Post on 09-Feb-2017
A. POHON KELAPA
Kelapa memiliki nama latin (Cocos nucifera) adalah anggota dalam marga
(genus) Cocos dari suku aren-arenan atau (Arecaceae). Tumbuhan ini
dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai
tumbuhan serbaguna, terutama bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah
sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.Tumbuhan ini diperkirakan
berasal dari pesisir Samudera Hindia di sisi Asia, namun kini telah menyebar luas
di seluruh pantai tropika dunia.
1. DAERAH ASAL
Kelapa telah sejak zaman prasejarah dikenal dalam peradaban
manusia, dan diketahui tumbuh di daerah tropis. Ada tiga teori menyatakan
tentang daerah asal tanaman kelapa, menurut Setyamidjaja (1984), yaitu:
a. Teori pertama memperkirakan bahwa kelapa adalah salah satu anggota
genus Cocos seperti yang tumbuh di Amerika, dan daerah asalnya adalah
lembah-lembah Andes di Colombia, Amerika Selatan. Dari sinilah pada
zaman prasejarah kelapa menyebar dibawa oleh penjajah-penjajah di
kawasan Pasifik.
2
Gambar 0-1 Gambaran pohon kelapa (Sumber: id.wikipedia.org)
b. Teori kedua beranggapan bahwa kelapa berasal dari daerah pantai kawasan
Amerika Tengah, di mana dengan perantaraan arus lautan terbawa dan
menyebar ke pulau-pulau Samudera Pasifik.
c. Teori ketiga menyatakan bahwa daerah asal kelapa adalah suatu kawasan
di Asia Selatan atau Malaysia, atau mungkin Pasifik Barat. Dan
berlawanan dengan teori kedua, menurut teori ketiga ini dari kawasan
terakhir itulah kelapa menyebar ke pantai pantai barat Benua Amerika,
terutama pada daerah tropis. Peneliti kemudian menyimpulkan bahwa
kelapa berasal dari kawasan yang sekarang kita kenal sebagai Malaysia-
Indonesia. Dari wawasan inilah, baik melalui arus laut maupun perantaran
manusia , kelapa menyebar ke daerah-daerah lain.di dunia
2. PERKEMBANGAN KELAPA DI INDONESIA
Kelapa adalah tanaman serba guna. Seluruh bagiannya
memberikan mamfaat bagi manusia . Itulah sebabnya tanaman ini telah
ada sejak ratusan lalu di seluruh kepulauan Nusantara. Kemajuan ekspor
kelapa di Indonesia menjadi aset yang penting karena Indonesia
merupakan negera yang memiliki lahan kelapa terbesar di dunia dengan
area menurut, Jenderal Industri Agro Dan Kimia Departemen
Perindustrian Jakarta (2009), yaitu: Indonesia merupakan Negara yang
memiliki lahan tanaman kelapa terbesar di dunia dengan luas areal 3,88
juta hektar ( 97% merupakan perkebunan rakyat), memproduksi kelapa
15,9 milyar butir atau setara dengan 3,2 juta ton setara kopra. Selama 34
tahun, luas tanaman kelapa meningkat dari 1,66 juta hektar (1969)
menjadi 3,89 juta hektar (2005) itulah sebabnya sudah sejak ratusan tahun
kelapa dikenal di kepulauan Nusantara karena kelapa dapat tumbuh hampir
di seluruh wilayah Indonesia sebab tidak membutuhkan persyaratan
khusus untuk tumbuh pada umumnya.
Kecendrungan yang akan terjadi: Indonesia merupakan produsen
kelapa terbesar didunia tetapi sebagian besar digunakan untuk memenuhi
permintaan dalam negeri. Hal ini mengakibatkan lemahnya nilai jual
3
Indonesia di pasar internasional terutama minyak kelapa mejadi relatif
kecil tetapi kecendrungan itu bisa memberikan mamfaat bagi orang-orang
yang ingin memberikan perubahan terhadap bangsa ini. Bahwa kondisi
tersebut menggambarkan bahwa masih banyak peluang untuk
meningkatkan pengembangan industry pengolahan kelapa untuk mengisi
pangsa pasar dunia, yaitu mengupayakan dengan: Melakukan penguatan
struktur pengembangan industry dalam bidang pengolahan kelapa,
Meningkatkan lapangan usaha industri yang telah ada serta melalukan atau
menciptakan iklim inovatif untuk investasi dan usaha melalui insentif
fiskal seperti dikutip oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur dalam
situs resminya : Di Jawa Timur, komoditi kelapa diusahakan oleh
Perkebunan Rakyat (PR), Perkebunan Besar Negara (PTPN) dan
Perkebunan Besar Swasta (PBS). Jawa Timur termasuk 10 besar daerah
penghasil kelapa di Indonesia. Areal kelapa seluas 297.632 Ha terbagi atas
293.367 Ha Perkebunan Rakyat, 1.907 Ha PTPN, dan 2.358 Ha PBS.
4
3. KLASIFIKASI TANAMAN KELAPA
5
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
SuperDivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Aricedae
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Cocos
Spesies : Cocos nucifera
Gambar 0-2 Bagian dalam buah kelapa (Sumber:)
Pohon kelapa memiliki batang besar tunggal atau terkadang bercabang.
Akar kelapa merupakan akar serabut, tebal dan berkayu yang berkerumun
membentuk bonggol. Daunnya merupakan daun tunggal dengan tulang daun
yang menyirip. Batang kelapa memiliki sifat yang berfariasi dan mencolok
mulai dari bagian tepi hingga bagian dalam dan pada umumnya pohon kelapa
beruas ruas teptapi apabila sudah tua sangat jelas terlihat monokotil pembuluh
menyebar ( tidak konsentrik), berkayu. Kayu dari batangnya disebut kayu
glugu kurang baik digunakan dalam bangunan dikarenakan tingkat kualitas
dan biasanya lebih sering digunakan sebagai papan rumah karena kayu kelapa
mudah untuk di gergaji atau diolah . Tanpa pengawetan batan g kelapa kayu
akan tahan kama jika di proteksi dari cuaca Bunga pohon kelapa tersusun
majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea (daun pelindung) .
Terdapat bunga jantan dan betina, berumah satu, bunga betina terletak pada
pangkal karangan, sedangkan bunga jantan dibagian yang jauh dari pangkal .
Buah besar diamaeter 10 cm sampai 20 cm atau bahkan lebih dari itub
berwarna hijau, kuning maupun coklat. Buah kelapa sendiri tersusun dari
mesokarp berupa serat yang berlignin, atau biasa dikenal sabut, melindungu
bagian endocarp atau dinding dalam yang keras dan kedap air, endocarp
melindungui biji yang hanya dilindungi oleh membran yang melekat pada sisi
dalam.
4. SYARAT-SYARAT TUMBUH
Menurut Setyamidjaja (1984) syarat untuk tumbuh pohon kelapa hanya
mencakup 2 yaitu :
a. Iklim
Kelapa dapat tumbuh di daerah tropis, dan dapat tumbuh baik pada
iklim panas yang lembab. Meskipun kelapa dapat tumbuh pada keadaan
iklim yang memungkinkannya, untuk pertumbuhan yang produktivitas
terbaik, kelapa mempunyai persyaratan lingkungan tertentu, menyangkut
elevasi, suhu curah hujan dinar matahari dan derajat lengas
6
1. Elevasi : Kelapa dapat tumbuh baik mulai pesisir sampai 600-700
meter diatas permukaan laut. Jika lebih dari 700 meter
pertumbuhan dan berbuahnya lambat dan hasilnya lambat.
2. Suhu : Faktor suhuh sangat menentukan dan mempunyai pengaruh
besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan produktivitas buah
kelapa suhu optimum kelapa rata-rata pertahunnya 27 derajat.
Suhu yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan tanaman muda yang
sedang tumbuh berkembang menjadi kering dan mengakibatkan
berkurangnya buah
3. Curah hujan berkisar antara 1000-2250mm. pembagian hujan,
keadaan drainase dan kapasitas menahan air dari tanah, lebih
penting daripada jumlah curah hujan. Daerah-daerah kering dengan
curah hujan tidak merata tidak cocok untuk kelapa, pertumbuhan
kelapa didaerah pantai umumnya lebih baik meskipun curah hujan
lebih rendah daripada batas minimum. Hal ini disebabkan karena
pada daerah itu, dibawah permukaan tanah terdapat air yang cukup,
berasal dari daerah yang letaknya jauh dari pantai.
4. Sinar matahari : tanaman kelapa mengkhendaki intesitas sinar
matahari yang tinggi dengan jumlah penyinaran tidak kurang dari
2000 jam per tahun. Lingkungan yang tebuka memberikan
pertumbuhan yang baik.
5. Derajat lengas : untuk pertumbuhan yang normal dan hasil tinggi
tanaman kelapa membutuhkan kelembapan udara antara 60-80%
dan tidak kurang dari 60% supaya tidak terjadi penguapan yang
berakibat menurunnya kemampuan pengambilan unsur-unsur hara,
sehingga dapat mengurangi jumlah buah dan agar tidak
menyebabkan berkembang dan menyebarnya penyakit penyakit
cendawan yang berbahaya, misalnya but rot, dll
b. Tanah
Kelapa dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah. Syarat-syarat
tanah yang baik adalah : struktur baik, peresapan air dan tata udara baik,
7
permukaan air tanah letaknya cukup dalam minimal 1 meter dari
permukaan tahah, dan keadaan air tanah yang hendaknya dalam keadaan
bergerak ( tidak menggenang ). PH optimum yang baik dalam
pertumbuhan kelapa adalah antara 5,5-6,5. Pohon-pohon kelapa yang
tumbuh pada tempat-tempat yang berdekat seperti di tepi-tepi sungai,
dekat pantai umumnya pertumbuhannya baik sekali karena disebabkan air
yang bergerak mengandung banyak oksigen yang penting untuk
pernafasan akar.
5. MANFAAT KELAPA
Coconut oil has numerous beneficial health benefits (Enig 1996,
1999; Kabara 2000, 2004). These diseases are heart disease, cancer,
diabetes and obesity (Chomchalow, 2011)
B. POHON PRODUKSI KELAPA
Gambar 0-3 Pohon kelapa (Sumber: ngambarsari.com)
Buah kelapa (Cocos nucifera) adalah buah yang penting di dunia, yang
menyediakan pangan bagi jutaan manusia, terutama di daerah tropis dan subtropis
(DebMandal, 2011)
Indonesia memiliki potensi produksi kelapa cukup melimpah. Di tingkat
internasional, areal perkebunan kelapa Indonesia terbesar di dunia yakni pada
8
tahun 1999 seluas 3,712 juta ha (31,2 persen) dari total areal dunia 11,909 juta ha
(100 persen). Negara lain yang mempunyai produksi kelapa cukup besar yakni
Filipina seluas 3,077 juta ha (25,8 persen), India 1,908 juta ha (16,0 persen),
Srilanka 442.000 ha (3,7 persen), Thailand 372.000 ha (3,1 persen) dan negara
lainnya 2,398 juta ha (20,2 persen) (Soba, 2003). Sentral produksi kelapa
Indonesia terdapat di daerah Sumatra, Jawa dan Sulawesi dengan luas 2,841 juta
ha (76,5% dari areal total Indonesia).
Produk turunan kelapa meliputi desicated coconut (DC), coconut
milk/cream (CM/CC), coconut charcoal (CCL), activated carbon (AC), brown
sugar (BS), nata de coco (ND) dan coconut fiber (CF). Yang baru mulai
berkembang adalah virgin coconut oil (VCO) dan coconut wood (CW). Produk
DC, CCL, AC, BS, dan CF sudah masuk pasar ekspor dengan perkembangan yang
pesat, kecuali coconut fiber CF yang perkembangan ekspornya kurang karena
belum terpenuhinya standar, walaupun permintaan dunia terus meningkat
(litbang.deptan.go.id, 2005 dalam Darmanto, 2007). Selanjutnya total nilai ekspor
produk kelapa yang mencapai US$ 393 juta (terdiri dari ekspor minyak kelapa
735.000 ton dengan nilai US$ 320 juta dan kopra, bungkil kopra, kelapa butir,
kelapa parut, arang tempurung dengan nilai US$ 73 juta) pada tahun 2000 (Soba,
2003 dalam Darmanto, 2007).
1. DAGING BUAH KELAPA
Daging yang sudah tua dimanfaatkan sebagai santan dalam
berbagai jenis olahan makanan. Santan adalah cairan putih yang diperoleh
dari pemerasan atau pengepresan daging buah kelapa segar yang diparut
dengan atau air. Dilakukan proses pateurisasi dan pegemasan untuk
mengawetkannya. Melalui cara ini akan didapatkan santan yang awet dan
siap olah. Selain itu, daging buah kelapa muda dapat dijadikan bahan
makanan langsung atau sebagai campuran seperti es cincau, buah dan lai-
lain.
9
Gambar 0-4 Minyak dan buah kelapa (Sumber: homegardenvides.com)
Daging kelapa dapat dimanfaatkan pula sebagai bahan dasar
pembuatan minyak kelapa. Minyak kelapa diproses dengan berbagai
metode misalnya dengan memasak santan kelapa hingga minyaknya
keluar. Dapat pula langsung digoreng, atau dibuat kopra, kemudian
diproses menjadi minyak kasar dan dimurnikan.
Secara sejarah, minyak kelapa pun telah digunakan sebagai bahan
untuk dressing rambut di negara berkembang daerah tropis. Sejak lama,
minyak kelapa telah diketahui dapat membuat sehat rambut dan dapat
mencegah kerusakan pada rambute (…, …)
Selanjutnya adalah kopra. Kopra dihasilkan dari daging buah
kelapa yang dikeringkan, baik itu dijemur, dioven, diasapkan dan lain lain.
Setiap 1 kg kopra dibutuhkan bahan baku 6-8 butir kelapa tergantung dari
tebal-tipisnya daging buah. Secara nutrisi, kopra kering mengandung 48%
karbohidrat, 5% lignin, 21% protein dan 5.7% lipid (Sundu dan Dingle,
2003 dalam Sundu, 2006)
10
Gambar 0-5 Kopra (Sumber: produkkelapa.wordpress.com)
2. AIR KELAPA
Menurut hasil analisis, dalam air Kelapa tua mengandung sekitar
91% mineral, 0,3% protein, 0,15% lemak, 7,3% karbohidrat dan 1,06%
abu. Air Kelapa juga mengandung vitamin C 2,7 mg/ 100 ml. Sedangkan
kandungan mineral air Kelapa terdiri atas kalium, natrium, kalsium,
magnesium, tembaga, besi, dan lainnya.
Air kelapa dapat diolah menjdai kecap, cuka, dan sari kelapa atau
diminum begitu saja sebagai minuman yang mnyegarkan. Setiap enam
butir kelapa dapat menghasilkan satu liter air kelapa, dan satu liter air
kelapa dapat menghasilkan 0,6 Kg nata de coco.
Gambar 0-6 Kelapa dan airnya (Sumber: wikipedia.org)
Air kelapa merupakan media yangsangat cocok untuk pertumbuhan
mikroba karena mengandung berbagai nutrisi yang telah disebutkan.
11
Dengan penggunaan mikroba yang cocok, air kelapa dapat ditambah nilai
jualnya contohnya nata de coco. Nata de coco adalah makanan padat,
putih, transparan, merupakan selulosa yang mengandung 98% air dan
berkalori rendah. Biasa dijual dalam bentuk kemasan atau campuran
dengan ssirup. DI industri kecil, nata de coco diproses menjadi bahan
tambahan seperti campuran makanan, koktail, es buah dan lain lain. Si
industri menengah, nata de coco digunakan untuk pengaturan akustik dan
bahan baku sekat ruang kedap suara.
Selain dijadikan nata de coco, air kelapa dapat dibuat menjadi
cuka. Cuka merupakan salah satu bahan tambahan makanan yang cukup
digemari masyarakat. Cuka salah satunya dapat dibuat dengan bahan baku
air kelapa menggunakan akteri Acetobacter bacteria.
3. SABUT KELAPA
Sabut kelapa adalah . . .
Sebagai scrubber yang dapat digunakan sebagai pembersih alami
untuk membersihkan piring makan, cangkir dan bahkan lantai.
Sabut kelapa juga digunakan sebagai bahan kerajinan, seperti untuk
membuat rambut boneka, jok, bantal, kasur keset, tali dan bahan industri
karpet.
Sebagai pupuk organik cair. Caranya adalah dengan merendam
sabut kelapa dalam air selama +/- 15 hari atau sampai air rendaman
menjadi hitam. Kandungan kalium klorida dalam air rendaman tersebut
dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair.
Sabut kelapa bisa dimanfaatkan sebagai media tanam organik,
yaitu dengan cara digiling halus hingga menjadi serbuk.
Serat pelepah kelapa mempunyai potensi untuk dijadikan bahan
komposit termasuk komposit untuk bodi kendaraan (Darmanto, 2007)
JADIKAn Paragraf ya
12
4. TEMPURUNG KELAPA
Tempurung kelapa (batok) pada awalnya dianggap sebagai limbah
sisa pemanfaatan buah kelapa. Namun kini telah banyak dimanfaatkan
sebagai bahan baku dalam industri pembuatan arang aktif atau karbon aktif
dan tepung tempurung. Tempurung, sebagai sisa pengolahan buah kelapa,
memiliki karakter yang unik, antara lain kuat, keras, bersifat lengkung, dan
motif permukaan yang khas. Berat dan tebal tempurung sangat ditentukan
oleh jenis tanaman kelapa. Berat tempurung sekitar 15-19% bobot total
buah kelapa dengan ketebalan 3-5 mm. Tempurung kelapa termasuk
golongan kayu keras, secara kimiawi memiliki komposisi kimiawi yang
hampir mirip dengan kayu yaitu tersusun dari lignin 36,51%, Selulosa
33,61%, dan Semiselulosa 29,27% (Pugersari, 2013).
Cangkang keras dari buah kelapa dapat dimanfaatkan sebagai :
a. Arang untuk memasak
b. Bahan kerajinan seperti ukiran, sendok nasi, gayung, maupun yang
lainnya.
c. Batok kelapa juga dapat diolah sebagai filter rokok
d. Penyerap gas berbahaya
e. Memurnikan CO2 hasil fermentasi
5. DAUN KELAPA
Kelapa memiliki bagian daun yang merupakan daun tunggal dan
menyirip. Berbagai macam kegunaan daun kelapa diantaranya adalah daun
kelapa yang masih muda atau biasa disebut dengan janur, dapat
dimanfaatkan untuk berbahai macam hal, seperti bahan anyaman untuk
dekorasi sebuah upacara adat, sebagai pembungkus makanan, seperti
ketupat, dan lemet.
13
Gambar 0-7 Janur kuning (Sumber: weddingmagz.net)
Daun kelapa yang sudah tua, bisa digunakan sebagai bahan
anyaman untuk pembuatan atap maupun dinding bangunan. Daun kelapa
yang sudah kering dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan anyaman untuk
pembuatan tikar, topi, tas, dan aneka jenis kerajinan tangan lainnya. Selain
itu, daun kelapa yang sudah kering dapat juga digunakan sebagai bahan
dasar pembuat kertas setelah diekstrak menjadi bubur. Batang daun atau
biasa disebut lidi, juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan alat
kebersihan, seperti sapu taman. Dan mungkin yang belum kita ketahui,
ternyata daun kelapa juga dapat dimanfaatkan sebagai alternative pakan
ternak. Daun kelapa merupakan makanan favorite bagi para gajah. Dari
segi daun tumbuhan kelapa juga memiliki manfaat yang beragam. Selain
itu pada pelepah kelapa juga kerap dijadikan untuk kerajinan seperti
sandal, topi, aksesoris dan lain-lain.
6. BATANG KELAPA
Pohon – pohon kelapa sejak dahulu kala memiliki beberapa fungsi
yakni menghasilkan banyak bangunan untuk jembatan, saluran – saluran
air, rumah – rumah lalu transportasi laut seperti perahu yang dibuat oleh
orang – orang maladiva yang dapat dipakai berlayar sampai ke Negara
arab dan Philippina. Perahu – perahu ini ukurannya dapat mencapai 100 –
120 ton.
14
Di Philipina sendiri penggunaan kayu – kayu kelapa telah
berkembang terutama dipergunakan untuk tiang listrik, peralatan rumah
tangga, dinding papan dan seterusnya.
Gambar 0-8 Rumah dari batang kelapa (Sumber: http://www.rumahkayu.info)
Gambar 0-9 Mangkok sambal kecil (Sumber: http://yukbisnis.com/)
15
DAFTAR PUSTAKA
Amin, S., & Prabandono, K. (2014). Cocopreneurship: Aneka Peluang Bisnis dari
Kelapa. Yogyakarta: Lily Publisher.
Darmanto, Seno dkk. 2007. Kajian Pelepah Kelapa Sebagai Serat Komposit
(Study Of Coconut Branch As Composite Fiber). Teknik Vol. 28 No. 1, (1)
DebMandal, Manisha dan Shyamapada Mandal. 2011. Coconut (Cocos nucifera
L.: Arecaceae): In health promotion and disease prevention. Asian Pacific
Journal of Tropical Medicine , (247)
Narong Chomchalow. 2011. Health and Economic Benefits of Coconut Oil
Production Development in Thailand. AU J.T. 14(3), (18)
Pugersari, Dewi; Achmad Syarief dan Dwinita Larasati .2013. Eksperimen
Pengembangan Produk Fungsional Bernilai Komersial Berbahan Baku
Tempurung Kelapa Berusia Muda dengan Teknik Pelunakan. ITB J. Vis.
Art & Des Vol. 5 No. 1, (77)
Rele, Aarti S dan R. B. Mohile. 200. Effect Of Mineral Oil, Sunflower Oil,
And Coconuto Il On Preventiono F Hair Damage. Journal of Cosmetical
Science, 54, (175)
Setyamidjaja, D. (1991). Bertanam Kelapa. Yogyakarta: Kanisius.
Suhardiyono, L. (1988). Tanaman Kelapa Budidaya dan Pemanfaatannya.
Yogyakarta: Kanisius.
Suharto, Dwi retno. Pemanfaatan Kelapa (Batang, Tapas, Lidi, Mancung,
Sabut, dan Tempurung) Sebagai Bahan Baku Kerajinan.
Sundu, B.; A. Kumar dan J. Dingle. 2006. Response of Broiler Chicks Fed
Increasing Levels of Copra Meal and Enzyme. International Journal of
Poultry Science 5 (1), (13)
Yuli. 2015. Manfaat Pohon Kelapa http://manfaat.co.id/manfaat-pohon-kelapa .
Monday 04th, May 2015 / 07:10 Oleh : dr Yuli diakses 16.41 15/10/2015
http://disbun.jatimprov.go.id/komoditi_kelapa.php . Diakses 16.43 15/10/2015