Post on 03-Aug-2018
PsychologicalFirstAid
(PFA)
Disampaikan oleh:Nael Sumampouw, M.Psi, Psi.Pusat Krisis Fak.Psikologi UI
Reaksi psikologis bencana:
• LOSS merupakan isu utama yang selalumuncul dalam konteks bencana dan berdampakpsikologis yang besar.
• Berbagai macam jenis kehilangan:- kehilangan orang yang dicintai- kehilangan barang berharga- kehilangan pekerjaan & pendapatan- kehilangan ikatan sosial- kehilangan rasa percaya & rasa aman- kehilangan gambaran diri positif- kehilangan harapan akan masa depan
Pengalamanku di situasi sulit• Setiap orang pasti memiliki pengalaman berada di situasi
sulit. Situasi yang terasa menekan, menimbulkanketidaknyamanan, memunculkan emosi negatif (sedih, marah, kesal, benci).
• Dengan kemampuan dari dalam diri dan dukungan dari luar, seseorang berhasil mengatasinya dan menjadi lebih baik.
• Pikirkan suatu pengalaman sulit, yang pernah anda alamidan telah berhasil diatasi.
• Ingat kembali, apa yang orang lain di sekitar anda lakukanuntuk membuat keadaan diri anda menjadi lebih baik ? Apayang mereka katakan ? Apa yang mereka lakukan untukanda ?
• Hadirkan sekonkret mungkin perkataan dan perilaku oranglain terhadap diri anda.
Pengalamanku di situasi sulitPerilaku
membantuPerilaku tidak
membantu• Buatlah daftar dari
pengalaman anda, perilakuverbal atau non-verbal apayang anda rasakanMEMBANTU danBERMANFAAT untuk anda.
• Buatlah daftar daripengalaman anda, perilakuverbal atau non-verbal apayang anda rasakan TIDAK MEMBANTU danMENGHAMBAT kemajuan/tidak membuat dirianda menjadi lebih baik
• Orang di sekitar penyintas memiliki kemampuan untuk melakukansesuatu yang sederhana namun membuat keadaan diri penyintasmenjadi lebih baik, mencegah terjadinya masalah psikologis serius.
• Tidak semua penyintas membutuhkan layanan profesional• Tidak semua penyintas cocok, dapat merasakan manfaat dari
layanan profesional baik melalui pendekatan individual maupunkelompok.
• Penyintas merasakan manfaat dari pendampingan awam yang adadi sekitar pendamping
Atas dasar itulah awam di sekitar penyintas perlu dibekali denganketerampilan dasar pendampingan, yaitu: PFA (Psychological First Aid)
Apakah PFA(Psychological First Aid) ?• Suatu cara untuk memberikan dukungan emosional dan membantu
orang dari berbagai latar belakang (usia, budaya, etnik, sosek) segerasetelah terjadinya bencana (University of Rochester, 2007)
• Dukungan psikologis awal (Raphael, 2003)• Serangkaian keterampilan yang bertujuan untuk mengurangi distress
dan mencegah munculnya perilaku tampilan kondisi kesehatan mental negatif yang disebabkan oleh bencana atau situasi kritis yang dihadapiindividu (Everly, Phillips, Kane & Feldman, 2006).
• Perawatan dasar yang bersifat praktis dan non-intrusive, fokus padamendengarkan namun tidak memaksa, mengenali dan memenuhikebutuhan dasar, mendorong pendampingan tanpa paksaan dari orang-orang yang signifikan di sekitar penyintas, & melindungi dari dampaknegatif lebih lanjut (Sphere, 2004).
Tujuan PFA ?
• Mengurangi dampak negatif dari pengalamantraumatis
• Menguatkan fungsi adaptif jangka pendek & jangkapanjang penyintas
• Akselerasi proses pemulihan penyintas
Reaksi Psikologis
12
3
Traumatic growthAdaptif
Masalah
Proses Pemulihan Trauma
Siapakah pemberi PFA ?
• Masyarakat awam dan bukan profesionalkesehatan mental (Jacobs and Meyer, 2003; American Red Cross, The SPHERE 2004),
• First responder (mereka yang bertugas saatemergensi).
Standar PFA ?
• Evidence – based• Praktis & dapat diterapkan di lapangan• Sesuai untuk tahapan perkembangan manusia• Adaptif & sesuai budaya
Indikasi PFA ?
• Dekat secara fisik dengan bencana• Dekat secara emosional dengan
pengalaman/kejadian• Adanya pengalaman sekunder (mis: rutinitas
terganggu karena hancurnya tempat tinggal)
Siapa yang memerlukan PFA?
Survivor
DeadFami
lies Families
Witnesses
Rescue/Med
Families
Families
Law
/ Milit
aryRelief
Families
Community
Colleagues
Fami
lies
Psychological First Aid & Disaster Mental Health
Psychological First Aid• Pertolongan psikologis
pertama• Di level masyarakat
(grass-roots)• Disediakan oleh keluarga,
teman, relawan bagimereka yang membutuhkan dukunganpasca bencana
Disaster Mental Health• Pelayanan psikologis yang
diberikan oleh profesionalkesehatan mental.
Piramida Penanganan Psikologis
Keluarga, Teman
Dokter,
Tokoh agama
Relawan terlatih
Profesional Kesehatan Mental
Rumah Sakit Jiwa10-30%
Sum Total
PFA
Letak Penanganan PFA
Kondisi yang diciptakan PFA
• SAFETY (rasa aman)• CALMING (tenang & nyaman)
• CONNECTEDNESS TO OTHERS(tidak sendiri, ada dukungan sosial)
• SELF-EFFICACY – EMPOWERMENT(sikap positif pada diri penyintas, merasa mampu)
• HOPEFULNESS (harapan)
SAFETY – FUNCTION – ACTION
(AMAN-FUNGSI-AKSI)
Model SFA• TARGET: Keadaan/hasil yang diharapkan dari penyintas• STRATEGI: Hal yang dilakukan oleh pendamping
SAFEGUARD Melindungi dari bahayaSAFETYSUSTAIN Memenuhi kebutuhan dasar
COMFORT Menenangkan, stabilisasiFUNCTIONCONNECT Menghubungkan dgn dukungan sosial
ADVISE Melakukan edukasiACTIONACTIVATE Memfasilitasi partisipasi
TARGET HASIL STRATEGI
Apa yang anda lakukan sebagai langkahawal sebelum memberikan pertolongan ?
• Anda diturunkan di suatu lokasipengungsian yang dihuni oleh sekelompokorang yang baru saja mengalamikebakaran
• Anda sedang berada di suatu pemukimanpadat kemudian terjadi kebakaran yang hebat di pemukiman tersebut.
PERSIAPAN:• Mengenali & memahami konteks• Mengenali kekuatan tim/diri• Kesiapan diri
Mengenali & memahami konteks
• Kumpulkan informasi yang akurat mengenaiapa yang telah terjadi.
• Identifikasi berbagai layanan yang adadalam setting tersebut (apa & dimana)
• Komunikasikan & lakukan koordinasi denganberbagai pihak terkait (terutama otoritas)
• Lakukan orientasi pada setting & layananyang ada
Mengenali kekuatan tim
• Informasi dengan siapa anda bekerjadalam satu tim.
• Pahami kompetensi & keterbatasan tim• Kenali sumberdaya yang dimiliki tim• Kenali waktu yang tersedia
Kesiapan diri
• Kondisi kesehatan (fisik, psikologis) prima• Siap berada di lingkungan fisik yang
berbeda dengan keseharian• Siap menghadapi penyintas dengan
beragam reaksi psikologis penyintas
Hal yang diharapkan daripendamping PFA:
• Observasi secara santun(Observasi >>> Wawancara).
• Fokus perhatian pada reaksi & interaksipenyintas dalam setting.
• Mendemonstrasikan ketenangan & berpikirdengan jelas (menjadi model bagi penyintas)
• Sensitif terhadap budaya & keragaman yang ada
• Memperhatikan kelompok yang beresiko tinggi
Memulai Kontak & Keterlibatan:
• Berespons terhadap kontak yang dimulaioleh penyintas.
• Memulai kontak dengan cara yang non-intrusive, compassionate & helpful sehingga tidak menimbulkan penolakan.
Hal yang dilakukan dalammemulai kontak & keterlibatan:• Prioritas pertama pada penyintas yang mendatangi
anda• Memperhatikan aspek budaya dalam memulai
kontak, mis: seberapa dekat jarak anda berdiridengan penyintas, seberapa banyak kontak mata.
• Peka terhadap tanda yang ditampilkan penyintasakan kebutuhan personal space
• Hindari asumsi bahwa apa yang anda lakukanakan ditanggapi secara positif/penyintas bereaksipositif pada anda.
• Hargai keputusan penyitas yang menolak bantuananda.
2 Hal penting dalam memulai kontak:
• PRESENCE:hadir, berada secara fisik & emosional
• EMPATI:mempersepsikan, mengenali berbagai reaksipenyintas, mendengar aktif.
Model SFA• TARGET: Keadaan/hasil yang diharapkan dari penyintas• STRATEGI: Hal yang dilakukan oleh pendamping
SAFEGUARD Melindungi dari bahayaSAFETY SUSTAIN Memenuhi kebutuhan dasarCOMFORT Menenangkan, stabilisasiFUNCTIONCONNECT Menghubungkan dgn dukungan sosial
ADVISE Melakukan edukasiACTIONACTIVATE Memfasilitasi partisipasi
TARGET HASIL STRATEGI
• Seorang anak sedang mengamati orang dewasa di sekitarnya yang sedang menampilkan reaksi ekstrim dari pengalaman bencana yang terjadi (menangis histeris, marah-marah) dan sedang didekati oleh relawan tim anda yang lain. Tampak anak tersebut sangatterganggu dan mulai resah
• Apa yang bisa dilakukan untuk memastikan kondisiaman bagi penyintas ?
• Arahan apa yang diberikan ?• Bagaimana menginformasikan tentang aktivitas
penanganan/layanan ?• Bagaimana memberikan kenyamanan fisik ?• Bagaimana menjelaskan kepada anak tentang
reaksi orang dewasa yang sangat negatif ?
Kasus 1
Seorang laki-laki dewasa berusia ± 40 tahun terlihatsangat shock, duduk meringkuk, seperti tidakberenergi, tampak sangat letih, dengan tatapan matamenerawang. Ia baru saja berhasil diselamatkan darimusibah tenggelamnya kapal lintas pulau karenakelebihan muatan ditambah faktor cuaca buruk. Menurut informasi ia terpisah dengan istri dananaknya yang masih balita. Ia bingung, tidak tahudimana istri dan anaknya berada.
Bagaimana anda memperkenalkan diri anda ?Apa yang akan segera anda lakukan ?Berikan INFORMASI SEDERHANA tentang apa yang terjadi berkaitan dengan penanganan dan pelayanan yang dilakukan (disaster response activities & services)
Kasus 2
Tampak 3 orang nenek sedang berkumpul. Mereka duduk didekat pintu sebuah kelas yang menjadi tempat pengungsian. Melihat anda & tim datang, mereka menampilkan wajah yang tidak bersahabat. Mereka saling berbicara satu sama lain dalam bahasa daerah setempat yang tidak anda ketahui. Ekspresi wajah mereka terkesan curiga dan tidak senangdengan kehadiran anda. Mereka harus mengungsi karenabanjir yang terjadi. Banjir kali ini jauh lebih tinggi daripadabanjir sebelumnya. Mereka tinggal di daerah padat pendudukdi Jakarta.
Bagaimana anda memperkenalkan diri anda pada sekelompok nenek tersebut ?Apa yang akan segera anda lakukan ?Berikan INFORMASI SEDERHANA tentang apa yang terjadi berkaitan dengan penanganan dan pelayanan yang dilakukan (disaster response activities & services)
Memenuhi SAFETY: Safeguard
Melindungi, mengamankan penyintas daribahaya, resiko, menawarkan upayaperlindungan.
Kebutuhan penyintas Safeguard
• Keamanan & keselamatan• Perlindungan dari ekspos pengalaman
traumatis• Persepsi yang akurat tentang keamanan &
keselamatan diri• Intervensi untuk perilaku beresiko tinggi
membahayakan keselamatan
Apa yang bisa dilakukan ?• Sesegera mungkin bawalah penyintas ke tempat
yang aman dan jauhkan dari bahaya yang mengancam
• Jauhkan dari pemandangan yang dapatmenimbulkan trauma
• Lindungi penyintas dari orang-orang yang inginmelihat serta perilaku menyakiti diri sendirimaupun orang lain
• Sediakan tempat yang aman• Memperkenalkan diri serta peran anda kepada
penyintas
Apa yang bisa dilakukan ?• Jangan meninggalkan penyintas seorang diri,
dan jika anda harus melakukannya, berikanlahalasan kenapa dan mintalah salah seorang yang ada di sekitar anda untuk menjaga penyintas.
• Sediakan hal konkret yang membuat penyintasmerasa aman
• Cegah, hentikan secara langsung perilakupenyintas yang membahayakan keselamatandiri.
Memenuhi SAFETY: Sustain
Memenuhi kebutuhan dasar & pokokpenyintas.
Kebutuhan penyintas Sustain
• Kepastian akan pemenuhan kebutuhandasar untuk tetap survive
Apa yang bisa dilakukan ?• Sediakan makanan & minuman.• Berikan perawatan medis, mis: mengobati
luka fisik• Sediakan pakaian & tempat istirahat• Sediakan sanitasi• Perhatikan cuaca sekitar, jika diperlukan
sediakan tempat yang sejuk.
Model SFA• TARGET: Keadaan/hasil yang diharapkan dari penyintas• STRATEGI: Hal yang dilakukan oleh pendamping
SAFEGUARD Melindungi dari bahayaSAFETYSUSTAIN Memenuhi kebutuhan dasar
COMFORT Menenangkan, stabilisasiFUNCTIONCONNECT Menghubungkan dgn dukungan sosial
ADVISE Melakukan edukasiACTION
ACTIVATE Memfasilitasi partisipasi
TARGET HASIL STRATEGI
• (sambil menangis terisak-isak): Saya ibuyang egois … kenapa saya membiarkananak saya lepas dari tangan saya. Sayaberdosa, saya hidup tapi anak saya sudahtiada. Untuk apa hidup sendiri … tidak adagunanya saya sebagai orangtua.
• Orang-orang seperti mbak maunya apasih. Kami ditanya-tanya, difotomemangnya kami badut apa ? Sayasudah capek meladeni orang-orangseperti mbak. Kok penderitaan saya, kesusahan saya kayaknya dicari-cari yah sama mbak, nilai beritanya mahal yah
Saya nggak tahu, belakangan ini sayarasanya gak enak banget. Saya malasangkat telpon teman saya. Mereka smsjuga saya tidak balas. Saya tidak maubertemu dulu. Pokoknya semenjakkejadian bom itu, saya berubah… berubahtotal. Saya seperti jadi orang lain.
ContohTanggapan yang tidak diharapkan:
• Saya paham apa yang kamu rasakan• Ini demi kebaikan• Kepergiannya lebih baik untuknya• Sudah waktunya untuk pergi• Mari kita bicarakan hal yang lain• Kamu sebaiknya bekerja
Kebutuhan penyintas Comfort
• Penurunan perasaan tidak nyaman.• Penurunan level stres.• Stabilisasi untuk reaksi negatif yang kuat
atau terhambat oleh reaksi negatiftersebut.
• Orientasi.• Kenyamanan.
Memfasilitasi FUNCTION:Comfort
Memberikan kenyamanan, menenangkan, mengupayakan kondisi yang lebih stabilpada penyintas.
Apa yang dilakukan ?
• Berikan rasa nyaman melalui perilaku verbal & non-verbal pada penyintas terutama: penyintas yang tampak sangat emosional, penyintas yang berduka karena kehilangan, penyintas yang sangat terpapar dengan pengalaman traumatis.
• Mengajarkan keterampilan mengelola stres yang sederhana, misalnya: mengatur nafas, relaksasi.
• Memfasilitasi ketenangan pada penyintas yang tampak sangat emosional (stabilisasi).
• Memfasilitasi orientasi terhadap lingkungan sekitar penyintas.
Keterampilan yang diharapkandari pendampingKomunikasi suportif: Verbal – Non verbal• Tanggapan verbal yang
menyejukkan/menenangkan• Perilaku non-verbal yang memancarkan
kehangatan dan empatis.
Memfasilitasi FUNCTION: CONNECT
Menghubungkan penyintas denganlingkungan sosial terdekat & bermakna, yaitu: keluarga, sahabat dan orang lain yang dapat ada di komunitas penyintasdan dapat memberikan bantuan.
Kebutuhan penyintas CONNECT
• Dekat & relasi dengan orang yang familiar, dapat dipercaya.
• Memperoleh dukungan untuk menghadapisituasi sulit.
Apa yang bisa dilakukan ?• Jaga keluarga penyintas agar tetap bersama dan
berhubungan satu sama lain. • Pertemukan kembali penyintas yang terpisah dengan
keluarganya.• Tanyakan pada penyintas adakah pihak lain yang ingin
diberitahu penyintas sehubungan dengan bencana yang baru saja terjadi
• Hubungkan penyintas kepada sumber bantuan yang tersedia dan penyintas lain
• “Hadir”• Bantu mencari informasi pada sumber lain yang
menyediakan informasi yang dibutuhkan penyintas.
Model SFA• TARGET: Keadaan/hasil yang diharapkan dari penyintas• STRATEGI: Hal yang dilakukan oleh pendamping
SAFEGUARD Melindungi dari bahayaSAFETYSUSTAIN Memenuhi kebutuhan dasar
COMFORT Menenangkan, stabilisasiFUNCTIONCONNECT Menghubungkan dukungan sosial
ADVISE Melakukan edukasiACTIONACTIVATE Memfasilitasi partisipasi
TARGET HASIL STRATEGI
Bagaimana cara anda ?
• Memberi informasi mengenai apa yang terjadi dan apayang akan terjadi serta apa yang harus dilakukankepada remaja setelah terjadinya gempa ?
• Memberi informasi yang akurat kepada orangtuamengenai reaksi atau penghayatan psikologis seoranganak yang belum lama ini harus mengungsi berjalankaki keluar masuk hutan, tidak sekolah, tidak bermainkarena konflik antar kelompok di daerah tersebut
• Mengajarkan cara menghadapi berbagai pengalamansulit pasca peledakan bom bagi sekelompok karyawanyang kantor letaknya sangat dekat dengan kejadian.
Memfasilitasi ACTION:AdviseMemberikan bimbingan & informasi (edukasi)
pada penyintas mengenai apa yang terjadi, memvalidasi reaksi penyintas danmengajarkan strategi coping yang relevan.
Kebutuhan penyintas Advise
• Mengurangi ketidakpastian• Informasi tentang bencana• Informasi tentang reaksi yang umum
dialami penyintas• Informasi tentang cara untuk menghadapi
pengalaman sulit & membuat keadaanmenjadi lebih baik.
Apa yang dilakukan ?• Gantikan ketidakpastian dengan informasi yang akurat.
Berikan informasi tentang apa yang telah dan akanterjadi serta apa yang akan dilakukan
• Tenangkan penyintas bahwa reaksi mereka adalahwajar.
• Berikan informasi tentang reaksi stress yang normal. • Ajarkan keterampilan cara positif menghadapi
pengalaman sulit tersebut. • Ajarkan penyintas tentang cara yang positif untuk
beradaptasi• Sediakan informasi tentang pemberian/penerimaan
dukungan
Keterampilan yang diharapkandari pendampingKeterampilan berkomunikasi dengan jelas,
dapat dipahami.
Memfasilitasi ACTION: ACTIVATE
Mendorong penyintas untuk berpartisipasidalam proses pemulihan pasca bencana, mendapatkan akses ke sumberdaya yang ada dan membantu penyintas lainnya.
Kebutuhan penyintas ACTIVATE
• Bimbingan untuk membantu pemulihan• Kesempatan mendapatkan kembali
kendali atas hidupnya.• Kesempatan untuk membantu penyintas
lainnya.• Mendapatkan rujukan untuk proses
pemulihan dan layanan dukungan lainnya.
Apa yang bisa dilakukan ?• Secepat mungkin dorong penyintas untuk kembali pada
rutinitasnya• Memfasilitasi penyintas untuk memetakan kebutuhannya
dan merencanakan aktivitas untuk memenuhi kebutuhantersebut
• Bimbing penyintas untuk mengambil langkah awalsederhana menuju pemulihan.
• Libatkan penyintas secara aktif dalam tugas-tugaspemulihan dan perilaku bantu diri
• Berikan kesempatan pada penyintas untuk saling menolong • Rujuk penyintas pada penyedia layanan pemulihan dan
dukungan berdasarkan kebutuhan• Rujuk untuk mendapatkan dukungan atau layanan yang
tersedia sesuai kebutuhan penyintas.
Keterampilan yang diharapkandari pendampingKeterampilan memfasilitasi pengambilan
keputusanKeterampilan memotivasi
Pendamping tidak:
• Menentukan arah untuk yang didampingi• Memilihkan solusi/jalan keluar untuk yang
didampingi• Menjadikan masalah yang didampingi menjadi
masalah pendamping• Hubungan tidak setara antara pendamping dan
yang didampingi. Pendamping sebagai FASILITATOR
PERUBAHAN
Pengetahuan yang relevandalam melakukan PFA
• Bencana, krisis & situasi darurat dandampaknya bagi individu terutama aspekpsikologis.
• Kebutuhan Penyintas Pasca Bencana & pemenuhannya
• Cara/strategi menjadikan diri lebih baiksetelah pengalaman sulit (coping adaptif), termasuk strategi self-care
• Konteks sosial & budaya komunitas pascabencana
Keterampilan dalam PFA
Keterampilan Intervensi Krisis:• Komunikasi suportif (Verbal – Nonverbal)• Deteksi dini Merujuk• Mengelola diri dalam situasi sulit
Kualitas pendampingPFA yang efektif:
1. Pribadi utuh
2. Penguasaan diri
3. Kreatif & Fleksibel
4. Kompetensi dalam keberagaman
5. Energi positif & ketangguhan
6. Mampu bereaksi secara tepat & cepat
7. Potensi untuk bertumbuh
Hal yang dilakukan dalam konteksemergensi:
• Dukungan langsung kepada penyintasmelalui layanan/respons tanggap darurat: medis, fisik, pendidikan darurat, aktivitasrekreasional.
• Pendampingan dan penguatan kapasitasrelawan sebagai first responder.
• ‘Asesmen’ yang memfasilitasi pemulihan.• Psikoedukasi tentang normalisasi,
memfasilitasi pemulihan.• Berjejaring
Hasil yang diharapkan:
• Penguatan kapasitas komunitas dalammemberikan dukungan psikososial.
• Pemberdayaan individu/komunitasmembantu diri sendiri/komunitasnya.
Referensi Pelatihan:
• Handbook of Crisis Intervention• Psychological First Aid: Field Operations Guide:
National Center for PTSD• Safety Function Action: Disaster in Extreme
Event Preparedness, School of Medicine Univ of Miami, Florida Department of Health
• Psychological First Aid: American Red Cross• Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI: Modul
Pelatihan Debriefing.• Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI: Modul
Pelatihan PFA
Terima kasih !
For MoreInformationi
Pusat KrisisFakultas Psikologi UI
Kampus UI DepokTelp/fax: 021-7873745
E-mail: pusat.krisis@ui.ac.id