Post on 03-Aug-2015
REFERAT
RUPTUR LIEN
Preceptor
Eduard Simamora, dr., SpB., SpBA.Oleh
Yoanita, Fransisca Maya, Michael, Iwan, Mulfi
TRAUMA
• Trauma merupakan sebuah mekanisme yang disengaja ataupun tidak disengaja sehingga menyebabkan luka.
• Trauma pada abdomen terbagi berdasarkan kejadian, yaitu trauma tumpul dan trauma tembus.
Trauma tumpul abdomen merupakan suatu cedera yang terjadi pada abdomen, dimana trauma ini tidak memberikan kelainan yang jelas pada permukaan abdomen tetapi dapat mengakibatkan kontusio atau laserasi jaringan atau organ di bawahnya.
Trauma tumpul abdomen merupakan suatu cedera yang terjadi pada abdomen, dimana trauma ini tidak memberikan kelainan yang jelas pada permukaan abdomen tetapi dapat mengakibatkan kontusio atau laserasi jaringan atau organ di bawahnya.
Trauma Tumpul (Blunt)
• Paling sering pada trauma abdomen• Jejas tidak selalu menunjukkan organ injury• Paling sering menimbulkan gangguan
hemodinamik (CIRCULATION) – perdarahan yang tidak nampak HATI-HATI !!
• PRIMARY SURVEY Kematian ↗• Organ yang cedera : terbanyak pada tubuh
manusia (lien, hepar, pancreas, gaster, usus, ginjal, ureter, VU, uterus, dll..)
Mechanism of Injury
• kecelakaan sepeda motor
• kecelakaan mobil• terjatuh
• terjatuh dari sepeda• terjatuh saat bermain
dengan hewan• kekerasan pada anak
• Lien merupakan organ retikuloendotelial paling besar dalam tubuh yang berupa organ padat berkapsul, terdiri dari jaringan pembuluh darah dan limfoid
• Tumbuh dari mesoderm primitif sebagai hasil dari mesogastrium dorsal kiri, pada minggu kelima kehamilan lien janin nampak jelas berukuran 8mm.
• Lien berdiferensiasi dan bermigrasi ke kuadran kiri atas, di mana tempat lien terfiksir.
• Ukuran rata-rata lien orang dewasa berkisar antara 9-11 cm.
• Terletak di bawah iga IX- iga XI• Dengan berat 90-150 gr.• Ukuran rata-rata lien pada anak-anak
tergantung dari usia, dan parameter biometric ( Berat badan, tinggi badan).
Hubungan dengan organ sekitar
• Posterolateral → hemidiafragma kiri dan costae bawah
• Posterior → m.iliopsoas dan glandula adrenal kiri
• Posteromedial → corpus dan cauda pancreas• Posteroinferior → ginjal kiri• Anteromedial → curvatura major gaster
Vaskularisasi Lien
• Arteri, vena lienalis• Arteri, vena gastrica brevis• Arteri, vena gastroepiploica
Fisiologi Lien
• Pulpa rubra berfungsi sebagai sistem filtrasi yang dinamis, memungkinkan makrofag untuk melawan mikroorganisme
• Limpa berperan dalam proses pematangan eritrosit
• Hematopoiesis pada awal kehidupan janin sejak bulan keempat, yang dapat diaktifkan kembali di masa kecil jika kapasitas sumsum terlampaui
Peran Lien
• Berfungsi dalam pemecahan eritrosit• Penyimpan darah• Proliferasi limfosit
Trauma pada Lien
• Trauma tumpul(Kompresi atau kekuatan decelerasi)
↓Perdarahan masif
• Trauma tajam → jarang terjadi
Menegakkan diagnosis
• Riwayat benturan pada daerah LUQ atau dada kiri bagian bawah
• Nyeri pada penekanan daerah costa kiri• Kehr’s sign (nyeri pada dekat ujung bahu
kiri sekunder)• Ekimosis atau abrasi pada LUQ
Pemeriksaan PenunjangLaboratorium Serial Hb/Hct – untuk monitoring perdarahan Digunakan untuk baseline follow-up Pemeriksaan darah rutin, penentuan tipe dan
cross match darah, dan status koagulasiFoto polos Foto polos boleh dilakukan untuk menyingkirkan
kemungkinan adanya trauma dadaUSG FASTDPL (Diagnostic Peritoneal Lavage)CT scan abdomen
Penatalaksanaan
Derajat Jenis lesi Penjelasan
IHematom Subcapsular, luas < 10% permukaanLacerasi Robekan kapsul, kedalaman parenkim < 1 cm
IIHematom Subcapsular, luas 10-50% permukaan, diameter < 5cm
Lacerasi Kedalaman parenkim 1-3 cm, pembuluh trabecula tidak terlibat
IIIHematom
Subcapsular, luas > 50% permukaan;Hematom subcapsular atau parenkimal yang ruptur;Intraparenkim > 5 cm
Lacerasi Kedalaman parenkim > 3cm atau keterlibatan pembuluh trabekula
IV Lacerasi Lacerasi melibatkan pembuluh segmental atau hilar; devaskularisasi mayor > 25% lien
VLacerasi Lien yang terpisah sempurnaVaskuler Jejas pembuluh hilar; devaskularisasi lien
Clinical Pathway For Management Of Pediatric Blunt Abdominal Trauma
Komplikasi
• Nonoperatif → Perdarahan• Intra operative → Distensi gaster,
necrosis sebagian dari curvatura major• Arteriovenous fistula pada hilum• Trombositosis• Emboli• Post operative → Overwhelming Post
Splenectomy Infection (OPSI)
• Quo ad vitam : ad bonam• Quo ad functionan : ad bonam
Prognosis
• Trauma lien kasus yang sering menyertai trauma tumpul abdomen.
• Keadaan yang harus diperhatikan dari trauma lien status hemodinamik pasien (Perdarahan!!!)
• Pemeriksaan yang cukup baik untuk menunjang diagnosis trauma lien CT Scan, sedangkan USG tidak terlalu baik untuk mencari sumber perdarahan,namun cukup ekonomis dibanding CT scan
Kesimpulan
• Terapi non operatif angka keberhasilan tinggi, tetap perlu hati-hati dalam melakukannya dan perlu dilakukan di fasilitas yang tersedia sarana CT scan dan operasi cito
• Prognosis trauma lien adalah baik,meskipun terdapat risiko timbulnya komplikasi infeksi yang berat dan berpotensi fatal
Kesimpulan
Daftar Pustaka1. Jacoby RC, Wisner DH. Injury to the spleen. In : Trauma. McGraw
Hill. 2007. p.661-677.2. Simeone AA, Frankel HL, Velmahos G. Abdominal injury. In :
Peitzman AB, Rhodes M, Schwab CW, Yealy DM, Fabian TC, editors. The trauma manual: Trauma and acute care surgery, 3rd ed. Lippincott Williams & Wilkins. 2008. p.266-270.
3. Hoyt DB, Coimbra R, Potenza B. Management of acute trauma. In : Townsend CM, Beauchamp RD, Evers BM, Mattox KL, editors. Sabiston textbook of surgery, 17th ed. Elsevier. 2004. p.524-526.
4. The spleen. Zinner MJ, Ashley SW, editors. Maingot’s abdominal operations, 11th ed. 2007.
5. Burch JM, Franciose RJ, Moore EE. Trauma. In : Brunicardi FC, Andresen DK, Billiar TR, Dunn DL, Hunter JG, Pollock RE. Schwartz’s Principles of surgery. McGraw Hill. 2005. p.166-167.