Post on 05-Jan-2016
description
REFLEKSI KASUS
Oleh Kelompok 6 :
1. Diana Ratih P (H2A010012)
2. Diskta Winza R (H2A010013)
3. Fitria Wijayanti (H2A010019)
4. Hera Dwi P (H2A010023)
5. Indah Nurul M (H2A010025)
Seorang anak laki-laki , 23 bulan dengan diare 3 hari
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
KASUS :
• Ibu mengeluhkan anaknya diare, vomiting dan febris. BAB sebanyak 16 x sejak hari pertama diare, konsistensi cair, berwarna kuning pucat, volume 1 gelas belimbing, lendir (+), bau khas feses. Hari ini pasien BAB 2 kali. BAB tidak dipengaruhi oleh volume makanan dan minuman. Vomiting sebanyak 1 kali dengan volume dan warna sesuai yang dimakan anak. Terakhir vomiting tadi pagi. Febris langsung tinggi sejak 3 hari, continue.
• Keadaan umum pasien tampak lemas.
• Hasil pemeriksaan fisik Hb 11.5, feses rutin (warna kuning, bau, konsistensi lembek, lekosit 0-2, eritrosit 0-1, telur cacing (-), lain-lain : bakteri (+))
Seorang anak laki-laki , 23 bulan dengan diare 3 hari
MACAM E.COLI
MACAM E.COLI :
1. EPEC (Enteropathogenic E.coli)
2. ETEC (Enterotoxigenic E.coli)
3. EIEC (Enteroinvasive E.coli)
4. EHEC (Enterohemorrhagic E. coli)
EPEC (ENTEROPATHOGENIC E.COLI)
• Diare bayi ( Infantile diarrhoea ) merupakan nama penyakit yang biasanya disebabkan oleh EPEC.
• Gejala yang paling sering ialaha diare berair atau berdarah.
• Diare berair umumnya disebabkan oleh perlekatan bakteri dan perubahan integritas usus secara fisik.
• Diare berdarah disebabkan oleh perlekatan bakteri dan proses perusakan jaringan yang akut, mungkin disebabkan oleh racun yang mirip dengan racun Shigella dysenteriae,yang disebut juga verotoxin.
ETEC (ENTEROTOXIGENIC E.COLI)
• Gastroenteritis merupakan nama umum dari penyakit yang disebabkan oleh ETEC
• Gejala klinis yang paling sering :
• diare berair dan berlendir
• kram perut,
• demam ringan,
• Mual dan rasa tidak enak badan.
• Mengandung Ent+plasmid = berkembang biak dengan baik di usus karena ada
peristaltik usus dan kemampuan enterotoxic yang melekat erat pada dindung usus =
diare hebat
EIEC (ENTEROINVASIVE E.COLI)
• jenis-jenis EIEC patogenik yang menyebabkan penyakit disentri (bacillary dysentery = disentri yang disebabkan oleh bakteri berbentuk batang)
• Setelah masuk ke dalam saluran pencernaan, organisme EIEC menyerang sel epithel (sel-sel pada permukaan dinding usus bagian dalam), dan menimbulkan gejala disentri ringan
• Gejala = adanya lendir dan darah dalam kotoran pasien yang terinfeksi.
4. EHEC (ENTEROHEMORRHAGIC ESCHERICHIA COLI)
• EHEC berkaitan dengan konsumsi daging, buah, sayuran yang tercemar,
• Bakteri ini umumnya tinggal di usus hewan, khususnya sapi, tanpa menimbulkan gejala penyakit. Bakteri ini juga dapat diisolasi dari feses ayam, kambing, domba, babi, anjing, kucing, dan sea gulls.
• nfeksi EHEC sering menimbulkan
• Gejala =
• diare berdarah yang parah
• kram bagian perut,
• namun kadang tidak menimbulkan diare berdarah atau tanpa gejala sama sekali.
• Pada anak di bawah umur 5 tahun dan orang tua sering menimbulkan komplikasi yang disebut Hemolytic Uremic Syndrome (HUS), yang ditandai dengan rusaknya sel darah merah dan kegagalan ginjal.
• Hipernatremi
• Hiponatremi
• Hipokalemi
• Hiperkalemi
• Hipernatremia • DEFINISI
Hipernatremia (kadar natrium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana
kadar natrium dalam darah lebih dari 145 mEq/L darah.
Kebutuhan normal pada bayi baru lahir adalah 1-2 mmol/kg/hari pada bayi aterm ,
dan 3-4 mmol/kg/hari pada bayi prematur
o PENYEBAB
Pada hipernatremia, tubuh mengandung terlalu sedikit air dibandingkan dengan jumlah
natrium.
Konsentrasi natrium darah biasanya meningkat secara tidak normal jika kehilangan
cairan melampaui kehilangan natrium, yang biasanya terjadi jika minum terlalu sedikit air.
Konsentrasi natrium darah yang tinggi secara tidak langsung menunjukkan bahwa seseorang
tidak merasakan haus meskipun seharusnya dia haus, atau dia haus tetapi tidak dapat
memperoleh air yang cukup untuk minum.
HIPERNATREMIA DAN HIPONATREMIA
o Hipernatremia juga terjadi pada seseorang dengan:
- fungsi ginjal yang abnormal
- diare
- muntah
- demam
- keringat yang berlebihan
o Penyebab utama dari hipernatremi:
o Cedera kepala atau pembedahan saraf yang melibatkan kelenjar hipofisa
o Gangguan dari elektrolit lainnya (hiperkalsemia dan hipokalemia)
o Penggunaan obat (lithium, demeclocycline, diuretik)
o Kehilangan cairan yang berlebihan (diare, muntah, demam, keringat berlebihan)
o Penyakit sel sabit
o Diabetes insipidus.
o GEJALA
Gejala utama dari hipernatremia merupakan akibat dari kerusakan otak.
Hipernatremia yang berat dapat menyebabkan:
- kebingungan
- kejang otot
- kejang seluruh tubuh
- koma
- kematian.
o DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan darah dan gejala-gejalanya
o PENGOBATAN
Hipernatremia diobati dengan pemberian cairan. Pada semua kasus terutama kasus ringan, cairan
diberikan secara intravena (melalui infus). Untuk membantu mengetahui apakah pembelian cairan telah
mencukupi, dilakukan pemeriksaan darah setiap beberapa jam. Konsentrasi natrium darah diturunkan
secara perlahan, karena perbaikan yang terlalu cepat bisa menyebabkan kerusakan otak yang menetap.
Pemeriksaan darah atau air kemih tambahan dilakukan untuk mengetahui penyebab tingginya konsentrasi
natrium. Jika penyebabnya telah ditemukan, bisa diobati secara lebih spesifik.
Misalnya untuk diabetes insipidus diberikan hormon antidiuretik (vasopresin).
• Hiponatremia
• DEFINISI
Hiponatremia (kadar natrium darah yang rendah) adalah konsentrasi natrium yang lebih kecil dari 136 mEq/L
darah.
o PENYEBAB
Konsentrasi natrium darah menurun jika natrium telah dilarutkan oleh terlalu banyaknya air dalam tubuh.
Pengenceran natrium bisa terjadi pada orang yang minum air dalam jumlah yang sangat banyak (seperti yang
kadang terjadi pada kelainan psikis tertentu) dan pada penderita yang dirawat di rumah sakit, yang menerima
sejumlah besar cairan intravena.
Jumlah cairan yang masuk melebihi kemampuan ginjal untuk membuang kelebihannya.
• GEJALA
Beratnya gejala sebagian ditentukan oleh kecepatan menurunnya kadar natrium darah.
Jika kadar natrium menurun secara perlahan, gejala cenderung tidak parah dan tidak muncul
sampai kadar natrium benar-benar rendah. Jika kadar natrium menurun dengan cepat, gejala yang
timbul lebih parah dan meskipun penurunannya sedikit, tetapi gejala cenderung timbul.
Otak sangat sensitif terhadap perubahan konsentrasi natrium darah. Karena itu gejala awal dari hiponatremia
adalah letargi (keadaan kesadaran yang menurun seperti tidur lelap, dapat dibangunkan sebentar, tetapi segera
tertidur kembali).
Sejalan dengan makin memburuknya hiponatremia, otot-otot menjadi kaku dan bisa terjadi kejang.
Pada kasus yang sangat berat, akan diikuti dengan stupor (penurunan kesadaran sebagian)
dan koma.
• DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan darah dan gejala-gejalanya.
o PENGOBATAN
Hiponatremia berat merupakan keadaan darurat yang memerlukan pengobatan segera.
Cairan intravena diberikan untuk meningkatkan konsentrasi natrium darah secara perlahan.
Kenaikan konsentrasi yang terlalu cepat bisa mengakibatkan kerusakan otak yang menetap.
Asupan cairan diawasi dibatasi dan penyebab hiponatremia diatasi. Jika keadaannya
memburuk atau tidak menunjukkan perbaikan setelah dilakukannya pembatasan asupan
cairan.
• Hipokalemia
• Definisi
Hipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam darah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalium
dalam darah kurang dari 3.8 mEq/L darah.
o Penyebab
Ginjal yang normal dapat menahan kalium dengan baik. Jika konsentrasi kalium darah terlalu rendah,
biasanya disebabkan oleh ginjal yang tidak berfungsi secara normal atau terlalu banyak kalium yang hilang
melalui saluran pencernaan (karena diare, muntah, penggunaan obat pencahar dalam waktu yang lama atau
polip usus besar). Hipokalemia jarang disebabkan oleh asupan yang kurang karena kalium banyak ditemukan
dalam makanan sehari-hari.
• Gejala
Hipokalemia ringan biasanya tidak menyebabkan gejala sama sekali. Hipokalemia yang
lebih berat (kurang dari 3 mEq/L darah) bisa menyebabkan kelemahan otot, kejang otot dan
bahkan kelumpuhan. Irama jantung menjadi tidak normal, terutama pada penderita penyakit
jantung.
• Diagnose
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan darah dan gejala-gejalanya
• Hiperkalemia
• Definisi
Hiperkalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum lebih atau sama dengan 5,5
mEq/L terjadi karena peningkatan masukan kalium, penurunan ekskresi urine terhadap
kalium, atau gerakan kalium keluar dari sel-sel.
Biasanya konsentrasi kalium yang tinggi adalah lebih berbahaya daripada konsentrasi
kalium yang rendah. Konsentrasi kalium darah yang lebih dari 5.5 mEq/L akan
mempengaruhi sistem konduksi listrik jantung. Bila konsentrasi yang tinggi ini terus
berlanjut, irama jantung menjadi tidak normal dan jantung akan berhenti berdenyut.
• Etiologi
Hiperkalemia biasanya terjadi jika ginjal tidak mengeluarkan kaliumvdengan baik.
Mungkin penyebab paling sering dari hiperkalemia adalah penggunaan obat yang menghalangi
pembuangan kalium oleh ginjal, seperti triamterene, spironolactone dan ACE inhibitor.
Hiperkalemia dapat juga dapat terjadi akibat sejumlah besar kalium secara tiba-tiba
dilepaskan dari cadangannnya di dalam sel.
Hal ini bisa terjadi bila:
- sejumlah besar jaringan otot hancur (seperti yang terjadi pada cedera tergilas)
- terjadi luka bakar hebat
- overdosis kokain.
• Tanda dan Gejala
• Neuromuskular
- Kelemahan otot yang tidak begitu terlihat biasanya merupakan tanda awal .
- Kelemahan otot yang berjalan naik dan berkembang kearah paralisis flaksid pada
tungkai bawah, dan akhirnya pada badan dan lengan ( berat )
- Parestesia pada wajah, lidah, kaki, dan tangan
• Saluran cerna
Mual, kolik usus, diare
• Ginjal
Oliguria yang berlanjut menjadi anuria
• Kardiovaskular
Disritmia jantung, bradikardia, blok jantung komplit, fibrilasi
ventrikel atau henti jantung.
Perubahan EKG (selalu terjadi jika K+ serum= 7-8 mEq/L)
• Penatalaksanaan
• Subakut
• Kation yang mengubah resin(mis, Kayexalate): diberikan baik secara oral, nasogastric, atau
melalui retensi enema untuk menukar natrium dengan kalium diusus. Larutan biasanya
dikombinasi dengan sorbitol untuk mencegah konstipasi dari Kayexalatedan karena diare,
sehingga meningkatkan kehilangan kalium diusus.
• Penurunan masukan kalium : Diet menghindari makanan yang mengandung kalium
tinggi.
• Akut• IV kalsium glukonat : Untuk meniadakan efek neuromuskular dan jantung terhadap hiperkalemia.
Kadar kalsium serum akan tetap tinggi. Kalsium klorida juga dapat digunakan.
• IV glukosa dan insulin : untuk memindhkan kalium ke dalam sel-sel. Penurunan kalium serum ini
sementara (kira-kira 6 jam). Biasanya glukosa hipertonik (ampul D50W atau 250-500ml D10W)
diberikan dengan insulin reguler.
• Bikarbonat natrium : untuk memindahkan kalium kedalam sel-sel. Penurunan kalium serum
sementara (selama kira-kira 1-2 jam).
• Dialisis : Untuk membuang kalium dari tubuh. Dialisis paling efektif untuk membuang kelebihan
kalium.
KASKADE PEMBEKUAN DARAH
ASIDOSIS METABOLIK
DEFINISI
• Asidosis metabolic merupakan suatu kondisi dimana darah memiliki kadar asam yang tinggi dalam tubuh. Diare berat dapat menyebabkan asidosis metabolik karena hilangnya sejumlah besar natrium bikarbonat ke dalam feces. Sekresi gastrointestinal normal mengandung sejumlah besar
bikarbonat, dan diare menyebabkan hilangnya HCO3- dari tubuh, yang
memiliki efek sama seperti hilangnya sejumlah besar bikarbonat dalam urin. Bentuk asidosis metabolic ini berlangsung berat dan dapat menyebabkan kematian, terutama pada anak-anak
GEJALA
• Kebanyakan gejala yang disebabkan oleh penyakit yang mendasari asidosis metabolik adalah percepatan pernafasan (kussmaul), penurunan kesadaran. Asidosis metabolic yang parah dapat menyebabkan syokatau kematian.
DIAGNOSIS
• Analisis Gas Darah :
• pH <7.35
• HCO3 <22 mEq/L
• Pa CO2 < 38 mmHg
• EKG , disritmia hiperkalemi
KASKADE PEMBEKUAN DARAH
FAKTOR PEMBEKUAN DARAH