Post on 14-Jun-2015
description
Regulasi Managemen Kredit/Pembiayaan Perbankan
PRESENTED by:Ahmad Muhoriah. SH
Pendirian Bank
Lembaga Regulasi PerbankanMeskipun lembaga perbankan di Indonesia
telah ada jauh sebelum kemerdekaan Indonesia. Pengaturan dan pengawasan bank secara legal formal baru dimulai sejak tahun 1953. Regulasi terhadap bank-bank di Indonesia dilakukan oleh Bank Indonesia
Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia menyebutkan bahwa Bank Indonesia sebagai Bank Central yang juga merupakan lembaga legislator dibidang keuangan dan moneter
Dengan berlakunya Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan maka peran regulasi dibidang keuangan termasuk bidang perbankan secara bertahap dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan
Pendirian, Kepemilikan, dan Bentuk Hukum Bank
Bank umum dapat menjalankan usahanya setelah memperoleh izin usaha dari pimpinan Bank Indonesia
Adapun bagi Bank Umum pendiriannya dapat dilakukan secara kemitraan dari kombinasi
sebagai berikut;Warga negara IndonesiaBadan Hukum IndonesiaWarga Negara AsingBadan Hukum Asing (*khusus
untuk Badan Hukum Asing ditentukan bahwa harus ada rekomendasi yang sekurang-kurangnya memuat keterangan bahwa Badan Hukum Asing yang bersangkutan mempunyai reputasi yang baik dan tidak pernah melakukan perbuatan tercela dibidang perbankan.
WNI/Badan Hukum
Indonesia
Pendirian, kepemilikan dan badan hukum bank adalah suatu proses individu-individu manusia yang berkelompok disuatu badan hukum dalam suatu kesatuan mendirikan, memiliki dan mewujudkan serta mengoperasikan suatu bank. Secara hukum, pendirian, kepemilikan dan bentuk hukum bank diatur dalam pasal 21 dan 22 UU No. 10/1998 Tentang Perbankan Mendiri
kan bank
umum
WNI/Badan Hukum
Indonesia
WNA/ Badan Hukum Asing
Mendirikan
bank umum
WNI/Badan Hukum
Indonesia
Pendirian, Kepemilikan, dan Bentuk Hukum Bank
Pihak-pihak yang dapat mendirikan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)Warga Negara IndonesiaBadan Hukum Indonesia yang seluruh
kepemilikannya oleh Warga Negara IndonesiaPemerintah DaerahKerjasama diantara para pihak tersebut
Mendirikan BPR
WNI/Badan Hukum
Indonesia
Pemerintah Daerah
modalModal Inti
Modal disetor
Agio saham
Modal sumbangan
Cadangan umum
Cadangan tujuan
Laba yang ditahan
Laba tahun lalu
Laba tahun berjalan
Modal PelengkapCadangan revaluasi tetap
Cadangan penghapusan aktiva produktif
Modal Pinjaman
Pinjaman subordinasi
Pendirian, Kepemilikan, dan Bentuk Hukum Bank
Managemen Sumber Dana Bank Terhadap Penyaluran Kredit/Pembiayaan
Kepada Masyarakat
Mekanisme Dana BankKetentuan mengenai izin penghimpunan dana masyarakat dan
modal bank diatur dalam pasal 16 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan
Dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank ataupun aktiva lancar yang dikuasai bank dan setiap wakttu dapat diuangkan
Uang tunai yang dimiliki bank bisa bersumber dari modal sendiri ataupun sumber lain diluar bank yang dititipkan kepada bank dan sewaktu-waktu dapat ditarik kembali baik secara keseluruhan maupun berangsur-angsur
Operasional bank bertujuan mendapatkan keuntungan dan selisih bunga pinjaman kepada debitur dengan suku bunga simpanan yang dibayarkan kepada masyarakat sebagai nasabah penyimpan. Selisih suku bunga yang diterima sebagai keuntungan bank disebut SPREAD
Managemen dana bank adalah proses pengelolaan dana baik pada aspek penghimpunan maupun penyaluran dana masyarakat guna mendapatkan keuntungan bagi masyarakat sebagai nasabah ataupun keuntungan bagi bank.
Mekanisme Dana Bank
SUMBER DANA
1. DANA BANK SENDIRI: Setoran Modal
pemegang Saham
Cadangan Laba Laba Bank yang
belum dibagi tahun berjalan
2. DANA MASYARAKAT (Simpanan): Simpanan GIRO
Simpanan TABUNGAN.
Simpanan DEPOSITO
Sertifikat Deposito
Deposit On Call
3. DANA PINJAMAN LEMBAGA LAIN:
Bantuan Likuiditas Bank Indonesia
Call Money Pinjaman dari bank-
bank di luar negeri
4. SUMBER DANA LAIN Setoran Jaminan Dana Transfer Surat Berharga
Pasar Uang Diskonto BANK
INDONESIA
Mekanisme Dana BankFUNGSI-FUNGSI MODAL BANK
Melindungi para kreditur
Menjamin kelangsungan opersional
Memenuhi standar modal minimal (CAR)
Mekanisme Dana Bankmodal ban
k sendiri
Dana pinjaman
Dana
masyarakat
Sumber
lain
Modal bank
Penyaluran dalam bentuk kredit / pembiayaan masya
rakat
Managemen dana bank
Keuntungan Bank / Spread
INCOME
INCOME
INCOME
INCOME
Mekanisme Dana BankPrinsip pengelolaan dana bank
KEBUTUHAN DANA JANGKA PENDEK DIPENUHI DARI SUMBER DANA
JANGKA PENDEK
KEBUTUHAN DANA JANGKA PANJANGDIPENUHI DARI SUMBER DANA
JANGKA PANJANG
TUJUAN
OPTIMUM CAPITAL MIX• Tidak terjadi kelebihan dana (idle fund)
• Tidak mengalami kesulitan likuiditas
Industri perbankan tidak selalu dalam situasi dan kondisi yang sehat, lancar, dan liquid. Tetapi dapat juga mengalami situasi-situasi sulit yang daoat membahayakan kelangsungan usahanya, membahayakan kelangsungan usaha bank-bank lain, bahkan menyebabkan krisis moneter atau krisis ekonomi nasional. Berkenaan dengan hal itu maka Bank Indonesia dapat mengambil kebijakan-kebijakan atas bank-bank yang dalam situasi sulit tersebut untuk melakukan tindakan sebagai berikut :
1. Pemegang saham menambahkan modal2. Pemegang saham mengganti dewan komisaris3. Bank menghapusbukukab kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip
syariahyang macet dan memperhitungkan kerugian bank dengan modalnya4. Bank melakukan marger atau konsolidasi dengan bank lain5. Bank dijual kepada pembeli yang bersedia mengambil alih seluruh kewajiban 6. Bank menyerahkan pengelolaan seluruh atau sebagian bank kepada pihak lain7. Bank menjual sebagian atau seluruh aset atau harta dan kewajiban bank
kepada bank atau pihak lain.Ruang lingkup regulasi perbankan tersebut disesuaikan dengan ketentuan hukum
perbankansecara internasional seperti WB, IMF dan BIS. (surat edaran No. 26/1/BPPP tanggal
29 mei1993)
Mekanisme Dana Bank
Batas maksimum pemberian kredit
Perihal batas maksimum pemberian kredit diatur dalam Pasal 8, 11, 12, 12A, dan 13 UU No 10/1998 Tentang Perbankan
Kredit adalah penyedian uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga atau pembagian hasil keuntungan (UU RI No.7 tahun 1992 tentang Perbankan Bab I pasal 1 ayat (12)
Kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayarkan kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati (Drs.H. Malayu S.p. Hasibuan).
Manajemen perkeriditan bank adalah kegiatan mengatur pemamfaat an Dana Bank,supaya produktif,aman dan giro wajib minimalnya tetap sehat
Batas maksimum pemberian kreditPengertian kredit
2. Jenis kredit dilihat dari segi tujuan kredit
a. Kredit produktif
b. Kredit konsumtif
c. Kredit perdagangan
Batas maksimum pemberian kredit
1. Jenis kredit diliha dari segi kegunaan
a. Kredit investasi
b. Kredit modal kerja
3. Jenis kredit dilihat dari jangka waktu
a. Kredit jangka pendek
b. Kredit jangka menengah
c. Kredit jangka panjang
4. Jenis kerdit dilihat dari
segi jaminana. Kredit dengan
jaminanb. Kredit tanpa
jaminan
5. Jenis kredit dilihat dari
sektor usahaa. Kredit
pertanianb. Kredit
peternakanc. Kredit industrid. Kredit
pertambangane. Kredit
pendidikanf. Kredit profesi g. Kredit
perumahan
Jenis-jenis kredit
Prinsip pemberian kredit
dilakukan dengan 2 analisis
Batas maksimum pemberian kredit
5 C1. Character2. Capacity3. Capital4. Colleteral5. Condition
7 P1. Personality2. Party3. Purpose4. Prospect5. Payment6. Profitability7. Protection
Batas maksimum pemberian kreditProspek pemberian kredit
•Pengajuan berkas-berkas
•Penyelidikan berkas pinjaman
•Wawancara 1
•On the spot
•Wawancara 2
•Keputusan kredit
•Penyaluran/ penarikan dana
Bank Indonesia menetapkan prinsip kehati-hatian bank (prudential regulation) yang merupakan standarisasi lembaga keuangan internasional terhadap sistem oerbankan nasional yang didalamnya memuat BMPK (Batas Maximum Pemberian Kredit) dan ketentuan mengenai pihak terafiliansi, kriteria keluarga dari pihak terafiliasi termasuk pada perusahaan-perusahaan dalam kelompok yang sama dengan bank yang bersangkutan.
Dengan adanya pemberlakuan ketentuan yang populer disebut L3 (Legal Lending Limit) adalah ketentuan yang membatasi presentase jumlah kredit dibandingkan dengan modal bank.
Ketentuan BMPK ini menunjukan bahwa perputaran dana bank hanya terkonsentrasi pada pemilik bank satu dan pemilik bank yang lain dan pihak-pihak yang terkait. Hal tersebut sama juga dengan meminjamkan terhadap dirinya sendiri, keluarga, teman dan perusahaannya sendiri.
Batas maksimum pemberian kredit
Disamping itu pihak-pihak yang terkait juga dapat melakukan pinjaman silang antar bank satu dengan bank lain tanpa batas maximum dalam pemberian kredit. Apabila perusahaan-perusahaannya mengalami kredit macet, ia masih dapat memperoleh kredit/pembiayaan lagi. Dengan kata lain bank-bank didirikan adalah sebagai kasir bagi pihak-pihak terkait seperti pinjam meminjam dana antar bank.
Apabila bank dalam kondisi kesulitan likuiditas dan/atau krisis sistemik Bank Indonesia sebagai Lender of The Last Resort mempunyai kewajiban mengeluarkan bantuan atau Kredit Likuiditas Bank Indonesia atau Bantuan Likuiditas Bank Indonesia dengan segala resikonya. Bahkan terdapat pihak-pihak yang dibebaskan dari BMPK.
Batas maksimum pemberian kredit
RAHASIA BANK
Bank sebagai lembaga keuangan memuat berbagai data keuangan dari berbagai pihak, baik dari bank itu sendiri, kreditur dan debitur, untuk kepentingan bank itu sendiri. Dalam pengelolaan bank didasarkan juga pada prinsip kerahasiaan bank atau rahasia bank (Secrecy of Bank) adanya rahasia bank ini didasarkan pada pemikiran bahwa bank sebagai lembaga keuangan harus mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dan kepercayaan masyarakat akan lahir apabila semua data hubungan masyarakat dengan bank tersebut dapat disimpan dan tertutup dengan baik atau dirahasiakan oleh managemen bank.
Menjelang pertengahan abad 19, pemerintah di negara-negara Eropa Barat telah mengesahkan asas kerahasiaan perbankan dan sejak abad ke 19 undang-undang tentang perbankan telah direduksi yang didalamnya mengatur mengenai ketentuan-ketentuan rahasia bank.
RAHASIA BANK
Ketentuan mengenai rahasia bank didasarkan atas teori-teori rahasia bank yaitu:
RAHASIA BANK
Teori rahasia bank bersifat mutlakBank berkewajiban menyimpan rahasia nasabah yang diketahui oleh bank karena kegiatan usahanya dalam keadaan apapun, biasa ataupun dalam keadaan luar biasa
Teori rahasia bank bersifat nisbiBank diperbolehkan membuka rahasia nasabahnya apabila untuk suatu kepentingan mendesak, misalnya demi kepentingan negara. Teori rahasia bank bersifat mutlak terlalu mementingkan
individusehingga kepentingan negara dan masyarakat banyak sering terabaikan. Teori ini diikuti oleh bank swiss
Adapun teori rahasia bank bersifat nisbi, kepentingan negara dan masyarakat diletakan di atas kepentingan individu, jika kepentingan negara dan masyarakat menghendaki untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan tabungan nasabah di bank, hal ini dapat dilakukan, misalnya nasabah terlibat tindak pidana korupsi atau terlibat pidana pencucian uang.
Indonesia sendiri saat ini lebih menganut teori rahasia bank bersifat nisbi. Ketentuan hukum mengenai rahasia bank di Indonesia diataur dalam pasal 41 s/d pasal 48 undang-undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan.
TERIMAKASIH