Post on 08-Feb-2016
description
Alitha Rachma Oktavia102010278
A-6
Dispepsia Organik
AnamnesisIdentitas pasienKeluhan utamaRiwayat penyakit sekarangRiwayat penyakit dahuluRiwayat minum obatAda tanda alarm?
Mual muntah, anemia, hematemesis melena, penurunan BB, disfagia
Pemeriksaan FisikInspeksiPalpasiPerkusiAuskultasi
Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan darahBarium enemaEndoskopiRadiologi
OMD (oesophagus maag duodenum) dengan kontras ganda, serologi Helicobacter pylori, dan urea breath test
Differential Diagnosis1. Dispepsia Fungsional
Menurut Rome III Nyeri epigastrik, cepat kenyang, rasa penuh dan rasa terbakar di epigastrium.
Klasifikasi dispepsia fungsional :Dispepsia tipe ulkus, keluhan nyeri
epigastrium dominanDispepsia tipe dismotilitas, keluhan
kembung dan mual lebih dominanDispepsia tipe non spesifik
2. Dispepsia Organik Dispepsia yang telah diketahui adanya kelainan organik sebagai penyebabnya
GastritisProses inflamasi pada mukosa dan
submukosa lambungInfeksi kuman Helicobacter pylori dan
OAINS merupakan kausa gastritis yang sangat penting.
Ulkus PeptikDefek berukuran diatas 5mm, kedalaman
mencapai lapisan submukosaDipegaruhi oleh :- Faktor Agresif Paling utama adalah H.
Pylori dan OAINS- Faktor Defensif Preepitel, epitel dan
subepitel
Working DiagnosisDispepsia OrganikAnemia Defisiensi Besi
Dispepsia Organik1. EtiologiGangguan penyakit dalam lumen saluran
cernaObat-obatanPenyakit pada hati, pankreas, maupun
pada sistem bilierPenyakit sistemik
2. EpidemiologiDispepsia terjadi pada hampir 25%
(dengan rentang 13%-40%) populasi tiap tahun tetapi tidak semua pasien yang terkena dispepsia akan mencari pengobatan medis
3. Patofisiologi- Perubahan pola makan yang tidak teratur- Pemasukan makanan kurang sehingga
lambung akan kosong- Kekosongan lambung dapat mengakibatkan
erosi pada lambung akibat gesekan antara dinding-dinding lambung
4. Manifestasi KlinikNyeri perutRasa perih di ulu hati Mual, kadang-kadang sampai muntahNafsu makan berkurangRasa lekas kenyangPerut kembungRasa panas di dada dan perutRegurgitasi
5. PenatalaksaanAntasid 20-150 ml/hari
Menetralisir asam lambungAntikolinergikAntagonis reseptor H2
Simetidin, roksatidinPenghambat pompa asam (proton pump
inhibitor = PPI) Omeperazol, lansoprazol, dan pantoprazol.
6. PencegahanPola makan yang normal dan teraturTidak mengkonsumsi makanan yang
berkadar asam tinggiGunakan obat yang tidak menganggu
fungsi lambung
Anemia Defisiensi Besi Anemia yang timbul akibat berkurangnya
penyediaan besi untuk eritropoesis, karena cadangan besi kosong yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang
1. EpidemiologiSekitar 30% penduduk dunia
menderita anemia defisiensi besi dan >50% kasus mengenai bayi, anak sekolah, ibu hamil dan menyusui
2. EtiologiPerdarahan kronikDiet yang tidak mencukupi Pada wanita karena perdarahan menstruasi
dan kehamilan Kebutuhan yang meningkat pada
kehamilan, laktasi Absorpsi yang menurunHemoglobinuriaPenyimpanan besi yang berkurang seperti
pada hemosiderosis paru.
3. PatofisiologiHabisnya simpanan zat besi berkurangnya kejenuhan transferin berkurangnya jumlah protoporpirin yang diubah menjadi heme dan akan diikuti dengan menurunnya kadar feritin serum.
Akhirnya terjadi anemia dengan cirinya yang khas yaitu rendahnya kadar Hb
4. Manifestasi KlinikPucat Glossitis (lidah tampak pucat, licin,
mengkilap, atrofi papil lidah) Perdarahan dan eksudat pada retina bisa
terlihat pada anemia berat (Hb 5 gram% atau kurang)
Gejala Plummer-Vinson yaitu sukar menelan (disfagia) merupakan gejala yang khas pada anemia defisiensi besi menahun.
5. PenatalaksaanPemberian preparat besi oral
- Dewasa : 120mg/hari- Anak : 3 mg/kgBB/hari
Pemberian preparat besi parental- Bila di anggap perlu- Dosis :BB (kg) Х kadar Hb yang diinginkan (g/dl ) Х 2,5
Transfusi darah- Pada keadaan anemia yang sangat berat
Terima Kasih