Post on 11-Oct-2015
description
R E F A R A T
T E T A N U S
OLEH :
Ratnasari,S.Ked
Nurfatiha iskandar,S.Ked
Iin alfriani Amran,S.Ked
DEFENISI
Tetanus atau Lock jaw adalah
gangguan neurologis yang ditandai
dengan meningkatnya tonus otot dan
spasme, yang disebabkan oleh racun
tetanospasmin, suatu toksin protein yang
kuat dihasilkan oleh Clostiridium tetani
ETIOLOGI
Etiologi Clostridium tetani
Terdapat 2 bentuk :
SPORA
Bentuk squash racket, tahan terhadap
Panas, resisten terhadap disinfektan,
Dapat hidup bertahun.
VEGETATIF
Basil gram +, obligat anaerob,
UK : 0,5-1,7 m x 2,1-18,1 m, motil,
flagel
Kuman tetatus tidak invasif. Tetapi kuman ini memproduksi 2 macam eksotoksin
yaitu tetanospasmin dan tetanolisin
Tetanospasmin
Disebut juga neurotoksin karena toksin ini melalui bebe-
Rapa jalan dapat mencapai SSP dan menimbulkan gejala
Berupa kekakuan (rigidita) ,spasme otot dan kejang.
Tetanolisin
Menyebabkan lisis dari sel-sel darah merah.
PATOGENESIS
C. Tetani masuk
ke tubuh melalui
luka
Dalam kondisi
anaerob spora
berkembang
Menghasilkan
toksin
(Tetanospasmin)
Tetanospasmin
menyebar melalui aliran
darah & sitm.limfatik
Melalui Axon,
menuju ke
med.spinalis dan
spinal cord
Memblokade
pelepasan
inhibitor
neurotransmitter
(glycine &
GABA)
Tonus Kekakuan Otot
GEJALA KLINIS
1. Trismus
2. Ricus sardonicus
3. Nyeri kepala
4. Otot otot kaku dengan opistotonus ,tangan flexi,tungkai ekstensi dan jari-jari
mengepal
5. Kejang dimulai oleh trismus kaku
otot maseter mulut susah dibuka
kejang otot dinding perut kaku pada
perabaan
Tetanus general
Tanda dan gejala :
Trismus (lockjaw) dapat disertai gejala lain seperti kekakuan leher,kesulitan menelan,
rigiditas otot abdomen, dan peningkatan
temperature 2-4C diatas suhu normal
Risus sardonikus
Spasme otot-otot somatic
Opistotonus
Kejang tersebut terjadi secara intermitten,ireguler,tidak dapat diprediksi dan
berlangsung selama beberapa detik sampai
beberapa menit
Tetanus lokal
Tanda dan gejala
Spasme dan peningkatan tonus otot pada otot-otot di sekitar tempat infeksi tanpa
tanda-tanda sistemik
Tetanus lokal dapat berlanjut menjadi tetanus general
Tetanus sefalik
Tanda dan gejala :
Tejadi setelah trauma kepala atau infeksi telinga
Dijumpai trismus dan disfungsi nervus fasialis
Disfagia dan paralisis otot ekstraokular
Tetanus Neonatorum
Tanda dan gejala :
Infeksi
Rigiditas
Terjadi pada anak-anak yang dilahirkan dari ibu yang tidak di imunisasi secara
adekuat (terutama bekas perawatan tali
pusat tidak steril )
Sulit menelan ASI
Iritabilitas dan spasme
Klasifikasi beratnya tetanus oleh
Ablett
Derajat I (ringan) : Trismus ringan sampai sedang, spastisitas generalisata, tanpa gangguan pernafasan, tanpa spasme, sedikit atau tanpa disfagia.
Derajat II (sedang) : Trismus sedang, rigiditas yang nampak jelas, spasme singkat ringan sampai sedang, gangguan pernafasan sedang dengan frekuensi pernafasan lebih dari 30, disfagia ringan
Derajat III (berat) : Trismus berat, spastisitas generalisata, spasme reflex berkepanjangan. Frekuensi pernafasan lebih dari 40, serangan apnea, disfagia berat dan takikardia lebih dari 120.
Derajat IV (sangat berat) : derajat tiga dengan gangguan otonomik berat melibatkan system kardiovaskuler. Hipertensi berat dan takikardia terjadi berselingan dengan hipotensi dan bradikardia, salah satunya dapat menetap`
Diagnosa banding tetanus
No Penyakit infeksi Gambaran diferensial
1
Meningoensefalitis
Demam trismus tidak
ada,penurunan kesadaran, cairan
serebrospinal abnormal
2
Polio
trismus tidak ada,paralisis tipe
flaksid,cairan
serebrospinal abnormal
3 Rabies Gigitan binatang,trismus tidak ada
hanya spasme orofaring
4 Lesi orofaring Bersifat lokal,rigiditas atau
spasme seluruh tubuh tidak ada
Kelainan metabolik
1 Tetani Hanya spasme karpo-pedal dan
laringeal,
Hipokalsemia
2 keracunan
striknin Relaksasi komplit diantara spasme
3 Reaksi
fenotiazin
Distonia,menunjukkan respon dengan
difenhidramin
PENYAKIT SISTEM SARAF PUSAT
1 status
epileptikus penurunan kesadaran
2 perdarahan atau
tumor (SOL) Trismus tidak ada,penurunan kesadaran
KELAINAN PSIKIATRIK
1 Histeria
Trismus inkonsan,relaksasi komplit
antara spasme
KELAINAN MUSKULOSKELETAL
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Bila memungkinkan periksa bakteriologi (Clostridium Tetani)
EKG bila ada tanda-tanda gangguan jantung
Foto toraks bila ada komplikasi paru-paru
TERAPI
1. IVFD dextrose 5 % : RL = 1:1
2. Terapi Kausal
a. Anti Tatanus Serum
- Anti tetanus Serum (ATS) dosis 20.000 IU/hari IM,
selama 3-5 hari
- Human Tetanus Immunoglobulin (HTIG) dosis 500-3000
IU/sekali IM
b. Antibiotik
- Metranidazole 500mg / 8 jam drips
- Ampisilin 1 gr/8 jam IV (tes kulit sebelumnya).
- Erithromisin 500mg/6 jam oral
- Tetrasiklin 500mg/6 jam oral
c. Penanganan Luka
- Lakukan cross incision dan irigasi menggunakan H2O2
3. Terapi simtomatis dan supportif
- diazepam
Prognosis
Mortalitas bervariasi berdasarkan usia pasien. Prognosis buruk pada usia tua, pada neonatus dan pada pasien dengan periode inkubasi yang pendek, interval yang pendek antara onset gejala sampai tiba di RS. DI USA mortalitas pada pasien dewasa dibawah 30 tahun hampir 0, tetapi pada pasien diatas 60 tahun mencapai 52%. Di portugis, antar tahun 1986 sampai tahun 1990, mortalitas untuk semua umur bervariasi antara 32 sampai 59%. Mortalitas dan prognosis juga tergantung pada status vaksinasi sebelumnya
Daftar Pustaka Ismanoe G. Tetanus. Dalam: Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi I, K MS,
Setiati S,(editor). Buku Ajar Ilmu Penyakit DalamJakarta: Pusat Penerbitan
IPD FKUI;2009. Hal : 2911 2923.
Ritarwan K. 2004. Tetanus (Online) http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3456/1/penysaraf kiking2.pdf diakses 1
agustus 2014
Ang J. 2003. Tetanus. (Online).www.chmkids.org/upload/docs/imed/TETANUS.pdf diakses 1 agustus 2014
Dire DJ. Tetanus in Emergency Medicine. (Online).http://emedicine.medscape.com/article/786414-overview, diakses 2 Agustus 2014
Markam,s.tetanus Buku Neurologi praktis Hal: 171-176
Edlich RF, Hill LG, Mahler CA, Cox MJ, Becker DG, Jed H. Horowitz M, et al.Management and Prevention of Tetanus. Journal of Long-Term Effects of
Medical Implants 2003;13(3):139-54
Taylor AM. Tetanus.Continuing Education in Anaesthesia, Critical Care & Pain.2006;6(3):101-4.
Sihotang.F.A .Tetanus.tugas kepanitraan klinik laboratorium ilmu bedah FK Universitas Mulawarman/SMF Bedah RSUD A wahab sjahranie : 2011
Widoyono,penyakit tropis.Edisi II.jakarta : Penerbit Erlangga Hal 34-39
Sjamsuhidajat R, Jong Wd. Tetanus. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC; 2005
Ross SE. Prophylaxis Against Tetanus in Wound Management. (Online).http://www.facs.org/trauma/publications/tetanus.pdf , diakses 2 Agustus 2014