Post on 04-Jan-2020
SIKAP SISWA TERHADAP PERILAKU MENYONTEK
DITINJAU DARI AKREDITASI DAN STATUS SEKOLAH
Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri dan Swasta di Kota Yogyakarta
Tahun Ajaran 2015-2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Kekhususan Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Theresia Dianita Octaviani
NIM : 121334006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
:-:
SKRIPSI
SIKAPflSWA IERHADAP PERILAKU MEFTYOilTTEK
D,ITET[I{r]-,,D,49I- 44{BEAIT DAN STATT.SE=IoLAE
StudirKasus,P.ada Siswa SMP Negeri dar Swls& di'Kota Y.oEI{11q1 .
' ,, ",'," ,,. ' +ahAi@?*ts,r*:-, ,,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
SIKAP SISWA TERIIADAP PERILAI(U MENYONTTKDITINJAU DARI AKREDITASI,DAilT STATUS SEKOLAH
Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri dan Swasta di Kota Yogaakarta
Tahtm Ajaran 20t5l20t6
Diprsiapkaa dan ditulis oldt :
Theresia Dianita OctaYiari
NIM: 121334006
&pan panitia pcnguji
Anggob
Anggpta
fulgg$a
111
Riti8ihyPurwanti, s.ld., M.si. ,S
Wee'waueno
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Hasil karya yang jauh dari sempurna ini untuk :
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Yang Mengiringi Setiap Langkahku.
Kedua Orangtua Mama Elisabeth Eni Murniati dan Papa Antonius Agus Sunarya serta kakak ku yang tercinta
Yohanes Andhika Arien Wibowo yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa sehingga aku sampai pada titik
ini.
Untuk keluarga besar, sahabat dan teman-teman di Program Studi Pendidikan Akuntansi, serta
Almamaterku Tercinta Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Dibalik Keberhasilan Yang Dicapai ada Usaha serta Doa yang Selalu Jalan Beriringan.
(Penulis)
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil
(Lukas 1:37)
Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya
(Matius 21:22)
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur
(Filipi 4:6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
. PEru{YATAAN KEASILIAN I(ARYA
Saya maryekm fuisan to.nsg,rlut)r" bahwa s*ripsi ymg sa),a tulis ini tid*
mcmrnt krya atau bagian karya orang laiq keouali yeng telah discbu*an dalam
k*ipm fuI daftar fnrstelca, sebfigaiirtra layalrrya karya ihmiah-
Yosld.sfra 28 Juli 2016
Penulis
Ther*Dipitr Octavimi
!
I
iI
ilq
I
I
rlitll
II
IrI
l
I
ii
u
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERI{YAIAAI\I PERSETUJUA}{
PUBLIKASI KARYA ILMIAII UNTUK KEPEI{TINGAhT AKAI}EN/flS
Yang berhnda tang3fl di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sailafa *arma :
Nama : Theresia Dianita Octaviani
NomorMithasiswa : 121334ffi5
Demi pengembangan ilmu pengetahuarl saya memberikan kepada Perpustakaan
Ijnivereitas Sanata Dharma karya ilmiah say? yaag berjudul :
SIKAP SISWA TERHADAP PERILAKU MEI\TYONTEK DITINJAU DARI
AKRE,DITASI DAN STATUS SEKOLAII.
studi Kasus Pada siswa sMP Negeri dan swasta di Kota Yogyakarta Tahun
Ajaran 2$15-2S16-
Dengan demikian saya mernberikan kepada Perpustakaan universitas sanata
Dhanna hak untuk menyimptr, mengalihkan datam bentuk media lairU
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data mendistribusikan secaraterbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akadeinis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya'
Dibuat di Yogiakarta
Theresia Dianita Octaviani
Pada tanggal : 28 Juli 2016
Yang menya
Ytt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
SIKAP SISWA TERHADAP PERILAKU MENYONTEK DITINJAU DARI
AKREDITASI DAN STATUS SEKOLAH
Studi Kasus pada Siswa SMP Negeri dan Swasta di Kota Yogyakarta Tahun
Ajaran 2015-2016
Theresia Dianita Octaviani
Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan: (1) sikap siswa
terhadap perilaku menyontek berdasarkan status sekolah, (2) sikap siswa terhadap
perilaku menyontek berdasarkan akreditasi sekolah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Februari-April 2016. Teknik pengumpulan data menggunakan
kuesioner. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 15 Yogyakarta,
SMP Perak Yogyakarta, SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta, SMP Tumbuh
Yogyakarta, dan SMP Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta yang berjumlah 421 siswa.
Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan sampel 113 siswa.
Uji Hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji Mann-Whitney dan Kruskal-
Wallis dengan bantuan Statistical Program For Studies (SPSS).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) ada perbedaan sikap siswa
terhadap perilaku menyontek berdasarkan status sekolah (nilai Asymp. Sig 0.009
dengan mean rank sekolah negeri lebih rendah dibandingkan sekolah swasta, yaitu
44.45<62.18). (2) ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan akreditasi sekolah (nilai Asymp. Sig 0.022 dengan mean rank akreditasi
A lebih rendah dibandingkan akreditasi B yaitu 44.45<66.92 dan sekolah yang
belum terakreditasi lebih rendah dibawah akreditasi B 59.89<66.92).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
ATTITUDES TOWARDS STUDENT CHEATING BEHAVIOR
PERCENED FROM ACCREDITATION AND STATUS OF SCHOOL
A Case Study in Public and Private Junior High School Students in Yogyakarta in
2015-2016 Academic Year
Theresia Dianita Octaviani
Sanata Dharma University
2016
This study aims to determine two differences: (1) the students' attitudes
toward cheating behavior perceived from the status of the school, (2) the students'
attitudes toward cheating behavior perceived from the accreditation of the school.
This research is a case study. This study was conducted from February to
April 2016. The data collection technique was questionnaires. The population were
the 8th grade students of SMP N 15 Yogyakarta, SMP Perak Yogyakarta, SMP
Kristen Kalam Kudus Yogyakarta, SMP Tumbuh Yogyakarta and SMP Bhineka
Tunggal Ika Yogyakarta. They were 421 students. The sampling technique was
purposive sampling with 113 students as the samples. The hypothesis testing was
done by using Mann-Whitney and Kruskal-Wallis with the help of Statistical
Program for Studies (SPSS).
The result shows that: (1) there are differences in students' attitudes toward
cheating behavior perceived from the status of the school (value Asymp. Sig 0.009
with public school mean rank is lower than private school, that is 44.45 <62.18).
(2) there are differences in students' attitudes toward cheating behavior perceived
from school accreditation (value Asymp. Sig 0.022 with A accreditation mean rank
is lower than B accreditation, that is 59.89 <66.92).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha kasih karena skripsi ini telah selesai tepat
pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan PS Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari
bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan masukan, kritik dan saran dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada:
1. Bapak Rohandi, PH. D., Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Ignasius Bondan Suratno, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Ignasius Bondan Suratno, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Bambang Purnomo, S.Pd. M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah
benyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan
saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapak Ibu selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam
memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan
skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... iv
MOTTO ................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................. vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian......................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 7
A. Pendidikan Karakter dan Nilai Pendidikan Karakter .................... 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
B. Sikap .............................................................................................. 9
1. Pengertian Sikap ........................................................................ 9
2. Komponen Sikap ..................................................................... 11
3. Faktor Pembentuk Sikap .......................................................... 11
C. Menyontek ................................................................................... 13
1. Pengertian Menyontek ............................................................. 13
2. Faktor-Faktor Penyebab Menyontek ....................................... 14
3. Bentuk-bentuk Menyontek ...................................................... 16
D. Status Sekolah ............................................................................. 17
1. Pengertian Status Sekolah ....................................................... 17
2. Jenis-jenis Jenjang Sekolah ..................................................... 17
E. Akreditasi Sekolah ....................................................................... 21
1. Pengertian Akreditasi Sekolah................................................. 21
2. Tujuan Akreditasi Sekolah ...................................................... 22
F. Kerangka Berpikir ........................................................................ 23
G. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................... 26
H. Rumusan Hipotesis ...................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN .................................................... 29
A. Jenis Penelitian ............................................................................ 29
B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 29
1. Tempat Penelitian .................................................................... 29
2. Waktu Penelitian ..................................................................... 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
C. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................... 30
1. Subjek Penelitian ..................................................................... 30
2. Objek Penelitian ...................................................................... 30
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian ....... 30
1. Populasi Penelitian .................................................................. 30
2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian ................... 32
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ...................................... 33
1. Variabel Penelitian .................................................................. 33
2. Pengukuran Variabel ............................................................... 34
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 35
1. Kuesioner ................................................................................. 35
2. Penyusunan Kuesioner ............................................................ 36
G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian....................................... 39
1. Uji Validitas ............................................................................. 39
2. Uji Reliabilitas ......................................................................... 44
H. Teknik Analisis Data ................................................................... 46
1. Analisis Deskriptif ................................................................... 46
2. Uji Prasyarat ............................................................................ 48
3. Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan ..................... 49
BAB IV GAMBARAN UMUM .......................................................... 51
A. SMP N 15 Yogyakarta ................................................................ 51
B. SMP Perak Yogyakarta ............................................................... 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
C. SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta...................................... 52
D. SMP Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta ...................................... 53
E. SMP Tumbuh Yogyakarta ........................................................... 53
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................... 54
A. Deskripsi Data ............................................................................. 54
1. Deskripsi Responden Penelitian .............................................. 55
2. Deskripsi Data Hasil Penelitian ............................................... 57
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ............................................... 62
C. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 66
D. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 69
BAB V PENUTUP ............................................................................... 74
A. Kesimpulan.................................................................................. 74
B. Saran dan Keterbatasan ............................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 78
LAMPIRAN ......................................................................................... 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Nilai-Nilai Karakter dan Deskripsi Karakter .......................... 8
Tabel 3.1 Data Sekolah yang digunakan untuk penelitian ..................... 29
Tabel 3.2 Rekapitulasi Data siswa-siswi di SMP Negeri dan
Swasta yang digunakan untuk penelitian .............................. 31
Tabel 3.3 Data Sampel Penelitian .......................................................... 32
Tabel 3.4 Skor Skala Likert Dalam Kuesioner ...................................... 34
Tabel 3.5 Operasional Variabel Sikap Menyontek ................................ 37
Tabel 3.6 Tabel Rincian Item Positif dan Negatif .................................. 39
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Variabel Sikap Menyontek
(pertama) ................................................................................ 40
Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Variabel Sikap Menyontek
(kedua) ................................................................................... 42
Tabel 3.9 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien
Korelasi .................................................................................. 45
Tabel 3.10 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Sikap Menyontek ..... 45
Tabel 3.11 Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II .............................. 47
Tabel 3.12 Rentang Skor Variabel Sikap Menyontek ............................ 48
Tabel 4.1 Daftar Jumlah Siswa Kelas VIII SMP N 15 Yogyakarta ....... 51
Tabel 4.2 Daftar Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Perak Yogyakarta...... 52
Tabel 4.3 Daftar Jumlah Siswa Kelas VIII SMP
Kristen Kalam Kudus ............................................................ 52
Tabel 4.4 Daftar Jumlah Siswa Kelas VIII SMP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Bhineka Tunggal Ika .............................................................. 53
Tabel 4.5 Daftar Jumlah Siswa Kelas VIII SMP
Tumbuh Yogyakarta .............................................................. 53
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal
Sekolah .................................................................................. 55
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Status
Sekolah .................................................................................. 56
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Akreditasi
Sekolah .............................................................................. 57
Tabel 5.4 Rentang Skor Variabel Sikap Menyontek .............................. 58
Tabel 5.5 Rentang Skor Variabel Status Sekolah Negeri ...................... 59
Tabel 5.6 Rentang Skor Variabel Status Sekolah Swasta ...................... 60
Tabel 5.7 Rentang Skor Variabel Akreditasi A ..................................... 60
Tabel 5.8 Rentang Skor Variabel Akreitasi B ........................................ 61
Tabel 5.9 Rentang Skor Variabel Akreditasi BT ................................... 62
Tabel 5.10 Hasil Pengujian Normalitas Mengenai Sikap Siswa
Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Akreditasi
Sekolah .............................................................................. 59
Tabel 5.11 Hasil Pengujian Normalitas Mengenai Sikap Siswa
Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Status Sekolah 60
Tabel 5.12 Hasil Pengujian Homogenitas Status Sekolah ..................... 61
Tabel 5.13 Hasil Pengujian Homogenitas Akreditasi Sekolah .............. 62
Tabel 5.14 Hasil Pengujian Mann-Whitney Mengenai Sikap Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Status
Sekolah .................................................................................. 64
Tabel 5.15 Hasil Pengujian Mann-Whitney Mengenai Sikap Siswa
Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Akreditasi
Sekolah .................................................................................. 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ......................................................... 79
Lampiran 2. Data Induk ......................................................................... 87
Lampiran 3. Data Validitas dan Reliabilitas ....................................... 108
Lampiran 4. Data Normalitas dan Homogenitas .................................. 119
Lampiran 5. Data Uji Hipotesis .......................................................... 124
Lampiran 6. Daftar Tabel ..................................................................... 127
Lampiran 7. Daftar jumlah siswa, Status, dan Akreditasi Sekolah ...... 136
Lampiran 8. Surat Izin Penelitian ......................................................... 139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perilaku menyontek menjadi fenomena yang perlu diperhatikan dalam
dunia pendidikan. Kebanyakan siswa di SD, SMP, SMA/K maupun
mahasiswa di perguruan tinggi pernah menyontek. Menyontek dapat
dilakukan dengan berbagai cara seperti menulis di atas meja, menulis di
kertas/tissue, menulis di anggota tubuh, bertanya kepada teman, searching
menggunakan ponsel, melihat dan menyalin jawaban teman, menyontek
dengan buku yang diletakkan di laci atau di WC, dan lain-lain.
Perilaku menyontek merupakan suatu upaya yang dilakukan pelajar dan
mahasiswa untuk mendapatkan nilai yang baik. Beberapa alasan lainnya
pelajar/mahasiswa menyontek adalah agar mendapatkan pujian dari orang
tua, guru, dan teman-temannya, tidak siap dalam ulangan/ujian, tidak percaya
diri, kesulitan dalam mata pelajaran tertentu, malas belajar, dan sebagai
bentuk solidaritas antar teman. Bila hal ini terus-menerus dibiarkan maka
dapat dipastikan pendidikan di Indonesia akan mengalami kemunduran.
Dunia pendidikan perlu mengikis perilaku menyontek ini. Perilaku
menyontek merupakan bagian dari ketidakjujuran. Ketika dunia pendidikan
membiarkan ketidakjujuran ini berlanjut, maka akan memberikan dampak
pada pembangunan karakter manusia Indonesia. Pencurian, korupsi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
penipuan, dan plagiarisme yang marak terjadi merupakan contoh dari
kegagalan dunia pendidikan dalam membentuk karakter peserta didik.
Fakta tentang perilaku ketidakjujuran di dunia pendidikan biasanya
banyak terjadi saat menjelang ujian. Hal ini di dukung oleh hasil penelitian
dari Hartanto dalam Kharisma (2014 : 21) menunjukkan bahwa intensitas
perilaku menyontek di SMP Swasta di daerah Pondok Cabe Jakarta, berada
pada posisi sedang (53,3%), rendah (33,3%), dan tinggi (13,3%). Bentuk
perilaku menyontek yang biasa dilakukan oleh peserta didik antara lain
melihat, menyalin, dan meminta jawaban dari teman-temannya.
Selain itu, ada fakta lain mengenai perilaku menyontek di kota Yogya
karta. kota yang dikenal dengan sebutan “Kota Pelajar” ini dinobatkan
sebagai daerah yang memiliki nilai Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN)
tertinggi di Indonesia pada tahun 2015 (Harian Republika, 2015 tanggal 19
Mei). Berdasarkan data laporan hasil UN dan IIUN per kabupaten/kota yang
masuk ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), kota
Yogyakarta meraih nilai tertinggi, yakni sekitar 82,37 dengan rata-rata
nasional 63,28.
Di samping itu, perilaku menyontek juga disebutkan dalam website
komunitas air mata guru (www.komunitasairmataguru.blogspot.co.id).
Dalam website tersebut disebutkan banyak kecurangan-kecurangan dalam
UN baik yang dilakukan oleh siswa maupun guru. Selain itu, hasil penelitian
longitudinal Anderman dalam Mubiar (2011 : 4) menunjukkan bahwa
menyontek sering dilakukan siswa SMP dikarenakan adanya perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
keadaan lingkungan belajar yang dialami siswa. Hal ini disebabkan karena
siswa mengalami masa transisi dari sekolah dasar ke sekolah menengah,
struktur kelas, dan lingkungan sekolah yang kompetitif.
Sekolah Menengah Pertama merupakan salah satu jenjang pendidikan
yang dilalui oleh peserta didik. Pada jenjang ini, peserta didik dihadapkan
pada perkembangan mental dan moral. Menurut Anderman dalam Mubiar
(2011 : 4), pada usia 12-15 tahun yang umumnya individu duduk di bangku
SMP akan mulai memasuki dunia baru yang berbeda dengan pengalaman di
sekolah dasar serta banyak hal baru yang menuntut individu untuk
menyesuaikan diri, terutama pada siswa kelas VII.
Akreditasi sekolah merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan oleh
pemerintah atau lembaga mandiri yang berwenang untuk menentukan
kelayakan program dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan
non-formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Sekolah Negeri maupun
Swasta memiliki akreditasi atau penilaian yang berbeda-beda, kemungkinan
salah satu penyebab perilaku mencontek di kalangan pelajar adalah karena
rendahnya pengawasan pada saat ulangan atau ujian berlangsung sehingga
menyebabkan para siswa-siswi dengan mudahnya dan leluasa mencontek
dengan cara apapun. Apabila sebaliknya, jika pengawasan ketat maka
kecenderungan mencontek akan lebih kecil. Munculnya perilaku mencontek
ini ketika siswa kesulitan memahami materi pembelajaran dan beban materi
pelajaran yang terlalu berat, maka siswa pesimis untuk mengerjakan sehingga
mencontek menjadi jalan mereka untuk menjawab semua pertanyaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
diajukan pada saat ujian. Siswa mencontek akan terbiasa apabila tidak
diketahui dan tidak mendapat teguran dari pengawas pada saat ujian
berlangsung. Dengan timbulnya kebiasaan mencontek membuat para siswa
malas belajar, mudah menyerah, dan tidak yakin dan percaya dengan jawaban
mereka sendiri. Kebiasaan seperti ini yang harus dikikis secara perlahan
untuk tidak menumbuhkan generasi seperti ini pada masa yang akan datang.
Perubahan keadaan lingkungan belajar mengakibatkan siswa
melakukan tindakan menyontek. Mereka menganggap tindakan itu sebagai
bentuk solidaritas antar teman. Menyontek biasanya dilakukan pada pelajaran
matematika dan ilmu alam atau ilmu pasti, dibandingkan dengan pelajaran
lainnya. Menyontek biasanya terjadi pada waktu ulangan atau ujian.
Di pihak lain, Prof. Djemari Mardapi, Ph.D. (wawancara dilakukan
bulan Agustus 2015) menyatakan bahwa pada tahun 2015, wilayah DIY
merupakan termasuk daerah putih (daerah yang bersih dari kecurangan dalam
UN). Pernyataan ini bertentangan dengan hasil penelitian Anderman yang
menyatakan bahwa perilaku menyontek sering dilakukan oleh siswa SMP.
Berdasarkan ketidakkonsistenan antara pendapat Prof. Djemari dan hasil-
hasil penelitian sebelumnya maka perlu dilakukan penelitian kembali yang
berjudul “Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Ditinjau Dari
Akreditasi Dan Status Sekolah”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka akan dibuat
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan sikap
siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan status dan akreditasi sekolah
di SMP Negeri dan SMP Swasta di kota Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui apakah ada perbedaan
sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan status dan akreditasi
sekolah di SMP Negeri dan SMP Swasta di kota Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa, dan
sekolah dan perguruan tinggi.
1. Guru
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru dalam mengetahui dan
mencegah perilaku menyontek siswa-siswa SMP. Sehingga, hasil
ujian/ulangan yang dihasilkan benar-benar merupakan hasil belajar
siswa dan mencerminkan kemampuan siswa yang sesungguhnya.
Dengan demikian, pengambilan keputusan terkait dengan nilai yang
dihasilkan siswa tidak bias.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Siswa
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa. Siswa lebih menyadari
tentang kemampuan yang dimiliki dan dapat mengoptimalkan
kompetensi-kompetensi yang ada pada diri siswa.
3. Sekolah dan Perguruan Tinggi
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi sekolah dan perguruan tinggi
dalam mengimplementasikan pendidikan karakter khususnya kejujuran
dalam belajar. Implementasi pendidikan karakter dapat dimulai dari hal-
hal yang sederhana, salah satunya adalah mendidik untuk jujur dalam
ulangan/ujian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pendidikan Karakter dan Nilai Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter terdiri dari dua kata yaitu pendidikan dan karakter.
Pendidikan diartikan sebagai suatu usaha sadar dan terencana untuk
menciptakan seseorang yang dapat berguna di masa yang akan datang,
sedangkan karakter adalah suatu atribut yang membentuk dan membedakan
ciri pribadi, ciri etis, dan komplesitas, mental satu orang dengan orang
lainnya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter
merupakan usaha yang sungguh-sungguh dilakukan dan mampu menciptakan
ciri pribadi yang berbeda anat orang satu dan lainnya. Pendidikan karakter
memiliki makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak,
yang mana tujuannya adalah untuk membentuk karakter pribadi anak supaya
menjadi manusia dan warga negara yang baik.
Secara universal, berbagai karakter dirumuskan sebagai nilai hidup
bersama berdasarkan beberapa pilar yaitu : kedamaian, menghargai,
kerjasama, kebebasan, kebahagian, kejujuran, kerendahan hati, kasih sayang,
tanggung jawab, kesederhahaan, toleransi, dan persatuan (Samani, 2013 : 43).
Nilai-nilai karakter tersebut dijabarkan pada Tabel 1 berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Tabel 2.1
Nilai-Nilai Karaker dan Deskripsi Karakter
No. Nilai Karakter Deskripsi
1 Kedamaian Sikap dan perilaku yang menyukai adanya
harmoni dan bebas dari konflik dan
gangguan, serta suka akan ketenangan.
2 Menghargai Menghargai diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan. Bersikap beradab, sopan, tidak
melecehkan, tidak menghina orang lain, dan
tidak menilai orang lain sebelum
mengenalnya dengan baik.
3 Kerjasama Saling membantu untuk mencapai sebuah
tujuan.
4 Kebebasan Tidak adanya paksaan/tekanan yang sengaja
mendesak seseorang untuk bertidak
melawan kehendak diri sendiri.
5 Kebahagian Suatu keadaan di mana hadir kesenangan,
ketentraman, dan kepuasan terhadapa apa-
apa yang telah dicapai.
6 Kejujuran Menjunjung tinggi kebenaran, ikhlas dan
lurus hari, tidak suka berbohong, mencuri
dan memfitnah, tidak pernah bermaksud
menjerumuskan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
7 Kerendahan Hati Mengakui adanya peranan dan jasa orang
lain dan tidak pernah menonjolkan diri.
8 Kasih sayang Memiliki dan menunjukkan perasaan penuh
kasih sayang, mencintai, dan bersikap penuh
kelembutan
9 Tanggung Jawab Melakukan tugas sepenuh hati, bekerja
dengan etos kerja yang tinggi, berusaha
keras mencapai prestasi terbaik, mampu
mengontrol diri, dan berdisplin diri.
10 Kesederhanaan Suatu keadaan tentang bagaimana berlaku
sederhana, tidak pamer, bermewah-mewah,
tidak berpikiran melit, dan rumit.
11 Toleransi Menerima secara terbuka orang lain yang
tingkat kematangan dan latar belakang yang
berbeda.
12 Persatuan Menjalin rasa kebersamaan dan saling
melengkapi satu sama lain, serta menjalin
rasa kemanusiaan dan saling toleransi.
B. Sikap
1. Pengertian Sikap
Pengertian sikap didefinisikan berbeda-beda oleh para ahli. Azwar
(2009) mendefinisikan sikap sebagai bentuk pernyataan seseorang terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
hal-hal yang ditemuinya seperti benda, orang ataupun fenomena. Sikap
membutuhkan stimulus untuk menghasilkan respon. Sikap merupakan
perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak
mendukung (unfavorable) pada suatu objek. Istilah sikap atau attitude pada
awalnya digunakan untuk menunjukkan status mental individu. Sikap dapat
menuntun perilaku individu sehigga individu akan bertindak sesuai dengan
sikap yang diekspresikan. Kesadaran individu untuk menentukan tingkah
laku nyata dan perilaku yang mungkin terjadi itulah yang dimaksud dengan
sikap.
Kurinasih (2014, 65) mendefinisikan sikap sebagai sebuah ekspresi
dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang.
Selanjutnya Kurinasih menjelaskan bahwa sikap dapat dibentuk, sehingga
terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan. Ahmadi dalam Sukarmin
(2009), menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan merespon yang
sifatnya positif atau negative terhadap objek atau situasi secara konsisten.
Winkel (1999) memiliki pendapat yang berbeda dengan pendapat-pendapat
sebelumnya. Winkel (1999) berpendapat bahwa sikap merupakan
kemampuan internal yang berperanan sekali dalam mengambil tindakan,
lebih-lebih jika terbuka berbagai kemungkinan untuk bertindak.
Dari pengertian-pengertian sikap di atas, dapat disimpulkan bahwa
sikap merupakan nilai yang dimiliki seseorang dalam merespon fenomena-
fenomena yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2. Komponen Sikap
Azwar (2005) menggolongkan komponen-komponen sikap ke
dalam tiga komponen yaitu:
a. Komponen Kognitif
Komponen kognitif yakni kepercayaan seseorang mengenai apa yang
benar bagi objek sikap. Kepercayaan yang dibentuk menjadi dasar
pengetahuan seseorang terhadap objek yang diharapkan.
b. Komponen Afektif
Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif sesorang
terhadap suatu objek sikap. Reaksi emosional dari komponen afektif
banyak dipengaruhi oleh kepercayaan yang dipercayai bagi objek
tertentu.
c. Komponen Konatif
Komponen konatif menunjukkan perilaku yang ada dalam diri
seseorang yang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.
3. Faktor pembentuk sikap
Faktor-faktor pembentuk sikap individu menurut Azwar (2005) yaitu:
a. Pengalaman Pribadi
Pengalaman pribadi meninggalkan kesan yang kuat dan dapat menjadai
dasar pembentukan sikap. Sikap lebih mudah terbentuk apabila
pengalaman pribadi terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor
emosional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
b. Kebudayaan
Kebudayaan menanamkan pengaruh sikap terhadap berbagai masalah.
Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena
kebudayaan memberi corak pengalaman individu-individu yang
menjadi anggota kelompok masyarakat.
c. Orang Lain yang Dianggap Penting
Pada umumnya individu cenderung memiliki sikap konformis atau
searah dengan sikap orang yang dianggapnya penting. Kecenderungan
ini dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk
menghindari konlik dengan orang dianggap penting.
d. Media massa
Sebagai sarana komunikasi, media massa seperti televisi, radio, surat
kabar, majalah dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam
pembentukan opini dan kepercayaan seseorang. Dalam penyampaian
informasi, media massa memberikan pesan-pesan yang berisi sugesti
yang dapat mengarahkan opini seseorang. Pesan sugesti tersebut apabila
cukup kuat akan meberi dasar efektif dalam menilai suatu hal sehingga
terbentuklah arah sikap tertentu.
e. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
Pemahaman baik dan buruk, sesuatu yang boleh dan tidak boleh
dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan keagamaan. Konsep moral dan
ajaran agama sangat menentukan sistem kepercayaan, maka konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
tersebut ikut berperan dalam menetukan sikap individu terhadap suatu
hal.
f. Emosional
Suatu bentuk sikap pernyataan yang didasari oleh emosi berfungsi
sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme
pertahanan ego.
C. Menyontek
1. Pengertian Menyontek
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2008),
menyontek berasal dari kata sontek yang berarti melanggar, mencontoh,
menggocoh yang artinya mengutip tulisan, dan lain sebagainya
sebagaimana aslinya, menjiplak. Sedangkan Anderman dan Murdock dalam
Purnamasari (2013) menyatakan bahwa perilaku kecurangan akademik
merupakan penggunaan segala kelengkapan dari materi ataupun bantuan
yang tidak diperbolehkan digunakan dalam tugas-tugas akademik dan atau
aktivitas yang mengganggu proses asesmen.
Bower dalam Purnamasari, (2013) mendefinisikan cheating adalah
perbuatan yang menggunakan cara-cara yang tidak sah untuk tujuan yang
sah dan terhormat yaitu mendapatkan keberhasilan akademik untuk
menghindari kegagalan akademik. Sedangkan menurut Pincus &
Schemelkin (Mujahidah, 2009) perilaku menyontek merupakan suatu
tindakan curang yang sengaja dilakukan ketika seseorang mencari dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
membutuhkan adanya pengakuan atas hasil belajarnya dari orang lain
meskipun dengan cara yang tidak sah seperti memalsukan informasi
terutama ketika dilaksanakannya evaluasi akademik.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku
menyontek adalah kegiatan, tindakan atau perbuatan yang dilakukan secara
sengaja dengan menggunakan cara-cara yang tidak jujur atau curang untuk
memalsukan hasil belajar dengan menggunakan bantuan atau
memanfaatkan informasi dari luar secara tidak sah pada saat dilaksanakan
tes atau evaluasi akademik untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Faktor-Faktor Penyebab Menyontek
Salah satu alasan yang mendorong individu untuk menyontek adalah
untuk memuaskan harapan orang tua. Santrock (2003) mengatakan bahwa
tidak jarang orang tua dalam mengasuh atau mendidik anak-anaknya
dipengaruhi oleh keinginan atau ambisi dari orang tua tanpa melihat
kemampuan anaknya. Orang tua bermaksud ingin memberikan yang terbaik
bagi anak-anaknya, namun keinginan tersebut tidak memperhatikan
kemampuan anak.
Sikap orang tua yang mengharapkan terlalu berlebihan pada anak
akan menghambat anak untuk menunjukkan prestasi sesuai dengan potensi
yang dimiliki. Menurut Gunarsa & Gunarsa (1991) biasanya anak
menyadari harapan orang tuanya. Oleh karena itu sikap yang terlalu
menuntut dapat menyebabkan anak merasa takut kehilangan kasih sayang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dari orang tuanya. Hal ini menimbulkan rasa rendah diri, gangguan tingkah
laku, berkurangnya motivasi untuk belajar serta ketegangan atau kecemasan
dalam diri anak.
Agustin (2014) menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan
siswa menyontek pada saat ujian. Faktor-faktor tersebut adalah:
a. Tekanan yang terlalu besar yang diberikan kepada orang tua “hasil
studi” berupa angka dan nilai yang diperoleh siswa dalam tes formatif
atau sumatif.
b. Pendidikan moral, baik di rumah maupun di sekolah kurang diterapkan
dalam kehidupan siswa.
c. Sikap malas yang tertanam dalam diri siswa sehingga ketinggalan dalam
menguasai mata pelajaran dan kurang bertanggung jawab.
d. Anak remaja sering menyontek daripada anak SD, karena masa remaja
bagi mereka penting sekali memiliki banyak teman dan populer di
kalangan teman-teman sekelasnya.
e. Kurang mengerti arti dari pendidikan.
Disadari atau tidak, siswa yang menyontek pada saat ujian disebabkan oleh
satu atau lebih faktor-faktor di atas.
Perilaku menyontek ini akan mengakibatkan perilaku atau watak
tidak percaya diri, tidak disiplin, tidak bertanggung jawab, tidak mau
membaca buku pelajaran tetapi rajin membuat catatan kecil-kecil untuk
bahan menyontek, menghalalkan segala macam cara, dan akhirnya menjadi
koruptor (Buchari dalam Prihatnaningtyas 2014). Dengan demikian tampak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
bahwa perilaku menyontek secara tidak langsung membelajarkan pada
siswa untuk menjadi seorang koruptor.
3. Bentuk-Bentuk Menyontek
Bentuk-bentuk perilaku menyontek menurut Hetherington and
Feldman dalam Veronikha (2013) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Social Active
1) Melihat jawaban teman yang lain ketika ujian berlangsung
2) Meminta jawaban kepada teman yang lain ketika ujian sedang
berlangsung
b. Individualistic-Opportunistic
1) Menggunakan HP atau alat elektronik lain yang dilarang ketika ujian
sedang berlangsung.
2) Mempersiapkan catatan yang digunakan pada saat ujian akan
berlangsung.
3) Melihat dan menyalin sebagian atau seluruh hasil kerja teman lain
pada saat tes.
c. Individual Planned
1) Mengganti jawaban ketika guru keluar kelas.
2) Membuka buku teks ketika ujian sedang berlangsung.
3) Memanfaatkan kelengahan/kelemahan guru ketika menyontek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
d. Social Passive
1) Mengijinkan orang lain melihat jawaban ketika ujian sedang
berlangsung.
2) Membiarkan orang lain menyalin pekerjaannya.
3) Member jawaban tes kepada teman pada saat ujian sedang
berlangsung.
D. Status Sekolah
1. Pengertian Status Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang digunakan
untuk proses belajar mengajar. Sekolah adalah organisasi kerja sebagai
wadah kerjasama kelompok orang untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai
organisasi, wadah tersebut merupakan alat dan bukan tujuan. Dengan kata
lain sekolah adalah suatu bentuk ikatan kerjasama sekelompok orang yang
bermaksud mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Sekolah
merupakan wujud relasi antar personal yang didasari berbagai motif, yang
menjadi intensif ke satu arah dan kurang intensif kearah yang lain (Nawawi,
1981:25).
2. Jenis-jenis Jenjang Sekolah
Peranan sekolah sebagai lembaga pendidikan formal adalah
mengembangkan potensi manusiawi yang dimiliki anak-anak agar mampu
menjalankan tugas kehidupan sebagai manusia, baik secara individual
maupun sebagai anggota masyarakat. Ditinjau dari sudut perkembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
anak dan dengan tidak melupakan berbagai faktor lain yang
mempengaruhinya, maka penjenjangan sekolah di Indonesia diatur sebagai
berikut (Nawawi, 1981:32) :
a. Menurut penjenjangan sekolah
1) Taman kanak-kanak
2) Sekolah dasar
3) Sekolah menengah yang terdiri dari Sekolah Menengah Pertama dan
Sekolah Menengah Atas
4) Perguruan tinggi
b. Menurut jenis sekolah
1) Sekolah umum, terutama dalam bentuk SD, SMP, SMA
2) Sekolah kejuruan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan tenaga
kerja tingkat menengah, sehingga pada umumnya bertingkat sekolah
lanjutan atas
3) Sekolah khusus untuk anak-anak yang menderita kelainan sehingga
disebut SLB untuk anak cacat mental, tuna rungu, tuna wicara, dan
anak-anak nakal.
4) Sekolah yang diselenggarakan oleh Departemen Agama dengan
penjenjangan
c. Menurut penanggung jawab dalam melaksanakan sekolah
1) Sekolah negeri yakni sekolah dan perguruan tinggi yang
diselenggarakan oleh pemerintah
2) Sekolah bantuan yakni sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat
melalui bantuan badan tertentu, yang mendapat bantuan berupa
pembiayaan dan tenaga guru pemerintah
3) Sekolah swasta yakni sekolah yang diselenggarakan sepenuhnya oleh
masyarakat melalui suatu badan atau organisasi tertentu, tanpa
mendapat bantuan dari pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Sekolah lanjutan sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah,
merupakan kelanjutan dari sekolah dasar yang diselenggarakan untuk anak-
anak yang berumur 12-13 s/d 17-18 tahun. Sekolah dipisahkan menjadi 2
jenjang yaitu SMP dan SMA. Sekolah Menengah Atas diperuntukan bagi
tamatan SMP yang pada umumnya berusia 15-16 s/d 17-18 tahun. Dengan
demikian sekolah ini diselenggarakan dalam tiga jenjang ata tingkatan kelas
secara vertikal, yang terdiri dari kelas X s/d XII.
Berdasarkan Keputusan-Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 1993 sekolah dapat dibagi menjadi
dua yaitu:
1. Sekolah Negeri
Sekolah Negeri adalah sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Tanggung jawab pengelola sekolah (kepala sekolah) negeri ini sebagai
berikut:
a. Penyelenggaraan kegiatan pendidikan yang meliputi:
1) Penyusunan program kerja sekolah.
2) Peraturan kegiatan belajar mengajar, pelaksanaan penilaian dan
proses belajar serta bimbingan penyuluhan.
3) Penyusunan Rencana dan Anggaran Belanja Sekolah (RAPBS).
b. Pembinaan Kesiswaan
1) Pelaksanaan bimbingan dan penilaian bagi guru dan tenaga pendidik
lainnya.
2) Penyelenggaraan administrasi sekolah.
3) Perencanaan pengembangan, penyalahgunaan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2. Sekolah Swasta
Sekolah swasta adalah sekolah yang diselenggarakan oleh non-pemerintah
atau masyarakat, penyelenggara sekolah swasta biasanya berupa badan
maupun yayasan pendidikan. Tanggung jawab pengelola sekolah swasta
diatur sebagai berikut:
a. Menteri bertanggung jawab atas pengelolaan yang berkenaan dengan:
1) Pengembangan, pengadaan, dan pendayagunaan kurikulum.
2) Pembinaan dan pengembangan guru serta tenaga pendidik lainnya.
3) Penetapan pedoman penyusunan buku pelajaran.
4) Penyusunan pedoman pengembangan.
5) Penyusunan pedoman pengembangan, pengadaan dan pemanfaatan
peralatan pendidikan.
6) Pengawasan penyelenggaraan pendidikan.
b. Yayasan atau badan yang menyelenggarakan sekolah bertanggung
jawab atas pengelolaan yang berkenaan dengan:
1) Pengadaan, pemanfaatan, dan pengembangan guru serta tenaga
kependidikan lainnya.
2) Pengadaan, pemanfaatan tanah, gedung, dan ruang kelas.
3) Keamanan, ketertiban, kebersihan, keindahan, kekeluargaan, dan
perundangan sekolah.
4) Pembiayaan penyelenggaraan pendidikan.
5) Penambahan jam pelajaran berkenaan dengan ciri khas sekolah tanpa
mengurangi struktur program.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
E. Akreditasi Sekolah
1. Pengertian Akreditasi Sekolah atau Madrasah
Seperti pada umumnya akreditasi adalah penilaian pemerintah
terhadap suatu lembaga pendidikan formal yang bermaksud untuk
meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan nasional, yang biasanya di
tandai dengan nilai A, B, atau C, dengan maksud agar sekolah yang satu
dengan yang lain bisa berkompetisi untuk meningkatkan kualitas dan
mutu pendidikan nasional. Adapun yang dimaksud dengan peringkat di
sini adalah kedudukan suatu sekolah terhadap sekolah lain, dan
kedudukan sekolah tersebut terhadap standar yang telah ditentukan oleh
pemerintah sebagai ukuran kualifikasi yang diharapkan untuk dicapai
oleh sekolah-sekolah yang bersangkutan. Jadi dengan singkat dapat
dikatakan bahwa akreditasi adalah penilaian jenjang kualifikasi mutu
lembaga pendidikan yang telah diakreditasi oleh pemerintah.
Menurut keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Akreditasi Sekolah tahun 2003 pasal 1 ayat 3 adalah suatu
kegiatan penilaian kelayakan suatu sekolah berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan dan dilakukan oleh Badan Akreditasi Sekolah yang
hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengakuan peringkat kelayakan.
Menurut Suharsimi Arikunto akreditasi adalah suatu penilaian yang
dilakukan oleh pemerintah terhadap sekolah swasta untuk menentukan
peringkat pengakuan pemerintah terhadap sekolah tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Berdasarkan pengertian tersebut di atas akreditasi sekolah dapat
diartikan sebagai tindakan menilai tingkat kelayakan setiap sekolah
melalui tindakan menilai tingkat kelayakan setiap sekolah melalui
tindakan membandingkan keadaan sekolah menurut kenyataan dengan
kriteria yang telah ditetapkan. Jika keadaan sekolah kenyataannya lebih
besar atau sama dengan standar, maka sekolah yang bersangkutan
dinyatakan terakreditasi. Sebaliknya, sebuah sekolah dinyatakan tidak
terakreditasi jika keadaan sekolah menurut kenyataannya lebih kecil
dari standar yang telah ditetapkan. Dengan demikian hasil akreditasi
dinyatakan dalam bentuk pengakuan terakreditasi dan tidak
terakreditasi.
2. Tujuan Akreditasi Sekolah
Akreditasi dilakukan dengan tujuan sebagai berikut (Arikunto, 1988):
a. Mendapatkan bahan-bahan bagi usaha-usaha perencanaan
pemberian bantuan dalam rangka pembinaan sekolah yang
bersangkutan.
b. Mendorong dan menjaga agar mutu pendidikan sesuai dengan
ketentuan kurikulum yang berlaku.
c. Mendorong dan menjaga mutu tenaga kependidikan
d. Mendorong terjadinya prasarana atau saran pendidikan yang baik
e. Mendorong terciptanya dan menjaga terpeliharanya ketahanan
sekolah dalam pengembangakn sekolah sebagai pusat kebudayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
f. Melindungi masyarakat dari usaha pendidikan yang kurang
bertanggung jawab
g. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang mutu pendidikan
suatu sekolah
h. Memudahkan pengaturan perpindahan siswa dari sekolah ke satu ke
sekolah yang lain
3. Ruang Lingkup Akreditasi
Sekolah yang diakreditasi (Arikunto, 1988) meliputi taman kanak-
kanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah luar biasa (SLB), sekolah
menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah
menengah kejuruan (SMK).
F. Kerangka Berpikir
1. Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Mencontek Berdasarkan Status
Sekolah.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang digunakan untuk
proses belajar mengajar. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal
yang terbagi menjadi dua macam yaitu sekolah negeri dan sekolah swasta.
Sekolah negeri adalah sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Sekolah swasta adalah sekolah yang diselenggarakan oleh non-pemerintah
atau masyarakat, penyelenggara sekolah swasta biasanya berupa badan
maupun yayasan pendidikan melalui suatu badan atau organisasi tertentu,
tanpa mendapat bantuan dari pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Status sekolah yang baik adalah sekolah yang dianggap berpotensi untuk
memberikan masa depan yang baik bagi siswa. Status sekolah akan memberi
pengaruh terhadap pembentukan sikap siswa setelah lulus dari bangku
sekolah menengah atas. Dengan kata lain baik-buruknya status sekolah dan
iklim sekolah akan mempengaruhi keadaan siswa karena dengan status
sekolah dan iklim sekolah yang baik sehingga dapat mempengaruhi
kebiasaan siswa menjadi baik juga. Ada dugaan bahwa sekolah Negeri
memiliki intensitas mencontek yang cukup tinggi, hal ini disebabkan banyak
oknum pendidik yang membantu dalam mensukseskan keberlangsunganya
terutama saat Ujian Nasional untuk menjaga nama baik sekolah dan peserta
didiknya dapat lulus 100%. Sedangkan di sekolah swasta memiliki
intensitas mencontek yang rendah dikarenakan kedisiplinan serta kejujuran
yang ditanamkan sejak awal peserta didik masuk disekolah tersebut, dan
biasanya sekolah swasta memiliki pengawasan yang sangat ketat sehingga
para peserta didik tidak memiliki kesempatan mencontek terutama pada saat
ujian berlangsung dan peserta didik dengan sendirinya memiliki semangat
dalam belajar dan kepercayaan diri yang tinggi. Sehingga peneliti menduga
bahwa ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku mencontek berdasarkan
status dan akreditasi sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Mencontek Berdasarkan
Akreditasi Sekolah.
Dalam dunia pendidikan formal, akreditasi dianggap penting dalam
sebuah proses belajar mengajar. Kebanyakan orang tua memilih sekolah
untuk anak-ankanya dengan kuwalitas dan akreditasi yang baik. Oleh sebab
itu akreditasi dianggap penting dalam sebuah sekolah negeri maupun
swasta. Akreditasi merupakan penilaian pemerintah terhadap suatu lembaga
pendidikan formal yang bermaksud untuk meningkatkan kualitas dan mutu
pendidikan nasional, yang biasanya di tandai dengan nilai A, B, atau C,
dengan maksud agar sekolah yang satu dengan yang lain bisa berkompetisi
untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan nasional. Sekolah yang
memilik akreditasi A biasanya memiliki peserta didik yang cukup banyak
karena sekolah berakreditasi A dianggap sangat mampu dalam mendidik
dan menggali prestasi peserta didik yang lebih tinggi. Sedangkan untuk
sekolah yang berakreditasi B atau C bahkan Belum Terakreditasi memiliki
peserta didik yang relative sedikit, kemungkinan karena bangunan sekolah
yang kecil dan ruang kelas yang sedikit, kurangnya tenaga pendidik, lokasi
yang tidak strategis dan mungkin untuk yang memiliki akreditasi C dan
Belum Terakreditasi belum bisa menunjukan kemampuan sekolahnya untuk
menyaingi sekolah lain sehingga dianggap sekolah yang tak bermutu. Dari
keberanekaragaman penilaian pemerintah untuk masing-masing sekolah
penilaian yang berupa akreditasi ini diduga ada perbedaan sikap siswa
terhadap perilaku mencontek berdasarkan akreditasi sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
G. Penelitian yang Relevan
1. Hubungan antara motivasi berprestasi dengan perilaku Menyontek
Penelitian ini dilakukan oleh Alvianto, (2008) Universitas sanata
Dharma. Penelitian yang dilakukan pada siswa-siswi kelas XI di SMA
Negeri 1 Dukun Kecamatan Muntilan yang berjumlah 70 orang,
menunjukkan bahwa terdapat hubugan negatif yang signifikan antara
variabel motivasi berprestasi dengan perilaku menyontek (r=-0.577,
seigifikansi 0.000). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat motivasi
berpretasi pada siswa-siswi, maka akan semakin rendah tingkat perilaku
menyonteknya. Demikian pula sebalikya, semakin rendah tingkat motivasi
berprestasi pada siswa-siswi, maka semakin tinggi tingkat perilaku
menyonteknya.
2. Perbedaan Sikap antara Mahasiswa Laki-Laki dan Perempuan Terhadap
Perilaku Menyontek dalam Ujian di Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini dilakukan oleh Meidiana (2005) Universitas Sanata
Dharma. Penelitian pada mahasiswa USD yang berjumlah 80 orang yang
terdiri dari 40 orang laki-laki dan 40 orang perempuan, menunjukkan
bahwa ada perbedaan sikap antara mahasiswa laki-laki dan perempuan
terhadap perilaku menyontek. Perbandingan nilai mean pada mahasiswa
laki-laki sebesar 132.07 dan pada perempuan sebesar 110.90. Hal ini
menunjukkan bahwa sikap mahasiswa laki-laki lebih permisif daripada
perempuan terhadap perilaku menyontek dalam ujian di USD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
H. Hipotesis
Penelitian yang dilakukan oleh Prihatnaningtyas menunjukkan bahwa
ada hubungan negative antara konsep diri dan efikasi diri dengan perilaku
menyontek pada siswa kelas X SMA Negeri “X” dengan koefisien korelasi
sebesar -0,564. Penelitian ini tidak membedakan SMA berdasarkan akreditasi.
Di duga ada perbedaan sikap siswa antara siswa SMP Negeri dan SMP Swasta.
Perbedaan ini disebabkan karena fasilitas oleh masing-masing sekolah
berbeda. Perbedaan fasilitas yang ada ini menyebabkan kualitas pembelajaran
yang ada juga berbeda. Pada sekolah yang memiliki fasilitas yang lengkap,
guru dapat memberikan materi kepada siswa dengan menggunakan
fasilitas/media yang sesuai. Hal ini berdampak pada pemahaman siswa yang
semakin baik. Jika siswa memiliki pemahaman materi yang baik maka siswa
tidak memiliki kemauan untuk menyontek.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat ditarik hipotesis sebagai
berikut:
1. Hipotesis I :
Ho: tidak ada perbedaan sikap siswa dalam perilaku mencontek berdasarkan
status sekolah
Ha: ada perbedaan sikap siswa dalam perilaku mencontek berdasarkan status
sekolah
2. Hipotesis II :
Ho: tidak ada perbedaan sikap siswa dalam perilaku mencontek berdasarkan
akreditasi sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Ha: ada perbedaan sikap siswa dalam perilaku mencontek berdasarkan
akreditasi sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Dalam penelitian ini
siswa akan berperan sebagai responden. Penelitian ini akan dilakukan pada
siswa di kelas VIII SMP N 15 Yogyakarta, SMP Perak Yogyakarta, SMP
Kristen Kalam Kudus Yogyakarta, SMP Tumbuh Yogyakarta, dan SMP
Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta. Hasil atau kesimpulan ini tidak bisa
direalisasikan pada SMP-SMP lainnya di Yogyakarta sebab penelitian studi
kasus merupakan jenis penelitian dengan karakteristik serta masalah yang
mempunyai kaitan antara latar belakang dan kondisi nyata saat ini dari
subyek yang diteliti.
B. Tempat dan waktu penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 15 Yogyakarta, SMP Perak
Yogyakart, SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta, SMP Tumbuh
Yogyakarta, dan SMP SMP Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta.
Seperti yang tersaji pada tabel 3.1.
Tabel 3.1
Data Sekolah yang digunakan untuk penelitian
Sekolah Alamat
SMP N 15 Yogyakarta Tegal Lempuyangan No 61
Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
SMP Tumbuh Yogyakarta Jl. Amri Yahya No 1
SMP Perak Yogyakarata Jl. Kemasan No. 46 Kotagede
SMP Kristen Kalam
Kudus Yogyakarta
Jl. Jambon IV RT/RW 01/01
SMP SMP Bhineka
Tunggal Ika Yogyakarta
Jl. Poncowinatan No 16
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari 2016 –
April 2016.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 15
Yogyakarta, SMP Perak Yogyakart, SMP Kristen Kalam Kudus
Yogyakarta, SMP Tumbuh Yogyakarta, dan SMP SMP Bhineka
Tunggal Ika Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah sikap
siswa terhadap perilaku mencontek.
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi Penelitian
Menurut Sugiono (2012: 80), populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: objek / subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Margono (2010:
118), populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu
ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi populasi adalah
keseluruhan dari subjek yang memiliki karakteristik untuk diteliti dalam
suatu ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan.
Oleh sebab itu dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah
siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kota Yogyakarta.
Tabel 3.2
Rekapitulasi Data Siswa-Siswi di SMP Negeri dan Swasta
Sekolah Alamat Jumlah Seluruh
Siswa
SMP N 15
Yogyakarta
Tegal Lempuyangan
No 61 Yogyakarta
1014 siswa
(L 495 P 519)
SMP Tumbuh
Yogyakarta
Jl. Amri Yahya No 1 56 Siswa
(L 39 P 17)
SMP Perak
Yogyakarat
Jl. Kemasan No. 46
Kotagede
36 Siswa
(L 26 P 10)
SMP Kristen
Kalam Kudus
Yogyakarta
Jl. Jambon IV RT/RW
01/01
153 Siswa
(L 75 P 78)
SMP Bhineka
Tunggal Ika
Yogyakarta
Jl. Poncowinatan No 16 26 siswa
(L 15 P 11)
Alasan memilih beberapa sekolah di Daerah Kota Yogyakarta,
Dengan pertimbangan akan ketersediaan waktu, tenaga dan biaya
peneliti, maka tidak mungkin sampel diambil dari seluruh SMP se-Kota
Yogyakarta. Penelitian ini diarahkan untuk status sekolah negeri dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
swasta, dan yang memiliki keberanekaragaman akreditasi A, B dan
belum terakreditasi.
2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian
Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling, yang
merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus
sehingga layak dijadikan sampel (Noor, 2011: 155). Dalam penelitian
ini peneliti hanya memilih siswa kelas VIII SMP N 15 Yogyakarta,
SMP Perak Yogyakart, SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta, SMP
Tumbuh Yogyakarta, dan SMP Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta
sebagai sampel dengan pertimbangan bahwa kelas VIII menurut
Biehlier (1972) dalam buku Perkembangan Peserta Didik anak yang
berumur antara 12-14 tahun memiliki berbagai ciri-ciri emosional
dalam diri siswa tersebut, misalnya: seorang remaja cenderung tidak
tolerir terhadap orang lain dan membenarkan pendapatnya sendiri yang
disebabkan kurangnya rasa percaya diri. Kurangnya kepercayaan diri
ini membuat siswa mudah untuk melakukan hal-hal negtif seperti
mencontek.
Tabel 3.3
Data Sekolah SMP Negeri dan Swasta yang diambil untuk Data
Penelitian adalah kelas VIII
Sekolah Status Akreditasi Jumlah
Responden
SMP N 15 Yogyakarta Negeri A 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
SMP Bhineka Tunggal Ika
Yogyakarta
Swasta B 21
SMP Perak Yogyakarat Swasta B 5
SMP Kristen Kalam Kudus
Yogyakarta
Swasta BT 30
SMP Tumbuh Yogyakarta Swasta BT 24
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2011:64). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel pokok
yaitu variabel bebas atau independent variable dan variabel terikat atau
dependent variable.
a. Variabel bebas atau independent variable
Menurut Nawawi (1994: 50), variabel bebas adalah himpunan
sejumlah gejala yang mewakili berbagai aspek atau unsur yang
berfungsi mempengaruhi atau menentukan munculnya variabel lain
yang disebut variabel terikat. Sedangkan menurut Sugiyono (2011:
64) yang disebut variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen/ terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: status
sekolah dan akreditasi sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
b. Variabel terikat atau dependent variable
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011: 64). Pada
penelitian ini variabel terikatnya adalah sikap siswa terhadap
perilaku mencontek siswa sekolah menengah pertama (SMP).
2. Pengukuran Variabel
a. Variabel sikap siswa dan perilaku mencontek dapat diukur dengan
menggunakan kuesioner yaitu skala likert. Menurut Sugiyono
(2011:93) skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang/ kelompok orang tentang
fenomena sosial. Skala Likert yang digunakan telah dimodifikasi
yaitu disedikan dalam empat opsi jawaban untuk setiap pernyataan
yaitu Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju.
Adapun penentuan skor dalam opsi jawaban sebagai berikut:
Tabel 3.4
Skor Skala Likert dalam Kuesioner
Jawaban Skor
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
b. Variabel status sekolah dan akreditasi merupakan variabel nominal
yang digolongkan ke dalam sekolah negeri dan sekolah swasta dan
memiliki nilai dengan takaran huruf (A, B, C dan Belum
Terakreditasi). Variabel nominal merupakan variabel yang
merupakan kategori atau kelompok dari suatu subyek.
Pengelompokan ini tidak dimaksudkan untuk membedakan
tingkatan negeri dan swasta. Namun untuk sekolah negeri diberi
kode 1, dan untuk sekolah swasta diberi kode 2. Sedangkan untuk
sekolah yang berakreditasi A diberi kode 1, B diberi kode 2, C diberi
kode 3 dan yang belum terakreditasi diberi kode 4. Angka ini hanya
berfungsi sebagai label kategori, tanpa memiliki nilai instrinsik dan
tidak memiliki arti apa pun.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor
penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan
bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat
yang digunakan. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data
non-tes yaitu kuesioner/angket dengan tipe pertanyaan yang tertutup.
Angket/kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk
dijawabnya (Sugiyono, 2011:192). Penelitian ini menggunakan angket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
atau kuesioner dengan pertimbangan: (1) dapat menghemat tenaga,
biaya, dan waktu; (2) pengumpulan data lebih mudah karena banyak
variabel penelitian yang ingin diteliti; (3) tidak terlalu menggangu
responden karena dapat dijawab sesuai dengan waktu yang ada.
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan koesioner
instrumen yang dikembangkan oleh Meidiana (2005) dengan tingkat
reliabilitas sebesar 0,9682. Instrumen yang dikembangkan oleh
Meidiana (2015) ini akan diuji kembali validitas dan reliabilitasnya
sehingga instrument yang dikembangkan benar-benar valid dan reliable.
2. Penyusunan Kuesioner
Agar kuesioner yang dibagikan kepada responden dapat
memberikan gambaran umum mengenai perilaku mencotek di sekolah
menengah pertama se-kota Yogyakarta, maka terlebih dahulu dibuat
kisi-kisi penyusunan kuesioner. Penyusunan kisi-kisi ini dilakukan
untuk memperoleh kuesioner yang memiliki validitas konstruk dan
validitas isi. adapun kisi-kisi kuesioner sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 3.5
Operasional Variabel Sikap Mencontek
No Dimensi Indikator Item
Favourable
(positif)
Unfavourable
(negatif)
1 Bekerjasama dengan orang
lain dalam mengerjakan
ujian
Kognitif 1, 2, 3, 35, 48 9, 21, 28, 39, 50
Afektif 13, 22, 31, 40, 54 5, 19, 24, 42, 59
Konotif 6, 26, 37, 44, 57 8, 15, 33, 46, 53
2. Menggunakan material
yang tidak sah pada saat
ujian
Kogniti 12, 18, 30, 36, 58 10, 11, 23, 41, 51
Afektif 14, 25, 32, 43, 60 4, 17, 29, 45, 56,
Konotif 20, 27, 34, 47, 52 7, 16, 38, 49, 55
Skala ini disusun dengan menggunakan 4 kategori jawaban, yaitu SS
(Sangat setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak
Setuju). Semua item disusun berdasarkan Operasional Variabel yang telah
dibuat oleh peneliti sebelumnya. Peneliti memutuskan untuk meniadakan
pilihan alternative jawaban tengan yauit Ragu-Ragu (R), sehinga hanya ada
empat pilihan alternative jawaban saja. Hadi (2004) ditiadakannya pilihan
alternative jawaban didasarkan pada tiga alasan pokok yaitu:
a. Pertama, kategori undecided yaitu mempunyai arti ganda, bisa diartikan
belum dapat memutuskan atau memberi jawaban (menurut konsep aslinya),
bisa juga diartikan netral atau bahkan ragu-ragu. Kategori jawaban yang
ganda ini (multi interpretable) ini tentu saja tidak diharapkan dalam suatu
instrument.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
b. Kedua, tersedianya jawaban yang ditengah itu menimbulkan kecenderungan
menjawab ke tengah (central tendency effect), terutama bagi mereka yang
ragu-ragu atas kecenderungan jawabannya kea rah setuju ataukan kea rah
tidak setuju.
c. Ketiga, maksud kategorisasi jawaban SS-S-TS-STS adalah terutama untuk
melihat kecenderungan pendapat responden kea rah setuju atau kearah tidak
setuju.
Subjek diminta untuk menyatakan kesetujuannya atau
ketidaksetujuannya dengan memilih salah satu dari keempat pilihan
alternatif jawaban yang tersedia untuk setiap item pernyataan.
Keseluruhan item pernyataan yang dibuat terdiri dari item yang
favorable dan item yang unfavourable. Item favorable adalah item-item
yang menyatakan sikap positif atau mendukung perilaku mencontek,
sedangkan item yang unfavourable adalah item-item yang menyatakan sikap
negatif atau tidak mendukung adanya perilaku mencontek. item-item
pernyataan ini dissusun secara acak.
Empat pilihan alternatif dalam item memiliki nilai tersendiri yaitu
untuk pernyataan favourable, respon SS diberi nilai 4, S diberi nilai 3, TS
diberi nilai 2, dan STS diberi nilai 1, sedangkan unfavourable, respon SS
diberi nilai 1, S diberi nilai 2, TS diberi nilai 3, STS diberi nilai 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Dibawah ini adalah tabel rincian item favourable dan unfavourable
Tabel 3. 6
Tabel Rincian Item Favourable dan Unfavourable
Item Favourable (positif) Item Unfavourable (negatif)
1, 2, 3, 6, 12, 13, 14, 18, 20, 22, 25,
26, 27, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 37,
40, 43, 44, 47, 48, 52, 54, 57, 58, 60
4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 15, 16, 17, 19,
21, 23, 24, 28, 29, 33, 38, 39, 41,
42, 45, 46, 49, 50, 51, 53, 55, 56, 59
G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas Instrumen
Menurut Jonathan Sarwono (2014:247) validitas adalah suatu skala
pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur dan inferensi yang dihasilkan
mendekati kebenaran.
Pengujian validitas alat ukur dalam penelitian ini dilakukan dengan
program komputer SPSS versi 17.0 for Windows dengan cara melihat
nilai korelasi (pearson correlation) adalah positif, dan nilai probabilitas
korelasi [sig. (2-tailed)] ≤ taraf signifikan (α) sebesar 0,05. Pelaksanaan
analisis uji validitas ini dilakukan kepada siswa-siswi kelas VIII di SMP
N 15 Yogyakarta, SMP Perak Yogyakart, SMP Kristen Kalam Kudus
Yogyakarta dan SMP Tumbuh Yogyakarta, dan SMP Bhineka Tunggal
Ika Yogyakarta dengan jumlah responden 113 dengan dk= n-2. Dari
hasil pengujian diketahui bahwa derajat kebebasan sebesar 111
(dk=113-2) dengan taraf signifikan 5% menunjukan r tabel = 0,1848
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Validitas Variabel Sikap Menyontek No Butir rhitung rtabel Keterangan
1 1 .442 0,1848 Valid
2 2 .636 0,1848 Valid
3 3 .458 0,1848 Valid
4 4 .231 0,1848 Valid
5 5 .379 0,1848 Valid
6 6 .537 0,1848 Valid
7 7 .232 0,1848 Valid
8 8 .331 0,1848 Valid
9 9 .576 0,1848 Valid
10 10 .315 0,1848 Valid
11 11 .311 0,1848 Valid
12 12 -.178 0,1848 Tidak Valid
13 13 .307 0,1848 Valid
14 14 .650 0,1848 Valid
15 15 .325 0,1848 Valid
16 16 .573 0,1848 Valid
17 17 .298 0,1848 Valid
18 18 .301 0,1848 Valid
19 19 .527 0,1848 Valid
20 20 .599 0,1848 Valid
21 21 .491 0,1848 Valid
22 22 -.413 0,1848 Tidak Valid
23 23 .396 0,1848 Valid
24 24 .490 0,1848 Valid
25 25 .713 0,1848 Valid
26 26 .561 0,1848 Valid
27 27 .690 0,1848 Valid
28 28 .557 0,1848 Valid
29 29 .119 0,1848 Tidak Valid
30 30 .110 0,1848 Tidak Valid
31 31 .618 0,1848 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
32 32 .624 0,1848 Valid
33 33 .711 0,1848 Valid
34 34 .670 0,1848 Valid
35 35 .666 0,1848 Valid
36 36 -.246 0,1848 Tidak Valid
37 37 .681 0,1848 Valid
38 38 .564 0,1848 Valid
39 39 .428 0,1848 Valid
40 40 .605 0,1848 Valid
41 41 .293 0,1848 Valid
42 42 .530 0,1848 Valid
43 43 .686 0,1848 Valid
44 44 .694 0,1848 Valid
45 45 .118 0,1848 Tidak Valid
46 46 .441 0,1848 Valid
47 47 .664 0,1848 Valid
48 48 .700 0,1848 Valid
49 49 .594 0,1848 Valid
50 50 -.513 0,1848 Tidak Valid
51 51 .359 0,1848 Valid
52 52 .735 0,1848 Valid
53 53 .548 0,1848 Valid
54 54 .382 0,1848 Valid
55 55 .464 0,1848 Valid
56 56 .148 0,1848 Tidak Valid
57 57 .712 0,1848 Valid
58 58 .424 0,1848 Valid
59 59 .333 0,1848 Valid
60 60 .692 0,1848 Valid
Dari tabel 3.7 menunjukan hasil pengukuran validitas variabel
sikap siswa terhadap perilaku mencontek dengan butir 60 dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
diketahui ada 52 butir soal valid karena r hitung lebih besar dari r tabel dan
ada 8 butir soal tidak valid. Pernyataan dalam kuesioner dipertahankan
karena penting untuk mengungkap sikap siswa terhadap perilaku
mencontek maka peneliti melakukan perbaikan yaitu: 8 untuk butir soal
yang tidak valid dihilangkan sehingga jumlah butir soal dalam kuesioner
untuk variabel sikap siswa terhadap perilaku menyontek menjadi 52
butir soal.
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Validitas Variabel Sikap Mencontek No Butir rhitung rtabel Keterangan
1 1 .443 0,1848 Valid
2 2 .644 0,1848 Valid
3 3 .475 0,1848 Valid
4 4 .219 0,1848 Valid
5 5 .391 0,1848 Valid
6 6 .560 0,1848 Valid
7 7 .219 0,1848 Valid
7 8 .347 0,1848 Valid
8 9 .592 0,1848 Valid
9 10 .341 0,1848 Valid
10 11 .340 0,1848 Valid
11 13 .314 0,1848 Valid
12 14 .645 0,1848 Valid
13 15 .339 0,1848 Valid
14 16 .589 0,1848 Valid
15 17 .274 0,1848 Valid
16 18 .309 0,1848 Valid
17 19 .536 0,1848 Valid
18 20 .600 0,1848 Valid
19 21 .524 0,1848 Valid
20 23 .405 0,1848 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
21 24 .490 0,1848 Valid
22 25 .720 0,1848 Valid
23 26 .582 0,1848 Valid
24 27 .677 0,1848 Valid
25 28 .547 0,1848 Valid
27 31 .604 0,1848 Valid
28 32 .617 0,1848 Valid
29 33 .715 0,1848 Valid
30 34 .677 0,1848 Valid
31 35 .666 0,1848 Valid
32 37 .681 0,1848 Valid
33 38 .572 0,1848 Valid
34 39 .441 0,1848 Valid
35 40 .618 0,1848 Valid
36 41 .314 0,1848 Valid
37 42 .541 0,1848 Valid
38 43 .686 0,1848 Valid
39 44 .711 0,1848 Valid
40 46 .453 0,1848 Valid
41 47 .684 0,1848 Valid
42 48 .709 0,1848 Valid
43 49 .584 0,1848 Valid
44 51 .365 0,1848 Valid
45 52 .738 0,1848 Valid
46 53 .551 0,1848 Valid
47 54 .384 0,1848 Valid
48 55 .445 0,1848 Valid
49 57 .720 0,1848 Valid
50 58 .426 0,1848 Valid
51 59 .294 0,1848 Valid
52 60 .704 0,1848 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Jonathan Sarwono (2014:248) reliabilitas menunjuk pada adanya
konsistensi dan stabilitas nilai hasil pengukuran tertentu di setiap kali
pengukuran dilakukan pada hal yang sama.
Menurut Siregar (2013:55) reliabilitas adalah untuk mengetahui
sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan
menggunakan alat pengukur yang sama pula. Pengujian reliabilitas
dalam penelitian ini menggunakan Alpha Cronbach (Siregar, 2013:58):
r11 = [𝑘
𝑘−1] [1 −
∑ 𝜎𝑏2
𝜎𝑡2 ]
Keterangan:
r11 = koefisien reliabilitas instrumen
k = jumlah butir pertanyaan
∑ 𝜎𝑏2 = jumlah varians butir
𝜎𝑡2 = varians total
Sedangkan untuk mendapatkan varian digunakan rumus sebagai
berikut:
𝜎𝑏2 =
∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2
𝑁
𝑁
Keterangan:
𝜎𝑏2 = Varian skor butir
∑ 𝑋2 = Jumlah kuadrat skor butir
∑ 𝑋 = Jumlah skor butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
𝑁 = Banyaknya siswa
Selanjutnya nilai r11 diinterpretasikan dengan pedoman sebagai berikut:
Tabel 3.9
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Interpretasi
0,800 – 1,000 Sangat Tinggi
0,600 – 0,799 Tinggi
0,400 – 0,599 Cukup
0,200 – 0,399 Rendah
0,000 – 0,199 Sangat Rendah (Sugiyono, 2011:242)
Ketentuan untuk menilai reliabel atau tidaknya suatu instrumen
sebagai berikut: jika koefisien reliabilitas (r11) lebih besar dari 0,6 maka
kuesioner tersebut reliabel, sebaliknya jika koefisien reliabilitas (r11)
kurang dari 0,6 maka kuesioner tersebut tidak reliabel (Siregar,
2013:57).
Untuk melakukan uji reliabilitas digunakan bantuan program
SPSS versi 17.0 for Windows. Kriteria kuesioner dikatakan reliabel jika
pada α = 5% nilai alpha cronbach lebih dari 0,6.
Tabel 3.10
Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Sikap Mencontek
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.950 .954 52
Dari tabel 3.11 menunjukkan bahwa variabel sikap siswa terhadap
perilaku mencontek adalah reliable dimana koefisien Cronbach's Alpha
yaitu 0,950 lebih besar dari 0,600 dengan tingkat reliabilitasnya tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
H. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis secara
statistik dengan menggunakan teknik komparasi T-test, untuk
mengetahui perbedaan status sekolah dan akreditasi sekolah terhadap
perilaku mencontek.
Selain itu dalam menganalisi data memiliki kriteria pengujian
agar tercapai kesahihan, yaitu uji prasarat/asumsi. Tiga asumsi yang
harus dipenuhi untuk mengerjakan analisis varian adalah pengambilan
sampel secara purposive sampling, uji normalitas dan uji homogenitas
(Hadi, 2004)
1. Teknik Deskripsi Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan
stastistika deskriptif. Menurut Siregar (2013:126) analisis statistika
deskriptif merupakan bentuk analisis data penelitian untuk menguji
generalisasi hasil penelitian berdasarkan suatu sampel. Analisis
deskriptif ini dilakukan dengan pengujian hipotesis deskriptif.
Sedangkan menurut Subagyo (2003:1) statistika deskriptif adalah
bagian statistika mengenai pengumpulan data, penyajian, penentuan
nilai-nilai statistika, pembuatan diagram atau gambar mengenai
sesuatu hal.
Peneliti melakukan penyajian data dengan mendeskripsikan
dalam bentuk distribusi frekuensi dan nilai-nilai statistika yang akan
diinterpretasikan secara kualitatif. Untuk mendeskripsikan data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
penelitian menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II.
Berikut adalah tabel PAP tipe II (Masidjo, 1995:157):
Tabel 3. 11
Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II
Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Kategori Kecenderungan
Variabel
81% - 100% Sangat Baik
66% - 80% Baik
56% - 65% Cukup
46% - 55% Tidak Baik
Dibawah 46% Sangat Tidak Baik
PAP tipe II umumnya merupakan cara untuk menghitung prestasi
siswa dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 10. Namun data
penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya dengan skor terendah 1
dan skor tertinggi 4, maka untuk mendeskripsikan kategori
kecenderungan variabel Sikap Siswa Terhadap Perilaku Mencontek
harus menentukan skor interval dengan memodifikasi rumus PAP
tipe II dengan rumus:
Skor terendah yang mungkin dicapai + {nilai persentase x (skor
tertinggi yang mungkin dicapai – skor terendah yang mungkin
dicapai)}. Berikut ini adalah pendeskripsian variabel penelitian:
a. Variabel Sikap Siswa Terhadap Perilaku Mencontek
Skor tertinggi yang mungkin dicapai 4 x 52 = 208
Skor terendah yang mungkin dicapai 1 x 52 = 52
Perhitungan rentang skor untuk variabel Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Mencontek :
52 + 81% (208-52) = 178,36 dibulatkan 178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
52 + 66% (208-52) = 154,96 dibulatkan 155
52 + 56% (208-52) = 139,36 dibulatkan 139
52 + 46% (208-52) = 123,76 dibulatkan 124
52 + 0% (208-52) = 52
Dari data perhitungan diatas dapat ditentukan rentang skor untuk
variabel Sikap Mencontek sebagai berikut:
Tabel 3. 12
Rentang skor variabel sikap menyontek
Interval Kategori
178 - 208 Sangat Tinggi
155 - 177 Tinggi
139 – 154 Sedang
124 – 138 Rendah
52 - 123 Sangat Rendah
2. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus
Kolmogorov Smirnov. Berdasarkan analisis data akan digunakan
program komputer yaitu SPSS versi 17.0 for windows Yang
dapat menunjukkan normalitas data. Kriteria yang ditetapkan
yaitu:
a) Jika koefisien sig pada output Kolmogorov-Smirnov test
> dari α 5% (0.05) maka data berdistribusi normal.
b) Jika koefisien sig pada output Kolmogorov-Smirnov test
< dari α 5% (0.05) maka data tidak berdistribusi normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
b. Uji Homogenitas
Analisis ini bertujuan untuk menguji apakah kelompok
mempunyai varian yang homogeny atau sama (Santoso, 2003).
Caranya adalah dengan melihat nilai probabilitas Levene’s Test
For Equality of Variance dari program SPSS 17, dengan kriteria
sebagai berikut:
a) Jika nilai probabilitasnya > dari 0,05 (p>0,05) maka
kelompok sampel mempunyai varian sama
b) jika nilai probabilitasnya kurang dari 0,05 (p<0,05)
maka kelompok sampel mempunyai varian yang tidak
sama.
3. Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang diuji adalah sikap siswa terhadap perilaku
mencontek berdasarkan akreditasi sekolah dan status sekolah.
Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan Independent
Sample t-Test dengan alat bantu SPSS versi 17. Pengujian hipotesis
ini dilakukan dengan cara teknik statistik yang bisa digunakan untuk
menguji perbedaan dua kelompok sampel (Nurgiyantoro, dkk, 2000)
tidak berhubungan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan hipotesis
Hipotesis 1 :
Ho: tidak ada perbedaan sikap siswa dalam perilaku mencontek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
berdasarkan status sekolah
Ha: ada perbedaan sikap siswa dalam perilaku mencontek
berdasarkan status sekolah
Hipotesis 2 :
Ho: tidak ada perbedaan sikap siswa dalam perilaku mencontek
Berdasarkan Akreditasi sekolah
Ha: ada perbedaan sikap siswa dalam perilaku mencontek
Berdasarkan Akreditasi sekolah.
Menentukan tingkat signifikansi pengujian perbedaan sikap
siswa terhadap perilaku menyontek menggunakan taraf
signifikansi 5%
b. Menentukan kriteria penerimaan hipotesis
Ha diterima apabila probability value lebih kecil daripada taraf
signifikansi yang ditetapkan (α = 5%). Dengan kata lain, dapat
dikatakan bahwa apabila probability value lebih kecil dari taraf
signifikansi (α) 5%, maka terdapat perbedaan yang signifikan
antara sekolah yang memiliki akreditasi dan status sekolah yang
yang kurang baik.
c. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan alat bantu
Program SPSS versi 17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
Berikut ini beberapa gambaran umum Sekolah Menengah Pertama yang akan
digunakan oleh peneliti di Kota Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain:
A. SMP Negeri 15 Yogyakarta
SMP Negeri 15 Yogyakarta terletak di jalan Tegal Lempuyangan No
61 Yogyakarta. SMP N 15 Yogyakarta ini memiliki jumlah siswa terbanyak di
seluruh SMP Negeri maupun swasta yang ada di Yogyakarta, keseluruhan
siswa berjumlah 1.014 yang terdiri dari: kelas VII sebanyak 166 siswa laki-laki
dan 174 siswa perempuan, kelas VIII sebanyak 162 siswa laki-laki dan 174
siswa perempuan, dan kelas IX memiliki 167 siswa laki-laki dan 171 siswa
perempuan
Tabel 4. 1
Daftar jumlah siswa kelas VIII SMP N 15 Yogyakarta
Kelas VII VIII IX
L =
P =
166
174
162
174
167
171
B. SMP Perak Yogyakarta
SMP Perak Yogyakarta terletak di jalan Kemasan No 46 Kotagede. SMP
Perak Yogyakarta ini kondisi yang ada dilapangan sangat memprihatinkan
dan bisa dikatakan tidak layak bila disebut sebagai sekolah, dikarenakan
kondisi bangunan sekolahan yang kotor, tidak strategis dan memiliki sedikit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
siswa. SMP Perak Yogyakarta memiliki jumlah siswa 36 yang terdiri dari:
kelas VII sebanyak 3 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan, kelas VIII
sebanyak 4 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan, dan kelas IX sebanyak
19 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan.
Tabel 4. 2
Daftar jumlah siswa kelas VIII SMP Perak Yogyakarta
Kelas VII VIII IX
L =
P =
3
3
4
6
19
1
C. SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta
SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta terletak di jalan Jambon IV
RT/RW 01/01. SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta memiliki jumlah
siswa keseluruhan 153 yang terdiri dari: kelas VII sebanyak 26 siswa laki-
laki dan 24 siswa perempuan, kelas VIII sebanyak 25 siswa laki-laki dan 33
siswa perempuan, dan kelas IX sebanyak 24 siswa laki-laki dan 21 siswa
perempuan.
Tabel 4.3
Daftar jumlah siswa kelas VIII SMP Kristen Kalam Kudus
Yogyakarta
Kelas VII VIII IX
L =
P =
26
24
25
33
24
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
D. SMP Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta
SMP Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta terletak dijalan Poncowinatan
No 16. SMP Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta memiliki jumlah siswa
keseluruhan 26 siswa terdiri dari: kelas VII sebanyak 34 siswa laki-laki dan
18 siswa perempuan, kelas VIII sebanyak 23 siswa laki-laki dan 21 siswa
perempuan, dan kelas IX sebanyak 32 siswa laki-laki dan 30 siswa
perempuan.
Tabel 4.4
Daftar Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Bhineka Tunggal Ika
Yogyakarta
Kelas VII VIII IX
L =
P =
34
18
23
21
32
30
E. SMP Tumbuh Yogyakarta
SMP Tumbuh Yogyakarta terletak dijalan Amri Yahya No 1. SMP
Tumbuh Yogyakarta memiliki jumlah siswa keseluruhan 56, yang terdiri
dari: kelas VII sebanyak 15 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan, kelas
VIII sebanyak 9 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan, dan kelas IX
sebanyak 15 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.
Tabel 4.5
Daftar Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Tumbuh Yogyakarta
Kelas VII VIII IX
L =
P =
15
6
9
1
15
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-April 2016 di sekolah
Menengah Pertama Negeri dan Swasta di Kota Yogyakarta. Jumlah responden
dalam penelitian berjumlah 113 dari jumlah keseluruhan responden telah mengisi
kuesioner secara lengkap. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah
seluruh siswa kelas VIII SMP N 15 Yogyakarta, SMP Perak Yogyakart, SMP
Kristen Kalam Kudus Yogyakarta, SMP Tumbuh Yogyakarta, dan SMP Bhineka
Tunggal Ika Yogyakarta yang berjumlah 458 orang. Tetapi yang digunakan untuk
sampel merupakan siswa kelas VIII dengan jumlah responden 113. Data yang
diperoleh dari kuesioner merupakan data sikap siswa terhadap perilaku
mencontek, sedangkan variabel status sekolah dan akreditasi sekolah diperoleh
dari informasi dinas pendidikan kota Yogyakarta.
A. Deskripsi Data
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan peneliti berjumlah 3
variabel, yaitu status sekolah, akreditasi sekolah, dan sikap siswa terhadap
perilaku menyontek. Variabel-variabel tersebut akan dideskripsikan
berdasarkan PAP tipe II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
1. Deskripsi Responden Penelitian
a. Asal Sekolah
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah
No Asal Sekolah F Frekuensi Relatif
1 SMP N 15 Yogyakarta 30 27%
2 SMP Perak Yogyakarta 5 4.4%
3 SMP Kristen Kalam Kudus
Yogyakarta
30 27%
4 SMP Tumbuh Yogyakarta 24 21%
5 SMP Bhineka Tunggal Ika
Yogyakarta
21 19%
Jumlah 113 100%
Tabel 5.1 menunjukan bahwa jumlah siswa yang menjadi
responden dalam penelitian adalah 113 siswa. Rincianya sebagai
berikut : 30 siswa (27%) dari SMP N 15 Yogyakarta, 5 siswa
(4.4%) dari SMP Perak Yogyakarta, 30 siswa (27%) dari SMP
Kristen Kalam Kudus, 24 siswa (21%) dari SMP Tumbuh
Yogyakarta, 21 siswa (19%) dari SMP Bhineka Tunggal Ika
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
b. Status Sekolah
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Status
Sekolah
No Asal Sekolah Status F Frekuensi Relatif
1 SMP N 15 Yogyakarta Negeri 30 26.55%
2 SMP Perak Yogyakarta Swasta
3 SMP Kristen Kalam
Kudus Yogyakarta
Swasta
4 SMP Tumbuh
Yogyakarta
Swasta 83 73.45%
5 SMP Bhineka Tunggal
Ika Yogyakarta
Swasta
Jumlah 113 100%
Tabel 5.2 menunjukan bahwa jumlah siswa yang menjadi
responden penelitian ini adalah 113 yang terdiri dari 30 siswa
(26.5%) dari SMP Negeri dan 83 siswa (73.4%) dari SMP Swasta.
Dengan demikian disimpulkan bahwa sebagian besar responden
berasal dari SMP Swasta.
c. Akreditasi Sekolah
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Status
Sekolah
No Asal Sekolah Akreditasi
Sekolah
F Frekuensi
Relatif
1 SMP N 15 Yogyakarta A 30 26.55%
2 SMP Perak
Yogyakarta
B
3 SMP Bhineka Tunggal B 26 23%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Ika Yogyakarta
4 SMP Tumbuh
Yogyakarta
BT 54 48%
5 SMP Kristen Kalam
Kudus Yogyakarta
BT
Jumlah 113 100%
Tabel 5.3 menunjukan bahwa jumlah siswa yang menjadi
responden penelitian ini adalah 113 yang terdiri dari 30 siswa
(26.5%) dari SMP yang berakreditasi A, 26 siswa (23%) dari SMP
berakreditasi B, dan 54 siswa (48%) berasal dari SMP yang Belum
Terakreditasi. Dengan demikian disimpulkan bahwa sebagian besar
responden berasal dari SMP yang Belum Terakreditasi.
2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
a. Berdasarkan Variabel Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek
Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang diperoleh berdasarkan
penilaian dengan menggunakan PAP tipe II maka akan dijelaskan
secara singkat pada Tabel 5.4. PAP tipe II umumnya merupakan cara
untuk menghitung prestasi siswa dengan skor minimal 0 dan skor
maksimal 10. Jumlah pertanyaan kuesioner yang dinyatakan valid
sebanyak 52 butir dari 60 butir. Jadi jumlah butir pernyataan
kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian sebanyak 52, jumlah
skor maksimum yang dicapai adalah 52x4 = 208 sedangkan skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
minimum yang dicapai adalah 52x1 = 52. Dengan demikian hasil
analisis deskriptif disajikan pada Tabel 5.4 berikut ini:
Tabel 5. 4
Rentang skor variabel sikap siswa terhadap perilaku
menyontek
Interval Frekuensi Persentase Kategori
178 - 208 0 0% Sangat Tinggi
155 - 177 1 0.9% Tinggi
139 – 154 10 9% Sedang
124 – 138 31 27% Rendah
52 - 123 71 63% Sangat Rendah
Jumlah 113 100%
Tabel 5.1 dapat menujukan bahwa 0 siswa (0%)
mempunyai sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi, 1
siswa (0.9%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori tinggi,
10 siswa (9%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori
sedang, 31 siswa (27%) mempunyai sikap menyontek dengan
kategori rendah dan 71 siswa (63%) mempunyai sikap menyontek
dengan kategori sangat rendah. Hasil perhitungan ststistik rata-rata
(mean) diperoleh = 93, nilai tengah (median) = 95, modus = 62,
dan nilai deviasi standar =21. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar responden memiliki sikap menyontek yang
sangat rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
b. Berdasarkan Variabel Status Sekolah
1. Status Sekolah Negeri
Tabel 5.5
Rentang Skor Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Meyontek Berdasarkan Variabel Status Sekolah Negeri Interval Frekuensi Persentase Kategori
178 - 208 0 0% Sangat Tinggi
155 - 177 0 0% Tinggi
139 – 154 0 0% Sedang
124 – 138 9 27.27% Rendah
52 - 123 24 72.72% Sangat Rendah
Jumlah 33 100%
Tabel 5.5 dapat menujukan status sekolah negeri memiliki 0
siswa (0%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori sangat
tinggi, 0 siswa (0%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori
tinggi, 0 siswa (0%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori
sedang, 9 siswa (27.27%) mempunyai sikap menyontek dengan
kategori rendah dan 24 siswa (72.72%) mempunyai sikap
menyontek dengan kategori sangat rendah.
2. Status Sekolah Swasta
Tabel 5.6
Rentang Skor Sikap Siswa Terhadap Perilaku Meyontek
Berdasarkan Variabel Status Sekolah Swasta
Interval Frekuensi Persentase Kategori
178 - 208 0 0% Sangat Tinggi
155 - 177 1 1.25 % Tinggi
139 – 154 10 12.5 % Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
124 – 138 22 27.5 % Rendah
52 - 123 46 57.5 % Sangat Rendah
Jumlah 80 100%
Tabel 5.6 dapat menujukan bahwa 0 siswa (0%)
mempunyai sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi, 1
siswa (1.25%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori
tinggi, 10 siswa (12.5%) mempunyai sikap menyontek dengan
kategori sedang, 22 siswa (27.5%) mempunyai sikap menyontek
dengan kategori rendah dan 46 siswa (57.5%) mempunyai sikap
menyontek dengan kategori sangat rendah.
c. Berdasarkan Variabel Akreditasi Sekolah
1. Akreditasi Sekolah A
Tabel 5.7
Rentang Skor Sikap Siswa Terhadap Perilaku Meyontek
Berdasarkan Variabel Akreditasi A
Interval Frekuensi Persentase Kategori 178 - 208 0 0% Sangat Tinggi
155 - 177 0 0% Tinggi
139 – 154 0 0% Sedang
124 – 138 9 27.27% Rendah
52 - 123 24 72.72% Sangat Rendah
Jumlah 33 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 5.7 dapat menujukan bahwa 0 siswa (0%)
mempunyai sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi, 0
siswa (0%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori tinggi, 0
siswa (0%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori sedang,
9 siswa (27.27%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori
rendah dan 24 siswa (72.72%) mempunyai sikap menyontek
dengan kategori sangat rendah.
2. Akreditasi Sekolah B
Tabel 5.8
Rentang Skor Sikap Siswa Terhadap Perilaku Meyontek
Berdasarkan Variabel Akreditasi B
Interval Frekuensi Persentase Kategori 178 - 208 0 0% Sangat Tinggi
155 - 177 0 0% Tinggi
139 – 154 3 11.53% Sedang
124 – 138 7 26.92% Rendah
52 - 123 16 61.53% Sangat Rendah
Jumlah 26 100%
Tabel 5.8 dapat menujukan bahwa 0 siswa (0%)
mempunyai sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi, 0
siswa (0%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori tinggi, 3
siswa (11.53%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori
sedang, 7 siswa (26.92%) mempunyai sikap menyontek dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
kategori rendah dan 16 siswa (61.53%) mempunyai sikap
menyontek dengan kategori sangat rendah.
3. Sekolah Belum Terakreditasi
Tabel 5.9
Rentang Skor Sikap Siswa Terhadap Perilaku Meyontek
Berdasarkan Variabel Akreditasi BT
Interval Frekuensi Persentase Kategori 178 - 208 0 0% Sangat Tinggi
155 - 177 1 1.85% Tinggi
139 – 154 7 12.96% Sedang
124 – 138 15 27.77% Rendah
52 - 123 31 57.40% Sangat Rendah
Jumlah 54 100%
Tabel 5.9 dapat menujukan bahwa 0 siswa (0%)
mempunyai sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi, 1
siswa (1.85%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori
tinggi, 7 siswa (12.96%) mempunyai sikap menyontek dengan
kategori sedang, 15 siswa (27.77%) mempunyai sikap menyontek
dengan kategori rendah dan 31 siswa (57.40%) mempunyai sikap
menyontek dengan kategori sangat rendah.
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data
1. Pengujian Normalitas
Sebelum dilakukan penghitungan data penelitian secara
kuantitatif terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Uji normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
dilakukan untuk mengetahui apakah data setiap variabel berdistribusi
normal atau tidak. Jika p<0,05 maka sebaran skor dinyatakan tidak
normal, sebaliknya jika p>0,05 maka sebaran skor dinyatakan normal
(Sugiyono, 2000). Uji normalitas dilakukan dengan One Sample
Kolmogorov Smirnov dengan program SPSS Versi 17.
a. Pengujian Normalitas Berdasarkan Akreditasi sekolah
Tabel 5.10
Hasil Uji Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Berdasarkan Akreditasi Sekolah
No Variabel Asymp Sig.2-
tailed
α Kesimpulan
1 Akreditasi Sekolah A 0.642 0.05 Normal
2 Akreditasi Sekolah B 0.377 0.05 Normal
3 Akreditasi Sekolah BT 0.582 0.05 Normal
Dari tabel diatas menunjukan bahwa nilai-nilai probabilitas
(asymptotic significance) untuk distribusi dari variabel akreditasi
sekolah A = 0.642, nilai probabilitas tersebut lebih besar dari α=
0.05 yang berarti distribusi data normal. Nilai probabilitas
(asymptotic significance) untuk distribusi variabel akreditasi
sekolah B = 0.377, nilai probabilitas tersebut lebih besar dari α=
0.05 yang berarti distribusi data normal. Nilai probabilitas
(asymptotic significance) untuk distribusi variabel akreditasi
sekolah BT = 0.5, nilai probabilitas tersebut lebih besar dari α=
0.05 yang berarti distribusi data normal. Dengan demikian dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
disimpulkan bahwa variabel sikap siswa terhadap perilaku
menyontek berdasarkan status sekolah dan akreditasi sekolah
adalah normal.
b. Pengujian Normalitas Berdasarkan Status Sekolah
Tabel 5.11
Hasil Uji Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Berdasarkan Status Sekoalh
No Variabel Asymp Sig.2-
tailed
α Kesimpulan
1 Status Sekolah Negeri 0.642 0.05 Normal
2 Status Sekolah Swasta 0.899 0.05 Normal
Dari tabel diatas menunjukan bahwa nilai-nilai probabilitas
(asymptotic significance) untuk distribusi dari variabel status sekolah
Negeri = 0.642, nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari α= 0.05
yang berarti distribusi data status sekolah adalah normal. Nilai
probabilitas (asymptotic significance) untuk distribusi dari variabel
status sekolah swasta = 0.899, nilai probabilitas tersebut lebih besar
dari α = 0.05 yang berarti distribusi data tersebut normal.
2. Pengujian Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah sampel-sampel
dalam penelitian berasal dari populasi yang memiliki varian yang
sama (Santoso, 2001). Uji homogenitas varians dilakukan dengan
program SPSS For Windows Versi 17, yaitu melalui Levene’s Test For
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Equality of Variance. Pengambilan keputusan didasarkan pada
probabilitas, jika p>0.05 maka dinyatakan data berasal dari populasi
yang memiliki varian yang sama, tetapi apabila p<0.05 maka data
dinyatakan berasal dari populasi yang memiliki varian yang tidak
sama.
a. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Status
Sekolah
Tabel 5.12
Hasil Pengujian Homogenitas Status Sekolah
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.187 1 111 .666
Bersadarkan tabel 5.12 diatas menunjukan bahwa hasil
pengujian homogenitas Levene’s Test for Equality of Variance
untuk data sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan
status sekolah diperoleh nilai probabilitasnya nilai Sig.> 0.05 yaitu
0.666. maka dapat disimpulkan bahwa data mengenai sikap siswa
terhadap perilaku menyontek berdasarkan akreditas adalah identik.
b. Sikap Terhadap Perilaku Menyontek Berdasrakan Akreditasi
Sekolah
Tabel 5.13
Hasil Uji Homogenitas Akreditasi Sekolah
Bersadarkan tabel 5.13 diatas menunjukan bahwa hasil
pengujian homogenitas Levene’s Test for Equality of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
3.748 2 110 .027
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
untuk data sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan akreditasi diperoleh nilai probabilitasnya nilai Sig.
< dari 0.05 yaitu 0.027. maka dapat disimpulkan bahwa data
mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan
akreditas adalah tidak identik.
C. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan pengujian prasyarat, analisis data diketahui data mengenai
sikap siswa terhadap perilaku mencontek berdasarkan Akreditasi dan Status
sekolah berdistribusi normal, sedangkan dalam pengujian homogenitas data
mengenai sikap siswa terhadap perilaku mencontek berdasarkan Status Sekolah
identik, sedangkan berdasarkan Akreditasi Sekolah tidak identik. Berdasarkan
hasil pengujian tersebut, teknik analisis data yang digunakan dalam pengujian
hipotesis adalah dengan menggunakan Uji Man-Whitney untuk variabel yang
memiliki 2 sampel dan Uji Kruskial untuk variabel yang memiliki lebih dari 2
sampel dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 17 For Windows.
Program ini menampilkan dua tabel yaitu hasil statistik dari subjek status
sekolah dan akreditasi sekolah yang hasilnya dapat dilihat pada deskripsi
dibawah ini:
1. Pengujian Hipotesis I
a. Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan
status sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Ho= Tidak Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan status sekolah.
Ha= Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan status sekolah.
Tabel 5.14
Hasil Uji Man Whitney Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Status Sekolah
Ranks
status_sekolah N Mean Rank Sum of Ranks
sikap_menyontek Negeri 33 44.45 1467.00
swasta 80 62.18 4974.00
Total 113
Test Statisticsa
sikap_menyontek
Mann-Whitney U 906.000
Wilcoxon W 1467.000
Z -2.615
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Berdasarkan tabel 5.14 tampak bahwa nilai asymp sig adalah 0,009,
karena nilai asymp sig < dari 0,05 maka Ho ditolak. Hal ini berarti ada
perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan status
sekolah. Dalam tabel output rank bagian mean rank, terlihat angka
mean rank (rata-rata ranking untuk status sekolah), sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
mean rank status sekolah swasta = 62.18 dan mean rank status sekolah
negeri = 44.45.
b. Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan
akreditasi sekolah.
Ho= Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan akreditasi sekolah.
Ha= Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan akreditasi sekolah
Tabel 5.15
Hasil Uji Kruskal-Wallis Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Akreditas Sekolah
Ranks
akreditasi_sekolah N Mean Rank
sikap_menyontek A 33 44.45
B 26 66.92
BT 54 59.89
Total 113
Dari tabel 5.15 diatas menunjukan bahwa nilai Asymp. Sig adalah
0.022 yang jauh dibawah 0.05 maka H0 ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan
antara sikap siswa terhadap perilaku menyontek di ketiga sekolah dengan
akreditasi yang berbeda yaitu A B dan belum terakreditasi. Dalam tabel
Test Statisticsa,b
sikap_menyontek
Chi-Square 7.646
df 2
Asymp. Sig. .022
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
output rank bagian mean rank, terlihat angka mean rank (rata-rata ranking
untuk akreditasi tertentu), sebagai berikut: Mean Rank Akreditasi A = 44.45,
mean rank Akreditasi B = 66.92, dan mean rank belum terakreditasi = 59.89.
Jika dilihat dari mean rank semua akreditasi hampir sama. Hal ini
menunjukan bahwa tidak ada perbedaan sikap siswa diantara ketiga akreditasi
tersebut jika dibandingkan bersama-sama.
D. Pembahasan
1. Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Status
Sekolah
Berdasarkan data yang ditemukan dari hasil penelitian menunjukan
bahwa ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek pada
sekolah yang bestatus negeri dan swasta ditunjukan dengan hasil (Asymp.
Sig = 0.009 < α 0.05). sikap siswa terhadap perilaku menyontek pada nilai
mean sekolah negeri lebih rendah dari sekolah swasta, hal ini terlihat dari
perbandingan mean yaitu mean sekolah negeri < mean sekolah swasta
(44.45 < 62.18).
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat diartikan bahwa
adanya perbedaan sikap antara siswa disekolah negeri maupun disekolah
swasta. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:
a. Karena sekolah negeri memiliki fasilitas yang lengkap dan memadai
karena didukung dan diberi bantuan oleh pemerintah, sedangkan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
sekolah swasta semua fasilitas yang ada diperoleh dari donatur dan
pemilik sekolah (yayasan) tersebut.
b. Proses pembelajaran yang berbeda antara negeri dan swasta karena
sarana dan prasarana yang ada dimasing-masing sekolah.
c. Pendidik yang sudah menjadi pegawai negeri sipil, yang hidupnya
sudah terjamin dengan berbagai tunjangan dan gaji yang lumayan
besar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, berbeda dengan
pendidik yang bekerja pada sekolah swasta yang statusnya sebagai
pendidik tetap yayasan atau pendidik tidak tetap yayasan yang
penghasilannya ditentukan dari berapa banyaknya jumlah jam
mengajar.
d. Pendidik yang memperoleh feedback tidak sesuai dengan apa yang
sudah diberikan kepada siswa-siswinya.
Tak jarang hanya demi menjaga nama baik sekolah, agar terkesan
memiliki kualitas pendidikan yang baik, pihak sekolah melakukan
berbagai upaya untuk mempertinggi persentase angka kelulusan. Sekolah
yang memberikan tambahan les diluar jam pelajaran perlu di apresiasi,
namun ketika pihak sekolah telah kehabisan cara untuk mempertahankan
kredibilitasnya sebagai sekolah terpandang, bisa jadi bukan hanya
memberikan pengawasan yang leluasa tetapi memperbolehkan siswanya
bertindak tidak jujur pada saat ujian berlangsung, atau bahkan pihak
sekolah membantu memberikan jawaban yang mungkin belum tentu benar
jawabanya. Siswa disekolah swasta sering sekali terdengar sebagai siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
“buangan” karena mereka tidak diterima disekolah negeri. Dalam kondisi
seperti ini peran pendidik sangat penting dalam kemajuan akademik para
siswanya. Oleh sebab itu, status sekolah menjadi salah satu alasan
mengapa sikap siswa terhadap perilaku menyontek lebih banyak terjadi
pada sekolah swasta. Namun begitu sebagai pendidik sudah sewajarnya
memberikan apa yang menjadi hak siswa-siswinya dan merupakan
kewajiban dan tanggung jawab yang harus terus dijalani karena berani
mengambil pekerjaan dalam bidang pendidikan.
Hal-hal itulah yang menjadi adanya perbedaan sikap siswa
terhadap perilaku menyontek pada sekolah swasta dan negeri.
2. Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan
Akreditasi Sekolah
Berdasarkan data dari hasil penelitian bahwa ada perbedaan sikap
siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan akreditasi sekolah
ditunjukkan dengan hasil (Asymp. Sig= 0,022 < α 0,05).
Sementara itu sekolah dengan peringkat akreditasi A (sangat baik)
menunjukkan mean rank terendah yaitu 44.45, akreditasi B (baik)
menunjukan mean rank tertinggi yaitu 66.92, sedangkan sekolah yang
belum terakreditasi menunjukan mean rank sedang yaitu 59.89. Dari hasil
diatas menunjukan bahwa sekolah dengan akreditasi A memiliki siswa
dengan kategori rendah dalam perilaku menyontek dibandingkan dengan
akreditasi B yang memiliki siswa dengan kategori tinggi dalam perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
menyontek, sedangkan untuk sekolah yang belum terakreditasi memiliki
jumlah siswa dengan kategori sedang dalam perilaku menyontek.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang terjamin mutunya
dalam penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan standar nasional yang
ditetapkan pemerintah. Sekolah dengan mutu penyelenggaraan pendidikan
yang ‘’sangat baik ataupun baik’’ dengan peringkat akreditasi A ataupun
B tentu mampu menghasilkan sumber daya manusia yang baik dengan
perolehan prestasi yang baik pula. Setiap sekolah memiliki cara dan
proses pembelajaran yang berbeda-beda, oleh karena itu hal ini mungkin
dapat dijadikan faktor mengapa disetiap sekolah dengan akreditasi yang
berbeda-beda memiliki sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang
berbeda-beda juga. Faktor tersebut diantaranya:
a. Siswa yang bersekolah pada sekolah yang memiliki berakreditasi A
dimana mean rank lebih rendah cenderung lebih giat dan tekun dalam
belajar, sarana dan prasarana terpenuhi sehingga tidak banyak siswa
yang terjerumus pada kegiatan moral yang menyimpang yang berupa
tindakan menyontek.
b. Sekolah yang memiliki akreditasi B dimana mean rank lebih tinggi
dibandingkan sekolah berakreditasi A merasa sudah memiliki
akreditasi baik maka dari itu siswa-siswinya merasa sombong dan
dengan leluasa melakukan tindakan menyimpang seperti perilaku
menyontek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
c. Bahkan sekolah yang belum terakreditasi ternyata berupaya
semaksimal mungkin untuk terus meningkatkan mutu dan kualitasnya
dengan berbagai cara, pendidik dan siswa bekerjasama untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan, belajar dengan
semaksimal mungkin dan berjuang untuk mendapatkan sumber daya
manusia yang memiliki kualitas tinggi sehingga dapat meningkatkan
akreditasi sekolahnya.
Oleh karena itu sekolah dengan nilai akreditasi A (sangat baik)
seharusnya mampu menjamin bahwa siswa sebagai peserta didik mampu
mendapatkan prestasi akademik yang baik juga. Dalam usaha
mempertahankan mutu pendidikannya, sekolah membuat berbagai
peraturan yang bertujuan untuk menjadikan peserta didik mempunyai
perilaku yang baik dan juga berprestasi. Sebagai contoh sekolah melarang
keras siswa untuk menyontek pada saat ujian dan memberikan hukuman
kepada peserta didik yang melanggar peraturan tersebut. Peraturan seperti
ini akan membiasakan peserta didik untuk bersikap jujur pada saat ujian.
Hal ini yang membedakan sekolah yang berakreditas A dengan sekolah
yang berakreditas B, atau sekolah yang belum terakreditasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap
siswa terhadap perilaku menyontek dalam ujian berdasarkan akreditasi dan
status sekolah. Hasil analisis dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa:
1. Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan
status sekolah. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan adanya nilai
(Asymp. Sig = 0.009 <0.005).
Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek di sekolah
negeri dan swasta. Hal ini dapat diartikan bahwa sekolah swasta
memiliki nilai mean yang lebih tinggi dibandingkan sekolah negeri.
Oleh sebab itu, maka sebaiknya pihak sekolah mulai membenahi proses
pembelajaran yang dianggap dapat menimbulkan perilaku menyontek.
2. Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan
akreditasi sekolah. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan adanya nilai
(Asymp. Sig=0.022<0.05)
Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan akreditasi A, B dan belum terakreditasi. Karena adanya
perbedaan, hal ini dapat diartikan bahwa nilai mean akreditasi B lebih
tinggi dibandingkan akreditasi A dan yang belum terakreditasi. Oleh
sebab itu, maka sebaiknya pihak sekolah dapat mengevaluasi kembali
sarana dan prasarana yang dimiliki, pelayanan yang diberikan kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
siswa-siswi, serta proses pembelajaran didalam kelas untuk
meminimalkan perilaku menyontek.
B. Saran dan Keterbatasan
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan di
atas, maka penulis memberikan saran-saran yang akan dikemukakan adalah
sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan sikap siswa terhadap
perilaku menyontek berdasarkan status sekolah, maka saran-saran yang
dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:
a. Siwa-siswi diharapkan untuk bisa meningkatkan tanggung jawab
mereka sebagai seorang pelajar. Khususnya untuk sekolah negeri
yang sudah memiliki fasilitas yang memadai sebagai upaya untuk
menekan sikap siswa terhadap perilaku menyontek dalam ujian.
b. Sekolah negeri dan swasta diharapkan memiliki sarana dan prasana
yang sama dan memadai, agar menunjang keberlangsungan proses
pembelajaran dikelas.
c. Sekolah swasta diharapkan untuk meningkatkan pengawasan pada
saat ujian berlangsung dan memberlakukan peraturan untuk siswa
yang kedapatan menyontek.
2. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan sikap siswa terhadap
perilaku menyontek berdasarkan akreditas sekolah, maka saran-saran
yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
a. Pihak sekolah dapat memberikan perlakuan yang lebih tepat kepada
siswa-siswi dan memiliki perilaku mencontek dalam ujian. Terutama
sekolah-sekolah yang memiliki akreditasi B untuk lebih
memperhatikan siswa-siswinya dalam proses pembelajaran dikelas,
Agar dapat meminimalkan perilaku menyontek dan meningkatkan
rasa percaya diri berupa keyakinan, berfikir positif, optimis dan
bertanggung jawab pada siswa-siswinya .
b. Untuk sekolah yang berakreditas A yang sudah memiliki mutu
pendidikan yang sangat baik harus berusaha untuk dapat
meningkatkan mutu pendidikan dengan berbagai cara misalnya
menambah peraturan mengenai menyontek, agar siswa dapat
meningkatkan kejujuran dalam mengerjakan soal ujian.
c. Untuk sekolah yang berakreditas B, harus berusaha meningkatkan
mutu pendidikan agar menjadi sekolah yang memiliki mutu
pendidikan sangat baik.
d. Untuk sekolah yang belum terakreditasi, harus banyak melakukan
perubahan seperti memperbaiki fasilitas sekolah, memperbaiki kinerja
guru, membuat berbagai peraturan yang bertujuan untuk mentertibkan
dan menghasilkan siswa-siswi yang memiliki kualitas.
3. Penelitian ini tidak lepas dari keterbatasan, maka untuk penelitian
selanjutnya peneliti diharapkan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
a. Mempertimbagkan satu aspek perilaku mencontek, yaitu melihat atau
mencuri informasi secara diam-diam karena hal tersebut merupakan
salah satu perilaku mencontek.
b. Peneliti tidak dapat menjanjikan kejujuran responden dalam mengisi
kuesioner.
c. Mengupayakan untuk peneliti benar-benar dapat memastikan
kesungguhan responden untuk mengisi kuesioner dengan baik dan
jujur, karena isi atau jawaban dari pernyataan-pernyataan yang ada di
kuesioner berpengaruh pada hasil penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Mubiar. 2011. Permasalahan Belajar dan Inovasi Pembelajaran.
Bandung: Refika Aditama
Azwar, Zaifuddin. 2005. Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
----------------------. 2009. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Alvianto, Candra. 2008. Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Perilaku
Mencontek. Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta. Tidak
diterbitkan.
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
Gunarsa & Gunarsa. 1991. Psikologi Praktis Anak, Remaja, dan Keluarga. Jakarta:
BPK Gunung Mulia
Puspitasari, I.W (2009). “Minat Siswa untuk Menjadi Guru Ditinjau dari Jenis
Kelamin, Prestasi Belajar Siswa, dan Pendapatan Orang Tua”. Skripsi.
USD Yogyakarta. Tidak diterbitkan.
Margono. S. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Meidiana. 2005. Perbedaan Sikap Antara Mahasiswa Laki-laki dan Perempuan
terhadap Perilaku Mencontek dalam Ujian di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta. tidak
diterbitkan.
Mujahidah. 2009. Perilaku Menyontek Laki-laki dan Perempuan. Studi Meta
Analisis. Jurnal Psikologi. Vol. 2 (2)
Nasrudin. 2012. “Pengaruh Status Akreditasi Terhadap Kinerja Guru Madrasah
Aliah Muhammad 08 Takerharjo Lamongan”. Thesis Evaluasi Pendidikan
Kualitas Guru. UIN Sunan Ampel Surabaya: Tidak diterbitkan Ahmadi,
dan Sholeh,. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Noor, Juliansyah.2011. Metode Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya
Ilmiah. Jakarta:Kencana
Nurgiyantoro, dkk. 2000. Statistik Terapan Psikologi Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Pihatnaningtyas, T.K. 2014. Perilaku Menyontek Ditinjau dari Konsep Diri dan
Efikasi Diri pada Siswa Kelas X SMA Negeri “X”. Skripsi. UIN
Sunankalijaga. Yogyakarta. Tidak diterbitkan.
Purnamasari. D. 2013. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kecurangan Akademik
pada Mahasiswa. Educational Psichology Journal. Vol. 2 (1)
Samani. M. 2013. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Santrock, J.W., 2003. Perkembangan Remaja. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga
Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta
Sukarmin, Y. 2009. Sikap Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Yogyakarta Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas. Jurnal Cakrawala
Pendidikan. Th. XXVIII, No. 1.
Sunarto dan Hartono Agung. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka
Cipta
Santoso, S. 2003. Mengatasi Berbagai Masalah Statistik Dengan SPSS Versi 11.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Umar, Husein. 2007. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:
Raja Grafindo Persada
Veronikha, M. 2013. Hubungan antara Moral Judgment Maturity dengan Perilaku
Menyontek pada Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Surakarta. Jurnal Ilmiah
Psikologi Candrajiwa. Vol 2. No. 4.
Walgito, B. 1999. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
Winkel, W.S. 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Grasindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Wijaya, K. dan Dedi, D. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Indeks.
Yusuf, A. 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
LAMPIRAN I
KUESIONER PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
BAGIAN I
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Siswa :
2. Jenis Kelamin : Laki-laki perempuan
3. Kelas : VII VIII IX
4. Sekolah :
BAGIAN II
Petunjuk mengerjakan
Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan seksama kemudian berikan
jawaban anda dengan cara memberikan tanda silang (X) pada salah satu pilihan
alternatif jawaban yang benar-benar sesuai dengan kondisi anda. Di sini tidak ada
Jawaban benar maupun salah yang penting Anda Jujur mengisi sesuai kondisi anda.
Adapun pilihan jawaban tersebut adalah:
SS : Apabila pernyataan tersebut Sangat Setuju dengan kondisi Anda.
S : Apabila pernyataan tersebut Setuju dengan kondisi Anda.
TS : Apabila pernyataan tersebut Tidak Setuju dengan kondisi Anda.
STS : Apabila pernyataan tersebut Sangat Tidak Setuju dengan kondisi Anda.
~ SELAMAT MENGERJAKAN ~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Bekerjasama saat ujian sering saya lakukan bersama
teman-teman sekelas.
2. Menurut saya sah-sah saja jika saya melirik jawaban
teman sebelah sewaktu ujian.
3. Siswa yang ketahuan bekerjasama saat ujian
sebaiknya didiamkan saja.
4. Saya merasa cemas ketika saya akan memberikan
tissue yang berisi contekan kepada teman sebelah.
5. Tidak memberikan contekan pada teman akan
membuat saya merasa lebih tenang.
6. Saya akan menggunakan kode-kode tertentu untuk
saling menukarkan jawaban dengan teman pada saat
ujian.
7. Saya akan membuka catatan hanya pada saat ujian
open-book saja.
8. Saya tidak akan memberitahukan jawaban saya
kepada teman pada saat ujian.
9. Jika sedang ujian berlangsung saya akan bekerja
secara individu.
10. Menurut saya menulis contekan di kertas kecil tidak
dilakukan oleh siswa yang baik.
11. Menurut saya lempar-lemparan kertas contekan pada
saat ujian tidak dilakukan oleh siswa yang baik.
12. Menulis contekan dikertas kecil bisa dilakukan oleh
siswa yang malas belajar.
13. Saya merasa senang karena dapat tempat duduk
bersebelah dengan teman yang pandai karena akan
lebih mudah untuk bekerjasama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
14. Saling bertukaran jawaban melalui tissue akan saya
lakukan dengan senang hati pada teman sebelah
saya.
15. Jika saya mengalami kesulitan menjawab ujian, saya
akan membiarkan kertas ujian kosong dari pada
bertanya kepada teman sebelah saya.
16. Pada saat ujian saya tidak akan melihat segala
sesuatu yang berkaitan dengan contekan walaupun
sudah saya persiapkan sebelumnya.
17. Saya merasa kurang yakin dengan jawaban yang
diberikan teman saya karena jawaban tersebut belum
tentu benar.
18. Meja dan kursi sering dijadikan alat untuk menulis
contekan disaat ujian.
19. Saya merasa senang jika bisa menjawab sendiri soal-
soal ujian meskipun saya duduk bersebelahan
dengan teman yang pintar.
20. Saya sering melihat catatan pada waktu ujian close-
book.
21. Melirik jawaban teman sebelah saat ujian menurut
saya tidak dilakukan oleh siswa yang baik.
22. Melirik jawaban teman sebelah saat ujian menurut
saya tidak dilakukan siswa yang baik.
23. Menurut saya menulis contekan dimeja dan kursi
tidak dilakukan oleh siswa yang baik.
24. Jika soal-soal ujian dapat saya kerjakan sendiri, saya
merasa lebih puas dan bangga meskipun nilainya
kurang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
25. Walaupun jawaban yang diberikan oleh teman
sebelah belum tentu benar, tetapi saya merasa lebih
yakin dengan jawabannya tersebut.
26. Jika saya tidak bisa mengerjakan ujian, saya akan
bertanya kepada teman sebelah saya.
27. Saya berusaha melihat tissue yang sudah saya tulis
dan persiapkan untuk contekan pada saat ujian.
28. Peringatan atau hukuman sebaiknya diberikan
kepada siswa yang bekerja sama dalam ujian.
29. Saya merasa gelisah jika saya memiliki contekan
ujian yang sudah saya persiapkan sebelumnya.
30. Tissue sering dijadikan media untuk menulis
contekan disaat ujian.
31. Saya akan merasa tenang jika saya bekerjasama
dengan teman sebelah saya
32. Dalam mengerjakan soal-soal ujian saya merasa
tenang apabila saya sudah membuat contekan.
33. Walaupun tidak ada guru pengawas saat ujian, saya
tetap akan bekerja sendiri tanpa bantuan dari teman
sebelah.
34. Saya memilih duduk paling belakang supaya saya
bebas melihat catatan sewaktu ujian close book.
35. Menurut saya, supaya saya mendapatkan nilai yang
bagus maka salah satu cara yang harus saya pakai
adalah mencontek teman.
36. Salah satu trik mencontek yang sering dilakukan
oleh siswa yang malas belajar adalah lempar-
lemparan kertas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
37. Saya akan bekerjasama dengan teman sebelah jika
tidak ada guru pengawas saat ujian.
38. Pada saat ujian close book, saya akan menjauhkan
catatan-catatan agar tidak bisa mencontek.
39. Belajar dengan giat dan tidak mencontek, pasti akan
mendapatkan nilai yang bagus.
40. Saya merasa senang jika memberikan contekan
kepada teman-teman saya.
41. Menurut saya menulis contekan di tissue tidak
dilakukan oleh siswa yang baik.
42. Tanpa bantuan teman-teman saya merasa mampu
untuk mengerjakan soal-soal ujian.
43. Secara terang-terangan dan berani, saya akan
membuka kertas kecil yang berisi contekan.
44. Saya akan melirik lembar jawaban teman sebelah
lalu meniru jawabannya tersebut.
45. Saya takut membuka kertas kecil yang berisi
contekan serta takut ketahuan.
46. Saya tidak mau meniru jawaban teman meskipun
kertas jawaban teman terbuka.
47. Saya akan menuliskan contekan diatas meja supaya
mudah melihatnya
48. Menurut saya, bekerjasama disaat ujian merupakan
salah satu cara termudah untuk mendapatkan nilai
bagus.
49. Pada saat ujian saya akan memilih meja yang bersih
dan tidak ada coretan contekan supaya saya dapat
lebih konsentrasi dalam mengerjakan ujian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
50. Perjuangan yang besar diperlukan dalam
bekerjasama saat ujian karena memiliki resiko yang
besar.
51. Menurut saya, duduk dimana saja adalah sama
karena semua tergantung pada diri kita masing-
masing.
52. Saya akan saling tukar jawaban dengan teman
sebelah menggunakan kertas-kertas kecil pada saat
ujian.
53. Saya tidak ingin mendapatkan jawaban teman disaat
ujian dengan cara memilih tempat duduk di depan.
54. Saya merasa bangga dengan jawaban yang saya
dapat dari teman sebelah meskipun nilainya tidak
terlalu tinggi.
55. Saya tidak akan memberikan jawaban saya kepada
teman sebelah walaupun menggunakan kertas kecil.
56. Saya merasa cemas jika saya bisa membuka buku
catatan pada saat ujian walaupun ujian bersifat close
book.
57. Saya memilih duduk didekat teman yang pandai
supaya saya mendapatkan jawaban saat ujian.
58. Saya mendukung pepatah “posisi menentukan
prestasi” karena akan memudahkan untuk
bekerjasama dengan teman yang diinginkan.
59. Saya merasa cemas dan gelisah jika bekerjasama
dengan teman saat ujian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
60. Walaupun ujian bersifat close book, saya merasa
sangat senang apabila bisa membuka buku catatan
untuk mencontek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
LAMPIRAN II
DATA INDUK PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Butir
1
Butir
2
Butir
3
Butir
4
Butir
5
Butir
6
Butir
7
Butir
8
Butir
9
Butir
10
Butir
11
Butir
12
Butir
13
Butir
14
Butir
15
2 3 1 4 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 3 2 2 4 2 1 2 2 2 1 1 2
1 1 2 3 2 2 4 1 1 2 2 2 1 1 2
1 2 1 4 1 2 4 1 1 2 2 3 2 1 2
1 1 2 3 1 2 4 1 1 2 1 2 1 1 3
3 2 3 2 2 2 2 1 3 3 3 2 3 3 3
1 1 2 2 1 2 1 1 1 4 3 4 2 3 4
3 2 1 1 2 3 3 3 1 2 4 4 4 3 4
3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3
2 1 1 4 1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 4
1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 4 4 2 1 2
1 1 2 3 2 2 2 1 1 2 2 3 2 2 3
2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
1 3 1 4 1 2 1 1 2 2 3 2 3 1 4
1 1 1 1 4 1 2 4 1 2 2 2 1 1 1
1 1 2 4 2 2 1 1 2 4 3 1 1 1 3
2 3 2 4 3 1 3 1 2 1 1 3 4 3 2
1 1 1 4 1 1 2 1 2 1 1 4 1 1 2
1 1 1 1 1 1 3 1 1 2 2 3 2 1 3
3 2 4 2 1 2 1 2 1 2 3 3 2 3 3
2 1 1 1 1 1 4 1 1 4 1 4 1 1 4
1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
1 1 2 4 2 1 2 1 2 2 2 3 2 1 3
2 2 3 2 4 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3
1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 4 1 1 1 4
3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3
3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4
2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 3 2 4
2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3
2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 3 2 1 2
2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 3 2 2 4
2 1 1 1 1 2 4 4 1 1 1 4 2 2 2
2 1 2 1 1 2 4 4 1 1 1 4 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 1 3 3 2 3
2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 3 1 3 2 2 2 3 4 2 3
3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 4 2 1
2 1 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 3 2 2 3
3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 2
3 1 1 4 1 2 4 4 1 2 2 3 1 1 1
2 2 2 4 1 2 4 1 1 2 2 2 4 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 1 2
1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 3 2 1 4
1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
2 1 3 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1
3 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 4 3 3 3
2 2 2 2 2 2 3 3 2 4 4 3 2 2 4
2 2 2 3 1 2 2 2 1 4 4 1 2 1 3
2 2 4 1 3 3 2 2 4 3 2 3 2 2 3
3 3 2 1 2 3 4 2 1 2 1 3 3 3 4
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 4 2 2 3 2 2 1 1 2 3 2 3
2 2 2 1 1 3 2 2 2 1 1 3 2 2 2
2 2 2 1 1 2 3 1 1 1 1 2 2 2 1
2 1 2 3 1 2 2 2 1 1 1 3 2 1 2
2 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2
3 2 1 2 1 1 3 1 1 1 1 4 2 2 4
2 1 2 2 2 3 1 1 1 1 1 4 2 1 3
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1
2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 1 3 2 2 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 2 2 1 2 2 1 4 4 2 4 2 4
3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4
1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 4 4 4 2 4
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2
2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2
2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 1 4 4 1 4
2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 4 1 1 2
2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 2 1 2
4 1 4 4 2 3 2 1 4 4 4 3 4 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 4 1 1 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 2 2
2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2
3 3 2 1 2 3 2 1 3 2 3 3 3 2 3
1 1 1 1 4 1 1 2 2 4 2 3 2 1 4
1 2 2 2 1 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3
1 1 2 4 1 1 1 1 1 2 1 4 3 2 4
1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 3 4 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3
1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 4 4 1 2
1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 4 2 2 2
2 2 1 1 1 2 1 3 3 2 1 4 4 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2
2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 4 1 1 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 2
2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 4 1 3
2 1 - 4 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 2
1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 2 1 2
2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 4 2 3
1 1 2 2 2 1 1 1 1 3 3 3 1 1 2
2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2
1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 4 1 1 2
2 1 2 1 1 2 1 3 1 1 1 2 2 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
2 2 2 1 1 2 3 3 2 1 1 3 3 2 3
2 2 2 1 1 2 4 3 2 1 1 3 3 2 3
2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 3
2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2
3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 4 2 1 4
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
1 1 2 4 1 1 2 1 1 1 1 3 3 1 2
1 1 1 4 2 1 3 1 1 1 1 3 1 1 2
1 1 2 4 4 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1
2 2 3 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3
1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1
1 1 1 4 1 1 2 1 1 1 1 3 3 1 1
1 1 2 2 2 1 4 2 1 2 2 4 1 1 4
2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 3 2 2 3
2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3
2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2
1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3
2 2 2 2 1 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 2 3 3 3 2
1 1 2 4 1 1 2 1 1 1 1 4 3 1 1
1 1 1 4 1 1 2 1 1 1 1 4 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Butir
16
Butir
17
Butir
18
Butir
19
Butir
20
Butir
21
Butir
22
Butir
23
Butir
24
Butir
25
Butir
26
Butir
27
Butir
28
Butir
29
Butir
30
2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 2 2 3 2 3 2 1 2 1 1 2 2 1
1 2 2 2 3 2 3 2 1 2 1 1 2 2 1
1 1 2 1 1 2 3 2 1 1 1 1 4 1 2
2 3 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 2 2 1
3 2 2 1 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2
4 1 3 1 2 3 1 1 3 2 2 2 1 2 3
3 4 2 1 3 2 2 1 2 3 3 4 2 4 3
2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2
4 1 1 1 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 2 1 1 2 3 2 1 1 2 1 1 1 3
3 1 2 3 1 3 2 3 3 1 2 2 3 3 1
2 4 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2
1 1 1 4 2 1 4 2 3 2 3 3 3 3 3
1 2 4 1 1 2 3 2 1 1 1 1 1 2 2
2 1 1 2 1 1 4 1 4 1 1 1 4 4 1
4 1 2 4 4 3 1 2 3 1 1 2 3 4 1
1 1 1 1 1 1 4 1 3 1 1 1 1 2 1
1 2 1 2 1 3 3 2 2 1 1 1 1 2 2
4 2 4 2 3 2 2 3 2 4 4 2 2 1 2
1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 4 1
2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2
2 1 1 1 1 3 4 1 2 2 2 2 2 2 2
2 2 4 1 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 3
3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2
3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 1
1 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 3 2 2
1 1 2 2 2 3 2 3 1 2 2 2 1 2 2
2 1 2 1 1 3 2 2 3 1 1 2 2 1
2 1 1 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 1 1 4 1 1 3 3 1 1 1 1
2 1 2 1 1 1 4 1 1 3 3 1 1 1 1
2 1 1 1 2 1 4 1 2 3 2 2 2 2 2
2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1
2 2 4 1 2 2 3 1 1 3 3 2 1 1 2
2 1 3 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2
2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 1
3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3
2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 1 1 2 3 2 1 1 2 1 2 4 1
2 2 2 1 3 2 3 2 1 2 2 1 2 3 1
2 2 2 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 2 1 2 2 2
2 2 2 1 1 2 3 2 1 2 2 1 2 2 2
2 2 2 1 1 2 3 2 1 2 2 1 2 2 2
1 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 2 1 3
2 1 3 1 2 1 4 1 1 2 3 3 1 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2
1 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2
2 2 2 3 2 4 2 4 3 2 2 2 3 3 2
2 1 1 1 1 2 3 2 1 1 2 2 3 1 3
2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 1
2 1 3 1 2 1 4 1 1 2 2 2 2 2 2
1 1 2 1 2 1 4 1 1 2 2 2 1 1 2
2 2 2 1 2 2 3 2 1 2 2 1 2 2 1
1 2 2 1 1 2 4 1 1 2 3 2 1 1 2
2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 4 4
2 1 3 1 1 2 3 1 1 2 2 1 1 1 1
1 1 1 1 1 2 3 2 1 1 1 1 1 1 3
2 2 2 1 2 1 4 1 2 2 3 2 2 3 2
2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 1 4 1 2 2 1 1 1 2 2 1
3 1 3 1 1 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2
2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 1 2 1
2 2 2 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3
2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3
1 1 1 1 1 2 3 1 2 2 3 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 2
2 2 1 1 1 1 4 1 1 1 2 1 1 1 1
4 1 1 1 1 2 3 2 1 1 1 1 2 1 2
1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 2 1
2 2 2 1 2 2 3 1 2 1 1 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
2 1 2 1 1 2 3 2 1 1 1 1 1 1 2
2 1 2 2 2 2 3 1 2 3 3 2 2 1 2
2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 1 2 1 2 3
2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2
3 1 4 3 4 4 4 1 1 2 2 1 4 1 3
1 1 2 1 1 1 4 1 1 2 2 1 1 1 1
2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2
2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 2 3 2 1 2 1 1 1 4 1
2 2 1 2 1 2 3 1 2 2 4 1 1 1 1
2 2 2 1 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 2
1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 2 1
1 2 2 1 2 3 2 1 1 1 2 1 1 1 2
4 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 4 1 1
1 1 3 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 3
1 1 3 1 1 1 4 1 1 1 1 1 2 2 3
2 1 2 2 2 2 3 2 1 3 3 2 1 1 2
1 2 3 1 1 3 2 3 1 2 1 1 2 2 3
2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 4 1 1 1 4 1 2 1 1 1 1 2 4
2 3 1 1 2 1 4 3 1 2 2 2 2 3 1
3 2 1 1 2 2 3 1 1 2 3 2 1 1 2
3 2 1 1 2 2 3 1 1 3 3 2 1 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 2 3 2 3 1 2 2 2 2 1 3 2
2 1 1 1 2 1 4 1 1 2 2 2 2 3 1
1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 2 1
2 2 2 1 2 2 3 2 1 2 1 1 2 3 3
1 2 1 1 1 1 3 2 2 2 3 1 1 2 4
2 2 2 2 2 1 4 1 1 2 2 2 2 3 2
1 1 3 1 1 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 2 1
1 1 3 1 1 2 3 2 1 1 1 1 1 2 1
2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2
2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2
2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
3 1 1 1 3 2 3 2 1 3 2 2 2 2 1
2 1 1 1 3 2 3 2 1 2 3 2 3 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 3
1 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Butir
31
Butir
32
Butir
33
Butir
34
Butir
35
Butir
36
Butir
37
Butir
38
Butir
39
Butir
40
Butir
41
Butir
42
Butir
43
Butir
44
Butir
45
2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3
1 2 1 2 1 2 3 2 4 3 1 4 1 2 2
1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 3
1 1 1 1 1 4 1 1 1 2 2 1 1 1 2
2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 4 1 2 1 3
3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2
1 2 2 2 2 3 1 3 1 2 3 2 2 3 1
3 4 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 3 4
2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1
1 1 1 1 1 4 1 1 1 2 2 1 1 1 1
2 1 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3
4 2 3 4 3 1 3 3 1 2 3 2 1 2 2
1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4
2 1 1 2 1 1 2 4 3 2 1 2 2 1 1
1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2
3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 2
3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 4 3 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 1 1 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2
3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2
3 2 3 2 3 2 4 2 3 3 2 3 2 2 2
3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 2
3 1 1 1 1 3 1 2 1 1 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 1 3 1 2 2 2 4 2 1 1 2
2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 4 2 2 2 2
1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1
1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1
2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1
2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 3 2 2 2 2
2 1 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2
1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2
2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 4 1 1 1 4
2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 4 4 1
2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 2 2 2 2 1
2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2
2 2 2 2 1 3 2 1 1 1 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 4
2 2 2 2 2 4 2 1 1 2 1 1 2 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
2 2 2 2 2 2 3 4 3 2 3 3 2 1 3
2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 4 3 2 2 3
2 2 3 2 1 2 4 3 3 2 3 3 2 2 3
2 2 1 2 2 3 2 1 1 2 2 1 2 2 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 1 2 1
2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2
2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1
2 1 2 1 1 3 2 1 1 2 2 2 1 2 2
2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1
1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 4
2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 3 1
1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 2 1 1 2
2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2
2 3 3 2 3 2 3 2 1 2 3 3 2 3 2
1 1 2 2 1 1 2 2 1 4 4 2 2 2 2
2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 4
1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 2 1
2 1 1 1 1 2 1 1 3 1 2 2 1 1 2
1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 2 1 1 1 1
1 2 2 1 2 3 4 2 1 1 2 2 2 2 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
1 1 1 2 1 3 1 1 1 2 2 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 1
1 1 2 2 2 3 1 2 1 1 2 2 1 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 3 2
3 1 4 4 1 1 3 4 1 4 4 1 4 1 4
4 1 1 1 2 3 1 1 1 2 1 2 1 2 4
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 1 1 3 1 1 2 2 1 2 1 1 4
2 1 1 1 1 3 1 2 1 1 2 1 1 1 2
3 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 4
2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2
1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2 1 1 1 1
2 1 2 1 2 4 2 2 1 1 2 2 1 1 3
1 1 1 1 1 4 1 1 1 2 1 1 1 1 4
1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 1 2
1 1 1 1 1 4 1 1 1 2 1 1 1 1 2
3 3 2 2 2 2 3 1 1 2 3 2 2 2 1
1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 3 2 1 1 4
2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 4 1 4 2 1 1 2 1 1 2
2 2 2 1 2 4 2 1 1 2 1 1 2 1 3
2 1 1 2 2 3 2 1 1 2 1 1 2 2 1
2 1 1 1 2 3 2 1 1 2 1 2 2 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2
2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 2 1 1 2
2 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 4
3 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1
2 2 1 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2 4 1 1 1
1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2
2 3 2 2 2 3 3 3 1 3 1 2 2 2 2
3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2
2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2
1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 3
1 1 1 1 1 4 1 1 2 1 2 2 1 1 3
1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Butir
46
Butir
47
Butir
48
Butir
49
Butir
50
Butir
51
Butir
52
Butir
53
Butir
54
Butir
55
Butir
56
Butir
57
Butir
58
Butir
59
Butir
60
3 2 3 2 3 1 2 2 3 3 2 3 3 3 2
4 3 3 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1
4 1 2 1 3 1 1 2 2 1 3 1 2 3 1
1 1 1 2 2 1 1 2 4 1 2 2 3 2 1
1 2 1 1 3 1 2 1 4 1 2 1 2 1 1
2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2
1 3 2 1 1 1 2 3 4 2 2 4 2 3 2
4 3 3 2 1 1 3 2 3 1 2 3 4 3 2
3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 4 2 1 1 1 2 4 1 1 2 1
1 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1
2 2 3 2 2 1 2 3 2 3 2 2 1 3 2
2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3
3 1 3 3 3 1 2 2 1 2 1 4 3 3 2
1 1 1 1 3 1 1 2 1 4 2 1 4 1 1
1 1 1 4 1 1 1 4 1 4 4 1 3 4 1
3 3 1 1 2 3 3 1 3 1 3 2 3 4 1
1 1 1 1 4 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1
1 1 1 1 4 2 1 1 1 1 2 1 3 4 1
1 3 4 2 3 2 2 2 4 3 1 2 3 2 2
1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 3 3 1 1 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
1 1 1 2 4 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1
3 2 3 3 2 1 2 3 1 2 2 2 3 2 3
3 2 3 2 1 1 3 4 2 3 2 3 4 2 4
2 2 3 1 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2
2 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 4 2 2 2
2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1
1 1 1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1
1 1 1 1 4 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 2 1 3 1 2 3 2 2 3 2 1 2 1
1 2 1 1 4 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1
3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 1
3 3 2 3 3 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2
3 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1
2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2
3 3 3 2 2 1 3 2 2 2 1 3 4 1 2
2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2
1 1 1 1 4 1 1 2 1 1 4 1 1 4 1
2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2
1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2
2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1
2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 1 1 1 4 1 1 1 1 4 2 1 1 4 2
3 2 2 1 1 1 2 1 4 1 1 2 2 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
3 1 2 3 4 3 1 3 2 3 3 2 2 3 2
4 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 4 2
3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2
3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2
2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 3
2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 2 1 3 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2
1 1 1 2 4 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1
1 2 2 1 1 1 2 1 4 3 2 2 2 1 2
1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1
3 3 2 2 2 1 1 3 1 2 1 3 1 1 2
2 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1 1 1 2 1
2 2 3 2 3 2 1 2 3 2 3 2 2 3 2
2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
3 2 1 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1
3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2
3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 3 1
2 2 2 2 4 1 1 2 4 2 2 2 2 3 2
3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2
2 1 2 1 3 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1
1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 2 4 1 1 2 3 2 2 1 1 2 1
1 1 1 1 4 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1
2 2 1 2 2 1 2 3 1 2 4 2 2 4 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
1 2 1 1 4 1 1 2 4 2 2 1 1 1 1
2 1 2 1 1 2 2 3 2 1 1 2 3 2 3
1 1 2 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1
3 2 3 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2
2 3 2 3 1 3 4 3 2 3 1 4 2 3 3
4 1 1 1 4 3 1 1 1 1 1 2 4 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
4 1 2 2 3 1 1 2 1 1 4 1 1 1 1
1 1 1 1 4 1 1 2 1 4 1 1 1 1 1
2 1 2 1 3 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 1
1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1
2 2 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1
4 1 1 2 4 1 1 4 4 4 2 1 1 3 1
1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 4 1 2 1 1
1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1 2 1 1
2 2 2 1 3 1 2 2 2 1 1 3 3 1 2
4 1 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 1 2 1 1 2 3 2 2 1 1 1 1
2 1 2 1 4 1 2 1 4 3 4 2 1 3 1
1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2
2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
2 2 2 1 4 1 1 2 4 2 2 1 4 2 1
2 2 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 4 1 1 2 1 4 4 1 1 2 1
1 1 1 1 3 2 1 1 3 1 1 2 2 1 1
2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 4 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 4 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 2 2 1 4 1 1 2 1 1 2 1
2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 1 1 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2
3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2
3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 3 1 1 2 1 1 3 1 4 3 1
1 1 1 1 3 1 1 2 1 1 3 1 1 3 1
1 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1
1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
LAMPIRAN III
DATA VALIDITAS &
RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
1. Pengujian Validitas Pertama
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.928 .937 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
b1 1.72 .713 112
b2 1.55 .641 112
b3 1.82 .713 112
b4 2.28 1.076 112
b5 1.73 .849 112
b6 1.80 .655 112
b7 2.13 .960 112
b8 1.69 .760 112
b9 1.62 .738 112
b10 1.94 .862 112
b11 1.99 .973 112
b12 2.92 .829 112
b13 2.30 .966 112
b14 1.69 .748 112
b15 2.61 .914 112
b16 1.87 .854 112
b17 1.59 .705 112
b18 1.93 .856 112
b19 1.49 .658 112
b20 1.79 .810 112
b21 1.93 .756 112
b22 3.05 .792 112
b23 1.73 .723 112
b24 1.59 .665 112
b25 1.78 .681 112
b26 1.83 .793 112
b27 1.61 .662 112
b28 1.70 .745 112
b29 1.99 .833 112
b30 1.98 .782 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
b31 1.88 .825 112
b32 1.63 .749 112
b33 1.60 .703 112
b34 1.67 .715 112
b35 1.54 .583 112
b36 2.45 .919 112
b37 1.85 .830 112
b38 1.71 .753 112
b39 1.48 .657 112
b40 1.79 .659 112
b41 1.96 .764 112
b42 1.89 .702 112
b43 1.61 .649 112
b44 1.73 .735 112
b45 2.06 .862 112
b46 1.91 .886 112
b47 1.64 .656 112
b48 1.80 .757 112
b49 1.54 .683 112
b50 2.63 .978 112
b51 1.47 .600 112
b52 1.61 .620 112
b53 2.05 .769 112
b54 2.08 1.015 112
b55 1.83 .793 112
b56 2.07 .856 112
b57 1.87 .854 112
b58 2.04 .874 112
b59 2.01 .844 112
b60 1.61 .689 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
b1 110.94 410.690 .442 . .927
b2 111.11 407.069 .636 . .926
b3 110.84 410.226 .458 . .927
b4 110.38 412.725 .231 . .929
b5 110.93 410.193 .379 . .927
b6 110.86 409.277 .537 . .926
b7 110.54 413.963 .232 . .928
b8 110.97 413.161 .331 . .927
b9 111.04 406.259 .576 . .926
b10 110.72 412.166 .315 . .928
b11 110.67 410.764 .311 . .928
b12 109.74 429.401 -.178 . .931
b13 110.36 410.988 .307 . .928
b14 110.97 403.864 .650 . .925
b15 110.05 411.060 .325 . .928
b16 110.79 403.552 .573 . .926
b17 111.07 414.914 .298 . .928
b18 110.73 412.738 .301 . .928
b19 111.17 409.493 .527 . .926
b20 110.88 403.804 .599 . .926
b21 110.73 408.378 .491 . .926
b22 109.61 437.015 -.413 . .932
b23 110.93 411.815 .396 . .927
b24 111.07 410.301 .490 . .927
b25 110.88 403.995 .713 . .925
b26 110.83 405.421 .561 . .926
b27 111.05 405.114 .690 . .925
b28 110.96 406.665 .557 . .926
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
b29 110.67 419.196 .119 . .929
b30 110.68 419.824 .110 . .929
b31 110.78 402.806 .618 . .925
b32 111.04 404.593 .624 . .926
b33 111.06 403.374 .711 . .925
b34 110.99 404.171 .670 . .925
b35 111.12 407.923 .666 . .926
b36 110.21 432.530 -.246 . .932
b37 110.81 400.640 .681 . .925
b38 110.95 406.285 .564 . .926
b39 111.18 412.112 .428 . .927
b40 110.87 407.414 .605 . .926
b41 110.71 414.264 .293 . .928
b42 110.77 408.432 .530 . .926
b43 111.05 405.601 .686 . .925
b44 110.93 402.932 .694 . .925
b45 110.60 419.035 .118 . .929
b46 110.75 407.414 .441 . .927
b47 111.02 405.982 .664 . .926
b48 110.86 402.124 .700 . .925
b49 111.12 407.131 .594 . .926
b50 110.04 444.161 -.513 . .935
b51 111.19 414.838 .359 . .927
b52 111.05 405.222 .735 . .925
b53 110.61 406.367 .548 . .926
b54 110.58 407.273 .382 . .927
b55 110.83 408.466 .464 . .927
b56 110.59 418.046 .148 . .929
b57 110.79 398.939 .712 . .925
b58 110.62 408.221 .424 . .927
b59 110.65 411.851 .333 . .928
b60 111.05 404.303 .692 . .925
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
2. Pengujian Validitas Kedua
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.950 .954 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
b1 1.72 .713 112
b2 1.55 .641 112
b3 1.82 .713 112
b4 2.28 1.076 112
b5 1.73 .849 112
b6 1.80 .655 112
b7 2.13 .960 112
b8 1.69 .760 112
b9 1.62 .738 112
b10 1.94 .862 112
b11 1.99 .973 112
b13 2.30 .966 112
b14 1.69 .748 112
b15 2.61 .914 112
b16 1.87 .854 112
b17 1.59 .705 112
b18 1.93 .856 112
b19 1.49 .658 112
b20 1.79 .810 112
b21 1.93 .756 112
b23 1.73 .723 112
b24 1.59 .665 112
b25 1.78 .681 112
b26 1.83 .793 112
b27 1.61 .662 112
b28 1.70 .745 112
b31 1.88 .825 112
b32 1.63 .749 112
b33 1.60 .703 112
b34 1.67 .715 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
b35 1.54 .583 112
b37 1.85 .830 112
b38 1.71 .753 112
b39 1.48 .657 112
b40 1.79 .659 112
b41 1.96 .764 112
b42 1.89 .702 112
b43 1.61 .649 112
b44 1.73 .735 112
b46 1.91 .886 112
b47 1.64 .656 112
b48 1.80 .757 112
b49 1.54 .683 112
b51 1.47 .600 112
b52 1.61 .620 112
b53 2.05 .769 112
b54 2.08 1.015 112
b55 1.83 .793 112
b57 1.87 .854 112
b58 2.04 .874 112
b59 2.01 .844 112
b60 1.61 .689 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
b1 91.79 439.251 .443 . .949
b2 91.96 435.340 .644 . .948
b3 91.69 438.307 .475 . .949
b4 91.23 441.910 .219 . .951
b5 91.78 438.373 .391 . .949
b6 91.71 437.201 .560 . .948
b7 91.38 443.230 .219 . .950
b8 91.82 441.337 .347 . .949
b9 91.89 434.223 .592 . .948
b10 91.57 439.905 .341 . .950
b11 91.52 438.216 .340 . .950
b13 91.21 439.336 .314 . .950
b14 91.82 432.364 .645 . .948
b15 90.90 439.152 .339 . .950
b16 91.64 431.367 .589 . .948
b17 91.92 444.363 .274 . .950
b18 91.58 441.129 .309 . .950
b19 92.02 437.819 .536 . .948
b20 91.72 432.130 .600 . .948
b21 91.58 435.885 .524 . .948
b23 91.78 440.175 .405 . .949
b24 91.92 438.903 .490 . .949
b25 91.73 432.144 .720 . .948
b26 91.68 433.139 .582 . .948
b27 91.90 433.855 .677 . .948
b28 91.81 435.415 .547 . .948
b31 91.63 431.624 .604 . .948
b32 91.88 433.185 .617 . .948
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
b33 91.91 431.614 .715 . .948
b34 91.84 432.334 .677 . .948
b35 91.96 436.413 .666 . .948
b37 91.66 428.911 .681 . .948
b38 91.79 434.489 .572 . .948
b39 92.03 440.405 .441 . .949
b40 91.71 435.539 .618 . .948
b41 91.55 442.303 .314 . .950
b42 91.62 436.617 .541 . .948
b43 91.90 434.035 .686 . .948
b44 91.78 430.752 .711 . .948
b46 91.60 435.468 .453 . .949
b47 91.87 433.883 .684 . .948
b48 91.71 430.138 .709 . .948
b49 91.96 435.873 .584 . .948
b51 92.04 443.422 .365 . .949
b52 91.90 433.531 .738 . .948
b53 91.46 434.719 .551 . .948
b54 91.43 435.689 .384 . .950
b55 91.68 437.589 .445 . .949
b57 91.64 426.844 .720 . .947
b58 91.46 436.665 .426 . .949
b59 91.50 441.838 .294 . .950
b60 91.90 432.342 .704 . .948
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
LAMPIRAN IV
NORMALITAS & HOMOGENITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
A. Uji Normalitas
1. Uji Normalitas Status Sekolah Negeri
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sikap_Menyontek
N 33
Normal Parametersa,,b Mean 84.82
Std. Deviation 20.351
Most Extreme Differences Absolute .129
Positive .129
Negative -.117
Kolmogorov-Smirnov Z .741
Asymp. Sig. (2-tailed) .642
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
2. Uji Normalitas Status Sekolah Swasta
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sikap_Menyonte
k
N 80
Normal Parametersa,,b Mean 96.96
Std. Deviation 20.652
Most Extreme Differences Absolute .064
Positive .046
Negative -.064
Kolmogorov-Smirnov Z .572
Asymp. Sig. (2-tailed) .899
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
3. Uji Normalitas Akreditas Sekolah A
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sikap_Menyontek
N 33
Normal Parametersa,,b Mean 84.82
Std. Deviation 20.351
Most Extreme Differences Absolute .129
Positive .129
Negative -.117
Kolmogorov-Smirnov Z .741
Asymp. Sig. (2-tailed) .642
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
4. Uji Normalitas Akreditas Sekolah B
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sikap_Menyonte
k
N 26
Normal Parametersa,,b Mean 99.92
Std. Deviation 14.916
Most Extreme Differences Absolute .179
Positive .179
Negative -.113
Kolmogorov-Smirnov Z .911
Asymp. Sig. (2-tailed) .377
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
5. Uji Normalitas Sekolah Belum Terakreditasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sikap_Menyonte
k
N 54
Normal Parametersa,,b Mean 95.54
Std. Deviation 22.900
Most Extreme Differences Absolute .106
Positive .106
Negative -.105
Kolmogorov-Smirnov Z .777
Asymp. Sig. (2-tailed) .582
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
B. Uji Homogenitas
1. Uji Homogenitas Status Sekolah
Test of Homogeneity of Variances
sikap_menyontek
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.187 1 111 .666
2. Uji Homogenitas Akreditasi Sekolah
Test of Homogeneity of Variances
sikap_menyontek
Levene Statistic df1 df2 Sig.
3.748 2 110 .027
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
LAMPIRAN V
UJI HIPOTESIS
1. Uji Mann-Whitney
2. Uji Kruskial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
1. UJI MAN-WHITNEY (Status Sekolah)
Ranks
status_se
kolah N Mean Rank Sum of Ranks
sikap_menyontek Negeri 33 44.45 1467.00
swasta 80 62.18 4974.00
Total 113
Test Statisticsa
sikap_menyontek
Mann-Whitney U 906.000
Wilcoxon W 1467.000
Z -2.615
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
a. Grouping Variable: status_sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
2. UJI KRUSKAL (Akreditasi Sekolah)
Ranks
akreditasi_sekolah N Mean Rank
sikap_menyontek A 33 44.45
B 26 66.92
BT 54 59.89
Total 113
Test Statisticsa,b
sikap_menyontek
Chi-Square 7.646
df 2
Asymp. Sig. .022
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: akreditasi_sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
LAMPIRAN VI
DAFTAR TABEL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
TABEL R STATISTIKA
rumushitung.com
http://rumushitung.com
DF = n-2 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
1 0.9877 0.9969 0.9995 0.9999 1.0000
2 0.9000 0.9500 0.9800 0.9900 0.9990
3 0.8054 0.8783 0.9343 0.9587 0.9911
4 0.7293 0.8114 0.8822 0.9172 0.9741
5 0.6694 0.7545 0.8329 0.8745 0.9509
6 0.6215 0.7067 0.7887 0.8343 0.9249
7 0.5822 0.6664 0.7498 0.7977 0.8983
8 0.5494 0.6319 0.7155 0.7646 0.8721
9 0.5214 0.6021 0.6851 0.7348 0.8470
10 0.4973 0.5760 0.6581 0.7079 0.8233
11 0.4762 0.5529 0.6339 0.6835 0.8010
12 0.4575 0.5324 0.6120 0.6614 0.7800
13 0.4409 0.5140 0.5923 0.6411 0.7604
14 0.4259 0.4973 0.5742 0.6226 0.7419
15 0.4124 0.4821 0.5577 0.6055 0.7247
16 0.4000 0.4683 0.5425 0.5897 0.7084
17 0.3887 0.4555 0.5285 0.5751 0.6932
18 0.3783 0.4438 0.5155 0.5614 0.6788
19 0.3687 0.4329 0.5034 0.5487 0.6652
20 0.3598 0.4227 0.4921 0.5368 0.6524
21 0.3515 0.4132 0.4815 0.5256 0.6402
22 0.3438 0.4044 0.4716 0.5151 0.6287
23 0.3365 0.3961 0.4622 0.5052 0.6178
24 0.3297 0.3882 0.4534 0.4958 0.6074
25 0.3233 0.3809 0.4451 0.4869 0.5974
26 0.3172 0.3739 0.4372 0.4785 0.5880
27 0.3115 0.3673 0.4297 0.4705 0.5790
28 0.3061 0.3610 0.4226 0.4629 0.5703
29 0.3009 0.3550 0.4158 0.4556 0.5620
30 0.2960 0.3494 0.4093 0.4487 0.5541
31 0.2913 0.3440 0.4032 0.4421 0.5465
32 0.2869 0.3388 0.3972 0.4357 0.5392
33 0.2826 0.3338 0.3916 0.4296 0.5322
34 0.2785 0.3291 0.3862 0.4238 0.5254
35 0.2746 0.3246 0.3810 0.4182 0.5189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
DF = n-2 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
36 0.2709 0.3202 0.3760 0.4128 0.5126
37 0.2673 0.3160 0.3712 0.4076 0.5066
38 0.2638 0.3120 0.3665 0.4026 0.5007
39 0.2605 0.3081 0.3621 0.3978 0.4950
40 0.2573 0.3044 0.3578 0.3932 0.4896
41 0.2542 0.3008 0.3536 0.3887 0.4843
42 0.2512 0.2973 0.3496 0.3843 0.4791
43 0.2483 0.2940 0.3457 0.3801 0.4742
44 0.2455 0.2907 0.3420 0.3761 0.4694
45 0.2429 0.2876 0.3384 0.3721 0.4647
46 0.2403 0.2845 0.3348 0.3683 0.4601
47 0.2377 0.2816 0.3314 0.3646 0.4557
48 0.2353 0.2787 0.3281 0.3610 0.4514
49 0.2329 0.2759 0.3249 0.3575 0.4473
50 0.2306 0.2732 0.3218 0.3542 0.4432
51 0.2284 0.2706 0.3188 0.3509 0.4393
52 0.2262 0.2681 0.3158 0.3477 0.4354
53 0.2241 0.2656 0.3129 0.3445 0.4317
54 0.2221 0.2632 0.3102 0.3415 0.4280
55 0.2201 0.2609 0.3074 0.3385 0.4244
56 0.2181 0.2586 0.3048 0.3357 0.4210
57 0.2162 0.2564 0.3022 0.3328 0.4176
58 0.2144 0.2542 0.2997 0.3301 0.4143
59 0.2126 0.2521 0.2972 0.3274 0.4110
60 0.2108 0.2500 0.2948 0.3248 0.4079
61 0.2091 0.2480 0.2925 0.3223 0.4048
62 0.2075 0.2461 0.2902 0.3198 0.4018
63 0.2058 0.2441 0.2880 0.3173 0.3988
64 0.2042 0.2423 0.2858 0.3150 0.3959
65 0.2027 0.2404 0.2837 0.3126 0.3931
66 0.2012 0.2387 0.2816 0.3104 0.3903
67 0.1997 0.2369 0.2796 0.3081 0.3876
68 0.1982 0.2352 0.2776 0.3060 0.3850
69 0.1968 0.2335 0.2756 0.3038 0.3823
70 0.1954 0.2319 0.2737 0.3017 0.3798
DF = n-2 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
71 0.1940 0.2303 0.2718 0.2997 0.3773
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
72 0.1927 0.2287 0.2700 0.2977 0.3748
73 0.1914 0.2272 0.2682 0.2957 0.3724
74 0.1901 0.2257 0.2664 0.2938 0.3701
75 0.1888 0.2242 0.2647 0.2919 0.3678
76 0.1876 0.2227 0.2630 0.2900 0.3655
77 0.1864 0.2213 0.2613 0.2882 0.3633
78 0.1852 0.2199 0.2597 0.2864 0.3611
79 0.1841 0.2185 0.2581 0.2847 0.3589
80 0.1829 0.2172 0.2565 0.2830 0.3568
81 0.1818 0.2159 0.2550 0.2813 0.3547
82 0.1807 0.2146 0.2535 0.2796 0.3527
83 0.1796 0.2133 0.2520 0.2780 0.3507
84 0.1786 0.2120 0.2505 0.2764 0.3487
85 0.1775 0.2108 0.2491 0.2748 0.3468
86 0.1765 0.2096 0.2477 0.2732 0.3449
87 0.1755 0.2084 0.2463 0.2717 0.3430
88 0.1745 0.2072 0.2449 0.2702 0.3412
89 0.1735 0.2061 0.2435 0.2687 0.3393
90 0.1726 0.2050 0.2422 0.2673 0.3375
91 0.1716 0.2039 0.2409 0.2659 0.3358
92 0.1707 0.2028 0.2396 0.2645 0.3341
93 0.1698 0.2017 0.2384 0.2631 0.3323
94 0.1689 0.2006 0.2371 0.2617 0.3307
95 0.1680 0.1996 0.2359 0.2604 0.3290
96 0.1671 0.1986 0.2347 0.2591 0.3274
97 0.1663 0.1975 0.2335 0.2578 0.3258
98 0.1654 0.1966 0.2324 0.2565 0.3242
99 0.1646 0.1956 0.2312 0.2552 0.3226
100 0.1638 0.1946 0.2301 0.2540 0.3211
101 0.1630 0.1937 0.2290 0.2528 0.3196
102 0.1622 0.1927 0.2279 0.2515 0.3181
103 0.1614 0.1918 0.2268 0.2504 0.3166
104 0.1606 0.1909 0.2257 0.2492 0.3152
105 0.1599 0.1900 0.2247 0.2480 0.3137
DF = n-2 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
106 0.1591 0.1891 0.2236 0.2469 0.3123
107 0.1584 0.1882 0.2226 0.2458 0.3109
108 0.1576 0.1874 0.2216 0.2446 0.3095
109 0.1569 0.1865 0.2206 0.2436 0.3082
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
110 0.1562 0.1857 0.2196 0.2425 0.3068
111 0.1555 0.1848 0.2186 0.2414 0.3055
112 0.1548 0.1840 0.2177 0.2403 0.3042
113 0.1541 0.1832 0.2167 0.2393 0.3029
114 0.1535 0.1824 0.2158 0.2383 0.3016
115 0.1528 0.1816 0.2149 0.2373 0.3004
116 0.1522 0.1809 0.2139 0.2363 0.2991
117 0.1515 0.1801 0.2131 0.2353 0.2979
118 0.1509 0.1793 0.2122 0.2343 0.2967
119 0.1502 0.1786 0.2113 0.2333 0.2955
120 0.1496 0.1779 0.2104 0.2324 0.2943
121 0.1490 0.1771 0.2096 0.2315 0.2931
122 0.1484 0.1764 0.2087 0.2305 0.2920
123 0.1478 0.1757 0.2079 0.2296 0.2908
124 0.1472 0.1750 0.2071 0.2287 0.2897
125 0.1466 0.1743 0.2062 0.2278 0.2886
126 0.1460 0.1736 0.2054 0.2269 0.2875
127 0.1455 0.1729 0.2046 0.2260 0.2864
128 0.1449 0.1723 0.2039 0.2252 0.2853
129 0.1443 0.1716 0.2031 0.2243 0.2843
130 0.1438 0.1710 0.2023 0.2235 0.2832
131 0.1432 0.1703 0.2015 0.2226 0.2822
132 0.1427 0.1697 0.2008 0.2218 0.2811
133 0.1422 0.1690 0.2001 0.2210 0.2801
134 0.1416 0.1684 0.1993 0.2202 0.2791
135 0.1411 0.1678 0.1986 0.2194 0.2781
136 0.1406 0.1672 0.1979 0.2186 0.2771
137 0.1401 0.1666 0.1972 0.2178 0.2761
138 0.1396 0.1660 0.1965 0.2170 0.2752
139 0.1391 0.1654 0.1958 0.2163 0.2742
140 0.1386 0.1648 0.1951 0.2155 0.2733
DF = n-2 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
141 0.1381 0.1642 0.1944 0.2148 0.2723
142 0.1376 0.1637 0.1937 0.2140 0.2714
143 0.1371 0.1631 0.1930 0.2133 0.2705
144 0.1367 0.1625 0.1924 0.2126 0.2696
145 0.1362 0.1620 0.1917 0.2118 0.2687
146 0.1357 0.1614 0.1911 0.2111 0.2678
147 0.1353 0.1609 0.1904 0.2104 0.2669
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
148 0.1348 0.1603 0.1898 0.2097 0.2660
149 0.1344 0.1598 0.1892 0.2090 0.2652
150 0.1339 0.1593 0.1886 0.2083 0.2643
151 0.1335 0.1587 0.1879 0.2077 0.2635
152 0.1330 0.1582 0.1873 0.2070 0.2626
153 0.1326 0.1577 0.1867 0.2063 0.2618
154 0.1322 0.1572 0.1861 0.2057 0.2610
155 0.1318 0.1567 0.1855 0.2050 0.2602
156 0.1313 0.1562 0.1849 0.2044 0.2593
157 0.1309 0.1557 0.1844 0.2037 0.2585
158 0.1305 0.1552 0.1838 0.2031 0.2578
159 0.1301 0.1547 0.1832 0.2025 0.2570
160 0.1297 0.1543 0.1826 0.2019 0.2562
161 0.1293 0.1538 0.1821 0.2012 0.2554
162 0.1289 0.1533 0.1815 0.2006 0.2546
163 0.1285 0.1528 0.1810 0.2000 0.2539
164 0.1281 0.1524 0.1804 0.1994 0.2531
165 0.1277 0.1519 0.1799 0.1988 0.2524
166 0.1273 0.1515 0.1794 0.1982 0.2517
167 0.1270 0.1510 0.1788 0.1976 0.2509
168 0.1266 0.1506 0.1783 0.1971 0.2502
169 0.1262 0.1501 0.1778 0.1965 0.2495
170 0.1258 0.1497 0.1773 0.1959 0.2488
171 0.1255 0.1493 0.1768 0.1954 0.2481
172 0.1251 0.1488 0.1762 0.1948 0.2473
173 0.1247 0.1484 0.1757 0.1942 0.2467
174 0.1244 0.1480 0.1752 0.1937 0.2460
175 0.1240 0.1476 0.1747 0.1932 0.2453
DF = n-2 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
176 0.1237 0.1471 0.1743 0.1926 0.2446
177 0.1233 0.1467 0.1738 0.1921 0.2439
178 0.1230 0.1463 0.1733 0.1915 0.2433
179 0.1226 0.1459 0.1728 0.1910 0.2426
180 0.1223 0.1455 0.1723 0.1905 0.2419
181 0.1220 0.1451 0.1719 0.1900 0.2413
182 0.1216 0.1447 0.1714 0.1895 0.2406
183 0.1213 0.1443 0.1709 0.1890 0.2400
184 0.1210 0.1439 0.1705 0.1884 0.2394
185 0.1207 0.1435 0.1700 0.1879 0.2387
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
186 0.1203 0.1432 0.1696 0.1874 0.2381
187 0.1200 0.1428 0.1691 0.1869 0.2375
188 0.1197 0.1424 0.1687 0.1865 0.2369
189 0.1194 0.1420 0.1682 0.1860 0.2363
190 0.1191 0.1417 0.1678 0.1855 0.2357
191 0.1188 0.1413 0.1674 0.1850 0.2351
192 0.1184 0.1409 0.1669 0.1845 0.2345
193 0.1181 0.1406 0.1665 0.1841 0.2339
194 0.1178 0.1402 0.1661 0.1836 0.2333
195 0.1175 0.1398 0.1657 0.1831 0.2327
196 0.1172 0.1395 0.1652 0.1827 0.2321
197 0.1169 0.1391 0.1648 0.1822 0.2315
198 0.1166 0.1388 0.1644 0.1818 0.2310
199 0.1164 0.1384 0.1640 0.1813 0.2304
200 0.1161 0.1381 0.1636 0.1809 0.2298
201 0.1158 0.1378 0.1632 0.1804 0.2293
202 0.1155 0.1374 0.1628 0.1800 0.2287
203 0.1152 0.1371 0.1624 0.1795 0.2282
204 0.1149 0.1367 0.1620 0.1791 0.2276
205 0.1146 0.1364 0.1616 0.1787 0.2271
DF = n-2 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
206 0.1144 0.1361 0.1612 0.1782 0.2265
207 0.1141 0.1358 0.1608 0.1778 0.2260
208 0.1138 0.1354 0.1604 0.1774 0.2255
209 0.1135 0.1351 0.1601 0.1770 0.2250
210 0.1133 0.1348 0.1597 0.1766 0.2244
211 0.1130 0.1345 0.1593 0.1761 0.2239
212 0.1127 0.1342 0.1589 0.1757 0.2234
213 0.1125 0.1338 0.1586 0.1753 0.2229
214 0.1122 0.1335 0.1582 0.1749 0.2224
215 0.1120 0.1332 0.1578 0.1745 0.2219
216 0.1117 0.1329 0.1575 0.1741 0.2214
217 0.1114 0.1326 0.1571 0.1737 0.2209
218 0.1112 0.1323 0.1568 0.1733 0.2204
219 0.1109 0.1320 0.1564 0.1729 0.2199
220 0.1107 0.1317 0.1561 0.1726 0.2194
221 0.1104 0.1314 0.1557 0.1722 0.2189
222 0.1102 0.1311 0.1554 0.1718 0.2184
223 0.1099 0.1308 0.1550 0.1714 0.2179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
224 0.1097 0.1305 0.1547 0.1710 0.2175
225 0.1094 0.1303 0.1543 0.1707 0.2170
226 0.1092 0.1300 0.1540 0.1703 0.2165
227 0.1090 0.1297 0.1537 0.1699 0.2161
228 0.1087 0.1294 0.1533 0.1695 0.2156
229 0.1085 0.1291 0.1530 0.1692 0.2151
230 0.1083 0.1288 0.1527 0.1688 0.2147
231 0.1080 0.1286 0.1523 0.1684 0.2142
232 0.1078 0.1283 0.1520 0.1681 0.2138
233 0.1076 0.1280 0.1517 0.1677 0.2133
234 0.1073 0.1277 0.1514 0.1674 0.2129
235 0.1071 0.1275 0.1510 0.1670 0.2124
236 0.1069 0.1272 0.1507 0.1667 0.2120
237 0.1067 0.1269 0.1504 0.1663 0.2115
238 0.1064 0.1267 0.1501 0.1660 0.2111
239 0.1062 0.1264 0.1498 0.1656 0.2107
240 0.1060 0.1261 0.1495 0.1653 0.2102
241 0.1058 0.1259 0.1492 0.1650 0.2098
242 0.1055 0.1256 0.1489 0.1646 0.2094
243 0.1053 0.1254 0.1486 0.1643 0.2090
244 0.1051 0.1251 0.1483 0.1640 0.2085
245 0.1049 0.1249 0.1480 0.1636 0.2081
246 0.1047 0.1246 0.1477 0.1633 0.2077
247 0.1045 0.1244 0.1474 0.1630 0.2073
248 0.1043 0.1241 0.1471 0.1626 0.2069
249 0.1041 0.1239 0.1468 0.1623 0.2065
250 0.1039 0.1236 0.1465 0.1620 0.2061
251 0.1036 0.1234 0.1462 0.1617 0.2057
252 0.1034 0.1231 0.1459 0.1614 0.2053
253 0.1032 0.1229 0.1456 0.1610 0.2049
254 0.1030 0.1226 0.1453 0.1607 0.2045
255 0.1028 0.1224 0.1451 0.1604 0.2041
256 0.1026 0.1222 0.1448 0.1601 0.2037
257 0.1024 0.1219 0.1445 0.1598 0.2033
258 0.1022 0.1217 0.1442 0.1595 0.2029
259 0.1020 0.1215 0.1439 0.1592 0.2025
260 0.1018 0.1212 0.1437 0.1589 0.2022
261 0.1016 0.1210 0.1434 0.1586 0.2018
262 0.1015 0.1208 0.1431 0.1583 0.2014
263 0.1013 0.1205 0.1428 0.1580 0.2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
264 0.1011 0.1203 0.1426 0.1577 0.2006
265 0.1009 0.1201 0.1423 0.1574 0.2003
266 0.1007 0.1199 0.1420 0.1571 0.1999
267 0.1005 0.1196 0.1418 0.1568 0.1995
268 0.1003 0.1194 0.1415 0.1565 0.1992
269 0.1001 0.1192 0.1413 0.1562 0.1988
270 0.0999 0.1190 0.1410 0.1559 0.1984
271 0.0998 0.1187 0.1407 0.1557 0.1981
272 0.0996 0.1185 0.1405 0.1554 0.1977
273 0.0994 0.1183 0.1402 0.1551 0.1974
274 0.0992 0.1181 0.1400 0.1548 0.1970
275 0.0990 0.1179 0.1397 0.1545 0.1967
276 0.0989 0.1177 0.1395 0.1543 0.1963
277 0.0987 0.1175 0.1392 0.1540 0.1960
278 0.0985 0.1173 0.1390 0.1537 0.1956
279 0.0983 0.1170 0.1387 0.1534 0.1953
280 0.0981 0.1168 0.1385 0.1532 0.1949
281 0.0980 0.1166 0.1382 0.1529 0.1946
282 0.0978 0.1164 0.1380 0.1526 0.1943
283 0.0976 0.1162 0.1377 0.1524 0.1939
284 0.0975 0.1160 0.1375 0.1521 0.1936
285 0.0973 0.1158 0.1373 0.1518 0.1932
286 0.0971 0.1156 0.1370 0.1516 0.1929
287 0.0969 0.1154 0.1368 0.1513 0.1926
288 0.0968 0.1152 0.1366 0.1510 0.1923
289 0.0966 0.1150 0.1363 0.1508 0.1919
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
LAMPIRAN VII
DAFTAR JUMLAH SISWA,
STATUS SEKOLAH, DAN AKREDITASI
SEKOLAH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
No Nama Sekolah Akre
ditasi
Siswa Menurut Tingkat dan Jenis Kelamin
Tingkat
I II III Jumlah
L P L P L P L P L+P
1 SMP NEGERI 1 1 123 149 123 154 105 151 351 454 805
2 SMP NEGERI 2 1 76 162 102 137 97 120 275 419 694
3 SMP NEGERI 3 1 98 107 101 100 94 101 293 308 601
4 SMP NEGERI 4 1 67 103 66 102 69 101 202 306 508
5 SMP NEGERI 5 1 144 174 130 196 127 166 401 536 937
6 SMP NEGERI 6 1 112 127 108 129 97 134 317 390 707
7 SMP NEGERI 7 1 85 119 90 114 87 116 262 349 611
8 SMP NEGERI 8 1 122 193 126 194 136 176 384 568 952
9 SMP NEGERI 9 1 78 126 71 131 76 128 225 385 610
10 SMP NEGERI 10 1 69 102 83 87 79 91 231 280 511
11 SMP NEGERI 11 1 65 71 64 74 68 66 197 211 408
12 SMP NEGERI 12 1 80 90 81 87 73 95 234 272 506
13 SMP NEGERI 13 1 79 57 71 65 77 50 227 172 399
14 SMP NEGERI 14 1 63 74 66 71 62 74 191 219 410
15 SMP NEGERI 15 1 166 174 162 174 167 171 495 519 1014
16 SMP NEGERI 16 1 116 119 105 130 110 128 331 377 708
JUMLAH NEGERI 1543 1952 1549 1945 1524 1868 4616 5765 10381
17 SMP MUHAMADIYAH 1 1 129 79 119 93 132 114 380 286 666
18 SMP MUHAMADIYAH 2 1 116 98 122 115 148 133 386 346 732
19 SMP MUHAMADIYAH 3 1 121 82 140 101 152 141 413 324 737
20 SMP MUHAMADIYAH 4 1 60 43 73 63 71 55 204 161 365
21 SMP MUHAMADIYAH 5 1 76 62 64 47 81 64 221 173 394
22 SMP MUHAMADIYAH 6 1 79 55 64 37 56 69 199 161 360
23 SMP MUHAMADIYAH 7 1 157 85 125 83 148 92 430 260 690
24 SMP MUHAMADIYAH 8 1 75 51 61 54 55 51 191 156 347
25 SMP MUHAMADIYAH 9 1 113 60 107 66 97 76 317 202 519
26 SMP MUHAMADIYAH 10 1 55 33 51 53 45 65 151 151 302
27 SMP BOPKRI 1 1 50 51 51 170 140 324
28 SMP BOPKRI 3 1 77 46 64 55 63 60 204 161 365
29 SMP BOPKRI 5 1 17 7 14 17 16 9 47 33 80
30 SMP BOPKRI 10 3 4 1 0 2 3 2 7 5 12
31 SMP PIRI 1 1 21 24 55 28 44 26 120 78 198
32 SMP PIRI 2 1 19 12 33 10 24 14 76 36 112
33 SMP PANGUDI LUHUR 1 1 152 139 119 127 141 114 412 380 792
34 SMP INSTITUT
INDONESIA
1 28 22 24 23 27 17 79 62 141
35 SMP JOANNES BOSCO 1 88 37 83 62 81 62 252 161 413
36 SMP STELLA DUCE 1 1 116 91 92 123 103 104 311 318 629
37 SMP STELLA DUCE 2 1 61 65 61 79 64 87 186 231 417
38 SMP MARSUDI LUHUR 1 1 4 6 4 11 16 18 24 42
39 SMP TAMAN DEWASA
JETIS 1 88 44 94 64 104 57 286 165 451
40 SMP TAMAN DEWASA
IBU PAWIYATAN 2 31 24 58 60 47 35 136 119 255
41 SMP TD KUMENDAMAN 1 24 3 18 8 30 6 72 17 89
42 SMP MARIA
IMMACULATA
MARSUDIRINI
1 91 79 88 71 79 107 258 257 515
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
43 SMP KANISIUS GAYAM 1 24 24 37 30 34 29 95 83 178
44 SMP BUDYA WACANA 3 50 38 29 32 48 53 127 123 250
45 SMP BUDI LUHUR 2 2 0 6 3 6 4 14 7 21
46 SMP PEMBANGUNAN
MAARIF 2 10 7 18 14 14 6 42 27 69
47 SMP BHINEKA
TUNGGAL IKA 2 4 6 5 2 6 3 15 11 26
48 SMP ISLAM 3 9 6 16 4 16 9 41 19 60
49 SMP PERAK 2 3 3 4 6 19 1 26 10 36
50 SMP PERINTIS 2 20 18 0 0 0 0 20 18 38
51 SMP “17” 1 3 6 4 12 2 14 3 32 9 41
52 SMP “17” 2 2 8 3 8 4 17 3 33 10 43
53 SMP GOTONG ROYONG 3 2 6 10 9 8 3 20 18 38
54 SMP IT ABU BAKAR 1 107 140 132 119 127 137 366 396 762
55 SMP IT MASJID
SYUHADA 2 34 18 23 21 32 30 89 69 158
56 SMP IT BINA ANAK
SHOLEH 2 22 14 27 14 20 16 69 44 113
57 SMP KRISTEN KALAM
KUDUS 4 26 24 25 33 24 21 75 78 153
58 SMP TUMBUH 4 15 6 9 1 15 10 39 17 56
JUMLAH SWASTA 2201 1601 2161 1798 2273 1955 6635 5354 11989
3744 3553 3710 3743 3797 3823 11251 11119 22370
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
LAMPIRAN VIII
SURAT IZIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI