Post on 05-Jan-2020
PERAN UPTD PROTEKSI DALAM MENDUKUNG KEGIATAN UPSUS TP DAN PENINGKATAN KUALITAS DATA SUB SEKTOR TANAMAN
PANGAN TAHUN 2015 *)
BALAI PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAACEH
*) Disampaikan pada : Pertemuan Koordinasi Percepatan Data UPSUS Tanaman Pangan Tahun 2015,
Tanggal : 30 Maret s/d 01 April 2015. Di Grand Nanggroe Hotel Banda Aceh
PRIORITAS RENCANA KERJA & SASARAN PROGRAM
PERTANIAN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015
PRIORITAS
JAGUNG
PADI
KEDELAI
Luas Tanam : 567.000 HaLuas Panen : 540.000 HaProvitas : 50,00 Ku/HaProduksi : 2.700.000 Ton
Luas Tanam : 87.828 HaLuas Panen : 79.582 HaProvitas : 15,98 Ku/HaProduksi : 127.208 Ton
Luas Tanam : 82.658 HaLuas Panen : 78.465 HaProvitas : 46,43 Ku/HaProduksi : 364.346 Ton
NO PETUGAS JUMLAH (Orang)
1 POPT – PHP PNS 87
2 POPT – PHP THL-TB PUSAT 69
3 TENAGA KONTRAK PROVINSI 10
4 POPT-PHP PERBANTUAN KABUPATEN 9
TOTAL 175
JUMLAH KABUPATEN KOTA 23
JUMLAH KECAMATAN 288
JUMLAH PETUGAS POPT-PHP/POPT-PHP THL-TBUPTD BALAI PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
SASARAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
• PRODUKSI DIJAGA PADA TARAF TINGGI
• SERANGAN OPT DAN DPI TERKENDALI
• AGROEKOSISTEM TERJAGA (PertanianBerkelanjutan)
KEBIJAKAN PENGAMANAN PRODUKSI
dari serangan OPT/DPI
“SPOT-STOP” DENGAN SISTEM PHT (IPM)
6
1. Pendekatan Agroekosistem setempat 2. Sosial budaya setempat
SASARAN PENGAMANAN PRODUKSI
TANAMAN PANGAN 2015
SERANGAN OPT/DPI DI BAWAH 7 % ATAU
MENJAMIN 93 % LUAS TANAMAN AMAN DARI
SERANGAN OPT/DPI
KEGIATAN PERLINDUNGAN TP TAHUN 2015
1. Surveilans OPT
2. Pelatihan Teknis Petugas Perlintan
3. Penguatan Database/SIM OPT
4. Peramalan dan Pemetaan daerah endemis serangan OPT
serta rawan banjir/kekeringan
5. Pembinaan dan bimbingan Penguatan BPT
6. Penguatan LPHP/LAH
7. Pembinaan & Bimbingan Teknis Pengembangan Teknologi
PHT
8. Visualisasi Kegiatan Perlindungan Tanaman Pangan
9. Bimbingan Teknis PPHT dan PPDPI
10. Koordinasi Gerakan Pengendalian OPT dan Penanganan
DPI
8
KEGIATAN-KEGIATAN YANG
TERDAPAT PADA BPTPH TA 2015
1. Operasional BPTPH
2. Surveilance (minimal 2 kali/MT)
3. Rapat Koordinasi Tingkat BPTPH
4. Honor dan BOP Petugas (Petamat, THL,
POPT-PHP PNS)
5. Pembinaan, bimbingan dan monev
10 KEGIATAN WAJIB LPHP/LAH
1. Pemetaan daerah endemis OPT dan rawan DPI
2. Peramalan OPT tingkat kabupaten dan kecamatan
3. Surveilans OPT (min. 4 kali / MT)
4. Rekomendasi pengendalian OPT
5. Pertemuan teknis tingkat wilayah
6. Pengembangan teknologi lokal spesifik
7. Pengembangan Agens Hayati dan pemberdayaan PPAH
8. Bimbingan teknis PPHT dan PPDPI
9. Gerakan pengendalian OPT akrab lingkungan
10. Penguatan SMPK & Light Trap
10
1. Menjaga produktivitas pada taraf tinggi
2. Menurunkan luas serangan OPT & DPI di bawah 7% dari luas tanam
3. Meningkatkan mutu produk
4. Kualitas lingkungan terpelihara
5. Efisiensi biaya, pendapatan petani meningkat kesejahteraan petani
11
1. BPTPH : konsisten terhadap tugas melaksanakan pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT dan DPI di tingkat provinsi
2. LPHP/LAH : Melaksanakan 10 kegiatan standar
3. BRIGADE PROTEKSI TANAMAN : membantu petani dalam melaksanakan pengendalian sumber serangan dan pada saat eksplosi
4. KOORDINATOR POPT: mengkoordinasikan kegiatan pengamatan dan pengendalian opt di tingkat kabupaten
5. POPT-PHP : mengamati perkembangan OPT dan DPI secara periodik serta memberikan rekomendasi pengendaliannya di tingkat kecamatan
6. PETANI PENGAMAT SWAKARSA : membantu POPT-PHP dalam melaksanakan pengamatan OPT secara periodik
7. REGU PENGENDALIAN HAMA (RPH) : melaksanakan pengendalian OPT di tingkat kelompok tani dan membantu operasionalisasi brigade
8. POS PELAYANAN AGENS HAYATI : menyediakan agens hayati ,pestisida nabati dan pupuk organi di tingkat poktan/gapoktan
12
KELOMPOK TANI/LAHAN PERTANIAN/SAWAH
POPT-PHP
MANTRI TANI/KCD
PPL
KOORD.PHP
DIPERTAKAB/KOTA BAPELUH
LAB.PHP
Pengamatan Spot Serangan
AnalisisPOPT
Ger
akan
Pen
gen
dal
ian
S
po
t S
eran
gan
OPERASIONAL GERAKAN RESPONSIF “SPOT STOP”PENGENDALIAN OPT
Pengamatan dan Pelaporan, Eksekusi oleh Brigade, Pelaporan,
Eksekusi oleh petani sering mengalami keterlambatan, Koordinasi
1
23
33
4 44
556
7
8
Peringatan Bahaya
BRIGADE PROTEKSI TANAMAN
SPOT STOP
SLPHT
Penerapan PHT
Skala Luas
Kecamatan
PHT
1. Satu Petani Pengamat
(membantu POPT-PHP)
2. Dua Petani Pemandu
(untuk SLPHT dari Petani ke
Petani)
3. Pembentukan RPH dan
PPAH
Sasaran Pemanfaatan Alumni
SLPHT
Skala Luas
SLPHT Peningkatan SDM Petani
P-PHT Implementasi PHT
KEC PHT Pertanian Berkelanjutan
1. Pengamanan Produksi
2. Kemandirian Petani
3. Kesejahteraan Petani
Tahun
2015
1. PERENCANAAN AGROEKOSISTEM ( Varietas yg ditanam, waktu tanam, penggunaan pupuk, masalah OPT dan upaya penanganannya) Rencana Tindak Lanjut (RTL)
2. PEMANTAUAN AGROEKOSITEM SECARA PERIODIK SPOT-STOP (PENGAMATAN DAN PENGENDALIAN DINI)
a. PENGAMATAN MINGGUAN OLEH POPT-PHP DAN PETANI PENGAMAT
b. SURVEILLANCE (4 KALI PER MUSIM TANAM)
c. OPERASIONAL BRIGADE PROTEKSI TANAMAN (BPT)
d. POS PELAYANAN AGENS HAYATI
e. ALUMNI SL-PHT/SL-IKLIM DAN RPH
15
PENETAPAN INTENSITAS SERANGAN HAMA
DAN PENYAKIT
INTENSITAS SERANGAN UNTUK HAMA
SERANGAN RINGAN : ≤ 25 %
SERANGAN SEDANG : > 25 - ≤ 50 %
SERANGAN BERAT : > 50 - ≤ 85 %
PUSO : > 80 %
PENETAPAN INTENSITAS SERANGAN HAMA
DAN PENYAKIT
INTENSITAS SERANGAN UNTUK PENYAKIT
SERANGAN RINGAN : ≤ 11 %
SERANGAN SEDANG : > 11 - ≤ 25 %
SERANGAN BERAT : > 25 - ≤ 85 %
PUSO : > 80 %
KLASIFIKASI GEJALA PADA TANAMAN
RINGAN Tingkat Kerusakan < 25 %
SEDANG Tingkat Kerusakan ≥ 25 % - 50 %
BERAT Tingkat Kerusakan ≥ 50 % - 85 %
PUSO Tingkat Kerusakan ≥ 85 %
KLASIFIKASI PENILAIAN KEKERINGAN
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
KLASIFIKASI GEJALA PADA TANAMAN
TERKENA
-Umur Tanaman < 2 bulan, tergenang < 3 hari
-Umur Tanaman > 2 bulan, tergenang namun
tidak menunjukkan kerusakan fisik
PUSO-Tanaman tergenang dan menunjukkan kerusak
an fisik sehingga tanaman mati
KLASIFIKASI PENILAIAN BANJIR
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
PELAPORAN
Laporan hasil pengamatan POPT-PHP disampaikan kepada mantri
Tani (Mantan) dan instansi vertikel diatasnya untuk ditindak lanjuti
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) menyuluhkan dan menyebar
luaskan informasi hasil pengamatan POPT-PHP kepada petani
sebagai dasar pengambilan keputusan oleh Kelompok Tani
Laporan POPT-PHP yang diterima oleh Mantan diteruskan kepada
Camat dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.
Dinas Pertanian Kabupaten/Kota meneruskan laporan tersebut ke
Dinas Pertanian Provinsi
PELAPORAN (lanjutan……….)
Laporan yang disampaikan oleh Mantan digunakan Camat sebagai
dasar dan pertimbangan untuk menyusun tindakan pengendalian.
Sedangkan laporan dari Mantan ke Dinas Pertanian Kabupaten/Kota
digunakan untuk pembinaan pelaksanaan pengendalian OPT dan
mempertimbangkan bantuan pengendalian kepada petani apabila
dinilai sebagai serangan eksplosi.
Koordinator POPT-PHP mengkoordinasikan semua laporan dari
POPT-PHP, laporan dari POPT-PHP dr seluruh wilayah pengamatan
dalam 1 Kabupaten direkap/dianalisis kemudian dikirim ke Dinas
Pertanian Kabupaten /Kota, Laboratorium PHP/LAH dan BPTPH
JENIS LAPORAN ------- (POPT-PHP)
I. LAPORAN PERINGATAN DINI, laporan berisi :
Luas tanaman terserang, varietas, jenis OPT,
umur/stadia tanaman , intensitas serangan,
taksiran rerata kepadatan populasi, dan luas areal
waspada/terancam.
Laporan peringatan dini mencantumkan
rekomendasi alternatif teknik pengendalian untuk
mengendalikan OPT tersebut.
II. LAPORAN SETENGAH BULANAN (1-15 dan
16-30/31 laporan berisi :
Hasil pengamatan tetap dan keliling (patroli) serta
rekapitulasinya al : informasi mengenai varietas,
OPT, lokasi, Jenis tanaman, luas pertanaman,
tambah serangan, keadaan serangan, luas
tanaman yang terkena banjir dan kekeringan, luas
pengendalian, intensitas serangan, kepadatan
populasi OPT dan musuh alami.
III. LAPORAN BULANAN ( 1 – 30/31 ) laporan berisi :
Hasil pengamatan tetap dan keliling (patroli) serta
rekapitulasinya Tangkapan perangkap lampu,
penggunaan sarana produksi (pupuk dan
pestisida), kasus-kasus penggunaan pestisida,
kumulatif luas tambah tanam padi dan palawija,
curah hujan dan SMPK.
IV. LAPORAN MUSIMAN
V. LAPORAN TAHUNAN
PROSEDUR DAN TATA LAKSANA
PELAPORAN
1. Laporan Peringatan Dini, setiap saat dikirimkan
secara tertulis kepada :
- MANTAN
- PPL
- KOORDINATOR POPT-PHP
1. Laporan Setengah Bulanan (1-15 dan 16-30/31)
dikirimkan secara tertulis kepada :
- MANTAN
- KOORDINATOR POPT-PHP
2. Laporan Bulanan ( 1-30/31 ) dikirim kepada :
- KOORDINATOR POPT-PHP
TINGKATKAN KEWASWADAAN KITA BERSAMA :
TIKUS
WERENG BATANG
PENGGEREK
BATANG
HAWAR DAUN
BAKTERI / KRESEK
BLAS / NECK BLAS
(BUSUK LEHER)
OPT
Penggerek Batang
Gambar 1 (a) larva pada batang jagung (b) gejala gerekan pada
batang(c) larva O. furnacalis (d) gejala pada daun
OPT JAGUNG
Penggerek Tongkol ( Helicoverpa armigera )
Gambar 2 (a) gejala penggerek tongkol (b) larva Helicoverpa armigera
KOMPONEN STRATEGI / TEKNIK / CARA
PENGENDALIAN OPT TANAMAN PANGAN
1. PENGATURAN POLA TANAM (TANAM SEREMPAK)
2. PENGGUNAAN BENIH BERMUTU / SEHAT
3. PERGILIRAN TANAMAN / VARIETAS
4. PEMUPUKAN BERIMBANG
5. SANITASI LINGKUNGAN
6. PENGATURAN AIR
7. PEMANFAATAN MUSUH ALAMI (PARASIT, PREDATOR
DAN PATOGEN)
8. PENGGUNAAN PESTISIDA (KIMIAWI)
Tingkatkan koordinasi pengendalian OPT denganmengaktifkan Posko-Posko Pengendalian mulai daritingkat desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi untukmemastikan terjadinya eksekusi pengendalian OPT dilapangan.
Tingkatkan Koordinasi yang terus menerus antar stakeholder khususnya POPT-PHP, PPL dan MANTAN ditingkat lapangan, menuju swasembada pangan tahun2015 ……….. 2,7 jt Ton