Post on 15-Apr-2016
description
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian Pasar Uang (Money Market) adalah pasar dengan instrumen
financial jangka pendek, umumnya yang diperjualbelikan berkualitas tinggi.
Jangka waktu instrumen pasar uang biasanya jatuh tempo dalam waktu satu
tahun atau kurang. Pasar uang sering juga disebut pasar kredit jangka pendek.
Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum
dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar
Modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif
investasi lainnya, seperti: menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah
dan bangunan, dan sebagainya.
Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan
perusahaan, ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen
melalui jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya. Berlangsungnya
fungsi pasar modal (Bruce Lliyd, 1976), adalah meningkatkan dan
menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan “kriteria pasarnya” secara
efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan.
Perbedaan antara pasar modal dengan pasar uang yaitu dari jangka waktunya.
Dalam pasar uang, diperdagangkan surat berharga berjangka waktu pendek,
sedangkan dalam pasar modal, diperdagangkan surat berharga berjangka
waktu panjang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan pasar di bursa komoditi?
2. Apa yang di maksud dengan perdagangan pasar komoditi?
3. Apa yang di maksud dengan bursa komoditi indonesia?
4. Siapa saja pelaku pasar komoditi?
5. Bagaimana mekanisme pasar komoditi?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan pasar di bursa komoditi
2. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan perdagangan pasar
komoditi
3. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan bursa komoditi indonesia
4. Untuk mengetahui siapa saja pelaku pasar komoditi
5. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme pasar komoditi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pasar Di Bursa Komoditi
Pasar Komoditi adalah tempat dipertemukannya aktivitas permintaan dan
aktivitas penawaran barang, dalam hal ini barang-barang yang akan diperjual-
belikan di pasar. Pada saat terjadinya transaksi, tidak diperlihatkan jumlahnya
secara keseluruhan. Namun para penjual menjamin sepenuhnya para pembeli
akan menerima barang sesuai dengan contoh/sample yang diperlihatkan di
bursa pada saat dilaksanakannya transaksi baik mengenai jumlahnya,
kualitasnya, harganya, cara pengiriman dan bahkan waktu penyerahannya.
Transaksi terebut dapat dilakukan melalui telepon dan surat pesanan.
Adapun mengenai barang-barang yang dapat diperjual-belikan di pasar
komoditi cukup beraneka ragam, bisa berupa barang hasil pertanian,
kehutanan, pertambangan, serta industri dan kerajinan. Dibawah ini
merupakan rincian dari komoditi-komoditi yang dijual di pasar komoditi :
1. Komoditi yang merupakan barang hasil pertanian yaitu kopi, teh,
tembakau, kelapa sawit, lada, kako, karet, dll.
2. Komoditi yang merupakan hasil hutan yaitu kayu lapis, rotan, dll.
3. Komoditi yang merupakan hasil pertambangan yaitu emas, aluminium
(bauksit), timah, perak, tembaga, minyak bumi, dll.
4. Komoditi industri dan kerajianan yaitu mebel ukir dari kota Jepara, mebel
dan kerajinan rotan Tegalwangi, Cirebon, dll.
B. Perdagangan Pasar Komoditi
Pada pasar komoditi, perdagangan dibedakan menjadi dua macam yaitu1 :
1. Perdagangan Fisik
Perdagangan fisik adalah transaksi jual-beli yang dilakukan oleh
penjual dan pembeli, di mana setelah penjual dan pembeli mencapai suatu
kesepakatan, penjual akan menyerahkan secara fisik kepada pembeli.
1 Husnan, Suad. 1996. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Hal 69
3
2. Perdagangan Berjangka
Perdagangan Berjangka atau Perdagangan Spekulasi adalah suatu
transaksi perdagangan yang telah disepakati pembeli dan penjual dan
penyerahan barang yang diperjual-belikan disepakati pada waktu yang
telah ditentukan. Selain itu dalam kesepakatan tersebut dinyatakan bahwa
pembeli akan membayar di muka harga pembeliannya berdasarkan harga
perkiraan dan menunggu penyerahan barang sampai saat jatuh tempo.
Kegiatan pembelian tersebut dalam dunia usaha selanjutnya dikenal
dengan nama Pembelian Kontrak.
Manfaaat perdagangan berjangka pasar barang komoditi antara lain,
sebagai berikut2 :
a. Sebagai sarana pengelolaan risiko manajemen melalui kegiatan
lindung nilai/hedging.
Dengan memanfaatkan kontrak berjangka ini, produsen komoditi
dapat menjual komoditi yang baru akan mereka panen beberapa bulan
kemudian pada harga yang telah disepakati saat ini. Dengan demikian
mereka dapat memperoleh jaminan harga sehingga tidak berpengaruh
oleh kenaikan/penurunan harga pada pasar tunai. Manfaat yang sama
juga diperoleh pihak lain seperti eksportir yang harus melakukan
pembelian komoditi di masa yang akan datang, pada saat harus
memenuhi kontraknya dengan pembeli di luar negeri, atau pengolah
yang harus melakukan pembelian komoditi secara berkesinambungan.
b. Sebagai sarana pembentukan harga yang transparan dan wajar.
Harga yang terbentuk pada perdagangan berjangka mencerminkan
kekuatan pasokan dan permintaan barang komoditi di pasar.
C. Bursa Komoditi Indonesia
Pemerintah membentuk Bursa Komoditi Indonesia yang secara teknis
bursa ini berada di bawah pengawasan Departemen Perdagangan, sedangkan
2 J.Fabozzi, 1999, Manajemen Investasi, buku satu, Salemba empat,Grand Wijaya Center Blok D No.7 Jl.Wjaya 2, Jakarta. Hal 38
4
untuk masalah keuangan berada di bawah naungan Departemen Keuangan3.
Bursa Komoditi Indonesia melakukan perdagangan berjangka. Ada beberapa
alasan yang mendasari pemerintah Indonesia membentuk Bursa Komoditi
Indonesia, yaitu :
1. Perubahan lingkungan strategis seperti globalisasi.
2. Kesepakatan dalam jangka WTO, AFTA, APEC.
3. Berkuranya peran perjanjian komoditi Internasional.
4. Berubahnya kebijakan deregulasi dan debirokratisasi oleh pemerintah.
5. Dalam rangka merangsang produktivitas komoditi dan meningkatkan
kegiatan ekspor non migas agar bisa bersaing di pasar global.
6. Pemerintah menganggap perlu adanya berbagai fasilitas penunjang yang
dapat menjembatani kepentingan produksi dan kepentingan ekspor.
Manfaat Bursa Komoditi Indonesia yang dibentuk pemerintah sejak tahun
1986, antara lain :
1. Sarana Pengelolan Risiko
Salah satu ciri barang komoditi yang diperdagangkan di bursa
adalah harga komoditi yang bersangkutan sering mengalami gejolak.
Untuk menjaga kelangsungan usahanya maka diperlukan instrumen
pengelolaan risiko harga yang efisien yaitu dengan menggunakan
instrumen kontrak forward, kontrak berjangka, opsi, swap dan bond pada
skema pasar. Instrumen yang sering digunakan adalah kontrak berjangka.
Kontrak berjangka adalah suatu perjanjian yang mengikat secara hukum 2
belah pihak untuk membeli dan menjual komoditi dalam jumlah, mutu,
jenis, dan tempat tertentu yang telah ditetapkan. Sedangkan waktu
penyerahan di kemudian hari. Fluktuasi harga barang komoditi karena
perubahan kondisi perekonomian membuat para pelaku bursa ini
melakukan mekanisme hedging dengan tujuan melindungi aktiva dan/atau
kewajiban agar posisi mereka tetap berada di kondisi Break Event Point
(BEP).
3 Jugianto, 2000. Teori Portofolio dan analisis investasi. BPFE UGM. Yogyakarta. Hal 245
5
2. Sarana Pembentukan Harga
Selama belum terbentuk Bursa Komoditi Indonesia, harga jual
barang komoditi mengacu pada bursa yang ada di luar negeri. Tetapi
setelah terbentuk Bursa Komoditi Indonesia diharapakan Indonesia bisa
menjadi price maker dalam perdagangan global komoditinya sendiri.
Penetapan harga di bursa juga harus memperhatikan infomasi pasar
perdagangan fisik. Syarat harga jual di pasar Bursa Komoditi Indonesia,
adalah :
a. Merefleksikan konsensus antara sejumlah pembeli dan penjual yang
memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan
penjualan/pembelian di pasar.
b. Merefleksikan keadaan pasokan dan permintaan yang sebenarnya dari
barang-barang komoditi yang diperdagangkan di bursa.
c. Merefleksikan keadaan pasokan dan pernintaan di masa yang akan
datang dari barang-barang komoditi yang diperdagangkan di bursa.
d. Merefleksikan berubahnya konsensus di antara peserta pasar karena
diterimanya informasi terkini tentang situasi pasokan dan permintaan
komoditi yang diperdagangkan di bursa.
3. Efisiensi Pasar
Ukuran efisiensi pasar pada bursa komoditi adalah :
a. Kecilnya perbedaan antara harga bid dan offer dari barang komoditi
yang diperdagangkan di bursa.
b. Cepat dan mudahnya pelaksanaan transaksi di bursa.
4. Informasi Pasar
Informasi pasar yang dibutuhkan para pelaku pasar berjangka
komoditi antara lain informasi tentang harga, produksi, konsumsi, volume
perdagangan dan juga perkiraan (ekspektasi) pasar dapat membuat bursa
semakin transparan dan bersaing. Semakin banyak informasi diketahui
orang, akan membuat mereka mampu mengantisipasi pembentukan harga
di pasar.
6
D. Pelaku Pasar Komoditi
Pelaku pasar komoditi baik itu yang melakukan perdagangan fisik maupun
perdagangan berjangka. Pelaku Pasar Komoditi yang melakukan perdagangan
fisik antara lain 4:
1. Produsen dan Pengolah
Produsen adalah penghasil barang komoditi yang akan dijual pada
pasar komoditi. Pengolah adalah pelaku pasar komoditi yang melakukan
pengolahan terhadap barang-barang komoditi yang dihasilkan oleh para
produsen. Contohnya pengusaha mebel dan kerajinan yang melakukan
pengolahan terhadap barang komoditi hasil hutan yaitu rotan.
2. Konsumen
Adalah pelaku pasar komoditi yang melakukan konsumsi terhadap
barang-barang komoditi yang dihasilkan oleh produsen dan pengolah.
3. Pedagang dan Eksportir
Adalah pelaku pasar komoditi yang melakukan tugas untuk
menjual barang-barang komoditi dari produsen dan pengolah kepada
konsumen baik itu konsumen dalam negeri maupun konsumen luar negeri.
Pelaku pasar komoditi yang melakukan perdagangan berjangka, antara
lain :
1. Produsen dan Pengolah
Produsen adalah penghasil barang komoditi yang akan dijual pada
pasar komoditi. Pengolah adalah pelaku pasar komoditi yang melakukan
pengolahan terhadap barang-barang komoditi yang dihasilkan oleh para
produsen. Contohnya pengusaha mebel dan kerajinan yang melakukan
pengolahan terhadap barang komoditi hasil hutan yaitu rotan.
2. Pialang Berjangka
Adalah pelaku pasar komoditi yang menyediakan jasa pelayanan
dan informasi kepada investor untuk melakukan transaksi di pasar
komoditi mulai dari transaksi dimulai sampai transaksi tersebut selesai.
4 Sulistyastuti, Dyah Ratih. 2002. Saham dan Obligasi. Yogyakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya. Hal 59
7
Para pialang berjangka ini akan memperoleh fee atas jasa yang
diberikannya kepada para investor pasar komoditi.
Syarat Pialang berjangka antara lain :
a. Menguasai hukum di Indonesia maupun hukum perdagangan
Internasional.
b. Tidak pernah pailit atau menyebabkan suatu perusahaan pailit dalam
lima tahun terakhir.
c. Tidak pernah di hukum karena terbukti melakukan kecurangan dalam
menjalankan usahanya.
3. Investor
Bagi calon investor yang berminat untuk terjun didalam pasar
komoditi, pertama-tama mereka harus mendapatkan daftar nama-nama
perusahaan pialang berjangka terdaftar. Hal yang lain perlu diketahui
meliputi margin, bagaimana penempatan order, laporan keuangan nasabah,
pernyataan adanya risiko sampai pada tipe pialang yang memberikan jasa
pelayannya. Investor dalam pasar berjangka komoditi melakukan kegiatan
spekulasi yaitu dengan cara memanfaatkan perubahan harga yang terjadi di
pasar berjangka komoditi untuk mendapatkan keuntungan.
Ditinjau dari tingkat kemampuan dan pengalamannya, dikenal ada empat
macam kriteria investor di pasar komoditi. Investor tersebut antara lain,
sebagai berikut :
a. Investor Tingkat Pemula, Ciri-ciri investor yang masuk dalam kriteria
ini, antara lain :
1) Mereka nihil pengalaman
2) Berciri gugup, ragu-ragu dan mudah terperdaya sehingga sering
menjadi korban penipuan para pialang ilegal.
3) Investor ini membutuhkan pialang yang sabar, tidak sibuk dan
yang paling penting adalah pialang yang berinterpretasi tinggi
dalam menangani investor awam tentang seluk beluk perdagangan
ini.
8
b. Investor berpengalaman yang hanya memanfaatkan momentum pasar
sesaat, Ciri-ciri investor yang masuk dalam kriteria ini, antara lain :
1) Investor memiliki banyak pengalaman untuk melakukan
perdagangan berjangka dalam jangka waktu beberapa hari saja
(intra-day trading).
2) Mereka menyukai pialang yang berkarakteristik cepat tanggap,
efisien dan cerdik dalam mengeksekusi setiap transaksinya.
c. Investor berpengalaman yang bertipe seorang “hedger”, Ciri-ciri
investor yang masuk dalam kriteria ini, antara lain :
1) Investor menggunakan analisis fundamental atas komoditi yang
diperjualbelikan sehingga investor ini memiliki pengalaman untuk
melakukan perdagangan berjangka dalam jangka waktu lama (long
term).
2) Mereka memerlukan data statistik dari para pialang untuk
melakukan transaksi.
d. Investor Independen (Scalper), Ciri-ciri investor yang masuk dalam
kriteria ini, antara lain :
1) Investor ini sangat berpengalaman, perhitungannya tepat dan
akurat.
2) Mereka tidak memerlukan jasa dari para pialang karena mereka
lebih suka menggunakan jasa pialang khusus yang hanya bertugas
sebagai eksekutor transaksi atas perintahnya (take order).
4. Pemerintah
Tugas pemerintah adalah membuat peraturan untuk menciptakan
iklim usaha yang kondusif. Dalam rangka mewujudkan dan menjamin
integritas pasar komoditi dengan cara melakukan perdagangan
berjangka, maka pemerintah melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Kontrak berjangka yang digunakan sebagai dasar dalam transaksi
komoditi harus dapat menjamin pelaksanan perdagangan yang adil,
transparan dan tidak mengandung kelemahan yang dapat
dimanfaatkan untuk penipuan. Oleh sebab itu kontrak berjangka
9
harus mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Pasar Komoditi
(Bappebti).
b. Pengawasan pasar dilakukan setiap hari. Pengawasan dilakukan
secara berjenjang mulai dari para profesional sendiri, Bursa
Berjangka, Lembaga Kliring Berjangka dan Bappebti.
c. Kewajiban lapor bagi para profesional dan Bursa Berjangka dimana
laporan ditetapkan secara berkala dan sewaktu-waktu diperlukan.
d. Kewajiban membuat catatan dan/atau rekaman atas kegiatan yang
dilakukan oleh pihak yang memgang perijinan dan siap untuk
diperiksa secara berkala/sewaktu-waktu diperlukan.
e. Sistem penyelesaian pengaduan/perselisihan secara cepat dan
efektif.
Selain itu, pemerintah juga menjamin integritas keuangan para
pelaku pasar komoditi dengan cara melakukan perdagangan berjangka.
Hal yang dilakukan antara lain 5:
a. Kewajiban keuangan kepada Lembaga Kliring Berjangka harus
dapat dipenuhi tepat waktu dan lancar.
b. Lembaga Kliring Berjangka harus mampu menyelesaikan keuangan
transaksi apabila anggotanya lalai/cidera janji.
c. Pialang berjangka harus memiliki kemampuan keuangan yang kuat.
d. Dana nasabah harus ditempatkan di rekening yang berbeda.
e. Setiap pihak harus mematuhi kewajiban modal minimum yang
ditetapkan.
f. Transaksi dapat dilakukan apabila nasabah telah menyerahkan
margin.
g. Penyelesaian keuangan dilakukan setiap hari.
5 Anoraga, S.E., M.M., Piji Pakarti, S.E. Pengantar Pasar Modal. Penerbit Rineka Cipta. Hal 49
10
E. Mekanisme Pasar Komoditi
1. Mekanisme Perdagangan Fisik di Pasar Komoditi
Proses awal perdagangan fisik terjadi di dalam pasar komoditi
dimana konsumen dengan produsen selaku pedagang bertemu. Kemudian
terjadi kesepakatan untuk melakukan transaksi jual beli barang-barang
komoditi. Pihak penjual langsung mempersiapkan barang komoditi yang
diambil dari gudang (warehouse), kemudian melakukan proses
pemeriksaan terhadap kualitas (quality control) dan melakukan proses
pengepakan (packing). Setelah itu barang dikirim menggunakan jasa
perusahaan pengangkutan (shipping company) ke pada konsumen. Setelah
konsumen menerima barang komoditi tersebut, melakukan pemeriksaan
dan kemudian membayar pembelian barang tersebut kepada pihak penjual
dengan mentransferkan sejumlah uang ke bank. Setelah itu barulah pihak
bank melakukan transfer uang ke rekening penjual. Dan proses
perdagangan fisik di pasar komoditi selesai6.
2. Mekanisme Perdagangan Berjangka di Pasar Komoditi
Proses awal perdagangan terjadi di dalam pasar komoditi dimana
konsumen dengan produsen selaku pedagang bertemu. Kemudian terjadi
kesepakatan untuk melakukan transaksi jual beli barang-barang komoditi
dimana penyerahan barangnya masih di kemudian hari. Setelah melakukan
kontrak berjangka dengan buyer untuk menjual barang, pihak penjual juga
melakukan hedging atas aktiva yang akan diperolehnya dengan cara
menghubungi pialang berjangka untuk menjual piutang dagang yang
dimilikinya untuk menghindari kerugian karena memegang mata asing di
masa yang akan datang karena fluktuasi dari mata uang asing. Setalah itu,
penjual memproduksi barang dan langsung mempersiapkan barang
komoditi yang diambil dari gudang (warehouse), kemudian melakukan
proses pemeriksaan terhadap kualitas (quality control) dan melakukan
proses pengepakan (packing). Setelah itu barang-barang komoditi itu
6 Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Salemba Empat. Hal 37
11
diangkut dari pusat produksinya menggunakan truk-truk kontainer
berpendingin (buah dan sayur) kemudian dibawa ke pelabuhan, untuk
selanjutnya di kapalkan. Setelah proses pengapalan selesai, berlayar
selama beberapa lama menuju salah satu bandar, antara lain Nusantara
ataupun negara lainnya yang juga melalui Nusantara. Setelah sampai di
pelabuhan, maka barang tersebut dipindahkan lagi ke truk-truk kontainer
untuk dikirim kepada konsumen/buyer. Setelah konsumen menerima
barang komoditi tersebut, melakukan pemeriksaan dan kemudian
membayar pembelian barang tersebut kepada pihak penjual dengan
mentransferkan sejumlah uang ke bank. Setelah itu barulah pihak bank
melakukan transfer uang ke rekening penjual. Setelah menerima uang dari
buyer maka penjual mentransfer uang tersebut ke pialang berjangka dan
menerima uang dalam mata uang rupiah.
3. Contoh Pasar Komoditi
a. Floating Market (Pasar Terapung) di Chao Praya, Thailand,
merupakan pasar komoditi yang menjual barang-barang
dagangannya berupa komoditi-komoditi agribisnis, terutama sayur
dan buah, maupun berbagai jenis cinderamata khas Thailand di atas
sampan.
b. Pasir Panjang Wholesale Centre, pasar induk terbesar di Singapore,
merupakan pasar yang menjual bermacam-macam komoditi seperti
sayur dan buah yang didatangkan dari USA, Australia, RR Cina,
Hong Kong, Malaysia, Thailand dan Indonesia. Beberapa jenis
komoditi, seperti bawang putih dan kubis dikemas di dalam
kantong-kantong jala. Meskipun demikian, terdapat pula buah atau
sayur yang dikemas di dalam kotak-kotak karton atau styrofoam
yang disusun rapih dan teratur7.
c. Pasar Borong, Malaysia, yang hingga saat ini merupakan salah satu
pasar induk terbesar di Malaysia yang menjual barang-barang
7 Farid Harianto, dan Siswanto Sudom, 1998, Perangkat dan teknik analisis investasi di pasar modal Indonesia, PT Bursa Efek Jakarta ,Jakarta.Rank. hal 90
12
komoditi Indonesia diantaranya adalah kubis, ubi jalar, jahe, melon
dan cabai.
BAB III
PENUTUP
13
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab II maka dapat ditarik kesimpulan,
sebagai berikut :
1. Pasar komoditi termasuk dalam jenis pasar barang abstrak. Pasar
komoditi adalah tempat dipertemukannya aktivitas permintaan dan
aktivitas penawaran barang-barang komoditi.
2. Barang-barang komoditi yang diperjualbelikan pada pasar komoditi
terdiri dari barang hasil pertanian, kehutanan, pertambangan, serta
industri dan kerajinan.
3. Perdagangan di pasar komoditi terdiri dari dua macam yaitu
perdagangan fisik dan perdagangan berjangka. Dari kedua macam
perdagangan tersebut yang banyak diplih adalah perdagangan
berjangka. Hal ini disebabkan karena perdagangan berjangka memiliki
manfaat yaitu sebagai sarana pengelolaan risiko manajemen dan sebagai
sarana pembentukan harga yang transparan dan wajar.
4. Bursa Komoditi Indonesia dibentuk oleh pemerintah dalam rangka
meningkatkan penjualan barang-barang komoditi agar dapat bersaing di
pasar global.
5. Pelaku pasar komoditi untuk perdagangan fisik antara lain produsen dan
pengolah, konsumen, pedagang dan eksportir. Sedangkan pelaku pasar
komoditi untuk perdagangan berjangka antara lain produsen dan
pengolah, pialang berjangka, investor dan pemerintah.
6. Mekanisme pasar komoditi dibagi menjadi 2 yaitu mekanisme
perdagangan fisik di pasar komoditi dan mekanisme perdagangan
berjangka di pasar komoditi.
7. Contoh pasar komoditi antara lain Floating Market (Pasar Terapung) di
Chao Praya, Thailand, Pasir Panjang Wholesale Centre di Singapore,
dan Pasar Borong, Malaysia.
B. Saran
14
Penulis telah berusaha maksimal dengan kemampuan yang ia punya, tentu
masih banyak kekurangan yang tanpa sengaja, untuk itu penulis terbuka untuk
menerima kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan penulisan-
penulisan selanjutnya.
KATA PENGANTAR
15
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan
dan kekeliruan baik dalam penulisan maupun materi yang disajikan, oleh karena
itu kami sangat mengharapkan masukan serta kritik dan saran dari semua pihak
demi kesempurnaan dalam pembuatan makalah selanjutnya. Atas kritik dan saran
yang disampaikan nantinya kami ucapkan terima kasih.
Bengkulu, 2015
Penulis
DAFTAR ISI
16
i
Halaman Judul
Kata Pengantar......................................................................................................i
Daftar Isi ...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pasar Di Bursa Komoditi........................................................................3
B. Perdagangan Pasar Komoditi.................................................................3
C. Bursa Komoditi Indonesia......................................................................4
D. Pelaku Pasar Komoditi...........................................................................7
E. Mekanisme Pasar Komoditi..................................................................11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................................14
B. Saran ......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... iii
MAKALAH
17
ii
FIQH KONTEMPORERPerdagangan di Bursa Komoditi
Disusun Oleh : Fathanah
Nany MarlenaEgo
Julia Wensi
Dosen Pembimbing :Nilda Susilawati, M. Ag
EKONOMI ISLAMFAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
INTSITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU
2015DAFTAR PUSTAKA
18
Husnan, Suad. 1996. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Jugianto, 2000. Teori Portofolio dan analisis investasi. BPFE UGM. Yogyakarta
Sulistyastuti, Dyah Ratih. 2002. Saham dan Obligasi. Yogyakarta: Penerbit
Universitas Atma Jaya.
Anoraga, S.E., M.M., Piji Pakarti, S.E. Pengantar Pasar Modal. Penerbit Rineka
Cipta.
Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya. Jakarta: Salemba Empat
Farid Harianto, dan Siswanto Sudom, 1998, Perangkat dan teknik analisis
investasi di pasar modal Indonesia, PT Bursa Efek Jakarta ,Jakarta.Rank
J.Fabozzi, 1999, Manajemen Investasi, buku satu, Salemba empat,Grand Wijaya
Center Blok D No.7 Jl.Wjaya 2, Jakarta
19
iii