Post on 12-Nov-2014
description
RPP(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
BAHASA INDONESIAKELAS XII/ SEMESTER 1
MATERIMENULIS SURAT LAMARAN PEKERJAAN
OlehDra. Sri Suwarni
NIP 19640407 200701 2 009
SMA BATIK 1 SURAKARTATAHUN 2011/2012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. IDENTITASNama Sekolah : SMA Batik 1 SurakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas, Semester : XII, 1Alokasi Waktu : 2 x 45 (satu kali pertemuan)Standar Kompetensi : Menulis
4. Mengungkapkan infomasi dalam bentuk surat dinas, laporan, resensi
Kompetensi Dasar : 4.1 Menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan unsur-unsur dan struktur
Indikator : 1. Mengidentifikasi unsur-unsur dalam surat lamaran pekerjaan2. Membuat surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan
B. TUJUAN PEMBELAJARAN1. Siswa dapat mengidentifikasi unsur-unsur dalam surat lamaran pekerjaan2. Siswa dapat membuat surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan
C. MATERI PEMBELAJARAN (SURAT LAMARAN PEKERJAAN)Surat adalah sehelai kertas atau lebih yang digunakan untuk mengadakan komunikasi secara
tertulis. Adapun isi surat dapat berupa pernyataan, keterangan, pemberitahuan, laporan, permintaan,
tuntutan, dan lain-lain. Sementara itu yang dimaksud dengan surat lamaran pekerjaan adalah surat
permohonan yang dibuat oleh pelamar kerja (pencari kerja) untuk dikirim pada pencari tenaga kerja
(badan usaha atau instansi) guna mendapatkan pekerjaan atau jabatan yang sesuai dengan pencari
tenaga kerja. Surat ini dibuat oleh seseorang dan ditujukan ke perusahaan atau instansi untuk
memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan keahlian dan kemampuan yang dimiliki.
Dalam surat lamaran pekerjaan terdapat dua hal yang sangat penting, yaitu: surat lamaran
pekerjaan dan daftar riwayat hidup (curriculum vitae). Surat
lamaran kerja merupakan ungkapan keinginan si pelamar.
Dalam surat lamaran kerja ini tercantum data pribadi si
pelamar yang disebut kualifikasi pelamar. Sementara daftar
riwayat hidup merupakan elemen penunjang yang sangat
penting sebagai promosi diri pelamar. Daftar riwayat hidup
ini harus memuat informasi atau keterangan dari pelamar
yang mempunyai nilai-nilai jual. Surat lamaran memastikan
pemusatan perhatian secara kilat bagi perusahaan. Surat
lamaran kerja bukanlah cara untuk mempresentasikan
kemampuan diri. Daftar riwayat hidup (curriculum vitae)
merupakan salah satu pendukung dalam membuat surat
lamaran kerja.
Daftar riwayat hidup (curriculum vitae) merupakan element penting dalam surat lamaran kerja
sebagai ajang promosi diri dari pelamar. Daftar riwayat hidup harus memuat segala segala informasi
atau keterangan yang semuanya mempunyai nilai jual yang tinggi, sehingga terlihat menarik dalam
pandangan instansi atau perusahaan pencari tenaga kerja.
1
F 751/WKS1.1f
Informasi atau keterangan di dalam daftar riwayat hidup dari setiap pelamar tentu berbeda
mengingat latar belakang dari diri pelamar yang berbeda-beda. Latar belakang dari pelamar secara
umum meliputi pendidikan, keahlian atau keterampilan, dan juga pengalaman yang dimiliki pelamar.
Surat pengalaman kerja adalah surat yang dikeluarkan oleh instansi, perusahaan atau kantor
kepada seseorang yang telah keluar dari suatu kantor tersebut tempat seseorang mengundurkan diri
secara hormat. Di dalam surat ini dijelaskan bahwa seseorang tersebut pernah bekerja di instansi itu
serta ditandatangani oleh pimpinan atau kepala bagian personalia instansi yang bersangkutan.
Fungsi surat pengalaman kerja ini adalah untuk mengetahui apakah pelamar kerja mempunyai
pengalaman bekerja dan juga sebagai acuan bagi perusahaan yang baru untuk menempatkan calon karyawan
tersebut sesuai bidang dan keahliannya di perusahaan yang baru. Selain itu surat pengalaman kerja merupakan
suatu pemberitahuan bahwa seorang telah keluar secara baik-baik, sehingga bisa menjadi suatu pertimbangan
yang sangat berharga bagi perusahaan yang baru sebelum akhirnya memutuskan untuk menerima pelamar
tersebut sebagai karyawan di perusahaan yang bersangkutan.
Format surat lamaran pekerjaan
Contoh surat lamaran pekerjaanSurakarta, 12 Juli 2011
Lampiran : Satu berkasHal : Permohonan lamaran pekerjaan
Yth. Direktur PT Kuat AnggunJalan Ahmad Dahlan 10Jakarta Selatan
Dengan hormat,Berdasarkan iklan di harian Suara Merdeka edisi Sabtu 10 Juli 2011, saya membaca bahwa
PT Kuat Anggun membutuhkan beberapa orang tenaga administrasi.Sehubungan dengan hal itu, saya mengajukan surat lamaran pekerjaan dengan kualifikasi
sebagai berikut: nama : Srititempat, tanggal lahir : Sukoharjo, 12 Desember 1988jenis kelamin : Wanitaagama : Islamalamat : Jalan Hang Lekir 25 Semarangpendidikan terakhir : SMk lulus tahun 2011
Sebagai pertimbangan Bapak, dengan ini saya melampirkan:1. Satu lembar fotokopi ijazah SMEA2. Satu lembar fotokopi sertifikat komputer3. Satu lembar fotokopi sertifikat TOEFL4. Foto ukuran 3 x 4 sebanyak dua lembar5. Fotokopi KTP yang masih berlaku6. Daftar riwayat hidup
Besar harapan saya untuk diterima sebagai pegawai di perusahaan Bapak. Atas perhatian Bapak, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Sriti
2
Keterangan gambar:
1. Nama kota dan tanggal
pembuatan
2 Lampiran dan perihal
3. Alamat surat
4. Salam pembuka
5. Isi surat terdiri dari:
a. Paragraf pembukab. Paragraf isic. Paragraf penutup
6. Salam penutup7. Tanda tangan dan nama
Contoh surat lamaran di atas merupakan surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan.
Sementara itu, masih ada orang yang membuat surat lamaran pekerjaan berdasarkan informasi
orang lain/ dalam dan ada yang membuat surat lamaran pekerjaan berdasarkan inisiatif sendiri.
Perbedaan yang mendasar antara ketiga jenis surat lamaran pekerjaan hanya terletak pada
bagian paragraf pembuka (pertama) saja.
1. Contoh paragraf pembuka surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan
Berdasarkan iklan yag terdapat pada harian Solopos tanggal 18 April 2009, saya membaca
bahwa perusahaan Bapak membutuhkan staff manager.
2. Contoh paragraf pembuka surat lamaran pekerjaan berdasarkan informasi orang lain (baik orang
dalam maupun orang luar)
Menurut Bapak Anwar Nurhadi, Direktur pemasaran, saya mendapatkan informasi bahwa
perusahaan Bapak membutuhkan staff manager.
3. Contoh paragraf pembuka surat lamaran pekerjaan berdasarkan inisiatif sendiri
Berdasarkan kemampuan yang saya miliki yaitu lulusan dari Universitas ITB Bandung , dengan
IPK 3,60. Dengan pengalaman bekerja diUniversitas Jaya Negara Lampung , dan saat kuliah
pada semester ke 3 saya menjadi asisten dosen sampai saya lulus pada tahun 2000.
D. METODE PEMBELAJARAN
Penugasan, Diskusi, Tanya jawab
E. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARANPertemuan ke-11. Kegiatan Awal
a. Guru menanyakan pekerjaan rumah (jika ada)b. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari dan indikator yang harus dicapai.c. Guru dan siswa bertanya-jawab tentang surat lamaran pekerjaan
2. Kegiatan Inti
a.Siswa menyebutkan unsur-unsur surat lamaran pekerjaanb.Siswa membaca contoh surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklanc.Siswa membuat surat lamaran pekerjaan dengan memperhatikan unsur-unsur dalam surat
lamaran pekerjaan
3. Kegiatan Penutupa. Siswa menyimpulkan pembelajaran.b. Guru memberikan penegasan tentang kesimpulan materi pembelajaran.
F. ALAT/ BAHAN/ SUMBER BELAJAR1. Buku Bahasa Indonesia SMA kelas XII/ Platinum
2. Buku yang berhubungan dengan surat lamaran pekerjaan
3. Surat kabar dan majalah yang memuat surat lamaran pekerjaan
4. Internet yang memuat surat lamaran pekerjaan
G. PENILAIAN
Teknik : tugas individu
Bentuk Instrumen : uraian bebas dan jawaban singkat
Soal Instrumen :
1. Buatlah bagan surat lamaran pekerjaan kemudian jelaskan unsur-unsurnya!
2. Buatlah surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan!
IKLAN LOWONGAN PEKERJAANDibutuhkan beberapa karyawan untuk tenaga administrasi. Syarat: Sarjana (S-1), minimal berusia
22 tahun, dapat berbahasa inggris secara aktif dan pasif, dapat mengoperasikan komputer. Lamaran
3
ditujukan pada PT Kuat Anggun paling lambat satu minggu setelah iklan dimuat. (Suara Merdeka
edisi Sabtu 10 Desember 2008),
Kunci:
1. Bagan Surat Lamaran Pekerjaan
Contoh surat lamaran pekerjaan
Surakarta, 12 Desember 2008
Lampiran : Satu berkas
Hal : Permohonan lamaran pekerjaan
Yth. Direktur PT Kuat Anggun
Jalan Ahmad Dahlan 10
Jakarta Selatan
Dengan hormat,
Berdasarkan iklan di harian Suara Merdeka edisi Sabtu 10 Desember 2008, saya membaca bahwa PT
Kuat Anggun membutuhkan beberapa orang tenaga administrasi.
Sehubungan dengan hal itu, saya mengajukan surat lamaran pekerjaan dengan kualifikasi sebagai
berikut:
nama : Sriti
tempat, tanggal lahir : Sukoharjo, 12 Desember 1988
jenis kelamin : Wanita
agama : Islam
alamat : Jalan Hang Lekir 25 Semarang
pendidikan terakhir : Sarjana Ekonomi (S-1) tahun 2010
Sebagai pertimbangan Bapak, dengan ini saya melampirkan:
1. Satu lembar fotokopi ijazah Sarjana Ekonomi
2. Satu lembar fotokopi sertifikat komputer
3. Satu lembar fotokopi sertifikat TOEFL
4. Foto ukuran 3 x 4 sebanyak dua lembar
5. Fotokopi KTP yang masih berlaku
6. Daftar riwayat hidup
Besar harapan saya untuk diterima sebagai pegawai di perusahaan Bapak. Atas perhatian Bapak, saya
mengucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Sriti
4
Keterangan gambar:
1. Nama kota dan tanggal
pembuatan
2. Lampiran dan perihal
3. Alamat surat
4. Salam pembuka
5. Isi surat terdiri dari:
a. Paragraph pembuka
b. Paragraph isi
c. Paragraph penutup
6. Salam penutup
7. Tanda tangan dan nama terang
SKALA PENILAIAN TES KEMAMPUAN MENULIS SURAT LAMARAN PEKERJAAN
No. Dimensi Skala Kriteria SkorMaksimal
1 Membuat bagan
surat lamaran
pekerjaan dan
menjelaskan unsur-
unsurnya
8
6-7
5-6
1-4
0
Sangat tepat, lengkap dan benar
Lengkap dan menyebut secara
keseluruhan tetapi ada yang salah
Hanya menyebutkan sebagian unsur
surat saja
Mengerjakan tidak lengkap
Tidak mengerjakan
8
2 Membuat surat
lamaran pekerjaan
berdasarkan iklan
10-12
7-9
4-6
2-3
0
Sangat baik: sesuai dengan
pembuatan surat lamaran yang
berdasarkan iklan (ada paragraf
pembuka, isi, dan paragraf penutup)
serta kelengkapan yang lain
Baik: sesuai dengan pembuatan surat
lamaran yang berdasarkan iklan (ada
paragraf pembuka, isi, dan paragraf
penutup) serta kelengkapan yang lain,
namun masih ada 4-6 bagian yang
keliru
Cukup: agak kurang sesuai dengan
pembuatan surat lamaran yang
berdasarkan iklan (ada paragraf
pembuka, isi, dan paragraf penutup)
masih ada 7-8 bagian yang keliru
Kurang: sesuai dengan pembuatan
surat lamaran yang berdasarkan iklan
(ada paragraf pembuka, isi, dan
paragraf penutup) serta kurang lengkap
Tidak mengerjakan
12
Jumlah skor maksimal 20
Penghitungan NilaiNA = Jumlah Skor diperoleh X 5Nilai maksimal yang diperoleh siswa adalah NA = 20 x 5 = 100Contoh PenilaianSeorang siswa memperoleh skor 16 artinya ia mendapatkan nilai 16 X 5 = 80
Surakarta, 11 Juli 2009Mengetahui, Disiapkan olehKepala SMA Batik 1 Surakarta Guru Mata Pelajaran
Drs. Literzet Sobri, M.Pd. Dra. Sri Suwarni, M. Pd.NIP 19600602 198703 1 006 NIP 19640407 200701 2 009
5
6
RPP(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
BAHASA INDONESIAKELAS XII/ SEMESTER 1
MATERI
MENULIS RESENSI BUKU
OlehDra. Sri Suwarni
NIP 19640407 200701 2 009
SMA BATIK 1 SURAKARTATAHUN 2011/2012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. IDENTITAS
Nama Sekolah : SMA Batik 1 Surakarta
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas, Semester : XII, 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 (Satu kali pertemuan)
Standar Kompetensi : Menulis
4. Mengungkapkan informasi dalam bentuk surat dinas, laporan,
resensi
Kompetensi Dasar : 4.4 Menulis buku resensi pengetahuan berdasarkan format baku
Indikator:
1. Menyebutkan unsur-unsur resensi buku
2. Menuliskan identitas buku
3. Mencatat keunggulan yang terdapat dalam resensi buku
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menyebutkan unsur-unsur resensi buku
2. Siswa dapat menuliskan identitas buku
3. Siswa dapat mencatat keunggulan dari isi buku
C. MATERI PEMBELAJARAN
Resensi Buku Pengetahuan
Resensi adalah karangan yang berisi komentar ataupun bahasan terhadap kualitas,
kelebihan dan kelemahan dari suatu buku. Unsur-unsur resensi meliputi: Identitas buku, meliputi:
(judul buku; nama pengarang; nama penerbit; tahun terbit ; tebal buku); pokok-pokok isi buku;
keunggulan isi buku; kekurangan isi buku; saran-saran yang mungkin ditambahkan pada isi buku;
serta penilaian terhadap buku.
Adapun dasar-dasar dalam penulisan resensi, yaitu: 1) peresensi perlu memahami
sepenuhnya tujuan pengarang buku menulis buku; 2) peresensi perlu menyadari sepenuhanya
tujunan menulis resensi; 3) peresensi perlu memahami latar belakang pembaca yang menjadi
sasarannya; dan 4) peresensi perlu memehami karakteristik media cetak yang menjadi tujuan
pemuatan resensi.
Selain dasar-dasar tersebut peresensi perlu memperhatikan langkah-langkah dalam
membuat resensi. Langkah-langkah membuat resensi buku pengetahuan (nonfiksi), yaitu: 1)
mencari buku yang akan diresensi; 2) bacalah dengan cermat kata pengantar, daftar isi, tentang
penulis buku, kemudian barulah membaca buku yang akan diresensi; 3) sambil membaca,
berilah tanda pada bagian-bagian buku yang penting; 4) tulislah hal-hal yang menarik serta
menakjubkan; 5) buatlah ringkasan isi buku; dan 6) membuat resensi buku nonfiksi dengan
memperhatikan unsur-unsur resensi.
Bacalah dengan cermat contoh resensi buku pengetahuan di bawah ini!
Jalan-Jalan Seru di Jawa dan Madura
Judul Buku : 99 Tempat Liburan di Pulau Jawa dan Madura
7
F 751/WKS1.1f
Penulis : Anandita Ayudya & Anasthasia R Y Sadrach
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit : November 2009
Tebal : 286 Halaman
(1) Untuk mengisi hari libur, baik saat libur
akhir pekan atau sedang cuti bekerja, tidak perlu dibuat
susah. Meski waktu libur hanya beberapa hari dan isi
kantong pas-pasan, masih banyak alternatif tujuan
tempat wisata yang bisa dikunjungi. Lagi pula, hal itu
bisa membuat acara jalan-jalan Anda menjadi aktivitas
yang menyenangkan untuk menghilangkan kepenatan
bekerja.
(2) Ternyata di Pulau Jawa dan Madura
terhampar begitu banyak tempat tujuan wisata yang
bisa Anda pilih. Ada beberapa jenis wisata seperti
wisata alam, wisata sejarah, wisata seni, sampai wisata
kuliner. Semua pilihan tergantung pada keinginan Anda
dan disesuaikan dengan waktu yang tersedia serta isi
kantong.
(3) Anda pun titak perlu pusing mencari atau mensurvei ke mana tempat liburan yang
paling cocok. Sebab, Anandita Ayudya dan Anasthasia R Y Sadrach sudah merangkumnya
secara menarik dalam buku berjudul 99 Tempat Liburan Akhir Pekan di Pulau Jawa dan Madura.
Buku setebal 286 halaman yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama ini bisa menjadi panduan
bagi Anda untuk menentukan tempat liburan yang menyenangkan bersama keluarga atau teman-
teman
(4) Kedua penulis perempuan yang gemar berwisata ini mengupas satu per satu
berbagai tempat tujuan wisata yang terbentang dari Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, sampai Pulau Madura. Termasuk sejumlah lokasi wisata di Ibu Kota Jakarta dan
Daerah Istimewa Yogyakarta titak ketinggalan ditampilkan dalam buku ini.
(5) Untuk wisata alam, disajikan berbagai destinasi, seperti Tanjung Lesung dan
Rafting di Sungai Citarik di Jawa Barat, Tanjung Kodok di Jawa Timur, serta ke Karimun Jawa,
Jawa Tengah. Ada wisata sejarah, seperti ke Keraton Kasepuhan di Cirebon, Museum Kereta Api
di Ambarawa, Jawa Tengah, Situs Majapahit dan Situs Trowulan di Jawa Timur.
(6) Bagi masyarakat di Jabodetabek titak perlu jauh-jauh untuk berlibur karena
berbagai tempat wisata di ibu kota tersaji lengkap. Mulai dari Kebun Binatang Ragunan yang
murah meriah, Taman Impian Jaya Ancol, sampai Taman Buah Mekar Sari. Bila ingin mengajak
buah hati berlibur bisa berkunjung ke Museum Layang-Layang karena melibatkan anak-anak
membuat layang-layang. Anda bisa juga mengunjungi Museum Polri yang baru diresmikan.
(7) Buku ini cocok untuk menjadi panduan berlibur bagi Anda. Bukan sekadar
menunjukkan lokasi tempat wisata saja, buku ini mengangkat berbagai keunikan dan hal menarik
yang bisa Anda temukan di setiap lokasi wisata. Bahkan diperkenalkan berbagai makanan khas
di setiap daerah yang bisa dinikmati sambil liburan dengan harga yang terjangkau.
(8) Dengan menggunakan gaya bahasa yang bertutur tidak akan membuat Anda
lelah membacanya. Bahkan dengan disertai foto-foto menarik dan desain yang unik, Anda pasti
ingin membacanya sampai tuntas agar bisa memutuskan ke mana akan berlibur. Siapa tahu ada
tempat wisata di Pulau Jawa yang belum pernah Anda kunjungi.
8
(9) Jadi sebelum memutuskan akan berlibur ke mana, ada baiknya Anda membaca
buku ini dulu agar bisa melakukan persiapan yang baik. Waktu liburan Anda bisa benar-benar
dinikmati dengan baik dan menyegarkan pikiran dan badan, sebelum bertemu dengan rutinitas
kerja sehari-hari.(Wasis Wibowo) (diambil dari http://resensibukubaru.com/ dengan beberapa
perbaikan).
Berdasarkan contoh resensi di atas, dapat dijelaskan bahwa unsur-unsur resensi
buku tersebut seperti tertulis berikut ini!
1. Identitas Buku
Judul Buku : 99 Tempat Liburan di Pulau Jawa dan Madura
Penulis : Anandita Ayudya & Anasthasia R Y Sadrach
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit : November 2009
Tebal : 286 Halaman
2. Paragraf 1 menunjukkan adanya pengantar buku
3. Paragraf 2 menunjukkan adanya ringkasan isi buku
4. Paragraf 3 menunjukkan adanya ringkasan isi buku
5. Paragraf 4 menunjukkan adanya kegemaran penulis
6. Paragraf 5 menunjukkan adanya tinjauan tentang isi buku
7. Paragraf 6 menunjukkan adanya tinjauan tentang isi buku
8. Paragraf 7 menunjukkan adanya keunggulan buku
9. Paragraf 8 menunjukkan adanya keunggulan buku
10. Paragraf 9 menunjukkan adanya kesimpulan
Dalam resensi tersebut tidak ditemukan adanya kelemahan buku. Resensator juga
belum memberikan penjelasan secara khusus tentang pengarang buku. Selain itu, belum ada
tinjauan buku yang berkaitan dengan penggunaan bahasa. Namun demikian, contoh resensi
tersebut sudah bagus, dapat memberikan gambaran kepada pembaca tentang buku yang
diresensi.
D. METODE PEMBELAJARAN
Penugasan, Diskusi, Tanya jawab
E. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1
1. Kegiatan Awal
a. Guru menanyakan resensi buku yang sudah mereka baca
b. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari dan indikator yang harus dicapai.
c. Guru dan siswa bertanya-jawab tentang pengetahuan siswa mengenai materi yang akan
dipelajari.
2. Kegiatan Inti
a.Membaca buku yang akan diresensi dan menulis intinya (di rumah)
b.Menulis kelengkapan unsur-unsur resensi antara lain:
9
1. identitas buku meliputi: judul buku, nama pengarang, nama penerbit, tahun terbit, dan
tebal buku
2. isi yang penting/menarik
3. bahasa pengarang
4. keunggulan
5. kelemahan
6. kesimpulan
c.Menulis resensi buku dengan memperhatikan unsur-unsur resensi
3. Kegiatan Penutup
a. Siswa menyimpulkan pembelajaran
b. Guru memberikan penegasan tentang kesimpulan materi pembelajaran.
F. ALAT/ BAHAN/ SUMBER BELAJAR
1. Buku Bahasa Indonesia SMA kelas XII
2. Buku yang berhubungan dengan resensi (buku, majalah, surat kabar)
3. Materi di internet yang berhibungan dengan resensi
4. Buku-buku nonfiksi
G. PENILAIAN
Teknik : tugas individu
Bentuk Instrumen : uraian bebas dan jawaban singkat
Soal Instrumen :
1. Sebutkan unsur-unsur resensi resensi buku!
2. Apa saja yang termasuk identitas buku? Sebutkan secara urut!
3. Bacalah kutipan di bawah ini!
Buku ini cocok untuk menjadi panduan berlibur bagi Anda. Bukan sekadar
menunjukkan lokasi tempat wisata saja, buku ini mengangkat berbagai keunikan dan hal
menarik yang bisa Anda temukan di setiap lokasi wisata. Bahkan diperkenalkan berbagai
makanan khas di setiap daerah yang bisa dinikmati sambil liburan dengan harga yang
terjangkau.
Kutipan di atas menonjolkan adanya unsur resensi. Tunjukkan unsur resensi yang menonjol
adanya keunggulan buku!
Jawab
1. Unsur-unsur resensi meliputi: Identitas buku; pokok-pokok isi buku; keunggulan isi buku;
kekurangan isi buku; saran-saran yang mungkin ditambahkan pada isi buku; serta penilaian
terhadap buku.
2. Identitas buku, meliputi: judul buku; nama pengarang; nama penerbit; tahun terbit ; tebal buku
3. Buku ini cocok untuk menjadi panduan berlibur bagi Anda.
SKALA PENILAIAN TES KEMAMPUAN MENULIS RESENSI
No.
Dimensi Skala Kriteria SkorMaksimal
1 Menyebutkan unsur-unsur
6-8 Sangat tepat: menyampaikan semua unsure resensi dengan sangat tepat dan urut
8
10
resensi buku 4-5
2-3
10
Tepat: menyampaikan secara tepat dengan menggunakan bahasa yang baik, mudah dipahami, sesuai dengan isiCukup: menyampaikan dengan cukup baik dengan menggunakan bahasa yang baik, mudah dipahami, sesuai dengan isiKurang: kurang dapat menyampaikan isi utama puisi Tidak mengerjakan
2 Menyebutkan identitas buku secara urut
6-8
4-5
2-310
Sangat tepat: menyebutkan identitas buku secara urut dan tepatTepat: menyebutkan identitas buku ada yang tidak urutCukup: hanya menyebutkan 3 identitas buku sajaKurang: hanya menyebutkan satu identitas Tidak mengerjakan
8
3 Menunjukkan keunggulan buku yang diresensi
43210
Sangat tepat menuliskan empat keunggulan bukuMenuliskan tiga keunggulan bukuMenuliskan dua keunggulan bukuMenuliskan sata keunggulan bukuTidak menjawab
4
Jumlah skor maksimal 20
Penghitungan NilaiNA = Jumlah Skor diperoleh x 5Nilai maksimal yang diperoleh siswa adalah NA = 20 x 5 = 100Contoh PenilaianSeorang siswa memperoleh skor 19 artinya ia mendapatkan nilai 19 X 5 = 95
Surakarta, 7 Juli 2011Mengetahui, Disiapkan olehKepala SMA Batik 1 Surakarta Guru Mata Pelajaran
Drs. Literzet Sobri, M.Pd. Dra. Sri Suwarni, M. Pd.NIP 19600602 198703 1 006 NIP 19640407 200701 2 009
11RPP(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
BAHASA INDONESIA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. IDENTITAS
Nama Sekolah : SMA
12
F 751/WKS1.1f
RPP(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
BAHASA INDONESIA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas, Semester : XII, 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 (Satu kali pertemuan)
Standar Kompetensi : Menulis
Mengungkapkan pikiran, pendapat, dan informasi dalam penulisan
karangan berpola
Kompetensi Dasar : 12.1Menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan pola
pengembangan deduktif dan induktif
Indikator :
1. Membuat paragraf dengan pola pengembangan generalisasi
2. Membuat paragraf dengan pola pengembangan analogi
3. Membuat paragraf dengan pola pengembangan sebab akibat
B. Tujuan Pembelajaran
1. Membuat paragraf dengan pola pengembangan generalisasi
2. Membuat paragraf dengan pola pengembangan analogi
3. Membuat paragraf dengan pola pengembangan sebab akibat
C. Materi Pembelajaran (Membaca Intensif Paragraf Induktif dan Deduktif)
Paragraf induktif adalah paragraf yang didahului dengan kalimat yang bersifat
khusus, kemudian diakhiri dengan kalimat yang bersifat umum. Paragraf induktif memiliki ciri
peletakan kalimat utamanya diakhir paragraf. Biasanya ditandai dengan penghubung
antarkalimat seperti jadi, oleh karena itu, dan dengan demikian. Namun, kata penghubung
tersebut sifatnya tidak mutlak artinya tidak harus menggunakan seperti tersebut di atas.
Adapun ciri-ciri paragraf induktif adalah pernyataan umum terletak pada akhir
paragraf; contoh, ilustrasi, uraian khusus, data, grafik, gambar ditampilkan lebih dulu sebelum
mengemukakan pernyataan umum
Cara Menarik Kesimpulan
Ada tiga macam cara untuk menarik kesimpulan dalam paragraf induktif, yaitu generalisasi,
analogi, dan sebab akibat.
1. Generalisasi
Generalisasi merupakan pola pengembangan sebuah paragraf yang dibentuk melalui
penarikan sebuah gagasan atau simpulan umum berdasarkan perihal atau kejadian.
Contoh:
Dua anak kecil ditemukan tewas di pinggir Jalan Jendral Sudirman. Seminggu
kemudian, seorang anak wanita hilang ketika pulang dari sekolah. Sehari kemudian, polisi
menemukan bercak-bercak darah di kursi belakang mobil Anwar. Polisi juga menemukan potret
dua orang anak yang tewas di Jalan Jenderal Sudirman dalam kantung celana Anwar. Dengan
demikian, Anwar adalah orang yang dapat dimintai pertanggungjawaban tentang hilangnya tiga
anak itu.
Simpulan generalisasi tersebut ditandai dengan memberikan pernyataan yang
bersifat khusus untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. Dapat diketahui bahwa
pikiran utama atau kesimpulan paragraf tersebut ditandai dengan kata dengan demikian. Secara
lengkap adalah Dengan demikian, Anwar adalah orang yang dapat dimintai
pertanggungjawaban tentang hilangnya tiga anak itu.
2. Analogi
13
Analogi merupakan perbandingan dua hal yang berbeda, tetapi masih
memperlihatkan kesamaan segi atau fungsi dari kedua hal yang dibandingkan. Dua hal yang
dibandingkan tersebut berbeda, tetapi memiliki banyak persamaan. Berdasarkan banyak
kesamaan tersebut, ditariklah suatu kesimpulan.
Contoh:
Seseorang yang menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung. Sewaktu
mendaki, ada saja rintangan seperti jalan yang licin yang membuat seseorang jatuh. Ada pula
semak belukar yang sukar dilalui. Dapatkah seseorang melaluinya ? Begitu pula bila menuntut
ilmu, seseorang akan mengalami rintangan seperti kesulitan ekonomi, kesulitan memahami
pelajaran, dan sebagainya. Apakah Dia sanggup melaluinya ? Jadi, menuntut ilmu sama halnya
dengan mendaki gunung yaitu banyak rintangan untuk mencapai puncaknya.
3. Sebab-akibat
Pengembangan sebuah paragraf dapat pula menggunakan sebab akibat. Sebab
dapat bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian
pengembangannya. Akan tetapi, sebab akibat ini dapat juga terbalik, akibat yang menjadi
gagasan utamanya dan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah
sebab sebagai perinciannya.
Ada beberapa macam pola pengembangan sebab akibat, yaitu sebab akibat, sebab
akibat 1 akibat 2, atau sebaliknya akibat sebab, akibat 1 akibat 2 sebab.
Model 1 Model 2
Contoh:
Melihat sepintas lalu masyarakat kota bandar kita terkesan oleh kesibukan-kesibukan
kerja dan lalu lintas sehari-hari. Hubungan dagang dengan relasi-relasi dari luar daerah pulau
ataupun asing yang pembesarannya harus selekas mungkin diadakan berhubung terikatnya
perahu layar pada angin musim; pemuatan barang-barang ekspor dan pembongkaran
barangbarang impor, semuanya itu tidak memungkinkan orang bekerja pelan-pelan seperti
menanti menguningnya padi di musim panen. Kiranya inilah yang membentuk tipe manusia
pesisiran, yang lain dari tipe manusia pedalaman.
Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terdapat pada awal
paragraf. Oleh karena itu, langkah penting dalam menemukan paragraf deduktif adalah mencari
dan menemukan letak kalimat utama.
Adapun ciri-ciri paragraf deduktif adalah: kalimat utama terletak di awal paragraf,
dimulai dengan pernyataan umum dilanjutkan dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh:
Pemerintah tengah mengkaji kemungkinan mengalihkan anggaran subsidi minyak
tanah ke elpiji. Dengan cara ini, diharapkan harga elpiji akan makin murah sehingga mendorong
masyarakat tidak lagi menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar. Menurut Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Paskah Suzetta, jika proses
14
Sebab
Akibat
Akibat 1
Akibat 2
Akibat
Akibat 1
Akibat 2
Sebab
diversifikasi energi ini berjalan, diperkirakan dana subsidi minyak bisa dihemat hingga Rp30
triliun. Subsidi elpiji diperkirakan berjumlah Rp 6 triliun.
Gagasan utama paragraf tersebut terletak pada awal paragraf, yaitu Pemerintah
mengkaji anggaran subsidi minyak tanah ke elpiji.
Contoh:
Pemakiaan bahasa Indonesia di seluruh Indonesia dewasa ini belum dapat dikatakan
seragam. Perbedaan dalam struktur kalimat, lagu kalimat, dan ucapan terlihat dengan mudah.
Pemakiaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah.
Di lingkungan persuratkabaran, radio, dan televisi pemakaian bahasa Indonesia belum terjaga
dengan baik. Para pemuka kitapun pada umumnya belum memperlihatkan penggunaan bahasa
Indonesia dengan baik dan benar. Fakta-fakta di atas menunjukan bahwa pengajaran bahasa
Indonesia perlu ditingkatkan.
Gagasan utama paragraf tersebut terdapat diawal paragraf (Deduktif), yaitu
pemakaian bahasa Indonesia di seluruh Indonesia belum seragam.
Silogisme merupakan proses berpikir yang bertolak dari satu atau lebih premis, yakni
pernyataan-pernyataan yang mendahului, untuk ditarik menjadi suatu kesimpulan. Silogisme
merupakan jenis penalaran deduksi yang banyak digunakan apabila seseorang menyusun
suatu argumentasi.
Berdasarkan pola pengembangannya, paragraf dibedakan seperti berikut:
1. Paragraf Analogi adalah paragraf yang isinya membandingkan dua hal yang banyak
persamaanya.
2. Paragraf Generalisasi adalah paragraf yang isinya menarik kesimpulan berdasarkan data
yang sesuai dengan fakta.
3. Paragraf Sebab Akibat adalah paragaf yang mengungkapkan fakta yang menjadi sebab dan
diikuti oleh kesimpulan yang menjadi akibat.
4. Paragraf Akibat Sebab adalah yang berisi fakta yang menjadi akibat, kemudian fakta itu dicari
sebabnya.
5. Paragraf Analisis adalah paragraf yang berisi analisis bagian-bagian dari suatu hal, peristiwa, ataupun
kejadian.
6. Paragraf Contoh adalah paragarf yang isinya dikembangkan dengan cara memberikan penjelasan yang
berupa contoh.
7. Paragraf Definisi adalah paragraf yang isinya menjelaskan suatu istilah yang mengandung konsep yang
sianggap baru bagi pembaca.
Catatan
Paragraf yang baik selalu berisi ide pokok. Ide pokok itu merupakan bagian yang integral dari
ide pokok yang terkandung dalam keseluruhan karangan.
Ide pokok paragraf tidak hanya merupakan bagian dari ide pokok keseluruhan tetapi juga
mempunyai relevansi dan menunjang ide pokok tersebut.
D. Metode Pembelajaran
Tanya jawab, penugasan, diskusi
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Kegiatan Awal
Dengan tanya jawab, siswa mengingat-ingat kembali materi sebelumnya.
2. Kegiatan Inti
15
Siswa memperhatikan contoh paragraf induktif yang disampaikan guru
Siswa mencoba menulis karangan induktif yang berpola generalisasi
Siswa mencoba menulis karangan induktif yang berpola analogi
Siswa mencoba menulis karangan induktif yang berpola sebab akibat
Menyunting karangan berpola induktif.
3. Kegiatan Akhir
Siswa menyimpulkan pembelajaran yang berlangsung
Pertemuan 2
1. Kegiatan Awal
Dengan tanya jawab, siswa mengingat-ingat kembali materi sebelumnya.
2. Kegiatan Inti
Siswa memperhatikan contoh yang disampaikan guru mengenai silogisme
Siswa membuat contoh silogisme positif
Siswa membuat contoh silogisme negatif
Siswa membuat contoh silogisme alternatif
Siswa membuat contoh entimem
3. Kegiatan Akhir
Siswa menyimpulkan pembelajaran yang berlangsung
Siswa mengerjakan latihan sola-soal
F. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar
Buku Bahasa Indonesia Kelas XII/ Platinum
Modul Bahasa Indonesia Kelas XII, Sindunata
Teks dari media cetak/ elektronik
G. Penilaian
Teknik : tugas individu
Bentuk Instrumen : uraian bebas
Soal Instrumen :
1. Buatlah contoh paragraf induktif dengan pola pengembangan generalisasi!
2. Buatlah contoh paragraf induktif dengan pola pengembangan analogi!
3. Buatlah contoh paragraf induktif dengan pola pengembangan sebab akibat!
Kunci:
1. Contoh generalisasi (alternatif jawaban)Dua anak kecil ditemukan tewas di pinggir Jalan Jendral Sudirman. Seminggu kemudian, seorang anak wanita hilang ketika pulang dari sekolah. Sehari kemudian, polisi menemukan bercak-bercak darah di kursi belakang mobil Anwar. Polisi juga menemukan potret dua orang anak yang tewas di Jalan Jenderal Sudirman dalam kantung celana Anwar. Dengan demikian, Anwar adalah orang yang dapat dimintai pertanggungjawaban tentang hilangnya tiga anak itu.
2. Contoh analogi (alternatif jawaban)Seseorang yang menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung. Sewaktu mendaki, ada saja rintangan seperti jalan yang licin yang membuat seseorang jatuh. Ada pula semak belukar yang sukar dilalui. Dapatkah seseorang melaluinya ? Begitu pula bila menuntut ilmu, seseorang akan mengalami rintangan seperti kesulitan ekonomi, kesulitan memahami pelajaran, dan sebagainya. Apakah Dia sanggup melaluinya ? Jadi, menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung yaitu banyak rintangan untuk mencapai puncaknya.
3. Contoh sebab akibat (alternatif jawaban)Melihat sepintas lalu masyarakat kota bandar kita terkesan oleh kesibukan-kesibukan kerja dan lalu lintas sehari-hari. Hubungan dagang dengan relasi-relasi dari luar daerah pulau ataupun asing yang pembesarannya harus selekas mungkin diadakan berhubung terikatnya perahu layar pada angin musim; pemuatan barang-barang ekspor dan pembongkaran barangbarang impor, semuanya itu tidak memungkinkan orang bekerja pelan-pelan seperti
16
menanti menguningnya padi di musim panen. Kiranya inilah yang membentuk tipe manusia pesisiran, yang lain dari tipe manusia pedalaman.
SKALA PENILAIAN TES KEMAMPUAN MENULIS INDUKTIF DAN DEDUKTIF
No. Dimensi Skala
Kriteria SkorMaksimal
1 Membuat contoh paragraf induktif dengan pola pengembangan generalisasi
9-106-82-5
0
Jenis paragraf dan kalimatnya baik Jenis paragraf dan kalimatnya kurang baik Jenis paragraf salah dan kalimatnya kurang baikTidak mengerjakan
10
2 Membuat contoh paragraf induktif dengan pola pengembangan analogi
9-106-82-5
0
Jenis paragraf dan kalimatnya baik Jenis paragraf dan kalimatnya kurang baik Jenis paragraf salah dan kalimatnya kurang baikTidak mengerjakan
10
3 Membuat contoh paragraf induktif dengan pola pengembangan sebab akibat
9-106-82-5
0
Jenis paragraf dan kalimatnya baik Jenis paragraf dan kalimatnya kurang baik Jenis paragraf salah dan kalimatnya kurang baikTidak mengerjakan
10
Jumlah skor maksimal 30
Penghitungan NilaiNA = Jumlah Skor diperoleh x 10
3Nilai maksimal yang diperoleh siswa adalah NA = 30 x 10 = 100
3Contoh PenilaianSeorang siswa memperoleh skor 20 artinya ia mendapatkan nilai 21 X 10 = 70
3
Surakarta, 7 Juli 2011Mengetahui, Disiapkan olehKepala SMA Batik 1 Surakarta Guru Mata Pelajaran
Drs. Literzet Sobri, M.Pd. Dra. Sri Suwarni, M. Pd.NIP 19600602 198703 1 006 NIP 19640407 200701 2 009
17
18
RPP(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
BAHASA INDONESIAKELAS XII/ SEMESTER 1
MATERI
GURINDAM
OlehDra. Sri Suwarni
NIP 19640407 200701 2 009
SMA BATIK 1 SURAKARTATAHUN 2011/2012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. IDENTITAS
Nama Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas, Semester : XII, 1
Alokasi Waktu : 4 x 45 (dua kali pertemuan)
Standar Kompetensi : Berbicara
Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan puisi lama
Kompetensi Dasar : 14.1 Membahas ciri-ciri dan nilai-nilai yang terkandung dalam
gurindam
Indikator :
1. Mengidentifikasikan ciri-ciri gurindam
2. Menemukan pesan dalam gurindam
3. Mendiskusikan pengertian/ isi gurindam
4. Membicarakan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam
5. Mendiskusikan nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengidentifikasikan ciri-ciri gurindam
2. Siswa dapat menemukan pesan dalam gurindam
3. Siswa dapat mendiskusikan pengertian/ isi gurindam
4. Siswa dapat membicarakan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam
5. Siswa dapat mendiskusikan nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam
C. Materi Pembelajaran
Pengertian Gurindam
Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua baris yang mengandung petuah
atau nasihat, ajaran moral kebaikan, serta budi pekerti. Baris pertama gurindam berisi sebab
dan baris kedua berisi akibat. Gurindam 12 pasal pertama dan kedua ada di dinding makam
beliau di pulau Penyengat.
Contoh Gurindam
Gambar: Dinding makam Raja Ali Haji bertuliskan “Gurindam 12 pasal pertama dan kedua”
19
F 751/WKS1.1f
Gurindam Dua Belas karya Raja Ali HajiIni gurindam pasal yang pertama:
Barang siapa tiada memegang agama,sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.Barang siapa mengenal yang empat,maka ia itulah orang ma'rifatBarang siapa mengenal Allah,suruh dan tegahnya tiada ia menyalah.Barang siapa mengenal diri,maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari.Barang siapa mengenal dunia,tahulah ia barang yang terpedaya.Barang siapa mengenal akhirat,tahulah ia dunia mudarat.
20
Ini gurindam pasal yang kedua:
Barang siapa mengenal yang tersebut, tahulah ia makna takut.Barang siapa meninggalkan sembahyang, seperti rumah tiada bertiang. Barang siapa meninggalkan puasa,tidaklah mendapat dua temasya.Barang siapa meninggalkan zakat,tiadalah hartanya beroleh berkat.Barang siapa meninggalkan haji,tiadalah ia menyempurnakan janji
Ini gurindam pasal yang keempat:
Hati kerajaan di dalam tubuh,jikalau zalim segala anggota pun roboh.Apabila dengki sudah bertanah,datanglah daripadanya beberapa anak panah.Mengumpat dan memuji hendaklah fikir,di situlah banyak orang yang tergelincir.Pekerjaan marah jangan dibela,nanti hilang akal di kepala.Jika sedikitpun berbuat bohong,boleh diumpamakan mulutnya itu pekong.Tanda orang yang amat celaka,aib dirinya tiada ia sangka.Bakhil jangan diberi singgah,itupun perampok yang amat gagah.Barang siapa yang sudah besar,janganlah kelakuannya membuat kasar.Barang siapa perkataan kotor,mulutnya itu umpama ketur.Di mana tahu salah diri,jika tidak orang lain yang berperi.
Ini gurindam pasal yang keenam:
Cahari olehmu akan sahabat,yang boleh dijadikan obat.Cahari olehmu akan guru,yang boleh tahukan tiap seteru.Cahari olehmu akan isteri,yang boleh menyerahkan diri.Cahari olehmu akan kawan,pilih segala orang yang setiawan.Cahari olehmu akan abdi,yang ada baik sedikit budi,
Ini Gurindam pasal yang ketujuh:
Apabila banyak berkata-kata, Apabila orang yang banyak tidur,di situlah jalan masuk dusta. sia-sia sahajalah umur.Apabila banyak berlebih-lebihan suka, Apabila mendengar akan khabar,itulah tanda hampir duka. menerimanya itu hendaklah sabar.Apabila kita kurang siasat, Apabila menengar akan aduan,itulah tanda pekerjaan hendak sesat. membicarakannya itu hendaklah cemburuan.Apabila anak tidak dilatih, Apabila perkataan yang lemah-lembut,jika besar bapanya letih. lekaslah segala orang mengikut.Apabila banyak mencela orang, Apabila perkataan yang amat kasar,itulah tanda dirinya kurang. lekaslah orang sekalian gusar.. Apabila pekerjaan yang amat benar,, tidak boleh orang berbuat onar.
Ini gurindam pasal yang kedelapan:
Barang siapa khianat akan dirinya,apalagi kepada lainnya.Kepada dirinya ia aniaya,orang itu jangan engkau percaya.Lidah yang suka membenarkan dirinya,daripada yang lain dapat kesalahannya.Daripada memuji diri hendaklah sabar,biar pada orang datangnya khabar.Orang yang suka menampakkan jasa,setengah daripada syirik mengaku kuasa.Kejahatan diri sembunyikan,kebaikan diri diamkan.Keaiban orang jangan dibuka,keaiban diri hendaklah sangka.
Ini gurindam pasal yang kesembilan:
Tahu pekerjaan tak baik,tetapi dikerjakan,bukannya manusia yaitulah syaitan.Kejahatan seorang perempuan tua,itulah iblis punya penggawa.Kepada segala hamba-hamba raja,di situlah syaitan tempatnya manja.Kebanyakan orang yang muda-muda,di situlah syaitan tempat berkuda.Perkumpulan laki-laki dengan perempuan,di situlah syaitan punya jamuan.Adapun orang tua yang hemat,syaitan tak suka membuat sahabatJika orang muda kuat berguru,dengan syaitan jadi berseteru.
Arti kata-kata sulit/ kata kunci dalam gurindam. Pasal pertama: ma’rifat (sempurna
pengetahuannya), tagahnya (larangan), mudarat (sesuatu yang tidak menguntungkan/ melarat).
Pasal kedua: temasya (tamasya/ tontonan/ pertunjukan), Pasal ketiga: damping (dekat/ sampai),
fi’il (perbuatan). Pasal keempat: lalim (bengis/ kejam), pekong (nama penyakit kulit yang busuk
baunya), ketur (tempat ludah). Pasal kelima: bercampur (didekatkan). Pasal keenam: cahari
(cari), seteru (musuh pribadi), dimenyerahkan (awalan dan akhiran yang digunakan agak ganjil,
namun maksudnya jadi tempat menyerahkan), Pasal ketujuh: letih (sangat kesulitan
mengaturnya), gusar (marah). Pasal kedelapan: sangka (memperkirakan). Pasal kesembilan:
penggawa (kepala pasukan). Pasal kesepuluh: balai (rumah di lingkungan istana), kafill (majikan,
orang yang menanggung tenaga kerja). Pasal kesebelas: perangai (sikap batin manusia yang
mempengaruhi segenap pikiran dan perbuatan). Pasal keduabelas: sebarang (apa saja), anayat
(bantuan, sokongan), kasa (kain putih yang halus), cindai (kain sutra yang berbunga-bunga).
Secara keseluruhan gurindam duabelas di atas menggambarkan tentang suatu
kehidupan manusia. Apabila ingin mendapatkan keselamatan hidup di dunia dan di akhirat,
orang/ manusia harus berpegang kepada ajaran agama dengan sepenuh hati, tidak setengah-
setengah. Itulah ajaran yang sangat mulia yang terkandung dalam gurindam duabelas. Ajaran
tersebut sampai sekarang ini masih cocok/ sesuai dengan kehidupan bangsa Indonesia. Tak
mengherankan jika Presiden SBY memberikan gelar anugerah pahlawan nasional kepada beliau.
Membaca Gurindam
Gurindam termasuk karya sastra lama seperti halnya dengan pantun, meskipun
demikian antara gurindam dan pantun tetap berbeda. Membaca gurindam sama halnya dengan
membaca pantun. Sikap, ekspresi, dan mimik disesuaikan dengan kebutuhan artinya tidak perlu
berlebih-lebihan. Hal ini bertujuan agar pesan/ isi yang disampaikan gurindam dapat sampai
21
Ini gurindam pasal yang kesepuluh:
Dengan bapa jangan durhaka,supaya Allah tidak murka.Dengan ibu hendaklah hormat,supaya badan dapat selamat.Dengan anak janganlah lalai,supaya boleh naik ke tengah balai.Dengan isteri dan gundik janganlah alpa,supaya kemaluan jangan menerpa.Dengan kawan hendaklah adil supaya tangannya jadi kafill.
Ini gurindam pasal yang kesebelas:
Hendaklah berjasa,kepada yang sebangsa.Hendaklah jadi kepala,buang perangai yang cela.Hendaklah memegang amanat,buanglah khianat.Hendak marah,dahulukan hajat.Hendak dimulai,jangan melalui.Hendak ramai,murahkan perangai.
Ini gurindam pasal yang kedua belas:
Raja muafakat dengan menteri, Hormat akan orang yang pandai,seperti kebun berpagarkan duri. tanda mengenal kasa dan cindai.Betul hati kepada raja, Ingatkan dirinya mati,tanda jadi sebarang kerja. itulah asal berbuat bakti.Hukum adil atas rakyat, Akhirat itu terlalu nyata,tanda raja beroleh anayat. kepada hati yang tidak buta.Kasihan orang yang berilmu,tanda rahmat atas dirimu.
pada pembaca. Selain itu, pengucapan lafal dan intonasi hendaknya jelas dan tepat sesuai
dengan maksud/ isi gurindam.
Perhatikan gurindam berikut!
Berdasarkan contoh tersebut dapat ditemukan kata-kata sulit dapat berupa kata, frasa,
atau ungkapan. Misalnya: budi dan bahasa berarti perilaku seseorang serta kata-kata yang
diucapkan dalam kesehariaannya. Dengan demikian pada baris pertama dan kedua gurindam di
atas dapat bermakna “perilaku serta kata-kata yang diucapkan seseorang dalam kesehariaannya
dapat menunjukkan keadaan/ identitas/ jati diri orang itu di masyarakat”.
Ciri-ciri Gurindam
1. Setiap bait terdiri dari dua baris/ larik
2. Setiap baris terdiri dari 4-6 kata ( 8-12 suku kata)
3. Baris pertama dan kedua berupa isi ( merupakan hubungan sebab akibat)
4. Terdiri dari 10-14 baris
5. Bersajak (a a)
6. Berisi nasihat, petuah, atau amsal (ucapan yang mengandung kebenaran)
Tokoh Gurindam
Raja Ali Haji, lahir pada tahun 1808 di Pulau Penyengat, Provinsi Kepulauan Riau yang
damai di tengah laut, penaruh perhatian yang tinggi terhadap tamadun dan kemanusian, taat
beragama dan santun dalam pergaulan hidup. Melahirkan karya-karya sastra yang sarat dengan
pesan-pesan kemanusiaan dan pendidikan.
Raja Ali Haji adalah budayawan yang dikenal di kalangan masyarakat umum dan
masyarakat ilmuwan sebagai seorang pakar bahasa, sastra, ulama sekaligus dalam bidang hukum
dan juga ikut berperan dalam lapangan politik. Ketenarannya menyebabkan Raja Ali Haji seperti tidak
memerlukan perkenalan lagi. Karya-karya telah dibawa masuk ke dalam perpustakaan universitas di
dalam dan di luar negeri, serta dibahas dari berbagai segi.
Raja Ali Haji termasuk pujangga melayu lama yang sangat dikenal sebagai pengarang
gurindam. Gurindam 12 merupakan hasil karyanya yang paling tekenal. Selain itu, beliau merupakan
orang yang telah dikukuhkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono
(SBY) pada 10 November 2004.
D. Metode Pembelajaran
Tanya jawab, Penugasan, Demostrasi
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Kegiatan Awal
22
Ini gurindam pasal yang kelima:
Jika hendak mengenal orang berbangsa, Jika hendak mengenal orang yang berilmu,lihat kepada budi dan bahasa, bertanya dan belajar tiadalah jemu.Jika hendak mengenal orang berbahagia, Jika hendak mengenal orang yang berakal,sangat memeliharakan yang sia-sia. di dalam dunia mengambil bekal.Jika hendak mengenal orang mulia, Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,lihatlah kepada kelakuan dia. lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai
Dengan tanya jawab, siswa mengingat-ingat kembali materi sebelumnya.
2. Kegiatan Inti
Siswa membacakan dan mengidentifikasi ciri-ciri gurindam
Siswa menjelaskan pengertian gurindam
Siswa mendiskusikan ciri-ciri dan nilai-nilai dalam gurindam yang didengar
Siswa membicarakan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam yang didengar.
3. Kegiatan Akhir
Siswa menyimpulkan pembelajaran yang berlangsung
Pertemuan 2
1. Kegiatan Awal
Dengan tanya jawab, siswa mengingat-ingat kembali materi sebelumnya.
2. Kegiatan Inti
Siswa mendengarkan informasi secara langsung.
Siswa mengajukan saran perbaikan kepada pembicara.
Siswa menulis ringkasan isi informasi.
3. Kegiatan Akhir
Siswa menyimpulkan pembelajaran yang berlangsung
Siswa mengerjakan latihan sola-soal
F. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar
Buku Bahasa Indonesia Kelas XII/ Platinum
Modul Bahasa Indonesia Kelas XII, Sindunata
Buku yang terkait dengan puisi lama
G. Penilaian
Teknik : tugas individu
Bentuk Instrumen : uraian bebas
Soal Instrumen :
Ini gurindam pasal ketiga
Apabila terpelihara mata,
sedikitlah cita-cita.
Apabila terpelihara kuping,
khabar yang jahat tiadalah damping.
Apabila terpelihara lidah,
nescaya dapat daripadanya faedah.
Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,
daripada segala berat dan ringan.
Apabila perut terlalu penuh,
keluarlah fi'il yang tiada senonoh.
Anggota tengah hendaklah ingat,
di situlah banyak orang yang hilang semangat
Hendaklah peliharakan kaki,
daripada berjalan yang membawa rugi.
1. Sebutkan ciri-ciri gurindam!
2. Sebutkan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam tersebut!
23
3. Apakah isi gurindam pada pasal ketiga masih cocok dengan kehidupan masa sekarang?
Jelaskan!
4. Sebutkan tiga amanat yang terdapat dalam gurindam pasal yang ketiga di atas!
5. Kemukakan nilai-nilai apa sajakah yang dapat diperoleh dalam gurindam pasal ketiga
tersebut?
Kunci:
1. Ciri-ciri gurindam
a. Setiap bait terdiri dari dua baris/ larik
b. Setiap baris terdiri dari 4-6 kata ( 8-12 suku kata)
c. Baris pertama dan kedua berupa isi ( merupakan hubungan sebab akibat)
d. Terdiri dari 10-14 baris
e. Bersajak (a a)
f. Berisi nasihat, petuah, atau amsal (ucapan yang mengandung kebenaran)
2. Pesan-pesan gurindam pasal ketiga
orang yang dapat memelihara mata, telinga, lidah, tangan, perut, dan kaki akan mendapatkan
keberuntungan
3. Isi gurindam pasal ketiga masih cocok dengan kehidupan sekarang ini. Isi gurindam tersebut
mengajak manusia untuk senantiasa menjaga anggota tubuh kita dari segala perbuatan yang
dapat merugikan.
4. Amanat gurindam pasal ketiga
Manusia hendaknya dapat menjaga mata agar tidak mempunyai keinginan yang aneh-aneh
Manusia hendaknya dapat menjaga telinga agar tidak mendengar berita-berita yang dapat
menimbulkan fitnah
Manusia hendaknya dapat menjaga lidah agar tidak mudah mengeluarkan kata-kata yang
kurang baik
5. Nilai-nilai dalam gurindam: nilai pendidikan, nilai budi pekerti, nilai keagamaan
SKALA PENILAIAN TES KEMAMPUAN GURINDAM
No.
Dimensi Skala Kriteria No.
1 Menjelaskan cirri-ciri gurindam
5
4
3
2
Sangat tepat: menyampaikan dengan sangat tepat cirri-gurindam dengan menggunakan bahasa yang baik, mudah dipahamiTepat: menyampaikan secara tepat dengan menggunakan bahasa yang baik, mudah dipahamiCukup: menyampaikan dengan cukup baik dengan menggunakan bahasa yang baik, mudah dipahami,Kurang: kurang dapat menyampaikan isi utama puisi
5
2 Menjelaskan pesan-pesan gurindam
5
432
Sangat tepat: menemukan dengan sangat tepat pesan gurindamTepat: menemukan dengan tepat pesan gurindamCukup: menemukan dengan cukup tepat pesan gurindamKurang: menemukan dengan kurang tepat pesan gurindam
5
3 Menjelaskan isi gurindam
5
432
Sangat tepat: menemukan dengan sangat tepat isi gurindamTepat: menemukan dengan tepat isi gurindamCukup: menemukan dengan cukup tepat isi gurindamKurang: menemukan dengan kurang tepat isi gurindam
5
4 Menemukan amanat dalam
5
4
Sangat tepat: menemukan dengan tepat tiga amanat dalam gurindamTepat: menemukan dengan tepat dua amanat dalam
5
24
gurindam 3
2
gurindamCukup: menemukan tiga amanat dalam gurindam dengan cukup baikKurang: menemukan satu amanat dalam gurindam
5 Menemukan nilai-nilai dalam gurindam
5
43
2
Sangat tepat: menemukan dengan tepat tiga nilai dalam gurindamTepat: menemukan dengan tepat dua nilai dalam gurindamCukup: menemukan tiga nilai dalam gurindam dengan cukup baikKurang: menemukan satu nilai dalam
5
Jumlah skor maksimal 25
Penghitungan Nilai
NA = Jumlah Skor diperoleh x 4
Nilai maksimal yang diperoleh siswa adalah
NA = 25 x 4 = 100
Contoh Penilaian
Seorang siswa memperoleh skor 19 artinya ia mendapatkan nilai 17 X 4 = 68
Surakarta, 7 Juli 2011
Mengetahui, Disiapkan oleh
Kepala SMA Batik 1 Surakarta Guru Mata Pelajaran
Drs. Literzet Sobri, M.Pd. Dra. Sri Suwarni, M. Pd.
NIP 19600602 198703 1 006 NIP 19640407 200701 2 009
25
26
RPP(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
BAHASA INDONESIAKELAS XII/ SEMESTER 1
MATERIKUMPULAN PUISI KONTEMPORER
Karya Sutardji Calzoum Bachri
OlehDra. Sri Suwarni
NIP 19640407 200701 2 009
SMA BATIK 1 SURAKARTATAHUN 2011/2012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. IDENTITAS
Nama Sekolah : SMA Batik 1 Surakarta
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : XII/ 1
Waktu : 4 x 45 (2 kali pertemuan)
Standar Kompetensi : Membaca
Memahami buku kumpulan puisi kontemporer dan karya sastra
yang dianggap penting pada tiap periode
Kompetensi Dasar :15.1 Mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer melalui
kegiatan membaca buku kumpulan puisi kontemporer
Indikator
1. Mendata hal-hal yang bersifat khusus dalam puisi kontemporer
2. Menemukan pesan/ amanat yang ingin disampaikan penyair
3. Menjelaskan maksud isi puisi kontemporer
4. Menemukan tema puisi kontemporer
5. Menjelaskan ciri-ciri umum puisi kontemporer
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendata hal-hal yang bersifat khusus dalam puisi kontemporer
2. Siswa dapat menemukan pesan/ amanat yang disampaikan penyair
3. Siswa dapat menjelaskan maksud isi puisi kontemporer
4. Siswa dapat menjelaskan secara umum tema puisi kontemporer
5. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri umum puisi kontemporer
C. MATERI PELAJARAN
Kumpulan Puisi kontemporer karya Sutardji Calzoum Bachri
Contoh 1
SEPISAUPI
sepisau luka sepisau durisepikul dosa sepukau sepisepisau duka serisau dirisepisau sepi sepisau nyanyi
sepisaupa sepisaupisepisaupanya sepikau sepisepisaupa sepisaupisepikul diri keranjang diri
sepisaupa sepisaupisepisaupa sepisaupisepisaupa sepisaupisampai pisau-Nya ke dalam nyanyi
(Oleh Sutardji Calzoum Bachri)
27
Contoh 2
Tragedi Winka & Sihkha
kawinkawin
kawinkawin
kawinKa
winka
winka
winka
winka
winkawinka
winkawinka
winkawinka
sihka
sihka
sihka
sihka
sihka
sihsih
sihsih
sihsih
kaKu(Sutardji Calzoum Bachri)
Contoh 3Q
! !! ! !
! !! !! !!
! alif ! !
ll al a m
! !mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
iiiiiiiiiiiiiiiiiimmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
28
(Oleh Sutardji Calzoum Bachri)
Penjelasan Puisi “Tragedi Sihka & Winka”
Kalau dicermati, sajak tersebut sebenarnya hanyalah terdiri dari dua kata, yaitu kata
winka dan kata sihka. Kedua kata itu diputus-putus dan dibalik secara metatesis yang secara
linguistic tidak ada artinya kecuali kawin dan kasih itu. Dalam sajak tersebut kata kasih dan kawin
mengandung arti konotatif, yaitu perkawinan itu menimbulkan angan-angan hidup penuh
kebahagiaan, lebih-lebih bila disertai kasih sayang. Dalam sajak itu kata kawin dideretkan sampai
lima kali secara utuh. Hal itu memberi sugesti bahwa dalam periode, entah lima tahun, lima bulan,
lima minggu, atau lima hari perkawinan itu berjalan seperti ide semula yaitu penuh kebahagiaan.
Akan tetapi, kemudian kata kawin terputus-putus. Hal ini memberikan sugesti bahwa
ideal perkawinan yang penuh kebahagiaan itu sudah tidak utuh lagi, misalnya saja pasangan suami
isteri mulai bertengkar tiap hari karena masalah-masalah kehidupan. Bahkan kemudian terbalik kata
kawin menjadi winka. Kebahagiaan yang diidealkan itu terbalik menjadi neraka. Pada akhirnya terjadi
tragedy winka dan sihka itu, misalnya saja terjadi perceraian, atau bahkan suami membunuh isterinya
atau sebaliknya. Itulah tragedy.
Tipografi zigzag yang sangat menonjol itu memberi sugesti bahwa perkawinan yang
semula bermakna kebahagiaan itu, setelah melalui jalan yang berliku-liku yang penuh bahaya pada
akhirnya terjadi bencana , terjadi tragedi.
Penjelasan Puisi “Sepisaupi”
Puisi “Sepisaupi” sebenarnya merupakan perwujudan dari kata pisau dan kata sepi yang
kemudian diporakporndakan susunannya menjadi sepisaupi.
Puisi tersebut terlihat bersifat inkonvensional, yaitu menentang idiom konvensional yang tidak
lagi menghiraukan hubungan makna setiap kata. Puisi tersebut secara jelas menolak adanya idiom,
menolak gramatikal. Hal ini dapat dilihat pada baris pertama: sepisau luka/ sepisau duri. Secara
gramatikal pisau bukanlah kata bantu bilangan yang tidak sejenis dengan sebuah atau sebutir.
Secara gramatik bentuk sepisau luka jelas tidak ada. Hal itu dilakukan Sutardji justru untuk
melukiskan keadaan dunia kini serba jungkir balik, nilai-nilai diporakporandakan, jiwa terasa sepi
dalam keadaan yang menyakitkan.
Penjelasan Puisi “Q”
Q merupakan kepanjangan dari Quran. Quran merupakan kitab suci orang islam yang perlu
dibaca, dipelajari, dihayati, dipahami, dan diamalkan oleh pemeluknya. Tanda seru yang berderet
merupakan bentuk perintah, yaitu perintah kepada umatnya yang mengaku beragama islam untuk
mempelajari dan mengamalkan isi yang terdapat di dalam Al Quran.
Sementara itu, rangkaian huruf yang dapat dilafalkan alif, lam, dan mim merupakan ayat awal
yang terdapat dalam surat albaqarah. Pada ayat selanjutnya dijelskan bahwa Quran merupakan kitab
yang dapat dijadikan sebagai petunjuk bagi orang-orang yang beriman. Alif lam mim tersebut
mengawali rumusan iman dan islam: La illaha illallah Muhammad Rasullallah yang berarti tidak ada
Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan/ rasul Allah. Melalui puisi Q tersebut Sutardji
Calzoum Bachri hendak mengatakan bahwa iman dan kepercayaan memiliki peranan yang sangat
penting dalam memahami kebesaran Tuhan.
D. Strategi Pembelajaran
Metode Pembelajaran: ceramah, diskusi, tanya jawab
Pendekatan: Contextual Teaching and Learning (CTL)
1. Konstruktivisme (Construktivism)
2. Inquiri (Inquiry)
29
3. Bertanya (Questioning)
4. Masyarakat Belajar (Learning Comunity)
5. Pemodelan (Modeling)
6. Refleksi (Reflection)
7. Penilaian Autentik (Authentic Assesment)
Proses Pembelajaran
Pertemuan pertama
Waktu : 2 x 45 menit
No. Kegiatan Aspek CTL Waktu1. Kegiatan Awal
a. Guru mengucapkan salam, kemudian menanyakan berapa siswa yang tidak masuk.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran puisi kontemporer
Ceramah
Penilaian Autentik
10’
2. Kegiatan Intia. Guru menayangkan puisi “Tragedi Sihka &
Winka”. Guru menanyakan kata kunci yang ada pada puisi tersebut. Dengan Tanya jawab, guru membuka cakrawala berpikir siswa. Selanjutnya guru memberikan penguatan untuk jawaban yang benar serta memberikan tambahan ulasan yang berkaitan dengan puisi tersebut.
b. Guru memberikan contoh parafrasa puisi “Tragedi Sihka & Winka”
c. Guru menanyakan kepada siswa kalau ada yang belum memahami puisi kontemporer
d. Siswa membaca contoh puisi kontemporer yang dibagikan guru
e. Dengan tanya jawab siswa berusaha mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer
f. Siswa mempelajari dengan cermat puisi “Tragedi Sihka & Winka”
g. Dengan tanya jawab, siswa memperhatikan penjelasan dan menjawab pertanyaan guru
h. Guru memberikan contoh cara memahami isi puisi
i. Dengan bantuan guru, siswa menemukan kata kunci puisi tersebut (tragedi, sihka, winka)
j. Dengan tanya jawab siswa memberikan makna kata kunci puisi tersebut
k. Berdasarkan keterlibatannya dalam pembelajaran, siswa berusaha menjelaskan maksud isi puisi kontemporer
l. Guru membagi siswa dalam bentuk kelompok diskusi (4-6 siswa), kemudian membagikan dua buah puisi, masing-masing berjudul “Q” dan “Sepi Saupi”
m.Siswa mendiskusikan puisi kontemporer yang berjudul “Q” dan “Sepi Saupi” semuanya karya Sutardji Calzoum Bachri. Guru berkeliling ke tiap-tiap kelompok untuk mengetahui aktivitas dalam kelompok serta memberikan bantuan apabila dibutuhkan
n. Secara berkelompok siswa
BertanyaInquiriKonstruktivisme
Pemodelan
KonstruktivismeMasyarakat BelajarPenilaian Autentik
Inquiri
Masyarakat Belajar
Penilaian AutentikInquiri
40’
30’
30
memperesentasikan hasil diskusi
3. Kegiatan Akhira. Guru menanyakan menyisakan waktu
untuk siswa merefleksi terhadap proses dan hasil belajar hari ini dengan menanyakan kesulitan yang masih dirasakan oleh siswa.
b. Guru menyimpulkan pelajaran dan memberi tugas siswa untuk membuat puisi kontemporer
Refleksi 10’
Pertemuan ke-2Waktu: 2 x 45 menit
No Kegiatan Aspek CTL Waktu1. Kegiatan Awal
a. Guru mengucapkan salam, kemudian menanyakan berapa siswa yang tidak masuk.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran puisi kontemporer
Ceramah
Penilaian Autentik
10’
2. Kegiatan Intia. Kelompok yang belum maju supaya
mempersiapkan diri mempresentasikan hasil diskusi (secara bergilir kelompok yang belum maju tampil di depan kelas cera bergilir)
b. Dengan tanya jawab siswa berusaha mengidentifikasi tema puisi kontemporer yang sudah didiskusikan
c. Siswa menyimpulkan hasil pembelajarand. Guru memberikan penegasan tentang
kesimpulan materi pembelajaran dengan menayangkan parafrasa kedua puisi yang didiskusikan
e. Guru memberikan penegasan jawaban hasil diskusi siswa dengan menanyangkan jawaban pertanyaan yang terdapat pada lembar soal
f. Guru membagikan soal ulangan kepada siswa
g. Guru mengawasi jalannya ulangan supaya berjalan lancar dan tertib
BertanyaInquiriKonstruktivisme
30’
40’
3. Kegiatan Akhira. Guru bersama-sama siswa mengadakan
refleksi terhadap proses pembelajaranb. Guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran
yang sudah berlangsung
Konstruktivisme 10’
E. Alat dan Bahan Pembelajaran
LCD, Laptop
F. Sumber Pembelajaran
1. Kumpulan puisi kontemporer
2. Buku Bahasa Indonesia SMA Kelas XII (Quadra)
3. Buku Pengkajian Puisi karya Rachmad Djoko Pradopo
4. Buku Pengkajian Puisi karya Herman J. Waluyo
5. Buku Apresiasi Puisi karya Yakob Sumardjo
31
6. Kesusastraan Indonesia 2 karya Zaidan Hendy
G. Penilaian
1. Jenis Penilaian
a. Penilaian proses
1) Penilaian dilakukan pada saat siswa berdiskusi dengan aspek penilaian: inquiri,
bertanya, dan masyarakat belajar
2) Penilaian dilakukan pada saat siswa memperesentasekan hasil kerja kelompok
b. Penilaian hasil
1) Penilaian dilakukan pada hasil kerja siswa dalam mengapresiasi puisi
kontemporer
2) Penilaian dilakukan pada akhir siklus
2. Instrumen Penilaian (Soal, kunci jawaban, dan penilaian terlampir)
Soal Uji Kompetensi
Bacalah puisi berikut dan jawablah pertanyaannya!
Q
! !! ! !
! !! !! !!
! alif ! !
ll al a m
! !mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
iiiiiiiiiiiiiiiiiimmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
(Oleh Sutardji Calzoum Bachri)
Pertanyaan
1. Jelaskan masalah utama yang dibahas penyair dalam puisi tersebut!
2. Bagaimanakah sikap penyair terhadap masalah yang disampaikan dalam puisi? Tunjukkan
kutipan teks yang mendukung jawaban Anda!
3. Bagaimanakah perasaan penyair ketika puisi itu ditulis? Jelaskan jawaban Anda disertai dengan
kutipan teks yang mendukungnya!
4. Pesan apa sajakah yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca?
5. Sampaikan secara garis besar isi puisi yang Anda baca!
Kunci jawaban:1. Masalah utama yang dibahas penyair adalah memperingatkan umat islam untuk senantiasa
mengingat dan mengamalkan ajaran yang terdapat dalam Al Quran2. Masalah penyair dalam puisi tersebut adalah keinginan dia untuk mendekatkan diri kepada
Tuhannya3. Penyair ingin menemukan Tuhannya dengan selalu mengingat ajaran-ajarannya4. Umat manusia senantiasa mengingat Tuhannya, menjalankan perintahnya5. Quran merupakan kitab suci orang islam yang perlu dibaca, dipelajari, dihayati, dipahami, dan
diamalkan oleh pemeluknya. Tanda seru yang berderet merupakan bentuk perintah, yaitu
32
perintah kepada umatnya yang mengaku beragama islam untuk mempelajari dan mengamalkan isi yang terdapat di dalam Al Quran
SKALA PENILAIAN TES KEMAMPUAN MENGAPRESIASI PUISI KONTEMPORER
No. Dimensi Skala Kriteria SkorMaksimal
1 mendata hal-hal yang bersifat khusus dalam puisi “Q”
5
4
3
2
Sangat tepat: menyampaikan dengan sangat tepat dengan menggunakan bahasa yang baik, mudah dipahami, sesuai dengan isiTepat: menyampaikan secara tepat dengan menggunakan bahasa yang baik, mudah dipahami, sesuai dengan isiCukup: menyampaikan dengan cukup baik dengan menggunakan bahasa yang baik, mudah dipahami, sesuai dengan isiKurang: kurang dapat menyampaikan isi utama puisi
5
2 menemukan pesan/ amanat yang disampaikan penyair
5
4
3
2
Sangat tepat: menemukan dengan sangat tepat sikap penyair serta suasana hati penyairTepat: menemukan dengan tepat sikap penyair serta suasana hati penyairCukup: menemukan dengan cukup tepat sikap penyair serta suasana hati penyairKurang: menemukan dengan kurang tepat sikap penyair serta suasana hati penyair
5
3 menjelaskan maksud isi puisi “Q”
5
4
3
2
Sangat tepat: menuliskan perasaan penyair dengan sangat tepat sesuai dengan puisi yang dibuat penyair Tepat: menuliskan perasaan penyair dengan tepat sesuai dengan puisi yang dibuat penyairCukup: menuliskan perasaan penyair dengan cukup tepat sesuai dengan puisi yang dibuat penyair Kurang: menuliskan perasaan penyair dengan kurang tepat
5
4 menjelaskan ciri-ciri puisi kontemporer
5
4
3
2
Sangat tepat: menemukan dengan tepat tiga amanat dalam puisiTepat: menemukan dengan tepat dua amanat dalam puisiCukup: menemukan tiga amanat dalam puisi dengan cukup baikKurang: menemukan satu amanat dalam puisi
5
5 Menemukan tema puisi “Q”
5
4
3
2
Sangat tepat: menyampaikan isi puisi dengan bahasa yang sangat tepat dan mudah dipahamiTepat: menyampaikan isi puisi dengan bahasa yang tepat dan mudah dipahamiCukup: menyampaikan isi puisi dengan bahasa yang cukup tepat dan mudah dipahamiKurang: kurang mampu menyampaikan isi puisi dengan bahasa yang sangat tepat
5
Jumlah skor maksimal 25
Penghitungan NilaiNA = Jumlah Skor diperoleh x 4Nilai maksimal yang diperoleh siswa adalah NA = 25 x 4 = 100Contoh PenilaianSeorang siswa memperoleh skor 20 artinya ia mendapatkan nilai 20 X 4 = 80
Surakarta, 7 Juli 2011Mengetahui Guru Mata PelajaranKepala Sekolah Bahasa Indonesia
33
Drs. Literzet Sobri, M. Pd. Dra. Sri Suwarni, M. Pd.
NIP 19600602 198703 1006 NIP 19640407 200701 2009
34