Post on 27-Jul-2015
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Identitas
Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 SAMPIT
Mata pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : X (Sepuluh) / Semester II
Jumlah Pertemuan : 3 x Pertemuan
Alokasi waktu : 6 x 45 Menit
Standar Kompetensi :
5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan
berbagai produk teknologi
Kompetensi Dasar :
5.1 Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu
loop)
Indikator :
1. Menentukan besar kuat arus listrik dalam rangkaian tertutup sederhana.
2. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan listrik.
3. Menentukan besar hambatan dalam rangkaian seri dan paralel.
4. Menentukan gaya gerak listrik, tegangan jepit dalam rangkaian tertutup
sederhana (1 loop) dengan menggunakan Hukum I dan II Kirchoff.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah pelaksanan pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian kuat arus listrik.
2. Menyebutkan hukum Ohm.
3. Menyebutkan hukum I Kirchoff.
4. Menjelaskan aplikasi hukum I Kirchoff.
5. Menjelaskan pengertian sumber potensial listrik atau gaya gerak listrik (ggl).
6. Menyebutkan contoh sumber potensial listrik.
7. Membedakan bahan konduktor dan bahan isolator.
8. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi hambatan listrik.
9. Menjelaskan pengertian resistor.
10. Menentukan nilai hambatan pada resistor.
11. Menjelaskan pengertian potensiometer.
12. Membedakan susunan hambatan listrik secara seri dan secara pararel.
13. Menentukan nilai hambatan total yang disusun secara campuran (seri dan
pararel).
14. Menentukan nilai arus pada rangkaian yang memiliki beberapa hambatan dan
sumber tegangan.
15. Menjelaskan pengertian hambatan dalam.
16. Menyebutkan hukum II Kirchoff.
17. Menjelaskan aplikasi hukum II Kirchoff.
Listrik Dinamis
Rangkaian Tertutup
Kuat Arus Hambatan Tegangan atau Beda Potensial
HK I Kirchoff Amperemeter Hukum Ohm Voltmeter
I = Q/tI:Kuat Arus (A)Q:Muatan (C)t:Waktu (s)
R = V/IR:hambatan (Ω)V:tegangan (V)I:kuat arus (A)
V = W/QV:tegangan (V)W:tegangan (V)I:kuat arus (A)
ParalelSeri
Arus pada tiap titik sama I=I1=I2=I3Berlaku penjumlahan tegangan pada tiap titik/hambatan V=V1+V2+V3Resistor Pengganti Rs=R1+R2+R3
Berlaku penjumlahan arus pada tiap cabang I=I1+I2+I3Tegangan pada tiap cabang sama V=V1=V2=V3Resistor Pengganti
C. Materi Pembelajaran
KUAT ARUS LISTRIK
a. Arus Listrik
Arus listrik dapat didefinisikan sebagai aliran muatan positif dari potensial
tinggi ke potensial rendah. Arus listrik terjadi apabila ada perbedaan potensial.
Gambar 1.1
Gambar 1.1 Aliran Muatan Positif dari A ke B
Gambar 1.2 : Amperemeter dipasang seri
Muatan listrik dapat mengalir dari A ke B karena terdapat beda potensial.
Potensial di A lebih besar dari potensial di B.
b. Kuat arus listrik
Kuat arus listrik dapat didefinisikan sebagai banyaknya jumlah muatan
listrik yang melalui penampang suatu penghantar setiap satuan waktu. Bila jumlah
muatan q melalui penampang penghantar dalam waktu t, maka kuat arus I secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut.
I=qt
atauq=I × t
Keterangan :
I : Kuat arus listrik (A)
q : Muatan Listrik yang mengalir (C)
t : Waktu yang diperlukan muatan untuk mengalir (s)
c. Mengukur kuat arus listrik
Alat yang dapat digunakan untuk
mengetahui kuat arus listrik adalah
amperemeter. Pada pengukuran kuat arus
listrik, amperemeter disusun seri pada
rangkaian listrik sehingga kuat arus yang
mengalir melalui amperemeter sama
dengan kuat arus yang mengalir pada
penghantar.
Cara memasang amperemeter pada rangkaian listrik (gambar 1.2) :
1. Terminal positif amperemeter dihubungkan dengan kutub positif sumber
tegangan (baterai).
Gambar 1.3 : voltmeter dipasang paralel
2. Terminal negatif amperemeter dihubungkan dengan kutub negatif sumber
tegangan (baterai).
BEDA POTENSIAL
a. Definisi beda potensial
Potensial listrik adalah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu benda.
Beda potensial listrik (tegangan) timbul karena dua benda yang memiliki potensial listrik
berbeda dihubungkan oleh suatu penghantar. Beda potensial ini berfungsi untuk
mengalirkan muatan dari satu titik ke titik lainnya. Satuan beda potensial adalah volt (V).
Alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik disebut voltmeter. Secara
matematis beda potensial dapat dituliskan sebagai berikut.
V=Wq
Keterangan :
V : beda potensial (V/volt)
W : usaha/energi (J/joule)
q : muatan listrik (C/coulomb)
b. Mengukur beda potensial
Saat mengukur beda potensial
listrik, voltmeter harus dipasang
secara paralel dengan benda yang
diukur beda potensialnya.
Untuk memasang voltmeter,
kita tidak perlu memotong rangkaian,
namun cukup menghubungkan ujung
yang potensialnya lebih tinggi ke
kutub positif dan ujung yang memiliki potensial lebih rendah ke kutub negative (lihat
gambar).
HUKUM OHM DAN HAMBATAN LISTRIK
a. Hukum Ohm
Bunyi hukum Ohm : “Kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar
sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar itu dengan syarat
suhunya konstan/tetap.” Secara matematis dapat digambarkan dengan persamaan:
R=VI
atauV =I × R
Keterangan :
V : beda potensial atau tegangan (V/volt)
I : kuat arus (A/ampere)
R : hambatan listrik (Ω/ohm)
b. Hambatan listrik
Berdasarkan persamaan hukum Ohm, hambatan listrik dapat didefinisikan
sebagai hasil bagi beda potensial antara ujung-ujung penghantar dengan kuat arus yang
mengalir pada penghantar tersebut.
Hambatan listrik pada suatu kawat pengantar dipengaruhi oleh panjang kawat (l),
hambatan jenis kawat (ρ), dan luas penampang kawat (A). secara matematis dapat
tuliskan sebagai berikut:
R=ρlA
Keterangan :
R : hambatan kawat penghantar (Ω)
l : panjang kawat penghantar (m)
A : luas penampang kawat penghantar (m2)
ρ : hambatan jenis kawat penghantar (Ω m)
HUKUM I DAN II KIRCHOFF
a. Hukum I Kirchoff
Hukum I Kirchoff dapat dinyatakan sebagai kuat arus listrik yang masuk
pada titik percabangan sama dengan kuat arus yang keluar pada titik percabangan
tersebut. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :
Σ I masuk=Σ I keluar
b. Hukum II Kirchoff
Hukum II Kirchhoff atau hukum loop menyatakan bahwa jumlah perubahan
potensial yang mengelilingi lintasan tertutup pada suatu rangkaian harus sama dengan
nol. Hukum ini di dasarkan pada hukum kekekalan energi. Secara matematis hukum II
Kirchhoff dapat dinyatakan sebagai berikut.
Σ E=Σ ( I × R )
Keterangan :
E : ggl sumber arus (volt)
I : kuat arus (A)
R : hambatan (Ω)
c. Kuat arus listrik dalam rangkaian sederhana
1. Misalkan ada sebuah rangkaian tertutup sederhana sebagai berikut:
gambar 1.4 rangkaian tertutup sederhana
gambar diatas terdiri dari sebuah sumbu arus dengan ggl E, hambatan dalam r, dan
sebuah penghambat dengan hambatan R, sedang arus pada rangkaian I. Menurut hukum
II Kirchhoff, pada rangkaian berlaku persamaan seperti berikut.
E=( I ×r )+ (I × R )atau E=I (r+R ) atau I= Er+R
Keterangan :
E : ggl sumber arus (V)
I : kuat arus (A)
r : hambatan dalam sumber arus (Ω)
R : hambatan penghambat (Ω)
Gambar 1.5 Rangkaian satu loop
gambar 1.6 gambar rangkaian seri
Nilai I × R pada persamaan di atas merupakan tegangan penggunaan di luar sumber
arus yang disebut tegangan jepit (K). Jadi, persamaan di atas dapat ditulis sebagai berikut.
E=I ×r+K atau K=E−I × r
Keterangan :
K : tegangan jepit (V)
2. Untuk rangkaian satu loop
lainnya dengan resistor
yang lebih banyak
(gambar 1.5, maka dapat
kita misalkan arah arus
dan arah penelusuran loop
kita tentukan searah
putaran jarum jam.
Menurut Hukum II
Kirchoff pada rangkaian
berlaku persamaan Σ E=Σ ( I × R ) oleh karena itu persamaannya menjadi
seperti berikut.
E1−E2+ E3=I (r1+ R1+r2+R2+R3+R4+r3 ) Jika pada penjabaran di atas dihasilkan nilai I negatif, maka arah arus yang
sebenarnya adalah kebalikan dari arah yang ditentukan pada gambar.
RANGKAIAN HAMBATAN LISTRIK
a. Rangkaian hambatan seri
Rangkaian hambatan seri adalah
rangkaian yang disusun secara berurutan
(segaris). Pada rangkaian hambatan seri yang
dihubungkan dengan suatu sumber tegangan,
besar kuat arus di setiap titik dalam rangkaian
tersebut adalah sama. Jadi, semua hambatan
yang terpasang pada rangkaian tersebut dialiri
arus listrik yang besarnya sama.
gambar 1.7 gambar rangkaian paralel
Bila salah satu hambatan ada yang putus, maka arus listrik pada rangkaian tersebut
juga putus/tidak mengalir. Bentuk umum hambatan pengganti yang dirangkai seri adalah
sebagai berikut.
RSeri=R1+R2+R3+…+Rn(n=banyaknya h ambatan)
b. Rangkaian hambatan paralel
Hambatan paralel adalah rangkaian
yang disusun secara berdampingan/
berjajar. Jika hambatan yang dirangkai
paralel dihubungkan dengan suatu sumber
tegangan, maka tegangan pada ujung-
ujung tiap hambatan adalah sama. Sesuai
dengan Hukum I Kirchoff, jumlah kuat
arus yang mengalir pada masing-masing
hambatan sama dengan kuat arus yang
mengalir pada penghantar utama.
Dengan menggunakan hukum I Kirchoff dan hukum Ohm, maka dapat Anda
tuliskan secara matematis sebagai berikut.
Jika I 1=VR1
, I 2=VR2
, dan I=I 1+ I 2 ;maka
I=I 1+ I 2=VR1
+VR2
=V ( 1R1
+1R2
)
I=VRP
⟺V ( 1RP
)=V ( 1R1
+1R2
)⇔1
RP
=1R1
+1R2
Jadi, bentuk umum hambatan yang dirangkai paralel adalah :
1RP
= 1R1
+ 1R2
+ 1R3
…+ 1Rn
,(n= jumlah h ambatan)
D. Pendekatan, Metode Pembelajaran dan Strategi Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Pembelajaran kooperatif
2. Metode Pembelajaran : Metode oral dan Metode eksperimen.
3. Strategi Pembelajaran : Ceramah, Diskusi dan Eksperimen.
E. Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2 x 45 menit)
Kegiatan Alokasi Waktu
a. Kegiatan Pendahuluan
Menyampaikan indikator dan kompetensi yang diharapkan
Motivasi dan Apersepsi:
- Apakah jumlah arus masuk ke percabangan sama dengan
jumlah arus keluar dari percabangan?
- Faktor apakah yang mempengaruhi hambatan listrik?
Prasyarat pengetahuan :
- Apakah yang dimaksud dengan kuat arus listrik?
- Apakah yang dimaksud dengan resistivitas hambatan?
Pra eksperimen:
- Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium.
10 menit
b. Kegiatan Inti
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan
kelompok.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan
pengertian kuat arus listrik.
Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan hukum
Ohm.
Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan hukum
I Kirchoff.
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
70 menit
penerapan hukum I Kirchoff untuk menyelesaikan soal
analisis dan soal hitungan.
Peserta didik memperhatikan contoh soal mengenai penerapan
hukum I Kirchoff yang disampaikan oleh guru.
Guru memberikan beberapa soal mengenai penerapan hukum I
Kirchoff untuk dikerjakan oleh peserta didik.
Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau
belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat
menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan
bimbingan.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian
sumber potensial listrik atau gaya gerak listrik (ggl).
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan
contoh sumber potensial listrik atau ggl (gaya gerak listrik).
Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan perbedaan
bahan konduktor dan bahan isolator.
Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai
faktor yang mempengaruhi hambatan listrik.
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal.
Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan
memberikan informasi yang sebenarnya.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil bohlam
lampu pijar, dua buah baterai masing-masing 1,5 V,
potensiometer 1 kΩ, dan multimeter.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah
sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta
didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan
benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
c. Penutup10 menit
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk
membuat rangkuman.
Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
Pertemuan Kedua (2 x 45 menit)
Kegiatan Alokasi Waktu
a. Kegiatan Pendahuluan
Menyampaikan indikator dan kompetensi yang diharapkan.
Motivasi dan Apersepsi:
- Bagaimana menentukan nilai hambatan listrik dari sebuah
resistor?
- Bagaimana menentukan hambatan pengganti untuk
hambatan yang disusun secara pararel?
Prasyarat pengetahuan :
- Apakah yang dimaksud dengan resistor?
- Apakah kelebihan rangkaian yang hambatannya disusun
secara pararel?
10 menit
b. Kegiatan Inti
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan
kelompok.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian
resistor.
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru menentukan
nilai hambatan listrik dari sebuah resisitor.
Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan nilai
hambatan listrik dari sebuah resistor yang disampaikan oleh guru.
70 menit
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian
potensiometer.
Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan
perbedaan susunan hambatan seri dan pararel.
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal.
Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan
memberikan informasi yang sebenarnya.
Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan
hambatan total yang disusun secara campuran (seri dan
pararel) yang disampaikan oleh guru.
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru menentukan
nilai arus pada rangkaian yang memiliki beberapa hambatan
dan sumber tegangan.
Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan nilai
arus pada rangkaian yang memiliki beberapa hambatan dan
sumber tegangan yang disampaikan oleh guru.
Guru memberikan beberapa soal menentukan nilai arus pada
rangkaian yang memiliki beberapa hambatan dan sumber
tegangan untuk dikerjakan oleh peserta didik.
Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar
atau belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum
dapat menjawab dengan benar, guru dapat langsung
memberikan bimbingan.
c. Penutup
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat
rangkuman.
Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
10 menit
Pertemuan Ketiga (2 x 45 menit)
Kegiatan Alokasi Waktu
a. Kegiatan Pendahuluan
Menyampaikan indikator dan kompetensi yang diharapkan.
Motivasi dan Apersepsi:
- Apakah syarat sebuah sumber tegangan dikatakan ideal?
- Bagaimana menentukan arus listrik yang mengalir pada sumber
tegangan yang memiliki hambatan dalam?
Prasyarat pengetahuan :
- Apakah yang dimaksud dengan sumber tegangan yang ideal?
- Apakah yang dimaksud dengan hambatan dalam?
Pra eksperimen:
- Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium.
10 menit
b. Kegiatan Inti
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian
hambatan dalam.
Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan hukum II
Kirchoff.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil papan
rangkaian, hambatan R1 = 20 Ω, R2 = 40 Ω, R3 = 60 Ω, R4 = 80 Ω, R5 =
100 Ω, multimeter, sumber GGL 9 V dan 18 V.
Guru mempresentasikan langkah kerja untuk mempelajari hukum I
dan hukum II Kirchof.
Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai
dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah
sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta
70 menit
didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan
benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
penerapan hukum II Kirchoff untuk menyelesaikan soal analisis dan
soal hitungan.
Peserta didik memperhatikan contoh soal mengenai penerapan
hukum II Kirchoff yang disampaikan oleh guru.
Guru memberikan beberapa soal mengenai penerapan hukum II
Kirchoff untuk dikerjakan oleh peserta didik.
Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau
belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat
menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan
bimbingan.
c. Penutup
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat
rangkuman.
Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
10 menit
F. Lembar Kerja Siswa
Hubungan Kuat Arus Listrik dengan Beda Potensial
Tujuan :
Mengetahui hubungan antara kuat arus listrik dengan beda potensial.
Instrumen Percobaan :
Empat buah baterai 1,5 volt, amperemeter, lampu pijar, dan kabel.
Langkah Kerja :
1. Rangkailah sebuah baterai, amperemeter, dan lampu seperti pada
gambar di samping dengan menggunakan kabel!
2. Baca dan catat skala yang ditunjukkan oleh amperemeter ke dalam
tabel seperti berikut!
No. Jumlah Baterai Beda Potensial (V) Kuat Arus (I)VI
1. 1 baterai 1,5 V …. ….
2. 2 baterai 3 V …. ….
3. 3 baterai 4,5 V …. ….
4. 4 baterai 6 V …. ….
3. Ulangi kegiatan di atas dengan menggunakan 2, 3, dan 4 baterai!
4. Catatlah data yang Anda peroleh!
5. Apa kesimpulan Anda?
G. Sumber Belajar
1. Buku Fisika SMA dan MA Jl.1B (Esis) halaman 119-141 dan 150-151
2. Buku Fisika 1 Untuk SMA/MA kelas X (Grahadi) halaman 177-220
3. Buku referensi yang relevan
4. Alat dan bahan praktikum
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian :
Tes tertulis
Penugasan
Uji petik kerja produk
2. Bentuk Instrumen:
Tes pilihan ganda
Tes uraian
3. Contoh instrument :
Tes Pilihan Ganda
1) Jika arus 4 ampere mengalir dalam kawat yang ujung-ujungnya berselisih
potensial 12 volt, maka besar muatan permenit yang mengalir melalui kawat
adalah….
A. 14 coulomb D. 120 coulomb
B. 60 coulomb E. 240 coulomb
C. 12 coulomb
2) Sebuah lampu dialiri arus sebesar 0,8 ampere. Jumlah elektron (muatan listrik
satu buah elektron : −1,6 ×10−19 coulomb) dalam satu jam adalah….
A. 1,8 ×1022 D. 5 ×1018
B. 1,28 ×10−19 E. 2 ×10−19
C. 7,2 ×10−16
3) Alat pemanas listrik (heater) memakai 5A apabila dihubungkan dengan sumber
110 V. hambatannya adalah….
A. 0,05 Ω D. 110 Ω
B. 5 Ω E. 550 Ω
C. 22 Ω
4) Suatu kawat penghantar panjangnya 10 meter, dengan diameter 2 mm. Kawat
tersebut mempunyai hambatan jenis 3,14 × 10−5 ohm.m. Hambatan kawat tersebut
adalah….
A. 60 Ω D. 90 Ω
B. 70 Ω E. 100 Ω
C. 80 Ω
5) Dari gambar dibawah ini jika diketahui R1=2 Ω , R2=4 Ω , R3=4 Ω , R4=2Ω ,
R5=6Ω , R6=6Ω , R7=6Ω , R8=2Ω , R9=4 Ω , R10=4 Ω ,dan R11=2Ω . Maka
hambatan listrik antara titik A dan titik B dipeoleh harga….
A. 6 Ω D. 10 Ω
B. 7 Ω E. 12 Ω
C. 8 Ω
Uraian
1) Total muatan yang megitari suatu rangkaian selama 2 menit adalah 4,8 C.
Hitunglah kuat arus listrik dalam rangkaian tersebut.
2) Konduktor listrik terbaik adalah perak murni; berikutnya adalah tembaga,
kemudian aluminium, tungsten, dan seng.
(a) Manakah yang hambatan listriknya terbesar?
(b) Manakah yang hambatan listriknya terkecil?
(c) Manakah yang hambatan listriknya lebih besar: besi atau aluminium?
3) Kuat arus yang melalui suatu komponen tertentu adalah 0,25 ampere ketika diberi
tegangan 80 volt. Berapakah kuat arus yang melalui komponen tersebut jika
tegangan dinaikkan menjadi 160 volt?
4) Tiga hambatan masing-masing 1 Ω, 4 Ω, dan 6 Ω dirangkaikan dengan baterai 6
volt yang hambatan dalamnya 1 Ω. Tentukanlah kuat arus dan beda potensial pada
masing-masing hambatan, jika ketiga hambatan disusun (a) seri, (b) paralel.
5) Tiga buah hambatan 3 Ω, 2 Ω, dan 6 Ω. disusun paralel kemudian dipasang pada
sumber tegangan, ternyata kuat arus yang keluar dari elemen 3 A. tetapi jika
disusun seri dan dipasang pada elemen yang sama ternyata arus yang keluar 0,5
A. Hitung ggl elemen dan hambatan dalam elemen.
Mengetahui, Sampit, Januari 2013
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
JOKO SUDOMO MUHAMMAD ERFANNIP : NIM : 08302241039