Post on 13-Mar-2020
Oktober 2015 Vol.19 No. 4
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabayawww.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id
Saya SenantiaSa MengutaMakan keSehatan Penderita
ISSN : 14106450
Hari Kesehatan Nasional (HKN) KE-51 / 02
Inilah 5 Cara Jitu Bikin Otak Anda Makin Encer / 28
Bahaya Kebiasaan Menahan Buang Air Kecil / 11
Permenkes RI No. 36 Th 2015 tentang Fraud dalam Jamkes Pada Jamsos Nasional
Kep Gub Jatim No. 188 Th 2015 tentang Pelaksanaan Regional Sistem Rujukan Prov. JatimInse
rt:
Tampak tengah Plt. Direktur RSUD
Dr. Soetomo dr. Harsono sedang
mengikuti Workshop Nasional dengan
tema 'Perkuatan Sektor Industri
Manufaktur/Prosessing di Indonesia'.
Pemukulan gong dan pengguntingan pita oleh Menteri Koordinator dan Perekonomian Dr. Darmin Nasution didampingi Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo, M.Hum sebagai tanda dibukanya Workshop Nasional dan Jatim Fair 2015.
Tampak Plt. Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Harsono di depan stan RSUD Dr. Soetomo didampingi Wadir Pelayanan Medik dan Penunjang Medik serta Kabid Rekam Medik & Pemasaran dan Kasi Pemasaran.
WORKSHOP NASIONAL DAN PEMBUKAAN JATIM FAIR 2015DALAM RANGKA Hari Jadi ke-70 Provinsi Jatim, Surabaya 8 Oktober 2015
Direktur RSUD Dr. Soetomo bersama Staf dan Redaksi Majalah MimbarMengucapkan : Selamat Hari Natal 25 Desember 2015 & Tahun Baru 2016
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
Pelindung : Plt. dr. Harsono - Direktur RSUD Dr. Soetomo
Penasehat : Drs. Pungky Hendriastjarjo, MAk - Wakil Direktur Umum dan Keuangan • Dr. Kohar
Hari Santoso, dr., SpAn, KIC, KAP - Wakil Direktur Pelayanan Medik & Keperawatan • Dra.
Sri Widayati, Apt, SpFRS - Wakil Direktur Penunjang Medik • Bangun Trapsila Purwaka, dr.,
SpOG(K) - Wakil Direktur Pendidikan Profesi & Penelitian.
Pimpinan Redaksi : Sunarso Suyoso, dr., Sp.KK(K) - Kepala Instalasi PKRS & Humas
Wakil Redaksi : Didi Aryono Budiyono, dr., Sp.KJ(K) - Wakil Kepala Instalasi PKRS & Humas
Dewan Redaksi : Roestiniadi Djoko Soemantri, dr., Sp.THT (K) • Pranawa, dr., Sp.PD.KGH,
Agus Hariyanto, dr., SpA (K), Syaiful Islam, dr., Sp.S, Dr. Esti Handayani, dra. Apt.MARS
• Rahayu Warni Kusasih, SKM • Rama Krishna, SKM • Tutik Murniati, SE. • Ruri Mustikarani,
S.Sos • Yasta Dwi Amanda, SKM
Tata Usaha : Widyowati, Zainal Mutakin, S.Sos, Susana Shinta A.
Alamat : Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo 6 - 8 Surabaya • Telp. 5501086, 5501088, 5501123
• eMail: kontak@rsudrsoetomo.jatimprov.go.id • Website: www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id •
Foto-foto : ZM
Redaksi menerima sumbangan foto atau karangan, berupa tulisan ilmiah, pengalaman kerja, ide cerita, anekdot, suka duka dan lain-lain yang menyangkut kesehatan. Redaksi berhak mengurangi atau menambah, tanpa mengubah isi.
29
23
12
02
32
• Ongol-ongolBihunNanas
• EsTehTarikCincauHitam
kuismimbar
COVEr :
sEkiLas iNFO
1. SeputarSoetomo
1. PembuatanTanganpalsuyangBisaDigerakkanPertamakali
2. PenganugerahanTandaKehormatanSatyalancanaKaryaSatyath2015
3. PekanASIse-Dunia2015
ruaNG WaNiTa
bEriTa FOTO
arTikEL kEsEHaTaN
bEriTa uTama
30
20
ruaNG uNik & LuCu
bEriTa smF/iNsTaLasi/biDaNG
daftar isioktober 2015 Vol. 19 No. 4
Dari Redaksi
Susunan Redaksi
• AsesmenRisikoPengendalianInfeksi/ICRA• Inilah5CaraJituBikinOtakAndaMakin
Encer
1. Mengenal&MengatasiDepresiMasaKanak&Remaja
2. PeranPemeriksaanFna-BdalamDiagnosisKankerPayudara
3. ImunoterapiAmpuhAtasiAlergiPadaAnak4. SindromadeQuervain5. BahayaKebiasaanMenahanBuangAirKecil
HKNke-51,12Nopember2015(GenerasiCintaSehatSiapMembangunNegeri)
06 PelepasanbalonolehPlt.DirekturRSUDDr.Soetomo
dr.HarsonosebagaitandaperingatanHariLahirRSUDDr.
Soetomoyangke-77(29Oktober1938-2015)
disaksikanparaWakilDirekturdanpejabatStrukturalsertaKaryawan&KaryawatiRSUDDr.Soetomousaiapelpagi,Kamis29Oktober2015.
’Generasi Cinta Sehat SiapMembangun Negeri’ adalahtema Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-51, 12 November2015 yang juga kita ambil sebagaiTemaMimbar Oktober2015Volume9No.4.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus kitamasyarakatkan agar benar-benar menjadi budaya sehatbangsa Indonesia. PHBS hendaknya ditanamkan sejakusia dini agar tumbuhmengakarmenjadi budaya bangsaIndonesia,selanjutnyabacadiberitautamamengenaiHKNini.
Baca artikel kesehatan dan sekilas info yang cukupmenarikdankadang-kadangkitabelumpernahmengetahuisebelumnyasehinggamenjaditambahanpengetahuan.
Selamat membaca dan selalu jangan lupa mengisiSudokuobatantipikun.
oktober 2015 1mimbar
berita utama
Sungguh patut disyukuri atas perkenan-Nya, BangsaIndonesiadapatmemperingatiHariKesehatanNasionalatauHKNke–51padatahun2015ini.
PeringatanHKNke–51pada2015menjadimomentumuntuk melakukan refleksi tentang apa yang harus kitaberikan bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakatIndonesia. Merenungkan kembali upaya-upaya terbaikyangdapatdilakukanuntukmewujudkanderajatkesehatanmasyarakat yang setinggi-tingginya sebagaimana tujuanPembangunanKesehatanyangkitaharapkan.
“Generasi Cinta Sehat Siap Membangun Negeri” harusdimaknai secara lebih luas,yaitupentingnyamengedukasimasyarakat agar berperilaku sehat, perlunya mengajakmasyarakat membiasakan hidup sehat, dan memberikantanggungjawab menjaga diri sendiri, keluarga, danlingkungannyauntukhidup sehatmelalui upayapreventifdanpromotif.KarenaSehatadalahmilikkita,tidakpandangusia, sehingga pada setiap tahapan siklus hidupnya sejakusiadinihinggalanjutusiaharuscintasehat.
TinggallandasMDGstahunini,menjaditonggakpentingbagi kita semua untuk menyambut era pembangunansecara berkelanjutan. Kita perlu memperbaiki cara kerja,untukdapatmencapaihasilpembangunankesehatanyanglebih baik. Untuk maksud tersebut, pada peringatan HKNke-51 diperingati dengan meletakkan dasar-dasar yangkokohuntukupayapromotifdanpreventifsecarabersama-sama sekaligus menerapkan nilai revolusi mental yaitubekerjadenganpenuhintegritas,etoskerjayangtinggidansemangatgotongroyong.
Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, SpM (K)
oktober 20152 mimbar
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus kita masyarakatkan agar
benar-benar menjadi budaya sehat bangsa Indonesia. Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat hendaknya ditanamkan sejak usia dini agar tumbuh mengakar menjadi budaya bangsa Indonesia. Akselerasi
pembangunan kesehatan yang optimal dicapai dengan kerjasama berbagai
elemen masyarakat baik pemerintah, maupun pemerintah daerah, serta
masyarakat itu sendiri dan dunia usaha.
Disamping itu, peringatan HKN ke-51 diharapkanmenjadi wahana mensosialisasikan KebijakanPembangunanBerwasasanKesehatandanmemperkenalkanprogramprogram kesehatan, serta PembangunanBerkelanjutan (Sustainable Development Goals) bidangKesehatan, agar mendapatkan dukungan politis sertadukungan sumberdaya dari seluruh jajaran Pemerintahdi Pusat dan Daerah, guna mensukseskan PembangunanKesehatan.
PeringatanHKNke-51diharapkansuksesdanterlaksanasecara serentak dengan sederhana tapi meriah di seluruhIndonesiadenganmelibatkanseluruhlapisanmasyarakat.
SemogaTuhanYangMaha Esa senantiasamemberkatidan melindungi upaya kita dalam mewujudkan BangsaIndonesiayangberdaulatmandiridanberkepribadian.
Pembangunan Kesehatan dalam Nawa CitaPresidenRepublik Indonesia 2014 – 2019menciptakan
sembilanagendaprioritasyangdisebutNawaCita.Programini digagas untukmenunjukkan prioritas jalan perubahanmenuju Indonesia yang berdaulat secara politik, sertamandiridalambidangekonomidanberkepribadiandalamkebudayaan.
Untuk menjalankan visi pembangunan nasional yaitu:“Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, danberkepribadian berlandaskan gotong royong.”, makasembilanagendaprioritastersebutadalah:1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi
segenap Bangsa dan memberikan rasa aman padaseluruhwarganegara.
2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih,efektif,demokratis,danterpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran denganmemperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangkanegarakesatuan.
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukanreformasi sistem dan penegakan hukum yang bebaskorupsi,bermartabat,danterpercaya.
5. MeningkatkankualitashidupmanusiaIndonesia.6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di
pasarinternasional.7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan
menggerakansektor-sektorstrategisekonomidomestik.8. Melakukanrevolusikarakterbangsa.9. Memperteguh kebhinekaan danmemperkuat restorasi
sosialindonesia.
oktober 2015 3mimbar
berita utama
KementerianKesehatanRIberusahamenjalankanamanatnawacitadenganterusmelakukaninovasi,kerjasamadan,kerjacerdas,sesuaidengansemangatdariKabinetKerja.
Melalui Nawa cita butir 5 yaitu “Meningkatkankualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatankualitas pendidikan, kesejahteraan dan kesehatan, makatercantumlahPembangunanKesehatanpadaperiode2015-2019melaluiProgramIndonesiaSehatdengan3pilaryaitu:1. Paradigma sehat dilakukan dengan strategi
pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunankesehatan, penguatan promotif, preventif, danpemberdayaanmasyarakat.
2. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan denganstrategi peningkatan akses pelayanan kesehatan,optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutupelayanan kesehatan, menggunakan pendekatancontinuum of care, dan intervensi berbasis risikokesehatan.
3. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui KartuIndonesia Sehat. Dilakukan dengan strategi perluasansasarandanbenefitsertakendalimutudankendalibiaya.Upayatersebutdifokuskanpadapercepatanpenurunan
kematian ibu dan kematian bayi, di samping jugamemperhatikan penurunan prevelensi penyakit akibatinfeksi dan pencegahan penyakit tidak menular melaluiperubahanperilaku keluarga,masyarakat khusunyadalampengenalandiriterhadaprisikopenyakit.
Pemerintah Hadir untuk Membangun KesehatanJaminan Kesehatan Nasional melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS). KISmerupakan solusiuntukmenjamindan
memastikan masyarakat kurang mampu untuk mendapat
manfaatpelayanankesehatan seperti yangdilaksanakanmelalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang telahberlangsung sejak 2014. Secara bertahap cakupan dariKIS akan diperluas lagi, sehingga di tahun 2019 seluruhmasyarakat IndonesiaterlindungidenganKIS,dansetiappelayanannya tidak membedakan peserta berdasarkanstatussosial.
ManfaatKISdiharapkandapatmendorongmasyarakatuntuk berupaya meningkatkan kesehatan keluarganyaagartidakjatuhdalamkondisisakitatautetapsehat.
Nusantara Sehat ProgramNusantaraSehatbertujuanuntukmenguatkan
layanankesehatanprimer.Tenaga kesehatan pilihan akan disebar ke segala
penjurunusantaraterutamadidaerahterpencil,kepulauandanperbatasan.
Program ini merupakan program lintas kementeriankesehatandengantargetpelaksanaanadalahPuskesmasyang berlokasi di Daerah Tertinggal, Perbatasan danKepulauan (DTPK) di 48 Kabupaten di Indonesia danmelibatkan setidaknya 600 tenaga kesehatan. Petugaskesehatan akanmelibatkan profesi dokter, perawat, dantenagakesehatanlainnya.
Program Nusantara Sehat gelombang pertama (Mei2015)memerangkatkan 143 putra bangsa dari berbagaipenjuruyangterdiridari12dokter,20bidang,20perawat,20tenagakesehatanmasyarakat,20tenagagizi,20tenagakesehatanlingkungan,16tenagaanaliskesehatan,dan15tenagafarmasi.
Mereka diberangkatkan dan dibagi ke dalam 20 tim
oktober 20154 mimbar
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
untuk bertugas di 20 Puskesmas yang menyebar di 9Propinsidan19KabupatenmulaidariKabupatenSimeuleudi propinsi Aceh hingga Kabupaten Boven Digoel dipropinsiPapua.KesembilanProvinsiyangakanditempatitimNSadalahAceh,Bengkulu,NTT,Kalbar,Kaltim,Kaltara,Sulut,MalukudanPapua.
Mendekatkan diri pada masyarakat untuk mengetahui masalah kesehatan
Berbagai blusukan dilakukan oleh kabinet kerjakhususnyaMenteriKesehatanuntukmelakukanpemetaanmasalahkesehatanyangterjadisehinggamemilikisolusiyangtepatdalampembangunankesehatan.
Kota Surabaya, yang merupakan blusukan yangpertama kali dilakukan kesempatan ini dipakai untuksosialisasikontrasepsi.diPuskemasPoasiadiKotaKendari,Sulawesi Tenggara, Menkes meninjau satu per saturuangan di puskemas tersebut termasuk pelayanan danperalatankesehatanyangada.
Takhanyakota,desa,bahkansampaidaerahterluardiIndonesiajugataklepasdarisasaran.
Aksi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan CERDIKPenyakit menular seperti malaria, DBD, TB dan
sebagainya masih mengancam kesehatan masyakat,danperlustrategiuntukmengatasinya.namundisisi lainmeningkatnya tren penyakit tidak menular juga turutmenyerangdibelahanmasyarakatmodernini.
Meningkatkan pengetahuan kepadamasyarakat danmendorongmerekauntukberaksisetelahmengetahuinyaadalahsalahsatutugasKementerianKesehatan.
Melalui berbagai strategi komunikasi dan kampanye, Aksi CERDIK (Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan
asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stress) merupakan salah satu edukasi yang dilakukan di berbagai tatanan
masyarakat mulai dari sekolah, rumah tangga, tempat kerja, tempat ibadah dan
tempat-tempat umum.
Pencegahan penyakit tidak menular diiringi dengangerakanPHBS (PerilakuHidupBersihdanSehat)dimanamasyarakatdiajakuntukMenimbangBalitakePosyandu,IbumemberikanASI Eksklusif, CuciTanganPakai Sabun,Memberantas Jentik, Tidak merokok dan menjagalingkunganuntukmencegahberbagaitimbulnyapenyakitmenular.
Hari KesehatanNasional yang jatuhpada tanggal 12November di tiap tahunnya, adalah sebuah peringatanberharga bagi bangsa Indonesia untuk tetap fokus dansemangat membangun bangsa, khususnya di bidangkesehatan.Tema tahun2015 adalah“INDONESA CINTA SEHAT: GENERASI CINTA SEHAT SIAP MEMBANGUN NEGERI.”
51 tahun HKN adalah awal dari setengah abadbaru memperjuangkan pembangunan kesehatan. Usiayang mewakili sebuah kematangan dan kemapananpembangunankesehatanIndonesia.
Masainiadalaherapembaharuandansemangatbarudalammenyongsongkesehatanyanglebihbaiksekaligus
waktu yang tepat untuk mensosialisasikan programNawacitaatau9AgendaPerubahankabinetkerjakhususnyaIndonesiaSehatkepadamasyarakat.
Generasicintasehatadalahkitasemua,bangsaIndonesiadarisegalausia,bayi,balita,anak,remaja,dewasadanlansia-turutsertadalampembangunankesehatan,mengingatkankembalibahwasehatituharusdijaga,bergayahidupsehatterlibataktifdalamjaminankesehatannasional,untukdapatmencapailayanankesehatanyangkuat.
Akselerasi pencapaian derajat kesehatan yang optimaldilakukan dengan kerjasama berbagai elemen pentingseperti Pemerintah, Kepala Daerah, Dunia usaha danOrganisasi Kemasyarakatan. Peringatan HKN ke 51 initentu merupakan momen untuk berbagi tantangan danmengambilkomitmendalampencapaianderajatkesehatan.
LOGOLogo menceritakan semangat dari Cinta Sehat para
GenerasiBangsa.Digambarkan bahwa ibu hamil, bayi, anak, remaja,
dewasahinggalansiaturutsertadantersenyumsehatdalamrangkamembangunnegeri.
Bentuk oval dan panah menggambarkan bagaimanapara generasi bangsa ini tergabung dalam satu sikluskehidupan,dimanadi tiap fasenya-merekaharusmampumenjaga kesehatan, bisa mengakses layanan kesehatansertabergayahidupsehat.
Kombinasi biru dan merahnya logo mengisyaratkanketeguhan dan pentingnya semangat dalammembangunnegeri.
Sumber:Buku Panduan Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-51 Tahun 2015. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
oktober 2015 5mimbar
artikel kesehatan
Anak sejak dalam kandungan mengalami prosespertumbuhandanperkembanganyangberkesinam-bungan menuju proses kedewasaan, dimana pada
setiap periode perkembangan terdapat tugas-tugasperkembangan yang harus dilalui dan diselesaikan olehanak.Pertumbuhanditandaidenganbertambahnyaukuranfisikanak,mencakupberatbadan,tinggibadandanlingkarkepala. Perkembangan ditandai dengan kemampuanfungsi individumeliputi fungsipenglihatan,pendengaran,kemampuan motorik halus dan kasar, ketrampilanberbahasa dan berkomunikasi, sosialisasi, intelegensidan pekembangan moral.Faktor tumbuh kembang anakdipengaruhiolehdua faktor mencakupfaktor internaldaneksternal.
Faktor internal yaitu faktor dari anak itu sendirimencakupfaktorherediter,kemampuanintelektual,kondisiorgantubuh,emosidantemperamenanak,Faktoreksternalyang berpengaruh meliputi kondisi keluarga, pola asuh,statusgizi,kondisi lingkungan,sosialisasidengantemandisekolahdanpenerimaanmasyarakatsekitar.Apabilaterjadigangguan dalam kedua faktor tersebut diatas maka akandapat menimbulkan gangguan mental emosional padaanakdanremajaantaralainberupakecemasan,kesedihan,pemarah, membangkang, membolos, kenakalan remaja,penyalahgunaan zat yang ditandai buruknya prestasi disekolahdankegagalanakademik.
Kedua faktor tersebutdiatas sesuaidengan pendapatpakarEsquiroldanWilhelmGriesingerdalamteorinyayangdikenaldengan“Desmaladiesmentalies”gangguanmentalanakdipengaruhiolehTriadmodelyaituspesificagent, hostdanenvironment.
Selamadalamkandungananakmerasakankondisiamandannyaman,namundalamperkembangannyaapabilaanaktidak mendapatkan kebutuhan dasar yang diperlukannyamakaakandapatmenimbulkankondisidepresi.Padabulanpertamaanakhanyabisamenangis,artitangisantersebutmungkin bayi merasa lapar, haus, bosan, sakit, ngompol,ingin dibelai dan digendongsehingga ibu harus mengertikebutuhandasaranakkarenaapabilakebutuhananaktidakterpenuhi dapatmenimbulkan kondisi depresi. Saat anakberusia6-8bulanakanterbentuk ikatanyangeratdenganibu atau pengasuhnya dan bila terjadi pemisahan antarakeduanyadalamwaktulebihdarisatuminggudapattimbulanaclitic depression ditandai dengan kesedihan, rewel,anoreksia, malas, retardasi psikomotor, dan kelambatantumbuhkembanganak..Gejaladepresiakanberkelanjutanpada fase perkembangan selanjutnya yang dapatberdampakburukbagianakberupahargadiriyangrendah,ragu-ragu,buruknya relasi interpersonal karena anakgagaldalam membina persahabatan yang saling percaya dankesetiaan dalam jangka panjang, sehingga anak menjadipemurung, menyendiri, mudah tersinggung, pemarah,sulit berkonsentrasi, mudah lupa, yang berdampak pada
kemunduranprestasidisekolah..Depresi pada masa kanak seringkali sulit untuk di
deteksi,disebabkansaatusiaprasekolahdimanasuperegobelum berkembang, maka anak mengalami kesulitandalammenceriterakanpengalamannya danmenyatakanperasaannya apakah saat ini mereka merasa marah,sedih,kecewa,danputusasa.Gejaladepresiyangtimbulsebenarnyaberupacry for helpterhadaporangtua,namunkarena perilaku negatif yang ditampilkan seringkalimembuatorangtua,gurudanorangdewasakesalsehinggaalih2 mendapat pertolongan, maka anak seringkalimendapatkan hukuman yang tentu saja akan semakinmemperparah kondisi depresinya, dan berdampak padahendayadalamtumbuhkembanganak.
Gejala depresi yang sering muncul pada anakprasekolah bersifat terselubung (maskeddepression)berupa perubahan tingkahlaku dimana anak menjadihiperaktif, impulsif, menentang, berkata-kata kasar,pemarah,mudah tersinggung, murung, menyendiri,melamun,mudahmenangis,cengeng,seringsakit.
Pada anak usia sekolah (6-12 tahun) gejala yangmenonjol adalah penurunan prestasi di sekolah,menyendiri, melamun, membolos, mencuri, kabur darirumah disertai gejala psikosomatik: sering tidakmasuksekolah karena mengeluh sakit kepala, sakit perut,muntah,malas,gangguantidurdapatberupakurangnyajamtidurataupunmengantuksepanjanghari..
Mediaseringmemberitakanseoranganakdanremajamelakukan bunuh diri karena hal sepele misalnya tidakdiberi uangsaku oleh orangtua, adanya pertengkarandalam keluarga, perekonomian yang buruk, putusdenganpacar. Anak dengan orangtua pengidap depresicenderung beresiko lebih dini untuk terjadinya depresidengan gejala yang lebih berat apabila dibandingkandengananakdenganorangtuanormal.
Resiko bunuhdiri pada remaja yang mengalamidepresi akan meningkat apabila mereka terlibatpenyalahgunaanzatNAPZA,merokok,konsumsialkohol,penelantaran orangtua, adanya konflik dalam keluarga,mengalami stressor yang berat, misalnya dalam kondisibanjirbandang,gunungmeletus,dangempabumisertakehilanganorangyangdicintainya.
Dasar dari depresi adalah karena pola pemikiranirasionalyangmengganggufungsionalsehari-hari.
Irrational belief yang sering mengganggu dalamkehidupan sehari-hari adalah tuntutan dari diri sendiri,oranglaindanlingkungan.
Beliefsinidikenaldengan3dasarkeharusan(must).1. Sayaharusselalubaikdanmendapatpersetujuandari
oranglaindanbilatidakmakaberartisayatidakbaik.Kondisiinidapatmengakibatkankecemasan,depresi,maludanmerasabersalah
2. Orang lain harus selalu menyenangkan dan
Yunias Setiawati, dr SpKJ (K) | Konsultan psikiatri anak dan remaja Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa FK UNAIR/RSUD Dr Soetomoyunias.setiawati@gmail.com - 08121706801
Mengenal dan Mengatasi Depresi Masa Kanak dan Remaja
oktober 20156 mimbar
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo SurabayaRumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
memperhatikan saya. Bila tidakmakaorang tersebutberarti tidak baik. Kondisi ini dapat menyebabkankondisipasifagresifdankekerasan.
3. Saya harus mendapatkan apa yang saya inginkandan lingkungan harus memahami apa yang tidaksayainginkan.Kondisiyangburukdansayatidakbisamenerima bila tidak mendapatkan apa yang sayainginkan.Kondisiinidapatmenimbulkanmengasihanidirsendiri danprokastinasi (menunda-nundadalammenyelesaikantugas).Faktorlainsebagaipenyebabdepresiadalahbanyaknya
stresordalamprosestumbuhkembanganak.Anakyangdibesarkan dengaan pola pengasuhan yang baik dantidak terpapar dengan stresor akan tumbuh menjadikepribadian matang. Sedangkan anak yang mengalamikekerasan, child abuse dan terpapar dengan stresorberkepanjanganmakaakandapatmerepresiBDNF(brain derivated neurotrohic factor)sehinggamenimbulkanatrofipada hipokampus dan amigdala yang mengakibatkanpeningkatan aktivitas HPA-axis (Hipopituitary-adrenal axis) di otak dan meningkatkan produksi dan releasecortisol, dimana peningkatan kadar cortisol dapatmerupakan faktor kunci patogenesa timbulnya gejaladepresi dan gangguan fungsi kognitif. Kondisi stressordapat menurunkan kadar serotonin, norepinefrin dandopamin. Maka diperlukan pemberian antidepresanuntukmenanggulangipermasalahantersebut.
Penanganan depresi pada anak dan remaja bersifatbiopsikososial, dengan penatalaksanaan individuilberdasarkan derajat depresi, usia anak dan ibu, dandukungan lingkungan. Sebaiknya ibu dan anakberkonsultasi ke psikiater secara berkesinambungankarena penanganan bersifat jangka panjang sehinggadapat dievaluasi bagaimanapola interaksi ibu dan anaksehingga dapat dilakukan penatalaksanaan terpadusecaraoptimal.
Padaawalkunjunganakandilakukanpemeriksaandanwawancarapsikiatrikterutamapadaibukarenaanaksukaruntukmenceritakankeluhandanmencurahkanisihatinya.Psikiaterakanmenganjurkanpadaibuuntukmemperbaikipolakomunikasi,menjagapolamakanyangsehat,rendahlemak, kaya serat dan melakukan olahraga secara rutinminimal tiga kali dalam seminggu untuk memperbaikikondisi emosional dan meningkatkan kebugaran anak.Apabiladitemukankelainandalamkondisibadaniahanakmakapsikiater jugaakanmerujukke sejawat lain sesuaidenganindikasiyangdiperlukan.
Penatalaksanaanpadausia0-3tahundapatdilakukanterapipadaibudananakdimanaterapismengobservasiinteraksi ibu dan anak, ibu diminta menceriterakanperasaandanpengalamanmasa laluyangmenggangguibu dan menanyakan bagaimana respon bayi terhadapkondisi tersebut, dan terapis membimbing polapengasuhan yang baik dan benar denganmengajarkanstimulasiemosionaluntukmeningkatkaninteraksipositifibudananakdandapatdilakukan intervensi krisispadasaat mengatasi kondisi anak misalnya rewel, demam,kejang,muntah,diare.
Pada anak usia 3-6 tahun dapat diberikan play therapy dimana terapismelakukan observasi bagaimanapola interaksi pada saat ibu bermain dengan anak danmengajarkan ibu untukmengenal perilaku dan sumberemosional anak serta cara mengatasinya sehinggatercipta interaksi positif antara ibudananak yangharus
dilakukansecaraberkesinambungandirumahdandisetiapkesempatan.
Padaanakusia6-12tahundapatdiberikanterapikognitifdan perilaku dimana anak diajarkan untuk selalu berfikirpositif,mengurangidanmenghilangkanpikirandanperilakunegatif danmeningkatkan perilaku adaptif sehingga anakmerasa nyaman dan dapat diterima lingkungan sehinggadapatmeningkatkanrasapercayadiri,prestasibelajardankemandiriananak.
Social Skills Training dengan cara anak dianjurkan aktifmengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah misalnyaolahraga, paduan suara, fotografi, outbond, dapatmeningkatkan rasa percaya diri anak dan memperbaikihubungan anak dengan teman guru, orang tua danlingkungansekitarnya.
Pemberian obat-obatan dapat dipertimbangkan padadepresiberatdenganmemperhatikanefektivitas,keamanandanefeksampingobat.Antidepresanyangdiberikanadalahgolongan SSRI (selective serotonin reuptake inhibitor) danSNRI (selective norephinephrine reuptake inhibitor) karenacukupamandan rendahefek samping.Padaanakdengangangguansuasanaperasaandapatditambahkanobatmoodstabilizer untuk menjaga kondisi emosi tetap stabil danterkendali.Pemberianobatsesuaidenganindikasidibawahpengawasanpsikiaterdengandosissesuaidanlamaterapiyang terpantau akanmemperbaiki kondisi anak dan tidakmenyebabkanketergantungan.Mengingatdampakdepresidapat berkelanjutan sepanjang usia kehidupan makaseyogyanyadiperlukankerjasamaantaraibu,anak,keluargadanterapissehinggadidapatkanhasilyangoptimal.
Penilaian Depresi secara sederhana untuk anakdan remaja dengan Berriga House Depression Screening Questionaire, yang terdiri dari sepuluh item dibawah inidilakukandenganmetodetanyajawab.
No Pertanyaan Benar Salah1 Saya merasa sedih hampir sepanjang hari 1 02 Saya merasakan kehilangan minat dan
perhatian terhadap hobby saya1 0
3 Saya merasa mudah marah hampir setiap hari
1 0
4 Saya merasa nyaman dengan diri saya sendiri
0 1
5 Saya memandang masa depan saya dengan baik
0 1
6 Saya sering merasa bersalah atau tidak berguna
1 0
7 Saya merasa lemah dan tidak mempunyai kekuatan lagi
1 0
8 Saya berfikir untuk menyakiti diri sendiri 1 09 Saya mengalami Gangguan tidur, kurang
atau berlebih Saya mengalami gangguan 1 0
10 Saya mengalami gangguan nafsu makan, meningkat atau menurun
1 0
Jumlahkan nilai yang ada, Bila nilai lebih besar dari 6
makamenunjukkanhasildepresi.
oktober 2015 7mimbar
artikel kesehatan
Kanker payudara merupakan keganasan terseringdan menjadi penyebab utama kematian padawanita di seluruh dunia, dengan jumlah lebih dari
1.000.000kasussetiaptahun.DiIndonesia,kankerpayudaramenduduki urutan kedua dari seluruh keganasan padawanita.
Di RSUDDr. Soetomo jumlah pasien yang terdiagnosakankerpayudarayangtelahmenjalanioperasimastektomi(pengangkatan payudara) selama tahun 2011 - 2014sebanyak±519orang.
Kanker payudara umumnya ditandai dengan adanyabenjolanpadapayudara.
Dalammenegakkandiagnosaadanyamasaataubenjolandipayudaradapatdilakukanbeberapapemeriksaan.SalahsatumetodepemeriksaanyangbelumlamadikenaladalahFNA-B(Fine Needle Aspiration Biopsy).
Metode pemeriksaan ini cukup praktis, yaitu denganjarum berukuran kecil, dilakukan tusukan pada benjolantersebut, sehingga dapat diperoleh sel-sel penyusunbenjolantersebut.Tahapselanjutnyasel-seltersebutdibuatdalamhapusandigelasobjek,dilakukanpewarnaankhususdan dilanjutkan dengan pembacaan secara mikroskopis.Pemeriksaan ini walau terkesan sederhana, namun perlukeahilankhususuntukmengerjakannya.
Beberapakeuntunganmetodeini:1. Prosedurnyacepatsehinggahasillebihcepat2. Terapidefinitivedapatsegeradirencanakan3. Metodeinirelativekuranginvasive(tidakterlalumelukai)
biladibandingdengantindakanbiopsyterbuka4. Tidak mahal bila dibandingkan dengan tindakan
pembedahanuntukdiagnose5. Menurunkan jumlah kasus yang perlu pemeriksaan
Frozensection.KomplikasidariprosedurFNA-Bnodulpayudarasangat
jarang, antara lain perdarahan. Penting disadari bahwapemeriksaaninisebaiknyadilakukansesudahpemeriksaanradiologis.
TujuanutamapemeriksaanFNA-Bpadanodulmammaadalahuntukkonfirmasipreoperatifadanyakeganasan.Haltersebut untuk menghindari tindakan pembedahan yangtidakdiperlukan.
Akurasipemeriksaannodulpayudarasangattergantungpada pemeriksa. Sensitifitas pada kanker payudara cukuptinggiantara65-98%.
FNA-B merupakan metoda yang cukup sensitif untukdeteksi kanker payudara, namun memiliki beberapaketerbatasan,antaralain:• Ukuran tumor yang kecil, kurangdari 1 cm, serta letak
tumor yang dalam sehingga sulit dalam palpasi dan
Etty Ananto, dr, Sp.PA, & Heriyawati, dr, ,Sp.PA, Staff Department Patologi Anatomi RSUD Dr.Soetomo Surabaya
Peran Pemeriksaan Fna-B dalamDiagnosis Kanker Payudara
memfiksirnya. Hal ini menyebabkan sample kurangadekuat.
• Tumorberukuranbesartidakselalumudahdiperolehsampleyangadekuat, terutamabila terdapatbagian-bagianperdarahanataupundisertalprosesradang.
• Pengambilan sample yang kurang representative,hal ini sangat tergantung pada pengambil sample.Beberapa pengamatan menunjukkan sample yangrepresentative lebihbanyakdidapatkanpada sampleyangdiambilpathologistdaripadaklinisi.
• Pada jenis kanker payudara tertentu (Misal : Lobularcarcinoma),olehkarenasel-selseringsulitdidapat.FNA-B pada kasus cysta payudara dengan tindakan
aspirasi sening bermanfaat dalam terapi, karena dapatmengeluarkanseluruhisicysta.
Secara keseluruhan, FNA-Bberperandalamdiagnosekanker payudara. Walaupun berperan dalam diagnosenamun terdapat beberapa keterbatasan, sehingga tetappenting bagi klinisi untuk mempertimbangkan triplediagnose(pemeriksaanfisik,radiologisdanpatologiyaituFNA-B).
Lakukanlah SARARI(PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI)untuk deteksi dini tumor payudara
Prinsipnya: semuabenjolanABNORMAL yang adapada tubuh kita yang sebelumnya tidak ada dandapatterabadapatdilakukanFNA-B.
oktober 20158 mimbar
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
Imunoterapi
Apakah Imunoterapi ?IMUNOTERAPI adalah serangkaian seri suntikan
vaksinasi alergi. Suntikan tersebut mengandung alergentertentudimanapasien tersebutalergi terhadapnya.Dosisawal adalah rendahyangkemudian secarabertahapdosisdinaikkansehinggamencapaidosisoptimaldandilanjutkandengan dosis penunjang dengan interval waktu yangdijarangkan.Dan alergen yang disuntikkan kepada pasientersebut,sebelumnyatelahdicariberdasarkantestusukkulit(Skin Prick Test)maupuntesdarahRASTIgEspesifik.
Bagaimana cara kerja imunoterapi ?Suntikan inimengurangi jumlah antibodi IgE di dalam
darah dan merangsang tubuh untuk membentuk suatuantibodipertahananyangdisebutIgG.
Efektifkah imunoterapi ini ?Keberhasilan pengobatan dengan imunoterapi
tergantung dari kualitas ekstrak alergen yang digunakandan kepatuhan pasien dalammenjalani imunoterapi. Padamasasekarangini,pembuatanekstrakalergensudahmaju,sehinggakualitasnyatidakdiragukanlagi.Sejumlahujikliniktelah dilakukan pembuktikan efektivitas imunoterapi initerhadappenyakit-penyakitalergikhususnyapilekdanasma.
Apakah imunoterapi lebih efektif ketimbang pengobatan ?
Penyakit alergi adalah suatupenyakit yangdisebabkan
adanya reaksi spesifik pada sistem imun. Jadi hanyaimunoterapi yangmenawarkan suatu pengobatan yangspesifik.
Telahdibuktikanbahwapasien-pasienyangmenderitapenyakit alergi, setelah menerima imunoterapi ini,penggunaan obat-obatannya (tablet, sirup, inhalerdll) berkurang atau tidak memakai obat lagi, hal inidikarenakan kekambuhan dan gejala penyakitnyaberkurangatauhilangsamasekali.Efektivitasimunoterapijuga berlangsung untuk jangka panjang, setelah selesaisatuseripenyuntikanimunoterapiakanbertahanselamabertahun-tahun bahkan ada uji klinik yangmenyatakanbahwaefekimunoterapiakanmenetapselamanya.
Kapan imunoterapi di mulai ?Imunoterapi dapat dimulai segera mungkin setelah
lebih dahulu menjalani pemeriksaan tes alergi. Padaumumnya seseorang yang akanmenerima imunoterapi,harus dalam keadaan sehat (tidak sedang menderitapenyakitlain,selainpenyakitalergi).
Biaya pengobatan menjadi lebih murah ?Pada akhirnya biaya pengobatan yang dikeluarkan
pasien penderita alergi lebih hemat denganmelakukanimunoterapi, daripadamereka yang tidakmendapatkanimunoterapi.
Oleh : Nunung (Poli Anak)
“Imunoterapi adalah cara yang digunakan
untuk membuat alergen menjadi
sahabat anak yang menderita alergi."
AlergiPada Anak
Ampuh Atasi
oktober 2015 9mimbar
artikel kesehatan
Apakah Sindroma de Quervain?Sindroma de Quervain pertama kali diperkenalkanolehFritzdeQuervainpadatahun1895.Insidensinya
adalah0,94-6,3/1000orang/tahun.DeQuervainmelibatkantendonAbductorPollicisLongus(APL)danExtensorPollicisBrevis(EPB).1DeQuervainadalahkondisinyeripadajempoltanganakibatradangpadajempolsisipergelangantangan.2
Apakah Penyebabnya?Penyebab sindroma de Quervain adalah idiopatik,
namun penggunaan sendi yang berlebihan terutama ibujari seringmemunculkan sindroma ini. Penggunaan sendiyangberlebihanatautraumaakanmenyebabkanterjadinyaperadangan. Peradangan tersebut dapat menyebabkanpembengkakansehinggagerakantendonpadaterowonganmenjaditerhambat.Pasiendengandiabetes,penyakittiroid,danrheumatoidarthritismeningkatrisikonyauntukterjaditenosinovitisdeQuervain.2
Apakah Gejalanya?Umumnyapasienmengeluhkan:
• Rasanyeripadajempolsisipergelangantangan.Nyeriinibiasanyanyerimeningkatdengangerakanmemegang,menggenggam,memutar,ataumanuverdeQuervain.2,5
• Kekakuanpadatempatnyeri.1,5• Bengkak pada tempat nyeri. Bandingkan dengan sisi
yangsamapadaibujaritangansatunya.3,5
Bagaimana Cara Menegakkan Sindroma de Quervain?UntukmenegakkansindromadeQuervaindilakukantes
Finkelstein (Gambar 1).2,5Tes Finkelstein dilakukan dengancarapasiendimintamenekukibujarinya,kemudianibujaritersebutdiliputiolehjari-jarilainnyasehinggatanganpasienterkepal.Dalamposisimenggenggamsepertiitupemeriksamelakukangerakankesisiulnar.Nyerihebatpadapangkaljempolakandirasakanolehpasiensaatdilakukanmanuverini.5
Bagaimana Terapinya?TerapisindromadeQuervainantaralain:1,2,4
1. Menghindariaktivitasyangmenimbulkannyeri.2. Menggunakan splint untuk imobilisasi jempol dan
pergelangantangan.3. Injeksi steroid. Injeksi ini bisa dengan atau tanpa
menggunakanUSG (Gambar2danGambar3).1,3Efeknyeripascainjeksidapatdikurangidenganpemberiananal gesik atau dengan pemberian kompres dingindengan menggunakan es yang dimasukkan dalamplastikselamakuranglebih30detik.3
4. Bedah. Bedahmerupakanpilihanuntuk sindromadeQuervainkronikatauyangresistenterhadapterapi.4
Gambar 2. a. Injeksi dengan aksis pendek padasindromadeQuervaindenganpanduanUSG;b.gambaranaksispendek,padahasilUSGterlihatujungjarumberadadiantaratendonAPLdanEPB(tandapanah).1
Hanik Badriyah Hidayati, dr, SpS | Staf Neurologi FK UNAIR - RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Sindromade Quervain
Gambar 1. Tes Finkelstein.1
oktober 201510 mimbar
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
Keinginan untuk buang air kecil terkadang diabaikanolehsebagianorangketikaberadadikondisitertentuyangtak memungkinkan ke toilet. Bisa jadi karena lalu lintasyang macet atau mungkin toilet yang kurang higienis.Karenaalasanitulahseseorangterpaksamenahankencing.Lantasbahayakahbagikesehatan?Tentunyabahaya,karenamenahanpipisbisamenyebabkanberbagaimacammasalahkesehatandiantaranyasebagaiberikut:
1. Infeksi saluran kemih“Kalau pada wanita, keseringan menahan kencing inibisabikin anyang-anyangan, sakit, dan air kencing jadiberwarna merah karena ada infeksi,” tutur dr HarrinaErlianti Rahardjoo, SpU, PhD, staf Departemen UrologiFKUI/RSCM kepada detikHealth dan ditulis Rabu(1/10/2014).Bahaya kebiasaanmenahankencing jugadiungkapkanoleh dr. Sudung O. Pardede, Sp.A(K), saat menahankencing,airyangseharusnyakeluarakanditampungdikandungkemih.Dalamkandungkemihterdapatotot-ototyangmenahanair.Sehinggasaatdiaterisiolehair,iaakanmemberikansensasiinginberkemihkalausudahpenuh.“Sekaliduakalimenahanmasihbiasa.Tapi,kalauditahansecaraterus-menerusairyangseharusnyakeluardanairdari atas yang selalumasuk,makaair yang terdapatdikandungkemihakannaikkeataskembalimenujuginjal.Iniberbahayakarenaurinmengandungbakteri,”katanyadalamacaramediaedukasiHidrasiSehatpadaAnakdiJakarta(8/10/14).
2. Otot kandung kemih menjadi kurang sensitifMenahan buang air kecil juga dapat mengakibatkanhilangnya sensitivitas otot kandung kemih kerena ototyangditahanterus-menerusakanmenjadilonggar.
3. Anyang-anyanganAnyang-anyanganadalahrasatidaknyamanyangtimbuljika terlalu lama menahan pipis, rasanya seperti inginsekalipipisnamunurineyangkeluarsangatsedikitataubahkantidakadasamasekali.
4. Gagal ginjal Kebiasaanmenahanbuangairkeciljugabisaberpengaruhpadakesehatnginjal.Menahanbuangairkecilsamasajadengan meningkatkan tekanan pada ginjal, produksiginjal akan menurun dan menjadi bengkak kemudianginjaltidakberfungsidenganbaik.
5. LumpuhSeseorangyangmemilikiriwayatkerusakanpadadindingotot saluran kencing bisamengalami kelumpuhan jikaterlaluseringmenahanbuangairkecil.
Oleh : Kushartinah, S.Kep.Ns. -Bidang Keperawatan
Gambar3.InjeksitanpapanduanUSGpadasarung(sheath)APLdanEPB.3
Siapa Saja yang Berisiko Menderita Sindroma de Quervain?
Yang berisiko menderita sindroma de Quervainadalah: wanita, usia tua, dan orang Afrika-Amerika.1Ibuyangmemilikianakkecilataupengasuhanak-anakjugaberisikomenderitasindromainikarenaseringnyamenggunakan jari jempol untuk mengangkat anakkecil.5
Bagaimana Prognosisnya?SindromadeQuervaintidakmembahayakan,tetapi
cukupmenggangguakibatnyeriyangditimbulkannya.Kasus yang ringan dapat sembuh sendiri dalambeberapaminggutanpaterapi.5
Daftar Pustaka1. Narouze S.N., 2010. Atlas of Ultrasound-Guided
Procedures in Interventional Pain Management.NewYork,Springer,halaman:316.
2. Marcus DA, Cope DK, Deodhar A, et al., 2009. An Atlas of Investigation and Management Chronic Pain.Oxford,ClinicalPublishing,halaman:64.
3. Lawry G.V., Kreder H.J., Hawker G.A., et al., Fam’s Musculoskeletal Examination andJoint Injection Techniques.Canada,MosbyElsevier,halaman:39,42.
4. Macintyre P.E.,Walker S.M., RowbothamD.J., 2008.Clinical Pain Management Acute Pain 2nd Edition.London,HodderArnold,halaman:439.
5. SyedM.I., ShaikhA., 2011.Radiology of Non-Spinal Pain ProceduresA Guide for the Interventionalist.London, Springer Heidelberg Dordrecht, halaman:136.
Bahaya Kebiasaan Menahan
Buang Air Kecil
oktober 2015 11mimbar
BERBAGAI LOMBA DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI LAHIR RSUD Dr. SOETOMO
Lomba Karaoke dan Lomba MC dengan kategori dokter PPDS dan Karyawan RS.
Lomba Kelompok Budaya Kerja (KBK) yang diselenggarakan oleh Konvensi Mutu RSUD Dr. Soetomo pada tanggal 20 Oktober 2015.
Lomba Senam Aerobic dan Senam Kreasi.
seputar soetomo
oktober 201512 mimbar
LOMBA KELOMPOK BACA (KLOMCA) MAJALAH MIMBAR KE-18MEMPERINGATI HARI LAHIR RSUD Dr. SOETOMO KE-77
RABU, 21 OKTOBER 2015
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
Tampak dari atas-bawah para finalis Lomba Klomca Mimbar regu (M=Ruang Merpati), (i=Instalasi Patologi Klinik), (m=SPI), (b=Ruang Camelia), (a=Bag.Perbekalan & Peralatan Medik), (r=Ruang Merak), di buka oleh Wadir Penunjang Medik Dra. Sri Widayati, Apt,SpFRS, sambutan ketua panitia oleh Martono Tri , dr, SpA(K,, presenter oleh Mariyatul Qibtiyah, S.Si, Apt, SpFRS dan Rwahita, dr, SpKFR, Juri oleh Bambang Trijanto, dr, SpOG, Diah Mira Indramaya, dr, SpKK, Teddy Heri Wardana, dr, SpOT. Pengisi acara hiburan Instalasi Patologi Klinik dengan Parodi X-Factor dan Musik Mini Orkestra dari Unesa, pemenang jingle terbaik dan pemenang unik sedang bergaya. Pemenang lomba klomca mimbar, lomba poster,lomba edukasi dan lomba artikel unik lucu (rincian pemenang dapat dibaca dikolom daftar pemenang lomba dalam rangka memperingati Harlah RSUD Dr. Soetomo).
oktober 2015 13mimbar
SEMINAR KESEHATAN POPULERYANG DISELENGGARAKAN OLEH GRIU GRAHA AMERTA
seputar soetomo
Seminar dengan topik "Apakah Tremor Berarti Parkinson?" diselenggarakan pada 22 Agustus 2015 dengan pembicara Muhammad Hamdan, dr, SpS(K) dan Yudha Haryono, dr, SpS.
Seminar dengan topik "Farmakologi dan Pengobatan Kanker Ginekolog" diselenggarakan pada 19 September 2015 dengan pembicara Prof. H. Heru Santoso, dr, SpOG(K) dan Prof. H. Suhatno, dr, SpOG(K).
Seminar kesehatan lansia dengan topik "Stem Cell pada Penyakit Degenertif" diselenggarakan pada 24 Oktober 2015 dengan pembicara Dr. Ferdiansyah, dr, SpOT(K) dan Dr. Purwati, dr, SpPD.
Seminar kesehatan lansia dengan topik "takut jatuh?" diselenggarakan pada 10 Oktober 2015 dengan pembicaraJusri Ichwani, dr, SpPD, K.Ger, Nunik Nugraheni S, dr, SpKFR dan Yudha Haryono, dr, SpS.
oktober 201514 mimbar
Kunjungan Mahasiswa S2 Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin Makasar ke Instalasi PKRS & Humas RSUD Dr. Soetomo pada Selasa 20 Oktober 2015 sebanyak
14 orang dengan pembimbing dosen 2 orang untuk memperoleh suplemen tentang implementasi Promosi Kesehatan Masyarakat di Rumah Sakit dan sharing pendapat dengan pengelola promosi kesehatan masyarakat di RS
yang diterima oleh salah satu staf PKRS Rama Krishna, SKM, M.Pd.
Peserta ujian tulis calon pegawai BLUD non PNS dilingkungan RSUD Dr. Soetomo Provinsi Jatim yang diselenggarakan di Auditorium Kampus C Unair pada Kamis 8 Oktober 2015 dengan jumlah peserta 1155 untuk formasi pengganti 98 orang dengan berbagai disiplin ilmu.
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
oktober 2015 15mimbar
seputar soetomo
SEMINAR BREAST OF BREAST CANCER - Selasa, 17 Oktober 2015 di Lt. 3 GPDT
Tampak para pembicara dalam Seminar Beware of Breast Cancer (Waspada Kanker Payudara) dalam rangka memperingati Bulan Kanker Payudara yang jatuh pada bulan Oktober. Para pembicara antara lain: Faroek Hoesin, dr.,Sp.PA(K); Hantoro Ishardyanto, dr.,Sp.B(K)Onk;
Dyah Erawati, dr., Sp.Rad(K)Onk; Agustina Konginan, dr., Sp.KJ; Amalia; Erfandi Putra.
Pemberian hadiah kepada peserta seminar yang aktif bertanya dan sesi foto bersama dengan pembicara dan panitia. Seminar diikuti oleh kurang lebih 150 peserta yang terdiri dari pasien kanker payudara dan keluarga.
Panitia dan pembicara Seminar Beware of Breast Cancer serta PPDS SMF Bedah berfoto bersama usai acara.
oktober 201516 mimbar
oktober 2015 imimbar
Menimbang : a. bahwa pada penyelenggaraan program jaminan
kesehatan dalam sistem jaminan sosial nasional ditemukan berbagai permasalahan termasuk potensi Kecurangan (Fraud) yang dapat menimbulkan kerugian bagi dana jaminan sosial kesehatan;
b. bahwa kerugian dana jaminan sosial kesehatan akibat Kecurangan (Fraud) perlu dicegah dengan kebijakan nasional pencegahan Kecurangan (Fraud) agar dalam pelaksanaan program jaminan kesehatan nasional dalam sistem jaminan sosial nasional dapat berjalan dengan efektif dan efesien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pencegahan Kecurangan (Fraud) dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan pada Sistem Jaminan Sosial Nasional;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2015
TENTANG
PENCEGAHAN KECURANGAN (FRAUD) DALAM PELAKSANAAN PROGRAMJAMINAN KESEHATAN PADA SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAMENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
6. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456);
7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
8. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
9. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256);
10. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
11. Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2013 tentang Badan Pengawas Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 111);
13. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 29) sebagaimana telah
oktober 2015ii mimbar
diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 255);
14. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 81);
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 755/Menkes/Per/IV/2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 259);
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelengaraan Jaminan Kesehatan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1400);
17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 232);
18. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 360);
19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pengendalian Gratifikasi Di Lingkungan Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 416);
20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 589);
21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Sistem Indonesian Case Base Groups (INA-CBGs) (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 795);
22. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 874);
23. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1287);
24. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehataan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676);
MEMUTUSKAN:Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN
TENTANG PENCEGAHAN KECURANGAN (FRAUD) DALAM PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN PADA SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL.
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan:
1. Kecurangan (Fraud) dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan pada Sistem Jaminan Sosial Nasional yang selanjutnya disebut Kecurangan JKN adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja oleh peserta, petugas BPJS Kesehatan, pemberi pelayanan kesehatan, serta penyedia obat dan alat kesehatan untuk mendapatkan keuntungan finansial dari program jaminan kesehatan dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional melalui perbuatan curang yang tidak sesuai dengan ketentuan.
2. Klaim Jaminan Kesehatan yang selanjutnya disebut Klaim adalah permintaan pembayaran biaya pelayanan kesehatan oleh fasilitas kesehatan kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan.
3. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang selanjutnya disingkat BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan.
4. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang selanjutnya disingkat FKTP adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik untuk keperluan observasi, diagnosis, perawatan, pengobatan, dan/atau pelayanan kesehatan lainnya yang meliputi rawat jalan tingkat pertama dan rawat inap tingkat pertama.
5. Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan yang selanjutnya disingkat FKRTL adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat spesialistik atau subspesialistik yang meliputi rawat jalan tingkat lanjutan, rawat inap tingkat lanjutan, dan rawat inap di ruang perawatan khusus.
6. Episode adalah proses pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien mulai dari pasien masuk sampai pasien keluar dari fasilitas kesehatan, termasuk konsultasi dan pemeriksaan dokter, pemeriksaan penunjang, maupun pemeriksaan lainnya.
7. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
8. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
9. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang kesehatan.
BAB IITINDAKAN KECURANGAN JKN
Pasal 2 Kecurangan JKN dapat dilakukan oleh:a. peserta;b. petugas BPJS Kesehatan;c. pemberi pelayanan kesehatan; dan/ataud. penyedia obat dan alat kesehatan.
oktober 2015 iiimimbar
Pasal 3Tindakan Kecurangan JKN yang dilakukan oleh
peserta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, meliputi:a. membuat pernyataan yang tidak benar dalam hal
eligibilitas (memalsukan status kepesertaan) untuk memperoleh pelayanan kesehatan;
b. memanfaatkan haknya untuk pelayanan yang tidak perlu (unneccesary services) dengan cara memalsukan kondisi kesehatan;
c. memberikan gratifikasi kepada pemberi pelayanan agar bersedia memberi pelayanan yang tidak sesuai/tidak ditanggung;
d. memanipulasi penghasilan agar tidak perlu membayar iuran terlalu besar;
e. melakukan kerjasama dengan pemberi pelayanan untuk mengajukan Klaim palsu;
f. memperoleh obat dan/atau alat kesehatan yang diresepkan untuk dijual kembali; dan/atau
g. melakukan tindakan Kecurangan JKN lainnya selain huruf a sampai dengan huruf f.
Pasal 4Tindakan Kecurangan JKN yang dilakukan oleh
petugas BPJS Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b, meliputi:a. melakukan kerjasama dengan peserta dan/atau
fasilitas kesehatan untuk mengajukan Klaim yang palsu;
b. memanipulasi manfaat yang seharusnya tidak dijamin agar dapat dijamin;
c. menahan pembayaran ke fasilitas kesehatan/rekanan dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi;
d. membayarkan dana kapitasi tidak sesuai dengan ketentuan; dan/atau
e. melakukan tindakan Kecurangan JKN lainnya selain huruf a sampai dengan huruf d.
Pasal 5(1) Tindakan Kecurangan JKN yang dilakukan oleh
pemberi pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c dilakukan di:
a. FKTP; dan b. FKRTL.
(2) Tindakan Kecurangan JKN yang dilakukan pemberi pelayanan kesehatan di FKTP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi:a. memanfaatkan dana kapitasi tidak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;b. memanipulasi Klaim pada pelayanan yang
dibayar secara nonkapitasi;c. menerima komisi atas rujukan ke FKRTL;d. menarik biaya dari peserta yang seharusnya
telah dijamin dalam biaya kapitasi dan/atau nonkapitasi sesuai dengan standar tarif yang ditetapkan;
e. melakukan rujukan pasien yang tidak sesuai dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan tertentu; dan/atau
f. tindakan Kecurangan JKN lainnya selain huruf a sampai dengan huruf e.
(3) Tindakan Kecurangan JKN yang dilakukan pemberi pelayanan kesehatan di FKRTL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:a. penulisan kode diagnosis yang berlebihan/
upcoding;b. penjiplakan klaim dari pasien lain/cloning;c. klaim palsu/phantom billing;d. penggelembungan tagihan obat dan alkes/inflated
bills;e. pemecahan episode pelayanan/services
unbundling or fragmentation;f. rujukan semu/selfs-referals;g. tagihan berulang/repeat billing;h. memperpanjang lama perawatan/ prolonged
length of stay;i. memanipulasi kelas perawatan/type of room
charge;j. membatalkan tindakan yang wajib dilakukan/
cancelled services;k. melakukan tindakan yang tidak perlu/no medical
value;l. penyimpangan terhadap standar pelayanan/
standard of care;m. melakukan tindakan pengobatan yang tidak perlu/
unnecessary treatment;n. menambah panjang waktu penggunaan ventilator;o. tidak melakukan visitasi yang seharusnya/phantom
visit;p. tidak melakukan prosedur yang seharusnya/
phantom procedures;q. admisi yang berulang/readmisi;r. melakukan rujukan pasien yang tidak sesuai dengan
tujuan untuk memperoleh keuntungan tertentu;s. meminta cost sharing tidak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dant. tindakan Kecurangan JKN lainnya selain huruf a
sampai dengan huruf s.(4) Penulisan kode diagnosis yang berlebihan/upcoding
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a merupakan pengubahan kode diagnosis dan/atau prosedur menjadi kode yang memiliki tarif yang lebih tinggi dari yang seharusnya.
(5) Penjiplakan Klaim dari pasien lain/cloning sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b merupakan Klaim yang dibuat dengan cara menyalin dari Klaim pasien lain yang sudah ada.
(6) Klaim palsu/phantom billing sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c merupakan Klaim atas layanan yang tidak pernah diberikan.
(7) Penggelembungan tagihan obat dan alkes/inflated bills sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf d merupakan Klaim atas biaya obat dan/atau alat kesehatan yang lebih besar dari biaya yang sebenarnya.
(8) Pemecahan episode pelayanan/services unbundling or fragmentation sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf e merupakan Klaim atas dua atau lebih diagnosis dan/atau prosedur yang seharusnya menjadi satu
oktober 2015iv mimbar
paket pelayanan dalam Episode yang sama atau menagihkan beberapa prosedur secara terpisah yang seharusnya dapat ditagihkan bersama dalam bentuk paket pelayanan, untuk mendapatkan nilai Klaim lebih besar pada satu Episode perawatan pasien.
(9) Rujukan semu/selfs-referals sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf f merupakan Klaim atas biaya pelayanan akibat rujukan ke dokter yang sama di fasilitas kesehatan lain kecuali dengan alasan fasilitas.
(10) Tagihan berulang/repeat billing sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf g merupakan Klaim yang diulang pada kasus yang sama.
(11) Memperpanjang lama perawatan/prolonged length of stay sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf h merupakan Klaim atas biaya pelayanan kesehatan yang lebih besar akibat perubahan lama hari perawatan inap.
(12) Memanipulasi kelas perawatan/type of room charge sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf i merupakan Klaim atas biaya pelayanan kesehatan yang lebih besar dari biaya kelas perawatan yang sebenarnya.
(13) Membatalkan tindakan yang wajib dilakukan/cancelled services sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf j merupakan Klaim atas diagnosis dan/atau tindakan yang tidak jadi dilaksanakan.
(14) Melakukan tindakan yang tidak perlu/no medical value sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf k merupakan Klaim atas tindakan yang tidak berdasarkan kebutuhan atau indikasi medis.
(15) Penyimpangan terhadap standar pelayanan/standard of care sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf l merupakan Klaim atas diagnosis dan/atau tindakan yang tidak sesuai dengan standar pelayanan.
(16) Melakukan tindakan pengobatan yang tidak perlu/unnecessary treatment sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf m merupakan Klaim atas tindakan yang tidak diperlukan.
(17) Menambah panjang waktu penggunaan ventilator sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf n merupakan Klaim yang lebih besar akibat penambahan lama penggunaan ventilator yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
(18) Tidak melakukan visitasi yang seharusnya/phantom visit sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf o merupakan Klaim atas kunjungan pasien palsu.
(19) Tidak melakukan prosedur yang seharusnya/phantom procedures sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf p merupakan Klaim atas tindakan yang tidak pernah dilakukan.
(20) Admisi yang berulang/readmisi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf q merupakan Klaim atas diagnosis dan/atau tindakan dari satu Episode yang dirawat atau diklaim lebih dari satu kali seolah-olah lebih dari satu Episode.
Pasal 6Tindakan Kecurangan JKN yang dilakukan penyedia
obat dan alat kesehatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 huruf d meliputi:a. tidak memenuhi kebutuhan obat dan/atau alat
kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. melakukan kerjasama dengan pihak lain mengubah obat dan/atau alat kesehatan yang tercantum dalam e-catalog dengan harga tidak sesuai dengan e-catalog; dan
c. melakukan tindakan Kecurangan JKN lainnya selain huruf a dan huruf b.
BAB IIIPENCEGAHAN KECURANGAN JKN
Bagian KesatuUmumPasal 7
Dalam penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan dalam Sistem Jaminan Kesehatan Nasional, BPJS Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Kabupaten/Kota, dan FKRTL yang bekerjasama dengan BPJS, harus membangun sistem pencegahan Kecurangan JKN.
Bagian KeduaPencegahan Kecurangan JKN di BPJS Kesehatan
Pasal 8(1) BPJS Kesehatan harus membangun sistem
pencegahan Kecurangan JKN melalui:a. penyusunan kebijakan dan pedoman pencegahan
Kecurangan JKN di BPJS kesehatan;b. pengembangan budaya pencegahan Kecurangan
JKN sebagai bagian dari tata kelola organisasi yang baik; dan
c. pembentukan tim pencegahan Kecurangan JKN di BPJS Kesehatan.
Bagian KetigaPencegahan Kecurangan JKN di FKTP
Pasal 9Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota harus membangun
sistem pencegahan Kecurangan JKN di FKTP melalui:a. penyusunan kebijakan dan pedoman pencegahan
Kecurangan JKN;b. pengembangan pelayanan kesehatan yang
berorientasi kepada kendali mutu dan kendali biaya; dan
c. pengembangan budaya pencegahan Kecurangan JKN sebagai bagian dari tata kelola organisasi dan tata kelola klinis yang baik.
Pasal 10(1) Kebijakan dan pedoman pencegahan Kecurangan
JKN sebagimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a, harus mampu mengatur dan mendorong seluruh sumber daya manusia di FKTP bekerja sesuai etika, standar profesi, dan standar pelayanan.
(2) Substansi kebijakan dan pedoman pencegahan Kecurangan JKN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pengaturan yang akan diterapkan dan prosedur penerapannya termasuk standar
oktober 2015 vmimbar
perilaku dan disiplin, monitoring dan evaluasi yang memastikan kepatuhan pelaksanaan, serta penerapan sanksi terhadap pelanggarnya.
Pasal 11(1) Dalam rangka pengembangan pelayanan kesehatan
yang berorientasi kepada kendali mutu dan kendali biaya sebagimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota harus membentuk tim pencegahan Kecurangan JKN di FKTP.
(2) Tim pencegahan Kecurangan JKN di FKTP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas unsur dinas kesehatan, organisasi profesi, BPJS Kesehatan, dan asosiasi fasilitas kesehatan.
(3) Dinas kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam membentuk tim pencegahan Kecurangan JKN di FKTP dapat melibatkan unsur lain yang terkait.
(4) Tim pencegahan Kecurangan JKN di FKTP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bertugas:a. menyosialisasikan kebijakan, pedoman, dan
budaya baru yang berorientasi pada kendali mutu dan kendali biaya;
b. mendorong pelaksanaan tata kelola organisasi dan tata kelola klinik yang baik;
c. melakukan upaya pencegahan, deteksi dan penindakan Kecurangan JKN di FKTP;
d. menyelesaikan perselisihan Kecurangan JKN;e. monitoring dan evaluasi; danf. pelaporan.
Pasal 12(1) FKTP harus melakukan upaya pencegahan
Kecurangan JKN terhadap seluruh Klaim yang diajukan kepada BPJS kesehatan.
(2) Upaya pencegahan Kecurangan JKN di FKTP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara:a. peningkatan kemampuan dokter dan petugas lain
yang berkaitan dengan Klaim; danb. peningkatan manajemen dalam upaya deteksi
dini Kecurangan JKN.
Bagian KeempatPencegahan Kecurangan JKN di FKRTL
Paragraf 1Sistem Pencegahan Kecurangan JKN
Pasal 13(1) FKRTL yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
harus membangun sistem pencegahan Kecurangan JKN melalui:a. penyusunan kebijakan dan pedoman pencegahan
Kecurangan JKN;b. pengembangan pelayanan kesehatan yang
berorientasi kepada kendali mutu dan kendali biaya; dan
c. pengembangan budaya pencegahan Kecurangan JKN sebagai bagian dari tata kelola organisasi dan tata kelola klinis yang berorientasi kepada
kendali mutu dan kendali biaya.(2) Sistem pencegahan Kecurangan JKN di FKRTL yang
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi sistem pencegahan Kecurangan JKN di:a. rumah sakit; danb. klinik utama atau yang setara.
Pasal 14(1) Kebijakan dan pedoman pencegahan Kecurangan JKN
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf a merupakan bagian dari peraturan internal FKRTL, yang secara teknis diuraikan dalam bentuk tata kelola organisasi dan tata kelola klinik yang baik.
(2) Kebijakan dan pedoman pencegahan Kecurangan JKN sebagimana dimaksud pada ayat (1) harus mampu mengatur dan mendorong seluruh sumber daya manusia FKRTL bekerja sesuai etika, standar profesi, dan standar pelayanan.
(3) Substansi kebijakan dan pedoman pencegahan Kecurangan JKN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas pengaturan yang ingin diterapkan dan prosedur penerapannya termasuk standar perilaku dan disiplin, monitoring dan evaluasi yang memastikan kepatuhan pelaksanaan, serta penerapan sanksi pelanggarnya.
Pasal 15(1) Pengembangan pelayanan kesehatan yang berorientasi
kendali mutu dan kendali biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf b dilakukan melalui:a. penggunaan konsep manajemen yang efektif dan
efisien;b. penggunaan teknologi informasi berbasis bukti;
danc. pembentukan tim pencegahan Kecurangan JKN di
FKRTL.(2) Teknologi informasi berbasis bukti sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b harus mampu memonitor dan mengevaluasi semua kegiatan di FKRTL secara efisien dan terukur.
Pasal 16(1) Pengembangan budaya pencegahan Kecurangan JKN
sebagai bagian dari tata kelola organisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf c berdasarkan prinsip:a. transparansi;b. akuntabilitas;c. responsibilitas;d. independensi; dane. kewajaran.
(2) Transparansi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan keterbukaan informasi, baik dalam proses pengambilan keputusan maupun dalam mengungkapkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan untuk pencegahan Kecurangan JKN.
(3) Akuntabilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan kejelasan fungsi struktur
oktober 2015vi mimbar
sistem dan pertanggungjawaban pelayanan sehingga pengelolaan terlaksana dengan efektif.
(4) Responsibilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan kesesuaian atau kepatuhan di dalam pengelolaan pelayanan terhadap prinsip organisasi yang sehat dalam rangka pencegahan Kecurangan JKN.
(5) Independensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d merupakan suatu keadaan dimana organisasi dikelola secara professional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip organisasi yang sehat dalam rangka pencegahan Kecurangan JKN.
(6) Kewajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e merupakan perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dalam rangka pencegahan Kecurangan JKN.
Panas 17(1) Pengembangan budaya pencegahan Kecurangan JKN
sebagai bagian dari Tata kelola klinik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf c dilakukan melalui:a. ketepatan kompetensi dan kewenangan tenaga
kesehatan;b. penerapan standar pelayanan, pedoman pelayanan
klinis, dan clinical pathway;c. audit klinis; dand. penetapan prosedur Klaim.
(2) Tata kelola klinik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Paragraf 2 Tim Pencegahan Kecurangan JKN di FKTRL
Pasal 18(1) Tim pencegahan Kecurangan JKN di FKRTL terdiri atas
unsur satuan pemeriksaan internal, komite medik, perekam medis, Koder, dan unsur lain yang terkait.
(2) Tim pencegahan Kecurangan JKN di FKRTL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas:a. melakukan deteksi dini Kecurangan JKN
berdasarkan data Klaim pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh FKTRL;
b. menyosialisasikan kebijakan, regulasi, dan budaya baru yang berorientasi pada kendali mutu dan kendali biaya;
c. mendorong pelaksanaan tata kelola organisasi dan tata kelola klinik yang baik;
d. meningkatkan kemampuan Koder, serta dokter dan petugas lain yang berkaitan dengan Klaim;
e. melakukan upaya pencegahan, deteksi dan penindakan Kecurangan JKN;
f. monitoring dan evaluasi; dang. pelaporan.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), tim pencegahan Kecurangan JKN di FKTRL berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan baik secara berkala maupun sewaktu-waktu.
Pasal 19Dalam hal klinik utama atau fasilitas kesehatan yang
setara belum memiliki tim pencegahan Kecurangan JKN, pencegahan Kecurangan JKN dapat dilakukan oleh tim pencegahan kecurangan JKN di FKTP yang dibentuk oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Paragraf 3 Kegiatan Pencegahan Kecurangan JKN di FKRTL
Pasal 20(1) FKRTL harus melakukan upaya pencegahan dan
deteksi dini Kecurangan JKN terhadap seluruh Klaim yang diajukan kepada BPJS Kesehatan.
(2) Upaya pencegahan Kecurangan JKN di FKRTL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara:a. peningkatan kemampuan Koder, dokter, serta
petugas lain yang berkaitan dengan Klaim; danb. peningkatan manajemen dalam upaya deteksi
dini Kecurangan JKN.(3) Upaya deteksi dini Kecurangan JKN di FKRTL
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui kegiatan:a. analisis data Klaim;b. investigasi; danc. pelaporan hasil analisis data Klaim dan investigasi
Kecurangan JKN.
Pasal 21(1) Peningkatan kemampuan Koder dalam upaya
pecegahan Kecurangan JKN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) huruf a paling sedikit berupa:a. identifikasi faktor-faktor penting atau
meningkatkan akurasi koding untuk mencegah kesalahan;
b. edukasi tentang pengetahuan Kecurangan JKN;c. pelatihan dan edukasi koding yang benar;d. penyesuaian beban kerja Koder dengan jumlah
tenaga dan kompetensinya; dane. meningkatkan interaksi dengan staf klinis
dalam rangka memastikan diagnosa primer dan sekunder.
(2) Peningkatan kemampuan dokter serta petugas lain yang berkaitan dengan Klaim dalam upaya pecegahan Kecurangan JKN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) huruf a paling sedikit berupa:a. pemahaman dan penggunaan sistem koding yang
berlaku;b. melakukan edukasi dan pemberian pemahaman
tentang langkahlangkah pencegahan dan sanksi Kecurangan JKN;
c. meningkatkan ketaatan terhadap standar prosedur operasional; dan
d. menulis dan memberikan resume medis secara
oktober 2015 viimimbar
jelas, lengkap dan tepat waktu.(3) Peningkatan manajemen fasilitas kesehatan dalam
upaya pecegahan Kecurangan JKN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) huruf b paling sedikit berupa:a. penguatan tugas Koder sebagai pendamping
verifikator, investigator, dan auditor internal pada satuan pemeriksaan internal yang khusus untuk audit klaim;
b. melakukan surveilans data atau audit data rutin;c. penggunaan perangkat lunak untuk pencegahan
Kecurangan JKN;d. membuat panduan praktik klinik pada setiap
jenis layanan dengan mengimplementasikan clinical pathway.
e. membentuk tim edukasi kepada pasien dan tenaga kesehatan.
f. membuat kebijakan prosedur dan pengendalian efektif untuk menghalangi, mencegah, mengetahui, melaporkan, dan memperbaiki potensi Kecurangan JKN.
Pasal 22(1) Analisis data Klaim dalam upaya deteksi dini
Kecurangan JKN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (3) huruf a dilakukan secara rutin oleh tim pencegahan Kecurangan JKN.
(2) Analisis data Klaim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui teknik pendekatan:a. mencari anomali data;b. predictive modeling; danc. penemuan kasus.
(3) Analisis data Klaim di FKRTL sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan secara manual dan/atau dengan memanfaatkan aplikasi verifikasi klinis yang terintegrasi dengan aplikasi INA-CBGs.
(4) Dalam melakukan analisis data Klaim sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tim pencegahan Kecurangan JKN dapat berkoordinasi dengan verifikator atau pihak lain yang diperlukan.
Pasal 23(1) Investigasi dalam upaya deteksi dini Kecurangan
JKN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (3) huruf b dilakukan untuk memastikan adanya adanya dugaan Kecurangan JKN, penjelasan mengenai kejadiannya, dan latar belakang/alasannya.
(2) Investigasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh tim investigasi yang ditunjuk oleh tim pencegahan Kecurangan JKN dengan melibatkan unsur pakar, asosiasi rumah sakit/asosiasi fasilitas kesehatan, dan organisasi profesi.
(3) Dalam melaksanakan tugasnya, tim investigasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat melakukan audit.
Pasal 24(1) Pelaporan hasil deteksi dan investigasi adanya
dugaan Kecurangan JKN sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 20 ayat (3) huruf c dilakukan oleh tim pencegahan Kecurangan JKN kepada pimpinan fasilitas kesehatan.
(2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat:a. ada atau tidaknya kejadian Kecurangan JKN yang
ditemukan;b. rekomendasi pencegahan berulangnya kejadian
serupa di kemudian hari; danc. rekomendasi sanksi administratif bagi pelaku
Kecurangan JKN.
Bagian Kelima Pengaduan dan Penyelesaian Perselisihan
Pasal 25(1) Setiap orang yang mengetahui adanya tindakan
Kecurangan JKN dapat melakukan pengaduan secara tertulis.
(2) Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada pimpinan fasilitas kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau Dinas Kesehatan Provinsi.
(3) Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memuat paling sedikit:a. identitas pengadu;b. nama dan alamat instansi yang diduga melakukan
tindakan Kecurangan JKN; danc. alasan pengaduan.
Pasal 26(1) Pimpinan fasilitas kesehatan, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan/atau Dinas Kesehatan Provinsi harus menindaklanjuti pengaduan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 dengan cara melakukan investigasi.
(2) Investigasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan melibatkan BPJS Kesehatan, tim pencegahan Kecurangan JKN di FKTRL, atau tim pencegahan Kecurangan JKN FKTP yang dibentuk Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
(3) Pimpinan fasilitas kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau Dinas Kesehatan Provinsi setelah melakukan investigasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus menetapkan ada tidaknya tindakan Kecurangan JKN.
(4) Dalam hal terjadi perselisihan pendapat terhadap penetapan ada tidaknya Kecurangan JKN sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Dinas Kesehatan Provinsi atau Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat meneruskan pengaduan kepada Tim pencegahan Kecurangan JKN yang dibentuk oleh Menteri
BAB IVPEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 27(1) Pembinaan dan pengawasan pencegahan Kecurangan
JKN dilakukan oleh Menteri, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
oktober 2015viii mimbar
sesuai dengan kewenangan masingmasing.(2) Dalam hal pembinaan dan pengawasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan di rumah sakit, dapat melibatkan badan pengawas rumah sakit, dewan pengawas rumah sakit, perhimpunan/asosiasi perumahsakitan, dan organisasi profesi.
(3) Dalam hal pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan di klinik utama atau yang setara dan FKTP, dapat melibatkan asosiasi fasilitas kesehatan dan organisasi profesi.
(4) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui:a. advokasi, sosialisasi, dan bimbingan teknis;b. pelatihan dan peningkatan kapasitas sumber daya
manusia; danc. monitoring dan evaluasi.
BAB VSANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 28(1) Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri,
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat memberikan sanksi administratif bagi fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, dan penyedia obat dan alat kesehatan.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:a. teguran lisan;b. teguran tertulis; dan/atauc. perintah pengembalian kerugian akibat Kecurangan
JKN kepada pihak yang dirugikan.(3) Dalam hal tindakan Kecurangan JKN dilakukan oleh
pemberi pelayanan atau penyedia obat dan alat kesehatan, sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat ditambah dengan denda paling banyak sebesar 50% dari jumlah pengembalian kerugian akibat tindakan Kecurangan JKN.
(4) Dalam hal tindakan Kecurangan JKN dilakukan oleh tenaga kesehatan, sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diikuti dengan pencabutan surat izin praktik.
(5) Sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak menghapus sanksi pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 29(1) Dalam hal tindakan Kecurangan JKN dilakukan oleh
petugas BPJS Kesehatan, Menteri, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengeluarkan rekomendasi kepada BPJS untuk memberikan sanksi administratif kepada petugas BPJS Kesehatan yang melakukan Kecurangan JKN.
(2) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:a. teguran lisan;b. teguran tertulis;c. pemberhentian dari jabatan;d. pemecatan; dan/atau
e. perintah pengembalian kerugian akibat Kecurangan JKN kepada pihak yang dirugikan.
BAB VIKETENTUAN PERALIHAN
Pasal 30(1) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, direktur/
kepala rumah sakit, penanggungjawab klinik utama atau yang setara, asosiasi fasilitas kesehatan, dan organisasi profesi harus melakukan sosialisasi.
(2) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, direktur/kepala rumah sakit dan penanggungjawab klinik utama atau yang setara harus membuat sistem pencegahan Kecurangan JKN paling lambat 6 (enam) bulan sejak Peraturan Menteri ini diundangkan.
(3) Dalam hal terjadi Kecurangan JKN selama dilakukan sosialisasi dan pembuatan sistem pencegahan Kecurangan JKN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 belum dapat dikenakan.
BAB VIIKETENTUAN PENUTUP
Pasal 31Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan PeraturanMenteri ini dengan penempatannya dalam Berita
Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakartapada tanggal 30 April 2015
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA,
NILA FARID MOELOEK
Diundangkan di Jakartapada tanggal
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,
YASONNA H. LAOLY
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR
oktober 2015 ixmimbar
KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR
NOMOR 188/359/KPTS/013/2015
TENTANG
PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKAN PROVINSI JAWA TIMUR
GUBERNUR JAWA TIMUR
Menimbang :bahwa dalam rangka meningkatkan efisiensi dan
efektifitas serta akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dan berdasarkan hasil assessment kemampuan serta kapasitas pelayanan kesehatan; yang meliputi aspek manajerial, ketenagaan, pelayanan, kelengkapan peralatan, kemampuan pelayanan dan kinerja pelayanan rumah sakit rujukan regional di Jawa Timur, perlu menyempurnakan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/786/KPTS/013/2013 tentang Pelaksanaan Regional Sistem Rujukan Provinsi Jawa Timur dengan menetapkan kembali Keputusan dimaksud dalam Keputusan Gubernur Jawa Timur;
Mengingat :1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Provinsi Jawa Timur (Himpunan Peraturan Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1950 tentang Mengadakan Perubahan dalam Undang-Undang Nomor 2 tahun 1950 (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950);
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4431);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor-144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomo 153, Tambahan Lembaran Negara 5072);
5. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Pelaksana Jaminan Sosial (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran
Negara 5256);6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679);
7. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional;
8. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Namor 111 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Kesehatan Perorangan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan Rumah Sakit Rujukan Nasional;
13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/391/2014 tentang Pedoman Penetapan Rumah Sakit Rujukan Regional.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Pelaksanaan Regional Sistem Rujukan
oktober 2015x mimbar
Provinsi Jawa Timur terdiri dari 2 (dua) Rumah Sakit Rujukan Provinsi, 8 (delapan) Rumah Sakit Rujukan Regional, 4 (empat) Rumah Sakit Rujukan Regional Kasus Jiwa dan 2 (dua) Rumah Sakit Rujukan Regional Kasus Kusta, sebagaimana tersebut dalam Lampiran.
KEDUA : a. Dalam menunjang optimalisasi akses pelayanan kepada masyarakat, Rumah Sakit Rujukan Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, juga sebagai Rumah Sakit Rujukan Regional.
b. Rumah Sakit Rujukan Regional sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, didasarkan dari hasil assessment sesuai dengan kriteria pedoman/standar yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan.
c. Rumah Sakit Rujukan Regional Kasus Jiwa sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, didasarkan adanya peningkatan kasus jiwa di Provinsi Jawa Timur.
d. Rumah Sakit Rujukan Regional Kasus Jiwa dan Rumah Sakit Rujukan Regional Kasus Kusta sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, berbeda dengan regional rujukan penyakit lain.
KETIGA : Rumah Sakit Rujukan Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, mempunyai tugas :
a. menjadi rujukan rumah sakit dan/atau fasilitas kesehatan di Kabupaten/Kota sesuai ketentuan yang berlaku;
b. menjadi pengampu Rumah Sakit Rujukan Regional dan/atau fasilitas kesehatan di Kabupaten/Kota sesuai ketentuan yang berlaku;
c. melakukan rujuk balik sesuai indikasi dan ketentuan yang berlaku;
d. mengembangkan layanan unggulan spesialistik sesuai klasifikasi dan jenis rumah sakit;
e. menyusun standar prosedur operasional rumah sakit dengan sistem rujukan yang merupakan kolaborasi dari jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Rujukan Regional dan Kabupaten/Kota;
f. menyiapkan sumber daya manusia, prasarana, alat, bahan, fasilitas dan informasi yang mendukung pelayanan Rumah Sakit Rujukan Regional dan Kabupaten/Kota sesuai standar;
g. menjadi jejaring penerapan Health Technology Assesment (HTA), khususnya penapisan teknologi tepat guna secara aktif di wilayah sekitarnya dengan mengutamakan produk dalam negeri termasuk riset berbasis pelayanan;
h. penguatan penerapan hospital by laws/peraturan internal rumah sakit yang menjadi landasan transparansi, akuntabilitas, etika dan hukum kesehatan di rumah sakit;
i. melaporkan dan melaksanakan indikator keberhasilan sistem rujukan di Jawa Timur yang ditetapkan aleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
KEEMPAT : Rumah Sakit Rujukan Regional sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, mempunyai tugas :
a. menjadi pengampu rumah sakit rujukan Kabupaten/Kota dan/atau fasilitas kesehatan di Kabupaten/Kota sesuai ketentuan yang berlaku;
b. melakukan rujuk balik sesuai indikasi dan ketentuan yang berlaku;
c. mengembangkan layanan unggulan spesialistik sesuai klasifikasi dan jenis rumah sakit;
d. menyusun standar prosedur operasional rumah sakit dengan sistem rujukan yang merupakan kolaborasi dari jejaring fasifitas pelayanan kesehatan dan rumah sakit di Kabupaten/Kota;
e. menyiapkan sumber daya manusia, prasarana, alat, bahan, fasilitas dan informasi yang mendukung pelayanan rumah sakit rujukan dan Kabupaten/Kota sesuai standar;
f. menjadi jejaring penerapan Health Technology Assesment (HTA), khususnya penapisan teknologi tepat guna secara aktif di wilayah sekitarnya dengan mengutamakan produk dalam negeri termasuk riset berbasis pelayanan;
g. penguatan penerapan hospital by laws/peraturan internal rumah sakit yang menjadi landasan transparansi, akuntabilitas, etika dan hukum kesehatan di rumah sakit;
h. melaporkan dan melaksanakan indikator keberhasilan sistem rujukan di Jawa Timur yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tirnur.
oktober 2015 ximimbar
KELIMA : Pemenuhan kriteria Rumah Sakit Rujukan Provinsi, Rumah Sakit Rujukan Regional, Rumah Sakit Rujukan Regional Kasus Jiwa dan Rumah Sakit Rujukan Regional Kasus Kusta sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, difasilitasi oleh Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
KEENAM : Pelaksanaan Regional Sistem Rujukan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, dapat dilakukan dalam kondisi sebagai berikut :
a. fasilitas kesehatan mengalami keterbatasan sumberdaya (sarana, prasarana, alat serta tenaga), kompetensi dan kewenangan untuk mengatasi suatu kondisi, baik yang sifatnya sementara ataupun menetap;
b. pasien tertentu membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik/sub spesialistik, tambahan pelayanan atau pelayanan yang berbeda yang tidak dapat diberikan di fasilitas kesehatan perseorangan bersangkutan, termasuk diantaranya kasus dengan kondisi emergensi;
c. pasien membutuhkan pelayanan rawat inap dan penatalaksanaan selanjutnya, sementara di fasilitas kesehatan tersebut tidak tersedia:
d. untuk melayani pasien tertentu, dibutuhkan peralatan diagnostik dan/atau terapeutik, sementara di fasiiitas kesehatan tersebut tidak tersedia.
KETUJUH : Mekanisme rujukan pada Regional Sistem Rujukan mempertimbangkan indikasi aspek sosial dan jarak tempuh di internal masing-masing regional/antar regional yang dituangkan dalam perjanjian kerjasama antar wilayah.
KEDELAPAN : a. Mekanisme Pelaksanaan Regional
Sistem Rujukan dilakukan secara berjenjang, mulai dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut (FKTL), sesuai kebutuhan medis.
b. Mekanisme rujukan secara berjenjang sebagaimana dimaksud pada huruf a, yaitu rujukan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) ke rumah
sakit di Kabupaten/Kota, dari rumah sakit di Kabupaten/Kota ke Rumah Sakit Rujukan Regional dan dari Rumah Sakit Rujukan Regional ke Rumah Sakit Rujukan Provinsi.
c. Rumah Sakit Rujukan Provinsi, Rumah Sakit Rujukan Regional dan rumah sakit di Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada huruf b, melakukan rujukan balik terhadap fasilitas pelayanan kesehatan yang merujuk disertai dengan saran-saran dan/atau obat yang diperlukan untuk kasus-kasus tertentu.
KESEMBILAN : Mekanisme Pelaksanaan Regional Sistem Rujukan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDELAPAN, tidak berlaku dalam kondisi :
a. gawat darurat; b. bencana; c. kekhususan permasalahan kesehatan,
seperti kasus jiwa dan kusta; d. pertimbangan geografis, dan e. pertimbangan ketersediaan fasilitas.
KESEPULUH : Pembinaan dan pengawasan Pelaksanaan Regional Sistem Rujukan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
KESEBELAS : Pada saat Keputusan Gubernur ini mulai berlaku, Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/786/KPTS/013/2013 tentang Pelaksanaan Regional Sistem Rujukan Provinsi Jawa Timur dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
KEDUA BELAS : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Surabayapada tanggal 18 Mei 2015
GUBERNUR JAWA TIMUR
DR. H. SOEKARWO
oktober 2015xii mimbar
A. Rumah Sakit Rujukan Provinsi di Jawa Timur :1. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Provinsi
Jawa Timur mengampu rujukan dari Rumah Sakit Rujukan Regional di Jawa Timur.
2. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur mengampu rujukan dan Rumah Sakit Rujukan Regional di Jawa Timur.
B. Rumah Sakit Rujukan Regional di Jawa Timur :1. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang
Provinsi Jawa Timur mengampu rujukan dari wilayah Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, Kota Malanq, Kota Batu dan Kabupaten Blitar.
2. Rumah Sakit Umum Haji Surabaya Provinsi Jawa Timur mengampu rujukan dari wilayah Kota Surabaya, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep.
3. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo mengampu rujukan dari wilayah Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Mojokerto dan Kata Mojokerto.
4. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang mengampu rujukan dari wilayah Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, Kota Kediri, Kabupaten Malang dan Kabupaten Kediri.
5. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Iskak Tulungagung mengampu rujukan dari wilayah Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, Kota Blitar, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Pacitan.
6. Rumah Sakit Umum Daerah Ibnu Sina Gresik mengampu rujukan dari wilayah Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Bojonegoro.
7. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soebandi Jember mengampu rujukan dari wilayah Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Lumajang, Kata Probolinggo dan Kabupaten Probolinggo.
8. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedono Madiun Provinsi Jawa Timur mengampu rujukan dari wilayah Kabupaten Madiun, Kota Madiun, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Pacitan.
C. Rumah Sakit Rujukan Regional Kasus Jiwa di Jawa Timur :1. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Provinsi
Jawa Timur mengampu rujukan dari wilayah Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep.
2. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur mengampu rujukan dan wilayah Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu.
3. Rumah Sakit Jiwa Lawang mengampu rujukan dari
wilayah Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Kata Probolinggo, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Pasuruan dan Kota Pasuruan.
4. Rumah Sakit Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur mengampu rujukan dari wilayah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Madiun, Kota Madiun, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, Kabupaten Panorogo dan Kabupaten Pacitan.
D. Rumah Sakit Rujukan Regional Kasus Kusta di Jawa Timur :1. Rumah Sakit Kusta Sumberglagah Mojokerto
mengampu rujukan dari wilayah Kabupaten Sumenep, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Bangkalan, Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarja, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Kabupaten Jember, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Tuban.
2. Rumah Sakit Kusta Kediri mengampu rujukan dari wilayah Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Bojonegoro, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Magetan.
GUBERNUR JAWA TIMUR
DR. H. SOEKARWO
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada : Yth. :1. Sdr. Menteri Dalam Negeri di Jakarta 2. Sdr. Menteri Kesehatan di Jakarta3. Sdr. Inspektur Provinsi Jawa Timur di Sidoarjo4. Sdr. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah Provinsi Jawa Timur di Surabaya
PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKANPROVINSI JAWA TIMUR
LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 188/359/KPTS/013/2015TANGGAL : 18 MEI 2015
Kunjungan Kerja Komisi IV DPRD Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah dan RSUD Kuala Kapuas dalam rangka studi banding pada 3 September 2015. Pemberian Cinderamata dari Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah, H. Parij Ismet Rinjani, SH,
kepada Wakil Direktur Pelayanan Medik, Dr. Kohar Hari Santoso, dr.,Sp.An. KIC.
Kunjungan Monitoring dan Evaluasi Inovasi Pelayanan Publik dari Biro Organisasi, Inspektorat, dan tim ahli tanggal 4 September 2015 di Graha Amerta RSUD Dr. Soetomo. Salah satu tim ahli, Drs. Donatus Manang, saat tinjauan lapangan melihat kinerja alat DENSUS
(Deteksi Infus) karya Graha Amerta RSUD Dr. Soetomo sebagai salah satu nominator Lomba Inovasi Pelayanan Publik.
Quadruple Symposium yang diadakan di Hotel J.W. Marriott pada 29 – 30 Agustus 2015. Tampak Prof. Dr. Askandar Tjokroprawiro, dr., Sp.PD.K-EMD menjawab beberapa pertanyaan saat sesi tanya jawab.
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
oktober 2015 17mimbar
seputar soetomo
Kunjungan konsultan JCI (Joint Commission International), Francine, di Hall Lt. 7 Gedung Pusat Diagnostik Terpadu (GPDT) tanggal 7 September 2015. Kegiatan ini dalam rangka konsultasi untuk mempersiapkan JCI yang akan dilaksanakan tahun depan.
Sosialisasi materi Pokja FMS, PCI, di Lt. 7 Gedung Pusat Diagnostik Terpadu (GPDT) pada 15 September 2015 dalam persiapan menghadapi akreditasi JCI (Joint Commission International). Sosialisasi ini akan diberikan kepada seluruh staf secara bertahap.
Hari Besar KesehatanNO TaNGGaL kETEraNGaN1 1 Oktober Hari Geriatri se-Dunia2 09 Oktober Hari Penglihatan se-Dunia3 10 Oktober Hari Kesehatan Jiwa se-Dunia4 12 Oktober Hari Mata Se-Dunia5 15 Oktober Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) se- Dunia6 16 Oktober Hari Pangan Se-Dunia7 18 Oktober Hari Menopause se-Dunia8 20 Oktober Hari Osteoporosis se- Dunia/Nasional9 24 Oktober Hari Dokter Nasional10 26 Oktober Hari Kontrasepsi se-Dunia11 29 Oktober Hari Psoriasis se-Dunia12 9 Nopember Hari Jantung Nasional13 12 Nopember Hari Kesehatan Nasional (HKN)14 14 Nopember Hari Diabetes se-Dunia15 15 Nopember Hari Penyakit Paru16 28 Nopember Hari menanam Pohon Indonesia17 01 Desember Hari AIDS se- Dunia18 03 Desember Hari Penyandang Cacat se-Dunia19 05 Desember Hari Relawan se-Dunia20 10 Desember Hari Hak Asasi21 20 Desember Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional22 22 Desember Hari Ibu23 27 Desember Hari Kesatuan Gerak PKK24 28 Desember Hari Kusta se-Dunia
Sumber : Kalender Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2011, Kalender 2013, Tabloid Gaya Hidup Sehat, edisi XIII-41, 4 Januari 2013
oktober 201518 mimbar
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
Tradisi Halal Bihalal IGD RSUD Dr. Soetomo antara pimpinan IGD RSUD Dr. Soetomo dan para staf IGD, 29 Juli 2015
Halal Bihalal Tim Paliatif RSUD Dr. Soetomo / FK Unair. Tampak Prof. Soenaryadi, Prof. Suhatno, Dr. Oerip Murtedjo bersama Tim Paliatif relawan paliatif, yayasan paliatif dan mahasiswa Fakultas Keperawatan Esa Unggul Jakarta.
Manajemen IGD memberikan bingkisan lebaran (program tradisi)
untuk para pegawai cleaning service IGD, pegawai service IGD.
Ketua P3BN Paliatif FK Unair / RSUD Dr. Soetomo sedang menerima
cinderamata dari Fakultas Keperawatan Esa Unggul Jakarta yang
melakukan Studi Banding ke Tim Paliatif FK Unair / RSUD Dr.
Soetomo Surabaya.
Workshop Osteocyntesa Mandibula dalam rangka MABI IKABI
XX di Dep/SMF/ Bedah RSUD Dr. Soetomo / FK Unair. Tampak
para peserta Dokter Spesialis Bedah Daban dan para instruktur
didampingi Ketua PP IKABI Prof. Paul Tahalele & Prof. Martatko
Marmowinoto.
Kepala IGD RSUD Dr. Soetomo, Ketua PP PABI & Presidium PP IKABI Dr. Urip Murtedjo memberikan Piala Juara I Sepak Bola IKABI (kesebelasan IKABI Surabaya), Juara II (kesebelasan IKABI Makassar), dan Juara III (kesebelasan IKABI Bandung) di lapangan Tambaksari pada 22 Agustus 2015.
oktober 2015 19mimbar
berita smf/instalasi/bidang
Pembuatan Tangan Palsu yang Bisa Digerakkan Pertama Kali
• Tn. Roni (36 Tahun) kuli bangunan• Diagnosa : amputasi bawah siku karena listrik tegangan
tinggi• Diberikan prosthesis (tangan palsu) fungsional bawah siku
dengan system mekanikal (cable link finger) yang pertama kali dibuat dibengkel Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Dr. Soetomo
• Prosthesis ini menggunakan sistem mekanik yang digerakkan otot lengan tanpa system elektrik
• Selain itu harga prosthesis relatif jauh lebih murah karena dibuat dari bahan-bahan yang mudah didapat
• Keunggulan prosthesis ini pasien dapat melakukan aktifitas kehidupan sehari-hari seperti tampak dalam gambar atas mengambil tas souvenir, memegang mic, mengambil minuman gela, mengangkat timba, serta mengambil benda-benda kecil, dll
• Tampak foto bawah berjabat tangan dengan Wadir Penunjang Medik Dra. Sri Widayati, Apt, SpFRS setelah menerima cindera mata dari RSUD Dr Soetomo didamping Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik Subagio, dr, SpKFR-K beserta Tim OP usai Upacara 17 Agustus 2015.
Oleh Tim Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Dr. Soetomo :
I Putu Alit Pawana, dr, SpKFR, Rahmad, dr, Cita Kristianti, dr,
dan Tim OP (Orthotic Proathetic)
oktober 201520 mimbar
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya Tahun 2015Karyawan-Karyawati RSUD Dr. Soetomo, Sabtu 15 Agustus 2015 Di Gedung Negara Grahadi
Daftar Nama Penerima Tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Satya XXX, XX, dan X Tahun bagi PNS
NO NAMA / NIP INSTANSI/ SATKER TANDA KEHORMATAN
1 2 3 41 MARTA IRIANI, SKM, M.M.
NIP 196201151983012001Penata Tk.I / Pengadministrasi Data Umurn Dan Rumah Tangga Sub Bagian Umum Dan Rumah Tangga RSUD Dr. Soetonio Prov. Jatim
SATYALANCANA KARYA SATYA XXX TAHUN
2 TONI SUMARTONO NIP 195806211979121004
Penata / Radiografer Penyelia Instalasi Radiodiagnostik RSUD Dr. Soetomo Prov. Jatim sda
3 LILIK SUMIATI; S. Si NIP 196301211983032004
Penata Tk.I / Pranata Laboratorium Kesehatan Muda Instalasi Patologi Klinik RSUD Dr. Soetomo Prov. Jatim
sda
4 MOCH ZAINUDIN NIP 195907171983031033
Penata Muda Tk.I / Pekarya Kesehatan Ruang Anastesi RSUD Dr. Soetonio Prov. Jatim sda
5 E.M. ENDANG SETYANINGTYASNIP 196112031983032008
Penata Tk.I / Pranata Lab Kesehatan Penyelia IRJ RSUD Dr. Soetomo Prov. Jatim sda
6 JOENARWATINIP 196103101983032011
Penata / Pranata Lab Kes Pelaksana Lanjutan Instalasi Patologi Klinik RSUD Dr. Soetomo Prov. Jatim
sda
7 MULYADI, A.Md.Kep NIP 196401201983121001
Penata Muda Tk.I / Staf Instalasi Rawat Darurat IRD Ambulance 118 RSUD Dr. Soetomo Prov. Jatim
8 SAUMAN, A.Md, FIS NIP 196010101983121003
Penata / Fisioterapis Pelaksana Lanjutan/Instalasi Rehab Medik RSUD Dr. Soetomo Prov. Jatim
sda
9 Drs. MUHAMMAD YAHYA, Sp FRSNIP 196411101993031013
Pembina / Apoteker Muda Unit Laboratorium Farmasi RSUD Dr. Soetomo Sby Prov. Jatim
SATYA LANCANA KARYA SATYA XX TAHUN
10 ALBERTUS PRAMBADI , S.ST NIP 196712221993031006
Penata / Staf Instalasi PSM RSUD Dr. Soetomo Surabaya Prov. Jatim sda
11 DESAK PUTU KUNIA WATI, A.Md.Kep.NIP 197009191993032007
Penata / Perawat Pelaksana Lanjutan/Graha AmertaLt. 3 RSUD Dr. Setomo Surabaya Prov. Jatim
sda
12 SUWANTO.SH.MH NIP 196411301993031003
Penata / Kasi Penelitian RSUD Dr. Scetomo Surabaya Prov. Jatim sda
13 GATOT SUHARTONO, SE NIP 196312041993031002
Penata Muda Tk.I / Staf Sub Bagian Perlengkapan dan Asset RSUD Dr. Soetomo Surabaya Prov. Jatim
sda
14 NUNUK MARIYANI A.A.Md.Kep NIP 196807201993032006
Penata / Staf Perawat Pelaksana IRD Lt.5 OK RSUD Dr. Soetomo Surabaya Prov. Jatim sda
15 MUTIAH , A.Md.Gn NIP 197006111993032008
Penata Muda / Staf Subbag Adm Instalasi Gizi RSUD Dr. Soetomo Surabaya Prov. Jatim sda
16 SUMADII NIP 196312251993031007
Penata Muda / Anggota Satuan Pengamanan RSUD Dr. Soetomo Surabaya Prov. Jatim sda
17 ARIS WALUYO NIP 196409011993031007
Penata Muda / Anggota Satuan Pengamanan RSUD Dr. Soetomo Surabaya Prov. Jatim
sda
18 KARTONO NIP 196401031993031006
Penata Muda / Staf Seksi Pelayanan Khusus Instalasi Patologi Klinik RSUD Dr. Soetomo Surabaya Prov. Jatim
sda
19 MUDJIONO, SE NIP 196502241993031003
Penata Muda Tk.I / Staf Instalasi Radiodiagnostik Pengendali Internal RSUD Dr. Soetomo Surabaya Prov. Jatim
sda
20 RUGAIYAH ADAM, S.ST., M.Psi. NIP 196812261993122001
Penata / Perawat Penyelia RSUD Dr. Soetomo Surabaya Prov. Jatim sda
oktober 2015 21mimbar
DalamrangkaPekanASISedunia(PAS)2015, IkatanDokter Anak Indonesia (IDAI) meluncurkan bukuBreastfeeding Sick Babies (Menyusui Bayi Sakit)
dan mengadakan seminar dengan tema “Bekerja danMenyusui:AyoDukung!”diJakarta.
Memanfaatkan teknologi alat video conferenceUMeetMe dari Telkom, sehingga acara tersebut dapatdisaksikan secara langsung di 7 lokasi sekaligus dengankualitasgambardan suara yangbagus. Salah satunyadiRSUDDr.Soetomo.
BertempatdiRuangSidangIlmiahAnakI,sebanyak50orangmenyaksikanacaratersebut.MerekaterdiridariKa.SMFKesehatanAnak,Prof.SjamsulArief,dr,MARS,Sp.A(K),paradokterspesialisAnak,perawat,PPDSIlmuKesehatanAnak,sertaorangtuapasienIRNAAnak.
DipimpinolehDr. IDewaGedeUgrasena,dr.,Sp.A(K),beberapa ibu yang sedang menonton memberikantestimoni tentang pengalaman memberikan ASI padaanak-anaknya. Diantaranya adalah Tia, ibu dari bayikembarlima,dandr.Deanty,PPDSKesehatanAnak.
ASImerupakannutrisipentingbagibayikarenadapatmeningkatkan imunitas. Dengan pemberian ASI makadapatmenurunkan angka kesakitan dan kematian bayi.Hal ini disampaikan oleh Ketua IDAI Pusat, Dr. Aman B.Pulungan,Sp.A(K).
“ASIjelasmemilikibanyakmanfaatbagibayi.Selainitudapatmenurunkan angka kesakitan dan kematian,” ujarDr.AmanBPulungan, Sp.A(K).
Dalam acara ini IDAI melalui Satgas IDAI yangdibentuknya mengajak masyarakat untuk mendukunggerakanmenyusuipadaibubekerja.Inisebagaiupayanyauntuk meningkatkan kesadaran masyarakat, mengenai
hakibubekerjadanbayinya.Dimanaibuyangbekerja,masihdapat menyusui bayinya dengan berbagai cara. SepertimemerahdanmenyimpanASI.
Bekerja sudah bukan alasan bagi para ibu untuk tidakmenyusui. Sebab kini telah banyak teknologi yang dapatmendukung pemberian ASI seperti alat pompa ASI, tasmenyimpanASI,dansebagainya.
Selain itu alangkah baiknya jika keluarga, rekan-rekan,bahkan perusahaan juga ikut mendukung gerakan ini.Misalnyaperusahaandapatmenyediakanpojoklaktasiyangbersihdannyamanbagipara ibuuntukmemerahASIdanmenyimpannyaditempatyanghigienis.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut Puan Maharani,Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia danKebudayaan, dan Muhammad Awaluddin, Direktur PT.TelkomIndonesia.
Selain di Jakarta dan Surabaya, live streaming acara inijuga disiarkan di 5 RS lainnya yakni RSUP H. AdamMalikMedan,RSHasanSadikinBandung,RSUPSardjitoJogja,RSSariAsihKarawacidanRSUPSanglahBali.
Bila ditelaah lebih lanjut, sebenarnya banyak sekali keuntungan dari pemberi kerja bila memberi kesempatan karyawatinya untuk memberikan ASI di tempat kerja. Sebuah penelitian pada dua
perusahaan di Amerika Serikat memaparkan bahwa tingkat absensi ibu karena bayi sakit sebesar 25% jika bayi diberi ASI dan 75% jika bayi diberikan pakan buatan. Tingkat absensi karyawan
sekaligus mengarah ke penghematan biaya. Memberikan dukungan kepada karyawati yang menyusui merupakan biaya manfaat yaitu mengurangi turnover/pergantian dan pelatihan untuk
karyawan baru karena loyalitas karyawan meningkat.
Bekerja, Ya.Menyusui, Ya!
Banyak keuntungan yang akan didapat oleh perusahaan bila memberi kesempatan karyawatinya
PEKAN ASI SEDUNIA 2015, Jum’at, 7 Agustus 2015
untuk memberikan ASI di tempat kerja. Sebuah penelitian pada dua perusahaan di Amerika Serikat memaparkan bahwa tingkat absensi ibu karena bayi sakit sebesar 25% jika bayi diberi ASI dan 75% jika bayi diberi pakan buatan.
berita smf/instalasi/bidang
oktober 201522 mimbar
Bangunan Rumah Sakit mempunyai kekhususanteknis yang tidak ditemui di bangunan gedung
umum lainnya. Maka Rumah Sakit adalah bangunanyang berpotensi menularkan penyakit / infeksi. Bakteri,virus, mikroorganisme yang berada di udara (airborne microorganism), jamur, dan sumber-sumber penyakitlainnya yang dapatmenularmerupakan hal yang harusmenjadi perhatian dalam Asesmen Risiko PengendalianInfeksi untuk Renovasi atau Konstruksi, Infection Control Risk Assessment (ICRA). Pada setiap kegiatan Renovasidan Pembangunan gedung dalam rumah sakit selalumenimbulkan dampak terhadap seluruh masyarakatrumahsakit (Karyawan,pengunjung,vendor,Pasiendanlainnya) terkait dengan pencemaran oleh debu yangditimbulkan, maka dibutuhkan alur petugas kesehatan-alurpasiendanalur pengunjung.Untuk itupadasetiappekerjaan konstruksi atau Pembangunan hendaknyamengutamakandanmenciptakanlingkunganyangamandansehatdengancarameminimalkanbahayadanresikoyangditimbulkan.DalamkaitandenganmasalahdampakDebuRenovasidanPembangunan,makadikoordinasikandengan komite PPI untuk melakukan integrasi dankoordinasi dengan sub.bag.umum dan rumah tanggasebagaipenanggung jawabpembangunandan renovasigedungdirumahsakit.
TujuanMaka diharapkan setiap ada Renovasi dan
Pembangunan (Konstruksi) gedung di rumah sakit tidakakan terjadi dampak yang mengkhawatirkan terutamaterhadapkejadianangka infeksi /HealthcareAssociatedInfection (HAIs), sehingga masyarakat yang ada dirumah sakit akan merasa aman dan nyaman. Sesuaidengan Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentangRumahSakit,pasal9 (b)menyatakanbahwapersyaratanteknis bangunan Rumah Sakit, sesuai dengan fungsi,kenyamanandankemudahandalampemberianpelayananserta perlindungan dan keselamatan bagi semua orangtermasukpenyandangcacat,anak-anak,danusialanjut.
Ruang Lingkup PelayananRenovasi dan pembangunan gedung rumah sakit
dilakukandisetiapbagianyangmemerlukanrenovasidanpembangunan,dansebagaipenanggungjawabkegiatantersebutadalahSub.bag.umumdanrumahtangga,yangsesuaidenganSKDirekturnomor:
Landasan HukumUndang-UndangNo.1tahun1970tentangkeselamatan
kerja.Permenakertrans RI No. Per-01/Men/1980 tentang
Oleh : Slamet Pribadi, ST. - Instalasi Pemeliharaan Sarana (Anggota Komite PPI)
keselamatan dan kesehatan kerja pada konstruksibangunan.
Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumahsakit pasa 9 (b) menyatakan bahwa persyaratanteknis bangunan rumah sakit, sesuai dengan fungsi,kenyamanan dan kemudahan dalam pemberianpelayanan serta perlindungan dan keselamatan bagisemua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak,danusialanjut.
PengertianRenovasi : adalah pembaharuan, peremajaan,
penyempurnaan suatu bangunan atau ruangan dimanabentuk dan kondisinya disesuaikan dengan kebutuhanruangan.Renovasijugadilakukanapabilakeadaanruanganyangsudahdalamkeadaan rusak ringanyangdisebabkanoleh kebocoran kelembaban, atau sebab-sebab lain.Pekerjaanrenovasimeliputipengecatan,plafonatap,pintu,jendela, kaca, keramik lantai/dinding, dll. Pada prinsipnyarenovasitidakmerubahkonstruksidasardaribangunanitu.
Pembangunan : adalah pembuatan bangunan atauruangan yang diawali dari dasar atau bawah konstruksi(pondasi) sampai dengan atap yang mana sebelumnyaberupa lahan kosong dalam pelaksanaannya, bangunandisesuaikandengankebutuhanyangakanmenempati,baikbentukmaupunkondisinya.Padagarisbesarnyapekerjaanyangdilakukandalamsuatubangunanadalahpenggalian,pembuatandanpemasangan.
Tata Laksana : bagianyangmelakukandanbertanggungjawab terhadap renovasi dan pembangunan gedung dirumahsakitadalahsub.bagianumumdanrumahtangga.
Kegiatan-kegiatan yang Dilaksanakan Meliputi:1. Penataan alurmasyarakat rumah sakit (pasien-petugas
kesehatan-pengunjungpasien)yaitu:a) jalan dan pintu masuk diberi tanda petunjuk arah
ataurambu-rambudanpapannama.b) mudah terlihatdan tidak terhalanggampangdicari
bagisetiappengunjungdankaryawan.c) jalandanpintukeluarpintukeluaryangcukupuntuk
penyelamatansegeraarahpintukeluardiberi tandayangjelaspintuharusbisadibukakeluar.
d) tanda tanda pada pintu harus bercahaya, supayaterlihatpadasaatlistrikpadam.
e) Pencapaian pintu keluar yang tidak terhalang danmudah dijangkau ukuran pintu keluar yang cukupsesuai dengan kebutuhan ruangan yang apabilaterjadi bahaya atau keadaan darurat pintu dalamkeadaantidakterkunci.
f ) bahan bahan yang mudah terbakar tidak boleh didepanpintu.
Asesmen Risiko Pengendalian Infeksi / ICRADampak Debu Renovasi dan Pembangunan
Gedung di Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
sekilas info
oktober 2015 23mimbar
sekilas info
2. Penangananterhadapdebuyangditimbulkana) terhadap sumbernya isolasi sumber debu dengan
cara,pemberianlocalexhauserdanpemberianwatersprayerpadacerobongasap.
b) pencegahan terhadap trasmis memakai metodebasahyaitupenyiramanlantaipengeboranbasah(wet drilling) dengan alat (scrubber-electropresipirator-ventilasiumum.
c) pencegahan terhadap tenaga kerja danmasyarakatrumah sakit, dengan menggunakan pelinung diri(masker).
3. Penyiapanterhadapkondisilantaitempatkerja- Kondisilantaiharuscukupbersih,teraturdanrapi - bebasdaribahayaterpelesettersandungataujatuh.- Lantai tidak boleh banyak lobang sehingga
mengganggutranspotasipasiendankaryawan- padalantaikamaroperasidanlaboratoriumdipasang
lantai poxy atau vynyl agar tidak ada celah untukkuman.
4. Keselamatanpadapetugas- Menggunakanalatpelindungdiri(APD)yangbenar.- Penyimpananapdyangbenar- Pemeliharaanapdyangbaik.
1. Asesmen Risiko Pengendalian Infeksi untukKonstruksi & Renovasi/Infection Control Risk Assessment(ICRA),inidigunakansebagairujukanPenyedia jasaKontruksidenganpengaturandanpengendalian penyelenggara pembangunanrumahsakit.
2. Sebagai petunjuk pelengkap dapat digunakanStandarNasionalIndonesia(SNI)terkaitlainnya.
Matrix Asesmen Risiko Pengendalian Infeksi untuk Konstruksi & Renovasi
Langkah1:Gunakan tabel berikut, identifikasi Tipe Aktifitas
Konstruksi(TipeA-D)
Tipe A
Aktifitas Inspeksi dan Non Invasive Termasuk: • penggantian genteng sampai seluas 50 square feet• pengecetan• memasang wall paper, membenarkan aliran listrik,
membenarkan saluran air, dan aktifitas yang tidak menimbulkan debu
Tpe B
Skala Kecil, aktifitas singkat dan debu minimal Termasuk:• instalasi telepon dan pemasangan kabel computer • access to chase spaces• memecah tembok atau atap dimana debu bisa
dikendalikan
Tipe C
Pekerjaan yang menimbulkan debu sedang hingga tinggi atau memerlukan pemindahan benda-benda yang ada di gedungTermasuk: • menyemen dinding • mengganti lantai, genteng • konstruksi dinding baru • Membenahi listrik diatas atap • Mengerjakan pemasangan kabel mayor • Aktifitas yang tidak mungkin diselesaikan dalam satu
kali ganti jaga ( 7 jam)
Tipe D
Major demolition and construction projects Termasuk: • aktifitas yang membutuhkan waktu lebih dari satu kali
jaga • mengganti system kabel secara lengkap • konstruksi baru .
Langkah2:Gunakan table berikut, identifikasi Kelompok Risiko
Pasienyangakanterkenadampak.Jika lebih dari satu kelompok risiko akan terkena
dampak,pilihkelompokrisikoyanglebihtinggi:
Risiko Rendah Risiko Sedang Risiko Tinggi Risiko Paling Tinggi
Area Kantor
• Cardiology• Echocardio-
graphy• Endoscopy• Nuclear
Medicine• Physical
Therapy• Radiology/
MRI• Respiratory
Therapy
• CCU• Emergency
Room• Labor &
Delivery• Laboratories
(specimen)• Newborn
Nursery• Outpatient
Surgery• Pediatrics• Pharmacy• Post
Anesthesia Care Unit
• Surgical Units
• Any area caring for immunocompromised patients
• Burn Unit• Cardiac Cath Lab• Central Sterile
Supply• Intensive Care Units• Medical Unit• Negative pressure
isolation rooms• Oncology• Operating rooms
including C-section rooms
Langkah3:Cocokkan - Kelompok Risiko Pasien (rendah, sedang, tinggi,
palingtinggi)denganrencana...- TipeKonstruksi(A,B,C,D)padamatrixberikutuntuk
menemukan...- KelasPrecaution(I,II,IIIatauIV)ataulevelaktifitas
pengendalianinfeksiyangdiminta.- Kelas I-IV atau Color-code Precautions akan
dijelaskanpadahalamanselanjutnya.
IC Matrix - Class of Precautions: Construction Project by Patient Risk
Catatan : Perlu adanya persetujuan dari tim PPI bilaaktifitaskonstruksidanlevelriiskoberadadikelasIIIataukelasIV,diperlukanprosedurpengendalian.
Description of Required Infection Control Precautions by Class
Kelas I
1. Minimalkan debu dari konstruksi yang dikerjakan
Segera ganti atap jika letaknya sudah tidak sesuai.
Setelah Proses KonstruksiSelama Proses Konstruksi
oktober 201524 mimbar
Kelas II
1. Cegah infeksi karena udara berdebu
2. Basahi permukaan kerja dengan air untuk mengendalikan debu saat membongkar gedung
3. Kunci pintu-pintu yang tidak digunakan dengan duct tape.
4. Halangi dan tutup ventilasi udara 5. Letakkan keset debu di pintu
masuk dan keluar area kerja 6. Pindahkan atau jauhkan system
HVAC dari area kerja
1. Bersihkan permukaan kerja dengan desinfektan
2. Tutup limbah konstruksi sebelum diangkut dalam wadah yang tertutup rapat
3. Pel basah dan atau vakum dengan HEPA filter sebelum meninggalkan area kerja
4. Pindahkan system HVAC dari area kerja
Kelas III
1. Pindahkan atau jauhkan system HVAC dari area kerja untuk mencegah kontaminasi sistem duktus
2. Pasang penghalang debu seperti sheetrock, plywood, plastic, untuk menutup area kerja dengan area non kerja sebelum melakukan konstruksi
3. Jaga tekanan udara negative dalam area kerja dengan menggunakan HEPA
4. Tutup limbah konstruksi sebelum diangkut dalam wadah yang tertutup rapat
5. Tutup troli angkutan dengan rapat
1. Jangan pindahkan penghalang debu dari area kerja sampai ada petugas yang berwenang melakukan inspeksi
2. Pindahkan material dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan debu terkait konstruksi
3. Vacuum area kerja dengan HEPA filter
4. Pel basah area kerja dengan desinfektan
5. Pindahkan system HVAC dari area kerja
Kelas IV
1. Jauhkan system HVAC dari area kerja untuk mencegah kontaminasi system duktus
2. Pasang penghalang debu seperti sheetrock, plywood, plastic, untuk menutup area kerja dengan area non kerja sebelum melakukan konstruksi
3. Jaga tekanan udara negative dalam area kerja dengan menggunakan HEPA
4. Tutup lubang-lubang, saluran, pipa, celah dengan benar
5. Bangun anteroom dan minta semua personil melewati anteroom sehingga mereka bisa divakum menggunakan HEPA sebelum meninggalkan area kerja atau mereka dapat memakai baju atau kain kertas yang menutupi yang dapat diganti setiap mereka meninggalkan area kerja
6. Semua personil yang memasuki area kerja diminta menggunakan pelindung sepatu. Pelindung sepatu harus diganti setiap pekerja keluar area kerja
7. Jangan pindahkan penghalang debu dari area kerja sampai proses konstruksi diinspeksi oleh Tim dalin
1. Pindahkan material dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan debu terkait konstruksi
2. Tutup limbah konstruksi sebelum diangkut dalam wadah yang tertutup
3. Tutup troli angkutan dengan rapat
4. Vacuum area kerja dengan HEPA filter
5. Pel basah area dengan desinfektan
6. Pindakan system HVAC dari area kerja
Langkah4. Identifikasi area sekitar proses konstruksi,asespotensialdampak
Unit di bawah
Unit di atas
Samping kiri
Samping kanan
Belakang Depan
Kelompok Risiko
Kelompok Risiko
Kelompok Risiko
Kelompok Risiko
Kelompok Risiko
Kelompok Risiko
Langkah5. Identifikasi ruang khusus, cth ruang pasien,ruangmedikasidll
______________________________________
Langkah6. Identifikasi isu terkait: ventilasi, saluran air,listrikseandainyaadagangguan
______________________________________
Langkah7. Identifikasi penghalang debu apa yangdigunakan.(cth,penghalangtembok);apakahdiperlukanHEPAfilter?
______________________________________
Langkah8. Pertimbangkanpotensial risikokerusakanair.Apakah ada risiko terkait struktur bangunan(cat,tembok,atap,plafon)
Langkah9. Jamkerja:Bisakahkonstruksidilakukandiluarjamperawatanpasien?
Langkah10. Apakah plan membutuhkan ruangan isolasiataualiranudaranegative?
Langkah11. Apakah plan membutuhkan tempat cucitangan(handwashing sinks)?
Langkah12. Apakah staf pengendalian infeksi setujudengan jumlah minimal tempat cuci tanganuntukproses ini? (lihatpedoman AIA untuktipedanarea)
Langkah13. Apakah staf pengendalian infeksi setujudenganplankebersihanruangan?
Langkah14. Plan untukmembicarakan isu berikut terkaitproses Cth, alur lalu lintas, housekeeping,menghilangkankotoranataudebu(bagaimanadankapan)
KEPUSTAKAAN
1. ASHRAE,ApplicationHandbook,19952. ASHRAE,HVACDesignManualforHospitalsandClinics,
20033. INFECTIONCONTROLbySilpiBasak4. ECSI Inc Beverly Hills MI 2002jbartley@ameritech.net.
Updated,2009.
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
oktober 2015 25mimbar
sekilas info
Form ICRA
oktober 201526 mimbar
1. Lomba Klomca Mimbar :JuaraIInstalasiPatologiKlinik,IIRuangMerpati,IIIBagianPerbekalan&PeralatanMedik,HarapanIRuangCamelia,HarapanIISatuanPengawasIntern(SPI),HarapanIIIRuangMerak.JingleTerbaik:InstalasiPatologiKlinik.
2. Lomba Artikel Unik dan Lucu : Juara ITimKlomcaSMFRehabilitasiMedik,IIBidangPemasaran&RekamMedik,III:SMFBedahPlastik,RuangCamelia,RuangMerpatidanInstalasiGizi.
3. Lomba Edukasi : Juara I Instalasi Gizi, II Instalasi Farmasi, III Ruang Bayi,HarapanIRuangPandanWangi,IIPOSA,IIIRuangMerak.
4. Lomba Poster : Juara I Anggana S, dr (SMF Urologi), II Andika S, dr (SMFRadiologi,IIIMuh.Toyib(SMFBedah),HarapanITugiyo(SMFBedah),IIAndikaS,dr(InstalasiRadiologi,IIIYugos,dr(SMFBedahPlastik).
5. Lomba Karaoke :JuaraIAditVisa,dr(SMFUrologi),Frenando,dr(SMFBedah),III Rachmaniar, dr (SMF Bedah Plastik), Harapan I Fatich (Graha Amerta), IIWahidAulia(RumahTangga),IIIFatimah(GrahaAmerta).
6. Lomba MC Kategori Dokter PPDS :JuaraIKomangST,drg(SMFBedahMulut),IIAditVisa,dr(SMFUrologi),IIIEraCaturP(SMFPsikiatri).KategoriKaryawanRS:JuaraiIIdaMayasari(BagianRengram),IIFatich(GrahaAmerta),IIIWahyuPuspita(BagianKepegawaian).
7. Lomba Bulu Tangkis Ganda :JuaraIYudidanPribadi,IIKasandanWawan,IIIIkhsandanAgus.
8. Lomba Senam Aerobic dan Senam Kreasi 2 :JuaraBeregu:JuaraIIRJ,IIBagianTU,IIISMFRehabilitasiMedik,HarapanIRuanganPandan2,IIInstalasiGizi,IIIBagianRekamMedik.Perorangan<45Tahun:JuaraIIDIK,IIGrahaAmerta,IIISMFRehabilitasiMedik.Perorangan>45Tahun:JuaraIBagianPerlengkapan,IIInstalasiGawatDarurat,IIIRuangPandan2.
9. Lomba Kelompok Budaya Kerja (KBK) :JuaraIRuangNICUIGD,IIROIIGDdanIIIInstalasiPaliatif,HarapanIRBayiIrnaAnak,IIRuangBonaII.
10. Lomba Tenis Lapangan Putra :JuaraIWiyono,IIKukuhW,IIIDiro,HarapanIRudi,IIWisnuRachmadi.
11.Lomba Tenis Meja :SingleJuaraIRobert(Radiologi),IITugiyo(SMFBedah),IIISugik(Internis),IVHasroni,dr(Urologi).GandaJuaraITugiyodanSugik(SMFBedah),IIRobertdanDoni(Radiologi),IIITaufikdanAditya(RehabilitasiMedik).
PEMENANG LOMBAMEMPERINGATI HARI LAHIR RSUD Dr. SOETOMO KE-77
29 OKTOBER 1938 - 2014
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
oktober 2015 27mimbar
1. Bergerak Bergerakmemangbisamembantumenjagakesehatan
danmanajemanberatbadan.Lebihbanyakbergerakseperti berjalan selama 5-30 menit ternyata bisamembantu meningkatkan tingkat kemampuanseseorangdalamberfokussehinggaotakbisamenjadilebihsehat.
Bahkan studi yangditerbitkandi `Acta Psychologica`mengatakan bahwa belajar sambil olahraga bisamembuat seseorang lebih mengingat pelajarannyatersebut dibandingkan belajar tidak sambilberolahraga.Meskipunbegitu,halinimasihdiperlukanpenelitianlebihlanjut.
2. Berhenti Khawatir Seringmemusingkanhal-halkecil?Sebaiknyadikurangi
karenahal inibisamembuatdisfungsimental.Dalampenelitian terbaru oleh para peneili di UniversitasGothenburg di Swedia, memperlajari bahwasekelompok wanita akan mengalami peningkatantingkatkecemasanmeningkatdiusia40-an.
Mereka cenderung akan lebih mudah marah karenastres. Hal ini sulit dilakukan karena berhubungandengan kepribadian, tetapi belajar mengelola stresbaikdilakukan.
3. Makan Makanan Berbahan KunyitParapenelitidari`heInstituteofNeuroscienceandMedicine`diJülich,Jerman,kinitelahmenemukanbahwakunyitmerupakanbahanmakananyangdpaatmembantumengobatigangguanotak.
Penelitianyangditerbitkandalam`StemCellResearch
Inilah 5 Cara Jitu Bikin Otak Anda Makin Encer
& Therapy`, menemukan bahwa kunyit mengandungsenyawa yang dapat mengaktifkan sel-sel induk yangbaikbagiotak..MakanMakananBerbahanKunyit
Para peneliti dari `he Institute of Neuroscience andMedicine` di Jülich, Jerman, kini telah menemukanbahwa kunyit merupakan bahanmakanan yang dpaatmembantumengobatigangguanotak.
Penelitian yang diterbitkan dalam `Stem Cell Research& Therapy`, menemukan bahwa kunyit mengandungsenyawa yang dapat mengaktifkan sel-sel induk yangbaikbagiotak.
4. Tamasya ke AlamSebuahpenelitianterbarudariUniversityofMichiganmenemukanbahwabertamasyasambilmenikmatipemadanganalambisamengurangirasadepresi,stress,sertabaukuntukmenyehatkanmental.
Menariknya,merekayangbarusajamengalamiperistiwatidakmengenakan seperti kematian anggota keluarga,justrusangatdianjurkanuntukmelakukantamasya.
5. Perbanyak Makan Buah dan SayuranMemangsudahseringkaliterdengarbuahdansayuranbaikuntukkesehatan.Sebuahpenelitianyangditerbikandi`BMJOpen`,parapenelitimengungkapkanbahwakesehatanotakdanmentalmemilikihubunganlangsungdenganbuahdansayuran.
Cukup masuk akal karena ketika dijauhkandari penyakit dengan memakan buah dansayuran maka Anda akan hidup lebih bahagia.
Sumber : Kabar Islam.Net-2014.
Otak merupakan bagian organ tubuh yang sangat penting untuk tetap menjaga fungsi kesehatan secara menyeluruh.Otak akan menjalankan tugasnya dengan benar apabila otak juga diberikan kebutuhan dan menghindari hal-hal yang merugikan otak. Untungnya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa hanya dengan membenarkan kebiasaan sehari-hari yang `sedikit` buruk, dapat memberikan dorongan agar otak bisa mengoptimalkan fungsi seperti yang dilansir liputan6.com. Berikut adalah 5 langkah mudah yang bisa Anda gunakan untuk menjaga kesehatan otak :
sekilas info
oktober 201528 mimbar
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
ruang wanita
BAHAN :250mlsusucairputih500mlair200grteh(bisagunakantehcelup,takarkekentalan
tehsesuaiselera)1buahcincauhitam(potongdadu)EsbatusecukupnyaGulapasirsecukupnya
CARA MEMBUAT :1. Rebusairdanthesampaimendidih.Angkatdan
saring2. Tuangkangulasecukupnyakedalamairteh,adukrata,
tempatkankedalamwadahbersih3. Tambahkansusukedalamwadahteh,adukrata4. Tuangtehkedalam2buahgelasbergantiansambildi
tarikdanmengeluarkanbusa5. Diamkansebentarsampaisuhuruang6. Masukkancincauhitamdanesbatukedalamgelas7. Kemudinatuangkantehtarikkedalamgelas,sajikan
Porsi:2-3gelas
KANDUNGAN GIzI :- Energi :460,5kkal- Protein :8,0gr- Lemak :9,8gr- Karbohidrat :82,4gr
BAHAN : 500grNanasparut 500grgulapasir 250grtepungtapioca 4buahbihunjagung Pewarnamakanansesuaiselera Kelapamudaparut Garam Daunpandanwangi
CARA MEMBUAT :1. Rebusbihunsampaimatang2. Panaskankukusan,siapkanloyang.Alasidengan
plastik.Sisihkan3. Campurnanasparut,gula,tepungtapiocahingga
rata.Tambahkanbihunyangsudahditiriskan.Adukhinggatercampurrata
4. Kukus±30menithinggamatang,sisihkan5. Campurkelapaparutdansedikitgaram,kukus6. Potongkotak-kotakongol-ongolyangsudahmatang,
gulingkankedalamkelapaparut.Sajikan.
ENERGI PER PORSI : - Energi :2330.5kkal- Protein :2.5gr- Lemak :4.9gr- Karbohidrat :575.2gr
ES TEH TARIK CINCAU HITAM
ONGOL-ONGOL BIHUN NANAS
Resep oleh : Tim Gizi RSUD Dr. Soetomo
oktober 2015 29mimbar
JUARA 2: Diakali Dokter PPDS
PadasuatuharidatangseorangDokterPPDSmembawadaftar berkas rekam medis sebanyak 20 berkas yangbermaksud untuk meminjam berkas rekam medis dandisodorkankepadaPetugasRekamMedisdiPenyimpananBerkasRekamMedis.
DokterPPDS : Selamat Pagi Pak, Kami mau pinjamrekammedis (sambilmenyodorkan kertas daftar RekamMedisyangakandipinjam).
PetugasRM : Maaf, Dok kalau mau pinjam berkassebanyak ini tidakbisadilayanidanharusada suratdariSMFyangditujukankepadaDirekturdandiberitembusanKepadaKepalaBidangPemasarandanRekamMedik.
DokterPPDS : (Bingung) Pak, saya ini disuruh seniorsayahanyadiberikertaskatanyabisadilayani.
PetugasRM : Ya tidak boleh Dok, harus ada suratpenelitiannyaaturanyabegitu.
DokterPPDS(Bingung):YasudahPakbesuksayaakanmintasuratijinpenelitiannyakeSMFinitolongdicarikanduluberkasnya.
KeesokanharinyaditungguolehpetugasRekamMedistetapitidakkunjungdatangjuga,lusanyadatangseorangPPDSlaindariSMFyangsamajugamaumeminjamsepertikemarinterjadidialog:
DokterPPDS : Pak saya mau pinjam Rekam MedisuntukdikerjakandisinisambilmemberikandaftarRMsatu
PetugasRM :Yadoksebentarakansayacarikan,dandiberikanberkasrekammedis.
Kemudian berturutun siang, besuknya dan lusanyabergantianPPDSyangpinjamberkasrekammedissampaiberkas yang ke 20 Petugas rekam medis ingat bahwaberkas yang diambilkan itu adalah berkas yang akandipakaipenelitian.
DokterPPDS(Wanita):PaksayapinjamberkasrekammedisininomorRMnya.
PetugasRM : (Ingat bahwa berkas rekammedis miadalahgabungandaridaftarygakandipinjamolehdokteryangtidakmaumemberikansuratpenelitian)akhirnya
Petugas Rekam Medis.Nyeletuk pada Dokter PPDS"Dok,dokbisa ajamengakali kamidenganpinjamsatuberkas rekam medis tanpa membawa surat penelitian,tolongberitahuseniornyasupayabuatsuratpenelitian."
DokterPPDS :Tersipu malu ketahuan mengakalipetugasrekammedisterusnyelonongpulangPetugasRM(Menggerutu):Iso,isowongpinterbujukiwongcilik
Tim Klomca - Bidang Pemasaran Rekam Medik
ruang unik & lucu
JUARA 1 : Salah Baca Nama
Sekitar Sekitar jam 08.00 pagi seorang lelaki tuamendaftarkandirike loketsebuahRS.Sesudah itukartuberobatnyadimasukkankeklinikmata(maklummatanyaagak rabun, hingga diamerasa harus diperiksa). Pas diadatangsekitar3orangpasiensedangmenunggudiruangtunggu, kemudian dia masukkan kartu berobatnya,setelahitubanyakpasienlainmemasukkankartuberobatserupa.
Perawatpunmemanggilpasiensatupersatu:Perawat :Bpk.GunawanGunawan :Ya.(kemudiandiamasukruangperiksa)Begituseterusnyasampaiperawatmemanggilseorang
nama.Perawat :InsinyurHasan"denganlantang"dalam
hatinyaperawatbertanya,ohmungkinlagikebelakang)Kemudian perawat memanggil pasien selanjutnya,
tapi tidak lupa selalu menyelingi dengan memanggilnamaInsinyurHasan.
Setelah3jammenunggu,karenamarasapasienyangmenunggu sudah sedikit, bapak tua tadi mendekatiperawat.
Bpk.Tua : "neng kok nama bapak dari tadi gakdipanggil-panggil"
Perawat :"Lohnamabapaksiapa"(kebingungan)Bpk.Tua : "Nama bapak Irhasan" (perawat itu
terkejutdanpucatpasi).Perawat : "Oh.. pakmaaf sayapikir namabapak
InsinyurHasan"(IrdibacaInsinyur),maafsekalilagipak
Tim Klomca – Instalasi Rehabilitasi Medik
JUARA 3 : Ngantuk
Di suatu malam, saya, yang saat itu masih seorangdokter umum dan bekerja di IGD sebuah rumah sakitswasta,terbangunditengahtiduryanglelapsaatsedangjaga shiftmalam. Jam dindingmenunjukkan pukul duadinihan.DatanglahseorangwanitaparuhbayakeIGDRStempatsayabekerja.Denganwajahkantuksayadanmbakperawat kembali menempati pos kami masing-masing.Dengan lihai mbak perawat menganamnesis wanita inisambil melakukan pemeriksaan tanda vital. Tidak lamakemudian, mbak perawat memberitahu saya keluhanutama dari wanita ini, yaitu nyeri pinggang. Duduklahpasieninidihadapansaya.
Saya :Apayangiburasakansaatini?Pasien :Pinggangsayasakit,dok.Saya :Sebelahmanabu?Pasien :Dibagianbawah,dok.Saya : (mulai menanyakan keluhan-keluhan
lain)Apaadademarn?Nyerikahsaatkencing?Saya pun melanjutkan dengan pemeriksaan fisik.
Denganmata yangmasih terasa berat, sayamenuliskanlembarpemeriksaanlabdarahlengkapdanurinlengkap.Hasillabpundatangdanmenunjukkanleukosituri.
Saya:Ibu,inihasilpemeriksaanlabnya.Sepertinyaibumenderitainfeksisalurankencing.
Pasien : (dengannada tinggi danmarah)Dok,saya kesini ini mau minta visum!! ini lihat, wajah dantangan saya lebam habis dipukul suami saya. Pinggangsayasakitditeñdangsuamisaya!
Saya :(baruakhimyakesadaranALERTkarenadibentaksiibu)0MG,kenapaibugabilaaaang?!?
Sejaksaatitusayatidakpernahlagimemeriksapasiendalamkeadaansetengahmengantuk.
Robertus Arian, dr – SMF Bedah Plastik
Pemenang Lomba Artikel Unik & Lucu
dalam rangka memperingati
Hari Lahir RSUD Dr. Soetomo ke-77 (29 Oktober 1938-2015)
oktober 201530 mimbar
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
JUARA 3 - Error PUPNS
Yang lagi update sekarang dan dimana-mana selalu itu yang diperbincangkan apalagi kalau bukan E-PUPNS. Katanya untuk pemutakhiran data PNS sebagai aparatur negara, sampai pusing kepala berbie. Begitu pula di Instalasi Gizi. Sebut saja ternan sava juminah, saking semangatnya tiap hari map berkas dan flash disk selalu dibawa ke kantor sampai suatu hari...
Juminah : Pak Ome ini sudah selesai scan data saya, tolong dibantu ngecek yaa.."
Pak Ome : " Oke siappp mbak Jum" (setelah menerima flash disk dari Juminah, dicolok ke komputer). Setelah itu, "Mbak Jum, ini hasilnya scannya harus bentuk pdf"
Juminah : "Oooh gitu, wah laptop saya tidak saya bawa, pdf itu yg gimana sih pak?'
Pak Ome : "Kalau begitu dicek di komputer saya saja mbak Jum"
Juminah : "Okel!! (sambil mengambil flash disk dari pak Ome dan mengecek di komputer lain sebelah Pak Ome). Tiba-tiba ekspresinya berubah kaget, "Lhoo kok jadi gini!!"
Pak Ome : " Kenapa Mbak Jum??"Juminah : " Data scan saya hilang, yang ada cuma Jumari
semua???" (Yang tampil di layar komputer ternyata hasil scan punya Jumari rekan gizi yang lain)
Setelah dibantu Pak Ome, ternyata memang data scannya Juminah hilang.
Pak Ome : 'Ya sudah mbak Jum, saya bantu scan lagi ya.."Juminah : "lya Pak Ome, besok pagi saja yaa, terima kasih."Keesokan harinya Pak Ome membantu untuk menscan
berkas Juminah.Pak Ome : "Mbak Jum ini sudah selesai scannya, tinggal
dicek (sambil menyerahkan flash disk ke Juminah)Pak Ome : "Boleh.. Beres" (sambil mengacungkan jempol)Siangnya setelah turun dari poli gizi, Juminah dengan
semangat langsung menuju ke komputer yang biasa dipakai Pak Ome.
Juminah : "Bismillah.. mudah-mudahan data scannya tidak hilang lagi ya Pak Ome," (sambil melirik Pak Ome di sebelahnya)
Tapi tiba-tiba ekspresi Juminah berubah kaget dan kesal.Juminah : Walah-walah yang dicolok flash disk saya,
malah isinya punya Mbak Minah!!! Piye iki Pak Ome!! (sambil meringis manahan kesal dan bingung).
Pak Ome : Ha.. Ha.. Ha.. Wah komputer error semua kanyaknya mbak Jum.. Kemarin Jumari sekarang Minah.. he.. he.. he..
Juminah : (Masih kesal) Apa nama saya Juminah yaa.. Kan Jumari + Minah = Juminah .. ha.. ha.. ha.."
Pak Ome : "Yaa.. sabar yaa.. besok ganti flash disk saja..Mereka berdua ketawa berdua.. haa.. haa.. haa..
Nuning Hartiana W, SKM - Instalasi Gizi
JUARA 3 - Mata Palsu
Padasaatdinasmalamtepatpukul22.00WIB,sepertirutinitasbiasaperawatmambagikanobat.
PerawatI :Buwaktunyaminumobatya..Pasien : (dengan mata terbuka dan tidak ada
respon).....Perawat1 :(mengulang kembali)... Bu waktunya
minumobat,sayacocokkangelangtangannyaya...(sambilmelihatidentitasdigelangtanganpasien)
Pasien :(tetapdiamsaja).Perawat1 :(denganpanikmemanggilperawat2dan
berkata)pasienbedno1tidaksadardenganmataterbuka....toloooong
Perawat2 :(datang sambil nyengir dan tertawa)......wkwkwkwkwkwk pasiennya itu lho lagi tidur, dia ka!autidurmemangmatanya terbuka soalnyadiapakaiMATAPALSUdantidakbisamemejamkanmata.
Perawat1 :Oalaahhh....(ikutketawarersipumalu).
Tim Klomca - Irna Obgyn Ruang Merpati
JUARA 3 - Pengalaman Uang yang MenakjubkanPada suatumalam, perawatTn. Jo sedang bertugas
di ruang Camellia. Tiba-tiba Kurang lebih pukul 01.00WIBadakeluargapasiensebutsajaNy.MiamelaporpadaperawatJo.
Ny. Mia : "selamat malam bapak, mohon maafmengganggu"
Tn.Jo:"iyaibu,adayangbisasayabantu?"Ny.Mia:"pakadauangdikamarmandisayatidaktahu
uangnyasiapa,sayagakberanimengambilnya"Tn.Jo:"Banyaktabuu?,dimanauangnya"Sambil bergegas Ny. Mia menunjukkan kepada
perawatTn.Jo.Ny.Mia:"ituPak"KemudianTn. Jomengambiluangyangadadi lantai
kamar mandi, uang tersebut dalam kondisi yang basahdanterlipat.Kemudian...
Tn.Jo:"ibuuangnyabiarsayasimpandulu,barubesukpagisayaumumkansiapayangmerasakehilanganuang".
Ny.Mia:"iyapak"Keesokan harinya Perawat Tn Jo. Mendatangi setiap
kamar di ruang Camellia untuk mengumumkan kepadapasiendankeluarganyadengannadalirihdanpelan.
Tn. Jo : "Ibu/ bapak permisi, Apakah ada ibu/ bapakyangmerasakehilanganuang?"
Kamar1 :'tidakpak"Kamar2 :"tidakadapak"Kamar3-5 :"tidakdok"TnKamar6 :"adadok,istrisaya"Tn. Jo : "kalaumemang istri bapak kehilangan uang
nantisuruhnemuisayadiruangperawatyaa?"Kamar6 :"ya,dok"Kemudian perawat Tn Jo kembali ke ruang perawat,
tidak lama kemudian datanglah seorang ibu denganpakaiancukupketatdanseksidenganwajahyangcukupmenariksebutsajaNy.XmenemuiperawatTn.Jo.
Ny.X:"permisipak,sayaistnnyaTn.Kamar6.Sayayangkehilanganuangpak"
Tn. Jo : "o... ibu too" sambil melihat Ny. X. "Berapabu uangnya?, kira-kira hilangnya dimana" nada sambilmemastikanpadaNy.X
Ny.X:"520.000pak,sayatidaktahuhilangnyadimana",Tn.Jo:"Toocritanyagimanabu?"Ny. X : "critanya gini pak, itu uang yang saya buat
persiapan untuk pengobatan suami saya, dan hanya ituuangyangkamipunya.Tadipagijam4tanbarusayasadarkalau kehilangan uang. Dan suami saya marah-marahpadasayasampaisayagakenaksamatemansekamardanyang lainnya soalnya suami saya memarahi saya sambilteriak-teriak, malu kan pak saya" " saya tadi malam gaksadar nyimpan uangnya dimana, jam 12malam saya kekamarmandikarenakebeletpipisdankemungkinanjatuhdikamarmandi"
Sambil penasaran Tn.Jo memberikan uangnya padaNy.X
Tn.Jo:"ooo...inibuuuangnya,tadimalamditemukanNy.Miadansayayangmenyimpannya"
Tn.Jo:masihpenasarandanmemberanikanbertanyalagi
Tn.Jo : "memangnya ibunaruhuangnyadimana,koksampaibisajatuhdikamarmandi?"
SambiltersenyumdantersipumaluNy.XmenjawabNy.X:"sa...sayataruhdicelanadalampak"Tn.Jo:???????????????(dalamhati"Andaisajasayajadi
uangnya")……………………..semogabisatersenyum
Tim Klomca - R CAMELIA
oktober 2015 31mimbar
?Su Doku Teka-Teki abad ini :Kita dipersilahkan mengisi kotak-kotak itu dengan angka mulai dari 1 sampai 9. Syaratnya tidak boleh ada pengulangan angka di dalam satu kolom, juga di dalam satu baris, serta didalam setiap kotak parsial 3 x 3. Sebagai patokan awal, beberapa kotak telah diisi dengan angka-angka pembuka, kita kemudian melanjutkan.
Pemenang Su Doku :Pemenangnya :1. Sugiarti Poli Kulit Kelamin RSUD Dr. Soetomo2. Sara Cindya Arista Ruangan IDIK RSUD Dr. Soetomo
?Ketentuan menebak :• Jawaban terakhir sampai dimeja redaksi paling lambat 6 minggu
setelah terbit.• Pemenang diumumkan pada majalah “Mimbar” terbitan
berikutnya.• Keputusan juri mutlak tidak dapat di ganggu gugat.
• Pemenang harus mengambil hadiah sendiri dengan menunjukkan
kartu identitas.
• Hadiah dapat diambil di kantor Instalasi PKRS Telp. 1086-1088
pada Jam kerja.
Hadiah sebesar Rp. 75.000,-
Tebak Siapa Dia Tulis nama lengkapdan unit kerjanya !!!
?
1 9 29 7 3 63 2
3 7 98 9 5 6
4 5 88 5
5 4 2 71 2 3
8 3 9 4 2 6 1 7 55 2 1 8 7 3 6 9 46 4 7 9 1 5 8 2 39 6 2 1 3 7 4 5 81 7 4 2 5 8 9 3 63 8 5 6 4 9 2 1 72 5 8 3 9 4 7 6 14 1 3 7 6 2 5 8 97 9 6 5 8 1 3 4 2
Angket Berhadiah
Jawaban Su Doku
Tebak Siapa Dia: Isdhianto Yudhi Praptono, S.KomInstalasi Teknologi Komunikasi & InformasiRSUD Dr. Soetomo
Pemenangnya :1. Fadhilah Ike P Skill Lab RSUD Dr. Soetomo2. Shinta Narulista Bedah Dahlia RSUD Dr. Soetomo
JAwABAN “KUIS MIMBAR” VOL. 19, NO.3 :
Artikel apa yang paling anda senangi pada edisi Mimbar edisi ini :1. ...................................................................... ......................................................................
2. ...................................................................... ......................................................................
Pemenang Angket Berhadiah :1. Mulyati Ruang IIU RSUD Dr. Soetomo (Seputar Soetomo & Ruang Wanita )2. Ardi Wiratama Banpol PP RSUD Dr. Soetomo (Seputar Soetomo & Sekilas Info)
kuis mimbar
oktober 201532 mimbar
Kami SiapMemberikan
Informasi Selengkapnya, Hubungi Customer Service Kami
PT. BANK JATIMCab. RSUD Dr. Soetomo
Jl. Prof. Moestopo 6-8 SurabayaTelp : 031-5036676, 5501718
Fax : 031-5020121
• Kredit MULTIGUNA, Fasilitas kredit untuk kalangan profesional (Dokter, PNS) dengan plafon sampai dengan Rp. 100 juta, Jangka waktu maksimal 5 tahun, angsuran maksimal 60% dari total pendapatan perbulan.
• KREDIT INVESTASI & MODAL KERJA untuk kalangan pengusaha.
• KREDIT POLA KEPPRES, Fasilitas kredit yang diberikan kepada kontrktor berdasarkan surat perintah kerja.
Kantor Kas PDAMJl. Prof. Dr. Moestopo No.2 SurabayaTelp./Fax.031-5036454
Kantor Kas Graha AmertaJl. Airlangga No.1 SurabayaTelp.031-5502000 Ext.2040Fax. 5012107
Kantor Kas RS HajiJl. Manyar Kertoadi SurabayaTelp./Fax. 031-5929011
Kantor Kas STIESIAJl. Manyar Pumpungan SurabayaTelp./Fax. 031-5927206
Kami Mitra Anda Dalam Membantu Keuangan Anda, melalui :
Mulai saai ini Bank Jatim dapat menerima setoran BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji)
DeNgAN FASIlITAS ONlINeDI SelURUh CABANg
DeNgAN KANTOR KAS :
Pelayanan Terbaik
Pada kesempatan tersebut, Kepala Bidang Pemasaran & Rekam Medik drg. Sri Wahjulien, MM menyerahkan Piagam penghargaan dan Piala pemenang Lomba PERSI Award kepada Plt. Direktur RSUD Dr. Soetomo. Juara I Kategori Clinical Service Improvement (Fatichul Muchtadi,
A.Md.Kep-Graha Amerta) dan Runner Up Kategori Corporate Social Responsibility (Endah Setyawati, S.Kep.Ns-Bidang Keperawatan).
Setelah pembagian cinderamata kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng juga oleh Plt. Direktur disaksikan oleh Dekan FK Unair dan Para Wakil Direktur di Ruang Pertemuan Loka Widya Husada.
Usai pelepasan balon (cover depan), dilanjutkan dengan pemberian cinderamata oleh Plt. Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Harsono kepada para pasien di Instalasi Rawat Jalan (tampak kiri) dan (kanan) berjabat tangan dengan para pasien di Instalasi Radioterapi.
Dirgahayu Hari Lahir RSUD Dr. Soetomo ke 77 (29 Oktober 1938-2015)