Post on 01-Jul-2015
HARAPAN
Harapan berasal dari kata harap, artinyasupaya sesuatu terjadi atau sesuatu terjadiatau suatu yang belum terwujud. Sedangkanharapan itu sendiri mempunyai makna sesuatuyang terkandung dalam hati setiap orang yangdatangnya merupakan karunia
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik
kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan
kepada Tuhan YME. Agar harapannya terwujud, maka
selain berusaha dengan sungguh-sungguh, manusia
tak lepas atau tidak boleh bosan berdoa. Hal ini
disebabkan karena harapan dan kepercayaan itu
adalah bagian dari hidup manusia yang tidak dapat
dipisahkan.
SEBAB MANUSIA MEMILIKI HARAPAN
Menurut kodratnya manusia itu adalah
makhluk sosial. Setiap lahir ke dunia ini
langsung disambut dalam suatu pergaulan
hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau
anggota masyarakat lainnya. Tak ada satu
manusia pun yang luput dari pergaulan
hidup. Di tengah manusia lain itulah
seseorang dapat hidup dan berkembang fisik
dan jasmani, serta mental dan spiritualnya.
Ada dua hal yang mendorong manusia hidup bergauldengan manusia lain, yaitu: dorongan kodrat dandorongan kebutuhan hidup.
1. Dorongan KodratKodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan
alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusiasejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya:menangis, bergembira, berpikir, bercinta, berjalan,berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya.
2. Dorongan Kebutuhan hidup
Sudah menjadi kodrat bahwa manusia
mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup.
Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat
dibedakan atas: kebutuhan jasmani dan
kebutuhan rohani.
Abraham Maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi lima macam. Lima macam kebutuhan itu merupakan lima harapan manusia, yaitu:
1.Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival)2. Harapan untuk memperoleh keamanan (safety)3. Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (being loving and love)4. Harapan memperoleh status atau diterima atau diakui lingkungan (status)5. Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self-actualization)
KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari katapercaya, artinya mengakui atau meyakiniakan kebenaran.
Kepercayaan adalah hal-hal yangberhubungan dengan pengakuan ataukeyakinan akan kebenaran. maka jelaslah,bahwa dasar kepercayaan itu adalahkebenaran.
Kepercayaan dan Usaha meningkatnya
Kepercayaan itu dapat dibedakan atas:1. Kepercayaan Pada Diri sendiri2. Kepercayaan Pada Orang Lain3. Kepercayaan Pada Pemerintah
4. Kepercayaan Pada Tuhan
HARAPAN DAN CITA-CITA
Cita-cita merupakan impian yang disertai dengan tindakan dan
juga diberikan batas waktu.
Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui
kerja keras, kreatifitas, inovasi, dukungan orang lain dan
sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan
bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk
menghayal yang tidak-tidak.
Dalam bercita- cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan
fanatik karena kita bisa dibuat stress dan depresi jika tidak
tercapai.
HARAPAN DAN DOAOrang yang berdoa bukan hanya sekedar sadar bahwa
kekuatanya lemah, tetapi ada unsur keyakinan bahwa berdoa itu
merupakan kewajiban. “Dan berfirman Tuhan kamu: Berdoalah
kamu kepada-ku. Juga aku akan mengabulkan doamu” (QS.
Gafir: 60). “ maka wajib atas kamu berdoa” (H.R. Turmidzi).
Kelemahan manusia itu, dilukiskan sebagai berikut:
a. Manusia hidup dalam kondisi ketidakpastian
b. Terbatasnya kesanggupan manusia
c. Manusia hidup bermasyarakat
Dalam konteks “ketidakpastian” Manusia
ditunjukkan kenyataan semua usaha manusia
bahwa, betapapun ia merencanakan dengan
baik dan melaksanakannya dengan seksama,
ia tetap tidak terlepas dari kekecewaan.
Dalam konteks “ketidakmungkinan” ditunjukkan
bahwa semua keinginan tidak dapat terkabul.
Kedua hal ini menghadapkan manusia pada
kondisi “titik kritis” dengan lingkungan perilaku
sehari-hari yang berstruktur. Maka dari semua
peristiwa ini, yang ada hanya “doa dan
harapan”.
HARAPAN TERAKHIR
Dalam hidup di dunia, manusia
dihadapkan pada persoalan yang
beragam baik itu masalah positif maupun
negatif. Untuk menghadapi persoalan
hidup tersebut manusia perlu belajar dari
manusia lainnya baik formal maupun
informal agar memiliki kehidupan yang
sejahtera.
Kehidupan manusia terbagi atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Ada yang dalam pandangan hidupnya hanya ingin memuaskan kehidupan duniawi namun juga ada yang sebaliknya. Dengan pengetahuan serta pengertian agama tentang adanya kehidupan abadi di akhirat, manusia menjalani ibadahnya. Ia akan menjalankan perintah tuhan melalui agama,serta menjauhkan diri dari larangan yang diberikan-Nya.
Manusia menjalankan hal itu karena sadar sebagai makhluk yang tidak berdaya di hadapan Tuhan. Kebaikan di surga yang abadi inilah yang ,merupakan harapan terakhir manusia.