Post on 14-Feb-2016
description
SKENARIO 1:“Hilangnya Pandanganku”
KELOMPOK 14
ANGGOTA KELOMPOK :
Neza Ukhalima Hafia S (1318011117)Dear Apriyani Purba (1318011048)Rosi Indah Pratama (1318011146)Tarrinni I (1318011163)Irfan Silaban (1318011089)Astriyani Rahayu (1318011024)Melly Setiawati (1318011103)Ajeng Amalia Insani (1318011007)Muhamad Jyuldi P (1318011110)Agtaria Dwi Molita (1318011003)Reffilia Irfa (1318011137)
SKENARIO“Hilangnya Pandanganku”
Bapak Galau, pensiunan berusia 62 tahun datang ke poliklinik mata RS Pendidikan FK Unila dengan keluhan mata kanannya mendadak tidak bisa melihat disertai dengan nyeri hebat, sakit kepala dan disertai dengan mual muntah. Beberapa hari sebelumnya ia merasa di mata kananya seperti ada bayangan pelangi bila melihat cahaya atau lampu. Namun, semenjak tadi pagi pandangan tiba-tiba kabur dan sekarang tidak bisa melihat sama sekali. Pada riwayat penyakit 4 bulan yang lalu oleh dokter spesialis mata di diagnosis katarak senilis imatur dan dianjurkan untuk kontrol mata 1 bulan lagi, namun Pak Galau tidak kontrol ulang. Pada mata kiri, Pak Galau mempunyai riwayat rabun jauh namun belakangan ini menjadi lebih buruk.
Setelah dilakukan pemeriksaan, hasil pemeriksaan refraksi subjektif mata kanan1/60 tak dapat dikoreksi, dan mata kiri 6/40 dan dikoreksi dengan +3 dioptri menjadi 6/6. Tekanan intraokuler dengan aplanasi Goldman pada mata kanan 60 mmHg dan mata kiri 15 mmHg. Pada Mata kanan didapatkan injeksi silier, oedema kornea, dan pupil middilatasi dan tidak bereaksi terhadap rangsang cahaya, serta lensa mata keruh (shadow test +). Pada mata kiri, tidak didapatkan kelainan.
PERTANYAAN : 1. Apa diagnosis banding dari skenario diatas? 2. Bagaimana aliran pembentukan aquous humor?3. Jelaskan mengenai katarak beserta jenis-jenisnya?4. Jelaskan mengenai glaukoma beserta tipe-tipenya?5. Bagaimana patofisiologi dari glaukoma? 6. Mengapadari katarak sefilis imatur bisa menjadi glaukoma
sudut terbuka primer?7. Bagaimana pemeriksaan fisik glaukoma dan katarak,
sebutkan interprretasinya?8. Bagaimana farmkaologi dari glaukoma ?9. Bagaimana cara pelaksanaan shadow test?10. Apa saja gangguan refraksi mata?11. Bagaimana melakukan peresepan mata?
ORBITADinding superior
(atap) •Dibentuk oleh facies orbitalis ossis frontali, yang memisahkan rongga orbita dari fossa cranii anterior. •Atap ini dibentuk oleh alla ossis spenoidalis
Dinding Inferior ( dasar)
•Dibentuk oleh os maxilla , os zygomaticum , os palantinum, sulkus infraorbita dan fisura orbitalis inferior.
Dinding Medial •Dibentuk oleh os etmoidale dan oleh bagian – bagian kecil os frontale, os lacrimale, dan os spenoidale, terdapat juga sulcus lacrimal.
Dinding Lateral •Dibentuk oleh prosessus frontalis ossis zygomatici dan ala major ossis spenoidalis dinding lateral.
Puncak Orbita •Terletak pada canalis opticus , tepat medial dari fissura orbitalis superior.
Lapisan Fibrosa
•yang terdiri dari sclera dan kornea
Lapisan Vascular
•terdiri dari koroid, ciliary body, dan iris.
Lapisan Dalam
•yang terdiri dari retina yang memiliki kedua bagian optik.
Bola mata, terdiri dari 3 lapisan
Aliran keluar aquous humor :
1. Jalur konvesional :
Melalui pupil kemudian masuk ke bilik mata anterior lalu meninggalkan mata terutama
melalui jalinan trabekula, kanal schlemm, dan vena episklera
2. Jalur uveosklera:
Aquous humor mengalami melalui korpus siliaris keruang suprakoroid kemudia ke sirkulasi
vena pada sklera
KATARAK
katarak adalah kekeruhan lensa yang mengarah kepada penurunan
ketajaman visual dan/atau cacat fungsional yang dirasakan oleh pasien
Lensa katarak memiliki ciri
1. edema lensa
2. perubahan protein
3. perubahan proliferasi
4. kerusakan kontinuitas serat serat lensa.
Gejala Insipien Imatur/ Intumesen
Matur Hipermatur/ Katarak Morgagni
Visus 5/5 dengan koreksi s.d 1/60 1/300 – 1/~ 1/~
Kekeruhan lensa
Perifer ke sentral. Seperti jeruji roda
>> kapsula posterior
Penuh merata Korteks mencair/ lensa mengkerut
Iris shadow - + - -
Fundus refleks
+ + Tetapi lebih suram
- -
Iris terdorong normal Tremularis
Komplikasi Glaucoma fakomorfik
Glaucoma fakomorfik
Glaucoma fakolitik, uveitis fakotoksik
4 Stadium Katarak Senile
Suatu penyakit di mana tekanan di dalam bola mata meningkat, sehingga
terjadi kerusakan pada saraf optikus dan menyebabkan penurunan fungsi
penglihatan. Meningkatnya tekanan di dalam bola mata ini disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara produksi dan pembuangan cairan dalam bola
mata, sehingga merusak jaringan syaraf halus yang ada di retina dan di
belakang bola mata
Glaukoma
GLAUKOMA
Sudut terbuka
primer
sekunder
Sudut tertutup
primer
sekunder
Campuran
Kongenital
1.Open Angle Glaukoma (OAG)
Dalam OAG, sudut tempat drainase yang
dibentuk oleh kornea dan iris tetap terbuka,
tetapi saluran (lubang) drainase mikroskopik
pada sudut (disebut juga trabecular meshwork)
sebagian diblok, menyebabkan cairan humor
yamg keluar dari mata sangat lambat. Ini
menyebabkan cairan kembali ke mata dan secara
gradual meningkatkan tekanan mata.
2. Closed Angle Glaukoma (CAG)
CAG sering disebut juga ACG (Angel
Closure Glaucoma), terjadi ketika iris
membengkok kebelakang dan menutup sudut
drainase yang dibentuk oleh kornea dan iris.
Hasilnya, cairan mata tidak dapat melewati
trabecular meshwork di sudut, sehingga terjadi
peningkatan tekanan secara berlebihan. ACG
biasanya terjadi secara tiba-tiba (acute-closure
glaucoma), tetapi ini juga bisa terjadi secara
gradual (chronic angle-closure glaucoma).
1. Pemeriksaan dengan oftalmoskop bisa menunjukkan adanya perubahan pada saraf
optikus akibat glaukoma
2. Pengukuran tekanan intraokuler dengan tonometri.
3. Pengukuran lapang pandang
4. Ketajaman penglihatan
5. Tes refraksi
6. Respon refleks pupil
7. Pemeriksan slit lamp
8. Pemeriksaan gonioskopi (lensa khusus untuk mengamati saluran humor aqueus.)
Pemeriksaan mata yang biasa dilakukan adalah:
Kelainan refraksi
Mata normal yang mampu berakomodasi sehingga bayangan benda dekat
jatuh di retina, dan tidak berakomodasi terhadap benda jauh sehingga
bayangannya juga jatuh di retina, disebut emmetrop.
Kelainan refraksi yang dikenal antara lain:
1. Hipermetropia (farsightedness)
2. Miopia (nearsightedness)
3. Presbiopia
4. Astigmatisme