Post on 18-Feb-2016
description
CHECK LIST PEMERIKSAAN SEGMEN AN'TERIOI1 MATA
PROSEDUR KLINIS
Pemeriksa menjelaskan tujuan pemeriksaan, yaitu untuk mengetahui
apakah segmen anterior okuli normal atau tidak
Flash light diarahkan qtblique 45' ke mata pasien, fiksasi mata pasien
dengan melihat snellen atau obyek di depan pasien.
Melakukan evaluasi sebagai berikut :
- Palpebra : apakah normal atau ada hordeolum,
laserasi, dll
- Konjungtiva : apakah jernih atau iOa hiper,emi, pterygium,
granuloma, subkonjungtival bleeding, dll (palpebra superior di eversi)
- Kornea : apakah jernih atau ada edema, keruh, ulkus, abses, sikatrik,
corpus alienum, dll
- Bilik Mata Depan : apakah dalam atau dangkal, at€ru ada hypheme,
hypopion, dll
- lris : radier atau inadier
- Pupil : bentuk bulaU tdk bulat, diameter norrnal (3mm *atau
lebih/kurang), Refleks Cahaya + atau I- Lensa : kesan jernih atau keruh, katarak
Keterangan0 = tidak melakukan1 = melakukan tidak sempurna2 = melakukan sempurna
CHECK LIST PEMERIKSAAN TAJAM PENGLIHATAN/ VISUS
PROSEDUR KLINIS
Pemeriksa menjelaskan tujuan pemeriksaan, yaitu untuk nnengetahui tajimpenglihatan pasien tersebut
Pemeriksaan visus naturalis dilakukan tanpa kaca mater atau soft lense.
Pasien duduk di kursi dengan jarak 5 meter dari kartu Snellen
Ir
Bila akan memeriksa mata kanan, mata kiri ditutup oleh tangan penderita
terlebih dahulu, kemudian pasien diminta membaca angka-angka atau
huruf-huruf yang tertera di kartu snellen, dimulai dari f'ruruf atau angka
yang paling atas( 6/40) sampai 6/6
Tiap baris angka-angka mempunyai nilai tajam penglihatarn sendiri-se,ndiri
Bila pasien bisa membaca sampai baris terbawah atau angka/ huruf terkecil
maka tajam penglihatan pasien 6/6, normal atau emetrop
Bila pasien tidak bisa membaca baris tertentu dari angka-angka atau huruf,
maka tajam penglihatan pasien tersebut adalah angka atau huruf yahg
masih bisa dibaca
Bila angka atau huruf terbesar pada kartu Snellen (6/40) tidak bisa dibaca,
maka selanjutnya pasien diperiksa tajam penglihatanny? dengan
menggunakan pemeriksaan hitung jari dimulai darijarak 1 meter dilanjutkq4
bertahap sampai 6 meter (angka yang dikeluarkan diacak)
Bila pasien tersebut bisa menyebutkan dalam jarak tertrantu, maka itUlah
tajam penglihatan pasien tersebut (dalam meter)
Bila dengan pemeriksaan hitung jari (arak 1 mrater) tidak bba
menyebutkan, maka dilakukan pemeriksaan dengan lambaian tangan (klri
kanan atau atas bAr,vah, tidak boleh dikibas kibaskan), apabila pasign
mampu menyebutkan gfAh lambaian tangan (atas bawah, kiri kanan) fnaks
tajam penglihatan pasien tel'sebut adalah 1/300
Bila dengan lambaldn tangan tidak bisa, maka
perception, jarak 1 mFter, Faslen harus dapat h{OnfElastqln dda dnUf atau
tidak. Bila pasien dapat menjelaskan maka tajam penglihatan tersebut
adalah LP(+1 atau 1l-, bila tidak dapat maka LP (, atau 0
Untuk pemeriksaan lambaian tangan dan light perception harus dilanjutkan
dengan pemeriksaan proyeksi iluminasi derrgan menyebutkan dari mana
arah sinar yang datang (Pl BSA, ragu ragu atau jelek)
Pemeriksa menyebutkan hasil pemeriksaan
0 = tidak melakukan +
1 = melakukan tidak sempurna2 = melakukan sempurna
CHECK LIST PEil'IERIKSAAN TAJAM PENGLIHATAN' VISUS
No FROSEDUR KLINIS SKOR
0 1 2
1. Pemeriksa menjelaskan tujuan pemeriksaan, yaitu untuk mengetahui tajam
penglihatan pasien tersebut
2. Pemeriksaan visus naturalis dilakukan tanpa kaca mata atau soft lense.
Pasien duduk di kursi dengan jarak 5 meter dari kartu Snellen
3. Bila akan memeriksa mata kanan, mata kiri ditutup oleh tangan penderita
terlebih dahulu, kemudian pasien diminta membaca angka-angka atau
huruf-huruf yang tertera di kartu Snellen, dimulai dari huruf atau angka
yang paling atas( 6140) sampai6/6
Tiap baris angka-angka mempunyai nilai tajam penglihatan sendiri-sendiri
4. Bila pasien bisa membaca sampai baris terbawah atau angka/ huruf terkecil
maka tajam penglihatan pasien 6/6, normal atau emetrop
5. Bila pasien tidak bisa membaca baris tertentu dari angka-angka atau hut€maka tajam penglihatan pasien tersebut adalah angka atau huruf yang
masih bisa dibaca
6. Bila angka atau hunlf terbesar pada kartu Snellen (6/40) tidak bisa dibAcf,,
maka selanjutnya pasien diperiksa tajam penglihatannya dengan
menggunakan penneriksaan hitung jari dimulai darijarak 1 meter dilanjtffitbertahap sampai6 meter (angka yang dikeluarkan diacak)
7 Bila pasien tersebut bisa menyebutkan dalam jarak tertentu, maka ituhh
tajam penglihatan pasien tersebut (dalam meter)
8. Bila dengan pemeriksaan hitung jari {arak 1 meter) tidak bflS
menyebutkan, maka dilakukan pemeriksaan dengan lambaian tangan (klri
kanan atau atas Sfinah, tidak boleh dikibas kibaskan), apabila pashn
mampu menyebutk*if f,fah lambaian tangan (atas bawah, kiri kanan) $Tsctajam penglihatan pasien tersebut adalah 1/300
8. Bila dengan lambsl6$ tangan tidak bisa, maka dih*ukan pemeriksaan .fs[fperception, jarak 1 mF*tr, FfEIgr h*nrs dapat nfO{$asttffr ASa *W #utidak. Bila pasien dapat menjelaskan maka tajam penglihatan tersebut
adalah LP(+; atau 1l-, bila tidak dapat maka LP (-) atau 0
L Untuk pemeriksaan lambaian tangan dan light perception harus dilanjutkan
dengan pemeriksaan proyeksi iluminasi dengan menyebutkan dari mana
arah sinar yang datang (Pl BSA, ragu ragu atau jelek)
10. Pemeriksa menyebutkan hasil pemeriksaan
TOTAL
0 = tidak melakukan1 = melakukan tidak sempurna2 = melakukan sempurna
CHEGK LIST PEMERIKSAAN SEGIUIEN ANTERIOR IIIIATA
No PROSEDUR KLINIS SKOR
0 1 2
1. Pemeriksa menjelaskan tujuan pemeriksaan, yaitu untuk mengetahui
apakah segmen anterior okuli normal atau tidak
2. Flash light diarahkan oblique 45" ke mata pasien, fiksasi mata pasien
dengan melihat snellen atau obyek di depan pasien.
3. Melakukan evaluasi sebagai berikut :
- Palpebra : apakah normal atau ada edema, hordeolum, chalazion,
laserasi, dll
- Konjungtiva : apakah jernih atau ada hiperemi, pterygium,
granuloma, subkonjungtival bleeding, dll (patpebra superior di eversi)
- Kornea : apakah jernih atau ada edema, keruh, ulkus, abses, sikatrik,
corpus alienum, dll
- Bilik Mata Depan : apakah dalam atau dangkal, atau ada hyphemf,,
hypopion, dll
- lris : radier atau inadier
- Pupil : bentuk bulaU tdk bulat, diameter normal (3mm atau
lebih/kurang), Refleks Cahaya + atau J
- Lensa : kesan jernih atau keruh, katarak
Keterangan0 = tidak melakukan1 = melakukan tidak sempurna2 = melakukan sempurna
Aspek Yang Dinilai
PERSIAPAN
Menyediakan alat-alat:1. Lampu kepala Van Hasselt2. Otoskop (baterai)3. Spekulum telinga4. Alat penghisap
5. Haak tajam6. Pemilin kapas7. Forsep telinga (optional)8. Balon politzer (optional)
t telinga (optionalMenjelaskan tujuan pemeriksaan: memeriksa auriculum, nteatusakustikus eksternus (MAE) dan membran timpani (MT) denganmenera inya memakai cahaya lampuCARA MEMAKAI LAMPU KEPALA
Pasang lampu kepala sehingga tabung lampu berada di antarakedua mata
Letakkan telapak tangan kanan pada jarak 30 cm di depan matakanan, mata kiri ditutupProyeksi tabung harus tampak terletak medial dari pr,ryeksi
cahava dan saline bersi
Diameter proyeksicahaya kurang lebih 1 cm.
CARA DUDUK:Persilahkan pasien duduk di depan pemeriksa
Lutut kiri pemeriksa berdempetan dengan lutut kiri pasien
la pasi riksa
Waktu memeriksa telinga kontralateral, hanya posisi kepalapenderita yang diubah.Kaki dan lutut pasien/ :riksa tetap pge \erqqgl JgrUgPEMERIKSAAN TELINGA
Amati Aurikulum r "Ua/ @i"itl,
mikrotia, fistula pieaurikula), keradangan (misal: erisipelas,dermatitis aurikularis, perikondritis, dll), trauma (othaematoma,pseudo-othaematoma) !l!Iqjg!g!oma)Cara memegang telinga kanan :
Aurikulum dipegang dengan jari I dan ll, jari lain pada planum
mastoid.Aurikulum ditarik ke arah posterosu r untulCara memegang telinga kiri :
Aurikulum dipegang dengarr jari I dan ll dan ditarik kepostero-superior. Jari lll, lV dan V di depan aurikulum.Pemeriksaan Otoskopi
a
CHECKUST KETRAMPTTAN PEMERTKSAAN TEL|NTGA (OTOSKOP|)
(misal: atresia/otitis ekslerna,corpus alienum
Score
meluruskan MA
Amati MAE: ada/ tidak kelainan kongenitalstenosis kongenital), keradangan (furunkel,granulasi), tumor (polip, papiloma, carcinoma),dan cerumen.Amati Membran timpani (normal : utuh, warna putih sepertimutiara, ada reflex cahaya: bentuk segitiga di bagian arntero
inferior dari umbo ke tepi membrana timpani)a. perubohan worna : hiperemi (radang), putih, kuning ataupun
kehitaman (karena jamur)b. perubahon posisi:
- retraksi : manubrium mallei memendek (tertarik ke nnedial
dan lebih horizontal), reflek cahaya beruhalr/ hilang, prosesus
brevis menonjol sehingga plika anterior takposterior lebih jelas
tampak dan plika
- bombans : MT terdesak ke lateral, cembung dan hiperemic. perubohan struktur : perforasi, ruptur (karena trauma),
sikatrik (bekas perforasi yang telah mrnutup) atilupungranulasi.
Pemeriksaan menggunakan speculum telinga :
pilih spekulum telinga yang sesuai dengan besar lumen tr,{AEnyalakan lampu otoskopmasukkan spekulum telinga pada VAE
CHECKLIST KETRAMPILAN PEMERIKSAAN RHINO$KOPI ANTERTOR*
TOTAT
Aspek Yang Dinilai
Sediakan alat-alat pemeriksaan :
- Spekulum Hartman- Pinset (angulair)- Bayonet (Lucae )
- Aplikator
Jelaskan tujuan pemeriksaan rhinoskopi anterior
lnspeksi : ada/tidak deformitas dorsum nasi, luka-luka, ura;r.1s,
edema, ulkus naso-labial. Bibir atas maserasi akibat sekres;i darisinusitis dan adenoiditis.Palpasi : dorsum nasi krepitasi, deformitas (tanda fr.aktur nasal),ala nasi nyeri pada furunkel vestibulum nasi, regio frontalis/fosacanina nyeri pada sinusitis frontlis/maksilaris
Pegang spekulum dengan tangan kiri, ibu jari di atas, telrunjukuntuk memfiksasi pasien, jari lain di bawah, telapak tanganmenghadap ke pasien, posisi spekulum horisontal (mendatar),tangkai lateral, mulutnya medial (masuk dalam lumemasukkan spekulum :
mulut spekulum dalam keadaan tertutup, masukkan ke dalamkavum nasidan mulut spekulum dibuka pelan-pelan.Terlihat bagian-bagian cavum nasi, conclrae, meatus nasisuperior, medius, inferior, septum nasi, dasar cavum nasi, atapcavum nasi.
Mengeluarkan spekulum :
mulut spekulum ditutup 90% (tidak boleh rapat), barudikeluarkan. Jika ditutup IOO%, bulu r.ambut dapat terjepit danikut tercabut keluar.
Keterangan :
0 = tidak dilakukan1 = dilakukan tetapi kurang be.*ar2 = dilakukan dengan benar
CHECKUST KETRAMPilAN PEMERIKSAAN TEUNGA {OTOSKOPI}
No. Aspek Yang Dinilai Score
0 1 2
PERSIAPAN
L, Menyediakan alat-alat:1. Lampu kepala Van Hasselt
2. Otoskop (baterai)
3. Spekulum telinga4. Alat penghisap
5. Haaktajam5. Pemilin kapas
7. Forsep telinga (optional)8. Balon politzer (optional)
9. Semprit telinga (optional)
2. Menjelaskan tujuan pemeriksaan: memeriksa auriculum, meatus
akustikus eksternus (MAE) dan membran timpani (MT) dengan
meneranginya memakai cahaya lampu
n. CARA MEMAKAI LAMPU KEPALA
3. Pasang lampu kepala sehingga tabung lampu berada di antarakedua mata
4. Letakkan telapak tangan kanan pada jarak 30 cm di depan mata
kanan, mata kiri ditutup5. Proyeksi tabung harus tampak terletak medial dari proyeksi
cahaya dan saling bersinggungan
6. Diameter proyeksicahaya kurang lebih 1cm.llt. CARA DUDUK:7. Persilahkan pasien duduk di depan pemeriksa
8. Lutut kiri pemeriksa berdempetan dengan lutut kiri pasien
9. Kepala pasien dipegang dengan ujung jari pemeriksa
10. Waktu memeriksa telinga kontralateral, hanya posisi kepalapenderita yang diubah.Kaki dan lutut pasien/ pemeriksa tetap pada keadaan semula
tv. PEMERI KSAAN TELI NGA (OTOSCOPYI
11. Amati Aurikulum : ada/ tidak kelainan kongenital (misal:
mikrotia, fistula preaurikula), keradangan (misal: erisipelas,
dermatitis aurikularis, perikondritis, dll), trauma (othaematoma,pseudo-othaematoma ) ataupun tumor (ateroma)
12. Cara memegang telinga kanan :
Aurikulum dipegang dengan jari I dan ll, jari lain pada planum
mastoid.Aurikulum ditarik ke arah posterosuperior untuk meluruskan MA
13. Cara memegang telinga kiri :
Aurikulum dipegang dengan jari I dan ll dan ditarikpostero-superior. Jari lll, lV dan V di depan aurikulum.
ke arah
v. Pemeriksaan Otoskopi1.4. Amati MAE: ada/ tidak kelainan
stenosis kongenital), keradangangranulasi), tumor (polip, papiloma,dan cerurnen,
kongenital {misal: atresia/(furunkel, otitis eksterna,
carcinoma), corpus alienum
15. Amati Membran timpani (normal : utuh, warna putih sepertimutiara, ada reflex cahaya: bentuk segitiga di bagian anteroinferior dari umbo ke tepi membrana timpani)a. perubahon warna: hiperemi (radang), putih, kuning ataupun
kehitaman (karena jamur)
b. perubohon posisi:- retraksi : manubrium mallei memendek (tertarik ke medial
dan lebih horizontal), reflek cahaya berubah/ hilang, prosesus
brevis menonjol sehingga plika anterior tak tampak dan plikaposterior lebih jelas- bombans : MT terdesak ke lateral, cembung dan hiperemiperubahan struktur : perforasi, ruptur (karena trauma),sikatrik (bekas perforasi yang telah menutup) ataupuneranulasi.
16. Pemerikaan menggunakan speculum telinga :
- pilih spekulum telinga yang sesuai dengan besar lumen MAE
- nyalakan lampu otoskop- masukkan snekulum telinsa oada MAE
TOTAL
CHECKTIST KETRAMPITAN PEMERIKSAAN RHINOSKOPI ANTERIOR
No. Aspek Yang Dinilai Score
0 L 2
t. PERSIAPAN AIAT1. Sediakan alat-alat pemeriksaan :
- Spekulum Hartman- Pinset (angulair)- Bayonet (Lucae )
- Aplikator- Pipa penghisap
2. Jelaskan tujuan pemeriksaan rhinoskopi anterioril. PEMERIKSAAN IUAR3. lnspeksi : ada/tidak deformitas dorsum nasi, luka-luka, warna,
edema, ulkus naso-labial. Bibir atas maserasi akibat sekresi darisinusitis dan adenoiditis.
4. Palpasi : dorsum nasi krepitasi, deformitas (tanda fraktur nasal),
ala nasi nyeri pada furunkel vestibulum nasi, regio frontalisfosacanina nyeri pada sinusitis frontlis/maksilaris
ul. PELAKSANAAN
5. Pegang spekulum dengan tangan kiri, ibu jari di atas, telunjukuntuk memfiksasi pasien, jari lain di bawah, telapak tangan
menghadap ke pasien, posisi spekulum horisontal (mendatar),
tangkai lateral, mulutnya medial (masuk dalam lubang hidung)
6. memasukkan spekulum :
mulut spekulum dalam keadaan tertutup, masukkan ke dalam
kavum nasi dan mulut spekulum dibuka pelan-pelan.
Terlihat bagian-bagian cavum nasi, conchae, meatus nasi
superior, medius, inferior, septum nasi, dasar cavum nasi, atap
cavum nasi.
7. Mengeluarkan spekulum :
mulut spekulum ditutup 90% (tidak boleh rapat), baru
dikeluarkan. Jika ditutup t}A%, bulu rambut dapat terjepit danikut tercabut keluar.
TOTAT
Keterangan :
0 = tidak dilakukan1 = dilakukan tetapi kurang benar2 = dilakukan dengan benar
CHECK LIST Pf MBACAAN T'OTO THORAX
Nol Aspek Yang Dinilai
Posisi Foto Thorax
Memperharikan batas -2 jantung ; pinggmg jantrmg dibentuk oleh out flowventrikel kanan .
Jumlah
\'
Keterangan :
0 : tidak driakukanI = dilakukan tetapi kurang benar2 = dilakukan dengan benar
Menentukan posisi foto secara anatomis dengm cara melihat marker R padasudut kiri atas.
Mencatat identitas pasien, nama, umur, lenis kelamrn, alam&t, targgal
Menentukan anakah foto lavak basa .
- Processus spinosus vertebrae tampak di tengah corpus vertebrae, jarakiane claviculae) kanan dan kin sama- stemum berada di tensah.
vertebrae tlrorac al i s te rl ih at s amp ai den gan vertelrrae thc'i?!el!1- Kedua sc4ulae terbuk4 , mutrgo medial scryulae berhimpit dengandindine lateral thorax. kedua sinus phrenico-costalis tampak semua.- Costae 6 depan kanan menyentuh pertengahan diaphragma kananMemnelaiari Strulrtur SkeletalMemoerhatikan tulane claviculae- costae dan vertebrae thoracalis.Memperhariksr soft tissue atau dinding dada seluruhnya
aiari Jalan Nafas.Memperhatikan trachea., letak ditenMemperhatikan cabang bronchus kanankii (r;, Cioluscent) yutg
insan denem oembuluh darah {radiooaque).
Menilai warna radioluscent ftitam) dan sudut phrenicocostalis taiamMenilai pembuluh darah paru (bronchovascular pattem) normal tidakq91,"! it' i ! gqp_e {!g g {en _r-n,€r n g:11gt tn g I ap g$3! lery.Nfenilar diryhragma, normal benfuk kubah (convex ke eavum thorax) dan
Menilai posisi normal jantung, apex.ianhrng disisikirittt"), CTR tbt-"t
CHECK LIST PE}i{BAC&N FOTO THORAX
No Aspek Yatrg Dinilai Scorc0 I z
Mempelaiari/meagamati Posisi il'oto ThoraxMenentukm posisi foto secara matomis dengan cara melihat rnarker R pada
sudut kin atas.
2 Mencatat identitas pasien, nama, nrnur, jenis keimlin, alarnat, targgalpembuatm foto.
aJ. Menentukan apakdl foto lavak baca :
- Processus spinosus vertebrae tampak di tengah corpus vertebrae, jarak(paniane claviculae) kanan dffiLkrn sama, stemum berada di tengah.
- Corpus vertebrae thoracalis trlrllhx sarnpai dergasr vertebrae &oracalis 4.
- Kedua scryulae terbuk4 , m&rgo medial scryulae beftinryit dangan
dindrne lateral thorax. kedua sinus phrenico-costalis tampak semua.- Costae 6 depan kanan menyentuh perfengahan diaphragma kanan
Mempelaiari Struktur Skeletal4 Memperhatikan tulang claviculae, costae dan vertebrae droraealis.5 Memperharikm pft fissue arau dirtdiae dada seluruhnya
Mempelaiari Jalan Nafas.6 Memperhatikan trachea., letak ditengah7 Menrperhati kw c ab ang bronchus kasar:./k:i (radi ol uscen t) y &g
b erdampin em den gan pernbuluh darah {radiopaque}.Menilai Panr
8 Menilai wama radioluscent (hitam) dan zudut phrenicocostalis tajam9 Menilai pembuluh darah paru (bronchovascular paftem) normal tidak
melebihi dua pertisa dari masine-rnasing lapangan paru.
lt Iv{enilai diaphragma" ncmd bentuk kubah (coiivex ke cavum th*ra:r} danpermukamnyaruta.Menilai Japtunc
12. Menilai posisi ncrmai iani,ung, apexjaniung disisi kiril3 Melakukan pengukuran besarjantung (Cardio Thoraxic Ratio), CTR normal
< 504/o.
14 Memperhatikan batas -2 juamg; pinggarg jantung dibsrtuk oleh out flowventrikel kanan .
Jsmlah
Keterangan :
0 : hclak driakukanI : dilakukan tetapi kurang benar2 : dilakukan dengan benar