Post on 22-Jan-2020
PERAN MEDIASI KEPUASAN WISATAWAN PADA PENGARUH
ELEMEN DESTINASI WISATA TERHADAP KEPUTUSAN
BERKUNJUNG KEMBALI
Studi pada Rumah Betang Ensaid Panjang, Kabupaten Sintang
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh: Monica Della Krisanty
NIM: 152214086
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PERAN MEDIASI KEPUASAN WISATAWAN PADA PENGARUH
ELEMEN DESTINASI WISATA TERHADAP KEPUTUSAN
BERKUNJUNG KEMBALI
Studi pada Rumah Betang Ensaid Panjang, Kabupaten Sintang
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh: Monica Della Krisanty
NIM: 152214086
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
“Sebesar apapun badai yang ada di hati kita saat ini, the world will keep on
moving, and i”ll keep on standing”
(Raditya Dika)
“Ngandel-Kendel-Bandel”
(Ki Hadjar Dewantara)
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu, carilah maka kamu akan mendapat,
ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu”
(Matius 7:7)
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Bapak dan Ibuku tercinta (✝)
Keluarga dan saudaraku
Sahabatku
Kekasihku
Universitas Sanata Dharrma Yogyakarta
Atas segala doa, kasih sayang, dan motivasinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Terpujilah Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus atas karunia dan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Peran Mediasi Kepuasan Wisatawan Pada Pengaruh Elemen Destinasi
Wisata Terhadap Keputusan Berkunjung Kembali: Studi pada Rumah
Betang Ensaid Panjang, Kabupaten Sintang”. Skripsi ini ditulis sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program
Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan,
dukungan dan panduan berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M., selaku dosen pembimbing I, yang
telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.
4. Bapak Drs. Hyginus Suseno Triyanto Widodo M.S., selaku dosen
pembimbing II, yang juga telah mengarahkan dan membimbing penulis
serta memberikan masukan yang sangat berarti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Ibu Fransisca Desiana P., S.E., M.M., sebagai dosen penguji atas kritik
dan saran yang sangat berarti.
6. Ibu Dra. Hendrika, M.Si., selaku Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan
Pariwisata yang telah membantu dan memberikan ijin kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.
7. Ibu Susana Raguniaty, S.E., M.Si., selaku kepala Bidang Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif pada Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kreatif
yang telah membantu penulis dan bersedia di wawancara.
8. Bapak F. Heri, S.Pd. selaku Kepala Desa Ensaid Panjang yang telah
memberikan ijin kepada penulis agar dapat melakukan penelitian di
Rumah Betang Ensaid Panjang. Tanpa ijin dari beliau penelitian ini tidak
dapat terlaksanakan.
9. Bapak Sembai selaku Kepala Dusun Rumah Betang Ensaid Panjang yang
juga telah membantu memberikan informasi mengenai Rumah Betang
Ensaid Panjang.
10. Ayahku yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi, doa, nasehat,
kebahagiaan dan memberikan penghidupan yang layak bagiku.
Terimakasih juga telah menjadikanku orang yang kuat dan tegar dalam
menjalani hidup. Ayah adalah pahlawan tanpa tanda jasa bagiku.
11. Teruntuk Ibu saya tercinta (✝), yang selalu mendoakan saya di surga dan
menjadi motivasi saya selama ini sehingga saya dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Semoga ibu bahagia melihatku dan tenang
bersama Bapa di surga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
12. Bang Matra, Kak Junita, Bang Supri, dan semua keluargaku yang selalu
mendukungku, selalu memberikan masukan kepadaku.
13. Kekasihku tercinta Aan Lusiadi yang selama ini selalu ada di saat aku
susah, senang, suka duka dilewati bersama.
14. Sahabat-sahabat Cabe Rawitku Flavia, Helen, Pipin, tempat curhatku,
saudara bagiku, terimakasih kalian selalu ada untuk mendengar keluh
kesahku.
15. Teman-teman kampusku Niko, Eldon, Dyon, Rio, Eko, Hobby, Dinda,
Evan, Anggit, Jeniffer, Bayu, Dewi. Terimakasih atas kebersamaan dan
kekeluargaan selama kurang lebih 4 tahun perkuliahan ini.
16. Sahabat sekaligus keluargaku di Yogyakarta Meta, Pia, Priska, Krister,
Kak Sisil, Very, Hengky, Bayu, Yunda, Fifina, Yani, Amy, Bang Daus,
Kak Wiwin, Neda, Krister, Andra, Priska, Okta, Wiwinda, Kak Resta,
Kak Sisil yang telah banyak membantu dan memotivasiku. Semoga
kalian tidak lupa dengan penulis.
17. Masyarakat Rumah Betang Ensaid Panjang yang telah menerima penulis
selama penelitian. Mereka sangat ramah, semoga mereka selalu diberikan
rezeki.
18. Forum FKPMKS (Forum Komunikasi Pelajar Mahasiwa Kristiani
Sintang) yang juga sudah mendukungku.
19. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................... v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ............................................. vi
HALAMAN KATA PENGANTAR .......................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................ xi
HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................ xiv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................ xvi
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ........................................................ xvii
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................ xviii
HALAMAN ABSTRACT ........................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ........................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7
E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 9
A. Landasan Teori .................................................................................... 9
1. Pemasaran Pariwisata ..................................................................... 9
2. Pengertian Pariwisata ..................................................................... 10
3. Tujuan Wisata ................................................................................ 10
4. Komponen Desa Wisata ................................................................. 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
5. Destinasi Wisata ............................................................................. 12
6. Kepuasan Pelanggan ...................................................................... 18
7. Kepuasan Wisatawan ........................................................................ 19
8. Indikator Kepuasan ........................................................................... 20
9. Loyalitas Wisatawan ......................................................................... 21
10. Keputusan Pembelian Ulang........................................................... 24
B. Penelitian Sebelumnya .......................................................................... 25
C. Kerangka Konseptual ............................................................................ 29
D. Hipotesis ................................................................................................ 29
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 35
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 35
B. Waktu dan Lokasi Penelitian .............................................................. 36
C. Variabel Penelitian .............................................................................. 36
D. Definisi Operasional ........................................................................... 37
E. Skala Pengukuran Variabel ................................................................. 43
F. Populasi dan Sampel ........................................................................... 47
G. Unit Analisis ....................................................................................... 48
H. Teknik Pengambilan Sampel .............................................................. 48
I. Sumber Data ....................................................................................... 49
J. Teknik Pengambilan Data ................................................................... 50
K. Teknik Pengujian Instrumen ............................................................... 51
L. Teknik Analisis Data ........................................................................... 51
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ......................... 59
A. Sejarah Rumah Betang Ensaid Panjang .............................................. 59
B. Bantuan Pemerintah atau Swasta ........................................................ 68
C. Segmen Pasar (Pasar Sasaran) ............................................................ 71
D. Promosi ............................................................................................... 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
E. Kebijakan Tarif .................................................................................. 71
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................................... 72
A. Deskripsi Karakteristik Responden ..................................................... 73
B. Analisis Deskripsi Data ....................................................................... 77
C. Pengujian Instrumen ........................................................................... 84
1. Pengujian Model Pengukuran (outer model) ................................. 84
2. Pemaknaan R2 dan Pengujian Model Struktural (inner model …... 90
3. Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis Keseluruhan ....................... 107
4. Pembahasan .................................................................................... 108
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ................... 116
A. Kesimpulan ......................................................................................... 116
B. Saran..................................................................................................... 117
C. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 121
DAFTAR REFERENSI ................................................................................ 122
LAMPIRAN .................................................................................................. 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kalimantan Barat .............................................................................................
1
1.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan di Objek Wisata Ensaid Panjang 2
III.1 Definisi Teoritis, Operasional dan Indikator Attraction (X1) ...... 38
III.2 Definisi Teoritis, Operasional dan Indikator Accessibility (X2) 39
III.3 Definisi Teoritis, Operasional dan Indikator Amenity (X3) ........ 40
III.4 Definisi Teoritis, Operasional dan Indikator Ancillary Services
(X4) .............................................................................................. 41
III.5 Definisi Teoritis, Operasional dan Indikator Kepuasan (X5) ...... 42
III.6 Definisi Teoritis, Operasional dan Indikator Keputusan Berkunjung Kembali (X5) ….......................................................
43
III.7 Skala Data Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas, dan Ancillary
Services ........................................................................................ 45
III.8 Skala Data Kepuasan ................................................................... 45
III.9 Skala Data Keputusan Berkunjung Kembali ............................... 46
III.10 Pengukuran Untuk Harapan ......................................................... 46
III.11 Pengukuran Untuk Kenyataan ..................................................... 46
V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Kota Asal ....................... 73
V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................. 74
V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................................ 75
V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ....................... 76
V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Transportasi .................... 77
V.6 Skor Rata-rata Variabel Atraksi .................................................. 78
V.7 Skor Rata-rata Variabel Aksesibilitas .......................................... 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
V.8 Skor Rata-rata Variabel Ancillary Services ................................. 80
V.9 Skor Rata-rata Variabel Amenitas ............................................... 81
V.10 Skor Rata-rata Variabel Kepuasan .............................................. 82
V.11 Skor Rata-rata Variabel Keputusan Berkunjung Kembali .......... 83
V.12 Output Combine Loading and Cross Loading ............................. 85
V.13 Output Combine Loading and Cross Loading (Setelah Penghapusan) ..............................................................................
86
V.14 Nilai Akar AVE dan Korelasi Variabel Laten ............................. 88
V.15 Average Variance Extracted (AVE) ............................................ 89
V.16 Composite Reliability dan Cronbach’s Alpha ............................. 90
V.17 R-Square ...................................................................................... 91
V.18 Output Path Coefficients dan P Values ....................................... 93
V.19 Output Path Coefficients dan P Values untuk Direct Effect ........ 103
V.20 Output Path Coefficients dan P Values untuk Indirect Effect ..... 104
V.21 Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis Keseluruhan ................. 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
IV.1 Rumah Betang Ensaid Panjang ........................................ 64
IV.2 Tangga Rumah Betang Ensaid Panjang ........................... 65
IV.3 Proses Pembuatan Kain Tenun Khas Dayak ................... 66
IV.4 Penghuni Rumah Betang Ensaid Panjang Yang Masih Memiliki Tato diTubuh ....................................................
67
IV.5 Toilet Umum .................................................................... 68
IV.6 Galery Tenun ................................................................... 69
IV.7 Petunjuk Arah .................................................................. 69
IV.8 Merenovasi Kayu Jengger Dengan Papan dan Merenovasi Pintu .............................................................
70
IV.9 Gapura .............................................................................. 70
V.1 Model Penelitian dan Hasil Estimasi ............................... 92
V.2 Hasil Estimasi Direct Effect ............................................. 102
V.3 Hasil Estimasi Indirect Effect .......................................... 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
1 Kuesioner .................................................................. 127
II Tabulasi Data Jawaban Responden .......................... 133
III Tabulasi Data Yang Sudah Valid dan Reliabel ........ 143
IV Output WarpPLS 6.0 ................................................ 161
V Surat Ijin Penelitian .................................................. 165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
ABSTRAK
PERAN MEDIASI KEPUASAN WISATAWAN PADA PENGARUH
ELEMEN DESTINASI WISATA TERHADAP KEPUTUSAN
BERKUNJUNG KEMBALI
Studi pada Rumah Betang Ensaid Panjang, Kabupaten Sintang
Monica Della Krisanty
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: 1) atraksi (attraction), aksesibilitas (accessibillity), amenitas (amenity) dan pelayanan tambahan (ancillary
services) masing-masing berpengaruh positif terhadap kepuasan wisatawan, 2) atraksi (attraction), aksesibilitas (accessibillity), amenitas (amenity) dan pelayanan tambahan (ancillary services) masing-masing berpengaruh positif terhadap keputusan berkunjung kembali,3) kepuasan wisatawan berpengaruh positif terhadap keputusan berkunjung kembali, 4) kepuasan memediasi masing-masing pengaruh atraksi (attraction), aksesibilitas (accessibillity), amenitas (amenity) dan pelayanan tambahan (ancillary services) terhadap keputusan berkunjung kembali. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data diperoleh dengan membagikan kuesioner tentang atraksi, aksesibilitas, amenitas, pelayanan tambahan (ancillary services), kepuasan, dan keputusan berkunjung kembali kepada 100 responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah Partial
Least Square menggunakan aplikasi WarpPLS 6.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Atraksi, aksesibilitas dan
amenitas berpengaruh positif terhadap kepuasan wisatawan. 2) Atraksi dan ancillary services berpengaruh positif terhadap keputusan berkunjung kembali. 3) Kepuasan wisatawan berpengaruh terhadap keputusan berkunjung kembali, 4) Kepuasan memediasi pengaruh atraksi terhadap keputusan berkunjung kembali.
Kata kunci: Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas, Ancillary services, Kepuasan, Keputusan Berkunjung Kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
ABSTRACT
THE ROLE OF TOURIST SATISFACTION IN MEDIATING THE
INFLUENCE OF TOURISM DESTINATION ELEMENTS ON REVISIT
DECISION
Study at Rumah Betang Ensaid Panjang, Sintang Regency
Monica Della Krisanty Sanata Dharma University
Yogyakarta 2019
This study aims to investigate whether: 1) attraction, accessibility, amenity, and ancillary services have positive influence on tourist satisfaction, 2) attraction, accessibility, amenity, and ancillary services have positive influence on the revisit decision, 3) tourist satisfaction have positive influence on the revisit decision, and 4) satisfaction mediates the influence of attraction, accessibility, amenity, and ancillary services towards the revisit decision. This study was survey through quantitative approach. Method of sampling used by the researcher was purposive sampling. The data were gathered from questionnaire of attraction, accessibility, amenity, ancillary services, satisfaction, and the revisit decision by 100 respondents. Data analysis technique was Partial Least Square using WarpPLS 6.0. application.
The results showed that: 1) attraction, accessibility and amenity had positive influence on tourist satisfaction, 2) attraction and ancillary services had positive influence on the revisit decision, 3) tourist satisfaction influenced revisit decision, 4) satisfaction meditated the influence of attraction towards the revisit decision.
Keywords: Attraction, Accessibility, Amenity, Ancillary Services, Satisfaction, Revisit Decision
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang terkenal akan pariwisatanya dan
memiliki beraneka ragam jenis wisata. Menurut Hariyanto 2016 (dalam
Hamzah dan Utomo, 2016) mengungkapkan bahwa kekayaan destinasi
wisata yang dimiliki Indonesia adalah budaya (culture tourism), alam
(natural tourism) dan buatan (man-made tourism). Setiap provinsi memiliki
keunikan wisatanya masing-masing, seperti Riau dengan keunikan wisata
Sungai Kampar, Sulawesi Selatan dengan keunikan budaya Suku Toraja,
Nusa Tenggara Timur dengan keunikan Pulau Komodo, Daerah Istimewa
Yogyakarta dengan keunikan puluhan pantai yang indah dan destinasi
wisata lainnya. Salah satu provinsi yang juga memiliki keunikan tersendiri
adalah Provinsi Kalimantan Barat.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS),
jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Kalimantan Barat relatif
meningkat setiap tahunnya. Berikut adalah tabel jumlah kunjungan
wisatawan mancanegara di Kalimantan Barat 3 tahun terakhir.
Tabel 1.1
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kalimantan Barat
No. Tahun Jumlah kunjungan
1. 2015 35.110 kunjungan
2. 2016 35.984 kunjungan
3. 2017 40.917 kunjungan
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Kalimantan Barat khususnya Kota Sintang memiliki berbagai daya
tarik, seperti Bukit Kelam, Bukit Rentap, Galeri Kapal Motor Bandong,
Hutan Wisata Baning, Museum Dara Juanti, Wisata Kobus dan Rumah
Betang Ensaid Panjang. Kota Sintang memiliki salah satu tempat wisata
yang merupakan wisata budaya. Daya tarik tersebut adalah Rumah Betang
Ensaid Panjang. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kepala Desa Ensaid
Panjang, jumlah kunjungan wisatawan ke Rumah Betang Ensaid Panjang
relatif meningkat setiap tahunnya. Berikut adalah tabel jumlah kunjungan
wisatawan di Rumah Betang Ensaid Panjang 3 tahun terakhir:
Tabel 1.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan di Objek Wisata Ensaid Panjang
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan
wisatawan cenderung mengalami peningkatan. Secara keseluruhan total
kunjungan wisatawan meningkat setiap tahunnya. Hal ini berarti Rumah
Betang Ensaid Panjang merupakan salah satu objek wisata yang menjadi
prioritas utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Sintang.
Ensaid Panjang merupakan Rumah Betang atau Rumah Panjang
yang sampai saat ini masih mempertahankan tradisi turun menurun oleh sub
Suku Dayak Desa di Ensaid Panjang. Dengan berlatar belakang Bukit
Rentap, Ensaid Panjang berdiri kokoh dan mempunyai arsitektur yang
sederhana serta coraknya menampilkan nuansa alam. Karena kesederhanaan
No. Tahun Jumlah Pengunjung
1. 2015 3.830 kunjungan 2. 2016 4.395 kunjungan 3. 2017 5.960 kunjungan
Sumber: Kepala Desa Ensaid Panjang 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
itulah banyak para wisatawan berkunjung ke rumah adat di Desa Ensaid
Panjang itu setiap tahun, wisatawan juga bisa melihat langsung pembuatan
kain tenun secara tradisional atau membelinya langsung. Rumah betang
tersebut ditempati oleh 136 warga terdiri dari 33 kepala keluarga itu
berukuran 127 meter x 16 meter, memiliki tinggi sekitar 12 meter, dengan
jarak lantai kayu dari tanah sekitar 1,5 meter. Seperti umumnya Rumah
Betang Ensaid Panjang terdiri dari beberapa bagian. Bagian paling depan
yang disebut ruai adalah ruang bersama tanpa sekat yang memanjang dari
ujung ke ujung betang. Ruang ini biasanya digunakan untuk rapat bersama
atau menerima tamu adat. Ruang pribadi masing-masing keluarga berada di
bagian kedua hingga bagian keempat. Ruang antar keluarga dipisahkan oleh
papan kayu. Bagian kedua yang dalam bahasa setempat disebut sebagai bilik
baruah merupakan ruang tamu dan ruang keluarga. Ruai dan bilik baruah
dipisahkan oleh telok, yakni semacam selasar yang lantainya lebih rendah
dibandingkan ruai dan bilik baruah yang berfungsi sebagai tempat
menyimpan berbagai perkakas, seperti lesung penumbuk padi dan peralatan
menenun. Bilik serambi adalah kamar tidur dan bilik tingka yang menjadi
bagian terakhir berfungsi sebagai dapur atau tempat menyimpan perkakas.
Desa Ensaid Panjang dengan keunikan Rumah Betang di Kabupaten
Sintang ini, menjadi salah satu nominator Anugerah Pesona Indonesia (API)
II 2017 dalam kategori Desa Adat Terpopuler Rumah Betang Ensaid
Panjang banyak dikunjungi wisatawan, baik wisatawan asal Kalimantan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Barat maupun berasal dari luar Kalimantan Barat hingga wisatawan
mancanegara.
Ada beberapa aspek yang menjadi pertimbangan wisatawan untuk
mengunjungi suatu destinasi wisata. Aspek-aspek tersebut juga akan
berpengaruh pada kepuasan dan keputusan untuk berkunjung kembali.
Aspek-aspek tersebut diantaranya adalah atraksi (attraction), aksesibilitas
(accesibility), amenitas (amenity), dan pelayanan tambahan (ancillary
services). Masing-masing dari aspek ini terdapat di Rumah Betang Ensaid
Panjang.
Wisatawan yang puas dan loyal (setia) merupakan peluang untuk
mendapatkan wisatawan yang baru. Loyalitas wisatawan tergantung pada
beberapa hal antara lain: persepsi terhadap kualitas layanan dan kepuasan
wisatawan. Mutu produk suatu wisata dan mutu layanan yang berkualitas
dengan harga bersaing merupakan salah satu kunci dalam memenangkan
persaingan, yang pada akhirnya dapat memberikan nilai kepuasan yang
lebih tinggi pada wisatawan.
Persepsi terhadap kualitas layanan positif terjadi bila kinerja aktual
jasa layanan yang dirasakan lebih tinggi dari harapan wisatawan, sebaliknya
apabila persepsi terhadap kualitas layanan negatif terjadi bila kinerja aktual
jasa layanan yang dirasakan lebih rendah dari harapan wisatawan.
Kepuasan adalah suatu sikap yang diputuskan berdasarkan
pengalaman yang didapatkan. Rasa puas menunjukkan adanya sikap dan
perasaan positif terhadap produk. Jika wisatawan memiliki sikap positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
terhadap produk maka dalam diri wisatawan akan berkembang loyalitas
afektif. Wisatawan yang puas akan berkunjung kembali dimasa yang akan
datang. Sedangkan wisatawan yang tidak puas memiliki sikap negatif
terhadap suatu produk/jasa, hal ini ditandai dengan adanya kekecewaan.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti mengangkat
konsep tersebut sebagai bahan penelitian dengan judul “Peran Mediasi
Kepuasan Wisatawan Pada Pengaruh Elemen Destinasi Wisata
Terhadap Keputusan Berkunjung Kembali (Studi pada Rumah Betang
Ensaid Panjang, Kabupaten Sintang)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah persepsi wisatawan pada elemen destinasi wisata atraksi
(attraction), aksesibilitas (accessibility), amenitas (amenity) dan
pelayanan tambahan (ancillary services) masing-masing berpengaruh
positif terhadap kepuasan wisatawan ?
2. Apakah persepsi pada atraksi (attraction), aksesibilitas
(accessibility), amenitas (amenity), dan pelayanan tambahan (ancillary
services) masing- masing berpengaruh positif terhadap keputusan
berkunjung kembali?
3. Apakah kepuasan wisatawan berpengaruh positif terhadap keputusan
berkunjung kembali?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
4. Apakah kepuasan wisatawan memediasi masing-masing pengaruh
persepsi pada atraksi (attraction), aksesibilitas (accessibility),
amenitas (amenity), dan pelayanan tambahan (ancillary services)
terhadap keputusan berkunjung kembali?
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya
penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut
lebih terarah dan memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan
penelitian akan tercapai. Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Responden yang dipilih penulis dalam penelitian ini adalah wisatawan
yang pernah berkunjung ke Rumah Betang Ensaid Panjang atau
pengunjung yang sedang mengunjungi Rumah Betang Ensaid
Panjang.
2. Penelitian ini dilakukan di Rumah Betang Ensaid Panjang, Kabupaten
Sintang.
3. Variabel yang digunakan dalam penelitian: Kepuasan wisatawan,
atraksi (attraction), aksesibilitas (accessibility), amenitas (amenity),
pelayanan tambahan (ancillary services) dan keputusan berkunjung
kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi wisatawan pada atraksi
(attraction), aksesibilitas (accessibility), amenitas (amenity) dan
pelayanan tambahan (ancillary services) terhadap kepuasan
wisatawan.
2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi wisatawan pada atraksi
(attraction), aksesibilitas (accessibility), amenitas (amenity) dan
pelayanan tambahan (ancillary services) terhadap keputusan
berkunjung kembali.
3. Untuk mengetahui apakah kepuasan wisatawan berpengaruh positif
terhadap keputusan berkunjung kembali.
4. Untuk mengetahui apakah kepuasan wisatawan memediasi pengaruh
persepsi pada atraksi (attraction), aksesibilitas (accessibility),
amenitas (amenity), dan pelayanan tambahan (ancillary services)
terhadap keputusan berkunjung kembali.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang dilakukan ini antara lain:
1. Manfaat bagi peneliti
Untuk meningkatkan pemahaman yang lebih baik tentang persepsi dan
kepuasan wisatawan terhadap keputusan berkunjung kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Manfaat bagi pemerintah dan pengelola
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran
dalam pengelolaan dan pengembangan kepariwisataan di Rumah Betang
Ensaid Panjang.
3. Manfaat bagi masyarakat Desa Ensaid Panjang
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan
masyarakat terutama pengetahuan wisata Rumah Betang Ensaid
Panjang. Selain itu juga sebagai sarana untuk meningkatkan kepedulian
masyarakat terhadap Rumah Betang Ensaid Panjang.
4. Manfaat bagi penelitian selanjutnya
Manfaat bagi penelitian selanjutnya adalah dapat digunakan sebagai
masukan dalam meneliti lebih lanjut hal-hal yang berhubungan dengan
perilaku konsumen terkait dengan tujuan wisata khususnya persepsi,
kepuasan wisatawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pemasaran Pariwisata
Menurut Pitana 2010 (dalam Susanto, 2016:165) pemasaran pariwisata
melibatkan beberapa karakteristik khusus, yaitu sebagai berikut:
a. Pemasaran merupakan filosofi yang didasari oleh sebuah nilai
bahwa proses pengambilan keputusan oleh organisasi penyedia
produk dan layanan harus didasari oleh kebutuhan konsumen, aset
perusahaan dan sumber daya yang dimiliki;
b. Pemasaran yang sukses memerlukan struktur organisasi khusus
yang mencerminkan orientasinya kepada konsumen; dan
c. Pemasaran memerlukan metode berpikir dan perencanaan inovatif
sehingga ide-ide baru dapat diadopsi untuk meningkatkan metode
pemasaran yang sudah ada.
Pitana 2010 (dalam Susanto, 2016:169) model perencanaan
pemasaran pariwisata melibatkan beberapa kegiatan pokok, antara
lain sebagai berikut:
1. Keyakinan dan ketersediaan sumber daya manusia untuk menjamin
kesuksesan perencanaan pemasaran pariwisata;
2. Penentuan misi dan target perusahaan;
3. Audit internal dan eksternal;
4. Analisis situasi bisnis;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
5. Penetapan tujuan pemasaran; dan
6. Penyediaan strategi bauran pemasaran yang efektif.
2. Pengertian Pariwisata
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,
pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Wisata adalah kegiatan
perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang dengan
mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan
pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi
dalam waktu sementara (Undang-Undang RI No. 10 tahun 2009)
Menurut Ismayanti 2010 (dalam Putri, 2017:1) mengemukakan
bahwa pariwisata adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak
manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha.
3. Tujuan Wisata
Menurut Ismayanti 2010 (dalam Arjana, 2016:19) mengelompokkan
tujuan kunjungan menjadi 3 yakni:
a. Vakansi dan rekreasi (Leisure and Recreation)
Segala kegiatan yang memiliki tujuan; 1) vakansi dan rekreasi, 2)
mengunjungi event budaya, 3) kunjungan bermotif terapi kesehatan,
4) olahraga aktif (amatir) dan 5) tujuan belibur. Semua kegiatan
bersenang-senang, bergembira, dan bersifat hiburan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
b. Bisnis dan profesional (Business and Professional)
Kegiatan bisnis dan profesional bertujuan untuk mengikuti kegiatan
rapat (meeting), misi, perjalanan insentif, bisnis. Kegiatan
pertemuan ilmiah seperti seminar, symposium, kongres, atau
mengikuti kegiatan rapat kerja, pelatihan, dan pendidikan memiliki
nilai wisata karena semua kegiatan itu dapat berdampak pada
pariwisata.
c. Tujuan wisata lain (Other Tourism Purposes)
Kunjungan dalam rangka belajar (widya wisata), pemulihan
kesehatan, transit, dan berbagai tujuan lain yang tidak terkait dengan
mencari nafkah dapat digolongkan sebagai wisata tujuan lain.
4. Komponen Desa Wisata
Menurut Gumelar 2010 (dalam Dharmawan, 2016: 24) komponen
desa wisata antara lain:
a. Keunikan, keaslian, dan sifat khas
b. Letaknya berdekatan dengan daerah alam yang luar biasa
c. Berkaitan dengan kelompok atau masyarakat berbudaya secara
hakiki
d. Menarik minat pengunjung
e. Memiliki peluang untuk berkembang baik dari sisi prasarana
dasar, maupun sarana lainnya.
Menurut Prasiasa 2011 (dalam Darmawan, 2016:24) juga
mengklasifikasikan komponen desa wisata terbagi menjadi 4 yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
1. Partisipasi masyarakat lokal
2. Sistem norma setempat
3. Sistem adat setempat
4. Budaya setempat
Berdasarkan dua teori di atas, peneliti menggunakan teori
Gumelar 2010 (dalam Dharmawan, 2016:24). Dari dua teori tersebut
dapat disimpulkan bahwa desa wisata dapat diartikan sebagai bentuk
integrasi antara atraksi, akomodasi, dan fasilitas pendukung yang
disediakan dalam kehidupan masyarakat dimana menyatu dengan
tata cara dan tradisi yang berlaku di suatu desa.
5. Destinasi Wisata
Destinasi wisata menurut Cooper dkk 2005 (dalam Astuti
dan Noor, 2016) sebelum sebuah destinasi diperkenalkan dan dijual,
terlebih dahulu harus mengkaji 4 aspek utama (4A) yang harus
dimiliki, yaitu atraksi (atttraction), fasilitas (amenities),
aksesibilitas (acces), dan pelayananan tambahan (ancillary
services). Keempat komponen utama tersebut dapat dijelaskan,
yaitu sebagai berikut:
a. Atraksi (attraction)
Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 2009 adalah “Segala
sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa
keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia
yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. ”Daya tarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan untuk dilihat
dan dinikmati dengan layak dijual ke pasar wisata (Zaenuru 2012,
dalam Aprilia dan Pangestuti, 2017). Daya tarik wisata dapat berupa
objek wisata dan atraksi wisata. Objek wisata merupakan daya tarik
wisata yang bersifat statis dan tangible. Atraksi wisata merupakan
daya tarik wisata yang dapat dilihat lewat pertunjukan dan
membutuhkan persiapan bahkan memerlukan pengorbanan untuk
menikmatinya. Menurut Suwena & Widyatmaja 2010 (dalam Fitroh
dkk. 2017). Atraksi merupakan komponen yang signifikan dalam
menarik wisatawan, atraksi merupakan modal utama (tourism
resources) atau sumber dari kepariwisataan.
Dapat disimpulkan bahwa atraksi wisata adalah segala
sesuatu yang memiliki keindahan, yang bernilai, baik yang berupa
suatu keanekaragaman, yang memiliki keunikan, baik dalam
kekayaan budaya maupun hasil buatan manusia (man made) yang
menjadi faktor daya tarik dan menjadi tujuan wisatawan untuk
berkunjung, yang menjadikan wisatawan termotivasi untuk
melakukan wisata ke objek wisata tersebut.
Daya tarik wisata menurut Kementrian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1) Daya tarik wisata alam
Daya tarik wisata alam adalah sumber daya alam yang
berpotensi serta memiliki daya tarik bagi pengunjung baik dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
keadaan alami maupun setelah ada usaha budi daya. Potensi wisata
alam dapat dibagi menjadi empat kawasan, yaitu:
a) Flora dan Fauna
b) Keunikan dan kekhasan ekosistem, misalnya ekosistem pantai
dan ekosistem hutan bakau.
c) Gejala alam, misalnya kawah, sumber air panas, air terjun, dan
danau.
d) Budidaya sumber daya alam, misalnya sawah, perkebunan,
peternakan, dan usaha perikanan.
2) Daya tarik wisata sosial budaya
Daya tarik wisata sosial budaya dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan sebagai objek dan daya tarik wisata meliputi
museum, peninggalan sejarah, upacara adat, seni pertunjukan dan
kerajinan.
3) Daya tarik wisata minat khusus
Daya tarik wisata minat khusus merupakan jenis wisata yang
baru dikembangkan di Indonesia. Wisata ini lebih diutamakan pada
wisatawan yang mempunyai motivasi khusus, biasanya para
wisatawan harus memiliki keahlian.
b. Amenitas (amenity)
Amenitas (amenity) adalah segala macam prasarana dan
sarana yang diperlukan oleh wisatawan selama berada di daerah
tujuan wisata. Sarana tersebut seperti penginapan, usaha makanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
minuman, transportasi, dan infrastruktur. Menurut Suharto 2016
(dalam Hermawan, 2017) Fasilitas atau sarana wisata adalah elemen
dalam suatu destinasi yang memungkinkan wisatawan tinggal di
destinasi tersebut untuk menikmati atau berpartisipasi dalam atraksi
yang ditawarkan.
Menurut Sunaryo 2013 (dalam Suniarti dan Pangestuti, 2018)
amenitas merupakan fasilitas dasar seperti jalan raya, transportasi,
akomodasi dan pusat informasi pariwisata yang berfungsi agar
wisatawan yang berkunjung merasakan kenyamanan. Lebih luas lagi
menurut Sugiama 2011 (dalam Suniarti dan Pangestuti, 2018)
amenitas adalah segala fasilitas pendukung yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan wisatawan saat melakukan kegiatan wisata
disuatu destinasi wisata kebutuhan tersebut antara lain sarana
akomodasi, penyedia makanan dan minuman, tempat hiburan dan
tempat perbelanjaan.
Berdasarkan tiga teori di atas, amenitas fungsinya adalah
memenuhi kebutuhan wisata selama tinggal untuk sementara waktu
di daerah wisata yang dikunjungi. Salah satu faktor yang mendorong
wisatawan untuk melakukan kegiatan wisata yaitu adanya sarana
wisata yang memberikan kemudahan berwisata.
c. Aksesibilitas (accessibility)
Aksesibilitas (accessibility) merupakan jalan masuk utama ke
suatu daerah tujuan wisata/ destinasi. Airport, pelabuhan, terminal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dan berbagai macam sarana transportasi lain menjadi akses penting
dalam pariwisata. Akses juga diidentikan dengan transferabilitas
yaitu kemudahan untuk bergerak dari daerah satu ke daerah lain.
Faktor-faktor yang memungkinkan transferabilitas adalah
konektivitas antar daerah, tidak adanya penghalang, dan tersedianya
sarana angkutan antar daerah.
Menurut Hadiwijoyo 2012 (dalam Ramadhanu, 2018:96)
aksesibilitas adalah sarana yang memberikan kemudahan kepada
wisatawan untuk mencapai daerah tujuan wisata. Aksesibilitas tidak
hanya menyangkut kemudahan transportasi bagi wisatawan untuk
mencapai sebuah tempat wisata tetapi juga waktu yang dibutuhkan,
tanda penunjuk arah menuju lokasi wisata, dan sebagainya.
Menurut Sunaryo 2013 (dalam Ramadhanu, 2018:30),
aksesibilitas adalah segenap fasilitas dan moda angkutan yang
memungkinkan dan memudahkan serta membuat nyaman wisatawan
untuk mengunjungi suatu destinasi.
Menurut Hasan 2015 (dalam Sipayung, 2018:168) aspek
transportasi baik publik maupun swasta akan menentukan besaran
biaya, kecepatan, dan kenyamanan bagi wisatawan sejak
meninggalkan tempat tinggalnya sampai ke destinasi yang dipilih.
Aksesibilitas ini mencakup:
1) Infrastruktur: jalan, parkir mobil, kereta api, bandara, pelabuhan
laut, dan lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2) Sarana transportasi: ukuran, kecepatan, dan ketersediaan berbagai
angkutan umum.
3) Operasional: rute perjalanan, frekuensi pelayanan, dan biaya
termasuk biaya jalan tol.
4) Peraturan pemerintah: peraturan atas operasi transportasi.
Dari dua teori di atas peneliti menggunakan teori Hadiwijoyo
2012 (dalam Ramadhanu, 2018:96). Berdasarkan definisi dua teori
di atas dapat disimpulkan bahwa aksesibilitas adalah ukuran
kemampuan atau kemudahan seseorang atau wisatawan terhadap
suatu objek. Unsur terpenting dalam aksesibilitas adalah
transportasi. Selain transpotasi yang berkaitan dengan aksesibilitas
yaitu jalan, jembatan, terminal, stasiun dan bandara. Dimana
prasarana ini berfungsi untuk menghubungkan suatu tempat ke
tempat yang lain. Prasarana transportasi akan mempengaruhi laju
tingkat transportasi itu sendiri. Aksesibilitas berpengaruh terhadap
biaya, waktu, dan jarak.
d. Pelayanan tambahan (ancillary services)
Menurut Sugiama 2011 (dalam Suniarti dan Pangestuti,
2018) menerangkan bahwa ancillary services atau fasilitas
pendukung adalah mencakup keberadaan dari berbagai organisasi
yang memfasilitasi dan mendorong pengembangan serta pemasaran
dari suatu destinasi wisata. Organisasi yang terkait dalam hal ini
antara lain pihak pemerintah (misal dinas pariwisata), asosiasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
kepariwisataan (misal asosiasi pengusaha perhotelan, biro
perjalanan wisata, pemandu wisata).
Menurut Sunaryo 2013 (dalam Suniarti dan Pangestuti,
2018) pelayanan tambahan (ancillary services) adalah sarana
penunjang tambahan seperti sarana penukaran mata uang, ATM, pos
keamanan, dan petugas yang ramah.
6. Kepuasan Pelanggan
Konsep pemasaran menekankan pentingnya kepuasan
pelanggan dalam menunjang keberhasilan organisasi untuk
mewujudkan tujuannya. Secara sederhana, tingkat kepuasan seorang
pelanggan terhadap produk tertentu merupakan hasil dari
perbandingan yang dilakukan oleh pelanggan tersebut atas tingkat
manfaat yang dipersepsikan (perceived) diterimanya setelah
mengkonsumsi atau menggunakan produk dan tingkat manfaat yang
diharapkan (expected) sebelum pembelian. Jika persepsi sama atau
lebih besar dibandingkan harapan, maka pelanggan akan puas.
Sebaliknya, jika harapan tidak terpenuhi, maka yang terjadi adalah
ketidakpuasan (Leofaragusta 2015 dalam Chandra dan Henilia,
2016).
Menurut Reunom, Kometsopa, dan Unahanandh (dalam
Choknumkij dan Fongwusan 2014, dalam Widhianto dan Henilia,
2016) kepuasan pelanggan merupakan emosi atau perasaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
ditunjukkan oleh individu untuk mengungkapkan kesenangan
menggunakkan produk atau mengkomsumsi produk tertentu.
Berdasarkan dua teori di atas, peneliti menggunakan teori
Reunom, Kometsopa, dan Unahanandh di dalam Choknumkij dan
Fongwusan 2014 (dalam Widhianto dan Yulita 2016). Dari dua teori
tersebut dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan adalah
perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari
perbandingan antara kesannya terhadap kinerja suatu produk dengan
harapannya. Kepuasan pelanggan berkaitan dengan niat pembelian
ulang dan loyalitas. Dalam hal ini kepuasan tidak menjamin
pelanggan akan loyal karena pelanggan biasanya memiliki
kebebasan dalam memilih pemasok lain.
7. Kepuasan Wisatawan
Kepuasan wisatawan merupakan ukuran keseluruhan dari
pendapat wisatawan pada setiap kualitas destinasi (Prayag, 2008
dalam Coban, 2012 dalam Hanif dkk. 2016). Ukuran tersebut dapat
dipertimbangkan sebagai nilai mengenai kualitas hasil dari destinasi
pariwisata, misalnya perlakuan dan pelayanan yang dirasakan
wisatawan terhadap destinasi pariwisata, tetapi tidak hanya hasil
pada akhir pengalamannya (Coban, 2012 dalam Hanif dkk. 2016).
Yuksel et al. 2010 (dalam Hanif dkk. 2016) mengukur kepuasan
dengan tiga item, pertama berkaitan dengan senang atau tidaknya
wisatawan terhadap keputusannya untuk berkunjung ke destinasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
pariwisata, kedua yaitu kepercayaan bahwa memilih destinasi terkait
merupakan hal yang benar, dan ketiga tingkat kepuasan secara
keseluruhan selama berwisata ke destinasi pariwisata.
8. Indikator Kepuasan
Menurut Hasan 2015 (dalam Sipayung, 2018:366) prinsip
utama kepuasan adalah perbandingan antara apa yang diharapkan
dengan tingkat kinerja yang dirasakan oleh wisatawan. Artinya
kepuasan itu merupakan perbandingan antara kinerja dan harapan,
jika kinerja produk yang dirasakan lebih tinggi dari harapan maka
wisatawan akan puas atau senang. Sebaliknya, jika kinerja yang
dirasakan lebih rendah dari harapan, wisatawan akan kecewa atau
tidak puas. Hasan 2015 (dalam Sipayung, 2018:371) ada berbagai
faktor yang secara signifikan akan mempengaruhi kepuasan
wisatawan diantaranya:
a. Keramahan masyarakat lokal dan sikap karyawan terhadap
wisatawan. Interaksi wisatawan dengan host menjadi elemen
penting dalam kepuasan liburan karena host adalah titik kontak
pertama untuk wisatawan dan tetap berhubungan secara
langsung dalam seluruh liburan mereka.
b. Kualitas pelayanan yang berkaitan dengan kesopanan,
keramahan, efisiensi, dan ketanggapan personel pelayanan
terhadap permintaan dan keluhan wisatawan. Persepsi positif
karyawan baik verbal maupun non-verbal dalam interaksinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dengan guest memiliki peran penting dalam pembentukan
kepuasan wisatawan.
c. Akomodasi dan fasilitas sebagai faktor signifikan
mempengaruhi kepuasan wisatawan, baik secara fisik maupun
psikologis. Fasilitas akomodasi yang nyaman merupakan
instrument kualitas pengalaman wisatawan.
d. Budaya perilaku konsumsi produk pariwisata dipandang sebagai
fenomena sosial yang pluralistik, integratif, dan
multidimensional. Motivasi wisatawan (lintas budaya),
misalnya kolektivitas-individualitas, tingkat ketidakpastian,
maskulinitas/feminitas, serta diferensiasi budaya antar wilayah/
negara akan mempengaruhi pengalaman mereka (di destinasi,
hotel, dan perjalanan) dan kepuasan mereka.
e. Harga (biaya moneter dan biaya non-moneter) yang berkaitan
dengan penilaian kepuasan wisatawan.
9. Loyalitas Wisatawan
Menurut Griffin 2003 (dalam Sipayung, 2018:31) pelanggan
yang loyal adalah orang yang:
a. Melakukan pembelian ulang
b. Membeli antarlini produk dan jasa
c. Mereferensikan kepada orang lain
d. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing-pesaing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Namun dalam bisnis pariwisata menurut Hasan 2015
(dalam Sipayung, 2018:378), loyalitas wisatawan diukur dengan
tiga indikator yang berbeda yaitu:
1. Niat untuk melanjutkan membeli produk yang sama (dimensi
jangka panjang)
2. Membeli lebih banyak produk yang sama (waktu tinggal lebih
lama)
3. Keinginan untuk merekomendasikan produk tersebut ke orang
lain
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap loyalitas
destinasi dijelaskan oleh kekuatan daya tarik destinasi dalam
menarik jumlah kunjungan sebelumnya, keakraban dengan
destinasi, kepuasan secara keseluruhan, citra destinasi, persepsi
kualitas dan pelayanan, persepsi nilai, serta pengalaman
wisatawan terhadap destinasi tertentu dianggap sebagai prediktor
dominan dalam memilih destinasi yang sama. Hasan 2015 (dalam
Sipayung, 2018:365).
Para pakar dan praktisi marketing menyoroti berbagai
alasan mengapa kunjungan ulang telah dianggap sebagai
fenomena yang diinginkan dalam pemasaran :
a. Biaya pemasaran diperlukan untuk menarik pengunjung
berulang lebih rendah dari yang dibutuhkan untuk pertama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Kunjungan ulang dianggap sebagai indikasi positif dari
kepuasan wisatawan.
c. Pengunjung ulang adalah tipe turis paling mungkin untuk
mengunjungi destinasi yang terkait dengan keberlanjutan dan
ekonomi.
d. Pengunjung ulang mungkin merekomendasikan destinasi ke
teman dan kerabat, menghasilkan efek pesan, dari mulut ke
mulut yang positif.
Namun preferensi dan loyalitas tersegmentasi
menunjukkan bahwa wisatawan yang setia lebih puas dengan
pengalaman kunjungan masa lalunya karena menemukan tiga
jenis manfaat di tempat tujuan, yakni Hasan, 2015 (dalam
Sipayung, 2018:378):
1. Pengalaman budaya yang berbeda
2. Keamanan
3. Transportasi yang nyaman
Konsumen yang puas berpotensi akan loyal terhadap
produk, toko, dan/atau penyedia jasa yang sama. Tjiptono dan
Diana, 2015 (dalam Sipayung, 2018:17). Menurut Hasan 2015
(dalam Sipayung, 2018:365) berbagai kajian empiris pemasaran
dan pariwisata membenarkan adanya hubungan yang kuat
antara kepuasan wisatawan secara keseluruhan dan niat untuk
melakukan kunjungan ulang. Namun konsumen yang puas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
belum tentu loyal terhadap suatu produk atau jasa tertentu yang
disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah sebuah
situasi pembelian dengan keterlibatan konsumen yang rendah
(tidak banyak melakukan evaluasi) tetapi perbedaan antar merek
signifikan. Konsumen yang tidak loyal atau konsumen yang
beralih pada merek lain bukan karena tidak puas tetapi karena
mencari rasa yang berbeda (Kotler, 2005:222).
10. Keputusan Pembelian Ulang
Menurut teori Suryani (dalam Ahmad, 2013) melakukan
pembelian secara teratur atau berulang adalah pelanggan yang telah
melakukan pembelian suatu produk sebanyak dua kali atau lebih.
Menurut teori Joseph 2012 (dalam Latmawati dkk. 2014)
pembelian ulang dipengaruhi berbagai faktor. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pembelian ulang, yaitu kepuasan pelanggan, kualitas
layanan, preferensi merek, kualitas produk, nilai yang dirasakan,
perilaku konsumen (selera) dan harga.
Berdasarkan dua teori di atas dapat disimpulkan bahwa
keputusan pembelian ulang adalah pelanggan yang telah melakukan
pembelian suatu produk lebih dari 1 kali. Pembelian dilakukan
secara berulang-ulang karena adanya perasaan puas yang mereka
dapatkan. Pada teori ini, keputusan pembelian ulang dikaitkan
dengan keputusan berkunjung kembali dengan indikator sebagai
berikut (dalam Adhikara, 2014):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
a. Melakukan pembelian ulang
b. Merekomendasikan pada orang lain
c. Tidak ingin pindah ke merek lain
B. Penelitian Sebelumnya
Penelitian-penelitian sebelumnya atau terdahulu yang menjadi
referensi peneliti adalah sebagai berikut:
1. Peneliti terdahulu oleh Stefanus Maximus Lamere. 2017. Dengan
judul “Pengaruh Harga, Lokasi, Produk, dan Promosi Terhadap
Loyalitas Konsumen Dengan Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel
Mediasi”. Studi kasus pada warung Kopi Lidah Ibu, Sleman,
Yogyakarta. Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta. Tujuan penelitian Untuk mengetahui
pengaruh harga, lokasi, produk, dan promosi terhadap loyalitas
konsumen dengan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah
mengunjungi warung kopi Lidah Ibu lebih dari satu kali dengan
jumlah sampel sebanyak 100 responden. Teknik pengumpulan data
yang dilakukan untuk menganalisis pengunjung dengan menggunakan
metode kuesioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kepuasan
konsumen memediasi pengaruh harga terhadap loyalitas konsumen,
kepuasan konsumen tidak memediasi pengaruh lokasi terhadap
loyalitas konsumen, kepuasan konsumen memediasi pengaruh produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
terhadap loyalitas konsumen, kepuasan konsumen tidak memediasi
pengaruh promosi terhadap loyalitas konsumen.
2. Penelitian sebelumnya oleh Raminta Esternita Sipayung. 2017.
Dengan judul “Peran Mediasi Kepuasan Pada Pengaruh Atraksi,
Aksesibilitas, Kualitas Pelayanan, Dan Amenitas Terhadap Loyalitas
Wisatawan”. Studi kasus pada atraksi Sigale-gale, Desa Tomok,
Kabupaten Samosir. Skripsi Mahasiswa Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui peran mediasi kepuasan pada pengaruh atraksi,
aksesibilitas, kualitas pelayanan, dan amenitas terhadap loyalitas
wisatawan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh wisatawan
nusantara dan mancanegara yang menyaksikan atraksi Sigale-gale
dengan sampel sebanyak 80 wisatawan nusantara dan 20 wisatawan
mancanegara. Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti
adalah nonprobability sampling yaitu purposive sampling. Teknik
pengumpulan data dengan mengggunakan kuesioner, observasi, dan
wawancara. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu persepsi wisatawan
terhadap atraksi berpengaruh positif terhadap kepuasan sedangkan
persepsi wisatawan terhadap aksesibilitas, kualitas pelayanan, dan
amenitas tidak berpengaruh terhadap kepuasan, persepsi wisatawan
terhadap atraksi dan kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap
loyalitas, sedangkan aksesibilitas dan amenitas tidak berpengaruh
terhadap loyalitas, kepuasan tidak berpengaruh terhadap loyalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
wisatawan, kepuasan tidak memediasi pengaruh persepsi wisatawan
pada atraksi, aksesibilitas, kualitas pelayanan, dan amenitas terhadap
loyalitas.
Berdasarkan pemaparan hasil penelitian-penelitian
sebelumnya, penelitian penulis berbeda dengan penelitian-penelitian
sebelumnya. Adapun perbedaan dan persamaannya, yaitu:
a. Perbedaan penelitian yang dilakukan Stefanus Maximus Lamere
dengan penelitian ini adalah kasus yang berbeda, penelitian
Stefanus Maximus Lamere pada konsumen warung kopi Lidah
Ibu, Sleman, Yogyakarta dan pada penelitian ini pada wisatawan
Rumah Betang Ensaid Panjang. Persamaannya adalah total sampel
yang telah ditentukan adalah 100 responden dan menggunakan
metode survei. Penelitian sebelumnya dan pada penelitian ini
sama-sama menggunakan 6 variabel dan menggunakan variabel
kepuasan sebagai variabel mediasi, akan tetap variabel independen
dan dependent yang digunakan berbeda. Pada penelitian
sebelumnya menggunakan variabel harga, lokasi, produk, promosi
(independent variable), dan loyalitas konsumen (dependent
variable) sedangkan penelitian ini menggunakan variabel
attraction, accessibility, amenity, ancilliary services (independent
variable) dan keputusan berkunjung kembali (dependent variable).
b. Perbedaan penelitian yang dilakukan Raminta Esternita Sipayung
dengan penelitian ini adalah studi kasus yang berbeda, penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
sebelumnya studi kasus pada atraksi Sigale-gale, Desa Tomok
Kabupaten Samosir sedangkan penelitian ini studi kasus pada
Rumah Betang Ensaid Panjang, Desa Ensaid Panjang Kabupaten
Sintang. Persamaannya adalah total sampel yang telah ditentukan
adalah 100 responden dan menggunakan metode survei. Penelitian
sebelumnya dan pada penelitian ini sama-sama menggunakan
variabel attraction, accessibility, amenity (independent variable),
dan menggunakan variabel kepuasan sebagai variabel mediasi,
akan tetap pada penelitian ini satu variabel independen
menggunakan variabel ancillary services dan variabel dependen
menggunakan variabel keputusan berkunjung kembali. Sedangkan
penelitian sebelumnya menggunakan variabel kualitas pelayanan
sebagai variabel independen dan loyalitas wisatawan sebagai
variabel dependen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
C. Kerangka Konseptual
Dari uraian tersebut dapat digambarkan secara sistematis peran
mediasi kepuasan pada elemen destinasi wisata terhadap keputusan
berkunjung kembali dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar II.1 Kerangka Konseptual Penelitian
D.
D. Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap
masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris.
Setiap penelitian yang baik memang harus didasarkan masalah.
Masalah yang ditanyakan memang dapat dijawab dengan hipotesis,
tetapi tidak setiap penelitian harus dijawab dengan hipotesis (Istiyatin
2016, dalam Aviolitasona, 2017:34).
Atraksi
(X1)
Aksesibilitas
(X2)
Ancillary
(X4)
M
KJSIDJIOHDY8Q9WDW
Amenitas
(X3)
Kepuasan p
Pengunjung (I)
Keputusan
Berkunjung
Kembali (Y)
H1 H5 H6
H10 H2 H11
H9
H3
H7 H12
H4
H8
H13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
1. Pengaruh atraksi terhadap kepuasan wisatawan.
Atraksi disebut merupakan komponen yang signifikan dalam
menarik wisatawan, atraksi merupakan modal utama (tourism
resources) atau sumber dari kepariwisataan. Menurut Suwena &
Widyatmaja 2010 (dalam Fitroh dkk.2017). Suatu destinasi wisata
apabila menawarkan berbagai atraksi wisata dan menarik, maka
wisatawan yang menyaksikan atraksi tersebut akan merasa senang
dan memberikan kesan yang baik pada destinasi wisata tersebut.
Semakin menarik suatu destinasi wisata, semakin tinggi pula tingkat
kepuasan wisatawan. Oleh karena itu, hipotesis 1 dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
H1: Atraksi berpengaruh positif terhadap kepuasan wisatawan.
2. Pengaruh aksesibilitas terhadap kepuasan wisatawan.
Menurut Suryadana dan Octavia 2015 (dalam Sipayung, 2018:49)
dalam suatu perjalanan wisata terdapat pula faktor yang tidak kalah
pentingnya dalam mempengaruhi kepuasan wisatawan yaitu faktor
aksesibilitas yang berarti kemudahan yang tersedia untuk mencapai
destinasi wisata. Suatu destinasi wisata bisa dicapai apabila ada
akses yang mendukung untuk dapat sampai ke destinasi tersebut.
Kemudahan seorang wisatawan mencapai suatu destinasi wisata
akan menjadi pertimbangan yang cukup penting. Aksesibilitas yang
baik kualitasnya akan membuat wisatawan merasa nyaman dan
aman ketika sedang berada di perjalanan menuju suatu destinasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
wisata maupun selama di destinasi wisata. Rasa nyaman dan aman
bisa menimbulkan rasa puas bagi para wisatawan. Semakin baik
aksesibilitas maka semakin tinggi kepuasan wisatawan. Oleh karena
itu, hipotesis 2 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H2: Aksesibilitas berpengaruh positif terhadap kepuasan
wisatawan.
3. Pengaruh amenitas terhadap kepuasan wisatawan.
Menurut Sugiama 2011 (dalam Suniarti dan Pangestuti, 2018)
amenitas adalah segala fasilitas pendukung yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan wisatawan saat melakukan kegiatan wisata
disuatu destinasi wisata kebutuhan tersebut antara lain sarana
akomodasi, penyedia makanan dan minuman, tempat hiburan dan
tempat perbelanjaan. Akomodasi dan fasilitas akan sangat
berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan. Semakin baik amenitas
dan memenuhi kebutuhan wisatawan maka semakin tinggi pula
tingkat kepuasan wisatawan. Oleh karena itu hipotesis 3 pada
penelitian ini adalah:
H3: Amenitas berpengaruh positif terhadap kepuasan
wisatawan.
4. Pengaruh ancillary services terhadap kepuasan wisatawan.
Menurut Sunaryo 2013 (dalam Suniarti dan Pangestuti, 2018)
ancillary srvices (fasilitas tambahan) adalah sarana penunjang
tambahan seperti sarana penukaran mata uang, ATM, Pos keamanan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
dan petugas yang ramah. Apabila wisatawan dapat merasakan
keamanan, (protection of tourism) terlindungi, dan adanya sarana
penunjang tambahan maka wisatawan akan memberikan kesan
positif dan tingkat kepuasan wisatawan akan semakin tinggi. Oleh
karena itu hipotesis 3 pada penelitian ini adalah:
H4: Ancillary services berpengaruh positif terhadap kepuasan
wisatawan.
5. Atraksi, aksesibilitas, amenitas dan ancilllary services masing-
masing berpengaruh terhadap keputusan berkunjung kembali.
Semakin menarik atraksi maka semakin tinggi niat wisatawan untuk
memutuskan untuk berkunjung kembali ke suatu destinasi, semakin
baik aksesibilitas maka semakin tinggi pula niat wisatawan untuk
memutuskan berkunjung kembali, semakin baik amenitas semakin
tinggi niat wisatawan untuk memutuskan berkunjung kembali,
semakin wisatawan merasa aman dan telindungi serta lengkapnya
sarana penunjang tambahan semakin tinggi pula niat wisatawan
untuk memutuskan berkunjung kembali ke suatu destinasi wisata.
Oleh karena itu hipotesis 5,6,7,8 pada penelitian ini adalah: H5:
Atraksi berpengaruh positif terhadap keputusan berkunjung kembali.
H6: Aksesibilitas berpengaruh positif terhadap keputusan
berkunjung kembali.
H7:Amenitas berpengaruh positif terhadap keputusan
berkunjung kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
H8: Ancillary services berpengaruh positif terhadap keputusan
berkunjung kembali.
6. Pengaruh kepuasan wisatawan terhadap keputusan berkunjung
kembali.
Kepuasan akan menarik wisatawan untuk datang kembali dan
melakukan kunjungan ulang. Jika harapam wisatawan sudah
terpenuhi maka terciptanya kepuasan wisatawan. Kepuasan adalah
tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja produk
yang ia rasakan dengan harapannya. Jika wisatawan puas
kemungkinan besar wisatawan akan memutuskan untuk bekunjung
kembali ke tempat wisata tersebut dan dari hal tersebut terciptalah
kepuasan wisatawan yang berkunjung lebih dari satu kali. Oleh karena
itu hipotesis 9 pada penelitian ini adalah:
H9: Kepuasan wisatawan berpengaruh positif terhadap
keputusan berkunjung kembali.
7. Kepuasan wisatawan memediasi pengaruh atraksi, aksesibilitas,
amenitas, dan anccillary services terhadap keputusan berkunjung
kembali.
Secara sederhana, tingkat kepuasan seorang pelanggan terhadap
produk tertentu merupakan hasil dari perbandingan yang dilakukan
oleh pelanggan tersebut atas tingkat manfaat yang dipersepsikan
(perceived) diterimanya setelah mengkonsumsi atau menggunakan
produk dan tingkat manfaat yang diharapkan (expected) sebelum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
pembelian. Jika persepsi sama atau lebih besar dibandingkan harapan,
maka pelanggan akan puas. Sebaliknya, jika harapan tidak terpenuhi,
maka yang terjadi adalah ketidakpuasan (Leofaragusta 2015, dalam
Widhianto dan Yulita, 2016). Atraksi, aksesibilitas, amenitas, dan
ancillary services yang sesuai harapan atau bahkan melebihi harapan
wisatawan akan menimbulkan rasa puas. Jika wisatawan puas maka
wisatawan akan cenderung ingin mengulang perjalanan wisatanya
pada destinasi wisata yang sama. Semakin tinggi kepuasan wisatawan
masing-masing pada atraksi, aksesibilitas, kualitas pelayanan, dan
amenitas maka akan semakin tinggi loyalitas wisatawan. Oleh karena
itu, hipotesis 10, 11, 12, dan 13 dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Hipotesis 10,11,12,13 pada penelitian ini adalah:
H10 : Kepuasan wisatawan memediasi pengaruh positif atraksi
terhadap keputusan berkunjung kembali
H11: Kepuasan wisatawan memediasi pengaruh positif
aksesibilitas terhadap keputusan berkunjung kembali
H12 : Kepuasan wisatawan memediasi pengaruh positif kualitas
pelayanan terhadap keputusan berkunjung kembali
H13 : Kepuasan wisatawan memediasi pengaruh positif amenitas
terhadap keputusasn berkunjung kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
kuantitatif dengan metode survei. Penelitian kuantitatif tertarik dengan
pengukuran secara objektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat
melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial dijabarkan ke dalam
beberapa komponen (indikator variabel). Setiap variabel (yang
ditentukan) diukur dengan memberikan simbol-simbol angka tersebut,
teknik perhitungan secara kuantitatif-matematis dapat dilakukan
sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang berlaku umum di
dalam suatu parameter. Tujuan utama dari metodologi kuantitatif
bukan “menjelaskan” suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi
(Sumanto, 2014:10).
Metode penelitian survei adalah studi yang bersifat kuantitatif
yang digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku
individu. Pada umumnya survei menggunakan kuesioner sebagai alat
pengambil data. Survei menganut aturan pendekatan kuantitatif, yaitu
semakin hasilnya mencerminkan populasi (Hikmawati, 2017:18).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
B. Waktu dan lokasi penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan dalam waktu 1 bulan yaitu pada bulan
Januari sampai dengan Februari 2019.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di Rumah Betang Ensaid Panjang,
Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
C. Variabel Penelitian
Variabel (variable) adalah apa pun yang dapat membedakan
atau mengubah nilai. Nilai dapat berbeda pada berbagai waktu untuk
objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk objek
atau orang-orang yang berbeda (Sekaran dan Bougie, 2017:77).
1. Identifikasi Variabel
a) Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang
mempengaruhi variabel lain (Sanusi, 2011:50). Variabel bebas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
X1: Attraction
X2: Accessibility
X3: Amenity
X4: Ancillary services
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
b) Variabel antara (intervening variable) adalah variabel yang
fungsinya bertindak sebagai perantara dalam hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat. Artinya, sebelum variabel
bebas itu mempengaruhi variabel terikat, yang bersangkutan
melewati variabel antara terlebih dahulu. Variabel antara
merupakan faktor yang secara teori berpengaruh pada fenomena
yang sedang diamati, tetapi tidak dilihat, diukur, atau
dimanipulasi (Sanusi, 2011:51). Variabel antara yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kepuasan (I).
c) Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang
dipengaruhi oleh variabel lain (Sanusi, 2011:50). Variabel
terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah keputusan
berkunjung kembali (Y).
D. Definisi Operasional
Variabel yang digunakan didalam penelitian ini terdiri dari 4
variabel bebas (independent variable) yaitu attraction, accessibility,
amenity, dan ancillary services, variabel perantara (mediating
variable/ intervening variable) yaitu kepuasan, dan variabel terikat
(dependent variable) yaitu keputusan berkunjung kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel III.1
Definisi Teoritis, Operasional dan Indikator Attraction (X1)
Definisi Teoritis Definisi Operasional
Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 2009 atraksi (attraction) adalah “Segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.
Atraksi (attraction) adalah segala sesuatu yang menarik minat wisatawan. Atraksi sangat berpengaruh terhadap peningkatan atau penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung. Daya tarik suatu objek dapat diukur dengan beberapa indikator, yaitu keindahan panorama alam, topografi, atraksi wisata yang disajikan, keanekaragaman jenis satwa, dan kondisi kebersihan lingkungan.
Indikator Pernyataan
- Arsitektur Rumah Betang. - Sejarah dan cerita mistis Rumah Betang Ensaid
Panjang - Tarian dan musik di Rumah Betang - Interaksi langsung dengan penghuni
- Atraksi Rumah Betang Ensaid Panjang mempunyai arsitektur yang sederhana serta coraknya menampilkan nuansa alam membuat wisatawan merasa nyaman dan tenang.
- Atraksi Rumah Betang Ensaid Panjang yang membuat wisatawan penasaran untuk tahu tentang sejarah dan cerita mistisnya.
- Tarian dan musik khas Dayak yang menarik membuat wisatawan terhibur.
- Atraksi Rumah Betang Ensaid Panjang yang bisa membuat anda bisa berinteraksi secara langsung dengan penghuni Rumah Betang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel III.2
Definisi Teoritis, Operasional dan Indikator Accessibility (X2)
Definisi Teoritis Definisi Operasional
Menurut Hadiwijoyo 2012 (dalam Ramadhanu, 2018:96) Aksesibilitas adalah sarana yang memberikan kemudahan kepada wisatawan untuk mencapai daerah tujuan wisata. Aksesibilitas tidak hanya menyangkut kemudahan transportasi bagi wisatawan untuk mencapai sebuah tempat wisata tetapi juga waktu yang dibutuhkan, tanda penunjuk arah menuju lokasi wisata, dan sebagainya.
Aksesibilitas (accesibility) adalah kemampuan mobilitas atau bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain dalam satu wilayah. Aksesibilitas dalam penelitian ini menyangkut transportasi dan juga komunikasi. Adapun indikator dari aksesibilitas, yaitu kondisi jalan, topografi jalan, alat transportasi, jarak tempuh, waktu tempuh, lokasi objek wisata, dan frekuensi kendaraan.
Indikator Pernyataan
- Informasi yang mudah didapatkan - Transportasi umum mudah didapatkan - Kondisi/ kualitas jalan - Rute perjalanan - Petunjuk arah
- Informasi mengenai perjalanan menuju Rumah Betang Ensaid Panjang mudah didapatkan.
- Transportasi umum untuk mencapai Rumah Betang Ensaid Panjang sangat mudah didapatkan.
- Kondisi jalan menuju Rumah Betang Ensaid Panjang membuat wisatawan aman.
- Rute perjalanan menuju Rumah Betang Ensaid Panjang membuat wisatawan merasa aman dan nyaman.
- Penunjuk arah yang mendukung perjalanan wisatawan menuju Rumah Betang Ensaid Panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel III.3
Definisi Teoritis, Operasional dan Indikator Amenity (X3)
Definisi Teoritis Definisi Operasional
Menurut Sugiama 2011 (dalam Suniarti dan Pangestuti, 2018) Amenitas adalah segala fasilitas pendukung yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan saat melakukan kegiatan wisata disuatu destinasi wisata kebutuhan tersebut antara lain sarana akomodasi, penyedia makanan dan minuman, tempat hiburan dan tempat perbelanjaan.
Amenitas (amenity) adalah tersedianya berbagai kebutuhan yang diperlukan pengunjung untuk kenyamanannya seperti tempat penginapan (hotel), warung makan, pondok tempat beristirahat, tempat ibadah, tempat rekreasi, tempat perbelanjaan, dsb.
Indikator Pernyataan
- Penginapan yang tersedia - Rumah makan untuk wisatawan. - Tempat perbelanjaan di sekitar lokasi atraksi. - Toilet umum yang tersedia di sekitar lokasi. - Toko souvenir
- Penginapan yang tersedia di sekitar Rumah Betang Ensaid Panjang yang mudah didapatkan.
- Rumah makan di sekitar lokasi untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
- Tempat perbelanjaan di sekitar lokasi atraksi yang mudah wisatawan dapatkan.
- Toilet umum yang tersedia di sekitar lokasi yang nyaman untuk wisatawan gunakan.
- Toko souvenir di sekitar area Rumah Betang Ensaid Panjang yang memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel III.4
Definisi Teoritis, Operasional dan Indikator Ancillary services (X4)
Definisi Teoritis Definisi Operasional
Menurut Sugiama 2011 (dalam Suniarti dan Pangestuti, 2018) menerangkan bahwa ancillary services atau fasilitas pendukung adalah mencakup keberadaan dari berbagai organisasi yang memfasilitasi dan mendorong pengembangan serta pemasaran dari suatu destinasi wisata.
Pelayanan tambahan (ancillary services) adalah sarana penunjang tambahan untuk memudahkan para pengunjung memenuhi kebutuhannya atau mempermudah pengunjung saat melakukan kunjungan.
Indikator Pernyataan
- Biro perjalanan wisata (pemandu wisata) - Adanya fasilitas ATM dan sarana penukaran
mata uang. - Petugas yang ramah yang memberikan
pelayanan yang ramah. - Pos keamanan agar wisatawan merasa aman. - Pihak pengelola Rumah Betang Ensaid Panjang.
- Biro perjalanan wisata (pemandu wisata) yang membantu wisatawan selama melakukan perjalanan ke Rumah Betang Ensaid Panjang.
- Adanya fasilitas ATM dan sarana penukaran mata uang di sekitar lokasi Rumah Betang Ensaid Panjang yang mudah didapatkan.
- Petugas yang ramah yang memberikan pelayanan yang ramah kepada wisatawan.
- Adanya pos keamanan supaya wisatawan merasa aman.
- Adanya pihak pengelola Rumah Betang Ensaid Panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel III.5
Definisi Teoritis, Operasional dan Indikator Kepuasan (I)
Definisi Teoritis Definisi Operasional
Kepuasan wisatawan merupakan ukuran keseluruhan dari pendapat wisatawan pada setiap kualitas destinasi (Prayag, 2008 dalam Coban, 2012).
Kepuasan adalah keseluruhan sikap yang ditunjukkan wisatawan atas barang atau jasa setelah mereka memperoleh dan menggunakannya. Perasaan wisatawan ketika melihat atraksi Rumah Betang Ensaid Panjang sesuai dengan harapan atau melebihi harapan wisatawan.
Indikator Pernyataan
- Keramahan masyarakat lokal dan sikap masyarakat
- Akomodasi dan fasilitas - Budaya perilaku konsumsi produk pariwisata
dipandang sebagai fenomena sosial yang pluralistik, integratif, dan multidimensional.
- Harga (biaya moneter dan biaya non-moneter) yang berkaitan dengan penilaian kepuasan wisatawan.
- Wisatawan merasa senang karena atraksi Rumah Betang Ensaid Panjang yang menghibur.
- Menambah wawasan wisatawan tentang budaya Dayak.
- Menambah pengalaman baru wisatawan karena bisa menyaksikan atraksi khas dari budaya Dayak.
- Nuansa alam yang indah yang bisa dirasakan langsung oleh wisatawan.
- Wisatawan bisa secara langsung belajar membuat kain tenun khas Dayak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel III. 6
Definisi Teoritis, Operasional dan Indikator Keputusan Berkunjung Kembali
(Y)
E. Skala Pengukuran Variabel
Menurut Hermawan & Husna (2017:87) skala likert merupakan
skala yang mengukur pernyataan setuju atau tidak setuju seseorang
terhadap serangkaian pernyataan yang berkaitan dengan keyakinan
atau perilaku suatu objek tertentu. Dalam hal ini responden diminta
untuk menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap setiap pernyataan.
Skala likert lazim menggunakan 5 titik dengan label netral pada posisi
Definisi Teoritis Definisi Operasional
Menurut teori Suryani (dalam Ahmad, 2013) melakukan pembelian secara teratur atau berulang adalah pelanggan yang telah melakukan pembelian suatu produk sebanyak dua kali atau lebih.
Keputusan berkunjung kembali adalah perilaku seseorang yang timbul sebagai respon terhadap suatu objek. Keputusan berkunjung kembali menunjukkan keinginan seseorang untuk melakukan kunjungan di waktu yang akan datang.
Indikator Pernyataan
- Melakukan pembelian ulang - Merekomendasikan kepada teman, kerabat, dan
saudara - Tidak ingin pindah ke merek lain
- Wisatawan sudah lebih dari sekali mengunjungi Rumah Betang Ensaid Panjang.
- Wisatawan akan datang kembali ke Rumah Betang Ensaid Panjang.
- Wisatawan akan menceritakan hal-hal yang membuat anda terkesan atau hal-hal yang positif kepada keluarga dan teman selama anda berwisata.
- Wisatawan akan melakukan kunjungan kembali walaupun ada atraksi yang sama.
- Wisatawan akan merekomendasikan destinasi wisata yang sama kepada orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
tengah (ketiga), akan tetapi pada penelitian ini hanya menggunakan 4
titik.
Menurut Sutrisno Hadi 1991 (dalam Haryanto, 2011),
modifikasi terhadap skala likert dimaksudkan untuk menghilangkan
kelemahan yang terkandung oleh skala lima tingkat. Modifikasi skala
likert meniadakan kategori jawaban yang ditengah berdasarkan tiga
alasan yaitu: (1) kategori tersebut memiliki arti ganda, biasanya
diartikan belum dapat memutuskan atau memberi jawaban, dapat
diartikan netral, setuju tidak, tidak setujupun tidak, atau bahkan ragu-
ragu. (2) tersedianya jawaban ditengah itu menimbulkan kecendrungan
menjawab ke tengah. (3) maksud kategori SS-S-TS-STS adalah
terutama untuk melihat kecenderungan pendapat responden, ke arah
setuju atau ke arah tidak setuju. Skala likert paling banyak dipakai
sehingga lebih populer dibandingkan skala lainnya (Sanusi, 2011:60).
Maka dalam penelitian ini dengan menggunakan empat alternatif
jawaban, yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan
sangat tidak setuju (STS). Berikut adalah empat skala yang digunakan
untuk mendapatkan data mengenai bobot setiap jawaban yang
diberikan oleh responden:
a. Sangat Setuju (SS) : 4
b. Setuju (S) : 3
c. Tidak Setuju (TS) : 2
d. Sangat Tidak Setuju (STS) : 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Kuesioner pada variabel atraksi, aksesibilitas, amenitas, dan
ancillary services menggunakan skala 1-4 . angka 1 menunjukkan
bahwa keempat variabel yaitu atraksi, aksesibilitas, amenitas, dan
ancillary services sangat kurang baik. Sedangkan untuk angka 4
menunjukkan bahwa keempat variabel sangat baik. Berikut adalah
skala untuk keempat variabel yaitu atraksi, aksesibilitas, amenitas,
dan ancillary services:
Tabel III.7
Skala Data atraksi, aksesibilitas, amenitas, ancillary services
Skala Data Kelas Kategori
1 1,00-1,74 Sangat Kurang Baik 2 1,75-2,49 Kurang Baik 3 2,50-3,24 Baik 4 3,25-4,00 Sangat Baik
Kuesioner pada variabel kepuasan menggunakan skala data
– (negatif) untuk kategori tidak puas, 0 (nol) atau + (positif) untuk
kategori puas (indriastuti, 2005).
Tabel III.8
Skala Data Kepuasan
Skala Data Kategori
- Tidak Puas
0 atau + Puas
Kuesioner pada variabel keputusan berkunjung kembali
menggunakan skala data 1-4. Angka 1 menunjukkan bahwa
wisawatan sangat tidak yakin untuk berkunjung kembali.
Sedangkan untuk angka 4 menunjukkan bahwa wisatawan sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
yakin untuk berkunjung kembali. Berikut adalah skala untuk
variabel keputusan berkunjung kembali:
Tabel III.9
Skala Data Keputusan Berkunjung Kembali
Skala Data Kelas Kategori
1 1,00-1,74 Sangat tidak yakin berkunjung
2 1,75-2,49 Kurang yakin berkunjung
3 2,50-3,24 Yakin Berkunjung
4 3,25-4,00 Sangat Yakin berkunjung
Cara mengukur kepuasan adalah membandingkan ekspektasi
atau harapan dengan kenyataan, maka pengukuran variabel
kepuasan pada penelitian ini dibagi dua yakni:
Tabel III.10
Pengukuran Untuk Harapan
Kode Keterangan Skor
SB Sangat Berharap 4
B Berharap 3
TB Tidak Berharap 2
STB Sangat Tidak Berharap 1
Tabel III.11
Pengukuran Untuk Kenyataan
Kode Keterangan Skor
SD Sangat Didapatkan 4
D Didapatkan 3
TD Tidak Didapatkan 2
STD Sangat Tidak Didapatkan
1
Skor untuk pengukuran variabel kepuasan adalah dengan
urutan sebagai berikut: 4,3,2, dan 1. Cara mengukur kepuasan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
penelitian ini adalah kinerja dikurang harapan sehingga akan
diperoleh perbandingan. Jika hasilnya 0 atau positif (+) maka
wisatawan puas, sebaliknya jika hasilnya negatif (-) maka
wisatawan tidak puas. Indriastuti, 2005 (dalam Sipayung, 2018).
F. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang
menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk
membuat kesimpulan. Kumpulan elemen itu menunjukkan jumlah,
sedangkan ciri-ciri tertentu menunjukkan karakteristik dari
kesimpulan itu (Sanusi, 2011:87). Populasi pada penelitian ini
adalah wisatawan yang berkunjung ke Rumah Betang Ensaid
Panjang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel terdiri atas
sejumlah anggota yang dipilih dari populasi , dengan kata lain
beberapa namun tidak semua elemen populasi membentuk sampel
(Uma dan Bougie, 2017:54). Populasi yang ingin diteliti cukup besar
tetapi tidak diketahui jumlahnya (infinite). Oleh karena itu, peneliti
menentukan ukuran sampel dengan menggunakan interval
penaksiran untuk menaksir parameter proporsi P dengan rumus
(Noor, 2011:159).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Berdasarkan perhitungan di atas sampel yang menjadi
responden dalam penelitian ini disesuaikan sebanyak 100 orang.
G. Unit analisis
Unit analisis adalah satuan tertentu yang diperhitungkan
sebagai subjek penelitian. Subjek penelitian yang diteliti adalah
wisatawan yang pernah berkunjung ke Rumah Betang Ensaid
Panjang lebih dari 1x.
H. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang
digunakan yaitu non probabilitas dengan teknik purposive sampling.
Purposive sampling yaitu menentukan sampel dengan pertimbangan
tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal
(Saebani, 2017:129). Teknik ini dipilih karena peneliti memiliki
pertimbangan sendiri, dengan cara memilih anggota populasi yang
dianggap dapat memberikan informasi, dimana responden yang
dipilih memiliki syarat dan ketentuan adalah responden yang pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
berkunjung dan sedang mengunjungi Rumah Betang Ensaid
Panjang.
I. Sumber data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang pertama kali dicatat dan
dikumpulkan oleh peneliti (Sanusi, 2011:104). Sumber data primer
pada penelitian ini berasal dari kuesioner yang dibagikan kepada
wisatawan. Peneliti meminta wisatawan mengisi kuesioner untuk
mendapatkan data tentang persepsi wisatawan pada pengaruh atraksi
(attraction), aksesibilitas (accesibility), amenitas (amenity), dan
pelayanan tambahan (ancilllary services) terhadap keputusan
berkunjung kembali.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan
dikumpulkan oleh pihak lain. Peneliti memanfaatkan data tersebut
menurut kebutuhannya (Sanusi, 2011:104). Sumber data sekunder
pada penelitian ini berasal dari Dinas Pariwisata Kabupaten Sintang.
Salah satunya adalah data jumlah pengunjung Rumah Betang Ensaid
Panjang 3 tahun terakhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
J. Teknik Pengambilan Data
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Saebani,
2017:218). Pada penelitian ini adalah wisatawan yang pernah dan
sedang mengunjungi Rumah Betang Ensaid Panjang. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner offline dan online
(google forms). Peneliti meminta wisatawan mengisi kuesioner
untuk mendapatkan data tentang persepsi wisatawan pada pengaruh
atraksi (attraction), aksesibilitas (accesibility), amenitas (amenity),
dan pelayanan tambahan (ancilllary services) terhadap keputusan
berkunjung kembali.
2. Observasi
Observasi adalah pengalaman dan pencatatan sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Saebani,
2017:219). Dalam observasi ini peneliti melakukan pengamatan
secara bebas, mencatat apa yang menarik, melakukan analisis, dan
membuat kesimpulan. Peneliti mengobservasi aksesibilitas, atraksi
atau daya tarik wisata, fasilitas, dan pelayanan tambahan yang ada
di Rumah Betang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti (Saebani, 2017:218).
Peneliti mewawancarai pihak pengelola mengenai permasalahan
yang ada di Rumah Betang dan nantinya akan diteliti oleh peneliti.
K. Teknik Pengujian Instrumen
Teknik pengujian instrumen dalam penelitian ini sudah
termasuk dalam teknik analisis data, karena pada penilitian ini
menggunakan partial least square (PLS) sebagai analisis data. Maka
uji validitas dan reliabilitas sudah termasuk dalam analisis data di
PLS.
L. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah mendeskripsikan teknik analisis
apa yang akan digunakan oleh peneliti untuk menganalisis data yang
telah dikumpulkan, termasuk pengujiannya (Sanusi, 2013:115).
Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis jalur (path
analysis). Path analysis atau analisis jalur digunakan untuk
menganalisis pola hubungan diantara variabel (Sani dan Maharani,
2013:74). Model ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung
maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen)
terhadap variabel (endogen) Ridwan dan Kuncoro (2008) dalam
Sani dan Maharani (2013:74). Variabel pada penelitian ini tidak bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
diukur langsung (unobservable) maka disebut dengan model
persamaan struktural (Structural Equation Modelling=SEM).
Pendekatan untuk mengestimasi model ini adalah Partial Least
Square (CB-SEM) yang digunakan untuk mengembangkan teori di
dalam penelitian yang bersifat eksploratif sehingga tujuan utama
penggunaan PLS-SEM di dalam persamaan struktural adalah untuk
melakukan prediksi dan penjelasan variabel laten (Widarjono,
2015:275).
1. Uji model (outer model)
Outer model atau model pengukuran pada prinsipnya adalah
menguji indikator terhadap variabel laten atau dengan kata lain
mengukur seberapa jauh indikator itu dapat menjelaskan variabel
latennya. Indikator reflektif diuji dengan convergent validity,
discriminant validity, atau dengan average variance ectracted
(AVE), dan composite reliability. Menurut Sarwono dan Narimawati
(2015:19) terdapat dua jenis validitas dalam PLS-SEM yaitu
validitas konvergen dan validitas diskriminan. Validitas konvergen
mempunyai makna bahwa seperangkat indikator mewakili satu
variabel laten dan yang mendasari variabel laten tersebut. Validitas
diskriminan menggunakan kriteria yang disampaikan Fornell-
Larcker dan „crossloading‟ yang menyebutkan bahwa suatu variabel
laten berbagi varian lebih dengan indikator yang mendasarinya
daripada dengan variabel-variabel laten lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Ukuran penilaian:
a. Convergent validity, nilai loading factor 0,05-0,06 sudah dianggap
cukup (dalam penelitian ini kriteria penelitian yang digunakan
validitas konvergen untuk menyatakan validitas adalah outer loading
> 0,06)
b. Discriminant validity, nilai korelasi cross loading dengan variabel
latennya harus lebih besar dibandingkan dengan korelasi terhadap
variabel laten yang lain.
c. Average Variance Extracted (AVE), nilainya harus > 0,05
d. Composite Reliability, dikatakan baik apabila nilainya ≥ 0,70.
2. Uji model (inner model)
Inner model atau model struktural pada prinsipnya adalah
menguji pengaruh antara satu variabel laten dengan variabel laten
lainnya baik eksogen maupun endogen atau dapat juga dikatakan
menguji hipotesis antara satu variabel laten yang satu dengan yang
lain. Pengujian dilakukan dengan melihat persentase varian yang
dijelaskan yaitu R2 untuk variabel laten dependen yang dimodelkan
mendapatkan pengaruh dari variabel laten independen dengan
menggunakan ukuran stone-geisser Q square test, serta melihat
besarnya koefisien jalur strukturalnya. Stabilitas dari estimasi ini di
uji dengan menggunakan uji t-statistik yang diperoleh lewat prosedur
bootstrapping.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Ukuran penilaian:
a. R 2 untuk variabel laten endogen, hasil R2 sebesar 0,67; 0,33; dan
0,19 mengindikasikan bahwa model “baik”, “moderat”, dan
“lemah”.
b. Koefisien parameter dan t-statistik, nilai estimasi untuk hubungan
jalur dalam model struktural harus signifikan yang dapat diperoleh
dengan prosedur bootstrapping.
3. Membuat hipotesis
a. Ho: Atraksi tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan wisatawan
Ha: Atraksi berpengaruh positif terhadap kepuasan wisatawan
b. Ho: Aksesibilitas tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan
wisatawan
Ha: Aksesibilitas berpengaruh positif terhadap kepuasan wisatawan
c. H0: Amenitas tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan
wisatawan
Ha: Amenitas berpengaruh positif terhadap kepuasan wisatawan
d. Ho: Ancillary services tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan
wisatawan
Ha: Ancillary services berpengaruh positif terhadap kepuasan
wisatawan
e. Ho: Atraksi tidak berpengaruh positif terhadap keputusan
berkunjung kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Ha: Atraksi berpengaruh positif terhadap keputusan berkunjung
kembali
f. Ho: Aksesibilitas tidak berpengaruh positif terhadap keputusan
berkunjung kembali
Ha:Aksesibilitas berpengaruh positif terhadap keputusan
berkunjung kembali
g. Ho: Amenitas tidak berpengaruh positif terhadap keputusan
berkunjung kembali
Ha:Amenitas berpengaruh positif terhadap keputusan berkunjung
kembali
h. Ho: Ancillary services tidak berpengaruh positif terhadap
keputusan berkunjung kembali
Ha: Ancillary services berpengaruh positif terhadap keputusan
berkunjung kembali
i. Ho: Kepuasan wisatawan tidak berpengaruh positif terhadap
keputusan berkunjung kembali
Ha: Kepuasan wisatawan berpengaruh positif terhadap keputusan
berkunjung kembali
j. Ho: Kepuasan wisatawan tidak memediasi pengaruh positif atraksi
terhadap keputusan berkunjung kembali
Ha: Kepuasan wisatawan memediasi pengaruh positif atraksi
terhadap keputusan berkunjung kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
k. Ho: Kepuasan wisatawan tidak memediasi pengaruh positif
aksesibilitas terhadap keputusan berkunjung kembali
Ha: Kepuasan wisatawan memediasi pengaruh positif aksesibilitas
terhadap keputusan berkunjung kembali
l. Ho: Kepuasan wisatawan tidak memediasi pengaruh positif
amenitas terhadap keputusan berkunjung kembali
Ha: Kepuasan wisatawan memediasi pengaruh positif amenitas
terhadap keputusan berkunjung kembali
m. Ho: Kepuasan wisatawan tidak memediasi pengaruh positif
ancillary services terhadap keputusan berkunjung kembali
Ha: Kepuasan wisatawan memediasi pengaruh positif ancillary
services terhadap keputusan berkunjung kembali
4. Dasar pengambilan keputusan
Tingkat signifikansi dilambangkan dengan (α). Tingkat
signifikansi atau tingkat kepercayaan yang digunakan adalah
sebesar 5%.
Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Jika P-value ≤ 0,05, maka H0 ditolak Ha diterima
Jika P-value ≥ 0,05, maka H0 diterima Ha ditolak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
5. Pengujian Hipotesis Mediasi
Solihin dan Ratmono (2013:57) mengemukakan bahwa
asumsi dasar dari indikasi adanya pengaruh mediasi adalah adanya
hubungan yang signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen tanpa efek mediasi, variabel independen
berpengaruh terhadap variabel mediasi, dan variabel mediasi
berpengaruh terhadap variabel dependen. Setelah itu, dasar
pengambilan keputusan berdasarkan:
a. Jika koefisien atau jalur path coefficient antara variabel
independen (atraksi, aksesibilitas, amenitas dan ancillary
services) dan variabel dependen (keputusan berkunjung
kembali) dari direct effect ke indirect effect tidak berubah dan
tetap signifikan, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
b. Jika koefisien atau jalur path coefficient antara variabel
independen (atraksi, aksesibilitas, amenitas dan ancillary
services) dan variabel dependen (keputusan berkunjung
kembali) dari direct effect ke indirect effect nilainya turun dan
tetap signifikan, maka H0 ditolak dan Ha diterima dengan
mediasi sebagian (partial mediation).
c. Jika koefisien atau jalur path coefficient antara variabel
independen (atraksi, aksesibilitas, amenitas dan ancillary
services) dan variabel dependen (keputusan berkunjung
kembali) dari direct effect ke indirect effect nilainya turun dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
menjadi tidak signifikan, maka H0 ditolak dan Ha diterima
dengan mediasi penuh (full mediation).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB IV
GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Rumah Betang Ensaid Panjang
Desa Ensaid Panjang adalah salah satu desa di kecamatan Kelam
Permai, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat. Desa Ensaid
Panjang adalah salah satu daya tarik unggulan dari Kabupaten Sintang.
Daya tarik utama dari desa ini adalah keberadaan Rumah Betang atau
Rumah Panjang yang hingga saat ini masih dipertahankan oleh
masyarakatnya. Dahulu daerah ini dinamakan dengan Sijuk sebelum ada
nama Ensaid Panjang. Asal usul nama Ensaid Panjang dahulu lebih dikenal
dengan sungainya yang dinamakan Sungai Ensaid. Dinamakan sungai
Ensaid dikarenakan orang-orang zaman dulu memasang jirat (alat untuk
menangkap kancil, musang, dan hewan lainnya) dan n’tajuk (pancing)
dipasang mengikuti jalur sungai. Oleh karena itu dinamakan kampung
Ensaid. Desa ensaid terbagi dari 4 dusun, yakni Dusun Ensaid Baru, Dusun
Ensaid Panjang, Dusun Ensaid Pendek, dan Dusun Empenyaok. Rumah
Betang tersebut memiliki panjang sekitar 127 meter dan lebar 16 meter.
Rumah Betang ini dibangun pada tahun 1986, bangunan ini sekarang dihuni
sekitar 136 warga dari 33 kepala keluarga dengan 29 bilik dan Rumah
Betang Ensaid Panjang merupakan Rumah Betang ke-53 yang masih
bertahan sampai sekarang di daerah tersebut.
Rumah Betang Ensaid Panjang didirikan di atas tiang pondasi dari
kayu Belian (Eusideroxylon zwagerii) dan beratapkan sirap yang dibuat dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
kayu batang pohon di hutan rawa tersebut memang dijaga oleh masyarakat
sebagai cadangan bahan bangunan rumah betang. Pada bagian depan rumah
terdapat pagar yang menyatu dengan rumah betang. Pagar biasa disebut
dengan pagar air itu tersusun dari kayu-kayu bulat kecil. Pada bagian tengah
rumah betang terdapat ruai, yaitu ruangan yang cukup lebar dan
memanjang, tempat warga beraktivitas dan berkumpul mengadakan
pertemuan. Dahulu, lantai ruai berupa kayu bulat kecil dari pohon jengger,
saat ini kayu-kayu kecil tersebut telah digantikan dengan papan. Dalam ruai
terdapat tempat duduk yang panjangnya sekitar 2-4 meter yang menempel
pada pagar air yang disebut empanggung.
Sebelum membangun Rumah Betang, ada 3 orang yang sangat
penting dalam Rumah Betang yaitu, pun rumah (orang yang mempunyai
rumah), ngapit (bendahara/sekertaris), dan lekup (pembantu ngapit). Bagian
utama Rumah Betang tempat masing-masing keluarga disebut bilik.
Masing-masing keluarga memiliki bilik seluas kurang lebih 6x7. Dahulu
Rumah Betang sengaja dibuat tinggi sekitar 5-7 meter untuk menangkal
tombak musuh. Supaya mudah dalam penjagaan, tangga rumah hanya
dibikin dua yang letaknya berada di samping kanan dan kiri rumah. Tangga
sebelah kanan untuk perempuan dan sebelah kiri untuk laki-laki. Setelah
perang antarsuku selesai, Rumah Betang dibangun lebih rendah, sekitar 1,5
meter dari atas tanah. Tangga rumah pun umumnya sudah lebih dari dua.
Tidak hanya di samping kiri dan kanan, tapi juga di depan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Lokasi Rumah Betang sering berpindah-pindah dari satu tembawang
(kebun warga yang biasanya terdapat pohon buah, tengkawang, dan lainnya)
ke tembawang lain. Lokasi Rumah Betang bisa pindah karena ketika rumah
yang mereka tempati terjadi kebakaran atau ada tanda-tanda buruk seperti
bunyi burung, mimpi buruk, banyak warga yang terserang penyakit, atau
meninggal dunia. Keberadaan Rumah Betang Ensaid Panjang sangat
tergantung dengan lanskap hutan Desa Ensaid Panjang karena bahan
pembangunan Rumah Betang didapatkan dari hutan-hutan tersebut. Air
yang mengalir ke dalam bak-bak penampungan berasal dari bukit rentap,
dan juga berbagai bahan pewarna tenun ikat yang menjadi salah satu sumber
pendapatan masyarakat.
Dari aspek Atraksi (attraction), Rumah Betang memiliki daya tarik
tersendiri seperti wisatawan mendapatkan kesempatan untuk mencoba
bagaimana membuat kain tenun secara langsung menggunakan peralatan
yang tersedia, wisatawan bisa secara langsung berinteraksi dengan orang-
orang yang menempati Rumah Betang tersebut yang masih kental dengan
adatnya, dimana mereka masih mempercayai hal-hal mistis dan masih
menggunakan tato ditubuh mereka yang mempunyai makna tersendiri,
wisatawan bisa tinggal di Rumah Betang Ensaid Panjang dan merasakan
keseharian warga adat Dayak Desa. Pengurus adat tidak menetapkan tarif
bagi wisatawan yang ingin tinggal di Rumah Betang. Ditambah lagi dari
sejarah berdirinya Rumah Betang pada mulanya lahir untuk menyesuaikan
kebiasaan perang suku. Supaya lebih aman, mereka yang berasal dari satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
komunitas sub suku tinggal disatu tempat yang sama. Keunikan lainnya
yaitu bagi tamu yang datang dalam satu rombongan harus masuk hanya
melalui satu pintu. Tidak diperbolehkan bagi mereka untuk masuk melalui
pintu yang satu, sedangkan yang lain memasuki pintu yang lainnya. Bila
dilanggar, maka sanksi adat yang berbicara. Keunikan selanjutnya adalah
wisatawan yang datang biasanya disuguhkan dengan minuman khas dari
Suku Dayak yang biasa disebut dengan “Tuak”.
Dari aspek Aksesibilitas (accessibility), untuk mencapai Rumah
Betang Ensaid Panjang menempuh jarak 60 km dari ibu kota Kabupaten
Sintang. Waktu tempuhnya antara 1-2 jam menggunakan kendaraan dari
Kabupaten Sintang. Wisatawan yang akan berkunjung ke Rumah Betang
Ensaid Panjang akan sangat tertantang dengan kondisi jalan yang terbilang
mengalami kerusakan yang cukup parah. Apabila musim hujan, jalan
menuju ke Rumah Betang Ensaid Panjang sangat susah dilewati karena
jalannya masih tanah kuning dan masih dikelilingi hutan. Begitu pula
sebaliknya apabila musim kemarau jalan menuju ke Rumah Betang Ensaid
Panjang penuh dengan debu.
Dari aspek Amenitas (amenity), wisatawan disambut dengan
upacara adat penyambutan sesuai dengan adat masyarakat setempat.
Namun, penyambutan ini hanya dilakukan untuk tamu atau wisatawan yang
memiliki jabatan tertentu dan juga bagi wisatawan atau tamu yang
merupakan tamu adat. Sedangkan untuk tamu atau wisatawan biasa tidak
dilakukan upacara penyambutan, hanya disuguhkan “Tuak” yang wajib
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
diminum. Di Rumah Betang Ensaid Panjang juga menyediakan souvenir
yang bisa dibeli langsung wisatawan. Seperti gelang yang terbuat dari
resam, syal tenun khas Dayak, gantungan kunci, dsb. Adapun fasilitas
lainnya berupa toilet umum, tempat parkir, gereja, tangga untuk naik ke
rumah betang, dan tempat sampah.
Dari aspek pelayanan tambahan (ancillary services), di sekitar area
wisata Rumah Betang Ensaid Panjang terdapat sarana penunjang tambahan
seperti ATM, pos keamanan, pengelola Rumah Betang Ensaid Panjang,
Puskesmas yang berada tidak terlalu jauh dari area Rumah Betang Ensaid
Panjang. Selain itu untuk para wisatawan yang ingin menginap biasanya
mereka bisa secara langsung menginap di Rumah Betang tersebut. Para
masyarakat Desa Ensaid menyambut secara baik tamu/wisatawan yang
ingin menginap di Rumah Betang tersebut. Apabila wisatawan tidak ingin
menginap di Rumah Betang tersebut, wisatawan bisa menginap di
penginapan yang berada tidak terlalu jauh dari Rumah Betang, jarak Rumah
Betang dengan penginapan sekitar 15 menit. Berikut foto Rumah
Betang Ensaid Panjang:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Gambar IV.1
Rumah Betang Ensaid Panjang
Rumah adat betang panjang ini merupakan bentuk dari rumah adat
khas suku Dayak. Dikarenakan rumah betang ini bersambung satu sama
lain, ada beberapa pantangan yang tidak boleh dibawa ke dalam rumah
betang. Pantangan-pantangan tersebut antara lain tidak boleh membawa
rebung yang belum dikupas, tidak boleh membawa bibit pisang, dan tidak
boleh membawa buah nanas. Apabila pantangan-pantangan tersebut
dilanggar maka warga yang di dalam rumah betang tersebut bisa terkena
penyakit, seperti gatal-gatal, penyakit kusta, dan cacar. Sampai sekarang
pantangan-pantangan tersebut masih dipercayai oleh masyarakat.
Sumber: didokumentasikan oleh peneliti (2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Gambar IV.2
Tangga Rumah Betang Ensaid Panjang
Sumber: didokumentasikan oleh peneliti (2019)
Pada Rumah Betang ini memiliki 2 tangga utama, yaitu tangga laki-
laki dan perempuan. Untuk tangga perempuan didepannya terdapat patung
perempuan yang biasanya disebut dengan “pantak” sedangkan untuk tangga
laki-laki memiliki ukiran kelamin laki-laki dibawah tangga. Bagi tamu yang
datang dalam satu rombongan harus masuk hanya melalui satu pintu. Tidak
diperbolehkan bagi mereka untuk masuk melalui pintu yang satu, sedangkan
yang lain memasuki pintu yang lainnya. Hal ini dikarenakan pada musim
kayau dulu orang yang datang mempunyai niat jahat, jadi apabila melewati
tangga yang berbeda kesannya seperti ingin mengepung. Bila dilanggar,
maka sanksi adat yang berbicara. Sanksi adat biasanya disebut dengan
“sabung api”.
Tangga perempuan Tangga laki-laki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Gambar IV.3
Proses pembuatan kain tenun khas Dayak
Sumber: didokumentasikan oleh peneliti (2019)
Para wisatawan yang datang bisa melihat langsung pembuatan
kain tenun secara tradisional atau membelinya langsung. Kain tenun
biasanya dibuat langsung oleh ibu-ibu yang tinggal di Rumah Betang
tersebut dan menenun adalah pekerjaan mereka setiap harinya. Proses
pembuatan kain tenun biasanya kurang lebih 1-2 bulan apabila
dikerjakan setiap hari, namun apabila kain tenun dikerjakan tidak setiap
hari kurang lebih 3 bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Gambar IV.4
Penghuni Rumah Betang Ensaid Panjang yang masih memilik
tato di tubuh
Sumber: didokumentasikan oleh peneliti (2019)
Sebagian besar penghuni Rumah Betang Ensaid Panjang
masih memiliki tato di tubuh mereka. Tato tersebut biasanya disebut
dengan tato bunga terong. Tato bagi masyarakat dayak dimasa
lampau merupakan simbol fisik yang secara langsung
memperlihatkan strata sosial seseorang dalam masyarakat. Makna
dari tato bunga terong ini adalah pangkat atau kedudukan karena
umumnya letak pertama ada di bahu. Tato bermotif bunga terong
tidak sembarangan dimiliki oleh semua kalangan masyarakat. Tato
untuk masyarakat adat biasa tentu berbeda dengan tato yang dimiliki
oleh masyarakat yang mempunyai peranan penting dalam
masyarakat adat seperti para temenggung, para Baliatn, para
Demang, dan para Panglima perang. Bentuk motif dan jenis bunga
terong ada berbagai macam dan letaknya juga berbeda. Ada yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
melettakan tato tersebut di lengan, tangan, kaki, dan perut, serta ada
juga mengukir seluruh tubuhnya dengan tato bunga terong. Bunga
terong ada yang bersayap enam dan ada yang delapan.
B. Bantuan Pemerintah atau Swasta
Bantuan yang diterima berasal dari Dinas Pariwisata
Kabupaten Sintang. Adapun bantuan yang diberikan Dinas
Pariwisata ke Rumah Betang adalah:
1. Pembangunan fisik yang meliputi pembangunan toilet umum.
Gambar IV.5
Toilet Umum
Sumber: didokumentasikan oleh peneliti (2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
6. Pembangunan galery tenun.
Gambar IV.6
Galery tenun
7. Pembuatan petunjuk arah ke Rumah Betang Ensaid Panjang
Gambar IV.7
Petunjuk arah
Sumber: didokumentasikan oleh peneliti (2019)
Sumber: didokumentasikan oleh peneliti (2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
8. Merenovasi kayu jengger dengan papan dan merenovasi pintu.
Gambar IV.8
Sumber: didokumentasikan oleh peneliti (2019)
9. Pembuatan gapura
Gambar IV.9
Gapura
Sumber: didokumentasikan oleh peneliti (2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
C. Segmen Pasar (Pasar Sasaran)
Pasar Sasaran dari Rumah Betang Ensaid Panjang adalah
wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara baik perorangan,
group tour, rombongan keluarga, baik muda atau tua.
D.Promosi
Promosi langsung yang dilakukan langsung dari pengelola
Rumah Betang Ensaid Panjang tidak ada, namun promosi langsung dari
Dinas Pariwisata Kabupaten Sintang seperti penyelenggaraan event-
event seperti gawai dayak.
E. Kebijakan Tarif
Kebijakan tarif dari Pihak pengelola Rumah Betang sampai saat
ini tidak ada. Karena dari pihak pengelola Rumah Betang tidak pernah
meminta tarif kepada wisatawan yang berkunjung ke Rumah Betang.
Para wisatawan yang berkunjung ke Rumah Betang biasanya disambut
secara baik oleh penghuni Rumah Betang. Apabila wisatawan ingin
menginap ada tempat khusus yang dinamakan dengan bilik temuai dan
tidak dipungut biaya apapun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dipaparkan karakteristik responden, analisis data
dan pembahasan. Dalam memperoleh data, peneliti membuat kuesioner
yang dibagikan dan diisi oleh para wisawatan Rumah Betang Ensaid
Panjang. Kuesioner berisi tentang pernyataan-pernyataan mengenai atraksi,
aksesibilitas, amenitas, pelayanan tambahan (ancillary services), kepuasan,
dan keputusan berkunjung kembali. Kuesioner dibagikan langsung kepada
wisatawan nusantara yang pernah berkunjung ke Rumah Betang Ensaid
Panjang atau pengunjung yang sedang mengunjungi Rumah Betang
sebanyak 50 responden (online) dan 50 responden (0ffline) yang dibagikan
pada tanggal 3 Januari 2019 sampai 11 Februari 2019 di Desa Ensaid
Panjang, Kabupaten Sintang. Jumlah responden tersebut didapat
berdasarkan interval penaksiran untuk menaksir parameter proporsi dengan
jumlah populasi tidak diketahui (infinite). Adapun kendala yang pada saat
melakukan penelitian ini adalah wisatawan tidak datang setiap hari ke
Rumah Betang, wisatawan hanya datang biasanya datang pada hari Jumat,
Sabtu, dan Minggu pada jam tertentu. Ada beberapa wisatawan yang tidak
bersedia mengisi kuesioner karena merasa terganggu. Peneliti membagi
kuesioner pada jam 13.00 WIB-17.00 WIB seminggu 3 kali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Dalam bab ini, karakteristik responden yang akan dipaparkan
meliputi alamat asal (domisili), jenis kelamin, usia, pekerjaan, perjalanan
menuju Rumah Betang, berapa kali melakukan kunjungan ke Rumah
Betang. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan aplikasi
WarpPLS 6.0 dan Microsoft Excel 2010.
A. Deskripsi Karakteristik Responden
Pada sub bab ini karakteristik responden yang digunakan untuk
mengukur gambaran tentang responden yang diteliti kemudian dilakukan
perhitungan menggunakan statistik deskriptif. Adapun karakteristik
responden diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Kota Asal
Dalam klasifikasi ini, karakteristik responden berdasarkan kota asal
dikelompokkan seperti pada tabel berikut:
Tabel V.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Kota Asal
No. Kota Asal Jumlah Persentase
1 Sintang 55 55%
2 Melawi 9 9% 3 Pontianak 2 2% 4 Sekadau 25 25% 6 Sepauk 4 4% 7 Landak 2 2% 8 Kapuas Hulu 3 3%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel V.1 Karakteristik Responden berdasarkan Kota Asal,
menunjukkan bahwa 55 dari 100 responden berasal dari kota Sintang
dengan persentase terbesar yaitu 55%. Disusul responden yang berasal
dari Kota Sekadau sebanyak 25 orang dengan persentase 25%. Hasil data
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar wisatawan yang datang ke
Rumah Betang Ensaid Panjang berasal dari Kota Sintang dan Sekadau.
2. Jenis Kelamin
Dalam klasifikasi ini, jenis kelamin dikelompokkan menjadi 2 kelompok,
seperti yang tercantum pada tabel berikut ini:
Tabel V.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 44 44%
Perempuan 56 56%
Total 100 100% Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2019)
Tabel V.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin,
menunjukkan bahwa 44 dari 100 responden berjenis kelamin laki-laki
dengan persentase 44%, sedangkan sisanya berjenis kelamin perempuan
dengan jumlah 56 orang dengan presentase 56 %. Dari hasil data tersebut
menunjukkan bahwa perbedaan jumlah laki-laki dan perempuan tidak
jauh beda. Hal ini dikarenakan atraksi Rumah Betang bisa dinikmati baik
laki-laki maupun perempun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
3. Usia
Karateristik responden berdasarkan usia dikelompokkan seperti pada
tabel berikut:
Tabel V.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel V.3 Karakteristik Responden berdasarkan Usia, menunjukkan
bahwa 61 dari 100 responden memiliki usia antara 21 sampai 27 tahun
dengan persentase 61%, 28 dari 100 responden memiliki usia antara 15
sampai 20 tahun dengan persentase 28%, 7 dari 100 responden memiliki
usia antara 34 sampai 39 tahun dengan persentase 7%, 4 dari 100 responden
memiliki usia antara 28 sampai 33 tahun dengan persentase 4%. Dari hasil
data tersebut usia wisatawan yang paling banyak datang ke Rumah Betang
Ensaid Panjang adalah usia 21 sampai 27 tahun. Hal ini menunjukkan
bahwa wisatawan yang datang merupakan wisatawan yang sudah dewasa.
No. Kelompok Usia Jumlah Persentase
1 15-20 28 28% 2 21-27 61 61% 3 28-33 4 4% 4 34-39 7 7%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
4. Pekerjaan
Tabel V.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No. Pekerjaan Jumlah Persentase
1 Pelajar/ mahasiswa 72 72%
2 Wiraswasta 12 12%
3 Ibu Rumah Tangga 1 1
4 PNS/Pegawai Swasta 12 12%
5 Honorer 1 1%
6 Polri 1 1%
7 Seniman 1 1%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2019)
Tabel V.4 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan,
menunjukkan bahwa 72 dari 100 responden adalah pelajar/mahasiswa, 12
dari 100 responden bekerja sebagai wiraswasta dan PNS/Pegawai swasta.
Dari data tersebut menunjukkan bahwa wisatawan yang datang ke Rumah
Betang Ensaid Panjang adalah anak muda maupun dewasa yang mempunyai
tingkat kesadaran budaya yang tinggi.
5. Transportasi yang digunakan
Tabel V.5 Karakteristik Responden beradasarkan Transportasi
yang digunakan, menunjukkan bahwa 100 dari 100 responden
menggunakan kendaraan pribadi dengan presentase 100%. Hal ini
disebabkan karena wisatawan yang datang ke Rumah Betang Ensaid
Panjang sebagian besar dari Kota Sintang. Hal lainnya disebabkan karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
belum adanya kendaraan umum dan biro perjalanan untuk menuju ke
Rumah Betang Ensaid Panjang.
Tabel V.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Transportasi
No. Transportasi Jumlah Persentase
1 Biro Perjalanan - - 2 Kendaraan
Umum - -
3. Kendaraan Pribadi
100 100%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2019)
B. Analisis Deskripsi Data
Setiap variabel pada penelitian ini diukur dengan menggunakan
Skala Likert dengan skala penilaian 1 sampai dengan 4. Pengukuran
tersebut berlaku untuk semua variabel yang ada pada penelitian ini
kecuali pada variabel kepuasan akan ada kategori sendiri. Penentuan
rentang kelas pada tabel yang disajikan di bawah ini adalah dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛=
4 − 1
4= 0.75
Berdasarkan hasil di atas diketahui bahwa rentan kelasnya
adalah 0.75. Pada penelitian ini, untuk variabel atraksi, aksesibilitas,
amenitas, dan ancillary services menggunakan kategori yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Berikut adalah rata-rata skor masing-masing variabel:
1. Atraksi
Tabel V.6
Skor Rata-rata Variabel Atraksi
Butir Pernyataan Mean Keterangan
Atraksi 1 Atraksi Rumah Betang Ensaid Panjang mempunyai arsitektur yang sederhana serta coraknya menampilkan nuansa alam membuat merasa nyaman dan tenang
3,47 Sangat Baik
Atraksi 2 Atraksi Rumah Betang Ensaid Panjang yang membuat penasaran untuk tahu tentang sejarah dan cerita mistisnya
3,30 Sangat Baik
Atraksi 3 Tarian dan musik khas Dayak yang menarik membuat terhibur.
3,35 Sangat Baik
Atraksi 4 Atraksi Rumah Betang Ensaid Panjang yang bisa berinteraksi secara langsung dengan penghuni Rumah Betang.
3,28 Sangat Baik
Rata-rata keseluruhan 3.35 Sangat Baik
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2019)
Pada tabel V.6 dapat dilihat bahwa skor rata-rata untuk masing-
masing butir Atraksi 1 yaitu sebesar 3,47, Atraksi 2 yaitu sebesar 3,30,
Atraksi 3 yaitu sebesar 3,35. Atraksi 4 yaitu sebesar 3,28. Skala Data Atraksi
menunjukkan rata-rata skor Variabel Atraksi masuk dalam kategori sangat
baik. Hal ini menunjukkan bahwa Rumah Betang Ensaid Panjang sangat
menarik untuk disaksikan wisatawan. Walaupun mempunyai arsitektur yang
sederhana serta semua bahan bangunannya berasal dari alam serta nuansa
yang masih sangat alami, karena kesederhanaan itulah yang membuat
wisatawan tertarik untuk mengunjungi rumah betang ensaid panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
2. Aksesibilitas
Tabel V.7
Skor Rata-rata Variabel Aksesibilitas
Butir Pernyataan Mean Keterangan
Akses 1 Informasi mengenai perjalanan menuju Rumah Betang Ensaid Panjang mudah didapatlkan.
3.07 Baik
Akses 2 Transportasi umum untuk mencapai Rumah Betang Ensaid Panjang sangat mudah anda dapatkan.
2.59 Baik
Akses 3 Kondisi jalan menuju Rumah Betang Ensaid Panjang membuat anda aman.
2.73 Baik
Akses 4 Rute perjalanan menuju Rumah Betang Ensaid Panjang membuat anda merasa aman dan nyaman.
2.70 Baik
Akses 5 Penunjuk arah yang mendukung perjalanan anda menuju Rumah Betang Ensaid Panjang.
2.99 Baik
Rata-rata keseluruhan 2.81 Baik
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2019)
Pada tabel V.7 dapat dilihat bahwa skor rata-rata untuk masing-
masing butir Aksesibilitas 1 yaitu sebesar 3,07, Aksesibilitas 2 yaitu sebesar
2,59, Aksesibilitas 3 yaitu sebesar 2,73. Aksesibilitas 4 yaitu sebesar 2,70.
Skala Data Aksesibilitas menunjukkan rata-rata skor Variabel Aksesibilitas
masuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa akses menuju
Rumah Betang baik. Informasi ke Rumah Betang Ensaid Panjang Panjang
sangat mudah didapatkan oleh wisatawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
3. Ancillary services
Tabel V.8
Skor Rata-rata Variabel Ancillary services
Butir Pernyataan Mean Keterangan
Ancillary 1 Biro perjalanan wisata (pemandu wisata) yang membantu anda selama melakukan perjalanan ke Rumah Betang Ensaid Panjang.
2.70 Baik
Ancillary 2 Adanya fasilitas ATM dan sarana penukaran mata uang di sekitar lokasi Rumah Betang Ensaid Panjang yang mudah anda dapatkan.
2.66 Baik
Ancillary 3 Petugas yang ramah yang memberikan pelayanan yang ramah kepada anda.
2.95 Baik
Ancillary 4 Adanya pos keamanan supaya anda merasa aman.
3.00 Baik
Ancillary 5 Adanya pihak pengelola Rumah Betang Ensaid Panjang.
3.19 Baik
Rata-rata keseluruhan 2.90 Baik
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2019)
Pada tabel V.8 dapat dilihat bahwa skor rata-rata untuk masing-
masing butir Ancillary service 1 yaitu sebesar 2,70, Ancillary service 2 yaitu
sebesar 2,66, Ancillary service 3 yaitu sebesar 2,95. Ancillary service yaitu
sebesar 3,00, Ancillary 5 yaitu sebesar 3,19. Skala Data Ancillary service
menunjukkan rata-rata skor Variabel Ancillary service masuk dalam kategori
baik. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan tambahan di sekitar Rumah
Betang memenuhi kebutuhan wisatawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
4. Amenitas Tabel V.9
Skor Rata-rata Variabel Amenitas
Butir Pernyataan Mean keterangan
Amenitas1 Penginapan yang tersedia di sekitar Rumah Betasng Ensaid Panjang yang mudah anda dapatkan.
2.76 Baik
Amenitas2 Rumah makan di sekitar lokasi untuk memenuhi kebutuhan anda.
2.57 Baik
Amenitas3 Tempat perbelanjaan di sekitar lokasi atraksi yang mudah anda dapatkan.
2.87 Baik
Amenitas4 Toilet umum yang tersedia di sekitar lokasi yang nyaman untuk anda gunakan.
2.99 Baik
Amenitas5 Toko souvenir di sekitar area Rumah Betang Ensaid Panjang yang memberikan pelayanan yang baik kepada anda.
3.17 Baik
Rata-rata keseluruhan 2.87 Baik
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2019)
Pada tabel V.9 dapat dilihat bahwa skor rata-rata untuk masing-
masing butir Amenitas 1 yaitu sebesar 2,76, Amenitas 2 yaitu sebesar 2,57,
Amenitas 3 yaitu sebesar 2,87. Amenitas 4 yaitu sebesar 2,99, Amenitas 5
yaitu sebesar 3,17. Skala Data Amenitas menunjukkan rata-rata skor Variabel
Amenitas masuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan amenitas di
sekitar Rumah Betang memenuhi kebutuhan wisatawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
5. Kepuasan
Tabel V.10
Skor Rata-rata Variabel Kepuasan
Butir Pernyataan Mean Keterangan
kepuasan 1 Wisatawan merasa senang karena atraksi Rumah Betang Ensaid Panjang yang menghibur.
0,07 Puas
kepuasan 2 Menambah wawasan anda tentang budaya Dayak.
-0,09 Tidak Puas
kepuasan 3 Menambah pengalaman baru anda karena bisa menyaksikan atraksi khas dari budaya Dayak.
-0,03 Tidak Puas
kepuasan 4 Nuansa alam yang indah yang bisa dirasakan langsung oleh anda.
-0,06 Tidak Puas
kepuasan 5 Anda bisa secara langsung belajar membuat kain tenun khas Dayak.
-0,13 Tidak Puas
Rata-rata keseluruhan -0,048 Tidak Puas
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2019)
Pada tabel V.10 dapat dilihat bahwa skor rata-rata untuk masing-
masing butir Kepuasan 1 yaitu sebesar 0,07, Kepuasan 2 yaitu sebesar -0,09,
Kepuasan 3 yaitu sebesar -0,03, Kepuasan 4 yaitu sebesar -0,06, kepuasan 5
yaitu sebesar -013. Skala Data kepuasan menunjukkan rata-rata skor Variabel
kepuasan masuk dalam kategori tidak puas. Hal ini menunjukkan bahwa
wisatawan yang menyaksikan atraksi Rumah Betang merasa tidak puas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
6. Keputusan Berkunjung Kembali
Tabel V.11
Skala Data Variabel Keputusan Berkunjung Kembali
Butir Pernyataan Mean Keterangan
keputusan 1 Wisatawan sudah lebih dari sekali mengunjungi Rumah Betang Ensaid Panjang.
3.05 Yakin Berkunjung
keputusan 2 Wisatawan akan datang kembali ke Rumah Betang Ensaid Panjang.
3.22 Yakin Berkunjung
keputusan 3 Wisatawan akan menceritakan hal-hal yang membuat terkesan atau hal-hal yang positif kepada keluarga dan teman selama anda berwisata.
3.34 Sangat Yakin Berkunjung
keputusan 4 Wisatawan akan melakukan kunjungan kembali walaupun ada atraksi yang sama.
3.16 Yakin Berkunjung
keputusan 5 Wisatawan akan merekomendasikan destinasi wisata yang sama kepada orang lain.
3.28 Sangat Yakin Berkunjung
Rata-rata keseluruhan 3.21 Sangat Yakin Berkunjung
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2019)
Pada tabel V.11 dapat dilihat bahwa skor rata-rata untuk masing-masing
butir keputusan berkunjung kembali 1 yaitu sebesar 3,05, keputusan berkunjung
kembali 2 yaitu sebesar 3,22, keputusan berkunjung kembali 3 yaitu sebesar
3,34, keputusan berkunjung kembali 4 yaitu sebesar 3,16, keputusan berkunjung
kembali 5 yaitu sebesar 3,28. Skala Data keputusan berkunjung kembali
menunjukkan rata-rata skor Variabel keputusan berkunjung kembali masuk
yakin berkunjung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
C. Pengujian Instrumen
1. Pengujian Model Pengukuran (Outer Model)
Suatu konsep dan model penelitian tidak dapat diuji dalam suatu
model prediksi hubungan relasional dan kausal jika belum melewati tahap
purifikasi dalam model pengukuran. Model pengukuran sendiri digunakan
untuk menguji validitas konstruk dan reliabilitas instrumen. Uji validitas
dilakukan dilakukan untuk mengetahui kemampuan instrumen penelitian
mengukur apa yang seharusnya diukur (Cooper et al., 2006, dalam
Jogiyanto & Abdillah, 2015: 194). Uji reliabilitas digunakan untuk
mengukur suatu konsep atau dapat juga untuk mengukur konsistensi
responden dalam menjawab item pertanyaan dalam kuesioner atau
instrumen penelitian.
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji instrumen yang mampu
mengukur apa yang seharusnya diukur dan memastikan bahwa item-item
pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dimengerti oleh
responden. Dalam menguji validitas suatu instrumen penelitian
menggunakan teknik analisis data partial least square (PLS) terdapat tiga
hal yang perlu dilakukan yaitu, convergent validity, discriminant validity
dan average variance extracted (AVE).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
1) Convergent Validity (Validitas Konvergen)
Menurut Chin (dalam Abdillah & Jogiyanto, 2015:195) untuk
mengukur Convergent Validity Rule Of Thumb yang digunakan adalah
loading factor > 0,6. Dalam uji validitas ini peneliti menggunakan
nilai loading factor > 0,6. Kuesioner yang telah disebarkan secara
online (50 responden) dan offline (50 responden) dengan total 100
responden wisatawan yang pernah dan sedang berkunjung ke Rumah
Betang Ensaid Panjang, kemudian kuesioner tersebut diolah dengan
menggunakan WarpPLS 6.0 dengan menggunakan nilai loading
factor sebagaimana yang disajikan dalam tabel V. 12. Berikut tabel uji
Convergent Validity dengan menghasilkan nilai loading factor
sebagai berikut:
Tabel V.12
Output Combine Loading and Cross Loading
At Ak AN AM Keputus Kepuasan Status
At1 (0.894) 0.024 0.083 -0.074 0.073 0.046 Valid At2 (0.858) -0.104 0.082 0.073 0.005 -0.007 Valid At3 (0.856) 0.053 -.0.048 -0.008 0.011 0.039 Valid At4 (0.883) 0.025 -0.117 0.012 -0.090 -0.078 Valid Ak1 0.119 (0.851) -0.162 -0.088 -0.032 -0.139 Valid Ak2 0.008 (0.823) 0.016 0.005 -0.050 0.172 Valid Ak3 -0.057 (0.902) 0.116 0.005 -0.050 0.172 Valid Ak4 -.0.044 (0.883) 0.003 0.072 -0.006 0.127 Valid Ak5 -0.022 (0.833) 0.021 0.108 0.028 -0.038 Valid An1 0.032 0.243 (0.761) -0.177 0.054 -0.137 Valid An2 0.303 0.081 (0.763) 0.029 -0.021 -.0.304 Valid An3 -0.124 0.019 (0.792) -0.273 -0.042 0.155 Valid An4 -0.073 -0.203 (0.681) 0.267 -0.011 0.120 Valid An5 -0.164 -0.188 (0.658) 0.223 0.025 0.200 Valid Am1 -0.051 0.033 0.196 (0.727) -0.160 -0.048 Valid Am2 -0.025 -0.054 0.293 (0.789) -0.107 0.114 Valid Am3 0.257 0.038 -0.020 (0.757) 0.124 -0.243 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Am4 -0.311 0.061 -0.185 (0.720) 0.174 0.149 Valid Am5 0.118 -0.073 -0.305 (0.733) -0.024 0.030 Valid
Keputusan1 -0.085 -0.031 0.210 -0.157 (0.761) 0.225 Valid Keputusan2 0.050 -0.096 0.074 0.007 (0.896) -0.013 Valid Keputusan3 -0.009 0.048 -0.238 0.203 (0.835) 0.007 Valid Keputusan4 -0.043 0.021 0.100 -0.029 (0.873) -0.104 Valid Keputusan5 0.076 0.060 -0.133 -0.035 (0.856) -0.087 Valid Kepuasan1 -0.067 0.006 0.019 0.020 -0.006 (0.411) Tidak Valid Kepuasan2 0.153 0.022 0.049 -0.134 -0.026 (0.599) Tidak Valid Kepuasan3 0.102 0.097 -0.142 -0.072 -0.051 (0.790) Valid Kepuasan4 -0.352 0.014 -0.019 0.311 0.316 (0.534) Tidak Valid Kepuasan5 0.078 -0.179 0.153 -0.068 -0.200 (0.557) Tidak Valid
Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 6.0 (2019)
Tabel V. 12 menunjukkan bahwa item pernyataan kepuasan 1
mempunyai nilai 0.411, item pernyataan kepuasan 2 mempunyai nilai 0.599,
item pernyataan kepuasan 4 mempunyai nilai 0.534 dan item pernyataan 5
mempunyai nilai 0.557 sehingga dinyatakan tidak valid karena nilai yang
dimiliki item pernyataan kepuasan 1,2,4 dan 5 < 0,60. Maka harus dilakukan
penghapusan terhadap 4 item tersebut. dengan hasil nilai loading factor
sebagai berikut:
Tabel V.13
Output Combine Loading and Cross Loading
(setelah penghapusan)
At Ak AN AM Keputus Kepuasan Status
At1 (0.894) 0.051 0.069 -0.081 0.084 -0.030 Valid At2 (0.858) -0.104 0.085 0.065 -0.003 -0.005 Valid At3 (0.856) 0.028 -.0.033 0.009 0.009 0.110 Valid At4 (0.883) 0.022 -0.119 0.010 -0.091 -0.071 Valid Ak1 0.113 (0.851) -0.155 -0.095 -0.048 -0.092 Valid Ak2 0.021 (0.823) 0.018 -0.117 0.051 -0.138 Valid Ak3 -0.085 (0.902) 0.122 0.031 -0.034 0.200 Valid Ak4 -.0.071 (0.883) 0.008 0.094 0.007 0.160 Valid Ak5 -0.032 (0.833) 0.000 0.079 0.028 -0.156 Valid An1 0.000 0.194 (0.761) -0.170 0.031 -0.015 Valid An2 0.325 0.062 (0.763) -0.003 -0.056 -.0.280 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
An3 -0.105 0.053 (0.792) -0.272 -0.024 0.078 Valid An4 -0.085 -0.193 (0.681) 0.282 0.006 0.106 Valid An5 -0.161 -0.159 (0.658) 0.236 0.051 0.138 Valid Am1 -0.013 0.070 0.173 (0.727) -0.153 -0.155 Valid Am2 0.046 0.007 0.267 (0.789) -0.098 -0.055 Valid Am3 0.198 -0.042 0.015 (0.757) 0.089 -0.041 Valid Am4 -0.364 0.040 -0.173 (0.720) 0.190 0.227 Valid Am5 0.117 -0.073 -0.304 (0.733) -0.023 0.033 Valid
Keputusan1 -0.145 -0.056 0.227 -0.114 (0.761) 0.317 Valid Keputusan2 0.091 -0.070 0.063 -0.016 (0.896) -0.090 Valid Keputusan3 0.021 0.062 -0.244 0.190 (0.835) -0.046 Valid Keputusan4 -0.041 0.020 0.096 -0.035 (0.873) -0.109 Valid Keputusan5 0.055 0.041 -0.127 -0.031 (0.856) -0.031 Valid Kepuasan2 -0.047 -0.093 0.118 0.000 0.009 (0.849) Valid Kepuasan3 0.047 0.093 -0.118 0.000 -0.009 (0.849) Valid
Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 6.0 (2019)
Tabel V.13 menunjukkan bahwa semua item pernyataan sudah memiliki
nilai masing-masing > 0,60 dan dinyatakan valid.
2) Discriminant Validity
Metode yang digunakan untuk menilai validitas diskriminan adalah
dengan mambandingkan akar AVE untuk setiap konstruk dengan korelasi
antar konstruk dengan konstruk lainnya dalam model. Suatu model
mempunyai validitas diskriminan yang cukup besar daripada korelasi antar
konstruk lainnya dalam model (Chin, Gopal, dan Salinsbury dalam Abdillah
dan Jogiyanto 2015:195-196). Berikut adalah nilai akar AVE dan korelasi
variabel laten dalam tabel:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel V.14
Nilai Akar AVE dan Korelasi Variabel Laten
Atraksi Akses Ancillary Amenitas Keputusan Kepuasan
Atraksi (0.873) 0.496 0.322 0.352 0.493 0.433 Akses 0.496 (0.859) 0.446 0.484 0.341 0.357
Ancillary 0.322 0.446 (0.733) 0.492 0.201 0.050 Amenitas 0.352 0.484 0.492 (0.746) 0.164 0.076 Keputusan 0.493 0.341 0.201 0.164 (0.845) 0.288 Kepuasan 0.433 0.357 0.050 0.076 0.288 (0.849)
Sumber: data diolah dengan WarpPLS 6.0 (2019)
Berdasarkan tabel V.14 nilai akar AVE dan korelasi variabel
laten di atas, semua variabel dinyatakan valid karena nilai akar AVE >
korelasi variabel laten. Dengan demikian, syarat validitas dsikriminan
sudah terpenuhi.
3) Average Variance Extracted (AVE)
Ada cara lain untuk mengukur validitas diskriminan yaitu
dengan melihat hasil Average Variance Extracted (AVE). Nilai AVE
yang disarankan adalah > 0,50 (Abdillah dan Jogiyanto, 2015:206).
Berikut output data yang sudah diolah dengan WarpPLS 6.0:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel V.15
Average Variance Extracted (AVE)
No Variabel Average Variance
Extracted Status
1 Atraksi 0.762 Valid 2 Aksesibilitas 0.738 Valid 3 Ancillary 0.537 Valid 4 Amenitas 0.556 Valid 6 Kepuasan 0.720 Valid 7 Keputusan 0.714 Valid
Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 6.0 (2019)
Tabel V.15 menunjukkan semua variabel pada penelitian ini
memenuhi syarat AVE karena semua variabel mempunyai nilai > 0,50.
Nilai tertinggi pada variabel atraksi yaitu sebesar 0.762 dan nilai
terendah pada variabel Ancillary services yaitu sebesar 0.537.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan akurasi. Konsistensi, dan ketepaan
suatu alat ukur dalam suatu penelitian. Uji reliabilitas dapat dilihat dari
nilai Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability untuk dapat
dikatakan reliabel, maka nilai Cronbach’s Alpha harus > 0,6 dan nilai
Composite Reliability harus > 0,7 (Abdillah & Hartono, 2015:207).
Berikut adalah nilai Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability dalam
tabel:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tabel V.16
Composite Reliability dan Cronbach’s Alpha
No Variabel Cronbach’s Alpha Composite Reliability Status
1 Atraksi 0.896 0.927 Valid 2 Aksesibilitas 0.911 0.934 Valid 3 Ancillary 0.783 0.852 Valid 4 Amenitas 0.800 0.862 Valid 5 Kepuasan 0.611 0.926 Valid 6 Keputusan 0.899 0.837 Valid
Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 6.9 (2019)
Berdasarkan tabel V.16 nilai Composite Reliability dan Cronbach’s
Alpha di atas menunjukkan bahwa semua variabel sudah reliabel karena nilai
Cronbach’s Alpha > 0,6 dan Composite Reliability > 0,7. Pada nilai
Cronbach’s Alpha, nilai tertinggi sebesar 0.911 pada variabel aksesibilitas
dan nilai terendah sebesar 0.611 pada variabel kepuasan. Pada nilai
Composite Reliability, nilai tertinggi sebesar 0.934 pada variabel aksesibilitas
dan nilai terendah sebesar 0.852 pada variabel Ancillary.
2. Pemaknaan R2 dan Pengujian Model Struktural (inner model)
Model struktural dalam PLS dievaluasi dengan menggunakan R2
untuk variabel dependen, nilai koefisien jalur atau path coefficients untuk uji
signifikan antar variabel dalam model structural (Abdillah & Hartono,
2015:197).
a. Nilai R2
Nilai R2 digunakan untuk mengukur tingkat variasi perubahan
variabel independen terhadap variabel dependen (Abdillah & Hartono,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
2015:197). Berikut adalah hasil nilai Nilai R2 diolah menggunakan WarpPLS
6.0 yang digunakan untuk menilai pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen:
Tabel V.17
R-Square
No Variabel R2
1 Kepuasan pengunjung 0.258
2 Keputusan berkunjung kembali
0.420
Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 6.0 (2019)
Nilai R-Square untuk kepuasan pengunjung adalah sebesar
0.258. Hasil ini menunjukkan bahwa 25,8% variabel kepuasan
mempunyai dipengaruhi oleh keempat variabel bebas pada penelitian
ini yaitu atraksi, aksesibilitas, amenitas, dan ancillary services,
sedangkan sisanya yaitu 74,2% dipengaruhi oleh faktor lain di luar
penelitian ini.
Nilai R-Square untuk keputusan berkunjung kembali adalah
sebesar 0,420. Hasil ini menunjukkan bahwa 42% variabel keputusan
berkunjung kembali dipengaruhi oleh variabel atraksi, aksesibilitas,
amenitas, dan ancillary services sedangkan sisanya yaitu 58%
dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
b. Pengujian hipotesis 1-9
Dalam penelitian ini semua hipotesis dapat diketahui signifikan
atau tidak signifikan dapat dilihat berdasarkan nilai p-value. Tingkat
signifikansi yang digunakan pada penelituan ini adalah 5%. Apabila p-
value > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak dan apabila p-value <
0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut dapat diketahui dari
data output WarpPLS 6.0. berikut adalah model penelitian yang telah
dibuat dengan nilai koefisien jalur dan p-value:
Gambar V.1
Model Penelitian dan Hasil Estimasi
Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 6.0 (2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tabel V.18
Output Path Coefficients dan P values
Jalur Koefisien Jalur (β) p-value Keterangan
Atraksi→kepuasan 0.367 0.001 Signifikan akses→kepuasan 0.286 0.001 Signifikan
ancillary→kepuasan -0.026 0.398 Tidak signifikan amenitas→kepuasan -0.166 0.043 Signifikan atraksi→keputusan 0.350 0.001 Signifikan akses→keputusan 0.048 0.314 Tidak signifikan
ancillary→keputusan 0.172 0.037 Signifikan amenitas→keputusan 0.020 0.420 Tidak signifikan kepuasan→keputusan 0.303 0.001 Signifikan
Sumber: Diolah dengan WarpPLS 6.0 (2019)
Berdasarkan tabel V.18 hasil estimasi koefisien jalur (path coefficients)
dan p-value di atas, maka hasil uji setiap hipotesis pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1) Atraksi (X1) terhadap kepuasan wisatawan (I)
a) Hipotesis
Ho: Atraksi tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan
Ha: Atraksi berpengaruh positif terhadap kepuasan
b) Dasar pengambilan keputusan
Jika P-value ≤ 0,05, maka Ho ditolak Ha diterima
Jika P-value ≥ 0,05, maka Ho diterima Ha ditolak
c) Keputusan
P value =0,001 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak
d) Penjelasan
Dasar pengambilan keputusan bahwa p-value > 0,05 maka Ho diterima
dan Ha ditolak, dan p-value ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Nilai p-value atraksi terhadap kepuasan wisatawan adalah 0,001 (<
0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti atraksi berpengaruh
positif terhadap kepuasan wisatawan. Penelitian ini menunjukkan
bahwa semakin menarik atraksi Rumah Betang, maka semakin tinggi
kepuasan wisatawan dan sebaliknya semakin kurang menarik atraksi
Rumah Betang maka semakin rendah kepuasan wisatawan.
2) Aksesibilitas (X2) terhadap kepuasan wisatawan (I)
a) Hipotesis
Ho: Aksesibilitas tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan
Ha: Aksesibilitas berpengaruh positif terhadap kepuasan
b) Dasar pengambilan keputusan
Jika P-value ≤ 0,05, maka Ho ditolak Ha diterima
Jika P-value ≥ 0,05, maka Ho diterima Ha ditolak
c) Keputusan
P value =0,001 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak
d) Penjelasan
Dasar pengambilan keputusan bahwa p-value > 0,05 maka Ho
diterima dan Ha ditolak, dan p-value ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Nilai p-value aksesibilitas terhadap kepuasan wisatawan
adalah 0,001 (< 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti
aksesibilitas berpengaruh positif terhadap kepuasan wisatawan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin baik akses yang dilalui
wisatawan menuju Rumah Betang semakin tinggi kepuasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
wisatawan dan sebaliknya semakin kurang baik akses yang dilalui
wisatawan menuju Rumah Betang maka semakin rendah kepuasan
wisatawan.
3) Amenitas (X3) terhadap kepuasan wisatawan (I)
a) Hipotesis
Ho: Amenitas tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan
Ha: amenitas berpengaruh positif terhadap kepuasan
b) Dasar pengambilan keputusan
Jika P-value ≤ 0,05, maka Ho ditolak Ha diterima
Jika P-value ≥ 0,05, maka Ho diterima Ha ditolak
c) Keputusan
P value =0,001 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak
d) Penjelasan
Dasar pengambilan keputusan bahwa p-value > 0,05 maka Ho
diterima dan Ha ditolak, dan p-value ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Nilai p-value amenitas terhadap kepuasan
wisatawan adalah 0.043 (<0,05), maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Berarti amenitas berpengaruh positif terhadap
kepuasan wisatawan. Penelitian ini menunjukkan bahwa
semakin baik amenitas di sekitar Rumah Betang semakin tinggi
kepuasan wisatawan dan sebaliknya semakin kurang baik
amenitas di sekitar Rumah Betang maka semakin rendah
kepuasan wisatawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
4) Ancillary services (X4) terhadap kepuasan wisatawan (I)
a) Hipotesis
Ho: Ancillary services tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan
Ha: Ancillary services berpengaruh positif terhadap kepuasan
b) Dasar pengambilan keputusan
Jika P-value ≤ 0,05, maka Ho ditolak Ha diterima
Jika P-value ≥ 0,05, maka Ho diterima Ha ditolak
c) Keputusan
P value =0,398 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
d) Penjelasan
Dasar pengambilan keputusan bahwa p-value > 0,05 maka Ho
diterima dan Ha ditolak, dan p-value ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Nilai p-value Ancillary services terhadap kepuasan
wisatawan adalah 0.398 (> 0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Berarti Ancillary services tidak berpengaruh positif terhadap
kepuasan wisatawan. Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin
baik Ancillary services di sekitar Rumah Betang tidak semakin
tinggi atau rendah kepuasan wisatawan dan sebaliknya semakin
kurang baik Ancillary services di sekitar Rumah Betang maka tidak
semakin tinggi atau rendah kepuasan wisatawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
5) Atraksi (X1) terhadap keputusan berkunjung kembali (Y)
a) Hipotesis
Ho: Atraksi tidak berpengaruh positif terhadap keputusan
berkunjung kembali
Ha: Atraksi berpengaruh positif terhadap keputusan berkunjung
kembali
b) Dasar pengambilan keputusan
Jika P-value ≤ 0,05, maka Ho ditolak Ha diterima
Jika P-value ≥ 0,05, maka Ho diterima Ha ditolak
c) Keputusan
P value =0,001 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak
d) Penjelasan
Dasar pengambilan keputusan bahwa p-value > 0,05 maka Ho
diterima dan Ha ditolak, dan p-value ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Nilai p-value atraksi terhadap keputusan berkunjung
kembali adalah 0.001 (< 0,05), maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Berarti atraksi berpengaruh positif terhadap keputusan berkunjung
kembali. Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin menarik
atraksi Rumah Betang maka semakin tinggi keputusan berkunjung
kembali wisatawan dan sebaliknya semakin kurang menarik atraksi
Rumah Betang maka semakin rendah keputusan berkunjung
kembali wisatawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
6) Aksesibilitas (X2) terhadap keputusan berkunjung kembali
(Y)
a) Hipotesis
Ho: Aksesibilitas tidak berpengaruh positif terhadap keputusan
berkunjung kembali
Ha: Aksesibilitas berpengaruh positif terhadap keputusan
berkunjung kembali
b) Dasar pengambilan keputusan
Jika P-value ≤ 0,05, maka Ho ditolak Ha diterima
Jika P-value ≥ 0,05, maka Ho diterima Ha ditolak
c) Keputusan
P value =0,314 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
d) Penjelasan
Dasar pengambilan keputusan bahwa p-value > 0,05 maka Ho
diterima dan Ha ditolak, dan p-value ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Nilai p-value aksesibilitas terhadap keputusan
berkunjung kembali adalah 0.314 (>0,05), maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Berarti atraksi tidak berpengaruh positif terhadap
keputusan berkunjung kembali. Penelitian ini menunjukkan bahwa
semakin baik akses yang dilalui wisatawan menuju Rumah Betang
tidak semakin tinggi atau rendah kepuasan keputusan berkunjung
kembali wisatawan dan sebaliknya semakin kurang baik akses yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
dilalui wisatawan menuju Rumah Betang maka tidak semakin tinggi
atau rendah keputusan berkunjung kembali wisatawan.
7) Amenitas (X3) terhadap keputusan berkunjung kembali (Y)
a) Hipotesis
Ho: Amenitas tidak berpengaruh positif terhadap keputusan
berkunjung kembali
Ha: Amenitas berpengaruh positif terhadap keputusan berkunjung
kembali
b) Dasar pengambilan keputusan
Jika P-value ≤ 0,05, maka Ho ditolak Ha diterima
Jika P-value ≥ 0,05, maka Ho diterima Ha ditolak
c) Keputusan
P value =0,420 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
d) Penjelasan
Dasar pengambilan keputusan bahwa p-value > 0,05 maka Ho
diterima dan Ha ditolak, dan p-value ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Nilai p-value aksesibilitas terhadap keputusan
berkunjung kembali adalah 0.420 (>0,05), maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Berarti amenitas tidak berpengaruh positif terhadap
keputusan berkunjung kembali. Penelitian ini menunjukkan
bahwa semakin baik amenitas di sekitar Rumah Betang tidak
semakin tinggi atau rendah keputusan berkunjung kembali dan
sebaliknya semakin kurang baik amenitas di sekitar Rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Betang maka tidak semakin tinggi atau rendah keputusan
berkunjung kembali wisatawan.
8) Ancillary services (X4) terhadap keputusan berkunjung kembali (Y)
a) Hipotesis
Ho: Ancillary services tidak berpengaruh positif terhadap
keputusan berkunjung kembali
Ha: Ancillary services berpengaruh positif terhadap keputusan
berkunjung kembali
b) Dasar pengambilan keputusan
Jika P-value ≤ 0,05, maka Ho ditolak Ha diterima
Jika P-value ≥ 0,05, maka Ho diterima Ha ditolak
c) Keputusan
P value =0,037 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak
d) Penjelasan
Dasar pengambilan keputusan bahwa p-value > 0,05 maka Ho
diterima dan Ha ditolak, dan p-value ≤ 0,05 maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Nilai p-value Ancillary services terhadap
keputusan berkunjung kembali adalah 0.037 (<0,05), maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Berarti Ancillary services
berpengaruh positif terhadap keputusan berkunjung kembali.
Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin baik Ancillary
services di sekitar Rumah Betang semakin tinggi keputusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
berkunjung kembali dan sebaliknya semakin kurang baik
Ancillary services di sekitar Rumah Betang maka semakin
rendah keputusan berkunjung kembali wisatawan.
9) Kepuasan wisatawan (I) terhadap keputusan berkunjung kembali
a) Hipotesis
Ho: Kepuasan wisatawan tidak berpengaruh positif terhadap
keputusan berkunjung kembali
Ha: Kepuasan wisatawan berpengaruh positif terhadap
keputusan berkunjung kembali
b) Dasar pengambilan keputusan
Jika P-value ≤ 0,05, maka Ho ditolak Ha diterima
Jika P-value ≥ 0,05, maka Ho diterima Ha ditolak
c) Keputusan
P value =0,001 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak
d) Penjelasan
Dasar pengambilan keputusan bahwa p-value > 0,05 maka Ho
diterima dan Ha ditolak, dan p-value ≤ 0,05 maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Nilai p-value aksesibilitas terhadap
keputusan berkunjung kembali adalah 0.001 (< 0,05), maka
Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti kepuasan berpengaruh
positif terhadap keputusan berkunjung kembali. Penelitian ini
menunjukkan bahwa semakin puas wisatawan semakin tinggi
keputusan berkunjung kembali wisatawan dan sebaliknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
semakin kurang puas wisatawan Rumah maka semakin rendah
keputusan berkunjung kembali wisatawan.
c. Pengujian hipotesis 10-13 dengan efek mediasi
Menurut Baron dan Kenny (dalam Sholihin dan
Ratmono, 2013:56) pengujian efek mediasi dilakukan dengan
2 langkah, yaitu:
1) Melakukan estimasi direct effect antar variabel independen
dan dependen. Penulis melakukan estimasi direct effect yaitu
pengaruh langsung antara variabel atraksi, aksesibilitas,
amenitas, dan ancillary services terhadap keputusan
berkunjung kembali .
Hasil estimasi direct effect disajikan dalam bentuk gambar dan
tabel sebagai berikut:
Gambar V.2
Hasil Estimasi Direct Effect
Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 6.0 (2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Tabel V.19
Output Path Coefficients dan P values Untuk Direct Effect
Jalur Koefisien Jalur (β) p-value Keterangan
Atraksi→keputusan 0.474 0.001 Signifikan akses→ keputusan 0.132 0.088 Tidak signifikan
ancillary→keputusan 0.169 0.040 Signifikan amenitas→keputusan 0.051 0.301 Tidak signifikan
Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 6.0 (2019)
2) Melakukan estimasi indirect effect secara simultan dengan
menambah variabel mediasi antara variabel independen dan
dependen. Penulis melakukan estimasi indirect effect yaitu peran
variabel kepuasan dalam memediasi pengaruh variabel atraksi,
aksesibilitas, amenitas, dan ancillary services terhadap keputusan
berkunjung kembali. Hasil estimasi indirect effect disajikan dalam
bentuk gambar dan tabel sebagai berikut:
Gambar V.3
Hasil Estimasi Indirect Effect
Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 6.0 (2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Tabel V.20
Output Path Coefficients dan P values Untuk Indirect Effect
Jalur Koefisien Jalur (β) p-value Keterangan
Atraksi→kepuasan 0.367 0.001 Signifikan akses→kepuasan 0.286 0.001 Signifikan
ancillary→kepuasan -0.026 0.398 Tidak signifikan amenitas→kepuasan -0.166 0.043 Signifikan atraksi→keputusan 0.350 0.001 Signifikan akses→keputusan 0.048 0.314 Tidak signifikan
ancillary→keputusan 0.172 0.037 Signifikan amenitas→keputusan 0.020 0.420 Tidak signifikan kepuasan→keputusan 0.303 0.001 Signifikan
Sumber: Diolah dengan WarpPLS 6.0 (2019)
Setelah dilakukan estimasi melalui direct dan indirect effect, langkah
selanjutnya adalah melakukan pengujian efek mediasi pada hipotesis
10-13 sebagai berikut:
3) Kepuasan wisatawan (I) memediasi pengaruh atraksi (X1) terhadap
keputusan berkunjung kembali (Y)
a) Hipotesis :
Ho: Kepuasan wisatawan tidak memediasi pengaruh positif atraksi
terhadap keputusan berkunjung kembali
Ha: Kepuasan wisatawan memediasi pengaruh positif atraksi
terhadap keputusan berkunjung kembali
b) Dasar pengambilan keputusan
Persyaratan adanya efek mediasi adalah hubungan yang signifikan
antara variabel independen terhadap variabel dependen tanpa efek
mediasi, variabel independen berpengaruh terhadap variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
mediasi, dan variabel mediasi berpengaruh terhadap variabel
dependen. Kemudian, dasar pengambilan keputusan berdasarkan:
1. Jika path coefficient antara atraksi dan keputusan berkunjung
kembali dari direct effect (lihat pada tabel V.19) ke indirect
effect (lihat pada tabel V.20) tidak berubah dan tetap signifikan,
maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2. Jika path coefficient antara atraksi dan keputusan berkunjung
kembali dari direct effect (lihat pada tabel V.19) ke indirect
effect (lihat pada tabel V.20) nilainya turun dan tetap signifikan,
maka Ho ditolak dan Ha diterima dengan mediasi sebagian
(partial mediation)
3. Jika path coefficient antara atraksi dan keputusan berkunjung
kembali dari direct effect (lihat pada tabel V.19) ke indirect
effect (lihat pada tabel V.20) nilainya turun dan menjadi tidak
signifikan, maka Ho ditolak dan Ha diterima dengan mediasi
penuh (full mediation)
c) Keputusan
Koefisien jalur atau path coefficient dari atraksi ke keputusan
berkunjung kembali dari 0.407 (direct effect) ke 0.350 (indirect
effect) nilainya turun dan tetap signifikan, maka Ho ditolak dan
Ha diterima dengan mediasi sebagian (partial mediation).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
d) Penjelasan
Kepuasan wisatawan memediasi pengaruh atraksi terhadap
keputusan berkunjung kembali. Artinya semakin menarik daya
tarik Rumah Betang maka akan semakin tinggi kepuasan
wisatawan yang kemudian akan menyebabkan semakin tinggi
keputusan berkunjung kembali dan sebaliknya.
Pada penelitian ini, untuk efek mediasi variabel
aksesibilitas terhadap keputusan berkunjung kembali tidak
signifikan, variabel amenitas terhadap keputusan tidak
signifikan, dan variabel terhadap kepuasan tidak signifikan, oleh
karena itu untuk ketiga variabel tersebut tidak dilakukan efek
pengujian mediasi karena tidak memenuhi syarat. Hal ini berarti
kepuasan tidak memediasi pengaruh atraksi, aksesibilitas, dan
amenitas terhadap keputusan berkunjung kembali.
3. Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, peneliti
menyajikan ringkasan pengujian hipotesis secara keseluruhan
melalui tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Tabel. V.21
Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis Keseluruhan
No Hipotesis Penelitian Hasil
1 Atraksi berpengaruh positif terhadap kepuasan wisatawan.
Terbukti/diterima
2 Aksesibilitas berpengaruh positif terhadap kepuasan wisatawan.
Terbukti/diterima
3 Amenitas berpengaruh positif terhadap kepuasan wisatawan.
Terbukti/diterima
4 Ancillary services berpengaruh positif terhadap kepuasan wisatawan.
Tidak terbukti/ Tidak diterima
5 Atraksi berpengaruh positif terhadap keputusan berkunjung kembali.
Terbukti/diterima
6 Aksesibilitas berpengaruh positif terhadap keputusan berkunjung kembali.
Tidak terbukti/ tidak diterima
7 Amenitas berpengaruh positif terhadap keputusan berkunjung kembali.
Tidak terbukti / tidak diterima
8 Ancillary services berpengaruh positif terhadap keputusan berkunjung kembali.
Terbukti/diterima
9 Kepuasan wisatawan berpengaruh positif terhadap keputusan berkunjung kembali.
Terbukti/diterima
10 Kepuasan wisatawan memediasi pengaruh positif atraksi terhadap keputusan berkunjung kembali
Terbukti/diterima
11 Kepuasan wisatawan memediasi pengaruh positif aksesibilitas terhadap keputusan berkunjung kembali
TidakTerbukti/ Tidak diterima
12 Kepuasan wisatawan memediasi pengaruh positif ancillary services terhadap keputusan berkunjung kembali
Tidak terbukti/ tidak diterima
13 Kepuasan wisatawan memediasi pengaruh positif amenitas terhadap keputusan berkunjung kembali
TidakTerbukti/ Tidak diterima
Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 6.0 (2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
4. Pembahasan
a. Atraksi, aksesibilitas dan amenitas berpengaruh positif terhadap
kepuasan wisatawan. Ancillary services tidak berpengaruh positif
terhadap kepuasan wisatawan.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh Kirom 2016 (dalam Yuliarmi, Setiawina dan Wiratini 2018),
yakni dari penelitiannya diperoleh hasil daya tarik wisata berpengaruh
positip dan signifikan terhadap Kepuasan wisatawan. Tanpa adanya
daya tarik wisata di suatu tempat maka kepariwisataan tidak mungkin
dapat berkembang, karena daya tarik wisata mampu menarik
wisatawan untuk berkunjung. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Stevianus (2014), hasil penelitiannya
menyatakan bahwa fasilitas wisata berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan wisatawan. Ketersediaan fasilitas pada daya tarik
wisata merupakan hal yang mutlak tersedia di daerah tujuan wisata.
Hal ini disampaikan juga oleh Kotler 2009: 45 (dalam Yuliarmi,
Setiawina dan Wiratini 2018) menyatakan bahwa fasilitas merupakan
segala sesuatu yang sengaja disediakan oleh penyedia jasa untuk
dipakai serta dinikmati oleh konsumen yang bertujuan memberikan
tingkat kepuasan maksimal. Sammeng (dalam Pertiwi, 2018) juga
menyatakan salah satu hal yang penting untuk mengembangkan
pariwisata adalah melalui fasilitas. Fasilitas wisata dapat
mempengaruhi persepsi dan harapan konsumen, untuk itu perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
harus memperhatikan aspek ini dengan baik agar persepsi konsumen
dan harapan konsumen sesuai dengan kenyataan di lapangan,
sehingga mampu menciptakan kepuasan konsumen. Begitu juga
dengan teori yang dinyatakan oleh Suryada dan Pitana (2015:49)
bahwa faktor aksesibilitas yaitu kemudahan yang tersedia untuk
mencapai suatu destinasi adalah salah satu faktor yang tidak kalah
penting mempengaruhi kepuasan.
Sedangkan hasil penelitian untuk ancillary services tidak
berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan. Atraksi, aksesibilitas dan
amenitas yang mempengaruhi kepuasan wisatawan. Ada dugaan
bahwa wisatawan yang datang ke Desa Ensaid Panjang hanya untuk
menyaksikan atraksi (daya tarik) yang dimiliki oleh Rumah Betang.
Dengan suasana yang masih sangat alami dan bangunan dari Rumah
Betang yang membuat wisatawan merasakan sensasi yang berbeda
dari yang lain. Aksesibilitas dan amenitas di sekitar Rumah Betang
juga mempengaruhi kepuasan wisatawan, ada dugaan bahwa
wisatawan yang berkunjung ke Desa Ensaid Panjang karena
ketersediaan fasilitas seperti penginapan yang ada di Rumah Betang
itu sendiri membuat wisatawan merasakan hal yang berbeda, terlebih
lagi penginapan yang ada di Rumah Betang itu sendiri menyatu
dengan Rumah Betang yang dinamakan “bilik temuai” dan tidak di
pungut biaya apapun. Dari hal tersebut membuat wisatawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
merasakan kepuasan tersendiri dan mengabaikan hal-hal lain di luar
atraksi, aksesibilitas dan amenitas Rumah Betang Ensaid Panjang.
2. Atraksi dan ancillary services berpengaruh positif terhadap
keputusan berkunjung kembali. Aksesibilitas dan amenitas tidak
berpengaruh positif terhadap keputusan berkunjung kembali.
Menurut Suwena & Widyatmaja 2010 (dalam Fitroh dkk.
2017). Atraksi merupakan komponen yang signifikan dalam
menarik wisatawan, atraksi merupakan modal utama (tourism
resources) atau sumber dari kepariwisataan. Menurut Sugiama 2011
(dalam Suniarti dan Pangestuti, 2018) menerangkan bahwa ancillary
services atau fasilitas pendukung adalah mencakup keberadaan dari
berbagai organisasi yang memfasilitasi dan mendorong
pengembangan serta pemasaran dari suatu destinasi wisata.
Organisasi yang terkait dalam hal ini antara lain pihak pemerintah
(misal dinas pariwisata), asosiasi kepariwisataan (misal asosiasi
pengusaha perhotelan, biro perjalanan wisata, pemandu wisata).
Berdasarkan karateristik responden, wisatawan yang
mengunjungi Rumah Betang Ensaid Panjang mayoritasnya adalah
berumur 21-27 tahun dan rata-rata berasal dari kota Sintang. Hal ini
menunjukkan bahwa wisatawan yang datang ke Rumah Betang
adalah anak-anak muda atau bisa dikatakan adalah generasi
millenial. Sebagaimana dimuat dalam femina.co.id (2013) yang
menyatakan bahwa gen Y atau generasi millennial adalah generasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
yang tumbuh di tengah hiruk pikuknya perkembangan teknologi
wireless, dan mereka adalah generasi yang akrab dengan internet
serta sangat aktif dalam media jejaring sosial. Kaum millenial
memiliki rasa penasaran yang tinggi. Hal ini juga yang membuat
generasi millenial mengunjungi Rumah Betang Ensaid Panjang
karena rasa penasaran mereka yang tinggi terhadap Rumah Betang.
Untuk mencapai Rumah Betang generasi milenial ini menggunakan
media sosial agar bisa mengakses Rumah Betang Ensaid Panjang
dan biasanya mereka lebih senang untuk berfoto, karena daya tarik
(atraksi) dari Rumah Betang ini yang berbeda dari tempat wisata lain
yang sejenis dan masih sangat alami, dengan bangunan unik yang
sampai saat ini masih di pertahankan oleh sub suku Dayak. Foto
atau video tersebut selanjutnya akan dibagikan di media atau
aplikasi yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi
secara virtual yang biasa disebut dengan media sosial. Hal ini yang
membuat wisatawan berfikir untuk memutuskan berkunjung
kembali ke Rumah Betang Ensaid Panjang. Selain itu, berdasarkan
karakteristik responden kota asal wisatawan yang mengunjungi
Rumah Betang Ensaid Panjang mayoritasnya adalah yang berasal
dari Sintang dengan persentase sebesar 55% dan disusul responden
yang berasal dari Kota Sekadau sdengan persentase sebesar25 %.
Hal ini menunjukkan bahwa wisatawan yang mengunjungi Rumah
Betang Ensaid Panjang adalah wisatawan yang berasal dari kota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
tersebut. Hal ini yang mempengaruhi keputusan wisatawan untuk
berkunjung kembali. Wisatawan yang datang mengunjungi Rumah
Betang Ensaid Panjang ingin mengenang masa lalu suku dayak dan
ingin menjaga kelestarian budaya dayak karena Rumah Betang
Ensaid Panjang merupakan rumah adat sub suku dayak yang
diwarisi oleh nenek moyang turun menurun sampai saat ini masih
diwarisi dan dipertahankan.
Variabel ancillary services berpengaruh terhadap keputusan
berkunjung kembali. Hal ini ada dugaan bahwa pelayanan tambahan
yang ada di sekitar Rumah Betang sangat membantu wisatawan
untuk memenuhi kebutuhan mereka dan cenderung mengabaikan
hal-hal lain di luar atraksi dan ancillary services yang ada di sekitar
Rumah Betang Ensaid Panjang.
3. Kepuasan wisatawan berpengaruh terhadap keputusan berkunjung
kembali.
Penelitian ini mendukung penelitian Coban (2012), yang
hasilnya bahwa kepuasan memiliki pengaruh positif terhadap
perilaku setelah berkunjung, baik dengan melakukan kunjungan
kembali ke destinasi pariwisata yang sudah dikunjungi dan atau
merekomendasikannya ke orang lain. Hasil penelitian ini juga
sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Lovelock et al. (2010),
bahwa loyalitas sejati terhadap perusahaan (destinasi pariwisata)
terdapat pada kepuasan pelanggan (wisatawan), dimana sangat puas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
atau menyenangi layanan yang diberikan. Bentuk loyalitas tersebut
dapat berupa mengunjungi kembali destinasi pariwisata yang sama
dan atau menyebarkan berita positif terkait destinasi pariwisata
terkait. Tingkat kepuasan wisatawan pada penelitian ini juga dapat
dipersepsikan sama dengan pendapat dari Jones dan Sasser 1995
(dalam Lovelock et al. 2010) yang dibagi menjadi tiga zona, yaitu
zona pengalihan, ketidakpedulian, dan afeksi. Zona pengalihan
mengarah pada wisatawan yang memiliki kepuasan rendah yang
cenderung tidak berkunjung kembali, bahkan mengatakan halhal
negatif terkait destinasi pariwisata yang dikunjungi. Zona
ketidakpedulian terjadi pada wisatawan yang merasakan kepuasan
sedang atau memperoleh pengalaman setara/sesuai dengan
ekspektasinya, wisatawan ini cenderung tidak peduli dan berpeluang
untuk beralih ke destinasi pariwisata lainnya jika memiliki alternatif
yang lebih baik. Kemudian wisatawan yang merasa sangat puas yaitu
termasuk pada zona afeksi, cenderung memiliki keloyalan tinggi
terhadap destinasi pariwisata yang dikunjunginya tersebut, bahkan
merekomendasikan ke orang lain. Atraksi dan ancillary services
berpengaruh langung terhadap keputusan berkunjung kembali. Hal
tersebut ada dugaan bahwa wisatawan wisatawan yang datang
merupakan mayoritas suku dayak dan Rumah Betang tersebut
merupakan rumah satu-satunya peninggalan nenek moyang turun
menurun yang diwarisi dan harus dilestarikan agar tidak punah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
4. Kepuasan memediasi pengaruh atraksi terhadap keputusan
berkunjung kembali. Kepuasan tidak memediasi pengaruh
aksesibilitas, amenitas dan ancillary services terhadap keputusan
berkunjung kembali.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa kepuasan memediasi pengaruh atraksi terhadap
keputusan berkunjung kembali dengan mediasi sebagian (partial
mediation), yang berarti bahwa atraksi bisa berpengaruh terhadap
kepuasan wisatawan dan juga atraksi bisa berpengaruh terhadap
keputusan berkunjung kembali wisatawan dengan dimediasi oleh
kepuasan wisatawan. Hal ini dapat dilihat dari atraksi berpengaruh
terhadap kepuasan wisatawan, dan atraksi berpengaruh juga
terhadap keputusan berkunjung kembali. Teori yang mendukung
hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti adalah teori yang
dikemukakan oleh Al-Ababneh 2013 (dalam Yuliarmi, Setiawina
dan Wiratini 2018) menyatakan bahwa daya tarik wisata berdampak
langsung pada kepuasan wisatawan, dimana hal ini berdampak
terhadap tinggi atau rendahnya jumlah kunjungan wisatawan,
sehingga niat kunjungan kembali wisatawan pada daya tarik wisata
tersebut dipengaruhi oleh kesan yang didapat wisatawan dan kesan
yang didapat merupakan wujud kepuasan wisatawan terhadap daya
tarik wisata, fasilitas dan kualitas pelayananannya. Hal yang sama
juga disampaikan oleh Putra 2016 (dalam Yuliarmi, Setiawina dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Wiratini 2018), kepuasan berpengaruh signifikan terhadap niat
berkunjung kembali wisatawan.Dengan terciptanya kepuasan
wisatawan yang terlahir dari hasil perbandingan antara kenyataan
dan harapan, maka akan mendorong wisatawan untuk melakukan
kunjungan kembali. Kunjungan yang dilakukan berulang pada daya
tarik wisata yang sama berarti meningkatnya jumlah wisatawan yang
berkunjung yang berdampak pada peningkatan retribusi yang
diperoleh.
Hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti menunjukkan
bahwa kepuasan wisatawan tidak memediasi pengaruh aksesibilitas,
amenitas dan ancillary services terhadap keputusan berkunjung
kembali, karena hubungan ancillary services, aksesibilitas dan
amnitas dengan kepuasan wisatawan tidak signifikan. Hal ini
menunjukkan bahwa aksesibilitas, amenitas dan ancillary services
yang ada di sekitar Rumah Betang Ensaid Panjang mempengaruhi
keputusan berkunjung kembali wisatawan, tetapi tidak dimediasi
oleh kepuasan wisatawan Rumah Betang Ensaid Panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari analisis data dan pembahasan yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Persepsi wisatawan terhadap atraksi, aksesibilitas dan amenitas
berpengaruh positif terhadap kepuasan wisatawan sedangkan Ancillary
services tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan wisatawan.
2. Persepsi wisatawan terhadap atraksi dan ancillary services berpengaruh
positif terhadap keputusan berkunjung kembali sedangkan aksesibilitas
dan amenitas tidak berpengaruh positif terhadap keputusan berkunjung
kembali.
3. Kepuasan wisatawan berpengaruh terhadap keputusan berkunjung
kembali.
4. Kepuasan memediasi pengaruh atraksi terhadap keputusan berkunjung
kembali. Kepuasan tidak memediasi pengaruh aksesibilitas, amenitas
dan ancillary services terhadap keputusan berkunjung kembali.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepuasan
wisatawan hanya memediasi pengaruh atraksi terhadap keputusan
berkunjung kembali, sedangkan kepuasan konsumen tidak memediasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
aksesibilitas, amenitas dan ancillary services terhadap keputusan
berkunjung kembali.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang didapat dari penelitian ini dan
mengetahui antara variabel atraksi, aksesibilitas, amenitas dan ancillary
services terhadap keputusan berkunjung kembali dengan kepusan
wisatawan sebagai variabel mediasi, maka peneliti menyarankan:
1. Bagi pengelola Rumah Betang Ensaid Panjang dan Pemerintah
(khususnya Dinas Pariwisata Kabupaten Sintang). Terkait dengan
atraksi, aksesibilitas, dan amenitas. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa atraksi, aksesibilitas, dan amenitas berpengaruh terhadap
kepuasan wisatawan. Kemudian kepuasan hanya memediasi atraksi
terhadap keputusan berkunjung kembali. Oleh sebab itu peneliti
menyarankan pengelola Rumah Betang Ensaid Panjang dan Pemerintah
menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan atau
evaluasi untuk peningkatan kepuasan dan keputusan berkunjung kembali
wisatawan.
a. Pada variabel atraksi, terdapat 4 indikator yang valid dan reliabel:
Pertama, terkait dengan arsitektur Rumah Betang. Sebaiknya
pengelola Rumah Betang tetap mempertahankan kekhasan dari Rumah
Betang Ensaid Panjang ini karena di zaman yang individualis rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
komunal ini menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara,
dengan menjaga kekhasan bangunannya
Kedua, terkait dengan sejarah dan cerita mistis Rumah Betang
Ensaid Panjang. Sebaiknya pengelola Rumah Betang menyediakan buku
sejarah Rumah Betang Ensaid Panjang dan memajang buku tersebut agar
wisatawan yang datang tidak kekurangan informasi mengenai sejarah
Rumah Betang. Dengan demikian, pengetahuan wisatawan akan sejarah
Rumah Betang menjadi meningkat dan kecintaan mereka terhadap
Rumah Betang ini diekspektasikan dapat bertambah setelah membaca
buku Sejarah tersebut.
Ketiga, terkait dengan tarian dan musik di Rumah Betang.
Sebaiknya pengelola menyajikan tarian disetiap hari saat wisatawan
ramai. Tarian tidak hanya disajikan saat menyambut orang-orang penting
tetapi juga untuk semua wisatawan.
Keempat, terkait dengan interaksi secara langsung dengan penghuni.
Sebaiknya pihak pengelola/Dinas Pariwisata menyediakan pemandu
wisata untuk wisatawan dalam rangka untuk menjelaskan secara rinci apa
saja yang ada di Rumah Betang dan menerjemahkan bahasa wisatawan
yang hendak berinteraksi dengan penghuni karena sebagian dari
penghuni tidak bisa berbahasa indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
b. Pada variabel aksesibilitas, terdapat 5 indikator yang valid dan
reliabel. Rata-rata skor dari lima indikator mempunyai nilai sebesar
2.81 yang masuk dalam kategori baik. Rata-rata skor tertinggi adalah
pada indikator pertama sebesar 3.07 dan masuk dalam kategori baik
mengenai informasi perjalanan menuju Rumah Betang Ensaid
Panjang yang mudah didapatkan. Sedangkan rata-rata skor terendah
adalah pada indikator kedua sebesar 2.59 dan masuk dalam kategori
baik mengenai transportasi umum untuk mencapai Rumah Betang
Ensaid Panjang sangat mudah didapatkan. Sebaiknya pemerintah
(khususnya Dinas Pariwisata Sintang) melakukan kerja sama dengan
biro perjalanan agar mempermudah para wisatawan dalam perjalanan
menuju Rumah Betang Ensaid Panjang.
c. Pada variabel amenitas, terdapat 5 indikator yang valid dan reliabel.
Rata-rata skor dari lima indikator mempunyai nilai sebesar 2.87 yang
masuk dalam kategori baik. Rata-rata skor tertinggi adalah pada
indikator kelima sebesar 3.17 dan masuk dalam kategori baik
mengenai toko souvenir di sekitar area Rumah Betang Ensaid Panjang
yang memberikan pelayanan yang baik. Sedangkan rata-rata skor
terendah adalah pada indikator kedua sebesar 2.57 dan masuk dalam
kategori baik mengenai rumah makan di sekitar lokasi atraksi yang
mudah didapatkan. Sebaiknya pengelola dan pemerintah (khususnya
Dinas Pariwisata Sintang) membuat rumah makan (foodcourt) dengan
khas masakan kota Sintang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
d. Pada variabel ancillary services, terdapat 5 indikator yang valid dan
reliabel. Rata-rata skor dari lima indikator mempunyai nilai sebesar
2.90 yang masuk dalam kategori baik. Rata-rata skor tertinggi adalah
pada indikator kelima sebesar 3.19 dan masuk dalam kategori baik
mengenai adanya pihak pengelola Rumah Betang Ensaid Panjang.
Sedangkan rata-rata skor terendah adalah pada indikator kedua
sebesar 2.66 dan masuk dalam kategori baik mengenai adanya fasilitas
ATM dan sarana penukaran mata uang di sekitar lokasi Rumah Betang
Ensaid Panjang yang mudah didapatkan. Sebaiknya pihak pemerintah
menambahkan fasilitas ATM dengan berbagai jenis bank.
Bagi pemerintah (khususnya Dinas Pariwisata Kabupaten
Sintang) ada baiknya pemerintah meningkatkan lagi perhatian dalam
pemeliharaan fasilitas-fasilitas yang ada, melakukan rekapitulasi data
pengunjung setiap tahun, melakukan promosi secara maksimal agar
Rumah Betang dan tenun ikat dapat dikenal masyarakat luas hingga
ke luar negeri.
e. Bagi peneliti selanjutnya
Pada penelitian ini diketahui bahwa variabel atraksi, aksesibilitas,
amenitas dan ancillary services memiliki pengaruh terhadap kepuasan
wisatawan sebesar 25,8% dan sisanya sebesar 74,2% dipengaruhi oleh
faktor lain di luar penelitian ini. Oleh karena itu, peneliti selanjutnya
disarankan untuk menggunakan variabel lain untuk memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
informasi terkait. Misalnya variabel friendly attitude of local people
(sikap ramah masyarakat setempat), activity dan Harga (price).
C. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hal ini terdapat beberapa keterbatasan, antara lain sebagai
berikut:
1. Keterbatasan dalam penelitian ini jumlah responden yang tidak
terlalu besar yaitu hanya 100 responden.
2. Adanya keterbatasan penelitian dengan menggunakan kuesioner
offline dan online yaitu terkadang jawaban yang diberikan oleh
sampel tidak menunjukkan keadaan yang sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
DAFTAR REFERENSI
Abdillah, Willy & Jogiyanto Hartono. (2015). Partial least square (PLS) –
Alternatif structura equation model (SEM) dalam penelitan bisnis. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Achmad Sani Supriyanti & Vivin Maharani. (2013). Metodologi Penelitian
Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang: UIN-Maliki Press.
Adhikara, Nandiwardana Bawika. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Keputusan Pembelian Ulang Jasa English Course.
Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Ekonomika Dan Bisnis. Universitas Diponegoro: Semarang.
Ahmad, Rizal. (2013). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk, dan Harga
Terhadap Kepuasan Konsumen Untuk Mendorong Pembelian Ulang
(Studi Kasus pada PT.Restomart Cipta Usaha Cabang Semarang). Jurnal Dinamika Manajemen, 2 (2), 65-80.
Aprilia, Eka Rosyidah dan Pangestuti, Edriana. (2017). Pengaruh Daya Tarik
Wisata Dan Fasilitas Layanan Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Pantai
Balekambang Kabupaten Malang. Jurnal Administrasi Bisnis. 51 (2), 16-21.
Arjana, I Gusti Bagus. (2016). Geografi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada. Astuti, Marhanani Tri dan Noor, Any Ariani. (2016). Daya Tarik Morotai Sebagai
Destinasi Wisata Sejarah Dan Bahari. Jurnal Kepariwisataan Indonesia. 11 (1), 25-46.
Aviolitasona, Geraldhin Bella. (2017). Pengaruh Citra Destinasi Terhadap Minat
Kunjung Ulang Wisatawan Umbul Sewu Pengging Boyolali. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Institut Agama Negeri: Surakarta.
Coban, Suzan. (2012). The Effect Of The Image Of Destination On Tourist
Satisfaction and Loyalti: The Case Of Coppadocia. European Journal Of Social Sciences, 29 (2), pp.222-232
Dharmawan, Yudha. (2016). Strategi Pemasaran Pariwisata Dalam Upaya
Menjaga Keunikan Desa Wisata. Artikel Ilmiah. Tidak Diterbitkan. Fakultas Teknologi Informasi. Universitas Kristen Satya Wacana: Salatiga.
EQ, Zainal Mustafa dan Wijaya Tony. (2012). SEM & PLS dengan SPSS AMOS. Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Fitroh Syakir KA, Hamid D, Hakim L. Pengaruh Atraksi Wisata dan Motivasi
Wisatawan Terhadap Keputusan Berkunjung. Jurnal Administrasi Bisnis, 42 (2), 18-25.
Hanif, Asya, Kusumawati Andriani & Mawardi Kholid. (2016). Pengaruh Citra
Destinasi Terhadap Kepuasan Wisatawan Serta Dampaknya Terhadap
Loyalitas Wisatawan. Jurnal Administrasi Bisnis, 38 (1), 44-52.
Hamzah, Faisal dan Utomo, Eko T. Implementasi Sapta Pesona Pada Museum
Mandala Wangsit Siliwangi Kota Bandung. Jurnal Pariwisata, 3(2). Hanif, dkk. (2016). Pengaruh Electronic Word Of Mouth terhadap Citra Destinasi
serta Dampaknya terhadap Loyalitas Wisatawan: Studi pada Wisatawan
Nusantara yang Berkunjung ke Kota Batu. Jurnal Asministrasi Bisnis, 38 (1).
Haryanto, Tri. (2011). Hubungan Kemampuan Servis Float Dengan Pengetahuan
Servis Float Pada Atlet Putra Klub Bola Voli Dhagsinarga Kabupaten
Gunung Kidul. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri: Yogyakarta
Hermawan, Harry. (2016). Dampak Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran
Terhadap Ekonomi Masyarakat Lokal. Ejournal, III(2), 102-117. Hermawan, Asep dan Husna Leila Yusran. (2017). Penelitian Bisnis Pendekatan
Kuantitatif. Depok: Kencana. Hikmawati, Fenti. (2017). Metodologi Penelitian. Depok: PT RAJAGRAFINDO
PERSADA. Lovelock, et al. (2010). Pemasaran Jasa: Manusia, Teknologi, Strategi. Edisi
Ketujuh. Diterjemahkan oleh Dian Wulandari dan Devri Barnadi Putera. Jakarta: Erlangga
Jogiyanto. (2011). Konsep dan Aplikasi Structural Equation Modelling (SEM)
Berbasis Varians dalam Penelitian Bisnis. STIM YKPN, Yogyakarta. Lamere, Stefanus M. (2017). Pengaruh Harga, Lokasi, Produk, dan Promosi
Terhadap Loyalitas Konsumen Dengan Kepuasan Konsumen Sebagai
Variabel Mediasi. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Ekonomi. Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta.
Latmawati. (2017). Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Selera Konsumen
Terhadap Pembelian Ulang Beras Sipulau di Kejorongan 3 Pangian
Dengan Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Intervening: Studi Kasus
Pada Toko Tuan Muda. Thesis. Tidak Diterbitkan. Pendidikan Ekonomi. STKIP PGRI: Sumatera Barat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lovelock, Christopher, Joachen Wirtz & Jacky Mussry. (2010). Pemasaran Jasa:
Manusia, Teknologi, Strategi, Perspektif Indonesia. Erlangga, Jakarta. Mawardi, Kusumawati dan Hanif. (2016). Pengaruh Citra Destinasi Terhadap
Kepuasan Wisatawan Serta Dampaknya Terhadap Loyalitas Wisatawan. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 38 (1).
Nurjaya, Denny. (2017). Pengaruh Kualitas Sistem, Informasi, dan Pelayanan
Terhadap Manfaat Bersih Dengan Menggunakan Model Delone dan
Mclean. Tidak Diterbitkan. Fakultas Ekonomi. Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta.
Noor. Juliansyah. (2011). Metodologi Penelitian, Prenada Media Group, Jakarta
NCSS, 1992, Curriculum Standars for Social Studies.
Pertiwi, Florentina Anna T. (2018). Pengaruh Harga, Fasilitas Wisata, dan Atraksi
Wisata Terhadap Kepuasan Konsumen Objek Wisata Konservasi. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Ekonomi. Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta.
P, Petrus Herman. (2017). Analisis Pengunjung Terhadap Atribut Pengelolaan
Pariwisata 4a (Attraction, Accesibility, Amenity, Anncillary) Pada Objek
Wisata Candi Kalasan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Katolik Soegijapranata: Semarang.
Putri, Mutia. (2017). Persepsi Wisatawan Domestik Terhadap Aspek 4 A Di Objek
Wisata Ngalau Indah Kota Payakumbuh. Tugas Akhir. Tidak Diterbitkan. Jurusan Administrasi Niaga. Politeknik Negeri Padang: Padang.
Ramadhanu, Kaustar Arizky dan Supriono. “Analisis Persepsi
Kemanfaatan,Kemudahan, Kualitas Dan Harga Transportasi Online Sebagai Sarana Penunjang Aksesibilitas Wisatawan Di Kota Malang”.
Jurnal Administrasi Bisnis, 60 (1), 54-73.
Saebani, Beni Ahmad. (2017). Pedoman Aplikatif Metode Penelitian dalam
Penyusunan Karya Ilmiah, Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung: Pustaka Setia.
Sanusi, Anwar. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta Selatan: Salemba
Empat. Sani, Achmad & Vivin Maharani. (2013). Metodologi Penelitian Manajemen
Sumber Daya Manusia (Teori, Kuesioner dan Analisis Data). Malang:UIN MALIKI Pres. Cetakan Ke-2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Sarwono, Jonathan dan Umi Narimawati. (2015). Membuat Skripsi, Tesis, dan
Disertasi, Partial Least Square SEM (PLS-SEM). Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Sekaran, Uma dan Bougie, Roger. (2013). Metode Penelitian Bisnis. Jakarta.
Salemba Empat. Solihin, Mahfud dan Dwi Ratmono. (2013). Analisis SEM-PLS dengan WarpPLS
3.0 Yogyakarta: Andi Offset.
Sipayung, Raminta E. (2018). Peran Mediasi Kepuasan Pada Pengaruh Atraksi,
Aksesibilitas, Amenitas, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas
Wisatawan. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Ekonomi. Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta.
Sumanto. (2014). Teori Dan Aplikasi Metode Penelitian. Yogyakarta: CAPS
(Center of Academic Publishing Service). Sumlang, Felicia Yustiana. (2012). Analisis Persepsi Kualitas Yang Ditawarkan
Oleh Tujuan Wisata Terhadap Kepuasan Pengunjung Dan Intensi
Perilaku Di Masa Depan. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia: Depok.
Suryadana, M Liga dan Vanny Octavia. (2015). Pengantar Pemasaran Pariwisata.
Bandung: Alfabeta. Susanto, Irwan. (2016). Perencanaan Pembangunan Pariwisata di Daerah (Studi
Pelaksanaan Program pada Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata
Kabupaten Pekalongan. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik, 29 (8), 1-9. Suniarti, Eka R.A, Pangestuti. Edriana. (2017). Pengaruh Daya Tarik Wisata dan
Fasilitas Layanan Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Pantai
Balekembang Kabupaten Malang. Jurnal Administrasi Bisnis, 51 (2). Stevianus. (2014). Pengaruh Atraksi Wisata, Fasilitas Pengaruh Atraksi Wisata,
Fasilitas dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pengunjung di
Taman Margasatwa Ragunan Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. 19 (3). Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.
Wanda, Kade Ida Bagus & Pangestuti, Edriana. (2018) . Pengaruh Pengembangan
Komponen Destinasi Wisata Terhadap Kepuasan Pengunjung. Jurnal Administrasi Bisnis, 55(3): 83-91.
Widhianto, Chandra W & Yulita, Henilia. (2016). Pengaruh Kepuasan Konsumen
Terhadap Gethok Tular. Jurnal Hospitality Dan Pariwisata, 2(2), 150-164.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Widarjono, Agus. (2015) . Analisis Multivariat Terapan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Wiyono, Gendro. (2011) . Merancang Penelitian Binis dengan Alat Analisis SPSS
17.0 & SmartPLS 2, Cetakan Pertama. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Yuliarmi, Setiawina dan Wiratini. Analisis Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi
Niat Kunjungan Kembali Wisatawan Pada Daya Tarik Wisata di
Kabupaten Badung. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 7 (1), 279-308.
Zahra, Syarifa. (2012). Persepsi Terhadap Kualitas Layanan, Kepuasan, dan
Loyalitas Konsumen. Jurnal Psikologi Indonesia, 1 (2), 122-129. https://travel.kompas.com/read/2013/08/31/1010123/Meneduhkan.Jiwa.di.Rumah.Betang.Ensaid.Panjang. Diakses tanggal 15 juni 2018. https://www.academia.edu/34548201/PERBEDAAN_SKALA_LIKERT_LIMA_
SKALA_DENGAN_MODIFIKASI_SKALA_LIKERT_EMPAT_SKALA. Diakses tanggal 18 Juni 2018.
https://www.femina.co.id/article/ciri-khas-gen-y-. Diakses tanggal 8 juni 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
LAMPIRAN 1
KUESIONER
BAGIAN I: Karakteristik Responden
Data Identitas Responden
Berilah tanda (x) pada salah satu jawaban dari jawaban pertanyaan berikut dengan
jawaban anda sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
1 Nama :.................................
2 Jenis Kelamin :
a. Laki-laki
b. Perempuan
3 Usia :
a. 15-20
b. 21-27
c. 28-33
d. 34-39
4 Alamat Asal/ Domisili:
a. Kabupaten Sintang:
Sebutkan :..............................................
b. Luar Kabupaten Sintang
Sebutkan :................................................
5 Pekerjaan :
a. Pelajar/ mahasiswa
b. Wiraswasta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
c. PNS/Pegawai Swasta
d. Ibu Rumah Tangga
e. Lain-lain/mohon disebutkan.........................
6 Sudah berapa kali anda melakukan kunjungan ke Rumah Betang Ensaid
Panjang?
a. 1 kali
b. ≥ 1 kali
7 Perjalanan menuju Rumah Betang Ensaid Panjang menggunakan
a. Biro perjalanan
b. Kendaraan umum,..................
c. Kendaraan pribadi,................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
BAGIAN II
Petunjuk: Berilah tanda () pada kolom jawaban yang paling sesuai dengan
kenyataan anda. Anda hanya dapat memilih satu alternatif jawaban untuk satu
pertanyaan. Mohon tidak ada nomor yang tidak terjawab.
Keterangan:
• SS (Sangat Setuju)
• S (Setuju)
• TS (Tidak Setuju)
• STS (Sangat Tidak Setuju)
Atraksi Rumah Betang Ensaid Panjang
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS 1. Atraksi Rumah Betang Ensaid Panjang
mempunyai arsitektur yang sederhana serta coraknya menampilkan nuansa alam membuat anda merasa nyaman dan tenang
2. Atraksi Rumah Betang Ensaid Panjang yang membuat anda penasaran untuk tahu tentang sejarah dan cerita mistisnya
3. Tarian dan musik khas Dayak yang menarik membuat anda terhibur.
4. Atraksi Rumah Betang Ensaid Panjang yang bisa membuat anda bisa berinteraksi secara langsung dengan penghuni Rumah Betang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Aksesibilitas menuju Rumah Betang Ensaid Panjang
No Pernyataan Jawaban SS S TS STS
1. Informasi mengenai perjalanan menuju Rumah Betang Ensaid Panjang mudah didapatlkan.
2. Transportasi umum untuk mencapai Rumah Betang Ensaid Panjang sangat mudah anda dapatkan.
3. Kondisi jalan menuju Rumah Betang Ensaid Panjang membuat anda aman.
4. Rute perjalanan menuju Rumah Betang Ensaid Panjang membuat anda merasa aman dan nyaman.
5. Penunjuk arah yang mendukung perjalanan anda menuju Rumah Betang Ensaid Panjang.
Amenitas (fasilitas, seperti: penginapan, rumah makan, tempat perbelanjaan,
penjual souvenir, dan toilet umum)
No Pernyataan Jawaban SS S TS STS
1. Penginapan yang tersedia di sekitar Rumah Betang Ensaid Panjang yang mudah anda dapatkan.
2. Rumah makan di sekitar lokasi untuk memenuhi kebutuhan anda.
3. Tempat perbelanjaan di sekitar lokasi atraksi yang mudah anda dapatkan.
4. Toilet umum yang tersedia di sekitar lokasi yang nyaman untuk anda gunakan.
5. Toko souvenir di sekitar area Rumah Betang Ensaid Panjang yang memberikan pelayanan yang baik kepada anda.
Ancillary Service (pelayanan tambahan, seperti: Biro perjalanan wisata, ATM,
Sarana penukaran uang, petugas yang ramah, pihak pengelola, dan pos
keamanan)
No Pernyataan Jawaban SS S TS STS
1. Biro perjalanan wisata (pemandu wisata) yang membantu anda selama melakukan perjalanan ke Rumah Betang Ensaid Panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
2. Adanya fasilitas ATM dan sarana penukaran mata uang di sekitar lokasi Rumah Betang Ensaid Panjang yang mudah anda dapatkan.
3. Petugas yang ramah yang memberikan pelayanan yang ramah kepada anda.
4. Adanya pos keamanan supaya anda merasa aman.
5. Adanya pihak pengelola Rumah Betang Ensaid Panjang.
Keputusan Berkunjung Kembali
No Pernyataan Jawaban SS S TS STS
1. Anda sudah lebih dari sekali mengunjungi Rumah Betang Ensaid Panjang.
2. Anda akan datang kembali ke Rumah Betang Ensaid Panjang.
3. Anda akan menceritakan hal-hal yang membuat anda terkesan atau hal-hal yang positif kepada keluarga dan teman selama anda berwisata.
4. Anda akan melakukan kunjungan kembali walaupun ada atraksi yang sama.
5. Anda akan merekomendasikan destinasi wisata yang sama kepada orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Petunjuk pengisian
Harapan: Bayangan anda sebelum mengunjungi Rumah Betang Ensaid Panjang
Kenyataan: perasaan anda setelah mengunjungi Rumah Betang Ensaid Panjang
Keterangan:
SB (Sangat Berharap) SD (Sangat Didapatkan)
B (Beharap) D (Didapatkan)
TS (Tidak Beharap) TD (Tidak Didapatkan)
STS (Sangat Tidak Berharap) STD (Sangat Tidak
Didapatkan)
Kepuasan
No. Pernyataan Harapan Kenyataan SB B TS STS SD D TD STD
1. Anda merasa senang karena atraksi Rumah Betang Ensaid Panjang yang menghibur.
2. Menambah wawasan anda tentang budaya Dayak.
3. Menambah pengalaman baru anda karena bisa menyaksikan atraksi khas dari budaya Dayak.
4. Nuansa alam yang indah yang bisa dirasakan langsung oleh anda.
5. Anda bisa secara langsung belajar membuat kain tenun khas Dayak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
LAMPIRAN II
TABULASI DATA JAWABAN RESPONDEN
At1 At2 At3 At4 Ak1 Ak2 Ak3 Ak4 Ak5 An1 An2 An3 An4 An5 Am1 Am2 Am3 Am4 Am5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 4 4 3 2 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 2 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 2 2 3 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 4 4 4 1 2 1 1 2 1 1 1 1 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 1 1 4 3 3 2 2 2 4 4 1 1 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 4 2 3 2 2 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 1 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 2 2 1 1 1 3 2 3 2 1 1 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
4 2 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 1 3 3 2 3 3 3 4 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 4 4 3 2 2 2 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 2 2 2 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 1 4 4 4 3 2 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 4 2 3 3 2 2 2 2 2 1 1 3 2 3 1 2 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 1 1 4 4 3 3 3 4 3 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3 3 1 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 1 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 4 2 2 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
4 4 4 4 3 2 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 2 3 2 4 1 2 4 3 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 2 2 1 4 4 3 4 1 1 1 1 1 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 2 4 4 4 3 3 2 1 3 3 3 4 2 1 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 1 1 1 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
3 4 4 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 1 1 1 1 1 3 3 4 4 4 1 1 1 1 1 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 3 2 2 1 1 1 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 2 4 2 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 1 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 2 2 2 1 3 3 4 3 3 2 3 1 3 4 3 3 4 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 1 3 2 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 2 3 3 1 1 2 3 3 2 1 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 1 1 1 1 3 2 2 2 3 1 1 3 4 4 2 1 2 3 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 1 2 3 3 4 3 2 1 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 2 3 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 1 2 1 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 2 2 3 2 1 1 3 2 3 1 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
4 4 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 1 1 1 1 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Kepuas1 Kepuas2 Kepuas3 Kepuas4 Kepuas5 Keputus1 keputus2 keputus3 keputus4 keputus5 -1 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 4 1 -1 -1 -1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 4 3 3 3 3 0 0 1 1 0 3 3 3 3 3 0 0 0 0 -1 3 3 4 2 3 1 1 1 1 1 3 3 4 1 3 0 0 0 0 -1 2 4 4 4 4 1 1 1 1 -1 4 4 3 4 3 0 0 0 0 0 4 4 4 4 4 -1 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 1 0 0 -1 0 1 3 3 3 3 3 0 0 0 0 0 3 3 3 3 3 1 -1 -1 -1 0 2 3 3 3 4 0 0 0 0 0 4 4 4 4 4 0 0 0 0 0 2 3 3 3 3 0 0 0 1 -1 4 4 4 4 4 0 -1 -1 0 -1 3 3 3 3 3 -1 1 0 -1 -1 4 3 4 3 4 0 -1 0 0 0 3 3 3 3 3 -1 0 0 0 1 4 3 3 3 4 1 0 0 0 0 3 3 4 3 3 1 0 0 0 0 3 3 3 3 3 -1 0 0 -1 0 4 3 3 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
-1 -1 0 1 -1 3 3 3 3 4 -1 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 1 0 -1 -1 1 0 1 3 4 3 4 0 0 -1 0 -1 4 4 4 3 4 1 -1 0 1 -1 2 3 4 3 3 1 0 1 -1 1 2 2 3 3 2 -1 0 0 0 -1 4 4 3 3 3 0 0 0 -1 -1 3 3 3 3 4 0 0 1 -1 0 2 3 4 3 4 0 -1 0 1 0 3 4 4 3 4 1 0 1 -1 -1 3 3 4 3 3 -1 0 0 0 0 4 3 3 3 4 0 1 0 -1 0 3 3 3 3 4 -1 0 0 0 -1 4 4 3 4 3 0 0 0 0 0 4 4 4 4 4 -1 1 -1 -1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 -1 0 2 3 4 3 3 -1 0 1 1 0 4 3 3 4 3 0 0 0 0 -1 4 4 4 4 3 0 0 -1 0 -1 3 4 4 4 4 0 0 1 0 0 3 4 3 3 3 0 0 0 0 -1 2 3 4 3 3 0 -1 -1 0 0 1 2 3 2 3 -1 0 0 0 1 2 4 3 3 3 -1 0 0 0 1 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
0 -1 -1 -1 0 2 3 3 4 3 -1 0 0 0 0 3 3 3 3 4 -1 0 0 -1 -1 3 3 4 3 3 0 0 0 0 0 4 4 4 4 4 0 0 0 0 0 4 3 3 4 4 0 -1 -1 0 0 3 4 3 4 4 -1 1 0 0 0 4 3 3 3 4 0 0 0 0 0 4 4 4 4 4 0 0 0 0 0 4 4 4 4 4 0 0 0 0 0 4 4 4 4 4 0 0 0 0 0 3 3 4 3 4 0 0 0 0 0 3 4 4 4 4 0 -1 0 1 -1 2 3 4 3 3 0 0 0 0 0 2 3 3 3 2 1 -1 -1 0 1 3 3 4 3 3 1 -1 1 1 0 3 3 3 3 3 1 0 0 1 0 4 4 4 2 3 1 -1 1 -1 0 4 3 3 3 3 0 0 0 0 0 2 3 4 4 4 0 0 0 0 0 3 3 3 3 3 -1 0 0 0 -1 3 3 4 3 4 0 0 1 -1 1 4 4 3 3 3 -1 0 0 0 0 4 4 3 3 4 0 0 -1 0 0 4 3 4 4 4 0 0 0 0 0 4 4 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
0 0 0 0 0 3 2 3 3 3 1 0 -1 -1 0 4 4 3 4 3 0 0 0 0 -1 2 4 4 4 4 1 0 0 -1 0 2 3 3 3 3 0 0 0 0 0 3 4 4 4 4 0 0 0 -1 0 2 3 3 3 3 1 0 0 1 0 3 3 3 4 3 0 1 1 0 0 3 2 4 3 4 0 0 0 0 0 4 4 3 3 3 0 0 0 0 0 3 4 3 4 3 0 0 0 -1 -1 3 3 4 3 3 0 0 0 0 0 4 4 4 4 4 -1 -1 0 0 0 2 4 4 3 3 0 0 0 0 0 4 4 4 4 3 0 0 -1 1 0 3 4 4 4 3 0 0 1 1 1 3 3 3 3 3 1 -1 0 1 1 4 4 4 3 3 -1 0 1 0 0 4 3 3 3 4 0 0 0 0 0 4 4 4 4 4 0 0 0 0 0 4 4 4 4 4 0 0 0 0 0 3 2 3 3 3 0 -1 0 0 -1 4 4 4 4 4 0 0 0 0 0 4 4 4 4 3 0 -1 -1 -1 1 4 4 4 4 4 0 0 0 0 0 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
-1 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
LAMPIRAN III
TABULASI DATA YANG SUDAH VALID DAN RELIABEL
Variabel Atraksi
No At1 At2 At3 At4 Total Rata-rata 1 1 1 1 1 4 1 2 4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 3 15 3,75 5 3 3 4 3 13 3,25 6 3 4 4 3 14 3,5 7 4 4 4 3 15 3,75 8 4 4 4 4 16 4 9 4 4 4 4 16 4 10 4 3 3 4 14 3,5 11 1 2 1 1 5 1,25 12 4 3 4 3 14 3,5 13 3 3 3 3 12 3 14 3 2 2 2 9 2,25 15 4 3 4 4 15 3,75 16 3 3 4 3 13 3,25 17 4 3 4 3 14 3,5 18 2 2 1 1 6 1,5 19 3 3 3 3 12 3 20 3 3 3 3 12 3 21 3 2 3 3 11 2,75 22 4 2 4 3 13 3,25 23 3 3 3 4 13 3,25 24 4 3 3 3 13 3,25 25 3 4 4 3 14 3,5 26 1 1 1 1 4 1 27 3 4 3 3 13 3,25 28 3 3 4 3 13 3,25 29 4 3 3 4 14 3,5 30 4 4 3 4 15 3,75 31 3 4 3 3 13 3,25 32 4 3 4 4 15 3,75 33 4 2 3 3 12 3 34 4 4 4 3 15 3,75 35 4 4 4 3 15 3,75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
36 4 4 4 4 16 4 37 3 3 4 3 13 3,25 38 4 3 4 4 15 3,75 39 4 4 3 4 15 3,75 40 4 3 3 4 14 3,5 41 4 4 4 4 16 4 42 4 4 3 4 15 3,75 43 4 3 4 3 14 3,5 44 4 4 3 4 15 3,75 45 4 4 3 4 15 3,75 46 4 4 4 4 16 4 47 4 4 4 4 16 4 48 4 4 4 4 16 4 49 4 4 4 4 16 4 50 2 2 2 2 8 2 51 3 4 3 3 13 3,25 52 3 3 3 4 13 3,25 53 4 4 4 4 16 4 54 4 4 4 4 16 4 55 4 4 3 4 15 3,75 56 4 3 4 3 14 3,5 57 4 4 4 4 16 4 58 4 4 3 3 14 3,5 59 3 2 3 2 10 2,5 60 3 3 3 3 12 3 61 4 4 4 4 16 4 62 4 3 4 3 14 3,5 63 3 3 3 4 13 3,25 64 3 3 3 2 11 2,75 65 3 2 3 3 11 2,75 66 4 4 3 3 14 3,5 67 4 3 4 3 14 3,5 68 4 4 4 4 16 4 69 4 4 4 4 16 4 70 3 4 4 3 14 3,5 71 4 4 4 4 16 4 72 3 4 4 4 15 3,75 73 3 3 4 3 13 3,25 74 3 4 4 3 14 3,5 75 3 3 3 3 12 3 76 4 4 3 3 14 3,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
77 4 3 3 3 13 3,25 78 3 2 3 3 11 2,75 79 3 4 3 3 13 3,25 80 4 3 4 4 15 3,75 81 4 3 3 3 13 3,25 82 3 4 4 3 14 3,5 83 4 4 3 4 15 3,75 84 4 3 3 4 14 3,5 85 3 3 4 3 13 3,25 86 4 4 3 4 15 3,75 87 4 4 3 4 15 3,75 88 4 4 4 4 16 4 89 1 1 1 1 4 1 90 3 3 2 3 11 2,75 91 4 3 4 4 15 3,75 92 4 3 4 2 13 3,25 93 4 4 4 4 16 4 94 4 4 4 4 16 4 95 2 3 3 4 12 3 96 4 3 3 3 13 3,25 97 4 4 3 3 14 3,5 98 4 4 4 4 16 4 99 3 3 3 4 13 3,25 100 1 1 1 1 4 1
Total 347 330 335 328 1340 335 Rata-rata 3,47 3,3 3,35 3,28 13,4 3,35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Variabel Aksesibilitas
No Ak1 Ak2 Ak3 Ak4 Ak5 Total Rata-rata 1 1 1 1 1 1 5 1 2 4 4 4 4 4 20 4 3 3 2 2 2 3 12 2,4 4 3 2 3 3 3 14 2,8 5 3 2 3 3 3 14 2,8 6 2 3 4 4 3 16 3,2 7 4 4 4 4 4 20 4 8 4 2 3 3 4 16 3,2 9 4 4 4 4 4 20 4 10 3 2 2 2 3 12 2,4 11 2 1 1 1 1 6 1,2 12 3 3 3 3 3 15 3 13 3 3 2 2 3 13 2,6 14 3 3 1 1 4 12 2,4 15 4 4 4 4 4 20 4 16 3 2 3 4 2 14 2,8 17 4 3 3 3 4 17 3,4 18 3 3 3 4 3 16 3,2 19 3 2 2 3 3 13 2,6 20 3 1 2 2 4 12 2,4 21 2 1 2 2 1 8 1,6 22 2 2 3 3 3 13 2,6 23 3 2 1 2 2 10 2 24 3 3 2 2 2 12 2,4 25 2 2 2 2 3 11 2,2 26 1 1 1 1 1 5 1 27 3 3 3 3 3 15 3 28 3 2 2 3 3 13 2,6 29 4 3 4 3 4 18 3,6 30 4 3 4 3 4 18 3,6 31 3 3 3 3 3 15 3 32 3 2 2 2 3 12 2,4 33 2 2 2 2 2 10 2 34 3 3 3 3 4 16 3,2 35 3 3 3 3 3 15 3 36 4 4 4 4 4 20 4 37 2 1 2 2 2 9 1,8 38 4 3 3 3 4 17 3,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
39 3 3 3 4 4 17 3,4 40 3 3 3 3 3 15 3 41 3 2 2 2 2 11 2,2 42 3 3 3 3 3 15 3 43 3 2 3 2 2 12 2,4 44 4 3 3 3 4 17 3,4 45 3 3 3 3 3 15 3 46 4 4 3 3 4 18 3,6 47 3 2 3 3 4 15 3 48 4 2 3 3 4 16 3,2 49 4 4 4 4 4 20 4 50 3 2 3 2 4 14 2,8 51 4 3 3 3 3 16 3,2 52 2 2 2 2 2 10 2 53 4 4 4 4 4 20 4 54 4 3 3 3 4 17 3,4 55 1 1 1 1 1 5 1 56 4 4 4 3 3 18 3,6 57 4 3 3 3 3 16 3,2 58 4 3 4 4 4 19 3,8 59 4 4 4 3 3 18 3,6 60 3 2 3 3 3 14 2,8 61 3 3 3 3 3 15 3 62 3 3 2 2 2 12 2,4 63 3 2 2 2 3 12 2,4 64 1 1 1 1 1 5 1 65 3 2 3 3 3 14 2,8 66 3 3 2 2 3 13 2,6 67 4 4 4 4 4 20 4 68 4 3 3 3 3 16 3,2 69 4 3 4 3 4 18 3,6 70 3 2 3 2 3 13 2,6 71 4 3 4 3 3 17 3,4 72 2 1 1 1 1 6 1,2 73 3 3 3 3 4 16 3,2 74 3 4 3 3 3 16 3,2 75 3 3 3 3 2 14 2,8 76 1 1 1 1 1 5 1 77 3 2 2 2 2 11 2,2 78 2 2 3 3 3 13 2,6 79 2 2 3 2 2 11 2,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
80 4 2 3 3 3 15 3 81 4 4 4 3 4 19 3,8 82 2 1 3 3 4 13 2,6 83 2 3 2 2 2 11 2,2 84 2 3 3 2 3 13 2,6 85 3 2 3 3 2 13 2,6 86 3 4 3 3 4 17 3,4 87 4 2 2 3 3 14 2,8 88 4 3 3 3 3 16 3,2 89 3 2 2 2 3 12 2,4 90 3 1 2 3 3 12 2,4 91 3 3 3 3 4 16 3,2 92 3 1 2 2 3 11 2,2 93 4 4 4 4 4 20 4 94 4 4 3 4 2 17 3,4 95 4 4 2 2 3 15 3 96 3 4 2 2 3 14 2,8 97 2 2 3 2 3 12 2,4 98 3 3 3 4 4 17 3,4 99 3 2 2 2 2 11 2,2
100 3 2 2 2 2 11 2,2 Total 307 259 273 270 299 1408 281,6
Rata-rata 3,07 2,59 2,73 2,7 2,99 14,08 2,816
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Variabel Ancillary Services
No An1 An2 An3 An4 An5 Total Rata-rata 1 2 2 2 3 3 12 2,4 2 2 2 3 3 3 13 2,6 3 1 3 3 3 3 13 2,6 4 3 2 3 3 4 15 3 5 3 3 3 3 3 15 3 6 3 2 4 3 4 16 3,2 7 2 2 3 3 3 13 2,6 8 3 3 2 2 3 13 2,6 9 4 4 4 4 4 20 4 10 2 2 2 3 3 12 2,4 11 3 2 3 2 3 13 2,6 12 4 4 3 4 3 18 3,6 13 3 2 2 2 2 11 2,2 14 3 3 2 2 2 12 2,4 15 4 4 4 4 4 20 4 16 3 2 2 4 3 14 2,8 17 4 4 3 3 3 17 3,4 18 3 3 3 3 3 15 3 19 3 3 3 3 3 15 3 20 2 3 2 2 3 12 2,4 21 1 1 3 2 3 10 2 22 3 2 3 3 4 15 3 23 2 2 2 2 3 11 2,2 24 3 2 3 2 3 13 2,6 25 4 4 3 4 4 19 3,8 26 2 2 3 3 3 13 2,6 27 3 3 3 3 3 15 3 28 2 2 2 3 3 12 2,4 29 2 2 2 2 3 11 2,2 30 4 1 4 4 4 17 3,4 31 3 3 3 3 3 15 3 32 2 3 2 3 2 12 2,4 33 1 1 3 2 3 10 2 34 4 3 4 4 4 19 3,8 35 3 3 3 3 4 16 3,2 36 4 4 3 2 2 15 3 37 2 3 2 3 3 13 2,6 38 3 4 4 4 4 19 3,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
39 3 3 3 3 4 16 3,2 40 3 3 3 3 3 15 3 41 1 2 2 3 3 11 2,2 42 3 3 4 3 4 17 3,4 43 3 2 2 2 4 13 2,6 44 3 4 4 4 4 19 3,8 45 3 3 3 3 3 15 3 46 3 3 3 4 3 16 3,2 47 2 3 3 4 4 16 3,2 48 2 4 4 3 4 17 3,4 49 3 3 3 4 4 17 3,4 50 1 2 4 3 3 13 2,6 51 3 3 2 2 4 14 2,8 52 2 2 3 3 3 13 2,6 53 4 4 4 2 4 18 3,6 54 4 4 4 3 3 18 3,6 55 4 3 4 3 4 18 3,6 56 4 4 4 4 4 20 4 57 4 3 4 4 4 19 3,8 58 4 4 3 4 4 19 3,8 59 2 1 3 3 3 12 2,4 60 2 2 3 2 3 12 2,4 61 3 3 3 3 3 15 3 62 2 3 3 2 3 13 2,6 63 2 3 2 3 3 13 2,6 64 2 3 3 3 3 14 2,8 65 3 2 3 3 3 14 2,8 66 2 3 3 4 3 15 3 67 3 2 3 2 3 13 2,6 68 3 2 2 3 4 14 2,8 69 4 4 4 3 3 18 3,6 70 3 3 3 3 3 15 3 71 4 4 4 4 4 20 4 72 1 1 1 1 1 5 1 73 3 3 3 3 4 16 3,2 74 3 3 3 3 3 15 3 75 2 2 2 2 2 10 2 76 3 3 4 4 4 18 3,6 77 2 1 3 2 2 10 2 78 2 3 3 2 4 14 2,8 79 4 2 3 3 3 15 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
80 3 3 4 3 3 16 3,2 81 4 4 4 3 3 18 3,6 82 3 2 3 3 3 14 2,8 83 1 3 3 4 3 14 2,8 84 2 2 3 3 2 12 2,4 85 2 2 2 3 3 12 2,4 86 4 3 3 4 3 17 3,4 87 1 1 2 3 3 10 2 88 4 4 4 4 3 19 3,8 89 1 1 3 4 4 13 2,6 90 1 2 3 3 4 13 2,6 91 3 4 3 2 3 15 3 92 2 2 2 3 2 11 2,2 93 3 3 4 3 2 15 3 94 1 2 1 3 4 11 2,2 95 2 1 1 3 2 9 1,8 96 3 3 3 3 3 15 3 97 2 2 3 3 2 12 2,4 98 3 3 3 4 4 17 3,4 99 3 2 3 3 3 14 2,8 100 3 2 3 3 3 14 2,8
Total 270 266 295 300 319 1450 290 Rata-rata 2,7 2,66 2,95 3 3,19 14,5 2,9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Variabel Amenitas
No Am1 Am2 Am3 Am4 Am5 Total Rata-rata 1 3 3 2 3 3 14 2,8 2 2 3 2 3 3 13 2,6 3 3 3 2 2 4 14 2,8 4 2 3 2 3 3 13 2,6 5 3 3 3 3 4 16 3,2 6 2 3 3 4 4 16 3,2 7 2 2 2 3 3 12 2,4 8 2 2 3 2 4 13 2,6 9 4 4 4 4 4 20 4 10 2 3 4 4 4 17 3,4 11 2 2 3 3 3 13 2,6 12 3 3 3 3 3 15 3 13 2 2 3 2 3 12 2,4 14 4 4 1 1 2 12 2,4 15 3 4 4 3 4 18 3,6 16 4 4 3 3 4 18 3,6 17 2 2 3 2 2 11 2,2 18 3 3 3 3 3 15 3 19 2 2 2 3 3 12 2,4 20 3 3 3 3 3 15 3 21 2 1 1 2 1 7 1,4 22 4 1 3 3 2 13 2,6 23 2 1 2 3 3 11 2,2 24 2 2 2 3 3 12 2,4 25 3 3 3 2 4 15 3 26 3 2 2 3 3 13 2,6 27 4 3 3 3 3 16 3,2 28 2 3 2 4 4 15 3 29 4 3 3 3 4 17 3,4 30 3 2 2 2 4 13 2,6 31 3 3 3 3 3 15 3 32 2 2 3 3 3 13 2,6 33 1 2 2 2 3 10 2 34 3 3 3 4 4 17 3,4 35 3 3 3 4 3 16 3,2 36 1 1 4 4 3 13 2,6 37 3 1 3 3 3 13 2,6 38 3 3 4 4 4 18 3,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
39 3 3 3 3 4 16 3,2 40 4 3 3 3 3 16 3,2 41 2 1 3 2 3 11 2,2 42 3 3 4 3 3 16 3,2 43 2 2 4 2 4 14 2,8 44 4 3 4 4 4 19 3,8 45 3 3 3 3 4 16 3,2 46 4 3 4 4 3 18 3,6 47 4 4 3 4 4 19 3,8 48 4 4 4 4 4 20 4 49 4 4 4 4 4 20 4 50 3 2 2 4 3 14 2,8 51 3 2 3 3 3 14 2,8 52 3 2 3 3 3 14 2,8 53 3 3 4 3 2 15 3 54 2 3 2 2 1 10 2 55 3 3 3 3 3 15 3 56 4 4 3 3 3 17 3,4 57 3 4 3 3 4 17 3,4 58 3 4 4 4 4 19 3,8 59 4 2 1 4 3 14 2,8 60 2 2 3 3 2 12 2,4 61 3 3 3 3 4 16 3,2 62 3 2 3 2 2 12 2,4 63 2 2 3 3 3 13 2,6 64 3 3 3 3 3 15 3 65 2 3 2 3 3 13 2,6 66 3 4 4 4 4 19 3,8 67 2 2 3 3 3 13 2,6 68 3 2 4 3 4 16 3,2 69 4 4 3 3 4 18 3,6 70 3 3 3 3 3 15 3 71 4 3 3 3 2 15 3 72 1 1 1 1 2 6 1,2 73 4 3 3 3 3 16 3,2 74 2 2 3 3 2 12 2,4 75 2 3 3 3 4 15 3 76 1 1 1 1 1 5 1 77 1 1 1 3 2 8 1,6 78 2 2 3 3 3 13 2,6 79 2 2 3 3 4 14 2,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
80 3 3 3 3 3 15 3 81 4 4 4 3 3 18 3,6 82 4 4 4 4 4 20 4 83 3 2 3 1 3 12 2,4 84 2 3 2 3 3 13 2,6 85 3 1 3 2 3 12 2,4 86 3 3 4 4 3 17 3,4 87 2 1 3 3 3 12 2,4 88 4 4 4 3 3 18 3,6 89 2 1 2 3 3 11 2,2 90 3 2 1 3 3 12 2,4 91 3 4 3 4 4 18 3,6 92 2 1 3 4 3 13 2,6 93 2 2 2 2 4 12 2,4 94 4 4 4 4 4 20 4 95 3 1 3 3 3 13 2,6 96 3 2 4 3 3 15 3 97 2 3 3 4 3 15 3 98 3 2 3 3 4 15 3 99 2 2 3 3 4 14 2,8 100 1 1 1 1 1 5 1
Total 276 257 287 299 317 1436 287,2 Rata-rata 2,76 2,57 2,87 2,99 3,17 14,36 2,872
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Variabel Kepuasan
No Kepuas1 Kepuas2 Kepuas3 Kepuas4 Kepuas5 Total Rata-rata 1 -1 -1 -1 -1 -1 -5 -1 2 1 1 1 1 1 5 1 3 1 -1 -1 -1 0 -2 -0,4 4 0 1 1 1 1 4 0,8 5 0 0 1 1 0 2 0,4 6 0 0 0 0 -1 -1 -0,2 7 1 1 1 1 1 5 1 8 0 0 0 0 -1 -1 -0,2 9 1 1 1 1 -1 3 0,6 10 0 0 0 0 0 0 0 11 -1 -1 -1 -1 -1 -5 -1 12 0 0 -1 0 1 0 0 13 0 0 0 0 0 0 0 14 1 -1 -1 -1 0 -2 -0,4 15 0 0 0 0 0 0 0 16 0 0 0 0 0 0 0 17 0 0 0 1 -1 0 0 18 0 -1 -1 0 -1 -3 -0,6 19 -1 1 0 -1 -1 -2 -0,4 20 0 -1 0 0 0 -1 -0,2 21 -1 0 0 0 1 0 0 22 1 0 0 0 0 1 0,2 23 1 0 0 0 0 1 0,2 24 -1 0 0 -1 0 -2 -0,4 25 -1 -1 0 1 -1 -2 -0,4 26 -1 -1 -1 -1 -1 -5 -1 27 0 -1 -1 1 0 -1 -0,2 28 0 0 -1 0 -1 -2 -0,4 29 1 -1 0 1 -1 0 0 30 1 0 1 -1 1 2 0,4 31 -1 0 0 0 -1 -2 -0,4 32 0 0 0 -1 -1 -2 -0,4 33 0 0 1 -1 0 0 0 34 0 -1 0 1 0 0 0 35 1 0 1 -1 -1 0 0 36 -1 0 0 0 0 -1 -0,2 37 0 1 0 -1 0 0 0 38 -1 0 0 0 -1 -2 -0,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
39 0 0 0 0 0 0 0 40 -1 1 -1 -1 0 -2 -0,4 41 0 0 0 -1 0 -1 -0,2 42 -1 0 1 1 0 1 0,2 43 0 0 0 0 -1 -1 -0,2 44 0 0 -1 0 -1 -2 -0,4 45 0 0 1 0 0 1 0,2 46 0 0 0 0 -1 -1 -0,2 47 0 -1 -1 0 0 -2 -0,4 48 -1 0 0 0 1 0 0 49 -1 0 0 0 1 0 0 50 0 -1 -1 -1 0 -3 -0,6 51 -1 0 0 0 0 -1 -0,2 52 -1 0 0 -1 -1 -3 -0,6 53 0 0 0 0 0 0 0 54 0 0 0 0 0 0 0 55 0 -1 -1 0 0 -2 -0,4 56 -1 1 0 0 0 0 0 57 0 0 0 0 0 0 0 58 0 0 0 0 0 0 0 59 0 0 0 0 0 0 0 60 0 0 0 0 0 0 0 61 0 0 0 0 0 0 0 62 0 -1 0 1 -1 -1 -0,2 63 0 0 0 0 0 0 0 64 1 -1 -1 0 1 0 0 65 1 -1 1 1 0 2 0,4 66 1 0 0 1 0 2 0,4 67 1 -1 1 -1 0 0 0 68 0 0 0 0 0 0 0 69 0 0 0 0 0 0 0 70 -1 0 0 0 -1 -2 -0,4 71 0 0 1 -1 1 1 0,2 72 -1 0 0 0 0 -1 -0,2 73 0 0 -1 0 0 -1 -0,2 74 0 0 0 0 0 0 0 75 0 0 0 0 0 0 0 76 1 0 -1 -1 0 -1 -0,2 77 0 0 0 0 -1 -1 -0,2 78 1 0 0 -1 0 0 0 79 0 0 0 0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
80 0 0 0 -1 0 -1 -0,2 81 1 0 0 1 0 2 0,4 82 0 1 1 0 0 2 0,4 83 0 0 0 0 0 0 0 84 0 0 0 0 0 0 0 85 0 0 0 -1 -1 -2 -0,4 86 0 0 0 0 0 0 0 87 -1 -1 0 0 0 -2 -0,4 88 0 0 0 0 0 0 0 89 0 0 -1 1 0 0 0 90 0 0 1 1 1 3 0,6 91 1 -1 0 1 1 2 0,4 92 -1 0 1 0 0 0 0 93 0 0 0 0 0 0 0 94 0 0 0 0 0 0 0 95 0 0 0 0 0 0 0 96 0 -1 0 0 -1 -2 -0,4 97 0 0 0 0 0 0 0 98 0 -1 -1 -1 1 -2 -0,4 99 0 0 0 0 0 0 0 100 -1 -1 -1 -1 -1 -5 -1
Total -4 -14 -4 -6 -13 -41 -8,2 Rata-rata -0,04 -0,14 -0,04 -0,06 -0,13 -0,41 -0,082
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Variabel Keputusan berkunjung kembali
No Keputus1 keputus2 keputus3 keputus4 keputus5 Total Rata-rata 1 1 1 1 1 1 5 1 2 3 3 3 3 4 16 3,2 3 1 1 1 1 1 5 1 4 4 3 3 3 3 16 3,2 5 3 3 3 3 3 15 3 6 3 3 4 2 3 15 3 7 3 3 4 1 3 14 2,8 8 2 4 4 4 4 18 3,6 9 4 4 3 4 3 18 3,6 10 4 4 4 4 4 20 4 11 1 1 1 1 1 5 1 12 3 3 3 3 3 15 3 13 3 3 3 3 3 15 3 14 2 3 3 3 4 15 3 15 4 4 4 4 4 20 4 16 2 3 3 3 3 14 2,8 17 4 4 4 4 4 20 4 18 3 3 3 3 3 15 3 19 4 3 4 3 4 18 3,6 20 3 3 3 3 3 15 3 21 4 3 3 3 4 17 3,4 22 3 3 4 3 3 16 3,2 23 3 3 3 3 3 15 3 24 4 3 3 3 4 17 3,4 25 3 3 3 3 4 16 3,2 26 1 1 1 1 1 5 1 27 1 3 4 3 4 15 3 28 4 4 4 3 4 19 3,8 29 2 3 4 3 3 15 3 30 2 2 3 3 2 12 2,4 31 4 4 3 3 3 17 3,4 32 3 3 3 3 4 16 3,2 33 2 3 4 3 4 16 3,2 34 3 4 4 3 4 18 3,6 35 3 3 4 3 3 16 3,2 36 4 3 3 3 4 17 3,4 37 3 3 3 3 4 16 3,2 38 4 4 3 4 3 18 3,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
39 4 4 4 4 4 20 4 40 1 1 1 1 1 5 1 41 2 3 4 3 3 15 3 42 4 3 3 4 3 17 3,4 43 4 4 4 4 3 19 3,8 44 3 4 4 4 4 19 3,8 45 3 4 3 3 3 16 3,2 46 2 3 4 3 3 15 3 47 1 2 3 2 3 11 2,2 48 2 4 3 3 3 15 3 49 3 3 3 3 3 15 3 50 2 3 3 4 3 15 3 51 3 3 3 3 4 16 3,2 52 3 3 4 3 3 16 3,2 53 4 4 4 4 4 20 4 54 4 3 3 4 4 18 3,6 55 3 4 3 4 4 18 3,6 56 4 3 3 3 4 17 3,4 57 4 4 4 4 4 20 4 58 4 4 4 4 4 20 4 59 4 4 4 4 4 20 4 60 3 3 4 3 4 17 3,4 61 3 4 4 4 4 19 3,8 62 2 3 4 3 3 15 3 63 2 3 3 3 2 13 2,6 64 3 3 4 3 3 16 3,2 65 3 3 3 3 3 15 3 66 4 4 4 2 3 17 3,4 67 4 3 3 3 3 16 3,2 68 2 3 4 4 4 17 3,4 69 3 3 3 3 3 15 3 70 3 3 4 3 4 17 3,4 71 4 4 3 3 3 17 3,4 72 4 4 3 3 4 18 3,6 73 4 3 4 4 4 19 3,8 74 4 4 3 3 3 17 3,4 75 3 2 3 3 3 14 2,8 76 4 4 3 4 3 18 3,6 77 2 4 4 4 4 18 3,6 78 2 3 3 3 3 14 2,8 79 3 4 4 4 4 19 3,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
80 2 3 3 3 3 14 2,8 81 3 3 3 4 3 16 3,2 82 3 2 4 3 4 16 3,2 83 4 4 3 3 3 17 3,4 84 3 4 3 4 3 17 3,4 85 3 3 4 3 3 16 3,2 86 4 4 4 4 4 20 4 87 2 4 4 3 3 16 3,2 88 4 4 4 4 3 19 3,8 89 3 4 4 4 3 18 3,6 90 3 3 3 3 3 15 3 91 4 4 4 3 3 18 3,6 92 4 3 3 3 4 17 3,4 93 4 4 4 4 4 20 4 94 4 4 4 4 4 20 4 95 3 2 3 3 3 14 2,8 96 4 4 4 4 4 20 4 97 4 4 4 4 3 19 3,8 98 4 4 4 4 4 20 4 99 3 3 3 3 3 15 3 100 1 1 1 1 1 5 1
Total 305 322 334 316 328 1605 321 Rata-rata 3,05 3,22 3,34 3,16 3,28 16,05 3,21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
LAMPIRAN IV
OUTPUT WARPPLS 6.0
Output Combine Loading and Cross-Loading sebelum penghapusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Output Combine Loading and Cross-Loading setelah penghapusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Output Correlations among Latent Variables
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Output Path Coeffients dan P value direct Effect
Output Path Coeffients dan P value Indirect Effect
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
LAMPIRAN V
SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI