Post on 10-Apr-2019
PRESENTASI MATA KULIAH HUKUM PIDANA
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
FAKULTAS HUKUM
Jalan Lengkong Besar No. 68, No. Telepon (022) 4262194, Bandung,
Jawa Barat 40261
TAHUN 2015/2016
TENTANG
ANALISIS KASUS PEMERKOSAAN TERHADAP
YUYUN ANAK SMP
MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN
NPM. 151000126
Disusun
oleh:
AGITHA YOLANDA AGUSTINE
NPM. 151000147
FARID MUHTAR HIDAYAT
NPM. 151000150
UDENG SUKARDI
NPM. 151000157
HERDY RAMADHAN DWIPUTRA
NPM. 151000156MUHAMMAD RAFLY ARIYUDA
NPM. 1510001139
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
1. Pemerkosaan disertai pembunuhan menimpa pelajar
SMP bernama Yuyun yang berusia 14 tahun.
2. Pengaruh minumas keras (miras) diyakini memicu ke-
12 pelaku melakukan tindakan yang luar biasa biadab,
7 diantaranya sebagian pelaku masih di bawah umur.
KONDISI YUYUN
SAAT
DITEMUKAN
PENANGKAPAN PARA
PELAKU
BAB II
PEMBAHASAN
&
ANALISIS KASUS
KETERKAITAN KASUS YUYUN
DENGAN PEMIDANAAN, TINDAKAN
DAN TINDAK PIDANA
Tindakan yang terjadi terhadap Yuyun termasuk ke dalam perbuatan
tindak pidana yang melanggar Pasal 285 KUHP dengan ancaman
untuk pelaku pemerkosaan adalah 12 tahun. Kemudian ancaman
maksimal untuk pembunuhan menurut Pasal 338 KUHP adalah 15
tahun. Selanjutnya dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014
Tentang Perlindungan Anak, pelaku pemerkosa diancam dengan
pidana minimal 3 tahun dan maksimal 15 tahun.
Perkara ini sudah sampai di pengadilan, dan 7 pelaku anak yang
masih dibawah umur pun hanya bisa dituntut 10 tahun, dan bisa
dipastikan hukuman yang akan dijatuhkan akan jauh dari 10 tahun
(dibawah 10 tahun), apabila tuntutannya 20 tahun penjara (Pasal 340
KUHP) , 7 pelaku anak dibawah umur itu setidaknya bisa divonis 10
tahun penjara atau setengah dari hukuman orang dewasa. Hanya
menggunakan pasal 338 KUHP, tanpa menyertakan pasal 340
KUHP, yang padahal ancaman pidananya juga ada 20 tahun.
Keadilan untuk korban kian jauh panggang dari api.
KETERKAITAN KASUS YUYUN DENGAN
RUANG LINGKUP HUKUM PIDANA
MENURUT RUANG & WAKTU
Kasus yang terjadi pada Yuyun termasuk dalam asas
teritorial yang diatur dalam Pasal 2 KUHP.
1. Menurut Ruang
Asas teritorial adalah asas yang memberlakukan KUHP bagi
semua orang yang melakukan pidana di dalam lingkungan
wilayah Indonesia.
Kasus yang terjadi dalam ruang lingkup hukum pidana
menurut waktu, yaitu berhubungan dengan perubahan
perundang-undangan dan peraturan yang meringankan.
2. Menurut Waktu
PASAL 2 KUHP
“Aturan pidana dalam perundang-undangan Indonesia berlaku
bagi setiap orang yang melakukan perbuatan pidana di dalam
Indonesia.”
PASAL 285 KUHP
“Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman
memaksa seorang wanita bersetubuh dengan dia diluar
pernikahan, diancam karena melakukan pemerkosaan,
dengan pidana paling lama dua belas tahun.”
“Barang siapa sengaja merampas nyawa orang
lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana
paling lama lima belas tahun.”
PASAL
338
KUHP
Pasal 76 D Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014
Tentang Perlindungan Anak
“Setiap orang dilarang melakukan
kekerasan atau ancaman kekerasan
memaksa anak melakukan persetubuhan
dengannya atau orang lain.”
Karena dalam kasus ini mengenai pembunuhan yang terdapat
di dalam pasal 338 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara,
maka masa daluwarsanya yaitu 12 tahun
MASA DALUWARSA
KASUS YUYUN
UNSUR-UNSUR TINDAK PIDANA
DALAM KASUS YUYUN
Pasal 76 D Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang
Perlindungan Anak
“Setiap orang dilarang melakukan kekerasan atau
ancaman kekerasan memaksa anak melakukan
persetubuhan dengannya atau orang lain.”
UNSUR OBJEKTIF
1. Melakukan kekerasan
2. Melakukan persetubuhan
UNSUR SUBJEKTIFDengan
memaksa
PASAL 285 KUHP
“Barang siapa dengan kekerasan
atau ancaman memaksa seorang
wanita bersetubuh dengan dia
diluar pernikahan, diancam karena
melakukan pemerkosaan, dengan
pidana paling lama dua belas
tahun.”
Unsur objektif:
1. Melakukan kekerasan
2. Melakukan pemerkosaan
3. Dengan melawan hukum
Unsur subjektif:
Dengan ancaman
memaksa
PASAL 338 KUHP
“Barang siapa dengan
sengaja menghilangkan
nyawa orang lain, diancam
melakukan pembunuhan
dengan pidana penjara
paling lama lima belas
tahun”
Unsur objektif:
1. Menghilangkan nyawa
2. Melakukan pembunuhan
3. Dengan melawan hukum
Unsur subjektif:
Dengan sengaja
KETERKAITAN KASUS YUYUN DENGAN
CONCURSUS & DEELNEMING
Concursus
Dalam kasus yang terjadi pada Yuyun tidak termasuk
dalam concursus, karena kasus yang terjadi pada
Yuyun dilakukan oleh beberapa orang atau lebih
oleh satu orang melainkan oleh 12 orang.
Concursus atau gabungan melakukan tindak pidana juga sering
dipersamakan dengan perbarengan melakukan tindak pidana
yaitu seseorang yang melakukan satu perbuatan yang melanggar
beberapa ketentuan hukum atau melakukan beberapa perbuatan
pidana yang masing-masing perbuatan itu berdiri sendiri yang
akan diadili sekaligus, dimana salah satu dari perbuatan itu
belum mendapatkan keputusan tetap.
Perlu
diketahui
!!!
Gabungan melakukan tindak pidana (concursus) diatur dalam
KUHP mulai pasal 63 sampai 71 buku I Bab VI. Dari pasal-
pasal tersebut nantinya dapat menghapus kesan yang selama ini
ada dalam masyarakat bahwa seseorang yang melakukan
gabungan beberapa perbuatan pidana, ia akan mendapatkan
hukuman yang berlipat ganda sesuai dengan perbuatan yang
dilakukannya.
Selanjutnya
Deelneming
Dalam kasus yang terjadi pada Yuyun ada kaitannya
dengan deelneming karena dalam kasus yang terjadi
pada Yuyun dilakukan oleh beberapa orang atau lebih
dari satu orang melainkan dilakukan oleh 12 orang.
Penyertaan (deelneming) adalah suatu peristiwa pidana
terdapat lebih dari 1 orang, sehingga harus dicari
pertanggungjawaban dan peranan masing-masing peserta
dalam persitiwa tersebut. Baik yang termasuk plegen,
doen plegen, medepleger, medeplichtige dan uitloker.
Perlu
diketahui
!!!
Plegen : orang yang melakukan
Doen plegen : orang yang menyuruh melakukan
Medlepeger : orang yang turut melakukan
Medeplichtige : orang yang membantu melakukan
Uitloker : penganjur/orang yang membujuk melakukan
Dalam hal ini yang menentukan kelima hal tersebut hanyalah
pihak yang berwenang dalam menangani kasus Yuyun yang
berdasarkan pada pasal 55 sampai pasal 62 KUHP.
Selanjutnya
KETERKAITAN KASUS YUYUN DENGAN
PERCOBAAN DALAM HUKUM PIDANA
Percobaan
Dalam kasus yang terjadi pada Yuyun tidak termasuk
dalam percobaan, karena kasus yang terjadi pada
Yuyun dilakukan sampai dengan tuntas oleh 12
orang pelaku.
Mengenai percobaan tindak pidana ini, R. Soesilo dalam
bukunya Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
Serta Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal Demi
Pasal menjelaskan bahwa undang-undang tidak
memberikan definisi apa yang dimaksud
dengan percobaan itu, tetapi yang diberikan ialah
ketentuan mengenai syarat-syarat supaya percobaan
pada kejahatan itu dapat dihukum.
Perlu
diketahui!!!
Menurut Pasal 53 KUHP, supaya percobaan pada
kejahatan (pelanggaran tidak) dapat dihukum, maka
harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Niat sudah ada untuk berbuat kejahatan itu;
2. Orang sudah memulai berbuat kejahatan itu; dan
3. Perbuatan kejahatan itu tidak jadi sampai selesai,
oleh karena terhalang oleh sebab-sebab yang timbul
kemudian, tidak terletak dalam kemauan penjahat
itu sendiri.
Selanjutnya
Berdasarkan latar belakang kasus dan kronologis yang
terjadi bahwa kasus Yuyun terjadi tuntas berawal dari
adanya kekerasan, kemudian pemerkosaan, selanjutnya
pembunuhan dan jenazah dibuang.
Hal tersebut sudah menegaskan kembali bahwa kasus
Yuyun merupakan Tindak Pidana bukan Percobaan.
Kemudian
KETERKAITAN KASUS YUYUN
DENGAN KESENGAJAAN, KEALPAAN
DAN KEKELIRUAN
Kasus Yuyun bukan termasuk dalam kealpaan karena kasus yang
termasuk kedalam kasus kealpaan itu diakibatkan karena kurangnya
kehati-hatian dan perbuatan tindak pidana yang dilakukan tidak
dikehendaki oleh pelaku.
Kasus Yuyun juga bukan termasuk kekeliruan karena kasus yang
termasuk kekeliruan adalah kasus yang tidak sengaja melakukan
kekeliruan atau kesesatan.
Kasus Yuyun termasuk kedalam kesengajaan karena,
kesengajaan adalah menghendaki dan menginsyafi atau mengetahui
seseorang yang melakukan perbuatan dengan sengaja harus
menghendaki perbuatannya dan harus mengetahui akibat dari
perbuatannya.
Kasus Yuyun adalah kasus pemerkosaan dan pembunuhan sudah
pasti termasuk kedalam tindak pidana yang dilarang oleh
undang-undang, maka para pelaku pasti mengetahui akibatnya dan
sudah jelas bahwa para pelaku pemerkosa yuyun menghendaki
perbuatannya itu dilakukan dengan sengaja karena para pelaku
melakukan kejahatan di tempat yang sepi agar tidak ada yang
mengetahui kejahatan mereka dan dengan sengaja membunuh
Yuyun.
KESIMPULAN
1. Tindakan yang dilakukan oleh para pelaku dalam kasus Yuyun
merupakan kasus tindak pidana.
2. Berdasarkan kejahatan yang dilakukan, para pelaku dipidana
sesuai dengan pasal 285 KUHP, 338 KUHP dan Pasal 76 D
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan
Anak.
3. Berdasarkan pasal 285 KUHP, 338 KUHP dan Pasal 76 D
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan
Anak, maka unsur objektif dan unsur subjektif tindak pidana
dapat diketahui dari masing-masing pasal tersebut.
6. Kasus Yuyun ada kaitannya dengan deelneming karena dalam
kasus yang terjadi pada Yuyun dilakukan oleh beberapa orang
atau lebih dari satu orang melainkan dilakukan oleh 12 orang.
7. Kasus Yuyun bukan termasuk dalam percobaan, kealpaan dan
kekeliruan, tetapi termasuk kesengajaan.
4. Kasus yang terjadi pada Yuyun termasuk dalam asas teritorial
yang diatur dalam Pasal 2 KUHP.
5. Yuyun tidak termasuk dalam concursus karena kasus yang terjadi
pada Yuyun dilakukan oleh beberapa orang atau lebih oleh satu
orang melainkan oleh 12 orang.