI
Tahap Revisi POD-1Produksi (Q4-2024)*:7,5 MTPA (1.200 MMscfd)
DONGGI SENORO
SENORO:Telah Onstream Q2-2015310 MMscfd ; 6.000 bopd
DONGGI:Tahap Konstruksi 60 MMscfd (Q2-2016)
MATINDOK:Tahap Konstruksi 65 MMscfd (Q1-2017), 500 bopd
JANGKRIK
Tahap KonstruksiProduksi (Q3-2017) :450 MMscfd, 200 bopd TANGGUH TRAIN-3
Tahap FEED (Final)Produksi (Q2-2020) :3,8 MTPA (700 MMscfd), 3.200 bopd
IDD
BANGKA:Tahap Konstruksi115 MMscfd, 4.000 bopd (Q2-2016)
GENDALO-GEHEM:Tahap Revisi POD-1Gendalo Hub: 700 MMscfd, 20.000 bopd (Q4-2022)*Gehem Hub: 420 MMscfd, 27.000 bopd (Q2-2023)*
PROYEK-PROYEK UTAMA | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
Proyek Banyu Urip merupakan proyek pengembangan Lapangan Banyu Urip Wilayah Kerja Cepu di Kabupaten
Bojonegoro, Jawa Timur dengan kapasitas 165 Mbopd yang dikerjakan oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).
Pelaksanaan Proyek Banyu Urip dibagi menjadi 5 bagian EPC (Engineering, Procurement, and Construction)
Kontrak, dengan kemajuan yang dicapai pada tahun 2015 sebagai berikut :
a. EPC1 : Pembangunan Fasilitas Produksi Central Processing Facility (CPF) dan 3 Wellpads.
• 12 Desember 2015 : start-up Train A 12 Desember 2015.
• 13 Desember 2015 : hydrocarbon 4 sumur dari Wellpad B mengalir ke CPF Train A dengan laju +/- 40 kbopd.
• 15 Desember 2015 : stabilized crude dari CPF Train A dikirimkan ke FSO via jalur pipa.
b. EPC2 : Pembangunan pipa minyak onshore sepanjang 72 km.
• Telah beroperasi sejak 18 Januari 2015.
c. EPC3 : Pembangunan pipa minyak offshore sepanjang 23 km beserta Mooring Tower.
• Telah beroperasi sejak 28 Januari 2015.
d. EPC4 : Pembangunan Floating Storage Offloading (FSO) “Gagak Rimang”.
• FSO konversi dari tanker MT Chios kapasitas 2 juta barel beroperasi 28 Januari 2015.
e. EPC5 : Pembangunan fasilitas infrastruktur.
• Jalan layang (fly over) beroperasi September 2014. Waduk air injeksi (raw water basin) kapasitas
2,75 juta m3 beroperasi Maret 2015. Bangunan utama yaitu kantor-kantor, logistic warehouse, maintenance
building, open yard storage beroperasi September 2015.
Di samping kelima kontrak EPC tersebut, dilaksanakan pemboran sumur-sumur di Wellpad A, Wellpad B, dan
Wellpad C dengan total 42 sumur menggunakan 2 unit rig pemboran (Discovery 8/ DS-8 dan Discovery 9/ DS-9).
Penyelesaian Proyek Banyu Urip mengalami keterlambatan sekitar 19-23 bulan dari jadwal awal kontrak EPC
disebabkan antara lain :
• Dampak negatif terkait sosio-ekonomi (a.l. jumlah dan lamanya proses perizinan, kewajiban penggunaan
sub kontraktor/vendor/pekerja lokal, berlarutnya pembebasan lahan, serta adanya unjuk rasa anarkis)
• Kinerja buruk Kontraktor EPC (a.l. keterlambatan engineering, kekurangan tenaga kerja dan peralatan kontruksi,
produktivitas kerja sub kontraktor rendah, masalah finansial kontraktor).
69
PROYEK BANYU URIP – EXXONMOBIL CEPU LIMITED
PROYEK-PROYEK UTAMA | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
Selama menunggu selesainya pekerjaan EPC, telah diupayakan untuk memproduksikan minyak dengan
mengoperasikan Early Production Facilty (EPF) dari Wellpad A dan Early Oil Production dari WellPad B, serta
mengubah skenario Commissionning CPF. Perubahan skenario tersebut berupa commissioning secara parsial
dengan memprioritaskan penyelesaian proses separasi minyak yang terbagi menjadi 3 tahap, yaitu Tahap 1 melalui
start up Train A dengan target produksi 90 ribu bopd; Tahap 2 melalui start up Train B dengan target produksi
135 ribu bopd; dan Tahap 3 skala penuh (full scale) dengan target produksi sebesar 165 ribu bopd.
Sampai dengan akhir tahun 2015, kemajuan pembangunan Proyek Banyu Urip secara keseluruhan telah mencapai
98,87% (actual) dari 99,90% (terhadap recovery plan) dan 100% (terhadap contractual baseline). Sebagian besar
pekerjaan sudah diserahterimakan dari Tim Proyek EMCL kepada Tim Operasional EMCL. Dengan dicapainya
start up CPF maka rata-rata produksi yang dihasilkan sampai dengan akhir Desember 2016 adalah 169,31 bopd.
Sisa pekerjaan tahun 2016 adalah penyelesaian pekerjaan EPC1 untuk mencapai target kapasitas terpasang
(full scale) dan penyelesaian pekerjaan EPC5 pada 2016 kuartal kedua.
70
PROYEK-PROYEK UTAMA | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
PROYEK INDONESIA DEEPWATER DEVELOPMENT – CHEVRON INDONESIA CO.
Proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) merupakan proyek pengembangan empat Wilayah Kerja (WK)
yang terletak di Selat Makassar, yaitu WK Ganal, WK Rapak, WK Makassar Strait dan WK Muara Bakau (unitisasi).
Pada empat WK tersebut terdapat lima lapangan yang akan dikembangkan, yaitu Lapangan Bangka, Gehem,
Gendalo, Maha, dan Gandang. Direncanakan produksi dari sumur-sumur yang dibor di lima lapangan tersebut
akan dialirkan secara terintegrasi melalui dua Hub Unit Produksi Terapung (Floating Production Unit/FPU) yaitu
Gehem Hub dan Gendalo Hub, serta satu Bangka Subsea Tie-back di West Seno. Gas dari FPU akan dialirkan
menuju Kilang LNG Bontang untuk diproses lebih lanjut menjadi LNG.
LOKASI PROYEK IDD DI SELAT MAKASSAR
71
PROYEK-PROYEK UTAMA | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
Kapasitas produksi Lapangan Bangka adalah sekitar 115 MMscfd gas dan 4 Mbpd kondensat. Perkiraan produksi
gas pertama (gas onstream) dari Lapangan Bangka adalah pada kuartal kedua tahun 2016.
Pengembangan Lapangan Gendalo – Gehem mengalami penundaan yang mengakibatkan Proyek IDD menjadi
tidak ekonomis dalam konteks skenario Rencana Pengembangan Awal (POD-1 IDD), sehubungan dengan:
1. Pengurangan volume yang dapat diproduksi dalam masa KKS yang ada akibat tertundanya pelaksanaan
karena belum selesainya beberapa kesepakatan dengan berbagai pihak terkait
2. Kenaikan biaya investasi akibat perubahan harga pasar
3. Turunnya harga gas karena lesunya pasar LNG Asia di masa mendatang.
Berdasarkan hal tersebut, Chevron Indonesia Co. mengusulkan Revisi POD-1 IDD pada akhir Desember 2015
yang mencakup beberapa hal di bawah ini:
a. Adanya tambahan cadangan berupa secondary reservoir dari Lapangan Maha dan Gandang (belum termasuk
dalam POD-1 IDD yang telah disetujui sebelumnya)
b. Penyesuaian syarat dan ketentuan untuk perpanjangan kontrak WK Makassar Strait, WK Ganal dan WK Rapak
mengacu Revisi POD-1 IDD.
Mengacu Usulan Revisi POD-1 IDD, perkiraan produksi pertama (gas onstream) untuk Gendalo Hub adalah
kuartal keempat tahun 2022 dan untuk Gehem Hub adalah kuartal kedua tahun 2023.
Kapasitas produksi dari Gehem Hub diperkirakan sebesar 420 MMscfd gas dan 27 ribu bpd kondensat, sedangkan
kapasitas produksi dari Gendalo Hub diharapkan sebesar 700 MMscfd gas dan 20 ribu bpd kondensat.
SKEMA PENGEMBANGAN PROYEK IDD
72
PROYEK-PROYEK UTAMA | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
PROYEK ABADI – INPEX MASELA LTD.
Proyek Abadi adalah proyek pengembangan lapangan gas Abadi oleh Inpex Masela Ltd. yang berlokasi di
Laut Arafura dengan kedalaman laut antara 600 – 800 m. Produksi gas dari Lapangan Abadi yang ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan gas domestik dan ekspor. Lapangan gas Abadi terletak di dalam WK Masela yang
ditandatangani Pemerintah tanggal 16 November 1998.
LAPANGAN GAS ABADI - BLOK MASELA
73
PROYEK-PROYEK UTAMA | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
Rencana Pengembangan Lapangan (POD-1) Abadi disetujui Pemerintah Negara Republik Indonesia pada tanggal
6 Desember 2010, dimana Pemerintah menyetujui untuk pengembangan Lapangan Abadi dengan menggunakan
fasilitas produksi Kilang Terapung atau Floating LNG (FLNG) yang berkapasitas produksi sebesar
2,5 Million ton per annum (Mtpa) LNG dan 8.400 bopd kondensat selama masa produksi 30 tahun (perkiraan
cadangan gas terambil sebesar 4,6 Tcf dan kondensat sebesar 91,02 MMbo). Perkiraan total biaya investasi pada
POD-1 sebesar US$5 miliar dan biaya operasi sebesar US$4 miliar.
Inpex Masela Ltd. mengajukan draft usulan Revisi POD-1 dengan skenario FLNG 7,5 Mtpa tanggal 23 April 2015.
Usulan ini didukung oleh sertifikasi cadangan oleh Lemigas yang menyatakan ada tambahan cadangan gas (dari
pemboran Sumur Abadi-8, 9, dan 10) yang cukup signifikan menjadi 10,37 Tcf (90% P1) dan dapat memenuhi
kebutuhan untuk skenario FLNG 7,5 Mtpa, dengan produksi gas setara 1.200 MMscfd hingga tahun 2048.
Sampai dengan Agustus 2015, SKK Migas mengevaluasi usulan Revisi POD-1 dan pemilihan teknologi LNG yang
diusulkan Inpex Masela Ltd., termasuk membentuk Tim Studi Teknologi LNG dengan tugas mengkaji skenario
teknologi pengolahan LNG untuk pengembangan Lapangan Abadi. Inpex Masela Ltd. menyampaikan usulan final
Revisi POD-1 Pengembangan Lapangan Abadi tanggal 3 September 2015. Selanjutnya SKK Migas mengirimkan
surat rekomendasi Persetujuan Revisi POD-1 Lapangan Abadi kepada Menteri ESDM tanggal 10 September 2015.
Dengan mempertimbangkan berbagai masukan dan tanggapan yang ada dalam proses pembahasan Revisi
POD-1 Lapangan Abadi, kemudian dilakukan kajian lebih lanjut tehadap pilihan skenario kilang LNG darat (OLNG)
dan kilang LNG terapung (FLNG), termasuk dampak dan manfaatnya bagi masyarakat dan industri setempat
(multiplier effects). Kajian ini dilakukan oleh konsultan independen dan diselesaikan tanggal 23 Desember 2015
dengan kesimpulan bahwa FLNG memberi benefit lebih besar dari pada OLNG. Mengacu hasil kajian tersebut,
tanggal 23 Desember 2015 SKK Migas menyampaikan rekomendasi tambahan kepada Menteri ESDM sebagai
pertimbangan lebih lanjut untuk persetujuan Revisi POD-1 Lapangan Abadi. Sampai penghujung tahun 2015,
proses pembahasan Revisi POD-1 Pengembangan Lapangan Abadi belum selesai.
74
PROYEK-PROYEK UTAMA | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
PROYEK TANGGUH TRAIN-3 – BP BERAU LTD.
Saat ini di Bintuni, Papua Barat, telah terdapat Kilang LNG Tangguh Train-1 dan Train-2 yang beroperasi sejak
tahun 2009. Kilang tersebut menghasilkan produk LNG dari pengolahan gas bumi yang berasal dari beberapa
Wilayah Kerja, yaitu WK Berau, WK Muturi dan WK Wiriagar, yang masing-masing dikelola oleh Kontraktor
BP Berau, BP Muturi, dan BP Wiriagar.
Rencana Pengembangan Tangguh Train-3 (POD-2 Tangguh) merupakan pengembangan lanjutan setelah Train-1
dan Train-2 (POD-1 Tangguh) dan telah disetujui Pemerintah pada tahun 2012. Pengembangan Train-3 bertujuan
mengembangkan dan memproduksi serta memonetisasi cadangan gas sebelum berakhirnya KKS
pada tahun 2035.
Manfaat yang akan dapat dirasakan dari Pengembangan Lanjutan Tangguh (Tangguh Train-3) adalah:
• tersedianya kebutuhan dasar dan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat setempat;
• dukungan atas rencana pembangunan Pemerintah Indonesia untuk daerah Papua; serta
• penyediaan gas untuk kelistrikan di Papua Barat.
Persiapan pelaksanaan Pengembangan Kilang LNG Tangguh telah dimulai sejak tahun 2014 dengan pekerjaan
awal/persiapan, yaitu camp, infrastructure, gas production facility, serta pipeline.
Karena pengaruh harga minyak yang terus mengalami penurunan, pada tahun 2015 strategi Proyek Kilang
Tangguh Train-3 mengalami sedikit perubahan. Pekerjaan awal (early work) yang semula akan dilaksanakan
tersendiri, digabungkan dengan pelaksanaan EPC Onshore Kilang Tangguh Train-3, namun perubahan strategi
pekerjaan pendahuluan ini diharapkan tidak akan mengganggu jadwal pekerjaan maupun jadwal rencana
onstream pada Juli 2020.
75
PROYEK-PROYEK UTAMA | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
GRAFIK KEMAJUAN FEED TANGGUH TRAIN-3 YANG DIKERJAKAN OLEH 2 KONSORSIUM
Tahun 2015 juga merupakan tahun terakhir untuk persiapan pembangunan Proyek Kilang Tangguh Train-3, dimana
pada tahun ini pekerjaan teknis FEED telah berhasil diselesaikan sesuai rencana. Kedua konsorsium pelaksana
FEED telah mengirimkan hasil teknis dari pekerjaan FEED tersebut pada 5 Desember 2015.
Selesainya pekerjaan FEED akan menjadi salah satu dasar penentuan Keputusan Akhir Investasi Proyek
(Final Investment Decision – FID).
Skema pendanaan dan kesepakatan prinsip (Principles of Agreement – PoA) juga menjadi salah satu hal yang
penting dalam pelaksanaan Proyek Tangguh Train-3. Pembahasan PoA Train 3 terkait beberapa hal antara lain
mengenai pengaturan FTP (First Trance Petroleum), transportasi, penjualan, serta hal-hal lain yang menyangkut
pengawasan dan operasional LNG.
18,00%
16,00%
14,00%
12,00%
10,00%
8,00%
6,00%
4,00%
2,00%
0,00%
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Des-14M01
Jan-15M02
Feb-15M03
Mar-15M04
Apr-15M05
Mei-15M06
Jun-15M07
Jul-15M08
Agt-15M09
Sep-15M10
Okt-15M11
Nov-15M12
Des-15M13
Jan-16M14
PR
OG
RE
SS
% -
PE
RIO
D
PR
OG
RE
SS
% - C
UM
ULA
TIV
E
Progress% - Period
Actual % - Period
Progress % - Cumulative
Actual % - Cumulative
76
PROYEK-PROYEK UTAMA | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
PROYEK JANGKRIK – ENI MUARA BAKAU
Pengembangan gas Lapangan Jangkrik (“JKK”) diawali dengan penemuan (discovery) cadangan gas pada tahun
2009 dan tahun 2010. Sedangkan pengembangan Jangkrik North East (“JNE”) dimulai sejak penemuan cadangan
gas pada tahun 2011. Rencana Pengembangan Lapangan Pertama (POD-1) untuk Lapangan JKK telah disetujui
pada bulan November 2011 dengan kumulatif gas terjual 913 Bscf, plateau selama 5 tahun 9 bulan. POD-2
Lapangan JNE telah memperoleh persetujuan pada bulan Januari 2013, dengan kumulatif produksi gas
417,5 Bscf. Pengembangan kedua lapangan tersebut diprediksikan dapat menghasilkan produksi gas total
450 MMscfd, terdiri dari sebesar 300 MMscfd dari Lapangan JKK dan 150 MMscfd dari Lapangan JNE.
Lapangan JKK dan JNE terletak di Wilayah Kerja Muara Bakau yang berlokasi di lepas pantai laut Selat Makassar,
kurang lebih 70 km timur laut Delta Mahakam - Selat Makassar dengan kedalaman sekitar 450 - 500 m dari
permukaan laut, dan dikelola oleh Kontraktor KKS eni Muara Bakau.
Pengembangan Lapangan JKK dan JNE dilakukan secara terintegrasi dalam sebuah proyek yang dinamakan
Proyek Kompleks Jangkrik (Jangkrik Complex Project).
LOKASI WK MUARA BAKAU
77
PROYEK-PROYEK UTAMA | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
Produksi gas dari Kompleks Jangkrik akan diproses lebih lanjut menjadi LNG di Kilang LNG Bontang melalui Pipa
Gas Kalimantan Timur 42” Peciko – Bontang mulai lokasi tie-in di KM-7. Pemanfaatan pipa tersebut melalui skema
pemanfaatan bersama (facility sharing) dengan Kontraktor KKS lain yang telah ada yaitu Total E&P Indonesie,
VICO Indonesia, dan Chevron Indonesia Co.
Sedangkan produksi kondensat dari Kompleks Jangkrik akan dikirimkan ke Tangki Senipah dengan memanfaatkan
Pipa Kondensat 12” Handil-Senipah melalui skema pemanfaatan bersama dengan Kontraktor KKS Total E&P
Indonesie.
Dalam pelaksanaannya, Proyek Kompleks Jangkrik mencakup tiga pekerjaan utama untuk fasilitas produksi
yang terdiri dari:
a. EPCI 1 - Floating Production Unit (“FPU”) dengan kapasitas terpasang 450 MMscfd gas;
b. EPCI 2 - Risers & Flowlines Installation (“RFI”) termasuk onshore pipeline dan ORF;
c. EP3 - Subsea Production System (“SPS”) serta beberapa paket untuk mendukung kegiatan pemboran dan
komplesi sumur-sumur pengembangan.
PIPA JANGKRIK DAN SISTEM PIPA EKS (EAST KALIMANTAN SYSTEM)
DESAIN PROYEK PENGEMBANGAN KOMPLEKS JANGKRIK
78
1. Gas: Tie-in di Km. 7 dengan pipa 42" Peciko2. Kondensat: Tie-in di Km. 7 dengan pipa 12" Handil-Senipah3. New 20" pipeline dari Km. 7 ke Km. 21,65 (PK6,3)-15 km4. Tie-in 20" Jangkrik branch dengan pipa existing 20" Handil-Nilam di Km. 21,65
6" c
onde
nsat
e fro
m F
PU
20" Nilam-Badak MP
20" Nilam-Badak LP
20" Nilam-Badak Bypass
HANDIL
MAIN DESIGN
Produksi dikirim ke Sistem East Kalimantan
Umur design: 20 tahun
PROYEK-PROYEK UTAMA | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
Perkembangan kemajuan keseluruhan Proyek Kompleks Jangkrik sampai dengan Desember 2015 adalah sebesar
57,42%. Produksi pertama gas dari Lapangan Kompleks Jangkrik diperkirakan pada kuartal ke-3 2017.
Gas tersebut akan dimanfaatkan sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri baik sebagai bahan
baku industri maupun sebagai bahan bakar.
TATA WAKTU PROYEK PENGEMBANGAN KOMPLEKS JANGKRIK
79
JADWAL UTAMA
Perkembangan Proyek Kompleks Jangkrik
Izin dan Lisensi
Perjanjian Penggunaan Fasilitas Bersama
Perjanjian dengan Pembeli
Kegiatan Pemboran
Kegiatan Completion
2nd Tie-in Pipeline Extension
Kontrak SPS-EP3
Detailed Engineering, Procurement dan Fabrication
Offshore Campaign and SURF Hook Up
Hull/LQ dan Topsides
Integration@Shore, commissioning, towing, mooring, hook up dan commissioning
KomersialKomersialPerjanjian dengan TEPI, CICO
CA
CA
L01
Exploration Well
XX drill Start
LLIs PO Placement Fabrikasi Topside & LQ dimulai
Flexible Pipes PO Rigid Pipes PO (12"&4" SMLS)
Rigid Pipes PO (24" LSAW)
Key Terms/HOA LNG SPA untuk kebutuhan domestik disepakati dengan Pertamina
Kontrak PPU ECM1
Kontrak PPU ECM2
Pengeboran
2013 2014
Q3 Q1 Q2 Q3 Q4Q4
PROYEK-PROYEK UTAMA | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
80
Sertifikasi Tanah
POA & BM Swap & Allocation Agreement
LNG Export HOAs CompleteLNG SPAs Qty A&B with Pertamina signed
Hull Ked Laying Hull mega block integration
LQ eretion on Hull Hull Dock Out Hull @ Karimun
Hull/LQ ready for Sail-awayOnshore Commissioning Completed
ITM loadout@ Shore Comm. Start
FPU ready for SURF Hook up
1st GAS
Lot1 X-Tree Delivery
JNE-8dir drill completed
JKNE#1 drill completed
JKK Cluster2 drill completed
JKK Cluster3 drill completed JKK C1 drill completed
JNE Wells Ready
Completion LLI delivery
JKK4Dir
JKK3Dir JKK C1 ready JKK C3 ready JNE C1 ready
JNE Wells ready
JKK 11 Well Ready
X-Tree 7&8 Delivery Manifolds Delivery
Lot2 X-Tree Delivery Umbilical DeliveryConnector last Delivery
Start Hull Fabrication
Onshore work Started
Shore approach pretrench started
Early Work started ORF equipment Found start Hot tap start Mechanical Completion
PL Installation start
Shore Pull start Deep Water PL Installation start Manifolds Installation start SURF Hook up start
MWA Installation start
Coated Pipe 1st DeliveryFlex Pipe Delivery
MWA Fabrication Start
FPU Flag Tersedia FPU Class Tersedia
20172015 2016
Q1Q1 Q1Q2 Q2Q3 Q3Q4 Q4 Q2 Q3
JKK 11
JKK 11
PROYEK-PROYEK UTAMA | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
PROYEK SENORO - JOB PERTAMINA-MEDCO TOMORI SULAWESI DAN PROYEK DONGGI MATINDOK - PT. PERTAMINA EP
PENGEMBANGAN LAPANGAN GAS SENORO – JOB PERTAMINA-MEDCO TOMORI SULAWESI
Lapangan Senoro terletak pada bagian timur laut dari Blok Senoro-Toili yang ditemukan melalui sumur eksplorasi
Sumur Senoro-1 pada bulan April 1999. POD Lapangan Senoro disetujui pada tanggal 16 Mei 2005. Adanya
perubahan cadangan dan keputusan alokasi gas oleh pemerintah telah menyebabkan adanya perubahan
perkiraan produksi sehingga menyebabkan perubahan kapasitas fasilitas produksi yang menjadi dasar Revisi POD
yang disetujui pada tanggal 9 Mei 2011.
Produksi gas dari Lapangan Senoro dengan produksi net sebesar 310 MMscfd. Ruang lingkup pekerjaan dalam
POD mencakup antara lain fasilitas produksi yang terdiri dari:
a. Central Processing Plant (CPP) berkapasitas 2 x 155 MMscfd;
b. Pipa Gas 30”sepanjang 27 km dari CPP Senoro menuju ke Kilang LNG PT. Donggi-Senoro LNG (“DSLNG”);
c. Condensate Jetty Terminal;
d. Fasilitas penunjang.
JOB Pertamina-Medco Tomori Sulawesi (“JOB PMTS”) merupakan joint operating body antara PT. Pertamina
Hulu Energi, PT. Medco Tomori E&P, dan Tomori E&P Ltd.
Pelaksanaan konstruksi dimulai bulan September 2012, saat ini fasilitas produksi telah mencapai gas onstream
secara penuh pada tanggal 21 Mei 2015.
Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, meresmikan
Proyek Senoro sebagai bagian dari Mega Proyek Pertamina Terintegrasi pada tanggal 2 Agustus 2015. Produksi
gas Senoro disalurkan ke kilang LNG Donggi Senoro. Kilang LNG Donggi Senoro berkapasitas 2,1 Mtpa dengan
investasi senilai US$2,8 milliar. Kilang tersebut telah menjadi kunci bagi upaya pengembangan dan monetisasi
cadangan gas yang selama 30 tahun belum dikembangkan di Sulawesi Tengah. Kilang LNG Donggi Senoro yang
dikelola oleh PT. Donggi Senoro LNG tersebut merupakan kilang LNG yang dibangun dengan model hilir pertama
di Indonesia, tidak membebani negara untuk investasinya dan memberikan multiplier effect yang tinggi bagi
perekonomian nasional dan setempat.
ALOKASI PRODUKSI GAS Alokasi (MMscfd) Lapangan Senoro Lapangan Cendanapura TOTAL
PT. PAU
PT. PLN
PT. DSLNG
TOTAL
50
-
250
300
5
5
-
10
55
5
250
310
81
PROYEK-PROYEK UTAMA | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
PETA LOKASI PROYEK SENORO
PERESMIAN MEGA PROYEK PERTAMINA TERINTEGRASI OLEH PRESIDEN RI JOKO WIDODO
82
PROYEK-PROYEK UTAMA | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
PROYEK AREA MATINDOK – PT. PERTAMINA EP
Pengembangan Lapangan Gas Matindok ini didasarkan pada penemuan gas di Area Matindok pada Lapangan
Donggi, Matindok, Maleoraja, Minahaki, Sukamaju, dan Mentawa dengan total cadangan sebesar ~ 0,7 Tcf (GCA
certification of EUR) dan adanya kebutuhan pemanfaatan gas dari Area Matindok untuk LNG dan Power Plant.
POD Area Matindok (Lapangan Gas Donggi, Matindok, Maleoraja, dan Minahaki untuk pasokan gas ke kilang
LNG) disetujui BPMIGAS pada 24 Desember 2008. Adanya penambahan cadangan lapangan Matindok sehingga
total menjadi 852,75 Bcf dan produksi gas dari Area Matindok sebesar 105 MMscfd. Perubahan tersebut dicakup
dalam POD Revisi 1 yang disetujui oleh BPMIGAS tanggal 22 September 2010.
Dari skema di atas, dapat digambarkan tujuan dari pengembangan lapangan ini adalah memonetisasi gas dari
Area Matindok sebesar 105 MMscfd (net) dengan alokasi sales gas sebagai berikut :
a. Sebagai penyedia gas sebesar 85 MMscfd bersama-sama dengan gas dari Area Senoro – JOB PMTS
sejumlah 250 MMscfd ke Kilang LNG PT. DSLNG (pihak pembeli);
b. Sebagai penyedia gas sebesar 20 MMscfd bersama-sama dengan gas dari Area Senoro – JOB PMTS
sejumlah 5 MMscfd ke PLN (calon pembeli).
SKEMA PASOKAN GAS DARI AREA MATINDOK DAN AREA SONORO
83
PROYEK-PROYEK UTAMA | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
PROYEK PENGEMBANGAN GAS MATINDOK
Untuk tujuan tersebut di atas, saat ini dibangun fasilitas produksi di Area Matindok dengan pembagian
berdasarkan wilayah sebagai berikut:
a. Fasilitas Produksi Lapangan Donggi (CPP Donggi) dengan kapasitas desain 60 MMscfd untuk memproses gas
dari Lapangan Donggi dan Minahaki;
b. Fasilitas Produksi Lapangan Matindok (CPP Matindok) dengan kapasitas desain 65 MMscfd untuk memproses
gas dari Lapangan Matindok dan Maleoraja.
Produksi dari Lapangan Matindok dapat mencapai puncak sebesar 116 MMscfd selama 12 tahun, setelah itu
produksi akan terus menurun hingga mencapai tekanan abandonment setelah 20 tahun produksi. Produksi
kondensat akan dimulai bersamaan dengan produksi gas dan akan mencapai puncak sebesar 643 bopd.
Produksi gas dari Area Matindok bergabung dengan gas dari Area Senoro pada Tie-in Point 1 (TIP 1) dan
Tie-in Point 2 (TIP 2). Kondensat yang dihasilkan dari kedua fasilitas produksi akan dialirkan menuju fasilitas
produksi Lapangan Senoro KKKS JOB Pertamina - Medco EP Tomori Sulawesi.
RUANG LINGKUP PROYEK
1. Pembangunan Gas Plant kapasitas desain:
• Proyek Donggi : 60 MMscfd
• Proyek Matindok : 65 MMscfd
2. Pembangunan Pipe Trunkline
• Proyek Donggi menuju Tie in point 1: 35kmx16"
• Proyek Matindok menuju Tie in point 2: 1km x 16"
Kemajuan konstruksi Proyek Donggi pada bulan Desember 2015 telah mencapai 97%. Fasilitas Produksi Proyek
Donggi diperkirakan akan onstream pada bulan Juni tahun 2016. Sedangkan kemajuan konstruksi Proyek
Matindok pada bulan Desember 2015 telah mencapai 78%. Perkiraan onstream untuk Fasilitas Produksi Proyek
Matindok adalah pada bulan Maret 2017.
Proyek Pengembangan Gas Donggi dan Matindok (PPGM) merupakan proyek yang penting bagi industri minyak
dan gas bumi di Indonesia dan nantinya akan berperan penting dalam mempertahankan dan memperkuat posisi
Indonesia sebagai negara pengekspor LNG terbesar di dunia. Pembangunan PPGM diyakini akan meningkatkan
kontribusi sektor minyak dan gas bumi dalam menyumbangkan devisa bagi negara dan kemungkinan sebagian
untuk substitusi BBM dalam negeri.
84
PROYEK-PROYEK UTAMA | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
PROYEK KEPODANG – PETRONAS CARIGALI MURIAH LTD.
Lapangan Kepodang berada di lepas pantai Jawa Timur, sekitar 180 km sebelah timur laut kota Semarang.
Lapangan Kepodang merupakan lapangan pertama yang akan dikembangkan di Blok Muriah. POD original
Lapangan Kepodang Blok Muriah disetujui pada tahun 2005 dan kemudian direvisi pada tahun 2012.
Blok Muriah dioperasikan Petronas Carigali Muriah Ltd. sejak 1 Januari 2004. Skenario pengembangan
Lapangan Muriah memproduksikan gas secara terintegrasi dari skema hulu hingga skema hilir. Dari cadangan
hidrokarbon di Lapangan Kepodang, diharapkan dapat diproduksikan gas sekitar 354 Bcf. Produksi gas dari
Lapangan Kepodang diperkirakan dapat mencapai 116 MMscfd.
Lingkup pengembangan fasilitas produksi gas secara terintegrasi, mencakup skema hulu yang terdiri dari
pembangunan CPP (Central Processing Platform) yang terdiri dari 8 slot sumur, WHT-C (Wellhead Tower-C) yang
terdiri dari 5 slot sumur, infield flowline 10” sepanjang 2,7 km dari WHT-C ke CPP, serta onshore remote control.
Skema hilir yang dioperasikan oleh PT Bakrie and Brothers Tbk. (BNBR) serta PT Perusahaan Gas Negara (PGN)
terdiri dari pembangunan export pipeline sepanjang 200 km serta Onshore Receiving Facilities (ORF) di
Tambak Lorok Power Plant, Semarang.
LOKASI PENGEMBANGAN LAPANGAN KEPODANG
85
PROYEK-PROYEK UTAMA | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
CENTRAL PROCESSING PLATFORM(CPP)
ONSHORE RECEIVING FACILITIES (ORF)
Transporter will build and Own Control Building in ORF PCML will lease other
onshore remote control
DN350 (14"ND)200 km Export Pipeline: by transporter DN250 (10"ND)
2,7 km Flowline
DN150 (6"ND)4,7 km Flowline
ORF inside PTIP area
WHT-D
PHASE 2
WHT-C
Gas yang diproduksi diperuntukkan ke pembeli
domestik untuk kebutuhan kelistrikan pembangkit listrik
di Jawa Tengah. Proyek Kepodang telah onstream
pada Agustus 2015.
LOKASI PENGEMBANGAN LAPANGAN KEPODANG
Phase 1 Development
Phase 2 Development
Phase Total No. of Well
No. of Wellat CPP
No. of Wellat WHTC
No. of Wellat WHTD
1
2
6
4
4
1
2
1
-
286
PEMBERDAYAAN KAPASITAS NASIONAL | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
PEMBERDAYAAN KAPASITAS NASIONAL | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
BAB IV
PEMBERDAYAANKAPASITASNASIONAL
PEMBERDAYAAN KAPASITAS NASIONAL | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
OPTIMALISASI PRODUKSI MINYAK BUMI UNTUK KILANG DOMESTIK
89
Selama tahun 2015, SKK Migas telah menjalankan kegiatan komersialisasi sebagai berikut:
A. Penandatanganan beberapa dokumen terkait skema komersialisasi Election in Kind, yaitu:
NO.
1
2
3
NO.
1
2
3
4
TANGGAL
13 Agustus 2015
18 September 2015
1 Oktober 2015
TANGGAL
24 April 2015
24 April 2015
24 April 2015
14 Juli 2015
DOKUMENTASI TERKAIT SKEMA KOMERSIALISASI ELECTION IN KIND
SK Kepala SKK Migas Nomor KEP-0131/SKKO0000/2015/S2 tentang Penunjukan PT. Pertamina (Persero) sebagai Penjual seluruh Minyak Mentah dan/atau Kondensat bagian Negara
Perjanjian Penunjukan Penjual Seluruh Minyak Mentah dan/atau Kondensat bagian Negara antara SKK Migas dan PT. Pertamina (Persero)
Surat Kepala SKK Migas Nomor SRT-0836/SKKO0000/2015/S2 perihal Pasokan Minyak Mentah dan/atau Kondensat bagian Negara ke Kilang TPPI Tuban selama Periode Tolling Oktober 2015 - Januari 2016
PROSEDUR ENTIK
Prosedur ENTIK Kondensat Geragai untuk WK Jabung Periode Triwulan II 2015 antara SKK Migas dengan Petrochina International Jabung Ltd. dan Petronas Carigali (Jabung) Ltd.
Prosedur ENTIK Kondensat Geragai untuk WK Jabung Periode Triwulan II 2015 antara SKK Migas dengan PT. Pertamina Hulu Energi Jabung
Prosedur ENTIK Kondensat Geragai untuk WK Jambi Merang Periode Triwulan II 2015 antara SKK Migas dengan Talisman (Jambi Merang) Ltd. dan Pacific Oil & Gas (Jambi Merang) Ltd.
Prosedur ENTIK BRC dari WK Mahakam Periode Triwulan III 2015 antara SKK Migas dengan Inpex Corporation
DAFTAR KOMERSIALISASI MINYAK BUMI/ KONDENSAT DENGAN ELECTION IN KIND
DAFTAR KOMERSIALISASI MINYAK BUMI/ KONDENSAT DENGAN ELECTION NOT TO TAKE IN KIND
B. Untuk skema komersialisasi Election Not to Take in Kind, telah diselesaikan beberapa Prosedur Election Not to
Take in Kind (“Prosedur ENTIK”), yaitu:
PEMBERDAYAAN KAPASITAS NASIONAL | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
90
Prosedur ENTIK mengatur sebagai berikut:
• Kewenangan dan kewajiban Kontraktor yang diberikan oleh SKK Migas untuk memasarkan minyak mentah
dan/atau kondensat bagian Negara (MMKBN);
• Mekanisme penyelesaian entitlement antara Kontraktor dan SKK Migas;
• Harga MMKBN;
• Mekanisme penagihan, mekanisme pembayaran, dan biaya-biaya yang timbul;
• Denda apabila terjadi keterlambatan pembayaran.
NO.
5
6
7
8
TANGGAL
31 Juli 2015
31 Juli 2015
28 Agustus 2015
30 Desember 2015
PROSEDUR ENTIK
Prosedur ENTIK Kondensat Geragai untuk WK Jabung Periode Triwulan III 2015 antara SKK Migas dengan Petrochina International Jabung Ltd. dan Petronas Carigali (Jabung) Ltd.
Prosedur ENTIK Kondensat Geragai untuk WK Jambi Merang Periode Triwulan III 2015 antara SKK Migas dengan Talisman (Jambi Merang) Ltd. dan Pacifc Oil & Gas (Jambi Merang) Ltd.
Prosedur ENTIK BRC dari WK Mahakam Periode Triwulan III 2015 antara SKK Migas dengan Total E&P Indonesie
Prosedur ENTIK untuk Kondensat Sengkang dari WK Sengkang antara SKK Migas dengan Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd.
C. Untuk formula harga minyak mentah dan kondensat Indonesia/Indonesia Crude Price (ICP), telah ditetapkan
lima formula ICP sementara, yaitu:
1. Kondensat Senoro (Ref. Keputusan Menteri ESDM No. 156.K/12/DJM.B/2015);
2. Kondensat Ruby (Ref. Keputusan Menteri ESDM No. 156.K/12/DJM.B/2015);
3. Minyak Mentah Ketapang (Ref. Keputusan Menteri ESDM No. 584.K/12/DJM.B/2015);
4. Kondensat Kresna (Ref. Keputusan Menteri ESDM No. 584.K/12/DJM.B/2015);
5. Minyak Mentah Banyu Urip (Ref. Keputusan Menteri ESDM No. 209.K/12/DJM.B/2015).
Selanjutnya terdapat minyak mentah dan kondensat yang akan dibahas lebih lanjut penetapan formula ICP-
nya di tahun 2016 yaitu:
1. Minyak Mentah Akatara, Kontraktor KKS PT Hexindo Gemilang Jaya;
2. Minyak Mentah Tiung Biru Mix, Kontraktor KKS PT Pertamina EP;
3. Minyak Mentah dari Lapangan Parit, Kontraktor KKS Pacific Oil & Gas Ltd;
4. Kondensat Sungai Gerong, Kontraktor KKS PT Pertamina EP;
5. Kondensat dari lapangan BD, Kontraktor KKS Husky-CNOOC Madura Limited.
PEMBERDAYAAN KAPASITAS NASIONAL | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
Juga terdapat minyak mentah dan kondensat yang akan dievaluasi ICP-nya yaitu:
1. Minyak Mentah Sampoerna, Kontraktor KKS PT. Tiarabumi Petroleum;
2. Kondensat Grissik Mix, Kontraktor KKS ConocoPhillips (Grissik) Ltd.;
3. Kondensat Pagerungan, Kontraktor KKS Kangean Energy Indonesia;
4. Kondensat Kerendan, Kontraktor KKS Ophir Indonesia (Bengkanai) Limited.
D. Realisasi lifting minyak mentah dan kondensat selama periode Januari sampai dengan Desember 2015 adalah
sebesar 286,8 MMbo.
E. Selama periode Januari – Desember 2015 rata-rata produksi minyak mentah dan kondensat sebesar
785,7 Mbopd, rata-rata lifting sebesar 785,7 Mbopd dan total closing stock pada bulan Desember sebesar
7,88 MMbo.
F. SKK Migas telah menyetujui permohonan PT Pertamina (Persero) untuk melakukan pasokan MMKBN ke
Kilang TPPI Tuban dalam rangka operasional tolling, hal ini mempertimbangkan bahwa Kilang TPPI Tuban yang
idle dan dapat dimanfaatkan untuk produksi BBM sehingga dapat mengurangi impor BBM serta mengurangi
penggunaan devisa Negara. Mulai tanggal 29 September 2015, minyak mentah/kondensat bagian Negara
maupun Kontraktor KKS telah disalurkan ke Kilang TPPI dengan total penyaluran hingga Desember 2015
sebesar 4,58 juta barel minyak/kondensat.
Lifting MMKBN digunakan semaksimal mungkin
untuk mendukung pemenuhan feed kilang
domestik. Realisasi lifting domestik tahun 2015
sebesar 60% dari total lifting, yaitu 39% oleh
SKK Migas dan 21% oleh Kontraktor KKS. Lifting
domestik bagian Kontraktor KKS merupakan lifting
yang dilakukan melalui pipa serta lifting melalui
pengapalan setelah terdapat kesepakatan jual beli,
utamanya dilakukan oleh PT. Pertamina Hulu Energi
dan PT. Pertamina EP.
Lifting ekspor bagian Negara sebesar 1% dari
total lifting minyak mentah dan kondensat,
ekspor tersebut disebabkan oleh kondisi bagian
Negara yang sangat kecil (FTP) dan komersialisasi
dilakukan oleh Kontraktor KKS dan/atau
PT. Pertamina (Persero) tidak dapat melakukan
penyerapan.
Lifting ekspor bagian Kontraktor KKS sebesar 39% dari total lifting, hal ini dilakukan setelah tidak terdapat
kesepakatan jual beli dengan PT. Pertamina (Persero). SKK Migas melalui rapat shipping coordination dan
rapat koordinasi dengan Kontraktor KKS lainnya terus menyarankan dan menghimbau kepada Kontraktor KKS
untuk melakukan negosiasi business to business dengan PT. Pertamina (Persero) dalam upaya mendukung
pemenuhan kebutuhan feed kilang PT. Pertamina (Persero).
REALISASI LIFTING MINYAK BUMI 2015
Lifting domestik bagian negara
Lifting ekspor bagian negara
Lifting domestik bagian KKKS
Lifting ekspor bagian KKKS
39% 39%
21%1%
91
PEMBERDAYAAN KAPASITAS NASIONAL | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
PENINGKATAN PASOKAN GAS UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DOMESTIK
Pasokan gas untuk kebutuhan domestik secara rata-rata meningkat sebesar 9% sejak tahun 2003 sampai dengan
tahun 2015. Pemanfaatan gas untuk kepentingan domestik pada tahun 2015 dapat ditingkatkan secara signifikan,
bahkan telah melebihi volume gas yang diekspor. Sampai dengan 31 Desember 2015, gas untuk mendukung
domestik telah dimanfaatkan sebesar 3.882 MMscfd (56%), melebihi volume untuk ekspor yang sebesar
3.090 MMscfd (44%).
Dalam rangka mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan daya saing melalui
pemanfaatan gas bumi sebagai bahan baku atau bahan bakar untuk kegiatan perekonomian nasional serta untuk
menjamin efisiensi dan efektivitas pengaliran gas bumi Pemerintah mengeluarkan Kebijakan Ekonomi Paket III
melalui penurunan harga gas bumi untuk industri yang berlaku mulai 1 Januari 2016. Kebijakan tersebut dilakukan
dengan penurunan harga gas di sisi hulu maupun di sisi hilir. Mekanisme penurunan harga dilakukan melalui
pengurangan PNBP penjualan gas bumi serta penataan di sisi hilir sebagai berikut:
• Pengaturan margin untuk trader gas bumi yang tidak memiliki fasilitas;
• Pengurangan iuran dan pajak pada proses transmisi dan distribusi gas bumi;
• Pengaturan margin/IRR untuk niaga gas bumi yang berfasilitas.
Kebijakan alokasi dan pemanfaatan gas bumi mengacu pada Peraturan Menteri ESDM Nomor 37 Tahun 2015
tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Gas Bumi Serta Harga Gas Bumi, dimana
Pemerintah berusaha menjamin efisiensi dan efektivitas ketersediaan gas bumi sebagai bahan bakar, bahan baku,
atau keperluan lainnya untuk kebutuhan dalam negeri yang berorientasi pada pemanfaatan gas bumi secara
optimal. Alokasi dan pemanfaatan didasarkan pada kebijakan energi nasional dengan mempertimbangkan:
• kepentingan umum;
• kepentingan negara;
• kebijakan energi nasional;
• cadangan dan peluang pasar gas bumi;
• infrastruktur yang tersedia maupun yang dalam perencanaaan sesuai dengan Rencana Induk Jaringan Transmisi
dan Distribusi Gas Bumi Nasional; dan/atau
• keekonomian lapangan dari cadangan migas yang akan dialokasikan.
92
PEMBERDAYAAN KAPASITAS NASIONAL | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
PENINGKATAN PASOKAN GAS UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DOMESTIK
PEMANFAATAN GAS BUMI INDONESIA 2015
Kelistrikan
Pupuk
Industri
Lifting Minyak
City Gas
BBG Transportasi
Ekspor Gas Pipa
LNG Ekspor
LNG Domestik
LPG Domestik
Ekspor
Domestik
o%
o%
4%
19%
10%
14%
3%
4%
32%
13%
5.000
4.500
4.000
3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
500
02003
BB
TU
D
1.480
4.397
1.466
4.416
1.513
4.202
2.341
4.008
2.527
3.820
2.913
3.775
3.323
3.681
3.379
4.336
3.267
4.078
3.5503.402
3.774
3.237
3.785
3.090
3.882
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
3.631
93
PEMBERDAYAAN KAPASITAS NASIONAL | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
REALISASI PENYALURAN GAS PIPA UNTUK DOMESTIK 2015
Bagian terbesar alokasi gas domestik digunakan untuk keperluan industri, kelistrikan, dan pupuk yaitu
rata-rata 54% dari total alokasi gas.
ALOKASI GAS DOMESTIK 2015
Realisasi (BBtud)
Total Kontrak + Alokasi Gas (BBtud)
Industri (Tcf)Kelistrikan (Tcf)
Pupuk (Tcf)
25
20
15
10
5
0
2.000
1.800
1.600
1.400
1.200
1.000
800
600
400
200
0
2003
0,1
1,2
1,1
2004
2,7
2,3
1,2
2005
4,1
3,2
1,8
2006
4,2
4,4
1,9
2007
5,2
5,3
2,8
2008
5,9
5,8
2,8
2009
6,2
6,3
2,9
2010
10,1
6,9
3,1
2011
10,2
7,0
3,3
2012
10,3
7,6
3,6
2013
10,5
7,7
3,9
2014
10,8
7,7
4,2
2015
10,8
7,9
4,7
Kel
istr
ikan
Pup
uk
Indu
stri
Lifti
ng M
inya
k
City
Gas
BB
G T
rans
port
asi
TC
FB
BT
UD
1.882,88
1.466,961.692,31
375,00
3,51 40,452,36 4,48
995,64
2,4
6,2
9,010,6
13,3
14,615,3
20,120,5
21,622,2
22,823,5
728,73
1.324,68
273,27
94
PEMBERDAYAAN KAPASITAS NASIONAL | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
95
REALISASI LIFTING LNG 2012 - 2015
REALISASI LIFTING LNG DOMESTIK 2012 - 2015
Selain dalam rangka memenuhi kebutuhan LNG untuk domestik yang kian meningkat, ekspor kargo LNG juga
menurun sehubungan dengan penurunan produksi akibat natural decline dan adanya kontrak ekspor existing yang
telah berakhir. Di lain pihak, pemenuhan hal tersebut dikarenakan beroperasinya beberapa terminal regasifikasi
LNG pada tahun 2014 dan 2015 yaitu FSRU Lampung dan Regasifikasi Arun, menyusul FSRU Nusantara Regas
yang telah beroperasi pada tahun 2012.
1.000,0
900,0
800,0
700,0
600,0
500,0
400,0
300,0
200,0
100,0
0,0
120,0
100,0
80,0
60,0
40,0
20,0
0,0
2012
41,3
949,4
2012 2013 2014 2015
2013
67,5
888,4
2014
86,7
834,2
2015
114,0
811,0
TB
TU
TB
TU
DomestikEkspor
TBtu
41,3
67,5
86,7
114,0
PEMBERDAYAAN KAPASITAS NASIONAL | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
96
Alokasi Kargo LNG yang dikirimkan kepada pembeli domestik yang dimulai pada tahun 2012 ke FSRU Nusantara
Regas, Fasilitas Regasifikasi Arun (2014), dan FSRU Lampung (2015) mengalami peningkatan yang signifikan,
Pemerintah terus menambah alokasi LNG untuk kebutuhan domestik, namun di lain pihak penyerapan kargo
LNG oleh pembeli belum dapat maksimal direalisasikan karena beberapa kendala seperti adanya keterlambatan
beroperasinya FSRU Lampung dan rendahnya penyerapan oleh pembeli domestik, sehingga target penyerapan
LNG oleh pasar domestik tahun lalu masih belum terpenuhi.
Diharapkan nantinya pasokan LNG untuk kebutuhan domestik akan bertambah tinggi seiring dengan
bertambahnya terminal-terminal LNG berkapasitas besar ataupun kecil di Indonesia yang memasok gas untuk
kebutuhan kelistrikan dan industri.
PEMBERDAYAAN KAPASITAS NASIONAL | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
97
PERTUMBUHAN TKDN INDUSTRI HULU MIGAS
PEMANFAATAN BARANG DAN JASA DALAM NEGERI
Untuk memaksimalkan manfaat industri hulu migas bagi bangsa dan negara, industri hulu migas selalu berusaha
memaksimalkan penggunaan komponen dalam negeri pada setiap kegiatan yang dilakukannya.
Pada tahun 2015, komitmen Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada proses pengadaan barang dan jasa
industri hulu migas (baik yang dilakukan melalui persetujuan SKK Migas maupun diadakan oleh Kontraktor KKS
sendiri) mencapai 67,69% (cost basis) dari total nilai pengadaan barang dan jasa sebesar US$7.908 juta.
Sejumlah pengusaha nasional telah memanfaatkan peluang bisnis hulu migas tersebut, termasuk BUMN, dalam
pengadaan barang dan jasa industri hulu migas. Pada tahun 2015 nilai pengadaan barang dan jasa yang dipasok
oleh perusahaan berstatus BUMN sebesar US$981,93 juta, sedangkan jika dihitung sejak tahun 2009 nilai
pengadaan tersebut telah mencapai US$5,48 miliar.
14.000
12.000
10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
0
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%2006
995
5.862
Barang
Jasa
2007
1.846
4.737
2008
1.400
6.568
2009
3.577
5.408
2010
3.811
6.976
2011
3.706
8.109
2012
5.082
11.531
2013
4.616
9.304
2014
5.548
11.807
2015
2.590
5.319
JUTA
US
$
43% 43%
54%
49%
63%61% 60%
57%54%
68%
% TKDN
PEMBERDAYAAN KAPASITAS NASIONAL | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
98
KEGIATAN PENGADAAN BARANG/JASA BUMN – 2010 S.D. DESEMBER 2015
NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
BUMN
PT. Pertamina (Persero)
PT. Elnusa Geosains Tbk.
PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.
PT. Rekayasa Industri
PT. PAL Indonesia (Persero)
PT. Adhi Karya (Persero)
PT. Surveyor Indonesia (Persero)
PT. Hutama Karya (Persero)
PT. SUCOFINDO (Persero)
PT. Amarta Karya (Persero)
PT. Dahana (Persero)
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)
PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
PT. Pembangunan Perumahan Tbk.
BUMN dan PDN Lainnya
Total
NILAI (RIBU US$)
3.087.817,27
689.449,00
485.912,49
388.063,35
275.800,00
124.821,00
114.385,88
112.020,53
95.584,58
28.000,00
20.601,11
20.576,20
17.775,48
10.246,58
6.336,96
11.826,47
5.489.216,90
TKDN (%)
74,51%
73,15%
55,85%
47,58%
51,20%
95,52%
90,07%
92,41%
83,35%
61,34%
68,47%
85,34%
86,99%
71,93%
93,73%
61,40%
70,92%
TOTAL
1.600,00
1.400,00
1.200,00
1.000,00
800,00
600,00
400,00
200,00
0,002010 2011 2012 2013 2014 2015
107,28
JUTA
US
$
678,50
1.378,84
1.108,93
1.233,73
981,93
PEMBERDAYAAN KAPASITAS NASIONAL | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
99
KETERLIBATAN BANK BUMN/BUMD UNTUK KEGIATAN MINYAK DAN GAS BUMI
Perbankan nasional mendapatkan penguatan modal dari kebijakan pembayaran traksaksi belanja barang dan jasa
yang harus dilakukan melalui perbankan nasional. Kebijakan ini mulai diterapkan sejak tahun 2009.
PENGADAAN BARANG DAN JASA KONTRAKTOR KKS
Nilai komitmen tahunan transaksi pembayaran melalui Bank BUMN/BUMD mengalami penurunan, dimana harga
minyak dunia mempengaruhi nilai transaksi pembayaran tersebut.
KOMITMEN TRANSAKSI TAHUNAN
14.000
12.000
10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
0
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
3.969,64.626,2
6.348,6
9.337,9
8.195,4
12.432,0
2.948,3
Nilai Transaksi
April 2009 s.d. Desember 2015
US$47,86 Miliar
JUTA
US
$
Mandiri 72,51%
BNI 17,47%
BRI 6,14%
Syariah Mandiri 1,05%
Mandiri & BNI 1,31%
Mandiri & BRI 0,03%
BNI & BRI 0,08%
Muamalat 0,03%
BUMD 0,23%
Komitmen BUMN/BUMD 1,15%
PEMBERDAYAAN KAPASITAS NASIONAL | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
100DANA ASR
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
134
BANK NEGARA INDONESIA
US$269 JUTA35%
BANK RAKYAT INDONESIAUS$254,84 JUTA33%
BANK MANDIRIUS$251,1 JUTA32%
167
232
344
497
635
775
Kumulatif Dana ASR
Jumlah Saldo Dana ASR per 31 Desember 2015
ABANDONMENT AND SITE RESTORATION
Perbankan BUMN juga mendapatkan penguatan modal dari penyimpanan dana Abandonment and Site
Restoration (ASR) yang hingga Desember 2015 sebesar US$775 juta.
JUTA
US
$
PEMBERDAYAAN KAPASITAS NASIONAL | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
101 DATA TKI VS. TKA
DEMOGRAFI TKA BERDASARKAN BIDANG KEAHLIAN
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SDM KONTRAKTOR KKS
Jumlah total tenaga kerja Kontraktor KKS pada tahun 2015 mencapai 32.769 pekerja, yang terdiri dari
31.745 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan 1.024 orang Tenaga Kerja Asing (TKA).
Jumlah TKI dan TKA di industri hulu migas sangat tergantung pada jumlah dan jenis kegiatan yang dilakukan pada
tahun tersebut. Penggunaan tenaga kerja mengalami trend penurunan pada tahun 2015, yang disebabkan oleh
penurunan harga minyak dunia sehingga Kontraktor KKS cenderung mengalami penurunan aktivitas.
Keterangan Grafik:• Data TKA dihitung
berdasarkan surat persetujuan penggunaan TKA yang dikeluarkan SKK Migas sepanjang tahun. Angka jumlah TKA pada grafik di atas tidak menggambarkan jumlah TKA pada satu waktu tertentu.
• Data TKI dihitung berdasarkan hasil WP&B tahun 2015.
40.000
35.000
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
25%
20%
15%
10%
5%
0%
2.100
1.900
1.700
1.500
1.300
1.100
900
700
500
2006
Pro
ject
s
Dril
ling
G&
G
Res
ervo
ir
Engi
neer
ing
&
Ope
ratio
n S
uppo
rt
Ope
ratio
ns
Lead
ersh
ip
Fina
nce
Com
mer
cial
Bus
ines
s D
evel
opm
ent IT
Exte
rnal
Rel
atio
ns
Bus
ines
s C
ompl
ianc
e
Lega
l2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
21.835
1.069 1.032
960901 928
975890
1.0781.140
1.024
22.914 23.668 23.735 23.328
25.243 25.682
29.330
32.292 31.745
20,22%
16,07% 15,88%
14,04%12,47%
6,93%
5,08%
3,14% 3,05%2,59%
0,18% 0,18% 0,09% 0,09%
TKI
TKA
PEMBERDAYAAN KAPASITAS NASIONAL | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
102
KOMPARASI DATA TKI TERHADAP PERSETUJUAN RPTK
Penggunaan TKA lebih banyak pada disiplin yang keahlian TKI masih belum mencukupi kebutuhan (misalnya
Projects, Drilling, G&G, Reservoir, Engineering) atau sebagai perwakilan investor (Leadership). Secara umum, TKA
disyaratkan untuk mempunyai minimum 10 tahun pengalaman. Untuk pengembangan TKI, SKK Migas mendorong
Kontraktor KKS untuk melakukan program internasionaliasi (swapping dan TDE).
Kesempatan kerja untuk TKI berdasarkan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja (RPTK) yang telah disetujui
sebanyak 38.028 posisi di berbagai bidang, sementara pengisian posisi sebanyak 31.745 orang (83%). Namun
mempertimbangkan kondisi industri dengan rendahnya harga jual minyak dan gas bumi saat ini maka secara
umum Kontraktor KKS akan menunda pengisian posisi-posisi kosong tersebut.
Keterangan Grafik:• Data RPTK TKI merupakan
data berdasarkan persetujuan RPTK Kontraktor KKS oleh
SKK Migas.• Data TKI dihitung
berdasarkan hasil WP&B tahun 2015.
40.000
38.000
36.000
34.000
32.000
30.000
28.000
26.000
24.000
22.000
20.0002012 2013 2014 2015
32.630
25.682
29.330
32.292 31.745
34.883
36.443
38.028
TKI
RPTK TKI
PEMBERDAYAAN KAPASITAS NASIONAL | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
PENGEMBANGAN TKI
SKK Migas tidak saja berfungsi melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pengelolaan SDM di seluruh
Kontraktor KKS, namun juga berkewajiban memastikan TKI mendapatkan pengembangan kompetensi melalui
transfer of knowledge baik dari TKA maupun TKI, pengiriman ke luar negeri maupun serangkaian progam-program
pengembangan lain yang bertujuan agar TKI mampu menguasai kompetensi yang dibutuhkan pada kegiatan
usaha hulu migas yang bersifat padat modal, padat risiko, dan padat teknologi.
Beberapa inisiatif yang sudah dan sedang dilakukan SKK Migas di bidang pengembangan kompetensi TKI adalah:
• Mengantisipasi pemberlakuan MEA, SKK Migas aktif berkontribusi dalam menyusun Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) bekerja sama dengan Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi dan Asosiasi Profesi di bidang SDM. Penyusunan SKKNI MSDM telah selesai dilakukan
dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.307/2014.
• Bekerjasama dengan tujuh Perguruan Tinggi, Badan Pendidikan dan Pelatihan ESDM, dan Kontraktor KKS
dalam merancang dan melaksanakan Program National Capacity Building (NCB) di bidang Petroteknikal dalam
rangka mengakselerasi kompetensi TKI fresh graduate.
• Menjadi sponsor program tahunan Indonesia HR Summit, yang merupakan kontribusi SKK Migas di bidang
pengembangan SDM seluruh industri di Indonesia.
• Mendorong Kontraktor KKS mengirimkan TKI berpotensi untuk bekerja di business unit di luar negeri, melalui
Program Technical Development Exchange (TDE), Job Swapping, Job Assignment, Internasionalisasi, dan
Pendidikan S2 di luar negeri.
PROGRAM PENGEMBANGAN TKI INDUSTRI HULU MIGAS NASIONAL
250
200
150
100
50
0
2003
78
3
59
9
2004
62
5
70
25
2005
62
13
70
47
2006
62
15
36
132
3
2007
34
32
34
187
2008
60
30
75
240
2009
55
18
41
220
4
2010
50
10
36
144
3
2011
45
14
70
100
3
3
2012
34
16
97
67
5
6
2013
37
14
87
39
5
11
2014
43
17
36
34
4
6
2015
6
7
8
12
1
JUM
LAH
TK
I
Job Swapping
TDE
Job Assignment
Internasionalisasi
On The Job Training
Program S2
103
PEMBERDAYAAN KAPASITAS NASIONAL | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
SKK Migas juga secara konsisten melakukan evaluasi atas kinerja pengelolaan SDM yang dilakukan seluruh
Kontraktor KKS Produksi melalui Program Career Development Montoring (CDM) tahunan. Berdasarkan hasil
evaluasi CDM, SKK Migas dapat mengetahui kondisi ketenagakerjaan di Kontraktor KKS Produksi sehingga dapat
melakukan upaya perbaikan berkelanjutan bersama dengan Kontraktor KKS agar pengelolaan SDM di Kontraktor
KKS dilakukan secara efektif dan efisien.
Atas inisiatif-inisiatif di bidang pengembangan kompetensi SDM, SKK Migas mendapatkan The HRD Excellence
Award 2015 dari Organisasi ARTDO International di Cairo pada tanggal 28 Oktober 2015. Award berskala
internasional ini menunjukkan bahwa apa yang sudah dan sedang dilakukan SKK Migas terkait pengembangan
SDM di Indonesia khususnya di industri hulu migas mendapatkan perhatian oleh organisasi internasional. 104
INTERNAL SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
INTERNAL SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
BAB V
INTERNAL SKK MIGAS
INTERNAL SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
LAPORAN HASIL AUDIT BPK-RI
CONTINUOUS IMPROVEMENT PADA ASPEK TATA KELOLA ORGANISASI
107
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK RI atas Laporan Keuangan SKK Migas tahun buku
2015, SKK Migas mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI. Predikat opini WTP atas Laporan
Keuangan SKK Migas tersebut merupakan opini WTP selama tujuh tahun sejak tahun 2008 sampai dengan
tahun 2014.
Namun demikian, Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI tersebut juga menghasilkan beberapa rekomendasi auditor
yang harus ditindaklanjuti oleh SKK Migas, saat ini proses tindak lanjut atas rekomendasi tersebut masih terus
menerus dilakukan dalam rangka perbaikan tata kelola SKK Migas.
Setelah amar putusan Mahkamah Konstitusi pada November 2012 yang memutuskan fungsi dan tugas Badan
Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi dilaksanakan oleh Pemerintah sampai diundangkannya
Undang-Undang yang baru, yang kemudian diikuti dengan ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2013
yaitu bahwa penyelenggaraan pengelolaan kegiatan usaha hulu migas dilaksanakan oleh SKK Migas.
Salah satu hal yang dituntut untuk segera diselesaikan adalah perbaikan tata kelola SKK Migas secara
keseluruhan, yang meliputi proses bisnis, Pedoman Tata Kerja (PTK) dan Standard Operating Procedure (SOP)
internal, penyelenggaraan administrasi umum serta organisasi SKK Migas, agar selaras dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku tanpa mengesampingkan kualitas layanan kepada para stakeholder.
Efisiensi, efektivitas, serta reformasi birokrasi menjadi tujuan utama dalam perbaikan tata kelola ini.
PERBAIKAN PROSES BISNIS DI SKK MIGAS
INTERNAL SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
108
Sepanjang tahun 2015, perbaikan tata kelola menghasilkan output yang signifikan yaitu pengesahan sebelas PTK
yang terdiri dari:
Pengesahan PTK-PTK ini menyelaraskan tata kelola beberapa proses bisnis utama SKK Migas, antara lain terkait
proses Authorization for Expenditure, Work Program and Budget, Pengadaan Barang dan Jasa Kontraktor KKS
dan Placed Into Service, serta memperjelas hubungan kerja antara SKK Migas dan Kontraktor KKS antara lain
mengenai kebijakan akuntansi KKS dan pengelolaan asuransi. Pengesahan PTK-PTK ini yang diikuti dengan
penyelarasan proses bisnis berdampak langsung terhadap simplifikasi proses SKK Migas sehingga menjadi lebih
efektif dan efisien.
Salah satu PTK yang disahkan yaitu PTK Pengelolaan Rantai Suplai Buku Kedua tentang Pengadaan Barang dan
Jasa Revisi 03 yang membuat paradigma baru dalam pengelolaan rantai suplai yaitu adanya klausul Right to Audit
terhadap penyedia barang dan jasa.
Penyederhanaan proses birokrasi di internal SKK Migas juga dilakukan selama tahun 2015 untuk perbaikan tata
kelola SKK Migas antara lain; penyederhanaan penyelenggaraan administrasi umum dalam bentuk penggunaan
email untuk seluruh naskah dinas dengan jenis memo, pengumuman, undangan dan nota; perubahan ketentuan
risalah rapat dan pejabat sementara; serta optimalisasi teknologi melalui ePAU untuk menyederhanakan
administrasi yang bersifat umum.
NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
NAMA PTK
PTK Pengelolaan Rantai Suplai Buku Kesatu tentang Ketentuan Umum Revisi 02 dan
Buku Kedua tentang Pengadaan Barang dan Jasa Revisi 03
PTK Peningkatan Recovery Factor Melalui Kegiatan Pilot Tertiary Recovery
PTK Pemeliharaan Fasilitas Produksi Migas Revisi 01
PTK Kebijakan Akuntansi Kontrak Kerja Sama
PTK Placed Into Service Revisi 02
PTK Pengelolaan Internal Buku Kelima tentang Akuntansi Aset
PTK Prosedur Perizinan Sertifikasi Kebandaran dan Kemaritiman Revisi 01
PTK Work Program & Budget Revisi 01
PTK Persetujuan Penyelesaian Pekerjaan
PTK Authorization for Expenditure Buku Kesatu tentang Persetujuan AFE Rev. 01 dan
Buku Kedua tentang Closed Out AFE
PTK Pengelolaan Asuransi Revisi 01
INTERNAL SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
BERSIH DAN BEBAS KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME
Dalam rangka mewujudkan industri hulu migas yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN),
SKK Migas telah melakukan pembenahan dan perbaikan tata kelola secara terus menerus dengan melakukan
program-progam pencegahan tindak pidana korupsi, fraud, dan gratifikasi.
Beberapa kegiatan tersebut adalah:
WAJIB LHKPN
Sejak diterbitkannya Surat Keputusan Kepala SKK Migas Nomor KEP-0334/SKK0000/2013/S0 tentang Kewajiban
Menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), seluruh Manajemen dan Pekerja
SKK Migas wajib untuk menyampaikan LHKPN.
Sesuai dengan ketentuan tentang LHKPN, maka setiap dua tahun sekali atau setiap terjadinya promosi/
menduduki jabatan baru, Manajemen dan Pekerja SKK Migas diwajibkan untuk memperbarui LHKPN-nya dengan
mengisi Form LHKPN B.
Berikut tabel penyampaian LHKPN Manajemen dan Pekerja SKK Migas selama tahun 2015 :
PELAPORAN LHKPN TAHUN 2015
PELAPORAN PENERIMAAN GRATIFIKASI
Sejak diterbitkannya Surat Keputusan Kepala SKK Migas Nomor KEP-0161/SKK0000/2011/S0 tentang Pedoman
Pengendalian Gratifikasi (PPG), seluruh Manajemen dan Pekerja SKK Migas wajib untuk menyampaikan/
melaporkan setiap penerimaan gratifikasi.
Sesuai dengan ketentuan tentang gratifikasi, maka selambat-lambatnya tujuh hari setelah menerima gratifikasi,
Manajemen dan Pekerja SKK Migas diwajibkan untuk melaporkan pemberian tersebut dengan mengisi formulir
pelaporan gratifikasi.
30
25
20
15
10
5
0
Janu
ari
Febr
uari
Mar
et
Apr
il
Mei
Juni
Juli
Agu
stus
Sep
tem
ber
Okt
ober
Nov
embe
r
Des
embe
r
25
12
1
8
14
3 4
1 000 1
109
INTERNAL SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
WHISTLE BLOWER SYSTEM (WBS)
Sejak Agustus 2013 SKK Migas membuka Saluran Pelaporan Pelanggaran atau Whistle Blower System (WBS)
dengan nama KAWAL SKK Migas. Saluran ini bisa digunakan baik oleh pelapor internal maupun eksternal, untuk
melaporkan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Manajemen dan/atau Pekerja SKK Migas. Seluruh laporan
akan diverifikasi oleh KAWAL SKK Migas untuk memastikan kebenaran laporan tersebut.
Kriteria dugaan pelanggaran yang dapat dilaporkan adalah dugaan korupsi, dugaan pelanggaran Pedoman Etika,
dugaan pelanggaran PPG, dugaan kecurangan, dugaan konflik kepentingan, dugaan pelecehan, dan dugaan
penyebaran atau pembocoran rahasia institusi.
Selama tahun 2015, laporan pelanggaran yang diterima dari WBS KAWAL SKK Migas berjumlah sembilan laporan
dengan rincian sebagai berikut:
Berikut tabel penyampaian gratifikasi Manajemen dan Pekerja SKK Migas selama tahun 2015 :
Seluruh laporan yang masuk ke KAWAL SKK Migas, telah ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
PELAPORAN GRATIFIKASI TAHUN 2015
LAPORAN WBS TAHUN 2015
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Janu
ari
Febr
uari
Mar
et
Apr
il
Mei
Juni
Juli
Agu
stus
Sep
tem
ber
Okt
ober
Nov
embe
r
Des
embe
r
0 0 0 0 0 0 0
11 1
2
4
Janu
ari
Febr
uari
Mar
et
Apr
il
Mei
Juni
Juli
Agu
stus
Sep
tem
ber
Okt
ober
Nov
embe
r
Des
embe
r
1 1 1 1 1
2 2
Sesuai Lingkup
Tidak Sesuai Lingkup
110
INTERNAL SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
111
PERBAIKAN TATA KELOLA
Dalam rangka perbaikan tata kelola dan menindaklanjuti hasil Enterprise Risk Assessment Tahun 2014, maka pada
tahun 2015 untuk pertama kalinya SKK Migas menerapkan Enterprise Risk Management (ERM) yang memonitor
implementasi seluruh rencana mitigasi risiko di seluruh unit kerja SKK Migas sepanjang tahun 2015. Implementasi
ERM di SKK Migas ini diharapkan dapat berkontribusi positif dalam konteks perbaikan tata kelola SKK Migas
untuk meningkatkan assurance pada upaya pencapaian target/sasaran organisasi pada semua fungsi di
SKK Migas.
Rangkaian Sistem Manajemen Risiko (ERM) SKK Migas disusun dengan mengacu pada konsep ISO 31000 yang
ditetapkan dalam Pedoman Manajemen Risiko SKK Migas Nomor EDR-0028/SKKF0000/2015/S0.
Siklus Manajemen Risiko di SKK Migas intinya terdiri dari 6 proses sebagai berikut :
Risk Assessment yang telah dilaksanakan tahun 2014 merupakan rangkaian proses Identifikasi – Analisa dan
Evaluasi Risiko (termasuk risiko enterprise dan risiko korupsi) telah berhasil menyusun Risk Register SKK Migas
yang mengidentifikasikan 117 risiko enterprise di level Divisi dan 371 risiko korupsi. Dari 117 risiko level Divisi
tersebut kemudian dikonsolidasikan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, 117 risiko dikonsolidasikan menjadi
58 risiko dan pada tahap kedua 58 risiko tersebut dikonsolidasikan kembali menjadi delapan risiko enterprise
(top risk).
IDENTIFIKASI RISIKO
PELAPORAN RISIKO
ANALISARISIKO
EVALUASIRISIKO
MITIGASIRISIKO
MONITORINGRISIKO
0106
02
0304
05
INTERNAL SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
112
Berikut adalah delapan risiko tertinggi SKK Migas berdasarkan tingkat dampak dan kemungkinan terjadinya:
Sesuai siklus manajemen risiko, dari 117 risiko level divisi tersebut, kemudian masing-masing disusun rencana
mitigasinya untuk menurunkan dampak dan kemungkinan terjadinya risiko tersebut. Untuk 117 risiko enterprise,
seluruh kepala unit kerja di SKK Migas selaku Risk Owner dengan dibantu oleh Risk Champion, total di tahun 2015
telah menyusun 299 rencana mitigasi ERM dan 425 rencana mitigasi risiko korupsi.
Rencana-rencana mitigasi tersebut kemudian dimonitor pelaksanaannya setiap kuartal di sepanjang tahun 2015
oleh Pengawasan Internal selaku Unit Manajemen Risiko dan kemudian hasil monitoring mitigasi risiko tersebut
kemudian dilaporkan kepada Manajemen.
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
RISIKO
Ketidakpastian status lembaga SKK Migas kedepan
Tidak tercapainya target peningkatan cadangan migas
Ketidakpastian pembebanan biaya operasi ke dalam
cost recovery
Ketidakoptimalan upaya perbaikan reputasi SKK Migas /
reputasi industri hulu migas
Tidak tercapainya target lifting migas
Ketidakefektifan sistem TI dalam menunjang kegiatan
operasional SKK Migas
Ketidakoptimalan produksi migas
Tidak tercapainya target penerimaan negara
dari sektor migas
DAMPAK
sangat signifikan
sangat signifikan
sangat signifikan
sangat signifikan
signifikan
signifikan
signifikan
signifikan
LIKELIHOOD
hampir pasti
akan terjadi
hampir pasti
akan terjadi
kemungkinan
besar akan terjadi
kemungkinan
besar akan terjadi
hampir pasti
akan terjadi
hampir pasti
akan terjadi
hampir pasti
akan terjadi
kemungkinan
besar akan terjadi
DAMPAK DAN KEMUNGKINAN RISIKO TERTINGGI DI SKK MIGAS
INTERNAL SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
113
Secara umum, target monitoring penanganan risiko SKK Migas untuk tahun 2015 yang masih dalam tahap
implementasi sistem ERM pada tahap awal, dapat dinilai telah cukup berhasil mencapai target “Awareness” dan
“First-stage Implementation”. Hingga akhir tahun 2015, 62% dari seluruh rencana mitigasi risiko ERM dari seluruh
unit kerja telah berhasil diselesaikan. Sisanya masih merupakan lanjutan program mitigasi tahun 2016. Selanjutnya
untuk program tahun 2016, Pengawasan Internal akan melakukan inisiasi proses Risk Control Self-Assessment
(RCSA) yang akan melibatkan seluruh Risk Owner/Risk Champion untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan
mengukur kembali efektivitas pelaksanaan mitigasi risiko ERM sepanjang tahun 2015 dan menetapkan Residual
Risk yang masih tersisa di unit kerja masing-masing dan kemudian mengidentifikasi potensi risiko baru di
tahun 2015-2016 untuk menjadi masukan dalam pemutakhiran Risk Register SKK Migas 2016.
ENTERPRISE RISK ASSESSMENT SKK MIGAS
STATUS PENYELESAIAN MITIGASI RISIKO 2015
8 Risiko Level Enterprise
58 Risiko Level Bidang
117 Risiko Level Divisi
TINGGI
SEDANG
RENDAH
371 RISIKO KORUPSIDI 28 PROSES BISNIS
299 RENCANA MITIGASI
425 RENCANA MITIGASI
38%
54.5%
7.5%
143
201
27
ENTERPRISE RISK ASSESSMENT
ENTERPRISE RISK ASSESSMENT
RISK REGISTER SKK MIGAS
ASSESSMENTRISIKO KORUPSI
Selesai
Proses
Belum30%
8%
62%
INTERNAL SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
114
Berikut adalah hasil monitoring mitigasi risiko korupsi yang telah dilaksanakan fungsi selama tahun 2015:
MITIGASI RISIKO KORUPSI FUNGSI SKK MIGAS TAHUN 2015
DIVISI
Penunjang Operasi
Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas
Pemeriksaan Penghitungan Bagian Negara
Akuntansi
Komersialisasi Minyak Bumi dan Kondensat
Operasi Produksi
PRKRPL
Internal
Manajemen Sistem Informasi
Perwakilan Jabanusa
Perwakilan Pamalu
Perwakilan Sumbagsel
Perwailan Kalsul
Perwakilan Sumbagut
TOTAL
SELESAI
28
20
0
1
2
9
0
32
38
5
5
7
7
4
158
DALAM PROSES
0
0
0
0
0
8
1
4
0
2
2
0
0
3
20
BELUM
0
6
1
0
4
0
1
0
13
0
0
0
0
0
25
INTERNAL SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
PENGELOLAAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI
SKK Migas telah melaksanakan inisiatif pemanfaatan teknologi untuk mendukung kegiatan operasional internal
SKK Migas maupun dalam mendukung tugas pokok dan fungsi pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha
hulu migas, utamanya di Kontraktor KKS.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh SKK Migas dimaksudkan sebagai perangkat guna
mendukung dan peningkatan kinerja, efektivitas, efisiensi, dan transparansi kegiatan pengawasan dan
pengendalian kegiatan usaha hulu migas melalui implementasi sistem informasi manajemen strategis yang
terintegrasi, serta sebagai perangkat penyedia data dan informasi yang akurat, lengkap, dan tepat waktu yang
digunakan dalam proses pengambilan keputusan Manajemen SKK Migas.
Prinsip dasar pembangunan dan pengembangan sistem aplikasi yang diterapkan adalah sistem aplikasi
independen dari platform teknologi tertentu sehingga dapat dikembangkan, ditingkatkan, dan dioperasikan dalam
lingkungan yang paling memadai dengan organisasi, tepat guna dan efisien.
Beberapa sistem yang telah diimplementasikan diantaranya:
SISTEM OPERASI TERPADU (SOT)
Pada dasarnya SOT merupakan sistem pertukaran data/informasi strategis kegiatan usaha hulu migas antara
Kontraktor KKS dengan SKK Migas, dimana data dipertukarkan secara langsung dari sistem operasional
Kontraktor KKS dalam rangka peningkatan efektivitas, efisiensi, dan transparansi pelaporan kegiatan operasional
usaha hulu migas.
115
SISTEM OPERASI TERPADU
SISTEM TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI
KONTRAKTOR KKS (PSC) SKK(MONITORING
PRODUKSI HARIAN)
(A)
(D)
(D)
(B)(B)
(E)
(F) (C)
SISTEM AKUNTANSI
SERVER APLIKASI MONITORING PRODUKSI
(Policy-Driven)
(Policy-Driven)
(Policy-Driven)
DATA HISTORIAN, SCADA.
DATABASE
Prod M
Prod M
Prod ML
VP
INTERNAL SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
116
Ciri khas SOT adalah koneksi system-to-system/mesin ke mesin, tidak ada proses input data secara manual dan
data diambil langsung dari sumbernya (database) di Kontraktor KKS melalui proses data mapping.
Kegiatan pembangunan SOT pada prinsipnya merupakan kegiatan kolaboratif yang melibatkan Fungsi Teknis dan
Fungsi Manajemen Sistem Informasi (MSI) di SKK Migas dan di Kontraktor KKS, serta dukungan pihak ketiga jika
diperlukan.
SOT yang telah diimplementasikan mencakup data-data strategis sebagai berikut:
• SOT Production Monitoring & Lifting merupakan kegiatan kolaboratif antara Divisi Operasi Produksi dan
Divisi MSI, dengan dukungan dari Kontraktor KKS terkait untuk penarikan data produksi, stok, dan lifting
dari sistem pengelolaan data operasi produksi di Kontraktor KKS ke SKK Migas, dengan menggunakan
standar pertukaran data ProdML dalam rangka peningkatan monitoring kegiatan produksi, stok, dan lifting.
• SOT Drilling Monitoring merupakan kegiatan kolaboratif antara Divisi Survei dan Pemboran dan
Divisi MSI, dengan dukungan dari Kontraktor KKS terkait penarikan data rencana dan realisasi kegiatan
pemboran, kerja ulang, dan perawatan sumur dari sistem operasional pemboran Kontraktor KKS ke
SKK Migas, dengan menggunakan standar pertukaran data WitsML, dalam rangka peningkatan monitoring
kegiatan pemboran, kerja ulang, dan perawatan sumur di Kontraktor KKS.
• SOT Financial Quarterly Report (FQR) merupakan kegiatan kolaboratif antara Divisi Akuntansi dan
Divisi MSI, dengan dukungan dari Kontraktor KKS terkait penarikan data laporan keuangan kuartalan dari
sistem keuangan Kontraktor KKS ke SKK Migas dengan menggunakan kombinasi akun, komponen Chart
of Account - COA (Cost Center, WBS, dll), dengan menggunakan standar pertukaran data XBRL untuk
menjaga akurasi dan validitas data/informasi dari Kontraktor KKS ke SKK Migas.
• AFE Manager/Terpadu sebagai sebuah sistem terintegrasi untuk evaluasi dan persetujuan usulan AFE
Kontraktor KKS, dalam rangka peningkatan kualitas dan transparansi data terkait pengajuan, revisi, dan
persetujuan AFE dan Close Out AFE Kontraktor KKS, serta untuk peningkatan efektivitas dan efisiensi
proses pengambilan keputusan oleh Manajemen SKK Migas.
• SOT Interkoneksi Sistem SKK Migas dengan Kementerian Keuangan membangun pertukaran
data antara SKK Migas dengan Kementerian Keuangan, dalam hal ini Direktorat Jenderal Anggaran (DJA),
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Direktorat Jenderal Pajak (DJP) hal ini untuk mengoptimalkan
proses pelaporan dari SKK Migas ke Kementerian Keuangan.
• SOT Asset Lifecyle Management berbasis SOT Common Framework (CF) membangun prototype
pelaporan data aset Kontraktor KKS Barang Milik Negara (BMN) system to system dari Kontrator KKS
kepada SKK Migas untuk meningkatkan kualitas dan transparansi data.
• Implementasi GIS Pengelolaan Sumberdaya Migas (pilot) sebagai suatu sistem untuk monitoring data
bawah permukaan berbasis GIS dan pengawasan, pengendalian SKK Migas khususnya hal eksplorasi,
eksploitasi, pengawasan rencana komitmen, dan realisasi pengembangan lapangan migas dalam
terminologi PSC.
INTERNAL SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
117
SISTEM INFORMASI INTERNAL (SII)
Selain untuk kebutuhan integrasi dan interkoneksi dengan Kontraktor KKS maupun dengan stakeholder,
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi diimplementasikan untuk peningkatan kinerja internal SKK Migas
utamanya terkait dengan peningkatan efektivitas, efisiensi, dan transparansi kegiatan operasional SKK Migas.
Mekanisme atau metode aplikasi yang ditempuh melalui implementasi sistem informasi yang bertujuan
mempercepat proses bisnis dan administrasi di lingkungan SKK Migas dengan tetap mengacu pada tata kelola
yang berlaku.
Beberapa program SII yang telah diimplementasikan diantaranya:
• Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) untuk pengelolaan keuangan internal (modul FI/CO),
kepegawaian (sumber daya manusia) (Modul HCM & ESS), fasilitas kantor, aset dan inventaris, serta proses
pengadaan (Modul MM).
• Penyelenggaraan Administrasi Umum secara Elektronik (e-PAU) untuk pengelolaan kegiatan
administrasi, surat menyurat, dan kearsipan.
• Pemanfaatan email dalam pembuatan naskah dinas secara elektronik untuk mendukung percepatan
proses bisnis kegiatan operasional SKK Migas terkait dengan komunikasi dan proses persetujuan.
• Pembangunan Enterprise Architecture (EA) berbasis SOA yang merupakan kegiatan untuk pemetaan
dan penyelarasan proses bisnis antar fungsi, proses bisnis dengan sistem aplikasi, dalam rangka perbaikan
komunikasi antara organisasi dan bisnis, peningkatan konsistensi, akurasi, ketepatan waktu, integritas,
kualitas, ketersediaan, akses, serta percepatan integrasi sistem.
• Performance Management System sebagai suatu sistem yang terintegrasi, dimana dapat mengelola,
menampilkan, dan melakukan analisa data-data terkait kinerja setiap bagian yang ada di SKK Migas
sehingga dapat membantu pencapaian target SKK Migas.
Sistem pertama di SKK Migas dengan konsep integrasi ke
banyak sistem (merupakan role model integration system) yang akan digunakan sebagai acuan untuk integrated dan distributed
system serupa di SKK Migas
Aplikasi Mobile (Prototype)
Java Server Faces (JSF)
Liferay Portal
webMethods Integration Server webMethods Business Process Management
Database Penunjang
Database Penunjang
Database Pekerja
Exchange Server
ERP - Human Capital Management (SAP)Active DirectoryAlfresco ECM
INTERNAL SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
• Pembangunan Sistem Informasi Penjualan Migas dan Penerimaan Migas
Membangun sistem informasi yang terintegrasi didalam proses penjualan dan penerimaan migas antara
fungsi terkait, yaitu Divisi Akuntansi, Divisi Komersialisasi Minyak Bumi dan Kondensat, serta Divisi
Komersialisasi Gas Bumi dan monitoring akuntansi penerimaan dan hutang piutang.
• Pembangunan Sistem Perizinan dan Formalitas (SPF)
Membangun sistem pelaporan data aset Kontraktor KKS Barang Milik Negara Tanah (BMN Tanah) web
based dari Kontraktor KKS kepada SKK Migas untuk meningkatkan kualitas dan transparansi data.
• Pembangunan Sistem Monitoring PPN & PPh
Membangun sistem monitoring PPH Migas dan reimbursement PPN Kontraktor KKS dalam rangka
memudahkan alur proses bisnis Dinas Perpajakan dan Pungutan SKK Migas serta terintegrasi dengan
sistem stakeholder dengan tujuan peningkatan kualitas dan transparansi data.
• Sistem Pengelolaan Dana Kontraktor KKS yaitu suatu sistem web based untuk pengelolaan dana
deposit Kontraktor KKS yang dilakukan oleh Dinas Perbendaharaan dan Divisi Manajemen Risiko dan
Perpajakan.
• Pengembangan SI Pengelolaan Rantai Suplai yaitu sistem yang mendukung pengadaan dan memantau
pergerakan material persediaan Kontraktor KKS, pengadaan, dan manajemen aset.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN & QUICK-WIN
Selain SOT dan SII, pada tahun anggaran 2015 telah dibangun beberapa sistem aplikasi guna untuk mendukung
manajemen operasional dan dalam rangka peningkatan kinerja SKK Migas di luar dari program reguler SOT dan
SII.
Beberapa sistem aplikasi yang telah dibangun atas arahan Kepala SKK Migas sebagai berikut:
• Dashboard Lifting Kontraktor Kerjasama Migas untuk kebutuhan stakeholder hulu migas
• Portal Kepabeanan Migas
• PIS Online Fungsi Survei dan Pemboran
• Aplikasi Monitoring Perkara Hukum SKK Migas
• Aplikasi Management Report VPMR
• Aplikasi Timesheet Management
• Aplikasi Pakta Integritas
• Aplikasi Monitoring Anggaran Desentralisasi SKK Migas
• Aplikasi Laporan Monitoring Audit
• Aplikasi Monitoring Perkara Hukum di Kontraktor KKS
118
INTERNAL SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
Pengawasan dan pengendalian kegiatan hulu migas nasional dilakukan dalam banyak aspek yang sangat
beragam. Mulai dari kontrak, anggaran dan kegiatan, keuangan, hingga laporan. Seluruh kegiatan tersebut harus
bersinergi satu sama lain dan pelaporan yang dilakukan terhadap seluruh aspek tersebut seharusnya memiliki
referensi, agar tidak terjadi duplikasi dan inkonsistensi pelaporan dan informasi.
Untuk mencegah dan menghindari terjadinya duplikasi data dan inkonsistensi pelaporan dan informasi dari
aplikasi-aplikasi yang ada, maka sejak tahun 2012 dikembangkan master data sebagai referensi untuk
mengintegrasikan data-data dari setiap aplikasi yang ada dan diharapkan selesai tahun 2018.
Dengan pengelolaan master data yang terintegrasi diharapkan juga akan mempermudah workflow dan akses ke
data serta meningkatkan kualitas data dengan adanya “single source of truth”.
Aplikasi Dashboard Harga Minyak Mentah yang berisi informasi terkait pergerakan harga minyak mentah Indonesia
dan dunia, telah dapat diakses melalui situs SKK Migas.
DASHBOARD HARGA MINYAK MENTAH
Implementasi integrasi data yang telah dilaksanakan pada tahun ini:
• Design Integrasi Master Data Management (MDM) dari sistem aplikasi sumber data MDM ke database MDM
dan aplikasi SOT sebagai aplikasi pengguna.
• Implementasi Penyelarasan MDM Tahap-1 untuk data-data Wilayah Kerja dan Nama Kontraktor dari aplikasi
PSC Contract Management sebagai aplikasi sumber data MDM kedalam lingkungan database MDM.
PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN DATA
119
INTERNAL SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
Tujuan Implementasi Integrasi Data MDM agar data wilayah kerja dan nama kontraktor yang dihasilkan dan yang
digunakan oleh semua fungsi di SKK Migas memiliki format dan standar yang sama serta konsisten ter-update
sehingga menjadi informasi yang akurat.
Dalam rangka peningkatan kompetensi pekerja SKK Migas di bidang pengolahan dan analisa data, bersama
Divisi SDM telah diselenggarakannya inhouse training dengan topik “Data Mining” dan “Data Processing dan Data
Analytic” untuk fungsi-fungsi di SKK Migas.
Dalam rangka peningkatan kesadaran awareness terkait data security, bersama tim Operasi Teknologi Informasi
(OTI) telah dilakukan sosialisasi melalui media PC Wallpaper.
Dengan adanya perubahan operatorship untuk kepemlikan WK atau keputusan Pemerintah terkait alih kelola WK
Kontraktor KKS, telah dilakukan koordinasi terkait migrasi Teknologi Informasi (TI) seperti aspek Infrastruktur TI,
aplikasi TI, Telecommunication, IT Asset Management, Petro Application dan Data Management, sehingga
proses alih kelola WK yang berakhir, dapat berjalan seamless atau tidak ada gangguan operasi. Proses mitigasi
Teknolongi Informasi telah berjalan baik dan saat ini WK yang telah berubah operatorship dan atau alih operasi/
alih kelola, dari sisi teknologi informasinya telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
DESAIN PENYELARASAN MDM TAHAP-1
120
INTERNAL SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
Kebutuhan sarana dan prasarana TI dalam menunjang kegiatan operasional SKK Migas sudah sangat kritikal bagi
SKK Migas, oleh karena itu ketersediaan sarana dan prasarana TI yang handal merupakan suatu keharusan.
Service Level atau tingkat layanan merupakan sarana untuk mengukur kehandalan dari sarana prasarana TI dalam
melayani kebutuhan pengguna.
Berdasarkan hasil kinerja tahun 2015 tingkat layanan TI secara menyeluruh melebihi target yang telah ditentukan
yaitu 99,8% dari target 99,5%.
SKK Migas telah menyediakan dua layanan yang mendukung pengguna yang bersifat mobile dengan
menggunakan gadget atau laptop/notebook yaitu :
• Layanan Video Conference dan Call Conference melalui jaringan publik untuk kebutuhan rapat atau
kolaborasi, fasilitas ini baru tersedia untuk level Kepala Divisi dan Manajemen SKK Migas.
• Layanan Virtual Private Network (VPN) yaitu jaringan khusus yang aman melalui jaringan publik/internet, agar
pekerja yang berada di luar kantor SKK Migas tetap dapat mengakses data-data atau beberapa aplikasi
seperti mereka berada dalam kantor SKK Migas.
OPERASI TEKNOLOGI INFORMASI
121
INTERNAL SKK MIGAS | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
LAMPIRAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
PETA WILAYAH KERJA MIGAS DAN HNK DI INDONESIA 2015
123
LAMPIRAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
124
LAMPIRAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
LEGENDA PETA WILAYAH KERJA MIGAS DAN HNK DI INDONESIA 2015
125
LAMPIRAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
126
LAMPIRAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
LEGENDA PETA WILAYAH KERJA MIGAS DAN HNK DI INDONESIA 2015
127
LAMPIRAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
128
LAMPIRAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
LEGENDA PETA WILAYAH KERJA MIGAS DAN HNK DI INDONESIA 2015
129
LAMPIRAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015
130
LAMPIRAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2015