Post on 19-Oct-2020
PERENCANAAN ULANG STRUKTUR ATAS
JEMBATAN SENGKALING MENGGUNAKAN
BALOK PRATEGANG DENGAN METODE
KESETIMBANGAN BEBAN (LOAD BALANCING)
Skripsi
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Teknik
Disusun Oleh:
M PAHLEVI PRIBADI
201410340311083
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
ii
iii
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
Saya persembahkan karya tulis sederhana ini kepada orang-orang yang selalu
membantu saya terkhusus kedua orang tua, kakak, dan adik ku yang tidak lupa
mengingatkan serta mengajarkan saya semua hal baik dan menjadikan garis
perjalanan hidup menuju pendewasaan diri.
Kemudian saya persembahkan juga buat istri dan anak-anak ku dimasa depan.
“ini skripsi hasil jerih payah papa mu nak selama kurang lebih 5 tahun kuliah”
Untuk menutup persembahan ini saya mengambil kutipan dari salah satu anime
yang saya sukai:
“Sudah menjadi suatu kewajaran kalau kau berpikir tidak bisa melakukannya
sendirian. Tapi sangat menyakitkan ketika orang lain yang mengatakan kalau kau
tidak bisa melakukannya”(Key Tsukishima – Haikyuu!)
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alaamiin, Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah
SWT, Sang Maha besar dan pemilik seluruh alam semesta atas berkat rahmat dan
hidayah serta kesehatan yang diberikan bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini dengan judul “Perencanaan Ulang Struktur Atas Jembatan
Menggunakan Balok Prategang Dengan Metode Kesetimbangan Beban (Load
Balancing)”.
Proses kelancaran penyelesaian tugas akhir ini merupakan salah satu hal yang
momen paling membahagiakan sekaligus membanggakan bagi penulis, karena
tugas akhir ini merupakan tanggung jawab penulis untuk mencapai gelar Sarjana
Teknik di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Malang. Tugas akhir ini terselesaikan berkat dari bimbingan, arahan serta kerja
sama dari berbagai pihak, baik dari tahap persiapan maupun tahap penyusunan.
Maka, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
sebanyak- banyaknya kepada:
1. Allah SWT karena atas nikmat, berkat, kasih sayang, dan segalanya, penulis
diberikan kesehatan, kekuatan, dan diberikan kemudahan dalam proses
pengerjaannya.
2. Rasulullah SAW kekasih Allah SWT karena beliau manusia paling sempurna
menjadi suri tauladan bagi semua umatnya.
3. H Wahyudinnoor, SE.,MM (Bapak) dan Hj Madinatul Rahmah (Ibu) yang telah
memberikan do’a, dukungan, motivasi, pengertian, kasih sayang yang tidak
terkira, serta membiayai seluruh studi penulis, sehingga penulis bisa
mengerjakan dan menyelesaikan studinya dengan baik serta dapat mencapai
gelar sarjana teknik dengan baik. Terima kasih kepada kedua orang tua penulis
tidak akan terbalas sampai kapanpun. Semoga gelar yang telah dicapai ini dapat
membuat kedua orang tua penulis bangga serta menjadi ladang pahala bagi
penulis maupun kedua orang tua penulis.
4. Akhmad Rinaldy, S.ikom (kakak) dan Muhammad Rizqi Ramadhani (adik)
yang telah memberikan do’a, dukungan, motivasi, pengertian serta
vi
memberikan semangat yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir ini. Thanks for my brother and my little brother.
5. Drs. Fauzan, M.Pd, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
6. Dr. Ahmad Mubin, MT, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Malang.
7. Ir. Rofikatul Karimah, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas
Muhammadiyah Malang dan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing II terima
kasih atas segala bimbingan dan arahan yang diberikan kepada penulis dan
sabar dalam mengajari penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
8. Ir. Erwin Rommel, MT, selaku Dosen Wali kelas B Angkatan 2014.
9. Ir. Yunan Rusdianto, MT, selaku Dosen Pembimbing I terima kasih atas segala
bimbingan dan arahan yang diberikan kepada penulis dan sabar dalam
mengajari penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
10. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah
Malang yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam tugas akhir ini.
Terima kasih atas ilmu, pengetahuan, dan pengertiannya yang telah diberikan
selama masa perkuliahan penulis. Terima kasih telah sabar mengajar sekaligus
membimbing penulis dalam semua mata kuliah yang telah diajarkan. Semoga
ilmu yang diberikan dapat bermanfaat di dunia dan akhirat.
11. Ibu Fadilla Fathul Jannah dan seluruh Staff Tata Usaha Teknik Sipil
Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu dalam tugas akhir ini. Terima kasih atas semua informasi akademik
yang telah diberikan selama masa perkuliahan penulis.
12. Teman-teman Teknik Sipil kelas B Angkatan 2014. Terima kasih telah
membantu, memberikan semangat, dan memberikan tenaga serta pikirannya
dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
13. Insinyur squad yang selalu mengajak main bareng terkhusus umar (thamuz
gendut), yongki (oreng madura), umbu (remusamapaty ta’ye), adit (anak kecil),
sancez (monyet kau), putra (aww), dika (turu too), wawan (sangkuriang) dan
fanni (ta*) yang sering mengganggu penulis, tetapi banyak memberikan
bantuan serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
vii
14. Teman-teman kost melati yongki,umbu,adit,bayu dan roni yang setiap hari
selalu mengganggu dan menemani penulis.
15. Teman-teman kost kasim and friend yang selalu mengajak penulis berolah raga
terkhusus olahraga badminton sehingga penulis alhamdulillah dapat menjaga
kesehatannya dengan baik sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah
membantu penulis secara langsung maupun tidak langsung dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari
kata sempurna karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan, oleh karena itu segala
masukan, kritik, dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan
tugas akhir ini.
Akhir kata, penulis berharap tugas akhir ini dapat menjadi ilmu yang
bermanfaat dan menjadi ladang pahala bagi seluruh pembacanya maupun bagi
penulis. Aamiin ya robbal aalamiin.
Malang 28 Oktober 2019
Penulis
viii
ABSTRAK
Sistem beton prategang sudah sering digunakan pada kontruksi jembatan. Karena
sistem beton prategang memberikan berbagai tegangan yang dapat mengurangi atau
menghilangkan gaya tarik pada beton. Adapun salah satu metode untuk
mengalanisa sifat beton prategang yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu
metode kesetimbangan beban yang dikembangkan oleh T.Y.Lin ini memiliki
konsep bahwa gaya prategang dapat mengimbangi gaya-gaya luar yang bekerja
pada struktur di sepanjang bentang, cocok digunakan pada jembatan karena
pembebanannya cukup kompleks dari pada kontruksi gedung. Hasil dari
perencanaan jembatan sengkaling yaitu jembatan prategang dengan metode
Pascatarik yang menggunakan girder profil PCI sebagai struktur utamanya. Kabel
prategang yang digunakan adalah jenis strands Uncoated 7 wire super strands
ASTM 416 Grade 270 Relaksasi Rendah. Balok prategang ditinjau sebagai
Prategang Penuh. Dasar-dasar perencanaan PCI girder ini mengacu pada
Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan (SNI T-12-2004),Pembebanan untuk
Jembatan (SNI T-02-2005). Dimensi girder 1,70 meter, lebar atas 0,80 meter dan
lebar bawah 0,70 meter dengan panjang bentang 28,00 meter. Jumlah strand yang
digunakan sebanyak 80 buah strand (gaya prategang = 10281,6 kN) tipe VSL
dengan diameter strand Ø98,72 (12,7 in) dibagi menjadi 4 tendon, per tendon
memiliki 18 buah strand (gaya prategang = 2570,41 kN).
ix
ABSTRACT
Prestressed concrete system are commonly used in bridge construction because it
gives stresses to reduce or eliminate the tensile stress. One of the methods to analyze
prestressed concrete used in this study is the load balance method by T. Y. Lin that
states the prestressed can balance external loads on the bridge span structure. The
method is suitable for bridges since its construction is more complex than other
building structures. The result of Sengkaling prestressed bridge is that it applied
post-tensioned method using PCI profile girder as its main structure. The
prestressed cable for this bridge is the uncoated 7 wire super strands ASTM 416
Grade 270 of low relaxation strand. The prestressed girder is considered as a full
prestressed. The principles of the PCI girder refers to the Concrete Structure
Planning for Bridge (SNI T-12-2004), the bridge load of (SNI T-02-2005). The
dimension of girder is 1.70 meter long, 0.80 meter top width, and 0.70 meter bottom
width, with gider span of 28.00 meter. The prestressed girder is using 80 strand
(prestress force = 10281,6 kN), type VSL with strand diameter Ø98.72 (12,7 inch)
divided to 4 tendons, each of which has 20 strands (prestress force = 2570,41 kN).
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ................................................................................. iii
LEMBAR PERSEMBAHAN ........................................................................... iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan .......................................................................................................... 3
1.4 Manfaat......................................................................................................... 4
1.5 Batasan Masalah ........................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 6
2.1 Uraian Umum ............................................................................................... 6
2.2 Bagian-Bagian Jembatan ............................................................................... 6
2.2.1 Bangunan Atas Jembatan (Upper Structure) ......................................... 7
2.2.2 Bangunan Bawah Jembatan (Sub Structure) ......................................... 8
2.3 Pembebanan Jembatan .................................................................................. 9
2.3.1 Beban Mati atau Beban Tetap ............................................................... 9
2.3.1.1 Beban Sendiri ........................................................................... 9
2.3.1.2 Beban Mati Tambahan/Utilitas ............................................... 11
2.3.1.3 Pengaruh Penyusutan dan Rangkak ........................................ 11
2.3.2 Beban Hidup atau Beban Lalu Lintas .................................................. 11
2.3.1.1 Beban Lajur “D”..................................................................... 12
2.3.1.2 Beban Truk “T” ...................................................................... 14
2.3.1.3 Faktor Beban Dinamis (FBD) ................................................. 15
xi
2.3.1.4 Gaya Rem .............................................................................. 16
2.3.1.5 Pembebanan Untuk Pejalan Kaki ........................................... 18
2.3.3 Aksi Lingkungan ................................................................................ 18
2.3.2.1 Beban Angin .......................................................................... 19
2.3.2.2 Pengaruh Gempa .................................................................... 21
2.4 Pelat Lantai Kenderaan ............................................................................... 23
2.5 Beton Prategang .......................................................................................... 26
2.5.1 Konsep Dasar Beton Prategang........................................................... 26
2.5.2 Metode Kesetimbangan Beban (Load Balancing Methode) ................. 27
2.5.2.1 Gaya Imbang Balok Sederhana ............................................... 30
2.5.3 Sifat dan Karakteristik Material .......................................................... 32
2.5.4 Kehilangan Gaya Prategang ................................................................ 37
2.6 Lintasan (Layout) Tendon ........................................................................... 43
2.7 Daerah Aman Kabel .................................................................................... 44
2.8 Tulangan Geser ........................................................................................... 46
2.9 Lendutan Jembatan ..................................................................................... 48
BAB II METODE PERENCANAAN ............................................................. 49
3.1 Pengumpulan Data Perencanaan .................................................................. 49
3.1.1 Data Teknis Jembatan......................................................................... 49
3.1.2 Lokasi Jembatan ................................................................................. 50
3.1.3 Tampak Perencanaan Jembatan .......................................................... 51
3.1.3.1 Tampak Depan Jembatan ........................................................ 51
3.1.3.2 Tampak Atas Jembatan ........................................................... 51
3.1.3.3 Tampak Samping Jembatan .................................................... 52
3.1.4 Tofografi Jembatan............................................................................. 52
3.2 Preliminary Design ..................................................................................... 52
3.3 Perencanaan dan Perhitungan Struktur Sekunder ......................................... 53
3.4 Perhitungan Pembebanan Jembatan ............................................................. 53
3.5 Analisa Struktur Pada Jembatan .................................................................. 53
3.6 Analisa Penampang Pada Jembatan ............................................................. 53
3.7 Kehilangan Gaya Prategang ........................................................................ 54
xii
3.8 Perencanaan Tulangan Geser....................................................................... 54
3.9 Perhitungan Lendutan ................................................................................. 54
3.10 Menuaikan Hasil Perhitungan Dalam Bentuk Gambar Teknik .................... 54
3.11 Diagram Alir Perencanaan.......................................................................... 55
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 57
4.1 Perhitungan Struktur Sekunder ..................................................................... 57
4.1.1 Perencanaan Tiang Sandaran .............................................................. 57
4.1.2 Perencanaan Kerb ............................................................................... 60
4.2 Perencanaan Pelat Lantai Jembatan .............................................................. 63
4.3 Perencanaan Beton Prategang....................................................................... 72
4.3.1 Desain Penampang Girder .................................................................. 72
4.3.2 Analisa Penampang Girder ................................................................. 72
4.3.3 Analisa Pembebanan Girder ............................................................... 75
4.3.3.1 Analisa Statika ...................................................................... 80
4.3.4 Analisa Gaya Prategang ..................................................................... 89
4.3.5 Perencanaan Tendon .......................................................................... 91
4.3.6 Kehilangan Sebagian Tegangan Prategang ....................................... 101
4.3.6.1 Kehilangan Tegangan Akibat Beton Prategang .................... 101
4.3.6.2 Kehilangan Tegangan Akibat Baja Prategang ....................... 104
4.3.7 Metode Kesetimbangan Beban (Load Balancing Method) ............... 116
4.3.7.1 Kontrol Tegangan ................................................................ 117
4.3.7 Perhitungan Lendutan ...................................................................... 121
4.3.8 Perencanaan Penulangan Girder Prategang ...................................... 122
4.3.9 Perencanaan Bursting Steel Pada End Block .................................... 127
4.4 Perencanaan Shear Connector ................................................................... 134
4.5 Perencanaan Sambungan Antar Segmen (Shear Key) ................................ 137
4.6 Perencanaan Elastomer Bearing ................................................................ 139
4.7 Perencanaan Diafragma ............................................................................. 142
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 146
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 146
5.2 Saran .......................................................................................................... 147
xiii
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... xxi
LAMPIRAN ................................................................................................... xxii
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Faktor Beban Untuk Beban Sendiri ................................................... 10
Tabel 2.2 Berat Isi Untuk Beban Mati .............................................................. 10
Tabel 2.3 Faktor Beban Untuk Beban Mati Tambahan/Utilitas ......................... 11
Tabel 2.4 Faktor Akibat Penyusutan dan Rangkak ............................................ 11
Tabel 2.5 Faktor Beban Akibat Beban Lajur “D” .............................................. 12
Tabel 2.6 Faktor Beban Akibat Beban Truk “T” ............................................... 14
Tabel 2.7 Jumlah Lajur Lalu Lintas Rencana .................................................... 14
Tabel 2.8 Faktor Beban Akibat Gaya Rem ........................................................ 16
Tabel 2.9 Faktor Akibat Pembebanan Pejalan Kaki .......................................... 18
Tabel 2.10 Faktor Beban Akibat Beban Angin .................................................. 19
Tabel 2.11 Kecepatan Angin Rencana, Cw ....................................................... 19
Tabel 2.12 Koefisien Seret, Vw ......................................................................... 20
Tabel 2.13 Faktor Beban Akibat Pengaruh Gempa ........................................... 21
Tabel 2.14 Faktor Kepentingan ......................................................................... 22
Tabel 2.15 Faktor Tipe Bangunan ..................................................................... 23
Tabel 2.16 Kawat – Kawat Untuk Beton Prategang .......................................... 36
Tabel 2.17 Strand Standar Tujuh Kawak Untuk Beton Prategang ..................... 37
Tabel 2.18 Strand 7 Kawat yang Dipadatkan untuk Beton Prategang
(ASTM A779) ................................................................................. 37
Tabel 2.19 Koefisien Gesek Kelengkungan dan Wobble ................................... 41
Tabel 2.10 Nilai KSH untuk Komponen Struktur Pascatarik ............................... 42
Tabel 4.1 Rekapitulasi Beban Kombinasi Pelat Lantai Kenderaan .................... 69
Tabel 4.2 Perhitungan Momen Inersia “I” Balok Tengah
Sebelum Komposit ............................................................................ 73
Tabel 4.3 Perhitungan Momen Inersia “I” Balok Tengah
Sesudah Komposit ............................................................................ 74
Tabel 4.4 Perhitungan Momen dan Gaya Lintang Akibat Beban
Sendiri Gelagar ................................................................................. 80
Tabel 4.5 Perhitungan Momen dan Gaya Lintang Akibat Beban
Mati Tambahan ................................................................................. 81
xv
Tabel 4.6 Perhitungan Momen dan Gaya Lintang Akibat Beban
Mati Diafragma .................................................................................. 82
Tabel 4.7 Perhitungan Momen dan Gaya Lintang Akibat Beban
Lalu Lintas Lajur “D” ....................................................................... 85
Tabel 4.8 Perhitungan Momen dan Gaya Lintang Akibat Beban
Rem dan Traksi ................................................................................. 86
Tabel 4.9 Perhitungan Momen dan Gaya Lintang Akibat Beban Angin ............ 87
Tabel 4.10 Rekapitulasi Momen (kNm) ............................................................ 88
Tabel 4.11 Rekapitulasi Gaya Lintang (kN) ...................................................... 88
Tabel 4.12 Rekapitulasi Keperluan Gaya Prategang Awal ................................ 91
Tabel 4.13 Strand Standar dengan Tujuh kawat tanpa pelapis
(ASTM-416) ................................................................................... 91
Tabel 4.14 Proferties Strand ............................................................................. 91
Tabel 4.15 Kompisi Strand Pada Selubung Tendon .......................................... 92
Tabel 4.16 Perhitungan Batas Bawah Aman Tendon ........................................ 93
Tabel 4.17 Perhitungan Batas Atas Aman Tendon ............................................ 94
Tabel 4.18 Posisi masing-masing Pada Tendon ................................................ 95
Tabel 4.19 Rekapitulasi Perhitungan Jarak Tendon ........................................... 97
Tabel 4.20 Tahap Pendongkaran Tendon untuk Perhitungan Kehilangan Gaya
Prategang Akibat Perpendekan Elastis (MPa). ............................... 102
Tabel 4.21 Koefisien Susut (KSH) Untuk Pascatarik ........................................ 103
Tabel 4.22 Rekapitulasi Kehilangan Gaya Prategang Akibat
Lengkungan dan Gesekan Per Tendon .......................................... 113
Tabel 4.23 Koordinat Per Satu Lintasan .......................................................... 113
Tabel 4.24 Gaya Prategang Tiap-Tiap Segmen Tahap Awal (Transfer) .......... 115
Tabel 4.25 Rekapitulasi Kehilangan Gaya Prategang ...................................... 115
Tabel 4.26 Gaya Prategang Tiap-Tiap Segmen Tahap Akhir (Service) ............ 116
Tabel 4.27 Tegangan Gaya Prategang Metode Kesetimbangan Beban
(Load Balancing) Tahap Awal (Transfer) ...................................... 118
Tabel 4.28 Tegangan Gaya Prategang Metode Kesetimbangan Beban
(Load Balancing) Tahap Akhir (Service) ....................................... 120
xvi
Tabel 4.29 Beban Mati dan Beban Hidup Untuk Penulangan Geser
Balok Girder ................................................................................. 124
Tabel 4.30 Perhitungan Luas Bursting Steel dan Jumlah Sengkang
Tertutup End Block ....................................................................... 128
Tabel 4.31 Gaya prategang akibat jacking pada masing-masing kabel ............ 130
Tabel 4.32 Perhitungan Sengkang Arah Vertikal Angkur Hidup ..................... 131
Tabel 4.33 Perhitungan Sengkang Arah Horizontal Angkur Hidup ................. 131
Tabel 4.34 Perhitungan Sengkang Arah Vertikal Angkur Mati ....................... 133
Tabel 4.35 Perhitungan Sengkang Arah Horizontal Angkur Mati ................... 133
Tabel 4.36 Jumlah Sengkang Yang Digunakan Untuk Bursting Force ............ 133
Tabel 4.37 Distribusi Gaya Lintang Per Segmen ............................................. 135
Tabel 4.38 Rekapitulasi Jarak Shear Connector Tiap Segmen ........................ 137
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tipikal Struktur Jembatan .............................................................. 6
Gambar 2.2 Komponen Bangunan Atas Jembatan .............................................. 7
Gambar 2.3 Beban Lajur D .............................................................................. 12
Gambar 2.4 Beban “D” BTR terhadap panjang yang dibebani ......................... 13
Gambar 2.5 Penyebaran Beban “D” Pada Arah Melintang ............................... 14
Gambar 2.6 Pembebanan Truk “T” (500 kN) ................................................... 15
Gambar 2.7 Faktor Beban Dinamis Untuk (FBD) untuk BGT,
Pembebanan Lajur “D” .................................................................. 16
Gambar 2.8 Gaya Rem Dari Beban Jalur “D” .................................................. 17
Gambar 2.9 Gaya Rem Per Lajur 2.75 meter
Kenderaan Batas Ultimit (KBU) ................................................... 17
Gambar 2.10 Pembebanan Untuk Pejalan Kaki ................................................ 18
Gambar 2.11 Luas Ekuivalen Bagian Samping Jembatan (Ab) ........................ 20
Gambar 2.12 Koefisien Geser Dasar (C) Plastis Untuk Analisis Statis ............. 22
Gambar 2.13 Contoh Diagram Tegangan dan Regangan Pelat ......................... 26
Gambar 2.14 Balok Prategang Dengan Tendon Parabola ................................. 28
Gambar 2.15 Grafik Analisa Tegangan dan Lenturan ....................................... 28
Gambar 2.16 Keseimbangan Gaya-Gaya pada Arah Vertikal ........................... 29
Gambar 2.17 Perimbangan Beban Terpusat ..................................................... 31
Gambar 2.18 Perimbangan Beban Merata ........................................................ 32
Gambar 2.19 Blok Regangan dan Tegangan Tekan Beton ................................ 34
Gambar 2.20 Jenis-jenis Baja Prategang .......................................................... 36
Gambar 2.21 Perpendekan Elastis .................................................................... 38
Gambar 2.22 Central Kern ............................................................................... 43
Gambar 2.23 Daerah Aman Kabel ................................................................... 45
Gambar 3.1 Foto Satelit Lokasi Jembatan Sengkaling UMM ........................... 50
Gambar 3.2 Tampak Depan Perencanaan Jembatan Sengkaling ....................... 51
Gambar 3.3 Tampak Atas Perencanaan Jembatan Sengkaling .......................... 51
Gambar 3.4 Tampak Samping Perencanaan Jembatan Sengkaling ................... 52
Gambar 3.5 Tofografi jembatan Sengkaling UMM .......................................... 52
xviii
Gambar 3.6 Diagram Alir ................................................................................ 55
Gambar 4.1 Tampak Depan Tiang Sandaran dan Trotoar ................................. 57
Gambar 4.2 Pembebanan Pada Tiang Sandaran ............................................... 57
Gambar 4.3 Penulangan Tiang Sandaran .......................................................... 60
Gambar 4.4 Pembebanan Pada Kerb ................................................................ 60
Gambar 4.5 Penulangan Kerb .......................................................................... 63
Gambar 4.6 Penulangan Balok Penyangga Kerb .............................................. 63
Gambar 4.7 Detail Perencanaan Pelat Lantai ................................................... 63
Gambar 4.8 Pembebanan Pelat Lantai Kenderaan Kombinasi 1 ....................... 66
Gambar 4.9 Pembebanan Pelat Lantai Kenderaan Kombinasi 2 ....................... 66
Gambar 4.10 Pembebanan Pelat Lantai Kenderaan Kombinasi 3 ..................... 67
Gambar 4.11 Pembebanan Pelat Lantai Kenderaan Kombinasi 4 ..................... 67
Gambar 4.12 Pembebanan Pelat Lantai Kenderaan Kombinasi 5 ..................... 68
Gambar 4.13 Pembebanan Pelat Lantai Kenderaan Kombinasi 6 ..................... 68
Gambar 4.14 Rencana Penulangan Pelat Lantai Kenderaan .............................. 71
Gambar 4.15 Dimensi Balok Prategang ........................................................... 72
Gambar 4.16 Penampang Balok Prategang Bagian Tegah
Sebelum Komposit ..................................................................... 72
Gambar 4.17 Penampang Balok Prategang Bagian Tegah
Sesudah Komposit ...................................................................... 74
Gambar 4.18 Rencana Penampang Diafragma ................................................. 77
Gambar 4.19 Penyebaran Beban Lajur “D” ...................................................... 78
Gambar 4.20 Diagram Momen dan Gaya Lintang
Berat Sendiri Girder ................................................................... 81
Gambar 4.21 Diagram Momen dan Gaya Lintang
Beban Tambahan Girder ............................................................. 82
Gambar 4.22 Diagram Momen dan Gaya Lintang
Beban Diafragma ....................................................................... 83
Gambar 4.23 Diagram Garis Pengaruh Momen dan Gaya Lintang
Beban Lajur “D” ......................................................................... 84
Gambar 4.24 Diagram Momen dan Gaya Lintang
xix
Beban Lajur “D” ........................................................................ 85
Gambar 4.25 Diagram Momen dan Gaya Lintang
Beban Rem dan Traksi ............................................................... 87
Gambar 4.26 Diagram Momen dan Gaya Lintang
Beban Angin .............................................................................. 88
Gambar 4.27 Daerah Aman Kabel ................................................................... 94
Gambar 4.28 Persamaan Parabola Mencari Posisi Tendon ............................... 95
Gambar 4.29 Posisi Lintasan Tendon ............................................................... 95
Gambar 4.30 Posisi Lintasan Tendon Pada Daerah Aman Kabel ...................... 96
Gambar 4.31 Jarak Antar Tendon Pada Ujung Bentang ................................... 97
Gambar 4.32 Posisi Tendon Pada Ujung Bentang & Pada Jarak 2 .................... 99
Gambar 4.33 Posisi Tendon Pada Jarak 4 m & Pada Jarak 6 m ........................ 99
Gambar 4.34 Posisi Tendon Pada Jarak 8 m & Pada Jarak 10 m .................... 100
Gambar 4.35 Posisi Tendon Pada Jarak 12 m & Pada Tengah Bentang .......... 100
Gambar 4.36 Diagram Kehilangan Gaya Prategang Akibat
Lengkungan dan Gesekan Pada Tendon 1.................................. 107
Gambar 4.37 Diagram Kehilangan Gaya Prategang Akibat
Lengkungan dan Gesekan Pada Tendon 2.................................. 109
Gambar 4.38 Diagram Kehilangan Gaya Prategang Akibat
Lengkungan dan Gesekan Pada Tendon 3.................................. 111
Gambar 4.39 Diagram Kehilangan Gaya Prategang Akibat
Lengkungan dan Gesekan Pada Tendon 4.................................. 112
Gambar 4.40 Gabungan Besar Gaya Prategang Per Segmen Akibat
Kehilangan Gaya Prategang Lengkungan dan Gesekan
Pada Tendon ............................................................................ 113
Gambar 4.41 Gaya Seimbang Pada Metode Kesetimbangan
Beban Tahap Awal ................................................................... 118
Gambar 4.42 Gaya Seimbang Pada Metode Kesetimbangan
Beban Tahap Akhir .................................................................. 120
Gambar 4.43 Penulangan Memanjang Pada Balok Prategang ......................... 124
Gambar 4.44 Penulangan Bursting Steel Pada End Block ............................... 129
xx
Gambar 4.45 Penulangan Busting Steel Angkur Hidup .................................. 133
Gambar 4.46 Penulangan Bursting Steel Angkur Mati ................................... 133
Gambar 4.47 Penulangan Pada Daerah End Block ......................................... 134
Gambar 4.48 Rencana Shear Connector ........................................................ 134
Gambar 4.49 Diagram Distribusi Gaya Lintang ............................................. 136
Gambar 4.50 Rencan Shear Key .................................................................... 137
Gambar 4.51 Tampak dan Detail Elastomer Bearing ..................................... 142
Gambar 4.52 Dimensi Diafragma .................................................................. 142
Gambar 4.53 Detail Penulangan Diafragma ................................................... 145
xxi
DAFTAR PUSTAKA
Asiyanto (2005). Metode Konstruksi Jembatan Beton, Universitas Indonesia.
Jakarta, Indonesia.
Direktorat Jenderal Bina Marga (2011), Manual Perencanaan Struktur Beton
Pratekan untuk Jembatan.
Lin, T.Y, dan Burns, H. (1982). Desain Struktur Beton Prategang, Erlangga.
Jakarta, Indonesia.
Nawy G, Edward (2001). Beton Prategang: Suatu Pendekatan Mendasar, Erlangga.
Jakarta, Indonesia.
Raju, Khrisna. (1986). Beton Prategang. Erlangga. Jakarta, Indonesia.
Standar Nasional Indonesia, Pembebanan untuk Jembatan, RSNI T-02-2005.
Standar Nasional Indonesia, Perencanaan Struktur Beton Untuk Jembatan, RSNI T-
12-2004.
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Pedoman Perancangan
Bantalan Elastomer Untuk Perletakan Jembatan, Surat Edaran 2015.
Standar Nasional Indonesia, Tata Cara Perancangan Beton Pracetak dan Beton
Prategang untuk Bangunan Gedung SNI 7833-2012.
Supriyadi, Bambang. (2007). Jembatan. Betta Offset. Yogyakarta, Indonesia.
Direktorat Jenderal Bina Marga (2017), Tentang Kriteria Desain Jembatan Standar.