Post on 08-May-2019
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PERILAKU ASERTIFNYA
(Studi Deskriptif Pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2014 dan Implikasinya
Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi Sosial)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Megawati
NIM: 121114057
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Pilih dan selesaikanlah pilihanmu
Serta bertanggungjawablah atas pilihan mu itu
(IBU)
Only open your mouth
if what you are about to say
is more beautiful that silence
(Arabic Proverb)
Everything will be okay in the end
If it’s not okay, it’s not the end
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini Mega persembahkan bagi....
Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW
Sang teladan yang senantiasa menjadi pedoman, pegangan, sumber kekuatan, dan ketenangan dalam setiap alur indah yang Mega jalani selama ini.
Pemerintah Kabupaten Kutai Barat Yang telah membantu dalam hal financial sehingga Mega dapat kuliah hingga selesai.
Para dosen dan staf Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Semua orang terkasih yang telah memberikan seluruh kasih sayang yang tulus, perhatian, dan cintanya dalam mendampingi dan memotivasi hingga sekarang.
Orang tua terscinta,
Kakak dan Adik tersayang,
Suamiku dan Anakku Tercinta
Seluruh keluarga,
Serta teman dekat dan sahabat yang tetap mendukung Mega sampai sekarang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PERILAKU ASERTIFNYA
(Studi Deskriptif Pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2014 dan Implikasinya
Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi Sosial)
Megawati
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran persepsi
mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
angkatan 2014 terhadap perilaku asertifnya. Pertanyaan yang dijawab adalah:
(1) Seberapa tinggi kemampuan berperilaku asertif mahasiswa Program Studi
Bimbingan dan Konseling Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2014
menurut persepsinya? dan (2) Manakah item-item kuesioner perilaku asertif
yang capaian skornya rendah sebagai dasar penyusunan topik-topik bimbingan
pribadi sosial yang implikatif bagi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan
Konseling Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta?.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan
metode survei. Subjek penelitian adalah semua mahasiswa Prodi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2014 yang
berjumlah 62 orang. Penelitian ini termasuk penelitian populasi. Teknik analisis
data dalam penelitian ini adalah kategorisasi persepsi mahasiswa terhadap
perilaku asertifnya berdasarkan norma kategorisasi menurut Guilford. Hasil uji
reliabilitas menunjukkan reliabilitas sebesar 0.931. Hasil ini termasuk sangat
tinggi, sehingga kuesioner ini reliabel atau dapat dipercaya.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: ada 16
mahasiswa (25,8%) yang kemampuannya berperilaku asertif sangat tinggi,
terdapat 38 mahasiswa (61,3%) yang kemampuannya berperilaku asertif tinggi,
ada 8 mahasiswa (12,9%) yang kemampuannya berperilaku asertif sedang.
Berdasarkan analisis capaian skor butir-butir kuesioner yang menunjukkan
bahwa kemampuan berperilaku asertif mahasiswa rendah, peneliti membuat
usulan topik-topik Bimbingan Pribadi-Sosial untuk meningkatkan kemampuan
berperilaku asertif mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE STUDENTS PERCEPTION TOWARDS THEIR ASSERTIVE
BEHAVIOR
(Descriptive Study Students of Guidance and Counseling Program Sanata
Dharma University Yogyakarta Batch 2014 and Its Implication towards the
Proposed Social Personal Guidance Topics)
Megawati
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2016
This study aimed to obtain perceptions of Guidance and Counseling
Program Sanata Dharma University Students batch 2014 towards their assertive
behavior. The questions answered were: (1) How high is the students of Guidance
and Counselling University of Sanata Dharma Yogyakarta batch 2014 to behave
assertively according to their perception? and (2) the questionnaire items of
assertive behavior which the scores achievement are low as a basic for preparing
the topics of social personal guidance which is implicative for students of Guidance
and Counselling of Sanata Dharma University Yogyakarta?
This research was a descriptive study using survey methods. The research
subjects were all of students of Guidance and Counseling Study Program Sanata
Dharma University batch 2014 which were 62 people. This research was the
population study. The analysis data technique in this research was the
categorization of students' perceptions of assertive behavior based on Guilford’s
norms categorization. Reliability test showed that the reliability result was 0931.
This results was very high, so the questionnaire was reliable or trustworthy.
The research results were: there were 16 students (25.8%) had very high
assertive behavior, 38 (61.3%) students had high assertive behavior, 8 students
(12.9) showed that their assertive behavior was moderate. Based on the
performance analysis of questionnaire scores points that showed the students’
assertive behavior skills was low, the researcher proposed Personal-Social
Guidance topics to improve the students assertive behavior skills.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan
lancar. Selama penulisan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa banyak pihak
yang ikut terlibat guna membimbing, mendampingi, dan mendukung penulis. Oleh
karenanya, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling.
3. Bapak Juster Donal Sinaga, M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi
Bimbingan dan Konseling.
4. Bapak Drs. R.H.Dj. Sinurat, M.A. selaku dosen pembimbing skripsi yang
selalu mendampingi dengan penuh kesabaran, telaten, selalu memberikan
saran, motivasi, petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Segenap Bapak/Ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling atas
bimbingan dan pendampingan selama penulis menempuh studi.
6. Pemerintah Kabupaten Kutai Barat yang telah membantu dalam hal
financial sehingga Mega dapat kuliah hingga selesai.
7. Orang tua Mega, yakni Bapak Fadli dan Ibu Jum’ah atas seluruh doa,
dukungan, pendampingan, serta penguatan yang diberikan kepada penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
selama ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR x
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xv
DAFTAR LAMPIRAN xvii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 7
C. Pembatasan Masalah 8
D. Rumusan Masalah 8
E. Tujuan Penelitian 8
F. Manfaat Penelitian 9
G. Devinisi Operasional Variabel 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA 12
A. Hakekat Mahasiswa Sebagai Individu yang Sedang Menjalani
Masa Dewasa Awal 12
B. Hakekat Persepsi 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
C. Hakekat Perilaku Asertif 17
D. Perbedaan Perilaku Asertif, Non Asertif, dan Agresif 23
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Asertif 23
F. Manfaat Perilaku Asertif 26
G. Hambatan dalam Berperilaku Asertif 29
H. Cara Meningkatkan Perilaku Asertif 30
I. Kajian Penelitian yang Relevan 33
J. Kerangka Fikir 35
BAB III METODE PENELITIAN 36
A. Jenis Penelitian 36
B. Tempat dan Waktu Penelitian 36
C. Subjek Penelitian 37
D. Variabel Penelitian 37
E. Instrumen Pengumpulan Data 37
F. Validitas dan Reliabilitas 40
G. Teknik Analisis Data 43
BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN USULAN
TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL 45
A. Persepsi Mahasisiwa Program Studi Bimbingan Dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan
Terhadap Perilaku Asertifnya 45
B. Pembahasan Hasil Penelitian 48
C. Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi-sosial 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB V. PENUTUP 53
A. Kesimpulan 53
B. Keterbatasan Penelitian 53
C. Saran 54
DAFTAR PUSTAKA 56
LAMPIRAN 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Perbedaan Perilaku Asertif, Non Asertif Dan Agresif 23
Tabel 2 Kisi-Kisi Kuesioner Perilaku Asertif Mahasiswa Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta Angkatan 2014 39
Tabel 3 Rincian Item Valid dan Tidak Valid Dari Kuesioner Perilaku
Asertif Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan
2014 41
Tabel 4 Kriteria Guilford 42
Tabel 5 Norma Kategorisasi Perilaku Asertif Mahasiswa Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta Angkatan 2014 44
Tabel 6 Kategorisasi Kemampuan Mahasiswa Mahasiswa Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta Angkatan 2014 46
Tabel 7 Kategorisasi Skor Item Perilaku Asertif Mahasiswa Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta Angkatan 2014 47
Tabel 8 Item-Item yang Menunjukkan Rendahnya Perilaku
Asertif Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan
2014 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 9 Kisi-Kisi Besar Perilaku Asertif 63
Tabel 10 Topik-Topik Bimbingan Pribadi Sosial yang Diusulkan
Untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan
Berperilaku Asertif Mahasiswa Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata DharmaYogyakarta 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi Kuesioner Perilaku Asertif Mahasiswa 58
Lampiran 2 Kuesioner Perilaku Asertif Mahasiswa 62
Lampiran 3 Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi-Sosial 68
Lampiran 4 Hasil Uji Validitas 70
Lampiran 5 Tabulasi Data 75
Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini dipaparkan latar belakang, identifikasi masalah,
batasan masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Secara naluriah, semua manusia membutuhkan orang lain
dalam hidupnya. Orang yang sudah tidak merasa butuh orang lain
justru mengingkari nalurinya. Kebutuhan itu diwujudkan melalui
bentuk kerjasama, saling menolong, dan lain-lain. Seperti yang
sudah digariskan oleh Tuhan, kita diciptakan tidak hanya sebagai
makhluk individual, tetapi juga sebagai makhluk sosial, yang hidup
bergantung kepada orang lain. Tidak ada manusia yang sanggup
hidup sendirian. Dengan kata lain, manusia membutuhkan orang
lain untuk memenuhi kebutuhannya. Apabila kebutuhan makhluk
sosial tidak terpenuhi, manusia akan mengalami kesulitan dalam
menjalani kehidupannya. Horney (Ubaedy: 2008), mengungkapkan
bahwa
Kebutuhan manusia dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu
bergerak mendekati orang banyak untuk meraih kebutuhan
akan cinta, bergerak menjauhi orang banyak untuk meraih
kebutuhan akan kebebasan dan kemandirian, dan bergerak
menentang orang banyak untuk meraih kebutuhannya akan
kekuatan.
Salah satu hal yang perlu dimiliki untuk menjalin relasi yang
baik adalah kemampuan berperilaku asertif. Seseorang dikatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
asertif jika ia mampu secara langsung, terbuka, dan jujur
mengeskpresikan perasaan, pikiran, dan pandangannya terhadap
pihak lain tanpa mengabaikan haknya dan hak orang lain. Orang
yang asertif memiliki cara pandang yang realistis, tegas, dan
objektif. Orang yang asertif juga fleksibel, sehingga dapat menjalin
dan menjaga hubungan yang harmonis dengan orang di sekitarnya.
Orang yang dapat berperilaku asertif mudah diterima oleh
lingkungan sekitarnya. Ia tidak akan menjadi korban pihak lain dan
tidak akan mengorbankan pihak lain demi kepentingannya.
Orang umumnya masih sulit untuk berperilaku asertif,
terutama dalam hal yang menyangkut perasaan negatifnya.
Kebanyakan orang merasa lebih baik memendam perasaan
negatifnya daripada mengungkapkannya kepada orang lain.
Padahal mengungkapkan perasaan kepada orang lain tidak hanya
menimbulkan kebahagian dan ketenangan jiwa, melainkan juga
merupakan suatu kebutuhan demi kesehatan psikologisnya. Orang
sering tidak mau berperilaku asertif karena adanya perasaan tidak
mau menyakiti perasaan orang lain, mengecewakan orang lain dan
takut tidak diterima oleh orang lain. Demi menjaga relasi yang baik
dengan orang lain, orang sering enggan untuk berperilaku asertif.
Dalam setiap tahapan kehidupan, individu akan memiliki
berbagai peran. Pada masa kanak-kanak, individu bisa berperan
sebagai seorang anak, seorang adik, seorang kakak, ataupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
seorang siswa. Pada masa remaja, masa peralihan antara masa
kanak-kanak dan masa dewasa, seorang individu dapat memiliki
peran yang lebih banyak lagi dibandingkan perannya pada masa
kanak-kanaknya. Seorang remaja bisa menjadi anggota suatu
organisasi, pelajar, dan lain sebagainya. Pada masa remaja akhir,
umumnya individu berperan juga sebagai mahasiswa.
Mahasiswa berasal dari kata maha dan siswa. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud: 2008), maha berarti besar,
sedangkan siswa artinya pelajar. Jika kedua kata ini digabungkan
menjadi mahasiswa, maka kata tersebut memiliki makna pelajar
yang besar, yang berarti siswa tersebut akan memiliki tanggung
jawab yang lebih besar lagi.
Seorang mahasiswa dituntut untuk bisa menjadi lebih mandiri,
lebih berinisiatif, lebih dewasa, dan lebih matang dalam berpikir
dan berperilaku. Kemandirian, kemampuan berinisiatif,
kedewasaan serta kematangan dalam berpikir dan berperilaku dapat
dicapai jika individu yang bersangkutan bisa berinteraksi secara
baik dengan lingkungannya. Untuk menciptakan interaksi yang
baik dan harmonis diperlukan kemampuan berperilaku asertif,
yaitu kemampuan untuk mengekspresikan secara langsung, jujur,
dan pada tempatnya pikiran, perasaan, kebutuhan, atau hak-hak
tanpa kecemasan yang beralasan. Ekspresi yang langsung
merupakan perilaku individu yang tidak berputar-putar, jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
terfokus dan wajar, serta tidak menghakimi. Jujur menunjukkan
perilaku individu yang selaras dan cocok; kata-kata, gerak-gerik
dan perasaan individu semuanya mengatakan hal yang sama. Kata
pada tempatnya menunjukkan perilaku individu yang
memperhitungkan hak-hak dan perasaan-perasaan orang lain sesuai
dengan waktu dan tempat yang tepat (Cawood, 1997).
Alasan peneliti memilih subjek penelitian mahasiswa ialah
berlandaskan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Konselor. Dimana
disebutkan pada poin B Kompetensi Kepribadian konselor, di
paparkan secara jelas apa saja yang harus ditampilkan dan dikuasai
oleh seorang konselor. Salah satunya adalah tentang menghargai
dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, individualitas dan
kebebasan memilih serta menunjukkan integritasdan stabilitas
kepribadian yang kuat. Selain itu juga agar mahasiswa prodi BK
USD menyadari seberapa asertif mereka dalam kehidupan sehari-
hari.
Bagi mahasiswa prodi BK perilaku asertif sangat dibutuhkan
karena (1) menyadarkan mahasiswa tentang seberapa mampu ia
berperilaku asertif dalam kehidupan sehari-hari, (2) kemampuan
berperilaku asertif dapat menghindarkan munculnya ketegangan
dan perasaan tidak nyaman akibat menahan atau menyimpan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
perasaan negatif, (3) mahasiswa yang mampu berperilaku asertif
dapat dengan mudah mencari solusi yang efektif untuk
menyelesaikan kesulitan atau permasalahan, sehingga tidak
menjadi beban pikiran, (4) akan membantu meningkatkan
kemampuan kognitif dan memperluas wawasannya tentang
lingkungan dan tidak mudah berhenti pada sesuatu yang tidak
diketahuinya, (5) perilaku asertif akan memudahkan mahasiswa
bersosialisasi dan menjalin hubungan yang efektif dengan
lingkungan sosialnya (6) sebagai konselor lulusan prodi BK kelak
perlu mampu memberikan pelatihan asertivitas.
Hal tersebut sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 Tentang
Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Konselor. Dimana
seorang kenselor dituntut untuk menguasai kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional. Artinya konselor diharapkan
mampu membangun relasi yang baik dengan lingkungan
sekitarnya, melalui penguasaaan kompetensi kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Sejauh ini penulis mendapat kesan bahwa mahasiswa Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma lebih
sering menyimpan perasaan dan takut mengutarakan perasaan
negatifnya baik pada teman sebaya maupun dosen, dan cenderung
menutupi perasaan negatifnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Penulis mendapatkan kesan tersebut sesudah peneliti
melakukan observasi dan wawancara pada tanggal 5 april 2016 di
kampus Sanata Dharma dengan 10 mahasiswa yang sedang
mengulang mata kuliah tertentu. Hal-hal yang peneliti observasi
meliputi perilaku subjek, seperti gerak tubuh, respons subjek saat
menjawab pertanyaan dan interaksi subjek dengan orang-orang di
sekitarnya.
Saat ada ketidak-sepahaman dengan dosen mengenai bahan
yang sedang dibahas dalam kuliah, mahasiswa cenderung
mengikuti saja tanpa berani mengajukan pendapat. Ada kesan
bahwa mahasiswa takut bertanya kepada orang yang baru ia temui
dan memilih untuk bertanya kepada kakak tingkat yang sudah
mereka kenal.
Pada saat mengerjakan tugas kelompok, kelihatan juga bahwa
banyak anggota kelompok hanya diam saja, kurang aktif dalam
kegiatan diskusi. Sering pengambilan keputusan diserahkan saja
kepada ketua kelompok, tanpa terlebih dahulu mengemukakan
pendapatnya. Dalam proses interaksi dengan teman sebaya,
mahasiswa juga masih kurang tepat dalam cara menegur teman
yang melakukan sebuah kesalahan. Contoh kalimat yang kurang
tepat “baju yang kamu gunakan tidak pantas untuk dipakai ke
kampus! (agresif)”. Kalimat yang seharusnya digunakan ialah
“menurut saya, baju kamu bagus. Tetapi saya tidak setuju jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
kamu menggunakannya ke kampus. Karena bajumu terlalu
terbuka”(kalimat asertif). Sehingga teman yang ditegur merasa
tersinggung dan sakit hati. Niat awal hanya ingin menegur tetapi
malah membuat relasi menjadi renggang.
Mengingat pentingnya kemampuan berperilaku asertif,
perlulah diketahui secara lebih objektif kemampuan mahasiswa
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma dalam berperilaku asertif. Kalau ternyata mahasiswa
kurang asertif, perlulah dilakukan upaya untuk meningkatkannya.
B. Identifikasi Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah di atas, dapatlah
diidentifikasi hal-hal sebagai berikut:
1. Ada indikasi bahwa mahasiswa kurang mampu berperilaku
asertif dalam hubungan sosial terutama dengan orang yang
baru dikenal.
2. Mahasiswa kurang mampu membedakan perilaku asertif dan
agresif.
3. Kurangnya pemahaman mahasiswa tentang perilaku asertif.
4. Mahasiswa mengalami berbagai kesulitan dalam berperilaku
asertif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, maka penulis berfokus
pada kemampuan asertif mahasiswa Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan 2014.
D. Rumusan Masalah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan asertif
mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma angkatan 2014 menurut persepsinya. Masalah
yang dijawab dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Seberapa tinggi kemampuan berperilaku asertif mahasiswa
Program Studi Bimbingan dan Konseling Univesitas Sanata
Dharma Yogyakarta angkatan 2014 menurut persepsinya?
2. Manakah item-item kuesioner perilaku asertif yang capaian
skornya rendah sebagai dasar penyusunan topik-topik
bimbingan pribadi sosial yang implikatif bagi mahasiswa
Program Studi Bimbingan dan Konseling Univesitas Sanata
Dharma Yogyakarta?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Memperoleh gambaran persepsi mahasiswa Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
angkatan tahun 2014 terhadap perilaku asertifnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Mengidentifikasi item-item kuesioner perilaku asertif yang
mana capaian skornya rendah sebagai dasar penyusunan topik-
topik bimbingan pribadi sosial yang implikatif bagi mahasiswa
Program Studi Bimbingan dan Konseling Univesitas Sanata
Dharma Yogyakarta angkatan 2014.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Manfaat teoritis penelitian ini adalah memberikan
gambaran tentang perilaku asertif mahasiswa prodi BK angkatan
2014 dan sumbangan bagi pengembangan pengetahuan di
bidang Bimbingan dan Konseling, khususnya tentang
kemampuan berperilaku asertif mahasiswa prodi BK USD
angkatan 2014.
2. Manfaat praktis
a. Bagi dosen prodi BK USD
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi prodi
BK mengenai persepsi mahasiswa terhadap perilaku
asertifnya dan dapat menjadi sumber inspirasi bagi dosen
prodi BK USD mengenai hal-hal yang perlu dilakukan
untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam
berperilaku asertif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
b. Bagi mahasiswa prodi BK USD
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
tentang perilaku asertif mahasiswa angkatan 2014.
c. Bagi penulis
1) Memperdalam pengetahuan tentang perilaku asertif.
2) Peneliti belajar lebih teliti dalam mebuat sebuah
kalimat yang bermakna dan efektif.
3) Memperoleh pengalaman meneliti kemampuan
berperilaku asertif.
G. Definisi Oprasional
1. Persepsi
Persepsi adalah pendapat, pandangan dan penilaian. Dalam
penelitian ini persepsi adalah pendapat, pandangan dan
penilaian mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma angkatan 2014 terhadap perilaku
asertifnya
2. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma angkatan 2014 adalah individu
prodi BK USD angkatan 2014 yang sedang menempuh studi
S1 di program studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma.
3. Perilaku Asertif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Perilaku asertif adalah perilaku yang mempromosikan
kesetaraan dalam hubungan manusia, bertindak menurut
kepentingan kita sendiri, untuk membela diri sendiri tanpa
kecemasan yang tidak semestinya, mengekspresikan pikiran
serta perasaan secara jujur dan nyaman dengan menerapkan
hak-hak pribadi tanpa menyangkali hak-hak orang lain, seperti
yang tampak dalam jawaban terhadap kuesioner yang
digunakan.
4. Usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial untuk
meningkatkan kemampuan berperilaku asertif
Usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial untuk
meningkatkan kemapuan berperilaku asertif adalah usulan
topik-topik bimbingan yang diajukan oleh penulis, untuk
dijadikan oleh dosen prodi BK USD sebagai bahan untuk
meningkatkan kemampuan mahasiswa Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta dalam berperilaku asertif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini dipaparkan hakekat mahasiswa sebagai individu
yang sedang menjalani masa dewasa awal, hakekat persepsi, hakekat
perilaku asertif, perbedaan perilaku asertif, non asertif, dan agresif, faktor-
faktor yang mempengaruhi perilaku asertif, manfaat berperilaku asertif
hambatan dalam berperilaku asertif, cara meningkatkan perilaku asertif,
penelitian yang relevan dan kerangka pikir.
A. Hakikat Mahasiswa Sebagai Individu yang Sedang Menjalani
Masa Dewasa Awal
1. Definisi Mahasiswa Dewasa Awal.
Hurlock (1990: 246) berpendapat bahwa istilah adult berasal
dari bahasa latin adultus yang berarti “telah tumbuh menjadi
kekuatan dan ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa”.
Oleh karena itu orang dewasa adalah individu yang telah
menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan
dalam masyarakat bersama orang dewasa lainnya. Masa dewasa
awal merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola
kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), mahasiswa
ialah pelajar di perguruan tinggi. Dalam struktur pendidikan
Indonesia, mahasiswa menduduki jenjang satuan pendidikan
tertinggi diantara yang lain. Mahasiswa adalah status yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan
tinggi yang diharapkan dapat menjadi calon intelektual.
Mahasiswa berbeda dengan siswa karena mahasiswa memiliki
tanggung jawab yang lebih besar sebab berjuang bukan hanya
untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain. Menurut Sarwono
(2009), mahasiswa adalah orang yang secara resmi terdaftar untuk
mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batasan usia
sekitar 18-30 tahun. Mahasiswa merupakan suatu kelompok
dalam masyarakat yang berjuang memperoleh status sarjana di
perguruan tinggi.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa adalah seseorang
yang sedang menyandang status di sebuah perguruan tinggi.
Individu yang memiliki tanggung jawab besar dalam
keberhasilannya meraih sebuah gelar yang akan dibawa kedalam
dunia pekerjaan.
2. Perkembangan Sosial Mahasiswa
Tugas perkembangan mahasiswa yang berkenaan dengan
hubungan sosial yaitu mampu membina hubungan baik dengan
anggota kelompok dan mengembangkan konsep dan keterampilan
intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran
sebagai anggota masyarakat (Hurlock, 1990). Hal yang perlu
dimiliki oleh mahasiswa untuk memenuhi tugas
perkembangannya ialah belajar untuk semakin mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
berperilaku asertif. Alasannya karena mahasiswa yang mampu
berperilaku asertif akan mudah bergaul dengan orang lain
dikarenakan orang yang asertif memandang orang lain secara
setara dan tidak ada yang dibeda-bedakan. Mahasiswa yang
asertif akan mudah melakukan perannya dikarenakan ia dapat
menerapkan hak-hak pribadinya tanpa menyangkali hak orang
lain. Orang yang asertif beranggapan bahwa ia patut untuk
menghargai orang lain dan begitu juga sebaliknya. Untuk
memenuhi tugas perkembangan tersebut, kemampuan berperilaku
asertif sangat diperlukan oleh mahasiswa.
B. Hakikat Persepsi
1. Definisi Persepsi
Menurut Desiderato (Rakhmat, 2008: 51), persepsi adalah
pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan yang diperoleh melalui indra manusia. Menurut Walgito
(2006: 88), persepsi adalah proses di mana stimulus dari indera
diinterpretasikan dan diorganisasikan oleh indera, sehingga
individu menyadari apa yang diinderanya. Persepsi adalah
kemampuan untuk membedakan, mengelompokkan, dan
memfokuskan, kemudian menginterpretasikan (Sarwono,
2009: 85). Persepsi menurut Irwanto, dkk (1988: 55) adalah
proses diterimanya rangsangan suatu objek, kualitas hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
antar gejala, maupun peristiwa sampai rangsangan itu disadari
dan dimengerti.
Dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan
bahwa persepsi adalah tanggapan, pendapat dan penilaian
terhadap suatu objek baik orang, benda, peristiwa, tingkah laku
atau hal lain yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Tanggapan, pendapat, atau penilaian tersebut diawali dengan
proses menerima rangsangan lewat indera yang kemudian
dikelompokkan dan diinterpretasikan, sehingga orang yang
bersangkutan menyadari dan memahami rangsangan yang
diterimanya.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Irwanto, dkk (1988) ada beberapa faktor yang
mempengaruhi persepsi, yaitu:
a. Perhatian yang selektif
Perhatian adalah proses konsentrasi pikiran atau
pemusatan aktivitas mental. Perhatian melibatkan objek
yang hadir pada saat yang bersangkutan, memilih satu
objek dari indera, sementara objek-objek yang lain
diabaikan. Semakin besar perhatian seseorang maka
semakin besar kesadarannya akan rangsangan
bersangkutan. Semakin kecil perhatian seseorang, semakin
kecil kesadarannya akan rangsangan yang bersangkutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dan semakin kecil pula kemungkinan individu
menanggapinya.
b. Sifat-sifat rangsangan
Rangsangan yang bergerak akan lebih menarik
perhatian orang dari pada rangsangan yang diam.
Seseorang akan menaruh perhatian pada rangsang yang
ukurannya lebih besar daripada rangsangan yang
ukurannya lebih kecil. Rangsangan yang akan mendapat
perhatian seseorang adalah rangsangan yang latar
belakangnya kontras daripada yang latar belakangnya
biasa atau tidak kontras.
c. Nilai-nilai dan kebutuhan individu
Persepsi juga ditentukan oleh sejauh mana
rangsangan itu bernilai bagi seseorang dan sesuai dengan
kebutuhannya. Nilai yang dianut dan kebutuhan yang
berbeda akan menyebabkan perbedaan persepsi. Walaupun
rangsangan yang dihadirkan pada dua orang sama, namun
persepsi yang terjadi bisa jadi berbeda karena perbedaan
nilai dan kebutuhannya.
d. Pengalaman terdahulu
Perhatian seseorang terhadap rangsangan turut
ditentukan oleh pengalaman yang dimiliki sebelumnya.
Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
bagaimana orang mempersepsikan dunianya. Jika pada
pengalaman terdahulu seseorang mempersepsikan sesuatu
buruk maka pandangan kedepannya akan buruk dan begitu
juga sebaliknya.
C. Hakikat Perilaku Asertif
1. Pengertian Perilaku Asertif
Menuru Depdikbud (2008) asertif berasal dari kata to assert
yang berarti menyatakan dengan tegas. Kata asertif
menunjukkan kemampuan untuk menyatakan pikiran, perasaan
dengan tegas. Individu yang berperilaku asertif mengerti apa
yang diperlukan dan diinginkan, serta mampu menjelaskan
kepada orang lain hal yang diinginkannya, bekerja untuk
memenuhi kebutuhannya dan tetap menunjukkan rasa hormat
kepada orang lain (Adams dan Lenz, 1995: 28).
Menurut Cawood (1997: 13), perilaku asertif adalah
ekspresi yang langsung, jujur, dan pada tempatnya dari
pikiran, perasaan, kebutuhan, atau hak-haknya tanpa
kecemasan yang tidak beralasan. Kata langsung digunakan
untuk menyatakan bahwa perilaku tidak berputar-putar; pesan
yang disampaikan dengan jelas terfokus dan wajar, tidak
menghakimi. Kata jujur digunakan untuk menunjukkan bahwa
perilaku selaras dengan yang dikatakannya. Semua isyarat
yang diberikan sama, kata-kata, gerak-gerik, dan perasaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
semua mengatakan hal yang sama. Kata pada tempatnya
digunakan untuk menyatakan bahwa perilaku asertif
memperhitungkan hak-hak dan perasaan-perasaan orang lain
dan dirinya sendiri.
Menurut Alberti dan Emmons (2002: 41-42) dalam perilaku
asertif ada aspek kejujuran, ada keterbukaan pikiran dan
perasaan, ada pengungkapan perasaan secara deskriptif, serta
ketegasan dalam berelasi dengan orang lain. Orang yang
mampu berperilaku asertif biasanya akan menghargai dan
menghormati hak orang lain, berusaha menjaga perasaannya
dan perasaan orang lain, dapat bertindak demi kebaikan
dirinya, mempertahankan haknya tanpa cemas, dan tanpa
melanggar hak orang lain. Perilaku yang asertif
mempromosikan kesetaraan dalam hubungan manusia, yang
memungkinkan kita untuk bertindak menurut kepentingan kita
sendiri, untuk membela diri kita sendiri tanpa kecemasan yang
tidak semestinya, untuk mengekspresikan perasaan dengan
jujur dan nyaman, untuk menerapkan hak-hak pribadi kita
tanpa menyangkali hak-hak orang lain.
Dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan
bahwa perilaku asertif adalah perilaku yang mempromosikan
kesetaraan dalam hubungan manusia, bertindak menurut
kepentingan kita sendiri, untuk membela diri sendiri tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
kecemasan yang tidak semestinya, mengekspresikan pikiran
serta perasaan secara jujur dan nyaman dengan menerapkan
hak-hak pribadi tanpa menyangkali hak-hak orang lain.
2. Aspek-aspek Perilaku Asertif
Menurut Alberti dan Emmons (2002: 42-43) ada berbagai
aspek perilaku asertif, seperti yang diuraikan berikut ini:
a. Mempromosikan kesetaraan dalam hubungan manusia
Orang asertif tidak menganggap dirinya lebih tinggi atau
lebih rendah dari orang lain. Ia tidak menganggap dirinya
lebih berharga dari pada orang lain, dan mengusahakan
agar setiap orang tidak dirugikan tetapi mengusahakan
agar kedua belah pihak sama-sama diuntungkan.
Kalau diterapkan pada tingkat mahasiswa ini berarti
bahwa mahasiswa mau menerima kekurangan dan
menerima kelebihan yang dimiliki oleh orang lain, dapat
menerima kekurangan diri sendiri, berani mengakui
kesalahan yang ia perbuat dan bersedia untuk belajar dari
sebuah kegagalan, sehingga tercipta hubungan yang setara
di antara kedua belah pihak.
2. Bertindak menurut kepentingan Anda sendiri
Ini mengacu kepada kesanggupan untuk membuat
keputusan sendiri. Ia juga mampu membuat suatu tujuan
dan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut. Saat ia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dalam pergaulan ia berani meminta bantuan dari orang lain
saat mengalami kesulitan.
3. Membela diri Anda sendiri
Orang yang asertif mampu berkata tidak untuk menolak
pendapat yang tidak sesuai dengan pikirannya, mampu
mempertahankan pendapatnya, mampu menanggapi
kritikan atau hinaan dari orang lain dengan tegas.
4. Mengekspresikan perasaan dengan jujur dan nyaman.
Orang asertif sadar bahwa setiap orang mempunyai
perasaan, keyakinan, dan nilai-nilai sendiri. Oleh karena
itu, ia dapat mengungkapkan perasaan-perasaan,
pemikiran, keyakinan dan nilai-nilai yang dimilikinya apa
adanya, tanpa merasa cemas atau bersalah. Ia sanggup
mengungkapkan ketidaksetujuannya, amarah dan
mengakui perasaan bersalah dan cemas, serta bersikap
spontan dan nyaman.
5. Menerapkan hak-hak pribadi tanpa menyangkali hak-hak
orang lain. Orang yang asertif mampu mempertahankan
pendapatnya dalam menegakkan haknya dalam kehidupan
bermasyarakat, berani berkata tidak untuk menolak hal
yang menurutnya tidak penting, mampu berperilaku baik
dalam bersosialisasi, dan mampu menghargai perasaan
dan pendapat orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Menurut Adams dan Lenz (1995) untuk berperilaku asertif
orang perlu mampu menggunakan I-message atau pesan aku yaitu
pernyataan yang mengungkapkan pikiran, pendapat, keyakinan,
kebutuhan, kinginan, perasaan kepada orang lain secara otentik,
jujur dan apa adanya. Terdapat 4 jenis I-message atau pesan aku
(Adams & Lenz , 1995: 36) yaitu:
a. I-message Deklaratif adalah suatu pengungkapan diri kepada
orang lain mengenai keyakinan, ide, sikap, minat, reaksi,
perasaan dan tujuan, agar orang lain menjadi tahu apa yang
dialami oleh pengirim, mengetahui rasanya menjadi orang
seperti pengirim dan bisa menjadi lebih jujur dalam
berhubungan. Pesan aku ini dapat mengundang dan mendorong
orang lain untuk berbagi pengalamannya sehingga dapat
terbina hubungan yang lebih dalam. Contoh: “Saya merasa
marah/kesal hari ini”.
b. I-message Responsif adalah suatu kecakapan berkomunikasi
yang digunakan untuk menanggapi permohonan dari orang lain
yang tidak dapat dipenuhi atau suatu permintaan yang dapat
diterima atau pernyataan yang dengan jelas mengungkapkan
kata “tidak” atau “ya”. Ada 2 bagian dari I-message Responsif
yang baik, yaitu:
1) Pengungkapan apa adanya mengenai diri sendiri
(penegasan). Bagian ini menyatakan keputusan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
menolak suatu permintaan dengan jelas. Contohnya: “Saya
tidak bisa membantu kamu”.
2) Pengaruh permintaan yang tidak dapat diterima. Bagian ini
menjelaskan mengapa menyatakan “tidak”. Pada dasarnya
mengatakan kata “tidak”, kita tidak perlu menjelaskan
alasan untuk menolak permintaan, namun dengan
memberikan alasan orang lain tidak mendapat kesan
bahwa pengirim kasar, agresif, serta memahami bahwa
pengirim lebih memilih kebutuhan lain. Contoh: “Tidak,
saya tidak mau nonton film, saya ada ulangan besok”.
c. I-message Preventif adalah suatu pengungkapan diri yang bisa
mencegah terjadinya konflik dan salah paham antara pengirim
pesan dan penerima pesan. Penerima pesan akan lebih tahu
mengenai apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh pengirim
pesan. Ada 2 bagian dari I-message Preventif yaitu:
1) Pengungkapan diri tentang kebutuhan. Contoh: Maaf,
saya ingin pergi hari ini.
2) Alasan-alasan untuk kebutuhan. Contoh: “Maaf, saya
memutuskan untuk lebih giat belajar agar bisa lulus
dengan nilai yang memuaskan”.
d. I-message Konfrontif adalah pengungkapan diri yang
menggambarkan perasaan negatif yang dialami sesudah
menghadapi tingkah laku orang lain, dan akibat dari tingkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
laku orang lain terhadap diri kita. Contoh: “saya merasa sangat
tersinggung atas ucapanmu”.
D. Perbedaan Perilaku Asertif, Non Asertif, dan Agresif
Alberti dan Emmons (2002: 45) menjelaskan perbedaan
perilaku asertif, non asertif, dan agresif seperti yang disajikan
dalam tabel 1.
Tabel 1
Perbedaan Perilaku Asertif, Non Asertif dan Agresif
Perilaku Tidak Asertif Perilaku Agresif Perilaku Asertif
Pengirim Pengirim Pengirim
Penyangkalan- diri Peningkatan-diri dengan
mengorbankan orang lain
Peningkatan diri
Terkekang Ekspresif
Merasa tersakiti, cemas Ekspresif Merasa nyaman dengan
diri sendiri
Membiarkan orang lain
untuk memilih
Memilih bagi orang lain Memilih bagi diri sendiri
Tidak berhasil meraih
tujuan yang diinginkan
Mencapai tujuannya
dengan menyakiti orang
lain
Kemungkinan mencapai
tujuan yang diinginkan
Penerima Penerima Penerima
Merasa bersalah atau
marah
Penyangkalan-diri Peningkatan-diri
Tidak menghargai
pengirim
Merasa tersakiti,
membentengi diri, merasa
terhina
Ekspresif
Mencapai tujuan yang
diinginkan dengan
mengorbankan orang lain
Tidak berhasil mencapai
tujuan yang diinginkan
Kemungkinan mencapai
yang diinginkan
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Asertif
Menurut Alberti dan Emmons (2002: 7) ada beberapa
faktor yang mempengaruhi perilaku asertif, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
1. Masyarakat
Masyarakat berperan penting dalam pembentukan
perilaku asertif individu. Masyarakat yang menerapkan
perilaku terbuka secara otomatis membentuk individu yang
terbuka dan sebaliknya. Kualitas perilaku asertif seseorang
sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa anak-anaknya.
2. Banyak orang yang tidak percaya bahwa mereka memiliki
hak untuk berperilaku asertif.
3. Banyak orang sangat cemas atau takut untuk berperilaku
asertif.
4. Banyak orang yang kurang terampil dalam mengekspresikan
diri secara afektif
Menurut Rathus (Setyafi: www.setyafi.multiply.com),
perilaku asertif yang dimiliki individu berbeda dengan individu
yang lain. Ada faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku asertif
seseorang yaitu:
1. Jenis kelamin
Sejak anak-anak, pendidikan laki-laki dan perempuan telah
dibedakan di masyarakat. Sejak kecil anak laki-laki telah
dibiasakan berperilaku tegas dan kompetitif. Masyarakat
mengajarkan bahwa asertif kurang sesuai untuk anak
perempuan. Oleh karena itu tampak bahwa perempuan lebih
berperilaku pasif terutama terhadap hal-hal yang kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
berkenan di hatinya. Anak laki-laki tampak lebih asertif
dibandingkan dengan anak perempuan.
2. Kepribadian
Dalam interaksi sosial, orang yang memiliki gambaran
kepribadian yang positif akan berperilaku aktif. orang yang
berperilaku aktif adalah orang yang secara spontan
mengutarakan apa yang ada pada dirinya, sehingga ia dapat
dikatakan mampu berperilaku asertif. Sebaliknya, orang yang
memiliki gambaran kepribadian yang negatif akan merasa
malu, minder dan tidak bisa mengungkapkan dirinya secara
penuh. Orang yang memiliki gambaran kepribadian yang
negatif dapat dikatakan tidak dapat berperilaku asertif.
3. Inteligensi
Perilaku asertif juga dipengaruhi oleh kemampuan setiap
orang untuk merumuskan dan mengungkapkan buah
pikirannya secara jelas sehingga dapat dimengerti dan
dipahami oleh pihak lain. Orang yang memiliki intelegensi
tinggi akan lebih asertif dibandingkan dengan orang yang
memiliki intelegensi rendah.
4. Kebudayaan
Perbedaan kebudayaan dengan berbagai macam tradisi
mempengaruhi perilaku orang yang tinggal didalamnya.
Misalnya, budayan Jawa cenderung mengekang perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
asertif. Budaya Jawa sangat menjunjung tinggi prinsip
hormat dan prinsip kerukunan. Budaya Jawa merasa sungkan
apabila mengutarakan pendapat dan perasaanya pada orang
lain, terutama perasaan negatif dan pendapat yang tidak
sejalan dengan banyak orang untuk menghindari
pertentangan. Hal ini mengakibatkan orang menjadi tidak
jujur dengan perasaan dan keinginannya sendiri.
F. Manfaat Perilaku Asertif
Menurut Adams dan Lenz (1995: 29-33) manfaat
berperilaku asertif adalah sebagai berikut:
1. Memahami diri sendiri
Manfaat paling penting dari berperilaku asertif terhadap
orang lain adalah seseorang akan tetap mampu sepenuhnya
memahami dirinya sendiri; kebutuhan, opini, dan idenya.
Menyampaikan idenya kepada orang lain adalah suatu proses
yang sama sekali berbeda dengan hanya memikirkan ide itu
semata-mata. Tindakan menyatakan sesuatu dengan lantang
akan mewujudkannya.
Melalui pengalaman pengungkapan diri kepada orang lain,
orang yang asertif akan mengenali dirinya dengan baik sekali.
Orang asertif akan bertindak kongkret pada apa yang ia
rasakan, dan melalui proses itu maka akan menciptakan lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
banyak kesempatan untuk mengembangkan diri dengan cara-
cara baru dan menggairahkan
2. Hidup dalam masa sekarang
Suatu keuntungan dengan berperilaku asertif terus-menerus
adalah seseorang akan hidup dalam kekinian. Orang yang
asertif dapat tetap berhubungan dengan dirinya sendiri dan
dapat memenuhi kebutuhannya saat ini.
Gagal untuk berkomunikasi secara spontan menyebabkan
seseorang hidup di masa lalu atau di masa yang akan datang,
senantiasa berjuang secara internal mendapatkan cara
mengatasi pikiran, perasaan, dan kebutuhannya yang
menganggu.
3. Memenuhi kebutuhan pokok
Orang yang berperilaku asertif dapat memungkinkan orang
lain mengetahui dan memahami keinginan atau kebutuhannya.
Kadang kita harus memberi tahu kepada orang lain tentang
kebutuhan kita, agar mereka mau dan bersedia membantu kita
memenuhi kebutuhan kita.
4. Pribadi yang menarik
Orang yang berperilaku asertif dalam sebuah hubungan
akan menjadi dirinya sendiri dan menampilkan dirinya secara
otentik. Ia tidak akan berpura-pura menjadi orang lain dalam
berelasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
5. Bertambahnya harga diri
Berperilaku asertif dapat menjadikan individu menjadi
berani membuka diri, jujur terhadap orang lain, khususnya
tentang ide-ide dan pokok persoalan yang sangat penting
untuknya. Harga diri dan kepercayaan diri orang yang
berperilaku asertif akan semakin bertambah.
6. Membuka jalan bagi orang lain
Individu yang bersedia berperilaku asertif dapat
memberikan kesempatan dan membuka jalan bagi orang lain
untuk berperilaku asertif. Berperilaku asertif dapat mencegah
timbulnya kesalahpahaman, berkurangnya frustrasi dan
kebencian. Semakin mereka terbuka dan mengenali diri
mereka, mereka dapat bertanggung jawab atas hidup mereka
dan memenuhi kebutuhan mereka yang terpenting.
7. Mencegah terjadinya keretakan hubungan
Orang yang berperilaku asertif akan terbuka dalam
menyatakan perasaan, fikiran atau pendapatnya pada orang
lain, sehingga keretakan dalam suatu hubungan dapat dihindari
atau dicegah.
G. Hambatan dalam Berperilaku Asertif
Aaron Beck (Alberti dan Emmons, 2002: 97-98)
menjabarkan beberapa pola pikir yang menghambat orang untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
berperilaku asertif. Hambatan ini berasal dari dalam diri individu
itu sendiri. Hambatan –hambatan yang dimaksudkan adalah:
1. Kecenderungan untuk berpikir kurang baik terhadap diri
sendiri.
Orang yang mempunyai pikiran bahwa dirinya buruk tidak
pantas mendapatkan hal yang baik. Ia menilai dirinya rendah
atau negatif tidak bisa mengatakan pendapatnya yang benar
dan selalu salah.
2. Kecenderungan untuk membesar-besarkan masalah
Orang yang sulit untuk berperilaku asertif akan membesar-
besarkan masalahnya agar mendapat perhatian dari orang lain.
Padahal masalah yang dimaksudkan sebenarnya tidak terlalu
penting dan tidak terlalu besar.
3. Sudut pandang egosentrisme tentang peristiwa-peristiwa dalam
kehidupan.
Suatu pemikiran bahwa segala sesuatu hal yang buruk
selalu menimpanya. Oleh karena itu orang ini akan sulit untuk
berperilaku asertif karena sudah berfikir negatif terlebih
dahulu.
4. Keyakinan bahwa hidup ini kalau tidak begini ya begitu.
Orang yang memiliki pemikiran yang hanya memiliki dua
pilihan yaitu “ya” atau “tidak”, akan sulit berperilaku asertif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Pada dasarnya dalam kehidupan ini banyak pilihan yang bisa
kita pilih.
5. Pandangan terhadap diri sendiri yang tidak berdaya atau rapuh.
Orang yang berfikir dirinya tidak bisa untuk melakukan
sesuatu akan sulit untuk berperilaku asertif. Ia merasa dirinya
rapuh dan tidak bisa melakukan apa-apa dalam menjalani
kehidupan.
H. Cara Meningkatkan Perilaku Asertif
Alberti dan Emmons (2002: 123-129) mengemukakan
beberapa usaha yang bisa dilakukan untuk meningkatkan perilaku
asertif yaitu:
1. Mengamati perilaku sendiri.
Mengamati perilaku sendiri yaitu menilai tentang perasaan
dan sikap diri sendiri dalam hubungan antar pribadi apakah diri
kita sudah asertif.
2. Melacak keasertifan sendiri
Melacak keasertifan sendiri yaitu mencatat setiap keadaan
dengan jujur dimana diri sendiri mengalami suatu kegagalan
atau keberhasilan, menganggapi keadaan dengan asertif dan
menghindar agar tidak dituntut asertif.
3. Menetapkan tujuan yang realistis bagi diri sendiri
Menetapkan tujuan yang realistis bagi diri sendiri yaitu
membuat penilaian diri sendiri dengan menentukan tujuan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
target yang hendak dicapai yang dijadikan sebagai penyemangat
atau sebagai pupuk untuk menumbuhkan perilaku asertif.
4. Memusatkan perhatian pada situasi tertentu
Memusatkan perhatian pada situasi tertentu yaitu
membayangkan suatu kejadian dimana diri sendiri mengalami
perlakuan yang kurang baik. Membayangkan dengan jelas
termasuk perasaan yang ada saat kejadian itu terjadi dan sesudah
kejadian tersebut.
5. Meninjau ulang respons diri
Meninjau ulang respons diri yaitu tulislah perilaku diri
sendiri yang terjadi pada langkah 4. Simaklah dengan seksama
dan perhatikan komponen yang melambangkan perilaku asertif
dan agresif. Jika respons yang menunjukkan rasa cemas, jangan
mencoba untuk memaksa dalam situasi yang menyakitkan.
6. Mengamati model (teladan) yang efektif
Mengamati model (teladan) yang efektif yaitu mengamati
seseorang yang dapat menanggapi situasi yang sama dengan
baik. Mengamati secara seksama bagaimana cara ia berperilaku
bukan apa yang dikatakan.
7. Mempertimbangkan tanggapan/respons alternatifnya
Mempertimbangkan tanggapan/respons alternatifnya yaitu
memikirkan kembali cara-cara lain yang bisa digunakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
menanggapi suatu peristiwa yang memungkinkan ada cara lain
yang lebih asertif serta tidak menyinggung perasaan.
8. Membayangkan diri sendiri sedang menangani situasi
Membayangkan diri sendiri sedang menangani situasi yaitu
membayangkan diri sendiri sedang mengalami situasi dengan
asertif. Mulai mengambangkan strategi atau cara untuk
mengatasi hambatan dalam visualisasi itu. Jika ada fikiran
negatif dalam upaya keasertifan segeralah mengganti kalimat
yang positif.
9. Mempraktikan pikiran-pikiran yang positif
Mempraktikan pikiran-pikiran yang positif yaitu membuat
kalimat yang positif saat memberikan tanggapan atau respons
kepada orang lain, agar terbiasa untuk berfikir positif dan
supaya penerima pesan tidak tersinggung.
10. Meminta bantuan apabila membutuhkannya
Meminta bantuan apabila membutuhkan yaitu proses untuk
menjadi asertif akan menuntut seseorang untuk lebih keras
dalam berupaya. Jika tidak sanggup untuk menangani situasi
yang telah Anda bayangkan, carilah bantuan dari orang yang
lebih profesional dalam berperilaku asertif.
11. Mencoba
Mencoba yaitu setelah melakukan beberapa pendekatan dan
pengamatan di atas. Sekarang mulailah mencoba menangani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
suatu masalah dengan cara baru. Cobalah mempratekkan dengan
teman agar mulai terbiasa berperilaku asertif.
12. Mendapat umpan balik
Mendapat umpan balik yaitu catatlah perilaku asertif yang
telah dipraktekkan di atas khususnya kekuatan yang ada dalam
diri serta tekuni kelemahan-kelemahan yang ada agar dapat
diperbaiki.
I. Penelitian yang Relevan
Berikut ini dipaparkan beberapa penelitian yang berkenaan
dengan perilaku asertif:
1. Hariyanti (2001) mengadakan penelitian tentang asertivitas
para mahasiswa keperawatan St. Vince a Paulo Surabaya tahun
2001. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Jumlah
populasi penelitian ini adalah 177 orang yang terdiri dari
seluruh mahasiswa akademi keperawatan St. Vinces a Paulo
Surabaya tahun 2001 yang berusia19-21 tahun. Alat
pengumpulan data adalah kuesioner. Hasil penelitian ini adalah
asertivitas mahasiswa akademi keperawatan St. Vinces a Paulo
Surabaya tahun 2001 perlu ditingkatkan.
2. Hia (2004) mengadakan penelitian tentang asertivitas para
suster yunior dan meditor Konggregasi Suster-Suster Cinta
Kasih dari Maria Bunda Berbelas Kasih (SCMM) di Sumatera
Utara tahun 2004. Jenis penelitian yang digunakan adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
penelitian deskriptif dengan metode survei. Jumlah populasi ini
adalah 60 orang, yang terdiri dari pada para suster yunior dan
meditor Konggregasi Suster-Suster Cinta Kasih dari Maria
Bunda Berbelas Kasih (SCMM) di Sumatera Utara tahun 2004.
Hasil penelitian ini adalah asertivitas suster yunior dan meditor
Konggregasi Suster-Suster Cinta Kasih dari Maria Bunda
Berbelas Kasih (SCMM) di Sumatera Utara tahun 2004 belum
tinggi dan perlu ditingkatkan.
3. Limasale (2014) mengadakan penelitian tentang sikap asertif
siswa SMPN 1 Sawangan tahun ajaran 2014 dan implikasinya
terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Jumlah
populasi yang pada penelitian ini adalah 90 orang. Alat
pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Hasil dari
penelitian ini adalah tinggi.
Kekhususan penelitian saya dengan beberapa penelitian lain adalah
kuesioner yang disebar untuk mengumpulkan data berbeda dengan
kuesioner yang digunakan oleh penelitian sebelumnya dan responden
penelitian juga berbeda. Peneliti tidak menggunakan kuesioner yang dibuat
oleh peneliti sebelumnya; peneliti membuat sendiri dengan bantuan dosen
pembimbing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
J. Kerangka Pikir
Seorang mahasiswa dituntut untuk bisa menjadi lebih
mandiri, lebih berinisiatif, lebih dewasa, dan lebih matang dalam
berpikir dan berperilaku. Untuk menciptakan interaksi yang baik
dan harmonis diperlukan kemampuan berperilaku asertif. Apabila
mahasiswa mampu berperilaku asertif, maka interaksi sosialnya
dan pengembangan dirinya akan semakin baik. Begitupula
sebaliknya, apabila mahasiswa kurang mampu dalam berperilaku
asertif, interaksi sosial dan pengembangan pribadinya akan
terhambat. Intraksi yang kurang baik akan mempengaruhi
pembentukan karakter mahasiswa. Karena itu perlu dilihat
seberapa mampu mahasiswa berperilaku asertif. Kalau ternyata
kurang baik, perlulah dilakukan upaya-upaya untuk membantu
mahasiswa meningkatkan kemampuannya berperilaku asertif.
Apabila mahasiswa ternyata memiliki kemampuan berperilaku
asertif yang baik, kemampuan itu perlu terus dipelihara dan
dikembangkan, agar kelak mampu memberikan pelatihan
asertivitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini dipaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan
metode penelitian, yaitu jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,
subjek penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, validitas dan
reliabilitas, dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode suvei.
Menurut Sugiyono (2013: 56) penelitian deskriptif dimaksudkan
untuk eksplorasi dan klasifikasi mengenai suatu fenomena atau
kenyataan sosial dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel
yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti. Metode survei
adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari
gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara
faktual, baik tentang situasi sosial, ekonomi, politik dari suatu
kelompok ataupun suatu daerah. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui persepsi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan 2014 terhadap
perilaku asertifnya.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Program Studi
Bimbingan dan Konseling angkatan tahun 2014. Pengisian kuesioner
dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Bimbingan dan
Konseling angkatan 2014. Semua anggota populasi menjadi subjek
penelitian, yang berjumlah 62 orang (kelas A 32 orang dan Kelas B 30
orang). Karena itu penelitian ini termasuk penelitian populasi. Peneliti
memilih mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014
sebagai subjek penelitian dengan beberapa pertimbangan, yaitu:
Pertama, belum ada yang meneliti tentang perilaku asertif mahasiswa
Prodi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014. Kedua, mahasiswa
Prodi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 harus menyadari
seberapa tinggi kemampuanya dalam berperilaku asertif. Hal tersebut
sejalan dengan kompetensi konselor yang berkaitan dengan
kompetensi kepribadian koselor yang jujur. Ketiga, sebagai calon guru
BK atau konselor harus mampu berperilaku asertif dan perlu mampu
memberikan pelatihan asertivitas.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini tunggal, yaitu persepsi mahasiswa Prodi
Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 tentang kemampuannya
berperilaku asertif.
E. Instrumen Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan kuesioner langsung tertutup. Artinya,
responden menjawab pernyataan yang alternatif jawabannya sudah
disediakan dalam lembar kuesioner dengan memberikan tanda centang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
() pada kolom alternatif jawaban yang dianggap tepat. Instrumen
yang digunakan berupa kuesioner kemampuan berperilaku asertif
mahasiswa. Kuesioner yang disusun penelitian mengacu pada prinsip-
prinsip skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial (Sugiyono, 2011: 134). Dalam skala Likert terdapat 5
alternatif jawaban, tetapi dalam kuesioner ini hanya digunakan 4
alternatif jawaban agar responden lebih jelas dalam menyatakan
jawabannya, dan tidak cenderung memilih alternatif jawaban yang
tengah (netral).
Pernyataan yang terdapat dalam instrumen perilaku asertif ini
terdiri dari pernyataan positif (favourable) dan pernyataan negatif
(unfavourable). Pernyataan positif (favourable) adalah pernyataan
yang mengungkap adanya kemampuan berperilaku asertif yang baik.
Sedangkan pernyataan negatif (unfavourable) adalah pernyataan yang
menunjukkan kurangnya atau tidak adanya kemampuan berperilaku
asertif.
Instrumen penelitian ini menyediakan 4 alternatif jawaban yaitu
Sangan Sesuai (SS), Sesuai (S), Kurang Sesuai (KS), dan Tidak
Sesuai (KS). Norma skoring yang dikenakan dalam pengolahan data
yang dihasilkan instrumen ini ditentukan sebagai berikut: untuk
pernyataan favourable skor yang diberikan untuk jawaban SS adalah
4, S adalah 3, KS adalah 2, dan TS adalah 1. Sebaliknya, untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
pernyataan unfavourable skor yang diberikan untuk jawaban SS
adalah 1, S adalah 2, KS adalah 3, dan TS adalah 4. Setelah kuesioner
perilaku asertif selesai, peneliti menguji cobanya. Kisi-kisi intrumen
penelitian disajikan dalam tabel 2.
Tabel 2
Kisi-kisi Kuesioner Perilaku Asertif Mahasiswa Program Studi
Bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
No Aspek Indikator Item
Jumlah (+) (-)
1. Mempromosikan
kesetaraan dalam
hubungan manusia
a. Menempatkan kedua belah
pihak secara setara
1, 3, 5 2, 4, 6 6
b. Dapat menerima kekurangan
dirisendiri
8, 9, 11 7, 10,
12, 13
9
2. Berindak menurut
kepentingan kita
sendiri
a. Mampu membuat tujuan
bagi dirinya sendiri
14, 15,
17, 18,
19,
16 6
b. Berani memulai hubungan
lebih dahulu dengan orang
lain
21, 22,
24, 26,
27
20, 23,
25
8
3. Membela diri sendiri
tanpa kecemasan yang
tidak semestinya
a. Berani berkata tidak 28, 29,
31, 32
30, 33 6
b. Berani menanggapi kritikan
atau amarah dengan tegas
35, 36, 34, 37,
38
5
4. Mengekspresikan
perasaan dengan jujur
dan nayaman
a. Dapat mengugkap perasaan
negatif
39, 40,
41, 42,
43
44, 45 7
b. Berani mengungkap
kebutuhan dan keinginannya
46, 49,
50
47, 48,
51
6
5. Menerapkan hak-hak
pribadi kita tanpa
menyangkali hak-hak
orang lain
a. Bersedia memberi bantuan
kepada orang lain
52, 53 54 3
b. Berperilaku menyenangkan
terhadap orang lain
55, 56,
57, 59,
61, 62
58, 60 8
JUMLAH 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
F. Validitas Dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas
Validitas menurut Azwar (2012: 131) yaitu ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian
terhadap isi tes dengan analisa rasional atau lewat expert
judgement (Azwar, 2012: 42). Untuk validitas isi peneliti
menggunakan uji pakar yang dilakukan oleh dosen pembimbing
saat bimbingan.
Teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis
validitas item-item tersebut adalah teknik korelasi Pearson
Product Moment. Hasil validitas dari item-item kuesioner
perilaku asertif dilampirakn pada lampiran 1. Adapun rumus
teknik korelasi product moment adalah sebagai berikut (Arikunto,
2010: 171):
𝑅ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑𝑋)(∑𝑌)
√{𝑁∑𝑋2 −(∑𝑋)2}{𝑁∑𝑌−(∑𝑌)2}
Keterangan rumus: 𝑅ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = Korelasi produk moment
N = Jumlah responden
X = Skor Variabel (jawaban responden)
Y = Skor total variabel (jawaban responden)
Keputusan ditetapkan dengan nilai koefisien korelasi item
dengan total item minimal sama dengan 0,30. Apabila nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
koefisien item kurang dari 0,30 maka item tersebut dinyatakan
gugur. Dalam tabel 3, disajikan rincian item yang valid dan tidak
tidak valid.
Tabel 3
Rincian Item Valid Dan Tidak Valid Dari Kuesioner Perilaku
Asertif Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
No Aspek Item Valid
Item
Tidak
Valid
1. Memperomosikan
kesetaraan dalam
hubungan manusia
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 10, 11, 12, 13
2. Bertindak menurut
kepentingan kita sendiri
15, 16, 17, 18,
19, 20, 21, 22,
23, 24, 25, 27
14, 26
3. Membela diri sendiri tanpa
kecemasan yang tidak
semstinya
28, 29, 30, 31,
32, 33, 34, 35,
36, 38
37
4. Mengekspresikan perasaan
dengan jujur dan nyaman
41, 42, 43, 45,
46, 47, 48, 49,
50, 51
39, 40,
5. Menerapkan hak-hak
pribadi kita tanpa
menyangkali hak-hak
orang lain
52, 53, 54, 55,
56, 57, 58, 59,
60, 61, 61
Jumlah 56 item 6 item
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil pengukuran.
Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi yaitu yang mampu
memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pengukuran yang reliabel (Azwar, 2012: 111). Pengujian
reliabilitas instrumen menggunakan pendekatan koefisien Alpha
Crombach (a), dengan rumus sebagai berikut:
R11 = [𝑘
𝑘 − 1] [1 −
∑ 𝜎2𝑏
𝜎2𝑡]
Keterangan rumus:
R11 = Koefisien reliabilitas instrumen
K = Jumlah butir pernyataan
∑ 𝜎2 𝑏 = Jumlah varians butir
𝜎2𝑡 = Varians total
Hasil perhitungan dikonsultasikan ke kriteria Guilford
(Masidjo, 2006). Kriteria Guilford dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4
Kriteria Guilford
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,9-1,00 Sangat Tinggi
0,71-0,90 Tinggi
0,41-0,70 Cukup Tinggi
0,21-0,40 Rendah
Negatif-0,20 Sangat Rendah
Berdasarkan kriteria Guilford dapat diketahui bahwa
koefisien reliabilitas kuesioner yang digunakan sangat tinggi,
yaitu 0.931.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
G. Teknik Analisis Data
Sugiyono (2013: 207) mengatakan bahwa analisis data merupakan
kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan
untuk menjawab rumusan masalah.
Langkah-langkah teknik data yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Menentukan Skor
Penentuan skor dilakukan dengan mengacu pada pedoman skoring
yang telah dibuat sebelumnya. Peneliti melihat sifat pernyataan
favorable dan unfavorable dan memberikan nilai dari angka 1 sampai
4 berdasarkan jawaban yang diberikan responden. Setelah itu peneliti
memasukan hasil tersebut pada tabel data dan menghitung total
jumlah skor item serta jumlah skor subjek.
2. Menentukan Kategori
Azwar (2014: 106) mengatakan bahwa kategorisasi bertujuan untuk
menempatkan individu dalam kelompok-kelompok yang terpisah
berdasarkan atribut yang diukur secara berjenjang dan menurut suatu
kontinuum. Kontinuum jenjang skor perilaku asertif yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dari sangat tinggi sampai dengan sangat
rendah. Norma kategorisasi mengacu pada norma kategorisasi yang
disusun oleh Azwar yang dapat dilihat pada tabel 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 5
Norma Kategorisasi Perilaku Asertif Mahasiswa Program Studi
Bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Keterangan:
σ (standar deviasi) : Luas jarak rentang yang dibagi dalam 6
satuan deviasi standar
Xi : Skor item
�̅� : Mean rata-rata
𝑁 : Jumlah
3. Membuat data hasil penskoran dengan menggunakan program
Microsoft Excel 2010.
4. Memeriksa validitas dan reliabilitas kuesioner dengan menggunakan
program SPSS 17.
Normal/Kriteria Skor Kategori
+1,5σ < μ Sangat Tinggi
+0,5σ < μ ≤ +1,5σ Tinggi
-0,5σ < μ ≤ 0,5σ Sedang
-1,5σ < μ ≤ -0,5σ Rendah
μ ≤ -1,5σ Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN USULAN TOPIK-TOPIK
BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL
Bab ini memuat hasil penelitian, pembahasan, dan usulan topik-topik
bimbingan pribadi-sosial. Penyajian hasil penelitian didasarkan pada rumusan
masalah atau pertanyaan penelitian.
A. Persepsi Mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Angkatan Tahun 2014 Terhadap Perilaku
Asertifnya
Tujuan pertama penelitian ini adalah mendeskripsikan persepsi Mahasiswa
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Angkatan Tahun 2014 mengenai perilaku asertifnya. Dengan mengikuti
norma kategorisasi yang dikemukakan pada tabel 5, diperoleh hasil
perhitungan sebagai berikut:
Skor maksimum teoritik : 56 x4 = 224
Skor minimum teoritik : 56 x 1 = 55
Luas jarak : 56-224 = 168
Standar deviasi ((σ/sd) : (56-168): 6 = 28
μ (mean teoritik) : (224 + 56) : 2= 140
Berdasarkan data penelitian tentang perilaku asertif yang dianalisis dengan
teknik kategorisasi model distribusi normal, tingkat kemampuan mahasiswa
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
angkatan tahun 2014 dalam berperilaku asertif menurut persepsinya adalah
seperti yang ditampilkan dalam tabel 6 ini.
Tabel 6
Kategorisasi Kemampuan Mahasisiwa Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan Tahun 2014 dalam
Berperilaku Asertif
Rentang Skor
Kategorisasi
Kemampuan
Berperilaku Asertif
Subjek Persentase
%
> 182 Sangat Tinggi 16 25.8%
154 – 182 Tinggi 38 61.3%
126 – 153 Sedang 8 12.9%
98- 125 Rendah 0 0%
<98 Sangat Rendah 0 0%
Berdasarkan tabel 6 tampak bahwa:
1. Ada 16 mahasiswa (25,8%) yang kemampuannya berperilaku asertif
sangat tinggi.
2. Ada 38 mahasiswa (61,3%) yang kemampuannya berperilaku asertif
tinggi.
3. Ada 8 mahasiswa (12,9%) yang kemampuannya berperilaku asertif
sedang.
4. Ada 0 mahasiswa (0%) yang kemampuannya berperilaku asertif
rendah.
5. Ada 0 mahasiswa (0%) yang kemampuannya berperilaku asertif
sangat rendah.
Berdasarkan tabel 6 peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan dari
sebagian besar mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Universitas Sanata Dharma angkatan tahun 2014 untuk berperilaku
asertif termasuk tinggi.
Hasil perhitungan data skor butir-butir perilaku asertif disajikan pada
tabel 7.
Tabel 7
Kategorisasi Skor Item Perilaku Asertif Mahasiswa Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Normal/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori
+1,5σ < μ > 187 Sangat Tinggi
+0,5σ < μ ≤ +1,5σ 165 – 186 Tinggi
-0,5σ < μ ≤ 0,5σ 144– 164 Sedang
-1,5σ < μ ≤ -0,5σ 123- 143 Rendah
μ ≤ -1,5σ <123 Sangat Rendah
Berdasarkan norma kategorisasi pada tabel 8 diperoleh hasil perhitungan
sebagai berikut:
Skor maksimum teoritik : 62 x 4 = 248
Skor minimum teoritik : 62 x 1 = 62
Luas jarak : 62-248 = 186
Standar deviasi ((σ/sd) : (62-248): 6 = 31
μ (mean teoritik) : (248+ 62): 2 = 155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 8
Item-Item Pernyataan Perilaku Asertif Mahasiswa Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta Yang Tergolong Rendah
No Aspek No
Item Pernyataan
1. Mempromosikan
kesetaraan dalam
hubungan
manusia
1 Saya mengansumsikan bahwa kebanyakan orang
adalah kompeten dan patut dipercayai
2. Berindak menurut
kepentingan kita
sendiri
20 Saya cenderung diam ketika saya bertemu
dengan orang yang baru saya jumpai
21 Saya sungkan memulai pembicaraan dengan
orang yang baru saya jumpai
3. Membela diri
sendiri tanpa
kecemasan yang
tidak semestinya
30
Saya sukar menolak ajakan teman untuk jalan-
jalan ketika saya sedang mengerjakan tugas
karena saya takut dijauhi oleh mereka
4. Mengekspresikan
perasaan dengan
jujur dan
nayaman
41
Saya percaya kebutuhan saya sama pentingnya
dengan kebutuhan orang lain dan saya berhak
memenuhi kebutuhan saya itu
5. Menerapkan hak-
hak pribadi kita
tanpa
menyangkali hak-
hak orang lain
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan tabel 6 disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
angkatan tahun 2014 memiliki kemampuan berperilaku asertif yang
tinggi. Hal ini tidak sesuai dengan dugaan peneliti sebelum melakukan
penelitian bahwa kemampuan berperilaku asertif mahasiswa Program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan
tahun 2014 rendah. Ada beberapa kemungkinan yang mungkin terjadi
sehingga dugaan peneliti terlalu berfikir negatif terhadap perilaku asertif
mahasiswa dan salah menduga. Boleh jadi sebagian besar subjek ingin
memberikan jawaban yang menyenangkan dan ingin memperlihatkan segi
dirinya yang baik. Boleh jadi responden sudah mampu berperilaku asertif.
Untuk membatasi pembahasan dan untuk menghindari
pengulangan yang tidak perlu, peneliti menggolongkan hasil-hasil
penelitian menjadi 2 yaitu: kemampuan asertif mahasiswa tinggi (yang
sangat tinggi dan tinggi disatukan menjadi tinggi) dan kemampuan asertif
kurang tinggi (yang sedang ditafsirkan peneliti sebagai kurang tinggi
karena ideal sebenarnya sangat tinggi).
Sudah disimpulkan di depan bahwa kemampuan berperilaku asertif
mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma angkatan tahun 2014 dalam berperilaku asertif tinggi (87,1%).
Hal ini dapat terbentuk dengan sangat baik karena lingkungan kampus
memberikan kebebasan pada mahasiswa untuk berperilaku. Pada kategori
ini seseorang dengan sangat baik memahami, merasakan, meyakini,
menanamkan dalam dirinya, dan mengaplikasikan bentuk perilaku asertif
dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Cawood (1997) perilaku asertif yang tinggi menunjukkan
adanya kemampuan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, kebutuhan,
keinginan, penolakan secara langsung, jujur, dan tegas serta untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
mendengarkan dan menerima kritikan atau saran yang membangun.
Adalah ideal jika mahasiswa dapat berperilaku asertif. Apabila mahasiswa
dapat berperilaku asertif dan bereaksi secara tepat terhadap berbagai
situasi yang muncul, maka mahasiswa akan lancar dalam menjalani
hidupnya. Bagi mahasiswa yang berperilaku asertif tinggi suatu masalah
tidak harus diakhiri dengan stress melainkan selalu diupayakan solusi yang
tepat.
Tingginya perilaku asertif mahasiswa disebabkan oleh dua faktor.
Pertama, kepercayaan diri mahasiswa. Mahasiswa yang memiliki
kepercayaan diri mampu memahami dan menerima dirinya, sehingga ia
mampu menunjukkan dirinya tanpa merasa cemas. Mahasiswa yang
percaya diri dengan mudah mengungkapkan pendapat dan kebutuhannya
kepada orang lain secara terbuka dan apa adanya. Kedua, pola asuh orang
tua. Pola asuh orang tua akan mempengaruhi perilaku seseorang. Apabila
pola asuh yang diberikan membebaskan anak untuk berpendapat dan
membebaskan anak untuk memilih. Maka secara langsung akan
membentuk anak yang terbuka dalam berpendapat dan dapat secara tegas
memilih atau memutuskan sesuatu yang berkenaan dengan hidupnya.
Mahasiswa yang berperilaku asertif tinggi perlu dijaga dan terus
dikembangkan agar mereka bisa berperilaku sangat asertif serta mereka
terhindar dari perilaku agresif maupun non-asertif. Adapun manfaat bila
mahasiswa berperilaku asertif yaitu memahami diri sendiri, hidup dalam
masa dkini, memenuhi kebutuhan pokok, pribadi yang menarik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
bertambahnya harga diri, membuka jalan bagi oran lain serta mencegah
keretakan hubungan (Adams dan Lezn, 1995: 23-33).
Mahasiswa yang mempunyai tingkat perilaku asertif yang rendah
(12%), menandakan bahwa dalam kehidupan sehari-hari memiliki perilaku
yang mengarah pada perilaku agresif atau non-asertif. Mahasiswa yang
tergolong ketegori rendah perlu mendapatkan bimbingan, pengertahuan
yang lebih mendalam mengenai perilaku asertif. Sehingga mereka akan
terbiasa berperilaku asertif bukan agresif ataupun non-asertif. Berperilaku
asertif akan membantu mahasiswa berelasi dengan baik serta mereka akan
diterima dalam lingkungan masyarakat.
Penyebab mahasiswa memiliki perilaku asertif yang tergolong
dalam rendah dikarenakan mereka belum mengerti tentang asertif, adanya
kebudayaan tentang mengungkapkan apa yang kita rasakan adalah hal
yang tabu, egois, kurang percaya diri, keyakinan dalam hidup tentang
menerima dan sabar. Keyakinan yang hampir semua orang menganutnya
ialah jangan membalas kekerasan dengan kekerasan. Yang artinya adalah
jika orang lain menyakiti perasaan kita, maka kita jangan membalas
dengan menyakiti perasaannya. Kemungkinan juga mahasiswa takut untuk
mengungkapkan perasaannya. Untuk membantu mahasiswa meningkatkan
kemampuannnya dalam berperilaku asertif, peneliti memberikan usulan
topik-topik bimbingan pribadi-sosial yang diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan berperilaku asertif mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
C. Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi-Sosial
Berdasarkan item-item kuesioner yang teridentifikasi pada tabel 8
menunjukkan rendahnya perilaku asertif mahasiswa Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
angkatan tahun 2014. Maka peneliti mengusulkan topik -topik bimbingan
pribadi-sosial untuk meningkatkan kemampuan berperilaku asertif pada
mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2014 disajikan pada tabel 9 pada
lampiran 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini disajikan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran untuk
berbagai pihak. Kesimpulan yang disajikan berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan. Bagian keterbatasan menyajikan kelemahan penelitian. Saran yang
diberikan dalam penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian yang ditujukan
kepada pihak yang terkait dan usulan untuk penelitian lain.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa:
1. Tidak ada mahasiswa yang kemampuan berperilaku asertifnya rendah
dan sangat rendah. Sebagaian besar mahasiswa tergolong baik
kemampuan perilaku asertifnya. Dengan kata lain mahasiswa sudah
mampu berperilaku asertif dengan baik.
2. Teridentifikasi 5 item yang berada dalam ketegori cukup tinggi hingga
sedang. Kelima butir item perilaku asertif yang teridentifikasi dalam
kategori tinggi hingga sedang dijadikan dasar penyusunan usulan
topik program peningkatan kemampun berperilaku asertif pada
mahasiswa.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Peneliti sadari bahwa kuesioner yang digunaka masih jauh dari
sempurna; bahasa yang digunakan nampaknya masih sulit untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
dipahami sehingga perlu berulang-ulang membaca agar dapat
memahami maksud dari pernyataan-pernyataan yang disajikan.
2. Ada kemungkinan subjek kurang serius dalam pengisian kuesioner
karena subjek mungkin pernah mengisi dan sering mengisi kuesioner
seperti yang digunakan dalam penelitian ini.
3. Kuesioner hanya dikonsultasikan dengan dosen pembimbing, tidak
melakukan expert judgement dengan ahli bahasa, ahli pendidikan, dll.
4. Penelitian ini hanya menggunakan kuesioner, karena keterbatasan
waktu penelitian.
C. Saran
Berikut beberapa saran untuk pihak-pihak yang terkait sesuai hasil
penelitian:
1. Prodi BK USD
Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa mahasiswa yang masuk
dalam kategori sedang. Untuk itu perlu sebaiknya Prodi BK USD lebih
peka terhadap kebutuhan mahasiswanya. Prodi BK USD dapat
memberikan layanan bimbingan atau mengadakan pembinaan atau
pertemuan rutin agar memberikan kesempatan pada mahasiswa
mengembangkan dirinya. Mengadakan evaluasi rutin dengan
mahasiswa agar mahasisiwa dapat mengungkapkan kebutuhan dan
perasaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2. Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling
Para mahasiswa ada baiknya senantiasa belajar mengembangkan
kemampuan dan memelihara kemampuan berperilaku asertifnya.
Mahasiswa dapat belajar membiasakan diri berfikir positif terhadap diri
sendiri dan orang lain, membiasakan diri untuk mampu berperilaku
asertif dengan menyampaikan perasaan dan apa yang diinginkan tanpa
melanggar hak orang lain. Selain itu juga, mempunyai niat yang tinggi
untuk belajar berpendapat di depan umum.
3. Peneliti sendiri
Peneliti sendiri sebaiknya semakin memahami unsur-unsur perilaku
asertif dan memperluas pengetahuannya mengenai alat yang digunakan
agar lebih mengungkap persepsi subjek mengenai hal yang ingin
diungkap.
4. Peneliti Lain
Sebaiknya peneliti lebih dapat mengembangkan Kuesioner perilaku
asertif yang lebih banyak mengungkapkan perilaku asertif dan
hendaknya dilakukan beberapa kali uji coba agar memenuhi persyaratan
penggunaan teknik uji coba terpakai untuk uji reliabilitas. Peneliti lain
juga diharapkan memperhatikan tingkat reliabilitas instrumen yang
digunakan saat penelitian, karena hal itu akan menentukan hasil
penelitian. Serta memperbaiki tata bahasa penulisan agar mudah
dipahami oleh subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
DAFTAR PUSTAKA
Adams, Linda dan Elinor Lenz. 1995. Be Your Best - Jadilah Diri Anda Sendiri.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Alberti, Robert dan Micheal, Emmons. 2002. Your Perfect Right – Panduan
Praktis Hidup Lebih Ekspresif dan Jujur Terhadap Diri Sendiri. Jakarta:
Elex Media Komputindo
Azwar, Saifuddin. 2012. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
_______________. 2014. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rinika Cipta
Cawood, Diana.1997. Manajer yang Asertif: Terampil Mengelola Orang dan
Efektif dalam Komunikasi. Bern Hidayat (Pen). Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
Depdikbud. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Tim Penyusun Kamus
Hariyanti. 2001. Studi Tentang Asertivitas Para Mahasiswa Akademi
Keperawatan St. Vincentius a Paulo Tahun Ajaran 2001/2002. Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Hia Riati. 2004. Deskripsi Asertivitas Para Suster Yunior dan Medior
Konggregasi Suster-Suster Cinta Kasih Dari Maria Bunda Berbelaskasih
(SCMM) di Sumatera Utara Provinsi Indonesia Tahun 2004. Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Hurlock., Elisabeth B. 1990. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga
Irwanto, dkk. 1988. Psikologi Umum. Jakarta: Gramedia
Limasale, L.A.C. 2014. Sikap asertif siswa SMP kelas 1 sawangan T.A
2013/2014. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Masidjo, I. 2006. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius
Rakhmat, Jalaludin. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sarwono, Sarlito W. 2009. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Setyafi. 2009. Assertive Training (dalam www.setyafi.multipy.com diunduh pada
hari Senin, 20 Juni 2016, pukul 01.00 WIB)
Sudrajat, Akhmad. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 27 Tahun 2008. (dalam www.akhmadsudrajat.com
diunduh pada hari Senin, 20 Juni 2016, pukul 01.00 WIB)
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Ubaedy, An. 2008. Interpersonal Skill: Bagaimana Anda Membangun,
Mempertahankan, dan Mengatasi Konflik Hubungan. Jakarta: Bee Media
Indonesia.
Walgito, Bimo. 2006. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Lampiran 1. Kisi-kisi Kuesioner Perilaku Asertif
TABEL 10
KISI-KISI BESAR PERILAKU ASERTIF
Definisi Oprasional: Perilaku asertif adalah perilaku yang mempromosikan
kesetaraan dalam hubungan manusia, bertindak menurut kepentingan kita sendiri,
untuk membela diri sendiri tanpa kecemasan yang tidak semestinya,
mengekspresikan pikiran serta perasaan secara jujur dan nyaman dengan
menerapkan hak-hak pribadi tanpa menyangkali hak-hak orang lain, seperti yang
tampak dalam jawaban terhadap kuesioner yang digunakan.
Aspek Indikator Item
A. Mempromosikan
kesetaraan dalam
hubungan manusia
1. Menempatkan kedua belah
pihak secara setara
a) Mau menerima
kekurangan orang lain
b) Mau menerima
kelebihan orang lain
1) Saya mengangsumsikan bahwa
kebanyakan orang adalah kompeten
dan patut dipercayai
2) Saya sukar berteman dengan orang
yang berasal dari luar daerah saya (-)
3) Saya dapat menerima dan menghargai
kekurangan orang lain
4) Saya merasa iri ketika teman saya
mendapatkan nilai yang lebih baik dari
saya (-)
5) Saya merasa bahagia dan
mengucapkan selamat kepada teman
yang mendapat nilai bagus
6) Saya merasa rendah diri ketika ada
teman yang lebih pandai dari saya (-)
2. Dapat menerima
kekurangan diri sendiri
a) Berani mengakui
kesalahan
b) Bersedia untuk belajar
dari sebuah kegagalan
1) Saat saya melakukan kesalahan, saya
merasa berat untuk mengakuinya dan
meminta maaf kepada orang yang
bersangkutan(-)
2) Saya berani bertanggung jawab atas
kesalahan yang sudah saya perbuat
3) Bagi saya kegagalan adalah jalan
untuk semakin baik kedepannya
4) Saya kurang menghargai diri saya
sebagai seorang pribadi yang unik (-)
5) Apabila saya mengalami sebuah
kegagalan, saya akan terus mencoba
sampai saya bisa melakukannya
dengan baik
6) Saat gagal melakukan sebuah tugas,
saya mudah menyerah (-)
7) Saya mudah menduga bahwa perasaan
yang tidak enak yang saya alami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
adalah akibat dari perilaku orang lain
(-)
B. Bertindak menurut
kepentingan kita
sendiri
1. Mampu membuat tujuan
bagi dirinya sendiri
a) Dapat membuat
keputusan untuk
dirinya sendiri
b) Berusaha meraih
tujuannya
1) Saya tahu hal yang harus saya
utamakan untuk mencapai tujuan saya
2) Saya menentukan sendiri
jurusan/program studi yang sesuai
dengan cita-cita saya
3) Dalam mengambil keputusan, saya
sangat mudah dipengaruhi oleh orang
lain (-)
4) Saya dapat membuat keputusan
sesudah mengadakan berbagai
pertimbangan
5) Saya menggunakan waktu dengan baik
untuk mencapai cita-cita saya
6) Saya membuat tujuan yang jelas dan
realistis untuk saya capai
C. Membela diri
sendiri tanpa
kecemasaan yang
tidak semestinya
1. Berani berkata tidak
a. Mampu menolak
ajakan yang tidak
sesuai dengan nilai
hidup
b. Berani
mempertahankan
pendapatnya
1) Saya berani berkata “tidak” saat teman
mengajak saya melakukan sesuatu
yang tidak sesuai/sejalan dengan nilai
hidup yang saya miliki
2) Ketika ada orang yang meminta saya
melakukan sesuatu yang tidak sesuai
dengan keinginan saya, saya mudah
mengatakan “tidak ” tanpa perasaan
bersalah atau cemas.
3) Saya sukar menolak ajakan teman
untuk jalan-jalan ketika saya sedang
mengerjakan tugas karena saya takut
dijauhi oleh mereka (-)
4) Saya berusaha mempertahankan
pendapat saya dengan menjelaskan
alasan saya
5) Saya berani mempertahankan
pendapat saya yang benar walaupun
orang lain kurang setuju
6) Saat diskusi saya cenderung mengikuti
pendapat orang lain karena saya tidak
suka berdebat (-)
D. Mengekspresikan
perasaan dengan
jujur
1. Dapat mengungkapkan
perasaan negatif
a. Berani mengakui
perasaan takut atau
cemas
b. Dapat mengungkapkan
perasaan marah
1) Saya berani mengungkapkan pada
orang lain bahwa saya takut atau
cemas
2) Saya cenderung menyembunyikan
perasaan cemas yang sedang saya
alami karena saya takut dianggap
lemah (-)
3) Sewaktu mengekspersikan kemarahan,
saya melakukannya tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
menyalahkan orang lain karena
membuat saya marah.
4) Saya percaya kebutuhan saya sama
pentingnya dengan kebutuhan orang
lain dan saya berhak memenuhi
kebutuhan saya itu
5) Saya memberitahukan kepada orang
lain bila perilaku mereka
menimbulkan masalah bagi saya
6) Sewaktu saya mengalami perasaan
yang kuat (marah, prustrasi, kecewa
dan sebagainya) saya dengan mudah
mengungkapkannya dengan kata-kata
kasar (-)
7) Saya sulit mengungkapkan kepada
orang lain kalau prilakunya
menimbulkan masalah bagi saya (-)
2. Berani mengungkapkan
kebutuhan dan
keinginannya
a. Dapat menyampaikan
kebutuhannya
b. Berani
mempertahankan
keinginannya
1) Ketika saya membutuhkan sesuatu,
saya akan langsung menyampaikan
kepada orang lain
2) Saya cendrung diam saat disikusi,
meskipun ada hal yang mengganjal di
hati saya (-)
3) Saya malu bertanya kepada dosen atau
teman, apabila ada materi perkuliahan
yang belum saya mengerti (-)
4) Apabila saya tidak setuju dengan
pendapat yang muncul dalam sebuah
diskusi, saya dapat bertahan pada
pendapat saya sendiri tanpa merasa
tidak enak
5) Saya mudah menjelaskan pada orang
lain latar belakang dari keinginan saya
6) Saya kurang berani mempertahankan
pendapat saya dihadapan orang lain
karena takut ditertawakan (-)
E. Menerapkan hak-
hak pribadi kita
tanpa menyangkali
hak-hak orang lain
1. Bersedia memberi bantuan
kepada orang lain
a. Mau memberi bantuan
1) Apabila ada orang yang meminta
bantuan pada saya, saya akan
membantunya dengan ikhlas
2) Saya bersedia menawarkan bantuan
kepada orang lain yang membutuhkan
3) Saya hanya diam saja ketika melihat
teman saya sedang mengalami
kesulitan memahami materi
perkuliahan (-)
2. Berperilaku
menyenangkan terhadap
orang lain
a. Menghargai perasaan
1) Saya memberikan kesempatan pada
orang lain untuk mengungkapkan isi
hatinya
2) Saya berusaha menjaga rahasia teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
orang lain
b. Menghargai pendapat
orang lain
yang dipercayakan kepada saya
3) Ketika orang lain yang mengutarakan
perasaanya, saya membiarkan dia
bercerita sampai selesai baru saya
menanggapinya
4) Saya cenderung memaksa orang lain
untuk mengikuti kemauan saya (-)
5) Saya mau mendengarkan pendapat
orang lain dengan penuh perhatian
walaupun bertentangan dengan
keinginan saya
6) Saya suka mengalihkan pembicaraan
kalau saya merasa bosan dengan topik
pembicaraan yang sedang berlangsung
(-)
7) Sewaktu mendiskusikan keyakinan
saya, saya melakukannya tanpa
menganggap bahwa pendapat orang
lain salah, bodoh dan irasional
8) Saya mendengarkan orang yang
sedang berbicara dengan penuh
perhatian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Lampiran 2 Kuesioner Perilaku Asertif Mahasiswa
KUESIONER PENGALAMAN MAHASISWA
Oleh:
Megawati
NIM: 121114057
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
KUESIONER PENGALAMAN MAHASISWA
A. Pengantar
Teman-teman yang saya hormati, pada kesempatan ini
perkenankanlah saya meminta kesediaan teman-teman untuk mengisi
kuesioner ini yang dimaksudkan untuk mengetahui pengalaman Anda
dalam berinteraksi dengan orang lain.
Jawaban teman-teman tidak akan dinilai benar atau salah, semua
jawaban adalah benar sejauh sesuai dengan pengalaman Anda. Oleh
karena itu, dimohon kesediaan teman-teman untuk mengisi kuesioner ini
dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan pengalaman Anda sendiri. Untuk
menjaga kerahasian, teman-teman tidak perlu mencantumkan nama.
Atas kesediaan teman-teman untuk mengisi kuesioner ini, saya
mengucapkan terima kasih.
B. Petunjuk Pengisian
1. Berikut ini disajikan sejumlah pernyataan mengenai pengalaman Anda
dalam berinteraksi dengan orang lain. Seberapa sesuai maksud
pernyataan dengan pengalaman Anda? Berilah tanda centang () pada
kolom alternatif jawaban yang sesuai bagimu. Alternatif jawaban
adalah:
Sangat Sesuai (SS) :Hal ini sangat sesuai dengan diri Anda dan
pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-
hari
Sesuai (S) :Hal ini sesuai dengan diri Anda dan
pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-
hari
Kurang Sesuai (KS) :Hal ini kurang sesuai dengan diri Anda
dan pengalaman Anda dalam kehidupan
sehari-hari
Tidak Sesuai (TS) :Hal ini tidak sesuai dengan diri Anda dan
pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-
hari
2. Periksalah kembali jawaban Anda dengan teliti, sehingga tidak ada
satu nomor pun yang terlewatkan. Selamat mengerjakan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
SS: Sangat Sesuai SS: Sesuai KS: Kurang Sesuai TS: Tidak Sesuai
No Seberapa sesuai maksud masing-masing pernyataan
berikut dengan pengalaman Anda?
Alternatif jawaban
SS S KS TS
1. Saya mengansumsikan bahwa kebanyakan orang adalah
kompeten dan patut dipercayai
2. Saya sukar berteman dengan orang yang berasal dari luar
daerah saya
3. Saya dapat menerima dan menghargai kekurangan orang lain
4. Saya merasa iri ketika teman saya mendapatkan nilai yang
lebih baik dari saya
5. Saya merasa bahagia dan mengucapkan selamat kepada teman
yang mendapat nilai bagus
6. Saya merasa rendah diri ketika ada teman yang lebih pandai
dari saya
7. Saat saya melakukan kesalahan, saya merasa berat untuk
mengakuinya dan meminta maaf kepada orang yang
bersangkutan
8. Saya berani bertanggung jawab atas kesalahan yang sudah
saya perbuat
9. Bagi saya kegagalan adalah jalan untuk semakin baik
kedepannya
10. Saya kurang menghargai diri saya sebagai seorang pribadi
yang unik
11. Apabila saya mengalami sebuah kegagalan, saya akan terus
mencoba sampai saya bisa melakukannya dengan baik
12. Saat gagal melakukan tugas, saya mudah menyerah
13. Saya mudah menduga bahwa perasaan yang tidak enak yang
saya alami adalah akibat dari perilaku orang lain
14. Saya tahu hal yang harus saya utamakan untuk mencapai
tujuan saya
15. Saya menentukan sendiri jurusan/program studi yang sesuai
dengan cita-cita saya
16. Dalam mengambil keputusan, saya sangat mudah dipengaruhi
oleh orang lain
17. Saya dapat membuat keputusan sesudah mengadakan
berbagai pertimbangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
SS: Sangat Sesuai SS: Sesuai KS: Kurang Sesuai TS: Tidak Sesuai
No Seberapa sesuai maksud masing-masing pernyataan
berikut dengan pengalaman Anda?
Alternatif jawaban
SS S KS TS
18. Saya menggunakan waktu dengan baik untuk mencapai cita-
cita saya
19. Saya membuat tujuan yang jelas dan realistis untuk saya capai
20. Saya cenderung diam ketika saya bertemu dengan orang yang
baru saya jumpai
21. Saya berani menyapa orang yang lebih tua dari saya
22. Saya sungkan memulai pembicaraan dengan orang yang baru
saya kenal
23. Saya enggan menyapa teman yang sudah melukai perasaan
saya
24. Saya meminta orang lain mengerjakan sesuatu tanpa merasa
bersalah atau rasa cemas
25. Apabila orang lain menolak permintaan saya, saya akan
merasa tersinggung
26. Ketika saya tidak berhasil menemukan informasi yang saya
butuhkan mengenai suatu hal, saya akan meminta bantuan
kepada orang lain
27. Saya berani meminta bantuan pada orang lain jika itu penting
bagi saya
28. Saya berani berkata “tidak” saat teman mengajak saya
melakukan sesuatu yang tidak sesuai/sejalan dengan nilai
hidup yang saya miliki
29. Ketika ada orang yang meminta saya melakukan sesuatu yang
tidak sesuai dengan keinginan saya, saya mudah mengatakan
“tidak ” tanpa perasaan bersalah atau cemas
30. Saya sukar menolak ajakan teman untuk jalan-jalan ketika
saya sedang mengerjakan tugas karena saya takut dijauhi oleh
mereka
31. Saya berusaha mempertahankan pendapat saya dengan
menjelaskan alasan saya
32. Saya berani mempertahankan pendapat saya yang benar
walaupun orang lain kurang setuju
33. Saat diskusi saya cenderung mengikuti pendapat orang lain
karena saya tidak suka berdebat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
SS: Sangat Sesuai SS: Sesuai KS: Kurang Sesuai TS: Tidak Sesuai
No Seberapa sesuai maksud masing-masing pernyataan
berikut dengan pengalaman Anda?
Alternatif jawaban
SS S KS TS
34. Saya cenderung berfikir negatif kalau saya dikritik oleh orang
lain
35. Saya mengucapkan terima kasih kepada orang yang memberi
masukan melalui kritiknya
36. Saya percaya bahwa kritik orang lain dapat berguna bagi saya
37. Ketika mendapatkan kritikan saya cenderung langsung
menolak kritikan yang bersangkutan
38. Saya merasa jengkel jika ada yang mengkritik saya
39. Saya berani mengungkapkan pada orang lain bahwa saya
takut atau cemas
40. Saya cenderung menyembunyikan perasaan cemas yang
sedang saya alami karena saya takut dianggap lemah
41. Sewaktu mengekspersikan kemarahan, saya melakukannya
tanpa menyalahkan orang lain karena membuat saya marah
42. Saya percaya kebutuhan saya sama pentingnya dengan
kebutuhan orang lain dan saya berhak memenuhi kebutuhan
saya itu
43. Saya memberitahukan kepada orang lain bila perilaku mereka
menimbulkan masalah bagi saya
44. Sewaktu saya mengalami perasaan yang kuat (marah,
prustrasi, kecewa dan sebagainya) saya dengan mudah
mengungkapkannya dengan kata-kata kasar
45. Saya sulit mengungkapkan kepada orang lain kalau prilakunya
menimbulkan masalah bagi saya
46. Ketika saya membutuhkan sesuatu, saya akan langsung
menyampaikan kepada orang lain
47. Saya cendrung diam saat disikusi, meskipun ada hal yang
mengganjal di hati saya
48. Saya malu bertanya kepada dosen atau teman, apabila ada
materi perkuliahan yang belum saya mengerti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
SS: Sangat Sesuai SS: Sesuai KS: Kurang Sesuai TS: Tidak Sesuai
No Seberapa sesuai maksud masing-masing pernyataan
berikut dengan pengalaman Anda?
Alternatif jawaban
SS S KS TS
49. Apabila saya tidak setuju dengan pendapat yang muncul
dalam sebuah diskusi, saya dapat bertahan pada pendapat
saya sendiri tanpa merasa tidak enak
50. Saya mudah menjelaskan pada orang lain latar belakang dari
keinginan saya
51. Saya kurang berani mempertahankan pendapat saya
dihadapan orang lain karena takut ditertawakan
52. Apabila ada orang yang meminta bantuan pada saya, saya
akan membantunya dengan ikhlas
53. Saya bersedia menawarkan bantuan kepada orang lain yang
membutuhkan
54. Saya hanya diam saja ketika melihat teman saya sedang
mengalami kesulitan memahami materi perkuliahan
55. Saya memberikan kesempatan pada orang lain untuk
mengungkapkan isi hatinya
56. Saya berusaha menjaga rahasia teman yang dipercayakan
kepada saya
57. Ketika orang lain yang mengutarakan perasaanya, saya
membiarkan dia bercerita sampai selesai baru saya
menanggapinya
58. Saya cenderung memaksa orang lain untuk mengikuti
kemauan saya
59. Saya mau mendengarkan pendapat orang lain dengan penuh
perhatian walaupun bertentangan dengan keinginan saya
60. Saya suka mengalihkan pembicaraan kalau saya merasa
bosan dengan topik pembicaraan yang sedang berlangsung
61. Sewaktu mendiskusikan keyakinan saya, saya melakukannya
tanpa menganggap bahwa pendapat orang lain salah, bodoh
dan irasional
62. Saya mendengarkan orang yang sedang berbicara dengan
penuh perhatian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lampiran 3. Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi Sosial
Tabel 9
Topik-Topik Bimbingan Pribadi Sosial
yang Diusulkan Untuk Mengembangkan Dan Meningkatkan
Kemampuan Berperilaku Asertif Mahasiswa Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata DharmaYogyakarta
No Pernyataan Item Topik
Bimbingan
Bidang
Bimbingan Tujuan Materi Kegiatan Sumber
1 Saya mengansumsikan
bahwa kebanyakan
orang adalah kompeten
dan patut dipercayai
(item no 1)
Semua
orang
setara
Pribadi-
sosial
Mahasiswa
mampu
menunjukk
an
kesetaraan
dalam
hubungan
Mengharga
i orang lain
Experiential
learning,
sharing,
refleksi
Alberti,
Robert &
Emmons
2002. Your
Perfect
Right –
Panduan
Praktis
Hidup
Lebih
Ekspresif
dab Jujur
Terhadap
Diri
Sendiri.
Jakarta:
Elex Media
Komputind
o
2 Saya cenderung diam
ketika saya bertemu
dengan orang yang
baru saya jumpai (item
no 20)
Proaktif Pribadi-
sosial
Mahasiswa
memiliki
keberanian
untuk
memulai
pembicaraa
n
Berani
memulai
permbicara
an
Experiential
learning,
sharing,
refleksi
Your
Perfect
Right
3 Saya berani meminta
bantuan pada orang
lain jika itu penting
bagi saya (item no 27)
Keberanian Pribadi-
sosial
Mahasiswa
memiliki
keberanian
untuk
bertindak
menurut
kepentinga
nnya
sendiri
Saya berani
meminta
tolong
Experiential
learning,
sharing,
refleksi
Your
Perfect
Right
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
No Pernyataan Item Topik
Bimbingan
Bidang
Bimbingan Tujuan Materi Kegiatan Sumber
4 Saya sukar menolak
ajakan teman untuk
jalan-jalan ketika saya
sedang mengerjakan
tugas karena saya takut
dijauhi oleh mereka
(item no 30)
Menolak
Permintaan
Pribadi-
sosial
Mahasiswa
memiliki
keberanian
untuk
berkata
tidak
Penolakan
dengan
baik
Experiential
learning,
sharing,
refleksi
Your
Perfect
Right
5 Saya percaya
kebutuhan saya sama
pentingnya dengan
kebutuhan orang lain
dan saya berhak
memenuhi kebutuhan
saya itu (item no 41) Kesadaran Pribadi-
sosial
Mahasiswa
semakin
berani
mengungka
pkan
pikirannya
melalui
pendaptnya
dan dapat
mempertah
ankannya
dengan
baik
Saya tahu
kebutuhan
saya
Experiential
learning,
sharing,
refleksi
Your
Perfect
Right t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 4. Hasil Uji Validitas
1. ASPEK 1
No Item Parameters Hasil Hitung Keputusan
Item 1 Pearson Correlation
.560**
Sig. (2-tailed) ,001 Valid
N 30
Item 2 Pearson Correlation
.754**
Sig. (2-tailed) ,000 Valid
N 30
Item 3 Pearson Correlation
.480**
Sig. (2-tailed) ,007 Valid
N 30
Item 4 Pearson Correlation
.433*
Sig. (2-tailed) ,017 Valid
N 30
Item 5 Pearson Correlation
.683**
Sig. (2-tailed) ,000 Valid
N 30
Item 6 Pearson Correlation
.727**
Sig. (2-tailed) ,000 Valid
N 30
Item 7 Pearson Correlation
.639**
Sig. (2-tailed) ,000 Valid
N 30
Item 8 Pearson Correlation
.704**
Sig. (2-tailed) ,000 Valid
N 30
Item 9 Pearson Correlation
.407*
Sig. (2-tailed) ,026 Valid
N 30
Item 10 Pearson Correlation
.375*
Sig. (2-tailed) ,041 Valid
N 30
Item 11 Pearson Correlation
.543**
Sig. (2-tailed) ,002 Valid
N 30
Item 12 Pearson Correlation
.382*
Sig. (2-tailed) ,038 Valid
N 30
Item 13 Pearson Correlation
,047
Sig. (2-tailed) ,804 Tidak Valid
N 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
2. ASPEK 2
No Item Parameters Hasil Hitung Keputusan
Item 14 Pearson Correlation
,240
Sig. (2-tailed) ,201 Tidak Valid
N 30
Item 15 Pearson Correlation
.560**
Sig. (2-tailed) ,001 Valid
N 30
Item 16 Pearson Correlation
.754**
Sig. (2-tailed) ,000 Valid
N 30
Item 17 Pearson Correlation
.480**
Sig. (2-tailed) ,007 Valid
N 30
Item 18 Pearson Correlation
.433*
Sig. (2-tailed) ,017 Valid
N 30
Item 19 Pearson Correlation
.774**
Sig. (2-tailed) ,000 Valid
N 30
Item 20 Pearson Correlation
.727**
Sig. (2-tailed) ,000 Valid
N 30
Item 21 Pearson Correlation
.639**
Sig. (2-tailed) ,000 Valid
N 30
Item 22 Pearson Correlation
.704**
Sig. (2-tailed) ,000 Valid
N 30
Item 23 Pearson Correlation
.474**
Sig. (2-tailed) ,008 Valid
N 30
Item 24 Pearson Correlation
.375*
Sig. (2-tailed) ,041 Valid
N 30
Item 25 Pearson Correlation
.543**
Sig. (2-tailed) ,002 Valid
N 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
3. ASPEK 3 No Item Parameters Hasil Hitung Keputusan
Item 28 Pearson Correlation
.560** Valid
Sig. (2-tailed) ,001
N 30
Item 29 Pearson Correlation
.754** Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
Item 30 Pearson Correlation
.480** Valid
Sig. (2-tailed) ,007
N 30
Item 31 Pearson Correlation
.433* Valid
Sig. (2-tailed) ,017
N 30
Item 32 Pearson Correlation
.774**
Sig. (2-tailed) ,000 Valid
N 30
Item 33 Pearson Correlation
.727**
Sig. (2-tailed) ,000 Valid
N 30
Item 34 Pearson Correlation
.639**
Sig. (2-tailed) ,000 Valid
N 30
Item 35 Pearson Correlation
.704**
Sig. (2-tailed) ,000 Valid
N 30
Item 36 Pearson Correlation
.474**
Sig. (2-tailed) ,008 Valid
N 30
Item 37 Pearson Correlation
-,032
Sig. (2-tailed) ,865 Tidak Valid
N 30
Item 38 Pearson Correlation
.393*
Sig. (2-tailed) ,032 Valid
N 30
Item 26 Pearson Correlation
-,168
Sig. (2-tailed) ,376 Tidak Valid
N 30
Item 27 Pearson Correlation
,366
Sig. (2-tailed) ,056 Valid
N 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
4. ASPEK 4 No Item Parameters Hasil Hitung Keputusan
Item 39 Pearson Correlation
-,033
Sig. (2-tailed) ,864 Tidak Valid
N 30
Item 40 Pearson Correlation
-,235
Sig. (2-tailed) ,212 Tidak Valid
N 30
Item 41 Pearson Correlation
.560**
Sig. (2-tailed) ,001 Valid
N 30
Item 42 Pearson Correlation
.754**
Sig. (2-tailed) ,000 Valid
N 30
Item 43 Pearson Correlation
.480**
Sig. (2-tailed) ,007 Valid
N 30
Item 44 Pearson Correlation
,312
Sig. (2-tailed) ,093 Valid
N 30
Item 45 Pearson Correlation
.774**
Sig. (2-tailed) ,000 Valid
N 30
Item 46 Pearson Correlation
.636**
Sig. (2-tailed) ,000 Valid
N 30
Item 47 Pearson Correlation
.639**
Sig. (2-tailed) ,000 Valid
N 30
Item 48 Pearson Correlation
.704**
Sig. (2-tailed) ,000 Valid
N 30
Item 49 Pearson Correlation
.407*
Sig. (2-tailed) ,026 Valid
N 30
Item 50 Pearson Correlation
.375*
Sig. (2-tailed) ,041 Valid
N 30
Item 51 Pearson Correlation
.543**
Sig. (2-tailed) ,002 Valid
N 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
5. ASPEK 5 No Item Parameters Hasil Hitung Keputusan
Item 52 Pearson Correlation
.521**
Sig. (2-tailed) ,003 Valid
N 30
Item 53 Pearson Correlation
.754**
Sig. (2-tailed) ,000 Valid
N 30
Item 54 Pearson Correlation
.480**
Sig. (2-tailed) ,007 Valid
N 30
Item 55 Pearson Correlation
.433*
Sig. (2-tailed) ,017 Valid
N 30
Item 56 Pearson Correlation
.774**
Sig. (2-tailed) ,000 Valid
N 30
Item 57 Pearson Correlation
.727**
Sig. (2-tailed) ,000 Valid
N 30
Item 58 Pearson Correlation
.639**
Sig. (2-tailed) ,000 Valid
N 30
Item 59 Pearson Correlation
.704**
Sig. (2-tailed) ,000 Valid
N 30
Item 60 Pearson Correlation
.474**
Sig. (2-tailed) ,008 Valid
N 30
Item 61 Pearson Correlation
.375*
Sig. (2-tailed) ,041 Valid
N 30
Item 62 Pearson Correlation
.543**
Sig. (2-tailed) ,002 Valid
N 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 5 Tabulasi Data Penelitian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 4
2 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 3 4 4 4 3 2 1 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 2 1 4
6 4 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3
7 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4
8 4 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3
9 4 3 4 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 1 2 3
10 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4
11 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4
12 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4
13 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
14 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3
15 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
16 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 4
17 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
18 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3
19 3 3 1 3 2 3 2 3 1 3 3 2 2 3 3 3 1 3 2 3 2 3 1 3 3
20 3 2 2 3 3 4 4 2 2 3 3 2 2 4 3 2 2 3 3 4 4 2 2 3 3
21 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4
22 4 4 4 4 3 3 3 3 2 1 2 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 1 2
23 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 3
24 3 3 4 4 2 3 2 2 1 2 3 3 3 2 3 3 4 4 2 3 2 2 1 2 3
25 3 3 3 3 2 2 2 2 1 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 1 4 4
26 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2
27 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2
28 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4
29 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3
30 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 4
31 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3
32 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 2 4 2 4 3 3 4 3 3 2
33 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3
34 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2
35 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 2 1 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 3
36 3 3 4 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 4
37 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4 2 2 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3
38 3 3 4 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3
39 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 4 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 4 4 4 3
2 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 2 2 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 1 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 2 1 4 4 4 4
3 3 4 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 2 4 4 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 4 3 3
2 2 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 2 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3
3 3 4 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 2 4 4 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 4 3 3
3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 1 2 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 1 2 3 4 3 4
3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3
1 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4
2 1 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 3 3
3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 1 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4
3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3
3 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3
1 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
3 3 3 3 1 3 2 3 2 3 1 3 3 4 3 3 3 1 3 2 3 2 3 1 3 3 3 3 1
2 4 3 2 2 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 2 2 3 3 4 2 2
3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4
3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 1 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 1 2 4 4 4
3 4 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 3 3 3 3
4 1 3 3 4 4 2 3 2 2 1 2 1 3 3 3 3 4 4 2 3 2 2 1 2 3 3 3 4
2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 4 2 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 4 4 3 3 3
2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 3 3 3
4 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 4 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3
3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2
2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3
3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 3 2 2 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4
4 4 4 3 2 1 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3
3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 1 3 2
4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 2 2 4 3 2 2 3 3
3 3 4 2 3 2 3 3 4 2 3 2 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4
3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 1 2 4 4 3 2 1 4 4 1 2 2 3 3 4 4 4 4 3
4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3
4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 3 3 3 2 3 3 4 4 2
3 3 4 3 2 2 4 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2
4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 1 1 2 3 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
4 4 3 3 3 2 2 4 201
4 4 4 3 3 3 3 4 210
3 3 3 3 3 3 2 3 182
4 4 4 4 4 4 4 4 239
3 4 4 4 3 2 1 4 208
2 3 3 4 2 3 2 3 181
3 4 4 4 3 2 3 4 206
2 3 3 4 2 3 2 3 181
3 3 3 3 3 1 2 3 181
4 4 4 3 3 3 3 4 207
3 4 4 3 3 3 3 4 207
3 3 3 4 3 2 2 4 188
3 4 4 4 3 4 3 3 221
3 4 3 3 3 4 2 3 196
3 3 3 4 3 3 3 3 200
4 3 3 4 3 3 2 4 199
3 3 3 3 3 2 3 3 184
3 3 3 3 3 3 2 3 174
3 2 3 2 3 1 3 3 155
3 3 4 4 2 2 3 3 176
4 4 4 3 3 2 4 4 219
4 3 3 3 3 2 1 2 186
3 3 1 2 2 2 2 3 153
4 2 3 2 2 1 2 3 162
3 2 2 2 2 1 4 4 165
3 4 3 3 2 2 2 2 173
3 2 2 2 2 3 2 2 152
3 2 3 3 3 3 3 4 172
4 4 3 3 3 3 3 3 203
4 3 3 4 3 2 4 4 215
3 3 3 3 2 3 3 3 181
3 2 3 1 3 3 3 3 178
4 4 2 2 3 3 2 4 196
4 3 3 2 4 4 3 3 208
3 3 3 2 1 2 3 3 188
1 2 2 2 2 3 3 4 183
3 2 2 1 2 3 4 1 190
2 2 2 1 4 4 2 3 183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
40 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3
41 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 1 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3
42 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 2 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4
43 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3
44 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3
45 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 1 3
46 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 4 1 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3
47 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4
48 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4
49 2 2 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3
50 2 2 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 4 2 2 4 3 4 3 3 4 4
51 2 2 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 2 2 4 3 1 3 3 3 3
52 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
53 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 2 3 3
54 3 1 2 2 2 4 4 4 3 4 4 4 3 2 1 4 3 4 4 3 3 2 3 2 3
55 2 3 2 2 1 4 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 4 2 2 3 4 3 4 3 4
56 2 2 2 2 1 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4
57 4 3 3 2 2 4 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 4 3
58 2 2 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3
59 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 1 3 4 3 3 4 2 2 2
60 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 4 4 3
61 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
62 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3
3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 4 2 2 2 2
3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 2 4 3 3 2 2 4 2 3 3 4 4 3 3
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 2 4 2 3 3 3 2 2 4 4 3
2 3 2 3 1 3 3 3 2 3 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4
3 4 4 3 2 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 2 4 1 3 3 2 3 3 3
4 4 3 3 2 4 4 4 3 3 2 4 4 3 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4
3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 2 1 3 2 4 3 2 3 3 3 2 1 4 4 4
3 1 2 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3
2 3 2 3 1 2 3 3 2 2 1 2 1 3 3 2 3 3 2 3 2 3 4 2 2
2 2 2 3 1 4 4 2 2 2 1 4 2 4 3 2 4 4 3 2 3 2 3 3 3
4 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 4 3 4 2 1 2 3 1 2 3 3 2 2
2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2 2
2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 1 2 3 4 3 3 4 1 3 4
4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 3 3 3 1 4 4 2 2 2 4 2 3 3
3 3 4 3 2 4 4 2 2 3 2 3 4 4 4 2 2 2 2 4 3 3 3 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
1 2 2 3 2 2 2 2 3 4 4 2 4 4 3 3 2 1 2 3 1 2 3 3 2
3 2 2 3 2 1 3 3 4 4 3 2 2 2 1 3 3 1 2 3 1 2 3 3 2
2 2 2 3 4 2 4 3 4 3 4 1 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2
3 3 2 3 2 4 3 4 2 1 3 2 4 3 2 3 3 2 3 4 3 3 4 1 3
2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 2 2 2 3 3
4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3
2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 4 2 186
3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 191
4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 192
4 4 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 207
4 4 3 4 4 3 3 2 1 4 4 4 190
4 4 2 4 4 4 3 3 2 3 3 3 186
3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 183
4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 206
4 4 4 3 4 4 4 1 2 3 3 2 179
4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 168
4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 1 3 177
4 3 3 2 3 3 4 2 2 4 2 1 175
2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 169
3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 178
2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 180
4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 184
4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2 194
2 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 169
2 2 4 3 1 2 2 2 2 2 2 2 152
2 3 3 3 3 2 2 1 2 1 3 3 177
4 2 2 2 2 2 2 1 4 2 4 3 183
4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 192
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI