Post on 15-Dec-2015
description
• Sistem kardiovaskular atau sistem sirkulasi adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).
Organ sirkulsi darah terdiri dari : Jantung Pembuluh darah Komponen darah
3
4
Anatomi Jantung merupakan organ utama dalam
system kardiovaskuler.
Jantung Berat ± 250 – 360 gr sedikit lebih besar dari kepalan tangan.
• Ukuran jantung ± panjang 12 cm, lebar 8-9 cm, tebal ± 6 cm.
• Terletak pada cartilago costalis II- VI, setinggi vertebrae T5-T8
• Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau setara dg 7.571 liter darah.
Lamina Pericardium dan Jantung
Pericardium
Pericardium fibrosa : Kantong luar
Pericardium serosum : Kantong dalam
Lamina parietalis
Lamina viceralis (menjadi lamina terluar dinding jantung, epicardium)
Cavitas pericardialis : Tdp cairan yg memungkinkan jantung bergerak bebas dlm kantong pericardium. Terisi ± 50 cc
Jantung: Epicardium
Myocardium
Endocardium
Faal_KV/ikun/20067
Serabut Otot Jantung(Miokard)
Hubungan antar sel otot jantung membentuk struktur yg disebut intercalated disc.
Di intercalated disc terdapat 2 macam penghubung: desmosom (penghubung scr mekanik) & gap junction (sinaps listrik)
12
ALIRAN DARAHALIRAN DARAH
ATRIUMRIGHT
LEFT
ATRIUM
RIGHT
VENTRICLE
LEFT VENTRICLELow O2
Blood from Lower Body
Low O2 Blood from Upper Body
High O2 Blood from Lungs
Low O2 Blood to Lungs
Valves in the heart are one-way only and stop blood running back from the ventricles into the atria.
AORTAAORTA
High O2 Blood to rest of body
Septum
Sistem saraf jantung
Sistem saraf perifer -> sist saraf otonom -> sist saraf simpatis dan sist saraf parasimpatis
simpatis : mempercepat denyut jantung, mempersempit diameter PD, menurunkan tek darah
Parasimpatis : menghambat denyut jantung, memperlebar diameter PD, menaikkan tek darah
16
Fisiologi Jantung
Selama satu siklus kerja jantung terjadi perubahan tekanan di antara rongga jantung dan pembuluh besar yang berhubungan dengan jantung. Perbedaan tekanan ini (pressure gradient) menyebabkan darah mengalir dari rongga tekanan tinggi ke rongga bertekanan rendah
Diastol adalah periode relaksasi dan pengisian. Yaitu diantara suara jantung I dengan suara jantung II,
Sistol adalah periode pengisian jantung dengan darah yang diikuti oleh satu periode kontraksi. Atau periode yang terjadi diantara suara jantung II dengan suara jantung I.
Preload adalah derajat regangan otot ketika otot tersebut mulai berkontraksi atau tekanan selama pengisian ventrikel.
Afterload adalah beban yang dilawan oleh kekuatan kontraksi otot atau tekanan arteri yang harus dilawan oleh kontraksi ventrikel.
17
Makin banyak volume darah yang masuk ke
dalam ventrikel, makin teregang otot jantung
(sampai batas fisiologis) makin besar kekuatan
kontraksi
(Hukum Frank-Starling)
Makin besar stroke volume
Faal_KV/ikun/200618
Potensial aksi terdiri dari 5 fase
Fase 0 (Depolarisasi Cepat)Di keadaan normal, serat otot jantung dapat berkontraksi sekitar 60-100 kali/menit oleh karena impuls listrik yang dihasilkan oleh nodus SA. Aksi ini merubah potensial istrahat membran dan membiarkan masuknya aliran Na+ (sodium) secara cepat kedalam sel melalui Natrium Channel. Dengan masuknya ion natrium (bersifat postif) ke dalam sel, maka potensial dalam membran sel akan menjadi lebih positif sehingga ambang potensialnya akan naik (depolarisasi) sekitar 30 mV.
Fase 1 (Repolarisasi Awal)Segera setelah fase 0, channel untuk ion K+(potassium) terbuka dan melewatkan ion kalium keluar dari dalam sel. Hal ini membuat potensial membran sel menjadi lebih turun sedikit.
Fase 2 (Plateu)Segara setelah repolarisasi awal, untuk mempertahankan ambang potensial di membran sel maka ion kalsium (Ca2+) akan segera masuk sementara ion kalium tetap keluar. Dengan begini, ambang potensial membran sel akan tetap datar untuk mempertahankan kontraksi sel otot jantung
Fase 3 (Repolarisasi cepat)Diperiode ini, aliran lambat ion kalsium berhenti, akan tetapi aliran ion kalium yang keluar membran sel tetap terjadi sehingga potensial membran menjadi turun (lebih negatif) dan disebut dengan repolarisasi.
Fase 4 (Istirahat/resting state)Diperiode ini, potensial membran menjadi ke fase istirahat dimana potensialnya sekitar -90 mV. Dikarenakan ion natrium yang berlebihan didalam sel dan ion kalium yang berlebihan diluar sel dikembalikan ke tempat semula dengan pompa natrium-kalium, sehingga ion natrium kembali ke luar sel dan ion kalium kembali ke dalam sel
Kadar ion Na, K dan Ca dalam darah
1. Kenaikan kadar K (hiperkalemia) pengaruhnya seperti hipernatremia. Peningkatan K 8-12 meq/L berakibat jantung menjadi lemah sehingga frekuensi jantung menjadi lambat selain itu juga menghambat konduksi implus jantung mati
2. Kenaikan kadar Ca (hiperkalsemia) berlawanan dengan kalium. Maka terjadi peningkatan kekuatan kontraksi jantung yang spastis
3. Kenaikan kadar Na (hipernatremia) menurunkan efektifitas Ca untuk kontraksi jantung lemas
Pengaruh suhu
1. Peningkatan suhu sd 42o C permeabilitas membran menurun self excitation process frek meningkat
2. Penurunan suhu frek menurun hal ini berhubungan dengan metabolisme otot jantung
7 Fase Kerja Ventrikel/ Pungsi sbg Pompa
1. Fase kontraksi atrium (0,11 detik)
dimulai dari kontraksi ke2 atrium shg tekanan darah di dlmnya ↑ , arus darah dari atrium ke ventrikel bertambah cepat. Tek dlm ventrikel ↑ sedikit. Pd fase ini ventrikel mulai mnglmi depolarisasi
2. Fase isovolumetrik ventrikel (0,05 detik)
sesudah depolarisasi ventrikel mulai berkontraksi. Tek darah intraventrikel ↑ melampaui tek darah dlm atrium, shg katup AV menutup. Krn semua katup dlm ventrikel dlm keadaan tertutup mka vol darah didlmnya tdk mnglmi prbhan (isovolumetrik). Peningkatan tek darah ventrikel menyebabkan valv.aorta dan valv.pulmo membuka.
3. Fase pengeluaran darah cepat (0,09 detik)darah masing-masing ventrikel keluar dan mengalir dg cepat kdlm aorta (dari ventrikel kiri) dan ke a.pulmonalis (dari ventrikel kanan). Shg vol darah dari masing-masing ventrikel berkurang dg cepat. Pd saat ke2 ventrikel berkontraksi maka ke2 atrium relaksasi dan darah pada ke 2 atrium mulai terisi kembali
27
4. Fase pengeluaran darah lambat (0,13 detik)
setelah bbrpa saat kecepatan aliran darah keluar ke2 ventrikel mulai berkurang banyak. Volume ventrikel masih berkurang tetapi tdk banyak lagi. Tekanan darah dlm masing-masing ventrikel, aorta dan a.pulmonalis mulai ↓. Atrium masih terus terisi.
5. Fase protodiastol (0,04 detik)
pd akhir sistol, ventrikel mulai relaksasi. Tek dlm ventrikel mulai ↓. Pd pd saat ini tek dlm ventrikel kiri > rendah dari aorta dan tek ventrikel kanan > rendah dari a.pulmonalis. Katup aorta dan pulmo menutup.
28
6. Fase relaksasi isometrik (0,08 detik)
tek dlm ke2 ventrikel terus ↓. Semua katup msh dlm keadaan tertutup. Pada fase ini ventrikel mulai relaksasi. Dan tekanan dlm atrium mulai meningkat. Katup AV mulai membuka.
7. Fase pengisisan darah cepat (0,11 detik)
pd fase ini darah mulai mengisi ruang ventrikel. Ketika volume ventrikel cukup maka katup AV mulai menutup kembali dan tek atrium ↓.
Faal_KV/ikun/200629
Masuknya darah ke arteri akan menyebabkan dinding arteri tersebut meregang dan tekanan tersebut meningkat sekitar 120 mmHg. (SISTOLIK)
Setelah katup aorta menutup, tekanan didalam aorta akan menurun perlahan – lahan sampai ventrikel kontraksi lagi sekitar 80 mmHg. (DIASTOLIK)
Faal_KV/ikun/200630
31
Aktivitas Kelistrikan Jantung
Jantung memiliki kemampuan membentuk depolarisasi spontan & potensial aksi sendiri Sistem Penghantar Khusus (sel autoritmis)
Sifat sistem penghantar khusus:(1) Otomasi kemampuan menghasilkan impuls scr spontan(2) Ritmis keteraturan membangkitkan impuls(3) Daya penerus kemampuan menghantarkan impuls(4) Peka rangsang kemampuan berespons thd rangsang
32
Sistem Penghantar Khusus:* SA node (pace maker), di dinding atrium ka dkt muara vena cava superior; 70-80x/mnt* AV node, di dasar atrium ka dkt sekat atrium-ventrikel; 40-60x/mnt* Berkas his, berkas dr AV node msk ke septum interventrikel* Serat purkinje, serat yg menyebar ke miokard ventrikel
20-40x/mnt
34
ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)
Dasartubuh manusia bersifat sbg konduktor shg memungkinkan penempatan elektroda di permukaan tubuh dpt merekam peristiwa listrik di dalam tubuh
EKG mrp penjumlahan aktivitas listrik yg berasal dari semua sel otot jantung aktif
36
Interpretasi EKG
Gelombang P: depolarisasi atrium Gelombang Q: depolarisasi di berkas his Gelombang R: depolarisasi menyebar dr bgn dalam ke bgn luar dasar
ventrikel Segmen PR: waktu yg dibutuhkan oleh impuls dari SA node ke AV
node; terjadi perlambatan AV node Gelombang S: depolarisasi menyebar naik dr bgn dasar ventrikel Kompleks QRS: depolarisasi ventrikel Segmen ST: waktu sejak akhir depolarisasi ventrikel sebelum terjadi
repolarisasi (fase plateau); saat tjd kontraksi & pengosongan ventrikel Gelombang T: repolarisasi atrium Interval TP: waktu saat terjadinya relaksasi & pengisian ventrikel
40
Suara Jantung
S1 (lub)terjadi saat penutupan katup AV karena vibrasi pd dinding ventrikel & arteri; dimulai pd awal kontraksi/ sistol ventrikel ketika tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium.
S2 (dup)terjadi saat penutupan katup semilunar; dimulai pd awal relaksasi/ diastol ventrikel akibat tekanan ventrikel kiri & kanan lebih rendah dari tekanan di aorta & arteri pulmonal.
S3disebabkan oleh vibrasi dinding ventrikel krn darah masuk ke ventrikel scr tiba-tiba pd saat pembukaan AV, pd akhir pengisian cepat ventrikel. S3 sering terdengar pd anak dgn dinding toraks yang tipis atau penderita gagal ventrikel.
S4terjadi akibat osilasi darah & rongga jantung yg ditimbulkan oleh kontraksi atrium. Jarang tjd pd individu normal
42
Murmur (Bising Jantung)
Suara jantung abnormal akibat adanya arus turbulen di dlm rongga jantung & pembuluh darah.
Arus turbulen umumnya tjd karena kelainan katup, yaitu: stenosis (katup tdk dpt membuka scr sempurna) atau insufisiensi katup (katup tdk dpt menutup scr sempurna)
Murmur sistol: setelah S1 akibat insufisiensi katup AV atau stenosis katup semilunar
Murmur diastol: setelah S2 akibat stenosis katup AV atau insufisiensi katup semilunar
Murmur sistolik dibagi menjadi 2: (lup- murmur-dup)
1. Tipe ejeksi: timbul akibat aliran darah yang dipompakan melalui bagian yang menyempit. Mengisi sebagian fase sistolik. Misal stenosis aorta
2. Tipe pansistolik: timbul akibat aliran balik yang melalui bagian jantung yang masih terbuka dan mengisi seluruh fase sistolik. Misal: insufisiensi mitral
43
Murmur diatolik dibagi menjadi:
1. Mid diastolik: terdengar pada pertengahan fase diastolik
2. Early diastolik: terdengar segera setelah bunyi jantung II, timbul akibat aliran balik pada katup aorta.
3. Pre sistolik: terdengar pada fase akhir diastol. Tepat sebelum bunyi jantung I.
Faal_KV/ikun/200644
45
Pengontrolan Curah Jantung
Curah jantung (cardiac output): jumlah darah yg dipompa oleh tiap ventrikel dlm waktu 1 menit
Pd org dewasa (istirahat) 5 L/menit; meningkat sesuai dg kebutuhan
Curah jantung = Isi sekuncup x denyut jantung per menit Isi sekuncup (stroke volume): volume darah yang dipompa
ventrikel tiap denyut. Setiap berdenyut, ventrikel memompa 2/3 volume ventrikel;
- jml darah yang dipompa: fraksi ejeksi- sisa darah yg masih ada di ventrikel setelah sistol berakhir: volume akhir sistol (ESV = end systolic volume)- jumlah darah yang dpt ditampung ventrikel sampai diastol berakhir: volume akhir diastol (ESD = end diastolic volume)