RaEma - Edit

Post on 09-Jul-2016

218 views 0 download

description

RA

Transcript of RaEma - Edit

INTERVENSI NON FARMAKOLOGI PENDERITA RHEUMATOID ARTHRITIS DI POLI UMUM

PUSKESMAS INDRAJAYA KABUPATEN PIDIE PERIODE OKTOBER 2015-JANUARI 2016

Mini projectdr Hermasari

Pendamping: Pembimbing:dr Yuli Zahrina dr Dwi Wijayadr Nurmasyithah

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

RIKESDA• Laporan hasil riset kesehatan (RIKESDA)

Aceh 2010, menunjukan bahwa prevalensi peradangan sendi menurut kota/ kabupaten berkisar antara 34,2 %.menjalani kehidupan reproduksi secara sehat

WHO• 20 % penduduk dunia terserang

Rheumatoid arthritis lebih sering menyerang perempuan dari pada laki-laki. Kira-kira 2,5 kali. Insiden puncak adalah antara usia 40 hingga 60 tahun

Puskesmas Indrajaya

• Penyakit jaringan otot (RA) yang menjadi 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Indrajaya yang menempati urutan ke 2.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Berapa Prevalensi Penderita Rheumatoid Arthritis Di Poli Umum Puskesmas Indrajaya periode bulan Januari 2015 – bulan Desember 2015 ?

2. Bagaimana Distribusi Karakteristik Penderita Rheumatoid Arthritis Di Poli Umum Puskesmas Indrajaya Periode bulan Januari 2015 – bulan Desember 2015 ?

3. Apakah langkah preventif untuk mencegah atau mengurangi insidensi penyakit Penderita Rheumatoid Arthritis Di Poli Umum Puskesmas Indrajaya?

4. Apakah setelah diberikan intervensi non farmakologi terjadi perubahan yang signifikan akan keluhan terhadap pasien?

Tujuan Umum

Tujuan penelitian

Mengetahui Prevalensi Dan Karakteristik Penderita Rheumatoid Arthritis Di Poli Umum Puskesmas Indrajaya Periode bulan Januari 2015 – bulan Desember 2015 serta memberikan edukasi kepada pasien yang berobat di poli umum Puskesmas Indrajaya. 

Tujuan khusus

Tujuan penelitian

1. Mengetahui Prevalensi Penderita Rheumatoid Arthritis Di Poli Umum Puskesmas Indrajaya Periode bulan Januari 2015– bulan Desember 2015

2. Mengetahui Distribusi Karakteristik Penderita Rheumatoid Arthritis Berdasarkan Umur Di Poli Umum Puskesmas Indrajaya Periode bulan Januari 2015 – bulan Desember 2015

3. Mengetahui Distribusi Karakteristik Penderita Rheumatoid Arthritis Berdasarkan Jenis Kelamin Di Poli Umum Puskesmas Indrajaya Periode bulan Januari 2015 – bulan Desember 2015

4. Memberikan edukasi tentang penyakit Reumatoid Artritispada pasien di poli umum Puskesmas Indrajaya

5. Melakukan kunjungan rumah pada bulan Januari 2016 pada pasien yang terdiagnosa Reumatoid Artritis di poli umum Puskesmas Indrajaya pada bulan Desember 2015

6. Mengetahui perubahan yang signifikan akan keluhan terhadap pasien setelah di edukasi.

Manfaat penelitian2. Peneliti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rheumatoid ArthritisKata arthritis berasal dari dua kata Yunani. Pertama,

arthron, yang berarti sendi. Kedua, itis yang berarti peradangan. Secara harfiah, arthritis berarti radang sendi. Sedangkan rheumatoid arthritis adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi( American Collage of Rheumatology, 2012)

ETIOLOGI

Jenis kelamin

Umur

Faktor infeksiFaktor genetik

1 2

34

Faktor lingkungan rumah

5

Gelang bahu

Sendi yang terserang

Panggul

Tangan

Siku

Lutut

Vertebra Servikalis

Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis pada pasien yang menderita Arthritis Rheumatoid antara lain, nyeri dan pembengkakan sendi , panas, eritem, dan gangguan fungsi pada sendi, kaku sendi pada pagi hari yang berlangsung lebih dari 30 menit, deformitas tangan dan kaki, demam, nafsu makan menurun, penurunan berat badan, keadaan mudah lemah, anemia, pembesaran kelenjar limfe, fenomena rynaud vasospasme yang ditimbulkan oleh cuaca dingin dan stress sehingga jari-jari menjadi pucat dan sianosis.

DIAGNOSISTes Rhf

(rheumatoid factor)

LED dan CRP

X-ray

1

2

3

Analisis cairan sinovial4USG dan

MRI

4

5

Scan tulang 66

Menghilangkan gejala peradangan

Tatalaksana TerapiTujuan terapi rheumatoid arthritis

Mencegah terjadinya kerusakan pada jaringan

Mencegah terjadinya deformitas

Mengembalikan kelainan fungsi organ

1

2

3

Terapi farmakologi

DMARD

NSAIDKortikosteroid

1 2 3 4

Istirahat

Latihan PenguranganBerat badan

Pembedahan

Terapi non farmakologi

Komplikasi

Anemia Infeksi Masalah gastrointestinal

Osteoporosis Penyakit paru-paru

Penyakit jantung

Sindrom Sjogren Sindrom felty Limfoma dan

kanker lainnya

PrognosisBeberapa pasien menunjukkan progresi yang nampak seperti

penyakit yang akan sembuh dengan sendirinya, sedangkan pasien lain mungkin menunjukkan progresi penyakit yang kronis.

BAB IIIMETODE

PENELITIAN

Jenis Penelitian Jenis mini project yang dilakukan adalah dalam bentuk

penelitian. Penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif retrospektif . Sumber data penelitian menggunakan data sekunder yaitu dengan melihat variabel-variabel penelitian yang tercatat dalam rekam medik yang menderita penyakit Rheumatoid Arthritis selama periode bulan Januari 2015 – bulan Desember 2015 di poli umum Puskesmas Indrajaya.

Selanjutnya penelitian dilanjutkan dengan sampel data primer yang diambil dengan metode Accidental Sampling sejumlah 9 responden yang terdiagnosa Rheumatoid Artritis pada bulan Desember 2015 yang telah diberikan terapi dan terapi kemudian dilakukan kunjungan rumah kepada 9 pasien.

Tempat PenelitianPenelitian Dilakukan Di poli umum

Puskesmas Indrajaya Periode Bulan Januari 2015 – bulan Desember 2015

Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan selama

bulan Januari 2016.

Langkah- langkah PenelitianAnalisa DataKunjungan RumahIntervensi

Penjumlahan

Populasi Penelitian Populasi penelitian adalah semua data pasien yang tercatat di Rekam medik poli umum Puskesmas Indrajaya bulan Januari 2015- Desember 2015 dan diambil menjadi data penelitian sebagai populasi penelitian. Kemudian diambil sampel pada pasien yang telah diberikan edukasi pada bulan Desember 2015 dengan jumlah sampel 9 responden

Kriteria Inklusi dan EksklusiKriteria inklusi

Semua data pasien yang dicatat pada Rekam Medik yang di diagnosa Rheumatoid Arthritis dengan kelengkapan data dan variabel penelitian pada status Rekam Medik pada periode bulan Januari 2015 – bulan Desember 2015.Kriteria Eksklusi

Semua data pasien yang dicatat pada Rekam Medik yang tidak di diagnosa Rheumatoid Arthritis.

Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yaitu status rekam medik penderita Rheumatoid Arthritis yang datang berobat ke Poli Umum Puskesmas Indrajaya.

BAB IVHASIL PENELITIAN

No Bulan

Pasien

RA

25-35 36-45 >45

F % F % F %

1 Januari 36 2 5,6 7 19,4 27 75,0

2 Februari 49 3 6,1 11 22,4 35 71,4

3 Maret 28 1 3,6 9 32,1 18 64,3

4 April 22 1 4,5 4 18,2 17 77,3

5 Mei 23 3 13,0 4 17,4 16 69,6

6 Juni 20 1 5,0 2 10,0 17 85,0

7 Juli 13 1 7,7 1 7,7 11 84,6

8 Agustus 17 1 5,9 4 23,5 12 70,6

9 September 25 3 12,0 4 16,0 18 72,0

10 Oktober 32 2 6,3 6 18,7 24 75,0

11 November 12 1 8,3 1 8,3 10 83,4

12 Desember 9 1 11,1 1 11,1 7 77,8

TOTAL 286 20 7 54 18,9 212 74,1

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Puskesmas Indrajaya

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Puskesmas Indrajaya

Januari

Februari

Maret

April Mei JuniJuli

Agustu

s

Septem

ber

Oktober

Nopember

Desember

0

5

10

15

20

25

30

35

40

23

1 13

1 1 13

21

7

119

4 42

1

4 46

1

27

35

1817

1617

1112

18

24

7

Umur 25-35

umur 36-45

umur >45

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Puskesmas Indrajaya

No Bulan

Pasien

RA

Perempuan Laki-laki

F % F %

1 Januari 36 25 69,4 11 30,6

2 Februari 49 28 57,1 21 42,9

3 Maret 28 24 85,7 4 14,3

4 April 22 16 72,7 6 27,3

5 Mei 23 18 78,3 5 21,7

6 Juni 20 12 60,0 8 22,2

7 Juli 13 7 53,8 6 46,2

8 Agustus 17 14 82,4 3 17,6

9 September 25 24 96,0 1 4,0

10 Oktober 32 19 59,4 13 40,6

11 November 12 8 66,7 4 33,3

12 Desember 9 7 77,8 2 40,0

TOTAL 286 202 70,6 84 29,4

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Puskesmas Indrajaya

Januari

Februari

Maret

April MeiJuni

Juli

Agustu

s

Septem

ber

Oktober

Nopember

Desember

0

5

10

15

20

25

30

25

28

24

16

18

12

7

14

24

19

87

11

21

4

65

8

6

3

1

13

4

2

Perempuan Laki-laki

Kunjungan Rumah

No Nama Pasien Umur IntervensiSkala Nyeri

KeteranganKunjungan I

Kunjungan II

1. Kamariah 51 Berobat teratur Olahraga Istirahat Konsumsi makanan

yang bervariasi (memperbanyak konsumsi buah, protein rendah lemak, dan produk susu rendah lemak.

8 7 Tidak Berubah Signifikan

2 Jariah 49 7 3 Berubah Signifikan

3. Habibah 48 6 4 Tidak Berubah Signifikan

4. Bukhari 50 6 2 Berubah Signifikan

5. M. Nur Sulaiman

52 6 4 Tidak Berubah Signifikan

6. Nurhaliza 46 4 1 Berubah Signifikan

7. Rosmanidar 45 5 2 Berubah Signifikan

8. Erlinawati 37 3 0 Berubah Signifikan

9. Maimunah 455 1

Berubah Signifikan

BAB VPEMBAHASAN

Prevalensi Penderita Rheumatoid ArthritisPrevalensi Penderita Rheumatoid Arthritis Di Poli Umum Puskesmas

Indrajaya Periode bulan Januari 2015 - bulan Desember 2015 adalah sebesar 4,2%. Hasil yang bervariasi ini dipertimbangkan disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi penyakit Rheumatoid Arthritis antara lain, umur, jenis kelamin, genetik, infeksi, dan lingkungan.

Distribusi Karakteristik Penderita Rheumatoid Arthritis Berdasarkan Umur

Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa dari 286 responden, sebagian besar penderita rheumatoid arthritis berusia >45 tahun setiap bulannya. Hasil yang didapat sesuai dengan teori bahwa Organisasi kesehatan dunia (WHO) melaporkan bahwa 20% penduduk dunia terserang penyakit Arthritis Rheumatoid, dimana 5-10% adalah mereka yang berusia 5-20 tahun dan 20% mereka yang berusia 55 tahun.

Distribusi Karakteristik Penderita Rheumatoid Arthritis Berdasarkan Jenis Kelamin

Hasil yang didapat sesuai dengan teori bahwa Di Indonesia sendiri diperkirakan kasus rheumatoid arthritis berkisar 0,1 % sampai dengan 0,3 % dari jumlah penduduk Indonesia. Rheumatoid arthritis adalah bentuk paling umum dari arthritis autoimun, yang mempengaruhi lebih dari 1,3 juta orang Amerika. Dari jumlah tersebut, sekitar 75% adalah perempuan. Bahkan, 1-3% wanita mungkin mengalami rheumatoid arthritis dalam hidupnya. Arthritis Rheumatoid lebih sering dijumpai pada wanita dengan perbandingan wanita dan pria 3:1.

Distribusi Jumlah Penderita Reumatoid Artritis Setelah Diberikan Edukasi

Dari hasil penelitian bahwa dari 9 responden, yang mengalami perubahasignifikan setelah diberikan edukasi sejumlah 6 orang (66,6 %) Hasil yangdidapat sesuai dengan teori tata laksana dan terapi farmakologi nonfarmakologi Rheumatoid Artritis yang meliputi latihan, istrirahat, pengaturandiet, dan berhenti merokok dapat mengurangi peradangan serta

menghilangkangejala terutama nyeri.

BAB VIKESIMPULAN DAN

SARAN

KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Prevalensi Penderita Rheumatoid Arthritis Di Poli Umum Puskesmas Indrajaya Periode bulan Januari 2015 - bulan Desember 2015 adalah sebesar 4,2%

2. Distribusi karakteristik penderita Rheumatoid Arthtritis berdasarkan umur menunjukkan bahwa umur diatas 45 tahun memiliki resiko tinggi terkena penyakit tersebut.

3. Distribusi karakteristik penderita Rheumatoid Arthtritis berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa perempuan memiliki resiko tinggi terkena penyakit tersebut.

4. Dengan diberikan edukasi kepada pasien maka distribusi penderita Rheumatoid Arthritis mengalami perubahan yang signifikan akan keluhannya Hasil rata-rata penjumlahan terhadap pasien pada kunjungan I dan kunjungan II adalah 0,3

SARAN1. Bagi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Indrajaya

Diharapkan agar lebih meningkatkan kegiatan penyuluhan, penyebaran poster dan leaflet untuk menurunkan prevalensi Arthritis Rheumatoid, bahwa perempuan lebih beresiko mengalami penyakit dibanding laki-laki, dan penderita dengan usia diatas 45 tahun. Serta pembentukan grup pasien yang menderita Arthritis Rheumatoid. Dengan dibentuknya grup tersebut maka penderita diharuskan mengikuti kegiatan grup tersebut, misal: senam Reumatik.

2.  Tenaga Medis

Kepada Tenaga medis diharapkan dapat meningkatkan kemampuan untuk mendiagnosa dan memberikan terapi yang tepat pada penderita Rheumatoid Artritis di Puskesmas Indrajaya.

Thank You

DOKUMENTASI