Post on 09-Sep-2018
1
PENGARUH FAKTOR SOSIAL DAN EKONOMI TERHADAP
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL TAHU
(Studi Kasus Kecamatan Medan Deli)
SKRIPSI
RIZKY ALFIDILA
110304027
AGRIBISNIS
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
2
PENGARUH FAKTOR SOSIAL DAN EKONOMI TERHADAP
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL TAHU
(Studi Kasus Kecamatan Medan Deli)
SKRIPSI
RIZKY ALFIDILA
110304027
AGRIBISNIS
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Di Program
Studi Agrbisnis, Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara
Disetujui Oleh :
Komisi Pembimbing
Ketua Komisi Pembimbing Anggota Komisi Pembimbing
(HM. Mozart B. Darus, MSc) (Ir. M. Jufri, MSi)
NIP. 196210051987031005 NIP. 196011101988031003
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
i
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini yang berjudul ―Pengaruh Faktor Sosial dan Ekonomi
Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Industri Kecil Tahu (Studi Kasus:
Kecamatan Medan Deli)‖ adalah untuk menganalisis pengaruh faktor sosial yang
meliputi umur, pendidikan formal, dan pengalaman kerja dan pengaruh faktor
ekonomi yang meliputi upah dan jam kerja di daerah penelitian.
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui 2 (dua) cara, yaitu wawancara
terhadap narasumber dan kuesioner. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
berjumlah 30 responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi
linier berganda. Untuk hipotesis 1 dari faktor sosial yang menjadi variabel
independen adalah umur (X1), pendidikan formal (X2), dan pengalaman kerja
(X3), sedangkan variabel dependen adalah produktivitas tenaga kerja (Y). Untuk
hipotesisi 2 dari faktor ekonomi yang menjadi variabel indenpenden adalah upah
(X1) dan jam kerja (X2) sedangkan variabel dependen adalah produktivitas tenaga
kerja (Y). Hasil dari penelitian ini berdasarkan analisis data dan pengujian
hipotesis yang dilakukan, pada hipotesis 1 variable pengalaman kerja (X3)
berpengaruh signifikan terhadap variabel produktivitas tenaga kerja (Y) dan pada
hipotesis 2 upah (X1) berpengaruh signifikan terhadap variabel produktivitas
tenaga kerja (Y).
Kata Kunci: Produktivitas Tenaga Kerja, Faktor Sosial, Faktor Ekonomi
ii
RIWAYAT HIDUP
Rizky Alfidila lahir di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 25
Oktober 1993. Anak pertama dari 4 bersaudara dari Ayahanda Sumargono dan
Ibunda Dinilla Pujiati.
Pendidikan yang ditempuh penulis adalah sebagai berikut:
1. Tahun 1997 masuk Taman Kanak – Kanak Medina Islamic School dan
tamat tahun 1999.
2. Tahun 1999 masuk Sekolah Dasar Muhammadyah 03 Medan tamat tahun
2005.
3. Tahun 2005 masuk Sekolah Menengah Pertama Kemala Bhayangkari 1
Medan tamat tahun 2008.
4. Tahun 2008 masuk Sekolah Menengah Atas Kemala Bhayangkari 1
Medan tamat tahun 2011.
5. Tahun 2011 masuk Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara melalui jalur PMB.
6. Bulan Agustus-September 2014 mengikuti PKL di Kelurahan Pelawi
Utara Kecamatan Bababalan Kabupaten Langkat.
7. Bulan Agustus 2015 melakukan penelitian skripsi di Kecamatan Medan
Deli.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada ALLAH SWT karena atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Faktor Sosial dan Ekonomi
Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Industri Kecil Tahu (Studi Kasus
Kecamatan Medan Deli)”, dibuat sebagai salah satu syarat untuk dapat
menyelesaikan studi di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak HM. Mozart B.Darus, MSc, selaku Ketua Komisi Pembimbing.
2. Bapak Ir. M. Jufri, Msi, selaku Anggota Komisi Pembimbing.
3. Ibu Dr. Ir. Salmiah, M.S, selaku Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas
Pertanian USU.
4. Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec, selaku Sekretaris Program Studi
Agribisnis Fakultas Pertanian USU.
5. Para pegawai Kecamatan Medan Deli, para pegawai di Kelurahan Mabar,
Kelurahan Mabar Hilir, dan Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, para pegawai
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan, dan terutama kepada
para pekerja industri kecil tahu di Kecamatan Medan Deli yang bersedia
menjadi responden dan telah membantu penelitian ini.
6. Para Dosen dan staf pegawai Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
USU.
iv
7. Ayahanda tercinta Sumargono dan Ibunda tercinta Dinilla Pujiati serta
adik Dendy Arya Nanda, Nabilla Putri Fahira, dan Faiz Pramudya dan
seluruh keluarga besar yang telah mendukung, mendoakan, menasehati,
dan membantu penulis didalam melakukan penelitian ini.
8. Teman – teman seperjuangan yaitu Agribisnis dan PKP stambuk 2011
terutama Nurmawaddah R., Irmalia S., Ridayana, dan Yuni Pratimi yang
telah memberikan motivasi.
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan skripsi ini.
Medan, September 2015
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK.................................................................................................. i
RIWAYAT HIDUP.................................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................... v
DAFTAR TABEL...................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. viii
DAFTRA LAMPIRAN.............................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah..................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 6
2.1 Tinjauan Pustaka........................................................................... 6
2.1.1 Tahu.................................................................................... 6
2.1.2 Industri Kecil...................................................................... 7
2.2 Landasan Teori............................................................................. 9
2.2.1 Konsep Ketenagakerjaan/Tenaga Kerja............................. 9
2.2.2 Produktivitas...................................................................... 10
2.2.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
Tenaga Kerja...................................................................... 11
2.2.3.1 Pengaruh Faktor Sosial Terhadap Produktivitas
Tenaga Kerja........................................................ 11
2.2.3.2 Pengaruh Faktor Ekonomi Terhadap Produktivitas
Tenaga Kerja........................................................ 13
2.3 Peneliti Terdahulu......................................................................... 14
2.4 Kerangka Pemikiran..................................................................... 15
2.5 Hipotesis........................................................................................ 16
vi
BAB III METODE PENELITIAN........................................................... 17
3.1 Metode Penentuan Daerah Sampel............................................... 17
3.2 Metode Penentuan Sampel........................................................... 17
3.3 Metode Pengumpulan Data.......................................................... 20
3.4 Metode Analisis Data................................................................... 20
3.4.1 Analisis Regresi Linier Berganda...................................... 21
3.4.2 Uji Statistik........................................................................ 22
3.5 Definisi dan Batasan Operasional................................................ 28
3.5.1 Defenisi.............................................................................. 28
3.5.2 Batasan Operasional........................................................... 29
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN
KARAKTERISTIK RESPONDEN......................................... 30
4.1 Deskripsi Daerah Penelitian......................................................... 30
4.1.1 Letak Geografi, Batas dan Luas Wilayah.......................... 30
4.1.2 Keadaan Penduduk............................................................ 30
4.1.3 Sarana dan Prasarana.......................................................... 34
4.2 Karakteristik Responden.............................................................. 36
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................... 38
5.1 Pengaruh Faktor Sosial Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja
Industri Kecil Tahu Di Kecamatan Medan Deli.......................... 38
5.2 Pengaruh Faktor Ekonomi Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja
Industri Kecil Tahu Di Kecamatan Medan Deli.......................... 42
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN................................................... 46
6.1 Kesimpulan................................................................................... 46
6.2 Saran............................................................................................. 47
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal
1 Jumlah Industri Kecil Tahu Di Kota Medan 2014 1
2 Produktivitas Tenaga Kerja Tahu Di Kecamatan Medan Deli
Periode Bulan September – Desember 2014
2
3 Nilai Gizi Tahu per 100 g 6
4 Jumlah Industri Kecil Tahu Di Kota Medan 2014 17
5 Jumlah Tenaga Kerja pada Usaha Industri Kecil Tahu di
Kecamatan Medan Deli Tahun 2014
18
6 Jumlah Sampel Tenaga Kerja pada Masing – Masing Usaha
Industri Kecil Tahu di Kecamatan Medan Deli Tahun 2014
20
7 Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kecamatan
Medan Deli Tahun 2013
31
8 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2013 32
9 Distribusi Industri di Kecamatan Medan Deli Tahun 2013 33
10 Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelurahan Tahun 2013 33
11 Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Jenis Kelamin di
Kecamatan Medan Deli Tahun 2013
34
12 Sarana dan Prasarana Kecamatan Medan Deli Tahun 2013 35
13 Karakteristik Responden Tahun 2015 36
14 Hasil Uji F/Serempak Pengaruh Faktor Sosial Terhadap
Produktivitas Tenaga Kerja
38
15 Hasil Uji t (parsial) Pengaruh Faktor Sosial Terhadap Produktivitas
Tenaga Kerja
39
16 Hasil Uji F/Serempak Pengaruh Faktor Ekonomi Terhadap
Produktivitas Tenaga Kerja
42
17 Hasil Uji t (parsial) Pengaruh Faktor Ekonomi Terhadap
Produktivitas Tenaga Kerja
43
viii
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Hal
1 Skema Kerangka Pemikiran 16
ix
DAFTAR LAMPIRAN
No Uraian
1 Karakteristik Responden
2 Hasil Data Primer Faktor Sosial (Umur, Pendidikan Formal, dan
Pengalaman Kerja)
3 Hasil Data Primer Faktor Ekonomi (Upah dan Jam Kerja)
4 Hasil Analisis Regresi Faktor Sosial (Umur, Pendidikan Formal,
Pengalaman Kerja) Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Industri
Kecil Tahu dengan software SPSS.16
5 Hasil Analisis Regresi Faktor Ekonomi (Upah dan Jam Kerja)
Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Industri Kecil Tahu dengan
software SPSS.16
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor Pertanian dan sektor industri tidak dapat dipisahkan, dimana sektor
pertanian merupakan penghasil bahan mentah dan sektor indutri merupakan
tempat mengelola bahan mentah yang dihasilkan dari sektor pertanian sehingga
menghasilkan produk yang mempunyai nilai yang lebih tinggi.
Salah satu sektor industri yang mengolah hasil pertanian adalah sektor industri
kecil tahu, dimana sektor industri kecil tahu ini mengolah hasil pertanian yang
berupa kedelai menjadi produk tahu. Dimana produk tahu ini merupakan makanan
yang digemari oleh masyarakat Indonesia baik dari kalangan bawah, menengah
hingga kalangan atas, selain harganya yang terjangkau kandungan gizi yang ada
didalamnya juga tersedia cukup banyak.
Di Kota Medan sendiri terbilang banyak memiliki industri kecil tahu, dimana
industri ini tersebar dibeberapa kecamatan yang ada di Kota Medan. Berikut ini
data sebaran industri kecil tahu yang ada di Kota Medan.
Tabel 1. Jumlah Industri Kecil Tahu Di Kota Medan 2014
No. Kecamatan Unit Usaha
1 Medan Barat 5
2 Medan Polonia 5
3 Medan Marelan 4
4 Medan Petisah 2
5 Medan Deli 12
6 Medan Selayang 9
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan, 2015
2
Kunci keberhasilan dari pencapaian tujuan sektor industri yaitu pemanfaatan dari
sumber daya manusia itu sendiri dimana sebagai sumber tenaga kerja dari suatu
proses produksi. Dan sumber daya manusia yang berkualitas itu akan berpengaruh
terhadap peningkatan produktivitas tenaga kerja.
Industri kecil tahu memiliki beberapa masalah salah satunya rendahnya
produktivitas, dapat dilihat dari penurunan produktivitas tenaga kerjanya. Berikut
ini merupakan tabel dari jumlah produktivitas tenaga kerja industri kecil pada
bulan September hingga bulan Desember 2014.
Tabel 2. Produktivitas Tenaga Kerja Tahu Di Kecamatan Medan Deli
Periode Bulan September – Desember 2014
No. Bulan Jumlah
Produksi/ Bulan
(Kg)
Jumlah
Tenaga Kerja
(Orang)
Jam Kerja/
Bulan
Produktivitas
Tenaga
Kerja/Orang
(Kg/Jam)
1 September 179.984 95 272 6,94
2 Oktober 182.285 95 273 7,02
3 November 165.673 100 273 6,06
4 Desember 163.090 100 300 5,43
Sumber : Dinas Perindustrian Perdagangan, 2015 (Diolah)
Dari tabel 2 dapat menunjukan bahwa tingkat produktivitas tenaga kerja rata –
rata pada industri kecil tahu Kecamatan Medan Deli mengalami fluktuasi selama
bulan September hingga Desember. Dimana pada bulan Oktober terjadi kenaikan
produktivitas tenaga kerja sebesar 7,02 Kg/Jam sementara pada bulan November
dan Desember terjadi penurun produktivitas tenaga kerja yang masing masing
berjumlah sebesar 5,52 Kg/Jam pada bulan November dan sebesar 5,43Kg/Jam
pada bulan Desember. Penurunan produktivitas tenaga kerja tersebut kemungkin
3
disebabkan oleh faktor sosial dan faktor ekonomi dari tenaga kerja industri kecil
tahu di Kecamatan Medan Deli.
Faktor sosial yang dimaksud disini berupa umur, pendidikan formal dan
pengalaman kerja. Dimana umur pekerja yang termasuk dalam faktor sosial
mungkin menjadi salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan maupun
penurunan produktivitas. Kemudian pada pendidikan formal diharapkan dengan
semakin tinggi pendidikan seseorang, maka produktivitas orang tersebut juga
semakin tinggi, sehingga pendidikan formal mungkin salah satu penyebab yang
menjadikan produktivitas tenaga kerja mengalami peningkatan atau penurunan.
Selain itu Pengalaman kerja juga diperkirakan mempengaruhi produktivitas
seseorang dalam bekerja, saat seorang pekerja memiliki pekerjaan yang sesuai
dengan keahliannya maka pekerja tersebut dapat diharapkan meningkatkan
produktivitasnya.
Sedangkan faktor ekonomi yang dimaksud disini berupa upah dan jam kerja.
Dimana tingkat upah yang diperoleh pekerja diharapkan dapat meningkatkan
produktivitas seorang tenaga kerja. Tenaga kerja yang memiliki produktivitas
tinggi maka akan mendapatkan upah sesuai dengan apa yang dimilikinya.
Sedangkan jam kerja yang termasuk didalam faktor ekonomi ini munkin yang
menyebabkan peningkatan ataupun penurunan produktivitas.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian agar
mengetahui pengaruh faktor sosial dan ekonomi terhadap produktivitas tenaga
kerja industri kecil tahu di Kecamatan Medan Deli.
4
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang maka di dapat masalah yang akan dianalisis di dalam
penelitian ini dapat di identifikasikan sebagai berikut ini :
1. Bagaimana pengaruh faktor sosial yaitu umur, tingkat pendidikan formal
dan pengalaman kerja terhadap produktivitas tenaga kerja industri kecil
tahu di daerah penelitian ?
2. Bagaimana pengaruh faktor ekonomi yaitu upah dan jam kerja terhadap
produktivitas tenaga kerja industri kecil tahu di daerah penelitian ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut ini :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor sosial yaitu umur,
tingkat pendidikan formal dan pengalaman kerja terhadap produktivitas
tenaga kerja industri kecil tahu di daerah penelitian.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor ekonomi yaitu upah
dan jam kerja terhadap produktivitas tenaga kerja industri kecil tahu di
daerah penelitian.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut ini :
1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan sebagai proses belajar yang
harus ditempuh sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
2. Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan didalam pengambilan kebijakan.
5
3. Bagi peneliti lainnya, penelitian ini dapat sebagai landasan dan informasi
dan dapat juga sebagai titik tolak untuk melaksanakan penelitian yang
sama dalam ruang lingkup yang lebih luas.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Tahu
Tahu merupakan salah satu makanan yang banyak digemari oleh masyarakat
Indonesia. Tahu tidak terbatas pada rasanya yang enak, tetapi juga dari harganya
yang relatif murah, mudah untuk membuatnya, dan kandungan proteinnya tinggi
yang mutunya setara dengan mutu protein hewani (Sarwono,2001)
Berikut ini adalah nilai giziyang terkandung didalam tahu.
Tabel 3. Nilai Gizi Tahu per 100 g
Zat Gizi Tahu (per 100g)
Protein (gram)
Lemak (gram)
Kalsium (mg)
Energi (kal)
Air (g)
7,8
4,6
124
68
84,8
Sumber : Khomsan dan Anwar, 2008
Dari tabel 3 maka dapat dilihat tahu memiliki kandungan protein dan zat gizi
lainnya cukup tinggi.
Tahu merupakan produk koagulasi protein kedelai. Oleh karena itu, kualitas dan
kuantitasnya sangat dipengaruhi oleh varietas yang digunakan, proses pemeraman
(heating process), tipe bahan koagulasi, serta tekanan dan suhu koagulasi. Tahu
mengandung protein antara 6 – 9 persen dengan kadar air 84 – 88 persen
(Adisarwanto, 2002).
7
Tahu sering disebut sebagai makanan rakyat bergizi tinggi. Hal ini disebabkan
harga tahu yang relatif murah sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan,
mulai dari kalangan bawah, menengah, hingga atas. Di kota Medan sendiri sering
dijumpai penjual makanan yang berbahan baku tahu. Mulai dari penjual gorengan
tahu di pinggir jalan, hingga restoran atau rumah makan yang menyediakan
makanan yang berbahan dasar tahu (Aulia, 2012).
2.1.2 Industri Kecil
Menurut Badan Pusat Statistik (2011), industri pengolahan merupakan suatu
kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah barang dasar menjadi
barang jadi atau setengah jadi dan atau barang yang kurang nilainya menjadi
barang yang lebih tinggi nilainya. Penggolongan industri oleh BPS menurut
banyaknya tenaga kerja adalah sebagai berikut:
1. Industri besar, dengan jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih.
2. Industri sedang, dengan jumlah tenaga kerja antara 20 sampai 99 orang.
3. Industri kecil, dengan jumlah tenaga kerja antara 5 sampai 19 orang.
4. Industri rumah tangga, dengan jumlah tenaga kerja 1 sampai 4 orang.
Di dalam UU RI No. 20 Tahun 2008 Pasal 6, industri dibedakan berdasarkan asset
dan omsetnya sebagai berikut :
1. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut :
Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau
memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah).
8
2. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut :
Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan
tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta
rupiah).
3. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut :
Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah) sampai dengan Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus
juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah).
Salah satu sektor industri yang termasuk dalam industri pengolahan hasil
pertanian adalah industri kecil tahu, dimana hasil pertanian berupa kedelai diolah
menjadi tahu. Kedelai yang berupa olahan tahu banyak diminati kalangan
masyarakat di Indonesia karena harganya yang terbilang cukup murah dan juga
memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Sehingga tidak heran jika permintaan
terhadap tahu cenderung naik. Sebagai makanan tradisional, kepopuleran tahu
juga telah menyebar di seluruh pelosok Nusantara. Penggemar tahu sangat banyak
dan tidak terbatas usia serta lokasi (desa atau kota) (Khomsan dan Anwar, 2008).
9
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Konsep Ketenagakerjaan/ Tenaga Kerja
Berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, yang disebut
tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
untuk masyarakat. Jadi yang dimaksud tenaga kerja dalam penelitian ini yaitu
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang yaitu
melakukan proses produksi tahu.
Dalam proses produksi sebagai suatu struktur dasar aktivitas perekonomian,
tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting karena tenaga kerja bertindak
sebagai pelaku ekonomi, berbeda dengan fakor produksi lainnya yang bersifat
pasif (seperti modal, bahan baku, mesin, dan tanah). Tenaga kerja berkemampuan
bertindak aktif dalam proses produksi (Adhadika, 2013).
Menurut Agusmidah (2010), tenaga kerja (manpower) terdiri dari angkatan kerja
dan angkatan bukan kerja. Dimana angkatan kerja atau laour force terdiri dari
golongan yang bekerja dan golongan yang menganggur atau yang sedang mencari
pekerjaan. Sementara kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari golongan yang
bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga, dan golongan lain – lain atau
penerima pendapatan.
Pekerja (employment) dibagi dalam dua kelompok, yaitu mereka yang sudah
bekerja secara penuh (full employment) dan mereka yang masih setengah
menganggur. Dimana pekerja penuh (full employment) adalah mereka yang sudah
bekerja dan minimal memenuhi syarat – syarat sebagai pekerja penuh, diantaranya
10
minimal bekerja 40 jam kerja dalam satu minggu, memiliki upah sama dengan
upah minimum regional, bekerja sesuai dengan keahliannya dan pendidikannya.
Sedangkan setengah pengangguran adalah mereka yang sudah bekerja tetapi tidak
memenuhi kriteria sebagai pekerja penuh karena jam kerjanya kurang, upah
kurang dari UMR, tidak sesuai dengan keahlian dan latar belakang pendidikan,
dan produktivitasnya rendah ( Ahman dan Indriani, 2007 ).
2.2.2 Produktivitas
Produktivitas berhubungan dengan produksi keluaran secara efisien dan terutama
ditujukan kepada hubungan anatar keluaran dengan masukan yang digunakan
untuk menghasilkan keluaran tersebut. Biasanya suatu kombinasi atau campuran
masukan dapat digunakan untuk menghasilkan suatu tingkatan keluaran tertentu
(Mulyadi, 2007).
Produktivitas dapat diartikan sebagai ―perbandingan‖ antara kuantitas barang dan
atau jasa yang dihasilkan dengan ―kuantitas dana dan atau daya yang digunakan‖
untuk mengahasilkan barang dan atau jasa tersebut. Dengan demikian maka
produktivitas dinyatakan dalam ―perbandingan‖ atau ―ratio‖ (Ruky, 2001).
Menurut Simanjuntak (2001), Produktivitas mengandung pengertian filosofis dan
definisi kerja. Secara filosofis, produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan. Keadaan
hari ini harus lebih baik dari hari kemaren, dan mutu kehidupan besok harus lebih
baik dari hari ini. Sedangkan untuk definisi kerja, produktivitas merupakan
perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya
(input) yang dipergunakan per satuan waktu. Sumber daya masukan dapat terdiri
11
dari beberapa faktor produksi seperti tanah, gedung, mesin, peralatan, bahan
mentah dan sumber daya manusia sendiri.
Menurut Simanjuntak (2001) faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja
karyawan perusahaan dapat digolongkan pada dua kelompok, yaitu:
1. Yang menyangkut kualitas dan kemampuan fisik karyawan yang meliputi:
tingkat pendidikan, latihan, motivasi kerja, etos kerja, mental dan
kemampuan fisik karyawan.
2. Sarana pendukung, yang meliputi:
a. Lingkungan kerja, meliputi: produksi, sarana dan peralatan produksi,
tingkat keselamatan, dan kesejahteraan kerja.
b. Kesejahteraan karyawan, meliputi: manajemen dan hubungan industri.
2.2.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja
2.2.3.1 Pengaruh Faktor Sosial Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja
Pengaruh faktor sosial terhadap prosuktivitas tenaga kerja ini menjelaskan
seberapa besar pengaruh faktor sosial yang terdiri dari umur, tingkatan pendidikan
formal, dan pengalaman kerja terhadap produktivitas dari tenaga kerja industri
kecil tahu.
1. Pengaruh Umur Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja
Menurut Simanjuntak (2001) peningkatan tingkat partisipasi kerja dipengaruhi
oleh faktor usia ini pada dasarnya dipengaruhi oleh dua hal yaitu :
1. Semakin tinggi tingkat umur, semakin kecil proporsi penduduk yang
bersekolah. Dengan kata lain proporsi penduduk yang sedang bersekolah
dalam kelompok umur muda lebih besar daripada proporsi penduduk yang
12
sedang bersekolah dalam kelompok umur dewasa. Dengan demikian, TPK
pada kelompok umur dewasa lebih besar daripada TPK pada kelompok
umur yang lebih muda.
2. Semakin tua seseorang, tanggung jawabnya terhadap keluarga menjadi
semakin besar. Banyak penduduk dalam usia muda terutama yang belum
menikah menjadi tanggungan orang tuanya, walaupun bukan sedang
bersekolah. Sebaliknya orang yang lebih dewasa, terutama yang sudah
menikah, pada dasarnya harus bekerja keras untuk menghidupi
keluarganya.
2. Pengaruh Pendidikan Formal Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja
Dengan semakin tingginya tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin
tinggi juga tingkat produktivitas atau kinerja tenaga kerja tersebut (Simanjuntak,
2001).
Kualitas dari tenaga kerja dapat dilihat dari tingkat pendidikan dan pelayanan
perusahaan terhadap karyawan. Pendidikan yang dimiliki seseorang akan
mempengaruhi produktivitas kerjanya. Karena dengan pendidikan inilah
seseorang memiliki modal untuk melakukan produktivitas di dalam suatu
pekerjaan. Pendidikan merupakan salah satu hal yang dapat membuat masyarakat
bersaing dalam dunia kerja, karena diharapkan dengan semakin tinggi pendidikan
seseorang, maka produktivitas orang tersebut juga semakin tinggi. Untuk
meningkatkan produktivitas para tenaga kerja, maka diperlukan penghargaan serta
pengakuan keberadaan para tenaga kerja tersebut (Mahendra, 2014).
13
3. Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja
Adanya tenaga kerja yang memiliki pengalaman kerja diharapkan memperoleh
pekerjaan sesuai dengan keahliannya. Semakin lama seseorang dalam pekerjaan
yang sesuai dengan keahliannya maka diharapkan akan mampu meningkatkan
produktivitasnya. Maka dapat dikatakan bahwa pengalaman kerja memiliki
pengaruh positif terhadap produktivitas tenaga kerja (Adhadika, 2013).
Industri kecil tahu memerlukan pengalaman kerja serta kebiasaan dalam
memproduksi tahu karena memproduksi tahu tidak mudah, sehingga pengalaman
kerja akan memberikan kemudahan bagi tenaga kerja dan mempengaruhi
produktivitas tenaga kerja dalam memproduksi tahu dalam volume yang cukup
besar. Karena umumnya para pengrajin tahu dapat memproduksi 500 kg – 1
kwintal perhari sehingga membutuhkan tenaga kerja yang benar – benar
berpengalaman (Anonimous, 2011 ).
2.2.3.2 Pengaruh Faktor Ekonomi Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja
Pengaruh faktor ekonomi terhadap prosuktivitas tenaga kerja ini menjelaskan
seberapa besar pengaruh faktor ekonomi yang terdiri dari upah dan jam kerja
terhadap produktivitas dari tenaga kerja industri kecil tahu.
1. Pengaruh Upah Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja
Upah merupakan faktor yang sangat berpengaruh didalam masalah
ketenagakerjaan. Bila produktivitas tenaga kerja rendah maka tingkat upah juga
rendah dan demikian juga sebaliknya. Itulah sebabnya di negara – negara maju
tingkat upahnya tinggi karena disebabkan oleh tingkat produktivitas tenaga kerja
yang sangat tinggi (sukwiaty, 2006).
14
2. Pengaruh Jam Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja
Pengaruh jam kerja terhadap produktivitasnya apabila diartikan sebagai per input
tenaga kerja yang diukur output per jam kerja, maka jika semakin besar atau
tinggi jumlah jam kerja seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan per satu unit,
maka produktivitasnya semakin menurun produktivitasnya kerja seseorang biasa
berbeda walaupun dengan jumlah jam kerja yang sama. Hal ini disebabkan oleh
skill yang mereka miliki dan teknologi yang mereka gunakan. Dengan demikian
pengaruh jam kerja terhadap produktivitasnya tenaga kerja seseorang bisa negatif
atau positif (Djiuta, 2011).
2.3 Peneliti Terdahulu
Pada penelitian yang dilakukan Teddy Adhadika tahun 2013 dengan judul
―Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Industri
Pengolahan Di Kota Semarang (Studi Kecamatan Tembalang Dan Kecamatan
Gunungpati)‖, menyatakan bahwa empat variabel yang berpengaruh secara
signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja yaitu pendidikan, upah, insentif dan
pengalaman kerja dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,823 yang artinya
produktivitas tenaga kerja dapat dijelaskan oleh faktor variabel pendidikan, upah,
insentif dan pengalaman kerja sebesar 82,3 persen.
Penelitian yang dilakukan Adya Dwi Mahendra pada tahun 2014 dengan judul
―Analisis Pengaruh Pendidikan, Upah, Jenis Kelamin, Usia Dan Pengalaman
Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja (Studi Di Industri Kecil Tempe Di
Kota Semarang)‖ hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel upah, usia,
jenis kelamin dan pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas tenaga kerja industri kecil tempe di Kota Semarang. Sedangkan
15
variabel pendidikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas
tenaga kerja industri kecil tempe di Kota Semarang.
Penelitian yang dilkakukan oleh Tomas Aprilian dengan judul ―Analisis
Produktivitas Tenaga Kerja Pada Pekerjaan Struktur Rangka Atap Baja (Studi
Kasus Proyek Pembangunan RSUD Dr. Moewardi Surakarta Jawa Tengah) yang
menyatakan bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas
tenaga kerja.
2.4 Kerangka Pemikiran
Tinggi rendahnya suatu kualitas dari tenaga kerja akan sangat mempengaruhi
kinerja dari seorang tenaga kerja dalam meningkatkan hasil outputnya didalam
pekerjaannya, ini akan sangat mempengaruhi produktivitas tenaga kerja tersebut.
Maka dalam penelitian ini produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh faktor
sosial dan ekonomi. Dimana faktor sosialnya terdiri dari umur, tingkat pendidikan
formal dan juga pengalaman kerja, sementara faktor ekonominya terdiri dari upah
dan jam kerja.
16
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
Keterangan :
: Mempengaruhi
2.5 Hipotesis
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka hipotesis penelitian
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Faktor Sosial yaitu umur, tingkat pendidikan formal dan pengalaman kerja
secara simultan dan parsial diduga berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas tenaga kerja.
2. Faktor Ekonomi yaitu upah dan jam kerja secara simultan dan parsial
diduga berpengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja.
Faktor Sosial :
Umur
Tingkat
Pendidikan
Formal
Pengalaman
Kerja
Faktor Ekonomi :
Upah
Jam Kerja
Produktivitas
Tenaga Kerja
(Y)
17
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penetuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian ditentukan secara purpossive atau di sengaja, di Kota Medan
tepatnya di Kecamatan Medan Deli dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut
merupakan sentra industri kecil tahu terbesar di Kota Medan, dapat dilihat pada
tabel 4.
Tabel 4. Jumlah Industri Kecil Tahu Di Kota Medan 2014
No. Kecamatan Unit Usaha
1 Medan Barat 5
2 Medan Polonia 5
3 Medan Marelan 4
4 Medan Petisah 2
5 Medan Deli 12
6 Medan Selayang 9
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan, 2015
3.2 Metode Penentuan Sampel
Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Insendental Sampling,
dimana tenaga kerja yang menjadi sampel didalam penelitian ini adalah tenaga
kerja yang dijumpai di lapangan atau di industri kecil tahu. Dapat dilihat pada
tabel 5 jumlah tenaga kerja pada usaha industri kecil tahu di Kecamatan Medan
Deli.
18
Tabel 5. Jumlah Tenaga Kerja pada Usaha Industri Kecil Tahu di
Kecamatan Medan Deli Tahun 2014
No Nama Unit Usaha Jumlah Tenaga Kerja
1 Pak Aceng 10 orang
2 Pak Tarmin 9 orang
3 Pak Poiman 14 orang
4 Pak Deni Iskandar 11 orang
5 Pak Mulyadi 6 orang
6 Yuda 6 orang
7 Pak Iwan 8 orang
8 Pak Pendi 6 orang
9 Pak Waluyo 7 orang
10 Pak Hermawadi 9 orang
11 Pak Adi 6 orang
12 Pak Acong 8 orang
Total 100 orang
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan, 2015
Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa keseluruhan jumlah tenaga kerja industri kecil
tahu yang ada di Kecamatan Medan Deli yaitu sebanyak 100 tenaga kerja. Maka
untuk menentukan sampel dari populasi tersebut dapat menggunakan rumus
slovin sebagai berikut ini.
𝑛 =N
1 + N. e²
Dimana :
n = ukuran sampel
N = Ukuran populasi sampel
e = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan, merupakan batasan persentase
kelonggaran ketelitian pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir maksimal
kelonggaran yaitu sebesar 5%.
19
Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel minimum yaitu :
𝑛 =100
1 + 100(0.052)
𝑛 =100
3.5
𝑛 = 28.57
Setelah dilakukan perhitungan, jumlah sampel minimum yang didapatkan adalah
28.57 tetapi untuk mempermudah dalam penelitian dan pengolahan data, maka
jumlah sampel dibulatkan menjadi 30, dengan tingkat kesalahan 5%.
Ukuran sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang. Adapun rumus untuk
menentukan sampel masing – masing industri kecil tahu menggunakan rumus
ukuran sampel masing – masing industri kecil tahu menggunakan rumus Sugiyono
dalam Riduwan (2010) sebagai berikut:
𝑛𝑖 =𝑁𝑖
𝑁𝑥 𝑛
Dimana : N = Ukuran Populasi
Ni = Ukuran Populasi Stratum Ke 1
n = Ukuran Sampel Keseluruhan
ni = Ukuran Sampel
Dengan menggunakan rumus diatas maka dapat dilihat alokasi sampel dalam tabel
6.
20
Tabel 6. Jumlah Sampel Tenaga Kerja pada Usaha Industri Kecil Tahu di
Kecamatan Medan Deli Tahun 2014
No Nama Unit Usaha Jumlah Tenaga Kerja Jumlah Sampel
1 Pak Aceng 10 orang 3 orang
2 Pak Tarmin 9 orang 3 orang
3 Pak Poiman 14 orang 4 orang
4 Pak Deni Iskandar 11 orang 3 orang
5 Pak Mulyadi 6 orang 2 orang
6 Yuda 6 orang 2 orang
7 Pak Iwan 8 orang 2 orang
8 Pak Pendi 6 orang 2 orang
9 Pak Waluyo 7 orang 2 orang
10 Pak Hermawadi 9 orang 3 orang
11 Pak Adi 6 orang 2 orang
12 Pak Acong 8 orang 2 orang
Total 100 orang 30 orang
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan, 2015 (Diolah)
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer di peroleh dari wawancara dan observasi langsung kepada
tenaga kerja industri kecil tahu dengan menggunakan kuisioner yang telah
dipersiapkan. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari sumber – sumber
lain yang relevan seperti Badan Pusat Statistik Kota Medan dan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan.
3.4 Metode Analisis Data
Metode analisis data di dalam penelitian ini yang digunakan adalah metode
deskritif kualitatif dan kuantitatif. Analisis diskriptif kualitatif adalah analisa yang
menginterprestasikan data hasil perhitungan kedalam analisa kuantitaf, sedangkan
analisa kuantitaif adalah analisis dengan menggunakan peralatan statistic yang
21
terdiri dari analisis regresi berganda dan uji statistik yaitu koefeisen determinasi
(R2), uji F, dan uji T.
3.4.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi merupakkan suatu analisis yang menjelaskan tentang akibat dan
besarnya akibatnya yang ditimbulkan oleh satu atau lebih variabel bebas terhadap
suatu variabel terikat (Wahana, 2009).
Model regresi yang digunakan untuk menyatakan pengaruh anatara satu variabel
terikat dengan beberapa dari variabel bebas disebut dengan mole regresi linier
berganda. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linear berganda, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel - variabel independen
terhadap variabel dependen, dengan metode kuadrat terkecil atau Ordinary Least
Square (OLS) (Gujarati, 2007).
Berdasarkan dari penelitian sebelumnya, maka perumusan model fungsi
produktivitas tenaga kerja untuk hipotesis 1 adalah sebagai berikut :
Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + μ
Keterangan :
Y = Produktivitas Tenaga Kerja (Kg/Jam)
X1 = Umur (Tahun)
X2 = Pendidikan Formal (Tahun)
X3 = Pengalaman Kerja (Tahun)
β0 = Konstanta
β1...β5 = Koefisien Regresi
μ = Variabel Pengganggu
22
Berdasarkan dari penelitian sebelumnya, maka perumusan model fungsi
produktivitas tenaga kerja untuk hipotesis 2 adalah sebagai berikut :
Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + μ
Keterangan :
Y = Produktivitas Tenaga Kerja (Kg/Jam)
X1 = Upah (Rupiah)
X2 = Jam Kerja (Jam)
β0 = Konstanta
β1...β2 = Koefisien Regresi
μ = Variabel Pengganggu
3.4.2 Uji Statistik
a. Untuk menguji hipotesis 1 berikut ini uji statistik yang digunakan :
1. Koefisien Determinasi (R2)
Nilai koefisien determinasi merupakan suatu ukuran yang menunjukan besar
sumbangan dari variabel penjelas terhadap variabel respon. Dengan kata lain,
koefisien determinasi menunjukkan ragam (variasi) naik turunnya Y yang
diterangkan oleh pengaruh linier X. Bila nilai koefisien detreminasi sama dengan
satu, bearti garis regresi yang terbentuk cocok secara sempurna dengan nilai –
nilai observasi yang diperoleh. Dalam hal nilai koefisien determinasi sama dengan
satu bearti ragam naik turunnya Y seluruhnya disebabkan oleh X (Siagian, 2006).
Menurut Siagian (2006), sifat koefisien determinasi adalah sebagai berikut ini :
1. Nilai R2 selalu positif, sebab merupakn rasio dari dua jumlah kuadrat
(yang nilainya juga selalu positif)
23
R2 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ𝐾𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡𝑅𝑒𝑔𝑟𝑒𝑠𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ𝐾𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑇𝑒𝑟𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖
2. Nilai 0 ≤ R2 ≤ 1
R2
= 0, bearti tidak ada hubungan antar X dan Y, atau model regresi yang
terbentuk tidak tepat untuk meramalkan Y.
R2
= 1, bearti garis regresi yang terbentuk dapat meramalkan Y secara
sempurna.
Artinya semakin dekat nilai R2
ke nilai 1 maka semakin tepat garis regresi yang
terbentuk untuk meramalkan Y.
2. Uji F
Pengujian terhadap pengaruh semua variabel independen (umur, pendidikan
formal dan pengalaman kerja) di dalam model dapat dilakukan dengan uji
simultan (uji F). Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen (umur, pendidikan formal, dan pengalaman kerja) yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen (produktivitas tenaga kerja).
Rumus yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut:
fhitung = 𝑅2 𝑘−1
1−𝑅2 𝑁−𝑘
Keterangan :
R2 = Koefisien determinasi
N = Jumlah observasi
K = Jumlah variabel
24
Sedangkan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
a. Apabila F hitung lebih kecil daripada F tabel , maka dengan sendirinya H1
ditolak dan H0 diterima.
b. Apabila F hitung lebih besar daripada F tabel, maka dengan sendirinya H1
diterima dan H0 ditolak.
Perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut :
a. H0= seluruh variabel independen (umur, pendidikan formal, dan
pengalaman kerja) tidak berpengaruh nyata secara simultan terhadap
variabel dependen (produktivitas tenaga kerja).
b. H1 = seluruh variabel independen (umur, pendidikan formal, dan
pengalaman kerja) berpengaruh nyata secara simultan terhadap variabel
dependen (produktivitas tenaga kerja).
3. Uji T
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh masing – masing
variabel independen (umur, pendidikan formal, dan pengalaman kerja) secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (produktivitas tenaga
kerja).
Uji ini dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Rumus untuk
memperoleh nilai t hitung adalah:
thitung = βᵢ
Se (βᵢ)
Keterangan :
βi= koefisien regresi
se= standar eror
25
Sedangkan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
a. Apabila t hitung lebih besar daripada t tabel maka dengan sendirinya H0
ditolak dan H1 diterima.
b. Apabila t hitung lebih kecil dari pada t hitung maka dengan sendirinya H1
ditolak dan H0 diterima.
Perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut :
a. H0= variasi variabel independen (umur, pendidikan formal, dan
pengalaman kerja) tidak berpengaruh nyata secara parsial terhadap
variabel dependen (produktivitas tenaga kerja).
b. H1 = variasi variabel independen (umur, pendidikan formal, dan
pengalaman kerja) berpengaruh nyata secara parsial terhadap variabel
dependen (produktivitas tenaga kerja).
b. Untuk menguji hipotesis 2 berikut ini uji statistik yang digunakan :
1. Koefisien Determinasi (R2)
Nilai koefisien determinasi merupakan suatu ukuran yang menunjukan besar
sumbangan dari variabel penjelas terhadap variabel respon. Dengan kata lain,
koefisien determinasi menunjukkan ragam (variasi) naik turunnya Y yang
diterangkan oleh pengaruh linier X. Bila nilai koefisien detreminasi sama dengan
satu, bearti garis regresi yang terbentuk cocok secara sempurna dengan nilai –
nilai observasi yang diperoleh. Dalam hal nilai koefisien determinasi sama dengan
satu bearti ragam naik turunnya Y seluruhnya disebabkan oleh X (Siagian, 2006).
26
Menurut Siagian (2006), sifat koefisien determinasi adalah sebagai berikut ini :
1. Nilai R2 selalu positif, sebab merupakn rasio dari dua jumlah kuadrat
(yang nilainya juga selalu positif)
R2 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ𝐾𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡𝑅𝑒𝑔𝑟𝑒𝑠𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ𝐾𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑇𝑒𝑟𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖
2. Nilai 0 ≤ R2 ≤ 1
R2
= 0, bearti tidak ada hubungan antar X dan Y, atau model regresi yang
terbentuk tidak tepat untuk meramalkan Y.
R2
= 1, bearti garis regresi yang terbentuk dapat meramalkan Y secara
sempurna.
Artinya semakin dekat nilai R2
ke nilai 1 maka semakin tepat garis regresi yang
terbentuk untuk meramalkan Y.
2. Uji F
Pengujian terhadap pengaruh semua variabel independen (upah dan jam kerja)
dapat dilakukan dengan uji simultan (uji F). Uji statistik F pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel independen (upah dan jam kerja)
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen
(produktivitas tenaga kerja).
Rumus yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut:
fhitung = 𝑅2 𝑘−1
1−𝑅2 𝑁−𝑘
Keterangan :
R2 = Koefisien determinasi
N = Jumlah observasi
K = Jumlah variabel
27
Sedangkan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
a. Apabila F hitung lebih kecil daripada F tabel , maka dengan sendirinya H1
ditolak dan H0 diterima.
b. Apabila F hitung lebih besar daripada F tabel, maka dengan sendirinya H1
diterima dan H0 ditolak.
Perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut :
a. H0= seluruh variabel independen (upah dan jam kerja) tidak berpengaruh
nyata secara simultan terhadap variabel dependen (produktivitas tenaga
kerja).
b. H1 = seluruh variabel independen (upah dan jam kerja) berpengaruh nyata
secara simultan terhadap variabel dependen (produktivitas tenaga kerja).
3. Uji T
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh masing – masing
variabel independen (upah dan jam kerja) secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen (produktivitas tenaga kerja).
Uji ini dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Rumus untuk
memperoleh nilai t hitung adalah:
thitung = βᵢ
Se (βᵢ)
Keterangan :
βi= koefisien regresi
se= standar eror
28
Sedangkan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
a. Apabila t hitung lebih besar daripada t tabel maka dengan sendirinya H0
ditolak dan H1 diterima.
b. Apabila t hitung lebih kecil dari pada t hitung maka dengan sendirinya H1
ditolak dan H0 diterima.
Perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut :
a. H0= variasi variabel independen (upah dan jam kerja) tidak berpengaruh
nyata secara parsial terhadap variabel dependen (produktivitas tenaga
kerja).
b. H1 = variasi variabel independen upah dan jam kerja) berpengaruh nyata
secara parsial terhadap variabel dependen (produktivitas tenaga kerja).
3.5 Defenisi Dan Batasan Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman didalam penelitian ini maka perlu dibuat
definisi dan batasan operasional.
3.5.1 Defenisi
a. Produktivitas adalah suatu kombinasi atau campuran masukan dapat
digunakan untuk menghasilkan suatu tingkatan keluaran tertentu.
b. Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat.
c. Industri Kecil adalah usaha yang berdiri dimana tenaga kerjanya hanya
terdiri 5 – 19 orang saja.
d. Tahu adalah produk olahan kacang kedelai yang bergizi tinggi.
29
e. Industri kecil tahu adalah industri yang mengelolah makanan olahan
kacang kedelai dalam bentuk tahu.
f. Umur adalah lama waktu hidup seseorang dihitung dalam satuan tahun.
g. Pendidikan formal adalah lama tahun sukses sekolah atau pendidikan
formal yang diikuti oleh responden dihitung dalam satuan tahun.
h. Pengalaman kerja adalah informasi atau keahlian yang didapat tenaga
kerja sebelumnya atau terdahulu dihitung dalam satuan tahun.
i. Upah adalah kompensasi yang diberikan kepada tenaga kerja setelah
melakukan pekerjaannya.
j. Jam kerja adalah keseluruhan waktu yang digunakan tenaga kerja untuk
memproduksi suatu barang dihitung dalam satuan jam.
3.5.2 Batasan Operasional
a. Penelitian dilakukan di industri kecil tahu di Kecamatan Medan Deli.
b. Responden yang dijadikan sampel dari penelitian ini adalah tenaga kerja
yang ada di industri kecil tahu di Kecamatan Medan Deli.
c. Waktu penelitian dilakukan pada tahun 2015.
30
BAB IV
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK
RESPONDEN
4.1 Deskripsi Daerah Penelitian
4.1.1 Letak Geografis, Batas, dan Luas Wilayah
Kota Medan terdiri dari 21 kecamatan, kecamatan Medan Deli merupakan salah
satu kecamatan yang terdapat di Kota Medan. Kecamatan Medan Deli terletak 10
km dari ibukota provinsi Sumatera Utara dengan waktu tempuh lebih kurang 1
jam. Kecamatan Medan Deli terletak 25,4 km diatas permukaan laut dengan suhu
rata – rata berkisar 30˚C, dengan curah hujan rata – rata 600 mm/tahun, dengan
luas secara keseluruhan 2,197 Km² yang terdiri dari 6 kelurahan.
Berdasarkan letak geografisnya, maka Kecamatan Medan Deli memiliki batas –
batas wilayah sebagai berikut ini :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Labuhan.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Timur dan
Kecamatan Medan Barat.
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.
4.1.2 Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk di Kecamatan Medan Deli tahun 2013 sebanyak 170.931
penduduk yang terdiri dari 86.482 orang laki – laki serta 84.449 orang perempuan,
dengan kepadatan penduduk sebsesar 7.608 jiwa per Km². Penduduk yang
terdapat di Kecamatan Medan Deli merupakan warga negara Indonesia asli dan
juga terdapat warga negara asing, dimana warga negara asing berjumlah 26 jiwa.
31
Keadaan penduduk berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kecamatan
Medan Deli Tahun 2013
No Kelompok Umur
(Tahun)
Jumlah Penduduk
(Jiwa)
Persentase
(%)
1 0 – 4 16.148 9,39
2 5 – 9 15.129 8,79
3 10 – 14 14.417 8,38
4 15 – 19 17.090 9,93
5 20 – 24 19.742 11,48
6 25 – 29 15.831 9,20
7 30 – 34 14.040 8,16
8 35 – 39 12.896 7,49
9 40 – 44 11.601 6,74
10 45 – 49 9.892 5,75
11 50 – 54 8.306 4,83
12 55 – 59 6.468 3,76
13 60 – 64 4.324 2,51
14 65 – 69 2.717 1,58
15 70 – 74 1.866 1,08
16 75+ 1.484 0,86
Total 171.951 100,00
Sumber: BPS Medan Deli Dalam Angka, 2014
Berdasarkan tabel 7 diatas maka diketahui bahwa jumlah penduduk tertinggi
terdapat pada kelompok umur 20 – 24 tahun yaitu sebesar 19,742 jiwa dengan
persentase sebesar 11.48%. sedangkan jumlah penduduk terendah terdapat pada
kelompok umur 75+ yaitu sebesar 1,484 jiwa dengan persentase 0.86%.
Dari data tersebut maka dapat diketahui bahwa penduduk di Kecamatan Medan
Deli yang tergolong produktif (15-64 tahun) berjumlah 120,190 jiwa (69.90%)
dan yang tergolong tidak produktif sebesar 51,761 jiwa (30.10%). Maka
32
berdasarkan data tersebut Kecamatan Medan Deli penduduknya relatif lebih
banyak penduduk yang berusia produktif.
Mata pencaharian penduduk di Kecamatan Medan Deli terdiri dari pegawai
negeri, pegawai swasta, ABRI, petani, nelayan, pedagang, pensiunan, dan lainnya.
Untuk dapat jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut ini.
Tabel 8. Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2013
No Pekerjaan Jumlah Penduduk
(Jiwa)
Persentase (%)
1 Pegawai Negeri 1.267 4,82
2 Pegawai Swasta 22.130 84,23
3 ABRI 160 0,60
4 Petani 274 1,05
5 Nelayan 9 0,03
6 Pedagang 2.009 7,65
7 Pensiunan 422 1,60
Total 26.271 100,00
Sumber: BPS Medan Deli Dalam Angka, 2014
Berdasakan tabel 8 tersebut diketahui bahwa mata pencaharian terbesar penduduk
Kecamatan Medan Deli yaitu pegawai swasta sebesar 22.130 jiwa (84,23%)
sedangkan mata pencaharian terendah penduduk Kecamatan Medan Deli yaitu
nelayan sebesar 9 jiwa (0,003%).
Perusahaan industri di Kecamatan Medan Deli terbilang cukup banyak, dimana
industri yang berada di Kecamatan Medan Deli terdiri dari industri besar/sedang,
33
industri kecil, dan industri rumah tangga. Untuk memperjelas dapat di lihat pada
tabel berikut.
Tabel 9. Distribusi Industri di Kecamatan Medan Deli Tahun 2013
No Industi Jumlah Persentase (%)
1 Besar/Sedang 54 32,72
2 Kecil 46 27,88
3 Rumah tangga 65 39,40
Total 165 100,00
Sumber: BPS Medan Deli Dalam Angka, 2014
Berdasarkan tabel 9 tersebut maka diketahui bahwa industri terbesar di
Kecamatan Medan Deli yaitu industri rumah tangga dengan jumlah sebesar 65
unit (39,40%) sedangkan industri terendah yang berada di Kecamatan Medan Deli
yaitu industri kecil dengan jumlah sebesar 46 unit (27,88%).
Penduduk yang berada di Kecamatan Medan Deli tersebar di 6 kelurahan yang
terdapat di Kecamatan Medan Deli. Berikut ini data jumlah penduduk yang ada di
6 kelurahan yang terdapat di Kecamatan Medan Deli disajikan dalam bentuk
tabel.
Tabel 10. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelurahan Tahun 2013
No Kelurahan Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)
1 Tanjung Mulia 35.007 20,35
2 Tanjung Mulia Hilir 34.678 20,16
3 Mabar Hilir 27.148 15,80
4 Mabar 33.558 19,52
5 Kota Bangun 10.969 6,37
6 Titi Papan 30.591 17,80
Total 171.951 100,00
Sumber: BPS Medan Deli Dalam Angka, 2014
34
Tabel 11. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Jenis Kelamin di
Kecamatan Medan Deli Tahun 2013
Kelurahan
Jenis Kelamin Jumlah
(Jiwa)
Persentase
(%) Laki – Laki
(Jiwa)
Perempuan
(Jiwa)
Tanjung Mulia 17.516 17.491 35.007 20,35
Tanjung Mulia Hilir 17.531 17.147 34.678 20,16
Mabar Hilir 13.836 13.312 27.148 15,79
Mabar 17.020 16.538 33.558 19,51
Kota Bangun 5.575 5.394 10.969 6,37
Titi Papan 15.459 15.132 30.591 17,8
Jumlah 86.937 85.014 171.951 100,00
Sumber: BPS Medan Deli Dalam Angka, 2014
4.1.3 Sarana dan Prasarana
Infrastruktur merupakan sarana ataupun prasarana yang disediakan oleh pihak
pemerintah maupun pihak swasta didalam menunjang kegiatan – kegiatan
produksi ataupun proses pembangunan. Dengan tersedianya sarana dan prsarana
dengan baik maka akan dapat membantu atau pun mempelancar jalannya
pembangunan sehingga dapat mempengaruhi perkembangan dari masyarakat
tersebut untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dan baik. Dan
sebaliknya, jika sarana dan prasarana tidak tercipta dengan baik maka itu akan
memperlambat perkembangan masyarakat serta pembangunan daerah tersebut.
35
Sarana dan prasarana yang terdapat di Kecamatan Medan Deli dapat di lihat pada
tabel berikut.
Tabel 12. Sarana dan Prasarana Kecamatan Medan Deli Tahun 2013
No Sarana dan Prasarana Jumlah (unit)
1 Prasarana Kesehatan
o Rumah Sakit
o Puskesmas
o Posyandu
3
2
88
2 Prasarana Pendidikan
o PAUD
o TK
o SD
o SLTP
o SMK
6
19
52
24
11
3 Prasarana Peribadatan
o Mesjid
o Musollah
o Gereja
o Kelenteng
o Wihara
51
62
11
6
15
4 Prasarana Air Bersih
o Sumur Pompa
o Sumur Gali
925
1.849
5 Sarana Keamanan Lingkungan
o Pos Keamanan Lingkungan
o Pos Penjaga Satpam Perumahan
25
22
6 Sarana Komunikasi
o Pesawat Telepon
o Pesawat TV
250
2.106
7 Kelembagaan Ekonomi 35
8 Kantor Kelurahan 6
Sumber: BPS Medan Deli Dalam Angka, 2014
36
Dari tabel 12 Kecamatan Medan Deli dapat dikatakan bahwa memliki sarana dan
prasarana yang dinilai sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari sarana pendidikan,
sarana peribadahan, komunikasi dan air bersih. Meskipun sarana kesehatan di
Kecamatan Medan Deli belum memadai dan merata di seluruh Kelurahan.
4.2 Karakteristik Responden
Jumlah responden pada usaha kecil tahu ini sebesar 30 responden. Karakteristk
responden dalam penelitian ini meliputi umur, pendidikan formal dan pengalaman
kerja. Karakteristik responden dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 13. Karakteristik Responden
No. Uraian Satuan Range Rata – Rata
1 Umur Tahun 16 - 40 26,16
2 Pendidikan Formal Tahun 6 - 12 9,3
3 Pengalaman Kerja Tahun 2 - 10 4,43
Sumber: Analisis Data Primer
Umur seseorang menetukan kinerja dari orang tersebut. Dari tabel 13 tersebut
dapat dilihat bahwa umur pekerja yang menjadi responden di daerah penelitian
berkisar antara 16 – 40 tahun dengan rata – rata umur sebesar 26,16 tahun. Ini
menunjukan bahwa responden yang ada di daerah penelitian tergolong dalam
kategori umur produktif yang masih cukup berpotensi untuk meningkatkan
kinerjanya.
Dan jika dilihat pada tingkat pendidikan formal yang rata – ratanya sebesar 9,3
tahun, ini menunjukan bahwa rata – rata pendidikan formal dari responden adalah
setingkat dengan SLTP.
37
Semakin lama pengalaman kerja dari responden maka semakin baik pula didalam
melakukan perkerjaannya. Responden yang ada didaerah penelitian pengalaman
kerjanya berkisar antara 2 – 10 tahun dengan rata – rata sebesar 4,43 tahun.
38
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh Faktor Sosial Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Industri
Kecil Tahu Di Kecamatan Medan Deli
Pengaruh faktor sosial (umur, pendidikan formal, dan pengalaman kerja) terhadap
produktivitas tenaga kerja industri kecil tahu di Kecamatan Medan Deli dianalisis
dengan regresi linier. Hasil analisisnya dapat dilihat pada tabel 14 dan 15.
Tabel 14. Hasil Uji F/Simultan Pengaruh Faktor Sosial Terhadap
Produktivitas Tenaga Kerja
Hipotesis Nilai Keputusan
H0= Variabel X1, X2, X3 (umur,
pendidikan Formal, Pengalaman Kerja)
tidak berpengaruh signifikan secara
simultan terhadap variabel Y
(produktivitas Tenaga Kerja).
H1 = Variabel X1, X2, X3 (umur,
pendidikan formal, dan pengalaman
kerja) berpengaruh signifikan secara
simultan terhadap variabel Y
(Produktivitas Tenaga Kerja).
α = 0,05
Fhitung = 2,53
Sig = 0,079
Ftabel = 2,97
Terima H0
Sumber: Analisis Data Primer dari Lampiran 4
Dari hasil uji F dihasilkan Fhitung sebesar 2,53 (lebih kecil dari Ftabel yaitu sebesar
2,97) dengan signifikansi sebesar 0,079 (lebih besar dari α = 0,05). Sehingga
39
dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, bahwa faktor sosial (umur,
pendidikan formal, dan pengalaman kerja) secara simultan tidak berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja industri kecil tahu.
Tabel 15. Hasil Uji t (parsial) Pengaruh Faktor Sosial Terhadap
Produktivitas Tenaga Kerja
Variabel Koefisien Regresi t Signifikansi
Konstanta 30,179 10,244 0,000
Umur -0,351 -1,577 0,127
Pendidikan Formal 0,145 0,808 0,426
Pengalaman Kerja 0,224 2,430 0,022
R2 = 0,226
ttabel = 2,05
Sumber: Analisis Data Primer dari Lampiran 4
Berdasarkan hasil uji t dengan α sebesar 0,05 (5%), hanya variabel pengalaman
kerja yang berpengaruh nyata secara parsial terhadap produktivitas tenaga kerja
sedangkan umur dan pendidikan formal tidak berpengaruh nyata secara parsial
terhadap produktivitas tenaga kerja. Uji ini dilakukan dengan membandingkan
thitung dengan ttabel atau dari perbandingan porbabilitasnya (sig < α) yaitu sebagai
berikut:
a. Pengaruh umur (X1) terhadap produktivitas tenaga kerja (Y)
Umur menunjukan nilai thitung sebesar -1,577 < ttabel yang sebesar 2,05 atau α untuk
umur sebesar 0,127 > 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan H0 diterima (thitung
< ttabel atau sig > α) yang artinya bahwa umur (X1) tidak memiliki pengaruh nyata
atau signifikan secara statistik terhadap produktivitas tenaga kerja (Y).
40
b. Pengaruh pendidikan formal (X2) terhadap produktivitas tenaga kerja (Y)
Pendidikan formal menunjukan nilai thitung sebesar 0,808 < ttabel yang sebesar 2,05
atau α untuk pendidikan formal sebesar 0,426 > 0,05 dengan demikian dapat
disimpulkan H0 diterima (thitung < ttabel atau sig > α) yang artinya bahwa pendidikan
formal (X2) tidak memiliki pengaruh nyata atau signifikan secara statistik
terhadap produktivitas tenaga kerja (Y).
c. Pengaruh pengalaman kerja (X3) terhadap produktivitas tenaga kerja (Y)
Pengalaman kerja menunjukan nilai thitung sebesar 2,430 > ttabel yang sebesar 2,05
atau α untuk pengalaman kerja sebesar 0,022 < 0,050 dengan demikian dapat
disimpulkan H1 diterima (thitung > ttabel atau sig < α) yang artinya bahwa
pengalaman kerja (X3) memiliki pengaruh nyata atau signifikan secara statistik
terhadap produktivitas tenaga kerja (Y).
Dari tabel 15, model persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut ini :
Y = 30,179 – 0,351X1 + 0,145X2 + 0,224X3 + μ
Penjelasan masing – masing nilai koefisien regresi dan persamaan regresi diatas
adalah sebagai berikut :
1. β0 = 30,179
Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa tanpa adanya pengaruh dari variabel-
variabel bebas (X1, X2, dan X3) terhadap Y, maka nilai variabel Y (Produktivitas
tenaga kerja) berkisar sebesar 30,179.
41
2. β1 = -0,351
Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa apabila terdapat kenaikan skala
tanggapan responden sebanyak 1 kali pada X1 (umur) dan variabel yang lain
dianggap tetap atau tidak ada perubahan sama sekali, maka akan terjadi penurunan
pada variabel Y sebesar -0,351. Dapat dilihat bahwa koefisien yang diperoleh
bernilai negatif, Setiap terjadi penambahan umur sebesar 1 tahun maka terjadi
pula penurunan produktivitas tenaga kerja sebesar 0,351 Kg/Jam.
3. β2 = 0,145
Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa apabila terdapat kenaikan skala
tanggapan responden sebanyak 1 kali pada X2 (pendidikan formal) dan variabel
yang lain dianggap tetap atau tidak ada perubahan sama sekali, maka akan terjadi
peningkatan pada variabel Y sebesar 0,145. Dapat dilihat bahwa koefisien yang
diperoleh bernilai positif, jadi setiap terjadi penambahan pendidikan formal
sebesar 1 tahun maka terjadi pula peningkatan produktivitas tenaga kerja sebesar
0,145 Kg/Jam.
4. β3 = 0,224
Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa apabila terdapat kenaikan skala
tanggapan responden sebanyak 1 kali pada X3 (pengalaman kerja) dan variabel
yang lain dianggap tetap atau tidak ada perubahan sama sekali , maka akan terjadi
peningkatan pada variabel Y sebesar 0,224. Dapat dilihat bahwa koefisien yang
diperoleh bernilai positif, jadi setiap terjadi penambahan pengalaman kerja
sebesar 1 tahun maka terjadi pula peningkatan produktivitas tenaga kerja sebesar
0,224 Kg/Jam.
42
Dari hasil analisis regresi di peroleh R2 sebesar 0,226. Hal ini bearti faktor sosial
berupa umur, pendidikan formal, dan pengalaman memberikan pengaruh sebesar
22,6% terhadap produktivitas tenaga kerja industri kecil tahu di daerah penelitian,
sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas didalam penelitian ini.
5.2 Pengaruh Faktor Ekonomi Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja
Industri Kecil Tahu Di Kecamatan Medan Deli
Pengaruh faktor ekonomi yang berupa upah dan jam kerja terhadap produktivitas
tenaga kerja industri kecil tahu di Kecamatan Medan Deli dianalisis dengan
regresi linier berganda. Hasil analisisnya dapat dilihat pada tabel 16 dan 17.
Tabel 16. Hasil Uji F/Simultan Pengaruh Faktor Ekonomi Terhadap
Produktivitas Tenaga Kerja
Hipotesis Nilai Keputusan
H0= Variabel X1, X2 (upah dan jam
kerja) tidak berpengaruh signifikan
secara simultan terhadap variabel Y
(produktivitas Tenaga Kerja).
H1 = Variabel X1, X2 (upah dan jam
kerja) berpengaruh signifikan secara
simultan terhadap variabel Y
(Produktivitas Tenaga Kerja).
α = 0,05
Fhitung = 3,25
Sig = 0,054
Ftabel = 3,36
Terima H0
Sumber: Analisis Data Primer dari Lampiran 5
Dari hasil uji F dihasilkan Fhitung sebesar 3,25 (lebih kecil dari Ftabel yaitu sebesar
3,36) dengan signifikansi sebesar 0,054 (lebih besar dari α = 0,05). Sehingga
43
dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, bahwa faktor ekonomi
(upah dan jam kerja) secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas tenaga kerja industri kecil tahu.
Tabel 17. Hasil Uji t (parsial) Pengaruh Faktor Ekonomi Terhadap
Produktivitas Tenaga Kerja
Variabel Koefisien Regresi t Signifikansi
Konstanta 23,025 6,650 0,000
Upah 0,771 2,097 0,045
Jam Kerja 0,241 0,813 0,423
R2 = 0,194
ttabel = 2,05
Sumber: Analisis Data Primer dari Lampiran 5
Berdasarkan hasil uji t dengan α sebesar 0,05 (5%), hanya variabel upah yang
berpengaruh secara nyata terhadap produktivitas tenaga kerja sedangkan jam kerja
tidak berpengaruh nyata secara parsial terhadap produktivitas tenaga kerja. Uji ini
dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel atau dari perbandingan
porbabilitasnya (sig < α) yaitu sebagai berikut:
a. Pengaruh upah (X1) terhadap produktivitas tenaga kerja (Y)
Upah menunjukan nilai thitung sebesar 2,097 > ttabel yang sebesar 2,05 atau α untuk
upah sebesar 0,045 < α (0,050) dengan demikian dapat disimpulkan H0 ditolak
dan H1 diterima (thitung > ttabel atau sig < α) yang artinya bahwa upah (X1) memiliki
pengaruh nyata atau signifikan secara statistik terhadap produktivitas tenaga kerja
(Y).
44
b. Pengaruh jam kerja (X2) terhadap produktivitas tenaga kerja (Y)
Pendidikan formal menunjukan nilai thitung sebesar 0,813 < ttabel yang sebesar 2,05
atau α untuk jam kerja sebesar 0,423 > 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan
H0 diterima (thitung < ttabel atau sig > α) yang artinya bahwa jam kerja (X2) tidak
memiliki pengaruh nyata atau signifikan secara statistik terhadap produktivitas
tenaga kerja (Y).
Dari tabel 17, model persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut ini :
Y = 23,025 + 0,771X1 + 0,813X2 + μ
Penjelasan masing – masing nilai koefisien regresi dan persamaan regresi diatas
adalah sebagai berikut :
1. β0 = 23,025
Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa tanpa adanya pengaruh dari variabel-
variabel bebas (X1, dan X2) terhadap Y, maka nilai variabel Y (Produktivitas
tenaga kerja) berkisar sebesar 23,025.
2. β1 = 0,771
Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa apabila terdapat kenaikan skala
tanggapan responden sebanyak 1 kali pada X1 (upah) dan variabel yang lain
dianggap tetap atau tidak ada perubahan sama sekali, maka akan terjadi
peningkatan pada variabel Y sebesar 0,771. Dapat dilihat bahwa koefisien yang
diperoleh bernilai positif, setiap terjadi penambahan upah sebesar Rp 1000 maka
akan terjadi pula peningkatan produktivitas tenaga kerja sebesar 0,771 Kg/Jam.
45
3. β2 = 0,813
Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa apabila terdapat kenaikan skala
tanggapan responden sebanyak 1 kali pada X2 (jam kerja) dan variabel yang lain
dianggap tetap atau tidak ada perubahan sama sekali, maka akan terjadi
peningkatan pada variabel Y sebesar 0,813. Dapat dilihat bahwa koefisien yang
diperoleh bernilai positif, jadi setiap terjadi penambahan jam kerja sebesar 1 jam
maka akan terjadi pula peningkatan produktivitas tenaga kerja sebesar
0,813 Kg/Jam.
Dari hasil analisis regresi di peroleh R2 sebesar 0,194. Hal ini bearti faktor
ekonomi yang meliputi upah dan jam kerja hanya memberikan pengaruh sebesar
19,4% terhadap produktivitas tenaga kerja industri kecil tahu di daerah penelitian,
sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas didalam penelitian ini.
46
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dari hasil pembahasan tentang
pengaruh faktor sosial dan ekonomi terhadap produktivitas tenaga kerja industri
kecil tahu di Kecamatan Medan Deli dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Faktor Sosial yang meliputi umur, pendidikan formal dan pengalaman
kerja secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas
tenaga kerja industri kecil tahu di Kecamatan Medan Deli.
2. Faktor Sosial yang meliputi umur, pendidikan formal dan pengalaman
kerja. Hanya pengalaman kerja yang berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap produktivitas tenaga kerja industri kecil tahu di Kecamatan
Medan Deli.
3. Faktor Ekonomi yang meliputi upah dan jam kerja secara simultan tidak
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja industri kecil
tahu di Kecamatan Medan Deli.
4. Faktor Ekonomi yang meliputi upah dan jam kerja. Hanya upah yang
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap produktivitas tenaga kerja
industri kecil tahu di Kecamatan Medan Deli.
47
6.2 Saran
1. Kepada Pemilik Usaha
— Agar memberikan peningkatan upah kepada tenaga kerja karena upah yang
diberikan saat ini hanya mencukupi kebutuhan pokok mereka.
2. Kepada Tenaga Kerja
— Memotivasi dirinya sendiri agar mau meningkatkan kualitas kerja dengan
banyak berlatih agar dapat diperoleh tingkat penghasilan seperti yang mereka
inginkan.
3. Kepada Pemerintah
— Agar memberikan perhatian yang lebih kepada para tenaga kerja khususnya
tenaga kerja industri kecil tahu baik dalam penanganan masalah upah maupun
pelatihan dan lainnya.
4. Kepada Para Peneliti
— Dibutuhkan penelitian yang lebih lanjut dengan menggunakan variabel bebas
lainnya terhadap faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja.
46
DAFTAR PUSTAKA
Adhadika, Teddy. 2013. Skripsi, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Produktivitas Tenaga Kerja Industri Pengolahan Di Kota Semarang
(Studi Kecamatan Tembalang Dan Kecamatan Gunungpati ). Fakultas
Ekonomika Bisnis UNDIP. Semarang
Adisarwanto, T. 2002. Budidaya Dengan Pemupukan Yang Efektif dan
Pengoptimalan Peran Bintil akar Kedelai. Penebar Swaday. Jakarta
Agusmidah. 2010. Dinamika Hukum Ketenagakerjaan. USU Press. Medan
Ahman E., Indriani E. 2007. Membina Kompetensi Ekonomi. Grafindo Media
Pratama. Jakarta
Anonimous. 2011. Ayo Melahap Untung Tahu. (Http://Peluangusaha.kontan.co.id
di akses pada tanggal 3 Maret 2015)
Aulia, G. R. 2012. Skripsi, Analisis Nilai Tambah Dan Strategi Pemasaran Usaha
Industri Tahu Di Kota Medan. Fakultas Pertanian USU. Medan
Badan Pusat Statistik. 2011. Medan Dalam Angka 2011. Medan
Badan Pusat Statistik. 2014. Medan Deli Dalam Angka 2014. Medan
Djiuta, P. 2011. Analisa Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
Tenaga Kerja (Studi Kasus Industri Songket di Kecamatan Ilir Barat II
dan Seberang Ulu II Kota Palembang). Jurnal Ilmiah, Vol II1 No 2
Gujarati, D. N. 2007. Dasar – Dasar Ekonometrika. Erlanga. Jakarta
Khomsan A., Anwar F. 2008. Sehat Itu Mudah (Wujudkan Hidup Sehat Dengan
Makanan Tepat). Hikmah. Jakarta
Mahendra, A. D. 2014. Skripsi, Analisis Pengaruh Pendidikan, Upah, Jenis
Kelamin, Usia Dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga
Kerja (Studi Di Industri Kecil Tempe Di Kota Semarang). Fakultas
Ekonomika dan Bisnis UNDIP. Semarang
47
Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen. Salemba.
Jakarta
Ruky A. S. 2001. Manajemen Penggajian Dan Pengupahan untuk Karyawan
Perusahaan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Sarwono, B dan Saragih, Y.P. 2001. Membuat Aneka Tahu. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Siagian D, Sugiarto. 2006. Metode Statistika. Gramedia. Jakarta
Simanjuntak. P. J. 2001. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. UI Press.
Jakarta
Sukwiaty, Jamal S., Sukamto S. 2006. Ekonomi. Yudhistira. Jakarta
Tomas, A. 2010. Skripsi, Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada Pekerjaan
Struktur Rangka Atap Baja. Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret.
Surakarta
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan. www.disnakertrans.go.id. Diakses pada tanggal 20
Maret 2015
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Pasal 6 Tentang
Pengelompokan UKM Berdasar Asset dan Omzetnya.
www.diskoperindag.go.id. Diakses pada tanggal 20 Maret 2015
Wahana, K. 2009. Solusi Mudah dan Cepat Menguasai SPSS 17.0 untuk
Pengolahan Data Statistik. Gramedia. Jakarta
48
Lampiran 1. Karakteristik Responden
Sampel Umur
(Tahun)
Lama Pendidikan
(Tahun)
Pengalaman
(Tahun)
1 19 9 3
2 20 6 4
3 23 9 4
4 25 9 5
5 33 6 6
6 22 9 3
7 36 6 6
8 35 9 5
9 26 9 3
10 24 12 4
11 28 9 3
12 36 6 7
13 31 9 5
14 20 12 3
15 19 12 3
16 26 9 4
17 29 12 6
18 37 6 8
19 22 12 3
20 35 9 6
21 20 9 3
22 25 12 5
23 21 12 4
24 30 6 8
25 33 9 6
26 21 9 4
27 28 9 5
28 19 9 3
29 20 12 4
30 22 6 3
46
Lampiran 2. Hasil Data Primer Faktor Sosial ( Umur, Pendidikan Formal, dan Pengalaman Kerja)
Sampel Y X1 X2 X3
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Pt P1 P2 P3 P4 P5 Pt P1 P2 P3 P4 P5 Pt P1 P2 P3 P4 P5 Pt
1 3 4 4 2 4 4 2 2 4 4 33 2 2 2 2 2 10 2 2 1 1 4 11 4 2 2 4 4 19
2 2 4 3 1 4 4 2 2 5 4 31 1 1 1 1 4 8 2 2 2 2 5 10 3 4 2 4 2 15
3 2 4 4 2 4 4 2 2 4 4 32 1 2 2 1 4 10 1 1 1 2 5 10 5 2 1 4 4 16
4 4 4 4 2 4 4 1 1 4 2 30 2 1 1 2 5 11 1 1 1 1 5 9 5 2 2 4 2 16
5 2 4 2 2 5 5 2 2 4 4 32 2 2 2 2 5 13 2 2 1 4 4 13 4 2 2 4 4 19
6 2 4 2 2 4 5 2 2 4 3 30 2 2 1 2 5 12 2 1 1 5 4 13 4 2 2 4 2 16
7 2 4 4 1 4 5 2 2 5 2 31 2 2 1 1 5 11 2 2 1 4 4 13 4 2 2 4 2 17
8 2 4 4 1 5 4 1 2 4 4 31 1 2 1 2 4 10 1 2 1 1 5 11 5 2 2 4 2 17
9 2 4 4 1 4 4 1 1 4 4 29 2 1 2 2 4 11 1 1 1 1 5 11 4 2 2 4 4 15
10 2 2 4 1 4 5 2 2 5 4 31 2 2 2 2 4 12 2 2 2 4 4 14 5 2 2 4 2 10
11 2 4 4 2 5 5 2 2 4 4 34 2 2 2 2 4 12 2 2 2 4 4 14 5 2 2 4 4 19
47
12 2 4 2 2 4 5 2 2 4 4 31 1 2 2 2 4 11 2 2 2 4 4 14 5 3 2 4 2 19
13 2 4 2 2 4 4 2 2 5 4 31 2 2 2 2 5 13 2 2 1 4 4 14 5 1 1 4 1 16
14 2 4 2 2 4 5 2 2 5 4 32 2 2 2 2 5 13 2 2 1 4 4 13 5 2 2 4 2 16
15 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 32 2 2 1 1 5 11 2 2 1 4 4 14 5 2 2 4 4 10
16 2 4 2 2 5 4 2 2 4 4 31 2 1 2 1 4 10 1 1 1 4 4 11 4 2 2 4 2 10
17 2 4 4 2 5 4 1 2 4 4 32 1 2 2 2 4 11 2 2 2 4 4 14 4 2 3 4 2 15
18 4 4 4 2 4 5 2 2 5 2 34 2 2 1 1 4 10 1 2 1 5 5 14 5 2 2 4 2 16
19 2 4 2 2 5 5 2 2 4 4 32 2 2 1 1 5 11 2 2 1 5 5 15 4 2 3 4 3 16
20 2 4 4 1 5 5 2 2 4 4 33 2 2 2 2 5 13 2 2 1 4 5 14 5 2 2 4 2 19
21 4 4 4 2 4 5 2 2 5 2 34 1 1 1 1 4 8 2 1 1 4 4 11 4 2 1 4 4 19
22 2 4 2 2 4 5 1 2 5 4 31 2 1 1 1 5 10 2 2 2 4 5 15 4 2 2 4 2 10
23 4 4 4 2 4 4 1 2 4 2 31 2 2 2 2 4 12 2 2 1 5 5 15 4 3 1 4 2 16
24 2 4 4 2 5 4 1 2 4 4 32 1 2 2 2 4 11 2 2 2 4 5 15 5 2 2 4 2 15
25 2 4 2 2 4 4 2 2 4 4 30 2 2 2 2 5 13 2 2 2 4 4 14 5 2 2 2 4 15
48
26 4 4 4 2 5 5 2 2 4 2 34 1 2 1 1 5 10 1 2 2 4 4 13 4 2 2 4 2 19
27 2 4 4 2 4 4 1 2 5 4 32 1 1 2 2 5 11 2 2 2 5 5 16 5 3 1 4 4 19
28 4 4 4 1 5 5 2 2 4 2 33 2 1 2 2 5 12 1 2 1 4 5 13 5 2 2 4 4 10
29 2 4 2 2 4 5 3 1 2 2 27 2 1 1 15 10 10 2 2 2 4 5 15 5 2 1 4 4 10
30 4 4 4 2 5 5 2 2 5 2 35 1 1 1 1 4 8 1 2 1 4 4 12 5 2 2 4 2 15
Keterangan:
Y = Produktivitas Tenaga Kerja
X1 = Umur
X2 = Pendidikan Formal
X3 = Pengalaman Kerja
49
Lampiran 3. Hasil Data Primer Faktor Ekonomi (Upah dan Jam Kerja)
Sampel Y X1 X2
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Pt P1 P2 P3 Pt P1 P2 P3 P4 Pt
1 3 4 4 2 4 4 2 2 4 4 33 4 2 2 8 4 1 1 1 7
2 2 4 3 1 4 4 2 2 5 4 31 4 2 2 8 3 2 2 2 9
3 2 4 4 2 4 4 2 2 4 4 32 4 2 2 8 2 2 2 2 8
4 4 4 4 2 4 4 1 1 4 2 30 5 2 2 9 4 1 1 2 8
5 2 4 2 2 5 5 2 2 4 4 32 4 2 2 8 3 1 2 2 8
6 2 4 2 2 4 5 2 2 4 3 30 4 2 2 8 2 2 2 2 8
7 2 4 4 1 4 5 2 2 5 2 31 4 2 2 8 2 2 2 2 8
8 2 4 4 1 5 4 1 2 4 4 31 4 2 2 8 2 2 2 2 8
9 2 4 4 1 4 4 1 1 4 4 29 4 2 2 8 4 2 1 2 9
10 2 2 4 1 4 5 2 2 5 4 31 4 3 2 9 1 1 1 4 7
11 2 4 4 2 5 5 2 2 4 4 34 5 2 2 9 2 1 1 4 8
50
12 2 4 2 2 4 5 2 2 4 4 31 4 2 2 8 2 2 2 4 10
13 2 4 2 2 4 4 2 2 5 4 31 4 2 2 8 4 2 1 4 11
14 2 4 2 2 4 5 2 2 5 4 32 5 2 2 9 1 2 2 4 9
15 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 32 4 3 2 9 1 1 2 4 8
16 2 4 2 2 5 4 2 2 4 4 31 4 3 2 9 2 2 2 2 8
17 2 4 4 2 5 4 1 2 4 4 32 5 2 1 8 2 2 2 2 8
18 4 4 4 2 4 5 2 2 5 2 34 5 3 1 9 2 2 2 2 8
19 2 4 2 2 5 5 2 2 4 4 32 5 2 2 9 2 1 1 4 8
20 2 4 4 1 5 5 2 2 4 4 33 5 2 2 9 2 2 2 4 10
21 4 4 4 2 4 5 2 2 5 2 34 5 2 1 8 4 1 1 4 10
22 2 4 2 2 4 5 1 2 5 4 31 4 2 2 8 2 1 1 4 8
23 4 4 4 2 4 4 1 2 4 2 31 4 2 2 8 2 2 2 2 8
24 2 4 4 2 5 4 1 2 4 4 32 4 3 2 9 1 1 2 4 8
25 2 4 2 2 4 4 2 2 4 4 30 5 2 1 8 2 1 1 4 8
51
26 4 4 4 2 5 5 2 2 4 2 34 4 2 2 9 1 2 2 4 9
27 2 4 4 2 4 4 1 2 5 4 32 5 2 2 9 1 2 1 4 8
28 4 4 4 1 5 5 2 2 4 2 33 5 2 2 9 2 2 2 2 8
29 2 4 2 2 4 5 3 1 2 2 27 4 3 2 9 1 1 2 4 8
30 4 4 4 2 5 5 2 2 5 2 35 5 4 3 12 2 2 2 5 11
Keterangan:
Y = Produktivitas Tenaga Kerja
X1 = Upah
X2 = Jam Kerja
46
Lampiran 4. Hasil Analisis Regresi Faktor Sosial (Umur, Pendidikan Formal,
Pengalaman Kerja) Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Industri
Kecil Tahu dengan software SPSS.16
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Pengalaman
Kerja, Umur,
Pendidikan
Formala
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Produktivitas Tenaga Kerja
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .476a .226 .137 1.54584
a. Predictors: (Constant), Pengalaman Kerja, Umur, Pendidikan
Formal
b. Dependent Variable: Produktivitas Tenaga Kerja
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 18.170 3 6.057 2.535 .079a
Residual 62.130 26 2.390
Total 80.300 29
a. Predictors: (Constant), Pengalaman Kerja, Umur, Pendidikan Formal
b. Dependent Variable: Produktivitas Tenaga Kerja
47
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 30.179 2.946 10.244 .000
Umur -.351 .223 -.303 -1.577 .127
Pendidikan Formal .145 .180 .156 .808 .426
Pengalaman Kerja .224 .092 .425 2.430 .022
a. Dependent Variable: Produktivitas Tenaga Kerja
48
Lampiran 5. Hasil Analisis Regresi Faktor Ekonomi (Upah dan Jam Kerja)
Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Industri Kecil Tahu dengan
software SPSS.16
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Jam kerja, Upaha . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Produktivitas Tenaga Kerja
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .441a .194 .134 1.54810
a. Predictors: (Constant), Jam kerja, Upah
b. Dependent Variable: Produktivitas Tenaga Kerja
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 15.592 2 7.796 3.253 .054a
Residual 64.708 27 2.397
Total 80.300 29
a. Predictors: (Constant), Jam kerja, Upah
b. Dependent Variable: Produktivitas Tenaga Kerja
49
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 23.025 3.462 6.650 .000
Upah .771 .368 .377 2.097 .045
Jam kerja .241 .297 .146 .813 .423
a. Dependent Variable: Produktivitas Tenaga Kerja