Post on 21-Jul-2018
PENINGKATAN KERJASAMA DAN PRESTASI BELAJAR
IPS DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA
SISWA KELAS III SD KANISIUS KINTELAN I
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Filumena Ajeng Nastiti
NIM: 101134129
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENINGKATAN KERJASAMA DAN PRESTASI BELAJAR
IPS DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA
SISWA KELAS III SD KANISIUS KINTELAN I
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Filumena Ajeng Nastiti
NIM: 101134129
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014UAN PEMBIM BING
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
HALAMAN PENGESAHAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
AMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat dan kasih-Nya
kepada saya selama proses penulisan dari perencanaan hingga selesai.
2. Kedua orang tua peneliti tercinta, Piss Rakyan Mahakala Mintaraga
dan Sylvester Natalia Lilik Saptawati Widyarini yang telah memberikan
kasih sayang, mendoakan, mendidik, mendukung, memberikan semangat,
dan mencukupkan segala kebutuhan.
3. Kedua adik saya, Fabiola Nimas Ayu Sukeswari dan Felicitas Athalia
Sekardaniswara yang selalu memberikan dukungan juga doa kepada
saya.
4. Gerardus Krisna Satya yang senantiasa memberikan semangat
menyelesaikan pendidikan Sarjana.
5. Semua saudara yang telah memberikan dukungan dan doa kepada saya.
6. Sahabat- sahabat yang selalu menjadi penyemangat bagi saya.
7. Teman-teman PGSD angkatan 2010.
8. Almamaterku tercinta, Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN MOTTO
Dia memberikan kekuatan kepada yang lelah
dan menambahkan semangat kepada yang tiada berdaya.
(Yesaya 40: 29)
Christie Herie Hodie Semper
(Kristus dahulu, sekarang, selalu)
He who learns but does not think, is lost
He who thinks but does not learn is in great danger
(Confusius)
Ora et Labora
(Berdoa dan Bekerja)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karyaorang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar referensi sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 Juni 2014
Peneliti,
Filumena Ajeng Nastiti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata
Dharma.
Nama : Filumena Ajeng Nastiti
Nomor Induk Mahasiswa : 101134129
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
“PENINGKATAN KERJASAMA DAN PRESTASI BELAJAR IPS
DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS
III SD KANISIUS KINTELAN I YOGYAKARTA”beserta perangkat yang
diperlukan, (bila ada).
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin saya maupun memberikan royalty kepada saya, selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 22 Juli 2014
Yang menyatakan,
Filumena Ajeng Nastiti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Nastiti, F. A. (2014). Peningkatan Kerjasama dan Prestasi Belajar IPS dengan
Pembelajaran Kooperatif STAD pada Siswa Kelas III SD Kanisius
Kintelan I Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
IPS merupakan mata pelajaran yang penting diajarkan sejak kelas III.
Banyak siswa kelas III mengalami kesulitan untuk memahami materi mengenai
perekonomian dan kesejahteraan serta penggunaan uang. Kondisi ini didukung
dengan nilai rata-rata pada kondisi awal sebesar 54,55 dari Ulangan Tengah
Semester 2013/2014. Hasil observasi pada perilaku kerjasama yang ditunjukkan
bernilai sebesar 55,39%. Perilaku kerjasama yang dilihat adalah saling
ketergantungan siswa satu dengan yang lain dan menunjukkan interaksi yang baik
sehingga saling mendukung. Masalah yang lain adalah guru yang mengampu IPS
pada kelas III adalah guru baru yang mengajar. Pembelajaran kooperatif STAD
merupakan solusi untuk meningkatkan nilai prestasi belajar sekaligus
keterampilan bekerjasama.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) model Kurt Lewin dilakukan selama dua siklus. Pelaksanaan dilakukan
terhadap siswa kelas III SD dari tanggal 22 April-1 Mei 2014 di SD Kanisius
Kintelan 1 Yogyakarta. Instrumen yang dipakai adalah tes prestasi dan skala
kerjasama, dikerjakan siswa setiap akhir siklus serta observasi dan wawancara
terkait dengan peningkatan kerjasama dan prestasi dengan STAD. Pengolahan
data disajikan dalam bentuk tabel.
Peningkatan kerjasama dilihat dari rata-rata dari 55,39% menjadi 68,82%
pada siklus I dan siklus II meningkat sebesar 91,13%. Peningkatan ini dilihat dari
lembar observasi yang dari guru dan peneliti. Peningkatan prestasi ditunjukkan
dari rata-rata tes prestasi siklus I dan II dari kondisi awal 54,55 diperoleh 80,03
pada siklus I dan lebih tinggi lagi pada siklus II sebesar 89,28. Pembelajaran
kooperatif STAD mampu meningkatkan kerjasama dan prestasi belajar IPS siswa
kelas III SD semester genap tahun ajaran 2013/2014 SD Kanisius Kintelan 1
Yogyakarta.
Kata kunci: PTK, peningkatan kerjasama dan prestasi belajar IPS, pembelajaran
kooperatif STAD, kelas III SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Nastiti, F.A. (2014). Improving Cooperation and Learning Achievement of Social
Studies Using Cooperative Learning STAD for Students Grade 3rd
SD
Kanisius Kintelan I Yogyakarta . A Thesis. Yogyakarta: Elementary
Teacher Education Study Program, Sanata Dharma University.
Social is an important lesson that had been taught since grade III. Many
students had difficulty to understand the economics, welfare and the use of money.
This condition was supported by the average score of the initial conditions for
54.55 from Midterm Test 2013/2014. The observation result on the behaviour
cooperation shown for 55.39%. The behaviour cooperation that had been seen
was interdependence from each student and shown a good interaction so can
supported each other. Another problem was the social teacher in grade III is a
new teacher. STAD cooperative learning is a solution to improve the learning
achievement and cooperative skill.
This research used Classroom Action Research (CAR) observation method
Kurt Lewin model that have been done in two cycles. The observation had been
done to grade III elementary school students from April 22 until May 1, 2014 in
Kanisius Kintelan 1 Elementary School Yogyakarta. The instrument used
achievement test and cooperation scale that had been done every end of cycle also
the observation and interview related with cooperative improvement and
achievement with STAD. Processing of the data presented in tabular form.
Cooperation improvement viewed from the average from 55,39% became
68,82% in the first cycle and in the second cycle increased by 91,13%. This
improvement viewed from observation form from teachers and researcher.
Achievement improvement viewed from the average of achievement test first and
second cycle from the initial condition 54,55 retrieved 80,03 in the first cycle and
higher in the second cycle for 89,28. STAD cooperative learning could improve
the cooperation and social achievement grade III elementary school students
second semester school year 2013/2014 Kanisius Kintelan 1 Elementary School
Yogyakarta.
Keyword: Classroom Action Research, cooperative improvement and social
learning achievement, STAD cooperative learning, grade III elementary
school.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmatnya sehingga skripsi yang berjudul Peningkatan Kerjasama dan
Prestasi Belajar IPS dengan Pembelajaran Kooperatif STAD Pada Siswa Kelas
III SD Kanisius Kintelan I Yogyakartadapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini
disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai dengan baik tanpa
adanya doa, bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Karena itu,
dengan tulus hati perkenankanlah peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. selaku Kepala Program Studi
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D. selaku Wakaprodi PGSD.
4. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum. sebagai dosen pembimbing I skripsi yang
memberikan kritik pada awal mula penyusunan judul hingga selesai
penelitian.
5. Laurensia Aptik Evanjeli, S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan kepada peneliti dengan penuh kesabaran dan
kebijaksanaan sejak dari awal penulisan skripsi hingga selesai.
6. Kepala SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta yang telah memberikan ijin
kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di sekolah.
7. Catarina Dian Saraswati, S.Pd wali murid dan pengampu mata pelajaran IPS
kelas III SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta yang telah memberikan ijin,
bantuan, dukungan dan partisipasi selama peneliti melaksanakan penelitian di
sekolah.
8. Seluruh dosen PGSD USD yang telah memberikan kontribusi dan bantuan
dalam penelitian pengembangan ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
9. Siswa kelas III SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014
yang telah memberikan waktu untuk bekerja sama dengan baik selama
penelitian ini berlangsung.
10. Kedua orang tua saya, PiusRakyan Mahakala Mintaraga dan Sylvester Natalia
Lilik Saptawati Widyarini yang selalu memberikan kasih sayang, mendoakan,
mendidik, mendukung, dan memberikan semangat kepada peneliti.
11. Kedua adik saya, Fabiola Nimas Ayu Sukeswari dan Felicitas Athalia
Sekardaniswara yang selalu mendukung dan memberikan semangat bagi
peneliti untuk segera menyelesaikan skripsi.
12. Gerardus Krisna Satya yang selalu memberikan motivasi dan semangat untuk
menyelesaikan tugas-tugas kuliah hingga skripsi selesai.
13. Teman-teman PGSD angkatan 2010 kelas B yang telah memberikan dukungan
dan semangat kepada peneliti selama empat tahun berjuang bersama.
14. Segenap pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, terima kasih
atas semua bantuan dan doanya selama ini.
Peneliti menyadari bahawa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna, oleh
sebab itu peneliti mengharapkan saran, masukan, dan kritik yang membangun
demi tercapainya perbaikan skripsi yang lebih sempurna. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi perkembangan dunia
pendidikan pada khususnya. Terima kasih.
Peneliti,
Filumena Ajeng Nastiti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL … ………………………………………………... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv
MOTTO .................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .................................. vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .. vii
ABSTRAK ............................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .............................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................ xii
DAFTAR TABEL .………………………............................................... xvi
DAFTAR BAGAN .……………………………...…................................ xviii
DAFTAR GAMBAR .………………………….……………..………..... xix
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………….......................... xx
BAB I PENDAHULUAN .…………………………………....……….. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ………………………….…………. 1
1.2 Batasan Masalah …………………………………..………... 8
1.3 Rumusan Masalah ..……………………………..…………... 8
1.4 Tujuan Penelitian …………………………………..……….. 9
1.5 Manfaat Penelitian ………………………….………………. 9
1.6 Definisi Operasional ……………………….……………….. 10
BAB II LANDASAN TEORI .……………..………..………………… 11
2.1 Kajian Teori ……………………………………..………………….. 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.1.1 Pembelajaran Kooperatif ………………………………………… 11
2.1.1.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif …………………………... 11
2.1.1.2 Ciri- Ciri Pembelajaran Kooperatif……………………..……… 11
2.1.1.3 Manfaat Pembelajaran Kooperatif………………….…………... 13
2.1.1.4 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ………..….. 15
2.1.2 STAD (Student Team Achievement Divissions) …………………. 16
2.1.2.1 Pengertian STAD ………………………….…………………… 16
2.1.2.2 Langkah-langkah STAD ……………………………………….. 17
2.1.3 Kerjasama ……………………………………………..………… 19
2.1.3.1 Pengertian Kerjasama …………………………………..……… 19
2.1.3.2 Unsur- unsur Kerjasama …………………………………........... 20
2.1.4 Prestasi Belajar ………………………………………..………….. 22
2.1.4.1 Pengertian Prestasi Belajar …………………………..…………. 22
2.1.4.2 Faktor-faktor yang Mendukung Prestasi Belajar ………..……… 23
2.1.5 IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) ………………………………..….. 24
2.1.5.1 Pengertian IPS ……………………………………….…………. 24
2.1.5.2 Tujuan IPS ………………………………………….…………... 24
2.1.5.3 Materi IPS …………………………………………..…………... 26
2.1.5.3.1 Sejarah Uang ……………………………………..…………... 26
2.1.5.3.2 Jenis Uang …………………………………………..………… 27
2.1.5.3.3 Cara Mengelola Uang yang Baik …………………..………… 29
2.2 Penelitian Yang Relevan ………………………………..…………... 30
2.2.1 Deskripsi Penelitian Yang Relevan ………………………………. 30
2.2.2 Literatur Map …………………………………………...………… 33
2.3 Kerangka Berpikir ………………………………………..………… 34
2.4 Hipotesis Penelitian …………………………………………...…..... 35
BAB III METODE PENELITIAN………………………………..……. 36
3.1 Jenis Penelitian ………………………………………………..……. 36
3.2 Setting Penelitian …………………………………………..……….. 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3.2.1 Tempat Penelitian …………………………………………..…….. 37
3.2.2 Subjek Penelitian ……………………………………………...….. 37
3.2.3 Objek Penelitian ……………………………………………..……. 38
3.2.4 Waktu Penelitian …………………………………………......…… 39
3.3 Rencana Tindakan ……………………………………………….….. 39
3.3.1 Persiapan ………………………………………………………..… 39
3.3.2 Pelaksanaan ……………………………………………………..… 40
3.3.3 Rencana Setiap Siklus …………………………………………..… 42
3.3.3.1 Siklus I ………………………………………………………..… 42
3.3.3.1.1 Pertemuan 1 Siklus I ………………………………………..… 42
3.3.3.1.2 Pertemuan 2 Siklus I ……………………………………..…… 43
3.3.3.2 Siklus II …………………………………………………..……... 43
3.3.3.2.1 Pertemuan 1Siklus II ……………………………………..…… 44
3.3.3.2.2 Pertemuan 2 Siklus II …………………………………......…... 44
3.4 Instrumen Penelitian ……………………………………..…………. 45
3.4.1 Instrumen Penelitian Variabel Kerjasama ………………………… 45
3.4.2 Instrumen Variabel Prestasi Belajar IPS ………………..………… 47
3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ……………..……… 48
3.5.1 Validitas Instrumen Penelitian …………………………………..... 48
3.5.2 Reliabilitas Instrumen Penelitian ……………………………..…... 53
3.6 Teknik Pengumpulan Data …………………………………..……... 54
3.6.1 Pengumpulan Data Variabel Kerjasama …………………..……… 54
3.6.2 Pengumpulan Data Variabel Prestasi Belajar IPS ………..………. 57
3.7 Teknik Analisis Data ………………………………………..……… 58
3.7.1 Analisis Data Variabel Kerjasama …………………………..……. 58
3.7.2 Analisis Data Variabel Prestasi Belajar IPS …………………..….. 60
3.8 Indikator Keberhasilan ……………………………………….….… 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………….….... 63
4.1 Hasil Penelitian ……………………….………………………….…. 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
4.1.1 Siklus I ……………………………………………….…………... 63
4.1.1.1 Perencanaan Siklus I …………………………….……………... 63
4.1.1.2 Tindakan Siklus I …………………………………………….… 63
4.1.1.2.1 Pertemuan Pertama Siklus I …………………………….……. 65
4.1.1.2.2 Pertemuan Kedua Siklus I ………………………………….… 69
4.1.1.3 Pengamatan Siklus I ………………………………………….… 72
4.1.1.4 Refleksi Siklus I ……………………………………….…….…. 76
4.1.2 Siklus II ……………………………………..………………….… 78
4.1.2.1 Perencanaan Siklus II …………………………….………….…. 78
4.1.2.2 Tindakan Siklus II …………………………….…………….….. 79
4.1.2.2.1 Pertemuan Pertama Siklus II ……………………………….… 79
4.1.2.2.2 Pertemuan Kedua Siklus II ……………………………….…... 81
4.1.2.2.3 Pertemuan Ketiga Siklus II ……………………………..…….. 84
4.1.2.3 Pengamatan Siklus II ……………………………….……….….. 84
4.1.2.4 Refleksi Siklus II …………….…………………………….…… 87
4.2 Pembahasan ………………………………………………………… 88
4.2.1 Kerjasama …………………………………………………….….. 88
4.2.2 Prestasi Belajar IPS ………………………………………….…… 90
BAB V KESIMPULAN DAN PENUTUP ……….………….……..…. 92
5.1 Kesimpulan …………………………………………………………. 92
5.2 Keterbatasan Penelitian ………………………………………..…… 92
5.3 Saran …………………………………………………………….….. 92
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………….…….……. 95
LAMPIRAN ……………………………………….……………….…... 97
DOKUMENTASI FOTO ………………………………………….……. 169
BIODATA PENULIS ……………………..……………………………... 170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Pedoman Pemberian Skor Perkembangan Individu ………….. 18
Tabel 2. Pedoman Pemberian Penghargaan Kategori Kelompok …….... 19
Tabel 3 Daftar Nilai- Nilai Mata Uang Negara- Negara ………………. 27
Tabel 4. Kisi- Kisi Instrumen Observasi dan Wawancara ……………... 46
Tabel 5. Kisi- kisi Instrumen Skala ………………………………….… 46
Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen Wawancara …………………………….… 47
Tabel 7. Kisi- Kisi Tes Prestasi Siklus I…………….…....…..…….…… 47
Tabel 8. Kisi- Kisi Tes Prestasi Individu Siklus II ……………………... 48
Tabel 9. Hasil Validasi Empirik Tes Prestasi Siklus I ………….…….… 50
Tabel 10. Hasil Validasi Empirik Tes Prestasi Siklus II …………….…. 51
Tabel 11. Hasil Validasi Empirik Skala Kerjasama …….…..………….. 51
Tabel 12. Kriteria Reliabilitas ……………………………………….…. 53
Tabel 13. Hasil Uji Reliabilitas Tes Prestasi Siklus I ….……………..… 53
Tabel 14. Hasil Uji Reliabilitas Tes Prestasi Siklus II ….……..……..…. 54
Tabel 15. Hasil Uji Reliabilitas Skala Kerjasama ….……….…………. 54
Tabel 16. Skor Aitem Skala ……......…………………………………... 59
Tabel 17. Pedoman Kriteria PAP II …………………………………..… 59
Tabel 18. Indikator Keberhasilan Tindakan …………..………………… 62
Tabel 19. Daftar Nilai Ulangan Tengah Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014
Siswa Kelas III SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta ………... 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 20. Rencana Daftar Kelompok Siklus I ………………………….. 65
Tabel 21. Daftar Kelompok Siklus I ………………………………….... 66
Tabel 22. Daftar Nilai Kuis Individu I Siklus I ………………………... 67
Tabel 23. Nilai Kuis Individu II Siklus I …………………………….…. 70
Tabel 24. Nilai Tes Prestasi Siklus I ……………………………………. 71
Tabel 25. Hasil Observasi Kerjasama Siklus I ………………………..... 73
Tabel 26. Hasil Skala Kerjasama Siswa dan Kriteria Penilaian ……..…. 74
Tabel 27. Daftar Skor Kemajuan Siswa Siklus I ……………………….. 75
Tabel 28. Kriteria Penghargaan Kelompok Siklus I ………………….… 76
Tabel 29. Nilai Kuis Individu I Siklus II ………………………….……. 80
Tabel 30. Nilai Kuis Individu II Siklus II ………………...…………..… 82
Tabel 31. Nilai Tes Prestasi Siklus II ………………………………..…. 83
Tabel 32. Nilai Observasi Kerjasama Siklus II …………………..….…. 85
Tabel 33. Hasil Skala Kerjasama Siswa dan Kriteria Penilaian ……...… 86
Tabel 34. Daftar Skor Kemajuan Siswa Siklus II ……………………… 86
Tabel 35. Kriteria Penghargaan Kelompok Siklus II ……………..……. 87
Tabel 36. Hasil Kerjasama Siswa Berdasarkan Observasi ……….…..… 88
Tabel 37. Hasil Kerjasama Siswa Berdasarkan Skala .....………….…… 89
Tabel 38. Hasil Prestasi IPS Berdasarkan Tes Prestasi …….…….…….. 90
Tabel 39. Hasil Target Capaian Penelitian Tindakan Kelas …………… 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR BAGAN
Bagan 1. Literature Map ………………………………..…………....… 33
Bagan 2. Siklus PTK Model Kurt Lewin ………………………………. 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Jenis Mata Uang Kertas yang Berlaku di Indonesia ………... 28
Gambar 2. Jenis Mata Uang Logam yang Berlaku di Indonesia …….…. 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian ………….. 97
Lampiran 2. Surat Pernyataan Bersedia Menjadi Narasumber …………. 98
Lampiran 3. Hasil Validasi Empirik Tes Prestasi Siklus I ……………... 99
Lampiran 4. Hasil Validasi Empirik Tes Prestasi Siklus II …………..… 100
Lampiran 5. Hasil Validasi Empirik Skala Kerjasama …………………. 101
Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I …….……..… 102
Lampiran 7. Tes Prestasi Siklus I ………………….……………….….. 120
Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II……...……… 124
Lampiran 9. Tes Prestasi Siklus II ……………………….….……….… 141
Lampiran 10. Lembar Instrumen Observasi Kerjasama ……………..… 146
Lampiran 11. Lembar Instrumen Skala Kerjasama …………..…….…... 149
Lampiran 12. Lembar Instrumen Wawancara ……………………….… 151
Lampiran 13. Hasil Kerja Siswa Kuis Individu Siklus I …………..…… 152
Lampiran 14. Hasil Kerja Siswa Tes Prestasi Siklus I …………….…… 154
Lampiran 15. Hasil Kerja Refleksi Siswa Siklus I …….……………….. 157
Lampiran 16. Hasil Kerja Siswa Skala Kerjasama Siklus I …………….. 158
Lampiran 17. Hasil Kerja Siswa Kuis Individu Siklus II ………………. 160
Lampiran 18. Hasil Kerja Siswa Tes Prestasi Siklus II ………………… 162
Lampiran 19. Hasil Kerja Refleksi Siswa Siklus II …...……………….. 165
Lampiran 20. Hasil Kerja Siswa Skala Kerjasama Siklus II ……...……. 166
Lampiran 21. Kartu Tabungan Siswa …………...………………………. 168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
IPS merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang mampu
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam bersosialisasi di
kehidupan hari- hari. Mata pelajaran IPS bermanfaat dan perlu diajarkan sejak
dini karena mampu melatih keaktifan dan kreatifitas siswa dalam berpikir baik
oleh pihak keluarga maupun sekolah.
Menurut Banks (dalam Susanto, 2013:141) pendidikan IPS merupakan
bagian dari kurikulum yang bertujuan untuk mendewasakan siswa. Siswa bisa
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai dalam rangka
berpartisipasi dalam masayarakat. IPS ditekankan untuk diajarkan kepada siswa
terutama dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Jika sejak dini, IPS sudah
diajarkan akan membuat siswa lebih banyak memiliki bekal untuk terjun di dalam
masyarakat baik dari pengetahuan maupun keterampilan sosial. Di dalam
Kurikulum Pendidikan Dasar, cakupan materi IPS pada kelas III adalah
lingkungan sosial. Materi lingkungan sosial lebih bisa dipahami dengan baik
apabila ditunjang dengan kemampuan melakukan hubungan sosial di dalam
masyarakatnya. Materi ini mengharapkan supaya siswa mengenal keluarga,
masyarakat sekolah seperti guru dan teman sebaya. Setidaknya siswa bisa
menjalin komunikasi yang baik untuk bisa menjalin kerjasama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Sesuai dengan hasil diskusi peneliti dengan guru mata pelajaran IPS
sekaligus wali kelas III mengatakan bahwa materi yang berkaitan dengan uang
dan tabungan sulit dipahami oleh siswa. Materi untuk memahami pentingnya
melakukan menabung dan menghemat uang jajan juga masih belum banyak
dilakukan oleh siswa. Materi yang dimaksudkan adalah mengenai dari ciri-ciri
uang, menceritakan kegunaan uang sebagai alat pembayaran, membuat daftar
prioritas berbelanja kebutuhan dan menabung.Materi ini disampaikan untuk
melatih siswa dalam memahami fungsi uang dan pentingnya menabung.
Hasil wawancara dengan guru mengatakan masih banyak siswa yang tidak
menabung. Guru mengatakan bahwa siswa lebih memilih jajan di saat jam
istirahat walaupun beberapa siswa tersebut sudah membawa bekal. Siswa belum
memliki kesadaran untuk mengelola uang dan menabung. Hal ini didukung dari
hasil observasi pada 13 September 2013. Rata- rata siswa membawa uang saku
Rp.3000,00 hingga Rp.5000,00. Sebagian siswa lebih memilih untuk jajan
daripada menabung. Alasan siswa ketika ditanya tentang alasan jajan adalah tidak
membawa bekal, lebih suka makanan di kantin dan sengaja menyisihkan uang
untuk jajan.
Beberapa siswa mengatakan bahwa selama ini mereka tidak mengerti apa
itu buku keuangan dan manfaatnya. Siswa juga menyatakan tidak pernah
menabung baik di kelas maupun di rumah. Terkait dengan materi ciri-ciri uang,
beberapa siswa tahu dan mengenal jenis alat pembayaran lain yang bisa
digunakan seperti ATM walaupun hanya bisa digunakan di tempat tertentu. Siswa
tidak tahu bahwa ada jenis alat pembayaran lain yang bisa digunakan seperti uang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
giral yaitu cek dan wesel. Siswa sudah mengenal nama mata uang rupiah tetapi
ada juga yang belum mengenal nama mata uang dari negara lain. Selain karena
belum mendapatkan materinya, siswa tersebut belum pernah melihat bentuk dari
mata uang tersebut.
Peraturan di sekolah menyatakan bahwa prestasi dianggap baik jika bisa
melewatiKriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditetapkan. KKM mata
pelajaran IPS kelas III sebesar 70. Fakta di lapangan menunjukkan banyak siswa
yang tidak lolos KKM saat Ulangan Tengah Semester (UTS) Gasal 2013.Siswa
yang lolos KKM hanya berjumlah tiga orang dengan nilai 70, 72 dan 82.Delapan
orang siswa mendapatkan nilai pada rentang 60 hingga 69.Sisanya mendapatkan
nilai di bawah 60.
Menurut hasil wawancara dengan guru, ada beberapa hal yang
menyebabkan siswa banyak yang tidak lolos KKM.Hal pertama adalah karena
cakupan materi pada saat UTS lebih luas dan banyak daripada tugas atau ulangan
harian. Hal kedua, tidak ada kesempatan untuk membuka catatan atau sumber lain
atau bertanya kepada guru. Hal ketiga, guru merasa masih kesulitan mencari
metode yang sesuai untuk siswa kelas III.Ada dua penyebabnya, yaitu jam
pelajaran untuk IPS masih terbatas hanya 3 x 1 jam pelajaran.Satu kali pertemuan
dilaksanakan selama 40 menit, setiap hari Selasa, Rabu dan Kamis. Hal yang lain
adalah karena guru pengampu mata pelajaran IPS kelas III merupakan guru baru
yang mengajar di Tahun Ajaran 2013/2014 di SD Kanisius Kintelan I sehingga
belum menemukan metode pembelajaran yang sesuai dan bisa digunakan untuk
permasalahan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang mempunyai
tanggung jawab pembentukan sosial siswa sejak dini terutama kerjasama di dalam
masyarakat (Apriono, 2011:160).Masyarakat yang ada di lingkup sekolah adalah
guru dan para karyawan sekolah, yang terdekat adalah sesama siswa satu kelas.
Sekolah perlu memikirkan cara untuk meningkatkan aspek perkembangan siswa
ketika belajar yaitu akademis dan keterampilan melakukan kerjasama.
Materi IPS kelas III sudah seharusnya diajarkan secara lebih luas selain
mengenal diri sendiri dan keluarga. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) salah satu ruang lingkup dari materinya adalah perilaku ekonomi dan
kesejahteraan. Lebih penting lagi, adanya pengembangan keterampilan yang
seharusnya mulai dikuasai siswa, salahsatunya yaitu kerjasama. Dalam salah satu
tujuan mata pelajaran IPS, KTSP menyatakan agar siswa memiliki kemampuan
melakukan kerjasama. Unsur-unsur kerjasama yang seharusnya dimiliki oleh
siswa untuk membuat suasana belajar nyaman dan kondusif serta saling
mendukung kesuksesan akademik. Beberapa siswa kelas III SD Kanisius Kintelan
I ini yang belum melakukan kerjasama dengan baik.
Sesuai dengan hasil observasi pada tanggal 9 September 2013 ditemukan
beberapa kasus siswa kurang mampu bekerjasama dengan baik dan tercipta
kondisi belajar yang kurang nyaman untuk sebagian siswa. Pada saat kerja
kelompok, beberapa siswa masih membagi tugas untuk mengerjakan sendiri-
sendiri. Jika ada siswa yang merasa kesulitan, tidak dibantu tetapi disuruh
membuka buku paket atau bertanya kepada guru. Ada dua anggota laki- laki dari
suatu kelompok yang tidak berpartisipasi dalam mengerjakan tugas.Mereka sibuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
menjahili teman saja.Satu anggota dari kelompok yang berbeda, hanya duduk
menyendiri di belakang kelas dan bermain kertas.
Hasil pada observasi kedua yang dilakukan pada 13 September 2013 juga
mengatakan ada siswa yang masih belum bisa menlakukan kerjasama dengan
baik. Ketika observasi, siswa diberikan tugas kelompok dari guru yaitu untuk
melakukan percobaan. Satu kelompok terdiri dari empat hingga lima orang siswa.
Ketika pembagian kelompok berlangsung, siswa banyak yang protes karena siswa
ingin berkelompok hanya dengan teman dekat saja, dengan kondisi seperti itu
banyak hal yang ditimbulkan. Beberapa hal yang ditunjukkan dengan tidak mau
mengerjakan tugas, tidak mau bergabung dalam kelompok dan mengganggu
anggota kelompok sendiri atau anggota kelompok yang lain. Hal lain yang
membuat susasana menjadi tidak nyaman karena mengejek dengan siswa yang
memiliki cacat fisik. Hasil observasi awal menunjukan persentase sebesar 55,39%
dari perilaku-perilaku yang ditunjukan siswa ketika melakukan kerjasama.
Permasalahan prestasi dan kerjasama dapat diperbaiki dengan model
pembelajaran yang sesuai. Model pembelajaran kooperatif merupakan solusi
untuk guru dalam berbagai macam tujuan belajar. Salah satu keunggulan
pembelajaran kooperatif (Slavin, 2009:4; Isjoni, 2012: 23) untuk meningkatkan
prestasi siswa kemampuan dalam bekerjasama. Stahl (dalam Isjoni, 2012:35)
menjelaskan bahwa selain keberhasilan dalam belajar, siswa juga akan terlatih
dalam ketrampilan sosial misalnya bekerjasama dengan teman. Prestasi akademik
meningkat karena pembelajaran ini menggunakan siswa sebagai sumber
motivasional di dalam kelas (Sunaryanto,1998:252). Hal ini berarti, siswa akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
memiliki keinginan untuk menjadi yang terbaik dalam kelompok dan saling
memberi semangat dan pengertian terhadap teman satu kelompok. Siswa yang
termotivasi tentunya belajar lebih baik untuk memahami materi pelajaran.
Berbagai macam metode dalam model pembelajaran kooperatif bisa
digunakan di dalam kelas asalkan disesuaikan dengan kebutuhan siswa
(Isjoni,2012:73). Metode yang cocok digunakan untuk mengatasi masalah sesuai
dengan deskripsi permasalahan di atas adalah STAD (Student Team Achivement
Divisions).Metode ini bisa digunakan untuk siswa sekolah dasar sejak kelas
II.Metode ini juga dianggap sebagai metode yang paling baik namun sederhana
yang bisa dilakukan untuk guru baru (Slavin,2009:143).
STAD merupakan metode yang menekankan adanya kerjasama antar
siswa dalam kelompok untuk saling memotivasi dan mengajari satu sama lain
supaya bisa memahami materi dengan baik. Menurut Slavin (dalam
Isjoni,2012:74) tahapan yang ada di dalam metode ini bisa memberikan dukungan
kinerja akademik yang bai. Dukungan kinerja yang baik akan nampak pada saat
siswa dikelompokan satu dengan yang lain setelah guru menjelaskan materi.
Siswa akan diberikan tugas kelompok untuk membantu pemahaman materi
supaya bisa mendapatkan nilai terbaik ketika mengerjakan kuis individu.
Penghargaan diperoleh dari rata-rata nilai kelompok dari kuis individu yang
dikerjakan, kemudian disesuaikan kategori sesuai nilainya. Penghargaan memicu
siswa untuk menunjukan hasil terbaik ketika mengerjakan. Hal yang baik dari
metode ini juga melibatkan siswa untuk masuk ke dalam perbedaan yang ada di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
dalam kelompoknya, melakukan kerjasama untuk memperoleh nilai terbaik baik
secara individu maupun kelompok.
Dalam penelitian Sunaryanto (1998:252)dikatakan bahwa salah satu
alternatif pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS adalah dengan
bekerjasama dengan orang lain. Pendapat ini juga didukung melalui sebuah
laporan penelitian (Isjoni,2012:15) bahwa pembelajaran kooperatif lebih tepat
digunakan dalam pembelajaran IPS. Dari diskusi kelompok, siswa memberikan
pengaruh pada peningkatan prestasi akademik. Siswa terlibat di dalam situasi
untuk mengemukakan pendapat dan mendengarkan pendapat untuk menghasilkan
satu jawaban akan permasalahan. Siswa tetap bisa mendapatkan prestasi individu
yang baik dalam kegiatan ulangan dengan cakupan materi yang luas melalui
kebiasaan untuk saling berpendapat. Kebiasaan berpendapat inilah yang memicu
siswa untuk bisa mengingat dan memahami banyak materi pelajaran (Steven dan
Slavin, 1995). Dari pendapat tersebut, pembelajaran kooperatif STAD dapat
meningkatkan kerjasama dan prestasi belajar siswa.
Penelitian ini dibatasi pada peningkatan kerjasama dan prestasi belajar
pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
metode STAD pada siswa kelas III SD Kanisius Kintelan I, Yogyakarta.Materi
yang digunakan terbatas pada semester genap tahun ajaran 2013/2014.Dengan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang mengacu pada KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang sudah digunakan sejak tahun ajaran
2007/2008. Standar Kompetensi : Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
uang dengan Kompetensi Dasar : 2.4 Mengenal sejarah uang dan 2.5 Mengenal
penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan.
1.2 Batasan Masalah
1. Peningkatan kerjasasama yang dimaksudkan dalam penelitian ini dilihat ketika
siswa mengalami kerja kelompok dalam penugasan dengan menekankan
kontribusi setiap anggota kelompok.
2. Peningkatan prestasi belajar IPS dibatasi dengan materi yang disesuaikan
dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang sudah digunakan
sejak tahun ajaran 2007/2008 dengan cakupan materi uang dan tabungan.
a. Standar Kompetensi : Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
b. Kompetensi Dasar :
2.4 Mengenal sejarah uang
2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apakah pembelajaran kooperatif STAD mampu meningkatkan kerjasama
siswa kelas III SD Kanisius Kintelan I semester genap tahun ajaran
2013/2014?
2. Apakah pembelajaran kooperatif STAD mampu meningkatkan prestasi
belajar IPS siswa kelas III SD Kanisius Kintelan I semester genap tahun
ajaran 2013/2014?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1.4 Tujuan Penelitian
1. Peningkatan kerjasama siswa kelas III SD Kanisius Kintelan I semester genap
tahun ajaran 2013/2014 dengan pembelajaran kooperatif STAD.
2. Peningkatan prestasi belajar IPS siswa kelas III SD Kanisius Kintelan I
semester genap tahun ajaran 2013/2014 dengan pembelajaran kooperatif
STAD.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Siswa mendapat pengalaman belajar saat mata pelajaran IPS dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif STAD untuk meningkatkan kerjasama dan prestasi belajar.
2. Bagi Guru
Guru mendapat pengetahuan baru tentang model pembelajaran kooperatif STAD
sederhana yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kerjasama dan prestasi belajar
siswa baik di mata pelajaran IPS maupun yang lain.
3. Bagi Sekolah
Sekolah mendapatkan model pembelajaran yang dapat digunakan untuk siswa kelas
bawah bahkan kelas atas yang mampu meningkatkan kerjasama dan prestasi belajar
siswa.
4. Bagi Peneliti
Peneliti mendapat pengalaman untuk menerapkan model pembelajaran STAD
yang cocok digunakan untuk pemula pada kelas bawah khususnya kelas III untuk
mata pelajaran IPS dengan RPP tematik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
1.6 Definisi Operasional
1. Kerjasama adalah salah satu keterampilan yang perlu dibina di sekolah untuk
menyelesaikan tugas bersama-sama anggota kelompok yang menekankan pada
kontribusi dan partisipasi dari setiap anggota kelompok.
2. Prestasibelajar adalah prestasi yang diukur dengan angka saat mengerjakan tes yang
diberikan setelah kegiatan belajar mengajar berlangsung.
3. Mata Pelajaran IPS adalah salah satu mata pelajaran di kelas III SD Kanisius Kintelan
I dengan persyaratan melewati KKM 70 maka siswa dinyatakan lulus. Salah satu
materi yang berhubungan dengan masalah sosial seputar kehidupan kehidupan, salah
satunya adalah mengenai uang dan pemanfaatan uang dengan baik.
4. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengandalkan keaktifan
beberapa individu dalam satu kelompok saat diskusi pengerjaan tugas dan
bekerjasama mencapai satu tujuan.
5. Metode STAD (Student Team Achievement Divissions) adalah metode pembelajaran
yang menuntut intelektualitas masing-masing individu dan kerjasama untuk mencapai
tujuan kelompokdengan mengerjakan kuis individu dan diskusi kelompok yang
akhirnya dinilai dengan skor yang diperoleh dari nilai kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Pembelajaran Kooperatif
2.1.1.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang
melibatkan interaksi sosial dengan teman dalam kegiatan belajar (Dewey dalam
Huda, 2013:3). Suprijono (2009: 54) juga menyatakan pembelajaran kooperatif
adalah kegiatan pembelajaran yang meliputi semua jenis kerjasama kelompok
dengan bentuk yang terarah dan dipimpin oleh guru. Isjoni (2012: 8) menjelaskan
bahwa satu kelompok terdiri dari empat hingga enam orang. Tugas dari seorang
guru dalam pembelajaran ini adalah menyiapkan bahan atau tugas yang digunakan
sebagai alat pembelajaran dan evaluasi hasil belajar (Lie, 2010: 13).
Menurut beberapa definisi dari tokoh- tokoh tersebut, disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang digunakan dalam
kondisi siswa yang terdiri dari kelompok kecil beranggotakan empat hingga enam
orang siswa yang wajib menyelesaikan tugas dari guru.
2.1.1.2 Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif
Ciri-ciri yang mudah diketahui dari pembelajaran kooperatif adalah
kelompok belajar yang terdiri dari beberapa kelompok kecil yang beranggotakan
siswa-siswi dengan berbagai macam latar belakang yang berbeda (Isjoni, 2012:
14-15,27). Beragam latar belakang dari anggota kelompok ini mampu mendorong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
peningkatan prestasi melalui interaksi langsung antar siswa dalam pemecahan
masalah. Dengan adanya kegiatan bertukar informasi diharapkan semakin banyak
pengetahuan yang dikumpulkan untuk memecahkan suatu permasalahan. Konsep
tersebut sejalan dengan pendapat Slavin (2009: 27-28), karakter dari pembelajaran
kooperatif adalah penghargaan kelompok, pertanggungjawaban antarindividu dan
kesempatan yang sama untuk berhasil dari sesama anggota kelompok.
Bennet (dalam Isjoni,2012:60) juga mengungkapkan ciri-ciri pembelajaran
kooperatif yaitu :
1. Ketergantungan positif adalah hubungan timbal balik yang muncul karena
adanya kesamaan kepentingan antar anggota kelompok dimana keberhasilan
individu merupakan keberhasilan kelompok juga.
2. Interaksi tatap muka adalah pola interaksi yang terjadi secara langsung bersifat
verbal dan mempengaruhi hubungan timbal balik yang bersifat positif
sehingga mempengaruhi hasil pendidikan.
3. Adanya tanggung jawab pribadi mengenai materi pembelajaran dalam anggota
kelompok hingga saling termotivasi.
4. Membutuhkan keluwesan untuk menciptakan hubungan pribadi,
mengembangkan kelompok serta memelihara hubungan kerja yang positif.
5. Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam memecahkan masalah ketika
proses kelompok berlangsung. Kemampuan keterampilan bekerjasama ini
merupakan bekal penting untuk siswa ketika masuk dalam dunia masyarakat.
Huda (2012: 33) menjelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan saat
pembelajaran kooperatif dilakukan adalah menjadi pendengar dan memberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
pertanyaan dengan baik serta bagaimana memberi penjelasan dan penghargaan
kepada orang lain dengan cara yang baik. Beberapa hal tersebut menjadi penting
karena akan menimbulkan konsekuensi positif antar anggota kelompok.
Dari pendapat beberapa ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa ciri-
ciri pembelajaran kooperatif tidak akan lepas satu dengan yang lain karena saling
berhubungan dan menimbulkan adanya ketergantungan yang positif antar anggota
yang dimulai dari interaksi dan penciptaan hubungan yang positif untuk
menyelesaikan beban tanggungjawab bersama, misalnya kemajuan prestasi belajar
bersama.
2.1.1.3 Manfaat Pembelajaran Kooperatif
Menurut Sadker dan Sadker (dalam Huda, 2010: 67) pembelajaran
kooperatif mampu meningkatkan keterampilan kognitif dan afektif sehingga hasil
pembelajaran menjadi lebih tinggi. Siswa juga menjadi lebih aktif dalam
berpartisipasi dalam kelompok dan memiliki sikap harga diri serta termotivasi
untuk belajar. Partisipasi tersebut juga ditunjukkan melalui kepedulian terhadap
teman- teman kelompok belajar yang memiliki perbedaan latar belakang baik ras,
etnik, agama maupun kemampuan inteligensinya sehingga tercipta ketergantungan
yang positif. Pendapat lain mengatakan bahwa model ini bisa juga meningkatkan
kemampuan akademik, kemampuan berpikir kritis, membentuk hubungan
persahabatan, menimba berbagai informasi, belajar menggunakan sopan santun,
meningkatkan motivasi siswa untuk memperbaiki sikap atau mengurangi perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
yang tidak baik serta membantu siswa menghargai pikiran orang lain (Johnson
dalam Isjoni 2012:43).
Sunal dan Haas (dalam Isjoni, 2012: 64) mengemukakan bahwa
pembelajaran ini merupakan pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus
dirancang untuk memberikan dorongan kepada siswa agar bekerjasama selama
berlangsung prosesnya pelajaran. Kerjasama yang dilakukan merupakan
keterampilan khusus yang bersifat positif melancarkan pengerjaan tugas dan
mengasah rasa sosial terhadap teman sebaya.
Huda (2013: 67) mengatakan pembelajaran kooperatif merangkum tujuan
pembelajaran yang penting, yaitu :
1. Meningkatkan hasil pembelajaran yang lebih tinggi, meliputi: produktivitas
belajar yang semakin meningkat, daya ingat lebih lama, motivasi intrinsik lebih
besar, motivasi berprestasi semakin tinggi, kedisiplinan yang lebih stabil dan
berpikir dengan kritis.
2. Tercipta relasi antar siswa yang lebih positif karena adanya penerimaan
terhadap perbedaan, ditunjukkan dengan: keterampilan bekerja sama yang baik,
kepedulian terhadap orang semakin meningkat, dukungan sosial dan akademik
semakin meningkat, kohesivitas stabil serta sikap toleran akan perbedaan.
Dari pendapat beberapa tokoh tersebut dapat dirumuskan bahwa manfaat
pembelajaran kooperatif adalah siswa menjadi lebih aktif berpartisipasi terutama
dengan sesama anggota kelompoknya, mengembangkan kepedulian terhadap
perbedaan misalnya latar belakang agama, suku, bahasa dan budaya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
meningkatkan prestasi akademik sekaligus memotivasi belajar serta meningkatkan
rasa percaya diri dan kepempimpinan.
2.1.1.4 Langkah- langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Langkah- langkah pada model pembelajaran kooperatif pada dasarnya
memiliki empat tahap (Rusman, 2011: 212), yaitu:
1. Penjelasan materi.
Langkah pertama ini merupakan waktu yang diberikan kepada guru atau
fasilitator untuk menyampaikan materi pelajaran. Tujuan dari langkah ini
adalah siswa mampu memahami pokok pelajaran.
2. Belajar kelompok.
Siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan
guru setelah penjelasan materi.
3. Penilaian.
Penilaian model pembelajaran ini disampaikan dalam bentuk tes atau kuis
untuk dikerjakan secara berkelompok atau individu. Tes individu digunakan
untuk mengukur kemampuan individu begitu juga dengan kelompok.
4. Pengakuan tim.
Penetapan tim yang memiliki prestasi tertinggi dan diberikan penghargaan.
Penghargaan diberikan sekaligus untuk memacu tim lain supaya lebih
berprestasi.
Langkah-langkah tersebut biasanya menjadi acuan dalam berbagai metode
pembelajaran kooperatif lainnya. STAD merupakan salah satu metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
pembelajaran kooperatif yang menggunakan langkah-langkah tersebut sebagai
acuan perencanaan dan pelaksanaannya.
2.1.2 STAD (Student Team Achievement Divissions)
2.1.2.1 Pengertian STAD
Berbagai metode dalam pembelajaran kooperatif yang pada dasarnya
memiliki prinsip dan langkah yang sama, bisa dipilih dan digunakan serta
disesuaikan dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu metode yang cocok
digunakan untuk dipraktekkan di sekolah dasar dimulai dari kelas II dalam mata
pelajaran IPS adalah STAD. STAD cocok digunakan untuk guru yang tidak
terbiasa melakukan pembelajaran kooperatif karena memiliki konsep yang paling
sederhana. Metode ini ditekankan pada gagasan siswa saling memotivasi supaya
dapat saling mendukung sehingga antar anggota bisa memahami materi dengan
baik sehingga bisa mencapai prestasi yang tinggi (Rusman, 2011: 213; Slavin,
2011: 22; Slavin, 2009:143).
Pendapat dari tokoh yang sama, Slavin (dalam Huda 2013: 116)
mengatakan bahwa metode STAD merupakan metode yang melibatkan kompetisi
antar kelompok. Kelompok disusun berdasarkan perbedaan kemampuan, ras,
gender dan etnis. Pertama, siswa diberikan materi pelajaran dari guru atau
fasilitator lain. Kedua, siswa diberi kesempatan untuk berkumpul dalam kelompok
guna mengerjakan diskusi untuk menyelesaikan suatu tugas. Ketiga, masing-
masing anggota kelompok diuji prestasinya dengan diberikan kuis. Perolehan nilai
individu dalam kuis akan menentukan hasil nilai kelompok secara keseluruhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Metode penilaian ini memicu setiap individu untuk memperoleh hasil yang yang
terbaik.
Dari pendapat kedua ahli tersebut, dikatakan bahwa STAD adalah metode
belajar secara berkelompok yang paling sederhana dan mudah untuk dilakukan.
Berbagai macam latar belakang anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri
untuk mencapai satu tujuan kelompok, yaitu prestasi belajar yang baik.
2.1.2.2 Langkah- langkah STAD
STAD memiliki lima langkah yang harus dilakukan (Isjoni, 2012: 74-76;
Slavin, 2009: 143-169) yaitu :
1. Tahap penyajian materi
Guru menyampaikan beberapa hal mengenai materi yang bersangkutan.
Hal- hal yang perlu ditekankan dalam penyajian materi adalah :
a) Memberikan pengembangan materi sesuai dengan yang akan dipelajari siswa
b) Menekankan pada pembelajaran bermakna
c) Memberikan umpan balik sesering mungkin untuk mengontrol siswa
d) Memberikan penjelasan sebaik dan sedetail mungkin
2. Tahap kerja kelompok
Guru memberikan tugas untuk dikerjakan dalam kelompok siswa.
3. Tahap tes individu
Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana individu berhasil memahami
materi yang dijelaskan oleh guru. Tes individu sebaiknya dilakukan pada akhir
pertemuan kedua atau ketiga masing- masing dilakukan maksimal selama 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
menit.Skor yang diperoleh oleh individu disimpan dan diolah untuk perhitungan
skor kelompok.
4. Tahap perhitungan skor individu
Skor individu dihitung berdasarkan perbandingan skor awal dengan skor
akhir di setiap kuis individu. Skor awal adalah skor rata-rata yang diperoleh siswa
dalam pre-test (kuis sebelumnya) atau hasil dari nilai terakhir siswa, dalam bentuk
tugas apapun. Selanjutnya, siswa diberikan kesempatan untuk memberikan
sumbangan skor maksimal bagi kelompok berdasarkan skor tes yang dikerjakan
secara individu.
Perhitungan siswa skor perkembangan individu diberikan untuk memicu
siswa memberikan nilai pekerjaan yang terbaik. Pedoman pemberian skor
perkembangan individu yang dikemukan Slavin (dalam Isjoni, 2012: 76) sebagai
berikut :
Tabel 1. Pedoman Pemberian Skor Perkembangan Individu
Skor Tes Skor Perkembangan
Individu
a. Lebih dari 10 poin di bawah skor awal
b. 10 hingga 1 poin di bawah skor awal
c. Skor awal sampai 10 poin di atasnya
d. Lebih dari 10 poin di atas skor awal
e. Nilai sempurna (tidak berdasarkan skor awal)
5
10
20
30
30
5. Rekognisi Tim
Rekognisi tim kegiatan yang dilakukan adalah menghitung skor kemajuan
individual dan skor tim dilanjutkan dengan memberikan penghargaan,misalnya
dalam bentuk sertifikat atau bentuk yang lain. Penghitungan skor tim dilakukan
dengan menjumlahkan hasil perkembangan skor individu kemudian hasilnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dibagi sesuai jumlah anggota kelompok.Pemberian penghargaan tim dilakukan
dengan kategori sebagai berikut :
Tabel 2. Pedoman Pemberian Penghargaan Kategori Kelompok
Skor Kelompok Kategori Kelompok
Rata- rata 15
Rata – rata 20
Rata- rata 25
Baik
Hebat
Super
Langkah STAD yang terpenting dari pendapat tokoh tersebut adalah
melalui tahap penyajian materi dari guru, waktu bekerja kelompok guna
menguatkan pemahaman materi, pemberian kuis untuk dikerjakan secara individu
dan penskoran kemudian pemberian penghargaan terhadap kelompok.
2.1.3 Kerjasama
2.1.3.1 Pengertian Kerjasama
Menurut Mu’Tadim (dalam Hertinjung, Wisnu Sri dkk:2008,179) salah
satu hal yang harus diajarkan sejak masih anak-anak adalah keterampilan sosial.
Salah satu keterampilan sosial yang berguna untuk bekal siswa menghadapi dunia
yang terus berubah adalah kemahiran melakukan kerjasama (Lie, 2010: 12). KBBI
(1997: 488) kerjasama memiliki pengertian kegiatan atau usaha yang dilakukan
oleh beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama. Keterampilan melakukan
kerjasama merupakan sesuatu yang harus dibina sejak dini. Kerjasama merupakan
salah satu aspek kepribadian yang paling penting dimiliki setiap orang dalam
kehidupan sosial di masyarakat yang perlu diajarkan dari lembaga sekolah
(Apriono,2011: 160). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nurhidayati (2010:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
28) kerjasama lebih menekankan peran serta setiap anggota untuk menyelesaikan
tugas bersama-sama.
Pendapat dari beberapa ahli tersebut disimpulkan oleh peneliti bahwa
kerjasama merupakan salah satu keterampilan yang perlu dibina di sekolah untuk
menyelesaikan tugas bersama-sama anggota kelompok yang menekankan
kontribusi dan partisipasi dari setiap anggota kelompok.
2.1.3.2 Unsur-unsur Kerjasama
Kerjasama memiliki konsep yang sama dengan gotong royong yang
dimiliki oleh budaya Indonesia yaitu bekerja bersama dalam satu kelompok untuk
menyelesaikan suatu tugas.Gotong royong ialah bekerjabersama untuk membuat
sesuatu (KBBI,1997:324). Ada lima unsur gotong-royong yang harus diperhatikan
supaya tercapai pembelajaran kooperatif menurut Roger dan David (dalam Lie,
2010: 31-36), yaitu:
1. Saling ketegantungan positif
Ketergantungan yang positif antar anggota kelompok tercipta karena adanya
tuntutan dari tugas untuk kontribusi setiap anggota untuk mencapai prestasi
yang terbaik.
2. Tanggungjawab perseorangan
Anggota kelompok dituntut pertanggungjawabannya untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan.
3. Tatap muka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Tatap muka yang terjadi tidak hanya sekedar melihat wajah tetapi juga
menciptakan interaksi. Modal utama yang diperlukan adalah proses saling
memperkaya anggota kelompok, saling menerima dan mengenal, menghargai
perbedaan baik latar belakang keluarga, ekonomi, sosial dan lainnya.
4. Komunikasi antaranggota.
Komunikasi antaranggota kelompok yang efektif dan efisien serta positif
mampu membuat suasana interaksi menjadi nyaman.
5. Evaluasi proses kelompok.
Evaluasi dilakukan setelah selesai melakukan kegiatan belajar bersama dengan
formulasi yang disesuaikan oleh tingkat pendidikan.
Johnson dan Johnson (dalam Apriono, 2011: 162) mengungkapkan
karakteristik dari kelompok yang melakukan kerjasama yang efektif adalah 1)
adanya saling ketergantungan positif, 2) interaksi tatap muka yang dapat
meningkatkan kesuksesan satu sama lain antar anggota kelompok, 3) adanya
akuntabilitas dan tanggungjawab personal individu, 4) adanya keterampilan
komunikasi interpersonal dan kelompok kecil dan 5) adanya keterampilan bekerja
dalam kelompok.
Pendapat ini didukung juga dalam penelitian yang dilakukan Nurhidayati
(2010:28-29) yang mengatakan bahwa kerjasama dilihat dari perilaku yang
nampak, yaitu:
1. Anggota kelompok berpartisipasi, yaitu melakukan tugas dan bagiannya
dalam kelompok.
2. Anggota kelompok saling mendukung keputusan kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3. Anggota kelompok mengupayakan agar setiap anggota kelompok mendapat
informasi yang relevan dan bermanfaat.
4. Anggota kelompok memiliki perilaku dengan harapan positif, menghargai
masukan dan keahlian, anggota kelompok mampu memberikan dorongan dan
membangun semangat kerja.
Berdasarkan pendapat dari beberapa tokoh tersebut, peneliti
menyimpulkan bahwa unsur- unsur kerjasama adalah memberikan harapan positif
terhadap anggota, komunikasi dan interaksi yang baik, partisipasi atau turut
bekerja dalam kelompok, tanggungjawab sebagai anggota kelompok dan
ketergantungan positif antar anggota kelompok.
2.1.4 Prestasi Belajar
2.1.4.1 Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hasil akhir dari proses pembelajaran yang
sudah dilakukan oleh siswa. Masidjo (1995: 38-40) mengartikan prestasi belajar
sebagai kekhasan dari hasil proses belajar yang dilakukan secara sengaja sebagai
hasil suatu pengukuran dalam proses belajar. KBBI (2008:141), prestasi belajar
adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan melalui
mata pelajaran yang biasanya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai angka yang
diberikan oleh guru. Pendapat dari Nawawi dalam K. Brahim (Susanto, 2013:5)
mengatakan hasil belajar dapat diberikan pengertian yang sama dengan prestasi
belajar yaitu tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di
sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
sejumlah materi pelajaran tertentu. Pengertian prestasi belajar dari beberapa
pendapat, peneliti simpulkan prestasi belajar yaitu sebagai hasil akhir dari proses
belajar siswa dari materi pelajaran tertentu yang tertuang dalam bentuk angka
(nilai) dari proses evaluasi tertentu yang telah diujikan.
2.1.4.2 Faktor- faktor yang mendukung Prestasi Belajar
Gestalt (dalam Susanto, 2013: 12) menyatakan dua hal yang
mempengaruhi prestasi belajar yaitu 1) kemampuan berpikir atau tingkat
intelektual, motivasi, minat dan kesiapan siswa baik jasmani maupun rohani, serta
2) faktor lingkungan yaitu sarana dan prasaranan, kompetensi guru, kreativitas
guru, sumber belajar, metode serta keluarga. Pendapat yang senada dikemukakan
oleh Wasliman (dalam Susanto, 2013: 12) prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor
internal yang bersumber dari dalam diri siswa seperti kecerdasan, minat,
perhatian, motivasi, ketekunan serta kesehatan. Faktor eksternal juga turut
mempengaruhi yang terdiri dari keadaan keluarga dan masyarakat. Tidak jauh
berbeda Sanjaya (dalam Susanto, 2013: 13) mengatakan pendapat bahwa sekolah
juga mempengaruhi kualitas siswa terutama dalam prestasi akademiknya. Faktor
sekolah yang mempengaruhi ditujukan langsung dari faktor guru.
Menurut beberapa ahli, faktor yang mendukung prestasi belajar dibagi
menjadi dua yaitu internal dan eksternal. Faktor internal yang mendukung prestasi
belajar meliputi segala yang bersumber dari dalam diri siswa seperti kecerdasan,
minat dan motivasi serta faktor kesehatan. Faktor eksternal yang mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
prestasi belajar adalah keluarga, lingkungan masyarakat dan sekolah terutama
guru termasuk ketika dalam memberikan pengajaran dengan berbagai metodenya.
2.1.5 IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
2.1.5.1 Pengertian IPS
IPS mempelajari apa yang menjadi hubungan di dalam kehidupan nyata
manusia yaitu hubungan yang terjadi di dalam interaksi antar manusia. Pendidikan
IPS di SD merupakan bidang studi yang mempelajari manusia dalam semua aspek
kehidupan dan interaksinya dalam masyarakat (Susanto, 2013:43). IPS merupakan
studi yang terintegrasi antara ilmu sosial dan kemanusiaan untuk mengembangkan
diri menjadi warga negara yang baik. IPS merupakan ilmu yang memiliki cabang
antropologi, sosiologi, arkeologi, ekonomi, sejarah, geografi dan lain- lain
sebagainya (Ellis,1997:2).Dari pengertian yang dikemukakan para tokoh, dapat
disimpulkan bahwa IPS adalah mata pelajaran yang diberikan di SD yang
merupakan gabungan dari berbagai macam cabang ilmu diantaranya adalah
geografi, sejarah, antropologi serta ekonomi yang berguna untuk mempelajari
hubungan atau interaksi antar manusia dalam masyarakatnya.
2.1.5.2 Tujuan IPS
Dalam kaitannya dengan KTSP (Susanto, 2013: 149) pemerintah telah
memberikan arah yang jelas pada tujuan dan ruang lingkup belajar IPS, yaitu :
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis, kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah dan keterampilan di bidang sosial.
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat majemuk di tingkat lokal, nasional dan global.
Salah satu tujuan dari IPS adalah memberikan pembelajaran kepada siswa
untuk meningkatkan kemampuan bekerjasama dan berkompetisi di dalam
lingkungannya dalam pencapaian tertuju (Ellis,1997:4). Isjoni (2013: 151) juga
berpendapat bahwa IPS memiliki tujuan untuk dapat mengamati dan mempelajari
norma-norma atau peraturan yang berlaku dan siswa mendapatkan timbal balik
langsung dari pengalaman nyata tersebut. Tujuan pembelajaran IPS di SD
menurut Munir (dalam Susanto: 2013, 150) adalah :
1. Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam
kehidupan kelak di masyarakat.
2. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis dan
menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan.
3. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama
warga masyarakat dan di bidang keilmuan.
4. Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan
keterampilan keilmuan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi
bagian dari kehidupan.
5. Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan
dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat ,Ilmu
pengetahuan dan teknologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2.1.5.3 Materi IPS
Materi IPS yang digunakan adalah materi pada Kelas III Semester II
Tahun Ajaran 2013/2014 menurut KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
yang dibatasi pada :
Standar Kompetensi :
2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang.
Kompetensi Dasar :
2.4 Mengenal sejarah uang
2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan.
Materi IPS yang digunakan berkaitan dengan sejarah uang, jenis- jenis
uang, cara mengelola uang dengan baik serta manfaat dari pengelolaan uang yang
baik. Sunarso dan Anis (2008:94-105) mendeskripsikan materi IPS yang terkait
dengan kompetensi dasar diatas sebagai berikut menjadi tiga materi besar yaitu
sejarah uang, jenis uang dan cara mengelola uang yang baik.
2.1.5.3.1 Sejarah Uang
Masyarakat jaman dahulu melakukan kegiatan barter untuk memperoleh
barang sesuai kebutuhan. Barter adalah kegiatan melakukan tukar-menukar barang
dengan harga yang sekiranya hampir sama satu sama lain. Ternyata dari kegiatan
barter terkadang sulit dilakukan karena terkadang barang yang dibutuhkan tersedia
oleh kawan yang akan diajak bertukar barang Seiring perkembangan jaman,
ditemukan alat tukar untuk melakukan kegiatan mendapatkan barang.Alat tukar
uang-barang yang disepakati bersama pada awal mula adalah emas, perak,
tembaga, besi, kulit binatang, kerang dan mutiara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Orang-orang mulai mencari cara untuk mempermudah transaksi hingga
diciptakan uang sebagai alat tukar dan alat pembayaran yang sah. Syarat benda
dianggap sebagai uang adalah : nilai tidak berubah, mudah disimpan dan dibawa,
awet atau tidak mudah rusak, terdiri dari berbagai satuan serta diterima oleh
seluruh lapisan serta anggota masyarakat. Manfaat uang dalam kehidupan sehari-
hari pada masi kini bisa digunakan untuk: berbelanja, menabung, ongkos
angkutan umum, biaya sekolah, membeli tiket permainan atau pertunjukan,
memberikan sumbangan, membeli tiket pesawat dan lain-lain.
Setiap negara memiliki mata uang yang berbeda-beda namanya.
Masyarakat Indonesia menggunakan mata uang rupiah sedangkan di Malaysia
menggunakan Ringgit. Berikut tabel daftar nilai mata uang negara lain :
Tabel 3. Daftar Nilai Mata Uang Negara- Negara
No Nama Negara Mata Uang
1 Amerika Serikat Dolar AS
2 Inggris Poundsterling
3 Filipina Peso
4 Arab Saudi Real
5 Jepang Yen
2.1.5.3.2 Jenis Uang
Uang merupakan alat pembayaran yang sah yang digunakan oleh
masyarakat pada masa modern. Ada dua macam jenis uang yang beredar di
masyarakat yait uang kartal dan uang giral.
1. Uang kartal adalah uang yang digunakan dalam kegiatan sehari –hari. Bentuk
uang kartal berupa uang kertas dan uang logam.
A. Uang kertas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Uang kertas dicetak dan diedarkan oleh Bank Indonesia. Ciri- ciri uang
kertas adalah : berbentuk persegi panjang, bertuliskan besarnya uang, terdapat
lambang Garuda pada sudut atas, pada bagian atas tertulis Bank Indonesia,
terdapat tanda tangan Gubernur Bank Indonesia dan mudah dibawa. Berikut
adalah gambar uang yang berlaku di Indonesia sekarang (http://www.bi.go.id/) :
Gambar 1. Jenis Mata Uang Kertas yang Berlaku di Indonesia
B. Uang logam
Uang logam sering disebut juga sebagai uang receh atau uang
pecahan.Uang logam juga dicetak dan diedarkan oleh Bank Indonesia. Ciri- ciri
dari uang logam adalah berbentuk bundar, sisi lingkaran timbul,bertuliskan
besarnya nilai uang dan tahun pembuatan serta tertulis Bank Indonesia. Berikut
adalah gambar uang logam yang berlaku di Indonesia (http://www.bi.go.id/) :
Gambar 2. Jenis Mata Uang Logam yang Berlaku di Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2. Uang giral adalah bentuk uang dalam surat berharga yang digunakan untuk
alat pembayaran. Contoh uang giral adalah cek, giro, wesel dan pos. Uang giral
biasa digunakan oleh perusahaan besar untuk melakukan transaksi dalam jumlah
besar, supaya lebih ringkas ketika dibawa dan menghemat waktu pembayaran.
2.1.5.3.3 Cara Mengelola Uang yang Baik
Cara mengelola uang yang baik adalah menggunakan uang secara hemat
dan tepat sesuai kebutuhan. Salah satu cara pengelolaan uang yang bisa dilakukan
adalah menyisihkan uang jajan untuk ditabung atau mencatat barang- barang yang
dibeli atau pengeluaran kemudian didiskusikan kepada orang tua, untuk dikontrol
pengeluarannya. Manfaat menabung salah satunya bisa untuk meringankan beban
orangtua.Misalnya dengan membeli alat tulis dengan uang tabungan yang sudah
terkumpul.Cara menabung selain dengan celengan juga bisa dilakukan di bank.
Bank adalah tempat untuk menyimpan dan meminjam uang. Keuntungan
menabung di bank antara lain tabungan aman tidak hilang, mendapatkan bunga,
membantu program pembangunan dan dapat diambil sewaktu- waktu. Ada dua jenis
bank berdasarkan kepemilikan, yaitu:
1. Bank milik Negara, contoh BI, BNI, BTN dan BRI.
2. Bank milik swasta adalah Bank Niaga, BCA dan Bank Danamon.
Manfaat mengelola uang dengan baik adalah:
1. Menghemat pengeluaran, terhindar dari sikap menghamburkan uang.
2. Memenuhi kebutuhan.
3. Melatih hidup sederhana, mengatur diri terhadap barang yang akan dibeli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
4. Terbiasa menggunakan uang secara selektif, membeli barang atau jasa sesuai
dengan kebutuhan.
2.2 Penelitian yang Relevan
2.2.1 Deskripsi Penelitian Yang Relevan
1. Indriani (2013) melakukan penelitian Peningkatan Kerjasama dan Prestasi
Belajar Matematika menggunakan Pendekatan PMRI pada siswa kelas IV.
Penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pada variabel kerjasama
setelah diberi tindakan sebesar 14,39%. Variabel prestasi Matematika
ditunjukkan peningkatan dari hasil perhitungan rata- rata nilai sekelas sebesar
23,55%. Peningkatan prestasi juga ditunjukkan dari jumlah siswa yang berhasil
lolos KKM matematika sebesar 71, 22% dari jumlah seluruh siswa.
2. Langlang H,dkk (2006) melakukan penelitian dengan judul Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif dengan Memanfaatkan Alat Peraga Sains Fisika
(Materi Tata Surya) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kerjasama Siswa.
Penelitian ini menggunakam model Pembelajaran Kooperatif dengan Metode
STAD dengan jenis penelitian PTK. Hasil penelitian menunjukkan adanya
kenaikan hasil belajar kognitif yang ditunjukkan dengan nilai ketuntasannya
secara klasikal yaitu pada siklus I sebesar 86,36% dan 90.90% pada siklus II.
Untuk hasil belajar afektif yaitu kerjasama, kenaikan ditunjukkan melalui hasil
Uji T dengan rumus thitung lebih besar dari ttabel yaitu 5,45> 2,01.
3. Hasanah (2013) melakukan penelitian Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar
IPS dengan Menerapkan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Head
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Together. Penelitian ini merupakan jenis penelitian PTK yang menggunakan
tiga siklus. Peningkatan terhadap hasil belajar dibuktikan dari rata- rata
aktivitas siklus I 54,00 kemudian meningkat lagi pada siklus II menjadi sebesar
64,00. Pada siklus ke III meningkat lagi menjadi 77,00. Presentase ketuntasan
belajar juga menunjukkan peningkatan dari siklus I sebesar 51,61%, menjadi
64,51% pada siklus II dan yang terakhir adalah 80,64%.
4. Puspitasari,A (2013) melakukan penelitian Peningkatan Kreatfitas dan
Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV Melalui Model Pembelajaran Kooperatif
STAD. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang
menggunakan dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan
ketika sudah dilakukan tindakan baik di siklus I maupun II. Pada kondisi awal
kreatifitas siswa hanya 10,65% , pada siklus I terjadi peningkatan menjadi
sebesar 54,61% bahkan lebih besar lagi pada siklus II yaitu sebesar 71%.
Prestasi awal siswa ditunjukkan bahwa siswa yang mampu mencapai KKM
hanya 35,06% dari 29 siswa. Setelah diberi tindakan , ada peningkatan yang
dilihat dari nilai rata- rata menjadi sebesar 78,62 peningkatan menjadi sebesar
93,10%. Pada siklus kedua, siswa yang lolos KKM sebesar 96,55% dan
mencapai nilai rata-rata 84,4.
5. Anggradewi, C (2012) melalukan penelitian Peningkatan Minat dan Hasil
Belajar IPS dengan Metode STAD di Kelas V SD. Penelitian jenis PTK ini
menunjukkan adanya peningkatan dari variabel minat dan prestasi belajar. Dari
kondisi awal, minat siswa yang Nampak hanya 35% pada siklus I terjadi
peningkatan menajdi sebesar 71,2% dan siklus II 80,8%. Sedangkan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
belajar yang mencapai KKM sebesar 65 menjadi 63,64% pada siklus I untuk
22 siswa dan 77,27% pada siklus II.
6. Yuniati (2010) melakukan penelitian berjudul Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD Guna Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Hasil
Belajar pada Mata Pelajaran Akuntansi. Penelitian ini menunjukkan hasil
adanya peningkatan pada kedua variabel terikat yaitu keterampilan sosial dan
hasil belajar. Penelitian ini menggunakan PTK dimana pada siklus pertama
menunjukkan kenaikan sebesar 9,48% untuk keterampilan sosial dan 12,5%
pada siklus kedua. Kenaikan pada hasil belajar siklus pertama adalah sebesar
12,5% dan 20,83% pada siklus kedua.
7. Fitrina (2013) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Kooperatif Tipe
STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 36 Pontianak
Selatan.Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen yang
menunjukkan adanya pengaruh yang cukup tinggi dengan Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD terhadap hasil belajar. Hal ini dibuktikan dengan hasil
perhitungan statistik rata- rata post-test kelas kontrol sebesar 62,83 dan kelas
eksperimen sebesar 80,5 diperoleh dengan rumus thitung> ttabel maka Ha diterima
dan diperoleh hasil thitung sebesar 3,77 dan ttabel 2,023.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2.2.2 Literature Map
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Bagan 1.Literature Map
Yuniati,2010
STAD untuk
meningkatkan
Keterampilan
Sosial dan
Hasil belajar
Langlang dkk (2006)
STAD untuk
meningkatkan Hasil
dan kerjasama Siswa
Fitrina (2006)
STAD
terhadap hasil
belajar siswa
kelas V SD
Yang akan diteliti adalah :
Peningkatan Kerjasama dan Prestasi Belajar IPS dengan Pembelajaran
Kooperatif Metode STAD
Hasanah (2013)
Peningkatan Aktivitas dan
Hasil Belajar IPS dengan
Cooperative Learning Tipe
Numbered Head Together
Indriani, Sindika
(2013)
Peningkatan kerjasama
dan prestasi belajar
Matematika
denganPMRI
Puspitasari (2013)
Peningkatan kreatifitas
dan prestasi belajar IPS
dengan pembelajaran
kooperatif metode STAD
Anggradewi (2012)
Peningkatan minat dan
hasil belajar IPS dengan
metode STAD
STAD Prestasi Belajar Kerjasama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2.3 Kerangka Berpikir
IPS merupakan mata pelajaran yang mencakup banyak materi mengenai
permasalahan sosial yang dekat dengan kehidupan sehari- hari selain membahas
masalah teknis dan praktis lainnya. Cakupan materi IPS yang luas dan bersifat
dinamis ini hanya diberikan sedikit waktu untuk jam pertemuan di dalam kelas
menjadi salah satu faktor guru kesulitan menyampaikan materi. Siswa mengalami
kesulitan untuk menyerap materi dengan baik menjadi salah satu akibatnya.
Kesulitan memahami materi IPS juga ditambah dengan adanya keharusan untuk
menghapal materi dalam waktu singkat dengan materi yang cukup banyak.
Metode yang sering digunakan guru untuk menghemat waktu dan menyampaikan
seluruh materi yaitu meminta siswa untuk menghapal materi dan hanya
menjelaskan secara ceramah tanpa diselingi dengan pemberian metode atau model
pembelajaran yang menarik dan mengaktifkan siswa. Guru juga belum
berpengalaman untuk mengajar di kelas III dengan menggunakan berbagai macam
model pembelajaran. Sebagian besar siswa yang kesulitan memahami materi
mendapatkan nilai di bawah KKM sebesar 70.
IPS berkaitan dengan pembentukan karakter siswa untuk menjadi warga
negara yang baik dan mampu berkontribusi untuk sesama dalam lingkungan
hidupnya. Ketrampilan melakukan kerjasama menjadi kebutuhan mutlak bagi
siswa .Kerjasama merupakan keterampilan individu untuk kebutuhan membentuk
interaksi dengan sesama individu baik yang harus dilatihkan sejak dini.Sekolah
merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang bertanggungjawab
terhadap masalah ini setelah keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Model pembelajaran kooperatif metode STAD merupakan model
pembelajaran yang mampu mengintegrasikan kemampuan berpikir dan
keterampilan bekerjasama dalam waktu bersamaan.Siswa dituntut untuk
bertanggungjawab terhadap kemampuan diri sendiri dan kemampuan anggota
kelompok untuk memperoleh hasil yang terbaik. Selama siswa saling bertukar
informasi, secara tidak langsung siswa memperoleh penguatan materi yang sudah
dipresentasikan oleh guru. Siswa menjadi lebih mampu mendapatkan hasil
belajar yang lebih baik daripada belajar individu. Selain itu, keterampilan
melakukan kerjasama juga akan terlatih ketika siswa saling bertukar pendapat,
memotivasi satu sama lain dan menghargai adanya perbedaan dengan bersimpati
atau bahkan berempati di dalam kerja kelompok. STAD juga dianggap sebagai
metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana sehingga mudah
dilakukan untuk guru baru.
Penerapan model pembelajaran kooperatif metode STAD diharapkan
dapat meningkatkan kerjasama sebagai proses belajar untuk mendapatkan prestasi
IPS pada siswa kelas III SD Kanisius Kintelan 1.
2.4 Hipotesis Penelitian
1. Meningkatkan kerjasama siswa kelas III SD Kanisius Kintelan 1 Semester Genap
Tahun Ajaran 2013/ 2014 dengan pembelajaran kooperatif STAD.
2. Meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas III SD Kanisius Kintelan 1
Semester Genap Tahun Ajaran 2013/ 2014 dengan pembelajaran kooperatif
STAD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Menurut Warghani dan Widharti (2010:9), PTK adalah jenis penelitian yang
direncanakan namun dilakukan oleh guru di dalam kelas dengan tujuan
meningkatkan kinerja guru sehingga ada peningkatan hasil belajar siswa. Arikunto
(2010: 8) menyatakan bahwa tindakan dalam jenis penelitian PTK minimal
dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus PTK yang digunakan dalam penelitian ini
mengacu pada Model Kurt Lewin. Model ini terdiri dari 4 komponen untuk setiap
siklusnya, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi (Kusumah dan
Dwigatama, 2010: 20). Siklus tersebut digambarkan sebagai berikut :
Bagan 2. Siklus PTK Model Kurt Lewin
Perencanaan
Pengamatan
Refleksi Tindakan Siklus I
Perencanaan
Tindakan
Pengamatan
Refleksi Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Siklus dalam penelitian ini dilakukan selama dua kali. Siklus pertama dan
kedua dilakukan untuk mencapai indikator keberhasilan tujuan penelitian ini.
Kedua siklus memiliki langkah yang sama dimulai dari perencanaan akan
tindakan yang akan dilakukan, tindakan, pengamatan serta refleksi.
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Kanisius Kintelan 1 Yogyakarta. SD ini berada
di Jalan Ireda no 18, Yogyakarta. Lokasinya berada tepat di belakang tempat
wisata Purawisata dan berada di sebelah timur SMA Santa Maria. Sekolah ini
memiliki lahan untuk 6 ruang kelas tepat untuk setiap tingkat kelas, ruang guru
sekaligus kepala sekolah dan gudang penyimpanan alat peraga, sebuah ruangan
laboratorium komputer perpustakaan, di sudut barat terdapat replika Gua Maria
serta lahan parkir kendaraan untuk guru dan murid serta lapangan olahraga
sekaligus menjadi lapangan untuk melakukan upacara dan kantin sekaligus
warung keperluan alat tulis.
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang dipilih adalah siswa kelas III SD Kanisius Kintelan
1 pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah total 29 siswa.
Jumlah siswa laki- laki ada 11 siswa dan siswa perempuan berjumlah 18 siswa.
Secara fisik, terdapat tiga siswa yang memiliki hambatan fisik yaitu seorang siswa
laki-laki dengan tuli pada salah satu telinga dan dua orang siswa mempunyai mata
juling. Ragam suku juga terdapat di kelas ini dengan dominasi dari suku Jawa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
tiga siswa suku Tionghoa dan dua orang berasal dari Sumatera. Sebagian besar
siswa merupakan suku Jawa maka bahasa sehari- hari yang digunakan adalah
bahasa Jawa ngoko dan bahasa Indonesia. Sebagian besar pekerjaan orangtua
siswa adalah karyawan kantor dan pengusaha mandiri, sisanya adalah ibu rumah
tangga. Kebanyakan siswa tinggal di daerah sekitar sekolah ini bisa dilihat dari
banyaknya siswa yang berjalan kaki atau menggunakan sepeda ketika berangkat
dan pulang sekolah.
3.2.3 Objek Penelitian
Objek penelitian adalah kerjasama dan prestasi belajar IPS. Prestasi belajar siswa
akan difokuskan pada :
Standar Kompetensi : Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang .
Kompetensi Dasar : 2.4 Mengenal sejarah uang
2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan.
Kerjasama dilihat dari kesimpulan pendapat dari Johnson dan Johnson (dalam
Apriono,2011:162), Roger dan David (dalam Lie, 2010:31-36) dan penelitian yang
dilakukan oleh Nurhidayati (2010: 28- 29), unsur-unsur kerjasama sebagai berikut yang
diukur dilihat dari indicator-indikator berikut: saling ketergantungan yang positif, setiap
individu memiliki tanggungjawab dalam kelompok, interaksi tatap muka yang baik dan
memiliki kemampuan berkomunikasi antaranggota.
3.2.4 Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan 22 April hingga 1 Mei 2014. Tindakan dilaksanakan jam
pelajaran berlangsung selama 2 x jam pelajaran dan 3 x jam pelajaran. 1 jam pelajaran
dilaksanakan selama 40 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3.3 Rencana Tindakan
Tindakan akan dilakukan selama dua siklus. Setiap satu siklus dilakukan
selama dua kali pertemuan. Pada pertemuan pertama direncanakan menggunakan
waktu selama 3 x 40 menit. Pertemuan kedua setiap siklusnya menggunakan
waktu selama 2 x 40 menit.
3.3.1 Persiapan
1. Peneliti meminta izin observasi kepada pihak sekolah dan guru yang
bersangkutan untuk melakukan observasi awal untuk mencari permasalahan.
2. Peneliti melakukan diskusi dan pengamatan mengenai permasalahan yang
terjadi di kelas dengan guru yang bersangkutan kemudian menentukan tindakan
yang dipilih.
3. Peneliti dan guru menentukan permasalah kerjasama melalui observasi dan
wawancara.
4. Peneliti dan guru menentukan materi IPS yang akan digunakan untuk menilai
tingkat prestasi.
5. Peneliti mengajukan proposal terkait tindakan yang akan dilakukan di SD.
6. Peneliti melakukan uji coba untuk instrumen yang dibutuhkan melalui expert
judgement dan diujikan secara empirik kepada siswa di SD lain yang memiliki
karakter yang sama.
7. Peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran dan kebutuhan lain yang
diperlukan saat tindakan dalam siklus I dan siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
8. Peneliti melakukan pengamatan atas tindakan yang dikerjakan oleh guru yang
bersangkutan.
3.3.2 Pelaksanaan
1. Perencanaan
Tahap perencanaan dimulai dengan peneliti menyiapkan tindakan yang
akan digunakan dalam memberikan solusi permasalahan. Perencanaan akan lebih
teratur dengan adanya pembuatan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). RPP
dibuat dan disesuaikan dengan siklus yang digunakan oleh peneliti (Kusumah dan
Dwitagama,2010:39). RPP yang digunakan pada penelitian adalah RPP Tematik
untuk kelas III di SD Kanisius Kintelan 1. RPP Tematik mengikuti contoh yang
diberikan dari pihak sekolah dengan tema yang berkaitan yaitu permainan dengan
modifikasi yang diperlukan selama tindakan dilakukan. Peneliti membuat RPP
tematik dengan langkah- langkah STAD untuk dua siklus sekaligus menyiapkan
alat belajar dan media untuk mempermudah penyampaian materi dari guru untuk
siswa.
Siklus pertama dibagi menjadi dua pertemuan. Sesuai dengan peraturan
dari sekolah ini, satu jam pelajaran adalah 40 menit untuk kelas III. Pertemuan
pertama direncanakan dilakukan selama 3 x 40 menit sedangkan pertemuan kedua
dilakukan selama 2 x 40 menit. Hal ini juga diberlakukan untuk siklus kedua.
Peneliti menyiapkan instrumen untuk pengambilan data berupa lembar
wawancara dan alat perekam suara, lembar observasi yang diisi oleh guru dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
peneliti serta skala kerjasama yang dikerjakan setiap siswa. Perangkat pendukung
untuk dokumentasi yang lain adalah kamera.
2. Tindakan
Guru melakukan tindakan untuk mencapai tujuan pembelajaran di dalam
kelas sesuai dengan RPP yang sudah dirancang oleh peneliti (Kusumah dan
Dwitagama,2010:39).Tindakan dilakukan oleh guru pengampu mata pelajaran IPS
di kelas III SD Kanisius Kintelan 1. Tindakan dirancang dan dikolaborasikan
antara proposal yang diajukan dengan pengalaman dan kemampuan yang dimiliki
oleh guru.
3. Pengamatan
Langkah pengamatan yang perlu diperhatikan adalah 1) observer yang
melakukan pengamatan, 2) waktu untuk melakukan pengamatan dan 3) cara
melakukan penilaian (Whardani dan Wihardit,Kuswaya,2010:173). Pengamatan
atau observasi menurut Kusumah dan Dwitagama (2010:40) dilakukan ketika
guru melakukan tindakan. Peneliti dan guru melakukan pengamatan dengan
bantuan lembar observasi.
4. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan untuk merenungkan kembali atau upaya evaluasi
yang dilakukan oleh peneliti, pelaksana dan siswa dalam PTK yang dilaksanakan
(Kusumah dan Dwitagama,2010:40). Refleksi dilakukan untuk melihat sejauh
mana indikator sudah tercapai dalam setiap tindakan yang dilakukan. Hasil
refleksi kemudian digunakan untuk perencanaan ulang dengan menyesuaikan
rencana yang sudah terbentuk untuk tindakan pada siklus selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3.3.3 Rencana Setiap Siklus
Setiap siklus dibagi menjadi dua pertemuan. Dua pertemuan yang disusun
sebenarnya merupakan rangkaian STAD utuh dengan modifikasi pemisahan
bagian STAD untuk pertemuan satu dan kedua. Pemisahan dilakukan untuk
mempertimbangkan tematik di dalam tindakan pembelajaran.
3.3.3.1 Siklus I
Pada siklus pertama, prestasi yang ingin dicapai adalah pengenalan mata
uang dan ciri- cirinya. Materi ini diambil dari
Standar Kompetensi :2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
Kompetensi Dasar :2.4 Mengenal sejarah uang.
3.3.3.1.1 Pertemuan 1 Siklus I
1. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru. (langkah STAD 1: penjelasan
materi).
2. Siswa bersama-sama mengulang materi untuk pemantapan pamahaman.
3. Siswa masuk ke dalam kelompok dan mengerjakan LKS kelompok.
(langkah STAD 2: kerja kelompok).
4. Siswa mengerjakan kuis individu pertama. (langkah STAD 3: kuis individu).
5. Siswa melakukan koreksi bersama dan pengumuman skor tertinggi. (langkah
STAD 4: perhitungan skor individu).
6. Siswa melakukan refleksi secara lisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
7. Pemberian penghargaan kepada kelompok sesuai dengan kriteria. (langkah
STAD 5: rekognisi tim).
3.3.3.1.2 Pertemuan 2 Siklus I
1. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru. (langkah STAD 1: penjelasan
materi).
2. Siswa bersama-sama mengulang materi untuk pemantapan pamahaman.
3. Siswa masuk ke dalam kelompok untuk melakukan pemantapan materi
sambil bermain kuis secara lisan. (langkah STAD 2: kerja kelompok).
4. Siswa mengerjakan kuis individu kedua. (langkah STAD 3: kuis individu).
5. Siswa melakukan koreksi bersama dan pengumuman skor tertinggi.
(langkah STAD 4: perhitungan skor individu).
6. Siswa mengerjakan tes prestasi siklus I, refleksi dan skala kerjasama.
7. Pengumuman untuk persiapan pada materi selanjutnya. (langkah STAD 5:
rekognisi tim).
3.3.3.2 Siklus II
Siklus II disusun sejak awal karena indikator keberhasilan dari prestasi IPS
berbeda. Fokus ketercapaian keberhasilan pada siklus II menekanan pada pelaksanaan
hidup hemat dengan pengelolaan keuangan yang baik. Salah satu caranya adalah
menabung. Siklus II lebih menekankan pada Kompetensi Dasar : 2.5 Mengenal
penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3.3.3.2.1 Pertemuan 1 Siklus II
1. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru. (langkah STAD 1: penjelasan
materi).
2. Siswa bersama-sama mengulang materi untuk pemantapan pamahaman.
3. Siswa masuk ke dalam kelompok dan mengerjakan LKS kelompok.
(langkah STAD 2: kerja kelompok).
4. Siswa mengerjakan kuis individu pertama. (langkah STAD 3: kuis
individu).
5. Siswa melakukan koreksi bersama dan pengumuman skor tertinggi.
(langkah STAD 4: perhitungan skor individu).
6. Siswa melakukan refleksi secara lisan.
7. Siswa melakukan permainan secara berkelompok.
8. Pemberian penghargaan kepada kelompok sesuai dengan kriteria. (langkah
STAD 5: rekognisi tim).
3.3.3.2.2 Pertemuan 2 Siklus II
1. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru. (langkah STAD 1: penjelasan
materi).
2. Siswa bersama- sama mengulang materi untuk pemantapan pamahaman.
3. Siswa masuk ke dalam kelompok untuk melakukan pemantapan materi
sambil bermain kuis secara lisan (langkah STAD 2: kerja kelompok).
4. Siswa mengerjakan kuis individu kedua (langkah STAD 3: kuis individu).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
5. Siswa melakukan koreksi bersama dan pengumuman skor tertinggi.
(langkah STAD 4: perhitungan skor individu)
6. Siswa mengerjakan tes prestasi siklus II dan skala kerjasama
7. Siswa melakukan permainan bersama- sama.
8. Siswa mengerjakan refleksi.
9. Pengumuman untuk kelompok terbaik (langkah STAD 5: rekognisi tim).
3.4 Instrumen Penelitian
Peneliti menggunakan dua jenis instrumen penelitian untuk pengambilan
data. Kerjasama diukur dengan menggunakan instrument non tes. Instrumen non
tes lazimnya digunakan untuk mengumpulkan data dari ranah afektif, salah
satunya kerjasama (Supratiknya, 2012: 39). Instrumen non tes yang digunakan
pada penelitian ini adalah skala, observasi dan wawancara. Berikut adalah
penjabarannya :
3.4.1Instrumen Penelitian Variabel Kerjasama
Kerjasama diukur dengan menggunakan instrumen observasi, wawancara
dan skala. Indikator kerjasama diambil dari kesimpulan pendapat dari Johnson
dan Johnson (dalam Apriono,2011:162), Roger dan David (dalam Lie,2010:31-
36) dan penelitian yang dilakukan oleh Nurhidayati (2010:28-29), dengan unsur-
unsur kerjasama yaitu saling ketergantungan yang positif, setiap individu
memiliki tanggungjawab dalam kelompok, interaksi tatap muka yang baik dan
memiliki kemampuan berkomunikasi antaranggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 4. Kisi- kisi instrumen observasi
No Indikator Perilaku yang Nampak
1 Saling
ketergantungan
positif
1. Saling mendukung keputusan yang dibuat.
2. Anggota kelompok meminta pendapat ke
semua orang untuk membuat keputusan.
2 Setiap anggota
kelompok memiliki
pertanggungjawaban
1. Setiap anggota kelompok berpartisipasi di
dalam tugas.
2. Setiap anggota kelompok mengupayakan agar
anggota lain mendapat informasi yang
relevan dan bermanfaat.
3. Memperkaya anggota kelompok demi
kesuksesan akademik anggota lain dalam
kelompok.
3 Interaksi tatap muka
yang baik
1. Saling mengenal anggota kelompok.
2. Saling menerima perbedaan : latar belang
anggota dan pendapat dalam kelompok
3. Saling menghargai perbedaan : latar
belakang, pendapat dalam kelompok.
4 Keterampilan
berkomunikasi antar
anggota
1. Membuat suasana nyaman dan akrab.
2. Penggunaan bahasa dan perilaku yang sopan
dan menyenangkan.
3. Membangun semangat kerja.
4. Memberikan pujian bagi yang berhasil.
Tabel 5. Kisi- kisi instrumen skala
No
Indikator Jumlah Soal
Item Positif Item Negatif
1 Saling ketergantungan positif 22 1, 15
2 Setiap anggota kelompok memiliki
pertanggungjawaban
19 3, 8, 12
3 Interaksi tatap muka yang baik 13, 14, 17 5, 6, 10, 21
4 Keterampilan berkomunikasi antar
anggota
16, 18 2, 4, 7, 9, 11,
20 , 23
Jumlah Aitem 7 16
Total 23
Instrumen wawancara digunakan untuk melihat seberapa jauh STAD
berperan dalam peningkatan kerjasama dan prestasi IPS. Wawancara juga
digunakan untuk membantu refleksi di setiap siklusnya untuk mencari kelebihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dan kekurangan dalam pelaksanaan STAD di setiap tindakan. Instrumen
wawancara juga digunakan untuk membantu menemukan perilaku baru dan
mendetail dalam tiap tindakan yang tidak dapat diukur dengan instrumen
observasi maupun skala. Berikut adalah kisi- kisi wawancara yang digunakan :
Tabel 6. Kisi- kisi instrumen wawancara
No Indikator Pertanyaan
1 Peningkatan kerjasama dengan STAD
2 Peningkatan prestasi IPS dengan STAD
3 Kekurangan pelaksanaan tindakan dengan STAD
4 Kelebihan pelaksanaan tindakan dengan STAD
5 Penerapan STAD bagi siswa dan guru
3.4.2 Instrumen Variabel Prestasi Belajar IPS
Tipe aitem tes prestasi yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar IPS
adalah pilihan ganda. Tes prestasi dirancang sesuai dengan Standar Kompetensi:
Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang. Tes prestasi siklus pertama dibuat
dengan menggunakan indikator-indikator dari Kompetensi Dasar:2.4 Mengenal sejarah
uang. Indikator-indikator tes prestasi siklus kedua mengacu pada kompetensi dasar 2.5
Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan.Kisi- kisi tes prestasi untuk kuis
individu untuk siklus I dan siklus II yaitu :
Tabel 7. Kisi – Kisi Tes Prestasi Siklus I
No Kisi- kisi Soal No. Soal
1 Menyebutkan pengertian kegiatan barter 11, 14
2 Mendeskripsikan sejarah uang 1, 6, 7, 13
3 Menyebutkan mata uang negara 2, 5, 10, 15
4 Mendeskripsikan perbedaan uang kartal dan giral 4
5 Membedakan ciri- ciri uang kertas dan logam 3,8,9,12
Jumlah Soal 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 8. Kisi- Kisi Tes Prestasi Individu Siklus II
No Kisi- kisi Soal No. Soal
1 Mendeskripsikan ciri- ciri uang kartal dan giral 1, 10
2 Menyebutkan tindakan yang benar dalam
pengelolaan uang
2,3,6,9
3 Menyebutkan jenis bank dan contohnya 5,7,8
4 Menyebutkan manfaat menabung 4,11,12
Jumlah Soal 12
3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
3.5.1 Validitas Instrumen Penelitian
Validitas adalah suatu pengukuran terhadap ketetapan instrumen, apakah
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur atau tidak (Arifin, 2011:
245). Beberapa macam validitas yang digunakan dalam pengujian instrumen
penelitian ini, yaitu :
1. Validitas isi (Azwar, 2011: 75) menunjukkan sejauhmana aitem pada
instrumen tersebut mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur
atau indikator yang ingin dicapai dalam penelitian.
2. Validitas konstruk merupakan langkah yang juga harus dilakukan sebelum
melakukan uji validitas empirik. Validasi ini dilakukan untuk mengukur
pertanyaan ataupun pernyataan apakah benar- benar dapat digunakan untuk
mengukur atau tidak. Uji validasi isi dan konstruk dilakukan oleh ahli dengan
penalaran rasional yang sesuai dengan bidang keahliannya (Supratiknya,
2013: 33).
3. Validitas empiris atau yang disebut juga validitas kriteria merupakan validitas
yang dilakukan dengan teknik statistik, analisis korelasi. Kevalidan dari suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
instrumen ini akan diperlihatkan oleh adanya hubungan skor pada tes dengan
skor suatu kriteria (Azwar,2011:76; Trianto,2011). Dalam uji validitas
empiris, instrumen yang diujikan disebut sebagai prediktor sedangkan
perfomansi yang akan ditunjukkan adalah kriteria.
Instrumen non-tes kerjasama, wawancara dan observasi diuji dengan
validitas isi dan konstruk dengan dosen dan salah seorang guru di SD Kanisius
Kintelan 1. Perangkat pembelajaran RPP, LKS dan materi pembelajaran yang
digunakan oleh guru juga divalidasi oleh salah satu dosen mata kuliah
MicroTeaching dan guru kelas III SD Kanisius Kintelan I. Instrumen nontes skala
kerjasama dan tes prestasi IPS yang digunakan pada penelitian ini diuji validitas
isi dan konstruk hingga empiris.
Uji validitas isi dan konstruk dilakukan dengan expert judgement dosen.
Tes prestasi siklus I dan Siklus IIdiuji validitasnya kepada siswa kelas 4 semester
1 tahun ajaran 2013/2014 di SD Kanisius Kumendaman denganjumlah 11 siswa
dan SD Kanisius Kintelan yang berjumlah 24 siswa, total responden uji coba
empirik validitas dan reliabilitas mencapai 35 siswa. Instrumen skala kerjasama
diujikan kepada siswa-siswi SD Kanisius Pugeran kelas III berjumlah 24 siswa
dan 13 siswa dari SD Kanisius Kumendaman, total responden untuk uj empiris
skala kerjasama adalah 37 siswa.
Interpretasi validitas dilakukan dengan melihat semakin tinggi koefisien
yaitu xyr = 1,00 maka akan semakin sulit memperoleh nilai reliabilitas yang
tinggi. Azwar (2011:179) mengatakan bahwa koefisien validitas dianggap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
memuaskan apabila xyr = 0,30. Perhitungan validitas secara empirik dilakukan
dengan bantuan SPSS 16.0.
Tabel 9. Hasil Validasi Empirik Tes Prestasi Siklus I
No Item Keputusan
1 Valid
2 Valid
3 Tidak Valid
4 Valid
5 Valid
6 Valid
7 Valid
8 Valid
9 Tidak Valid
10 Valid
11 Valid
12 Valid
13 Valid
14 Tidak Valid
15 Tidak Valid
16 Valid
17 Valid
18 Valid
19 Tidak Valid
20 Tidak Valid
Hasil perhitungan validasi empirik menunjukan soal tes prestasi yang valid
ada 14 soal dengan nomor aitem yaitu1,2,4,5,6,7,8,10,11,12,13,16,17 dan 18. Soal
yang tidak valid yang berjumlah 6 soal digugurkan dan tidak dimasukkan ke
dalam instrumen tes prestasi siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 10. Hasil Validasi Empirik Tes Prestasi Siklus II
No Item Keputusan
1 Tidak Valid
2 Valid
3 Valid
4 Valid
5 Valid
6 Tidak Valid
7 Tidak Valid
8 Tidak Valid
9 Tidak Valid
10 Valid
11 Valid
12 Valid
13 Tidak Valid
14 Tidak Valid
15 Valid
16 Valid
17 Valid
18 Valid
19 Valid
20 Valid
Hasil perhitungan validasi empirik pada tabel tersebut menunjukkan soal-
soal yang valid ada 13 soal dari 20 aitem total yang diujikan, nomor aitem
tersebut adalah 2,3,4,5,10,11,12,15,16,17,18,19 dan 20. Soal yang tidak valid
berjumlah tujuh soal digugurkan pada penyajian instrumen tes prestasi siklus II.
Tabel 11. Hasil Validasi Empirik Skala Kerjasama
No Item Keputusan
1 Tidak Valid
2 Tidak Valid
3 Tidak Valid
4 Tidak Valid
5 Valid
6 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
7 Tidak Valid
8 Valid
9 Tidak Valid
10 Tidak Valid
11 Tidak Valid
12 Valid
13 Valid
14 Valid
15 Tidak Valid
16 Valid
17 Valid
18 Valid
19 Valid
20 Valid
21 Valid
22 Valid
23 Valid
24 Valid
25 Valid
26 Valid
27 Valid
28 Valid
29 Valid
30 Valid
31 Valid
32 Valid
33 Valid
Hasil perhitungan validitas empirik skala kerjasama pada tabel di atas
menunjukan butiran soal yang valid berjumlah 23 butir soal dengan aitem nomor
5,8,12,113,14,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,32 dan 33. Aitem
soal yang tidak valid berjumlah sepuluh butir digugurkan dan tidak digunakan di
dalam skala kerjasama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
3.5.2 Reliabilitas Instrumen Penelitian
Reliabilitas merupakan nama lain dari konsistensi, keajegan dan
keterpercayaan atau pernyataan yang mengatakan sejauh mana suatu pengukuran
dapat dipercaya (Azwar, 2012: 180).
Interpretasi reliabilitas suatu instrumen dilakukan dengan melihat
koefisien reliabilitas mendekati 0,900 sudah bisa dianggap bahwa aitem tersebut
adalah reliabel (Azwar,2011:189). Hal ini juga diperkuat dengan pendapat
Masidjo (195:209) kriteria reliabilitas dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 12. Kriteria Reliabilitas
Interval Koefisien Reliabilitas Kualifikasi
0,91-1,00 Sangat Tinggi
0,71- 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
Negatif-0,20 Sangat Rendah
Berikut adalah tabel hasil perhitungan reliabilitas dengan menggunakan
program SPSS 16.0:
Tabel 13. Hasil Uji Reliabilitas Tes Prestasi Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
0.720183 0.86812 14
Dari tabel berikut, bisa dikatakan bahwa reliabilitas dari tes prestasi siklus I
adalah tinggi yang bernilai 0,72.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 14. Hasil Uji Reliabilitas Tes Prestasi Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
0.703754 0.786031 13
Dilihat dari tabel tersebut, reliabilitas tes prestasi siklus II digolongkan
cukup dengan nilai sebesar 0.70.
Tabel 15. Hasil Uji Reliabilitas Skala Kerjasama
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.722 .929 24
Dilihat dari tabel tersebut, reliabilitas skala kerjasama termasuk kategori
tinggi dengan nilai sebesar 0,72.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan variabel
yang diteliti.
3.6.1 Pengumpulan Data Variabel Kerjasama
Data dari variabel kerjasama akan diambil dengan menggunakan teknik
triangulasi. Triangulasi merupakan perpaduan dari berbagai sumber : wawancara,
observasi atau instrumen lain (Mills, 2011). Observasi dilakukan selama tindakan
dilakukan terutama ketika siswa bergabung di dalam kelompok. Observasi
dilakukan oleh guru dan peneliti dengan lembar observasi terstruktur. Skala
dikerjakan setiap siswa diakhir setiap siklus. Wawancara dilakukan pada setiap
akhir siklus. Peneliti melakukan wawancara terhadap guru yang telah bersedia
menjadi narasumber untuk sesuai dengan pedoman yang dibuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mendeskripsikan apa yang terlihat dari perilaku
siswa (Ellis,1997:175). Observasi adalah teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis, logis dan objektif serta
rasional terhadap berbagai fenomena yang terjadi dalam kondisi alami atau yang
sudah didesain sedemikian rupa untuk mencapai tujuan tertentu seperti mengukur
keterampilan,proses atau tindakan yang dilakukan oleh responden
(Arifin,2011:230).
Observasi berstruktur yaitu kegiatan yang akan dilakukan oleh observer
sudah dibuat kisi-kisi atau rambu-rambunya untuk mengatur alur peneliti dengan
tegas (Arifin,2011:231). Secara teknis pelaksanaanakan dilakukan secara
langsung oleh peneliti (Arifin,2011: 231) dengan menggunakan media perekam
gambar dan suara. Lembar observasi diisi dengan memberikan tanda cek(√) pada
setiap kolom siswa yang menunjukkan perilaku kerjasama. Observasi dilakukan
satu kali setiap siklus.
2.Wawancara
Menurut Arifin (2011: 233) wawancara merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan melalui percakapan dan tanya- jawab responden untuk
mencapai tujuan tertentu. Wawancara dilakukan secara langsung dari peneliti
terhadap narasumber yaitu guru. Kegiatan ini dilaksanakan setelah tindakan pada
setiap siklus selesai dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Bentuk wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur.
Wawancara yang terstruktur dilakukan dengan mengikuti pedoman wawancara
yang sudah dibuat (Supratiknya, 2012: 53). Data wawancara diperoleh dari guru
kelas III yang mengampu mata pelajaran IPS sekaligus pelaksana tindakan siklus
PTK.
3. Skala
Skala (Azwar,2012:7) adalah perangkat pertanyaan atau pernyataan yang
tidak langsung mengungkap atribut tertentu yang hendak diukur melalui respon
terhadap pertanyaan tersebut. Atribut yang diukur diungkap secara tidak langsung
dengan pengamatan berbagai macam hal yang dirumuskan dari indikator perilaku
(Azwar,2012:2). Kerjasama merupakan kategori atribut bukan kemampuan.
Diungkapkan oleh Azwar (2012:5-7) atribut bukan kemampuan atau performansi
tipikal merupakan atribut yang mengukur kepribadian atau kemampuan afektif
yang cenderung dimunculkan secara sadar atau tidak sadar dalam bentuk respon
situasi yang sedang dihadapi.
Respon terhadap skala ini dengan menggunakan coding (Azwar, 2012: 9).
Pernyataan Supratiknya (2012: 45) mendukung pernyataan berikut dengan
menyatakan bahwa skala penilaian yang mengukur tinggi rendahnya perilaku
berkenaan dengan jumlah kemunculannya juga. Instrumen skala kerjasama yang
digunakan dalam penelitian ini, respon jawaban menggunakan tiga pilihan jumlah
kemunculan, yaitu sering, jarang dan tidak pernah (Supratiknya, 2012: 46).
Jawaban direspon dengan memberikan tanda cek (√) pada salah satu pilihan
tersebut. Skala kerjasama dengan tiga pilihan respon jawaban dipilih untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
mempermudah responden siswa kelas III menjawab karena masih banyak yang
lambat menulis. Skala seperti ini juga memberi kesempatan kepada siswa untuk
fokus mengisi jawaban sehingga bisa menghemat waktu. Siswa mengerjakan
skala kerjasama pada setiap akhir siklus pertama dan kedua.
3.6.2 Pengumpulan Data Variabel Prestasi Belajar IPS
Pada variabel prestasi belajar menggunakan tes prestasi sebagai instrumen
untuk mengumpulkan data setelah siklus I dan II dilaksanakan. Pengumpulan data
awal nilai prestasi belajar IPS menggunakan nilai Ulangan Tengah Semester
(UTS) Gasal tahun ajaran 2013/2014. UTS dikemas dalam bentuk tes prestasi
dengan aitem pilihan ganda, isian singkat dan esai.
Tes prestasi masuk ke dalam kategori tes kawasan kognitif yang bisa
diklasifikasikan dengan Taksonomi Bloom (Azwar,2012:63). Sesuai dengan
kategori Taksonomi Bloom, yang akan diukur adalah tingkat Knowledge
(pengetahuan) merupakan tingkatan yang paling rendah dengan kata kunci siswa
melakukan kegiatan : menyebutkan, mengenali dan mendeskripsikan (Azwar,
2012:64). Tipe aitem tes prestasi yang digunakan adalah pilihan ganda. Tes
pilihan ganda memberikan kelonggaran terhadap kemungkinan jawaban yang
menunjukkan jawaban benar dan salah (Ellis,1997:184). Tes dilaksanakan pada
akhir kegiatan setiap siklus sebagai bentuk evaluasi dari setiap siklus. Setiap
nomor soal memiliki tiga pilihan jawaban yang harus dipilih dengan benar. Cara
memilih jawaban dengan memberikan tanda silang (X) pada pilihan a,b atau c.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Prestasi belajar IPS juga diukur dengan kuis individu yang dikerjakan di
setiap pertemuan. Kuis individu menggunakan bentuk pilihan isian singkat dan
mencongak. Guru membacakan pernyataan soal dan siswa menjawab dengan
memilih jawaban benar atau salah.
3.7 Teknik Analisis Data
Jenis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik
deskripstif. Statistik deskriptif meliputi perhitungan mean, modus dan median
sedangkan penyajian data menggunakantable atau grafik (Sugiyono, 2011: 200).
Tabel adalah sajian data yang digunakan dalam penelitian untuk melihat
peningkatan variabel dari siklus I ke siklus II. Penelitian ini hanya menggunakan
perhitungan mean untuk mengetahui peningkatan variabel kerjasama dan prestasi.
Mean adalah rata-rata hitung dengan membagi seua skor dengan jumlah siswa
(Masidjo, 2010: 123).
Rumus Mean = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Teknik analisis data untuk melihat peningkatan dilakukan secara berbeda
sesuai dengan variabel yang diteliti.
3.7.1 Analisis Data Variabel Kerjasama
a. Observasi
Perhitungan presentase lembar observasi :
Jumlah persen per indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
= jumlah siswa yang menunjukkan perilaku sesuai indikator
total siswax 100%
Total persen indikator = %indikator (1 + 2 + 3……+ 15)
total indikator
b. Skala
Perhitungan skor skala menggunakan kriteria skor sebagai berikut :
Tabel 16. Skor Aitem Skala
Respon
Jawaban
Item Pernyataan
Positif
Item Pernyataan
Negatif
Sering 3 1
Jarang 2 2
Tidak Pernah 1 3
Skor setiap diperoleh dari respon setiap jawaban.
a. Presentase skor skala seluruh siswa = jumlah skor seluruh siswa
jumlah seluruh siswa𝑥100
b. Persentase skor kerjasama = total %indikator observasi +%skor skala seluruh siswa
2
Perilaku siswa yang muncul dari skala kerjasama yang dikerjakan siswa
akan diukur dengan menggunakan kriteria dari Panduan Acuan Patokan II
(Masidjo,2010:158). Siswa diberi predikat memiliki kerjasama yang baik apabila
dari hasil skalanya mampu menunjukkan lolos dari passing score dari total skor
yang harus dicapai.
Tabel 17. Pedoman Kriteria PAP II
Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Rentang
(dalam
angka)
Nilai
huruf
Kriteria
81% - 100% 56-69 A Sangat Baik
66%- 80% 46-55 B Baik
56%-65% 39-45 C Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
46%- 55% 32-38 D Kurang
Dibawah 40% <28 E Sangat Kurang
c. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk melengkapi hal- hal yang tidak bisa dilihat
ketika melakukan observasi. Wawancara juga membantu peneliti untuk mencari
kekurangan dan kelebihan (refleksi guru) tindakan siklus I yang bisa digunakan
untuk memberikan tambahan modifikasi yang sekiranya berguna di siklus II.
Tahapan yang perlu dilakukan dalam olah data wawancara (Supratiknya, 2012:
113- 118) adalah pengodean kalimat- kalimat transkrip, memberi dan memilah
kata kunci dan interpretasi data yang berguna dan masih berhubungan dengan
topik bahasan. Menurut Supratiknya (2012: 119) inti kegiatan interpretasi adalah
memahami data yang sudah diperas ke dalam kata-kata kunci, secara lebih meluas
dan lebih mendalam.
3.7.2 Analisis DataVariabel Prestasi Belajar IPS
Pada tes prestasi,data yang dikumpulkan akan dianalisis dengan
menggunakan statistik deskriptif yang bertugas menerangkan atau
menggambarkan suatu gejala tertentu, seperti : mean, median dan modus (central
tendency). Kegiatan dalam statistik deskriptif meliputi pengklasifikasian data,
penyajian data dalam bentuk tabel maupun grafik : grafik batang, garis ataupun
gambar (Zainal,2011:252; Trianto, 2010:307-308).
a. Perhitungan skor tes prestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
b. Rata- rata skor tes prestasi kelas
c. Perhitungan skor kuis
Perhitungan skor pada variabel kerjasama dengan menggunakan skala
dan observasi. Perhitungan skor tes prestasi ketika sudah diperoleh kemudian
diolah dalam bentuk tabel untuk menunjukkan peningkatan setiap siklus.
3.8 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini meliputi tercapainya indikator
keberhasilan dari variabel kerjasama dan prestasi IPS. KKM untuk kelas III SD
Kanisius Kintelan I pada Mata Pelajaran IPS sebesar 70. Namun pada Ulangan
Tengah Semester I Tahun Ajaran 2013/2014 rata- rata yang diperoleh seluruh
siswa kelas III hanya sebesar 54,55. Sesuai dengan perhitungan pada lembar
observasi kerjasama diperoleh 55,39% siswa yang menunjukkan 15 perilaku
kerjasama.
Peningkatan prestasi IPS diharapkan mencapai nilai rata- rata kelas 70
untuk siklus I dan 80 untuk siklus II. Kerjasama diharapkan mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
peningkatan presentase siswa yang menunjukkan perilaku kerjasama yaitu 65 %
pada siklus I dan 75% pada siklus II.
Tabel 18. Indikator Keberhasilan Tindakan
No Variabel Indikator Kondisi
Awal
Target Final Instrumen
Siklus I Siklus II
1 Kerjasama Persentase
kerjasama
siswa
55,39 % 65 % 75 % Observasi
Skala
Wawancara
2 Prestasi IPS Nilai rata-
rata siswa
54,55 70 80 Tes prestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan selama dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Satu
siklus dilaksanakan sebanyak dua pertemuan. Jumlah siswa di kelas III ini adalah
29 siswa namun dua siswa tidak hadir berturut-turut selama pertemuan dalam dua
siklus, maka jumlah subjek menjadi 27 siswa.
4.1.1 Siklus I
Penelitian siklus I dibagi menjadi dua pertemuan yang dilaksanakan pada
tanggal 22 April dan 23 April 2014. Penelitian pada siklus I terdiri dari empat
tahap yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada akhir siklus I
diadakan tes prestasi IPS untuk mengukur peningkatan prestasi IPS. Pengisian
skala kerjasama dan refleksi yang dikerjakan oleh setiap individu.
4.1.1.1 Perencanaan Siklus I
Pada tahap perencanaan hal- hal yang dilakukan adalah pembuatan RPP.
RPP yang disusun adalah tematik yang disesuaikan dengan kebutuhan siklus
pertama dan tujuan pencapaian pembelajaran. RPP tematik yang disusun
menggunakan contoh dari sekolah tempat penelitian yang bertema permainan.
Pembuatan RPP memperhatikan langkah- langkah STAD untuk dua pertemuan
sekaligus. Selain RPP hal lain yang dipersiapkan adalah materi pembelajaran dan
medianya, kuis, lembar kerja untuk kelompok dan tes evaluasi berupa tes prestasi.
Kerjasama diukur dengan menggunakan observasi dan skala siswa. Lembar
refleksi diberikan kepada siswa pada akhir kegiatan siklus pertama untuk diisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Kelompok dibuat berdasarkan pembagian merata sesuai prestasi Ulangan Tengah
Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014.
Berikut adalah daftar nilai Ulangan Tengah Semester Genap Tahun Ajaran
2013/2014 siswa kelas III SD Kanisius Kintelan 1:
Tabel 19. Daftar Nilai Ulangan Tengah Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014
Siswa Kelas III SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta
No Nilai
1 52
2 82
3 66
4 52
5 70
6 76
7 70
8 70
9 56
10 74
11 64
12 72
13 64
14 64
15 56
16 38
17 46
18 68
19 42
20 54
21 58
22 82
23 62
24 72
25 74
26 68
27 76
28 74
29 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang berbeda tingkat prestasinya, jenis
kelamin perempuan dan laki-laki sebagai bahan pertimbangan begitu juga dengan
latar belakang suku dan budaya. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara
memasukkan siswa tingkat prestasi tinggi di setiap kelompok selanjutnya
memasukkan siswa tingkat prestasi rendah di setiap kelompok dan memasukkan
siswa satu per satu peringkat sedang di setiap kelompok. Daftar kelompok siklus I
yang terbentuk adalah sebagai berikut:
Tabel 20. Rencana Daftar Kelompok Siklus I
Kelompok No.Absen Anggota Kelompok
A 2, 23,9,21,16
B 22,14,26,15
C 29,3,11,20
D 6,18,13,1
E 27, 7, 8,4
F 10,24,5,17
G 24,28,12,19
4.1.1.2 Tindakan Siklus I
Tindakan dilaksanakan selama dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 22
April dan 23 April 2014.
4.1.1.2.1 Pertemuan Pertama Siklus I
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 22 April 2014 selama 3
jam pelajaran (3x 40 menit). Subjek penelitian berjumlah 27 siswa.
Pertemuan ini diawali dengan berdoa sesudah istirahat dan memulai
pelajaran. Siswa bersama- sama merapikan barisan meja dan kursi sesuai instruksi
guru. Guru menyiapkan siswa untuk siap belajar bersama. Guru memimpin siswa
untuk bernyanyi bersama- sama dengan memperhatikan lirik lagu pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
viewer.Siswa mengikuti gerakan yang diperagakan guru sambil bernyanyi. Guru
meneriakkan yel-yel kepada siswa.
Siswa kembali duduk di tempat masing-masing. Guru menyiapkan viewer
untuk menampilkan materi pembelajaran. Guru menjelaskan mengenai tujuan
pembelajaran pagi ini adalah mengenai sejarah uang dan jenis- jenis uang. Guru
menyampaikan materi dengan melakukan tanya jawab kepada siswa. Siswa
antusias menanggapi pertanyaan- pertanyaan dari guru walaupun ada beberapa
yang salah menjawab. Guru menggunakan media powerpoint dan menggunakan
uang mainan untuk menyampaikan materi pembelajaran. Guru membagikan
beberapa lembar uang mainan kepada kelompok duduk siswa. Uang kertas
mainan digunakan untuk mencari ciri- ciri dan perbedaan pada berbagai macam
jumlah nominal. Pengenalan materi uang giral dibantu dengan menggunakan
gambar yang ditampilkan pada layar.
Selesai siswa melakukan tanya jawab untuk pendalaman pemahaman ,
siswa duduk di dalam kelompok yang sudah disusun berdasarkan nilai Ulangan
Tengah Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2015. Berikut adalah pembagian
kelompok yang sudah disesuaikan dengan situasi karena ada dua siswa yang tidak
hadir di dalam kelas.
Tabel 21. Daftar Kelompok Siklus I
Kelompok Nomor Absen Anggota Kelompok
A 2, 23,21,16
B 22,9,,26,15
C 29,3,11
D 6,18,13,1
E 27, 7, 8,4
F 10,24,5,17
G 24,28,12,19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Siswa masuk ke dalam kelompok kemudian diberi tugas untuk
menyelesaikan tugas dari Lembar Kerja Kelompok. Tugas mereka adalah
membuat duplikat dari dua lembar uang kertas dan dua keping uang logam.
Gambar dilengkapi dengan keterangan pada masing- masing mata uang. Tugas
kedua adalah menempelkan gambar yang menunjukkan perilaku yang mencintai
Indonesia. Tugas ketiga adalah membuat puisi dengan memilih salah satu tema
permainan atau Rupiah. Karena waktu yang terbatas, kegiatan tugas kelompok
dihentikan dan dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya.
Selesai mengerjakan LKS kelompok. Siswa duduk kembali ke dalam
kelompok masing- masing. Selanjutnya, siswa mengerjakan kuis individu I. kuis
ini terdiri dari 4 soal uraian. Dalam soal tersebut siswa diminta untuk
menyebutkan pengertian kegiatan barter dan contohnya, perbedaan uang kartal
dan uang giral, ciri- ciri yang terdapat pada uang kertas dan logam serta
menyebutkan mata uang negara. Pada saat mengerjakan kuis tidak dibenarkan
untuk mencontek. Ketika ada beberapa siswa mengerjakan soal dan ribut, seluruh
siswa langsung menyuruhnya untuk diam dan melaporkan kepada guru. Selesai
mengerjakan lembar kuis dikumpulkan kepada peneliti untuk langsung diperiksa.
Berikut adalah hasil dari kuis Individu I:
Tabel 22. Daftar Nilai Kuis Individu I Siklus I
No Nilai
1 35
2 80
3 10
4 50
5 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
6 75
7 45
8 35
9 25
10 30
11 0
12 20
13 15
14 70
15 0
16 55
17 0
18 25
19 60
20 80
21 40
22 35
23 50
24 10
25 70
26 85
27 70
Ketika peneliti memeriksa hasil kuis individu, guru mendampingi siswa
untuk mengulangi materi pembelajaran hari ini dan dilanjutkan dengan refleksi
secara lisan. Selesai kuis individu dikoreksi, guru mengumumkan kepada siswa
yang mendapatkan nilai terbaik dan mendapatkan penghargaan berupa lembar
uang mainan. Guru menjelaskan sekali lagi mengenai materi yang sulit bagi siswa
dilihat dari hasil kuis yaitu perbedaan uang kertas dan uang kartal serta contoh-
contoh mata uang negara- negara. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa
bersama dan dilanjutkan istirahat kedua.
Ketika istirahat, peneliti dan guru mengadakan refleksi untuk mengulang
kejadian- kejadian yang kurang menguntungkan pada pertemuan pertema ini. Hal
yang perlu diperhatikan antara lain : manajemen kelas yang belum baik ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
penyampaian materi dibantu dengan viewer, kuis dengan soal uraian dirasa
kurang menarik maka untuk pertemuan selanjutnya dilakukan dengan cara
mencongak. Untuk kegiatan menyanyi bersama diganti dengan yel- yel kelas
karena guru tidak begitu menguasai materi lagu.
4.1.1.2.2 Pertemuan Kedua Siklus I
Pertemuan kedua dilakukan pada 23 April 2014 selama 2 x 40 menit. Pada
pertemuan kedua guru langsung memberikan arahan kepada siswa untuk
mengingat materi. Cara yang dilakukan dengan mengadakan kuis antar kelompok.
Siswa dibagi kedalam 4 kelompok besar. Masing – masing kelompok diberi waktu
untuk mengulangi materi bersama-sama, diperbolehkan membuka buku untuk
saling tanya jawab. Ketika permainan dimulai, buku dan segala catatan
dimasukkan ke dalam tas.
Peraturan permainan adalah yang berhak menjawab adalah perwakilan
kelompok yang memegang spidol. Soal dibacakan sebanyak satu kali. Yang
terlebih dahulu menjawab dan benar mendapatkan skor 10. Siswa sangat antusias
mengikuti permainan ini. Bahkan ada beberapa siswa yang membisikkan jawaban
kepada teman satu kelompok yang menjawab, walaupun hal itu dilarang.
Siswa melanjutkan tugas kelompok setelah bermain bersama . Setelah
selesai siswa duduk kembali di kursi masing- masing. Siswa mengerjakan kuis
individu II. Kuis individu yang kedua ini dikerjakan hanya dengan menuliskan
jawaban B untuk Benar atau S untuk Salah. Soal berupa pernyataan dibacakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
sebanyak dua kali oleh guru. Siswa mengerjakan dengan serius karena tidak ada
yang berani melewati soal. Berikut adalah hasil dari kuis Individu II:
Tabel 23. Nilai Kuis Individu II Siklus I
No Nilai
1 80
2 90
3 80
4 80
5 80
6 80
7 70
8 80
9 90
10 90
11 90
12 80
13 70
14 80
15 90
16 70
17 80
18 60
19 80
20 70
21 80
22 80
23 70
24 80
25 80
26 80
27 90
Selesai mengerjakan kuis individu, siswa diminta untuk mengirimkan
wakilnya menjelaskan gambar-gambar yang dipilih sebagai salah satu cara
mencintai serta alasannya. Selagi guru mendampingi presentasi siswa, peneliti
memeriksa hasil kuis individu dan menyiapkan tes prestasi untuk dikerjakan
masing- masing siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Siswa duduk kembali di tempat duduk masing-masing. Guru membuat
kondisi kelas menjadi kondisi seperti ulangan harian. Instruksi yang diberikan
oleh guru adalah : dilarang mencontek, membuka buku paket dan bertanya kepada
teman. Bagi siswa yang ketahuan mencontek akan diberi sanksi diambil kertas
jawabnya dan diberi nilai nol. Berikut adalah hasil tes prestasi siklus I:
Tabel 24. Nilai Tes Prestasi Siklus I
No Nilai
1 93,3
2 80
3 60
4 86,6
5 80
6 73,3
7 80
8 80
9 80
10 80
11 80
12 80
13 73,3
14 73,3
15 73,3
16 60
17 73,3
18 60
19 80
20 80
21 86,7
22 93,3
23 93,3
24 93,3
25 80
26 73,3
27 100
Selesai mengerjakan siswa diminta mengumpulkan ke depan dan
mengambil lembar skala kerjasama. Beberapa siswa menerima dengan antusias
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
namun sebagian kelompok siswa laki- laki mengeluh karena mengerjakan soal
lagi dengan jumlah 23 aitem pada skala kerjasama. Siswa diminta membersihkan
meja setelah selesai mengerjakan tes prestasi dan skala kerjasama. Kemudian guru
memimpin siswa untuk melakukan peregangan otot tubuh di samping meja
masing- masing. Siswa mengikuti dengan senang. Kemudian, untuk yang terakhir
adalah pengumuman siswa dengan nilai terbaik dan pemberian penghargaan
bingkisan berisi gantungan kunci.
Sebelum menutup pelajaran, siswa mengerjakan lembar refleksi. Guru
memberikan catatan kepada siswa untuk membawa botol air minum kemasan
bekas yang sudah dipotong bagian atasnya. Botol ini akan digunakan pada
pertemuan selanjutnya di siklus II. Guru mengingatkan siswa untuk belajar lagi
mengenai materi yang sulit dan menabung di rumah.
4.1.1.3 Pengamatan Siklus I
Peneliti mengamati proses terjadinya tindakan oleh guru kepada siswa
kelas III selama siklus I. peneliti mengamati tindakan yang dilakukan guru apakah
sesuai dengan yang dirancang di dalam RPP atau tidak. Sejauh pengamatan
peneliti guru sudah melakukan apa yang dirancang di dalam RPP. Langkah yang
dilakukan sudah sesuai dengan apa yang harus dilakukan sejalur dengan STAD,
yaitu presentasi guru, waktu untuk tim dibantu dengan pengerjaan tugas kelompok
walaupun akhirnya tidak bisa diselesaikan pada pertemuan pertama. Selanjutnya
mengerjakan tugas individu (kuis), koreksi dan pengumuman hasil terbaik.
Kecuali bagian penghargaan kelompok di akhir pertemuan. Karena kekurangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
waktu maka penghargaan kepada kelompok diberikan ketika di luar jam
penelitian.
Guru tidak memainkan video yang sudah dirancang didalam materi
powerpoint ketika pertemuan pertama. Alasannya adalah karena ada kesalahan
teknis sehingga speaker tidak berfungsi dan diputuskan untuk tidak diputarkan.
Pengamatan untuk objek penelitian kerjasama dilakukan oleh peneliti pada
hari pertama saat kelompok bertemu untuk mengerjakan tugas. Sedangkan guru
melakukan observasi pada pertemuan kedua. Dikarenakan guru harus keluar kelas
selama tugas kelompok diberikan pada pertemuan pertama karena ada keperluan.
Berikut adalah hasil dari observasi guru dan peneliti pada siklus I:
Tabel 25. Hasil Observasi Kerjasama Siklus I
No Indikator Guru
%
Peneliti
%
1 Siswa melakukan keputusan kelompok bersama-
sama
100 70,37
2 Siswa nampak menanyakan pendapat semua anggota
kelompok untuk membuat keputusan
100 66,66
3 Siswa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
kelompok sesuai keputusan bersama
100 85,18
4 Siswa terlihat membantu teman satu kelompok yang
merasa kesusahan mengerjakan tugasnya
92,59 77,77
5 Siswa berbagi pengetahuan kepada teman satu
kelompok
70,37 59,26
6 Siswa mencari buku sumber lain untuk menjadi
tambahan referensi kelompok
0 0
7 Siswa bertemu dengan teman satu kelompok untuk
mengerjakan tugas
100 81,48
8 Siswa mengerjakan tugas bersama- sama teman satu
kelompok di suatu tempat
88,88 81,48
9 Siswa membicarakan pembagian tugas kelompok di
sekolah sebelum diskusi dimulai
77,77 77,77
10 Siswa terlihat terlibat dalam diskusi kelompok 66,66 66,66
11 Siswa nampak mendengarkan pendapat dari semua
anggota kelompok
74,07 77,77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
12 Siswa berbicara dengan sopan kepada anggota
kelompok
81,48 77,77
13 Siswa menyampaikan pendapat dengan sopan 66,6 55,55
14 Beberapa kali siswa nampak memuji teman yang
berhasil mengerjakan tugasnya
51,85 29,62
15 Siswa terlihat bersemangat dalam mengerjkan tugas
kelompok
81,48 85,19
Rata-rata 76,78 60, 98
Rata-rata % 68,82%
Berikut adalah hasil dari skala kerjasama yang sudah dilakukan oleh siswa
pada akhir siklus I (pertemuan kedua):
Tabel 26. Hasil Skala Kerjasama Siswa dan Kriteria Penilaian
No Nilai Nilai Huruf Kriteria
1 60 A Sangat baik
2 58 A Sangat baik
3 56 A Sangat baik
4 49 B Baik
5 47 B Baik
6 61 A Sangat baik
7 60 A Sangat baik
8 58 A Sangat baik
9 37 D Kurang
10 61 A Sangat baik
11 44 C Cukup
12 45 C Cukup
13 50 B Baik
14 46 B Baik
15 52 A Sangat baik
16 30 D Kurang
17 60 A Sangat baik
18 46 B Baik
19 57 A Sangat baik
20 62 A Sangat baik
21 53 B Baik
22 63 A Sangat baik
23 54 B Baik
24 50 C Cukup
25 66 A Sangat baik
26 61 A Sangat baik
27 69 A Sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Kelompok siswa yang berhasil mendapatkan penghargaan kelompok,
dihitung dengan cara melihat dari kuis-kuis yang dikerjakan dan melihat skor
kemajuan sesuai dengan pedoman penilaian pada STAD. Berikut adalah daftar
skor kemajuan siswa:
Tabel 27. Daftar Skor Kemajuan Siswa Siklus I
No Kuis I Kuis II Skor Kemajuan
1 35 80 30
2 80 90 20
3 10 80 30
4 5 80 30
5 30 80 30
6 75 80 20
7 45 70 30
8 35 80 30
9 25 90 30
10 20 90 30
11 30 90 30
12 20 80 30
13 40 70 30
14 70 80 20
15 0 90 30
16 55 70 30
17 0 80 30
18 25 60 30
19 60 80 30
20 80 70 10
21 40 80 30
22 35 80 30
23 50 70 30
24 10 80 30
25 70 80 10
26 80 80 20
27 90 90 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Kelompok siswa yang mendapatkan penghargaan dihitung dengan menjumlahkan
skor individu dan dibagi sesuai jumlah anggota kelompok, hingga diperoleh hasil
seperti berikut:
Tabel 28. Kriteria Penghargaan Kelompok Siklus I
Nilai Kelompok Kriteria Kelompok
Rata-rata 15 Baik -
Rata-rata 20 Hebat C
Rata-rata 25 Super A,B,D,E,F,G
4.1.1.4 Refleksi Siklus I
Pada pertemuan pertama, peneliti dan guru melakukan refleksi untuk
menemukan kekurangan pada langkah pembelajaran, yaitu:
1. Manajemen kelas yang belum begitu baik ketika menjelaskan materi dengan
media power point sehingga banyak siswa sibuk sendiri.
2. Ketika dibagikan uang mainan, siswa menjadi asyik sendiri setelah lepas dari
penjelasan materi.
3. Guru mendapat kompromi dengan adanya pembagian kelompok yang sudah
ditentukan, namun siswa bisa diberi pengertian.
4. Siswa susah mengerjakan soal kuis dengan format uraian.
5. Siswa merasa bosan tanpa permainan.
6. Beberapa anggota kelompok tidak berpartisipasi dalam kelompok, bahkan
sampai mengganggu kelompok lain.
7. Waktu tidak bisa diatur dengan baik, sehingga waktu untuk mengerjakan
kelompok harus dilanjutkan sampai pertemuan kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Kelebihan pada siklus pertama adalah:
1. Adanya media pembelajaran berupa gambar dan uang mainan mempermudah
siswa mencari ciri- ciri uang kertas dan logam serta perbedaan uang kartal
dan logam.
2. Pengerjaan tes prestasi bisa dilakukan dengan tenang.
3. Siswa antusias dengan kuis mencongak.
4. Permainan kuis untuk kelompok mampu menarik perhatian dan motivasi
siswa untuk belajar. Selain itu, siswa juga mau meluangkan waktu untuk
belajar bersama dalam kelompok. Sehingga, kerjasama didalam kelompok
lebih terlihat.
5. Adanya penghargaan kepada siswa yang berprestasi.
Dari hasil refleksi siswa pada lembar refleksi, sebanyak 18 siswa
mengatakan senang saat mengikuti pembelajaran pada siklus I. Siswa
mengungkapkan alasan senang karena bisa bertemu dengan teman (dalam
kelompok), bisa mengerjakan tugas bersama, ada permainan. Yang diharapkan
dari siswa adalah adanya jeda atau istirahat untuk mengerjakan satu tugas ke tugas
yang lainnya.
Berdasarkan refleksi di atas, pada siklus II akan ditingkatkan lagi tindakan
pembelajaran dengan memberikan ubahan pada:
1. Tugas kelompok dibuat dengan melakukan kegiatan praktek.
2. Kuis dibuat dengan mencongak atau jawaban singkat.
3. Diadakan permainan untuk istirahat mengerjakan tugas satu dengan yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
4. Manajemen kelas lebih ditingkatkan dengan mengatur minat siswa untuk
belajar dari pagi.
5. Media pembelajaran diadakan secara real.
4.1.2 Siklus II
Penelitian siklus II juga dibagi menjadi dua pertemuan yang dilaksanakan
pada tanggal 24 April dan 1 Mei 2014. Penelitian pada siklus II terdiri dari empat
tahap yaitu : perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada akhir siklus II
diadakan tes prestasi IPS untuk mengukur peningkatan prestasi IPS serta
pengisian skala kerjasama dan refleksi yang dikerjakan oleh setiap individu.
4.1.2.1 Perencanaan Siklus II
Tahap perencanaan pada siklus kedua hampir sama dengan yang pertama
hanya saja refleksi pada siklus I digunakan untuk memperbaiki metode
pelaksanaan siklus II. RPP tematik masih tetap menggunakan tema permainan dan
menggunakan langkah STAD. Peneliti menyiapkan LKS kelompok sekaligus
kartu tabungan untuk siswa, alat untuk praktek membuat celengan dari botol
bekas dan instrumen lain. Media yang disiapkan adalah uang mainan, buku tabung
an, celengan rumah dan permainan ice breaking. Selain itu, guru dan
peneliti memberikan instruksi kepada setiap siswa untuk membawa botol plastik
bekas yang sudah dipotong bagian atasnya.
Kelompok menggunakan daftar yang sama seperti yang digunakan pada
siklus I. Hal ini dilakukan untuk melihat konsistensi kelompok dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
mempertahankan prestasinya. Lembar refleksi dan skala dikerjakan siswa pada
pertemuan kedua. Observasi dilakukan ketika siswa bekerja di dalam kelompok.
Guru diwawanacarai pada akhir siklus II. Pada akhir pertemuan, siswa juga diberi
hadiah berupa celengan.
4.1.2.2 Tindakan Siklus II
Tindakan dilaksanakan selama dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 24
April dan 1 Mei 2014.
4.1.2.2.1 Pertemuan Pertama Siklus II
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 24 April 2014 selama 3
jam pelajaran (3x 40 menit). Subjek penelitian berjumlah 27 siswa.
Pertemuan diawali dengan berdoa pagi setelah membersihkan kelas.
Siswadiinstruksikan untuk duduk kembali dan menyimak materi yang
disampaikan guru. Guru mengulang materi sebelumnya selama kurang lebih 10
menit sambil tanya jawab lisan. Guru menjelaskan materi baru mengenai
tabungan dan manfaatnya, jenis bank, buku tabungan dengan menggunakan media
: buku tabungan dari berbagai macam bank, celengan rumah. Guru menuliskan
beberapa hal penting yang susah dipahami siswa yaitu kepanjangan dari ATM,
perbedaan dan contoh bank negeri dan swasta.
Selesai menjelaskan siswa diminta duduk di dalam kelompok sesuai
pertemuan sebelumnya. Siswa diinstruksikan untuk mengambil LKS kelompok
dan menyiapkan botol plastik bekas yang sudah dibawa. Ada dua siswa yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
membawa dan mendapat kesempatan untuk mencari di gudang sekolah. Guru
menginstruksikan cara mengerjakan celengan dari botol plastik bekas. Peneliti
membantu membagikan kartu tabungan kepada setiap siswa. Guru menjelaskan
kalau kartu tabungan digunakan untuk menabung sampai tanggal 1 Mei ditabung
pada celengan botol masing- masing siswa.
Setelah siswa selesai mengerjakan, celengan dan buku tabungan
dikumpulkan di lemari kelas. Siswa melanjutkan kegiatan kelompok dengan
mengerjakan tugas pada LKS kelompok sampai selesai kemudian dikondisikan
untuk mengerjakan kuis individu. Berikut adalah perolehan hasil dari kuis
individu II :
Tabel 29. Nilai Kuis Individu I Siklus II
No Nilai
1 70
2 100
3 40
4 60
5 70
6 50
7 60
8 40
9 60
10 90
11 70
12 60
13 70
14 80
15 20
16 20
17 30
18 50
19 50
20 90
21 50
22 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
23 70
24 40
25 90
26 90
27 90
Selanjutnya siswa melakukan permainan kelompok. Permainan yang
dilakukan adalah “Sedang Apa”. Kelompok dibagi menjadi dua kelompok besar
laki-laki dan perempuan. Permainan dimulai dari kelompok perempuan. Selesai
bermain, guru mengumumkan pemenang kuis tertinggi yang sudah selesai
diperiksa kemudian siswa melakukan refleksi secara lisan. Pembelajaran diakhiri
dengan berdoa sebelum istirahat.
4.1.2.2.2 Pertemuan Kedua Siklus II
Pertemuan kedua dilakukan pada hari yang sama 24 April 2014 selama 2 x
40 menit. Pertemuan dilakukan pada hari yang sama sesuai dengan permintaan
guru. Hal ini dikarenakan pertimbangan kesibukan guru di sekolah. Selain
mengajar di kelas III, beliau juga bertugas menjadi penilai pada mata pelajaran
yang diujikan secara praktek untuk siswa kelas VI.
Pertemuan kedua dimulai sesudah istirahat, guru langsung memberikan
arahan kepada siswa untuk mengingat materi. Permainan yang dilakukan untuk
membantu pemantapan pemahaman materi masih sama dengan siklus I. Setiap
perwakilan kelompok diberi hak jawab jika terlebih dahulu mengangkat tangan.
Siswa mendapatkan poin 10 jika bisa menjawab secara lengkap dan benar.
Siswa dikondisikan kembali untuk duduk di kursi masing- masing. Kali ini
guru memberikan waktu 5 menit kepada siswa untuk beristirahat sambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
mengingat materi selanjutnya siswa mengerjakan kuis individu yang dilaksanakan
selama 10 menit. Berikut adalah hasil dari kuis Individu II :
Tabel 30. Nilai Kuis Individu II Siklus I
No Nilai
1 70
2 100
3 70
4 70
5 80
6 90
7 100
8 90
9 80
10 80
11 80
12 100
13 100
14 90
15 90
16 90
17 80
18 80
19 80
20 100
21 70
22 80
23 80
24 70
25 90
26 80
27 100
Selesai mengerjakan individu ada lima siswa yang maju dan meminta ijin
kepada guru untuk menabung di celengannya sendiri. Guru melayani kelima siswa
sebentar sambil meminta siswa mengumpulkan kuis. Kuis dikoreksi oleh peneliti.
Perwakilan setiap kelompok diminta maju oleh guru. Papan tulis sudah dibagi
menjadi tujuh kolom. Kompetisi menggambar hasil karya anak bangsa dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
selama peneliti memeriksa kuis. Selesai menggambar, guru menilai dan
menanyakan alasan siswa tersebut menggambar seperti itu. Bagi kelompok siswa
yang kalah, diminta untuk bernyanyi bersama di depan kelas.
Hukuman selesai dilaksanakan oleh kelompok siswa yang kalah lalu guru
menginstruksikan siswa kembali ke tempat duduk. Guru membuat kondisi kelas
menjadi kondisi seperti ulangan harian. Berikut adalah hasil tes prestasi siklus II :
Tabel 31. Nilai Tes Prestasi Siklus II
No Nilai
1 75
2 100
3 75
4 83,3
5 91,6
6 91,6
7 91,6
8 91,6
9 83,3
10 83,3
11 75
12 83,3
13 91,6
14 75
15 100
16 100
17 75
18 75
19 100
20 100
21 91,6
22 91,6
23 100
24 83,3
25 100
26 91,6
27 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Cara yang sama pada siklus I, siswa yang sudah selesai mengerjakan tes
prestasi I diberikan skala kerjasama dan refleksi untuk dikerjakan. Sebagian besar
siswa mengeluh karena mereka merasa soal yang diberikan hanya seperti itu saja.
“Lhoh, bu ini kan soalnya sama seperti kemarin”, komentar seorang siswa saat
mengambil skala kerjasama.
Setelah selesai semuanya, sambil menunggu jam istirahat kedua. Siswa
diminta membagi diri menjadi 7 kelompok bebas dan acak. Peneliti
menginstruksikan permainan “kapal karam”. Permainan diakhiri dengan
peringatan dari guru untuk tetap menabung di celengan masing- masing.
4.1.2.2.3 Pertemuan Ketiga Siklus II
Pertemuan ketiga yang dilaksanakan pada siklus II ini hanya untuk
melengkapi langkah STAD yaitu rekognisi kelompok dan pemberian
penghargaan. Selesai mengikuti upacara di lapangan, siswa kembali ke kelas III
dan diminta duduk dengan tenang untuk mendengarkan pengumuman kelompok
terbaik selanjutnya siswa diminta mengambil celengan dan kartu tabungan
masing- masing. Kartu tabungan yang sudah selesai diperiksa dikumpulkan
kepada peneliti namun tabungan dan uangnya dikembalikan kepada siswa.
4.1.2.3 Pengamatan Siklus II
Peneliti mengamati proses terjadinya tindakan oleh guru kepada siswa
kelas III selama siklus II. Semua yang dilakukan tidak jauh dari RPP yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
disiapkan. Pengamatan dilakukan bersama disaat siswa masuk ke dalam kelompok
untuk mengerjakan tugas kelompok.
Tabel 32. Hasil Observasi Kerjasama Siklus II
No Indikator Guru
%
Peneliti
%
1 Siswa melakukan keputusan kelompok bersama- sama 100 100
2 Siswa nampak menanyakan pendapat semua anggota
kelompok untuk membuat keputusan
100 81,48
3 Siswa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
kelompok sesuai keputusan bersama
100 100
4 Siswa terlihat membantu teman satu kelompok yang
merasa kesusahan mengerjakan tugasnya
100 100
5 Siswa berbagi pengetahuan kepada teman satu
kelompok
100 100
6 Siswa mencari buku sumber lain untuk menjadi
tambahan referensi kelompok
14,81 14,81
7 Siswa bertemu dengan teman satu kelompok untuk
mengerjakan tugas
100 100
8 Siswa mengerjakan tugas bersama- sama teman satu
kelompok di suatu tempat
100 100
9 Siswa membicarakan pembagian tugas kelompok di
sekolah sebelum diskusi dimulai
100 100
10 Siswa terlihat terlibat dalam diskusi kelompok 100 100
11 Siswa nampak mendengarkan pendapat dari semua
anggota kelompok
100 96,29
12 Siswa berbicara dengan sopan kepada anggota
kelompok
100 88,88
13 Siswa menyampaikan pendapat dengan sopan 100 100
14 Beberapa kali siswa nampak memuji teman yang
berhasil mengerjakan tugasnya
100 44,44
15 Siswa terlihat bersemangat dalam mengerjkan tugas
kelompok
100 100
Rata-rata 94,32 88,39
Rata-rata % 91,3%
Berikut adalah hasil dari skala kerjasama yang sudah dilakukan oleh siswa
pada akhir siklus II (pertemuan kedua) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel 33. Hasil Skala Kerjasama Siswa dan Kriteria Penilaian
No Nilai Nilai Huruf Kriteria
1 65 A Sangat baik
2 61 A Sangat baik
3 58 A Sangat baik
4 54 B Baik
5 50 B Baik
6 65 A Sangat baik
7 61 A Sangat baik
8 57 A Sangat baik
9 48 B Baik
10 62 A Sangat baik
11 39 C Cukup
12 42 C Cukup
13 44 C Cukup
14 46 B Baik
15 51 B Baik
16 53 B Baik
17 65 A Sangat baik
18 50 B Baik
19 63 A Sangat baik
20 64 A Sangat baik
21 56 B Baik
22 57 A Sangat baik
23 52 B Baik
24 43 C Cukup
25 49 B Baik
26 63 A Sangat baik
27 67 A Sangat baik
Kelompok siswa yang berhasil mendapatkan penghargaan kelompok,
dihitung dengan cara melihat dari kuis-kuis yang dikerjakan dan melihat skor
kemajuan sesuai dengan pedoman penilaian pada STAD. Berikut adalah daftar
skor kemajuan siswa :
Tabel 34. Daftar Skor Kemajuan Siswa Siklus II
No Kuis I Kuis II Skor Kemajuan
1 70 70 20
2 100 100 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
3 40 70 30
4 60 70 20
5 70 80 20
6 50 90 30
7 60 100 30
8 40 90 30
9 60 80 30
10 90 80 10
11 70 80 20
12 60 100 30
13 70 100 30
14 80 90 20
15 20 90 30
16 20 90 30
17 30 80 30
18 50 80 30
19 50 80 30
20 90 100 20
21 50 70 30
22 60 80 30
23 70 80 20
24 40 70 30
25 90 90 20
26 90 80 10
27 90 100 20
Dari hasil skor kemajuan individu di atas, dicari rata-rata per kelompoknya
hingga mendapatkan penghargaan seperti ini :
Tabel 35. Kriteria Penghargaan Kelompok Siklus II
Nilai Kelompok Kriteria Kelompok
Rata-rata 15 Baik G
Rata-rata 20 Hebat C
Rata-rata 25 Super A,B,D,E,F
4.1.2.4 Refleksi Siklus II
Pada siklus II peneliti dan guru melakukan refleksi untuk menemukan
kekurangan pada langkah pembelajaran, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
1. Waktu yang harus pada siklus II harus dijadikan satu hari membuat siswa
lelah dan bosan.
Adapun kelebihan pada siklus kedua adalah :
1. Waktu pelaksanaan menjadi ringkas selama satu hari.
2. Praktek membuat celengan dan menulis kartu tabungan membangu minta
sendiri untuk siswa menabung.
3. Media nyata sepeti buku tabungan dan celengan serta kartu tabungan bisa
dipegang dan dilihat oleh setiap siswa sehingga siswa lebih bisa memahami.
4. Banyak permainan yang membuat siswa tidak jenuh mengikuti kegiatan
pembelajaran.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Kerjasama
Penilaian kerjasama diukur dengan menggunakan lembar observasi
checklist yang dilakukan oleh guru dan peneliti. Penilaian ini dilakukan ketika
guru sedang berada di dalam kegiatan belajar mengajar. Nilai yang diperoleh
berasal dari nilai rata-rata penilaian guru dan peneliti yang dicari rata-rata dan
bentuk persentase. Berikut adalah hasil penilaian kerjasama siswa berdasarkan
observasi guru dan peneliti dalam bentuk presentase.
Tabel 36. Hasil Kerjasama Siswa Berdasarkan Observasi
Jumlah Siswa
(%)
Pengamatan
Siklus I Siklus II
27 68,82 91,13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Kenaikan variabel kerjasama bisa dilihat melalui perbandingan di tabel
antara siklus I dan siklus II. Siklus I dilakukan tindakan kerjasama bernilai 68,82
% sedangkan peningkatan siklus II menjadi 9,13 %. Peningkatan kerjasama dilihat
juga dari pengerjaan skala kerjasama yang dilakukan siswa setiap akhir siklus
pertama dan kedua. Berikut adalah perolehan hasil kerjasama siswa berdasarkan
skala:
Tabel 37. Hasil kerjasama Siswa Berdasarkan Skala
Perolehan Kategori
Jumlah Siswa
Siklus I Siklus II
Sangat Baik 15 12
Baik 9 11
Cukup 1 4
Kurang 2 -
Kurang Sekali - -
Tabel tersebut menunjukkan perubahan perilaku yang diukur dari skala
kerjasama. Skala kerjasama dikerjakan oleh setiap siswa di akhir setiap siklus.
Siswa mengisi skala kerjasama sesuai dengan perilaku yang dilakukan selama
siklus tindakan dilakukan. Pada siklus pertama, 15 orang siswa mendapatkan
kategori sangat baik namun ketika siklus kedua menurun menjadi 12 orang siswa.
Tetapi terjadi kenaikan pada kategori baik dan cukup dari siklus pertama menuju
siklus kedua. Pada kategori baik terjadi kenaikan dua orang siswa dari Sembilan
orang siswa pada siklus pertama menjadi 11 pada siklus terakhir. Peningkatan
jumlah siswa terjadi pada siklus kedua kategori cukup dari satu orang siswa
meningkat menjadi empat orang siswa. Hasil yang terlihat baik adalah pada
perolehan kategori kurang. Pada siklus pertama ada dua orang siswa yang masuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
ke dalam kategori tersebut namun pada siklus kedua menjadi tidak ada orang yang
masuk ke dalam kategori kurang.
4.2.2 Prestasi Belajar IPS
Peningkatan prestasi belajar IPS siswa kelas III diukur menggunakan tes
prestasi bentuk pilihan ganda. Peningkatan ini dilihat dri hasil rata-rata perolehan
nilai keseluruhan siswa baik di saat siklus pertama maupun siklus kedua. Jumlah
siswa tuntas KKM mengerjakan tes prestasi pada siklus pertama dan kedua
menjadi nilai pertimbangan untuk melihat peningkatan. Siswa yang dinyatakan
lolos KKM adalah siswa yang mendapatkan nilai sebesar 70. Berikut adalah hasil
prestasi IPS siswa berdasarkan tes prestasi yang sudah dikerjakan untuk siklus
pertama dan siklus kedua.
Tabel 38. Hasil Prestasi IPS Berdasarkan Tes Prestasi
Siklus Rata- rata Jumlah siswa Tuntas KKM
I 80,03 25 siswa
II 89,28 27 siswa
Tabel tersebut menunjukkan prestasi belajar IPS siswa kelas III SD
Kanisisus Kintelan 1 mengalami peningkatan rata-rata nilai siswa. Rata- rata
siklus I adalah sebesar 80,03 meningkat menjadi sebesar 89,28 pada rata- rata
siklus II. Jumah siswa lolos KKM yang awalnya pada siklus I hanya 25 siswa
meningkat menjadi 27 siswa pada siklus II. Artinya seluruh siswa pada siklus
kedua memiliki nilai di atas 70 setelah tindakan PTK diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel 39. Hasil Target Capaian Penelitian Tindakan Kelas
No
Variabel
Kondisi
Awal
Target Capaian
Hasil
Tindakan
Keterangan Siklus Target
Capaian
1 Kerjasama 55,39% I 65% 68,82% Meningkat
II 75% 91,13% Meningkat
2 Prestasi
IPS
54,55 I 70 80,03 Meningkat
II 80 89,28 Meningkat
Tabel tersebut menunjukkan terjadi peningkatan setalah dilakukan
tindakan PTK dengan menggunakan pembelajaran kooperatif STAD.
Pembelajaran kooperatif STAD merupakan solusi yang tepat dilakukan pada
objek penelitian untuk meningkatkan prestasi belajar dan kemampuan melakukan
kerjasama. Siswa terlihat melakukan kerjasama pada saat waktu bekerja kelompok
untuk menyelesaikan tugas dan mengulangi materi pelajaran yang dikemas dalam
permaianan dan praktek. Peningkatan prestasi siswa pada mata pelajaran IPS
terjadi karena adanya kebiasaan siswa mengulang materi pelajaran dari langkah
STAD mulai dari penjelasan guru, diskusi kelompok, permainan mengenai kuis
secara berkelompok dan juga kompetisi mendapatkan predikat baik untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan kuis dan tes prestasi.
Dari hasil tindakan yang telah diberikan dari guru dan peneliti dengan
menggunakan pembelajaran kooperatif STAD pada mata pelajaran IPS terlihat
ada peningkatan pada varibel kerjasa dan prestasi belajar. Peningkatan kerjasama
dari siklus pertama yang berjumlah sebesar 68,82% menjadi 91,13% pada siklus
kedua menurut hasil observasi. Peningkatan juga terjadi pada variabel prestasi
belajar IPS yaitu dari 80,03 menjadi 89,28 pada siklus kedua dilihat dari rata-rata
nilai siswa pada tes prestasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
BAB 5
KESIMPULAN DAN PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pembelajaran kooperatif STAD mampu meningkatkan kerjasama siswa
kelas III SD Kanisius Kintelan I semester genap tahun ajaran 2013/2014.
2. Pembelajaran kooperatif STAD mampu meningkatkan prestasi belajar IPS
siswa kelas III SD Kanisius Kintelan I semester genap tahun ajaran
2013/2014.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Selama dilaksanakan penelitian dan tindakan ada saja yang menjadi kendala di
dalamnya, antara lain:
1. Keterbatasan waktu untuk pelaksanaan tindakan karena harus disesuaikan
dengan jam pihak sekolah.
2. Beberapa pelaksanaan tindakan tidak sejalan dengan perencanaan, guru
masih belum memahami pentingnya pelaksanaan tindakan sesuai dengan
perencanaan yang sudah dibuat.
3. Penyusunan perangkat pembelajaran tematik untuk kelas bawah masih
mengalami kendala untuk penyesuaian bentuk yang baku.
5.3 Saran
Berdasarkan penelitian ini peneliti memberikan beberapa saran, sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
1. Persiapan guru dan peneliti untuk membuat perencanaan dan menyiapkan
media pembelajaran untuk tindakan dibuat sebaik mungkin sehingga saat
tindakan bisa dilaksanakan dengan baik.
2. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan memberikan inovasi metode
pembelajaran bagi kelas bawah dengan menggunakan RPP tematik mulai dari
perencanaan hingga pelaksanaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
DAFTAR PUSTAKA
Apriono, D. (2011). “Meningkatkan Keterampilan Kerjasama Siswa Dalam
Belajar Melalui Pembelajaran Kolaboratif”. Prospektus.Tahun IX Nomor
2, Oktober , 159-171.
Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi
IV. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi.
Jakarta : Rineka Cipta.
Azwar, S. (2011). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2012). Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi
Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Badan Korporasi). (1997). Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Badan Korporasi). (2008). Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Dwigatama, W. K. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks.
Ellis, A. K. (1997). Teaching and Learning Elementary Social Studies. Needham
Height: Seatle Pasific University.
Fitrina. (2013). Pengaruh Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas V SDN 36 Pontianak Selatan. Pontianak: Universitas Tanjungpura
(Jurnal Tidak Diterbitkan).
Hasanah, S. (2013). Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS dengan
Menerapkan Model Coperative Learning Tipe Numbered Head Together.
Lampung: Universitas Lampung (Jurnal Tidak Diterbitkan).
Hertinjung, S W, Partini & Prastiwi, W D. “Keterampilan Sosial Anak Pra
Sekolah Ditinjau Dari Interaksi Guru- Siswa Model Mediated Learning
Experience”. Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 9, No. 2, Agustus 2008:
179-191.
Huda, M. (2013). Cooperative Learning Metode Teknik Struktur dan Model
Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Huda, M. (2013). Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model
Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Indriani, S. (2013). Peningkatan Kerjasama dan Prestasi Belajar Matematika
Menggunakan Pendekatan PMRI Pada Siswa Kelas IV. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma (Jurnal Tidak Diterbitkan).
Isjoni. (2012). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Kurikulum Pendidikan Dasar Garis- Garis Besar Program Pengajaran Kelas III
SD . (n.d.). Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi bagian Proyek
Pengembangan Pendidikan SD 1994/1995.
Langlang, H, Yulianti D & Azis, A. (2006). “Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Dengan Memanfaatkan Alat Peraga Sains Fisika (Materi Tata
Surya) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kerjasama Siswa”. Jurnal
Pendidikan Fisika Indonesia. Vol 4, No 2.
Lie, A. (2010). Cooperative Learning. Mempraktikkan Cooperative Learning Di
Ruang- Ruang Kelas. Jakarta: Gramedia.
Masidjo, I. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Mills, G. E. (2010). Action research: A Guide For Teacher Reasercher. Boston:
Pearson.
Nurhidayati, L. (2010). Pembelajaran Matematika Untuk Topik Bilangan Bulat
Bagi Siswa Autis Untuk Menumbuhkan Kerjasama dengan Siswa Lain.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma (Jurnal Tidak Diterbitkan).
Puspitasari, A. A. (2013). Peningkatan Kreatifitas dan Prestasi Belajar IPS Siswa
Kelas IV SDN Caturtunggal 3 Yogyakarta Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Metode STAD. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma (Jurnal
Tidak Diterbitkan).
Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Rusmawan, M. N. (2007). Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SD dan MI Kelas III.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.BSE.
Slavin, R. E. (2009). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung:
Nusa Media.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi
(Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Sunarso & Kusuma, A. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial 3: Untuk SD dan MI
Kelas 3. Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. BSE
Sunaryanto. (1998). “Persepsi Guru tentang Pembelajaran Kooperatif dalam
Pendidikan IPS”. Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol.5, No 4.
Supratiknya, A. (2012). Penilaian Hasil Belajar dengan Teknik Nontes.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana.
Trianto. (2010). Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi
Pendidikan dan Tenaga Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Trianto. (2011). Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia
Dini TK/RA dan anak Usia Kelas Awal SD/MI. Jakarta : Kencana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Zainal, Arifin. (2011). Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur.
Bandung : Remaja Rosdakarya.
Bank Indonesia (2014). Instrumen Pembayaran Tunai.
http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/(diunduh pada tanggal 24 Juli 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LAMPIRAN 1
Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
LAMPIRAN 2
Surat pernyataan kesediaan menjadi narasumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
LAMPIRAN 3
Hasil perhitungan Validasi SPSS 16.0 Tes Prestasi Siklus I
Hasil Validasi Empirik Tes Prestasi Siklus I
No Item Pearson Correlation Sig.(2-tailed) Keputusan
1 .399* .018 Valid
2 .488** .003 Valid
3 -.022 .901 Tidak Valid
4 .556** .001 Valid
5 .623** .000 Valid
6 .421* .012 Valid
7 .684** .000 Valid
8 .236 .172 Valid
9 .412* .014 Tidak Valid
10 .379* .025 Valid
11 .631** .000 Valid
12 .676** .000 Valid
13 .719** .000 Valid
14 .294 .087 Tidak Valid
15 .451** .007 Tidak Valid
16 .499** .002 Valid
17 .529** .001 Valid
18 .574** .000 Valid
19 .004 .982 Tidak Valid
20 .247 .153 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
LAMPIRAN 4
Hasil perhitungan Validasi SPSS 16.0 Tes Prestasi Siklus II
Hasil Validasi Empirik Tes Prestasi Siklus II
No
Item Pearson Correlation
Sig.(2-tailed) Keputusan
1 .a Tidak Valid
2 .467** .005 Valid
3 .550** .001 Valid
4 .492** .003 Valid
5 .240 .171 Valid
6 .275 .115 Tidak Valid
7 .a Tidak Valid
8 .474** .005 Tidak Valid
9 .a Tidak Valid
10 .408* .017 Valid
11 .343* .047 Valid
12 .764** .000 Valid
13 .275 .115 Tidak Valid
14 .a Tidak Valid
15 .452** .007 Valid
16 .531** .001 Valid
17 -.013 .943 Valid
18 .447** .008 Valid
19 .468** .005 Valid
20 .426* .012 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
LAMPIRAN 5
Hasil perhitungan Validasi SPSS 16.0 Skala Kerjasama
Hasil Validasi Empirik Skala Kerjasama
No
Item Pearson Correlation
Sig.(2-tailed) Keputusan
1 .54 .752 Tidak Valid
2 .229 .173 Tidak Valid
3 .321 .052 Tidak Valid
4 .153 .365 Tidak Valid
5 .495** .002 Valid
6 .256 .127 Tidak Valid
7 .161 .343 Tidak Valid
8 .429** .008 Valid
9 .127 .455 Tidak Valid
10 .243 .148 Tidak Valid
11 .231 .169 Tidak Valid
12 .467** .004 Valid
13 .334* .043 Valid
14 .775* .000 Valid
15 .284 .088 Tidak Valid
16 .557** .000 Valid
17 .577** .000 Valid
18 .753** .000 Valid
19 .670** .000 Valid
20 .651** .000 Valid
21 .778** .000 Valid
22 .790** .000 Valid
23 .703* .000 Valid
24 .617** .000 Valid
25 .413* .011 Valid
26 .730* .000 Valid
27 .431** .008 Valid
28 .362* .028 Valid
29 .571** .000 Valid
30 .650** .000 Valid
31 .335* .043 Valid
32 .523* .001 Valid
33 .689** .000 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
LAMPIRAN 6
Rencana Perangkat Pembelajaran Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
NAMA SEKOLAH : SD KANISIUS KINTELAN 1
KELAS : III (SEMESTER GENAP)
TEMA : PERMAINAN
MATA PELAJARAN : IPS, PKN DAN BAHASA INDONESIA
ALOKASI WAKTU : 3 X 35 MENIT ( 3 x jam pelajaran)
A. Standar Kompetensi
IPS 2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang.
PKN 4. Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia
BAHASA
INDONESIA
8.Mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi ke
dalam karangan sederhana dan puisi.
B. Kompetensi Dasar
IPS 2.4 Mengenal sejarah uang
PKN 4.2 Menampilkan rasa bangga sebagai anak Indonesia
BAHASA
INDONESIA
8.4 Menulis puisi berdasarkan gambar dengan pilihan
kata yang menarik
C. Indikator Pembelajaran
Mata
Pelajaran
Competence Compassion Conscience
IPS 1. Menyebutkan
pengertian
kegiatan barter.
2. Mendeskripsikan
sejarah uang
1. Menunjukkan
perilaku
kerjasama
yang baik
selama
1. Mengikuti
kegiatan
pembelajaran
dengan baik,
aktif dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
secara umum.
3. Menyebutkan
mata uang
Negara dengan
negaranya.
4. Mendeskripsikan
pengertian uang
kartal dan uang
giral.
5. Mengenali ciri-
ciri uang kertas
dan logam.
kegiatan
pembelajaran
baik di dalam
kelompok
kecil maupun
klasikal.
sesuai dengan
peraturan.
PKN 1. Menyebutkan
hal- hal yang
menjadi
kebanggaan
Indonesia.
2. Mendeskripsikan
perilaku yang
menunjukkan
cinta Indonesia.
1. Mampu
menunjukkan
salah satu
perilaku cinta
Indonesia,
salah satunya
adalah
melakukan
keterampilan
kerjasama
1. Menunjukkan
hal- hal yang
menjadi
kebanggan
Indonesia
dengan
semangat
berperilaku
kerjasama
dengan baik
BAHASA
INDONESIA
1. Menulis puisi
dengan tema
tertentu
1. Mampu
menunjukkan
keterampilan
kerjasama
dalampermain
an dan
membuat puisi
dengan tema
1. Menuliskan
puisi dengan
tema yang
berkaitan
dengan bangga
menjadi anak
Indonesia
dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
tertentu. mengkaitkan
dengan Rupiah
atau dolanan
anak.
D. Tujuan Pembelajaran
1. IPS
Competence
1. Siswa mampu menyebutkan pengertian kegiatan barter dengan panduan guru
melalui media.
2. Siswa bisa mendeskripsikan sejarah uang secara umum dengan penalaran dari
cerita guru.
3. Siswa mampu menyebutkan mata uang negara minimal berasal dari dua Negara
berbeda dengan spontan.
4. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian uang kartal dan uang giral dan
memberikan contohnya dengan menyimak presentasi guru.
5. Siswa mampu mengenali ciri- ciri uang kertas dan logam dengan menyebutkan
perbedaan masing- masing minimal tiga dengan pengamatan.
Compassion
1. Siswa mampu menunjukkan keterampilan bekerjasama yang baik selama
kegiatan pembelajaran di dalam kelompok kecil maupun klasikal.
Conscience
1. Siswa mampu mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik, aktif dan sesuai
dengan peraturan yang sudah disepakati bersama.
2. PKN
Competence
1. Siswa mampu menyebutkan tiga hal yang menjadi kebanggaan Indonesia
dengan spontan.
2. Siswa mampu mendeskripsikan perilaku yang menunjukkan cinta Indonesia
minimal tiga hal dengan spontan.
Compassion
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
1. Siswa mampu menunjukkan salah satu perilaku yang menunjukkan cinta akan
Indonesia yaitu dengan melakukan kerjasama dengan porsi yang tepat, yaitu
saat tugas dilakukan secara berkelompok.
Conscience
1. Siswa mampu berperilaku kerjasama dengan baik.
3. BAHASA INDONESIA
Competence
1. Siswa mampu menulis puisi dengan tema permainan atau cinta rupiah dalam
kelompok minimal sepuluh kalimat sajak.
Compassion
1. Siswa mampu menunjukkan sikap mematuhi peraturan dan bekerjasama
dengan teman satu kelompok saat melakukan permainan.
Conscience
1. Siswa mampu membuat puisi secara berkelompok dengan tema tertentu yang
sudah ditentukan oleh guru.
E. Model dan Metode Pembelajaran
Model : Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Team Achievement
Divissions.
Metode : Ceramah interaktif, kerja kelompok, penugasan individu dan
kelompok serta refleksi.
F. Materi Pokok
IPS : Sejarah uang dan jenis uang
PKN : Cinta Indonesia
Bahasa Indonesia : Menulis puisi
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Alokasi
Waktu
(menit)
Keterangan
(Media, dll)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Kegiatan Pembuka
1. Siswa membuka pelajaran dengan berdoa
bersama dan merapikan kelas.
2. Siswa diminta untuk saling menyapa
dengan siswa yang ada di sebelahnya.
Konteks
Orientasi dan Motivasi
3. Siswa menyanyikan lagu untuk
menggungah semangat dan minat belajar
dipimpin oleh guru.
Apersepsi
1.Bagaimana cara kalian jajan di sekolah?
Alat pembayaran apa yang digunakan?
2. Bayangkan jika tidak ada uang lalu apa
yang akan digunakan sebagai alat
pembayaran?
3. Apa tanggapan kalian dengan melihat
video tadi?
4. Bagaimana perasaan kalian ketika
menonton video tadi?
5. Apa saja produk (barang )khas dari
Indonesia yang ada di video tadi?
Sekaligus, yang kamu ketahui?
6. Coba sebutkan permainan khas dari
Indonesia !
7. Sebutkan permainan atau alat permainan
yang biasa kamu gunakan sehari- hari !
Apakah itu merupakan salah satu
permainan khas tradisional?
8. Apakah ada cara lain untuk
25 Lagu : SIAP
SADAR TAHU
(nada lagu kalau
senang hati
tepuk tangan
Video :
“Cintailah
Produk
Indonesia” dan
contoh kegatan
barter.
Presentasi materi
dibantu dengan
media
powerpoint.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
menunjukkan cinta produk Indonesia?
Pemberian Acuan
4. Siswa dan guru mengambil kesimpulan
bahwa tujuan pembelajaran hari ini secara
garis besar akan belajar mengenai sejarah
uang, kebanggan akan memiliki Indonesia
dan menulis puisi
5. Siswa mendengarkan presentasi dari guru
sambil sesekali melakukan tanya jawab
secara klasikal (Langkah STAD 1 :
Presentasi Guru)
Kegaiatan Inti
Pengalaman
1. Siswa masuk ke dalam kelompok yang
sudah dibagi guru dengan mengambil
amplop.
2. Siswa membuat jargon kelompok dan
menuliskan nama kelompok yang sudah
ditentukan pada callcard.
3. Siswa mampu menyebutkan pengertian
kegiatan barter dengan panduan guru
melalui media.
4. Siswa bisa mendeskripsikan sejarah uang
secara umum dengan penalaran dari cerita
guru.
5. Siswa mampu menyebutkan mata uang
Negara dengan negaranya minimal dua
dengan spontan.
6. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian
uang kartal dan uang giral dan memberikan
45 Kelompok sudah
ditentukan
berdasarkan
keragaman yang
terdapat pada
karakteristik siswa.
Kuis yang
digunakan adalah
INSTRUMEN
TES PRESTASI
SIKLUS I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
contohnya dengan menyimak presentasi
guru.
7. Siswa mampu mengenali ciri- ciri uang
kertas dan logam dengan menyebutkan
perbedaan masing- masing minimal tiga
dengan pengamatan : melihat uang saku
dan bantuan media gambar.
8. Siswa mampu menyebutkan berbagai
macam cara untuk menunjukkan
kebanggaan menjadi Anak Indonesia
misalnya dengan menyebutkan permainan
yang ada, menyebutkan mata uang
Indonesia, berbagai macam produk yang
bisa digunakan dan dibeli dengan mata
uang ngeara Indonesia dengan bercerita
(sharing pengalaman).
9. Siswa bisa menunjukkan pengalaman
bekerja kelompok yang baik melalui
tuntunan guru.
10. Perwakilan kelompok berkumpul di
depan dan melakukan sobyong untuk
mengambil amplop LKS dan urutan keluar
kelas untuk bekerja kelompok.
11. Siswa mengerjakan LKS kelompok
bersama- sama dengan diskusi. (Langkah
STAD 2 : Diskusi Kelompok)
12. Siswa mengumpulkan LKS kelompok.
13. Siswa duduk dengan rapi untuk
mengerjakan kuis individu.
Kegiatan Penutup 35 Jika waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Evaluasi
1. Siswa mengerjakan kuis individu.
(Langkah STAD 3 : Kuis Individu)
Kesimpulan
2. Siswa mengumpulkan kuis individu.
3. Siswa diberikan kesempatan untuk
bertanya mengenai kesulitan memahami
materi.
4. Siswa melakukan koreksian bersama-sama
dipandu oleh guru (Langkah STAD 4 :
Penghitungan Skor)
5. Beberapa perwakilan siswa dari kelompok
membacakan puisi yang sudah dibuat di
depan kelas.
Refleksi
6. Siswa diberi lembar refleksi untuk
dikerjakan
Aksi
7. Siswa membuat janji untuk mulai
menghemat pengeluaran uang saku dan
membawa bekal makanan dan minuman.
Tindak lanjut
8. Siswa melakukan janji untuk menghemat
pengeluaran uang saku.
9. Siswa memperdalam materi terutama
materi IPS dengan belajar di rumah.
10. Siswa menerapkan perilaku kerjasama
di luar sekolah dengan tepat dan sesuai
kondisi.
11. Pengumuman
memungkinkan
koreksian
dilakukan
bersama-sama.
Refleksi
menggunakan
ANGKET
KERJASAMA
NB : koreksian
(tes Prestasi) yang
sudah dilakukan
bersama- sama
kemudian diproses
untuk mengetahui
skor kelompok.
Jika
memungkinkan
skor kelompok
akan diberikan di
akhir jam
pelajaran, jika
tidak dilanjutkan
pada pertemuan
berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
- Materi selanjutnya, siswa sudah harus
persiapan di rumah.
- Pengumuman skor kelompok
(Langkah STAD 5 : Penghargaan
terhadap kelompok)
H. Refleksi
Siswa diajak berefleksi dengan panduan pertanyaan reflektif sebagai berikut :
a. Bagaimana perasaanmu mengikuti pelajaran hari ini?
b. Apakah kamu sudah ikut mengerjakan tugas saat bekerja bersama dengan
teman?
c. Apakah kamu tidak mencontek ketika mengerjakan tugas sendiri
(individu)?
d. Apakah kamu merasa sudah membantu teman sekelompokmu untuk
mendapatkan hasil yang terbaik?
e. Gambarkan ekspresi wajahmu ketika senang pada hari ini !
I. Aksi
a. Belajar membaca lebih giat lagi .
b. Lebih percaya diri pada saat membaca puisi di depan kelas.
c. Tidak mencontek saat mengerjakan tugas individu.
d. Rajin latihan menulis.
e. Membawa bekal ke sekolah untuk mengurangi pengeluaran uang saku.
f. Melakukan kerjasama dengan baik dan tidak disalahgunakan, misalnya
ketika ulangan.
J. Kecakapan Hidup
1. Kecakapan personal : memahami diri sendiri ketika berada dalam situasi
sosial, menumbuhkan keinginan belajar dari dalam diri sendiri,
menumbuhkan kebanggan menjadi anak Indonesia melalui
keterampilan kerjasama dan melakukan serta memaksimalkan
produk Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
2. Kecakapan sosial : mampu berkomunikasi dengan teman sebaya, percaya
diri tampil di depan umum, mampu mendukung terciptanya
hubungan kerjasama yang positif : menunjukkan ketergantungan
yang positif menunjukkan pertanggungjawaban sebagai anggota
kelompok, menunjukkan interaksi yang baik dengan anggota
kelompok dan melakukan komunikasi yang sopan, jelas dan
terarah dalam materi pembelajaran.
K. Sumber Belajar
Nursaban, Muhammad & Rusmawan. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk
SD dan MI Kelas III. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional. BSE
Rafiah, Fazal D dkk. 2010. Sang Petualang 3 Bahasa Indonesia untuk SD/MI
Kelas 3.Jakarta : Pusat Perbukuan Depatermen Pendidikan Nasional. BSE.
Sunarso & Anis Kusuma, 2008.Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SD dan MI
Kelas III.Jakarta : Pusat Perbukuan Depatermen Pendidikan Nasional. BSE.
Winarno & Suhartatik. 2010.Pendidikan Kewarganegaraan 3.Jakarta : Pusat
Perbukuan Depatermen Pendidikan Nasional. BSE.
L. Penilaian
Penilaian competene
A. Lembar kerja kelompok
1. Essai
Skor maksimal yang diperoleh dari tiap soal adalah 5
Penilaian = JUMLAH SKOR X 4
2. Pilih gambar perilaku cinta Indonesia
Pedoman skoring Skala (1-4)
Pemilihan gambar benar
Pemilihan gambar berjumlah tiga
Alasan pemilihan gambar tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Jumlah alasan dua
TOTAL
3. Puisi
Pedoman skoring Skala (1-4)
Kesesuaian tema dengan isi
Kesesuaian antar kalimat
Pemilihan kata
Jumlah sajak minimal 6
TOTAL
B. Lembar kerja individu / Kuis (Tes Prestasi)
𝑁𝐼𝐿𝐴𝐼 = 𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝐵𝐸𝑁𝐴𝑅
𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑆𝑂𝐴𝐿𝑋100
Penilaian Compassion
A. Instrumen observasi Kerjasama diisi oleh observer
B. Instrumen angket Kerjasama yang diisi oleh siswa
Penilaian Conscience
RUBRIK PENILAIAN CONSCIENCE – TEMATIK
Nama Siswa :
Aspek Skala
(1-5)
Mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik, sesuai aturan
Menunjukkan perilaku bekerjasama dengan anggota kelompok
Total
Kriteria Penilaian :
Mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik, sesuai aturan , skor :
1. Siswa pasif dan tidak menuruti peraturan dalam kegiatan pembelajaran
yang sudah dibuat dengan kesepakatan bersama guru dan siswa.
2. Siswa pasif dan kelihatan hanya beberapa kali menuruti peraturan yang
sudah disepakati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
3. Siswa hanya beberapa kali menjawab pertanyaan guru namun menuruti
beberapa peraturan yang sudah disepakati sebelumnya bersama guru dan
siswa.
4. Siswa aktif dalam menjawab pertanyaan guru dan menuruti beberapa
peraturan yang sudah dibuat sebelum pelajaran dimulai.
5. Siswa aktif dan menuruti semua peraturan yang dibuat oleh guru dan
siswa sebelum pelajaran dimulai.
Menunjukkan perilaku bekerjasama dengan anggota kelompok, skor :
1. Siswa tidak mau bekerja dalam kelompok : diam saja, mengganggu
kelompoknya sendiri bahkan kelompok yang lain, siswa asyik bermain
sendiri, siswa tidak terlibat dalam pengerjaan tugas maupun diskusi.
2. Siswa tidak terlibat dalam kerja kelompok dan terkadang tidak membantu
menimbulkan suasana yang kondusif di dalam kelompoknya sendiri
maupun kelompok yang lain jika sudah diperingatkan oleh teman sekelas
maupun guru.
3. Siswa terlibat dalam diskusi kelompok walaupun kelihatan pasif namun
membantu mengkondisikan suasana diskusi kelompok dan yang lain.
4. Siswa terlibat dalam diskusi kelompok dan aktif serta membantu
menciptakan suasana kerjasama yang baik dalam kelompok sendiri.
5. Siswa mau berdiskusi dan menyelesaikan tugas dalam kelompok dengan
kompak, sesuai diskusi dan membantu menciptakan suasana kondusif
baik untuk kelompoknya sendiri maupun untuk kelompok yang lain.
Yogyakarta, ……………………….
Mengetahui, Peneliti,
………………………………. …………………………………
Guru Kelas ( Pelaksana) Filumena Ajeng Nastiti
NIM 101134129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Nama :
Nomor absen :
REFLEKSI
Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran hari ini?
Apakah yang kamu dapatkan dalam kegiatan pembelajaran kali ini :
Materi pembelajaran yang baru, yaitu :
Belajar bersama kelompok dengan (anggota kelompok, sebutkan)
:
Suka/ kesenangan dalam
belajar kelompok
Duka / kesusahan saat belajar
kelompok
Apa yang kamu inginkan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya ?
PUAS dan BAHAGIA karena
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
BINGUNG, JENGKEL
karena……………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
……………………………………
SEDIH
karena……………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
LEMBAR KERJA SISWA KELOMPOK
PETUNJUK MENGGUNAKAN LKS KELOMPOK :
1. Perhatikan materi yang disampaikan oleh guru.
2. Masuk dan bergabunglah dalam kelompok yang sudah ditentukan.
3. Ambil lembar LKS yang sudah disediakan.
4. Baca setiap petunjuk dengan benar.
5. Isikan kolom semua anggota kelompok dengan NAMA LENGKAP
DAN NOMOR ABSEN ( contoh : Catarina Dian S no : 1). lingkari
nomor absen ketua kelompok.
6. Kerjakan dengan rapi.
7. Silahkan bekerja bersama dalam kelompok dan membuka buku
catatan atau buku paket.
8. Waktu mengerjakan 20 menit.
9. Kerjakan pada lembar jawab yang sudah disediakan !
1. Salinlah satu keping uang logam dan satu lembar uang kertas pada
kedua sisinya (Buatlah dengan sama persis : ukuran, bentuk,
lambang/ logo, keterangan yang diperlukan).
*Cara menyalin mata uang logam dengan menaruh mata uang logam di
bawah lembar jawab kemudian diarsir.
Anggota kelompok :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
II. Pilihlah 3 perilaku yang menunjukkan perilaku cinta Indonesia
dan dua alasannya. Gunting gambarnya dan tempelkan !
III. Buatlah puisi dengan memilih tema “ Cinta Rupiah” atau “
Permainan Tradisional” !
Jangan lupa, tulis tema yang dipilih dan judul puisi.
Selamat Mengerjakan !
Tuhan Memberkati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
KUNCI JAWABAN LKS KELOMPOK
1. Menyalin gambar berikut :
Gambar 3. Jenis Mata Uang Kertas yang Berlaku di Indonesia
Gambar 4. Jenis Mata Uang Logam yang Berlaku di Indonesia
II. PILIHAN GAMBAR
ALASAN DISESUAIKAN SISWA dengan kriteria : logis, sistematis, sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Kuis Individu I
Tuliskan jawaban dengan benar dan selengkapnya- lengkapnya !
1. Sebutkan pengertian kegiatan barter dan contohnya (dua kegiatan
saja) !
2. Sebutkan 2 perbedaan uang kartal dan uang giral !
3. Bagaimana ciri- ciri yang terdapat pada uang kertas dan uang logam?
Sebutkan 3 perbedaannya !
4. Sebutkan 3 mata uang negara dan negaranya selain mata uang
Indonesia !
KUNCI JAWABAN
1. Kegiatan barter adalah kegiatan melakukan tukar- menukar barang dengan
harga yang sekiranya hampir sama satu sama lain.
Contoh kegiatan barter :
a. Ibu menukar satu ekor ayam dengan satu kilogram beras.
b. Ayah menukar satu kilogram telur ayam denga satu liter susu sapi.
*jawaban contoh disesuaikan dengan siswa.
2. Perbedaan uang kartal dengan uang giral :
Uang kartal Uang Giral
Uang yang digunakan oleh
masyarakat dalam kegiatan
sehari- hari.
Bisa langsung digunakan untuk
pembayaran dari nominal paling
kecil hingga besar.
Jenis : kertas dan logam
Uang yang berbentuk surat
berharga
Tidak bisa digunakan secara
langsung untuk pembayaran.
Harus melalui proses pencairan
dana sesuai dengan nominalnya.
Biasanya digunakan oleh
perusahaan untuk menghemat
NAMA :
NO. ABSEN :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
temapat dan biaya dalam jumlah
nominal yang besar.
Jenis : wesel, giro, cek dan pos
3. Perbedaan uang kertas dan uang logam
Uang kertas Uang logam
Bentuk persegi panjang
Bertuliskan nominal
Terdapat lambang Garuda
Tertulis Bank Indonesia dan
ditandatangani Gubernur IB
Mudah dibawa
Mudah lecek
Bentuk bundar
sisi lingkaran timbul
Bertuliskan besarnya nilai
uang, tahun pembuatan dan
Bank Indonesia
Berat
Awet
4. Tabel Negara dan mata uang Negara:
Negara Mata Uang Negara
Korea Won
Jepang Yen
Amerika, Singapura, Australia Dolar
Negara- Negara di Eropa Euro
Inggris Pondsterling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
LAMPIRAN 7
Tes Prestasi Siklus I
Tes Prestasi Siklus I
Isi identitas nama dan nomor absen pada kotak yang sudah tersedia !
Kerjakan soal di bawah ini dengan memberi tanda silang pada pilihan a,b
atau c !
Dilarang mencontek !
1. Sebelum ada uang, orang- orang
melakukan kegiatan jual beli
dengan melakukan…
a. Barter
b. Mencuri
c. Tukar Uang
2. Jepang memiliki mata uang negara
berupa …
a. Peso
b. Yen
c. Dolar
3. Ciri- ciri uang logam
adalah,kecuali…
a. Berbentuk lingkaran , terdapat
simbol hewan negara Indonesia
b. Berbentuk lingkaran, terdapat
angka nominal
Nama :
No Absen :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
c. Berbentuk lingkaran, terdapat
foto tokoh pahlawan Nasional.
4. Cek termasuk jenis uang …
a. Kartal
b. Kertas
c. Giral
5. Arab Saudi memiliki mata uang
negara yaitu…
a. Rupiah
b. Ringgit
c. Riyal
6. Alat yang menjadi pembayaran
tunai yang sah adalah…
a. Uang
b. ATM
c. Kartu SPP
7. Yang bisa digunakan untuk
melakukan kegiatan tukar uang-
barang adalah, kecuali …
a. Tembaga
b. Besi
c. Kertas
8. Pemilik tandatangan pada
lembaran uang kertas Indonesia
adalah…
a. Presiden Republik Indonesia
b. Gubernur Bank Indonesia
c. Front Pembela Indonesia
9. Uang rupiah merupakan alat
pembayaran sah yang berlaku di
Negara Indonesia karena …
a. Dijamin oleh Negara
b. Gambarnya bagus
c. Terbuat dari kertas anti
sobek
10. Ringgit merupakan mata uang
negara …
a. Malaysia
b. Jepang
c. Arab Saudi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
11. Suatu hari, Pono menukarkan
satu karung beras putih dengan
satu tabung susu sapi putih,
kegiatan ini disebut dengan …
a. Beli
b. Barter
c. Kartal
12. Pada masa kini, gambar pahlawan
I Gusti Ngurah Rai terdapat pada
lembar uang kertas yang memiliki
nominal…
a. Rp 5000
b. Rp 10.000
c. Rp 50.000
13. Alasan diciptakan uang adalah
…
a. Sebagai alat tukar dan nilai
barang
b. Sebagai alat pemenuhan
kebutuhan makan.
c. Supaya transaksi jual beli
semakin rumit.
14. Barter adalah ….
a. Kegiatan menukar barang
dengan uang untuk memenuhi
kebutuhan.
b. Kegiatan tukar menukar barang
untuk memenuhi kebutuhan.
c. Kegiatan menukar uang dengan
uang untuk memenugi
kebutuhan.
15. Mata uang Peso merupakan mata
uang dari negara …
a. Filipina
b. Indonesia
c. Jawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
KUNCI JAWABAN TES PRESTASI SIKLUS I
1. A
2. B
3. C
4. C
5. C
6. A
7. C
8. B
9. A
10. A
11. B
12. C
13. A
14. A
15. A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
LAMPIRAN 8
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
NAMA SEKOLAH : SD KANISIUS KINTELAN I
KELAS : III (SEMESTER GENAP)
TEMA : PERMAINAN
MATA PELAJARAN : IPS, PKN, BAHASA INDONESIA
ALOKASI WAKTU : 3 X 35 MENIT
A. Standar Kompetensi
IPS 2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang.
PKN 4. Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia
BAHASA
INDONESIA
6.Mengungkapkan pikiran, perasaan dan pengalaman
secara lisan dengan bertelepon dan cerita
B. Kompetensi Dasar
IPS 2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan
kebutuhan.
PKN 4.2 Menampilkan rasa bangga sebagai anak Indonesia
BAHASA
INDONESIA
6.2 Menceritakan peristiwa yang pernah dialami,
dilihat atau didengar
C. Indikator Pembelajaran
Mata
Pelajaran
Competence Compassion Conscience
IPS 1. Mengenali ciri-
ciri uang kertas
dan logam.
2. Menyebutkan
tindakan yang
1. Menunjukkan
kerjasama yang
baik selama
kegiatan
pembelajaran
1. Mengikuti
kegiatan
pembelajaran
dengan baik,
aktif sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
benar dalam
pengelolaan
uang.
3. Menyebutkan
jenis tempat
menabung.
4. Menyebutkan
jenis Bank dan
contohnya.
5. Menyebutkan
manfaat
menabung
6. Membuat buku
keuangan.
baik di dalam
kelompok
maupun
klasikal.
dengan
peraturan.
2. Menyusun
buku
keuangan
dengan
jujur,teliti
dan rapi
selama
minimal 4
hari.
3. Memahami
pentingnya
menabung
sejak dini
yang
tercantum
dalam buku
keuangan
yang dibuat
PKN 1. Menyebutkan
hasil karya
bangsa Indonesia
1. Menunjukkan
salah satu hasil
karya dari
bangsa
Indonesia yang
dibuat dengan
melakukan
kerjasama satu
dengan yang
lain.
1. Mempresent
asikan hasil
karya bangsa
Indonesia
dengan
bangga.
BAHASA 1. Menjelaskan dari 2. Mampu 1. Menceritakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
INDONESIA peristiwa yang
dialami secara
lisan
menunjukkan
keterampilan
kerjasama dalam
mengerjakan tugas
kelompok.
peristiwa
yang
berkaitan
dengan
kegiatan yang
melibatkan
kerjasama
dengan lancar
D. Tujuan Pembelajaran
1. IPS
Competence
1. Siswa dapat mengenali ciri- ciri uang kertas dan logam berdasarkan
pengamatan dan ingatan dari pertemuan sebelumnya.
2. Siswa dapat menyebutkan tindakan yang benar dalam pengelolaan uang
berdasarkan pengalaman.
3. Siswa dapat menyebutkan jenis tempat menabung minimal 2 dengan spontan.
4. Siswa dapat menyebutkan jenis Bank dan contohnya minimal 2 dengan
panduan guru.
5. Siswa dapat menyebutkan manfaat menabung minimal 3 dengan spontan.
6. Siswa dapat membuat buku keuangan sederhana minimal memiliki kolom :
tanggal transaksi, keterangan nama barang, pengeluaran dan pemasukan.
Compassion
1. Siswa mampu menunjukkan kerjasama yang baik selama kegiatan
pembelajaran baik di dalam kelompok maupun klasikal.
Conscience
1. Siswa mengikut kegiatan pembelajaran dengan baik, aktif berkelompok
sesuai dengan peraturan di dalam kelas.
2. Siswa mampu menyusun buku keuangan dengan jujur, teliti dan rapi selama
minimal 4 hari.
3. Siswa mampu memahami pentingnya menabung sejak dini yang tercatat
dalam kegiatan di buku keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
2. PKN
Competence
1. Siswa mampu menyebutkan hasil karya bangsa Indonesia dengan jenis yang
berbeda : makanan, tempat wisata atau pakaianan minimal 3 secara spontan.
Compassion
1. Siswa mampu menunjukkan perilaku kerjasama yang baik selama kegiatan
pembelajaran baik di dalam kelompok maupun klasikal.
Conscience
1.Siswa mampu mempresentasikan salah satu hasil karya bangsa Indonesia
dengan bangga.
4. BAHASA INDONESIA
Competence
1. Siswa mampu menjelaskan dari peristiwa yang dialami secara lisan dengan
tema menggunakan rupiah atau menggunakan sesuatu yang khas dari
Indonesia.
Compassion
1. Siswa mampu menunjukkan perilaku kerjasama yang baik selama kegiatan
pembelajaran baik di dalam kelompok maupun klasikal.
Conscience
1. Siswa mampu menceritakan pengalaman dengan tema kerjasama dengan
lancar.
E. Model dan Metode Pembelajaran
Model : STAD (Student Team Achievement Divissions)
Metode : Ceramah interaktif, kerja kelompok, penugasan individu dan
kelompok dan refleksi.
F. Materi Pokok
IPS : Pengelolaan uang dengan baik
PKN : Cinta Indonesia
Bahasa Indonesia : Menyampaikan informasi secara lisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
G. Strategi Pembelajaran
Kegiatan Alokasi
Waktu
(menit)
Keterangan
(Media, dll)
Kegiatan Pembuka
1. Siswa membuka pelajaran dengan berdoa bersama dan
merapikan kelas.
2. Siswa diminta untuk saling menyapa dengan siswa yang
ada di sebelahnya.
Konteks
Orientasi dan Motivasi
3. Siswa melakukan yel- yel kelas “ KELAS 3 mana
semangatmu?! NYOHHH” untuk menggungah
semangat dan minat belajar dipimpin oleh guru.
Apersepsi
4. Siswa diberikan pertanyaan
Batik milik negara mana?
Apakah kalian senang memakai batik?
Bagaimana dengan yang lain, barang yang
diproduksi oleh Indonesia?
Apakah kalian suka makan?
Bagaiamana dengan makanan khas dari
Indonesiamisalnya gudeg, soto, pempek?
Apakah kalian suka membeli makanan?
Apakah kalian suka menabung?
Pemberian Acuan
5. Siswa dan guru mengambil kesimpulan bahwa tujuan
pembelajaran hari ini secara garis besar akan belajar
mengenai pengelolaan uang yang baik dan hasil karya
Indonesia.
6. Siswa mendengarkan presentasi dari guru sambil
15 Yel-yel :
masing- masing
kelompok
Papan nilai
kelompok
sudah
disediakan
berikut
penghargaannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
sesekali melakukan tanya jawab secara klasikal
(Langkah STAD 1 : Presentasi Guru)
Kegaiatan Inti
Pengalaman
7. Siswa dapat mengenali ciri- ciri uang kertas dan logam
berdasarkan pengamatan dan ingatan dari pertemuan
sebelumnya.
8. Siswa dapat menyebutkan tindakan yang benar dalam
pengelolaan uang berdasarkan pengalaman.
9. Siswa dapat menyebutkan jenis tempat menabung
minimal 2 dengan spontan.
10. Siswa dapat menyebutkan jenis Bank dan contohnya
minimal 2 dengan panduan guru.
11. Siswa melihat dan memperhatikan berbagai macam
media yang dibawa oleh guru : celengan, buku
tabungan dari bank swasta dan bank negeri.
12. Siswa dapat menyebutkan manfaat menabung minimal
3 dengan spontan.
13. Siswa memperhatikan contoh dari buku keuangan
sederhana yang dibuat oleh guru dengan buku besar.
14. Siswa dapat membuat buku keuangan sederhana
minimal memiliki kolom : tanggal transaksi, keterangan
nama barang, pengeluaran dan pemasukan.
15. Siswa mampu memberikan contoh kegiatan jual beli
souvenir atau makanan khas daerah dengan
menggunakan rupiah dengan menggali pengalaman
masing- masing individu.
16. Siswa mengerjakan kuis individu pertama untuk
memperoleh skor dasar.
17. Siswa mendengarkan instruksi guru mengenai
pentingnya mengerjakan soal bersama- sama dalam
kelompok.
35 Pembagian
kelompok
pengerjaan LKS
bisa disesuaikan
dengan hasil tes
prestasi siklus I.
Kuis yang
digunakan adalah
INSTRUMEN
TES PRESTASI
SIKLUS I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
18. Siswa menyiapkan bahan yang akan digunakan untuk
bekerja dalam kelompok.
19. Siswa mengerjakan LKS kelompok bersama- sama
dengan bekerjasama(Langkah STAD 2 : Diskusi
Kelompok)
20. Siswa mengumpulkan LKS kelompok.
21. Siswa duduk dengan rapi untuk mengerjakan kuis
individu yang kedua, dengan soal didektekan soal oleh
guru.
Kegiatan Penutup
Evaluasi
22. Siswa mengerjakan kuis individu. (Langkah STAD 3 :
Kuis Individu)
23. Kuis individu dikumpulkan ke guru dan dilakukan
koreksian bersama.
24. Siswa melakukan Tanya jawab untuk pemahaman
materi lebih.
25. Siswa mengerjakan TES PRESTASI SIKLUS II.
Kesimpulan
23. Siswa melakukan koreksian bersama-sama dipandu
oleh guru (Langkah STAD 4 : Penghitungan Skor)
24. Beberapa siswa mengulangcara menghemat uang yang
benar dengan menceritakan pengalaman di depan kelas.
25. Siswa yang mewakili kelompok menceritakan
pengalaman selama melakukan kerjasama dengan guru
dan siswa di depan kelas.
Refleksi
26. Siswa diberi lembar refleksi untuk dikerjakan
(selagi siswa mengerjakan refleksi, guru dan peneliti
menghitung total skor kelompok)
Aksi
27. Siswa membuat janji untuk mulai menghemat
20 Jika waktu
memungkinkan
koreksian
dilakukan
bersama-sama.
Refleksi
menggunakan
ANGKET
KERJASAMA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
pengeluaran uang saku dan membawa bekal makanan
dan minuman.
Tindak lanjut
28. Siswa diberi tugas di rumah untuk membuat buku
keuangan selama 1 periode (3-6 hari). Diberi
tandatangan orangtua dan dikumpulkan melalui guru
kelas.
29. Pengumuman
- Materi selanjutnya, siswa sudah harus persiapan di
rumah.
- Pemberian kenang-kenangan karena sudah
membantu proses penelitian.
Pengumuman skor kelompok (Langkah STAD 5 :
Penghargaan terhadap kelompok)
H. Refleksi
Siswa diajak berefleksi dengan panduan pertanyaan reflektif sebagai berikut :
f. Bagaimana perasaanmu mengikuti pelajaran hari ini?
g. Apakah kamu sudah ikut mengerjakan tugas saat bekerja bersama dengan
teman?
h. Apakah kamu senang bekerja dalam kelompok?
i. Apa yang akan kamu lakukan untuk mencintai Indonesia?
j. Gambarkan ekspresi wajahmu ketika senang pada hari ini !
I. Aksi
g. Membuat celengan dan digunakan dicatat dalam buku keuangan
h. Membuat buku keuangan mandiri
i. Belajar membaca lebih giat lagi .
j. Membawa bekal ke sekolah untuk mengurangi pengeluaran uang saku.
k. Melakukan kerjasama dengan baik dan tidak disalahgunakan, misalnya
ketika ulangan.
J. Kecakapan Hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
1. Kecakapan personal : memahami diri sendiri ketika berada dalam situasi
sosial, menumbuhkan keinginan belajar dari dalam diri sendiri,
menumbuhkan kebanggan menjadi anak Indonesia melalui
keterampilan kerjasama, menumbuhkan rasa untuk giat menabung
dan serta memaksimalkan produk Indonesia, dengan
menggunakan dalam kehiduoan sehari- hari.
2. Kecakapan sosial : mampu berkomunikasi dengan teman sebaya, percaya
diri tampil di depan umum, mampu mendukung terciptanya
hubungan kerjasama yang positif : menunjukkan ketergantungan
yang positif menunjukkan pertanggungjawaban sebagai anggota
kelompok, menunjukkan interaksi yang baik dengan anggota
kelompok dan melakukan komunikasi yang sopan, jelas dan
terarah dalam materi pembelajaran.
K. Sumber Belajar
Nursaban, Muhammad & Rusmawan. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk
SD dan MI Kelas III. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional. BSE
Nursaban, Muhammad & Rusmawan. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk
SD dan MI Kelas III. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional. BSE
Rafiah, Fazal D dkk. 2010. Sang Petualang 3 Bahasa Indonesia untuk SD/MI
Kelas 3.Jakarta : Pusat Perbukuan Depatermen Pendidikan Nasional. BSE.
Sunarso & Anis Kusuma, 2008.Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SD dan MI
Kelas III.Jakarta : Pusat Perbukuan Depatermen Pendidikan Nasional. BSE.
Sunarso & Anis Kusuma, 2008.Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SD dan MI
Kelas III.Jakarta : Pusat Perbukuan Depatermen Pendidikan Nasional. BSE.
Winarno & Suhartatik. 2010.Pendidikan Kewarganegaraan 3.Jakarta : Pusat
Perbukuan Depatermen Pendidikan Nasional. BSE.
L. Penilaian
Penilaian competence
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lembar kerja kelompok
A. Essai
Skor maksimal yang diperoleh dari tiap soal :
Soal Nomor 1 10
Soal Nomor 2 40
Soal Nomor 2 50
TOTAL 100
B. Gambar hasil karya dan penjelasan singkat
Pedoman skoring Skala (1-4)
Gambar yang menarik
Gambar sesuai dengan perintah
Penjelasan sesuai dengan gambar
Penjelasan sesuai dengan perintah
TOTAL
C. Buku Keuangan
Aspek yang dinilai Skala (1-3)
Kelengkapan tabel buku keuangan
Kelengkapan isi
Operasi hitung yang benar
Total
i. Lembar kerja individu / Kuis (Tes Prestasi)
𝑁𝐼𝐿𝐴𝐼 = 𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝐵𝐸𝑁𝐴𝑅
𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑆𝑂𝐴𝐿𝑋100
Penilaian Compassion
A. Instrumen Observasi Kerjasama diisi oleh observer
B. Instrumen angket Kerjasama yang diisi oleh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Penilaian Conscience
Rubrik penilaian tulisan
Aspek Skala (1-3)
Tulisan mudah dibaca
Kelengkapan huruf dan tanda baca
Rapi
Menulis puisi dengan kreatif
Menghias lembar puisi dengan cocok
Total
M. LKS dan kunci Jawaban (Terlampir)
Yogyakarta,
………………………….
Mengetahui,
Peneliti,
Guru Kelas Filumena Ajeng Nastiti
NIM 10134129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
REFLEKSI
1. Bagaimana perasaanmu mengikuti pelajaran hari ini?
2. Bagian mana yang kamu senangi?
2.
3. Apakah ada yang tidak kamu sukai?
4. Apakah kamu bekerja dalam kelompok?
YA TIDAK, karena :
5. Apakah kamu akan menabung dengan celenganmu?
Nama :
No :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Kuis Individu I
Petunjuk penggunaan :
1. Siswa menuliskan nama lengkap dan nomer absen pada kotak yang
sudah tersedia.
2. Lingkari jawaban pada B untuk jawaban Benar dan S untuk jawaban
Salah.
3. Siswa mengerjakan sendiri dan tidak diperbolehkan untuk
mencontek.
4. Waktu mengerjakan selama 10 menit.
SOAL :
1. ATM adalah singkatan dari Anjungan Tunai Mandiri. (B/S)
2. Bunga bank adalah keuntungan yang didapatkan jika menabung di
Bank. (B/S)
3. BNI dan BRI adalah salah satu contoh bank swasta. (B/S)
4. Berdasarkan kepemilikannya, BCA adalah Bank milik swasta. (B/S)
5. Salah satu manfaat mengelola keuangan adalah mampu menghemat
pengeluaran. (B/S)
6. Buku keuangan adalah buku yang digunakan untuk mencatat
pengeluaran dan pemasukan seseorang. (B/ S)
7. Cek berisi perintah tertulis sejumlah uang untuk dicairkan di Bank.
(B/S)
8. Uang kertas dan uang logam adalah contoh uang jenis giral. (B/S)
9. Uang kertas akan mudah sobek dibandingkan uang logam. (B/ S)
10. Pemasukan, Pengeluaran dan jumlah uang aadalah catatan yang ada
di buku keuangan. (B/S)
Nama :
Nomor absen :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
LEMBAR KERJA SISWA
Anggota kelompok :
1………………………………………………………
2. ……………………………………………………
3. ……………………………………………………
4. ……………………………………………………
PETUNJUK PENGGUNAAN :
2. Tuliskan nama anggota kelompok dan beri lingkaran untuk ketua
kelompoknya.
3. Siswa dalam kelompok menyiapkan bahan yang akan digunakan untuk
membuat media celengan dari botol bekas.
4. Siswa mengerjakan soal dengan baik dan lengkap
5. Kerjakan dalam kelompok, tidak diperkenankan berpindah- pindah
kelompok atau mengganggu kelompok lain.
A. CELENGAN
1. Siapkan
Bahan :
1. Satu botol plastik air
mineral bekas
2. Tas kresek berwarna
(hitam/ merah/ hijau)
3. Karet gelang
4. Kertas hias
Alat :
1. Gunting
2. Cutter
3. Lem
4. Alat tulis
2. Cara membuat :
a. Potong leher botol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
b.
c. Belah tas kresek menjadi dua bagian dengan menggunakan
cutter.
d. Pada tengah- tengah lembar tas kresek lubangi dengan
bentuk persegi panjang, ukuran 1 cm kali 3 cm. (Hati- hati
saat menggunakan benda tajam).
e. Pegang bagian badan dan tutup bagian yang terbuka dengan
tas kresek
f. Rekatkan tas kresek dan ikat dengan karet gelang sehingga
kencang.
g. Hias botol celenganmu
Apakah kamu senang dengan membuat celengan ?
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………
Apakah kamu akan menabung ?
………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………
Jangan lupa catat di buku keuanganmu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
B. Gambarkan hasil karya anak bangsa Indonesia pada kotak ini dan
jelaskan secara singkat.
Gambar Deskripsi
nama gambar :
bahan yang digunakan :
kapan dipakai/ dimakan ?
harga :
nama gambar :
bahan yang digunakan :
kapan dipakai/ dimakan ?
harga :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Kuis Individu II
Petunjuk :
Tuliskan nama lengkap dan nomor absen pada bagian kanan atas.
Tuliskan jawaban dengan lengkap dan baik.
Jawaban ditulis di bagian titik-titik
Boleh menggunakan huruf cetak atau tegak bersambung.
Dilarang Mencontek
1. Tempat menyimpan uang yang aman dengan menerima
bonus bunga adalah …………………………….
2. Sebutkan dua manfaat menabung :
a. ………………………………………………………………………………………..
b…………………………………………………………………………………………
3.Sebutkan 3 Bank Negeri dan Bank Swasta
Bank Negeri Bank Swasta
1. 1.
2. 2.
3. 3.
Nama :
No. Absen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
LAMPIRAN 9
Tes Prestasi Siklus II
Tes Prestasi Siklus II
Isi identitas nama dan nomor absen pada kotak yang sudah tersedia
Kerjakan soal di bawah ini dengan memberi tanda silang pada pilihan a,b
atau c !
Dilarang mencontek !
Nama :
No Absen :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
1. Perintah tertulis nasabah kepada bank untuk menarik dana dalam
jumlah tertentu atas adalah contoh uang giral dalam bentuk …
a. Cek
b. Wesel
c. ATM
2. Membeli barang harus sesuai dengan….
a. Kebutuhan
b. Keinginan untuk jajan
c. Kepribadian
3. Salah satu cara mengelola uang dengan baik yaitu…
a. Membuat rencana sebelum menggunakan.
b. Membelanjakan semuanya.
c. Membeli semua barang yang kita inginkan.
4. Berikut merupakan manfaat dari kegiatan menabung, kecuali …
a. Hidup hemat
b. Memiliki simpanan sewaktu-waktu bisa digunakan.
c. Uang cepat habis
5. Yang merupakan kelompok Bank milikNegara yaitu …
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
a. BI, BCA dan ATM
b. Bank Niaga, Bank Danamon dan BTN
c. BI, BTN dan BRI
6. Di rumah uang bisa ditabung di …
a. Bawah kasur
b. Celengan
c. Selipan buku
7. ATM merupakan singkatan dari ….
a. Anjungan Tunai Mandiri
b. Anjungan Tidak Mandiri
c. AnjunganTetap Menabung
8. Apa saja yang ada di dalam tabel buku keuangan ?
a. Pengeluaran, Pemasukan dan Keterangan barang
b. Pengeluaran , Tanggal dan Harga Diskon
c. Pengeluaran , Pemasukan dan nama penjual
9. Berikut merupakan keuntungan memiliki buku keuangan, kecuali …
a. Dapat mengontrol pengeluaran
b. Dapat membuat rencana untuk membeli barang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
c. Uang cepat habis
10. Contoh uang giral yaitu …
a. Cek dan uang tunai
b. Cek dan wesel
c. Cek dan uang logam
11.
Jika Tio memiliki uang dengan nominal di atas.Dia harus membayar
iuran kelas sebesar Rp.2.000. membeli nasi kuning 1.500.maka berapa
Rupiah yang bisa ditabung oleh Tio ?
a. Rp 7.500
b. Rp 6.500
c. Rp 5.500
12. Jika Fana memiliki uang saku Rp 5.000 . Fana harus membayar iuran
pramuka sebesar Rp 1.500. Dia juga sudah membawa bekal makan
dan minum. Berapa uang yang bisa Fana tabung hari itu?
a. Rp 3.500
b. Rp 2.500
c. Rp 1.500
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Kunci Jawaban :
KUIS INDIVIDU I :
1. B 6. B
2. B 7.B
3. S 8.S
4. B 9.B
5. B 10.B
KUIS INDIVIDU II :
1. Bank
2. Menghematpengeluaran, memenuhi kebutuhan mendesak, melatih
hidup sederhana, menggunakan uang secara selektif
3. Bank Negeri : BTN, BNI, BRI dan BI. Bank Swasta : Danamon,
CIMB Niaga, BCA.
TES PRESTASI SIKLUS II
1. A 6.B 11. B
2. A 7.A 12.A
3. A 8.A
4. C 9.C
5. C 10.B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
LAMPIRAN 10
Lembar Instrumen Observasi Kerjasama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
LAMPIRAN 11
Lembar Insrtrumen Skala Kerjasama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
LAMPIRAN 12
Lembar Instrumen Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
LAMPIRAN 13
Hasil Kerja Siswa Kuis Individu Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
LAMPIRAN 14
Hasil Kerja Siswa Tes Prestasi Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
LAMPIRAN 15
Hasil Kerja Refleksi Siswa Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
LAMPIRAN 16
Hasil Kerja Siswa Skala Kerjasama Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Lampiran 17
Hasil Kerja Siswa Kuis Individu Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
LAMPIRAN 18
Hasil Kerja Siswa Tes Prestasi Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
LAMPIRAN 19
Hasil Kerja Refleksi Siswa Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
LAMPIRAN 20
Hasil Kerja Siswa Skala Kerjasama Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
LAMPIRAN 21
Kartu Tabungan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
DOKUMENTASI FOTO
Gambar 1. Situasi siswa bekerjasama
dalam kelompok
Gambar 2. Siswa melakukan tanya
jawab di dalam kelompok
Gambar 3. Siswa yang tidak mau
berpartisipasi dalam kelompok
Gambar 4. Siswa membuat celengan
bersama dengan kelompok
Gambar 5. Guru menjelaskan materi
Gambar 6. Siswa membuat buku
tabungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
BIODATA PENELITI
Filumena Ajeng Nastiti, putri sulung dari tiga
bersaudara keluarga Rakyan Mahakala Mintaraga
dan Lilik Saptawati. Peneliti lahir di Jogjakarta pada
30 Oktober 1991 memiliki hobi membaca, hiking dan
travelling. Pendidikan yang ditempuh adalah SD
Tarakanita Bumijo Yogyakarta, SMP Stella Duce 1
Dagen dan SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan.
Sejak tahun 2010, peneliti terdaftar sebagai salah
satu mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar di
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Selain mengikuti perkuliahan,
pengembangan softskills juga menjadi kegiatan diantaranya mengikuti perlombaan
dan kegiatan kepanitiaan dan organisasi. Kompetisi dongeng dan storytelling
tingkat DIY-Jateng diikuti sejak tahun 2010, pada tahun 2011 berhasil
mendapatkan juara II. Organisasi yang diikuti di kampus adalah Himpunan
Mahasiswa Program Studi menjadi Koordinator Seksi Kesenian periode
2011/2012. Di luar kampus, peneliti mengembangkan kemampuan leadership
dalam kegiatan Orang Muda Katolik Paroki Keluarga Kudus Banteng. Pada tahun
2013, peneliti mengikuti volunteer dalam acara Jogja International Heritage
Walking 2013. Kemampuan public speaking diasah dari kegiatan teater, anggota
lektris Paroki Keluarga Kudus Banteng dan pengalaman magang di radio swasta
serta perlombaan penyiar radio.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI