Post on 24-Mar-2019
PERANAN TURKI UTSMANI DI ALJAZAIR DAN
SEKITARNYA ABAD KE 16
Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Adan dan Humaniora
Untuk memenuhi persyaratan memperoleh
gelar sarjana Humaniora ( S.Hum)
OLEH:
NURDIYANAH
108022000007
JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi dengan Judul PERANAN TURKI UTSMANI DI ALJAZAIR DAN
SEKITARNYA ABAD KE 16 Telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas
Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada
07 September 2015. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana Humaniora (S.Hum) pada program studi Sejarah dan
kebudayaaan Islam
Jakarta, 07 September 2015
PERANAN TURKI UTSMANI DI ALJAZAIR DAN
SEKITARNYA ABAD KE 16
Skripsi
Dilaksanakan sebagai Salah Satu Tugas Akademik untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S. Hum)
Oleh:
Nurdiyanah
Nim: 108022000007
Disetujui oleh
Pembimbing,
PROGRAM STUDI SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
i
ABSTRAKSI
Dinasti Turki Utsmani memulai peranan barunya sebagai salah asatu
penguasa Islam terbesar yang namanya cukup dikenal oleh dunia barat. Adab ke 16
menjadi titik balik bagi Dinasti Turki Utsmani, dibawah pemerintahan Sultan
Suleyman, Turki Utsmani benar-benar menjelma menjadi kekuatan baru yang patut
diperhitungkan barat.
Kontribusi Turki Utsmani untuk menyelamatkan umat Islam yang sedang
tertindas terlihat manakala dinasti ini membantu Aljazair mempertahankan
wilayahnya dari serangan Kerajaan Kristen Spanyol yang sedang bangkit dan
berhasil menghancurkan dinasti terakhir Islam di Spanyol yaitu Dinasti an-Nashir
pada tahun 1492 ditandai dengan penguasaan Ibukota Granada. Pada saat itu
Kerajaan Spanyol debawah mandat langsung dari Paus juga menjalankan misi
Reconquista. Pada saat itu Afrika Utara menjadi target Reconquista. Mengingat
wilayah Afrika Utara merupakan salah satu wilayah yang pernah menjadi bagian
terpenting dari kerajaan Kristen sebelumnya. Selain membantu Aljazair, Dinasti
Turki Utsmani juga membantu para imigran Moor yang melarikan diri paska
jatuhnya pusat kekuasan islam terakhir di Granada.
Kata kunci: Dinasti Turki Utsmani, Aljazair, Afrika utara,
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
menghendaki penulis untuk meniti jalan kehidupan dengan percikan rahmat tanpa batas
dari-Nya. Sehingga pembahasan Skripsi ini dapat diselesaikan oleh penulis dengan baik.
Kemudian Shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada pimpinan besar kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah memberikan penerangan dan pengajaran cara hidup yang
benar agar tidak tersesat dalam menjalani kehidupan yang fana ini. Syukur alhamdulillah
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan ridho-Nya sehingga
penulis dapat merampungkan penulisan skripsi yang berjudul “PERANAN TURKI
UTSMANI DI ALJAZAIR DAN SEKITARNYA ABAD KE 16”.
Selanjutnya, penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis
banyak dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih
kepada berbagai pihak yang mendorong penulis, baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis menyucapkan terimakasih
kepada:
1. Kedua orang tua saya Bpk Nurdin dan Ibu Sofiyah yang telah bersabar
menanti kelulusan anaknya serta abang-abang dan adik saya yang telah
memberikan dukungan moril untuk saya
2. H. Nurhasan M.A, Ketua Jurusan Bapak Sejarah Peradaban Islam UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Solikatus Sa’diyah M.pd selaku Sekertaris Jurusan Sejarah Peradaban
Islam, yang selalu memberikan pelayanan kepada mahasiswanya dengan
baik.
4. Dr. Syukron Kamil M.A, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Dr. H.M. Muslih Idris L.C M.A, selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang
telah begitu sabar menunggu anak didiknya datang untuk bimbingan.
Terimakasih banyak bapak. Tanpa saran dan dorongan yang kuat dari
bapak mungkin saya tidak bisa sampai pada tahap ini
6. Dr. Ali Unsal yang menjadi tempat saya untuk bertanya mengenai sumber-
sumber berbahasa turki. Serta Ibu Sennur, Ibu Mavluda dan Bpk. Aziz
yang terus memberikan dukungan kepada saya.
7. Untuk Perpustakaan UIN jakarta, Perpus Fak. Adab, Perpus Pasca sarjana
UIN, Perpus imam jama’, Perpus UPI, Perpus UI depok, Perpusda
Jakarta, dalam memperoleh sumber-sumber buku yang dibutuhkan.
8. Untuk orang-orang yang membantu dalam proses penerjemahan serta
membantu dalam proses pencarian sumber Ayla Tanriverdi, Bpk Ahmad
iii
Syaifuddin dan Mba Aminah, Sumeyra Hazer M.Pd, Fhatimah An-najah,
Syifa Fauziah, Suryanika Ramadani, Tati Rohayati, Iqbal Rahman dll.
9. Teman-teman spi 08’ seperjuangan khususnya Anak galang semoga yang
belum lulus bisa cepat-cepat lulus
10. Kakak-kakak dan adik-adik yang tergabung dalam DPI. Terutama untuk
Pelangi yang ikut membantu dalam penyelesaian Skripsi saya
Penulis menyadari, dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kelemahan dan
kekurangan yang berasal dari keterbatasan penulis sendiri. Dengan kekurangan tersebut,
merupakan kehormatan bagi penulis untuk dapat menerima kritikan yang membangun,
dan saran yang bermanfaat.
Jakarta, 7 September 2015
Nurdiyanah
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK …………………………………………………………......... i
KATA PENGANTAR ………………………………………………..... iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………... iv
DAFTAR LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………….. 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah …………………... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................. 7
D. Metode Penelitian ………………………………... 7
E. Tinjauan Pustaka................................................ 9
F. Sistematika Penulisan......................................... 11
BAB II DINASTI TURKI UTSMANI DI AFRIKA UTARA
A. Afrika Utara Sebelum Kedatangan Dinasti Turki
Utsmani ....................................................................... 12
B. Afrika Utara Dibawah Kekuasaan Dinasti Turki
Utsmani ...................................................................... 20
C. Aljazair Sebagai Benteng Pertahanan Afrika Utara.... 25
BAB III SERANGAN DARI BARAT KEWILAYAH ALJAZAIR
A. Kekuatan Baru dari Barat …………………… …. 27
B. Serangan Kerajaan Spanyol ke Aljazair ……… …. 35
v
C. Kedatangan Pasukan Dinati Turki Utsmani
ke Aljazair......................................................... . 37
D. Hayreddin Barbarossa : Wakil dan Pelindung
Wilayah Aljazair
1. Kehidupan Pribadi Hayreddin Barbarossa .... 41
2. Hayreddin Barbarossa Sebagai Pelindung
Aljazair............................................................ 44
BAB IV KONTRIBUSI DINASTI TURKI UTSMANI DI ALJAZAIR
A. Aljazair Sebagai Salah Satu Provinsi Dinasti Turki
Utsmani ................................................. ………. 49
B. Membangun Sistem Pemerintahan dan Arsitektur
.............................................................................. 54
BAB V PENUTUP
Kesimpulan................................................................ . 57
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 61
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................... 64
vi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I : Foto Hayreddin Barbarossa
LAMPIRAN II : Surat Berleybey Aljazair Hasan Hasa kepada hakim
Abdullah di Faz
LAMPIRAN II I : Foto peta Aljazair abad ke 16
LAMPIRABN IV : Foto panorama Aljazair abad ke 19
LAMPIRAN V : Foto kedatangan Berleybey Aljazair
LAMPIRAN V I : Foto kapal perang Aljazair abad ke 17
LAMPIRAN VII : Maket kapal perang Hayreddin Barbarossa
LAMPIRAN VIII : Pertemuan Hayreddin Barbarossa dengan Sultan
Suleyman
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dinasti Turki Utsmani merupakan salah satu Dinasti Islam terbesar yang
berdiri ditengah kehancuran Islam.1 Dinasti Turki Utsmani berdiri ditengah
kehancuran Dinasti Seljuk yang pada saat itu mendapat serangan dari tentara
Mongol. Nama Turki Utsmani diambil dari nama pendiri mereka yang bernama
Utsman (1294-1326 M).2 Mendirikan Dinasti yang hanya memiliki Wilayah kecil
di Anatolia bukanlah hal mudah. Namun, ternyata dari Wilayah kecil itulah
Dinasti Turki Utsmani berkembang menjadi sebuah Dinasti besar
Dinasti Turki Utsmani memulai kejayaannya pada masa pemerintahan
Muhammad al-Fatih II atau yang dalam bahasa turkinya disebut Fetih Sultan
Mehmet II (1451-1481 M).3 Menjadikan Hadist Nabi tentang penaklukkan
Konstantinopel, membuat Sultan Muhammad al-Fatih II bersama pasukannya
selalu menyemangati jika yang dimaksud dalam Hadist Nabi tersebut adalah
mereka. dalam peperangan menuju kewilayah Konstantinopel, Hadist tersebut
selalu dibacakan oleh Alim Ulama yang telah ditunjuk oleh Sultan sebagai
penyemangat bagi beliau serta para pasukan.
Menerobos wilayah Konstantinopel bukanlah suatu hal yang mudah.
Wilayah Konstantinopel merupakan pusat kekuasaan dari Kekaisaran Romawi
1 Kehancuran yang dimaksud disini adalah hancurnya beberapa Dinasti besar seperti Dinasti
Abbasiyah di Baghdad, dan Dinasti Muawiyah II di Spanyol. 2 Yudi Iswanto, King Suleiman : The Magnificent, ( Jakarta : Daras Books, 2015), hlm. 20. 3 Ajid Tohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam : Melacak akar-akar
Sejarah, Sosial, Politik, dan Budaya Umat Islam, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2009), hlm.
184.
2
yang berada di Timur. Menerobos barisan tentara dari Kekaisaran Romawi
bukanlah hal yang mudah. Namun, dengan semangat para sipahi dan Jenissari4
serta penggunaan Meriam, Fatih Sultan Mehmet atau Muhammad al-Fatih
berhasil merebut Konstantinopel atau Byzantium. Sejak saat itu Dinasti Turki
Utsmani memulai peranan barunya sebagai salah satu penguasa yang ditakuti
lawannya.
Kesuksesan Sultan Muhammad al-Fatih diikuti oleh cucunya Sultan Selim I
(1412-1520 M). Sultan Selim I mewarisi kekuasaan ayahnya yang bernama
Beyazid II (1481-1512 M). Sultan Selim I mengambil alih kekuasaan dari
ayahnya. Sultan Beyazid II terkenal sebagai salah satu sultan yang tidak suka
berperang serta jalan fikirannya lebih condong kepada hal-hal keagamaan dari
pada politik. pada masa pemerintahannya, tidak ada perluasan wilayah yang
cukup berarti karena Sultan Beyazid II tidak menyukai peperangan beliau lebih
suka melakukan hubungan diplomatik seperti yang terjadi antara Dinasti Turki
Utsmani dan Dinasti Syafawi yang diwakili oleh Syah Ismail I (1502-1524).
Sultan Selim I sejak masa mudanya telah mengenal istilah peperangan dari guru
yang ditunjuk oleh ayahnya sebagai bekal untuk menjadi sultan kelak.
Sultan Selim I yang sangat berambisi untuk menaklukkan lebih banyak
wilayah dan mempersatu kekuatan Islam, terpaksa mengambil alih kekuasaan dari
tangan ayahnya. Jika pada masa pemerintahan sebelumnya pasca penaklukkan
konstantinopel arah perluasan wilayah difokuskan ke wilayah barat, namun lain
4 Jenissari atau yeniceri merupakan pasukan elit yang dibuat pada masa pemerintahan
Orhan Gazi. Prajurit-prajuritnya merupakan orang terlatih dan terkenal dengan kekuatannya http://www.theottomans.org
3
halnya dengan pemikiran Sultan Selim I. Sultan Selim I sangat menjunjung tinggi
nilai ke agamaan walaupun terkenal sebagai salah satu sultan yang menakutkan.
Sultan Selim merubah arah perluasan wilayah yang pada awalnya kebarat,
menjadi kewilayah Timur. Alasannya tak lain karena pada saat itu ada ancaman
besar dari kesultanan Syiah Syafawi. Menurut Dr. Ali Unsal dalam wawancaranya
mengatakan bahwa tujuan Sultan Selim merubah arah perluasan wilayah lebih
untuk ke masalah jihad5, dalam hal ini adalah jihad untuk mempertahankan nilai-
nilai keIslaman yang telah diajarkan oleh Rasulullah beserta para pengikutnya.
Serta menyelamatkan dua kota suci yaitu Mekkah dan Masjidil Haram.
Peperangan Caldiran/Calderan menjadi saksi keperkasaan Dinasti Turki
Utsmani dibawah pemerintahan Sultan Selim I serta kelemahan Syah Ismail I
yang pada masa pemerintahan Sultan Beyazid II melakukan hubungan diplomatik.
Caldiran menjadi saksi kekalahan Dinasti Safawi atas Dinasti Turki Utsmani.
kekalahan yang dialami Dinasti Safawi mempermudah langkah Turki Utsmani
untuk memperluas wilayah kekuasaan.6 Penguasaan Dinasti Turki Utsmani atas
Mesir pada tahun 1517 menjadi awal bagi perluasan wilayah ke Afrika Utara. Satu
tahun setelah penguasaan atas Mesir, Dinasti Turki Utsmani berhasil masuk
kewilayah Aljazair dengan cara yang berbeda
Membicarakan mengenai wilayah kekuasaan Dinasti Turki Utsmani di
Afrika Utara, pada abad ke 16, Turki Utsmani berhasil memperluas wilayah
kekuasaannya di Afrika Utara meliputi Mesir, Aljazair, Tunisia, dan Tripoli.
Penulis sendiri akan lebih memfokuskan penulisan tentang Dinasti Turki Utsmani
5 Wawancara dengan Bapak Ali Unsal pada tanggal 15 januari 2015 6 Stanford J Shaw, History of the Ottoman Empire and Modern Turkey, Vol 1, (Newyork :
University of Cambridge, 1977), hlm. 81.
4
di Aljazair. perluasan wilayah ke Aljazair terjadi pada tahun 1518 satu tahun
setelah perluasan wilayah Mesir yang terjadi pada tahun 1517. Menjadi sangat
menarik untuk dibahas karena latarbelakang perluasan wilayah yang terjadi di
Aljazair sedikit berbeda dengan perluasan wilayah lainnya yang berada di Afrika
Utara lainnya.
Aljazair merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam bagian Afrika
Utara. Jauh sebelum Islam datang ke wilayah Afrika Utara, Wilayah ini
merupakan bagian dari Kekaisaran Romawi Timur atau yang sering disebut
Byzantium. Aljazair bersama wilayah Afrika Utara lainnya menjadi basis
pertanian bagi Kekaisaran Romawi yang hasil pertaniannya di distribusikan
kewilayah-wilayah Kekaisaran Romawi lainnya. Wilayah Afrika Utara mulai
berhubungan dengan Islam pada masa pemerintahan Umar bin Khattab pada abad
ke 7 ditandai dengan penguasaan Mesir atas Kekaisaran Romawi pada tahun 641.
Aljazair beserta wilayah Afrika Utara lainnya dikenal sebagai wilayah Arab
Maghrib7. Meskipun bukan berasal dari Suku Bangsa Arab, nyatanya wilayah
Afrika Utara menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa sehari-hari, menggunakan
identitas arab seperti gamis, kopia khas Arab dll. Hal ini terjadi pada masa
pemerintahan Dinasti Umayyah. dimana pada saat itu, penguasa Dinasti Umayyah
memerintahan kepada setiap wakil diwilayah kekuasaannya untuk
memberlakukan Arabisasi/Arabisme. Faktor lainny yang menyebabkan wilayah
ini menjadi bagian dari Arab karena wilayah ini telah terasimilasi dengan Budaya
arab. Bahkan sejak ditaklukkannya wilayah Afrika Utara oleh Bangsa Arab,
7 Arab maghrib merupakan sebutan bagi wilayah arab yang berada dikawasan afrika utara.
maghrib sendiri berarti Barat. Yang berarti wilayah arab yang berada di Barat.
5
wilayah ini selalu berada dibawah kendali umat Islam. Bahkan sampai pada saat
ini meskipun pada abad 19 pengaruh Kolonialisasi Barat masuk kewilayah ini.
Dinasti Turki Utsmani sebagai salah satu penguasa Islam terbesar pada abad
ke 16, memulai Peranannya di Afrika Utara khususnya Aljazair ketika terjadi
kejatuhan Islam di pusat kekuasaan Islam terakhir di Spanyol tepatnya Granada
pada tahun 1492. Terjadi pengusiran besar yang dilakukan dinasti Kristen
terhadap orang-orang Islam disana atau yang lebih dikenal dengan bangsa Moor8.
Gerakan Reconquista9 yang dilakukan dinasti Kristen untuk mengambil
kembali wilayah kekuasaan yang pendahulu mereka yang telah direbut oleh Umat
Islam menjadi tantangan tersendiri bagi Dinasti Turki Utsmani karena wilayah
yang menjadi target Reconquista adalah wilayah-wilayah yang dihuni oleh Umat
Islam. Salah satunya wilayah Afrika Utara. Gerakan Reconquista sendiri diketuai
oleh Raja Ferdinand dan Ratu Elizabeth dan didukung oleh kerajaan-kerajaan
Kristen lainnya yang berada didaratan Eropa. Raja Ferdinand dan Ratu Elizabeth
merupakan salah satu tokoh sentral dibalik penggulingan Sultan terakhir di
wilayah Spanyol dari dinasti nashriyyah yang bernama Muhammad abdillah.
Orang-orang Islam di Spanyol bisa tetap berada di Spanyol dengan mengucap
janji setia pada Castile.10
Sebelum Dinasti Turki Utsmani datang dengan bala bantuannya kewilayah
Afrika Utara, dua orang bersaudara yang mempunyai misi untuk melakukan jihad
8 Bangsa moor merupakan sebutan bagi orang-orang Islam yang tinggal di Spanyol pada
masa pemerintahan Islam di Spanyol. 9 Periode dalam sejarah Spanyol dimana Kerajaan kristen Spanyol perlahan mendapatkan
kembali wilayah mereka yang di duduki oleh bangsa Moor baik di Spanyol, maupun di Afrika
Utara http://www.oxforddictionaries.com 10 Philip k hitti: History of the Arabs edisi revisi ke-10 (Jakarta: PT Serambi ilmu semesta),
2002, hlm 705.
6
telah lebih dahulu membantu membebaskan para imigran moor dari kejaran
angkatan laut kerajaan Kristen Spanyol. Kedua kersaudara yang bernama Oruj dan
Hizr mempunyai peranan penting dalam proses perluasan wilayah Turki Utsmani
di wilayah Afrika Utara kelak. Pembahasan yang lebih terperinci akan dibahas
pada bab-bab selanjutnya.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Meninjau luasnya cakupan permasalahan yang akan dibahas, maka dalam
hal ini penulis akan membatasi masalah yang akan dibahas mengenai bagaimana
Dinasti Turki Utsmani mendatangi wilayah Aljazair dan memasukkannya menjadi
bagian dari provinsi Dinasti Turki Utsmani di Afrka Utara. Apa yang mendorong
Dinasti ini melakukan perluasan ke wilayah Aljazair serta apa saja kontribusi
Dinasti Turki Utsmani selama menguasai wilayah Aljazair. Mengingat paska
penaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453 oleh Fatih Sultan Mehmet fokus
perluasan wilayah lebih di arahkan ke Barat.
Dari sekilas pemaparan pembatasan masalah di atas, maka dalam hal ini
penulis akan menjawab beberapa pertanyaan mengenai :
1. Apa yang mendorong Dinasti Turki Utsmani untuk mendatangi wilayah
Aljazair dan sekitarnya?
2. Siapa Tokoh yang berpengaruh dibalik perluasan wilayah yang dilakukan
Dinasti Turki Utsmani ke Aljazair?
3. Apa kontribusi Dinasti Turki Utsmani di Aljazair?
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui apa penyebab
kedatangan Dinasti Turki Utsmani ke Aljazair dan apakah ada peranan Dinasti
Turki Utsmani di Aljazair.
Adapun manfaat dari penulisan ini ialah :
a. Menambah pengetahuan tentang sejarah Dinasti Turki Utsmani dan sejarah
Aljazair
b. Mengetahui perubahan yang terjadi di Aljazair pada Masa pemerintahan
Dinasti Turki Utsmani
c. Mengetahui apa saja kebijakan yang dilakukan Dinasti Turki Utsmani selama
menguasi Aljazair
D. Metode Penelitian
Dalam penulisan Skripsi ini, penulis menggunakan metode Historis analitis.
yaitu menceritakan peristiwa sejarah secara kronologis yaitu dengan tetap
memberikan analisa terhadap peristiwa-peristiwa masa lampu secara historis.
Metode historis membutuhkan empat langkah dalam penulisan dan pengolahan
data.
Langkah pertama adalah Heuristik, yaitu proses pencarian dan pengumpulan
data,11 Pada proses pengumpulan data penulis menggunakan sistem kepustakaan
11 Dudung Abdurahman, Metode Penelitian Sejarah, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,
1999), h. 55.
8
(Library Research) dengan menggunakan sumber-sumber sekunder yang
mendukung, dalam penulisan skripsi ini penulis tidak menggunakan sumber
primer karena keterbatasan akses. Dalam proses pencarian sumber, penulis
melakukan pencarian ke berbagai perpustakaan seperti Perpustakaan utama UIN,
Perpustakaan Adab UIN, Perpustakaan Iman Jama’, Perpustakaan daerah,
Perpustakaan UI, Perpustakaan UPI serta Perpustakaan Fethullah gulen chair.
Setelah proses pencarian sumber telah dilakukan, proses selanjutnya yang
penulis lakukan adalah proses Kritik. setelah penulis mengumpulkan data tersebut,
maka penulis akan mengklasifikasikan keotentikan (keaslian sumber data sejarah)
dan kredibilitas (menyelidiki secara kritis terhadap sumber data yang telah ada),12
agar tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan dalam menyampaikan informasi
tentang Peranan Turki Utsmani di Aljazair dan sekitarnya
Tahap berikutnya yang penulis lakukan adalah Interpretasi, setelah
mengumpulkan data dan mengkritik data, maka penulis menganalisis sumber-
sumber yang telah diteliti dengan memperhatikan kredibilitas dan keotentikannya
dengan menggunakan pendekatan ilmu sosial, dalam hal ini ilmu sejarah.
Kemudian penulis akan menemukan korelasi dan solusi baru dalam penulisan
skripsi ini mengenai tema yang akan dibahas.
Selanjutnya penulis melakukan tahapan Historiografi. Historiografi
merupakan tahap akhir dalam proses penelitian sejarah mengenai cara penulisan,
melaporkan hasil penelitian dengan memperhatikan aspek kronologi sejarah,
12 Ibid, h. 58.
9
yaitu Bagaimana situasi di Aljazair sebelum kedatangan Turki Utsmani, Kondisi
Aljazair selama dikuasi Turki Utsmani serta apa saja Kontribusi Turki Utsmani.
E. Tinjauan Pustaka
Penulisan sejarah wilayah Afrika Utara Khususnya wilayah Aljazair telah
ditulis oleh beberapa Penulis seperti :
Buku “Algerie: In the Age Of the Corsairs” yang ditulis oleh William
Spencer tahun 1979, Membahas tentang aktivitas perairan di Aljazair pada
masaDinasti Turki Utsmani abad ke 16. Keunggulan dari buku karya Wiliam
Spencer ini adalah bagaimana beliau dengan sangat detail berhasil
menggambarkan bagaimana kondisi dan aktivitas laut baik di Aljazair, maupun
wilayah Afrika Utara lainnya seperti Tunisia. Wiliam juga berhasil menuliskan
bagaimana bongkar muat yang terjadi diwilayah Aljazair serta sistem perdagangan
yang dilakukan di perlairan Aljazair sebelum Turki Utsmani masuk kewilayah ini.
Disamping keunggulan yang ada pada buku Algerie: In The of the Corsair,
kelemahan terletak pada kurangnya informasi tentang penguasa sebelum Turki
Utsmani mendatangi wilayah Aljazair serta peranan yang dilakukan Turki
Utsmani selama menguasai wilayah Aljazair
Buku “History of the Arabs ,” yang ditulis oleh Philip K Hitti, tahun 1937
merupakan salah satu buku rujukan bagi mahasiswa sejarah terlebih bagi
mahasiswa yang mengambil konsentrasi Timur Tengah. Banyak sekali informasi-
informasi yang digambarkan oleh Philip tentang sejarah masa lalu. Sejarah yang
ditulis oleh Philip di awali dengan penulisan tentang sejarah bangsa-bangsa
10
lampau yang mendiami kawasan Timur Tengah, dilanjutkan dengan Sejarah
Rasulullah beserta para Sahabat. Philip juga menulis tentang Dinasti-dinasti,
tentang bagaimana sebuah Dinasti di dirikan, Dinasti berkembang, sampai pada
masa kemunduran suatu Dinasti. Semua itu berhasil digambarkan oleh Philp.
Peperangan, Peninggalan-peninggalan pun tidak luput dari pembahasan beliau.
Namun disini penulis mengkritisi tentang kurangnya informasi yang ditulis
mengenai sejarah Islam di kawasan Afrika Utara terutama pada abad ke 16 yang
menjadi salah satu pembahasan penulis. Informasi mengenai sejarah Turki
Utsmani di Aljazair masih sangat sedikit sekali. Hanya ada dua halaman yang
membahas tentang Turki Utsmani di Aljazair.
Buku “Osmanli belgelerinde Cezayir” (Dokumen-dokumen Turki Utsmani
di Aljazair) merupakan kumpulan Arsip-arsip milik pemerintah Turki yang
tersimpan di Istanbul yang dimiliki pemerintah Turki. Arsip-arsip ini di
perbaharui oleh sekumpulan sejarawan ditulis dalam 2 bahasa disertai dengan
dokumen-dokumen lama yang telah di scan dan masih menggunakan bahasa
Osmanli dan masih bertuliskan aksen Arab di dalamnya. Arsip ini dituliskan
kembali kedalam bahasa Arab dan Bahasa Osmanli dengan tulisan latin.
Arsip yang dikumpulkan banyak berisikan tentang dokumen-dokumen
hubungan Turki Utsmani di Aljazair dengan hubungan Wilayah Afrika Utara
lainnya yang juga masih menjadi Bagian dari Dinasti Turki Utsmani. Penjelasan
tentang spesifikasi kapan Turki Utsmani mulai melakukan kerjasama dengan
Pemerintah setempat tidak dijelaskan. Karena dokumen-dokumen yang
dikumpulkan dimulai pada tahun 1560 sedangkan kedatangan Dinasti Turki
Utsmani ke Aljazair terjadi pada tahun 1519. Hal itu menjadi kekurangan
11
tersendiri mengingat pencataan dokumen-dokumen tidak di tulis sejak kedatangan
Dinasti Turki Utsmani ke Aljazair. atau mungkin beberapa dokumennya hilang.
Dari tinjauan yang telah penulis lakukan, belum ada yang membahas lebih
spesifik tentang Peranan Turki Utsmani di Aljazair dan Sekitarnya abab ke 16
dan untuk itu penulis merasa perlu untuk membahas Judul ini.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika pembahasan penulisan ini terdiri dari lima bab. Masing-masing
bab membahas tentang:
Bab I adalah Pendahuluan yang terdiri dari Latar belakang masalah,
Kerangka teori penelitian, Batasan dan perumusan masalah, Tujuan dan manfaat
penelitian, Metode dan teknik penulisan, Survey kepustakaan serta Sistematika
penulisan.
Bab II Pada bab ini penulis Akan membahas tentang wilayah Afrika Utara
dibawah kekuasaan Dinasti Turki Utsmani dalam kasus Aljazair
Bab III Pada bab ini penulis akan membahas tentang Serangan dari Barat
kewilayah Aljazair
Bab IV Pada bab ini penulis akan membahas tentang kontribusi Dinasti
Turki Utsmani di Aljazair
Bab V Merupakan bab penutup yang akan menyimpulkan pembahasan
yang telah diterangkan di atas.
12
BAB II
DINASTI TURKI UTSMANI DI AFRIKA UTARA
A. Afrika Utara Sebelum Kedatangan Dinasti Turki Utsmani
Afrika Utara merupakan satu bagian yang tak terpisahkan dari sejarah Arab.
Afrika Utara telah begitu melekat dengan budaya bangsa Arab. Meskipun
masyarakat Afrika Utara bukan berasal dari bangsa Arab, namun banyak orang
mengenal wilayah Afrika Utara seperti Mesir, Aljazair, Tunisia, Maroko, Libya
dan beberapa wilayah Afrika lainnya sebagai bagian dari wilayah Arab atau lebih
dikenal dengan sebutan Arab maghribi.13 Meskipun beberapa abad sebelum
kedatangan bangsa Arab ke Afrika Utara, wilayah tersebut dikuasai oleh
kekaisaran Romawi, namun mereka lebih dikenal dengan sebutan bangsa Arab.
Jauh sebelum bangsa Arab memasuki wilayah Afrika Utara, wilayah ini terlebih
dahulu menjadi bagian dari wilayah kekuasaan kekaisaran Romawi yang pada saat
itu ibu kotanya Konstantinopel di timur dan Roma di belahan barat atau yang
lebih dikenal sebagai Italia. Dijelaskan dalam buku The Great Arab Conquests
karangan Hugh Kennedy bahwa dimasa pemerintahan kekasisaran Romawi,
wilayah Afrika Utara sangat subur. Pada saat itu Afrika Utara dijadikan sebagai
distrik pertanian dan hasil pertaniannya dibawa kepusat kota, baik itu kewilayah
Roma di barat atau pun kewilayah Konstantinopel di timur. Afrika Utara menjadi
satu-satunya wilayah Romawi yang paling menjanjikan dalam bidang pertanian
dibandingkan wilayah-wilayah Kekuasaan Kekaisaran Romawi lainnya.
13 M. Riza sihbudi, Menyandera Timur Tengah: Kebijakan AS dan Israel atas Negara-
Negara Muslim, (Mizan: Jakarta, 2007), hlm. 129.
13
Dalam sejarah ada masanya suatu kerajaan mengalami perkembangan, masa
kegemilangan, namun ada kalanya juga suatu kerajaan mengalami kemunduran
dan hampir semua kerajaan yang ada diseluruh dunia mengalami hal itu. Ada dua
faktor yang dialami suatu kerajaan pada tahap kemunduran yakni faktor internal
yang biasanya penyebab kemunduran terjadi karena faktor dalam kerajaan.
Perebutan kekuasaan, nepotisme, korupsi menjadi salah satu faktor kemunduran
sebuah kerajaan. Adapun faktor-faktor external lebih disebabkan oleh serangan
yang datang dari luar yang ingin merebut wilayah kekuasaan suatu kerajaan.
Seperti hal nya Dinasti Umayyah, Dinasti Abbasiyah dan Dinasti-Dinasti lainnya,
kerajaan Romawi pun mengalami periode ini. Periode dimana suatu kerajaan
mengalami tahapan-tapahan mulai dari proses pendirian, perkembangan, puncak
kegemilangan, kemunduran sampai hancurnya suatu kerajaan. Kekuasaan yang
dimiliki Romawi diwilayah Afrika setelah sekian lama berhasil di rebut oleh
Umat muslim atau lebih tepatnya oleh bangsa Arab pada abad ke 7. Mesir menjadi
wilayah pertama yang berhasil di ambil alih. Setelah adanya konflik antara rakyat
dan pemerintah yang melarang rakyat Mesir melakukan peribadatan mereka.14
Bangsa Arab masuk ke wilayah Afrika Utara pada masa pemerintahan Umar
bin Khattab yang dalam pemerintahannya terkenal dengan perluasan wilayah
taklukkan Islam dengan jangkauan yang luas meliputi pesisir barat Asia, pesisir
Afrika Utara dan Asia tengah.15 Dibawah komando panglima Amr bin Ash,
bangsa Arab berhasil menguasai Mesir dan berhasil menggempur Al-farama’ pada
14 Pada masa itu, masyarakat Mesir menganut agama kristen koptik. Namun raja heraklius
menolak segala bentuk peribadatan koptik di Mesir. oleh karena itu lebih mudah bagi bangsa Arab
untuk menguasai wilayah Mesir ditengah konflik antara rakyat dan pemerintah 15Joesoef sou`yb, Daulat Khulafaurrasyidin, (Jakarta:Bulan-Bintang, 1979), hlm. 141.
14
tahun 640.16 dijelaskan dalam buku Joesoef sou`yb bahwa sebelum menguasai
Mesir, pasukan muslim dibawah komando panglima Amr bin Ash dan disusul
oleh panglima besar Abu Ubaidillah, panglima Khalid serta panglima Muawiyah
telah lebih dahulu menguasai wilayah Palestina dan Yerussalem.17 Wilayah Mesir
dipercayakan kepada panglima Amr bin Ash yang telah berperan penting dalam
penaklukkan wilayah Mesir.
Mesir menjadi salah satu wilayah yang masuk dalam kesatuan wilayah Arab
yang menjadi wilayah perluasannya termasuk Syiria, Palestina dan Yerussalem.
Fustat diputuskan sebagai ibu kota wilayah Mesir.18 Penggalian kembali kanal tua
yang berada di wilayah Memphis membuat wilayah Mesir menjadi subur di
bidang pertanian dan membuat arus perdagangan yang melalui sungai nil menjadi
lancar. Pada masa Khlifah Utsman, perluasan wilayah Islam terus dilakukan serta
mempertahankan wilayah-wilayah yang pada masa Khalifah sebelumnya telah di
taklukkan. Di wilayah Afrika Utara sendiri, Khalifah Utsman pada saat itu
memutuskan untuk melakukan perluasan wilayah ke Tunisia. Dalam buku kisah
hidup Utsman bin affan di ceritakan bahwa beliau melakukan ekspedisi
pertamanya ke Tunisia19. Namun dalam buku ini tidak disebutkan tahun berapa
Khalifah Utsman datang ke Tunisia. Perluasan wilayah dilanjutkan ke Tripoli,
yang pada masa Khalifah Umar juga telah dikuasai melalui panglima Amr bin
Ash,20 Kartago dan sebagian wilayah Afrika lainnya.
16Philip K Hitti: History of the Arabs Edisi Revisi ke-10 (Jakarta: PT Serambi ilmu semesta,
2002), hlm. 200. 17Sou`yb, loc. cit., hlm. 187. 18 Ibid., 228— 229. 19 Musthafa murad, Kisah Hidup Utsman bin Affan, (Jakarta: Zaman, 2009), hlm. 85. 20 Sou`yb, op. cit., hlm. 236.
15
Pada masa pemerintahan Dinasti Umayyah, Islam mengalami massa
kegemilangan di Afrika Utara . Dibawah pemerintahan Walid bin Abdul Malik,
Islam berhasil menguasai timur dan barat. Di wilayah barat Dinasti Umayyah
berhasil menguasai Aljazair dan Maroko.21 Setelah berhasil menguasai wilayah
paling barat Afrika Utara,
perluasan wilayah diteruskan ke wilayah Spanyol dibawah komando
panglima Tarikh bin Ziyad. Pada saat itu, wilayah Spanyol berada dibawah
kekuasaan Kerajaan Visigoth22. Setelah berhasil mengambil alih kekuasaan dari
tangan Kristen, Islam dibawah pemerintahan Dinasti Umayyah di Spanyol
memulai babak barunya. Dengan tidak menghancurkan Dinasti-Dinasti kecil
Kristen di Spanyol, pemerintahan Dinasti Umayyah menunjukkan sikap
toleransinya dengan mengizinkan orang-orang non muslim tetap mendiami
Spanyol namun harus membayar upeti tahunan kepada pemerintahan. Bahkan
beberapa posisi penting pada saat itu diisi oleh golongan non-muslim. Seperti
yanag terjadi pada pemerintahan Abdul Malik bin Marwan yang mengangkat
seorang pejabat yang beragama Kristen bernama Yahya al-Dimasyiqi.23 Kelak,
kebijakan untuk tidak mengusir warga non muslim dari Spanyol menjadi bahaya
sendiri bagi keberlangsungan Dinasti Islam di Spanyol.
Dalam menanamkan kebijakannya, Dinasti Umayyah memberlakukan setiap
wilayah yang berada dibawah kekuasaanya menggunakan bahasa Arab sebagai
bahasa sehari-hari. Hal itu berlaku bagi seluruh wilayah kekuasaan Dinasti
21 Siti Maryam dkk, Sejarah Peradaban Islam: dari Klasik Hingga Modern, (Solo: LESFI,
2004), hlm. 73. 22 Hugh Kennedy, The Great Arabs Conquest, (Ciputat: Pustaka alvabet, 2010), cetakan 2,
hlm. 389. 23 Musyarifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik: Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam
(Jakarta: Kencana Prenanda Media Grup, 2003), hlm. 40.
16
Umayyah dan merubah peraturan yang pada awalnya berbahasa Romawi menjadi
bahasa Arab.24 Maka tidak heran kalau saat ini penduduk yang berada di wilayah
Afrika Utara menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa sehari-hari mereka.
Setelah selesai fase Dinasti Umayyah di Afrika Utara, periode Dinasti di
wilayah ini masih tetap berlanjut. Kali ini pemerintahan diwilayah Afrika Utara
dikuasai oleh dua Dinasti lokal yang namanya cukup dikenal. Dinasti Murabithun
dan Dinasti Muwahiddun. Walaupun pada awal pendiriannya kedua Dinasti ini
lebih berkiblat pada nilai-nilai keagamaan, namun pada dasarnya kedua Dinasti
ini tidaklah sama dan bukan didirikan oleh orang yang sama.
Diawali dengan Dinasti Murabithun (1056-1147) yang pada awal
pendiriannya merupakan gerakan keagamaan, namun setelah banyak
pengikutnya, haluan mereka berubah kearah politik. Dinasti ini didirikan oleh
Abdullah bin Yasin (1056-1059). Keberhasilan Dinasti ini membantu Dinasti
kecil di sevilla yang tergabung dalam muluk at-thawaif dalam memukul mundur
pasukan Alfonso IV pada tahun 108625 menjadikan posisi Dinasti Murabithun
semakin diperhitungkan. Sebelumya pada tahun 107026 Dinasti ini menjadikan
Marakesh sebagai ibukota Dinasti ini. Pada tahun 1080-1082, Dinasti Murabithun
berhasil memperluas wilayah kekuasaannya sampai ke Aljazair27
Masa kegemilangan Dinasti Murabithun hanya terbatas pada masa
kepemimpinan Yusuf bin tafshin (1061-1106) saja. Ali bin Yusuf(1107-1143)
24 Siti Maryam dkk, op. cit., hlm.74. 25 Ajid tohir, Perkembangan Peradaban di Dunia Islam: Melacak Akar- Akar Sejarah, Sosial
Politik, dan Budaya Umat Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 98. 26 Amy Mckenna, The History of Northern Africa, (New York: Britanica Educational
Publishing, 2011), hlm. 49. 27 Samsul Munir Amin. Sejarah Peradaban Islam. (Jakarta: Amzah. 2009), hlm 268
17
yang merupakan penerus ayahnya lebih mementingkan ke zuhudannya. Pada masa
pemerintahnnya, banyak ulama yang mengisi posisi penting. Tidak heran pada
masa pemerintahannya hukum Islam sangat dijalankan. Banyak yang tidak
menyukai gaya kepemimpinan Ali bin Yusuf28, ditambah lagi dengan berdirinya
Dinasti baru yaitu Dinasti Muwahiddun yang tidak mengakui kepemimpinan Ali
yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam yang terdapat dalam al-
Quran.
Menolak legitimasi Ali sebagai Sultan serta menghancurkan kekuasaan
Dinasti ini menjadikan Dinasti Muwahiddun (1130-1269) sebagai penguasa baru
baik di Afrika Utara maupun di Spanyol pada tahun 1130.29 Dinasti ini hanya
berumur sebentar. Tidak seperti Dinasti sebelumnya. Walaupun demikian, Dinasti
ini berhasil menguasai wilayah yang lebih luas dari pada Dinasti Murabithun.
Dinasti ini berhasil menguasai wilayah Maroko dan menjadikannya sebagi
ibukota pada tahun 1145, menguasai wilayah Aljazair pada tahun 1152,
dilanjutkan dengan menguasai wilayah Tunisia dan Tripoli pada tahun 1160.30
dibawah pemerintahan Sultan Abu Ya’kub Yusuf (1163-1184), seni arsitektur
berkembang. Pembangunan mesjid yang pada saat ini dinamakan Giralda dan
telah berubah fungsi menjadi katedral. Selain itu ada juga pembangunan ribath al
fath serta pembangunan sebuah rumah sakit di Maroko31. selain kemajuan dalam
bidang seni, bidang keilmuan juga mengalami kemajuan. Tercatat beberapa
ilmuan besar lahir pada masa pemerintahan Dinasti Muwahiddun seperti Ibnu
28 Tohir, op. cit., hlm. 103. 29 Musyarifah Sunanto, Sejarah Islam klasik: Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam,
(Jakarta: Kencana Prenanda Media Grup, 2003), hlm. 136. 30 Philip K Hitti, op. cit., hlm. 696. 31 Ibid., hlm. 697.
18
bajjah pada tahun 1139 yang mempunyai keahlian dalam bidan seni musik dan
filsafat, ibnu Tufayl yang berprofesi sebagai dokter istana, Ibnu rusyd yang
menguasai beberapa bidang keilmuan seperti ilmu kedokteran, filsafat, hukum,
dan matematika.32 Meskipun banyak kemajuan yang dicapai pada masa
pemerintahan Dinasti Muwahiddun, namun Dinasti ini tidak mempunyai umur
yang panjang. Faktor yang menjadi titik kehancurannya pun sama seperti Dinasti-
Dinasti Islam sebelumnya yaitu ketidak mampuan pemimpin setelah Sultan an-
nashir dalam memimpin roda pemerintahan. Dinasti ini dikalahkan oleh gabungan
Dinasti-Dinasti Kristen dalam peperangan las navas de tolosa pada tahun
Pada awal abad ke 16, sebelum kedatangan Dinasti Turki Utsmani ke Afrika
Utara, ada beberapa Dinasti yang telah berdiri menguasai masing masing wilayah
di Afrika Utara. Penulis hanya akan membahas tiga wilayah saja mengingat waktu
penaklukan oleh Dinasti ustmani yang berdekatan. Yaitu Mesir, Aljazair, dan
Tunisia. Di Mesir ada Dinasti mamluk (1250-1517) yang telah berkuasa sejak
1250 sampai penaklukkan oleh Dinasti utsmani pada tahun 1517. Dinasti ini
didirikan oleh kumpulan para budak. Pada awalnya mereka merupakan budak-
budak didikan Dinasti ayyubiyah yang didatangkan dari wilayah kaukasus dan
wilayah laut kaspian.33
Dinasti ini didirikan oleh seorang wanita yang bernama Shajar al-durr. Ini
merupakan pertama kali Dinasti Islam dipimpin oleh seorang wanita. Shajar al-
Dur tidak lain merupakan permaisuri dari Sultan terakhir Dinasti ayyubiyah
32 Musyarifah sunanto, Sejarah Islam Klasik: Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam
(Jakarta:Kencana Prenanda Media Grup, 2003), hlm. 136. 33 Tohir, op.cit., hlm. 124.
19
(1169-1252) yang bernama Al-mAlik as-salih .34 Dinasti ini terkenal dengan
kekuatan militernya, hal itu terbukti dari keberhasilan mereka dalam memukul
mundur pasukan Mongol dan berhasil menyelamatkan Mesir dari ancaman
Dinasti mongol. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Dinasti mongol berhasil
menghancurkan Dinasti Abbasiyah yang merupakan salah satu Dinasti terbesar
dalam sejarah Dinasti-Dinasti Islam. Walaupun Dinasti ini bukanlah Dinasti yang
didirikan oleh orang-orang yang mempunyai latar belakang agama ataupun kaum
terpelajar, namun pada saat itu Mesir menjadi tujuan untuk menuntut ilmu sebagai
ganti dari cordoba di Spanyol yang telah dihancurkan pada tahun 1492. Bidang
arsitektur juga menjadi perhatian bagi para Sultan. Salah satu arsitektur
peninggalan Dinast ini adalah bangunan Al-Qashr al-Ablaq35. Seperti Dinasti-
Dinasti pada umumnya, Dinasti mamluk pada akhir masa kekuasaannya dihuni
oleh para Sultan yang tidak menguasai pemerintahan dan cenderung hidup
bermewah-mewahan.
Aljazair dikelilingi oleh perairan dan menjadi salah satu pelabuhan sibuk di
Afrika Utara yang menghubungkan Eropa dan Afrika. Sebelum Dinasti Turki
Utsmanidatang, wilayah Aljazair dijaga oleh kabilah tha`Alibah yang dipimpin
oleh Syeikh Salam Al-tawmi yang merupakan orang asli berber. Penunjukkan
kabilah tha`Alibah sebagai penjaga Aljazair tidak lain karena masyarakat Aljazair
tidak mau ada campur tangan Dinasti hafshid diwilayah mereka. Imbalan yang
34 Philip K Hitti, op. cit., hlm. 860. 35 Ibid., hlm. 258.
20
harus mereka berikan kepada kabilah ini adalah pemberian upeti36 pemimpin
kabilah itu bernama Salam al-tawmi.
Wilayah Tunisia sama halnya dengan wilayah Mesir, namun kasusnya
berbeda dengan wilayah Aljazair yang terlepas dari kontrol sebuah pemerintahan
resmi atau sebuah Dinasti. Wilayah Tunisia di kuasai oleh sebuah Dinasti yang
bernama Dinasti hafshid. Dinasti hafshid juga tidak hanya menguasai wilayah
Tunisia saja. Dinasti ini mewarisi kekuasaan Dinasti Muwahiddun. Karena pendiri
Dinasti hafshid yang bernama Abu zakariya yahya merupakan salah satu gubernur
pada masa kekuasaan Dinasti Muwahiddun.37
Dinasti hafshid (1259-1574) cukup memegang peranan penting di Afrika
Utara. Dinasti hafshid mewarisi nama besar Dinasti sebelumnya yaitu Dinasti
Muwahiddun di Afrika Utara. Dalam buku Algerie karya William spencer bahkan
dijelaskan bahwa pada tahun 1323 Sultan dari Dinasti hafshid yang bernama Abu
bakar melakukan penandatangan kerjasama dengan kerajaan Aragon yang
diwakili oleh Raja Jacques II dalam bidang perniagaan.38
B. Afrika Utara Dibawah Kekuasaan Turki Ttsmani
Wilayah Afrika Utara yang pertama kali menjadi bagian dari Dinasti Turki
Utsmaniadalah Mesir.
Dibawah kekuasaan Sultan Selim I, Dinasti Turki Utsmaniberhasil
menghancurkan Dinasti mamluk yang berisikan para budak. Sultan Selim I
36 Ali Muhammad Ash-shalabi, Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah (Jakarta:
Pustaka Al-kautsar, 2003), hlm. 37 Siti Maryam dkk, op. cit., hlm. 229. 38 Lihat: algerie: In the Age of Corsairs, hlm.11.
21
terkenal dengan ambisinya melakukan perluasan wilayah. Jika pada masa Sultan
sebelumnya, setelah penaklukkan Konstantinopel arah wilayah taklukkan Dinasti
utsmani lebih mengkedepankan wilayah barat, lain halnya dengan Sultan Selim I.
Sultan Selim memutuskan untuk memutar arah. Wilayah timur menjadi fokus
wilayah taklukkannya. Seperti yang dikatakan oleh pak Ali unsal yang pernah
menjadi dosen tamu di jurusan sejarah peradaban Islam bahwa alasan Sultan
Selim memilih fokus untuk menaklukkan wilayah timur dikarenakan adanya
ancaman yang datang dari Dinasti syiah syafawi. Dijelaskan oleh pak Ali bahwa
pada saat itu pemerintah safawi membunuh para imam sunni. Oleh karenanya
Sultan Selim memutuskan untuk melakukan perluasan wilayah ke timur dan
menghancurkan Dinasti safawi.39 Pada tahun 1514 Dinasti safawi berhasil
dilumpuhkan oleh Dinasti Turki UtsmaniMesir menjadi wilayah tujuan
selanjutnya.
Ditandai dengan peperangan ridaniyyah tahun 1517, Mesir harus mengakui
ketangguhan militer Dinasti Turki Utsmanisaat itu.40 Sultan Selim juga
mengambil gelar Khalifah yang pada masa Dinasti disandang oleh Khalifah
boneka yang berasal dari Dinasti Abbasiyah yang bergelar almutawakkil.
Aljazair merupakan salah satu wilayah kekuasaan Dinasti Turki Utsmanidi
Aljazair. Menarik untuk dibahas karena proses masuknya Aljazair sebagai bagian
dari wilayah kekuasaan Dinasti Turki Utsmanisedikit berbeda dengan proses
masuknya wilayah-wilayah yang telah lebih dulu masuk kedalam wilayah
kekuasaan Dinasti Turki Utsmani. Biasanya peperangan merupakan satu cara
39 Wawancara dengan pak Ali unsal dilakukan pada tanggal 15 januari 2015 40 Abdul Hakim Al-`afifi, 1000 Peristiwa dalam Islam, (Bandung: Pustaka Hidayah, 2002),
hlm. 365.
22
untuk menaklukkan atau menguasai suatu wilayah. Seperti itulah yang sering
terjadi dalam sejarah penaklukkan-penaklukkan suatu wilayah. Biasanya jika
penguasa lokal tidak mau bekerjasama dengan pihak lawan, maka jalan
peperangan dipilih. Seperti dalam kasus penaklukkan Dinasti mamluk oleh
Dinasti Turki Utsmani, Dinasti Umayyah oleh Dinasti Abbasiyah dan masih
banyak contoh-contoh lainnya. Dinasti Turki Utsmanimemasuki wilayah Aljazair
karena permintaan wakil dari Aljazair Aruj dan Hayreddin. Sebenarnya mereka
bukanlah wakil dan berasal dari Aljazair mereka merupakan dua orang pelaut
yang menjadi korban pembajakan st Jhon of yerussalem atau yang lebih dikenal
dengan st Rodes.41
Dari masa kekuasaan Romawi sampai Dinasti Turki Utsmani, Aljazair tetap
menjadi kota pelabuhan yang banyak di datangi para pedagang baik untuk
memperdagangkan barang dagangan, maupun sebaliknya. Aljazair menjadi salah
satu kota subur di wilayah Afrika Utara. Penghasil utama wilayah ini adalah
zaitun serta minyaknya. Selain itu ada juga gandum yang bila masa panen,
sebagian hasil panennya dilimpahkan kewilayah kekuasaan Romawi lainnya42.
Sebelum kedatangan dua bersaudara Aruj dan Hayreddin, wilayah Aljazair
dikuasai oleh sebuah kabilah yang bernama bani ta’Alibah yang dipimpin oleh
Syeikh salam al-tawmi43. Masyarakat Aljazair meminta bantuan bani ta’Alibah
untuk melindungi Aljazair dari campur tangan Dinasti-Dinasti Islam yang berada
diwilayah Afrika Utara seperti Dinasti hafsid di Tunisia serta gangguan dari
41 Roger Crowdly, Empire of the Sea, the Bettle of Lepanto, and the Contest for the Center of
the world, hlm. 21. 42 Hug Kennedy, The Great Arab Conquests: Penaklukkan Terbesar dalam Sejarah Islam
yang Mengubah Dunia, (Ciputat: Alvabet, 2007), hlm. 256. 43 William Spencer, Algiers: In the Age of the Corsairs, (USA: Oklahoma University Press,
1979), hlm. 21.
23
pembajak Spanyol. Syeikh salam menerima permintaan rakyat Aljazair dengan
syarat rakyat Aljazair harus memberi upeti tahunan. Walaupun mereka membatasi
diri terhadap Dinasti-Dinasti yang ada di Afrika Utara ataupun Spanyol, namun
dalam hal perdagangan kerjasama antar satu sama lain masih tetap terjaga.
Banyaknya kapal-kapal asing yang datang membuat mereka mempunyai motif
lain selai untuk berdagang. Bangkitnya Spanyol membuat terjadinya reconquesta
di wilayah-wilayah pernah dihuni oleh bangsa Romawi. Aljazair pun tidak luput
dari sasaran reconquesta yang dilancarkan Spanyol beserta sekutu-sekutunya atas
perintah paus yang menyerukan untuk berjuang atas nama agama dan
mengembalikan kejayaan Kristen yang pernah dicapai oleh para pendahulu-
dahulu mereka.
Dibawah pemerintahan Hayreddin, wilayah penon yang sebelumya dikuasai
kerjaan Spanyol berhasil diambil alih. Setelah berhasil menguasai Aljazair,
Dinasti ini meneruskan perluasannya kewilayah Tunisia. Perluasan kewilayah
Tunisia dilakukan pada masa pemerintahan Sultan suleyman yang meneruskan
pemerintahan ayahnya yang wafat pada tahun 152044. Wilayah Tunisia berhasil
dikuasai pada tahun 1534 dibawah komando Hayreddin Barbarossa yang juga
mempunyai peranan penting dalam perluasan wilayah Dinasti Turki Utsmanidi
Afrika Utara. Dijelaskan dalam buku Philip K Hitti meskipun Dinasti Turki
Utsmanitelah berhasil menguasai wilayah Tunisia namun wilayah Tunisia baru
menjadi bagian dari propinsi Dinasti Turki Utsmanipada tahun 156845. Namun
44 Jhon Freely, Istanbul: Kota Kekaisaran, (Jakarta: Pustaka alvabet, 2012), hlm. 75. 45 Philip K Hittii, op. cit., hlm. 906.
24
dalam buku M. Ira lapidus dikatakan bahwa Tunisia menjadi bagian dari Dinasti
Turki Utsmanipada tahun 1574.46
Adanya konflik internal yang terjadi pada Dinasti Hafshid mempermudah
langkah Hayreddin beserta pasukan untuk menguasai tunisia. Melalui saudara
sultan Hasan yang bernama Balamir Rasyid,47 Hayreddin dapat dengan mudah
mengambil alih wilayah tunisia pada tahun 1534. Namun nyatanya sultan Hasan
melakukan persekutuan kepada pihak Spanyol untuk mengambil kembali Wilayah
Tunisia dari tangan Hayreddin yang berusaha menyatukan wilayah Afrika Utara
dibawah panji Dinasti Turki Utsmani. Hanya satu tahun setelah dikuasai, nyatanya
Sultan hasan dibantu dengan gabungan pasukan Spanyol dan jerman dengan
kekuatan 300 pasukan berhasil dikuasai kembali oleh Dinasti hafshid.48
Wilayah Tunisia benar-benar dikuasai Dinasti Turki Utsmanidibawah
komando anaknya yang bernama Hasan bin Hayreddin. Wilayah ini dikuasai pada
tahun 1574.49 Setelah wafatnya Hayreddin yang meninggal pada tahun 1546.
Wilayah ini dijadikan sebagai salah satu provinsi dari Dinasti Turki Utsmani.
wilayah dihuni para tentara turki. Wilayah ini dipimpin oleh seorang dey. Dengan
adanya imigran muslim yang berasal dari Spanyol, produk pertanian seperti zaitun
dan anggur mengalami peningkatan karena penguasa setempat menggunakan
tenaga mereka untuk membantu sektor pertanian.
46 Lihat: Sejarah Sosial Umat Islam, hlm. 606. 47 As-Shalabi, op.cit., hlm 281. 48 Ertugrul Duzdag, Barbaros Hayreddin Pasa’nin Hatiralari, (Istanbul: Kapi Yayinlari,
2012), hlm. 40. 49 Ira M. Lapidus: Sejarah Sosial Umat Islam Jilid III, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,
1999), hlm. 606.
25
C. Aljazair Sebagai Benteng Pertahanan Afrika Utara
Dinasti Turki Utsmanimulai menjalin kerjasamanya dengan Aljazair pada
tahun 1518 satu tahun setelah Mesir yang telah lebih dulu menjadi bagian dari
Dinasti ini.50 Namun tidak serta merta wilayah ini secara otomatis menjadi bagian
dari wilayah Dinasti Turki Utsmani. diawali dengan pengiriman delegasi oleh
Hizr yang diperintahkan oleh kakaknya Aruj untuk segera meminta bantuan dari
Dinasti Turki Utsmanikarena keadaan yang mendesak dan rakyat serta kabilah-
kabilah di Aljazair sudah tidak mampu lagi menghalau serangan dari Spanyol,
maka pada tahun 1518 Hizr mengirim utusan ke Istanbul untuk menemui Sultan
Selim I yang menjadi raja pada saat itu.
Aljazair mulai menjadi benteng pertahanan sejak kedatangan pasukan
Dinasti Turki Utsmanike wilayah ini. Pasukan-pasukan yang dikirim Sultan
bertahan disana. Mereka tidak hanya menjaga wilayah Aljazair, tetapi juga
mengawasi wilayah Afrika Utara seperti Tunisia dan Tripoli. Walaupun pada saat
itu Tunisia dan Tripoli belum menjadi bagian dari Dinasti Turki Utsmani, namun
Sultan hafshid penguasa Aljazair.
Aruj dan Hizr sendiri mendiami Aljazair pada tahun 1516 ketika diminta
oleh penguasa Aljazair saat itu yang bernama Syeikh salam al-tawmi. Dua tahun
mencoba membendung kekuatan Spanyol namun nyatanya mereka tak juga
mampu menahan gelombang serangan yang di tujukan Spanyol ke wilayah itu.
Bahkan setelah kedatangan kedua bersaudara ditambah dengan kedatangan
50 Philip K Hitti, op. cit., hlm. 906.
26
pasukan yang di kirim Sultan dari Istanbul tidak mampu merebut kembali pulau
penon yang dijadikan sebagai benteng pertahanan bagi kerajaan Spanyol di
wilayah Afrika Utara.
Setelah berhasil membangun sebuah kekuatan dan membuat sistem yang
lebih mengarah seperti sebuah bentuk negara, pada tahun 1518, dalam
pertempuran melawan Spanyol di temlecen, Aruj tewas terbunuh setelah
pengepungan tentara Spanyol. Sistem yang telah dibangun Aruj diteruskan oleh
adiknya Hayreddin. Dibawah kepemimpinannya, dengan kecerdasan yang
dimilikinya, semua taktik terorganisir dengan baik.
Butuh waktu beberapa tahun untuk merebut kembali pulau penon. Ada dua
versi yang menyatakan tentang perebutan pulau penon. Versi pertama datang dari
buku yang ditulis oleh Ertugrul. Beliau mengatakan bahwa, pulau penon berhasil
dikuasai pada tahun 152351. Hayreddin membangun sebuah dermaga dan pada
tahun yang sama setelah perebutan kembali, 10 kapal perang Spanyol yang
berusaha menerobos berhasil dipukul mundur. Pernyataan serupa hampir sama
dengan yang dikatakan Ertugrul. Dalam buku algerie yang ditulis oleh William di
jelaskan bahwa pulau penon berhasil hasil direbut kembali pada tahun 1530,
namun dikatakan dalam buku algeria bahwa setelah dua tahun penguasaan
kembali, Kairuddin menyelesaikan batuh pemecah air yang menghubungkan
antara pulau dan daratan utama. Terdapat perbedaan tahun yang sangat jauh antara
pendapat Ertugrul dengan pendapat William.
51 Duzdag, op. cit., hlm. 24.
27
BAB III
SERANGAN DARI BARAT KEWILAYAH ALJAZAIR
A. Kekuatan Baru dari Barat
Andalusia atau Vandalusia merupakan salah satu wilayah yang pernah
menjadi bagian dari peradaban Islam. Spanyol merupakan sebutan untuk masa
kini. Namun bukan berarti nama Andalusia hilang begitu saja. Andalusia masih
menjadi nama salah satu wilayah di Spanyol. Menurut beberapa ahli, kata
andalusia berasal dari kata vandalusia.52 Nama ini berasal dari nama salah satu
bangsa yang pernah mendiami wilayah ini. Andalusia pernah didiami oleh
beberapa imperium seperti Romawi, Vandal dan Visigoth sebelum pada akhirnya
berakhir dikuasai Islam. Kemungkinan besar andalusia berasal dari kata Vandal.
Salah satu suku yang pernah mendiami wilayah Spanyol. Wilayah Spanyol
merupakan wilayah yang lokasinya paling dekat dengan Maroko di Afrika Utara.
Maka tidak heran sebelum Tariq bin Ziyad sampai ke Spanyol, beliau beserta
pasukannya harus terlebih dahulu menguasai Maroko, untuk kemudian berperang
melawan kerajaan Visigoth. Kekalahan kerajaan Visigoth ditandai dengan
terbunuhnya Raja Roderick atau Raja Rodrigo dalam bahasa latin.53 Islam
memulai peranannya pada titik ini.
Membicarakan mengenai perebutan kekuasaan yang terjadi di Spanyol,
maka permasalahan akan mengerucut pada permasalahan agama. Kristen dan
52 Siti maryam dkk, sejarah peradaban Islam : dari klasik hingga modern, cetakan I, (Solo :
LESFI, 2003), hlm, 79 53 Philip k hitti: History of the Arabs edisi revisi ke-10 (Jakarta: PT Serambi ilmu semesta),
2002, hlm 628
28
Islam, itu realita yang terjadi di Spanyol pada rentang abad 11 sampai 15.
Meskipun dikuasai oleh Dinasti Islam, namun bukan berarti hubungan antara
orang-orang Islam dan orang-orang pribumi yang notabennya beragama Kristen
tidak dalam keadaan baik. baik muslim maupun non muslim hidup berdampingan
kecuali bagi mereka (non muslim) yang tidak mau tunduk terhadap kekuasaan
Islam. Dibawah pemerintahan Islam, Spanyol berubah menjadi sebuah wilayah
yang mempuyai sebuah peradaban besar. Wilayah perkotaan dihiasi tanaman
dibuat taman-taman sebagai penghias kota, pembangunan masjid sebagai identitas
baru karena era sebelumnya banyak gedung dengan tembok (gereja) menjulang
tinggi sebagai identitas bahwa mereka pemeluk agama Kristen.54
Islam berhasil membangun pusat bagi para ilmuan baik muslim maupun non
muslim. Penerjemahan buku-buku ilmiah dilakukan baik dari bahasa latin ke
bahasa Arab maupun sebaliknya. Tercatat ilmuan muslim yang namanya cukup
dikenal dunia hingga saat ini berasal dari Spanyol pada masa pemerintahan
Dinasti Islam seperti Ibnu Sina dengan bidang kedokteran dan filsafat yang lebih
dikenal barat sebagai Avicena.55 Bahkan buku karyanya yang berjudul the canon
of medicine of avicena56 masih digunakan sebagai rujukan bagi dunia kedokteran
hingga saat ini. Ada juga Ibnu Rusd yang lebih dikenal dengan sebutan Averous
dan masih banyak ilmuan lainnya yang berhasil dicetak pada masa kegemilangan
Dinasti Islam di Spanyol.
54 Ira .M. lapidus: sejarah sosial umat Islam jilid III (Jakarta:PT Raja grafindo persada),
1999, hal 201. 55 A. Mustofa, filsafat Islam, (Bandung : CV Pustaka Setia, 1997), hlm, 188-189 56 Canon of medicine of avicena merupakan terjemahan buku yang ditulis dalam bahasa Arab
dengan judul Al-Qanun yang didalamnya mebahas tentang ilmu kedokteran yang sampai saat ini
tetap digunakan sebagai rujukan dalam ilmu kedokteran
29
Istana-istana dibangun sebagai tempat singgasana sang Raja bersama
keluarga salah satunya istana al-zahra yang dibangun pada masa pemerintahan
khalifah Abdurrahman pada tahun 936.57 Ada juga istana alahambra yang menjadi
kebanggaan umat Islam, dan benteng pertahanan Islam terakhir sebelum akhirnya
menyerah pada tahun 1492.58 Pembangunan universitas sebagai wadah bagi pada
ilmuan serta perpustakaan yang menjadi tempat berdiamnya para ilmuan untuk
mengkaji lebih dalam bidang ilmu yang mereka gelutisalah satu yang terkenal
adalah universitas granada yang didirikan pada masa pemerintahan Dinasti
Nashiriyah59.
Dominasi Dinasti Islam bertahan hampir 7 abad lamanya (711-1492)60.
Kemegahan itu mulai luntur bahkan hancur satu persatu tergantikan oleh dominasi
Kristen yang pada tujuh abad kemudian atau bahkan lebih awal lagi, berhasil
membalikkan keadaan. Masjid-masjid menjadi katedral, buku-buku Islam di
perpustakaan di hapuskan, buku-buku sains berbahasa Arab dirubah kebahasa
latin, istana-istana diambil Alih oleh kerajaan Kristen. Semua itu terjadi di
Spanyol. 7 abad yang lalu mereka berhasil menumbangkan kerajaan Visigoth.
Mungkin tidak pernah terbayang bahwa tujuh abad kemudian Dinasti Islam
berhasil dikalahkan kembali oleh beberapa Dinasti Kristen yang bergabung
menjadi satu. Meningingat Spanyol dibawah pemerintahan Dinasti umayyah
menjelma menjadi sebuah Dinasti besar.
57 Philip k hitti: History of the Arabs edisi revisi ke-10 (Jakarta: PT Serambi ilmu semesta),
2002, hlm 667 58 W montgomery watt, Islam dan peradaban dunia: pengaruh Islam atas Eropa abad
pertengahan, (Jakarta: PT Gramedia, 1995), hlm 67 59 Ibid, hlm, 716. 60 Ajiid tohir, perkembangan peradaban di dunia Islam: melacak akar-akar sejarah, sosial
politik, dan budaya umat Islam, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada), hlm 80
30
Mengawali penaklukkan dengan mengalahkan kerajaan Visigoth yang
menguasai Spanyol. Namun nyatanya Dinasti umayyah tidak benar-benar
menghabisi sisa kekuatan Visigoth. Beberapa pasukan dari kerajaan Visigoth
berhasil melarikan diri kebagian utara kota Spanyol. mereka berdiam di salah satu
daerah yang tidak tersentuh oleh Islam. Daerah itu bernama Asturias. Dijelaskan
dalam buku Hugh Kennedy bahwa pasukan Islam sempat melakukan penyerangan
kewilayah Asturias karena mengetahui ada sisa kekuatan Visigoth yang melarikan
diri kesana namun, tidak berhasil menguasai wilayah itu.
Tokoh yang berperan dalam pelarian ini adalah pelayo. Pelayo ditunjuk
sebagai pemimpin mereka. Asal usul sisa kekuatan Visigoth yang melarikan diri
dijelaskan oleh Hugh dalam bukunya yang berjudul the great Arabs
conques,menyatakan bahwa kemungkinan beliau berasal dari golongan terhormat
di kerajaan Visigoth dan W. Montgomerry menyebutkan bahwa mereka yang
melarikan diri ke wilayah utara Spanyol merupakan kumpulan para bangsawan.
Timbul pertanyaan tentang asal usul pelayo. Tidak ada penjelasan tentang asal
usul pelayo. Namun, melihat pernyataan kedua penulis diatas bisa dikatakan
bahwa kemungkinan besar pelayo merupakan seseorang yang dianggap penting di
Visigoth61. Walaupun tidak ada bukuti tentang asal usulnya.
Penulis mengamati bahwa ada beberapa faktor pendukung yang membuat
kerajaan-kerajaan Kristen Spanyol bangun dari tidurnya. Yang pertama fakta
bahwa Dinasti umayyah tidak benar-benar menghabisi sisa kekuatan Visigoth.
Terbukti tujuh abad kemudian bahkan jauh sebelum itu kekuatan Kristen yang
tergabung oleh kerajaan-kerajaan kecil di Spanyol dan sekitarnya berhasil
61 Lihat buku The Great Arab Conquest hlm 339 dan w.montgomery watt hlm, 64.
31
merebut satu demi satu kota-kota yang menjadi wilayah kekuasaan Dinasti Islam.
Faktor yang kedua adanya penggabungan kekuatan Spanyol yang digawangi oleh
penyatuan kerajaan Kristen Castile dan Leon pada tahun 123062 serta adanya
pernikahan politik antara kerajaan Castile dengan kerajaan Aragon pada tahun
1479 detik detik perebutan benteng pertahanan terakhir Islam di Granada.63 Faktor
yang ketiga adalah adanya perpecahan yang ditandai dengan kehancuran Dinasti
umayyah dan berdirinya Dinasti-Dinasti kecil yang lebih dikenal dengan sebutan
muluk at-thawaif.
Pengakuan kerajaan Kristen di Spanyol atas Dinasti Islam serta amir-amir di
Spanyol ternyata hanya salah satu upaya kecil dari Spanyol untuk membuat
Dinasti Islam lemah. Dengan hanya mengakui kepemimpinan Dinasti Islam, serta
membayar upeti tahunan, mereka bisa hidup tenang di Spanyol tanpa adanya
tekanan yang berarti dari pihak Islam. Seperti yang terjadi pada masa
pemerintahan Abdurrahman III. Benar bahwa kerajaan-keRajan Kristen mengakui
kepemimpinnya seperti Raja Leon, Asturias, ratu Navarre, pangeran Castile serta
wakil dari Barcelona64. Namun, sebenarnya Dinasti Islam sendiri tidak menyadari
bahwa pengakuan itu hanya untuk membuat khalifah terlena dan berfikir bahwa
mereka benar-benar sudah berada dibawah kendali khalifah, namun faktanya
tidak. Kerajaan Kristen di bagian utara Spanyol seperti yang dijelaskan Hug
Kennedy bahwa mereka tetap mempertahankan tradisi mereka dan selalu berfikir
62 Ira .M. lapidus: sejarah sosial umat Islam jilid III (Jakarta:PT Raja grafindo persada,
1999), hal 591 63 W montgomery watt, Islam dan peradaban dunia: pengaruh Islam atas Eropa abad
pertengahan, (Jakarta: PT Gramedia, 1995), hlm 67 64 W montgomery watt, Islam dan Peradaban Dunia: Pengaruh Islam atas Eropa Abad
Pertengahan, (Jakarta: PT Gramedia, 1995), hlm 66
32
tentang kejayaan Visigoth yang pernah diraih dan pada saatnya nanti akan
kembali. Nyatanya 7 abad kemudian Islam harus mengakui kekuatan baru mereka.
Tanda-tanda kehancuran dikubu Dinasti Islam terlihat manakala terjadi
carut marut pada pemerintahan Dinasti umayyah. Perbedaan status antara umat
Islam dan non muslim, antara bangsa Arab dan non Arab, menjadikan Dinasti ini
menjadi semakin terpuruk bahkan diperparah dengan lepasnya satu persatu
wilayah kekuasaan Dinasti umayyah yang memerdekakan diri seperti Dinasti
abbadiyah di Sevilla (1013-1091), Dinasti hammudiyah di Malaga (1016-1035),
Dinasti Almanshuriyyah di Valencia (1021-1096), Dinasti miksana afthasiyyah di
Badajoz (1022-1094), Dinasti hawwarah dzunudiyyah di Toledo (1028-1085),
Dinasti hudiyyah di Saragossa (1039-1142)65.
Pada era muluk at-thawaif ini Dinasti-Dinasti Islam mulai terpecah dan
cenderung meninggikan Dinasti masing-masing. Mereka cenderung menikam satu
sama lain demi ambisi mereka untuk menjadi penguasa tertinggi di daratan
Spanyol seperti pendahulu mereka Dinasti umayyah yang memang pada saat itu
memegang semua daerah yang berada diwilayah Spanyol. Jikalau pada saat itu
Dinasti-Dinasti yang tergabung dalam muluk at-thawaif mau menunjuk salah satu
amir diantara mereka untuk dijadikan pemimpin sebagai pemersatu seperti halnya
yang terjadi pada Dinasti Kristen yang pada saat itu menjadikan Ferdinand dan
Isabella sebagai pemimpin mereka, mungkin keadaan Spanyol sekarang akan
berbeda.
65 Ajiid tohir, perkembangan peradaban di dunia Islam: melacak akar-akar sejarah, sosial
politik, dan budaya umat Islam, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada), hlm 80
33
Toledo yang pernah menjadi ibukota dari kerajaan Visigoth berhasil
dikuasai pada tahun 1085, kerajaan Aragon pun tak mau kalah. Pada tahun 1096
menguasai Huesca, 1118 menguasai Saragosa, 1148 menguasai Tortosa, dan
menguasai Lerida pada tahun 1149.66 Kebangkitan dari rezim Spanyol tidak hanya
terlihat dari penaklukkan-penaklukkan diatas. Namun, lebih dari itu,
penggabungan antara kerajaan Leon dan Kastile pada tahun 1230 membuat
keberadaan muluk at-thawaif semakin terancam.
Penaklukkan kembali wilayah-wilayah di Spanyol oleh gabungan kerajaan
kecil Kristen, membuat amir di Sevilla yang bernama Al-mutamid ibnu abbad
merasa perlu berkoalisi dengan Dinasti berber yang pada saat itu menjadi satu
kekuatan baru di Afrika Utara untuk membantu melawan pasukan Spanyol yang
dipimpin oleh Raja Alfonso VI. Dinasti murabithun dibawah pemerintahan Yasuf
bin tafsiyun pada saat itu menyambut undangan yang datang dari Dinasti
abbadiyah di Spanyol. bergerak bersama pasukannya pasukannya menuju Sevilla.
Dinasti murabithun berhasil memukul pasukan Spanyol yang mencoba
menguasai wilayah Sevilla serta beberapa wilayah lain yang belum dikuasi oleh
kerajaan Spanyol hal itu ditandai dengan kematian Raja Alfonso IV penguasa dari
kerajaan Leon67. hal itu membuktikan bahwa meskipun dalam keadaan rapuh,
namun Dinasti Islam masih bisa bertahan terhadap gangguan dari kerajaan
Spanyol.
Kematian Raja Alfonso bukalah akhir dari kekuatan kerajaan Spanyol.
Setelah kematiannya, kepemimpinan diteruskan oleh anak laki-lakinya yang
66 Ira .M. lapidus: sejarah sosial umat Islam jilid III (Jakarta:PT Raja grafindo persada,
1999), hal 590 67 Ibid, hal 598
34
bernama Hendry. Namun itu tidak berlangsung lama karena Raja Hendry pun
meninggal. Sempat ada perebutan kekuasaan yang terjadi antara anak dari Raja
Hendry Juanna dengan sang putri mahkota ratu Isabella. Keengganan putri
Isabella menikah secara politik dengan anak dari kerajaan Portugis membuat sang
kakak mengubah keputusannya, serta menyerahkan tampuk kekuasaan kepada
anaknya. Sementara itu Isabella lebih memilih menikah dengan putra mahkota
dari kerajaan Aragon. Setelah sang kakak wafat pada tahun 1474, Isabella berhasil
merebut gelar ratu dari Joanna. Ratu Isabella berhasil menyatukan kekuatan
kerajaanya dengan kerajaan aragon setelah ayah dari Raja meninggal sehingga
tahta kerajaan jatuh ketangan Raja Ferdinand pada tahun 1479.68
Kebangkitan kerajaan Spanyol yang pada saat itu hanyalah sebuah angan-
angan dan harapan kini menjadi nyata. Ditandai dengan pernikahan antara Raja
Ferdinand dan ratu Isabella yang secara otomatis bergabungnya dua kerajaan,
menjadi kekuatan baru untuk melakukan Reconquista di seluruh wilayah Spanyol
serta wilayah lain yang pernah diduduki oleh moyang mereka. Dinasti Islam yang
pada saat itu berada dibawah pemerintahan Dinasti nashiriyyah dengan amir nya
yang bernama Muhammad Boabdil harus mengakui kekuatan kerajaan Spanyol
yang pada saat itu tidak bisa dibendung lagi. Tepat pada tahun 1492 nafas Islam di
negeri Spanyol berakhir69.
68 W Montgomery Watt, Islam dan peradaban Dunia: Pengaruh Islam atas Eropa Abad
Pertengahan, (Jakarta: PT Gramedia, 1995), hlm. 67. 69 Philip K Hitti, op. cit., hlm. 704.
35
B. Serangan Kerajaan Kristen Spanyol ke Aljazair
Spanyol memulai peranan barunya sebagai penguasa. Spanyol sendiri di
ibaratkan sebagai singa yang baru terbangun dari tidurnya yang telah siap untuk
melakukan pemburuan. Wilayah-wilayah yang menjadi target Reconquista sendiri
diibaratkan sebagai mangsa. Setelah berhasil menghancurkan sisa Dinasti Islam di
Spanyol, gerakan Reconquista terus diberlakukan. Seperti dijelaskan pada bab
sebelumnya, wilayah Afrika Utara menjadi target pertama. Selain karena Afrika
Utara pernah menjadi salah satu provinsi dari kekaisaran Romawi dalam jangka
waktu yang cukup lama, wilayah Afrika Utara merupakan tetangga dari Spanyol.
Spanyol yang tergabung dari beberapa kerajaan kecil serta kerajaan lain dari
negara-negara tetangga seperti Portugal dan Sesilia mulai melakukan peranan
barunya. Wilayah awal yang menjadi target Reconquista mereka adalah wilayah
Spanyol sendiri. Diawali dengan penaklukkan Toledo yang pernah menjadi
ibukota dari kerajaan vishigoth pada tahun 1085 yang dipimpin oleh Raja Alfonso
VI dari kerajaan Leon70 dan di akhiri dengan penaklukkan Granada oleh Raja
Ferdinand dan ratu Isabella pada tahun 1492 dengan mengalahkan Amir
muhammad abdillah. Muhammad abdullah amir terakhir Dinasti nashiriyah.71
Kerajaan Spanyol yang mulai menjadi salah satu kekuatan besar di barat,
mulai melakukan serangan Reconquista keluar wilayah Spanyol setelah semua
wilayah Spanyol berhasil diamankan. Kekacauan yang terjadi di Spanyol,
penghapusan simbol-simbol Islam sampai pengusiran yang dilakukan kerajaan
70 Maidir & Harun, sejarah Peradaban Islam, (Padang: IAIN IB Press, 2001), hlm. 114. 71 Musyarifah sunanto, Sejarah Islam Klasik: Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam,
(Jakarta: Prenanda Media Group, 2011), hlm. 123.
36
Spanyol membuat umat Islam di Spanyol yang dikenal dengan sebutan bangsa
moor memilih untuk mengungsi kewilayah Afrika Utara yang pada saat itu
dianggap wilayah paling aman karena wilayah Afrika Utara dihuni oleh mayoritas
muslim.
Ketakutan akan adanya persekutuan antara bangsa moor dengan orang-
orang Afrika Utara membuat Spanyol mempercepat serangan untuk
mengamankan kekuasaan baru mereka. Tercatat serangan pertama dilakukan pada
tahun 1505 pasukan gabungan kerajaan Spanyol berhasil menguasai mers-al-
Kabir, Oran, dan Bougi.72 Penguasaan terhadap sebagian kecil wilayah Afrika
Utara ini membuat kekuatan kerajaan Spanyol serta sekutunya semakin
menunjukkan kekuatannya.
Spanyol dengan kekuatan gabungannya berhasil menguasai paling tidak
sebagian kecil wilayah Afrika Utara walau hanya sebagian kecilnya. Pada tahun
1510, Spanyol kembali mendatangi wilayah Afrika Utara. Kali ini wilayah
Aljazair menjadi targetnya. Mereka harus mengakui Raja Ferdinand dan
memberikan upeti kepada Pedro Navarro. Bahkan yang lebih menyakitkan adalah,
salah satu pulau yang diberi nama penon berhasil direbut dari wilayah Aljazair
dan di ambil Alih oleh Spanyol73.
Spanyol tidak hanya ingin menguasai wilayah Aljazair semata. Namun juga
membebankan pajak yang membebankan rakyat yang pastinya sangat merugikan
mereka. Oleh sebab itu kedatangan Aruj dan adiknya Hayreddin di anggap
72 William Spencer, Algiers: in the age of the corsairs, (USA: Oklahoma University Press,
1979), hlm 16. 73 Ibid, hlm. 19.
37
membawa angin segar bagi masa depan Aljazair. Bahkan kedatangan mereka pada
tahun 1516 disambut oleh warga. Kedatangan mereka bukan tanpa sebab. Mereka
diminta oleh pemimpin kabilah mereka yang bernama Salam-al tawmi yang
mendengar tentang kehebatan kedua bersaudara ini. Kedatangan kedua bersaudara
ini tidak membuat Spanyol gentar. Melalui mitra koalisi mereka, Spanyol
mengirim pasukan ekspedisi dibawah komando laksamana dari Cecilia yang
bernama Hugo de moncada pada tahun 151874. Pada saat itu, Aruj dan saudaranya
beserta pasukan militan yang dibuatnya bukanlah sebuah kekuatan besar yang
ditakuti Spanyol. namun hal itu tidak berlansung lama. Setelah Aruj yang
memerintahkan Hayreddin untuk melakukan kerjasama denganDinasti Turki
Utsmani, kekuatan antara kerajaan Spanyol dan Dinasti Turki Utsmani seimbang.
Bahkan keadaan akan berbanding terbalik setelah kedatangan Dinasti Turki
Utsmani.
C. Kedatangan Pasukan Dinasti Turki Utsmani ke Aljazair
Rentang pertengahan abad ke 15 sampai pertengahan abad ke 16 merupakan
puncak kekuasaan turki utsmani. Kemegahannya pun di akui oleh lawan-
lawannya. Aljazair yang merupakan sebuah wilayah di Afrika Utara meminta
bantuan melalui wakilnya untuk membantu membendung kerajaan Kristen
Spanyol yang hendak memasuki wilayah Afrika Utara.
Wilayah Aljazair berbeda dengan wilayah-wilayah yang ada di Afrika
Utara. Aljazair terlepas dari bayang-bayang kekuasaan sebuah Dinasti. Oleh
karenanya wilayah ini tidaklah sekuat tetangga mereka seperti Dinasti mamluk
74 Ibid, hlm. 23.
38
ataupun Dinasti hafshid. Wilayah yang di lindungi oleh sebuah kabilah besar Bani
ta’Alibah dengan pemimpinnya bernama Syeikh salam al-tawmi ternyata tidak
mampu membendung ancaman dari kerajaan Spanyol. mereka harus mengakui
kekuasaan kerajaan Spanyol dengan membayar upeti tahunan.
Aruj dan Hayreddin merupakan dua sosok penting yang membantu
menyelamatkan ancaman kerajaan Spanyol. tercatat pada tahu 1512 berhasil
memukul mundur pasukan Spanyol dari Bajayah dan menjadikan Jaijil atau Gigeri
sebagai pusat pertahanan75. Syeikh salam yang mendengar tentang kebesaran dua
bersaudara ini berusaha untuk meminta bantuan karena Syeikh salam beserta
pasukannya sudah tidak dapat lagi membendung kekuatan dari kerajaan Spanyol.
Aruj beserta Hayreddin mendatangi Aljazair pada tahun 151676. Aruj
merasa kekuatan yang telah dibangunnya terasa kurang untuk menghalau pasukan
kerajaan Spanyol yang semakin besar dengan bergabungnya berapa kerajaan
Kristen kedalam pasukan perang Spanyol. hal itu membuat Aruj berniat untuk
melakukan koalisi dengan Dinasti Islam untuk menyokong kekuatan militer
mereka. Aruj melihat bahwa Dinasti Turki Utsmani merupakan satu-satunya
Dinasti Islam yang sedang berada pada masa kegemilangan. Koalisi antara Aruj
yang bertindak sebagai penguasa baru di Aljazair dengan Dinasti Turki Utsmani
amatlah penting untuk mengamankan wilayah Afrika Utara terutama Aljazair
yang menjadi benteng pertahanan di wilayah ini.
75 Ali muhammad ash-shalabi, Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Islamiyah, (Jakarta: Pustaka
al-kautsar, 2003), hlm 252 76 Amy Mckenna, The History of Nnorthern Africa (Newyork: Britanica educational
publishing, 2011), hlm 55
39
Aruj membicarakan hal ini dengan Hayreddin Barbarossa dan memintanya
untuk mengirim utusan ke Istanbul. Utusan itu ditujukkan untuk meminta bantuan
dan memasukkan Aljazair sebagai salah satu wilayah kekuasaan Dinasti Turki
Utsmani. Hayreddin yang diperintahkan kakaknya segera mengutus beberapa
orang untuk menuju Istanbul dan bertemu dengan Sultan Selim I yang pada saat
itu menjadi Sultan serta mendapat gelar baru sebagai seorang khalifah. Delegasi
itu dipimpin oleh seorang ulama bernama Abul abbas bin ahmad77. Sultan Selim I
menerima utusan yang dikirim oleh Hayreddin pada tahun 151878 dan
membalasnya dengan mengirim dua ribu tentara ke Aljazair guna membantu
Aljazair dalam pertempuran melawan kerajaan Spanyol79.
Penempatan pasukan Spanyol disalah satu pulau di Aljazair yang dikuasai
sangat mengancam Aljazair. Wilayah itu bisa kapan saja menjadi salah satu
wilayah Reconquista bagi kerajaan Spanyol. Pengiriman pasukan serta pengakuan
wilayah sangat penting dilakukan untuk membentengi wilayah ini. Sebelumnya
Aruj sendiri telah mendapat bantuan pasukan dari Dinasti hafshid sebanyak 300
orang pada tahun 1516 dan disambut warga sebagai penyelamat mereka80.
Namun, dengan pasukan yang tidak sebanding dengan Spanyol membuat Aruj
merasa perlu mencari koalisi lain sebagai penguat.
Setelah pengiriman pada tahun 1518, koalisi diantara Aljazair dengan
Dinasti Turki Utsmani tetap berlajut bahkan bertahan sampai pada abad ke 19
sebelum kedatangan Perancis untuk mengambil Alih kekuasaan. Pengiriman
77 Mehmet tutuncu, Cezayir’de Osmanli Izleri (Istanbul: Camlica basimyayin, 2003), hlm 76 78 Ertugrul duzdag, Barbarossa Hayreddin Pasanin Hatiralari, (Istanbul:Kapi yayinlari,
2012), hlm 35 79 William Spencer, Algiers:In The Aage of The Corsairs, (USA: Oklahoma University Press,
1979), hlm 24. 80 Ibid., hlm. 19.
40
pasukan yang dilakukan Sultan Selim I ke Aljazair nyatanya berhasil memukul
mundur pasukan Spanyol yang berusaha memasuki Aljazair dengan kekuatan 40
kapal perang berhasil dipukul mundur81.
Tujuan awal Aruj dan Hayreddin tidak lain adalah membebaskan wilayah
Penon yang merupakan salah satu pulau di Aljazair yang telah menjadi bagian
dari kekuasaan kerajaan Spanyol, yang menjadi tujuan terpenting karena pulau
Penon sendiri berada di dekat wilayah Aljazair. Spanyol menjadikannya sebagai
basis pertahanan mereka dan memang pada saat itu perjanjian antara Syeikh salam
al-tawmi dengan kedua bersaudara ini hanya sebatas menyelamatkan kembali
wilayah Penon dari tangan kerajaan Spanyol82
Pengiriman tentara oleh Sultan SelimI sangat membantu pengamanan
wilayah Aljazair. Selain bertugas untuk membentengi Aljazair dari serangan
kerajaan Spanyol, pasukan itu juga turut melatih relawan yang ikut membantu
membentengi wilayah Aljazair. Meskipun hanya gabungan dari imigran bangsa
Moor, orang-orang Yahudi yang melarikan diri dari Spanyol, masyarakat lokal
serta pasukan yang dikirim Sultan sangatlah berarti. Semangat juang mereka yang
diselingi oleh jihad menjadi bumbu penyemangat mereka. setidaknya dibawah
kekuasaan Dinasti Turki Utsmani, wilayah Afrika Utara bisa bertahan dari
serangan Spanyol khususnya Aljazair sebagai benteng pertahanan di Afrika Utara
sampai pada awal abad ke 19 sebelum akhirnya pada tahun 1830 Perancis datang
menggantikan posisi Dinasti Turki Utsmani di Aljazair83.
81 Duzdag, op. cit., hlm. 21. 82 Spencer, op. cit., hlm. 20. 83 L. Dudley Stam, A Study in Tropical Development, (New York: Jhon Wiley & Sons, Inc.,
1955), hlm. 232.
41
D. Hayreddin Barbarossa: Wakil dan Pelindung Aljazair
a. Kehidupan pribadi Hayreddin barbarossa
Hizr atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hayreddin atau yang dalam
bahasa turki disebut hayreddin/Hayreddin merupakan salah satu orang besar
bahkan pahlawan bagi Dinasti Turki Utsmani yang namanya banyak dicemarkan
oleh orang-orang Eropa. Hayreddin tidak sendiri, Aruj yang tak lain adalah kakak
dari Hayreddin merupakan orang yang berperan penting dalam kehidupan
Hayreddin dalam mengarungi tugasnya sebagai kapten kapal. Hayreddin belajar
banyak dari kakanya Aruj. Kakaknya sudah lebih dulu terjun dalam dunia
pelayaran. Sampai saat ini orang-orang Eropa menganggap bahwa Hayreddin
beserta kakaknya merupakan sosok bajak laut yang menyeramkan yang telah
banyak membajak kapal-kapal Kristen pada awal abad ke 16.
Hayreddin dan kakaknya mempunyai darah turki yang mengalir dari
ayahnya. Hizr lahir di pulau Lesbos pada tahun 1478.84 Ayahnya adalah seorang
prajurit di era Fatih Sultan Mehmet.85 Bahkan ayahnya ikut berperang dalam
proses penaklukkan Konstantinopel. Dibawah pemerintahan Sultan, ayah dari
Hayreddin mendapat mandat untuk menguasai wilayah Eropa tepatnya wilayah
Yunani yang pada saat itu dikuasai oleh kerajaan dari Genoa. Dalam buku Roger
Crowdly, setelah penaklukkan Konstantinopel, pada tahun 1462 pasukannya
menyerbu Wallachia dan Bosnia86. Ini adalah tahun penaklukkan yang juga
dilakukan ayahnya dalam menaklukkan Yunani. Kemungkinan ayah Hayreddinlah
84 Mehmet tutuncu, Cezayir’de Osmanli Izleri, (Istanbul: Camlica basimyayin, 2003), hlm 67 85 Ernle bradford, Sultan Admiral: Barbarossa- Pirete and- Empire-Builder, (London: TPP,
2009), hlm 8 86 Roger crowley, 1453 Detik-detik Jatuhnya Konstantinopel ke Tangan Islam (Jakarta :
Pustaka Alvabet), hlm 315
42
yang menjadi pemimpin dalam pasukan itu. Karena dalam buku Roger tidak ada
penjelasan siapa pemimpin dalam penaklukkan menuju kesana.
Keberhasilannya merebut wilayah Yunani membuat Sultan menghadiahinya
sebuah daerah di wilayah Yunani yang bernama Bonova. Yakup memutuskan
untuk menikah dengan orang asing. Ada dua versi tentang asal usul ibu dari Hizir
dan Aruj ini. Versi pertama menjelaskan bahwa yakup aga menikah dengan warga
pribumi Yunani yang tinggal dipulau Lesbos87, sedang versi kedua Ali
Muhammad ash-shalabi dalam bukunya yang berjudul bangkit dan runtuhnya
khilafah utsmaniyah, menjelaskan bahwa ibu dari Hayreddin merupakan seorang
bangsawan yang berasal dari Andalusia88. Pernyataan itu mungkin saja benar
karena pada tahun itu, situasi umat Islam di Andalusia sedang dalam keadaan
genting. Namun perlu penelusuran lebih dalam dimana kedua orang tua mereka
bertemu. Karena pada saat-saat genting di Spanyol, pasukan utsmani belum bisa
menembus Spanyol.
Pernikahan antara ayah dan ibu Hayreddin menghasilkan enam orang anak,
dua perempuan dan empat laki-laki. Namun kedua saudara perempuan Hayreddin
tidak diketahui namanya dan hanya saudara laki-lakinya saja yang tercatat dalam
banyak buku sejarah. Keempat anak laki-laki itu adalah Ishak, Aruj, Hayreddin,
dan Ilyas yang terkecil.89 Hayreddin dilahirkan pada tahun setelah pensiun dari
ketentaraan, ayahnya membuat usaha penggalangan kapal. Kepiawaian ayahnya
dalam membuat kapal, membuat salah satu dari kakak ilyas yang bernama Aruj
87 Alwi Alatas, Khairuddin Barbarossa Mujahid atau Bajak Laut, (Jakarta: Akar Cipta
Media, 2005), hlm. 33. 88 Ali Muhammad Ash- Shalabi, Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Islamiyah, (Jakarta:
Pustaka Al-kautsar, 2003), hlm. 250. 89 Alwi Alatas, loc. cit., hlm. 36.
43
memulai pelayaran dengan kapal buatan ayahnya. Aruj biasa berlayar melewati
lautan Yunani sampai ke selat Bosporus di Istanbul. Hayreddin juga mulai
mengikuti jejak kakaknya untuk mulai berlayar. Sejak saat itu berlayar menjadi
aktifitas rutin mereka. Namun tidak diketahui apa pekerjaan yang digeluti
keduanya. Namun dalam buku Ertugrul Duzdag dijelaskan bahwa keduanya
bekerja di kemaritiman. Namun spesifikasi pekerjaannya tidak dituliskan.90
Pelayaran keduanya pada tahun 1501 yang hanya sebuah pelayaran biasa
keperairan Rodhes berubah drastis manakala kapal mereka yang pada saat itu
mengarungi laut mediterania dibajak oleh kapal st Jhon of Jerussalem atau yang
lebih dikenal dengan sebutan st Rodhes91. Lebih mengerikan lagi karena
pembajak dari st Rodhes membunuh adik mereka yang ikut serta dalam pelayaran
yang bernama Ilyas, sedang sang kakak Aruj yang menjadi gurunya selama
pelayaran dijadikan tawanan dan dibawa ke pulau Rodhes di Jerussalem. Aruj
mengenal salah satu orang Kristen disana yang bernama Santarlu Oglu dan karena
bantuannya, Aruj berhasil melarikan diri.92 Namun dalam buku yang berjudul
Algier, dijelaskan bahwa Aruj ditebus oleh ayahnya kemudian dilepaskan93.
Dalam buku karya Ertugrul Duzdag dijelaskan bahwa Hayreddin telah
menyiapkan uang tebusan, namun, sebelum uang tebusan itu diberikan kepada
penguasa Rodhes, Aruj berhasil melarikan diri.
90 M Ertugrul duzdag, Barbaros Hayreddin Pasa’nin Hatiralari, (Istanbul:Kapi yayinlari,
2012), hlm 39 91 Roger Crowdly, Empire Of The Sea, The Bettle Of Lepanto, And The Contest For The
Center Of The World, capter 2 (www.bookfi.org) 92 M. Ertugrul duzdag, Barbaros Hayreddin Pasa’nin Hatiralari, (Istanbul:Kapi yayinlari,
2012) 93 William Spencer, Algiers: In the Age of the Corsairs, (USA: Oklahoma University Press,
1979), hlm 19.
44
Orang-orang Eropa menyebut mereka sebagai seorang perompak atau bajak
laut. Hal itu dikarenakan mereka suka menyerang kapal-kapal Kristen yang
mereka temui. Padahal mereka mempunyai motif tersendiri kenapa kapal-kapal
Kristen yang mereka temui di perairan mereka serang. Motif mereka adalah motif
balas dendam atas terbunuhnya adik mereka pada saat terjadi pembajakan oleh
kapal Kristen st Jhon of Jerussalem atau yang terkenal dengan sebutan st Rodhes.
Jadi jelas disini bahwa jika pembajakan itu tidak terjadi pada keluarga Hayreddin
yang menyebabkan terbunuhnya Ilyas, mungkin Aruj dan Hayreddin tidak akan
melakukan pembajakan-pembajakan terhadap kapal-kapal Kristen yang
berpapasan dengan kapal mereka dan mungkin gambaran buruk orang-orang
Eropa terhadap kedua bersaudara ini tidak akan ada.
Hayreddin dan Aruj mendapatkan gelar Barbarossa dari orang-orang barat.
Asal kata Barbarossa sendiri tidak ada yang tau pasti namun penamaan ini karena
mereka berdua mempunyai janggut berwarna merah sama seperti Raja Fredrick I
dari kekaisaran Romawi. Dalam sejarah, hanya ada tiga orang yang memiliki
janggut merah Yaitu Raja Fredrick, Aruj, dan hizr.
b. Hayreddin Barbarossa Sebagai Pelindung Aljazair
Tidak ada penjelasan tahun atau tanggal pasti mereka memulai peranan
mereka sebagai seorang pelaut sekaligus penjihad. Namun tercatat dalam buku
Muhammad ash-shalabi yang berjudul bangkit dan rutuhnya khilafah Islamiyah
pada tahu 1510, Aruj beserta Hayreddin mengarahkan perjalanannya kewilayah
45
laut arkhabil di Masqat/muscat daerah Oman94. Namun ketika mendengar ada
Eksodus yang terjadi diperairan meditearania, Aruj dan Hayreddin segera
mengarahkan kapalnya kewilayah laut mediterania. Pada saat itu wilayah Afrika
Utara mulai dibayang-bayangi kekuasaan atas Spanyol
Hayreddin memulai peranannya sebagai sosok yang berpengaruh di Afrika
Utara ketika dia dan Aruj mulai memasuki perairan Tunisia. Mereka menempati
wilayah Djerba. Bahkan Sultan Hafshid pada tahun 1504 nemawari Aruj sebagai
gubernur Djerba95. Itu akibat kerja kerasnya menyelamatkan pengungsi Morisco
dari tanah Spanyol. Aruj dan Hayreddin mulai memasuki Aljazair pada tahun
151696. Mereka disambut oleh orang-orang Aljazair. Sultan al tawmi yang
bertugas sebagai penguasa Aljazair dari bani ta’Alibah menerima mereka karena
mereka pun tidak mampu melawan kekuatan Spanyol yang semakin besar97. Aruj
dan orang-orang Aljazair menyepakati bahwa mereka hanya akan merebut
kembali pulau penon yang telah direbut oleh Spanyol dari Aljazair dan dijadikan
benteng pertahanan mereka.
Syeikh salam al-tawmi pada awalnya menyambut kedatangan kedua
bersaudara ini. Namun hal itu berubah manakala Syeikh salam melihat kedua
bersaudara sedikit demi sedikit mulai mencoba menguasai wilayah Aljazair.
Syeikh salam segera melakukan perundingan dengan pihak Spanyol. Buku algier
tidak menjelaskan siapa perwakilan Spanyol yang melakukan perundingan dengan
94 Ali muhammad ash-Shalabi, Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Islamiyah, (Jakarta: Pustaka
al-kautsar, 2003), hlm 250 95 William Spencer, Algiers: In the Age of the Corsairs, (USA: Oklahoma University Press,
1979), hlm 19 96 M Ertugrul duzdag, Barbaros Hayreddin Pasan’in Hatiralari, (Istanbul:Kapi yayinlari,
2012), hlm 63 97 William Spencer, Algiers: In the Age of the Corsairs, (USA: Oklahoma University Press,
1979), hlm 20
46
Syeikh salam. Aruj yang mencium adanya konspirasi diantara keduanya, berusaha
membujuk Syeikh salam agar tidak terjadi peperangan. Namun, perangan tersebut
tidak dapat di hindari dan mengakibatkan terbunuhnya Syeikh salam.
Hayreddin benar-benar mendapatkan peranannya sebagai penguasa Aljazair
ketika terjadi peperangan di Temlecen yang mengakibatkan terbunuhnya Ishak
dan Aruj. Meskipun Aruj lah tokoh utama yang berperan dalam pembebasan
Aljazair dari ancaman barat, namun kedepannya, masa depan Aljazair amat
bergantung kepada pemimpin baru mereka. Melakukan persekutuan dengan
Dinasti Turki Utsmani adalah wasiat yang ditinggalkan Aruj sebelum meninggal.
Pada saat itu militer bentukan Barbarossa bersaudara ini belumlah sekuat ketika
mereka meminta bantuan kepada Dinasti Islam yang pada masa itu sampai
beberapa abad kedepan mempunyai peranan penting sebagai penguasa tertinggi
Dinasti Islam.
Barbarossa bersaudara ini tumbuh sebagai seseorang yang mempunyai
semangat yang tinggi. Misi mereka yang pada awalnya hanya berusaha
membalaskan dendam atas kematian adiknya berubah menjadi sebuah misi jihad.
Sampainya berita bahwa Dinasti Islam terakhir di Spanyol berhasil dilumpuhkan
telah sampai di telingan mereka bahkan isu Reconquista pun tak ketinggalan. Misi
jihad mulai dilakukan dan mereka melakukan tugas baru mereka sebagai
penyelamat bagi ratusan bahkan ribuan bangsa moor yang meresa tertekan.
Mereka terpaksa harus meniggalkan tanah leluhur mereka dari pada harus
menanggalkan agama mereka
47
Hayreddin megirim utusan yang bernama Abul abbas bin ahmad98 ke
Istanbul satu tahun setelah Mesir berhasil dikuasai dan utusan yang dikirim
sampai ke Istanbul ketika Sultan Selim telah sampai di Istanbul. Sultan Selim I
merupakan Sultan yang berkuasa pada saat itu dan salah satu Sultan yang pada
masa pemerintahannya berhasil menguasai wilayah yang cukup luas yang kelak
dilanjutkan oleh anaknya yang terkenal dengan gelar Al-Qanuni. Sultan pun
menerima perwakilan yang dikirim Hayreddin dari Aljazair dan segera mengirim
beberapa pasukan untuk membentengi Aljazair dari serangan Spanyol.
Keputusan yang diambil Sultan Selim untuk menerima permintaan yang
datang dari Hayreddin sangat tepat. Meskipun pada masa pemerintahannya
wilayah kekuasaan hanya terbatas di Aljazair saja. Namun keadaan itu berubah
setelah pampuk kepemimpinan diteruskan oleh anaknya Sultan suleyman.
Kerjasama antara Dinasti Turki Utsmani dan Hizr yang mewakili Aljazair
semakin berlanjut. Pada tahun 1533 Sultan memanggilnya ke Istanbul untuk
merima gelar sebagai ‘kapudan i-derya’ yang berarti’ yang berarti ‘laksamana
agung’ serta mendapatkan gelar Hayreddin atau yang dalam bahasa turki disebut
hayreddin dari Sultan suleyman99. Sejak saat itu namanya lebih dikenal dengan
sebutan Barbaros Hayreddin pasa.
Hayreddin pasa mempunyai tugas baru sebagai laksamana agung. Tidak
hanya mengurusi wilayah laut mediterania, beliau ditugaskan untuk melakukan
misi penaklukkan ke Malta serta penaklukkan ke Perancis pada tahun 1536.
Sebelum melakukan misinya kewilayah Malta dan Perancis, Hayreddin pasa
98 Mehmet tutuncu, Cezayir’de Osmanli Izleri (Istanbul: Camlica basimyayin, 2003), hlm 76 99 M Jamil Abun-Nasr, A History of the Maghrib, (London: Cambrige University Press,
1987), hlm. 164.
48
terlebih dahulu menguasai wilayah Tunisia pada tahun 1534 walaupun itu tidak
berlangsung lama100. Tunisia menjadi bagian dari Dinasti Turki Utsmani pada
tahun 1574 dibawah komando Sinan pasa. Tampuk kekuasaan yang dimiliki oleh
Barbaros Hayreddin Pasa dilanjutkan oleh anaknya yang bernama Hasan bin
Hayreddin dan tidak kalah hebat dari ayahnya. Peranannya di Aljazair sangatlah
besar. Terbukti ketika beliau menjadi penguasa di Aljazair mewakili Dinasti Turki
Utsmani, kerajaan Spanyol hampir tidak pernah benar-benar bisa menyentuh
wilayah Aljazair. Lain halnya ketika Aljazair masih dikendalikan oleh otoritas
kabilah atau bani setempat.
Hayreddin pasa menghabiskan masa pensiunnya di Istanbul sampai akhir
hayatnya pada tahun 1546101. Beliau dikuburkan di tepi barat laut Boshporus. Hizr
atau Barbaros Hayreddin pasa merupakan satu dari sekian pahlawan Islam yang
mempunyai banyak prestasi namun tidak banyak yang menulis tentang sejarah
beliau bahkan cenderung mengubur sejarah beliau. Karena dari beberapa buku
yang penulis jadikan pilihan sebagai sumber, tidak banyak yang mengungkap
tentang sosok beliau, sejarah beliau, silsilah keluarganya pun masih kabur dan
banyak kesimpangsiuran.
100 Philip K Hitti, op. cit., hlm. 907. 101 Mehmet Tutuncu, Cezayir’de Osmanli Izleri (Istanbul: Camlica Basimyayin, 2003), hlm.
67.
49
BAB IV
KONTRIBUSI TURKI UTSMANI DI ALJAZAIR
A. Aljazair Sebagai Salah Satu Provinsi dari Dinasti Turki Utsmani
Dinasti Turki Utsmani dikenal sebagai salah satu Dinasti yang mempunyai
kekuasaan yang luas serta masyarakat yang heterogen. Penduduk yang tinggal di
wilayah Istanbul atau di provinsi-provinsi berasal dari suku-suku dan bangsa yang
berbeda dan agama yang berbeda pula. Oleh karenya pada masa pemerintahan
Fatih Sultan Mehmet, diberlakukan sistem millet setelah penaklukkan
Konstantinopel. Millet sendiri berarti bangsa. Banyaknya bangsa yang menetap
setelah penaklukkan konstantinopel membuat fatih sultan mehmet
mengelompokkan mereka berdasarkan kebangsaan menurut agamanya masing-
masing.102
Dinasti Turki Utsmani mempunyai wilayah kekuasaan yang cukup luas.
Terbentang dari wilayah asia di bagian barat, Afrika dibagian utara, serta Eropa.
Kepemilikan wilayah yang luas menjadi tantangan tersendiri bagi Dinasti ini.
Meskipun banyak konflik yang terjadi dibeberapa wilayah kekuasaanya seperti
pemberontakan maupun pemisahan wilayah kekuasaan, Namun nyatanya Dinasti
ini mampu bertahan semapai delapan abad lamanya dengan dipimpin oleh kurang
lebih 36 Sultan atau khalifah. Bahkan dinasti ini tercatat sebagai satu-satunya
dinasti yang berhasil bertahan lama yang berdiri pada tahap kemunduran Islam.
Peranannya sebagai satu-satunya pengusa Islam terbesar pun diakui oleh lawan-
lawannya.
102 Jhon Freely, op. cit., Hlm. 230.
50
Penaklukkan Dinasti Turki Utsmani diwilayah Afrika Utara dimulai dari
wilayah Mesir. Mesir menjadi salah satu provinsi Dinasti Turki Utsmani setelah
Dinasti ini berhasil mengalahkan salah satu Dinasti budak yang masih sarumpun
dengan Dinasti Turki Utsmani yaitu Dinasti mamluk pada tahun 1517.
Aljazair yang menjadi fokus pembahasan penulis menjadi wilayah kedua di
Afrika Utara yang di kuasai Dinasti Turki Utsmani di Afrika Utara. Walaupun
wilayah ini menjadi wilayah yang kedua yang masuk dalam wilayah kekuasaan
turki utsmani, namun wilayah ini menjadi wilayah pertama di kawasan maghrib
yang masuk dalam kekuasaan turki utsmani. dalam buku Philip K Hitti yang
berjudul History of The arabs di jelaskan bahwa meskipun wilayah Mesir berada
dikawasa Afrika Utara, namun wilayah ini membuat blok sendiri dengan wilayah
asia barat yang memang berbatasan langsung dengan wilayah Mesir.103
Wilayah Aljazair mulai memasuki fase baru dalam penataan kembali kota
dari puing-puing Dinasti-Dinasti yang pernah berdiri sebelumnya di wilayah ini.
Seperti yang telah penulis jelaskan pada bab sebelumnya bahwa setelah runtuhnya
dua Dinasti lokal Afrika Utara, wilayah ini tidak pernah benar-benar dikuasai oleh
sebuah Dinasti. Oleh sebab itu wilayah Aljazair menjadi target utama reconquista
dari kerajaan Spanyol yang baru bangkit dari tidurnya. Wilayah ini tidak
mempunyai kekuatan militer yang mempuni karena wilayah ini hanya dilindungi
oleh sebuah kabilah atau sebuah bani. Wilayah ini menjadi wilayah yang
103 Philip K Hitti, op. cit., hlm. 920.
51
dilindungi oleh Bani Ta’libah dengan ketuanya yang bernama Syeikh Salam al-
Tawmi104.
Wilayah Aljazair berhasil diselamatkan dari ancaman kekuasaan Spanyol
setelah Syeikh salam meminta bantuan dari Aruj dan Hayreddin yang pada saat itu
telah mendiami wilayah Djejeli/Gigeri yang berada di wilayah Tunisia.
Peranannya dalam penyelamatan suku moor dari kejahatan pasukan Spanyol serta
kekuatan mereka dalam merompak kapal-kapal Kristen di lautan menjadi salah
satu alasan Syeikh salam meminta bantuannya untuk meyelamatkan Aljazair dari
ancaman pendudukan Spanyol.
Keadaan berubah setelah wilayah Aljazair dihuni oleh kedua bersaudara ini.
Tidak hanya masyarakat yang merasakan. Namun Syeikh sendiri merasakannya.
Tapi hal yang dirisakan Syeikh salam setelah kedatangan kedua bersaudara ini
cenderung negatif. Pasalnya, Syeikh salam mulai merasa jikalau keberadaan
mereka berdua merupakan sebuah ancaman bagi kepemimpinannya di Aljazair
sehingga Syeikh salam melakukan kerjasama dengan pihak Spanyol untuk
menghancurkan kekuatan Aruj dan Hayreddin. Meskipun Aruj yang telah
mengetahui rencana Syeikh salam telah memintanya untuk kembali bersama
menghalau musuh-musuh yang mencoba menguasai wilayah Aljazair, namun
nyatanya pertempuran itu tetap terjadi dan membuat Syeikh salam terbunuh dalam
pertempuran kecil tersebut.
Sebuah fase baru benar-benar segera terbentuk. Paska terbunuhnya Syeikh
salam, dengan otomatis kepemimpinan dikendalikan dengan pemimpin baru
104 Spencer, op. cit., hlm. 19.
52
mereka yang bernama Aruj. Namun Aruj sendiri tidak lama mengendalikan
wilayah Aljazair karena terbunuh oleh pasukan Spanyol setelah terjadi
pengepungan di Temlecen pada saat Aruj berusaha untuk menguasai wilayah itu.
Kepemimpinan diteruskan oleh adiknya yang bernama Hayreddin dengan
legitimasi Dinasti Turki Utsmani sebagai penopang kekuatannya di Aljazair. Satu
tahun setelah penaklukkan Mesir, pada tahun 1518 Hayreddin atas perintah
kakaknya mengirim utusan ke Istanbul untuk bertemu Sultan Selim I yang
memerintah pada saat itu. Tujuannya adalah untuk meminta bantuan pasukan
dalam menghadapi pasukan kerajaan Spanyol serta meminta supanya Aljazair
dimasukkan kedalam wilayah kekuasaan Dinasti Turki Utsmani.105
Sultan Selim I yang pada saat itu baru saja kembali dari Mesir menanggapi
utusan tersebut dengan segera mengirim pasukan untuk membantu penguasa baru
itu, satu tahun setelah pengiriman delegasi Hayreddin ke Istanbul tahun 1519.
Kedatangan pasukan Dinasti Turki Utsmani nyatanya membawa angan-angan
Aljazair untuk lepas dari bayang-bayang Spanyol menjadi kenyataan. Pasalnya
setelah kedatangan pasukan Dinasti Turki Utsmani, kekuatan Aljazair dalam
menghadapi ancaman Spanyol semakin bertambah. Bahkan tak lama setelah
kedatang dua ribu pasukan dari Istanbul, Aljazair berhasil memukul mundur
empat puluh kapal perang yang mencoba memasuki wilayah alajazair. Hal itu
membuktikan bahwa kedatangan pasukan bantuan dari Dinasti Turki Utsmani
sangat membantu.
Wilayah Aljazair tidak benar-benar menjadi salah satu dari wilayah
kekuasaan Dinasti Turki Utsmani hingga beberapa tahun kedepan. Namun
105 Mehmet Tutuncu, op. cit., hlm. 76.
53
kemenangan demi kemenangan yang dikomandoi Hayreddin membuat seluruh
wilayah Aljazair berhasil dikuasainya. Dalam buku Ali muhammad asha-shalabi
yang berjudul bangkit dan runtuhnya khilafah Islamiyah dijelaskan bahwa
pengambil alihan benteng baynun diwilayah timur Aljazair dari kerajaan Spanyol
pada tahun 1529 menjadi awal pengakuan Dinasti Turki Utsmani terhadap
wilayah Aljazair sebagai salah satu bagian dari wilayah keSultanan106.
Wilayah Afrika Utara yang menjadi bagian dari provinsi Dinasti Turki
Utsmani adalah Mesir, Aljazair, Tunisia, dan Tripoli. Keempat wilayah ini
diwajibkan membayar upeti ke pemerintah pusat dibawah naungan porte107.
Seperti hal nya Mesir yang lebih dulu menjadi bagian dari provinsi Dinasti Turki
Utsmani, sejak ditetapkan sebagai provinsi, Sultan mengutus seorang gubernur
dari pusat yang dalam hal ini Istanbul untuk menjadi wali dari Dinasti Turki
Utsmani di Aljazair. Namun sebelum tahun 1534, Sultan Suleyman
mempercayakan kepemimpinan ditangan Hayreddin. satu tahun sebelumnya 1533,
sebagai tanda penghormatan kepada Hayreddin yang telah sangat berjasa di
Aljazair dengan mengatasnamakan Dinasti Turki Utsmani, Sultan suleyman
memanggil Hayreddin untuk menghadap ke Istanbul108. Setelah Hayreddin dan
beberapa armadanya sampai di Istanbul, di adakan upacara kehormatan.
Hayreddin mendapatkan gelar sebagai laksamana angkatan laut Dinasti Turki
Utsmani. hal itu menjadi bukti nyata bahwa Dinasti Turki Utsmani mengakui
Hayreddin sebagai salah seorang wakilnya di wilayah Aljazair.
106 Ash-shalabi, op. cit., hlm. 258. 107 Porte adalah lembaga pengadilan pada zaman Dinasti Turki Utsmani 108 Duzdag, op. cit., hlm. 303.
54
B. Membangun Sistem Pemerintahan dan Arsitektur
Masuknya Aljazair sebagai salah satu provinsi dari Dinasti Turki Utsmani
butuh sebuah proses dan tidak secara langsung wilayah ini menjadi salah satu
provinsi dari Dinasti Turki Utsmani seperti yang telah dibahas pada pembahasan
sebelumnya. Berbeda dengan penaklukkan Dinasti Turki Utsmani diwilayah
Mesir. Ketika Dinasti Turki Utsmani berhasil menguasai Mesir setelah
mengalahkan Dinasti mamluk, wilayah Mesir langsung dijadikan provinsi dari
Dinasti Turki Utsmani. Sultan Selim pada saat itu langsung merubah pola
pemerintahan yang pada awalnya bersifat oligarki menjadi terpusat. Mesir
dijadikan sebuah provinsi dari Dinasti Turki Utsmani.
Wilayah Aljazair harus menunggu beberapa tahun untuk ditetapkan sebagai
sebuah provinsi. Bisa jadi ada sebuah pertimbangan tersendiri kenapa pada saat
itu wilayah Aljazair tidak langsung dimasukkan kedalam provinsi Dinasti Turki
Utsmani. pertimbangan pertama, Barbarossa bersaudara, Aruj dan Hayreddin
pada awalnya bukanlah berasal dari orang suruhan Sultan untuk menaklukkan
wilayah Aljazair, dan yang kedua, pada saat itu, Dinasti Turki Utsmani juga
sedang disibukkan dengan penaklukkan ke wilayah lain. Namun, apapun
pertimbangan yang dilakukan Sultan pada saat itu, wilayah Aljazair menjadi salah
satu wilayah yang ditakuti dikawasan laut mediterania karena kebesaran nama
Dinasti Turki Utsmani pada saat itu.
Dalam perkembangannya menjadi sebuah provinsi dari Dinasti Turki
Utsmani, banyak perubahan-perubahan dari segi bangunan yang dilakukan.
55
Khususnya pada masa pemerintahan Sultan Suleyman al-Qanuni yang terkenal
dengan kemajuan dalam bidang seni arsitektur yang salah satunya tertuang dalam
salah satu bangunan masjid di Istanbul yang dinisbatkan atas namanya masjid
Suleymaniyeh yang akan penulis lampirkan pada bab berikutnya.
Letak wilayah Aljazair yang berada di pinggir lautan tak ubahnya seperti
Istanbul. Sebagaimana Istanbul, wilayah Aljazair berubah menjadi sebuah
miniatur Istanbul109.Wilayah perkotaan di wilayah Aljazair di ubah mengikuti
desain perkotaan pada kota-kota pelabuhan yang berada di wilayah kekuasaan
Dinasti Turki Utsmani.
Wilayah Alajzair seperti dijelaskan dalam buku William Spencer lebih
bernuansa turki dibandingkan dengan wilayah-wilayah provinsi Dinasti Turki
Utsmani diwilayah Afrika Utara. Dengan kepiawaian arsitek yang dimiliki Dinasti
utsmani, membuat wilayah ini semakin kuat sebagai benteng pertahanan di
wilayah Afrika Utara. Bahkan masih dalam buku William Spencer dijelaskan
untuk memperkuat pertahanan kota, dinasti ini membangun sebuah parit dengan
kedalaman dua belas meter. Dapat dibayangkan bagaimana susahnya musuh untuk
menembus pertahanan kota Aljazair.
Kemajuan dalam bidang arsitektur di ikuti dengan perubahan sistem
pemerintahan di wilayah ini. Hampir sama dengan yang terjadi di wilayah
provinsi Dinasti Turki Utsmani lainnya, seperti wilayah Mesir yang lebih dahulu
ditetapkan sebagai sebuah provinsi, dan membentuk pola pemerintahan bersama
dengan wilayah lainnya di asia seperti palestina dan suriah, Pemerintah juga
109 Seperti yang terlampir pada lampiran IV
56
melakukan halnya sama. Menyatukan wilayah Aljazair, Tunisia, dan Libya
menjadi satu wilayah provinsi. ketiga wilayah ini dipimpin oleh seorang
Beylerbeys atau Gubernur yang bergelar pasha110. Seorang gubernur dibantu oleh
seorang kepala administrasi atau yang biasa disebut Dey dan seorang kepala
militer atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bey111. Keberadaan dua jabatan ini
sangat membantu seorang gubernur dalam mengontrol wilayahnya.
Menerima pajak baik yang berasal dari Pelabuhan atau dari hasil penjualan
antar wilayah merupakan tugas dari seorang Dey dan menyerahkan kepada
pemerintah pusat di Istanbul yang akan digunakan untuk keperluan yang berkaitan
dengan pemerintahan. Bey sendiri yang mengepalai pemerintahan bertugas untuk
mengumpulkan pajak dan diserahkan kepada Dey. Sebelum dikirim ke Istanbul.
sedangkan Jenissari yang berarti Militer bertugas untuk menjaga keamanan
wilayah provinsi dari pihak asing.
Untuk mengamankan keamanan wilayah kekuasaan, pemerintah pusat
memanfaatkan peranan para ulama dalam membantu pemerintahan. Hal itu
dilakukan untuk meredam pemberontakan yang bisa terjadi kapan saja. Ulama
menjadi sosok suci yang di segani oleh masyarakat. Oleh karenanya pemerintah
melibatkan Ulama dalam jabatan Yudisial. Selain itu, fasilitas seperti pemberian
sebidang tanah sampai memberikan uang dari hasil pajak juga diberikan sebagai
bentuk penghormatan112.
110 Spencer, op. cit., hlm. 27. 111 Algeria 1st Edition, Algeria History Cultural, hlm 29 112 Lapidus, op. cit., hlm. 614
57
BAB V
KESIMPULAN
Dari semua pemaparan yang telah penulis sampaikan, maka dapat
disimpilkan bahwa :
1. Dimasti Turki Utsmani bertindak sebagai salah satu penguasa Islam terbesar
pada abad ke 16, telah menunjukkan peranannya. Melihat situasi dan
kondisi yang terjadi di kawasan Aljazair dan sekitarnya yang dijadikan
sebagai tempat pelarian bagi sebagian besar bangsa Moor, Membuat Sultan
Selim I yang pada saat itu menyuarakan semangat Jihad sejak awal masa
pemerintahannya, mengirimkan pasukan pada tahun 1519. Pengiriman
pasukan ke wilayah Aljazair terjadi setelah adanya permintaan dari
perwakilan Aljazair yang diwakili oleh Syeikh Abul Abbas bin Ahmad satu
tahun sebelumnya. Selain pengiriman pasukan, pengiriman persenjataan pun
dilakukan untuk mempersenjatai masyarakat sipil yang ikut serta berperang
dalam mempertahankan wilayah Aljazair dari ancaman tentara Kerajaan
Spanyol beserta sekutunya
2. Tokoh yang sangat berperan penting bagi keberlangsungan Dinasti Turki
Utsmani di Aljazair dan wilaha Afrika Utara lainnya adalah Hizr Atau yang
lebih dikenal dengan sebutan Hayreddin Pasa. Hayreddin merupakan tokoh
sentral bagi keberlangsungan penguasan Dinasti Turki Utsmani dikawasan
Afrika Utara. Meskipun pada awalnya Hayreddin bukanlah berasal dari elit
militer Dinasti Turki Utsmani, namun ide nya untuk meminta bantuan
kepada Dinasti Utsmani dikala pasukan yang dibentuknya di Aljazair tidak
mampu membendung serangan demi serangan yang dilancarkan pasukan
58
Spanyol beserta sekutunya yang telah gencar melakukan misi Roconquista,
menjadikan Dinasti Turki Utsmani sebagi kekuatan yang patut
diperhitungkan bagi Barat. Sejak pengangkatan Hayreddin sebagai
Laksamana angkatan laut dari Dinasti Turki Utsmani, armana laut Dinasti
ini ditakuti oleh kekuatan barat, karena sebelumnya Hayreddin sendiri telah
mempunyai nama besar dikawasan laut sebagai bajak laut yang ditakuti
barat.
3. Jika pada awalnya Dinasti Turki Utsmani hanya membantu
mempertahankan wilayah Aljazair dari serangan Kerajaan Spanyol beserta
pasukannya, setelah tahun 1529, ditambah dengan ditunjuknnya Hayreddin
sebagai wakil dari Dinasti Turki Utsmani di Aljazair, sejak saat itulah
Aljazair menjadi bagian dari Dinasti Turki Utsmani dengan diresmikannya
Aljazair sebagai salah satu Provinsi dari Dinasti Turki Utsmani. tidak hanya
melakukan pertahanan diwilayah Aljazair, Dinasti Turki Utsmani juga
melakukan perbaikan-perbaikan seperti perbaikan dalam sistem
perekonomian, sistem pemerintahan dan juga arsitektur
Sistem perekonomian di perkuat dengan memperbaiki irigasi dan
menggalakkan sektor pertanian dengan sektor perternakan. Wilayah
Aljaazair menjadi salah satu wilayah subur yang kesuburannya telah diakui
sejak masa pemerintahan romawi. Begitu juga dalam segi peternakan.
Peternakan kuda serta sapi yang dijual ke luar wilayah Aljazair menjadikan
sektor peternakan begitu menjanjikan untuk meningkatkan taraf
perekonomian masyarakat Aljazair.
59
Sistem pemerintahan tidak luput dari perhatian Dinasti Turki Utsmani.
untuk mempertahankan kekuasaannya di Aljazair, sangat penting untuk
membentuk sistem pemerintahan yang terorganisir. Setelah penetapan
sebagai sebuah provinsi, Pemerintah Turki Utsmani menunjuk seorang
Beylerbeys atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gubernur dari Istanbul
untuk bertugas di Aljazair yang bergelar pasa.113 selain itu dibentuk juga
divisi administrasi serta militer yang masing-masing dipimpin oleh seorang
Dey dan juga Bey.114 untuk memperkokoh posisi kekuasaan, Dinasti ini
juga menunjuk beberapa Ulama untuk ikut andil dalam pemerintahan.
Ulama menjadi sosok suci yang di segani oleh masyarakat. Oleh karenanya
pemerintah melibatkan Ulama dalam jabatan Yudisial. Selain itu, fasilitas
seperti pemberian sebidang tanah sampai memberikan uang dari hasil pajak
juga diberikan sebagai bentuk penghormatan115. Semua itu dilakukan
Dinasti Turki Utsmani menjaga keamanan Aljazair dari ancaman barat dan
juga memperkokoh posisi pemerintahan Dinasti Turki Utsmani di Aljazair
yang pada tahun-tahun berikutnya berhasil menguasai wilayah Afrika Utara
Lainnya seperti Tunisia dan Tripoli.
Selain sistem perekonomian dan Pemerintahan, Dinasti Turki Utsmani yang
pada masa pemerintahan Sultan suleyman terkenal dengan kecintaan beliau
terhadap seni arsitektur juga mengubah wajah Aljazair. Aljazair yang dari
segi letaknya hampir sama dengan Istanbul yang berada dibibir pantai,
membuat pemerintah Turki Utsmani mengubahnya seperti miniatur
113 Spencer, op. cit., hlm. 27. 114 Algeria 1st Edition, Algeria History Cultural, hlm 29 115 Lapidus, op. cit., hlm. 614
60
Istanbul. selain itu, sebagai salah satu wilayah yang dijadikan sebagai pusat
pertahanan wilayah Alajazair, Pemerintah Dinasti Turki Utsmani
membangun parit disepanjang bibir pantai Aljazair guna menghalau musuh
yang berusaha masuk keperairan Aljazair. dengan dibuatnya parit, akan
menyusahkan musuh untuk masuk ke wilayah daratan Aljazair.
61
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Abdurahman, Dudung, Metode Penelitian Sejarah, Jakarta: Logos Wacana Ilmu,
1999
Abun-nasr, Jamil M, A History Of The Maghrib, England: Cambrige University
Press, 1987.
Al-A`Fifi, Abdul Hakim, 1000 Peristiwa Dalam Islam, Bandung: Pustaka
Hidayah, 2002.
Ash-Shalabi, Ali Muhammad, Bangkit Dan Runtuhnya Khilafah Islamiyah,
Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2003.
Crowley, Roger, 1453 Detik-Detik Jatuhnya Konstantinopel Ke Tangan Islam
Dkk, Siti Maryam, Sejarah Peradaban Islam: Dari Klasik Hingga Modern, Solo:
LESFI, 2004.
Duzdag, M Ertugrul, Barbarossa Hayrettin Pasanin Hatiralari, Istanbul:Kapi
yayinlari, 2012
Freely, Jhon, Istanbul: Kota Kekaisaran, Jakarta: Pustaka Alvabet, 2012.
Harun, Maidir &, Sejarah Peradaban Islam, Padang: IAIN IB Press, 2001
Hitti, Philip K, History Of The Arabs Edisi Revisi Ke-10, Jakarta: PT Serambi
Ilmu Semesta, 2002.
Iswanto, Yudi, King Suleiman : The Magnificent, Jakarta : Daras Books, 2015
Kennedy, Hugh, The Great Arabs Conquests Cetakan Kedua, Ciputat:Pustaka
Alvabet, 2010.
62
Lapidus, Ira M, Sejarah Sosial Umat Islam Jilid III, Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada, 1999.
Mughni, A Syafik , Sejarah Kebudayaan Islam Kawasan Turki, Jakarta : Logos,
1997
Murad, Musthafa, Kisah Hidup Utsman Bin Affan, Jakarta: Zaman, 2009.
Mustofa, A, Filsafat Islam, Bandung : CV Pustaka Setia, 1997.
Sihbudi, M Riza, Menyandera Timur Tengah: Kebijakan AS Dan Israel Atas
Negara-Negara Muslim Jakarta: Mizan, 2007.
Simsergil, Ahmet, Barbaros Hayreddin pasa Kaptan Pasa’nin Seyir Defteri:
Seyyid muradi reis’in kaleminden, Istanbul: bky, 2003.
Sou`Yb, Joesoef, Sejarah Daulat Khulafaur-Rasyidin, Jakarta:Bulan-Bintang,
1979.
Spencer, William, Algiers: In The Age Of The Corsairs, USA: Oklahoma
University Press, 1979.
Stam . L Dudley, A study in tropical development, Newyork: Jhon Wiley & Sons,
inc, 1955.
Sunanto, Musyarifah, Sejarah Islam Klasik: Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Islam, Jakarta:Kencana Prenanda Media Grup, 2003.
Tohir, Ajid, Studi Kawasan Dunia Islam: Perspektif Etno-Linguistik Dan Geo-
Politik, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada , 2009.
Watt, W Montgomery, Islam Dan Peradaban Dunia: Pengaruh Islam Atas Eropa
Abad Pertengahan, Jakarta: PT Gramedia, 1995.
63
Media online
Algeria 1st Editition 2007
http://www.theottomans.org
http://www.oxforddictionaries.com
www.bookfi.org
Agaston, Gabon, Encyclopedia of the ottoman empire, Newyork: Fact On File,inc,
2009
Bradford, Ernle, Sultan Admiral: Barbarossa- Pirete and- Empire-Builder,
London: TPP, 2009.
Crowdly, Roger, Empire Of The Sea, The Bettle Of Lepanto, And The Contest
For The Center Of The World
Imber, Colin, The Ottoman Empire, 1300–1650: the structure of power, Newyork:
PALGRAVE MACMILLAN 2002.
Ottoman Archives Istanbul, Osmanli belgelerinde
Tutuncu, Mehmet, Cezayir’de Osmanli Izleri, Istanbul: Camlica Basimyayin,
2003.
www.ebooksclub.org
Mckenna, Amy, The History Of Northern Africa, Newyork: Britanica
Educational Publishing, 2011.
64
LAMPIRAN
Lampiran I
Foto Hayreddin barbarossa116
116 Ottoman Archives Istanbul, Osmali belgelerinde, hlm 5 (bookfi.org)
65
Lampiran II
Surat berleybey Aljazair Hasan pasa kepada hakim Fas Abdullah117
117 Ottoman Archives Istanbul, Osmali belgelerinde, hlm 8 (bookfi.org)
66
Lampiran III
Peta Aljazair abad ke 16118
118 Mehmet tutuncu, Cezayir’de osmanli izleri (Istanbul: Camlica basimyayin, 2003)
67
Lampiran IV
Foto panorama Aljazair abad ke 19119
119 Mehmet tutuncu, Cezayir’de osmanli izleri (Istanbul: Camlica basimyayin, 2003), hlm 13
68
Lampiran V
Foto kedatangan berleybey120
120 Mehmet tutuncu, Cezayir’de osmanli izleri (Istanbul: Camlica basimyayin, 2003), hlm 16
69
Lampiran VI
Foto Armada laut Ajazair abad ke 17121
121 Mehmet tutuncu, Cezayir’de osmanli izleri (Istanbul: Camlica basimyayin, 2003), hlm 17
70
Lampiran VII
Maket kapal milik Hayreddin barbarossa122
122 Mehmet tutuncu, Cezayir’de osmanli izleri (Istanbul: Camlica basimyayin, 2003), hlm 71
71
Lampiran VIII
Foto pertemuan Sultan Suleyman dengan Hayreddin Barbarossa123
123 Mehmet tutuncu, Cezayir’de osmanli izleri (Istanbul: Camlica basimyayin, 2003), hlm 72