Post on 11-Apr-2017
Nama : Khairul Anwar Fakultas Ilmu Komputer / Sistem Informasi
NIM : 41816010076 Universitas Mercu buana
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen – Pertemuan 3
Dosen : Prof. Dr. Hapzi, MM
Selasa, 21 Maret, 2017
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung
pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian :
1. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk
memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji
dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan
organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh
TPS dapat dilihat atau digunakanoleh manajer. Sistem ini bekerja pada level
operasional. Input pada level ini adalah transaksi dan kejadian. Proses dalam sistem
ini meliputi pengurutan data, melihat data, memperbaharui data. Sedangkan
outputnya adalah laporan yang detail, daftar lengkap dan ringkasan.
sistem ini tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan
lingkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS
untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di
perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat penting bagi operasi bisnis dari hari ke
hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama
sekali. Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi
manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data
elektronik (electronic data processing systems). Transaction processing systems
mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan,
pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. Transaction processing systems
menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun
eksternal.
Contoh :
1. TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan,
order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan. TPS juga
memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut
oleh Sistem Informasi Manajemen.
2. Dalam rekening keuangan yang meliputi registrasi masuknya murid baru , baik itu
pembayaran-pembayaran serta cek gaji karyawan yang meliputi sistem
perhitungan gaji. Dalam inventory system yaitu Database berisi kelengkapan
peralatan sarana dan prasarana sekolah serta pemeliharaan sekolah beserta
murid, guru dan lingkungan sekolah, yang tujuannya untuk mengembangkan
suatu sekolah agar lebih maju dan sesuai dengan apa yang diharapakan.
3. Aplikasi Bantuan Keuangan Desa (BKD Pemprov Jawa Timur)Aplikasi bantuan
keuangan desa adalah aplikasi manajemen oprasional Program Bantuan
Keuangan seluruh Desa di propinsi Jawa timur.Aplikasi ini menangani semua
proses Mekanisme Bantuan Keuangan Seluruh desa di Jawa Timur, mulai dari
proses Usulan Bantuan, Penetapan Anggaran, Perubahan Anggaran Bantuan,
Pencairan Bantuan, beserta seluruh proses Pelaporan di dalamnya.
2. Office Automation Systems (OAS)
Office automation system (OAS) terkadang disebut juga dengan Virtual Office
(VO), konsep OAS menggabungkan penggunaan berbagai peralatan IT (Information
Technology mencakup hardware dan software) dalam berkomunikasi baik dengan
satu orang/unit maupun banyak orang/unit untuk mengurangi penggunaan kertas
(paperless) dengan tujuan terjadinya peningkatan kecepatan, ketepatan, keamanan
kerja di kantor dan meningkatkan produktivitas kerja. Secara sederhana konsep OAS
menyambungkan beberapa peralatan IT via sebuah server. Server sebagai pusat
pengendali untuk setiap workstation dan peralatan lainnya. Para pemakai (user) dapat
saling berhubungan dengan pemakainya lainnya melalui server tadi. Semua informasi
dan dokumen disimpan didalam server dan untuk memudahkan digunakan berbagai
software yang dapat mengatur masing-masing pengguna workstation. Melalui
penggunaan jaringan LAN (Local Area Network) dan Intranet serta Internet seorang
user/pemakai akan dapat berkomunikasi dengan pemakai lainnya tanpa
ditentukan/dibatasi oleh jarak dan waktu.
Contoh :
1. Desktop Publishing
2. Electronic Calender
3. Email
4. Electronic Spreadsheet
3. Knowledge Work System
Knowledge work systems (KWS) adalah sistem informasi yang membuat dan
mengintegrasikan pengetahuan baru ke organisasi. Knowledge Work System
mendukung para pekerja professional seperti ilmuwan, insinyur, dan doktor dengan
membantu mereka menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka
mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
4. Informatic Management System
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas
organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat
keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan,
dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah
terkomputerisasi (basis data).
Contoh :
A. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LELANG/ TENDER
E-Procurement ( E-PROC)
Salah satu penerapan kemajuan teknologi telematika dalam mendukung
proses bisnis adalah dalam proses pengadaanbarang/ jasa, sehingga proses tersebut
akan lebih transparan, efektif dan efisien. Pemanfaatan e-Procurementmenjadikan
proses pengadaan dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan prinsip
persaingan sehat, transparan, terbuka dan perlakuan yang adil bagi semua pihak,
sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan baik dari segi fisik, keuangan,
maupun manfaatnya bagi kelancaran tugas Pemerintah/ Perusahan.Aplikasi
electronic Procurement atau e-Procurement adalah suatu aplikasi yang digunakan
untuk mengelola pengadaan barang/ jasa berbasis internet yang didisain untuk
mencapai suatu proses pengadaan barang/ jasa yang efektif, efisien dan
terintegrasi.Aplikasi e-Procurement memiliki fasilitas transaksi antara Buyer dan
Supplier. Yang dimaksud dengan Buyer adalah pihak yang akan melakukan proses
pembelian barang/ jasa. Supplier adalah pihak-pihak yang berfungsi sebagai
pemasok barang/ jasa yang dibutuhkan oleh Buyer.
Keunggulan e-Procurement
§ Tidak adanya batas ruang dan waktu karena menggunakan teknologi berbasis
internet.
§ Proses pengadaan barang dapat diikuti oleh pemasok secara terbuka.
§ Proses dalam setiap tahapan pengadaan akan dengan mudah diikuti / diawasi oleh
seluruh stakeholder.
§ Proses akan berlangsung secara :
a. Efisien,
b. Efektif,
c. Terbuka dan bersaing,
d. Transparan,
e. Adil/ tidak diskriminatif,
f. Akuntabel.
§ Akan lebih mendorong terjadinya persaingan antar pemasok yang lebih sehat.
§ Mencegah tindakan kolusi, korupsi dan nepotisme ( KKN) dalam pelaksanaan
pengadaan barang/ jasa.
Manfaat e-Procurement
1. Mendapatkan Harga Pembelian Barang yang terkontrol.
2. Mempercepat Waktu Proses Pengadaan.
3. Proses pengadaan akan lebih transparan.
4. Mereduksi biaya pengadaan barang/ jasa.
5. Menghemat sampai dengan 50% anggaran.
6. Memperlancar Komunikasi Buyer – Supplier.
7. Pelayanan yang baik kepada Supplier.
B. Sistem Informasi Menejemen Pelayanan Terpadu Satu Pintu (SIM PTSP)
SIM PTSP adalah sebuah aplikasi untuk memenejemen perizinan yang ada di
Kabupaten Bau bau, Buton, Sulawesi Tenggara. SIM PTSP merupakan aplikasi yang
mengelola penyelenggaraan perizinan yang prosesnya dimulai dari tahap
permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen yang dilakukan dalam satu tempat.
Aplikasi seperti ini dapat memberikan kepuasan kepada para pihak yang mengajukan
izin dikarenakan dengan pelayanan yang diberikan oleh SIM PTSP menjadikan proses
pembuatan izin menjadi lebih cepat, murah, mudah, transparan, pasti dan terjangkau.
5. Decision Support Systems (DSS)
DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber
data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat
keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang
eksklusif pembuat keputusan.
Tujuan
Tujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain adalah :
• membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur
• mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
• meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer dari pada
efisiensinya.
Tahap-tahap
Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah :
kegiatan intelijen,
kegiatan merancang,
kegiatan memilih dan menelaah.
Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk
mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan
dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan
sebuah sistem informasi, dimana informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi
internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah
keputusan dengan tepat.
Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan,
mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk
dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi
serangkaian kegiatan alternatif. Pertimbangan-pertimbangan utama telah
diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah situasi keputusan ini
terprogram atau tidak. Sedangkan kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan
untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan
melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.
Jenis – Jenis DSS
Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan
masalahnya adalah sebagai berikut:
Mengambil elemen-elemen informasi.
Menaganalisis seluruh file.
Menyiapkan laporan dari berbagai file.
Memperkirakan dari akibat keputusan.
Mengusulkan keputusan.
Membuat keputusan.
Model
Model DSS terdiri dari:
1. Model matematika.
2. Database.
3. Perangkat lunak.
Perangkat lunak DSS sering disebut juga dengan DSS generator. DSS
generator ini berisi modul-modul untuk database, model dan dialog manajemen.
Modul database ini menyediakan beberapa hal, seperti: creation, interrogation dan
maintenance untuk DSS database. DSS database memiliki kemampuan untuk
menemukan sistem database yang telah disimpan. Sedangkan modul model
digunakan untuk menyajikan kemampuan membuat, menjaga dan memanipulasi ke
dalam bentuk model matematika. Model dasar ini menampilkan electronic
spreadsheet. Model dialog digunakan untuk menarik perhatian para pengguna untuk
berhubungan langsung antara pengguna dengan komputer dalam mencari solusi.
Penerapan DSS Dalam Suatu Instansi
Mengapa DSS digunakan dalam suatu perusahaan?
• Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.
• Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.
• Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-
operasi bisnis.
• Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan perusahaan
dalam hal efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan masuk di pasar yang benar-benar
menguntungkan.
Dampak Pemanfaatan DSS
Dampak dari pemanfaatan Decision Support System (DSS) antara lain :
Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan.
Problem yang kompleks dapat diselesaikan.
Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan
keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnya lebih baik.
Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh
manajer yang kurang berpengalaman.
Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa
manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.
Faktor Pendukung DSS
Pengambilan keputusan dipengaruhi oleh :
Faktor teknologi
Faktor kompleksitas struktural
Faktor pasar internasional
Faktor stabilitas politik
Faktor konsumerisme
Faktor intervensi pemerintah
Faktor informasi yang berkaitan dengan masalah tersebut,
Faktor gaya pengambilan keputusan dan
Faktor kemampuan (intelegensi ,persepsi, dan falsafah) serta
Pertimbangan pengambil keputusan.
Pengambilan keputusan selalu berkaitan dengan ketidakpastian dari hasil
keputusan yang diambil. Untuk mengurangi faktor ketidakpastian tersebut, keputusan
membutuhkan informasi yang sahih mengenai kondisi yang telah, dan mungkin akan
terjadi, kemudian mengolah informasi tersebut menjadi beberapa alternatif
pemecahan masalah sebagai bahan pertimbangannya dalam memutuskan langkah
yang akan dilaksanakannya, sehingga keputusan yang diambil diharapkan dapat
menrberikan keuntungan yang maksimal.
• Menggunakan aplikasi Computer Base Information System (CBIS) untuk lingkungan
kelompok, seperti: Electronic Meeting System (EMS) dan Group Decision Support
System (GDSS). Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (group decision support
system), atau GDSS adalah suatu sistem berbasis komputer yang mendukung
kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas (tujuan) bersama dan yang
menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama.
Contoh :
1. Program Sekolah Tunas Bangsa mempunyai LinK Elektronik yang
memudahkan manajerial dan User menerima respon secara interaktif untuk
mengetahui jumlah pendapatan atau pendaftaran siswa tahun ajaran baru, dan
daya tampung kapasitas sekolah serta masyarakat bisa mengetahui tentang
sekolah yang menjadikan sekolah favoritnya, sebagai informasi yang lebih
lengkap. Dan dari sinilah masyarakat bisa tau bagaimana alur, atau kelebihan
sekolah tersebut, karena orang tua tidak mau menyekolahkan anak-anaknya
pada sekolah yang asal-asalan.
2. Penerapan Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System) Dalam
Sistem Informasi Manajemen Akademik Di kampus STMIK Insan
Pembangunan
Berbagai proses dalam manajemen akademik, proses pengambilan keputusan telah
banyak bergantung pada DSS yang telah dikembangkan. Penerapan DSS diterapkan
pada saat :
Keputusan penerimaan mahasiswa baru
Evaluasi prestasi akademik
Yudisium dan
Penentuan mahasiswa berprestasi.
Berbagai basis data dikembangkan oleh unit kerja sesuai dengan aktivitas dan arah
pengembangan masing-masing dengan penerapan koordinasi matriks kepada unit
lain yang terkait. Pangkalan data utama meliputi sebagai berikut :
Basis data akademik yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi
Akademik (SISKA), termasuk di antaranya basis data mahasiswa
Basis data keuangan yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi
Keuangan (BAK).
Basis Data Perpustakaan (Perpus) yang dikelola oleh bagian perpustakaan
termasuk didalamnya data buku, literature dll.
ulasan :
Pengembangan Sistem Informasi STMIK Insan Pembangunan
Pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi merupakan salah satu
program STMIK Insan Pembangunan untuk menunjang pengembangan pendidikan
dan pengelolaan Sekolah tinggi. Pengembangan pemanfaatan teknologi informasi
(TI), yang juga disebut sebagai teknologi informasi dan komunikasi (information and
communication technology = ICT) merupakan strategi dasar pengembangannya
sehingga dapat menunjang sistem pendidikan dan pengelolaan yang efisien dan
efektif. Sedangkan langkah pencapaian tujuan pengembangan adalah dengan
meningkatkan aksesibilitas sumberdaya dan aktivitas sivitas akademika dalam satu
sistem informasi manajemen (SIM) yang terpadu dan modern sehingga dapat
melakukan evaluasi diri, pemantauan, audit akademis maupun finansial, dan
perencanaan secara komprehensif.
Infrastruktur sistem informasi STMIK Insan Pembangunan dikembangkan
untuk menunjang decision support system dan menggunakan ICT pada semua unit
kerja. ICT bermanfaat dalam meningkatkan mutu pendidikan dan pengendalian
manajemen internal. Strategi implementasi pada unsur peningkatan kinerja organisasi
adalah dengan meningkatkan dan mengembangkan manajemen sistem informasi .
Pengembangan SIM STMIK Insan Pembangunan diarahkan menjadi tiga jenjang,
yaitu :
1) Executive Information System : kebutuhan informasi strategis untuk pimpinan
puncak
2) Decision Supporting System : kebutuhan informasi untuk manager menengah yang
dipergunakan untuk implementasi perencanaan; dan
3) Transaction Processing System : dipergunakan untuk manager operasi agar dapat
melaksanakan fungsi tugasnya dan melakukan monitoring.
Dalam menunjang terciptanya jenjang sistem informasi tersebut, maka diperlukan
beberapa prasyarat, yakni tersedianya:
Sistem komputer untuk mengembangkan paperless office, internet, intranet,
pusat / gudang data (data centre / ware-house), PC network dengan berbagai
variannya.
Staf dan karyawan yang mampu menguasai sistem komputer. Ini berguna bagi
pihak manajemen dalam menyusun rencana kerja dan mengontrol pelaksanaan
kegiatan yang ada.
Pengelolaan Sistem Informasi STMIK Insan Pembangunan
Pengelolaan sistem informasi STMIK Insan Pembangunan berada di bawah tanggung
jawab langsung Ketua Sedangkan dalam pelaksanaan pengelolaan dan
pengembangan sistem informasi STMIK Insan Pembangunan dilakukan oleh Bagian
Litbang yang membawahi Bagian IT dan UPT
Sistem Aliran Data dan Otoritas Akses Data
melakukan penataan dan perbaikan SIM STMIK Insan Pembangunan beserta
pengelolaannya untuk menyempurnakan tata laksana dan responsibilitas dengan
baik. Guna menunjang kokohnya layanan informasi di lingkungan STMIK Insan
Pembangunan, untuk mendorong tercapainya aplikasi SIM STMIK Insan
Pembangunan yang berjalan realtime secara online dan up to date.
Beberapa yang dilakukan dalam menunjang hal tersebut, sebagai berikut:
Pendayagunaan Unit Sistem Informasi
Pendayagunaan operator di setiap unit / lembaga / badan
Membangun SIM STMIK Insan Pembangunan yang terintegrasi
Melakukan perkuatan terhadap kebijakan, sasaran dan strategi sistem informasi
seluruh input yang diolah diharapkan mampu memberikan output yang sesuai
dengan kebutuhan institusi. dalam hal ini, juga melaksanakan otomasi EPSBED
ke dalam SIM STMIK Insan Pembangunan dengan menggunakan program visual
basic, melalui :
Integrasi sistem akademik
Pengisian nilai akademik tepat waktu
Pengisian data EPSBED, termasuk entry data tabel mata kuliah, data KRS, KHS,
alumni, serta data kapasitas dan fasilitas.
Adapun data valid yang dimaksud, dengan menyertakan beberapa hal sebagai berikut
:
a. Laporan semester berjalan dalam kondisi valid
b. laporan data yang terakhir dan print out evaluasi per semester.
Otorisasi akses data senantiasa dikelola untuk menjaga kelangsungan dan stabilitas
sebuah sistem aplikasi. Diharapkan, seluruh sistem informasi yang dibangun, dapat
sesuai dengan kebutuhan setiap user. Otorisasi terhadap akses data merupakan
jawabannya. Implementasi pengelolaan otoritas biasa dimulai dengan login dan
pencantuman user password. Implementasi atas user classification dilakukan, dimana
menu-menu yang muncul atau aktif, dapat disesuaikan dengan group user yang telah
melakukan login.
Akses data memerlukan sebuah form khusus yang biasa digunakan untuk melakukan
sentralisasi objek. Selanjutnya, objek tersebut akan mengarah pada akses database
(basis data). Secara umum, klasifikasi user dalam sistem informasi STMIK Insan
Pembangunan dibagi menjadi :
a. Login operator. Berperan sebagai user yang hanya bisa mengisi dan atau
memutakhirkan content.
b. Login admin. Berperan sebagai administrator yang mampu mengisi content,
sekaligus berhak melakukan editing, penambahan atau penghapusan user.
c. Untuk sistem aplikasi tertentu, dilakukan klasifikasi berdasarkan login pimpinan,
operator, user dan admin, atau terkadanng ditambahkan super-admin.
Klasifikasi User Aplikasi SIM STMIK Insan Pembangunan
Gambar : Klasifikasi User
3. Pemanfaatan Sistem Informasi STMIK Insan Pembangunan
Pemanfaatan sistem informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi di STMIK
Insan Pembangunan meliputi pemanfaatan basis data & informasi, pemanfaatan
dalam dukungan pengambilan keputusan (Decision Support System = DSS), dan
pemanfaatan dalam komunikasi dan akses informasi.
Pemanfaatan Basis Data dan Informasi
SIM STMIK Insan Pembangunan memiliki basis data dan informasi yang lengkap yang
dikelompokkan dalam beberapa sub-sistem, meliputi administrasi akademik,
keuangan, sistem pembelajaran, dan data perpustakaan di STMIK Insan
Pembangunan. secara bertahap, akan diintegrasikan menjadi suatu SIM STMIK Insan
Pembangunan yang lebih handal.
Administrasi Akademik
Basis data dan informasi akademik dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi
Akademik (SISKA), termasuk di antaranya master mahasiswa.
Gambar : Aplikasi SISKA
Kelompok Aplikasi ini merupakan piranti utama dalam pelaksanaan registrasi
mahasiswa, monitoring kemajuan akademik mahasiswa, penginputan nilai mhs dan
lain-lain.
Keuangan Perguruan Tinggi
Subsistem informasi keuangan dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi
Keuangan (BAK). Termasuk di dalamnya adalah aplikasi Pengelolaan Keuangan
Sistem Pembelajaran
dalam peningkatan mutu pembelajaran. Mahasiswa bisa dengan download dokumen
atau modul kuliah
Selain sebagai pemanfaatan basis data buku Perpustakaan STMIK Insan
Pembangunan juga menyimpan hasil penelitian mahasiswa jenjang diploma hingga
sarjana.
Sistem Analisis Pengambilan Keputusan
Data dan informasi akan diolah dalam sebuah rumusan tertentu, dianalisis dan
kemudian dapat disajikan untuk memenuhi kebutuhan decission maker. Pelaksanaan
analisis antara lain dilakukan dalam kaitan berbagai kebutuhan spesifik.
1. Aplikasi SIM STMIK Insan Pembangunan pada berbagai aktivitas pengelolaan
STMIK Insan Pembangunan, seperti pada saat registrasi mahasiswa baru ataupun
mahasiswa lama berlangsung dan pada saat pengambilan keputusan penerimaan
mahasiswa, Pengisian KRS dan Pengambilan KHS
2. Proses pengumpulan dan penyusunan dokumen akreditasi berdasarkan 15 Standar
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
3. Proses evaluasi diri di lingkungan STMIK Insan Pembangunan.
4. Monitoring dan penigkatan mutu web STMIK Insan Pembangunan
5. Analisis benchmarking dengan institusi eksternal melalui kompilasi informasi dari
pihak eksternal
6. Data dasar dan SWOT untuk perencanaan pengembangan bagian penelitian dan
pengembangan (litbang) STMIK Insan Pembangunan.
Pemanfaatan untuk Komunikasi dan Akses terhadap Sumber Ilmiah
Website STMIK Insan Pembangunan dengan
alamat http://www.insanpembangunan.ac.id. Pemanfaatannya terus dikembangkan
dan diharapkan senantiasa dapat memenuhi keinganan seluruh civitas akademika
dan masyarakat pada umumnya.
Akses Internet
Akses internet telah disediakan bagi civitas akademika STMIK Insan
Pembangunan dengan menggunakan WiFi hotspot area.Fasilitas internet ini
digunakan untuk mengakses berbagai informasi yang tersedia di dunia maya
Alamat e-mail Ketua dan Kajur
Alamat e-mail bagi civitas akademika yang dikelola
dibawah http://www.insanpembangunan.ac.id
Secara bertahap, seluruh civitas akademika akan diberikan alamat email, melalui
pengelolaan email tersentralisasi, kecuali untuk email mahasiswa
Gambar : Login E-mail
Jaringan lokal
Jaringan komputer STMIK Insan Pembangunan menggunakan Local Area
Network (LAN). Selain itu STMIK Insan Pembangunan juga sedang mengembangkan
jaringan nirkabel perangkat seluler dalam bentuk SMS Gateway yang nantinya akan
bekerjasama dengan PT Telkomsel yang di antaranya meliputi fitur: web2 sms,
shortcode, queing, dan hunting.
6. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)
AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas.
Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan
menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan
logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk
menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli
(juga disebut knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan
menggunakan pengetahuanseorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami
dalam suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir
bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap
suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base.
Yakni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem
melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.
Contoh :
1. System jadwal mekanik
2. Aplikasi ramalan
7. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support
Collaborative Work Systems (CSCW)
Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-
terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems membuat suatu
solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama
menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat,
kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut dengan CSCW
yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan “groupware” untuk
kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.
Contoh :
1. E- Government
8. Executive Support Systems (ESS)
ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu
eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan
grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti
kantor.
Contoh :
9. Loket Layanan Online
Di took rumah saya terdapat loket layanan yang dimana loket layanan online
ini mempermudah masyarakat disekitar lingkungan saya untuk membayar listrik & non
taglis, penualan token / pulsa listik, pembeyaran telefon & internet, penjualan pulsa
elektrik dan lain – lain. Ini akan saya tunjukan gambar aplikasi system intelegen semu
yang terdapat di toko rumah saya seperti ini:
Aplikasi seperti ini pun bukan hanya terdapat dilingkungan saya tapi didaerah mana –
mana pun hampir rata – rata sudah menggunakan aplikasi seperti ini, dan aplikasi
seperti ini bekerja sama dengan bank – bank salah satunya ditempat saya dengan
Bank Danamon.
SUB SISTEM KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence)
Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan adalah suatu sistem informasi
yang berhubungan dengan penangkapan, pemodelan dan penyimpanan kecerdasan
manusia dalam sebuah sistem teknologi informasi sehingga sistem tersebut memiliki
kecerdasan seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dikembangkan untuk
mengembangkan metode dan sistem untuk menyelesaikan masalah, biasanya
diselesaikan melalui aktifivitas intelektual manusia, misal pengolahan citra,
perencanaan, peramalan dan lain-lain, meningkatkan kinerja sistem informasi yang
berbasis komputer.
Kecerdasan buatan didefinisikan sebagai kecerdasan yang ditunjukkan oleh
suatu entitas buatan.
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) adalah bagian dari ilmu
komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat
melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa
lebih baik daripada yang dilakukan manusia.
Menurut John McCarthy, 1956, AI: untuk mengetahui dan memodelkan proses-
proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku
manusia.
Cerdas = memiliki pengetahuan + pengalaman, penalaran (bagaimana membuat
keputusan dan mengambil tindakan), moral yang baik
Manusia cerdas (pandai) dalam menyelesaikan permasalahan karena manusia
mempunyai pengetahuan & pengalaman. Pengetahuan diperoleh dari belajar.
Semakin banyak bekal pengetahuan yang dimiliki tentu akan lebih mampu
menyelesaikan permasalahan. Tapi bekal pengetahuan saja tidak cukup,
manusia juga diberi akal untuk melakukan penalaran,mengambil kesimpulan
berdasarkan pengetahuan & pengalaman yang dimiliki. Tanpa memiliki kemampuan
untuk menalar dengan baik, manusia dengan segudang pengalaman
dan pengetahuan tidak akan dapat menyelesaikan masalah dengan baik.
Demikian juga dengan kemampuan menalar yang sangat baik,namun tanpa bekal
pengetahuan dan pengalaman yang memadai,manusia juga tidak akan bisa
menyelesaikan masalah dengan baik.
Agar mesin bisa cerdas (bertindak seperti & sebaik manusia) maka harus diberi
bekal pengetahuan & mempunyai kemampuan untuk menalar.
Tujuan Kecerdasan buatan:
1. Untuk mengembangkan metode dan sistem untuk menyelesaikan
masalah,masalah yang biasa diselesaikan melalui aktifivitas intelektual manusia,
misalnya pengolahan citra,perencanaan, peramalan dan lain-lain, meningkatkan
kinerja sistem informasi yang berbasis komputer.
2. Untuk meningkatkan pengertian/pemahaman kita pada bagaimana otak
manusia bekerja
Keuntungan Kecerdasan Buatan :
1. Kecerdasan buatan lebih bersifat permanen. Kecerdasan alami akan cepat
mengalami perubahan. Hal ini dimungkinkan karena sifat manusia yang pelupa.
Kecerdasan buatan tidak akan berubah sepanjang sistem komputer dan program tidak
mengubahnya.
2. Kecerdasan buatan lebih mudah diduplikasi dan disebarkan. Mentransfer
pengetahuan manusia dari satu orang ke orang lain butuh proses dan waktu lama.
Disamping itu suatu keahlian tidak akan pernah bisa diduplikasi secara lengkap.
Sedangkan jika pengetahuan terletak pada suatu sistem komputer, pengetahuan
tersebuat dapat ditransfer atau disalin dengan mudah dan cepat dari satu komputer
ke komputer lain
3. Kecerdasan buatan lebih murah dibanding dengan kecerdasan alami.
Menyediakan layanan komputer akan lebih mudah dan lebih murah dibanding dengan
harus mendatangkan seseorang untuk mengerjakan sejumlah pekerjaan dalam
jangka waktu yang sangat lama.
4. Kecerdasan buatan bersifat konsisten. Hal ini disebabkan karena kecerdasan
busatan adalah bagian dari teknologi komputer. Sedangkan kecerdasan alami
senantiasa berubah-ubah.
5. Kecerdasan buatan dapat didokumentasikan. Keputusan yang dibuat komputer
dapat didokumentasikan dengan mudah dengan melacak setiap aktivitas dari sistem
tersebut. Kecerdasan alami sangat sulit untuk direproduksi.
6. Kecerdasan buatan dapat mengerjakan pekerjaan lebih cepat dibanding
dengan kecerdasan alami
7. Kecerdasan buatan dapat mengerjakan pekerjaan lebih baik dibanding dengan
kecerdasan alami.
Komponen Kecerdasan Buatan
1. Basis Pengetahuan
Basis Pengetahuan berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami,
memformulasi, dan memecahkan masalah. Basis pengetahuan tersusun atas 2
elemen dasar yaitu :
Fakta, misalnya: situasi, kondisi, dan kenyataan dari permasalahan yang ada,
serta teori dalam bidang itu.
Aturan, yang mengarahkan penggunaan pengetahuan untuk memecahkan
masalah yang spesifik dalam bidang yang khusus.
2. Mesin Inferensi
Mesin Inferensi (Inference Engine), merupakan otak dari Kecerdasan buatan. Juga
dikenal sebagai penerjemah aturan (rule interpreter). Komponen ini berupa program
komputer yang menyediakan suatu metodologi untuk memikirkan (reasoning) dan
memformulasi kesimpulan. Kerja mesin inferensi meliputi :
Menentukan aturan mana yang akan dipakai
Menyajikan pertanyaan kepada pemakai ketika diperlukan.
Menambahkan jawaban ke dalam memori kecerdasan buatan dan sistem
pakar.
Menyimpulkan fakta baru dari sebuah aturan
Menambahkan fakta tadi (yang telah diperoleh) ke dalam memori.
3. Interface Kecerdasan buatan dan Sistem Pakar
Mengatur komunikasi antara pengguna dan komputer. Komunikasi ini paling baik
berupa bahasa alami, biasanya disajikan dalam bentuk tanya-jawab dan kadang
ditampilkan dalam bentuk gambar/grafik. Antarmuka yang lebih canggih dilengkapi
dengan percakapan (voice communication).
Sejarah Artificial Intelligence
John McCarty
Logic Theorist
General Problem Solver (GPS)
Bidang Artificial Intelligence
1. Jaringan Syaraf (Neural Network)
2. Sistem Persepsi (Perceptive System)
3. Belajar (Learning)
4. Robot (Robotics)
5. Perangkat Keras AI (Artificial Intelligence)
6. Pemrosesan Bahasa Alamiah (Natural Language Processing)
Persamaan dan Perbedaan antar Sistem Pakar dengan Kecerdasan Buatan
Sistem Pakar juga merupakan bagian dari Artificial Intelligence(AI) atau
kecerdasan buatan, dimana letak persamaannya adalah sama-sama untuk
mencapai hasil yang maksimal dalam memecahkan masalah, dan perbedaannya
adalah sistem pakar mengacu pada si pembuatnya atau seseorang yang ahli dalam
suatu bidangnya atau mengacu pada si perancang itu sendiri sebagai objek dalam
menyiapkan suatu sistem guna mendapatkan hasil yang maksimal, sedangkan AI
mengacu pada jalur atau langkah yang berorientasi pada hardware guna mencapai
yang maksimal.
Dapat disimpulkan Sistem Pakar merupakan bagian dari AI, dimana selain sistem
pakar yang menggunakan AI, ada beberapa yang lain diantarnya games, logika
Fuzzy, jaringan saraf tiruan, dan robotika.
Kecerdasan buatan merupakan salah satu topik yang disukai penggemar science-
fiction, pada film Terminator digambarkan perang manusia melawan mesin, bahkan
dalam novel berjudul With Folded Hands karangan Jack Williamson, digambarkan
bangsa Humanoids (robot mesin ciptaan manusia) menjajah bangsa manusia dan
menggantikan semua peranan manusia.
KARAKTERISTIK ARTIFICIAL INTELLIGENCE (KECERDASAN BUATAN)
Karakteristik didasarkan pada pandangan bahwa AI ada 4 (empat) kategori yaitu :
1. Sistem yang dapat berpikir seperti manusia (Thinking Humanly)
2. Sistem yang dapat beraksi seperti manusia (Acting Humanly)
3. Sistem yang dapat berpikir secara rasional (Thinking Rationally)
4 Sistem yang dapat bertingkah laku secara rasional (Acting Rationally)
Sistem yang dapat berpikir seperti manusia Thinking Humanly : Pendekatan model
kognitif Dikatakan program dapat berpikir seperti manusia, maka ada beberapa cara
untuk menyatakannya, yaitu :
1. Melalui introspeksi : mencoba menangkap pemikiran - pemikirannya sendiri pada
saat berpikir.
2. Melalui eksperimen-eksperimen psikologi. Sistem ini menggunakan teori pemikiran
presisi untuk diekspresikan sebagai program komputer program komputer Sistem
Newell & Simon’s GPS (general problem solver) mencari penyelesaian masalah “jalan
yang dilakukan manusia” Sistem ini menggunakan gabungan antara model komputer
Ai dan teknik psikologi.
Sistem yang dapat beraksi seperti manusia Acting Humanly :Pendekatan Uji Turing
Turing mendefinisikan tingkah laku yang cerdas sebagai suatu kemampuan untuk
meniru manusia dalam semua tugas kognitif, mencukupi untuk “fool interrogator”.
Uji yang dilakukan Turing merupakan komputer yang akan dijalankan oleh manusia
melalui teletype. Jika interrogator tidak dapat membedakan apakah yang diinterogasi
manusia atau komputer maka komputer berintelegensia komputer, maka komputer
berintelegensia tersebut lolos dari uji Turing (Turing Test). Untuk lolos dari sistem uji
Turing (Turing Test) ini diperlukan : Natural Language Processing, Knowledge
Representation, Automated Reasoning, dan Machine Learning.
Sistem yang dapat berpikir secara rasional Thinking Rationally : The Laws of Thought
Approach 1. Tidak mudah membuat pengetahuan informal dan menyatakan dalam
formal term yang diperlukan oleh notasi logika khususnya jika diperlukan oleh notasi
logika, khususnya jika pengetahuan memiliki ketidakpastian < 100%. Thinking
Rationally : The Laws of Thought Approach 2. Terdapat perbedaan besar antara dapat
memcahkan masalah “dalam prinsip” dan memecahkannya dalam praktek.
Sistem yang dapat bertingkah laku secara rasional Acting Rationally : The Rational
Agent Approach Membuat inferensi yang benar, kadangkadang merupakan bagian
dari suatu rational agent rational agent, karena satu cara untuk , karena satu cara
untuk melakukan aksi secara rasional. Acting Rationally : The Rational Agent
Approach Aksi secara rasional adalah menalar secara logika untuk mendapatkan
kesimpulan bahwa aksi yang diberikan akan mencapai tujuan, dan kemudian
melakukan aksi atas kesimpulan tersebut.
Referensi
Anonim. (2017) “Aplikasi System Intelegen Semu” [Online]. (Diakses dari:
https://getcharintegerina.wordpress.com/2012/04/19/jenis-jenis-sistem-informasi-
dan-contoh-aplikasinya/ pada 21 Maret 2017 pukul 09.11 WIB)
Anonim. (2017) “Aplikasi System Intelegen Semu” [Tidak Online]. (Diakses dari:
pendapat saya sendiri/ pada 21 Maret 2017 pukul 09.11 WIB)
Anonim. (2017) “Sub Sistem Intelegen Semu” [Online]. (Diakses dari:
http://noteinformatic.blogspot.co.id/2015/11/sistem-pakar-dan-kecerdasan-
buatan.html/ pada 21 Maret 2017 pukul 09.43 WIB)
Anonim. (2017) “Karakteristik Sistem Intelegen Semu berikut Contohnya” [Online].
(Diakses dari:
http://elista.akprind.ac.id/upload/files/7912_02-pertemuan2.pdf pada 21 Maret 2017
pukul 09.59 WIB)