Pola keruangan desa dan kota

Post on 13-Aug-2015

148 views 14 download

Transcript of Pola keruangan desa dan kota

Pola Keruangan Desa dan Kota

Ole

h: B

Reg

uler

201

2

1. Pengertian Desa

Pengertian desa menurut:

1. Prof. BintartoDesa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat disuatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.

2. Prof. Paul. H. Landis (seorang ahli geografi dari Amerika )

Mendefinisikan desa sebagai suatu wilayah yang penduduknya kurang dan 2.500 jiwa dengan ciri-ciri:1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling

kenal2. Mempunyai pertalian perasaan yang sama

tentang kesukaan terhadap kebiasaan 3. Cara berusaha bersifat agraris yang sangat

dipengaruhi oleh keadaan alam seperti iklim dan kekayaan alam

4. Pekerjaan pekerjaan yang bukan agraris merupakan pekerjaan sambilan.

3. UU No.5 Tahun 1979 pasal 1Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintah terendah langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan negara kesatuan Republik Indonesia. Dengan kata lain desa adalah unit pemerintahan yang secara langsung berada di bawah kecamatan dengan ciri-ciri:1. Mempunyai wilayah tertentu2. Mempunyai sistem masyarakat sendiri3. Mempunyai pemerintahan sendiri4. Berada langsung dibawah kecamatan5. Mempunyai kebiasaan-kebiasaan pergaulan

sendiri

Desa dapat dikatakan sebagai kesatuan wilayah yang berpenduduk, berpenghasilan, berpemerintahan sendiri, dan letaknya jauh dari pusat-pusat kegiatan pemerintahan tingkat pusat. Di Indonesia, istilah desa sering dianggap sama dengan kelurahan.Kelurahan adalah suatu wilayah yang ditempati sejumlah penduduk yang mempunyai organisasi pemerintah terendah langsung dibawah camat yang tidak berhak menyelenggarakan rumah tangga sendiri.

Desa dan kelurahan adalah unsur pemerintahan terendah di bawah kecamatan, tetapi keduanya mempunyai karakteristik yang berbeda. Desa merupakan unit pemerintah yang otonom, sedangkan kelurahan tidak bersifat otonom.

2. Ciri-ciri Masyarakat Desa

Ciri-ciri masyarakat desa: a. Sistem Kehidupan yang ada pada umumnya

berkelompok dengan dasar kekeluargaan (paguyuban)

b. Masyarakat bersifat homogen (Menyeragam), seperti dalam hal matapencarian, agama, tata pengaturan sosial, dan adat istiadat

c. Hubungan antar warga desa terjalin lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan hubungan mereka dengan masyarakat lainnya di luar batas wilayah desanya

d. Mata pencaharian utama penduduk umumnya adalah bertani

Tipe-tipe desa berdasarkan Perkembangan Masyarakat :

A. Desa TradisionalDesa tradisional (Pradesa) adalah tipe desa

pada masyarakat suku terasing yang seluruh kehidupan masyarakatnya masih sangat bergantung kepada alam sekitarnya. Ketergantungan itu misalnya dalam hal bercocok tanam, cara pemeliharaan kesehatan, pengobatan, memasak makanan dan lain-lain. Pendukung cenderung tertutup atau kurang komunikasi dengan daerah lain. Sistem perhubungan dan pengangkutan tidak berkembang.

Desa Tradisional di Bali

Desa Tradisional di Nias

Desa Tradisonal di Bajawa

Contoh desa tradisonal:

B. Desa Swadaya

• Penduduknya jarang• Masih terikat kebiasaan

adat• Hanya mempunyai lembaga

– lembaga yang sederhana• Tingkat pendidikan

masyarakat rendah• Produktivitas tanah rendah• Kegiatan penduduk

dipengaruhi alam• Daerahnya bergunung –

gunung (daerah bukit)

• Lokasinya terpencil• Produktivitas masyarakat

rendah• Sebagian besar penduduk

adalah petani• Kegiatan ekonomi di tujukan

untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan kebutuhan sehari – hari

• Masyarakatnya cenderung tertutup

• Sistem perhubugan dan pengangkutan kurang berkembang

Contoh desa swadaya:

Kegiatan masyarakat di desa swadaya masih dipengaruhi keadaan alam.

C. Desa SwakaryaDesa swakarya adalah desa yang memiliki tingkat

perkembangannya lebih maju. Ciri-cirinya: Adat-istiadat masyarakatnya sedang mengalami

perubahan (transisi) pengaruh dari luar mulai masuk kemasyarakat desa mata pencariannya mulai beragam jenisnya, tidak hanya

pada sektor agraris saja. lapangan kerja bertambah dan produktivitas meningkat masyarakat bergotong royong mulai efektif roda pemerintahan desa mulai berkembang baik masyarakat desa telah mampu meningkatkan

kehidupannya bantuan pemerintah hanya bersifat sebagai perangsang

saja

Masyarakat di desa swakarya sudah mulai memiliki sarana dan prasarana yang memadai.

Contoh desa swakarya:

D. Desa SwasembadaDesa swasembada adalah desa yang sudah maju.

Ciri-cirinya: kebanyakan desa swasembada berlokasi di sekitar ibukota semua keperluan hidup pokok desa swasembada telah

tersedia alat-alat teknis yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan hidup penduduk sudah lebih modern dibandingkan desa-desa swakarya dan swasembada

ikatan adat dan kebiasaan adat yang berkaitan dengan perekonomian ada dianggap lebih modern

lembaga-lembaga sosial, ekonomi dan kebudayaan sudah dapat menjaga kelangsungan hidupnya

mata pencarian penduduk sudah beranekaragam tingkat pendidikan dan keterampilan penduduk

telah tinggi masyarakat sudah muali lepas dari adat dan

transisi kondisi perhubungan, produksi, pemasaran, dan

kegiatan sosial sudah baik hubungan dengan kota-kota sekitar berjalan lancar

Pada desa swasembada matapencaharian penduduk bervariasi, sebagian besar bergerak di

bidang perdagangan dan jasa, letak desa swasembada pun dekat dengan ibukota.

Contoh desa swasembada:

3. Potensi Desa

Potensi yang dimiliki tentu akan mempengaruhi perkembangan wilayah tersebut. Wilayah yang memiliki potensi besar hampir bisa dipastikan akan lebih maju. Potensi desa adalah sumber daya yang terdapat di suatu desa yang dapat dikembangkan dan diaktifkan untuk menihkatkan kesejahteraan masyarakat, yang mencangkup keadan alam dan manusia yang ada beserta hasil – hasil kerja manusianya. Komponen manusia lebih bersifat tetap dan komponen manusia cenderung bersifat berubah dan berkembang namun lambat.

1. Komponen Alam

Komponen alam yang ada di desa adalah :

a. Lokasi desa

Desa yang berada pada lokasi strategis

memiliki potensi lebih berkembang dan maju

dibandingkan desa yang terletak di daerah

terpencil.

Kriteria lokasi suatu desa terhadap pusat -pusat fasilitas di bedakan menjadi 4

kategori, yaitu :Kategori 1 :

Desa berlokasi di sekitar ibu kota Provinsi, memiliki pelabuhan utama dan pusat-pusat industri besar, pusat pasar tradisional, bank pasar dan pusat pendidikan tinggi, dan beberapa fasilitas lainnya.

Kategori 2 : Desa berlokasi di sekitar ibu kota kabupaten yang memiliki pusat-pusat terminal antar kota, industri ringan, pasar subregional, bank-bank dagang pusat, dan pusat pendidikan menengah atas.

Kategori 3 : Desa yang berlokasi di sekitar ibu kota kecamatan atau kota- kota kecil lain yang mempunyai terminal subregional, pendidikan menengah pertama, pusat pasar lokal, dan bank-bank produksi (BUUD/KUD)

Kategori 4 :Desa berlokasi terpencil, dalam arti tidak mempunyai hubungan yang lancar dengan pusat-pusat fasilitas dan letaknya jauh dari pusat-pusat fasilitas.

b. Wilayah desa meliputi luas tanah pertanian, pemukiman dan luasan lainnya.

c. Keadaan TanahKeadaan tanah akan mencirikan kesuburan lahan pertanian.Keadan iklim mencangkup curah hujan, temperatur, kelembapan, penyinaran matahari, dan angin.

d. Keadaan bentang alamBentuk bentang alam suatu daerah merupakan faktor alam yang penting, karena akan mempunyai hubungan erat dengan persebaran penduduk serta memberi ciri pada bentuk ruang gerak (wilayah) manusianya. Bentuk bentang alam, yaitu :

Pegunungan, merupakan daerah yang bergunung-gunung, mempunyai relief yang kasar, dan biasanya terletak di daerah yang jauh dari permukaan laut.

Perbukitan, merupakan daerah yang berelief kasar, dan mempunyai perbandingan dataran yang lebih luas daripada bukit-bukitnya.

Dataran, merupakan daerah datar dengan relief yang kecil.

2. Komponen Manusia dan KegiatannyaPenduduk desa merupakan potensi bagi desanya. Semakin banyak penduduk yang produktif, maka dapat dikatakan desa tersebut punya potensi yang besar pula. Karakteristik potensi sumberdaya manusia di desa, yaitu:

a) Komposisi umur, jenis kelamin, dan angka harapan hidup

b) Organisasi kemasyarakatan c) Tingkat Pendidikand) Tingkat kesehatane) Swadaya masyarakatf) Adat istiadat

Adat istiadat yang telah mengakar merupakan faktor yg cukup penting dalam menilai tingkat perkembangan suatu desa. Contoh adat-istiadat, antara lain :- pantangan-pantangan adat, - sistem hubungan keluarga, - upacara adat, dan - aturan-aturan adat.

Matapencaharian masyarakat desa umumnya dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu:- kelompok primer, yaitu petani dan nelayan- kelompok sekunder, yaitu pengrajin - kelompok tersier, yaitu pedagang dan jasa.

Motor penggerak pembangunan desa berupa lembaga-lembaga yg ada di desa terbagi 2, yaitu:

1. Lembaga pemerintah desa, seperti: kepala desa, Lembaga Musyawarah Desa (LMD), Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD)

2. Lembaga bukan pemerintah desa, seperti: lembaga ekonomi (bank, koperasi), lembaga keagamaan, lembaga kebudayaan, lembaga adat, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan

Masalah khusus dalam proses pembangunan perdesaan adalah:

a. Tingkat kesehatan penduduk rendahnya menyebabkan tingkat kematian cukup tinggi

b. Berpenduduk jarang dan berpencar-pencar sehinnga kekurangan tenaga di dalam melaksanakan pembangunan di darah

c. Pendapatan penduduk rendahd. Keterampilan kerja yang tinggi tidak dimilikin

penduduk

Beberapa kendala mengenai pemerintah desa :

a. Masih kurang kordinasi antara lembaga yang ada di pedesaan dalam melaksanakan pembangunan.

b. Masih banyak lembaga penyalur pendapatan masyarakat yang belum berfungsi sebagaimana mestiny.a

c. Pola penggunaan pemilikan dan penguasaan tanah belum mencerminkan jaminan pemerataan pendapatan.

d. Hubungan lembaga pemerintah desa, baik dengan lembaga pemerintah di atasnya maupun dengan lembaga diluar lembaga pemerintah desa kurang serasi.

Kendala mengenai keadaan geografi desa seperti:

a. Kurangnya prasarana menyebabkan desa kurang dapat berkembang secara baik.

b. Jumlah penduduk dan lahan pertanian tidak simbang, yaitu jumlah penduduk yang banyak menempati wilayah pertanian desa yang relatif sama.

c. Jumlah penduduk jarang dan tidak seimbang, sehingga di desa kekurangan tenaga kerja.

d. Beberapa deesa di pinggiran kota terlalu berat menerima penduduk yang berurbanisasi sehinnga timbul masalah baru seperti meningkatnya masalah baru seperti: meningkatnya tingkat kejahatan, pengangguran dan sulitnya mendapat perumahan.

Tujuan pembangunan pedesaan adalah untuk meletakkan landasan yang kokoh bagi masyarakat dan mengembangkan kekuatan serta kemampuan sendiri dalam melaksanakan pembangunan desa.

Pemerintah hanya memberi bantuan, mengarahkan, membimbing dan mengendalikan agar masyarakat dapat meningkatkan usaha swadaya gotong royong dan menumbuhkan desa menuju desa swasembada.

Prinsip pembangunan desa disusun berdasarkan pokok-pokok kebijakan:

a) pengembangan tata desa yang teratur dan serasi

b) Peningkatan kehidupan ekonomi yang kooperatif

c) Pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada

d) Pemenuhan kebutuhan masyarakat yang esensial

e) Peningkatan prakarsa dan swadaya gotong-royong masyarakat

Koordinasi pembangunan di tingkat desa dilaksanakan dengan berpegang pada:

a) Kegiatan yg berhubungan dengan pembinaan pemeliharaan sarana dan prasarana desa

b) Kegiatan yg berkaitan dengan peningkatan ketrampilan penduduk, pengembangan sosbud

c) Kegiatan yg berkaitan dengan pengembangan ekonomi desa yg dikoordinasi melalui Koperasi Unit Desa

Unit Daerah Kerja Pembangunan (UDKP) adalah:suatu wadah sistem perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pengevaluasian pembangunan yang terkoordinasi dan terpadu di suatu kecamatan. Tujuannya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat serta tata lingkungan hidup yg baik di pedesaan.

Fungsi UDKP, antara lain:a) Mengkoordinasi berbagai kegiatan

pembangunan sektoral, regional, INPRES, dan swadaya masyarakat desa

b) Mengadakan diversifikasi usaha dan kegiatan masyarakat baik secara vertikal maupun horizontal

c) Mengkoordinasi aspirasi dan kebutuhan nyata masyarakat desa dengan berbagai program dan kegiatan pembangunan yang berasal dari pemerintah

d) Menginformasikan datan dan permasalahan desa-desa dalam wilayah kecamatan yang hendak diatasi dalam jangka pendek, menengan dan panjang

e) Mewujudkan laju pembangunan dan pemerataan hasil-hasilnya bagi seluruh masyarakat desa.

3. Pola Keruangan Desa dan Pola Persebaran Permukiman Desa

- Letak desa dan kondisi alam sekitarnya akan menentukan pola keruangan dan sistem perhubungan. - Kondisi alam dan bentuk desa yang dimaksud seperti, iklim, tanah, topografi, tata air dan sumberdaya alam.- Faktor sosial, seperti tingkat ekonomi, pendidikan dan kebudayaan juga mempengaruhi pengangkutan di lokasi desa.

Terkait dengan kondisi alamnya, letak desa dapat berada di:

1. Dataran rendah atau daerah pantai;Pola keruangan kedua daerah tersebut cenderung sama. Permukiman tertata rapi dan teratur. Memiliki sistem perhubungan dan pengangkutan yang lebih bervariasi.

2. Dataran tinggi;Pola keruangan cenderung tidak teratur mengingat kondisi alam yang tidak mudah ditata rapi membentuk pola yang teratur. Keterbatasan kondisi fisik mengakibatkan sistem pengangkutan pun menjadi terbatas.

Pola persebaran desa dalam hubungannya dengan bentang alam, terbagi 3:

1. Pola mengelompok di daerah pertanian, cirinya saling mengelompok. Letak lahan pertanian jauh dari rumah.

2. Pola pasar, cirinya tersebar di daerah pertanian, rumah satu dengan rumah lain dihubungkan oleh jalur lintas untuk perdagangan.

3. Pola memanjang, cirinya pemukiman memanjang di kanan-kiri jalan atau sungai dan memiliki tanah pertanian yang tidak begitu luas.

Prof. Bintarto membedakan pola persebaran keruangan desa berdasarkan kondisi fisik daerah, yaitu:

1. Pola memanjang, terdapat di desa yg berada sepanjang jalan atau sungai.

2. Pola radial, terdapat di desa yg terletak di daerah gunung berapi

3. Pola tersebar, terdapat di desa yg terletak di daerah homogen dengan kesuburan yg tidak merata

Faktor yg mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pemukiman desa, antara lain:

1. Faktor fisik, misalnya keadaan morfologi tanah, hidrologi, iklim

2. Faktor ekonomi, misalnya kemampuan daya beli penduduk, hasil produksi, harga tanah

3. Faktor sosbud, misalnya keamanan, hub. Sosial antarwarga, kesehatan, pendidikan

4. Faktor politik, misalnya pemerintahan, peraturan yg berlaku, keadaan kenegaraan

5. Faktor religi, faktor ini ikut mempengaruhi faktor sosial dan politik

Terima Kasih