Proses belajar mengajar sebagai sistem

Post on 21-Jul-2015

195 views 6 download

Transcript of Proses belajar mengajar sebagai sistem

Hilgard bahwa belajar adalah suatu proses perubahankegiataMenurut n, reaksi terhadap lingkungan, perubahantersebut tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan olehpertumbuhan atau keadaan sementara seseorang sepertikelelahan atau disebabkan obat-obatan.

Belajar pada manusia boleh dirumuskan sebagai berikut: “Suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relative konstan dan berbekas”.

JENIS-JENIS BELAJAR:

1. Kecakapan jasmaniah

2. Problem solving

3. Belajar Fakta Pengeyahuan

4. Belajar Cara

5. Belajar Sikap

6. Belajar Memperoleh Minat yang Mendalam

7. Belajar untuk Tranfered

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-kompinenterpadu dan berproses untukmencapai suatu tujuan.

Siswa

Guru

Tujuan

Materi

Metode

Evaluasi

Lingkungan

Prasarana dan Sarana

Teori didaktik metodik telah bergeser dalam menempatkan siswasebagai komponen proses belajar-mengajar (PBM). Siswa yang semuladipandang sebagai objek Pendidikan bergeser sebagai subjekPendidikan. Sebagai subjek, siswa adalah kunci dari semuapelaksanaan Pendidikan. Tiada Pendidikan tanpa anak didik. Untuk itu, siswa harus dipahami dan dilayani sesuai dengan hak-hak dantanggungjawabnya sebagai siswa. Siswa adalah individu yang unik. Mereka merupakan kesatuan psiko-fisis yang secara sosiologisberinteraksi dengan teman sebaya, guru, pengelola sekolah, pegawaiadministrasi, dan masyarakat pada umumnya. Mereka datang kesekolah telah membawa potensi psikologis dan latar belakangkehidupan social. Masing-masing memiliki potensi dan kemampuanyang berbeda. Potensi dan kemampuan inilah yang harusdikembangkan oleh guru di sekolah.Berdasarkan filsafat pendidikan Indonesia maka anak didik (siswa) adalah manusia yang membutuhkan bantuan, agar kemungkinan (potensi) yang terdapat padanya dapat berkembang secara harmonis, menjadi pribadi yang berguna bagi nusa dan bangsa.

Guru adalah sebuah profesi. Oleh sebab itu, pelaksanaan tugas guruharus profesional. Walaupun seorang guru sebagai individu memilikikebutuhan pribadi dan memiliki keunikan tersendiri sebagai pribadi,namun guru mengemban tugas mengantarkan anak didiknya mencapaitujuan. Untuk itu, guru harus menguasai seperangkat kemampuanyang disebut kompetensi guru. Oleh sebab itu, tidak semua orang bisamenjadi guru yang profesional. Kompetensi guru itu mencakupmenguasai siswa, menguasai tujuan, menguasai metodepembelajaran, menguasai materi, menguasai cara mengevaluasi,menguasai alat pembelajaran, dan menguasai lingkungan belajar.Kedudukan guru dalam pembelajaran individual bersifat membantu.Bantuan guru berkenaan dengan komponen pembelajaran berupa (i)perencanaan kegiatan belajar, (ii) pengorganisasian kegiatan belajar,(iii)penciptaan pendekatan terbuka antara guru dan siswa, dan (iv)fasilitas yang mempermudah belajar.

Tujuan yang harus dipahami oleh guru meliputi tujuan berjenjang mulai dari tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, tujuan umum pembelajaran, sampai tujuan khusus pembelajaran. Proses belajar-mengajartanpa tujuan bagaikan hidup tanpa arah. Oleh sebab itu, tujuanpendidikan secara keseluruhan harus dikuasai oleh guru. Tujuandisusun berdasarkan ciri karakteristik anak dan arah yang ingindicapai.

Metode mengajar adalah cara atau teknik penyampaian materipembelajaran yang harus dikuasai oleh guru. Metode mengajarditetapkan berdasarkan tujuan dan materi pembelajaran, sertakarakteristik anak.JENIS METODE:1. Ceramah2. Ceramah denagan Tanyajawab3. Diskusi Kelompok4. Permainan Peran (Role Play)5. Permainan (Gaming)6. Simulation (Peniruan)7. Studi kasus8. Demonstrasi9. Kunjungan ke Lapangan10. Kerja Lapangan

Evaluasi adalah suatu proses kontinu; hasil penilaian yang diperoleh padasuatu waktu harus senantiasa dihubungkan dengan hasil-hasil penilaiansebelum dan sesudahnya. Selain dari itu bahwa evaluasi merupakanproses bersama antara yang dinilai dan yang menilai. Dengan penilaiandimaksudkan untuk mengukur kemajuan suatu usaha berdasarkan tujuanyang hendak dicapai. Yang dinilai meliputi tiga aspek yaitu:• Evaluasi tentang prestasi• Evaluasi tentang nilai• Evaluasi tentang proses

Dengan evaluasi dapat menentukan hasil suatu rencana atau mengukurkemajuan suatu usaha dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Secarakhusus evaluasi pendidikan bertujuan untuk menilai perkembangan dankemajuan siswa dalam penguasaan mata pelajaran yang terdapat dalamkurikulum. Secara teoritis evaluasi mengandung tujuan umum yaitu: (1) mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan murid dalammencapai tujuan yang diharapkan, (2) memungkinkan guru/pendidikmenilai aktifitas/pengalaman yang didapat, (3) menilai metode mengajaryang digunakan.

Lingkungan pembelajaran merupakan komponen PBM yang sangat penting demi suksesnya belajar siswa. Lingkungan ini mencakup lingkungan fisik, lingkungan sosial, lingkungan alam, dan lingkungan psikologis pada waktu PBM berlangsung.

Siswa-siswa di sekolah membentuk suatu pergaulan, yang dikenal sebagai lingkungan sosial siswa. Dalam lingkungan sosial tersebut ditemukan adanya kedudukan dan peranan tertentu. Tiap siswa dalam lingkungan sosial memiliki kedudukan, peranan, dan tanggung jawab sosial tertentu. Dalam kehidupan tersebut terjadi pergaulan, seperti hubungan akrab, kerjasama, berkompetisi, bersaing.

Prasarana pembelajaran meliputi gedung Sekolah, ruang belajar, lapangan olah raga, ruang Ibadah, ruang kesenian, dan peralatan olah raga. Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium sekolah, dan barbagai media pengajaran yang lain.