Post on 02-May-2018
MODUL PERKULIAHAN
Pengantar BisnisBentuk-Bentuk Pemilikan Bisnis
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi dan Bisnis Manajemen 04 84014 Dinar Nur Affini, SE., MM.
Abstract KompetensiModul ini menjelaskan tentang: Pertimbangan menetapkan bentuk
pemilikan bisnis Alternatif bentuk pemilikan bisnis:
Perseorangan, Kemitraan, Korporasi, Koperasi, BUMN & BUMD
Diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan kelebihan dan kelemahan bentuk-bentuk pemilikan bisnis
Pertimbangan Menetapkan Bentuk Pemilikan BisnisKetika pengusaha membentuk suatu bisnis, mereka harus memutuskan bentuk kepemilikan
bisnis tersebut. Keputusan-keputusan kepemilikan bisnis akan menetukan bagaimana laba
suatu bisnis akan didistribusikan di antara para pemilik bisnis tersebut, tingkat kewajiban
dari masing-masing pemilik, tingkat kendali yang dimiliki oleh masing-masing pemilik dalam
menjalankan bisnisnya serta potensi pengembalian dari bisnis dan risikonya. Jenis-jenis
keputusan ini mutlak diperlukan oleh setiap jenis bisnis.
Pendirian suatu badan hukum perusahaan haruslah memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan. Ada beberapa faktor untuk memilih badan usaha yang akan dijalankan. Dalam
praktiknya, pertimbangan utama pemilihan bentuk badan hukum perusahaan antara lain:
1. Jenis usaha yang dijalankan
Hal pertama yang dipertimbangkan adalah jenis usaha apa yang akan dijalankan.
Sesuai dengan keinginan, badan usaha yang akan dijalankan bisa dalam bentuk
perdagangan, industri dsb. Orang yang ingin membuka usaha, harus selektif dalam
memilih jenis usaha yang mengeluarkan modal tidak terlalu besar dengan resiko
kerugian kecil.
2. Batas wewenang dan tanggung jawab pemilik
Ketika menjalankan bisnis, ada 2 hal yang sangat erat berkaitan, yaitu mengenai
pengambilan keputusan dan batas kewenangan dalam menjalankan bisnis. Karakter
badan usaha sangat menentukan hal ini. Karena tidak semua badan usaha memiliki
pemisahan tanggung jawab antara pemilik dengan badan usahanya. Dalam hal memilih
CV atau Firma sebagai badan usaha, ketika timbul suatu kerugian, maka kerugian
tersebut menjadi tanggung jawab pemiliknya juga, hingga ke harta pribadi. Berbeda
dengan Perseroan Terbatas, dimana ada keterbatasan tanggung jawab.
3. Kapasitas Keuangan dan Kemudahan Pendirian
Umumnya para pebisnis berskala kecil, ingin memilih pendirian badan usaha yang
prosesnya sederhana dan biaya sesuai dengan kapasitas keuangannya. Ketika
budgetnya tidak mencukupi untuk mendirikan Perseroan Terbatas, seringkali badan
yang dipilih adalah CV. Namun yang harus diperhatikan adalah karakter dari badan
usaha yang dipilih berikut tanggung jawabnya.
2017 2 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id
4. Kemudahan memperoleh modal
Dalam bisnis, pemisahan keuangan pribadi dengan bisnis adalah hal mutlak. Ketika
membuat badan usaha, diharapkan dapat membuat rekening atas nama perusahaan
tersebut. Sehingga, untuk keperluan permodalan, akan dapat dengan mudah
mengajukan ke perbankan atau investor apabila cash flow yang telah berdiri sendiri dan
berjalan baik dari bisnis tersebut sudah diletakkan pada wadah khusus, yaitu rekening
perusahaan.
5. Besarnya resiko kepemilikan
Para pengusaha harus memikirkan resiko-resiko yang akan terjadi dalam
perusahaannya. Misalnya pengusaha dalam bidang industri akan menggunakan alat-
alat produksi yang membutuhkan perawatan sesering mungkin agar terhindar dari
resiko kerusakan, cacat, dll.
6. Perkembangan usaha
Pengusaha haruslah visioner, oleh karena itu optimisme dalam mengembangkan bisnis
juga merupakan pertimbangan dalam memilih badan usaha. Seiring dengan
perkembangan bisnis, maka tidak hanya omset yang makin besar, namun resikonya
juga makin besar. Oleh karena itu perlu disesuaikan dan dipersiapkan strategi memilih
badan usaha yang tepat.
7. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha
Agar usaha dapat terkoordinir dengan baik, pengusaha hendaknya melibatkan pihak-
pihak lain yang dapat mendukung jalannya perusahaan. Pihak-pihak tersebut
ditempatkan pada bagian-bagian yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
8. Kewajiban dari peraturan pemerintah
Sebagai warga Negara yang baik, pengusaha harus memperhatikan peraturan-
peraturan pemerintah seperti ijin industri, NPWP, akta notaris, pajak dan ijin domilisi.
Dengan mempertimbangkan beberapa faktor di atas, maka diharapkan badan usaha yang
dipilih benar-benar sesuai dengan harapan pemiliknya. Seiring dengan perkembangan
bisnisnya, maka pemilihan badan usaha juga harus memiliki visi yang jauh ke depan.
2017 3 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id
Alternatif Bentuk Pemilikan Bisnis
Kepemilikan Perseorangan
Bisnis yang dimiliki oleh seorang pemilik disebut sebagai suatu kepemilikan perseorangan
(sole priority). Pemilik dari suatu kepemilikan perseorangan disebut pemilik tunggal (sole
proprietor). Seorang pemilik tunggal dapat memperoleh pinjaman dari kreditor untuk
membantu mendanai operasi perusahaannya, dimana pinajman itu sendiri tidak
mencerminkan suatu kepemilikan.
Pemilik tunggal memiliki kewajiban untuk menutup seluruh pembayaran yang diakibatkan
oleh pinjaman tersebut tetapi tidak perlu membagi keuntungan bisnisnya dengan para
kreditor.
Karakteristik kepemilikan perseorangan
1. Pengusaha kepemilikan perseorangan harus bisa menerima tanggung jawab penuh
atas kinerja perusahaan
2. Tekanan tanggung jawab akan lebih besar dari semua pekerjaannya
3. Kepemilikan perseorangan harus mampu bekerja tanpa kenal waktu, mereka harus siap
setiap saat dan bahkan harus menggantikan karyawannya yang sakit
4. Tanggung jawab untuk keberhasilan mendorong mereka untuk selalu terus menerus
memonitor operasional bisnisnya
5. Harus mampu menunjukan kemampuan kepemimpinan yang kuat, teliti, rapi
berorganisasi dan berkomunikasi dengan baik kepada pekerjanya
2017 4 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id
Bentuk kepemilikan perseorangan memiliki keuntungan berikut ini dibandingkan dengan
bentuk-bentuk kepemilikan bisnis lainnya:
1. Seluruh keuntungan akan diterima oleh pemilik tunggal
2. Organisasi yang mudah
3. Pengendalian penuh
4. Pajak yang lebih rendah
Disamping keuntungan yang dimilikinya, kepemilikan perseorangan juga memiliki kerugian-
kerugian sebagai berikut:
1. Pemilik tunggal menanggung seluruh kerugian
2. Kewajiban yang tidak terbatas
3. Dana yang terbatas
4. Keahlian yang terbatas
Kemitraan/Persekutuan
Bisnis yang dimiliki secara bersama oleh dua atau lebih orang disebut sebagai
kemitraan/persekutuan (partnership). Para pemilik dari bentuk kepemilikan bisnis ini disebut
sebagai sekutu (partner). Para pemilik harus mendaftarkan persekutuan mereka.
Jenis-jenis persekutuan:
1. Persekutuan umum (general partnership)
Seluruh pemilik persekutuan (partner) mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas.
2. Persekutuan Terbatas (limited partnership)
Perusahaan memiliki beberapa sekutu terbatas (limited partners), atau sekutu yang
kewajibannya dibatasi atas uang atau harta yang telah mereka sumbangkan pada
persekutuan. Sekutu terbatas hanyalah investor dalam suatu persekutuan dan tidak ikut
berperan dalam manajemen, yang mempunyai beberapa partner dengan tanggung
jawab terbatas, kepada modal/properti yang dikontribusikan kepada persekutuan,
hanyalah investor pada perusahaan kemitraan dan tidak berpartisipasi dalam
manajemen walaupundemikian karena mereka menanamkan modalnya dalam bisnis
mereka membagi rugi/laba bisnisnya.
Sekutu umum (general partner), partner yang mengelola bisnis, menerima gaji,
membagi laba/rugi dan mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas.
2017 5 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id
Bentuk kepemilikan persekutuan memiliki tiga keuntungan utama:
1. Tambahan Pendanaan
Tambahan pendanaan yang dapat diberikan oleh sekutu atau para sekutu dapat
digunakan untuk mendanai operasi bisnis.
2. Pembagian Kerugian
Seluruh kerugian bisnis yang dialami oleh persekutuan akan ditanggung oleh seluruh
sekutu, jadi tidak ada satu orang yang akan menyerap keseluruhan kerugian.
3. Lebih banyak Spesialisasi
Para sekutu dapat memusatkan perhatian mereka pada masing-masing spesialisasi
yang dimilikinya dan dapat melayani berbagai macam pelanggan
Disamping keuntungan yang dimilikinya, persekutuan memiliki kerugian-kerugian sebagai
berikut:
1. Pembagian pengendalian
Pengambilan keputusan dalam suatu persekutuan harus dibagi. Jika para sekutu tidak
mencapai kata sepakat mengenai cara bagaimana bisnis tersebut dijalankan, maka
hubungan bisnis dan pribadi dapat terganggu.
2. Kewajiban yang Tidak Terbatas
Para sekutu umum dalam suatu persekutuan menjadi subyek dari kewajiban yang tidak
terbatas, sama seperti perusahaan perseorangan.
3. Pembagian Keuntungan
Setiap keuntungan yang dihasilkan oleh persekutuan harus dibagi di antara semua
sekutu. Semakin banyak sekutunya, maka semakin kecil tingkat laba dalam jumlah
tertentu yang akan didistribusikan kepada masing-masing sekutu.
Untuk mendirikan badan usaha persekutuan membutuhkan izin khusus pada instansi
pemerintah yang terkait. Yang termasuk dalam badan usaha kemitraan/persekutuan adalah:
1. Firma (FA)
Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau lebih
dengan nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada
setiap pemiliknya. Pada umumnya Persekutuan Firma disebut juga sebagai
perusahaan yang tidak berbadan hukum karena firma telah memenuhi syarat/unsur
materiil namun syarat/unsur formalnya berupa pengesahan atau pengakuan dari
Negara berupa peraturan perundang-undangan belum ada. Hal inilah yang
menyebabkan Persekutuan Firma bukan merupakan persekutuan yang berbadan
hukum. Dalam Persekutuan Firma hanya terdapat satu macam sekutu, yaitu sekutu
2017 6 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id
komplementer atau Firmant. Sekutu komplementer menjalankan perusahaan dan
mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga sehingga bertanggung jawab
pribadi untuk keseluruhan.
Dalam pembagian keuntungan dan kerugian diperjanjikan oleh sekutu, sebaiknya
pembagian tersebut diatur di dalam perjanjian pendirian persekutuan. Dengan batasan
ketentuan tersebut tidak boleh memberikan seluruh keuntungan hanya kepada salah
seorang sekutu saja dan boleh diperjanjikan jika seluruh kerugian hanya ditanggung
oleh salah satu sekutu saja. Penetapan pembagian keuntungan oleh pihak ketiga tidak
diperbolehkan. Apabila cara pembagian keuntungan dan kerugian tidak diperjanjikan,
maka pembagian didasarkan pada perimbangan pemasukan secara adil dan
seimbang dan sekutu yang memasukkan berupa tenaga kerja hanya dipersamakan
dengan sekutu yang memasukkan uang atau benda yang paling sedikit.
Ciri dan sifat firma :
a. Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi dengan
harta pribadi.
b. Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
c. Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin anggota
yang lainnya.
d. keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
e. seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
f. pendiriannya tidak memerlukan akte pendirian
g. mudah memperoleh kredit usaha
Kebaikan firma:
a. Jumlah modal relatif lebih besar dibandingkan usaha perseorangan.
b. Kemampuan organisasi dan manajemen lebih besar.
c. Lebih mudah memperoleh kredit
d. Pendiriannya relative mudah
Keburukan firma:
a. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas
b. Kelangsungan usaha relatif tidak menentu.
2. Persekutuan komanditer (CV)
Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV) adalah suatu bentuk
badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk
mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara
anggotanya.
2017 7 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id
Satu pihak (sekutu aktif atau sekutu Komplementer) dalam CV mengelola usaha
secara aktif yang menjalankan perusahaan dan berhak melakukan perjanjian dengan
pihak ketiga yang melibatkan harta pribadi. Artinya, semua kebijakan perusahaan
dijalankan oleh sekutu aktif. Sementara pihak lainnya (sekutu pasif atau sekutu
Komanditer) hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi
ketika krisis finansial. Jika perusahaan menderita rugi, mereka hanya bertanggung
jawab sebatas modal yang disertakan dan begitu juga apabila untung, uang mereka
memperoleh terbatas tergantung modal yang mereka berikan.
Ciri dan sifat CV:
a. Sulit untuk menarik modal yang telah disetor
b. Modal besar karena didirikan banyak pihak
c. Mudah mendapatkan kridit pinjaman
d. Relatif mudah untuk didirikan
e. Kelangsungan hidup perusahaan CV tidak menentu
Kebaikan bentuk kepemilikan bisnis CV, antara lain:
a. Modal yang terkumpul relatif besar.
b. Relative mudah memperoleh pinjaman modal.
c. Kemampuan manajemen lebih besar.
d. Pendiriannya relatif mudah.
Sedangkan keburukannya adalah:
a. Sebagian sekutu mempunyai tanggung jawab tidak terbatas
b. Kelangsungan hidup perusahaan relatif tidak menentu
c. Sulit untuk menarik kembali modal yang sudah ditanamkan dalam bisnis, terutama
bagi sekutu pimpinan.
Korporasi
Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi untuk
menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham di mana pemiliknya memiliki
bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang
dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu
membubarkan perusahaan. Di dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan,
karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan.
Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum
dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik
2017 8 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id
perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih
dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai
tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang
perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi
tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka
keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham
akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya tergantung pada
besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas.
Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi. Keuntungan yang
diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa
menghiraukan untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut.
Pembagian perseroan terbatas:
1. PT terbuka
Perseroan terbuka adalah perseroan terbatas yang menjual sahamnya kepada
masyarakat melalui pasar modal (go public). Jadi sahamnya ditawarkan kepada
umum, diperjualbelikan melalui bursa saham dan setiap orang berhak untuk membeli
saham perusahaan tersebut. Perseroan terbuka dapat memeroleh tambahan dana
dengan menerbitkan saham biasa baru. Artinya, para pemegang saham lama dapat
membeli tambahan saham, atau investor-investor lain dapat menjadi pemegang
saham dengan membeli saham perseroan. Dengan menerbitkan saham baru,
perseroan dapat memeroleh berapa pun dana yang mereka butuhkan untuk
mendukung ekspansi bisnis.
2. PT tertutup
Perseroan terbatas tertutup adalah perseroan terbatas yang modalnya berasal dari
kalangan tertentu misalnya pemegang sahamnya hanya dari kerabat dan keluarga
saja atau kalangan terbatas dan tidak dijual kepada umum.
Keuntungan PT:
1. Kewajiban terbatas
Pemegang saham sebuah perusahaan tidak memiliki kewajiban untuk obligasi dan
hutang perusahaan. Akibatnya kehilangan potensial yang "terbatas" tidak dapat
melebihi dari jumlah yang mereka bayarkan terhadap saham.
2017 9 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id
2. Akses ke Pendanaan
PT dapat dengan mudah memeroleh pendanaan dengan menerbitkan saham baru.
Hal ini memberikan fleksibilitas bagi PT untuk tumbuh dan bergerak di usaha-usaha
bisnis yang baru.
3. Perpindahan Kepemilikan
Para investor di perusahaan besar dan terbuka biasanya dapat menjual saham
mereka dalam hitungan menit dengan menghubungi pialang mereka atau menjualnya
secara online.
Kelemahan Perusahaan Perseroan Terbatas:
1. Biaya Organisasi yang Tinggi
Pengorganisasian suatu PT biasanya lebih mahal daripada pembentukan bisnis lain
karena adanya kebuituhan pembuatan akta pendirian PT dan mencatatnya ke Negara
bagian. Selain itu juga biaya dalam pembuatan anggaran dasar dan menerbitkan
saham bagi para investor.
2. Pengungkapan Keuangan
Ketika saham dari PT diperdagangkan secara terbuka, maka masyarakat investasi
memiliki hak, untuk memeriksa data-data keuangan perusahaan. Akibatnya
perusahaan diwajibkan untuk melakukan pengungkapan kepada public mengenai
operasi bisnis dan gaji karyawan. Perseroan tertutup tidak diharuskan untuk
mengungkapkan informasi keuangan mereka kepada public.
3. Masalah Perwakilan
Ketika para manajer tidak bertindak sebagai wakil yang bertanggung jawab dari para
pemegang saham selaku pelaku bisnis. Ini dapat meningkatkan pengeluaran
pengelolaan bisnis, mengurangi laba, dan akibatnya menguranginpengembalian
kepada para pemegang saham.
4. Pajak yang Tinggi
Karena PT adalah entitas yang terpisah, maka peusahaan akan dikenakan pajak
secara terpisah dari para pemiliknya. Pajak tahunan yang dibayarkan oleh PT
ditentukan dengan memperhitungkan tarif pajak perseroan terhadap laba tahunan
perusahaan (tarif pajak perseroan dapat setiap saat sesuai undang-undang).
2017 10 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id
Koperasi
Menurut UU No. 25/1992 Koperasi adalah suatu bentuk badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum yang melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan azas kekeluargaan.
Tujuannya meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945
Ciri Koperasi:
1. Keanggotaan bersifat murni pribadi dan tidak dapat dialihkan
2. Lebih mementingkan keanggotaan dan sifat kebersamaan
3. Bebas keluar-masuk menjadi anggota
4. Merupakan badan hukum yang menjalankan usaha untuk kesejahteraan anggota
5. Didirikan secara tertulis dengan akte notaris
6. Kelancaran usaha berada di tangan pengurus
7. Para anggota koperasi turut bertanggung jawab atas utang-utang koperasi terhadap
pihak lain
8. Kekuasaan tertinggi pada Rapat Anggota
Pengelompokan Koperasi
1. Menurut bidang usahanya :
a. Koperasi Produksi
b. Koperasi Konsumsi
c. Koperasi Simpan Pinjam
d. Koperasi Serba Usaha
2. Menurut luas wilayahnya :
a. Primer Koperasi
b. Pusat Koperasi
c. Gabungan Koperasi
d. Induk Koperasi
Pihak Pengelola Koperasi
1. Rapat Anggota
Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dan berkewajiban ikut mengembangkan,
menjaga keutuhan serta ketertiban organisasi. Membantu pengurus dan Badan
Pemeriksa dalam menjalankan tugas
2017 11 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id
2. Pengurus Koperasi
Pihak yang menjalankan tugas pengelolaan dan penentu keberhasilan Koperasi.
Dipilih orang yang cakap, terampil dan berjiwa sosial dan sebagai imbalan menerima
honor.
3. Dewan Pengawas Koperasi
Dipilih sebagai wakil-wakil anggota dan harus bertugas menentukan jumlah hasil
usaha dan cara pembagiannya serta turut dalam menentukan arah kebijakan
Koperasi.
Kelebihan koperasi yaitu:
1. Anggota koperasi berperan sebagai konsumen dan produsen.
2. Dasar sukarela, orang terhimpun dalam koperasi atau masuk menjadi anggota dengan
dasar sukarela.
3. Usaha koperasi tidak hanya diperuntukkan kepada anggotanya saja, tetapi juga untuk
masyarakat pada umumnya
4. Koperasi dapat melakukan berbagai usaha diberbagai bidang kehidupan ekonomi
rakyat
5. Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dihasilkan koperasi dibagikan kepada anggota
sebanding dengan jasa usaha masing-masing anggota
Kekurangan Koperasi yaitu:
1. Koperasi sulit berkembang karena keterbatasan dibidang permodalan.
2. Kemampuan tenaga professional dalam pengelolaan koperasi.
3. Kurangnya kerja sama antara pengurus, pengawas dan anggotanya.
4. Tidak semua anggota koperasi berperan aktif dalam pengembangan koperasi.
5. Koperasi identik dengan usaha kecil sehingga sulit untuk bersaing dengan badan
usaha lain.
BUMN
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang permodalannya seluruhnya
atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai badan usaha-badan usaha tersebut
adalah pegawai negeri.
Ciri utama BUMN:
1. Tujuan utama melayani kepentingan umum sekaligus untuk mencari keuntungan
2017 12 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id
2. Berstatus Badan Hukum dan diatur berdasarkan UU
3. Pada umumnya bergerak pada bidang jasa-jasa vital
4. Pada prinsipnya secara finansial harus dapat berdiri sendiri
5. Mempunyai nama dan kekayaan sendiri serta bebas mengikat suatu perjanjian,
kontrak serta hubungan-hubungan dengan pihak lain
6. Dapat dituntut dan menuntut sesuai dengan hukum perdata
7. Seluruh atau sebagian modal dimiliki negara serta dapat memperoleh dana dari
pinjaman dalam dan luar negeri atau dari masyarakat dalam bentuk obligasi
8. Setiap tahun menyususn Laporan Keuangan, disampaikan kepada yang
berkepentingan
BUMN sendiri sekarang ada 3 macam yaitu:
1. Perusahaan Jawatan (Perjan)
Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh
pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat, Sehingga selalu
merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model
perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjan-perjan tersebut. Contoh
Perjan: PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) kini berganti menjadi PT.KAI
Ciri-ciri Perusahaan Jawatan antara lain sebagai berikut:
a. Memberikan pelayanan kepada masyarakat
b. Merupakan bagian dari suatu departemen pemerintah
c. Dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada menteri
atau dirjen departemen yang bersangkutan
d. Status karyawannya adalan pegawai negeri
2. Perusahaan Umum (Perum)
Perum adalah perjan yang sudah dirubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi pelayanan
tetapi sudah profit oriented. Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh negara dengan
status pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi
meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa menjual
sebagian saham Perum tersebut kepada publik (go public) dan statusnya diubah
menjadi persero.
Contohnya : Perum Pegadaian, Perum Jasatirta, Perum DAMRI, Perum ANTARA.
3. Perusahaan Perseroan (Persero)
Perusahaan persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas (PT) yang
modal/sahamnya paling sedikit 51% dimiliki oleh pemerintah, yang tujuannya
utamanya mengejar keuntungan dan tujuan keduanya memberi pelayanan kepada
umum. Maksud dan tujuan mendirikan persero ialah untuk menyediakan barang dan
2017 13 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id
atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat dan mengejar keuntungan untuk
meningkatkan nilai perusahaan.
Ciri Persero :
a. Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
b. Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan
yang berupa saham-saham
c. Dipimpin oleh direksi
d. Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
e. Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
f. Tidak memperoleh fasilitas Negara
g. Organ persero adalah RUPS, direksi dan komisaris
h. Pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada presiden. Menteri yang ditunjuk
memiliki kuasa sebagai pemegang saham milik pemerintah
i. Apabila seluruh saham dimiliki pemerintah, maka menteri berlaku sebagai RUPS,
jika hanya sebagian, maka sebagai pemegang saham perseroan terbatas
Contoh perusahaan yang mempunyai badan usaha Persero antara lain:
a. PT Perusahaan Pertambangan dan Minyak Negara (Persero)
b. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
c. PT Pos Indonesia (Persero)
d. PT Kereta Api Indonesia (Persero)
e. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)
BUMD
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah perusahaan yang diatur dengan suatu peraturan
daerah (perda) yang aktivitasnya memenuhi kebutuhan masyarakat di mana modal
seluruhnya atau sebagian merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan, kecuali ada
ketentuan lain.
Tujuan BUMD adalah ikut serta melaksanakan pembangunan ekonomi nasional pada
umumnya dan pembangunan daerah pada khususnya. BUMD dalam melaksanakan
aktivitasnya selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada daerah tersebut,
dan berusaha meningkatkan pendapatan daerah yang bersangkutan.
2017 14 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id
Ciri-ciri perusahaan daerah atau BUMD:
1. Diatur berdasarkan usaha peraturan daerah
2. Bentuk badan usaha dapat berupa badan hukum
3. Modal perusahaan dapat berasal dari kekayaan daerah seluruhnya atau berdasarkan
ketentuan lain
4. Perusahaan daerah dipimpin oleh dewan direksi yang diatur berdasarkan peraturan
daerah yang bersangkutan
5. BUMD merupakan badan usaha yang berada di tingkat provinsi
6. Aktivitasnya memenuhi kebutuhan masyarakat dengan modal berasal dari kekayaan
daerah yang dipisahkan
Kelebihan BUMD:
1. Kegiatan ekonomi yang dilakukan untuk melayani kepentingan umum
2. Modal berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan
3. Apabila menderita kerugian, pemerintah yang akan menanggungnya
4. Status pegawai diatur oleh peraturan pemerintah atau daerah
5. Memperoleh fasilitas dari Negara
Kekurangan BUMD
1. Banyak fasilitas yang diperoleh dari Negara menjadikan pegawai kurang disiplin.
2. Pengelolaan BUMD kurang efisien, sehingga sering mengalami kerugian. BUMD
didirikan tentunya untuk membantu pemerintah dalam mengelola perekonomian di
tingkat regional.
2017 15 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id
Daftar PustakaRobbins, S.P and Coulter, M , (2009), Management, Pearson Education, Inc. Prentice Hall,
New Jersey.
Griffin, Ricky W., and Ebert, Ronald J., (2006), Business, 8th edition, Pearson Education Inc.,
New Jersey.
Madura, Jeff, 2007, Introduction to Business, 4th edition, South-Western College Publishing,
USA
Nickels, William G.; McHugh, James M., and McHugh, Susan M., (2008), Understanding
Business, 8th edition, McGraw-Hill/Irwin, New York
Boone, Louis E., and Kurtz, David L., (2000), Contemporary Business, Harcourt Inc.
Griffin, R W. (2011), Management, Cengange Learning, South Western.
Kismono, Gugup, (2001), Pengantar Bisnis, BPFE, Yogyakarta.
2017 16 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id